208
Laporan Tahunan Annual Report 2018 PT BANK SULTENG

Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

LaporanTahunanAnnual Report

2018PT BANK SULTENG

Page 2: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Kuat, Maju danBerdaya Saing

Memperkuat FondasiYang Berkelanjutan

Mempertajam Fokus Bisnis

Creating Strong Sustainable Foundation

Sharpen Business Focus

TemaTheme

2018

Strong, Advance, and Competitive

Sebagai bank daerah yang menyokong perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat Sulawesi Tengah, Bank Sulteng harus memiliki kemampuan untuk segera bangkit dalam beragam situasi. Nilai-nilai perusahaan bukan hanya catatan kaki, ia menjadi dasar perusahaan untuk melaju dan bergerak agar tetap tegak.

Bekerja dengan integritas tinggi dan konsisten memperbaiki diri mendorong tercapainya visi dan misi perusahaan. Bank Sulteng menjaga semangat untuk terus bergerak agar menciptakan keuletan dalam menghadapi perubahan baik internal maupun eksternal. Menciptakan Bank Sulteng yang tangguh dibutuhkan waktu dan pengalaman, namun satu yang pasti, kemampuan bangkit selalu tinggi dengan dilandasi semangat melayani.

As a regional bank that supports public finance, especially the people of Sulawesi Tengah, Bank must have the ability to immediately obtain a variety of complexities. Company values are not just footnotes, it is the basis of the company to move and move to stay upright.

Working with high integrity and consistently improving the scattered vision and mission of the company. Bank Sulteng encourages the spirit to continue to move to succeed in both internal and external changes. Creating Bank Sulawesi Tengah that requires time and experience, but one that is certain, the ability that must be fulfilled based on the spirit of service.

Tumbuh Berkelanjutan adalah kepastian dalam sebuah institusi yang hidup. Bank Sulteng bukan hanya sekedar melangkah dengan berjalan, namun juga berlari mengikuti perkembangan yang pesat dari luar maupun dalam. Transformasi merupakan perubahan yang berangsur, perlahan namun terus melekat tanpahenti. Menjadi respon dari perubahan yang lebih luas dengan memberi umpan balik untuk amunisi pergerakan selanjutnya.

Bank Sulteng bergerak pasti menjadi jawaban dan solusi. Pelayanan kepada masyarakat Sulawesi Tengah sebagai pasar terbesar menjadi acuan pergerakan anak panah Bank membidik kepuasan dan ketercapaian harapan mitra. Bank Sulteng terus bangkit dalam tiap sendi untuk memperkuat pondasi. Bergerak tidak hanya memperbanyak, namun meningkatkan kualitas pelayanan dengan terus bertransformasi menjadi bagian perubahan dan inovasi.

Sustainable Growth is a certainty in a living institution. Bank Sulteng is not just walking with it, but also running to follow the rapid development from outside and inside. Transformation is a gradual changes, slowly but unceasingly. Being a response to a broader change by giving feedback to next movement ammunition.

The doubtless move of Bank Sulteng is the answer and solution The service to the people of Sulawesi Tengah as the largest marketbecomes the reference of the Banks’ arrow movement which aiming the satisfaction and the achievement of the partners Bank Sulteng continuously rising in each joint to strengthen the foundation. Moving not only reproduce, but improve the quality of service by continuing to transform into a part of change and innovation.

2017

2016

Page 3: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Daftar IsiTable of Contents

Tema Theme 2

Kenangan dan Optimisme Kami Our Memories 7

Kontribusi Bank Sulteng dalam Recovery Bencana Contribution of Bank Sulteng in Disaster Recovery 7

Pencapaian Bank Sulteng Achievements and Contribution of Bank Sulteng 10

01 Ikhtisar Keuangan Key Highlight Ikhtisar Data Keuangan Financial Highligts 14

Peristiwa Penting Important Event 20

02 Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Report Board of Commissioners & Directors Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report 24

Laporan Direksi Board of Directors Report 30

Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan Dan Laporan Keuangan Tahun 2018 Management Responsibility on the Annual Report and Financial Report 2018

38

03 Profil Perusahaan Company Profile

Sejarah Singkat Perusahaan Company in Brief 43

Jejak Langkah Perusahaan Company Milestone 46

Bidang Usaha Business Field 48

Visi, Misi, Budaya Perusahaan Vision, Mission, Corporate Culture 49

Struktur Organisasi Company Structure 72

Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile 74

Profil Direksi Board of Directors Profile 80

04 Teknologi Informasi Informasi Techonology

05 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Dasar Hukum Penerapan GCG Bank SultengLegal Basis of Bank Sulteng’s GCG Implementation 121

Roadmap GCGGCG Road Map 127

Struktur Tata KelolaCorporate Governance Structure 127

Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting of Shareholders (GMS) 136

Dewan KomisarisBoard of Commissioners 136

Komite dibawah Komisaris Committee Under the Board of Commissioners 152

DireksiDirectors 162

Sekretaris PerusahaanCompany Secretary 176

Laporan Dana PensiunPension Fund Management 210

06 Sumber Daya Manusia Human Resources

Profil SDMHuman Resources Profile 220

07 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tanggung Jawab Sosial Terhadap LingkunganResponsibility to the Environment 233

Tanggung Jawab Sosial Terkait Dengan Ketenagakerjaan, Kesehatan Dan Keselamatan KerjaOccupational Safety and Health Program

233

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap NasabahResponsibility to the Customer 234

08 Analisa Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis

Analisa Pembahasan Manajemen Analysis and Discussion Of Management 238Tinjauan Ekonomi dan IndustriEconomic and Industrial Overview 240Laporan Posisi KeuanganFinancial Position Report 252

09 Laporan Keuangan Financial Report

Page 4: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

28

2018SEPTEMBER

BencanaPalu

28 september 2018, sudah lepas sekian bulan berlalu hingga kini, seolah Palu masih mendengar suara tanah yang bergerak, dan air yang berkejaran menyapu. Duka mungkin perlahan ikut terbawa waktu, namun semangat kembali bangkit mudah sekali membatu. Palu sekian bulan yang lalu tegak berdiri menyapa masyarakat dengan  ramah dan elok. Seketika hantaman kesedihan menjadi warna yang mewarnai setiap benak, tanpa kecuali.

September 28, 2018, it has been months gone by until now, as if Palu still heard the sound of the ground moving, and the water chasing swept. Grief may slowly carry along with time, but the spirit of getting back up is easily petrified. Palu a few months ago stood up greeting the people in a friendly and elegant way. Instantly the impact of sadness becomes a color that colors every mind, without exception.

Palu Disaster

Kenangan danOptimismeKamiOur Memoriesand Optimism

Page 5: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Kont

ribu

si B

ank

Sult

eng

Dala

m

Pem

ulih

an B

enca

naCo

ntrib

utio

n of

Ban

k Sul

teng

inD

isast

er R

ecov

ery

Pelan namun tampak terang, api yang meredup kembali berkobar. Langkah kaki kembali tegap, suara terbentuk yakin mengucap semangat. Palu, dukamu sudah menjadi duka Indonesia dan bahkan dunia. Mematahkan lagu semangat hanya awal dari keterpurukan yang semakin dalam. Tuhan merindukan kita, untuk itulah Ia memberi sentakan agar kita kembali berbenah menujuNya.

Semua bergerak membuat Palu kembali aman dan nyaman. Tangan-tangan terulur mendekap Palu agar terhindar dari keterpurukan. Bangkitlah Palu, duka ini jangan sampai selamanya, Ia pasti mengirimkan cahaya yang lebih terang setelah mendung bergelayut waktu itu.

Slow but bright, the fading fire blazed again. The footsteps regained their strength, the sound formed sure to say a spirit. Palu, your grief has become the sorrow of Indonesia and even the world. Breaking the spirit song is only the beginning of the downturn that is getting deeper. God longs for us, for this reason He gives a jolt so that we will return to Him.

All moves make Palu back safe and comfortable. Hands reach out to hug Palu to avoid deterioration. Rise up the Palu, this grief will not last forever, He must have sent a brighter light after cloudy that time.

Rekonstruksi Bank

MembantuStakeholderdalampemulihan bencana

ReconstructionBank

HelpStakeholdersin recoverydisaster

Page 6: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Pencapaian dan Kontribusi Bank SultengAchievements and Contribution of Bank Sulteng

Mendukung Pembangunan InfrastrukturSupporting Infrastructure Development

Melalui UMKM membantu ekspansi Perdagangan Pertanian dan PerikananThrough UMKM help to expandAgricultural Trade and Fishery

Mendukung Program Pariwisata PemerintahSupporting Government Tourism Programs

Menerapkan Prinsip Green BankingApplying the Green Banking Principle

Bank Milik Pemda, Sumber Dana Milik PemdaLocal Government-Owned Bank, Local Government-Owned Fund Source

Mudah Melakukan Perluasan Jaringan Kantor (POJK nomor 6/POJK.03/2016, Tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti).Easy to expand office networks (POJK number 6 / POJK.03 / 2016, concerning business activities and office networks based on core capital).

Melibatkan Tenaga Lokal yang Profesional dalam pengelolaan Bisnis BankEngaging Professional Local Workers in managing Bank Business

Sinergi bersama group BPD meliputi, Human Capital Development, Product & ServiceDevelopment, GCG, Risk Management, IT & MISSinergy with the BPD group includes; Human Capital Development, Product & ServiceDevelopment, GCG, Risk Management, IT & MIS

Captive Market, Kredit PNS,Kredit Konstruksi, UMKMCaptive Market, Credit for Civil Servants, Construction Loans, MSMEs

CAR Diatas 18 %, Peluang Penambahan KreditCAR Above 18%, Opportunity To Add Credit

NIM, ROE, ROA Tinggi,Menarik Pemegang Saham.NIM, ROE, High ROA, attract shareholders.

Memberikan Deviden Kepada Pemerintah DaerahGiving Dividends To Local Governments

01

02

03

06

08

11

07

09

12

10

04

05

Page 7: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

IkhtisarKeuanganFinancial Highligts

01

Page 8: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah14 15

Ikhtisar Data Keuangan & Operasional Achievements and Contribution of Bank Sulteng

Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba RugiStatements of Financial Position Income StatementDalam jutaan Rupiah Dalam jutaan RupiahIn million Rupiah In million Rupiah

Uraian 2018 2017 2016 2015 2014 DescriptionAset AssetsKas 140,440 139,657 150,222 142,955 83,832 Cash

Giro pada Bank Indonesia 370,688 299,613 212,600 333,498 232,844 Current accounts with Bank Indonesia

Giro pada Bank Lain - Neto 3,210 4,015 6,621 11,850 12,526 Current accounts with other banks - net

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain 1,496,200 337,059 771,700 724,000 184,500 Placements with Bank

Indonesia and other banksEfek-efek - Neto 500,884 1,408,358 455,232 450,896 171,389 Marketable Securities - net

Kredit Yang Diberikan - Neto 3,419,159 2,958,699 2,603,252 2,228,113 2,016,571 Loans - net

Aset Tetap - Neto 70,362 60,512 50,948 52,964 44,345 Fixed assets - netAset Tidak Berwujud - Neto 2,588 2,105 2,171 2,421 - Intangible assets - netBeban Dibayar Dimuka dan Aset Lain-lain 32,436 40,288 29,406 26,127 22,363 Prepaid Expenses and

Others AssetsJumlah Aset 6,042,682 5,259,524 4,291,533 3,977,296 2,759,621 Total AssetsLiabilitas LiabilitiesLiabilitas Segera 299,677 438,105 121,988 93,634 50,723 Current LiabilitiesGiro 933,911 651,475 926,560 1,028,896 711,679 Demand DepositsTabungan 1,081,839 729,812 465,381 535,193 310,410 Savings depositsDeposito berjangka 1,653,756 1,744,164 1,503,620 1,237,145 670,476 Time DepositsSimpanan dari Bank Lain 1,150,000 625,010 625,010 490,010 530,010 Deposits from other banksUtang Pajak 6,511 6,384 7,865 4,920 3,115 Taxes Payable

Liabilitas Imbalan Kerja 39,539 47,839 41,951 31,196 32,697 Employees Benefits Liability

Beban yang Masih Harus Dibayar dan Liabilitas Lain-lain 38,011 35,997 36,887 50,782 31,860 Accrued Expenses and

Others LiabilityJumlah Liabilitas 5,205,885 4,587,011 3,729,263 3,471,776 2,340,970 Total LiabilitiesEkuitas EquityModal Saham 313,779 257,809 240,599 227,430 158,707 Share Capital

Agio Saham 98,733 66,013 55,952 48,254 8,079 Capital paid in excess of par value, paid in surplus

Dana Setoran Modal 62,752 63,534 24,274 36,723 124,947 Paid Capital FundsSaldo Laba 351,911 293,417 247,448 195,049 132,952 Retained Earnings- Telah ditentukan penggunaannya 243,339 193,260 137,648 86,479 51,386 - Appropriated

- Belum ditentukan penggunaannya 108,572 100,157 109,800 108,570 81,566 - Unappropriated

Jumlah Ekuitas 836,797 672,513 562,270 505,520 418,651 Total EquityJumlah Liabilitas dan Ekuitas 6,042,682 5,259,524 4,291,533 3,977,296 2,759,621 Total Liabilities and Equity

Uraian 2018 2017 2016 2015 2014 DescriptionPendapatan Bunga 47,613 504,258 495,973 440,151 327,092 Interest RevenuesBeban Bunga (211,678) (200,495) (174,272) (152,863) (82,764) Interest ExpensesPendapatan Bunga - Bersih 335,934 303,763 321,702 287,289 244,327 Interest Revenues-netPendapatan Operasional Lainnya

dan Imbalan Jasa

83,259 69,013 34,275 24,729 16,278 Other Operational

Revenues & FeesBeban Umum dan Administrasi (97,182) (85,956) (76,843) (69,860) (55,807) General and

Administrative ExpensesBeban Tenaga Kerja (136,524) (130,278) (106,143) (92,264) (90,984) Personnel ExpensesBeban Penyisihan (Pemulihan)

Cadangan Kerugian Penurutan

Nilai

(11,249) (2,873) (17,209) (8,294) (7,179) Reversal of Allowance for

Impairment

Beban Operasional Lain (23,293) (18,095) (11,649) (9,571) 3,905 Other Operational

ExpensesLaba Operasional 150,945 135,573 144,133 132,029 110,539 Operational IncomePendapatan Non Operasional 3,082 4,427 1,507 2,087 705 Non Operational IncomeBeban Non Operasional (1,629) (1,623) (1,943) (677) (1,644) Non Operational

ExpensesLaba Bersih Sebelum Pajak 152,398 138,378 143,697 133,439 109,600 Earning Before TaxBeban Pajak Penghasilan (43,826) (38,221) (38,090) (34,464) (28,034) Tax ExpensesLaba Tahun Berjalan 108,572 100,157 105,607 98,975 81,566 Net Income for the YearPendapatan (Kerugian)

Komprehensif Lainnya

9,622 (8,261) (4,068) 4,374 (6,650) Others Comprehensive

Gain (Loss)Total Laba Komprehensif 118,194 91,896 101,538 103,349 74,916 Total Comprehensive

Income for the year

Page 9: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah16 17

Kredit Yang Diberikan - Neto

Tabungan

Pendapatan Bunga - Bersih

Total Aset

Giro

Total Ekuitas

(Dalam juta rupiah/ in million Rupiah)

(Dalam juta rupiah/ in million Rupiah)

(Dalam juta rupiah/ in million Rupiah)

(Dalam juta rupiah/ in million Rupiah)

(Dalam juta rupiah/ in million Rupiah)

(Dalam juta rupiah/ in million Rupiah)

(Dalam juta rupiah/ in million Rupiah)

(Dalam juta rupiah/ in million Rupiah)

(Dalam juta rupiah/ in million Rupiah)

Total Liabilities

Deposito Berjangka

Laba Bersih Tahun Berjalan

Loans - net

Saving Deposits

Net Interest Income

Total Assets

Demand Deposits

Total Equities

Total Liabilities

Time Deposits

Net Income for The Year

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2014

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2015

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2016

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2018

2018

20182,

759,

621

711,6

7941

8,65

1

2,01

6,57

131

0,41

024

4,32

7

2,34

0,97

067

0,47

681

,566

3,97

7,29

61,0

28,8

9650

5,52

0

2,22

8,113

535,

193

287,

289

3,47

1,776

1,237

,145

98,9

75

4,29

1,533

926,

560

562,

270

2,60

3,25

246

5,38

132

1,702

3,72

9,26

31,5

03,6

2010

5,60

7

5,25

9,52

465

1,475

672,

513

2,95

8,69

972

9,81

230

3,76

3

4,58

7,01

11,7

44,16

410

0,15

7

6,04

2,68

293

3,91

183

6,79

7

3,41

9,15

91,0

81,8

3933

5,93

4

5,20

5,88

51,6

53,7

5610

8,57

2

Rasio Keuangan Financial RatioDalam Persentase In Percentage

Uraian 2018 2017 2016 2015 2014 DescriptionPermodalan CapitalKewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)

27.11 27.80 28.15 27.85 25.86 Capital Adequacy Ratio (CAR)

Aset Tetap Terhadap Modal

8.41 9.00 9.45 10.48 10.59 Fixed Assets to Total Equity

Aset Produktif Earning AssetsAset produktif dan non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan non produktif

0.85 0.93 1.09 1.18 Non-performing earning assets and non-earning assets to total earning assets and non-earning assets

Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif

0.86 0.94 1.12 1.18 Non-performing earning assets to total earning assets

CKPN aset keuangan terhadap aset produktif

0.75 0.92 0.87 0.90 Allowance for Impairment Losses of financial assets to earning assets

NPL bruto 1.50 1.36 1.36 1.71 1.40 Gross NPLNPL neto 0.20 0.17 0.03 0.37 0.33 Net NPLRentabilitas ProfitabilityLaba terhadap Total Aset (ROA)

2.56 2.49 2.91 3.10 3.91 Return on Assets (ROA)

Laba terhadap Ekuitas (ROE)

17.47 19.20 20.98 23.24 25.31 Return on Equity (ROE)

Marjin Bunga Bersih 5.73 6.60 7.17 7.53 9.65 Net Interest Margin (NIM)Biaya Operasional/Pendapatan Operasional

75.53 76.35 72.82 71.60 67.81 Operational Expenses/Operational Income

Likuiditas LiquidityKredit terhadap Dana yang Dihimpun (LDR)

94.40 95.81 91.11 80.62 120.44 Loans to Deposit Ratio (LDR)

Kepatuhan CompliancePersentase pelanggaran BMPK

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Percentage of LLL Violation

Persentase pelampauan BMPK

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Percentage of LLL Excess

GWM primer – Rupiah 6.50 8.41 6.95 9.40 10.42 Primary Minimum Reserve Requirements - Rupiah

Posisi Devisa Neto (PDN)

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Net Open Position (NOP)

Page 10: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah18 19

Bonds/Sukuk Overview

Awards

Best Bank 2018Best Bank WithCore Capital Category <1 Trillion

Excellent Rating BankFor financial performanceduring in 2017

Best Bankin retail banking services

Share Overview

Hingga 31 Desember 2018, PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah tidak menerbitkan obligasi/sukuk sehingga tidak terdapat informasi terkait jumlah obligasi/sukuk yang beredar (outstanding), tingkat bunga/imbalan, tanggal jatuh tempo, dan peringkat obligasi/sukuk.

Hingga 31 Desember 2018, PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah bukan perusahaan publik dan sahamnya tidak diperdagangkan di bursa mana pun sehingga tidak terdapat informasi terkait harga saham tertinggi, terendah, harga penutupan, volume perdagangan, dan kapitalisasi pasar.

As of 31 December 2018, PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah did not issue bonds/sukuk so there is no information related to the outstanding bonds/sukuk, interest/reward rate, due date and rating of bond/sukuk.

As of December 31, 2018, PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah is not a public company and its shares are not traded in any exchanges so there is no information related to the highest, lowest price, closing price, trading volume and market capitalization.

Informasi Mengenai Obligasi, Sukuk Atau Obligasi Konversi

Penghargaan

Bank Terbaik 2018Bank Terbaik Dengan Kategori Modal Inti < 1 Triliun

Bank Berperingkat Sangat BaikAtas kinerja keuangan selamatahun 2017

Bank Terbaikdi bidang retail

Ikhtisar Saham

Page 11: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah20 21

Important Event

Peristiwa Penting

1. Pelantikan Direktur Operasional Ibu Salma Butudoka1. Inauguration of Operational Director Ms. Salma Butudoka

2. Peresmian Kantor Baru PT. Bank Sulteng Cabang Buol2. Inauguration of the New Office of PT. Bank Sulteng Buol Branch

4. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 20174. General Meeting of Shareholders (GMS) for 2017 Financial Year

5. Launching Kasda Online Bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah5. Launching of Kasda Online with the Sulawesi Tengah Provincial Government Financial Year

6. Penyerahan Hadiah Semarak Simpeda tahun 20186. Submission of the Simpeda Prize in 2018

3. Penyerahan Hadiah Semarak Simpeda kategori PNS 3. Submission of the Semarak SImpeda for the PNS category

Page 12: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Laporan DewanKomisaris danDireksiReport of Board Commissionersand Board of Directors

02

Page 13: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah24 25

Board of Commissioners Report

Laporan KomisarisKomisaris Utama IndependenIndependent President Commisioner

Drs. H. Abd Karim Hanggi

“Assalamu’alaikum Wr. Wb”“Salam Sejahtera Untuk Kita Semua”“Best Wishes For All Of Us”

Pemegang Saham Yang TerhormatBapak Gubernur Sulawesi Tengah Selaku Pemegang Saham Pengendali, Bapak-Bapak Bupati, dan Walikota Se-Sulawesi Tengah Selaku Pemegang Saham Yang Saya Hormati, Bapak-Bapak Dari Mega Corpora Selaku Pemegang Saham, Anggota Dewan Komisaris, Direksi Bank Sulteng Bersama Seluruh Hadirin Yang Berbahagia.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-nya kepada kita semua, perkenankanlah saya mewakili Dewan Komisaris menyampaikan Laporan Pengawasan terhadap operasional Bank Sulawesi Tengah tahun buku 2018.

Pencapaian Target BisnisBerdasarkan hasil pengawasan aktif dewan komisaris bahwa selang semester I dan semester II pada tahun buku 2018, terlihat adanya berbagai gebrakan, terobosan serta upaya - upaya proaktif yang telah dilakukan oleh jajaran direksi, namun belum menunjukan hasil yang maksimal hal ini ditunjukan oleh penurunan beberapa pencapaian target RBB tahun 2018, penurunan tersebut antara lain disebabkan oleh pengaruh kondisi ekonomi nasional yang mengalami fluktuasi dan terjadinya Bencana Gempa, Stunami dan Likuifaksi pada tanggal 28 September 2018 didaerah Palu, Sigi dan Donggala serta sebahagian daerah kabupaten Parigi Moutong.

Dalam pencapaian target bisnis, ada beberapa target yang mengalami pencapaian namun terdapat beberapa target yang masih membutuhkan perhatian dan kerja keras dari jajaran direksi guna pencapaian target yang telah ditetapkan. Hal ini terlihat dari beberapa indikator tingkat pencapaian, tingkat pertumbuhan, target-target bisnis, utamanya pertumbuhan asset, modal, dana pihak ketiga dan kredit yang diberikan.

Dear ShareholdersWhom I respect, Mr. Governor of Sulawesi Tengah as Controlling Shareholder, All of Regents and Mayors in Sulawesi Tengah as Shareholder, Representatives from Mega Corpora as Shareholder, Member of the Board of Commissioner and Board of Director of Bank Sulteng as well as all of Ladies and Gentleman.

Bank Sulawesi Tengah tahun buku 2018. Praise be to God, we pray to Allah SWT for all the blessing and grace that have been bestowed on us all, let me represent the Board of Commissioner in submitting the Supervision Report on the Bank Sulteng operational in 2018.

Business Target AchievementBased on the results of active supervision from the board of commissioners that the lapse of 1st and 2nd in the fiscal year 2018, seen the various breakthroughs and proactive efforts that have been conducted by the board of directos, but has not shown maximum results that is indicated by a decrease in some achievement RBB targets in 2018, the decline is partly due to the impact of national economic conditions that experience fuctuations and the occurrence of the earthquake, tsunami, and liquefaction disaster on September 28th, 2018 in the areas of Palu, Sigi,and Donggala and a part of the Parigi Moutong district.

In the achievement of business targets, there are several targets that have achieved but there are some targets that still require attention and hard work of the board of directors to achieve the target set. This can be seen from several indicators of achievement level, growth rate, business targets, particularly asset growth, capital,third party funds and credit.

Page 14: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah26 27

Dalam tahun buku 2018 total asset diTarget sebesar Rp6.143 miliar yang terealisasi sebesar Rp6.078 miliar terjadi deviasi kurang sebesar Rp64 miliar atau mencapai sebesar 98,95% dari target. Target Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Tahun 2018 sebesar Rp3.849 miliar yang terealisasi sebesar Rp3.669 miliar terjadi deviasi kurang sebesar Rp179 miliar atau mencapai sebesar 95,34%. dari target

Penyaluran Kredit-Bersih tercatat sebesar Rp3.419 miliar, tumbuh 15,56% dari tahun 2017. Bank meningkatkan alokasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) untuk memitigasi risiko dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi yang cenderung spekulatif dan juga bencana di Palu dan Donggala yang berpotensi mempengaruhi bisnis Bank. Nilai CKPN meningkat 26,81% menjadi Rp45,24 miliar.

Berdasarkan kolektibilitas, porsi kredit lancar bertambah dari 95,33% dari total kredit pada tahun 2017 menjadi 96,40% dari total kredit pada tahun 2018. Jumlah kredit lancar naik 16,99% menjadi Rp3.340 miliar. Bencana yang melanda Palu dan Donggala pada September 2018 turut berkontribusi pada peningkatan kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL). Rasio NPL bruto tercatat naik dari 1,36% menjadi 1,50%. Secara nominal, kredit bermasalah naik 27,79% menjadi Rp52,08 miliar yang didorong oleh kredit diragukan (kategori IV) yang naik 44,45% menjadi Rp4,11 miliar dan kredit macet (kategori V) yang naik 26,26% menjadi Rp42,43 miliar.

Liabilitas keuangan tercatat sebesar Rp 5.122 miliar atau naik 14,09% dibandingkan tahun 2017. Kenaikan tersebut didorong oleh kinerja penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) atau Simpanan Nasabah dan Simpanan dari Bank Lain yang masing-masing naik 17,41% dan 84,00%. Simpanan Nasabah mencapai Rp3.670 miliar, bertambah Rp544,06 miliar dari tahun 2017. Kinerja Giro dan Tabungan yang membaik menjadi penyebabnya. Giro naik 43,35% menjadi Rp934 miliar sementara Tabungan naik 48,24% menjadi Rp1.082 miliar. Bank terus berupaya memperbaiki struktur biaya dana (cost of fund) untuk mengoptimalkan Pendapatan Bunga-Bersih. Deposito Berjangka turun 5,18% menjadi Rp 1.654 miliar. Dengan pencapaian tersebut, rasio Current Account/Saving Account (CASA) membaik dari 44,19% pada tahun 2017 menjadi 54,93% pada tahun 2018.

Untuk modal inti sebagaimana tuntutan BRC dan transformasi BPD, dibandingkan dengan modal yang ada saat ini masih perlu ditingkatkan dari buku 1 menjadi buku 2 (bank umum kelompok usaha) yang mensyaratkan modal inti diatas 1 triliun rupiah. Untuk itu memerlukan dorongan pemegang saham agar modal inti dapat meningkat. Untuk profil risiko antara lain seperti risiko hukum, risiko reputasi, risiko kredit masih terdapat dalam operasional bank, untuk itu perlu tindakan mitigasi.

Dalam pemberian kredit perlu kehati-hatian dengan mengedepankan prinsip prudential, perlu pengawasan dan pembinaan kepada nasabah untuk meminimalisir kredit bermasalah, serta penagihan yang serius dan sungguh-sungguh terhadap kredit. NPL dan hapus buku yang diharapkan tertagih atau ada pengembalian yang nilainya tentu akan mempengaruhi peningkatan laba serta dapat membiayai kredit-kredit usaha dan kredit konsumtif, pengawasan dan pembinaan kepada nasabah kredit atau debitur sesering mungkin dilaksanakan, tujuannya agar dibelakang hari tidak menimbulkan kredit bermasalah (macet) yang bisa menjadi persoalan hukum. Upaya-upaya semua permasalahan tersebut telah dewan komisaris sampaikan kepada jajaran direksi dalam bentuk rekomendasi serta saran usulan demi peningkatan Bank Sulteng untuk kedepannya sehingga terlaksananya tata kelola perusahaan yang baik.

Dalam rangka turut meningkatkan ekonomi daerah dan pemberdayaan masyarakat perlu memberikan prioritas kredit sektor UMKM atau kredit produktif karena yang selama ini 95% masih didominasi oleh kredit konsumtif.Dewan komisaris mengharapkan pertumbuhan antara kredit konsumtif dan kredit produktif sama-sama tumbuh sebagaimana yang diharapkan oleh bank regional champion dan transformasi BPD dengan prosentase 60/40%. Pada prinsipnya dewan komisaris sangat merespon jajaran direksi untuk menindaklanjuti kerjasama asosiasi bank daerah (ASBANDA) dengan sparkasen jerman yang fokus pada pembiayaan kredit mikro kecil produktif, serta melakukan kerjasama pembiayaan-pembiayaan konsorsium dengan BPD dan bank umum lainnya dalam rangka pembiayaan proyek-proyek berskala nasional yang ada di wilayah sulawesi tengah.

Kepatuhan Terhadap Pelaksanaan Peraturan Perundang Undangan Yang Berlaku.Pada tahun 2018 adanya beberapa rekomendasi dan saran dewan komisaris kepada jajaran direksi untuk menindaklanjuti atas temuan skai maupun temuan audit eksternal utamanya dari otoritas jasa keuangan, dengan harapan rekomendasi atau saran dewan komisaris yang mengacu pada pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang berlaku tersebut, dapat meminimalisir hasil temuan auditor yang akan beRpengaruh pada penilaian tingkat kesehatan bank

Tingkat Kesehatan BankDilihat dari komposit profil risiko, implementasi pelaksanaan Good Corporate Governance, earnings, dan capital yang memperoleh nilai 3 (moderat), maka secara umum tingkat kesehatan Bank Sulteng di tahun 2018 adalah cukup baik, walaupun jika dilihat dari tuntutan Bank Regional Champion (BRC) dan transformasi BPD yang mengharuskan dipenuhinya modal minimal 1 (satu) triliun.

In the 2018 financial year, total assets were targeted at Rp 6,143 billion, which was realized at Rp 6,078 billion. There was a deviation of less than Rp 64 billion or reaching 98.95% of the target. The Third Party Funds (TPF) collection target in 2018 amounting to Rp3,849 billion which was realized at Rp3,669 billion, with a deviation of Rp179 billion or reaching 95.34%. of the target

Net-Credit Distribution was recorded at Rp3,419 billion, grew by 15.56% from 2017. The Bank increased the allocation of Allowance for Impairment Losses (CKPN) to mitigate risks by considering economic conditions that tended to be speculative and also disasters in Palu and Donggala that could potentially affect Bank business. The value of CKPN increased by 26.81% to Rp45.24 billion.

Based on collectibility, the portion of current loans increased from 95.33% of total loans in 2017 to 96.40% of total loans in 2018. The amount of current loans rose 16.99% to Rp3,340 billion. The disaster that hit Palu and Donggala in September 2018 contributed to the increase in non-performing loans (NPL). The gross NPL ratio rose from 1.36% to 1.50%. Nominally, non-performing loans rose 27.79% to Rp52.08 billion, driven by doubtful credit (category IV) which rose 44.45% to Rp4.11 billion and non-performing loans (category V) which rose 26.26% to Rp42 ,43 billion.

Financial liabilities were recorded at Rp5,122 billion, up 14.09% compared to 2017. The increase was driven by the performance of Third Party Funds (TPF) or Customer Deposits and Deposits from Other Banks which rose respectively 17.41% and 84, 00%. Customer Deposits reached Rp3,670 billion, an increase of Rp544.06 billion from 2017. The improved Demand and Savings performance was the cause. Current accounts rose 43.35% to Rp934 billion while Savings increased 48.24% to Rp1,082 billion. The Bank continues to improve the cost of funds to optimize Net Interest Income. Time deposits fell 5.18% to Rp1,654 billion. With this achievement, the Current Account / Savings Account (CASA) ratio improved from 44.19% in 2017 to 54.93% in 2018.

For core capital as BRC demands and BPD transformation, compared with the current capital still needs to be increasedfrom book 1 to book 2 (commercial group business bank) which requires core capital above Rp1 trillion. It requires a shareholder encouragement for core capital to increase. For risk profle such as legal risk, reputation risk, credit risk still exist in bank operational, therefore mitigation action is needed.

In the provision of credit, the prudential principle must be prioritized, supervision and guidance to customers are needed to minimize non-performing loans, as well as serious and earnest billing to credit. NPL and written off loan that are expected to be collected or there is a return in value will certainly affect the increase in proft and can fnance the business credit and consumer credit, supervision and guidance to the customer credit or debtor as often as possible, the puRpose for the back of the day does not generate problem loans (loss) that could be a legal issue. The efforts of all these issues have been submitted to the board of directors in the form of recommendations and suggestions for the improvement of Sulawesi Tengah Bank for the future so that the implementation of good Corporate governance good governance.

In order to contribute in improving the regional economy and empowering the community, it is necessary to give priority to the credit of MSMEs or productive credit, since 95% is still dominated by consumer credit. Board of commissioner expects growth between consumer credit and productive loans to grow as expected by regional champion bank and BPD transformation with percentage of 60/40%. In principle, the board of commissioner strongly responds to the Board of Director to follow up the cooperation of local bank associations (ASBANDA) with sparkasen Germany focusing on small productive microfnance fnancing, as well as joint fnancing of the consortium with bpd and other commercial banks in the framework of fnancing projects of national scale which is in Sulawesi Tengah regional.

Compliance With The Implementation Of Existing Laws And RegulationsIn 2018, there are several recommendations and suggestions from the board of commissionersto the board of director to follow up on SKAI fndings as well as external audit fndings, mainly from the Financial Services Authority fndings, with the expectation that the recommendation of the board of commissioner that refers to the implementation of the applicable legislation can minimize the fndings of auditors that will affect the assessment of bank soundness.

Bank Soundness LevelJudging from the composite risk profle, the implementation of good Corporate governance, earning, and capital achievement of 3 (moderate) values, the general Bank Sulteng soundness in 2018 is quite good, even if it is seen from the demands of bank regional champion (brc) and BPD transformation that requires the fulfllment of capital of at least 1 (one) trillion.

Page 15: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah28 29

Penilaian Kinerja 2018Kami memahami bahwa berbagai penyesuaian strukturalekonomi yang ditandai dengan perlambatan berdampakterhadap kinerja bisnis. Namun demikian, Bank Sulteng masih mampu menunjukkan kinerja yang cukup menggembirakan. Kami menilai bahwa Direksi telah berupaya maksimal dalam melaksanakan pengelolaan perusahaan, di tengah berbagai hambatan yang dihadapi di tahun 2018 serta bencana alam pada tanggal 28 September 2018. Secara keseluruhan Dewan Komisaris berpendapat bahwa Direksi dan Manajemen sepanjang tahun 2018 telah memperlihatkan kinerja yang baik sesuai dengan komitmen yang telah disepakati dalam kontrak manajemen antara Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi.

