Respon Emosional Dan Gangguan Alam Perasaan

Embed Size (px)

Citation preview

RESPON EMOSIONAL DAN GANGGUAN ALAM PERASAAN

Esi Afriyanti, S.Kp.M.Kes

1

Alam perasaan (mood) Perpanjangan keadaan emosional yang

berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh kepribadian dan fungsi kehidupan seseorang Merupakan refleksi dari afek, keadaan perasaan dan emosi2

Rentang respon emosionalRespon adaptif Respon maladaptif

Responsif

Rx. Berduka tak terkomplikasi

Supresi emosi

Penundaan rx berduka

Depresi/mania

3

Responsif Respons emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaannya internal,eksternal Reaksi berduka tak terkomplikasi respon terhadap kehilangan dan tersirat adanya kehilangan yang nyata serta terbenam dalam proses berdukanya4

Supresi emosi tahap penyangkalan (denial) terhadap diri sendiri, terlepas dari perasaan tersebut atau internalisasi semua aspek dari dunia afektif seseorang Penundaan reaksi berduka ketiadaan yang persisten terhadap kehilangan, terdapat pada awal masa berkabiung atau pada proses berduka, penyangkalan yang menetap dan memanjang5

Mania suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya perasaan yang meningkat, bersemangat, meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang mis: > banyak bicara > sendau gurau > tertawa berlebihan > penyimpangan seksual6

Depresi (melonkalia) Suatu gangguan alam perasaan yang ditandai perasaan sedih dan berduka yang berlebihan dan berkepanjangan

7

Depresi Ketidak seimbangan elektrolit dalam neuron Mania

Rendahnya kadar norepineprin dan dopamin di otak8

Asuhan keperawatan klien dengan Mania dan DepresiPENGKAJIANA. Faktor Predisposisi 1. Genetik 2. Teori agresi berbalik pada diri sendiri 3. Teori kehilangan 4. Teori organisasi kepribadian 5. Teori kognitif (evaluasi negatif) 6. Model belajar ketidakberdayaan 7. Model prilaku (kurangnya keinginan positif interaksi dengan lingkungan) 8. Model biologis (defisiensi kotakolamin, disfungsi endokrin, NT dsb)9

B. Faktor Presipitasi Stressor Kehilangan terikatan Peristiwa besar dalam kehidupan Ketegangan peran Perubahan fisiologis

10

C. Faktor risiko pada depresi Episode depresi sebelumnya Riwayat keluarga Percobaan bunuh diri Jenis kelamin wanita Usia < 40 tahun Masa pascapartum Komorditas medis Kurang dukungan sosial Peristiwa personal penganiayaan seksual Penyalahgunaan zat11

D. Prilaku yang berhubungan dengan Mania 1. 2. 3. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Afektif Euphoria Harga diri meningkat Tidak tahan kritik Kognitif Ambisi Mudah terpengaruh Mudah beralih perhatian Waham kebesaran Ilusi Flight of ideas Gangguan penilaian 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Fisik Dehidrasi Nutrisi tidak adekuat Berkurangnya kebutuhan tidur BB menurun Tingkah laku Agresif Hiperaktif Aktivitas motorik meningkat Kurang tanggung jawab Iritable Perawatan diri kurang Tingkah laku seksual berlebihan Bicara bertele-tele

12

Prilaku yang berhubungan dengan Depresi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Afektif Sedih,cemas,apatis,murung Kebencian,kekesalan,marah Perasaan ditolak,perasaan bersalah Merasa tdk berdaya,putus asa Merasa sendirian Merasa rendah diri Merasa tak berharga Kognitif Ambivalen,bingung,ragu Tdk mampu berkonsentrasi Hilang perhatian dan motivasi Menyalahkan diri sendiri Pikiran merusak diri Rasa tidak menentu pesimis 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Fisik Sakit perut,anoreksia,mual,muntah Ggn pencernaan,konstipasi Lemah,lesu,nyeri kepala,pusing Insomnia,nyeri dada,overakting Perubahan BB,ggn selera makan Ggn menstruasi,impoten Tidak berespon terhadap seksual Tingkah laku Agresif,tidak toleran Gg tingkat aktivitas Kemunduran psikomotor Menarik diri,isolasi sosial Mudah marah,menangis,tersinggung Berkesan menyedihkan Kurang spontan

13

E. Penilaian Stressor Kerentanan gentik Peristiwa perkembangan Stressor fisiologis Stressor psikososial F. Sumber koping Status sosioekonomi, keluarga, jaringan interpersonal, organisasi sekunder14

G. Mekanisme Koping Perasaan duka yang abortif Represi Supresi Penyangkalan disosiasi

15

Masalah keperawatan1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Berduka, maladaptif Keputusasaan Ketidakberdayaan Distress Spiritual Isolasi sosial Ggn pola tidur Resiko cedera Nutrisi Defisit perawatan diri Ansietas dll16

Tujuan Keperawatan Tujuan umum: mengajarkan klien untuk berespon secara emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta kesenangan yang dapat diterima oleh lingkungan, serta kembali pada tingkat fungsi sebelum sakit17

Tujuan khusus Mengurangi dan menghilangkan semua respon emosional maladaptif pasien Memulihkan fungsi psikososial dan ekupasional pasien Meningkatkan kualitas kehidupan pasien Minimalkan kemungkinan kambuh kembali

18

Intervensi Fase akut (6 12 minggu) Tujuan tindakan mengurangi gejala jika kondisi membaik setelah dilakukan tindakan maka pasien sehat Fase kesinambungan (4 9 bulan) Tujuan mencegah kekambuhan, meningkatkan proses penyembuhan Penyebab kambuh adalah kegagalan mempertahankan keadaan yang telah membaik Fase pemeliharaan (>1 tahun) Tujuan rencana tindakan untuk mencegah tanda dan gejala depresi yang lebih berat/ atau memperberat tanda depresi 19

ImplementasiPada fase akut Ajarkan pasien tentang Depresi Ajarkan klien tentang pengobatan depresi Mengajarkan cara mempertahankan status nutrisi Bantu klien untuk mengembangkan aktifitas sendiri Ajarkan pada keluarga tanda- tanda resiko bunuh diri Kaji dinamika keluarga , harga diri dan persepsi klien20

ImplementasiPada Fase berkelanjutan Ajarkan bila gejala muncul segera mencari bantuan Beri reinfosment positif terhadap kemajuan yang di lakukan klien Ajarkan teknik meningkatkan diri yang sehat , kemampuan komunikasi asertif, teknik relaksasi Ajarkan teknik peningkatan mekanisme koping Pada Fase pemeliharaan Beri Reinforcement positif Ajarkan kemampuan memecahkan masalah, teknik relaksasi, distraksi21

Intervensi Umum1. 2. 3. 4. Modifikasi lingkungan (aman dan protektif) Pengembangan diri Ciptakan hub terapeutik Bantu klien untuk dapat mengenali dan mengekspresikan emosinya Bantu klien dalam memodifikasi pola kognitif yang negatif Motifasi klien untuk aktif mencapai tujuan realistik Tingkatkan kemampuan klien untuk melakukan hub interpersonal Tingkatkan kes fisik dan kesejahteraan klien22

5.6. 7. 8.

23