7
1. Dari ke enam data test grafik heatflow (yang ada garis merah dan hitam) C1 yang garis hitam ada perubahan dibanding yang lain ? Knapa? Dimungkinkan pada sampel C1 mempunyai ikatan C yang pendek. Ikatan tersebut cepat terurai karena terkena suhu tinggi selama pengujian, dan terbaca oleh alat yang mengakibatkan garis tersebut menurun. Keterangan Uji DSC-TGA - Differential scanning calorimetry (DSC) Analisa termal diferensial adalah teknik dimana suhu dari sample dibandingkan dengan material referen inert selama perubahan suhu terprogram. Suhu sample dan referen akan sama apabila tidak terjadi perubahan, namun pada saat terjadinya beberapa peristiwa termal, seperti pelelehan, dekomposisi atau perubahan struktur kristal pada sample, suhu dari sample dapat berada di bawah (apabila perubahannya bersifat endotermik) ataupun di atas ( apabila perubahan bersifat eksotermik) suhu referen. DSC mirip dengan DTA. Sampel dan referen inert juga digunakan pada DSC namun sel-nya didisain secara berbeda. Pada beberapa sel DSC, sampel dan referen dipertahankan pada suhu sama selama program pemanasan. Dalam hal ini, input panas ekstra ke sampel ( atau ke referen bila sampel mengalami perubahan eksotermik) yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan, akan diukur. Pada sel DSC lain, perubahsan suhu antara sampel dan referen diukur, seperti halnya DTA, namun dengan pengaturan tertentu pada desain sel, respon yang dihasilkan adalah kalorimetrik. - Thermogravimetric Analysis (TGA) Thermogravimetri adalah teknik untuk mengukur perubahan berat dari suatu senyawa sebagai fungsi dari suhu ataupun waktu. TGA mendeteksi efek yang melibatkan hanya perubahan massa saja.

Resume 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

resume

Citation preview

Page 1: Resume 2

1. Dari ke enam data test grafik heatflow (yang ada garis merah dan hitam) C1 yang garis hitam ada perubahan dibanding yang lain ? Knapa?Dimungkinkan pada sampel C1 mempunyai ikatan C yang pendek. Ikatan tersebut cepat terurai karena terkena suhu tinggi selama pengujian, dan terbaca oleh alat yang mengakibatkan garis tersebut menurun.

Keterangan Uji DSC-TGA- Differential scanning calorimetry (DSC)

Analisa termal diferensial adalah teknik dimana suhu dari sample dibandingkan dengan material referen inert selama perubahan suhu terprogram. Suhu sample dan referen akan sama apabila tidak terjadi perubahan, namun pada saat terjadinya beberapa peristiwa termal, seperti pelelehan, dekomposisi atau perubahan struktur kristal pada sample, suhu dari sample dapat berada di bawah (apabila perubahannya bersifat endotermik) ataupun di atas ( apabila perubahan bersifat eksotermik) suhu referen.

DSC mirip dengan DTA. Sampel dan referen inert juga digunakan pada DSC namun sel-nya didisain secara berbeda. Pada beberapa sel DSC, sampel dan referen dipertahankan pada suhu sama selama program pemanasan. Dalam hal ini, input panas ekstra ke sampel ( atau ke referen bila sampel mengalami perubahan eksotermik) yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan, akan diukur. Pada sel DSC lain, perubahsan suhu antara sampel dan referen diukur, seperti halnya DTA, namun dengan pengaturan tertentu pada desain sel, respon yang dihasilkan adalah kalorimetrik.

- Thermogravimetric Analysis (TGA) Thermogravimetri adalah teknik untuk mengukur perubahan berat dari suatu

senyawa sebagai fungsi dari suhu ataupun waktu. TGA mendeteksi efek yang melibatkan hanya perubahan massa saja.