Penerapan Tata Kelola PerusahaanBagi Dewan Komisaris, penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) adalah suatu keharusan. Untuk mencapai itu, sepanjang tahun 2018, secara konsisten dan dengan komitmen yang tinggi Dewan Komisaris telah menjalankan fungsi pengawasan dan pengarahan terhadap pelaksanaan strategi dan kebijakan yang diambil oleh pihak Manajemen Perusahaan.

Dewan Komisaris senantiasa pro aktif memberikan arahan dan masukan kepada Direksi terkait dengan pengelolaan Perusahaan. Fungsi pengawasan yang telah dilakukan oleh Dewan Komisaris tercermin melalui totalitas pelaksanaan program kerja Dewan Komisaris diantaranya adalah melihat proses kerja yang berjalan, kesesuaian prosedur yang diterapkan guna menjaga integritas, keterbukaan serta profesionalisme Perusahaan, rapat internal rutin Dewan Komisaris, rapat Dewan Komisaris dengan Direksi, rapat Komite-Komite dan rapat-rapat lainnya. Dewan komisaris pada semester I tahun 2018 telah menyampaikan rekomendasi berupa saran dan pendapat kepada direksi sebanyak 38 surat, serta rapat dan pertemuan dengan jajaran direksi sebanyak 2 kali, rapat sesama komisaris sebanyak 4 kali dan rapat dewan komisaris dengan komite sebanyak 4 kali. Sedangkan pada semester II tahun 2018 dewan komisaris telah menyampaikan rekomendasi berupa saran dan pendapatkepada direksi sebanyak 62 surat, serta rapat dan pertemuan dengan jajaran direksi sebanyak 2 kali, rapat sesama komisaris sebanyak 5 kali dan rapat dewan komisaris dengan komite sebanyak 10 kali

Komite Dewan KomisarisSesuai dengan ketentuan perundang-undangan, fungsi Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan atas pengurusan perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi. Sesuai pula dengan ketentuan otoritas perbankan, dalam menjalankan tugas kami dibantu 3 komite yaitu:

Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Nominasi dan Remunerasi. Komite Audit melakukan evaluasi atas pelaksanaan internal control, evaluasi dan koordinasi dengan Kantor Akuntan Publik serta tindak lanjut hasil temuan audit. Komite Pemantau Risiko bertugas melakukan evaluasi atas kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko. Komite Nominasi dan Remunerasi melaksanakan tugas terkait dengan evaluasi terhadap kebijakan dan pelaksanaan nominasi dan remunerasi serta memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait dengan aspek nominasi dan remunerasi. Sepanjang tahun 2018, ketiga komite telah menunjukkan kinerja yang baik dan telah memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan Bank Sulteng. selain melalui implementasi program kerja yang tepat, fungsi masing-masing komite juga senantiasa ditingkatkan untuk lebih mendukung tugas dan tanggung jawab dewan komisaris. dibantu dengan ketiga komite tersebut, dewan komisaris senantiasa mendorong penerapan standar tata kelola yang baik secara menyeluruh di semua aspek Bank.

Apresiasi KamiApresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kami tujukan kepada Pemegang Saham dan pemangku kepentingan atas kepercayaan dan dukungannya selama ini. Apresiasi terdalam juga kami berikan kepada seluruh jajaran Direksi, karyawan, serta mitra kerja yang turut berpartisipasi dan mendukung Bank Sulteng untuk terus MAJU DAN BERDAYA SAING.

Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan keberkahan bagi kita semua dalam mewujudkan harapan yang kita cita-citakan bersama. Amin.

Wabillahi Taufik Wal HidayahWassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Palu, 27 Februari 2019Palu, February 27, 2019Dewan Komisaris PT. Bank SultengBoard Of Commissioner PT. Bank Sulteng

DRS. H ABD KARIM HANGGI.Komisaris Utama IndependenIndependent President Commisioner

Performance Assessment 2018We understand that the various structural economic adjustments marked by the slowdown have an impact on business performance. Nevertheless, the Bank Sulteng is still able to show quite encouraging performance. We consider that the Board of Director has made maximum efforts in implementing the management of the company, amidst various obstacles faced in 2018 and natural disaster which occured on September 28th, 2018. Overall, the Board of Commissioner believes that the Board ofDirector and Management throughout 2018 have performed wellin accordance with the agreed commitments in the management contract between Shareholder, Board of Commissioner and Boardof Director.

Corporate Governance ImplementationFor the Board of Commissioners, the implementation of Good Corporate Governance principles is a must. In order to achieve that, throughout 2018, consistently and with high commitment, the Board of Commissioner has performed supervisory and directing functions on the implementation of strategies and policies adopted by the Company Management.

The Board of Commissioner is always pro active in providing direction and input to the Board of Director related to the Company management. The supervisory functions that have been undertaken by the Board of Commissioners are reflected in the totality of the work of the Board of Commissioners, among others, is to observe the working process, the suitability of the procedures implemented to maintain the integrity, openness and professionalism of the Company, regular internal meetings of the Board of Commissioners, Board of Commissioner meetings with Directors, Committees and other meetings. In the first semester of 2018, Board of Commissioner has submitted recommendations and opinions to the Board of Directors through 38 letters, as well as 2 joint meetings with the Board of Directors, 4 Board of Commissioner internal meetings and 4 joint meetingswith committee. While in the second semester of 2018, the Board of Commissionerhas submitted recommendations and opinions to the Board of Directors through 62 letters, as well as 2 joint meetings with the Board of Directors, 5 Board of Commissioner internal meetings and 10 joint meetings with committee.

Board Of Commissioner CommitteeIn accordance with the provisions of legislation, the function of the Board of Commissioner are to supervise the management of thecompany and provide advice to the Board of Directors. In accordance with the provisions of the banking authorities, in carrying

outour duties, we are assisted by 3 committees namely: Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Nomination and Remuneration Committee. The Audit Committee evaluates the implementation of internal control, evaluation and coordination with the Public Accounting Firm and the follow up of the audit fndings.The Risk Monitoring Committee is responsible for evaluating thepolicies and implementation of risk management. The Nomination and Remuneration Committee performs duties related to theevaluation of the policies and execution of nominations and remuneration and provides recommendations to the Board of Commissioners regarding the aspect of nomination and remuneration. Throughout the year of 2018, the three committees have performed well and have contributed greatly to the growth of Bank Sulteng. Besides through the implementation of the right work program, the functions of each committee are also constantly improved to better support the duties and responsibilities of the board of commissioner. Assisted by the three committees, the board of commissioner always encourages the adoption of good overall governance standards in all aspects of the Bank.

Our AppreciationOur greatest appreciation and gratitude goes to the Shareholders and Stakeholders for their trust and support. Our deepest appreciation is also given to all Board of Directors, employees, and partners who participate and support the Bank Sulteng to continue PROGRESS AND COMPETITIVE.

May Allah Almighty give ease and blessing to all of us in realizing the hopes that We aspire together. Amen.

Page 16: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah30 31

Board of Directors Report

Laporan DireksiDirektur UtamaPresident Director

Rahmat Abdul Haris

“Assalamu’alaikum Wr. Wb”“Salam Sejahtera Untuk Kita Semua”“Best Wishes For All Of Us”

Pemegang Saham Dan Para Pemangku Kepentingan Yang Terhormat

Alhamdulillah berkat kerja keras seluruh jajaran Perusahaan, PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah yang selanjutnya disebut Bank Sulteng kembali mencatat kinerja yang menggembirakan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.

Perekonomian Indonesia tumbuh 5,17% pada tahun 2018. Pencapaian tersebut masih di bawah target revisi pemerintah yang sebesar 5,2% namun masih lebih tinggi dibanding tahun 2017 yang tumbuh 5,07%. Dengan mempertimbangkan tren pertumbuhan ekonomi global yang sedang melambat, pencapaian tersebut relatif cukup baik. Ekonomi masih membukukan pertumbuhan tertinggi dalam empat tahun terakhir meskipun penuh dengan hampir sepanjang tahun ini.

Dalam 10 bulan pertama 2018, berbagai faktor menekan perekonomian nasional: arus modal keluar (capital outflow) yang cukup deras, pelemahan rupiah yang dalam, kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah yang tinggi, serta tekanan harga minyak dunia yang meningkat. Untungnya, kondisi tersebut mulai berubah pada awal November 2018. Harga minyak global terus bergerak turun sementara arus modal pun kembali mengalir masuk. Imbasnya adalah nilai tukar rupiah yang menguat dan yield obligasi yang lebih rendah.

Kinerja perbankan nasional sejalan dengan kondisi makroekonomi. Intermediasi perbankan berjalan cukup baik ditengah penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang masih ketat hingga akhir tahun 2018. Kredit bank umum tumbuh 11,75%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2017 yang tumbuh 9,36%. Akselerasi kredit diikuti dengan profil risiko kredit yang terjaga. Rasio Non Performing

Dear Shareholder And Stakeholder

Alhamdulillah, thanks to the hard work of the whole range of the Company, PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah, hereinafter referred to as Bank Sulteng, recorded again an encouraging performance for the year ended 31 December 2018.

The Indonesian economy grew 5.17% in 2018. This achievement was still below the government’s revised target of 5.2% but still higher than in 2017 which grew 5.07%. Taking into account the slowing global economic growth trend, this achievement is relatively good. The economy still posted the highest growth in the last four years even though it was full of most of the year.

In the first 10 months of 2018, various factors put pressure on the national economy: quite heavy capital outflows, deep depreciation of the rupiah, higher yields on government bonds, and increased pressure on world oil prices. However, these conditions began to change in early November 2018. Global oil prices continued to move down while capital flows returned to flow in. The impact is the strengthening of the rupiah exchange rate and lower bond yields.

National banking performance is in line with macroeconomic conditions. Banking intermediation is running well in the midst of the tight collection of Third Party Funds until the end of 2018. Commercial bank loans grew by 11.75%, higher than in 2017 which grew 9.36%. Credit acceleration is followed by a maintained credit risk profile. The gross ratio of Non Performing Loans (NPL) in the trend

Page 17: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah32 33

Loan (NPL) bruto perbankan dalam tren menurun sebesar 2,37% dari sebelumnya 2,59%.

Likuiditas perbankan juga cukup memadai meskipun Rasio Kredit terhadap Simpanan (Loan-to-Deposit Ratio) meningkat menjadi 92,6%. Hal ini dapat dilihat dari excess reserve perbankan yang tercatat sebesar Rp529 triliun. Sedangkan, Rasio Alat Likuid terhadap Non-Core Deposit dan Liquidity-Coverage Ratio (LCR) masing-masing sebesar 102,5% dan 184,3%, jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50% dan 100%. Permodalan perbankan juga cukup memadai dalam menghadapi tantangan ke depan sebagaimana tercermin dari Capital Adequacy Ratio (CAR) yang sebesar 23,32%.

Bencana juga tercatat melanda beberapa wilayah di indonesia pada tahun ini. Gempa di Lombok pada 29 Juli 2019, Gempa yang diiringi tsunami dan likuifaksi di Palu dan Donggala pada 20 September, serta tsunami di Selat Sunda pada 22 Desember adalah beberapa diantaranya. Khusus untuk Palu dan Donggala, bencana tersebut tidak hanya berimbas pada perekonomian nasional namun juga berdampak langsung terhadap kinerja bisnis bank Sulteng. Kedua wilayah tersebut berada di Provinsi Sulawesi Tengah yang merupakan pasar bisnis utama Bank Sulteng.

Kinerja Bank Sulteng tahun 2018 secara umum mencapai hasil yang baik. Hal ini dapat terlihat dari hasil kinerja Bank yang lebih tinggi dari realisasi tahun 2017.

Pencapaian Kinerja Tahun 2018Laporan Keuangan PT. Bank Sulteng berikut mengacu pada Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 dan 2018. Laporan Keuangan tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin, M.Sc & Rekan dan mendapat opini ‘wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah (Bank Sulteng) tanggal 31 Desember 2018, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Total Aset Bank tumbuh 14,89% (year-on-year/yoy) menjadi Rp6.042 miliar. Kinerja tersebut ditopang oleh Aset Keuangan yang tumbuh 15,22% disaat Aset Non Keuangan turun 0,02%. Penurunan Aset Keuangan antara lain karena adanya koreksi fiskal atas perpajakan. Hasil penetapan dan pembayaran sendiri jumlah pajak yang terhutang (self-assesment system) dengan perhitungan Direktorat Jenderal Pajak menunjukan adanya perbedaan. Manajemen berpendapat bahwa potensi laba fiskal di masa

declined by 2.37% from 2.59%.

Bank liquidity is also quite adequate even though the Loan-to-Deposit Ratio has increased to 92.6%. This can be seen from the excess reserve banking which was recorded at Rp529 trillion. Meanwhile, the Liquid Tool Ratio of Non-Core Deposit and Liquidity-Coverage Ratio (LCR) was 102.5% and 184.3%, well above the threshold of 50% and 100% respectively. Banking capital is also quite adequate in facing future challenges as reflected in the Capital Adequacy Ratio (CAR) of 23.32%.

Disasters also hit several regions in Indonesia this year. The earthquake in Lombok on July 29th, 2019, the earthquake that was accompanied by a tsunami, liquefaction, and flooding in Palu, Sigi, and Donggala on September 20th, as well as the tsunami in the Sunda Strait on December 22nd were some of them. Especially for Palu, Sigi and Donggala, the disaster not only affected the national economy but also had a direct impact on Bank Sulteng’s business performance. The two regions are in Sulawesi Tengah Province, which is the main business market of Bank Sulteng.

The Bank Sulteng performance in 2018 generally achieved good results. This can be seen from the results of Bank performance higher than the realization in 2017.

Performance Achievement In 2018The following financial reviews refer to the Financial Statements for the financial year ending 31 December 2017 and 2018. The Financial Statements have been audited by the Public Accounting Firm Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin, M.Sc & Partners and got an opinion ‘reasonable, in all material respects, the financial position of PT. Regional Development Bank of Sulawesi Tengah (Bank Sulteng) on December 31, 2018, as well as financial performance and cash flow for the year ended on that date, in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia.

The Bank’s total assets grew by 14.89% (year-on-year / yoy) to Rp6,042 billion. This performance was supported by Financial Assets which grew 15.22% when Non-Financial Assets fell by 0.02%. The decline in Financial Assets was partly due to the fiscal correction of taxation. The results of the determination and self-payment of the amount of tax owed (self-assessment system) with the calculation of the Directorate General of Taxation shows a difference. Management believes that the potential for future

mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer pada aset pajak tangguhan.

Total Aset Keuangan meningkat 15,22% dari Rp5.147 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp5.931 miliar pada tahun 2018. Porsi pos Kredit terhadap total Aset Keuangan relatif tidak berubah. Kondisi pasar keuangan yang fluktuatif mendorong Bank untuk lebih banyak menempatkan dana pada pos Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain dibandingkan pada pos Efek-efek.

Penyaluran Kredit-Bersih tercatat sebesar Rp3.419 miliar, tumbuh 15,56% dari tahun 2017. Bank meningkatkan alokasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) untuk memitigasi risiko dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi yang cenderung spekulatif dan juga bencana di Palu dan Donggala yang berpotensi mempengaruhi bisnis Bank. Nilai CKPN meningkat 26,81% menjadi Rp45,24 miliar.

Berdasarkan jenisnya, Kredit Konsumsi masih menjadi komponen terbesar. Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit perorangan lainnya. Porsinya mencapai 93,12% pada akhir tahun 2018, lebih rendah dibandingkan tahun 2017 yang mencapai 95,24%. Jenis kredit ini tercatat sebesar Rp3.226 miliar atau naik 13,13%. Bank terus berupaya untuk menyalurkan kredit kepada sektor-sektor produktif. Kredit Investasi naik 359,76% menjadi Rp42,59 miliar sementara Kredit Modal Kerja naik 46,72% menjadi Rp195,65 miliar.

Berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit produktif lebih banyak diberikan ke Sektor Konstruksi dan Sektor Perdagangan/Restoran & Hotel. Kredit ke Sektor Konstruksi naik 125,39% menjadi Rp129,10 miliar sementara Sektor Perdagangan/Restoran & Hotel sebesar Rp69,72 miliar atau naik 18,82%.

Berdasarkan kolektibilitas, porsi kredit lancar bertambah dari 95,33% dari total kredit pada tahun 2017 menjadi 96,40% dari total kredit pada tahun 2018. Jumlah kredit lancar naik 16,99% menjadi Rp3.340 miliar. Bencana yang melanda Palu dan Donggala pada September 2018 turut berkontribusi pada peningkatan kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL). Rasio NPL bruto tercatat naik dari 1,36% menjadi 1,50%. Secara nominal, kredit bermasalah naik 27,79% menjadi Rp52,08 miliar yang didorong oleh kredit diragukan (kategori IV) yang naik 44,45% menjadi Rp4,11 miliar dan kredit macet (kategori V) yang naik 26,26% menjadi Rp42,43 miliar.

taxable profits will be sufficient to compensate for temporary differences in deferred tax assets.

Total Financial Asset increased by 15.22% from Rp5,147 billion in 2017 to Rp5,931 billion in 2018. The portion of the Credit heading to total Financial Assets remained relatively unchanged. Fluctuating financial market conditions encouraged banks to place more funds in placements at Bank Indonesia and other banks compared to securities.

Net-Credit Distribution was recorded at Rp3,419 billion, grew by 15.56% from 2017. The Bank increased the allocation of Allowance for Impairment Losses (CKPN) to mitigate risks by considering economic conditions that tended to be speculative and also disasters in Palu and Donggala that could potentially affect Bank business. The value of CKPN increased by 26.81% to Rp45.24 billion.

Based on the type, Consumer Credit is still the largest component. Consumer loans consist of mortgages, motor vehicle loans and other individual loans. Its portion reaches 93.12% at the end of 2018, lower than in 2017 which reached 95.24%. This type of credit was recorded at Rp3,226 billion, up 13.13%. The Bank continues to strive to channel credit to productive sectors. Investment Loans rose 359.76% to Rp42.59 billion while Working Capital Loans rose 46.72% to Rp195.65 billion.

Based on the economic sector, more productive lending is given to the Construction Sector and the Trade / Restaurant & Hotel Sector. Loans to the Construction Sector rose 125.39% to Rp129.10 billion while the Trade / Restaurant & Hotel Sector amounted to Rp69.72 billion, up 18.82%.

Based on collectibility, the portion of current loans increased from 95.33% of total loans in 2017 to 96.40% of total loans in 2018. The amount of current loans rose 16.99% to Rp3,340 billion. The disaster that hit Palu and Donggala in September 2018 contributed to the increase in non-performing loans (NPL). The gross NPL ratio rose from 1.36% to 1.50%. Nominally, non-performing loans rose 27.79% to Rp52.08 billion, driven by doubtful credit (category IV) which rose 44.45% to Rp4.11 billion and non-performing loans (category V) which rose 26.26% to Rp42,43 billion.

Page 18: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah34 35

Liabilitas keuangan tercatat sebesar Rp5.122 miliar atau naik 14,09% dibandingkan tahun 2017. Kenaikan tersebut didorong oleh kinerja penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) atau Simpanan Nasabah dan Simpanan dari Bank Lain yang masing-masing naik 17,41% dan 84,00%.

Simpanan Nasabah mencapai Rp3.670 miliar, bertambah Rp544,06 miliar dari tahun 2017. Kinerja Giro dan Tabungan yang membaik menjadi penyebabnya. Giro naik 43,35% menjadi Rp934 miliar sementara Tabungan naik 48,24% menjadi Rp1.082 miliar. Bank terus berupaya memperbaiki struktur biaya dana (cost of fund) untuk mengoptimalkan Pendapatan Bunga-Bersih. Deposito Berjangka turun 5,18% menjadi Rp1.654 miliar. Dengan pencapaian tersebut, rasio Current Account/Saving Account (CASA) membaik dari 44,19% pada tahun 2017 menjadi 54,93% pada tahun 2018.

Per 31 Desember 2018, Total Ekuitas Perseroan menunjukkan peningkatan sebesar 24,43% atau Rp164 miliar menjadi Rp837 miliar. Peningkatan tersebut terutama berasal dari Modal Saham terkait adanya tambahan lembar saham dari 2,58 juta lembar saham menjadi 3,14 juta lembar saham pada pos Modal Ditempatkan dan Disetor penuh. Agio Saham naik 49,56% menjadi Rp98,73% karena agio saham dari setoran modal Pemprov, Pemkot dan Pemkab di Wilayah Sulawesi Tengah sebesar Rp53 miliar dan dari PT Mega Corpora sebesar Rp46 miliar. Selain itu, kenaikan Ekuitas juga terjadi karena adanya kenaikan Saldo Laba sebesar 19,94% menjadi Rp352 miliar.

Bank membukukan Laba Tahun Berjalan sebesar Rp108,57 miliar pada tahun 2018. Pencapaian tersebut lebih tinggi dari tahun 2017 yang sebesar Rp100,16 miliar. Pendapatan Komprehensif Lainnya tercatat sebesar Rp9,62 miliar atau lebih baik dibanding tahun 2017 yang membukukan rugi Rp8,26 miliar. Pada akhir tahun 2018, Total Laba Komprehensif tercatat sebesar Rp118,19 miliar atau naik 28,62% dari tahun 2017.

Prospek UsahaBank Sulteng masih mampu membukukan kinerja yang positif di tengah kondisi ekonomi yang cenderung spekulatif pada tahun 2018. Indikator keuangan utama menunjukan pertumbuhan tahunan yang signifikan. Penyaluran Kredit tumbuh 15,56% menjadi Rp3.419 miliar dan mendorong Total Aset tumbuh 14,89% menjadi Rp6.042 miliar. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh 17,41% menjadi Rp3.670 miliar. Kinerja DPK didorong oleh Giro dan Tabungan yang masing-

Financial liabilities were recorded at Rp5,122 billion, up 14.09% compared to 2017. The increase was driven by the performance of Third Party Funds (TPF) or Customer Deposits and Deposits from Other Banks which rose respectively 17.41% and 84,00%.

Customer Deposits reached Rp3,670 billion, an increase of Rp544.06 billion from 2017. The improved Demand and Savings performance was the cause. Current accounts rose 43.35% to Rp934 billion while Savings increased 48.24% to Rp1,082 billion. The Bank continues to improve the cost of funds to optimize Net Interest Income. Time deposits fell 5.18% to Rp1,654 billion. With this achievement, the Current Account / Savings Account (CASA) ratio improved from 44.19% in 2017 to 54.93% in 2018.

As of December 31, 2018, the Company’s Total Equity showed an increase of 24.43% or Rp164 billion to Rp837 billion. The increase was mainly derived from Share Capital related to the additional shares from 2.58 million shares to 3.14 million shares in the issued and fully paid capital. The share capital rose 49.56% to Rp98.73% because the share premium from the capital deposit of the Provincial Government, City Government and Regency Government in the Sulawesi Tengah Region amounted to Rp53 billion and from PT Mega Corpora Rp46 billion. In addition, an increase in Equity also occurred due to an increase in Profit Balance of 19.94% to Rp352 billion.

The Bank booked Profit for the Year amounting to IDR 108.57 billion in 2018. This achievement is higher than in 2017 which amounted to IDR 100.16 billion. Other Comprehensive Income of Rp 9.62 billion or better than 2017 which recorded a loss of Rp 8.26 billion. At the end of 2018, the Total Comprehensive Profit obtained was IDR 118.19 billion, up 28.62% from 2017.

Business ProspectBank Sulteng is still able to record a positive performance amid speculative economic conditions in 2018. Key financial indicators show significant annual growth. Credit distribution grew 15.56% to Rp3,419 billion and encouraged Total Assets to grow 14.89% to Rp6,042 billion. Third Party Funds (DPK) was recorded to grow 17.41% to Rp3,670 billion. Deposits performance was driven by demand deposits and savings accounts, each of which was able to grow 43.35% and 48.24%. Net interest

masing mampu tumbuh 43,35% dan 48,24%. Pendapatan Bunga Bersih tumbuh 10,59% menjadi Rp336 miliar. Hingga akhir tahun, Bank mampu membukukan Laba Bersih Tahun Berjalan sebesar Rp108.57 miliar atau tumbuh 8,40%.

Pencapaian tersebut cukup menggembirakan dalam perekonomian yang tidak berjalan sesuai harapan. Kinerja ekonomi global terhambat berbagai kejutan, dari persoalan ekonomi, geopolitik, hingga bencana alam. Kondisi tersebut berimbas pada perekonomian Indonesia. Tekanan terhadap nilai tukar rupiah telah memicu peningkatan volatilitas di pasar keuangan nasional. Pelemahan rupiah turut berkontribusi terhadap defisit transaksi berjalan yang makin lebar, terutama karena impor minyak dan impor barang modal untuk ekspansi infrastruktur yang cukup besar.

Tekanan terhadap rupiah yang cenderung meningkat sepanjang tahun 2018 mendorong Pemerintah dan Bank Indonesia untuk menerbitkan seperangkat bauran kebijakan stabilisasi. Impor komoditas yang kurang mendesak dibatasi, perdagangan valutas asing terutama dollar Amerika Serikat diperketat, dan suku bunga acuan BI 7-Day Repo Rate dinaikan. Kondisi tersebut menekan kinerja perbankan secara umum. Marjin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) tertekan kenaikan BI 7-Day Repo Rate. Bank menyesuaikan strategi suku bunganya untuk menjaga pencapaian proyeksi laba.

Pengembangan Organisasi Dan Sistem ManajemenSejalan dengan Road Map Bank Sulteng tahun 2018 Bank menjalankan strategi yang fokus pada terciptanya organisasi pembelajar (learning organization). Secara berkesinambungan Bank Sulteng melakukan pembinaan dan pengembanganpegawai untuk memenuhi kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan baik melalui metode pendidikan, pelatihan, penugasan khusus maupun program mutasi dan promosi.

Untuk mendorong peningkatan produktivitas pegawai, Bank Sulteng menerapkan Key Performance Indicator (KPI) atau Kontrak Manajemen yang digunakan sebagai acuan kinerja dan dasar penyusunan program kerja tahun berjalan.

Penerapan Tata Kelola Bank Yang BaikBank Sulteng memahami bahwa Good Corporate Governance merupakan acuan standar yang wajib diterapkan oleh regulator sebagai landasan operasional kegiatan usaha Bank. Dalam jangka panjang, penerapan GCG mempunyai relevansi

income grew by 10.59% to Rp336 billion. Until the end of the year, the Bank was able to record Net Income for the Year amounting to Rp 108.57 billion or grew by 8.40%.

The achievement was quite encouraging in an economy that did not go as expected. Global economic performance was hampered by a variety of surprises, from economic, geopolitical, to natural disasters. These conditions have an impact on the Indonesian economy. Pressure on the rupiah exchange rate has triggered increased volatility in the national financial market. The weakening of the rupiah also contributed to the widening current account deficit, mainly because oil imports and imports of capital goods for infrastructure expansion were quite large.

Pressure on the rupiah which tends to increase throughout 2018 has prompted the Government and Bank Indonesia to issue a set of stabilization policy mixes. Less urgent commodity imports are limited, foreign exchange trading, especially the US dollar is tightened, and the BI 7-Day Repo Rate benchmark interest rate is increased. These conditions depress banking performance in general. The Net Interest Margin (NIM) was depressed by a rise in the BI 7-Day Repo Rate. The banking industry adjusts its interest rate strategy to maintain the achievement of profit projections.

Organization Development And Management SystemIn line with the Road Map of Bank Sulteng in 2018, the Bank operates a strategy that focuses on the creation of a learning organization. Bank Sulteng continuously conducts guidance and staff development to meet the required competencies and skills through education, training, special assignment and mutation and promotion programs.

To encourage increased employee productivity, the Bank Sulteng implements a Key Performance Indicator (KPI) or Management Contract that is used as a benchmark for performance and the basis for the preparation of a work program for the current year.

Good Corporate Governance ImplementationBank Sulteng understands that Good Corporate Governance is a standard reference that must be applied by the regulator as the operational basis of the Bank’s business activities. In the long run, GCG implementation has relevance to performance of a

Page 19: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah36 37

terhadap kinerja atau performance suatu Bank karena nilai akhir (Ultimate value) penerapan GCG adalah meningkatkan kinerja (High performance) serta citra Bank yang baik (Good corporate image).

Aktualisasi GCG di Bank Sulteng dilakukan di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan berpedoman pada ketentuan dan persyaratan terkait dengan pelaksanaan GCG bagi perusahaan.Optimalisasi penerapan GCG Bank Sulteng terus dilakukan dengan penguatan infrastruktur untuk mencapai praktik terbaik, penyesuaian sistem dan prosedur yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan GCG yang semakin efektif.

Dalam rangka memperoleh gambaran mengenai kondisi penerapan GCG terhadap praktik terbaik yang menjadi acuan maupun untuk mengidentifikasi bidang-bidang yang memerlukan perbaikan (areas of improvement) terhadap Pedoman Pelaksanaan GCG, Bank Sulteng secara rutin melaksanakan SelfAssessment terhadap penerapan GCG.

Direksi berpedoman pada Pedoman Kerja Direksi (Board Manual). Board Manual berisi tentang petunjuk tata laksana kerja Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, dapat menjadi acuan bagi Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi Perusahaan, sehingga diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG.

Selama tahun 2018 Direksi telah mengadakan rapat, baik Rapat internal Direksi maupun Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi.

Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR)

Sejalan dengan visi misinya Bank Sulteng terus berkomitmen untuk memberikan kontribusi terhadap masyarakat, di sekitar wilayah operasi Bank melalui pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR). Pada tahun 2018 kegiatan CSR yang dialokasikan melalui program Peduli Sosial, Peduli Pendidikan, Peduli Kesehatan, Peduli Lingkungan, Peduli Keagamaan, dan Peduli Kemitraan.

Bank Sulteng saat ini berupaya terus untuk membangun sistem keamanan dan menerapkan SMK3 Bank untuk mencapai zero accident di sektor perbankan, serta berusaha untuk memperhatikan aspek lingkungan dalam menjalankan setiap kegiatannya misalnya melalui kegiatan green office. Kami telah dan akan terus mengupayakan

Bank because ultimate value of GCG implementation is to improve performance (high performance) and good Corporate image.

Actualization of GCG at Bank Central is conducted at all levels and levels of the organization based on the terms and conditions related to the implementation of GCG for the company. The optimization of GCG implementation of the Bank Sulteng continues to be carried out by strengthening the infrastructure to achieve best practices, adjusting systems and procedures necessary to support more effective GCG implementation.

In order to obtain an overview of the conditions of GCG implementation on best practices as reference and to identify areas that require improvement of the GCG Implementation Guidelines, the Bank Sulteng routinely conducts Self Assessment on GCG implementation.

The Board of Director shall be guided by the Board Manual. The Board Manual contains instructions on the Board of Directors’ work instructions and explains the steps of activities in a structured, systematic, understandable and consistent manner that can beused as a reference for the Board of Director in performing their respective duties to achieve the Company’s Vision and Mission, which is high in harmony with GCG principles.

During 2018, the Board of Director has held meetings, both internal meetings of the Board of Director and the Joint Meeting of the Board of Commissioner with the Board of Director.

Corporate Social Responsibility (CSR) ImplementationIn line with the its vision and mission, Bank Sulteng continuously committing to contribute to the community around the Bank’s operational areas through the implementation of its Corporate Social Responsibility (CSR) program. In 2018, CSR activities are allocated through the program of Social Care, Education Care, Health Care, Care for the Environment, Religious Care, and Caring for Partnership.

Bank Sulteng is currently working to build security system and apply SMK3 of the Bank to achieve zero accident in banking sector, and try to pay attention to environmental aspect in running every activity for example through green office activity. We have and will continue to seek to reduce pollution to the environment, and this effort is made on all business

pengurangan pencemaran terhadap lingkungan, dan upaya ini dilakukan pada semuakegiatan usaha baik di kantor cabang maupun kantor pusat.

Perubahan Komposisi DireksiSelang tahun 2018, telah dilakukan penggantian Direktur Operasional berdasarkan keputusan Gubernur Sulawesi Tengah Selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP) No. 584/179/RO.ADM.EKON-G.ST/2018 tanggal 15 Mei 2018, dan Perubahan Penyebutan Direktur Pemasaran menjadi Direktur Bisnis.

Apresiasi Kepada Pemangku Kepentingan Pada kesempatan yang baik ini kami bersama 658 Pegawai Bank Sulteng menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh para pemegang saham, pemangku kepentingan dan yang telah berkontribusi terhadappencapaian ini. Dukungan Anda semua sangat besar artinya bagi keberhasilan Bank Sulteng dalam melanjutkan pertumbuhan dan ekspansi bisnis yang berkesinambungan di masa depan.

Jazakallah Khairan Katsiran

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi WabarakatuhPalu, 27 Februari 2019Palu, February 27, 2019Direksi PT. Bank SultengDirectors of PT. Bank Sulteng

RAHMAT ABDUL HARISDirektur UtamaPresident Director

activities in both the branch office and the head office.

Changes In The Board Of Director CompositionAfter 2018, the Director of Operations was replaced by the decision of the Governor of Sulawesi Tengah as Controlling Shareholder (PSP) No. 584/179 / RO.ADM.EKON-G.ST / 2018 dated 15 May 2018, and the Change of Reference to the Director of Marketing becomes the Business Director.

Appreciation To StakeholdersOn this good occasion, we with 658 Employees of Bank Sulteng thank on the support and trust given by our shareholders, stakeholders and who have contributed to this achievement. Your supports are enormous significant to the success of Bank Sultengin continuing the sustainable growth and business expansion in the future.

Page 20: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah38 39

Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan Dan Laporan Keuangan Tahun 2018Management Responsibility on the Annual Report and Financial Report 2018

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah tahun 2018 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas

kebenaran isi Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah.Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

We, the undersigned, stated that all of the information in the Annual Report of PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah 2017 have been loaded completely and we are fully responsible on the validity of the content in Annual Report and

Financial Report of PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah. This statement was made with actual.

Palu, 27 Februari 2019Palu, February 27, 2019

Palu, 27 Februari 2019Palu, February 27, 2019

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Drs. H. Abd Karim HanggiKomisaris Utama independen

Independent President Commisioner

Drs. H. Amjad Lawasa, MMKomisaris

Commisioner

Drs. H. Amiluddin HaludinKomisaris Independen

Independent Commisoner

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris Dan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan Dan Laporan Keuangan Tahun 2018 PT. Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah

Statement Letter of the Member of Board of Commissioner and Board of Director regarding the Responsibility on Annual Report and Financial Report PT Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah 2018.

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah tahun 2018 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas

kebenaran isi Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah.Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

We, the undersigned, stated that all of the information in the Annual Report of PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah 2017 have been loaded completely and we are fully responsible on the validity of the content in Annual Report and

Financial Report of PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah. This statement was made with actual.

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris Dan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan Dan Laporan Keuangan Tahun 2018 PT. Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah

Statement Letter of the Member of Board of Commissioner and Board of Director regarding the Responsibility on Annual Report and Financial Report PT Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah 2018.

