Upload
rika
View
5.252
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Judul buku Judul buku : Pendidikan Berdasarkan : Pendidikan Berdasarkan Pendekatan KompetensiPendekatan Kompetensi
Oleh Oleh : prof . Dr . Demar Hamalik: prof . Dr . Demar Hamalik
PenerbitPenerbit : PT Bumi Aksara: PT Bumi Aksara
Jl . Sawo Raya No.18 Jl . Sawo Raya No.18
Jakarta 13220Jakarta 13220
BAB IProfesi Pendidikan
Profesi adalah suatu janji yang memiliki nilai-nilai etis yang mengandung unsur pengabdian pada masyarakat melalui suatu pekerjaan .profesi kependidikan menuntut kompetensi profesional terhadap para guru,halmana menimbulkan persyaratan sertifikat dana pengalaman yang luas .pendidikan guru adalah suatu sistem tang terpadu dalam rangka sistem pendidikan nasional .
Refleksi
Profesi seorang guru sangatlah berat karena seorang guru tersebut harus profesional ,sehingga dapat memberikan pengajaran kepada para siswa dengan cara yang terbaik.
BAB II Masalah Guru dan Pengembangan Kurikulum
Dalam rangka pembinaan dan pengembangan kurikulum paling tidak para guru harus mampu berpartisipasi baik dalam perencanaan maupun dalam evaluasi kurikulum. Untuk melaksanakan peranan dan fungsi tersebut, guru perlu mengenal dengan baik berbagai model pendekatan perencanaan kurikulum. Berdasarkan pengembangan historis kita kenal beberapa pendekatan yakni pendekatan sistematik, p4endekatan romantik, dan pendekatan modern.
Refleksi
Pada hakikatnya pelaksanaan pendidikan di sekolah adalah menjadi tanggung jawab guru. Baik selaku tenaga profesional maupun selaku tenaga non profesional.
BAB III Kompetensi Profesional Guru Didalam merumuskan jenis kompetensi
guru profesional dapat dilihat dari segi tanggungjawab yakni tanggungjawab moral, tanggungjawab pendidikan disekolah misalnya memberikan bimbingan dan pengajaran, melaksanakan pembinaan kurikulum, menuntun para siswa belajar, tanggungjawab guru dalam bidang tanggungjawab guru dalam bidang keilmuan.
Refleksi
Pengembangan kompetensi melalui perantara dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan dan dalam bidang ilmu pendidikan dan latihan simulasi praktek mengajar
BAB IV
Kriteria Kurikulum Pendidikan Guru
Keputusan-keputusan kurikuler guru didasarkan pada kriteria-kriteriayang disusun dalam kompenen ,yaitu tujuan intruksional ,alat dan media intruksional ,pemilihan dan pembimbingan siswa,materi program ,prosedur evaluasi ,dan staf pelaksana pendidikan disekolah .Dapat ditarik kesimpulan bahwa kriteria .tersebut adalah sangat penting,baik untuk penilaian kurikulum maupun bagi perencanaan kurikulum pendidikan guru .
Refleksi
Kriteria - kriteria tersebut umumnya harus lebih diterapkan dalam rangka pengembangan kurikulum dinegara kita.
BAB V
Kontes PBTE dan Desain Instruksional
Tiga elemen yang utama yang membedakan PBTE dengan program-program pendidikan guru yang lain, yaitu:
1. kompetensi–kompetensi yang berupa pengetahuan,keterampilan,dan tingkah laku ditunjukan para siswa.
2. kriteria yang digunakan untuk menilai kompetensi
3. penilaian terhadap kompetensi siswa
Refleksi
Dari ketiga elemen tersebut harus menguasainya hal ini disebabkan oleh latar belakang serta tujuan para siswa yang berbeda-beda dan juga waktu yang dibutuhkan oleh masing-masing siswa berbeda pula.
BAB VIProgram Pendidikan Guru
Ada empat alternatif pola organisasi program pendidikan guru.1. Pola A : menekapada proses pendidikan
guru yang berlangsung wajar dan mantap .2. Pola B : lebih menonjolkan pendidikan
keguruan sejak awal3. Pola C : Menunjukan pola tingkat sarjana
muda,pendidikan profesional baru dimulai pada tahun ajaran ketiga
4. Pola D : merupakan program pendidikan guru lima tahun secara seimbang.
Refleksi
Apabila keempat alternatif pola organisasi tersebut telah tersusun dengan baik dan sesuai dengan yang telah ditentukan maka program pendidikan Guru tersebut telah tercapai dengan baik .
BAB VIIStrategi Instruksional dalam proses Pendidikan Guru
Paket kegiatan belajar (performance based learning activity packages) adalah suatu strategi instruksional yang berdasarkan konsep perilaku (performe atau comperency) sebagai realisasi dari asas accountabillity dalam belajar. pendekatan laboratori berdasarkan pada asumsi bahwa pengalaman langsung dengan benda-benda (matarials) yang melibatkan observasi dan partisipasi.
Refleksi
Dengan pendekatan laboratori tersebut maka akan mengetahui pengalaman secara langsung dengan benda-benda yang melibatkan tanpa harus adanya strategi.
BAB VII
Pengajaran Mikro dalam Program Pendidikan Guru
Sejak tahun 1964 pengajaran mikro telah dikembangkan dan dilaksanakan dalam program pendidikan guru pada beberapa Universitas di Amerika Serikat. Berdasarkan penelitian pengajaran mikro sangat efisien dan efektif sehingglatihan pre-serlatihan in-servise, latihan superviser, dan latihan penyuluhan untuk mencobakan mengajar dengan metode baru. Penemuan dan pengajaran mikro membawa pengaruh-pengaruh terhadap pengembangan ilmu pendidikan pada umumnya dan pendidikan keguruan pada khususnya.
Refleksi
Maka dari itu untuk mengembangkan yang lebih mantap tentang penggunaan pengajaran mikro dalam program pendidikan guru masih diperlukan penelitian lanjutan dalam berbagai aspek.
BAB IX
Beberapa Model Praktek Kependidikan
Pengajaran mikro (micro teaching) adalah suatu situasi pengajaran yang dilaksanakan dalam waktu dan jumlah siswa yang terbatas yakni selama 4 samapai 20 menit dengan jumlah siswa 3 samapai 10 orang. Intership adalah suatu tahap persiapan profesional dimana seorang siswa yang hampir menyelesaikan studinya secara formal bekerja dilapangan dibawah supervisi seorang administrator yang kompeten.
Refleksi
Sehingga dengan diadakannya model praktek tersebut seorang mahasiwa akan lebih mengetahui wawasan yang lebih luas didalam mengajar.
BAB XEvaluasi Pendidikan Guru
Evaluasi adalah suatu proses yang sangat penting dalam program pendidikan guru dan menjadi tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan guru untuk melakukannya. Kriteria instutional meliputi semua karakteristik umum yang biasa digunakan untuk memprediksi efektifitas pendidikan.
Refleksi
Evaluasi sangat penting karena terlibat dalam proses pendidikan guru untuk menilai apa-apa yang terjadi sepanjang pelaksanaan program.