Gambar 1 Skema termogram bagi reaksi dekomposisi satu tahap

Page 2: Resume 2

Gambar 2. Dekomposisi CaCO3 pada atmosfer yang berbeda

Gambar 4. kurva TGA dan DTA untuk mineral kaolin. Kurva bervariasi bergantung pada struktur sampel dan komposisi, misalnya kehilangan massa pada TGA dan diasosiasikan dengan endoterm pada DTA yang dapat muncul dimana saja pada range 450 hingga 750oC

Gambar 5. Skema perubahan reversibel dan irreversibel

Pada studi proses-proses reversibel, yang diobservasi saat pemanasan dan pendinginan sampel, sangat umum untuk mengamati hysteresis; misalnya, eksoterm yang tampak pada pendinginan dapat berbeda posisi sehingga muncul pada suhu lebih rendah dari endoterm yang berhubungan yang muncul pada pemanasan. Idealnya, kedua proses ini seharusnya muncul pada suhu yang sama namun hysteresis berkisar antara beberapa derajat hingga beberapa ratus derajat, umum terjadi. Perubahan reversibel yang ditunjukkan pada Gambar 5 memperlihatkan hysteresis yang rendah namun teramati dengan jelas. Hysteresis tidak saja bergantung pada sifat material dan perubahan struktur yang terlibat transisi sulit yang melibatkan pemutusan ikatan kuat berpotensi untuk menghasilkan banyak hysteresis, tetapi

Page 3: Resume 2

juga bergantung pada kondisi-kondisi eksperimen, seperti laju pemanasan dan pendinginan. Hysteresis terjadi khususnya pada pendinginan dengan laju relatif cepat; di beberapa kasus, apabila laju pendinginan cukup cepat, perubahan dapat tiadakan sepenuhnya. Perubahan ini dapat secara efektif dikategorikan irreversibel pada kondisi eksperimen tertentu.

2. Berdasarkan hasil uji lab ITS terdapat:Dari Tes FTIR didapatkan data sebagai berikut :Table 1.1

Natural Vegetable WaxVegetable Wax Natural is a mixture of triglycerides and mono-esters which produce a

cost competitive structuring base for stick and gel applications that imparts excellent skin feel properties. Vegetable Wax Natural is also an alternative to formulating with animal derived triglyceride wax and costly butters.

Natural Vegetable Wax mempunyai karakteristik sebagai berikut :- Mudah terdegradasi - Sifat thermal rendah- Umur bahan lebih pendek (tidak awet)

Natural Vegetable Wax biasanya digunakan sebagai pengental, bahan pengikat dan pembentuk gel untuk berbagai aplikasi. Dalam sistem emulsi sederhana, pada konsentrasi 6%, Natural Vegetable Wax akan menghasilkan produk yang stabil dan akan melembabkan produk dengan mengurangi air transepidermal. Natural wax biasanya digunakan sebagai bahan kosmetik, makanan dan obat. Konsentrasi yang dipakai antara 2-50%.

1-Triacontanol (Melissyl alcohol)Triakontanol adalah alkohol primer jenuh yang terdiri dari 30 karbon dan pertama kali diisolasi dari tajuk (bagian pohon di batang) alfalfa. [2] Senyawa tersebut sangat tak larut dalam air (kurang dari 2x10-16M atau 9x10-14 g/l) dan dalam bentuk suspensi koloid

Talcum (3MgO4SiO2H2O)

No Produk Komposisi1 A1 Polyethylene low density, Triacontane, Octadecanoic acid, Stearic acid,

Hexatriacontane, Tritriacontane, Natural Vegetable Wax2 A2 Polyethylene low density, Triacontane, Octadecanoic acid, Stearic acid,

Hexatriacontane, Tritriacontane, Natural Vegetable Wax3 A3 Polyethylene low density, Triacontane, Octadecanoic acid, Stearic acid,

Hexatriacontane, Tritriacontane, 1-Triacontanol, Heptacosane4 A4 Polyethylene low density, Triacontane, Octadecanoic acid, Stearic acid,

Hexatriacontane, Tritriacontane, 1-Triacontanol5 B1 Polypropylene, Polypropylene + 20% talcum6 C1 Calcium carbonate, Diphenylglyoxime, Methylenecyclobutane, Penicillin G

Potassium, Poly(Vinylidene Fluoride), Methylenecyclopentane

Page 4: Resume 2

Talcum (Talc) adalah partikel halus mineral alam yang terdiri dari magnesium dan alumunium silika dipakai sebagai bahan pengisi kompon karet untuk menurunkan biaya produksi. Talc digunakan meningkatkan sifat fisik seperti modulus, tegangan putus, kekerasan, memberi warna putih, lubrikan anti lengket permukaan dan meningkatkan ketahanan terhadap perlakuan panas.