DireksiBoard of Directors

Rahmat Abdul HarisDirektur Utama

President Director

Darmizal AladdinDirektur PemasaranMarketing Director

Salma ButudokaDirektur OperasionalOperational Director

Natali Ikawidjaja Direktur KepatuhanCompliance Director

Page 21: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

ProfilPerusahaanCompany Profile

03

Page 22: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah42 43

Profil PerusahaanCompany Profile

Data PerusahaanCompany Data PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah

Nama PerusahaanCompany Name PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah

Nama PanggilanCall Sign PT. Bank Sulteng

Alamat Kantor PusatHead Office Address

Jl. Sultan Hasanuddin No 20 Palu Sulawesi Tengah

TeleponPhone +62451 - 421780 / 429509

FaksimiliFaximile +62451 - 452836

Bidang UsahaBusiness Field

Jasa PerbankanBanking Services

Tanggal PendirianDate of Establishment 1 April 1969

Dasar Hukum PendirianLegal Basis of Establishment

- Perda Provinsi Sulawesi Tengah No. 6 Tahun 1996 Central Sulawesi Provincial Regulation No. 6 of 1996- Menteri Keuangan RI No. D.15.6.1.17 Tanggal 27 Januari 1970 RI Minister of Finance No. D.15.6.1.17 January 27, 1970 - Perda No. 2 tahun 1999 tanggal 30 Maret 1999 Perda No. 2 of 1999 dated March 30, 1999- Akta Nomor 23 Tanggal 30 April Tahun 1999, dibuat oleh Notaris Anand Umar Adnan SH, di Palu Number 23 dated April 30, 1999 made by Notary Anand Umar Adnan, SH in Palu

Modal DasarAuthorized Capital

Rp 1.000.000 JutaRp 1.000.000 Million

Modal DisetorPaid Up Capitol

Rp 313.778 JutaRp 313.778 Million

Jumlah AsetTotal Assets

Rp 6,042,681 JutaRp 6,042, 681 Million

Jumlah Jaringan KantorTotal Office Network

1 Kantor Pusat/ Head Office1 Kantor Cabang Utama/ Main Branch Office13 Kantor Cabang/ Branch Office3 Kantor Cabang Pembantu/ Sub Branch Office11 Kantor Kas/ Cash Office1 Kantor Fungsional Non Operasional/ Non-Operational Functional Office27 Payment Point/ Payment Point16 Kas Mobil Keliling/ Mobile Cash Car96 Anjungan Tunai Mandiri (ATM)/ Automated Teller Machines (ATM)

Website http://www.banksulteng.co.idE-mail PerusahaanCompany Email [email protected]

Sejarah Singkat PerusahaanCompany in Brief

Awal berdirinya Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah bermula dari diterbitkannya Undang-undang No. 13 tahun 1962 tentang Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah. Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah tersebut, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menerbitkan Perda No. 6 tahun 1966 tentang Pendirian Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah. Pada tahun 1967 Pemerintah kembali menerbitkan Undang-undang No. 14 tahun 1967 tentang Pokok- Pokok Perbankan, sehingga pada tanggal 1 April 1969 resmi didirikan Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah sebagai Perusahaan Daerah (PD) dan memulai kegiatan usaha dibidang perbankan setelah memperoleh surat izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No. D.15.6.1.17 tanggal 27 Januari 1970.

Selanjutnya berdasarkan peraturan daerah tingkat I Sulawesi Tengah No. 2 tahun 1999 tanggal 30 Maret 1999 telah dilakukan perubahan bentuk badan hukum Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT). Sebagai implementasi dari Perda diatas, manajemen Bank telah menindaklanjuti perubahan status tersebut berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 23 tanggal 30 April 1999 yang dibuat oleh Notaris Anand Umar Adnan SH, MH berkedudukan di Palu, dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah, disingkat menjadi PT. Bank Sulteng, dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C-12841 HT.01.01 TH 1999 tanggal 12 Juli 1999 ; dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 69 tanggal 27 Agustus 1999, sedangkan persetujuan Bank Indonesia diperoleh tanggal 10 Desember 1999 melalui Surat Gubernur Bank Indonesia No. 1/29/KEP.GBI/1999.

Modal Dasar Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah telah beberapa kali mengalami perubahan yaitu : • Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No 6 tahun

1966 modal dasar ditetapkan sebesar Rp1 milyar.

• Perda Nomor 13 tahun 1974 diturunkan menjadi Rp100juta

The establishment of the Sulawesi Tengah Regional Development Bank stems from the promulgation of Law No. 13 of 1962 on Basic Provisions of Regional Development Banks. As a follow up to the decree, the Sulawesi Tengah Provincial Government issue Regulation No. 6 of 1966 on the establishment of the Regional Development Bank of Sulawesi Tengah. In 1967, the government issued again Law No. 14 of 1967 on the Main Provisions of the Banking, following which on April 1, 1969 the Sulawesi Tengah Regional Development Bank as Regional Company (PD) was formally established and started its business activities in the banking sector after obtaining a permit from the Ministry of Finances of the Republic of Indonesia No. D.15.6.1.17 dated January 27, 1970.

Furthermore, based on the regulation of Sulawesi Tengah Provincial Government No. 2 of 1999 dated March 30, 1999 the legal form of Sulawesi Tengah Regional Development Bank has been changed from Regional Company (PD) into Limited Liability Company (PT). As implementation of the above regional regulation, the Bank’s management has followed up the change of this legal status where in the Deed of Incorporation of the Company No. 23 dated April 30, 1999 made by Notary Anand Umar Adnan, SH, MH based in Palu, the name : of PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah (Sulawesi Tengah Regional Development Bank) is abbreviated as PT. Bank Sulteng, and has received approval from the Minister of Justice of the Republic of Indonesia No. C-12 841 HT.01.01 TH 1999 dated July 12, 1999 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 69 dated August 27, 1999, while the approval of Bank Indonesia was obtained on December 10, 1999 by the Letter of Governor of Bank Indonesia No.1/29 / KEP.GBI / 1999.1/29/ KEP.GBI/1999.

Authorized capital of Sulawesi Tengah Regional Development Bank has several times changed as follows : • Based on Regional Regulation (Perda) No. 6 of

1966 the authorized capital of the bank was set at Rp1 billion.

• Regional Regulation No. 13 of 1974 the authorized capital was reduced to Rp100 million.

Page 23: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah44 45

• Perda Nomor 2 tahun 1982 modal dasar ditingkatkan kembali menjadi Rp 1 milyar

• Perda Nomor 1 tahun 1988 modal dasar ditingkatkan menjadi Rp5 milyar

• Perda Nomor 1 tahun 1993 yang modal dasar ditingkatkan menjadi Rp10 milyar

• Berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan no 23 tanggal 30 april 1999 dihadapan Notaris Anand Umar Adnan SH. MH, modal dasar ditetapkan sebesar Rp25 milyar

• Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan nomor 6 tanggal 21 Nopember 2005 dihadapan Anand Umar Adnan SH. MH Notaris di Palu, modal dasar ditingkatkan menjadi Rp100 milyar

• Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan nomor 36 tanggal 11 Juni 2009 dihadapan Anand Umar Adnan SH. MH, Notaris di Palu, modal dasar ditingkatkan menjadi Rp200 milyar

• Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan nomor 5 tanggal 27 April 2011 dihadapan Idayanti Pandan SH. M.Kn, Notaris di Palu, modal dasar ditingkatkan menjadi Rp490.542.400.000,-

• Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan nomor 85 tanggal 29 Mei 2015 dihadapan Charles SH. M.Kn, Notaris di Palu, modal dasar ditingkatkan menjadi Rp650 milyar

Semangat semboyan Bank Sulteng Maju, Harus Maju, Pasti Maju dan Maju Terus disinergikan dengan melakukan perubahan bentuk logo perseroan pada tahun 2012 dan telah mendapatkan persetujuan dari RUPS tanggal 30 Mei 2012 yang tertuang dalam akta RUPS No 5 oleh notaris Hasnah, SH. Mk.n 1999

Perubahan bentuk hukum Bank Pembangunan Daerah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) berdasarkan : • Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 23 tanggal

30 April 1999 yang dibuat oleh Notaris Anand Umar Adnan, SH, berkedudukan di Palu, dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah, disingkat menjadi PT. Bank Sulteng.

• Pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C-12841 HT.01.01 TH 1999 tanggal 12 Juli 1999.

• Diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 69 tanggal 27 Agustus 1999.

• Persetujuan Bank Indonesia tanggal 10 Desember 1999 melalui Surat Gubernur Bank Indonesia No.1/29/KEP.GBI/1999.

• In Regional Regulation No. 2 of 1982 the authorized capital was increased again to Rp 1 billion.

• In Regional Regulation No. 1 in 1988 the authorized capital was increased to Rp5 billion.

• In Regional Regulation No. 1 of 1993 the authorized capital was increased to Rp10 billion.

• Based on the Deed of IncoRporation of the Company No. 23 dated April 30, 1999 established before the Notary Anand Umar Adnan, SH., MH, the authorized capital was fixed to Rp25 billion.

• In Deed of Amendment to the Articles of Association of the Company No. 6 dated November 21, 2005 established before Anand Umar Adnan SH. MH, Notary in Palu, the authorized capital was increased to Rp100 billion.

• In Deed of Amendment to the Articles of Association of the Company No. 36 dated June 11, 2009 established before Anand Umar Adnan SH. MH, Notary in Palu, the authorized capital was increased to Rp200 billion.

• In Deed of Amendment to the Articles of Association of the Company No. 5 dated April 27, 2011 established before Idayanti Pandan SH. M.Kn, Notary in Palu, the authorized capital was increased to Rp490,542,400,000.-.

• In Deed of Amendment to the Articles of Association of the Company No. 85 dated May 29, 2015 before Charles SH. M.Kn, Notary in Palu, the authorized capital was increased to Rp650 billion.

The spirit contained in the motto saying Bank Sulteng is advancing, must advance, certainly advances and continues to advance is synergized by changing the form of the company’s logo in 2012 and has received approval from the Annual General Meeting of the Shareholders (RUPS) on May 30, 2012 as stated in the deed of the RUPS No. 5 by the notary Hasnah, SH. Mk.n

Changes in the legal form of a Regional Development Bank Regional Company (PD) to Limited Liability Company (PT) based on :• Deed of Establishment of Limited Liability Company

No. 23 30th April 1999 made by Notary Anand Umar Adnan, SH, based in Palu, under the name. Sulawesi Tengah Regional Development Bank, abbreviated as PT. Sulteng Bank.

• Ratification of the Minister of Justice of the Republic of Indonesia No. C-12 841 HT.01.01 TH 1999 dated July 12, 1999.

• It was announced in the Official Gazette of the Republic of Indonesia No. 69 dated August 27, 1999.

• The approval of Bank Indonesia dated December 10, 1999 through a letter of Governor of Bank Indonesia 1/29 / KEP. GBI / 1999.

Melangkah MajuUntukSulawesi TengahStep forwardfor Sulawesi Tengah

Page 24: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah46 47

Jejak Langkah PerusahaanCompany Milestone

Pertama kali berdiri pada tanggal 1 April 1969 dengan nama PD. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah dengan landasan hukum :• Undang-undang No. 13 tahun 1962

tentang Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah

• Undang-undang No. 14 tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan

• Perda Sulawesi Tengah No. 6 tahun 1966 tentang Pendirian Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah.

Memperoleh surat ijin usaha dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No. D.15.6.1.17 tanggal 27 Januari 1970

Perubahan bentuk hukum Bank Pembangunan Daerah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT)berdasarkan :• Akta Pendirian Perseroan Terbatas No.

23 tanggal 30 April 1999 yang dibuat oleh Notaris Anand Umar Adnan, SH, berkedudukan di Palu, dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah, disingkat menjadi PT. Bank Sulteng

• Pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C-12841 HT.01.01 TH 1999 tanggal 12 Juli 1999

• Diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 69 tanggal 27 Agustus 1999

• Persetujuan Bank Indonesia tanggal 10 Desember 1999 melalui Surat Gubernur Bank Indonesia No.1/29/KEP.GBI/1999.

Perubahan Anggaran Dasar untuk pertama kalinya pada tanggal 7 April 2005; berdasarkan akta notaris Anand Umar Adnan No. 21 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-12397HT.01.04.TH.2005 tanggal 7 April 2005.

Perubahan Anggaran Dasar dengan akta notaris Anand Umar Adnan No. 36 tanggal 11 Juni 2009, melalui Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) para pemegang saham perseroan terbatas PT. Bank Sulteng dan telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No : AHU-32701.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal 14 Juli 2009.

Amendment to the Articles of Association for the first time on April 7, 2005; based on notarial deed Anand Umar Adnan No. 21 and has been ratified by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. C-12397HT.01.04.TH.2005 dated 7 April 2005.

Amendment to the Articles of Association with the notary deed of Anand Umar Adnan No. 36 dated 11 June 2009, through Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders (GMS-LB) of shareholders of a limited liability company PT. Bank Sulteng and has obtained the approval of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No: AHU-32701.AH.01.02 of 2009 dated July 14, 2009.

First established on April 1, 1969 with the name PD. Regional Development Bank of Sulawesi Tengah with a legal basis:• Law No. 13 of 1962 concerning Basic

Provisions of Regional Development Banks

• Law No. 14 of 1967 concerning Banking Principles

• Sulawesi Tengah Regional Regulation No. 6 of 1966 concerning the Establishment of the Sulawesi Tengah Regional Development Bank.

Obtain a business license from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. D.15.6.1.17 dated January 27, 1970

Changes in the legal form of Regional Development Banks from Regional Companies (PD) to become Limited Liability Companies (PT) based on:• Deed of Establishment of Limited

Liability Company No. 23 dated 30 April 1999 made by Notary Anand Umar Adnan, SH, domiciled in Palu, under the name PT. Sulawesi Tengah Regional Development Bank, abbreviated as PT. Bank of Sulawesi Tengah

• Endorsement from the Minister of Justice of the Republic of Indonesia No. C-12841 HT.01.01 TH 1999 dated July 12, 1999

• Announced in Additional State Gazette of the Republic of Indonesia No. 69 dated August 27, 1999

• Bank Indonesia Agreement dated 10 December 1999 through Bank Indonesia Governor Letter No.1 / 29 / KEP.GBI / 1999.

1969

1970

1999 2005

2009

Perubahan Anggaran Dasar sesuai dengan Keputusan RUPS tanggal21 Mei 2010 dan telah dibuatkan dalam akta notaris Idayanti Pandan, SH., M.Kn. Nomor 14 tanggal 31 Januari 2011 dan sudah mendapat pengesahan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 21 Juni 2011.

Perubahan Anggaran Dasar sesuai Keputusan RUPS tanggal 28 Mei2012 yang telah dibuatkan dalam akta notaris Hasnah, SH.MKn. No. 09 tanggal 30 Mei2012 dan sudah mendapat pengesahan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-AH.01.10-25126 tanggal 10 Juli 2012.

Perubahan Anggaran Dasar sesuai Keputusan tanggal 12 April 2013 yang telah dibuatkan dalam akta notaris Charles, SH.MKn. No. 69 tanggal 12 Juni 2013 dan sudah mendapat pengesahan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-AH.01.10.47234 tanggal 07 November 2013.

Tumbuh dan bertansformasi menjadi perbankan yang memberikan kontribusi bagi Pemangku Kepentingan. Selain itu kami berekpansi dengan membuka Kantor Vabang dan Kantor Cabang Pembantu yang diiringi dengan SDM yang handal, berintegritas dan professional.

Tumbuh dan bertansformasi menjadi perbankan yang memberikan kontribusi bagi Pemangku Kepentingan. Selain itu kami berekpansi dengan membuka Kantor Vabang dan Kantor Cabang Pembantu yang diiringi dengan SDM yang handal, berintegritas dan professional.

Amendments to the Articles of Association in accordance with the GMS Decision dated 21 May 2010 and made in the notary deed of Idayanti Pandan, SH., M.Kn. Number 14 dated January 31, 2011 and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia dated June 21, 2011.

Amendments to the Articles of Association in accordance with the GMS Decree dated May 28, 2012 which have been made in the notary deed Hasnah, SH.MKn. No. 09 dated May 30, 2012 and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No.AHU-AH.01.10-25126 dated July 10, 2012.

Amendments to the Articles of Association in accordance with the Decree of 12 April 2013 which were made in the notary deed of Charles, SH. M.Kn. No. 69 dated June 12, 2013 and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No.AHU-AH.01.10.47234 November 7, 2013.

Grow and transform into a bank that contributes to Stakeholders. In addition, we expand by opening Vabang Offices and Sub-Branch Offices accompanied by reliable, integrity and professional human resources.

Grow and transform into a bank that contributes to Stakeholders. In addition, we expand by opening Vabang Offices and Sub-Branch Offices accompanied by reliable, integrity and professional human resources.

2010

2011

2013

2014-2017

2018

Page 25: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah48 49

Bidang UsahaBusiness Field

Bank Sulteng bergerak di bidang layanan perbankan. Kegiatan usaha yang dilakukan Bank Sulteng antara lain :

1. Penghimpunan DanaPenghimpunan dana yang diarahkan kepada dana-dana ritel/perorangan disamping mempertahankan nasabah korporasi maupun instansi terkait. Perhimpunan dana dilakukan melalui beberapa produk sebagai berikut :a. Giro

• Giro Pemerintah• Giro Swasta• Giro Perorangan

b.Tabungan• Tabungan Simantap• Tabungan Simpeda• Tabunganku• Tabungan PNS• Tabungan Pensiun• Tabungan Siswa• Tabungan Simpel

c. Deposito• Deposito Berjangka • Deposito On Call

2. Penyaluran DanaPenyaluran dana dilakukan melalui produk-produk sebagai berikut : a. Kredit Multigunab. Kredit Modal Kerjac. Kredit Investasid. Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

3. Jasa Bank LainnyaUntuk memberikan jasa layanan yang optimal sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan nasabah melalui upaya peningkatan teknologi, perluasan jaringan kantor dan kemitraan dengan lembaga / badan usaha / instansi lainnya sehingga diharapkan akan memberikan kontribusi yang semakin meningkat terhadap kinerja Bank Sulteng yang berkaitan dengan fee-based income. Bank Sulteng memiliki jasa perbankan lainnya, antara lain:a. Jaminan Bank (Garansi Bank)b. Kiriman Uang melalui Bank Indonesia Real Time

Gross Settlement (BI-RTGS), dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)

c. Layanan Kas Mobild. Penerimaan Pembayaran Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Bank Sulteng is engaged in banking services. Business activities undertaken by Bank Sulawesi Tengah include :

1. Fund collectingCollection of funds directed to funds of retail / individual while maintaining Corporate customers and other related institutions. Association of funds is done through several products as follows :

a. Current Account • Government Current Account • Private Current Account • Individual Current Account

b. Savings • Tabungan Simantap • Tabungan Simpeda • Tabunganku • Tabungan PNS • Tabungan Pensiun • Tabungan Siswa • Tabungan Simpel

c. Deposit • Time deposit • On Call Deposit

2. Funds DistributionFunds are channeled through the following products:

a. Multipurpose Creditb. Working capital creditc. Investment Creditd. Housing Loans (KPR)

3. Other Bank ServicesTo provide optimal services in accordance with the needs of the community and customers through efforts to improve technology, expand office networks and partnerships with institutions / business entities / other agencies so that it is expected to contribute to the increasing performance of Bank Sulteng related to fee-based income. Bank Sulteng has other banking services, including:

a. Bank Guarantee (Bank Guarantee)b. Money Transfer via Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), and the Bank Indonesia National Clearing System (SKNBI)c. Car Cash Serviced. Receipt of BPJS Fee Payments Employment

Visi, Misi,Budaya PerusahaanVision, Mission, Corporate Culture

Visi Bank Sulteng Adapun penjabaran dari Visi tersebut adalah :

• Terpercaya Percaya, meyakini akan eksistensi, wujud nyata dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.• Sehat Sehat adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan social baik secara kelembagaan maupun orang yang menjalankan organisasi bank sulteng.• MajuProgressif, bergerak ke depan berdasarkan target.• Berdaya SaingTingkat produktivitas yang diartikan sebagai output yang dihasilkan oleh bank sulteng makin berdaya saing.• Berteknologi Tepat GunaTeknologi yang dirancang bagi suatu masyarakat agar dapat disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat.• BerkontribusiSesuatu yang dilakukan untuk membantu menghasilkan atau mencapai sesuatu Bersama – sama dengan orang lain dalam suatu tim.

Misi Bank Sulteng• Menjalankan usaha sebagai bank umum secara

konvensional • Penggerak, pendorong laju perekonomian dan

pembangunan daerah

“Menjadi bank Terpercaya di Indonesia, Sehat, Maju Berkembang Berdaya Saing, Berteknologi Tepat Guna Serta Berkontribusi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tengah”.

“Becoming the trusted Bank in Indonesia, Healthy, Progressive in Developing, Competitive, Appropriate Technology, and Contributing to Economic Growth in Sulawesi Tengah”

Bank Sulteng VisionThe description of the Vision is:

• TrustedBelieve, believe in the existence, real manifestation in providing the best service to the community.

• HealthyHealthy is a condition that includes body health (physical), spiritual (mental), and social both institutionally and people who run a Bank Sulteng organization.• ProgressiveProgressive, moving forward based on the target.• CompetitiveThe level of productivity which is interpreted as output produced by Bank Sulteng is increasingly competitive.• Appropriate Technology Technology which is designed for a society so that it can be adapted to the aspects of environment, ethnic, culture, society, politics, and community economy.• ContributingSomething which is done to help in producing or achieving something together with other people in a team.

Mission of Bank Sulteng • Conducting business as a conventional commercial

bank.• The activator of driver of economic and regional

development growth.

Page 26: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah50 51

• Pemegang kas daerah, dan/atau melaksanakan pengelolaan kas Pemda

• Sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah.

Secara umum Bank Sulteng menjabarkan Misi-nya dalam 3 (tiga) kelompok yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan aktivitas operasional bank yaitu Stakeholder (terkait dengan bentuk usaha bank secara konvensional), People (terkait dengan pengembangan sumber daya manusia), Operation (terkait dengan pelaksanaan operasional sehari-hari).• Stakeholder Keperluan seluruh orang yang memiliki kepentingan terhadap Bank Sulteng, ditunjang dengan pengelolaan tata kelola perusahaan yang baik.• People Mengembangkan Sumberdaya manusia yang profesional yang dapat bekerja dengan semangat integritas tinggi, sehingga mampu memberikan kontribusi bagi perusahaan dan ekonomi pembangunan, untuk mendapatkan profit yang dapat diberikan bagi shareholder dalam meningkatkan pendapatan daerah. • OperationMeningkatkan peranan Bank Sulteng sebagai lembaga intermediasi dengan fokus pada pembiayaan bagi pelaksanaan usaha pembangunan daerah, dan sebagai pengelolaan keuangan daerah.

Nilai-Nilai Budaya Kerja yang di jalankan oleh PT Bank Sulteng :Dalam rangka mewujudkan visi dan misi tersebut, diperlukan sebuah kerangka transformasi Budaya kerja yang dilaksanakan bagi seluruh pengurus dan pegawai Bank Sulteng dengan dasar sebagai berikut :

No NilaiValue

DefenisiDefinition

Perilaku UtamaMain Behaviour

1. IntegritasIntegrity

Bekerja dengan dasar integritas yang tinggi (Integrity) jujur, berprilaku konsisten serta berpegang teguh pada prinsipkebenaran untuk menjalankan apa yang dikatakan secara bertangung jawab.Working with the basis of high integrity, honest, behave consistently, and cling to the principle of truth to carry out what is said responsibly.

• Disiplin dan konsisiten• Berpikir, berkata dan bertindak

terpuji• Discipline and consistent• Think, speak, and act praiseworthy

2. FokusPelangganCustomerFocus

Selalu Fokus kepada nasabah, dengan tulus membangun kepercayaan dan hubungan baik serta berorientasi pada kebutuhan nasabah yang menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan.Focus Always focus to customers with sincerity to build trust and rapport and oriented to the needs of customers to create added value for the company.

• Inovatif, proaktif dan cepat tanggap

• Mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan

• Innovative, proactive and, • responsive• Prioritizing service and customer

satisfaction

• Local cash holders, and/or Manage the cash of regional government.• As one source of local revenue

In general, Bank Sulteng describes its mission in 3 (three) groups that are directly related to the implementation of bank operational activities, namely Stakeholders (Related to conventional bank business forms), People (Related to human resource development), Operation (Related to operational implementation daily).

• StakeholderThe needs of all people who have an interest in Bank Sulteng are supported by good Corporate governance management.• PeopleDeveloping professional human resources who can work with a spirit of high integrity, so as to be able to contribute to the company and the economic development, to get profits that can be given to shareholders in increasing regional income.

• OperationIncreasing the role of Bank Sulteng as an intermediary institution with a focus on financing for the implementation of regional development efforts, and as regional financial management.

Cultural Values that are run by PT Bank Sulteng

In order to realize this vision and mission, a framework for transformation in culture is needed for all Bank Sulteng officials and employees on the following basis:

3. AntusiasmeEnthusiasm

Enerjik dan bersemangat tinggi didalam menghadapi setiap tantangan, dorongan motivasi atau energi yang berasal dari dalam diri untuk tampil kerja sebaik mungkin dalam mencapai prestasi yang optimum.Energetic and high-spirited in the face of every challenge, encouragement or energy that comes from within to perform the best possible work to achieve optimum performance

• Pekerja Keras• Tidak pernah merasa puas atas

hasil yang dicapai• Hard worker• Never feel satisfied with the results

achieved

4. PengaruhInfluence

Mampu memotivasi rekan-rekan sekerja dan lingkungan untuk mencapai visi Bank. Kemampuan memotivasi, meyakinkan, mempengaruhi ataupun mengajak orang lain atau tim untuk mencapai tujuan bersama.Able to motivate co-workers and the environment to achieve the vision of the Bank. Ability to motivate, persuade, influence or persuade another person or team to achieve a common goal.

• Menjadi role model dalam bekerja

• Membantu rekan kerja dalam mengatasi masalah

• Become a role model in work• Helping colleagues to solve

problems

5. EksekusiExecution

Selaku fokus kepada Implementasi, tindak lanjut serta pencapaian hasil-hasil guna memberikan nilai tambah dan kontribusi kepada Bank Sulteng (Action). Kemampuan mengambil keputusan dan menetapkan tindakan yang tepat dan cepat untuk mewujudkan harapan dan membuat sesuatu terjadi dengan nilai tambah yang tinggi.Always focus on implementation, follow-up and achievement of results to provide added value and contribution to Sulawesi Tengah Bank (Action). The ability to make decisions and establish appropriate and fast actions to realize expectations and make things happen with high added value.

• Fokus terhadap tugas tugas yang diberikan

• Mampu mengambil keputusan yang menguntungkan bagi perusahaan, dan tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku

• Focus on the assigned assignment• Able to make decisions that are

profitable for the company, and do not conflict with applicable regulations

6. AdaptasiAdaptability

Selalu siap menghadapi perubahan baik intern maupun ekstern. Kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap berbagai perbedaan dan perubahan serta lingkungan termasuk antar individu dan kelompok dalam rangka memperoleh hasil yang lebih baik.Always ready to face changes both internally and externally. The ability to adjust to various differences and changes as well as the environment including between individuals and groups in order to get better results.

• Mampu bekerja dibawah tekanan

• Sigap dan cepat tanggap terhadap setiap perubahan.

• Able to work under pressure• Swift and responsive to any

changes

7. PerkembanganBerkelanjutanContinuousInprovement

Usaha-usaha berkelanjutan yang dilakukan untuk mengembangkan dan memperbaiki produk, pelayanan, ataupun proses. Usaha-usaha tersebut bertujuan untuk mencari dan mendapatkan “bentuk terbaik” dari improvement yang dihasilkan, yang memberikan solusi terbaik bagi masalah yang ada, yang hasilnya akan terus bertahan dan bahkan berkembang menjadi lebih baik lagi.Continuous efforts are made to develop and improve products, services, or processes. These efforts aim to find and get the “best form” of the improvement that is produced, which provides the best solution to the existing problems, the results of which will continue to survive and even develop for the better.

• Mendorong keterlibatan karyawan serta membutuhkan kemampuan teamwork yang baik.

• Encourage employee involvement and require good teamwork skills.

Page 27: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah52 53

ONEFilosofi bentuk logo Bank Sulteng Membentuk 2 elemen grafis yang saling menunjang dan selalu ada timbal-balik positif. Mencerminkan 2 pihak; Bank Sulteng dan masyarakatnya, juga antara bank dan nasabahnya.

Aplikasi kedua elemen tersebut diambil dari bentuk: Pohon Kelapa: Diimplementasikan dalam bentuk daun kelapa yang sederhana

Kapas: Ringan, fleksibel dan sikap yang luwes, ramah tamah, pelayanan dan loyalitas

Kedua elemen ini mencerminkan juga ke-Bhinnekaan dalam mewujudkan kebersamaan dan kemitraan yang berkelanjutan. Serta merepresentasikan Budaya Etnis Sulawesi Tengah.

The Philosophy of the Bank Sulteng LogoForming two graphic elements that support each other and there is always a positive reciprocity. Reflecting the two parties, namely the Bank of Sulawesi Tengah and its people, as well as between banks and their customers.

The second application of these elements taken from the form : Coconut Trees: Implemented in the form of a simple palm leaf

Cotton: Lightweight flexible and graceful demeanor, suave, service and loyalty.

These two elements are reflected also all Bhinnekaan togetherness and partnership in realizing a sustainable and represents the Ethnic Cultural Central Sulawes

FilosofiLogo Bank SultengBank Sulteng Logo Philosophy

Goal,Team,Spirit

Filosofi warna logo Bank SultengMerupakan implementasi warna dari logo daerah Sulawesi Tengah.

Warna biru melambangkan kesetiaan (Pada daerah Sulteng, tanah air Indonesia dan cita-cita). Di sini warna logo melambangkan cita-cita yang tinggi dan luhur untuk memajukan daerahnya. Termasuk cita-cita dalam memajukan dunia perbankan di daerahnya sendiri serta diharapkan menjadi barometer perbankan BPD di Indonesia.

Warna kuning melambangkan kekayaan, keagungan dan keluhuran budi.

Warna biru tua yang terdapat pada logo mencerminkan kedewasaan dan kemandirian serta visi Bank Sulteng yang tegas.

Colour Philosophy of the Bank Sulteng LogoThe color of the logo is the implementation of Sulawesi Tengah logo.

Blue color Symbolizes fidelity (In Sulawesi Tengah region, home land of Indonesia and ideals). Here the color of the logo symbolizes the high ideals and noble to develop the region. Included in advancing the ideals of the banking sector in its own country and is expected to be a barometer of banking BPD in Indonesia.

Yellow color Symbolizes wealth, grandeur and magnanimity.

Dark blue color Reflects the maturity and independence and bold vision of the Bank of Sulawesi Tengah.

Page 28: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah54 55

KomposisiPemegangSahamShareholders Composition

No. KepemilikanOwnership

Komposisi Kepemilikan Modal 2018Capital Ownership Composition 2018

Komposisi Kepemilikan Modal 2017Capital Ownership Composition 2017

%Lembar SahamShares

NominalValue (Rp) %

Lembar SahamShares

1 2 3 4 5 6 7

1 Prop. Sulawesi Tengah 33.67 1,056,405 105,640,500,000

34.84 835,945

2 Kabupaten Donggala 3.76 118,001 11,800,100,000

3.22 118,001

3 Kabupaten Poso 3.95 123,829 12,382,900,000 3.72 123,829

4 Kabupaten Banggai 5.26 165,048 16,504,800,000 4.50 133,495

5 Kabupaten Tolitoli 4.53 142,186 14,218,600,000 4.96 142,186

6 Kabupaten Tojo Una-Una 3.53 110,854 11,085,400,000

3.02 110,854

7 Kabupaten Morowali 3.19 99,989 9,998,900,000

2.73 77,902

8 Kabupaten Buol 3.36 105,558 10,555,800,000 3.65 86,626

9 Kabupaten Parigi Moutong 3.85 120,659 12,065,900,000

3.92 59,000

10 Kabupaten Banggai Kepulauan 2.56 80,475 8,047,500,000

2.76 59,965

11 Pemkot Palu 3.60 113,107 11,310,700,000 3.09 113,107

12 Kabupaten Sigi 1.52 47,784 4,778,400,000 1.30 42,105

13 Kabupaten Morowali Utara 1.51 47,330 4,733,000,000 2.17 25,243

14 Kabupaten Banggai Laut 0.80 25,242 2,524,200,000 1.21 12,621

15 PT.Mega Corpora 24.90 781,322 78,132,200,000 24.90 637,212

TOTAL 100 3,137,789 313,778,900,000 100 3,665,077

ProfilPemegangSahamShareholders Profile

1. Propinsi Sulawesi Tengah

Memiliki Saham 1.056.405 LembarNilai Nominal 105.640 Juta Komposisi 33,67 %

Wilayah Propinsi Sulawesi Tengah dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 1964 tentang Pembentukan Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah.

Dengan mencakup 13 Kabupaten/Kota, terdiri dari 1 (satu) Kota Palu dan 12 (dua belas) Kabupaten, yaitu Kabupaten Poso, Kabupaten Donggala, Kabupaten Banggai, Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Banggai Laut, Kabupaten Tolitoli, Kabupaten Tojo Una-Una, Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, Kabupaten Morowali Utara, Kabupaten Parigi-Moutong, dan Kabupaten Sigi.

Pada Posisi tanggal 31 Desember 2018 Propinsi Sulawesi Tengah dipimpin oleh :

Gubernur : Drs. H. Longki Djanggola, MSi.Wakil Gubernur : H. Sudarto, SH, M.Hum. (Alm)

Owns 1,056,405 sharesNominal Value of 105,640 MillionComposition 33.67%

The territory of Sulawesi Tengah Province was formed based on Constitution No. 13 of 1964 concerning the Establishment of the Provincial Level I of Sulawesi Tengah.

By covering 13 regencies / cities, consisting of 1 (one)Palu City and 12 (twelve) Regencies, namely RegencyPoso, Donggala Regency, Banggai Regency, Regency Banggai Kepulauan, Banggai Laut Regency, Regency Tolitoli, Tojo Una-Una District, Buol District, Morowali Regency, Morowali Utara Regency, Regency Parigi-Moutong, and Sigi Regency.

The position on December 31, 2018 Sulawesi Tengah Province is led by:

Governor : Drs. H. Longki Djanggola, MSi.Deputy Governor : H. Sudarto, SH, M.Hum. (Alm)

Page 29: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah56 57

2. Kabupaten Donggala

Memiliki Saham 118.001 LembarNilai Nominal 11.800 JutaKomposisi 3,76%

Wilayah Kabupaten Donggala dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 29 tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi Tengah.

Kabupaten Donggala terdiri dari 16 (enam belas) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Balaesang, Kecamatan Balaesang Tanjung, Kecamatan Banawa, Kecamatan Banawa Selatan, Kecamatan Banawa Tengah, Kecamatan Damsol, Kecamatan Labuan, Kecamatan Pinembani, Kecamatan Rio Pakava, Kecamatan Sindue,Kecamatan Sindue Tobata, Kecamatan Sindue Tombusabora, Kecamatan Sirenja, Kecamatan Sojol, Kecamatan Sojol Utara,dan Kecamatan Tanantovea.

Pada Posisi tanggal 31 Desember 2018 Kabupaten Donggala dipimpin oleh :Bupati : Drs. H. Kasman Lassa, SH.Wakil Bupati : Moh. Yasin, S.Sos

3. Kabupaten Poso

Memiliki Saham 123.829 LembarNilai Nominal 12.383 JutaKomposisi 3,95%

Wilayah Kabupaten Poso dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Provinsi Tingkat II Sulawesi Tengah.

