3
Residu Dan Pencemaran Residu Pestisida Pestisida yang termasuk insektisida , fungisida , dan rodentisida digunakan orang untuk mengurangi kerusakan komoditi pangan baik yang masih di lading maupun dalam penyimpanan agar menghasilkan produk dengan mutu yang lebih baik. Pestisida yang di gunakan tersebut meninggalkan residu pada bahan pangan yang dapat membahayakan konsumen. Karena itu pemakaiannya harus diawasi dan residu yang di tinggal tidak boleh melebihi kadar toleransi yang di tentukan oleh pemerintah. Pada komoditi hasil ternak, daging dan unggas, antibiotik, hormom , transquilizer dan enzim sering digunakan untuk meningkatan pemanfaatan makanan ternak atau meningkatkan hasil ternak (hormon pada ayam, papain untuk daging). Residu dari bahan tersebut dapat tertinggal dalam daging, unggas, susu, dan telur berupa bahan aditif yang tidak di sengaja . Kontaminasi Radioaktif Kontaminasi radioaktif dapat terjadi pada air dan bahan pangan melalui isotop radioaktif yang terjadi secara alami dari debu radioaktif , baik dari peledakan senjata nuklir atau dari pabrik pembangkit tenaga nuklir . Sumber utama radioaktif terjadi secara alami di permukaan bumi maupun dalam sinar- sinar kosmos . Dua kontaminan radioaktif utama adalah kalium -40 dan karbon -14 yang berturut-turut memiliki paruh waktu 220 juta dan 5760 tahun. Karena lamanya waktu paruh tersebut maka kalium-40 dan karbon -14 menjadi kurang berbahaya karena terserap oleh tubuh dalam jumlah kecil saja berada dalam tubuh . Unsur radioaktif yang masuk kedalam tubuh makanan dan air hasil ledakan nuklir terutama stronsium -90, Sesium-137, Iodium-131, dan karbon -14. Stronsium -90 mempunyai waktu paruh 28 tahun , termasuk daalam golongan yang sama dengan kalsium . Seperti halnya Kalsium , stronsium -90 tersangkut pada tulang dan gigi , tetap tinggal di tempat tersebut untuk beberapa tahun.

Residu Dan Pencemaran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kimia bahan makanan _ zat beracun dalam makanan

Citation preview

  • Residu Dan Pencemaran

    Residu Pestisida

    Pestisida yang termasuk insektisida , fungisida , dan rodentisida digunakan

    orang untuk mengurangi kerusakan komoditi pangan baik yang masih di lading maupun

    dalam penyimpanan agar menghasilkan produk dengan mutu yang lebih baik. Pestisida

    yang di gunakan tersebut meninggalkan residu pada bahan pangan yang dapat

    membahayakan konsumen. Karena itu pemakaiannya harus diawasi dan residu yang di

    tinggal tidak boleh melebihi kadar toleransi yang di tentukan oleh pemerintah.

    Pada komoditi hasil ternak, daging dan unggas, antibiotik, hormom ,

    transquilizer dan enzim sering digunakan untuk meningkatan pemanfaatan makanan

    ternak atau meningkatkan hasil ternak (hormon pada ayam, papain untuk daging).

    Residu dari bahan tersebut dapat tertinggal dalam daging, unggas, susu, dan telur berupa

    bahan aditif yang tidak di sengaja .

    Kontaminasi Radioaktif

    Kontaminasi radioaktif dapat terjadi pada air dan bahan pangan melalui isotop

    radioaktif yang terjadi secara alami dari debu radioaktif , baik dari peledakan senjata

    nuklir atau dari pabrik pembangkit tenaga nuklir . Sumber utama radioaktif terjadi

    secara alami di permukaan bumi maupun dalam sinar- sinar kosmos .

    Dua kontaminan radioaktif utama adalah kalium -40 dan karbon -14 yang

    berturut-turut memiliki paruh waktu 220 juta dan 5760 tahun. Karena lamanya waktu

    paruh tersebut maka kalium-40 dan karbon -14 menjadi kurang berbahaya karena

    terserap oleh tubuh dalam jumlah kecil saja berada dalam tubuh . Unsur radioaktif yang

    masuk kedalam tubuh makanan dan air hasil ledakan nuklir terutama stronsium -90,

    Sesium-137, Iodium-131, dan karbon -14. Stronsium -90 mempunyai waktu paruh 28

    tahun , termasuk daalam golongan yang sama dengan kalsium . Seperti halnya Kalsium ,

    stronsium -90 tersangkut pada tulang dan gigi , tetap tinggal di tempat tersebut untuk

    beberapa tahun.

  • Radiasi yang berasal dari stronsium -90 sangat berbahaya, bukan hanya terhadap tulang

    tetapi juga terhadap pembentukan tulang dan sel sel darah di sumsum tulang.

    Stronsium -90 di serap melalui usus kecil persis sama seperti kalsium. Unsur-unsur

    radioaktif lainnya seperti sesium -137 dan iodium -131 mempunyai waktu paruh pendek

    yaitu berturut turut 140 hari dan 8 hari . Sesium -137 tersebar ke seluruh tubuh ,

    sedang iodium terkumpul pada kelenjar gondok . Karena itu , Iodium -131 lebih

    berbahaya karena dapat menyebabkan kanker. Iodium -131 banyak terdapat pada susu,

    demikian juga stronsium -90.

    Kontaminasi Merkuri

    Keracunan metil merkuri terjadi karena korban memakan ikan yang telah

    terkontaminasi merkuri, misalnya di teluk minamatapada tahun 1953. Ternyata metil

    merkuri berasal dari buangan sisa industry yang di alirkan ke sungai- sungai yang

    bermuara di teluk itu. Logam merkuri di ubah menjadi metil merkuri oleh bakteri

    methanobacterium omelanskii yang hidup dalam lumpur dasar danau atau sungai.

    Gambar 4.7 Jalur keracunan merkuri pada manusia melalui makanan ( Wilson et al.1975)

    Keracunan pada manusia dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung

    seperti dapat terlihat pada gambar. Keracunan merkuri di sebut juga penyakit minamata

    dengan gejala- gejala terasa geli dan panas pda anggota badan , mulut, bibir, dan lidah

  • kehilangan penglihatan, sukar berbicara dan menelan , kehilangan pendengaran , tidak

    stabil emosinya , koma dan kematian .

    Batas maksimum yang di sarankan untuk konsumsi merkuri adalah 0,3 mg per

    org per minggu atau 0,005 mg per kg berat badan dari jumlah tersebut tidak boleh lebih

    dari 0,2 mg sebagai metil merkuri. Merkuri organik juga bertanggung jawab terhadap

    keracunan bahan makanan. Merkuri organik biasanya di gunakan untuk melindungi biji-

    bijian yang di simpan ( Winarno, 1991 : 238 -239 ).