Polypropylene SyndiotacticDalam polimerisasi adisi dari senyawa propilen akan terbentuk tiga jenis struktur polimer didasari pada kedudukan atau posisi dari gugus alkil atau fenil. Gugus alkil/fenil memiliki kedudukan yang tidak sama misalnya cis dan trans, namun kedudukan tersebut berubah secara beraturan, maka polimer tersebut dikatakan sebagai sindiotaktik, perhatikan Gambar 13.7, yang mengilustrasikan struktur ini.

Gambar 13.7. Struktur sindiotaktik propilen dengan gugus metil yangberseberangan namun berubah secara teratur

Penicillin G Potasium

Poly(Vinylidene Fluoride)Polivinil fluorida (PVF), resin sintetis yang diproduksi oleh polimerisasi vinil

klorida (CH2 = CHF) di bawah tekanan dengan adanya katalis. PVDF adalah bahan plastik khusus dalam keluarga fluoropolymer; umumnya digunakan dalam aplikasi yang memerlukan kemurnian tertinggi, kekuatan, dan ketahanan terhadap pelarut, asam, basa dan panas. Dibandingkan dengan fluoropolymers lainnya, PVF mudah mencair karena mempunyai titik leleh yang relatif rendah sekitar 177 ° C.

3. Apa yang menyebabkan index crystalin berbeda? Sifat fisik material polimer seringkali dipengaruhi oleh derajat kristalitas. Polimerkristalin biasanya lebih kuat dan lebih tahan terhadap dissolution dan pelunakan akibat proses. Derajat kristalinitas dari polimer bergantung pada laju pendinginan selama solidifikasi (proses dimana konfigurasi terbentuk). Adanya cabang akan mengganggu kristalisasi, sehingga polimer yang memiliki rantai cabang biasanya tidak memiliki derajat kristaliniti tinggi.

Kondisi real di pabrik produksi :

Page 5: Resume 2

1. Produk A1 dan A2 secara fisik berbau apakah pengaruh dari kandungan natural vegetable wax ? apakah berbahaya kalau dipakai untuk kemasan makanan.Jawab : Iya, baunya berasal dari peruraian ikatan yang ada pada natural wax. Peruraian ikatan bisa terjadi dikarenakan adanya proses pemanasan sewaktu proses. Natural vegetable wax tidak berbahaya, karena bahan tersebut termasuk material biopolimer ( polimer yang berasal dari alam ). Vegetable Wax Natural sendiri adalah campuran dari triglycerides dan mono-esters yang biasa digunakan untuk bidang kosmetik, makanan dan obat.

2. Produk A3 dan A4 secara fisik tidak berbau apakah normal apa karena pengaruh trioctanol ? apakah berbahayaJawab : Polimer berbau bisa dari berbagai faktor. Salah satunya adalah seberapa sering polimer tersebut diproses. Hal tersebut bisa dilihat dari segi warna dan bau. Tapi untuk lebih aman bisa dites kandungan dari polimer tersebut menggunakan tes FTIR. Normal, karena seharusnya produk polimer tidak terdapat bau. Trioctanol berbahaya jika terdapat pada polimer.

3. Produk B1 secara fisik agak berdebu apakah karena pengaruh dari kandungan talcum ? apakah berbahayaJawab : Pada talcum terdapat kandungan magnesium oxide mempunyai kecenderungan mengikat kuat debu, sehingga wajar jika pada produk B1 secara fisik agak berdebu. Bahan tersebut tidak berbahaya jika tidak dikontakkan langsung pada makanan.

4. Produk C1 secara fisik agak berdebu apakah karena pengaruh dari kandungan penicillin potassium dan polyvinilene fluoride ? apakah berbahaya

Jawab :