Kabupaten Poso terdiri dari 18 (delapan belas)cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Pamona Selatan, Kecamatan Pamona Barat, Kecamatan Pamona Tenggara, Kecamatan Pamona Timur, Kecamatan Pamona Utara, Kecamatan Lore Selatan, Kecamatan Lore Barat, Kecamatan Lore Utara, Kecamatan Lore Tengah, Kecamatan Lore Timur, Kecamatan Lore Peore, Kecamatan Poso Pesisir, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kecamatan Poso Kota, Kecamatan Poso Kota Selatan, Kecamatan Poso Kota Utara, dan Kecamatan Lage.

Pada Posisi tanggal 31 Desember 2018 Kabupaten Poso dipimpin oleh :Bupati : Darmin A SingilipuWakil Bupati : Ir. Samsuri, M.Si

Owns 118.001 sharesNominal Value of 11.800 MillionComposition 3,76%

The territory of Donggala Regency was formed based on Constitution No. 29 of 1953 concerning the Establishment of the Provincial Level II of Sulawesi Tengah.

Donggala Regency consists of 16 (sixteen) coveragesub-district, namely: Balaesang District, Balaesang Tanjung District, Banawa District, South Banawa District, Central Banawa District, Damsol District, Labuan Subdistrict, District Pinembani, Rio Pakava District, Sindue District, Sindue Tobata District, Sindue Tombusabora District, Sirenja District, Sojol District, Sojol District North, and Tanantovea District.

The position on December 31, 2018 Donggala Regency is led by:Regent : Drs. H. Kasman Lassa, SH.Vice-regent : Moh. Yasin, S.Sos

Owns 123.829 sharesNominal Value of 12.383 MillionComposition 3,95%

The territory of Poso Regency was formed based on Constitution No. 29 of 1959 concerning the Establishment of the Provincial Level II of Sulawesi Tengah.

Poso Regency consists of 18 (eighteen) coverage sub-district area, namely: South Pamona Subdistrict, West Pamona District, Southeast Pamona Subdistrict, East Pamona Subdistrict, North Pamona Subdistrict, South Lore District, West Lore District, District North Lore, Central Lore District, Lore District East, Lore Peore District, Poso Pesisir District, Poso Pesisir Utara District, Poso Pesisir District Selatan, Poso Kota District, Poso Kota District Selatan, Poso Kota Utara District, and Lage District.

The position on December 31, 2018 Poso Regency is led by:Regent : Darmin A Singilipu Vice-regent : Ir. Samsuri, M.Si

Page 30: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah58 59

4. Kabupaten Banggai

Memiliki Saham 165.048 LembarNilai Nominal 16.505 Juta Komposisi 5,26 %

Wilayah Kabupaten Banggai dibentuk berdasarkan Undang- Undang No. 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah- Daerah Tingkat II di Sulawesi.

Kabupaten Banggai terdiri dari 23 (dua puluh tiga) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Toili, Kecamatan Toili Barat, Kecamatan Moilong, Kecamatan Batui, Kecamatan Batui Selatan, Kecamatan Bunta, Kecamatan Nuhon, Kecamatan Simpang Raya, Kecamatan Kintom, Kecamatan Luwuk, Kecamatan Luwuk Timur, Kecamatan Luwuk Utara, Kecamatan Luwuk Sealatan, Kecamatan Nambo, Kecamatan Pagimana, Kecamatan Bualemo, Kecamatan Lobu, Kecamatan Lamala, Kecamatan Masama, Kecamatan Mantoh, Kecamatan Balantak, Kecamatan Balantak Selatan, dan Kecamatan Balantak Utara.

Pada Posisi Tanggal 31 Desember 2018 Kabupaten Banggai dipimpin oleh :Bupati : Ir. H. Herwin Yatim, MM.Wakil Bupati : Drs. H. Mustar Labolo.

5. Kabupaten Tolitoli

Memiliki Saham 142.186 LembarNilai Nominal 14.219 Juta Komposisi 4,53 %

Wilayah Kabupaten Tolitoli dibentuk berdasarkan Undang- Undang No. 59 Tahun 1960.

Kabupaten Tolitoli terdiri dari 10 (sepuluh) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Baolan, Kecamatan Basidondo, Kecamatan Dako Pamean, Kecamatan Dampal Selatan, Kecamatan Dampal Utara, Kecamatan Dondo, Kecamatan Galang, Kecamatan Lampasio, Kecamatan Ogo Deide, dan Kecamatan Tolitoli Utara.

Pada Posisi Tanggal 31 Desember 2018 Kabupaten Tolitoli dipimpin oleh :Bupati : DR(hc).H.Moh.Saleh Bantilan, SH, MH.Wakil Bupati : Abdul Rahman H Budding

Owns 165.048 sharesNominal Value of 16.505 MillionComposition 5,26%

The territory of Banggai Regency was formed based on Constitution No. 29 of 1959 concerning the Establishment of the Provincial Level II of Sulawesi Tengah.

Banggai Regency consists of 23 (twenty three) coverage sub-district, namely: Toili District, District Toili Barat, Moilong District, Batui District, South Batui District, Bunta District, District Nuhon, Simpang Raya District, Kintom District, Luwuk District, East Luwuk District, District North Luwuk, Luwuk Sealatan District, District Nambo, Pagimana District, Bualemo District, Lobu District, Lamala District, Masama District, Mantoh District, Balantak District, District South Balantak, and North Balantak District.

The position on December 31, 2018 Banggai Regency is led by:Regent : Ir. H. Herwin Yatim, MM.Vice-regent : Drs. H. Mustar Labolo

Owns 142.186 sharesNominal Value of 14.219 MillionComposition 4,53%

The territory of Tolitoli Regency was formed based on Constitution No. 59 of 1960 .

Tolitoli Regency consists of 10 (ten) coverage areas sub-district, namely: Baolan District, District Basidondo, Dako Pamean District, Dampal District Selatan, Dampal Utara District, Dondo District, Galang District, Lampasio District

The position on December 31, 2018 Tolitoli Regency is led by:Regent : DR(hc).H.Moh.Saleh Bantilan, SH, MH.Vice-regent : Abdul Rahman H Budding

Page 31: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah60 61

6. Kabupaten Tojo Una-Una

Memiliki Saham 110.854 LembarNilai Nominal 11.085 Juta Komposisi 3,53 %

Wilayah Kabupaten Tojo Una-Una dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Tojo Una-Una di Provinsi Sulawesi Tengah.

Kabupaten Tojo Una-Una terdiri dari 9 (sembilan) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Tojo Barat, Kecamatan Tojo, Kecamatan Ulubongka, Kecamatan Ampana Kota, Kecamatan Ampana Tete, Kecamatan Walea Kepulauan, Kecamatan Walea Besar, Kecamatan Una-Una, dan Kecamatan Togean.

Pada Posisi Tanggal 31 Desember 2018 Kabupaten Tojo Una-Una dipimpin oleh :Bupati : Mohammad LahayWakil Bupati : Admin As. Lasimpala

7. Kabupaten Morowali

Memiliki Saham 99.989 LembarNilai Nominal 9.999 JutaKomposisi 3,19 %

Wilayah Kabupaten Morowali dibentuk berdasarkan Undang- Undang No. 51 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Banggai Kepulauan.

Pada awalnya cakupan wilayah Kabupaten Morowali sebanyak 18 (delapan belas) kecamatan, karena adanya pemekaran Morowali Utara didasar pada Undang-Undang No. 12 Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Morowali Utara di Provinsi Sulawesi Tengah dengan cakupan 9 (sembilan) kecamatan, sehingga wilayah Kabupaten Morowali menjadi 9 (sembilan) kecamatan yaitu :Kecamatan Bahodopi, Kecamatan Bumi Raya, Kecamatan Bungku Barat, Kecamatan Bungku Pesisir, Kecamatan Bungku Selatan, Kecamatan Bungku Tengah, Kecamatan Bungku Timur, Kecamatan Menui Kepulauan, dan KecamatanWitaponda.

Pada Posisi Tanggal 31 Desember 2018 Kabupaten Morowali dipimpin oleh :Bupati : Drs. TaslimWakil Bupati : Drs H. Najamudin, S.Ag., S.Pd.,M.Pd.

Owns 110.854 sharesNominal Value of 11.085 MillionComposition 3,53%

The area of Tojo Una-Una Regency was formed based on Constitution No. 32 of 2003 concerning Formation Tojo Una-Una Regency in Sulawesi Tengah Province.

Tojo Una-Una Regency consists of 9 (nine) coveragesub-district area, namely: Tojo Barat District, Tojo District, Ulubongka District, Ampana District City, Ampana Tete District, Walea District Islands, Walea Besar District, Una-Una District, and Togean District.

The position on December 31, 2018 Tojo Una-Una Regency is led by:Regent : Mohammad LahayVice-regent : Admin As. Lasimpala

Owns 99.989 sharesNominal Value of 9.999 MillionComposition 3,19%

Morowali Regency Region was formed based on the Constitution No. 51 of 1999 concerning Formation of Districts Buol, Morowali Regency, and Banggai Kepulauan Regency.

At first the coverage of Morowali Regency as many as 18 (eighteen) districts, because of their existence the expansion of North Morowali based on Law No.12 of 2013 concerning the Establishment of Morowali District North in Sulawesi Tengah Province with coverage 9 (nine) sub-districts, so the Regency areaMorowali becomes 9 (nine) sub-districts, namely: Bahodopi District, Bumi Raya District, District Bungku Barat, Bungku Pesisir District, Bungku District Selatan, Bungku Tengah District, Bungku District East, Menui Islands District, and District Witaponda.

The position on December 31, 2018 Morowali Regency is led by:Regent : Drs. TaslimVice-regent : Drs H. Najamudin, S.Ag., S.Pd.,M.Pd.

Page 32: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah62 63

8. Kabupaten Buol

Memiliki Saham 105.558 LembarNilai Nominal 10.556 JutaKomposisi 3,36 %

Wilayah Kabupaten Buol dibentuk berdasarkan Undang- Undang No. 51 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Banggai Kepulauan.

Kabupaten Buol terdiri dari 11 (sebelas) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Biau, Kecamatan Bokat, Kecamatan Bukal, Kecamatan Bunobogu, Kecamatan Gadung, Kecamatan Karamat, Kecamatan Lakea, Kecamatan Lipunoto, Kecamatan Momunu, Kecamatan Paleleh, Kecamatan Peleleh Barat, dan Kecamatan Tiloan.

Pada Posisi Tanggal 31 Desember 2018 Kabupaten Buol dipimpin oleh :Bupati : dr. H. Amirudin Rauf, Sp.OG, M.Si.Wakil Bupati : H.Abdullah Batalipu, S.Sos, M.Si

9. Kabupaten Parigi-Moutong

Memiliki Saham 120.659 LembarNilai Nominal 12.066 Juta Komposisi 3,85 %

Wilayah Kabupaten Parigi Moutong dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Parigi-Moutong di Provinsi Sulawesi Tengah.

Kabupaten Parigi-Moutong terdiri dari 22 (dua puluh dua) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Sausu, Kecamatan Torue, Kecamatan Balinggi, Kecamatan Parigi, Kecamatan Parigi Selatan, Kecamatan Parigi Barat, Kecamatan Parigi Utara, Kecamatan Parigi Tengah, Kecamatan Ampibabo, Kecamatan Kasimbar, Kecamatan Toribulu, Kecamatan Siniu, Kecamatan Tinombo, Kecamatan Tinombo Selatan, Kecamatan Tomini, Kecamatan Mepanga, Kecamatan Palasa, Kecamatan Moutong, Kecamatan Bolano Lambunu, Kecamatan Taopa, Kecamatan Bolano, dan Kecamatan Ongka Malino.

Pada Posisi Tanggal 31 Desember 2018 Kabupaten Parigi-Moutong dipimpin oleh :Bupati : H. Samsurizal TombolotutuWakil Bupati : Badrun Nggai, SE.

Owns 105.558 sharesNominal Value of 10.556 MillionComposition 3,36%

Buol Regency Region was formed based on Constitution No. 51 of 1999 concerning Formation of Districts Buol, Morowali Regency, and Banggai Kepulauan Regency.

Buol Regency consists of 11 (eleven) area coveragesub-districts, namely: Biau District, Bokat District, Bukal District, Bunobogu District, District Gadung, Karamat District, Lakea District, District Lipunoto, Momunu District, Paleleh District, West Peleleh District, and Tiloan District.

The position on December 31, 2018 Buol Regency is led by:Regent : dr. H. Amirudin Rauf, Sp.OG, M.Si.Vice-regent : H.Abdullah Batalipu, S.Sos, M.Si

Owns 120.659 sharesNominal Value of 12.066 MillionComposition 3,85%

Parigi Moutong District is formed based on Constitution No. 10 of 2002 concerning Formation Parigi-Moutong Regency in Sulawesi Tengah Province.

Parigi-Moutong Regency consists of 22 (twenty two)coverage of the sub-district, namely: Sausu District, Torue District, Balinggi District, Parigi District, South Parigi District, West Parigi District, North Parigi District, Central Parigi District, Ampibabo District, Kasimbar District, District Toribulu, Siniu District, Tinombo District, District Tinombo Selatan, Tomini District, Mepanga District, Palasa District, Moutong District, Bolano District Lambunu, Taopa District, Bolano District, and Ongka Malino District.

The position on December 31, 2018 Parigi-Moutong Regency is led by:Regent : H. Samsurizal TombolotutuVice-regent : Badrun Nggai, SE.

Page 33: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah64 65

10. Kabupaten Banggai Kepulauan

Memiliki Saham 80.475 LembarNilai Nominal 8.048 Juta Komposisi 2.56 %

Wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 51 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Banggai Kepulauan.

Pada awalnya cakupan wilayah Kabupaten BanggaiKepulauan sebanyak 19 (sembilan belas) kecamatan, karena adanya pemekaran Banggai Laut didasar pada Undang- Undang No. 5 Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Banggai Laut di Provinsi Sulawesi Tengah dengan cakupan 7 (tujuh) kecamatan, sehingga wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan menjadi 12 (dua belas) kecamatan yaitu :Kecamatan Buko, Kecamatan Buko Selatan, Kecamatan Bulagi, Kecamatan Bulagi Selatan, Kecamatan Bulagi Utara, Kecamatan Liang, Kecamatan Peling Tengah, Kecamatan Tinangkung, Kecamatan Tinangkung Selatan, Kecamatan Tinangkung Utara, Kecamatan Totikum, dan Kecamatan Totikum Selatan.

Pada Posisi Tanggal 31 Desember 2018 Kabupaten Banggai Kepulauan dipimpin oleh :Bupati : H Zainal Mus, S.AgWakil Bupati : Rais D. Adam,

11. Kota Palu

Memiliki Saham 113.107 LembarNilai Nominal 11.311 Juta Komposisi 3,60 %

Wilayah Kota Palu dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1978 tanggal 1 Juli 1978 tentang Pembentukan Kota Administratif Palu.

Kota Palu terdiri dari 8 (delapan) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Palu Barat, Kecamatan Palu Selatan, Kecamatan Palu Timur, Kecamatan Palu Utara, Kecamatan Mantikulore, Kecamatan Ulujadi, Kecamatan Tatanga, dan Kecamatan Tawaeli.

Pada Posisi Tanggal 31 Desember 2018 Kota Palu dipimpin oleh :Walikota : Drs. Hidayat, M.Si.Wakil Walikota : Sigit Purnomo Said.

Owns 80.475 sharesNominal Value of 8.048 MillionComposition 2,56%

The area of Banggai Kepulauan Regency was formed based on Constitution No. 51 of 1999 concerning Establishment of Buol District, Morowali Regency, and Banggai Kepulauan Regency.

At first the coverage of the Banggai District Islands as many as 19 (nineteen) districts, because the existence of Banggai Laut expansion based on UU- Law No. 5 of 2013 concerning the Establishment of Banggai Laut District in Sulawesi Tengah Province with a coverage of 7 (seven) sub-districts, so that the Banggai Islands Regency area becomes 12 (twelve) sub-districts, namely: Buko District, South Buko District, Bulagi District, South Bulagi District, Bulagi District North, Liang District, Peling Tengah District, District Tinangkung, Tinangkung Selatan District, Tinangkung Utara District, Totikum District, and South Totikum District.

The position on December 31, 2018 Parigi-Moutong Regency is led by:Regent : H Zainal Mus, S.AgVice-regent : Rais D. Adam

Owns 113.107 sharesNominal Value of 11.311 MillionComposition 3,60%

The City of Palu is formed based on the Regulations Government No. 18 of 1978 dated July 1, 1978 concerning Establishment of the Administrative City of Palu.

Palu City consists of 8 (eight) area coverage sub-districts, namely: Palu Barat District, Palu District Selatan, Palu Timur District, North Palu District, Mantikulore District, Ulujadi District, District Tatanga, and Tawaeli District.

The position on December 31, 2018 City of Palu is led by:Mayor : Drs. Hidayat, M.Si.Vice mayor : Sigit Purnomo Said.

Page 34: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah66 67

12. Kabupaten Sigi

Memiliki Saham 47.784 LembarNilai Nominal 4.778 Juta Komposisi 1.52 %

Wilayah Kabupaten Sigi dibentuk berdasarkan Undang- Undang No. 27 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Sigi di Provinsi Sulawesi Tengah.

Kabupaten Sigi terdiri dari 15 (lima belas) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Dolo, Kecamatan Dolo Barat, Kecamatan Dolo Selatan, Kecamatan Gumbasa, Kecamatan Kinovaro, Kecamatan Kulawi, Kecamatan Kulawi Selatan, Kecamatan Lindu, Kecamatan Marawola, Kecamatan Marawola Barat, Kecamatan Nokilalaki, Kecamatan Palolo, Kecamatan Pipikoro, Kecamatan Sigi Biromaru, dan Kecamatan Tanambulava.

Pada Posisi Tanggal 31 Desember 2018 Kabupaten Sigi dipimpin oleh :Bupati : Mohammad Irwan Lapata S.Sos, M.SiWakil Bupati : Paulina SE., M.Si

13. Kabupaten Morowali Utara

Memiliki Saham 47.330 LembarNilai Nominal 4.733 Juta Komposisi 1,51 %

Berdasarkan Undang - undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2013 Tentang Pembentukan Kabupaten Morowali Utara di Provinsi Sulawesi Tengah.

Ibu Kota Kabupaten Morowali Utara ( MorTara ) berkedudukan di Kolonodale Kecamatan Petasia.

Kabupaten Morowali Utara berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Morowali yang terdiri atas cakupan wilayah: Kecamatan Petasia; Kecamatan Petasia Timur ( Pemekaran dari Kecamatan Petasia ); Kecamatan Lembo Raya ( Pemekaran dari Kecamatan Lembo ); Kecamatan Lembo; Kecamatan Mori Atas; Kecamatan Mori Utara; Kecamatan Soyo Jaya; Kecamatan Bungku Utara; dan Kecamatan Mamosalato.

Pada Posisi Tanggal 31 Desember 2018 Kabupaten Morowali Utara dipimpin oleh :Bupati : Ir. Atripel Tumimomor, MTWakil Bupati : Moh. Asrar Abdul Samad

Owns 47.784 sharesNominal Value of 4.778 MillionComposition 1,52%

The Sigi Regency area was formed based on the Constitution No. 27 of 2008 concerning Formation of Districts Sigi in Sulawesi Tengah Province

Sigi Regency consists of 15 (fifteen) regional coveragesub-districts, namely: Dolo District, Dolo Barat District,South Dolo District, Gumbasa District, District Kinovaro, Kulawi District, Kulawi Selatan District, Lindu District, Marawola District, District Marawola Barat, Nokilalaki District, Palolo District, Pipikoro District, Sigi Biromaru District, and Tanambulava District.

The position on December 31, 2018 Sigi Regency is led by:Regent : Mohammad Irwan Lapata S.Sos, M.SiVice Vice-regent : Paulina SE., M.Si

Owns 47.330 sharesNominal Value of 4.773 MillionComposition 1,51%

Based on the Law of the Republic of Indonesia No. 12 of 2013 concerning the Establishment of North Morowali District in Central Sulawesi Province.

The capital city of North Morowali Regency (MorTara) is domiciled in Kolonodale District Petasia.

Morowali Utara Regency originates from several regions Morowali Regency which consists of regional coverage: Petasia District; Petasia Timur District (Expansion of Petasia District); Lembo Raya Subdistrict (Pemekaran from Lembo District); Lembo District; Mori Atas Subdistrict; North Mori District; Soyo Jaya District; Bungku Utara District; and Mamosalato District

The position on December 31, 2018 North Morowali Regency is led by:Regent : Ir. Atripel Tumimomor, MTVice-regent : Moh. Asrar Abdul Samad

Page 35: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah68 69

14. Kabupaten Banggai Laut

Memiliki Saham 25.242 LembarNilai Nominal 2.524 Juta Komposisi 0,80 %

Wilayah Kabupaten Banggai Laut dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 2015 tentang Pembentukan Banggai Laut Di Provinsi Sulawesi Tengah

Pada awalnya cakupan wilayah Kabupaten Banggai Laut Meliputi wilayah Kecamatan Banggai; Kecamatan Banggai Utara; Kecamatan Bokan Kepulauan; Kecamatan Bangkurung; Kecamatan Labobo; Kecamatan Banggai Selatan; dan Kecamatan Banggai Tengah.

Pada Posisi Tanggal 31 Desember 2018 Kabupaten Banggai Laut dipimpin oleh :Bupati : Drs. H. Wenny BukamoWakil Bupati : Dra. Hj Tuty Hamid

15. PT. Mega CoRpora

Memiliki Saham 781.322 LembarNilai Nominal 78.132 Juta Komposisi 24,90 %

Berdasarkan Akta No.53 tanggal 27 Oktober 1994, dibuat dihadapan Ny. Enirmaya Agoes Suwarko, SH., Notaris di Jakarta, dan disahkan oleh Meteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusannya No.C2-18944.HT.01.01.TH.94 Tanggal 27 Desember 1994.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2018, Komposisi Pengurus Perseroan Mega Corpora:

Direksi :Direktur Utama : Ardhayadhi.Direktur : Chairal Tanjung.

Dewan Komisaris :Komisaris Utama : Chairul Tanjung.Komisaris : Zainal Rahman

Owns 25.242 sharesNominal Value of 2.524 MillionComposition 0,80%

The Banggai Laut Regency area was formed based on Constitution No. 5 of 2015 concerning Banggai Laut Formation in Sulawesi Tengah Province

Coverage of Banggai Laut Regency Includes the Banggai District area; North Banggai District; Bokan Islands District; Bangkurung District; Labobo District; South Banggai District; and Banggai Tengah District.

The position on December 31, 2018 Banggai Laut Regency is led by:Regent : Drs. H. Wenny Bukamo Vice-regent : Dra. Hj Tuty Hamid

Owns 781.322 sharesNominal Value of 78.132 MillionComposition 24,90%

Based on Deed No.53 dated October 27, 1994, it was made before Ny. Enirmaya Agoes Suwarko, SH., Notary at Jakarta, and authorized by the Republic of Indonesia Meteri of Justice with a Letter The decision No.C2-18944.HT.01.01.TH.94 27th December 1994.

As of December 31, 2018, Composition of Management of the Mega CoRpora Company:

DirectorsMain Directors : Ardhayadhi.Director): Chairal Tanjung.

Board of Commissioners :The main commissioner : Chairul Tanjung.Commissioner : Zainal Rahman

Page 36: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah70 71

PT Mega Corpora

Berdasarkan Akte No 69 Tanggal 21 Juni 2013 PT Mega Corpora menempatkan saham di Bank Sulteng. Mega Corpora merupakan bagian dari CT Corp adalah, diversikasi perusahaan Kelompok ini dibagi menjadi tiga operasi holding bisnis utama berkonsentrasi di masing-masing Jasa Keuangan, Media, Lifestyle & Entertainment, dan Sumber Daya Alam. Kelompok ini telah membentuk perusahaan sangat strategis di pasar konsumen, seperti: Bank Mega, Bank Mega Syariah, Mega Life, Trans TV, Trans 7, dan Mahagaya.

Kelompok ini didirikan pada tahun 1987 oleh ketua dan pemegang saham utama Mr. Chairul Tanjung dengan nama Para Group. Bisnis mulai awalnya dalam pembuatan sepatu untuk ekspor dan atap genteng untuk industri perumahan domestik. Dari tahun 1995 dan seterusnya, kelompok diperluas ke sektor bisnis baru di bidang jasa keuangan, properti dan multimedia. Ini adalah dalam periode ini bahwa kelompok yang diperoleh skala dan kedalaman dalam industri masing-masing dan untuk membangun dasar yang kuat untuk pertumbuhan di masa depan.

Pada 2006 - 2007, CT Corp adalah salah satu konglomerat bisnis yang paling cepat berkembang di Indonesia melalui akuisisi agresif dan pertumbuhan organik bisnis intinya. Dua dari banyak prestasi kelompok pada tahun 2007: Bank Mega mengalami pertumbuhan tertinggi pendapatan dan kartu kredit bersih di antara setiap bank di Indonesia, dan dua stasiun televisi (Trans TV dan Trans 7) yang dihasilkan keuntungan yang menyamai keuntungan dari sisa industri. CT Corp dikreditkan pertumbuhan secara keseluruhan luar biasa ini untuk sinergi antara perusahaan kelompok dan pengendalian operasional yang efisien yang tertanam seragam dalam budaya organisasi perusahaan grup.

PT Mega Corpora

Based on Deed No. 69 dated June 21, 2013 PT Mega Corpora placed shares in Bank Sulteng. Mega Corpora is part of CT Corp is a diversied, parent company based in Indonesia that is growing rapidly active in several industries. The group is divided into three main business holding operations concentrating on each of the Financial Services, Media, Lifestyle & Entertainment, and Natural Resources. This group has formed a very strategic company in the consumer market, such as: Bank Mega, Bank Mega Syariah, Mega Life, Trans TV, Trans 7, and Mahagaya.

The group was founded in 1987 by the chairman and main shareholder, Chairul Tanjung by the name Para Group, the business started initially in shoe-making for export and roof tiles for the housing industry domestic. From 1995 onwards, the group expanded into a new business sector in the area of nancial services, property and multimedia. It is in this period that the group obtained the scale and depth in the industry respectively, and to build a solid foundation for future growth.

In 2006 - 2007, CT Corp was one of the fastest growing business conglomerates in Indonesia through aggressive acquisition and organic growth of its core business. Two of the many achievements of the group in 2007: Bank Mega experienced the highest growth in income and net credit cards among every bank in Indonesia, and two television stations (Trans TV and Trans 7) generated pro ts that match the advantages of the rest of the industry. CT Corp credited this remarkable overall growth for the synergy between group companies and e cient operational controls that are embedded uniformly within the Corporate group organizational culture.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 tahun 1962 tentang asas-asas Ketentuan Bank Pembangunan Daerah mengatakan bahwa BPD berkerja sebagai pengembangan perekonomian daerah dan menggerakkan pembangunan ekonomi daerah untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat serta menyediakan pembiayaan keuangan pembangunan di daerah, menghimpun dana serta melaksanakan dan menyimpan kas daerah (pemegang/penyimpanan kas daerah) disamping menjalankan kegiatan bisnis perbankan. Bank Sulteng memiliki peran penting dalam mengembangkan perekonomian, menggerakkan dan mendukung perekonomian daerah, khususnya propinsi Sulteng, dengan meningkatkan berbagai hal seperti permodalan, pelayanan, kualitas dan kompetensi SDM, inovasi pengembangan produk, dan jaringan layanan kantor

Based on Law Number 13 of 1962 on the Provisions of Regional Development Bank principles, stated that BPD works as a regional economic development and drives regional economic development to improve the living standard of the community and provides financing for regional development, raising funds and implementing and maintaining regional cash (holders/cash storage area) in addition to running banking business activities. Sulawesi Tengah has an important role to play in developing the economy, mobilizing and supporting the regional economy, especially in Sulawesi Tengah province, by improving various things such as capital, service, quality and human resource competencies, product development innovation and office services network.

Tujuan, Sasaran Dan Strategi PerusahaanPurpose, Target And Company Strategy

Page 37: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah72 73

Structur OrganisasiCompany Structure

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)General Meeting of Shareholders

Direktur UtamaPresident Director

Direktur OperasionalOperational Director

Direktur BisnisBusiness Director

Divisi PemasaranPromotional Division

Divisi OperasionalOperational Division

Divisi Informasi & TeknologiInformation & technology

Division

Divisi UmumGeneral Division

Divisi KreditCredit Division

Divisi TreasuryTreasury Division

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Komite Dewan KomisarisBoard of Commissioners

CommitteesAuditAudit

Pemantau RisikoRisk Monitoring

R&NR&N

Sekertaris Dewan KomisarisSecretary of the

Board of Commissioners

Kantor PerwakilanJakarta

Jakarta BranchOffice

KCU/KCKCU/KC

KCP/KKKCP/KK

Divisi SKKSKK Division

Divisi SKAI/ Anti FraudSKAI Division/ Anti Fraud

Team Leader BPP/SOPTeam Leader BPP/SOP

Divisi Corporate SecretaryCorporate Division Secretary

Komite DireksiDirector Committees

ALCOALCOKreditCredit

ITIT

MRMR

Personaliapersonnel

Team Leader Literasi,Inklusi & Edukasi

Literacy Team Leader,Inclusion & Education

Team Leader ChangeManajemen Office

Team Leader ChangeOffice Management

Divisi SDMHR Division

Divisi Perencanaan & Pengembangan

Strategic Planning &Development Division

Divisi SKMRSKMR Division

Direktur KepatuhanCompliance Director

Page 38: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah74 75

ProfilDewanKomisarisBoard of Commissioners Profile

Page 39: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah76 77

Komisaris Utama independenIndependent President Commisioner

Drs. H. Abd Karim Hanggi

Warga Negara Indonesia. Lahir di Buol tanggal 27 Januari tahun 1944. Saat ini berusia 75 tahun. Menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Pasti dan Pengetahuan Alam Jurusan Farmasi pada Universitas Hasanuddin Makassar, dan menyelesaikan studi profesi Apoteker pada tahun 1977 di Universitas Hasanuddin Makassar. Menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Sulteng sejak April tahun 2013 sampai dengaan sekarang, dan berdasarkan akta RUPS Luar Biasa No. 38 tahun 2016 menetapkan Komisrais Utama sekaligus sebagai Komisaris Independen. Jabatan lain yang pernah dipegang antara lain :

1. Kepala Balai Pemeriksaan Obat & Makanan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 1991-1997.

2. Anggota DPR/MPR-RI. tahun 1997–1999.3. Pejabat Bupati Kabupaten Buol tahun 2000–

2002.4. Bupati definitive Kabupaten Buol pada tahun

2002–2007.

Indonesian citizens. Born in Buol January 27th, 1944. He is 75 years old now. Graduated from Faculty of Exact and Natural Sciences, Department of Pharmacy at the University of Hasanuddin Makassar. Appointed as Commissioner of Bank Sulawesi Tengah since 2013, and the deed of the Extraordinary General Meeting No. 38 2016 Top Komisrais set as well as an Independent Commissioner. Other positions once held by, among others:

1. Head of Food and Drug Administration of Central Sulawesi in 1991-1997.2. Members of DPR/MPR-RI. 1997-1999.3. Officials of Buol District Regent for 2000-2002.

4. Definitive Regent of Buol Regency in 2002-2007.

Page 40: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah78 79

Komisaris Commisioner

Drs. H. Amdjad Lawasa, MM

Warga Negara Indonesia. Lahir di Poso tanggal 27 September tahun 1955. Saat ini berusia 64 tahun. Menyelesaikan program sarjana pada STIAKI Ujung Pandang Jurusan Akuntansi dan mendapatkan gelar Magister Management setelah menempuh pendidikan pada Universitas Hasanuddin Makassar pada tahun 2001. Menjabat sebagai Komisaris pada tahun 2016 berdasarkan akta RUPS Luar Biasa No. 38 tahun 2016. Jabatan dan atau pekerjaan lain yang pernah dipegang antara lain :1. Kepala Bagian Anggaran Biro Keuangan

Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah tahun 1995-1999.

2. Wakil Kepala Dinas Pendapatan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2002- 2006.

3. Plt. Kepala Dinas Pendapatan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2005-2006.

4. Sekretaris Pemerintah Daerah Kabupaten Poso tahun 2007–2012, dan dalam kurun waktu bersamaan menjabat sebagai Pjs. Direktur PDAM Kabupaten Poso tahun 2009–2010.

5. Sekretaris Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2012–2015.

Indonesian citizens. Born in Poso on September 27th 1955. He is 64 years old now. Completed an undergraduate program at STIAKI Ujung Pandang Accounting Department and obtained a Masters in Management after studying at the University of Hasanuddin Makassar in 2001. Appointed as Commissioner in 2016 by deed of the Extraordinary General Meeting of Shareholder No. 38 2016. Position and or other jobs once held by, among others:

1. Head of Central Government Finance Bureau of Sulawesi Tengah Province in 1995-1999.

2. Deputy Head of Revenue Service Department of Sulawesi Tengah Provincial Government in 2002 -2006.3. Acting Head of Revenue Service Department of Sulawesi Tengah Provincial Government in 2005 -2006.4. Secretary of Regional Government of Poso Regency in 2007-2012, and in the same time held Acting Director of PDAM of Poso Regency in 2009 -2010.5. Secretary of Sulawesi Tengah Provincial Government in 2012-2015.

Komisaris IndependenIndependent Commisioner

Drs. H. Amiluddin Haludin

Warga Negara Indonesia. Lahir di Palu tanggal 07 Januari tahun 1949. Saat ini berusia 70 tahun. Menyelesaikan studi di Fakultas Administrasi Negara pada UniversitasTadulako Palu. Menjabat sebagai Komisaris pada tahun 2013, dan ditetapkan sebagai komisaris Independen Bank Sulteng berdasarkan akta RUPS Luar Biasa No. 38 tahun 2016. Jabatan dan atau pekerjaan lain yang pernah dipegang antara lain :1. Mengawali karir sebagai Account Officer Dana BNI Cabang Palu.2. Pimpinan Seksi Umum BNI Cabang Palu. 3. Team Screening BNI Cabang Palu. 4. Marketing & Relationship Management BNI Cabang Palu. 5. Koordinator Administrasi Kredit BNI Cabang Palu. 6. Koordinator Pemasaran Kredit BNI Cabang Palu. 7. Pemimpin BNI Kantor Kas Tadulako. 8. Pemimpin BNI Imam Bonjol Palu. 9. Anggota DPRD Kota Palu periode tahun 2004-

2009

Indonesian citizens. Born in Palu on January 7th 1949. He is 70 years old now. Graduated from Faculty of Public Administration at the University of Tadulako Palu. Appointed as Commissioner in 2013, and designated as Independent Commissioner of Bank Sulawesi Tengah by deed of the Extraordinary General Meeting No. 38 2016. Position and or other jobs once held by, among others:

1. Started his career as an Account Officer BNI Palu Fund.2. Acting. General Section Leader BNI Palu.3. Screening Team BNI Palu.4. Marketing & Relationship Management BNI Palu.5. BNI Credit Administration Coordinator Palu.6. Marketing Coordinator Credit BNI Palu.7. BNI leader Tadulako Cash Office. Extension Agent In the BNI Work Culture Palu.8. BNI leader Imam Bonjol Palu.9. Palu City Council member 2004-2009 period.

Page 41: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah80 81

ProfilDireksiBoard of Directors Profile

Page 42: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah82 83

Direktur UtamaPresident Director

Rahmat Abdul Haris

Warga negara Indonesia, lahir di Majene pada tanggal, 14 Maret 1959. Menyelesaikan studi pada Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Hasanuddin Makassar pada tahun 1984. Diangkat sebagai Direktur Utama PT. Bank Sulteng berdasarkan akta RUPS nomor 117 tanggal 25 April 2013, dan kemudian Jabatan tersebut di perpanjang kembali berdasarkan akta RUPS nomor 13 tanggal 12 April 2017. Mengawali karir dalam dunia perbankan dengan menduduki sejumlah jabatan, diantaranya :

1. Branch Manager Bank Niaga Cabang Surabaya Andayani pada tahun 1996-1998.

2. Branch Manager Bank Niaga Cabang Surabaya Kota pada tahun 1998.

3. Branch Manager Bank Niaga Cabang Cirebon pada tahun 1998-1999.

4. Special Aset Management Bank Niaga Jawa Barat pada tahun 1999-2000.

5. Branch Manager Bank Niaga Cabang Makassar pada tahun 2000–2004.

6. Branch Manager Bank Niaga Gajahmada Jakarta Cabang Utama pada tahun 2004-2005.

7. Kepala Wilayah Indonesia Timur (Consumer Banking)Bank Niaga pada tahun 2005-2007.

8. Kepala Wilayah Indonesia Timur (Bussiness Banking )Bank Niaga pada tahun 2007-2008.

9. Kepala Wilayah Indonesia Timur Bank Niaga (2008-2013)

Indonesian citizen, born in Majene on March 14th, 1959. Graduated at the Faculty of Civil Engineering Department at the University of Hasanuddin Makassar in 1984. He has served as a President Director since April 2013 by deed GMS number 117 dated April 25th 2013 and then the position was extended by GMS deed No. 13 dated April 12, 2017. Started his career in banking world with held various position such as:

1. Branch Manager of Bank Niaga, Surabaya Andayani Branch in 1996 - 1998,2. Branch Manager of Bank Niaga, Surabaya City Branch in 19983. Branch Manager of Bank Niaga, Cirebon Branch in 1998- 19994. Special Asset Management of Bank Niaga. West Java in 1999-20005. Branch Manager of Bank Niaga, Makassar Branch in 2000-20046. Branch Manager of Bank Niaga, Gajahmada Jakarta Branch in 2004-20057. Bank Niaga’s Head of East Indonesia (Consumer Banking) in 2005-20078. Head of East Indonesia Region (Bussiness Banking) of Bank Niaga in 2007-20089. Head of Eastern Indonesia Region Bank Niaga (2008-2013)

Direktur PemasaranMarketing Director

Darmizal Aladin

Warga negara Indonesia, lahir di Pariaman Sumatera Barat pada tanggal 5 April 1961. Menyelesaikan Studi Diploma 3 pada Sekolah Tinggi Manajemen Industri Jakarta –Departemen Perindustrian dan selanjutnya melanjutkan program Sarjana di Universitas Islam Jakarta jurusan Tehnik & Manajemen Industri pada tahun 1994. Diangkat sebagai Direktur Pemasaran di PT Bank Sulteng sejak tahun 2016 berdasarkan Akta RUPS-LB No.38 tahun 2016 dan pada tahun 2018 Direktur Pemasaran Berubah nama Menjadi Direktur Bisnis. Mengawali karir dalam dunia perbankan dengan menduduki sejumlah jabatan, diantaranya :1. Analis Kredit Korporasi Bank BTN Cabang Bekasi

pada tahun 1996 - 2002.2. Reporting & Internal Control Officer Bank BTN

Cabang Karawang pada tahun 2002 – 2007.3. Supervisi Analis penyelamatan kredit wilayah

JawaTengah dan anggota tim divisi pembentukan area collection Bank BTN Pusat pada tahun 2007 - 2010

4. Koordinator pembinaan & penyelamatan kredit Bank BTN cabang cibubur pada tahun 2010 – 2013.

5. Tim Pembentukan area penyelamatan kredit wilayah Jakarta barat Bank BTN Kantor Pusat pada tahun 2011 - 2013 .

6. Deputy Branch manager commercial Bank BTN Cabang Palu pada tahun 2013 - 2016.

Indonesian citizen, born in Pariaman on April 5th, 1961. Completed studies at the Islamic University Jakarta majoring in Industrial Engineering & Management in 1994. He began his career at Bank BTN since 1987 until April 2013, occupying various positions and served as Director of Marketing PT Bank Sulawesi Tengah since 2016 under the Deed of AGM-LB 38 2016 and in 2018 the Marketing Director Formed the name of a Business Director. Started his career in banking world with held a number of positions such as:

1. Corporate Credit Analyst of Bank BTN Branch Bekasi in 1996 - 2002.2. Reporting & Internal Control Officer Bank BTN Karawang Branch in 2002 - 2007.3. Supervision Analyst rescue credit area of Central Java and team members of the division of the establishment of the collection area of Bank BTN Center in 2007 - 20104. Coordinator of coaching & interrupting credit of Bank BTN branch cibubur in the year 2010 - 2013.

5. Team Establishment of rescue area of credit area of West Jakarta Bank BTN Head Office in 2011 -

2013.6. Deputy Branch manager commercial of Bank BTN Palu branch in 2013 - 2016.

Page 43: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah84 85

Direktur OperasionalOperational Director

Salma Butudoka

Warga Negara Indonesia, Lahir di Diapati Kabupaten Buol pada tanggal 23 Mei 1966. Bekerja di Bank Sulteng sejak tanggal 5 Desember 1995. Memperoleh gelar Sarjana Ilmu Ekonomi di Universitas Tadulako tahun 1990. Sebelum jadi Direktur Operasional Pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Corporate Secretary, Kepala divisi Umum, Kepala Cabang Donggala, Kepala Cabang Toli-Toli, Kepala Cabang Buol, Kepala Seksi Adm Keuangan Cabang Tolitoli dan Kapala seksi Danai & Jasa Cabang Tolitoli.

Indonesian citizen, Born in Diapati, Buol Regency on May 23rd, 1966. Working at Bank Sulteng since December 5th, 1995. Obtained a Bachelor of Science degree in Economics at Tadulako University in 1990. Before becoming Operational Director Once served as Head of Corporate Secretary Division, Head of Division General, Head of Donggala Branch. Head of Toli-Toli Branch, Buol Branch Head, Tolitoli Branch Adm Finance Section Head, and Tolitoli Branch Fund & Service Section head.

Direktur KepatuhanCompliance Director

Natali Ikawidjaja

Warga negara Indonesia, lahir di Cimahi pada tanggal 25 Desember 1963. Mendapatkan gelar Sarjana MIPA dari Universitas Pakuan Bogor Jawa Barat tahun 1987, gelar Master di bidang ekonomi/manajemen pemasaran dari Universitas Hasanuddin tahun 2001 dan memperoleh gelar S3/Doktor bidang ekonomi & bisnis pada Universitas Hasanuddin tahun 2016. Diangkat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Sulteng sejak tahun 2016 berdasarkan Akta RUPS RUPS Luar Biasa No. 38 tahun 2016.Jenjang karier yang pernah dilalui adalah :1. Program Manager pada Project Concern

International (PCI) Kendari Sulawesi Tenggara pada tahun 1988 – 1990.

2. Senior Program Manager pada Project Concern International (PCI) Pekanbaru Riau pada tahun 1990 – 1992.

3. Research and Evalution coordinator pada Plan Internasional Makassar tahun 1992 - 1995.

4. Konsultan Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) Bank Indonesia Makassar pada tahun 1995-2008.

5. Dosen luar biasa STIEM Bongaya Makassar pada tahun 2004 – 2007.

6. Dosen luar biasa STIM Nitro Makassar pada tahun 2008 – sekarang.

7. Dosen luar biasa program pasca sarjana STIM NITRO Makassar 2010 – sekarang.

8. Komisaris Independen PT. Bank Sulselbar pada tahun 2008 - 2016.

Indonesian citizen, born in Cimahi on December 25th, 1963. Obtained his Bachelor degree from Pakuan Bogor University of West Java in 1987, Masters degree in economics/marketing management from Hasanuddin University in 2001 and obtained his doctorate degree in economics & business at Hasanuddin University in 2016. Appointed as Compliance Director Bank Sulteng since 2016 based on Extraordinary GMS Deed No. 38 of 2016.Career tracks that have been passed are:

1. Program Manager at Project Concern International (PCI) at Kendari, Southeast Sulawesi in 1988 - 1990.

2. Senior Program Manager at Project Concern International (PCI), Pekanbaru, Riau in 1990 - 1992.

3. Research and Evalution coordinator at Makassar International Plan in 1992 - 1995.4. Small and Medium Enterprises Development Consultant (PUMK) of Bank Indonesia Makassar in 1995-2008.5. Exceptional lecturer STIEM Bongaya Makassar in 2004 - 2007.6. Exceptional lecturer of STIM Nitro Makassar in 2008 - now.7. Exceptional lecturer of post-graduate program STIM NITRO Makassar 2010 - present.8. Independent Commissioner of PT. Bank Sulselbar in 2008 - 2016.

Page 44: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah86 87

ProfilPejabatEksekutif

Executive Officer Profile

Page 45: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah88 89

Lahir di Kuala Kapuas tanggal 21 Agustus 1971, Mulai bekerja di PT. Bank Sulteng sejak 1 Mei 1992 dan menyelesaikan studi untuk gelar pendidikan Sarjana Ekonomi pada Universitas Muhammadiyah Palu pada tahun 2004. Menjabat sebagai Kepala Divisi Umum Bank Sulteng sejak tahun 2016 berdasarkan Surat Keputusan Direksi nomor 07/SK.M/BPD-ST/2016 tanggal 30 Maret Tahun 2016. Sebelumya pernah memegang jabatan strategis diantaranya Kepala Divisi Pemasaran, Kepala Divisi SKMR, Kepala Kantor Cabang Utama Palu, dan Kepala Bagian pengelolaan dana jasa Kantor Cabang Utama Palu. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1,2, dan 3.

Born in Kuala Kapuas on 21 August 1971, Started working at PT. Bank Sulteng since May 1st, 1992 and she completed her study for a Bachelor of Economic degree at the University of Muhammadiyah Palu in 2004. She has been served as Head of General Division of Bank Sulteng since 2016 based on the Board of Director Decree number 07/SK.M/BPD-ST/2016 dated March 30, 2016. Previously held strategic positions including Head of Marketing Division, Head of SKMR Division, Main Branch Manager of Palu, and Head of Fund Management Unit of Main Branch Manager, Palu.She has attended a number of training including Risk Management Certification level 1,2, and 3.

Lahir di Kefamenanu Nusa Tenggara Timur pada tanggal 1 Mei 1973, bekerja di PT. Bank Sulteng sejak 2 Februari 2014 dan menyelesaikan studi untuk gelar pendidikan Sarjana Ekonomi pada Universitas Merdeka Malang tahun 1996. Menjabat sebagai Kepala Divisi Treasury Bank Sulteng sejak tahun 2018 berdasarkan Surat Keputusan Direksi nomor 23/SK.M/BPD-ST/2018. tanggal 26 April Tahun 2018. Sebelumya pernah memegang jabatan strategis diantaranya Kepala Divisi Kredit, Relationship manager dan account officer pada PT. Bank Niaga, Tbk. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1,2 dan 3.

Born in Kefamenanu Nusa Tenggara Timur on May 1st, 1973, started working at PT. Bank Sulteng since February 2nd 2014, and completed his study for a Bachelor of Economics degree at the Merdeka University of Malang in 1996. He has been served as Head of Treasury Division in Bank Sulteng since 2018 based on Directors Decree number 23 / SK.M / BPD-ST / 2018 April 26th, 2018. Previously he held strategic positions including the Head of Credit Division, Relationship manager, and account officer at PT. Bank Niaga, Tbk. Has participated in a number of trainings including Risk Management Certification levels 1,2 and 3.

Lahir di Makassar pada tanggal 9 Juni 1978. Bekerja di Bank Sulteng sejak tanggal 1 Februari 2001. Menyelesaikan gelar Diploma III Akuntansi pada POLITEKNIK Negeri Makassar Tahun 1999. Menjabat sebagai Kepala Divisi Kredit sejak tahun 2018 berdasarkan Surat Keputusan Direksi nomor 24/SK.M/BPD-ST/2018. tanggal 07 Mei Tahun 2018. Sebelum menjabat sebagai Kepala Divisi Kredit, pernah menjabat sebagai Kepala Cabang Palu Barat, Kepala Kantor Cabang Luwuk, Kepala Kantor Cabang Salakan, Kasie Kredit kredit Luwuk, kasie akutansi dan laporan serta Kasie Kredit Kantor Cabang Poso. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1,2 dan 3.

Born in Makassar on June 9th, 1978. He worked at Bank Sulteng since February 1, 2001. He completed his Diploma III Accounting in Makassar State Polytechnic in 1999. He has served as Head of Credit Division since 2018 based on Directors’ Decree number 24 / SK.M / BPD-ST / 2018. May 7th, 2018. Before serving as Head of the Credit Division, he served as Head of West Palu Branch, Head of Luwuk Branch Office, Head of Salakan Branch Office, Head of Luwuk Credit Credit, Accounting and Reports and Head of Credit for the Poso Branch Office. Has participated in a number of trainings including Risk Management Certification levels 1,2 and 3.

Hj. Ramiyatie, SEKepala Divisi UmumHead of General Division

Nur Amin H. Rusman, SEKepala Divisi TreasuryHead of Treasury Division

Muh. Taufiq Akum, AmdKepala Divisi KreditHead of Credit Division

Lahir di Tipo tanggal 16 September 1977, Bekerja di PT. Bank Sulteng Sejak tanggal 1 Juni 2001 dan menyelesaikan studi untuk gelar pendidikan Sarjana Ekonomi pada Universitas Tadulako Palu tahun 2000. Menjabat sebagai kepala Divisi Pemasaran Bank Sulteng sejak tahun 2016 berdasarkan Surat Keputusan Direksi nomor 55/SK.P/BPD-ST/2016 tanggal 10 November Tahun 2016. Sebelumnya pernah memegang jabatan strategis diantaranya Kepala Cabang Parigi, Kepala bagian pengawasan kredit dan Kepala seksi kredit Cabang Utama. Palu. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1,2,3 dan 4.

Born in Tipo on September 16, 1977, completed his studies for a Bachelor of Economic degree at Tadulako University, Palu in 2000. He has been served as the Head of Marketing Division of Bank Sulteng since 2016 based on the Board of Directors Decree number 55/SK.P/BPD-ST/2016 dated November 10th, 2016. Previously held strategic positions such as Parigi Branch Manager, Head of Credit Supervision Division and Head of Credit Division at main branch office, Palu. He has attended a number of training including Risk Management Certification level 1,2,3 and 4.

Lahir di Palu tanggal 22 Desember 1977, Bekerja di PT. Bank Sulteng Sejak Tanggal 4 Mei 2004 dan menyelesaikan studi untuk gelar pendidikan Sarjana Ekonomi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar (STIEM) tahun 2003. Menjabat sebagai Kepala Divisi SDM BankSulteng sejak tahun 2018 berdasarkan Surat Keputusan Direksi nomor 27/SK.M/BPD-ST/2018. tanggal 02 Mei Tahun 2018. Sebelumya pernah memegang jabatan strategis diantaranya Kepala Divisi Perencanaan & Pengembangan, Kepala bagian manajemen risiko, Kepala Cabang Bungku, Kepala Cabang Pembantu Morowali, Kepala Divisi Kredit, Kepala Bagian Kebijakan Kredit, dan Kepala bagian Pengelolaan Aset & Inventaris. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1 dan 2.

Born in Palu on December 22nd, 1977, Working at PT. Bank Sulteng Since May 4th, 2004 and completed his studies in his Bachelor of Economics education degree at the Makassar College of Economics (STIEM) in 2003. He has served as Head of the BankSulteng HR Division since 2018 based on Directors’ Decree number 27 / SK.M / BPD-ST / 2018. dated May 2nd, 2018. Previously he held strategic positions including Head of Planning & Development Division, Head of risk management, Bungku Branch Chief, Morowali Sub-Branch Manager, Head of Credit Division, Head of Credit Policy Section, and Head of Asset & Inventory Management. Has participated in a number of trainings including Risk Management Certification Level 1 and 2.

Lahir di Enrekang pada tanggal 19 Februari 1974, Bekerja Di PT. Bank Sulteng Sejak tanggal 9 Mei 2003 dan menyelesaikan studi untuk gelar pendidikan Sarjana Ekonomi pada Universitas Tadulako Palu tahun 1999. Menjabat sebagai Kepala Divisi Informasi Teknologi Bank Sulteng sejak tahun 2016 berdasarkan Surat Keputusan Direksi nomor 55/SK.P/BPD-ST/2016 tanggal 10November Tahun 2016. Sebelumya pernah memegang jabatan strategis diantaranya Kepala Bagian CBS, Kepala Bagian Payment Channel, Kepala Bagian Adm. Keuangan & TSI. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1,2,3, dan 4.

Born in Enrekang on February 19, 1974, he completed his study for a Bachelor of Economics degree at Tadulako University in Palu in 1999. Served as Head of Information Division of Bank Sulteng since 2016 based on the Board of Director Decree No. 55/SK.P/BPDST/2016 November 10th, 2016. Previously held strategic positions such as Head of CBS, Head of Payment Channel, Head of Financial Administration & TSI. He has attended a number of training including Risk Management Certification level 1,2,3, and 4.

Firmansyah Azis, SEKepala Divisi PemasaranHead of Marketing Division

Risdianto Iskandar, SEKepala Divisi SDMHead of HR Division

Muh. Abduh Bunre, SEKepala Divisi Informasi Teknologi (IT)Head of IT Division

Page 46: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah90 91

Lahir di Donggala pada tanggal 01 Mei 1970, Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 1 Agustus 2002 dan menyelesaikan studi untuk gelar pendidikan Sarjana Ekonomi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE-YPKP) Bandung tahun 1994. Menjabat sebagai kepala Divisi SKAI Bank Sulteng sejak tahun 2014 berdasarkan Surat Keputusan Direksi nomor 25/SK.M/BPD-ST/2018. tanggal 02 Mei Tahun 2018. Sebelumnya pernah memegang jabatan strategis diantaranya, sebagai Kepala Divisi HRD, Kepala Divisi Pemasaran, Kepala Divisi Treasury, dan Kepala Bagian Dana & Jasa Kantor Cabang Utama. Palu. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1,2,3 dan 4.

Born in Donggala on May 1st, 1970, he worked at PT. Bank Sulteng since August 1st, 2002 and completed his studies in his Bachelor of Economics degree at the College of Economics (STIE-YPKP) Bandung in 1994. She has served as head of the Bank Sulteng SKAI Division since 2014 based on Directors’ Decree number 25 / SK.M / BPD-ST / 2018. dated May 2nd, 2018. Previously held strategic positions including, as Head of HRD Division, Head of Marketing Division, Head of Treasury Division, and Head of Funds & Main Branch Office Services, Palu. Has participated in a number of trainings including Risk Management Certification levels 1,2,3 and 4.

Lahir di Palu pada tanggal 24 Maret 1966, Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 1 November 1993 dan menyelesaikan pendidikan pada Sekolah Menengah Atas Negeri Palu pada tahun 1985 . Menjabat sebagai kepala divisi SKMR sejak tahun 2018 berdasarkan Surat Keputusan Direksi nomor 28/SK.M/BPD-ST/2018. Tanggal 02 Mei 2018. Sebelumnya pernah memegang jabatan strategis diantaranya Kepala Divisi Corporate Secretary, Kepala Divisi SKAI, Kepala Divisi Kepatuhan & SKMR, Kepala Bagian Dana & Jasa Kantor Cabang Utama Palu dan Kepala Kantor Cabang Pembantu Donggala. Telah Mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Managemen Risiko Level 1,2,3 dan 4.

Born in Palu on March 24th, 1966, Working at PT. Bank Sulteng since November 1st, 1993 and completed education at the Palu State High School in 1985. Served as head of the SKMR division since 2018 based on Directors’ Decree number 28 / SK.M / BPD-ST / 2018. May 2nd, 2018. Previously held strategic positions including Head of Corporate Secretary Division, Head of Internal Audit Division, Head of Compliance Division & SKMR, Head of Fund & Service Division of Palu Main Branch and Head of Donggala Sub-Branch Office. Has participated in a number of training including Risk Management Certification Level 1,2,3 and 4.

Lahir di Leok pada tanggal 23 Mei 1975, Bekerja di PT. bank Sulteng sejak tanggal 1 Juni 2001 dan menyelesaikan studi untuk gelar pendidikan Sarjana Ekonomi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) YASIH Manado tahun 1998. Menjabat sebagai kepala Divisi KepatuhanBank Sulteng sejak tahun 2017 berdasarkan Surat Keputusan Direksi nomor 51/SK.M/BPD-ST/2017 tanggal 11 Desember Tahun 2017. Sebelumnya pernah memegang jabatan strategis diantaranya Kepala bagian risiko kredit, Kepala Cabang Buol, dan Kepala Cabang Pembantu Paleleh. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1,2, dan 3.

Born in Leok on May 23th, 1975, Working at PT. bank Sulteng since June 1st, 2001 and completed his studies in his Bachelor of Economics education degree at YASIH Manado College of Economics (STIE) in 1998. He has served as head of the Sulawesi Tengah Compliance Division since 2017 based on Directors’ Decree number 51 / SK.M / BPD-ST / 2017 dated December 11th, 2017. Previously held strategic positions including the Head of the credit risk section, the Head of the Buol Branch, and the Head of the Sub-Branch Manager Paleleh. Has attended a number of trainings including Risk Management Certification level 1,2 and 3.

Myrna Rianasari, SEKepala Divisi SKAI dan Anti FraudHead of SKAI and Anti Fraud Division

Anis H. Hasbullah ArsyadKepala Divisi SKMRHead of SKMR Division

Rizal Akase, SEKepala Divisi KepatuhanHead of Compliance Division

Lahir di Tinabogan tanggal 19 Juni 1969, Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 1 Maret 1993 dan menyelesaikan studi untuk gelar pendidikan Sarjana Hukum di Universitas Muhammadiyah Palu pada tahun 2000 dan menyelesaikan Pendidikan Magister Management diSTIE ISM Jakarta pada tahun 2004. Menjabat sebagai Kepala Divisi Perencanaan & Pengembangan BankSulteng sejak tahun 2018 berdasarkan Surat Keputusan Direksi nomor 31/SK.P/BPD-ST/2018. Tgl, 07 Mei 2018 Sebelumnya pernah memegang jabatan strategis diantaranya Kepala Cabang Pembantu Banggai Kepulauan, Kepala Bagian Pengembangan & Promosi, Kepala Bagian Anggaran & Pelaporan dan Kepala Bagian Litbang. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1 dan 2.

Born in Tinabogan on June 19th, 1969, Working at PT. Bank Sulteng since March 1st, 1993 and completed his studies for a Bachelor of Law education degree at Muhammadiyah University of Palu in 2000 and completed Master of Management Education at STIE ISM Jakarta in 2004. He has served as Head of the BankSulteng Planning & Development Division since 2018 based on Directors Decree number 31 /SK.P/BPD-ST/2018. Date, May 7th, 2018 Previously held strategic positions including Head of Banggai Islands Sub-Branch, Head of Development & Promotion Section, Head of Budget & Reporting Section and Head of R & D Section. Has participated in a number of trainings including Management Certification Level 1 and 2 Risk.

Lahir di Palu pada tanggal 29 Oktober 1977, Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 1 Agustus 2002 dan menyelesaikan studi untuk gelar pendidikan Sarjana Teknik Informatika pada Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Bandung pada tahun 2001. Menjabat sebagai kepala Divisi Operasional Bank Sulteng sejak tahun 2013 berdasarkan Surat Keputusan Direksi nomor 11/SK/BPD-ST/2013 tgl tanggal 15 Agustus Tahun 2013. Sebelumnya pernah memegang jabatan strategis diantaranya Kepala Bagian Akuntansi & laporan. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1,2,3 dan 4.

Born in Palu on October 29, 1977, she completed her study for Bachelor degree in Informatics Engineering at Institute of Technology (STT), Bandung in 2001. She has been served as the Head of the Operational Division of Bank Sulterng since 2013 based on the Board of Directors Decree number 11/SK/BPD-ST/2013 dated August 15, 2013. Previously held strategic positions including Head of Accounting & Reporting Division. She has attended a number of training including Risk Management Certification level 1,2,3 and 4.

Moh. Hasan Laminula, SH, MM.Kepala Divisi Perencanaandan PengembanganHead of Researchand Development Division

Diana, ST.Kepala Divisi OperasionalHead of Operational Division

Page 47: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah92 93

Profil Pejabat Setingkat DivisiProfile Of Division Level Officials

Lahir di Pinotu pada tanggal 9 Juni 1965, Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 1 Maret 1994 dan menyelesaikan studi untuk gelar pendidikan Sarjana Ekonomi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Panca Bakti Palu tahun 1992. Menjabat sebagai Ketua Tim Leader BPP & SOP Bank Sulteng sejak tahun 2018 berdasarkan Surat Keputusan Direksi nomor 26/SK.M/BPD-ST/2018. tanggal 02 Mei Tahun 2018. Sebelumya pernah memegang jabatan strategis diantaranya Kepala Divisi SKMR,Kepala Divisi Pemasaran, Kepala Divisi Corsec, Kepala Cabang Bungku, Kepala Divisi Kredit, Kepala Cabang Luwuk, Kepala Cabang Utama Palu, Kepala Cabang Pembantu Buol dan Kepala Divisi SKMR. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1,2,3, dan 4.

Born in Pinotu on June 9th, 1965, Working at PT. Bank Sulteng since March 1st, 1994 and completed his studies in his degree in economics at the Panca Bakti Palu College of Economics (STIE) in 1992. Served as Chairman of the Bank Sulteng BPP & SOP Leader Team since 2018 based on Directors’ Decree number 26 / SK .M / BPD-ST / 2018. May 2nd, 2018. Previously held strategic positions including Head of SKMR Division, Head of Marketing Division, Head of Corsec Division, Head of Bungku Branch, Head of Credit Division, Head of Luwuk Branch, Head of Palu Main Branch, Buol Sub-Branch Head and SKMR Division Head. Has participated in a number of trainings including Risk Management Certification levels 1,2,3 and 4.

Sarifzen, SEKetua Tim Leader BPP & SOPChairman of the BPP & SOPLeader Team

Lahir di Toli-toli pada tanggal 1 September 1964, Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 1 Mei 1993 dan menyelesaikan studi untuk gelar pendidikan Sarjana Ekonomi pada Universitas Tadulako Palu tahun 1994. Menjabat sebagai Ketua Leader Literasi, Inklusi & Edukasi Bank Sulteng sejak tahun 2018 berdasarkan Surat Keputusan Direksi nomor 29/SK.M/BPD-ST/2018. tanggal 26 April Tahun 2018. Sebelumya pernah memegang jabatan strategis diantaranya kepala Divisi SKAI & Anti Fraud, Kepala Cabang Pembantu Donggala, kepala bagian perencanaan dan anggaran, kepala bagian kredit Kantor Cabang Utama Palu dan Kepala Divisi SKAI. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1,2 dan 3.

Born in Toli-toli on September 1st, 1964, Working at PT. Bank Sulteng since May 1st, 1993 and completed his studies in his Bachelor of Economics education degree at Tadulako Palu University in 1994. Served as Chairman of the Sulawesi Tengah Literacy, Inclusion & Education Leader since 2018 based on Directors’ Decree number 29 / SK.M / BPD-ST / 2018. on April 26th, 2018. Previously he held strategic positions including the head of the SKAI & AntiFraud Division, Donggala Sub-Branch Head, the head of planning and budgeting, the head of credit for the Palu Main Branch Office and the Head of the Internal Audit Division. Has participated in a number of trainings including Risk Management Certification levels 1,2 and 3.

Lahir di Palu pada tanggal 28 Mei 1967, Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 1 Oktober 1993 dan menyelesaikan studi untuk gelar pendidikan Sarjana Strata satu pada Jurusan Ekonomi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar tahun 1992. Menjabat sebagai Ketua TIM SAM Bank Sulteng sejak tahun 2017 berdasarkan Surat Keputusan Direksi nomor 12/SK.M/BPD-ST/2017 tanggal 10 April Tahun 2017. Sebelumya pernah memegang jabatan strategis diantaranya Kepala Divisi Task Force, Kepala Divisi Umum, Kepala Divisi Kepatuhan & SKMR, Ketua Tim Penyelamatan Kredit dan Kepala Bagian Akuntansi. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1,2, dan 3.

Born in Palu on May 28th, 1967, Working at PT. Bank Sulteng since October 1st, 1993 and completed his studies for a Bachelor’s degree in Economics from the College of Economics (STIE) Makassar in 1992. She has served as Chairman of the Bank Sulteng SAM TEAM since 2017 based on Directors’ Decree number 12 / SK.M / BPD- ST / 2017 dated April 10th, 2017. Previously held strategic positions including Head of Task Force Division, Head of General Division, Head of Compliance Division & SKMR, Head of Credit Rescue Team and Head of Accounting. Has attended a number of trainings including Risk Management Certification level 1,2 and 3.

Sadik Alatas, SEKetua Leader Literasi, Inklusi & EdukasiChairman of Leaders for Literacy, Inclusion & Education

Dra. Morina latjamboKetua Tim Spesial Aset MenejemenChairman of the Special Assets Management Team

Page 48: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah94 95

ProfilKepala Cabang& Cabang PembantuHead of Branch Profile

Page 49: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah96 97

Lahir di Palu pada tanggal 27 Agustus 1977. Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 10 Oktober 2005 dan. Menjabat sebagai Kepala Cabang Utama sejak tahun 2018. Menyelesaikan Studi untuk gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Tadulako Palu Tahun 2004. Sebelum menjabat sebagai Kepala Cabang Utama, pernah menjabat sebagai Kepala Cabang Ampana, Staff Divisi SKAI Bagian Pengawasan Kredit, Pelaksana Kredit Cabang Utama Palu. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1,2, dan 3.

Born in Palu on August 27th, 1977. Working at PT. Bank Sulteng since October 10, 2005 and. Served as Head of the Main Branch since 2018. Completed his studies for a Bachelor of Economics degree at the University of Tadulako Palu in 2004. Prior to serving as Head of the Main Branch, he served as Head of the Ampana Branch, SKAI Division Staff Credit Supervision Section, Implementing Credit of the Palu Main Branch. Has attended a number of trainings including Risk Management Certification level 1,2 and 3.

Lahir di Cendrana pada tanggal 11 Mei 1979. Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 1 April 2007 dan. Menjabat sebagai Kepala Cabang Luwuk sejak tahun 2016. Menyelesaikan Studi untuk gelar Sarjana Peternakan pada Universitas Tadulako Palu Tahun 2003. Sebelum menjabat sebagai Kepala Cabang Luwuk, pernah menjabat sebagai Kepala Cabang Pembantu Morowali, Kepala Seksi Kredit, Kepala Seksi Kredit Cabang Luwuk, dan Pelaksana Seksi Kredit. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1 dan 2.

Born in Cendrana on May 11th, 1979. Working at PT. Bank Sulteng since April 1st, 2007 and. Served as Head of Luwuk Branch since 2016. Completed his studies for a Bachelor of Animal Husbandry degree at Tadulako Palu University in 2003. Before serving as Head of the Luwuk Branch, he served as Morowali’s Sub-Branch Head, Credit Section Head, Luwuk Branch Credit Section Head, and Section Executor Credit. Has participated in a number of trainings including Risk Management Certification Level 1 and 2.

Lahir di Polmas pada tanggal 21 September 1972. Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 1 Mei 1993 dan. Menjabat sebagai Kepala Cabang Toli-Toli sejak tahun 2016. Menyelesaikan gelar Sarjana Ilmu Sosial pada STISIPOL YPP Mujahidin Buol Tahun 2007. Sebelum menjabat sebagai Kepala Cabang Toli-Toli, pernah menjabat sebagai, Kasi Pemasaran Cabang Toli-Toli, Kepala Seksi Dana Cabang Buol, Kasie Umum Cabang Buol, Kasie Umum Cabang Toli-Toli, Kasie Dana& Jasa Cabang Toli-Toli, Kasi Dana & Jasa Capem Buol, dan Head Teller Capem Buol. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1.

Born in Polmas on September 21st, 1972. Working at PT. Bank Sulteng since May 1st, 1993 and. Served as Head of the Toli-Toli Branch since 2016. Completed his Bachelor of Social Sciences at STPIPIPOL YPP Mujahidin Buol in 2007. Prior to serving as Branch Manager of Toli-Toli, he served as Head of Marketing for Toli-Toli Branch, Buol Branch Fund Section Chief, General Head of Buol Branch, Head of General Section of Toli-Toli Branch, Head of Funds & Services for Toli-Toli Branches, Kasi Dana & Buol Capem Service, and Buol Head of Teller Head. Has participated in a number of trainings including Risk Management Certification Level 1.

Moh. Affandi, S.EKepala Cabang Utama PaluHead of Palu Main Branch Office

Ilham, S.PtKepala Cabang LuwukHead of Luwuk Branch Office

Sultan, S.SosKepala Cabang Toli - ToliHead of Toli - Toli Branch Office

Lahir di Palu pada tanggal 18 Oktober 1973. Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 10 Oktober 2005 dan. Menjabat sebagai Kepala Cabang Parigi sejak tahun 2016. Menyelesaikan gelar Sarjana Ilmu Sosial pada STIA Panca Marga Palu Tahun 2005. Sebelum menjabat sebagai Kepala Cabang Parigi, pernah menjabat sebagai Kepala Cabang Poso, Kepala Seksi Pemasaran Cabang Parigi, Kepala Seksi Kredit Cabang Parigi, Pelaksana Seksi Kredit Cabang Parigi, Pelaksana Akuntansi dan Laporan Cabang Parigi dan Pelaksana Seksi Kredit Capem Donggala. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1 dan 2.

Born in Palu on October 18th, 1973. Working at PT. Bank Sulteng since October 10th, 2005 and. Served as Head of the Parigi Branch since 2016. Completed his Bachelor of Social Sciences at STIA Panca Marga Palu in 2005. Before serving as Head of the Parigi Branch, he served as Branch Manager of Poso, Head of Marketing Section of Parigi Branch, Head of Credit Section of Parigi Branch, Section Executive Parigi Branch Credit, Accounting Implementer and Parigi Branch Report and Donggala Capem Credit Section Executor. Has participated in a number of trainings including Risk Management Certification Level 1 and 2.sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1 dan 2.

Lahir di Palu pada tanggal 13 Januari 1973. Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 25 Februari 2004 dan Menjabat sebagai Kepala Cabang Buol sejak tahun 2016. Menyelesaikan gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Universitas Tadulako Palu Tahun 1999. Sebelum menjabat sebagai Kepala Cabang Buol, pernah menjabat sebagai Kepala Cabang Pembantu Paleleh, Kasie Kredit Cab Tolitoli, dan Kepala Sub Seksi Dana & Jasa Cabpem Buol. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1 dan 2.

Born in Palu on January 13th, 1973. Working at PT. Bank Sulteng since February 25th, 2004 and Served as Head of the Buol Branch since 2016. Completed his Bachelor of Social Sciences at the University of Tadulako Palu in 1999. Before serving as Branch Manager of Buol, he had served as Head of Paleleh Sub-Branch, Head of Cab Tolitoli Credit, and Head of Buol Cabpem Funds & Services Sub Section. Has participated in a number of trainings including Risk Management Certification Level 1 and 2.

Lahir di Eteng pada tanggal 04 Januari 1977. Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 1 Desember 2003 dan Menjabat sebagai Kepala Cabang Salakan sejak tahun 2016. Menyelesaikan gelar Sarjana Ilmu Ekonomi pada STIE Makasar Tahun 2000. Sebelum menjabat sebagai Kepala Cabang Salakan, pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Kredit Kantor Cabang Salakan. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1.

Born in Eteng on January 4th, 1977. Working at PT. Bank Sulteng since December 1st, 2003 and Served as Head of the Salakan Branch since 2016. He completed his Bachelor of Economics in STIE Makassar in 2000. Before serving as Head of the Salakan Branch, he had served as Head of the Salakan Branch Office Credit Section. Has participated in a number of trainings including Risk Management Certification Level 1.

Moh. Taslim, S.SosKepala Cabang ParigiHead of Parigi Branch Office

Moh. Bakir, S.SosKepala Cabang BuolHead of Buol Branch Office

Mangendre Palancoi, SEKepala Cabang SalakanHead of Salakan Branch Office

Page 50: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah98 99

Lahir di Makassar pada tanggal 3 September 1971. Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 6 Agustus 2003 dan Menjabat sebagai Kepala Cabang Banggai Laut sejak tahun 2014. Menyelesaikan gelar Sarjana Teknik pada STITEK Dharma Yadi. Sebelum menjabat sebagai Kepala Cabang Banggai Laut, pernah menjabat sebagai Kepala Sub Seksi Umum Kantor Cabang Pembantu Banggai Laut. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1.

Born in Makassar on September 3rd, 1971. Working at PT. Bank Sulteng since August 6th, 2003 and has served as Head of the Banggai Laut Branch since 2014. He completed his Bachelor of Engineering degree at STITEK Dharma Yadi. Before serving as Head of Banggai Laut Branch, he had served as Head of the General Sub-Section of the Banggai Laut Sub-Branch Office. Has participated in a number of trainings including Risk Management Certification Level 1

Lahir di Makassar pada tanggal 29 April 1971. Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 22 Oktober 2012 dan Menjabat sebagai Kepala Cabang Kolonodale sejak tahun 2016. Menyelesaikan gelar Sarjana Hukum pada UMI Makassar Tahun 1995. Sebelum menjabat sebagai Kepala Cabang Kolonodale, pernah menjabat sebagai Kepala Cabang Pembantu Morowali, Kabag Pengawasan Kredit, Kabag Pengawasan IT dan Kabag Pengawasan Kredit. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1 dan 2.

Born in Makassar on April 29th, 1971. Working at PT. Bank Sulteng since October 22nd, 2012 and Served as Branch Manager of Kolonodale since 2016. He completed his Bachelor of Laws degree at UMI Makassar in 1995. Before serving as Branch Manager of Kolonodale, he had served as Morowali Sub-Branch Head, Head of Credit Supervision, Head of IT Supervision and Head of Office Credit Supervision. Has participated in a number of trainings including Risk Management Certification level 1 and 2.

Lahir di Ujung Pandang, 07 Juni 1976. Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 10 Oktober 2005 dan menjabat sebagai Kepala Cabang Bungku sejak tahun 2018. Menyelesaikan gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Tadulako Palu Tahun 2000. Sebelum menjabat Kepala Kantor Cabang Bungku pernah menjabat sebagai Kabag Logistik & RT dan Kabag Umum & Kesekretariat. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1 dan 2.

Born in Ujung Pandang, June 7th, 1976. Working at PT. Bank Sulteng since October 10th, 2005 and has served as Head of Bungku Branch since 2018. He completed his Bachelor of Economics degree at Tadulako Palu University in 2000. Before serving as Head of Bungku Branch Office, he had served as Head of Logistics & RT and Head of General & Secretariat. Has participated in a number of trainings including Risk Management Certification Level 1 and 2.

Moh. Charly Buchary, STKepala Cabang Banggai LautHead of Banggai Laut Branch Office

Max Iswanto Mokodompit, SHKepala Cabang KolonodaleHead of Kolonodale Branch Office

Isdar E. Burhanuddin, SEKepala Cabang Bungku Head of Bungku Branch Office

Lahir di Palu pada tanggal 2 April 1975. Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 2 Desember 2013. Menjabat sebagai Kepala Cabang Palu Barat sejak tahun 2018. Menyelesaikan gelar Sarjana Teknologi pada Institut Teknologi Yogyakarta Tahun 1999. Sebelum menjabat sebagai Kepala Cabang Palu Barat, pernah menjabat sebagai Kepala Cabang Utama, Cabang Sigi, Pilot Officer Kantor Cabang Sigi serta Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1 dan 2.

Born in Palu on April 2nd, 1975. Working at PT. Bank Sulteng since 2nd December 2013. Served as Head of West Palu Branch since 2018. She completed his Bachelor of Technology degree at the Yogyakarta Institute of Technology in 1999. Before serving as Head of the West Palu Branch, she served as Head of Main Branch, Branch Sigi, Office Pilot Officer Branch Sigi and Has participated in a number of trainings including Risk Management Certification level 1 and 2.

Lahir di Palu pada tanggal 3 Agustus 1981. Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 1 Agustus 2001 dan Menjabat sebagai Kepala Cabang Sigi sejak tahun 2017. Menyelesaikan gelar Sarjana Ilmu Sosial pada STIAP Tahun 2004. Sebelum menjabat sebagai Kepala Cabang Sigi, pernah menjabat sebagai Kabag Public Relation KP, Kasie Dana&jasa Kantor Cabang Utama Palu. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1 dan 2.

Born in Palu on August 3rd, 1981. Working at PT. Bank Sulteng since August 1st, 2001 and Served as Head of Branch of Sigi since 2017. She completed his Bachelor of Social Sciences degree at STIAP in 2004. Before serving as Branch Manager of Sigi, She served as Head of Public Relations KP, Head of Funds & Services of the Main Branch Office of Palu. Has participated in a number of trainings including Level 1 and 2 Risk Management Certification.

Lahir di Luwuk pada tanggal 06 April 1971. Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 1 Juni 2001 dan Menjabat sebagai Kepala Cabang Donggala tahun 2018. Menyelesaikan gelar Sarjana Ilmu Ekonomi pada Universitas Gajayana Malang Tahun 1999. Sebelum menjabat sebagai Kepala Cabang Donggala, pernah menjabat sebagai Kepala Cabang Palu Barat dan Kepala Bagian Pengawasan Kredit Kantor Pusat. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1,2,dan 3.

Born in Luwuk on April 6th, 1971. Working at PT. Bank Sulteng since June 1st, 2001 and Served as Head of Donggala Branch in 2018. He completed his Bachelor of Economics in Gajayana Malang University in 1999. Before serving as Head of Donggala Branch, he served as Head of West Palu Branch and Head of Central Office Credit Supervision. Has attended a number of trainings including Risk Management Certification level 1,2 and 3.

Grace Susan Elisabeth, STKepala Cabang Palu BaratHead of Palu Barat Branch Office

Fita Lustiani Lamakampali, S.SosKepala Cabang SigiHead of Sigi Branch Office

Lukman Latjimu, SEKepala Cabang DonggalaHead of Donggala Branch Office

Page 51: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah100 101

Lahir di Palu pada tanggal 8 Maret 1979. Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 16 Desember 2008 dan Menjabat sebagai Kepala Cabang Poso sejak tahun 2017. Menyelesaikan gelar Sarjana Ilmu Ekonomi di STIE Panca Bhakti Palu Tahun 2005. Sebelum menjabat sebagai Kepala Cabang Poso, pernah menjabat sebagai Kasie Pemasaran Kantor Cabang Luwuk. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1.

Born in Palu on March 8th, 1979. Working at PT. Bank Sulteng since December 16th, 2008 and Served as Branch Manager of Poso since 2017. He completed his Bachelor of Economics in STIE Panca Bhakti Palu in 2005. Prior to serving as Head of the Poso Branch, he served as Head of Marketing for Luwuk Branch Office. Has participated in a number of trainings including Risk Management Certification Level 1.

Lahir di Ampana, 06 Februari 1983. Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 2 Mei 2006 dan Menjabat sebagai Kepala Cabang Ampana sejak 2018. Menyelesaikan gelar Sarjana Sosial di Universitas Tadulako Tahun 2006. Sebelum menjabat sebagai Kepala Cabang Ampana, pernah menjabat sebagai Head Teller Kantor Cabang Pembantu Ampana dan Kepala Seksi Pemasaran Kantor Cabang Ampana. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1.

Born in Ampana, February 6th, 1983. Working at PT. Bank Sulteng since May 2nd, 2006 and Served as Head of the Ampana Branch since 2018. He completed his Bachelor of Social Sciences at Tadulako University in 2006. Prior to serving as Head of the Ampana Branch, he served as Head of Teller of Ampana Sub-Branch Office and Head of Marketing Section of Ampana Branch Office. Has participated in a number of trainings including Risk Management Certification Level 1.

Lahir di Leok pada tanggal 6 September 1970. Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 1 Juni 2002 dan Menjabat sebagai Kepala Cabang Pembantu Paleleh sejak tahun 2016. Menyelesaikan gelar Sarjana Teknik pada UMI Makassar Tahun 1996. Sebelum menjabat sebagai Kepala Cabang Pembantu Paleleh, pernah menjabat sebagai. Kepala KK Beteleme, Kasie Kredit Kantor Cabang Buol, Kasie Dana & Jasa Kantor Cabang Buol, Kasubsie Akuntansi &Laporan Kantor Cabang Pembantu Buol dan Kasubsie Kredit Kantor Cabang Pembantu Buol. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1 dan 2.

Born in Leok on September 6th, 1970. Working at PT. Bank Sulteng since June 1st, 2002 and Served as Assistant Branch Manager of Paleleh since 2016. He completed his Bachelor of Engineering degree at UMI Makassar in 1996. Before serving as Assistant Branch Manager of Paleleh, he had served as. Head of KK Beteleme, Head of Credit for Buol Branch Offices, Head of Funds & Branch Office Services for Buol, Kasubsie Accounting & Reports from Buol and Kasubsie Sub-Branch Offices at Buol Sub-Branch Loan Office. Has participated in a number of trainings including Risk Management Certification Level 1 and 2.

Mario Valentino Kabo, SEKepala Cabang PosoHead of Poso Branch Office

Fikri Adam. S,SosKepala Cabang Ampana Head of Ampana Branch Office

Yudi J. Samad, STKepala Cabang Pembantu Paleleh Head of Paleleh Branch Office

Lahir di Ambon pada tanggal 17 November 1968. Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 1 Maret 1993 dan Menjabat sebagai Kepala Cabang Pembantu Toili sejak tahun 2017. Menyelesaikan gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Terbuka Luwuk. Sebelum menjabat sebagai Kepala Cabang pembantu Toili, pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Akuntansi/lap, Kepala Kantor Cabang Salakan dan Project Mangement Office Kantor Cabang Pembantu Toili. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1 dan 2.

Born in Ambon on November 17th, 1968. Working at PT. Bank Sulteng since March 1st, 1993 and Served as Toili’s Sub-Branch Head since 2017. Sh completed his Bachelor of Economics degree at Luwuk Open University. Before serving as Branch Manager of Toili’s assistant, she had served as Head of Accounting / Lap Section, Head of the Salakan Branch Office and Project Mangement Office of Toili’s Sub-Branch Office. Has participated in a number of trainings including Risk Management Certification Level 1 and 2.

Lahir di Labean, 01 Juni 1976. Bekerja di Bank Sulteng sejak tanggal 1 Juni 2002 dan Menjabat sebagai Kepala Cabang Pembantu Tawaeli sejak tahun 2018. Menyelesaikan gelar Sarjana Ekonomi pada STIE Panca Bhakti Tahun 2000. Sebelum menjabat sebagai Kepala Cabang pembantu Tawaeli, pernah menjabat Kepala Bagian service Kantor Cabang Utama Palu dan Project Mangement Office Kantor Cabang Pembantu Tawaeli. Telah mengikuti sejumlah pelatihan diantaranya Sertifikasi Manajemen Risiko level 1 dan 2.

Born in Labean, June 1st, 1976. She has worked at Bank Sulteng since June 1st, 2002 and has been serving as Tawaeli’s Sub-Branch Head since 2018. She completed his Bachelor of Economics degree at STIE Panca Bhakti in 2000. Before serving as Branch Manager of Tawaeli, she served as Head Service section of the Main Branch Office of Palu and Project Mangement Office of the Tawaeli Sub-Branch Office. Has participated in a number of trainings including Risk Management Certification Level 1 and 2.

RA. Jusrani Asnawi, S.EKepala Cabang Pembantu ToiliHead of Toli Sub Branch Office

Mas’a, SEKepala Cabang Pembantu TawaeliHead of Tawaeli Sub Branch Office

Page 52: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah102 103

Wilayah OperasionalPerusahaanCompany Operational Areas

JARINGAN PELAYANAN & ALAMAT KANTOR PT. BANK SULTENGSERVICE NETWORK & OFFICE ADDRESS PT. BANK SULTENG

NO. JARINGAN KANTOROFFICE NETWORK

ALAMAT KANTOROFFICE ADDRESS

A. KANTOR PUSATHEAD OFFICE

1 Kantor PusatHead Office

Jl. Sultan Hasanuddin No. 20, PaluTelp. (0451) 429509-424537Fax. (0451) 452836

B. KANTOR CABANGBRANCH OFFICE

1 Kantor Cabang UtamaMain Branch Office

Jl. Sultan Hasanuddin No. 20, PaluTelp. (0451) 429509-424537Fax. (0451) 452836

2 Kantor Cabang LuwukLuwuk Branch Office

Jl. Ahmad Yani No. 146, LuwukTelp. (0461) 21600 - 21333Fax. (0461) 23231

3 Kantor Cabang DonggalaDonggala Branch Office

Jl. Kemakmuran No. 50 A, DonggalaTelp. (0457) 71920Fax. (0457) 72029

4 Kantor Cabang Toli toliToli toli Branch Office

Jl. Sultan Hasanuddin No. 53, TolitoliTelp. (0453) 22530 - 22531Fax. (0453) 23033

5 Kantor Cabang PosoPoso Branch Office

Jl. Pulau Sumatera No. 01, PosoTelp. (0452) 21918Fax. (0452) 21820

6 Kantor Cabang ParigiParigi Branch Office

Jl. Trans Sulawesi No. 150, ParigiTelp. (0450) 21699Fax. (0450) 21699

7 Kantor Cabang BuolBuol Branch Office

Jl. Batalipu No. 50, BuolTelp. (0445) 211134Fax. (0445) 211222

8 Kantor Cabang AmpanaAmpana Branch Office

Jl. Pulau Talatako No. 5, AmpanaTelp. (0464) 21488Fax. (0464) 21444

9 Kantor Cabang BungkuBungku Branch Office

Jl. Trans Sulawesi, Desa Matansalah, BungkuTelp. (0411) 402199Fax. (0411) 402199

10 Kantor Cabang SalakanSalakan Branch Office

Jl. KRI Imam Bonjol No. 48, SalakanTelp. (0462) 21800Fax. (0462) 21782

11 Kantor Cabang KolonodaleKolonodale Branch Office

Jl. Yos Sudarso No. 09 B, KolonodaleTelp. (0465) 21518Fax. (0465) 21115

12 Kantor Cabang Banggai LautBanggai Laut Branch Office

Jl. Mampaliasan No. 39, Banggai Telp. -Fax. -

13 Kantor Cabang SigiSigi Branch Office

Jl. Lasoso No. 46 Kel MpanauKecamatan Sigi BiromaruTelp. -Fax. -

14 Kantor Cabang Palu BaratPalu Barat Branch Office

Jl. Sis Aldjufrie No. 56 C, Kamonji, PaluTelp. -Fax. –

C. KANTOR CABANG PEMBANTUSUB BRANCH OFFICE

1 Kantor Cabang Pembantu PalelehPaleleh Sub Branch Office

Jl. Tadulako, Paleleh

2 Kantor Cabang Pembantu ToliToli Sub Branch Office

Jl. Tadulako No. 8, Toili

3 Kantor Cabang Pembantu TawaeliTawaeli Sub Branch Office

Jl. Baiya Raya Trans Sulawesi, Palu

D. KANTOR FUNGSIONALFUNCTIONAL OFFICE

1 Kantor Fungsional Non Operasional JakartaFunctional Office Non-Operational Jakarta

Menara Taspen, Jl. Jend. Sudirman Kav.2, Jakarta

E. KANTOR KASKAS OFFICE

1 Kantor Kas SoniSoni Cash Office

Jl. Trans Sulawesi, Desa Soni, Kec. Dampal Selatan, Kab. Tolitoli

2 Kantor Kas LambunuLambunu Cash Office

Jl. Trans Sulawesi, Desa Anutapura, Kec. Bolano Lambunu, Kab. Parigi Moutong

3 Kantor Kas WakaiWakai Cash Office

Jl. Tadulako, Desa Wakai, Kec. Una-Una, Kab. Tojo Una-Una

4 Kantor Kas BahomotefeBahomotefe Cash Office

Jl. Trans Sulawesi, Desa Bahomotefe, Kec. Bungku Timur, Kab. Morowali

5 Kantor Kas BetelemeBeteleme Cash Office

Jl. Trans Sulawesi, Desa Beteleme, Kec. Lembo, Kab. Morowali Utara

6 Kantor Kas TentenaTentena Cash Office

Jl. Setia Budi, Kel. Sangele, Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso

7 Kantor Kas LabeanLabean Cash Office

Jl. Trans Sulawesi, Desa Labean, Kec. Balaesang, Kab. Donggala

8 Kantor Kas TolaiTolai Cash Office

Jl. Trans Sulawesi, Desa Tolai, Kec. Torue, Kab. Parigi Moutong

9 Kantor Kas BatuiBatui Cash Office

Jl. Trans Sulawesi Sisipan Batui, Kec. Batui, Kab. Luwuk

10 Kantor Kas TomataTomata Cash Office

Jl. Trans Sulawesi, Desa Tomata, Kec. Mori Atas, Kab. Morowali Utara

11 Kantor Kas MamosalatoMamosalato Cash Office

Jl. Trans Sulawesi, Kompleks Pasar, Desa Tanasumpu, Kec. Mamosalato, Kab. Morowali Utara

Page 53: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah104 105

KEGIATAN PELAYANAN KAS (KPK)CASH SERVICE ACTIVITIES

PAYMENT POINT1 Payment Point Samsat Corner Palu Jl. Emmy Saelan, Komples Mall Tatura Kav. 36, Palu2 Payment Point Kantor Gubernur

Sulawesi TengahJl. Sam Ratulangi No. 101, Palu

3 Payment Point Samsat Palu Jl. R.A Kartini, Palu4 Payment Point Rumah Sakit Undata Jl. Yos Sudarso, Palu5 Payment Point Kantor Walikota Palu Jl. Balai Kota Selatan, Palu6 Payment Point Rumah Sakit Madani Kompleks Rumah Sakit Madani, Palu7 Payment Point Bandara Mutiara Sis Aldjufrie Jl. Abdul Rahman Saleh, Palu8 Payment Point Kantor Camat Kulawi Selatan Jl. Trans Sulawesi Poros Kulawi-Gimpu, Desa Lawua, Kec.

Kulawi Selatan, Kab. Sigi9 Payment Point Kantor Samsat Sigi Jl. Trans Sulawesi Poros Desa Sidera10 Payment Point Kantor Bupati Sigi Jl. Trans Sulawesi Poros Palu-Palolo, Desa Bora11 Payment Point Kantor Camat Palolo Jl. Trans Sulawesi Poros Palu-Napu, Desa Makmur, Kec.

Palolo, Kab. Sigi12 Payment Point Kantor Camat Dolo Jl. Trans Sulawesi Poros Palu-Kulawi, Desa Pulu, Kec. ]

Dolo, Kab. Sigi13 Payment Point Kantor Camat Marawola Jl. Trans Sulawesi Poros Palu-Bangga, Desa Binangga,

Kec. Marawola, Kab. Sigi14 Payment Point Kantor Camat Kulawi Jl. Trans Sulawesi Poros Palu-Kulawi, Desa Bolapapu, Kec.

Kulawi, Kab. Sigi15 Payment Point Kantor Bupati Tojo Una-Una Jl. Merdeka No. 1, Ampana

16 Payment Point Kantor Samsat Ampana Jl. Sis Aldjufrie, Ampana17 Payment Point Kantor Samsat Parigi Jl. Trans Sulawesi, Parigi18 Payment Point Kantor Bupati Parigi Moutong Jl. Kampali, Parigi19 Payment Point Kantor DPPKAD Buol Jl. Perjuangan No. 1, Buol20 Payment Point Kantor Pajak Poso Jl. Pulau Kalimantan No. 23, Poso21 Payment PointRSUD Poso Jl. Jend. Sudirman No. 33, Poso22 Payment Point Kantor Bupati Banggai Jl. Bukit Halimun, Luwuk23 Payment Point Kantor Samsat Luwuk Jl. Trans Sulawesi, km 7, Kel. Tanjung Tuwis, Luwuk24 Payment Point Kantor Bupati Morowali Jl. Trans Sulawesi, Kompleks Perkantoran Funoasingko,

Desa Bente, Kec. Bungku Tengah25 Payment Point Kantor Perizinan Donggala Jl. Gunung Bale, Donggala26 Payment Point Kantor Pajak Tolitoli Jl. Daud Lapau, Tolitoli27 Payment Point Kantor DPPKAD Tolitoli Jl. Perjuangan No. 1, Tolitoli28 Payment Point Kantor Samsat Tolitoli Jl. Magamu, Tolitoli

KANTOR KAS BERJALAN/ CASH OFFICE1 Kas Mobil Besar 1 (satu) unit ditempatkan di Kantor Cabang Bungku

1 (one) unit is placed in the Bungku Branch Office2 Kas Mobil Kecil 15 (lima belas) unit yang disebar di seluruh cabang

kecuali KCP Paleleh.15 (fifteen) units distributed throughout the branchexcept KCP Paleleh.

ANJUNGAN TUNAI MANDIRI (ATM)/ AUTOMATED TELLER MACHINE1 ATM Kantor Cabang Utama 12 ATM Kantor Cabang Utama 23 ATM Kantor Cabang Utama 34 ATM RS Undata5 ATM Grand Hero6 ATM Kantor Gubernur Sulawesi Tengah7 ATM Kantor Samsat Palu8 ATM RS Madani9 ATM Hotel Swissbell10 ATM SPBU Palupi11 ATM Kantor Walikota12 ATM Swalayan Fitrah13 ATM Swalayan Nil14 ATM Gatsumaya (MRAYA)15 ATM Hoki Swalayan16 ATM Smart Kitchen17 ATM Star Kitchen18 ATM Wisma Donggala19 ATM Bappeda Propinsi20 ATM Dinas Kesehatan Propinsi21 ATM Dikjar Propinsi22 ATM BKD Propinsi23 ATM Bandara Mutiara Sis Aldjufrie24 ATM Bumi Nyiur Swalayan25 ATM Museum26 ATM Mozart Mart27 ATM Mall Tatura28 ATM Palu Grand Mall29 ATM RS Samaritan30 ATM KCP Tawaeli31 ATM KC Palu Barat 132 ATM KC Palu Barat 233 ATM Mobil Kas Berjalan34 ATM KC Sigi35 ATM Kantor Bupati Sigi36 ATM Kalukubula37 ATM KC Donggala38 ATM Kantor Bupati Donggala39 ATM SPBU Donggala

Page 54: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah106 107

40 ATM Kantor Camat Watatu41 ATM KK Labean42 ATM Kantor Camat Toaya43 ATM KC Parigi 144 ATM KC Parigi 245 ATM KC Parigi 346 ATM RS Anuntaloko47 ATM Kantor Bupati Parigi Moutong48 ATM KK Tolai49 ATM KK Lambunu50 ATM KC Poso51 ATM RS Poso52 ATM Mitra Swalayan Poso53 ATM KK Tentena54 ATM Kantor Camat Tojo Una-Una55 ATM Kantor Bupati Tojo Una-Una56 ATM RS Ampana57 ATM KC Ampana 158 ATM KC Ampana 259 ATM KK Wakai60 ATM KC Bungku61 ATM Kantor Bupati Morowali62 ATM RSUD Bungku63 ATM KK Bahomotefe 164 ATM KK Bahomotefe 265 ATM Rusunawa Bahodopi66 ATM PT. SMI Bahodopi67 ATM KC Luwuk 168 ATM KC Luwuk 269 ATM Kantor Bupati Banggai70 ATM RS Luwuk71 ATM Luwuk Shopping Mall72 ATM KCP Toili73 ATM KK Batui74 ATM Kantor Camat Kintom75 ATM KC Salakan 176 ATM KC Salakan 277 ATM Pertokoan Salakan78 ATM RS Salakan79 ATM KC Banggai Laut

80 ATM RS Banggai Laut81 ATM Kantor Bupati Banggai Laut82 ATM KC Tolitoli 183 ATM KC Tolitoli 284 ATM KK Soni85 ATM Kantor Keuangan Tolitoli86 ATM Pasar Sandana Tolitoli87 ATM KC Buol88 ATM SPBU Buol89 ATM Kantor Bupati Buol90 ATM Kantor PU Buol91 ATM Kantor DPPKAD Buol92 ATM KC Kolonodale93 ATM RS Kolonodale94 ATM KK Tomata95 ATM KK Beteleme96 ATM KCP Paleleh

REKAPITULASI/ RECAPITULATIONNo. Jaringan Pelayanan

Service NetworkJumlahTotal

1. Kantor PusatHead Office 1 Kantor/ Office

2. Cabang UtamaMain Branch 1 Kantor/ Office

3. Cabang Branch 13 kantor/ Offices

4. Cabang PembantuSub Branch 3 Kantor/ Offices

5. Kantor Fungsional Non Operasional (KFO)Functional Office Non-Operational 1 kantor/ Office

6. Kantor Kas (KK)Cash Office 11 Kantor/ Offices

7. Kegiatan Pelayanan Kas (KPK)Cash Service Activities 28 Kantor/ Offices

8. Kantor Kas Berjalan (KKB)Mobile Cash Office 16 Unit Mobil/ Cars

9. Anjungan Tunai Mandiri (ATM)Automated Teller Machines (ATM) 96 Unit/ Units

Page 55: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah108 109

Peta OperasionalOperational Map

DKI Jakarta

Kantor PusatHead Office

Kantor KasCash Office

Kantor CabangBranch Offices

Kantor Fungsional Non OperasionalNon-Operational Functional Office

Kas MobilMobile Cash

Kantor Cabang PembantuSub Branch Offices

Payment PointPayment Point

Anjungan Tunai MandiriATM

1 11

13 1 16

3 27 96

Sulawesi Tengah

Page 56: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah110 111

TeknologiInformasiInformation Technology

04

Page 57: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah112 113

Teknologi InformasiInformation Technology

Bank Sulteng sangat menyadari bahwa salah satu aspek penting yang menunjang kemampuannya dalam melayani nasabah dengan handal dan efisien adalah sistem TI yang baik. Untuk itu, Bank Sulteng melakukan banyak hal terkait pengembangan di bidang TI, termasuk di antaranya pengembangan aplikasi, produk dan layanan serta jaringan untuk mendukung operasional layanan perbankan yang aman, cepat dan memberikan kemudahan kepada nasabah dalam melakukan setiap transaksi perbankan.

TI menjadi instrumen yang sangat diandalkan industri perbankan khususnya dalam menjaga keamanan, kelancaran dan efisiensi operasional secara keseluruhan. Oleh karena itu, Bank Sulteng senantiasa memberikan perhatian yang besar dalam melakukan pengembangan di bidang TI mengingat hampir semua layanan perbankan saat ini sangat bergantung pada kemampuan TI.

Penanganan TI Pasca GempaGempa yang melanda kota Palu, Sigi & Donggala pada hari Jumat, tanggal 28 September 2018 mengakibatkan kerusakan pada ruang server (data center) Divisi IT Bank Sulteng serta beberapa cabang yang di area Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala). Berikut ini adalah laporan kronologis kesiapan proses recovery dan penanganan operasional IT pasca terjadinya bencana gempa. Adapun Langkah-langkah antisipatif terkait penanganan pasca gempa tersebut Divisi TI membuat 2 Tim penanganan dampak Bencana.

Dalam penanganan operasional TI yang melingkupi layanan semua sistem mulai dari Core-banking System, Aplikasi Internal, dan sistem-sistem pendukung lainnya. Berikut adalah kronologis penanganan dampak Bencana yang dilakukan oleh Tim Operasional TI dalam melakukan recovery pasca Bencana Gempa dan Tsunami.Untuk penanganan Infrastruktur TI melingkupi pengelolaan server, jaringan komunikasi, dan ATMAkibat terjadinya bencana alam gempa bumi dan tsunami yang melanda kota Palu, Sigi & Donggala pada hari Jumat tanggal 28 September 2018, sekaligus terdapat beberapa aksi pengrusakan / vandalisme menyebabkan kerusakan pada beberapa mesin ATM. Dari total 15 unit mesin ATM yang terkena dampak bencana alam dan aksi

Bank Sulteng considers that one of the important aspects that support its ability to serve customers reliably and efficiently is a good IT system. Therefore, Bank Sulteng does many things related to development in the IT field, including the development of applications, products , services, and networks to support the operation of banking services that are safe, fast, and provide convenience to customers in conducting each banking transaction.

IT has become a very reliable instrument for the banking industry, especially in maintaining security, smoothness, and overall operational efficiency. Therefore, Bank Sulteng always gives great attention in developing IT considering that almost all banking services currently rely heavily on IT capabilities.

Post Earthquake IT HandlingThe earthquake that hit Palu, Sigi & Donggala city on Friday, September 28th, 2018 resulted in damage to the server room (data center) of the Bank Sulteng IT Division and several branches in the Palu, Sigi and Donggala (Pasigala) areas. The following is a report chronological readiness of the recovery process and handling IT operations after the disaster earthquake. The anticipatory steps related to handling the post-earthquake IT Division make 2 Disaster impact management teams.

In handling IT operations that cover the services of all systems starting from the Core-banking System, Internal Applications, and other supporting systems. The following is a chronological handling of Disaster impacts carried out by the IT Operations Team in carrying out recovery after the Earthquake and Tsunami Disasters.For handling IT infrastructure, it covers server management, network communication, and ATM As a result of the natural disasters of the earthquake and tsunami that hit the cities of Palu, Sigi & Donggala on Friday, September 28 2018, at the same time there were several acts of destruction / vandalism which caused damage to several ATM machines. From a total of 15 ATM machines affected by natural disasters and 5 units of vandalism that need to be

vandalisme 5 unit yang perlu direlokasi ke kantor pusat, 2 unit mesin yang belum dapat diakses akibat tertimbun reruntuhan, 3 unit yang ditutup oleh pemilik gallery, 1 unit masih tertutup police line dan 4 unit masih perlu pengecekan lebih lanjut

Prinsip Dasar dan Kebijakan Teknologi Informasi Bank SultengBank Sulteng memandangnya pentingnya fungsi TI dalam pengelolaan operasional dan tata kelola organisasi. Dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang dimiliki Bank Sulteng, Tata Kelola Sistem, dan Teknologi Informasi didefiniskan sebagai sebuah struktur dan proses yang saling berhubungan serta mengarahkan dan mengendalikan Bank Sulteng dalam mempertahankan, memperluas, dan mencapai strategi serta tujuan organisasi melalui penciptaan nilai tambah dan penyeimbangan antara pengelolaan sumber daya, risiko dan manfaat dari teknologi informasi serta prosesnya.Bank Sulteng merumuskan prinsip dasar dan kebijakan TI untuk memberikan tujuan dan batasan-batasan atas proses TI dalam rangka memenuhi kebijakan dan kebutuhan Pemangku Kepentingan, Kebijakan ini diharapkan dapat memperjelas tujuan dan pengambilan keputusan yang lebih efektif serta memaksimalkan nilai informasi Bank Sulteng. Prinsip dasar dan kebijakan TI Bank Sulteng terdiri dari:1. TI yang dibangun harus comply dengan standar

praktik manajemen TI Internasional, diantaranya Control Objective for Information and Related Technology (COBIT).

2. Tujuan TI yang dibangun harus selaras dengan strategi dan tujuan Bank Sulteng.

3. TI yang dibangun harus memiliki nilai yang sangat strategis dalam mendukung terciptanya produk atau jasa Bank Sulteng yang unggul dan kompetitif, serta memperlancar proses bisnis yang diwujudkan dengan meminimalisasi down time dengan adanya infrastruktur yang berjalan dengan baik.

4. Investasi TI harus mempertimbangkan aspek keuntungan berupa pengurangan biaya dan kemudahan memperoleh informasi.

Berdasarkan prinsip dasar dan kebijakan TI Bank Sulteng di atas, Direksi menetapkan fungsi TI sebagai berikut:

relocated to the head office, 2 units of machinery that have not been accessed due to debris, 3 units closed by gallery owners, 1 unit is still closed by police line and 4 units still need further checking

Basic Principles And Information Technology Policy Of Bank SultengThe Bank of Sulawesi Tengah views the importance of IT functions in operational management and organizational governance. In the Code of Business Governance of Bank Sulteng, System Governance and Information Technology is defined as an interrelated structure and process and directs and controls Bank Sulteng in maintaining, extending, and achieving the organization’s strategy and objectives through the creation of added value and balancing between resource management, risks and benefits of informationbtechnology and processes. Bank Sulteng formulates the basic principles and IT policies to provide the objectives and limitations of IT processes in order to meet the policies and needs of Stakeholders, the Policy is expected to clarify the objectives and decision-making more effective and maximize the value of information Bank Sulteng.The basic principles and policies of Bank Sulteng consist of :

1. The established Information Technology should be comply with the standards of international IT management practices, including Control Objective for Information and Related Technology (COBIT).

2. The purpose of established Information Technology must be aligned with the strategy and goals of the Bank Sulteng.3. The established Information Technology must have

a very strategic value in supporting the creation of a superior and competitive product or service of Bank Sulteng, as well as streamlining the business process that is realized by minimizing down time with the infrastructure running well.

4. IT investments should consider the advantages of cost reduction and ease of information.

Based on the basic principles and policies of Bank Sulteng above, the Board of Directors assigns IT functions to :

Page 58: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah114 115

1. Mewujudkan rancangan sistem informasi menjadi konstruksi TI yang mendukung kinerja operasional Bank Sulteng.

2. Menjalankan konsultasi dengan dengan pihak pengguna (user) melalui komunikasi secara rutin.

3. Melaksanakan pelatihan terkait TI kepada user.4. Menerapkan sistem penjaminan mutu untuk

memastikan bahwa perangkat-perangkat dan sistem yang digunakan dalam TI telah berada pada kualitas dan tingkat layanan yang diharapkan.

5. Menerapkan penjaminan mutu untuk memastikan bahwa data/informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi telah berada pada kualitas, kuantitas, dan waktu yang diharapkan oleh user.

6. Menerapkan kendali-kendali terkait dengan aktivitas TI guna memperoleh pemanfaatan yang aman dan optimal.

Lingkup dan Tahapan Proses Tata Kelola Teknologi Informasi1. Perencanaan Sistem Perencanaan sistem meliputi proses identifikasi

kebutuhan organisasi dan formulasi inisiatif-inisiatif TI yang dapat memenuhi kebutuhan Bank Sulteng, dengan mencanangkan visi dan misi di bidang TI; melakukan penyusunan rencana strategis di bidang TI yang sejalan dengan strategi bisnis Perusahaan; menyusun rancangan dan desain teknis; dan penjabaran rancangan dan desain teknis TI ke dalam konstruksi sistem secara fisik dan fungsional.

2. Manajemen Investasi Manajemen investasi meliputi pengelolaan

investasi TI, peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya TI dan pendekatan yang meningkatkan pencapaian nilai dari implementasi TI. Tahapan proses ini dimulai dengan perencanaan investasi yang matang, peningkatan efisiensi penggunaan sumber daya dan pengelolaan risiko, pelatihan, dan pengembangan SDM; standarisasi mutu layanan; penerapan sistem penanganan darurat (disaster recovery planning atau contingency planning ).

3. Realisasi dan Pemeliharaan Realisasi dan Pemeliharaan meliputi pemilihan,

penetapan, pengembangan/akuisisi sistem TI, manajemen proyek TI, serta menangani operasi TI yang memberikan jaminan tingkat layanan dan keamanan sistem TI yang dioperasikan dan pemeliharaan aset-aset TI untuk mendukung pengoperasian sistem yang optimal, melalui:

a. Penyusunan Master Plan pembangunan dan pengembangan TI.

b. Penggunaan satu Enterprise Resources Planning (ERO) sebagai back office system ,dan aplikasi ekstensi lainnya.

c. Penerapan Executive Information System dan /atau Decision Support System (memberikan masukan yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan).

d. Penetapan tingkat layanan yang disepakati ( Service Level Agreement ) bersama-sama pemakai ( user) dan di reviu secara berkala.

4. Pengawasan dan Evaluasi Pengawasan dan evaluasi ditetapkan untuk

memastikan adanya umpan balik atas pengelolaan TI, yaitu berupa ketercapaian kinerja yang diharapkan. Untuk mendapatkan deskripsi kinerja setiap proses TI digunakan indikator keberhasilan. Indikator keberhasilan inilah yang akan dapat digunakan oleh manajemen atau auditor, untuk mengetahui apakah proses TI telah dilakukan dengan baik, yaitu memiliki prosedur dan indikator yang tepat untuk mengukur efektivitas pengelolaan TI; adanya prosedur baku dalam menangani permasalahan TI yang terjadi; pemantauan, evaluasi dan pengendalian sistem secara berkala; serta pelaporan secara berkala kepada Direksi mengenai kinerja TI.

Visi dan Misi Penerapan Teknologi InformasiVisi: Menjadi penggerak bisnis secara proaktifMisi:• Mentranformasikan IT menjadi mitra bisnis bank

yang responsif, kreatif dengan infrastruktur dan aplikasi yang handal, aman serta fleksibel melalui proses yang sesuai dengan aturan dan regulasi

• Melaksanakan kerja sama dengan berbagai pihak untuk mencapai sasaran pelayanan prima kepada nasabah

Proyeksi 2019 Rencana Strategic Technology Informasi (RSTI) yang telah disusun, sehingga dalam tahun 2019 terdapat aplikasi-aplikasi dan fitur-fitur baru yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut :

1. Realizing the design of information systems into IT construction that supports the operational performance of Bank Sulteng.

2. Run consultations with the users through regular communication.

3. Carry out IT related training to the user.4. Implementing a quality assurance system to ensure that the devices and systems used in IT are at the expected quality and level of service.

5. Implement quality assurance to ensure that the data/information generated by the information system is at the quality, quantity, and time expected by the user.6. Implement controls related to IT activities to obtain safe and optimum utilization.

Scope and Stages of the Governance ProcessInformation Technology1. System Planning

System planning includes the process of identifying the needs of the organization and formulation of IT initiatives that can meet the needs of Bank Sulteng, by launching the vision and mission in the field of IT; undertaking the preparation of strategic plans in IT that are in line with the Company’s business strategy; design and technical design; and the elaboration of IT design and technical design into the physical and functional system construction.

2. Investment ManagementInvestment management includes the management of IT investments, increased efficiency and effectiveness of IT resource use and approaches that enhance the achievement of value from IT implementation. The stages of this process begin with careful investment planning, increased resource use efficiency and risk management, training, and human resource development; standardization of service quality; implementation of emergency management system (disaster recovery planning or contingency planning).

3. Realization and MaintenanceRealization and Maintenance includes the selection, designation, development / acquisition of IT systems, IT project management, and handling IT operations that provide service-level security and security of IT systems operated and maintenance of IT assets to support optimal system operation through :

a. Preparation of Master Plan for IT development and development.

b. The use of one Enterprise Resources Planning (ERP) as a back office system, and other extension applications.

c. Implementation of the Executive Information System and / or Decision Support System (providing the necessary input to the decision-making process).

d. Establishment of agreed service level (Service Level Agreement) with user (user) and periodic review.

4. Supervision and EvaluationMonitoring and evaluation are established to ensure feedback on IT management, which is the expected performance performance. To get a description of the performance of each IT process used success indicators. This success indicator will be used by the management or auditor, to know whether the IT process has been done well, which has the right procedures and indicators to measure the effectiveness of IT management; the existence of standard procedures in handling IT problems that occur; monitoring, evaluating and controlling the system regularly; as well as periodic reporting to the Board of Directors on performance.

Vision and Mission IT DivisionVision: Become Proactive Business Activator.Mission:• Transform IT into a responsive, creative business

partner Bank with robust, secure and flexible infrastructure and applications through processes that comply with rules and regulations.

• Implement cooperation of various parties to achieve the target of excellent service to customers.

2019 ProjectionThe Information Technology Strategic Plan (TITSP) has been compiled, so that in 2019 there will be new applications and features to be developed as follows:

Page 59: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah116 117

No Program KerjaWorking Program

1 Aplikasi Operasional Internal BankInternal Bank Operational ApplicationPengembangan Aplikasi Directory user managementDeveloping of Directory user management applicationPengadaan Sistem Administrasi PimpinanMaking Leadership Administration SystemPengembangan Aplikasi Contact Center Help DeskDeveloping of Contac Center Help Desk apllication

2 Aplikasi Operasional Bisnis BankBank Business Operations ApplicationHost to Host institusi/InstansiHost to Host institution / Agency Delivery channel/E-channelE-ClaimAplikasi TreasuryTreasury applicatione-Penerimaane- ReceptionAplikasi Sekolah/UniversitySchool/Universty application

3 Aplikasi RegulasiRegulatory ApplicationAplikasi APU/PPTAPU/PPT ApplicationAplikasi SPAN LINKSPAN LINK ApplicationAplikasi E-KTPE-KTP ApllicationInterface RTGSInterface SKNBI

4 ProdukProductSMS Banking TransaksionalSMS Banking transactionalMobile/Internet BankingLaku PandaiE – SamsatMaster CardCDMEDCKasda Online

5 Bill Payment ATMPembelian Pulsa pra bayar dan bayar ListrikPrepaid Credit Purchase and paid electricityMPNG2Pembelian Tiket PesawatFlight Ticket PurchasesPembayaran tagihan leasing FIF/BAFPayment for FIF / BAF leasingPembayaran BPJS Ketenaga Kerjaan BPJS Employment Payment

6 Payment TellerFitur All Finnet (Eksisting)

Guna mendukung rencana tersebut, di bidang infrastruktur, Divisi Teknologi Informasi akan melakukan pengadaan, pemeliharaan dan peningkatan atas infrastruktur yang baru maupun yang ada saat ini. Selain itu, untuk menambah fee base income bagi perseroan, dilakukan kerja sama dengan beberapa mitra bisnis dalam melakukan transaksi e-channel. Untuk dapat mendukung terealisasinya program tersebut, Divisi TI terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan kapabilitas yang mumpuni agar dapat bersaing di tengah industri jasa perbankan yang semakin ketat.

To support the plan, in the infrastructure sector, the Information Technology Division will procure, maintain and, improve the infrastructure that is currently available. In addition, to add to the to add fee base income to the company, cooperation with several business partners are carried out in conducting e-channel transactions. To be able to support the realization of the program, the IT Division continues to strive to meet human resource needs that have competent and capable capabilities in order to compete in the industry banking clothes are getting tougher.

Page 60: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah118 119

Tata KelolaPerusahaanGood Corporate Governance

05

Page 61: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah120 121

Tata KelolaPerusahaanGood Corporate Governance

Bank Sulteng berpegang teguh pada penerapan best practice tata kelola perusahaan sebagai hal yang sangat diutamakan dalam menjalankan bisnisnya. Standar etika dan akuntabilitas tinggi diimplementasikan dengan memijak pada asas Good Governance yang mengacu pada dasar spiritual dan dasar operasional sebagai landasan utama dalam mewujudkan bisnis yang berkelanjutan.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance /GCG) telah menjadi landasan yang kuat bagi Bank Sulteng untuk menghadapi perubahan lingkungan bisnis di masa depan. Segala keputusan strategis yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi selalu mempertimbangkan prinsip-prinsip GCG, yaitu Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, dan Fairness yang merupakan komitmen kuat Bank demi kepentingan pemegang saham dan para pemangku kepentingan lainnya.

Kami meyakini bahwa dengan menerapkan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance/ GCG) yang baik akan mendorong keberhasilan upaya tersebut. Bank Sulteng menyadari pentingnya penerapan prinsip-prinsip GCG dalam setiap langkah usaha Bank demi kepentingan stakeholders, oleh karenanya Bank Sultengselalu menjaga kepercayaan, kredibilitas serta upaya kontinyuitas terkait produk dan jasa perbankan yang mana menjadi faktor yang sangat menentukan bagi perkembangan dan kelangsungan usaha perbankan.

Bank Sulteng berkomitmen menerapkan prinsip- prinsip GCG secara konsisten dengan tujuan sebagai berikut: a. Mengendalikan dan mengarahkan hubungan

yang baik antara Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh pemangku kepentingan Perusahaan;

b. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada para pemangku kepentingan;

c. Mencapai pertumbuhan dan imbal hasil yang maksimal sehingga meningkatkan kemakmuran Perusahaan, serta mewujudkan nilai pemegang

saham dalam jangka panjang tanpa mengabaikan kepentingan para pemangku kepentingan lainnya;

d. Mendukung aktivitas pengendalian internal dan pengembangan Perusahaan;

e. Memperbaiki budaya kerja Perusahaan; dan f. Menjadikan Perusahaan bernilai tambah yaitu

meningkatkan kesejahteraan seluruh Insan Perusahaan berikut peningkatan kemanfaatan bagi pemangku kepentingan Perusahaan.

Penerapan GCG di lingkungan Bank berlandaskan pada komitmen bersama dari seluruh jajaran manajemen dan staf untuk taat dan patuh pada seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum di bidang perbankan.

Bank Sulteng senantiasa melakukan sosialisasi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya implementasi GCG, mengkomunikasikan dan menginternalisasikan berbagai kebijakan, program dan pelaksanaan kegiatan terkait GCG.

Dasar Hukum Penerapan GCG Bank SultengPelaksanaan dan penerapan GCG yang dilakukan oleh Bank Sulteng mengacu kepada POJK No.55/POJK03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum dan Peraturan Bank Indonesia Nomor. 11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan Surat Edaran (SE) BI No. 12/13/ DPBS tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governace bagi Bank Umum (BUS) dan Unit Usaha terutama Pasal 62 dan Pasal 63 mengenai kewajiban Bank untuk menyampaikan Laporan Pelaksanaan GCG kepada Bank Indonesia (BI) dan pemangku kepentingan lainnya.

Bank Sulteng berkomitmen menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dalam mewujudkan visi dan misinya, serta mewujudkan pertumbuhan dan akselerasi bisnis diseluruh segmen untuk menjadi Leading Regional Bank di masa mendatang. Manajemen Bank Sulteng selalu memberikan dorongan agar semua karyawan konsisten dalam melaksanakan prinsip GCG untuk setiap pelaksanaan tugas dan tanggungjawab untuk pencapaian tujuan perusahaan.

Dalam melaksanakan GCG, Bank Sulteng tidak hanya berpedoman pada ketentuan dan peraturan yang mengatur tentang pelaksanaan GCG sebagaimana disebutkan diatas, namun

Bank Sulteng adheres to the application best practice corporate governance as a matter which is very preferred in running his business. Ethical standards and high accountability implemented by stepping on the principle Good governance refers to the spiritual and operational basis as the main foundation in realizing business sustainable.

The Good Corporate Governance (GCG) implementation has become a strong foundation for the Bank Sulteng to face changes in the business environment in the future. All strategic decisions made by the Board of Commissioner and Board of Director always consider the GCG principles, namely Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, and Fairness which are strong commitments of the Bank in the interests of shareholders and other stakeholders.

We believe that implementing Good Corporate Governance (GCG) will drive the success of these efforts. Bank Sulteng realizes the importance of implementing GCG principles in every step of the Bank’s business in the interests of stakeholders, therefore Bank Sulteng always maintains trust, credibility and continuity efforts related to banking products and services which are very decisive factors for the development and continuity of banking business.

Bank Sulteng is committed to apply GCG principles consistently with the following objectives :

a. Controlling and directing good relationships among Shareholders, Board of Commissioners, Board of Directors, and all of the Company’s stakeholders.

b. Increasing the accountability to stakeholders.

c. Achieving maximum growth and returns to increase the Company’s prosperity, as well as realizing shareholder value over the long

term without neglecting the interests of other stakeholders.

d. Supporting the Company’s internal control and development activities.

e. Improving the Company’s work culture. andf. Making the Company as an added value that is

to improve the welfare of all Company Personnel following improvement of benefits for the Company’s stakeholders.

The GCG implementation in the Bank environment is based on the joint commitment of all management and staff to obey and comply with all applicable laws and regulations and ethical values generally accepted in banking.

Bank Sulteng continually conducts socialization aimed at providing an understanding of the importance of GCG implementation, communicating and internalizing various policies, programs and implementation of GCG related activities

Legal Basis of Bank Sulteng’s GCG ImplementationThe implementation and implementation of GCG conducted by Bank Sulteng refers to POJK No.55 / POJK03 / 2016 dated 7 December 2016 concerning Implementation of Governance for Commercial Banks and Bank Indonesia Regulation Number. 11/33 / PBI / 2009 dated 7 December 2009 and Circular (SE) of BI No. 12/13 / DPBS dated 30 April 2010 concerning Implementation of Good Corporate Governace for Commercial Banks and Business Units, especially Article 62 and Article 63 concerning the obligation of Banks to submit GCG Implementation Reports to Bank Indonesia (BI) and other stakeholders.

The Good Corporate Governance (GCG) implementation has become a strong foundation for the Bank Sulteng to face changes in the business environment in the future. All strategic decisions made by the Board of Commissioner and Board of Director always consider the GCG principles, namely Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, and Fairness which are strong commitments of the Bank in the interests of shareholders and other stakeholders.

In implementing GCG, Bank Sulteng is not only guided by the provisions and regulations in governing the GCG implementation as mentioned above, but also based on other internal regulations

Page 62: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah122 123

juga berpedoman pada ketentuan internal dan perundang-undangan yang berlaku lainnya seperti: 1. Undang-undang Republik Indonesia No. 40

Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;2. Undang-undang Republik Indonesia No. 8 Tahun

2010 tentang Pencegahan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang;

3. Undang-undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

4. Undang-undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah dengan Undang- undang No. 7 Tahun 2009 tentang Lembaga Penjamin Simpanan.

5. Peraturan Bank Indonesia No. 11/28/PBI/2009 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris bagi Bank Umum;

6. Peraturan Bank Indonesia No. 13/2/PBI/2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum;

7. Peraturan Bank Indonesia No. 10/10/PBI/2008 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 7/7/PBI/2005 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah;

8. Anggaran Dasar PT. Bank Sulteng, beserta perubahan-perubahannya.

9. Board Manual PT. Bank Sulteng; 10. Pedoman dan Prosedur Pelaksanaan

Penanganan Pelaporan Pengaduan Nasabah PT. Bank Sulteng.

11. Pedoman dan Prosedur Pelaksanaan Good Corporate Governance PT. Bank Sulteng;

12. Pedoman dan Prosedur Pelaksanaan Kepatuhan Bank Sulteng;

13. Pedoman dan Prosedur Pelaksanaan Penerapan anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan Teroris PT. Bank Sulteng;

Kebijakan tersebut dituangkan kedalam soft structure GCG yang menjadi acuan dalam implementasi GCG Perusahaan untuk mewujudkan hubungan yang sinergis antara manajemen dan kreditur, pemerintah, supplier, dan stakeholder lainnya sehingga menciptakan nilai tambah (value added) untuk Bank Sulteng dan segenap stakeholders.

Prinsip-Prinsip GCGBank Sulteng menyadari pentingnya pelaksanaan 5 (lima) prinsip dasar pelaksanaan GCG yaitu Keterbukaan (Transparency), Akuntabilitas ( A c c o u n t a b i l i t y ) , P e r t a n g g u n g j a w a b a n (Responsibility), Kemandirian (Independency ), Kewajaran (Fairness) dalam setiap kegiatan usahanya pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi mulai dari Dewan Komisaris dan Direksi sampai pada seluruh karyawan di Bank Sulteng.

1. TransparansiUntuk menjaga objektivitas dalam menjalankan bisnis, Perusahaan menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan mengambil inisiatif mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Penerapan prinsip keterbukaan dalam kegiatan Bank Sulteng diantaranya adalah:

1. Laporan Tahunan Bank Sulteng memuat informasi penting dalam pengelolaan Bank

Sulteng, antara lain tetapi tidak terbatas kepada:a. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Usaha, dan Strategi

Bank Sulteng; b. Kondisi keuangan hasil audit oleh eksternal auditor c. Susunan pengurus (Direksi dan Komisaris) d. Informasi Pemegang Saham Pengendali e. Kepemilikan saham oleh anggota Direksi dan

anggota Dewan Komisaris beserta anggota keluarganya dan Bank Sulteng lainnya yang memiliki benturan kepentingan

f. Sistem manajemen risiko g. Sistem pengawasan dan pengendalian internal h. Sistem dan pelaksanaan GCG dan tingkat

kepatuhannya i. Kejadian-kejadian penting yang dapat

mempengaruhi kondisi j. Biodata anggota Direksi dan anggota Dewan

Komisaris k. Remunerasi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris l. Rapat-rapat yang diadakan oleh Direksi dan

Dewan Komisaris

2. Bank Sulteng akan mengungkapkan informasi penting kepada stakeholder antara lain:a. Laporan triwulanan yang berisi laporan

rutin manajemen, disampaikan kepada Pemegang Saham

b. Prosedur pengadaan dan hubungan dengan rekanan;

c. Ketaatan dalam pembayaran pajak; d. Mekanisme manajemen SDM, sesuai dengan

PKB.

2. KewajaranKewajaran ialah keadilan dan kesetaraan dalam pemenuhan hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Bank Sulteng menjamin bahwa setiap pihak yang berkepentingan mendapatkan perlakuan yang adil sesuai ketentuan

and legislation such as :

1. Law of Republic of Indonesia No. 40 Year 2007 on Limited Liability Company.

2. Law of the Republic of Indonesia No. 8 Year 2010 on Prevention of Eradication on Money Laundering Crime.

3. Law of the Republic of Indonesia No. 8 of 1999 on Consumer Protection.

4. Law of the Republic of Indonesia No. 24 of 2004 as amended by Act no. 7 Year 2009 on Deposit Insurance CoRporation.

5. Bank Indonesia Regulation no. 11/28/PBI/ 2009 on the Implementation of Anti Money Laundering and the Prevention of Terrorist Financing Program for Commercial Banks.

6. Bank Indonesia Regulation no. 13/2/PBI/2011 on Implementation of Commercial Bank Compliance Function.

7. Bank Indonesia Regulation no. 10/10/PBI/2008 on Amendment to Bank Indonesia Regulation no. 7/7/PBI/2005 on Completion of Customer Complaint.

8. Articles of Association of PT. Bank Sulteng, along with its amendments.

9. Board Manual of PT. Bank Sulteng.10. Guidelines and Implementation Procedures for

Handling the Reporting on Customer Complaints of PT. Bank Sulteng.

11. Guidelines and Procedures for Good Corporate Governance Implementation of PT. Bank Sulteng

12. Guidelines and Procedures for Compliance of Bank Sulteng.

13. Guidelines and Implementation Procedures of Anti Money Laundering & Terrorist Financing Prevention of PT. Bank Sulteng.

The policy is contained in the GCG soft structure that holds as the reference in the Implementation of GCG to embody the synergistic relation among management, shareholders, creditors, government, suppliers, and other stakeholders aiming to create value added for Bank Sulteng and stakeholders.

GCG PrinciplesBank Sulteng realizes the importance of implementing the six basic principles of GCG implementation, i.e. Transparency, Accountability, Responsibility, Independence, Fairness and Social Awareness in each of its business activities of all levels or organization levels from Board of Commissioners and Board of Directors to all employees of Bank Sulteng.

1 . TransparencyTo maintain objectivity in conducting business, the Company provides material and relevant information that are easily accessible and understandable to stakeholders. The company taking the initiative reveal not only the problems required by legislation, but also important for decision-making by shareholders and other stakeholders. Application of the principle of transparency in the activities of Bank Sulteng are :

1. The Annual Report of Bank Sulteng contains important information in the management of Bank Sulteng, including but not limited to :

a. Vision, Mission, Goals, Business Goals, and Strategy of Bank Sulteng.b. Financial condition of audit result by external auditor.c. Board composition (Board of Directors and Commissioners)d. Controlling Shareholder Information.e. Share ownership by members of the Board of Director and the Board of Commissioner and members of their families and others that have a conflict of interest.f. Risk management system.g. Internal control and supervision system.h. GCG system and implementation and compliance level.i. Important events that can affect the condition.j. Biodata of members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners.k. Remuneration of members of the Board of Directors and the Board of Commissioners.l. Meetings held by the Board of Directors and Board of Commissioners.

2. Bank Sulteng will disclose important information to stakeholders, among others : a. Quarterly reports containing routine management reports which are submitted to the Shareholders. b. Procurement procedures and relationships with partners. c. Obedience in tax payments. d. Human Resource Management Mechanism, in accordance with CLA.

2. FairnessFairness refers to the impartiality and equity in fulfilling the rights of stakeholders arising under the agreement and the legislation in force. Bank Sulteng guarantees that all interested parties are accorded fair treatment in accordance with prevailing laws and regulations. The implementation of Bank Sulteng on

Page 63: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah124 125

peraturan perundangundangan yang berlaku.Implementasi Bank Sultengpada prinsip kewajaran antara lain:

1. Pemegang Saham berhak menghadiri dan memberikan suara dalam RUPS sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

2. Bank Sulteng akan memperlakukan semua rekanan secara adil dan transparan;

3. Bank Sultengakan memberikan kondisi kerja yang baik dan aman bagi setiap pegawai sesuai dengan kemampuan Bank Sulteng dan peraturan perundangundangan yang berlaku.

4. Bank Sulteng akan memperlakukan setiap pegawai secara adil dan bebas dari bias karena perbedaan suku, agama, asal-usul, jenis kelamin atau hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan kinerja

3. AkuntabilitasAkuntabilitas adalah kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggung jawaban Organ dan seluruh jajaran Bank Sulteng sehingga pengelolaan Bank Sulteng terlaksana secara efektif. Bank Sulteng meyakini bahwa akuntabilitas berhubungan dengan keberadaan sistem yang mengendalikan hubungan antara individu dan atau organ yang ada di Bank Sulteng maupun hubungan antara Bank Sulteng dengan pihak yang berkepentingan.

Bank Sulteng menerapkan prinsip akuntabilitas sebagai salah satu solusi mengatasi agency problem yang timbul sebagai konsekuensi logis perbedaan kepentingan individu dengan kepentingan Bank Sulteng maupun kepentingan Bank Sulteng dengan pihakyang berkepentingan.Akuntabilitas dapat dicapai melalui pengawasan efektif yang mendasarkan pada keseimbangan kekuasaaan antara Organ Bank Sulteng (RUPS, Komisaris dan Direksi). RUPS sebagai organ tertinggi yang memegang semua kekuasaan yang tidak diberikan kepada organ yang lain. Komisaris melakukan tugas pengawasan dan pemberian nasehat. Direksi bertanggung jawab dalam pengurusan Bank Sulteng. Sedangkan akuntabilitas seluruh jajaran Bank Sulteng berarti setiap orang bertanggungjawab atas setiap tugas yang diamanatkan kepadanya.

Bank Sulteng menerapkan akuntabilitas dengan mendorong seluruh individu dan atau organ Bank Sulteng menyadari hak dan kewajiban, tugas dan tanggungjawab serta kewenangannya.Implementasi Bank Sulteng pada prinsip Akuntabilitas adalah:

1. Bank Sulteng menetapkan rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing organ Bank

Sulteng (Direksi, Dewan Komisaris, SPI, SEKPER dan Organ Struktural lainnya) dan semua karyawan secara jelas dan selaras dengan visi, misi, nilai-nilai Bank Sulteng (Corporate values), dan strategi Bank Sulteng.

2. Bank Sulteng terus berupaya agar semua organ Bank Sulteng dan semua karyawan mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan perannya dalam pelaksanaan GCG.

3. Bank Sulteng menciptakan sistem pengendalian

internal yang efektif dalam pengelolaan Bank Sulteng.

4. RUPS antara lain berwenang untuk mengesahkan rencana jangka panjang, rencana anggaran tahunan, menyetujui laporan tahunan, menetapkan pembagian keuntungan dan deviden yang dibayarkan.

5. Rincian tugas Dewan Komisaris sebagaimana butir 1 sekurang-kurangnya mencakup pengawasan terhadap pengurusan Bank Sulteng yang dilakukan oleh Direksi serta memberi nasehat kepada Direksi termasuk rencana pengembangan, rencana jangka panjang, rencana kerja dan anggaran tahunan Bank Sulteng, pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar dan tindak lanjut Keputusan RUPS.

6. Rincian tugas Direksi sebagaimana butir 1 meliputi pengurusan Bank Sulteng sesuai dengan maksud dan tujuan Bank Sulteng dan senantiasa berusaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas Bank Sulteng untuk menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Bank Sulteng.

4. PertanggungjawabanPertanggungjawaban yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan Bank Sulteng dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Bank Sulteng bertanggungjawab untuk mematuhi hukum dan perundang-undangan yang berlaku, termasuk ketentuan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan, perpajakan, persaingan usaha yang tidak sehat, kesehatan dan keselamatan kerja, dan lain sebagainya. Implementasi Bank Sulteng pada prinsip Pertanggungjawaban adalah:1. Melaksanakan kewajiban perpajakan dengan

baik;2. Mematuhi ketentuan undang-undang

keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan;

3. Melaksanakan kewajiban pembinaan masyarakat sekitar, misalnya dengan ikut melakukan pembinaan usaha kecil dan koperasi.

the principle of fairness includes :

1. Shareholders are entitled to attend and vote in the GMS in accordance with applicable regulations.

2. Bank Sulteng shall treat all partners fairly and transparently.3. Bank Sulteng will provide good and safe working

conditions for every employee in accordance with the ability of Bank Sulteng and prevailing laws and regulations.

4. Bank Sulteng shall treat every employee fairly and freely from bias because of differences in ethnicity, religion, origin, gender or other matters that have nothing to do with performance

3. AccountabilityAccountability is the clarity of the function, implementation and accountability of the Organs and the whole range of Bank Sultengs so that the management of Bank Sulteng is implemented beffectively. The Bank Sulteng believes that accountability relates to the existence of a system that controls relationships between individuals and or organs in the Bank Sulteng and the relationship between the Bank Sulteng and the interested parties.

Bank Sulteng is applying the principle of accountability as one solution to overcome the agency problem that arises as a logical consequence of differences in individual interests with the interests of the Bank Sulteng and the interests of the Bank Sulteng with interested parties. Accountability can be achieved through effective oversight based on the balance of power between Bank Sulteng Organs (AGMS, Commissioners and Directors). GMS as the highest organ holding all the power that is not given to other organs. The Board of Commissioners performs supervisory and advising duties. The Board of Directors is responsible for the management of Bank Sulteng. While accountability of all levels of the Bank of Sulteng means everyone is responsible for every task mandated to him.

Bank Sulteng implements accountability by encouraging all individuals and or organs of Bank Sulteng to recognize their rights and obligations, duties and responsibilities and authorities Implementation of Bank Sulteng on Accountability Principles are :

1. Bank Sulteng shall specify the details of the duties and responsibilities of each organ of the Bank Sulteng

(Board of Directors, Board of Commissioners, SPI, Corporate Secretary and other Structural Organs) and all employees in a clear and consistent with the vision, mission, values of Bank Sulteng (Corporate values), and the strategy of Bank Sulteng.

2. Bank Sulteng continually strives for all Bank Sulteng’s organs and all employees to have the capability in accordance with their duties, responsibilities, and roles in the implementation of GCG.

3. Bank Sulteng creates an effective internal control system in the management of Bank Sulteng.

4. The GMS is, among others, authorized to approve longterm plans, annual budget plans, nnual reports, stipulate the distribution of profits and dividends paid.

5. Details of the duties of the Board of Commissioner as referred to in item 1 shall at least include oversight of the Bank Sulteng’s Board of Directors’ management as well as to advise the Board of Directors, including the development plans, long-term plans, work plans and annual budgets of Bank Sulteng, the implementation of the Articles of Association and follow-up GMS decision.

6. Details of the Board of Directors’ duties as referred to in point 1 include the management of the Bank Sulteng in accordance with the intent and puRpose of the Bank Sulteng and continually strive to improve the efficiency and effectiveness of Bank Sulteng to control, maintain and manage the wealth of Bank Sulteng.

4. ResponsibilityAccountability is the suitability in the management of the Bank Sulteng with the prevailing laws and regulations and the principles of healthy coRporations. Bank Sulteng is responsible for complying with applicable laws and regulations, including provisions relating to employment, taxation, unfair business competition, occupational health and safety, and so on. Implementation of Bank Sulteng on the principle of Accountability are :

1. Implementing tax obligations well.

2. Complying with the provisions of work safety and health laws and the environment.

3. Implementing the obligation of community development around, for example by participating in the development of small businesses and cooperatives.

Page 64: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah126 127

4. Melaksanakan Undang-Undang Tenaga Kerja (UU No.13 tahun 2003), UU Jasa konstruksi No.18 tahun 1999 beserta peraturan pelaksanaannya. Pedoman Good Corporate Governance.

5. Community Development (0,3% anggarannya) Kepedulian terhadap masyarakat dalam meningkatkan kehidupan (pendidikan, kesehatan, fasilitas keagamaan) bagi masyarakat tidak mampu.

5. KemandirianKemandirian adalah sesuatu keadaan dimana Bank Sulteng dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat. Kemandirian ini oleh Bank Sulteng diimplementasikan dengan selalu menghormati hak dan kewajiban, tugas dan tanggung jawab serta kewenangan atau masing masing Organ Bank Sulteng. Bank Sulteng meyakini bahwa dengan implementasi prinsip kemandirian secara optimal, seluruh Organ Bank Sulteng dapat bertugas dengan baik dan maksimal dalam membuat keputusan dan pengelolaan yang terbaik bagi Bank Sulteng. Implementasi Bank Sulteng pada prinsip kemandirian antara lain:1. Diantara organ Bank Sulteng saling menghormati

hak, kewajiban, tugas, wewenang serta tanggungjawab masing-masing, tidak saling mendominasi satu sama lain.

2. Selain organ Bank Sulteng tidak boleh mencampuri pengurusan Bank Sulteng;

3. Komisaris, Direksi serta pegawai Bank Sulteng dalam pengambilan keputusan selalu menghindari terjadinya benturan kepentingan.

Tujuan Penerapan GCGBank Sulteng menerapkan prinsip-prinsip GCG secara konsisten dan berkelanjutan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Meningkatkan kesungguhan manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, kewajaran dan kehati-hatian dalam pengelolaan Bank;2. Meningkatkan kinerja Bank, efisiensi dan pelayanan kepada stakeholders;

3. Menarik minat dan kepercayaan investor;

4. Melindungi Bank dari intervensi politik dan tuntutan hukum; 5. Mengakui dan melindungi hak dan kewajiban

para shareholders dan stakeholders. 6. Memberikan kontribusi laba yang optimal.

TAHAP 1PHASE 1

TAHAP 2PHASE 2

TAHAP 3PHASE 3

Kepatuhan PerusahaanGood ComplianceCorporation

Tata Kelola PerusahaanGood GovernenceCorporation

KeberlangsunganPerusahaanGood SustainabilityCorporation

Road Map GCGBank Sulteng telah menetapkan Road Map GCG tahun 2010-2017 sebagai grand strategy dan millestone implementasi GCG sampai tahun 2018 menuju tata kelola perusahaan berkelanjutan dengan mengintegrasikan aspek kepatuhan, pengendalian internal, manajemen risiko dan tanggung jawab sosial perusahaan. Tahapan Road Map GCG Bank Sulteng adalah sebagai berikut :

Bank Sulteng merancang dan terus menyempurnakan model yang selaras serta saling melengkapi antara struktur GCG, kebijakan ( soft structure ) dan mekanisme implementasi GCG Perusahaan. Hal tersebut diharapkan mampu mendukung dan memenuhi berbagai aspek khususnya yang terkait dengan kepatuhan, pencapaian kinerja dan tanggung jawab kepada lingkungan serta masyarakat.

Struktur Tata Kelola PerusahaanSejalan dengan ketentuan Undang-Undang Bank Sulteng Terbatas Nomor 40 tahun 2007, maka struktur GCG Bank Sulteng terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Selain itu, Bank Sulteng juga membentuk organ pendukung yang terdiri dari komite-komite di bawah Dewan Komisaris, Sekretaris Perusahaan dan Internal Audit.

RUPS

General Meeting of Shareholders

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

- Komite Audit- Audit Committee- Komite Pemantau Risiko- Risk Monitoring Commitee- Komite Remunerasi & Nominasi- Remuneration & Nomination Committee

- Alco- Alco- Komite IT- IT Commitee- Komite Manajemen Risiko- Risk Management Committee- Komite Pertimbangan- Consideration Committee

DireksiBoard of Directors

Divisi SDMHuman Resource Division

Divisi Perencanaan & pengembanganStrategic Planning

& Development Division

Divisi SKAISKAI Division

4. Implementing Labor Law (Law No. 13 of 2003), Construction Services Act No.18 of 1999 along with its implementation regulations. Good Corporate Governance Guidelines.

5. Community Development (0,3% of the budget) Community awareness in improving life (education, health, religious facilities) for the poor.

5. IndependenceIndependence is a matter where the Bank Sulteng is managed professionally without conflict of interest and influence or pressure from any party that is not in accordance with the prevailing laws and regulations and sound coRporation principles. This independence by the Bank of Sulteng is implemented by always respecting the rights and obligations, duties and responsibilities and authorities or each of the Bank Sulteng’s Organs. The Bank Sulteng believes that with the optimal implementation of the principle of independence, all Bank Sulteng Organs can perform well and maximally in making the best decision and management for Bank Sulteng. The implementation of Bank Sulteng on the principle of independence, among others :

1. Among the Bank Sulteng’s organs respect each other’s rights, duties, duties, authorities and responsibilities, not dominating one another.

2. In addition to Bank Sulteng organs shall not interfere with the Bank Sulteng’s administration.

3. Commissioners, Directors and Bank Sulteng employees in decision making always avoid the occurrence of conflict of interest.

Objectives of GCG ImplementationBank Sulteng applies the GCG principles consistently and sustainably with the following objectives :

1. To improve the management seriousness in implementing the principles of transparency, accountability, responsibility, independence, fairness and prudence in the management / administration of the bank.

2. To improve the performance of the bank, the measurable efficiency, to streamline management and to improve service to stakeholders.

3. To increase the interest and confidence of investors, customers and debtors and shareholders.

4. To protect bank from external intervention and lawsuits.

5. To minimize the occurrence of fraud that could be detrimental to the bank.6. To provide optimal profit contribution.

GCG Road MapRoadmap of Bank Sulteng GCG in 2010-2017 is a millstone and grand strategy of GCG implementation in 2020 towards sustainable Corporate governance by integrating aspects of compliance, internal control, risk management, and Corporate social responsibility. Stages of Bank Sulteng GCG Roadmap are as follows :

Bank Sulteng designs and continues to refine the models that are aligned and complementary between the structure of GCG, policies (soft structure) and the mechanism of corporate GCG implementation. This is expected to be able to support and fulfill various aspects, especially those related to compliance, achieving performance and responsibility to the environment and the community.

Corporate Governance StructureIn line with the provisions of the Limited Central Bank Bank Law Number 40 of 2007, the Bank’s Sulawesi Tengah GCG structure consists of the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and the Directors. In addition, Bank Sulteng also formed a supporting organ consisting of committees under the Board of Commissioners, Corporate Secretary and Internal Audit.

Page 65: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah128 129

Kebijakan Tata Kelola PerusahaanPenerapan GCG PT. Bank Sulteng secara optimal dilakukan dengan penguatan berbagai kebijakan dan manual GCG untuk mencapai praktik-praktik terbaik, system dan prosedur yang andal sesuai dengan perkembangan bisnis dan regulasi perbankan. Bank Sulteng melengkapi pelaksanaan GCG dengan berbagai kebijakan dan Standard Operating Procedures (SOP) antara lain:• Penyusunan Buku Pedoman Tata Kelola

Perusahaan (Good Corporate Governance);• Charter Dewan Komisaris• Charter Direksi• Charter Komite Audit• Charter Komite Pemantau Resiko• Charter Komite Remunerasi dan Nominasi• Piagam Koordinasi Direktur Yang Membawahkan

Fungsi Kepatuhan dan Satuan Kerja Kepatuhan dengan Dewan Pengawas

• Charter Internal Audit• Code of Conduct• Kebijakan dan SOP Lainnya

Mekanisme Tata Kelola PerusahaanTata Kelola Perusahaan Corporate Governance Tata kelola perusahaan Bank Sulteng secara khusus mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 Perihal Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum. Mekanisme tata kelola perusahaan Bank Sulteng dirumuskan kedalam tahapan-tahapan implementasi GCG yang mengacu pada kebijakan tersebut.

Tahapan Implementasi Tata Kelola PerusahaanA. Mekanisme Implementasi GCGKomitmen bersama untuk menerapkan prinsip- prinsip GCG menjadi langkah awal bagi mekanisme implementasi GCG di Bank Sulteng. Semua jajaran di Bank Sulteng tanpa kecuali wajib mematuhi komitmen yang telah disepakati yang menjadi landasan bagi Bank dalam mengimplementasikan GCG. Komitmen untuk menerapkan GCG perusahaan yang baik termasuk dalam Anggaran Dasar, GCG Charter, Visi, Misi dan Strategi Bank Sulteng dan Pedoman Etika Perusahaan.

Bank Sulteng melengkapi struktur organisasinya sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan untuk mendukung kegiatan operasionalnya, mulai dari level tertinggi sampai level terendah. Bank Sulteng memenuhi jumlah Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite dibawah Dewan Komisaris dan

Dewan Pengawas sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Disamping itu, Bank Sulteng juga membentuk Satuan Kerja Audit Internal dan Satuan Kerja Kepatuhan dan Manajemen Resiko. Struktur organisasi juga didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Ketersediaan Sarana Informasi dan Teknologi (IT ) sampai aturan yang mengatur kegiatan operasional Bank Sulteng seperti kebijakan, SOP, surat edaran internal harus dipatuhi semua pihak di Bank Sulteng.

Proses pelaksanaan tugas dan tanggungjawab jajaran Bank Sulteng dalam implementasi tata kelola yang baik. Proses yang dilakukan dapat berupa rapat koordinasi Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite penerapan sistem reward dan punishment secara konsisten, serta kebijakan- kebijakan yang dilakukan untuk mencegah adanya fraud.

Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG yang tertuang dalam Pedoman Good Corporate Governance disosialisasikan kepada seluruh karyawan dengan tujuan agar seluruh jajaran Bank Sulteng dapat memahami dan melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam menjalankan tugas. Sedangkan proses evaluasi dilakukan melalui proses penilaian sendiri (self-assessment) atas pelaksanaan GCG PT. Bank Sulteng setiap semester.

Governance outcomes dari implemetansi tata kelola Bank Sulteng dapat dilakukan secara internal melalui self-assessment dan secara eksternal yaitu penilaian yang dilakukan oleh OJK. Tahapan Implementasi GCG Bank Sulteng diawali dengan Strategi Implementasi, selanjutnya diikuti tahapan secara berkelanjutan meliputi Awareness GCG, Implementasi GCG, Monitoring, Assessment GCG, serta Pelaporan dan Disclosure. Penahapan implementasi GCG Bank Sulteng dapat digambarkan sebagai berikut:

Strategi ImplementasiImplementation

Strategy

Awareness GCGAwareness GCG

Implementasi GCGImplementation GCG

MonitoringImplementation GCG

MonitoringImplementation GCG

Assessment GCGMonitoring

Assessment GCGMonitoring

Pelaporan & DisclosureReporting & Disclosure

Corporate Governance Policy GCG Application of PT. Bank Sulteng is optimally conducted by strengthening various GCG policies and manuals to achieve best practices, systems and procedures that are reliable in line with business development and banking regulation. Bank Sulteng complements GCG implementation with various policies and Standard Operating Procedures (SOP), among others :• Preparation of Good Corporate Governance

Handbook .• Charter of the Board of Commissioners• Charter of Directors• Charter of Audit Committee• Charter of Risk Monitoring Committee• Charter of Remuneration and Nomination

Committee• Charter of Coordinating Director In charge of

Compliance Function and Compliance Unit with Supervisory Board

• Charter of Internal Audit• Code of Conduct• Other Policies and SOP

Corporate Governance MechanismBank Sulteng’s Corporate governance specifically refers to the Regulation of FSA Number 55/POJK.03/2016 dated December 7, 2016 concerning the implementation of Governance for Commercial Banks.and Circular Letter of Bank Indonesia dated April 29, 2013 concerning the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks. Bank Sulteng’s Corporate governance mechanism is formulated into GCG implementation phases referring to such policy.

Corporate Governance Implementation PhasesA. Mechanism of GCG ImplementationThe joint commitment to implement GCG principles is a first step for GCG implementation mechanism of Bank Sulteng. All units of Bank Sulteng without exception are obliged to comply with the agreed commitments which become the foundation for the Bank in implementing GCG. The commitment to implement good Corporate GCG is embodied in the Articles of Association, GCG Charter, Vision, Mission and Strategy of Bank Sulteng and Corporate Ethics Guidelines.

Furthermore, Bank Sulteng fulfill its organizational structurein accordance with the provisions and needs to support its operational activities, ranging from the highest level to the lowest level. Bank Sulteng meets the number of Board of Commissioners, Board of Directors, Committees under the Board of

Commissioners and Supervisory Board in accordance with the provisions of Bank Indonesia. In addition, Bank Sulteng also established the Internal Audit Work Unit, and the Compliance Work Unit and Risk Management. The organizational structure is also supported by adequate facilities and infrastructure. Availability of Information and Technology Facilities (IT) as well as the rules in governing the operational activities of Bank Sulteng including policies, SOPs, internal circulars must be obeyed by all parties in Bank Sulteng .

The process of conducting the duties and responsibilities of the Bank Sulteng in the implementation of good Corporate governance. The process can be in the form of coordination meeting attended by Board of Commissioners, Board of Directors, Committees and Supervisory Board, the consistent implementation of the system of reward and punishment, and policies to prevent fraud.

Implementation of GCG principles contained in the Good Corporate Governance Guidelines is socialized to all employees with the aim that the entire range of PT. Bank Sulteng can understand and implement GCG principles in carrying out its duties. Besides, the evaluation process is conducted through the selfassessment process on the GCG implementation of PT. Bank Sulteng every semester.

Governance outcomes from governance implementation has been conducted by Bank Sulteng internally through self-assessment and externally. It includes an assessment conducted by FSA. Stages of Bank Sulteng GCG Implementation begin with Implementation Strategy, followed by continuous phases including Awareness GCG, GCG Implementation, Monitoring, GCG Assessment, and Reporting and Disclosure. Stages of Bank Sulteng GCG Implementation can be described as follows :

Page 66: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah130 131

Strategi Implementasi GCGStrategi implementasi GCG dirancang agar mampu mendorong penerapan GCG Perusahaan yang konsisten dan efektif serta sesuai dengan businees plan maupun strategic plan yang dimiliki Perusahaan. Strategi implementasi GCG Bank Sulteng selama tahun 2017 dilaksanakan dengan inisiatif sebagai berikut: 1. Perlindungan terhadap hak pemegang saham 2. Optimalisasi peran dan fungsi Dewan Komisaris,

Direksi dan Komite 3. Peningkatan fungsi manajemen risiko dan

pengendalian internal 4. Efektivitas penanganan pengaduan nasabah 5. Peningkatan fungsi kepatuhan 6. Peningkatan Teknologi Informasi yang memadai

Awareness GCG Tahapan Awareness GCG bertujuan untuk memperkenalkan dan memberikan pemahaman mengenai pentingnya implementasi GCG dalam proses bisnis Bank Sulteng sehingga dapat menumbuhkan kesadaran bersama insan Bank Sulteng dalam penerapan tata kelola bank yang berkelanjutan. Kegiatan awareness GCG dilakukan mulai dari karyawan baru melalui Pendidikan Dasar Perbankan sampai dengan dilaksanakannya GCG refreshment bagi karyawan. Selain itu, Bank Sulteng melakukan sosialisasi GCG melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik dan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam aktivitas sosialisasi GCG. Pelaksanaan awareness GCG tersebut didokumentasikan dalam bentuk laporan formal sebagai bukti yang diperlukan dalam kegiatan assessment GCG maupun penyusunan Laporan Tahunan (Annual Report ).

Implementasi GCG Tata Kelola Perusahaan Implementasi GCG Implementasi GCG secara umum diformulasikan dalam bentuk revitalisasi proses bisnis, serta kegiatan lain yang diwujudkan dalam beberapa aktivitas, antara lain: 1. Menata struktur organisasi yang sejalan dengan

praktek terbaik dalam tata kelola perusahaan untuk meningkatkan kinerja bank

2. Menyusun dan menyempurnakan berbagai kebijakan dan prosedur pengelolaan bank, mencakup bidang dana, bidang kredit dan pengendalian internal

3. Melaksanakan tindak lanjut rekomendasi Self Assessment GCG dan evaluasi tindak lanjut rekomendasi Self Assessment sebelumnya.

4. Menciptakan dan membangun iklim budaya kerja yang etis dan bertanggung jawab, seperti menyusun dan meng-update secara berkala Surat Pernyataan Independensi Direksi dan Dewan Komisaris, serta mengkoordinasikan penandatanganan Pernyataan Kepatuhan terhadap Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct). Disamping itu Bank Sulteng telah merancang kebijakan sistem pengendalian kecurangan, termasuk di dalamnya sistem perlindungan terhadap pelaporan pelanggaran.

Monitoring Implementasi GCG Dewan Komisaris secara aktif melakukan pengawasan atas efektivitas implementasi GCG yang dilaksanakan oleh Direksi dengan dibantu Komite Audit. Selain itu, Direksi secara terus-menerus memastikan dan memonitor implementasi GCG berjalan sesuai dengan strategi yang ditetapkan, mulai dari tahapan awareness sampai dengan pelaporan. Proses monitoring atas implementasi tersebut dilakukan guna memastikan keberhasilan pelaksanaannya dengan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Selanjutnya, pelaksanaan monitoring GCG ini didokumentasikan dalam bentuk laporan formal sebagai bukti yang nantinya akan diperlukan dalam kegiatan assessment GCG maupun penyusunan Annual Report.

Assessment GCG Dalam Upaya Menjaga Dan Meningkatkan Kualitas Penerapan GCG, Bank Sulteng Secara Berkala Melakukan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Untuk Mengukur Pelaksanaan GCG Yang Mendasar Pada Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/15/DPNP Tanggal 29 April 2013 Perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum. LAPORAN SELF ASSESMENT PELAKSANAAN GCG PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH POSISI

Strategy of GCG ImplementationThe GCG implementation strategy is designed to be able tobencourage the consistent and effective implementation of Corporate GCG and in accordance with the Company’s own strategic plans and strategic plans. The implementation strategy of GCG Bank Sulteng during 2017 is implemented with the following initiatives :1. Protection of shareholder rights2. Optimizing the roles and functions of the Board of Commissioners, Board of Directors and the Committee3. Increase in risk management and internal control functions4. Effectiveness of customer complaints handling5. Promotion of compliance functions6. Promotion of adequate Information Technology

GCG AwaremessStages of GCG Awareness aims to introduce and provide an understanding of the importance of GCG implementation in the Bank Sulteng business process so as to foster an awareness among Bank Sulteng Personnel in the implementation of sustainable bank governance. GCG awareness activities are conducted starting from new employees through Basic Education Banking until the implementation of GCG refreshment for employees. In addition, Bank Sulteng socializes GCG through various print and electronic media and coordinates with stakeholders in GCG socialization activities. The implementation of GCG awareness is documented in the form of formal reports as necessary evidence in GCG assessment activities as well as the preparation of Annual Reports.

GCG ImplementationGCF implementation in general is formulated in the form of business process revitalization, and other activities implemented in various activities, such as :

1. Organizing the organizational structure in line with best practices in Corporate governance to improve bank performance.

2. Preparing and refining the various policies and procedures of bank management, covering the areas of funding, credit and internal control

3. Implementing follow-up of GCG Self Assessment recommendation and follow-up evaluation of Self Assessment recommendation.

4. Creating and building an ethical and responsible work ethic, such as periodically developing and updating the Independence Statement of the Board of Directors and Board of Commissioners and coordinating the signing of the Statement of Compliance with the Code of Conduct. In addition, Bank Sulteng has designed a fraud control system policy, including a system of protection against violation reporting.

Monitoring GCG ImplementationBoard of Commissioners actively monitors the effectiveness of GCG implementation executed by the Board of Directors under the assistance of Audit Committee. In addition, Board of Directors constantly ensures and monitors the GCG so that its implementation remains in line with the specified strategy, starting from awareness to the reporting phase. Monitoring process over such implementation is carried out to ensure successful implementation by coordinating with relevant parties. Subsequently, GCG monitoring activities are documented in the form of formal report required in GCG assessment activities or preparation of Annual Report.

Assessment GCGIn efforts to maintain and improve the quality of GCG Implementation, Bank Sulteng Periodically Conducts Self Assessment to Measure the Fundamental Implementation of GCG in Bank Indonesia Circular Letter Number 15/15/DPNP April 29, 2013 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks. SELF ASSESMENT REPORT OF GCG IMPLEMENTATION OF PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH AS OF POSITION

Page 67: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah132 133

No Aspek Yang DinilaiRated Aspect

PeringkatRanking

1 Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan KomisarisImplementation of Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners

Baik

Good

2 Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Direksiimplementation of Duties and Responsibilities of the Board of Directors

Cukup BaikGood enough

3 Komite KomiteCommittees

BaikGood

4 Benturan KepentinganConflict of Interest

BaikGood

5 Fungsi Kepatuhan BankBank Compliance Function

Cukup BaikGood enough

6 Fungsi Audit Interninternal Audit Function

Cukup BaikGood enough

7 Fungsi Audit EksternExternal Audit Function

BaikGood

8 Fungsi Manajemen Risiko Termasuk Sistem Pengendalian InternRisk Management Function Includes Internal Control System

Cukup Baik

Good enough

9 Prinsip Kehati hatian Dalam Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait Dan Penyediaan Dana BesarPrudential Principles In Provision of Funds To Related Parties And Provision of Large Funds

Cukup Baik

Good enough

10 Transparansi Kondisi Keuangan Dan Non Keuangan Laporan Pelaksanaan GCG Dan Pelaporan InternalFinancial and Non-Financial Condition Transparency Report on GCG Implementation and Internal Reporting

Cukup Baik

Good enough

11 Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis Bank UmumRencana Korporasi dan Rencana Bisnis Bank Umum

Cukup BaikGood enough

Peringkat KompositComposite Ranking

Cukup BaikGood Enough

Analisis/ AnalysisMencerminkan Manajemen Bank telah melakukan Penerapan Tata Kelola yang secara umum Cukup Baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang cukup memadai atas prinsip-prinsip Tata Kelola. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip tata kelola, maka secara umum kelemahan tersebut cukup signifikan dan memerlukan perhatian yang cukup dari manajemen Bank.Reflecting the Management of the Bank has carried out the Implementation of Governance in general. This is reflected in the fulfillment of sufficiently adequate principles of Governance. If there are weaknesses in applying the principles of governance, in general these weaknesses are quite significant and require sufficient attention from the management of the Bank.

Pelaporan dan DisclosureLaporan Implementasi GCG Bank merujuk pada ketentuan pelaksanaan GCG bank sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/ POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 Perihal Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum. Pengungkapan pelaksanaan kegiatan GCG Bank Sulteng selama 1 (satu) tahun juga terdapat dalam Laporan Tahunan, dengan cakupan informasi GCG sesuai dengan standar pengungkapan informasi.

Komitmen Terhadap Penerapan GCGKomitmen menjadi unsur yang penting dalam implementasi GCG, karena dibutuhkan usaha yang keras dan konsistensi untuk memenuhi standar best practices dan peraturan yang berlaku. Sehingga akan implikasi pada kinerja dan menjadi Perusahaan yang beretika serta berkepedulian sosial sebagai warga negara yang baik. Komitmen Bank Sulteng agar penerapan GCG berjalan dengan baik diantaranya sebagai berikut:

1. Bank Sulteng memiliki rumusan visi dan misi yang jelas dan realistis.

2. Bank Sulteng mematuhi peraturan perundang- undangan yang berlaku.

3. Bank Sulteng memiliki nilai-nilai perusahaan yang menggambarkan sikap moral Bank yang baik dalam pelaksanaan usahanya.

4. Bank Sulteng memiliki rumusan etika bisnis dan pedoman perilaku Perusahaan. Etika bisnis dan pedoman perilaku dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten, sehingga membentuk budaya Perusahaan yang merupakan manifestasi dari nilai-nilai Perusahaan.

5. Bank Sulteng memiliki tata kelola hubungan antar organ Perusahaan yaitu Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi.

6. Bank Sulteng memiliki pedoman tata kerja Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjalankan peran dan tugasnya.

7. Bank Sulteng memiliki tata kelola hubungan dengan stakeholders.

8. Bank Sulteng dalam fungsinya sebagai lembaga intermediasi dan sebagai bagian dari dunia bisnis harus peduli dan berperan aktif dalam menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Selain itu, komitmen GCG Bank Sulteng diwujudkan dengan konsisten menerapkan dan melakukan pemutakhiran implementasi program-program rutin lain yang mendukung implementasi GCG Bank Sulteng.

Ringkasan Perhitungan Nilai Komposit Summary Calculation Of Composite Values Reporting and DisclosureBanks’ GCG implementation report specifically refers to the Bank’s GCG implementation as specified in Regulation of FSA Number 55/POJK.03/2016 dated December 7, 2016 concerning the implementation of Governance for Commercial Banks. and Circular Letter of Bank Indonesia dated April 29, 2013 concerning the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks. Disclosure of Bank Sulteng’s GCG activity implementation for the last 1 (one) year is also covered in the Annual Report with GCG information coverage in accordance with information disclosure standard.

Commitment to GCG Implementation Commitment is a crucial element in GCG implementation, as hard work and consistency are necessary to meet the best practice standards and applicable regulations. This will bring implication on the performance and turn the Company into an ethical Bank with social concern as a good Citizen. Bank Sulteng commitment to GCG implementation runs smoothly, among others as follows :

1. Bank Sulteng owns clear and practical vision and mission.

2. Bank Sulteng complies with applicable laws and regulations.

3. Bank Sulteng owns Corporate values which describe Bank Sulteng moral conduct in implementing its business.4. Bank Sulteng owns business ethics formulation

and Corporate Code of Conduct. The business ethics and the code of conduct are implemented continuously and consistently to generate Corporate culture which manifests the Corporate values.

5. Bank Sulteng owns the governance for intercompany organ relation, such as General

Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners, and the Board of Directors.

6. Bank Sulteng owns Board of Commissioners and Board of Directors manuals to implement their roles and duties.

7. Bank Sulteng owns the relationship governance with the stakeholders.

8. Bank Sulteng in its function as intermediary agency and a part of the commercial world must show its concern and actively involve in preserving natural resources and the environment.

In addition, the GCG commitment is realized by consistently implementing and upgrading other routine programs which support GCG implementation at Bank Sulteng.

Page 68: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah134 135

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara NegaraTata Kelola Perusa Corporate Governance Dalam rangka mendorong implementasi GCG yang semakin efektif, Bank Sulteng telah melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN mengacu pada Keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor: KEP.07/ KPK/ 02/ 2005 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pemeriksaan dan Pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara. Laporan LHKPN wajib dilaporkan oleh seluruh Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Dewan Pengawas yang dilakukan oleh masing-masing pejabat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Proses penyampaian dan pengumuman LHKPN dilakukan secara langsung oleh pihak yang bersangkutan.

Sebagai tindak lanjut atas ketentuan dimaksud, dan sebagai upaya untuk mengidentifikasi harta kekayaan yang dimiliki oleh pegawai yang diperoleh dari pemberian (hibah), utang atau bersumber dari pendapatan yang kemudian diklarifikasi dari pendapatan yang resmi atau pendapatan illegal, maka Direksi berencana menetapkan kebijakan.Tujuan diterbitkannya ketentuan internal tersebut adalah : 1. Untuk menjaga reputasi Bank Sulteng sebagai

perusahaan yang bergerak di sektor industri perbankan, yang bertindak dengan integritas dan mendasarkan setiap keputusannya kepada pertimbangan bisnis yang taat hukum;

2. Menanamkan sifat kejujuran, keterbukaan dan tanggungjawab;

3. Membangkitkan rasa takut untuk berbuat korupsi; 4. Mendeteksi konflik kepentingan antara tugas perusahaan dengan kepentingan pribadi; 5. Menguji Integritas Wajib Lapor LHKP.

Program Pengendalian GratifikasiDalam kegiatan yang umumnya melibatkan banyak pihak, penting untuk menjalin kerjasama dan hubungan yang harmonis, serasi, berkesinambungan dan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan. Salah satu hal yang lazim dan sering tidak terhindarkan dalam hubungan bisnis adalah pemberian dan/atau permintaan gratifikasi dari satu pihak kepada pihak lainnya. Bank Sulteng berkomitmen untuk tidak memberi dan menerima hadiah serta gratifikasi. Pelaksanaan sosialisasi dengan materi yang berkaitan gratifikasi dilakukan dalam setiap kesempatan diantaranya diberikan secara berjenjang mulai dari pegawai setingkat pelaksana sosialisasi tentang Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme dengan instruktur diantaranya dari PPATK.

Assessment Terhadap Dewan Komisaris dan Direksi

Proses pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan RUPS Tahunan yang berupa laporan pertanggungjawaban kinerja Bank Sulteng oleh Direksi dan laporan Tugas Pengawasan yang disampaikan oleh Dewan Komisaris. Berikut merupakan tahap-tahap dalam assessment terhadap Dewan Komisaris dan Direksi:1. Proses pelaksanaan assessment atas kinerja

anggota Dewan Komisaris dan atau Direksi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan RUPS Tahunan yang berupa laporan pertanggungjawaban kinerja Bank Sulteng oleh Direksi dan laporan Tugas Pengawasan yang disampaikan oleh Dewan Komisaris.

2. Materi laporan pertanggungjawaban kinerja Bank Sulteng oleh Direksi terdiri dari laporan kinerja keuangan dan non keuangan yang dapat dicapai selama tahun buku 2016 dibandingkan dengan Rencana Bisnis yang telah ditetapkan. Pencapaian yang diraih akan menentukan penilaian dari pemegang saham terhadap laporan pertanggungjawaban kinerja Bank Sulteng oleh Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

3. Pemegang Saham melalui RUPS memberikan keputusan atas laporan pertanggungjawaban kinerja yang disampaikan oleh Direksi dan atau Dewan Komisaris.

4. Pelaksanaan penilaian dilakukan setiap akhir periode tutup buku.

5. Kinerja Direksi dievaluasi oleh Dewan Komisaris baik secara individual maupun kolektif berdasarkan kriteria yang disusunoleh Komite Nominasidan Remunerasi.

Kinerja Direksi dievaluasi oleh Dewan Komisaris baik secara individual maupun kolektif berdasarkan kriteria yang disusun oleh Komite Nominasi dan Remunerasi.

Peningkatan Kualitas Penerapan GCG Tahun 2018

Sesuai hasil penilaian kualitas penerapan GCG secara periodik di tahun sebelumnya dan sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas penerapan praktek GCG, Bank Sulteng telah menyiapkan berbagai program peningkatan kualitas penerapan GCG yang akan dilaksanakan pada tahun 2018, antara lain:1. Menyusunan revisi Rencana Bisnis Bank 2. Memenuhi modal sesuai dengan Road Map yang ditetapkan.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)Rapat Umum Pemegang Saham adalah organ yang memegang kekuasaan tertinggi dalam

State Administration Assets ReportIn order to encourage increasingly effective GCG implementation, Bank Sulteng has submitted the State Officials Wealth Report which refers to Decree of Corruption Eradication Commission (KPK) No. KEP.07/ KPK/02/2005 on Procedures for the Registration, Examination, and Announcement of State Officials Wealth Report. The State Officials Wealth Report shall be submitted by all members of the Board of Directors, Board of Commissioners, and Supervisory Board by each concerned officials according to applied provisions. The State Officials Wealth Report submission and announcement are carried out directly by the concerned officials.

As a follow-up to the aforementioned provision, and in an effort to dentify assets owned by employees obtained from grant, debt or sourced from income later clarified from official income or illegal income, the Board of Directors plans to establish a policy.

The internal provisions were issued for :

1. Maintaining Bank Sulteng reputation as a company engaging in banking industry, which acts with integrity, and bases all of its decisions on law-abiding business considerations.

2. Cultivating the qualities of honesty, transparency, and accountability.

3. Incite the fear of corruption.4. Detecting conflict of interest between duties and

personal gains.5. Testing the integrity of the State Officials Wealth

Reporters.

Gratuity Control Program In the activities which generally involve a lot of parties, cooperation needs to be established in a harmonious, continuous relationship according to Corporate governance principles. The provision and/or request of gratification from one party to another is a common and often unavoidable practice in a business relation. Gratification becomes a concern of the Corruption Eradication Commission as this may lead to bribery. Bank Sulteng is committed not to give and receive gifts and gratuities. Implementation of socialization with the material related to gratuities is done in every opportunity such as given in stages starting from the level of socialization officials on Anti Money Laundering and Terrorism Financing Prevention with instructors such as from PPATK.

Assessment of the Board of Commissioners and Directors The assessment of Board of Commissioners and/or Board of Directors members performance is conducted concurrently with the Annual GMS, in the form of Performance Accountability Report by the Board of Directors and Supervisory Duty Report by the Board of Commissioners. The followings are the stages in assessment of the Board of Commissioners and the Board of Directors.1. The assessment of Board of Commissioners and/

or Board of Directors members performance is conducted concurrently with the Annual GMS, in the form of Performance Accountability Report by the Board of Directors and Supervisory Duty Report by the Board of Commissioners.

2. The materials of the company performance accountability report by the Board of Directors contains the comparison of financial and nonfinancial performance in fiscal year 2016 against the established Business Plan. The achievement will determine the shareholders’ assessment of the performance accountability reports submitted by the Board of Directors and/ or the Board of Commissioners.

3. Through GMS, shareholders gives their decision for the performance accountability report submitted by the Board of Directors and/or the Board of Commissioners.

4. The assessment is implemented at the end of every fiscal year.

5. The performance of the Board of Director is evaluated by the Board of Commissioner individually or collectively based on the criteria set by the Nomination and Remuneration

The performance of the Board of Directors is evaluated by the Board of Commissioners both individually and collectively based on the criteria prepared by the Nomination and Remuneration Committee.

Improving the Quality of GCG Implementation in 2018According to the results of periodic quality assessment of GCG implementation in the previous year and as part of efforts to improve the quality of GCG practices implementation, Bank Sulteng has prepared various quality improvement programs of GCG implementation to be implemented in 2018, among others :1. Preparing the revised Bank Business Plan2. Fulfilling the capital in accordance with the Road Map specified.

General Meeting of Shareholders (GMS)The General Meeting of Shareholders is an organ that holds the highest authority in the Bank and holds

Page 69: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah136 137

Bank dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi dan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Bank Sulteng Terbatas dan Anggaran Dasar Bank yang berlaku. RUPS dalam Bank terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB).

Pelaksanaan RUPS

Hari/TanggalDay/ Date

KegiatanActivity

AgendaAgenda

KeputusanDecision

Kamis 12 April 2018Thursday 12 April 2018

RUPS Tahunan PT Bank SultengAnnual GMS PT Bank Sulteng

1. Persetujuan atas Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2017Approval of the Company’s Financial Report for the 2017 Financial Year

DisetujuiApproved

2. Penetapan Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2017Determination of the Use of Net Income for the 2017 Financial Year

DisetujuiApproved

3. Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2018Appointment of Public Accountant Office to audit the Company’s Financial Statements for 2018 Book Year

DisetujuiApproved

RUPS Luar BiasaExtraordinary GMS

4. Perubahan Anggaran DasarAmendment to Articles of Association

DisetujuiApproved

5. Perubahan Susunan Pengurus PerseroanChanges in the Management Structure of the Company

DisetujuiApproved

Dewan KomisarisDewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang keberadaannya sangat penting dalam menjalankan fungsi pengawasan dan penasihatan khususnya Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS sebagai perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan bank dalam rangka pelaksanaan prinsip- prinsip GCG dan Dewan Komisaris harus meyakinkan kepada semua pemangku kepentingan bahwa Bank Sulteng telah dikelola secara Governance.

Persyaratan Dewan KomisarisBerdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/27/ PBI/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor : 11/1/PBI/ 2009 tentang Bank Umum, diatur dalam Pasal 27 ayat (1), Anggota Dewan Komisaris wajib memenuhi persyaratan integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang terdiri dari Persyaratan Umum, Persyaratan Khusus dan Persyaratan lainnya.Persyaratan Umum Dewan Komisaris Bank Sulteng, antara lain :1. Cakap melakukan perbuatan hukum;2. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang

baik;3. Sehat jasmani dan rohani (tidak sedang menderita

suatu penyakit) yang dapat menghambat

pelaksanaan tugas sebagai Dewan Komisaris yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari Dokter;

4. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat:a. Tidak pernah dinyatakan pailit;b. Tidak pernah menjadi anggota Direksi

dan/atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit;

c. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan

d. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat:1. Pernah tidak menyelenggarakan RUPS

tahunan; 2. Pertanggungjawabannya sebagai

anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan

3. Pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari otoritas yang bertanggung jawab dalam bidang pasar modal tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada Otoritas yang bertanggung jawab di bidang pasar modal.

5. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan;

6. Memenuhi persyaratan lainnya sebagaimana ditentukan oleh Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, sepanjang tidak bertentangan dengan persyaratan tersebut dalam angka 1. sampai dengan angka 6.

7. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Bank Sulteng; dan Adapun Persyaratan Lainnya, yaitu:1. Anggota Dewan Komisaris dilarang saling

memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/ atau dengan anggota Direksi.

2. Apabila hubungan keluarga sebagaimana dimaksud di atas terjadi setelah pengangkatan sebagai anggota Dewan Komisaris maka untuk melanjutkan jabatannya diperlukan ijin tertulis dari RUPS.

3. Calon anggota Dewan Komisaris hanya dapat merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat eksekutif pada satu lembaga / perusahaan bukan lembaga keuangan.

all authority not submitted to the Board of Directors and Commissioners within the limits specified in the Law of the Republic of Indonesia Number 40 of 2007 concerning the Limited Central Bank and the applicable Articles of Association. GMS in the Bank consists of Annual GMS and Extraordinary GMS.

Implementation of the GMS

Board of CommissionersThe Board of Commissioner is a Corporate organ whose existence is very important in carrying out their special supervision and advisory functions. The Board of Commissioner is responsible to the GMS as a manifestation of the accountability of supervision over the management of the bank in the implementation of GCG principles and the Board of Commissioners must convince all stakeholders that the Bank Sulteng has been managed by Governance.

Board of Commissioners RequirementsBased on Bank Indonesia Regulation Number :13/27/PBI/2011 on the Amendment to Bank Indonesia Regulation Number 11/1/PBI/2009 on Commercial Banks, regulated in Article 27 paragraph (1), Members of BOC must fulfill the requirements of integrity, competence and financial reputation consisting of the General Conditions, the Special Terms and other Requirements. General Requirements of the Board of Commissioners of the Bank Sulteng, among others :1. Being able to do legal actions.2. Have good character, morals, and integrity.3. Physically and spiritually healthy (not suffering from a disease) that may impede the performance of duties as a Board of Commissioners as evidenced

by a health certificate from the Doctor.

4. Within 5 (five) years before appointment and during the term of office :

a. Has never been declared bankrupt.b. Has never been a member of the Board of

Directors and/ or a member of the Board of Commissioners found guilty of causing a company to be declared bankrupt.

c. Has never been punished for committing a criminal offense that is detrimental to state finances and/or relating to the financial sector. and

d. Has never been a member of the Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners who, during their term of office :1. Never held an annual GMS.

2. Its accountability as a member of the Board of Directors and/or a member of the Board of Commissioners has not been accepted by the GMS or has not given responsibility as a member of the Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners to the General Meeting of Shareholders. and3. Never cause a company obtaining permit, approval or registration from the authority responsible in the field of capital market does not fulfill the obligation to submit annual report and / or financial report to the Authority Commitment to comply with laws and regulations.

5. Having a commitment to comply with laws and regulations;

6. Meet other requirements as determined by applicable Laws and Regulations, to the extent not inconsistent with those requirements in points 1 through 6.

7. Having knowledge and/or expertise in the field required by Bank Sulteng As for other requirements, namely :

1. Members of the Board of Commissioner are prohibited from having family relationships up to the second degree with other members of the Board of Commissioners and/or with members of the Board of Directors.

2. If the family relationship as referred to above occurs after appointment as a member of the Board of Commissioners then to continue his / her position required written permission from the GMS.

3. A candidate member of the Board of Commissioners may only concurrently serve as a member of the Board of Commissioners, Board of Directors or Executive Officer at non- financial institution / company.

Page 70: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah138 139

4. Tidak termasuk rangkap jabatan, apabila anggota Dewan Komisaris:- Menjalankan tugas fungsional

pengawasan dari pemilik bank yang berbentuk badan hukum;

- Merangkap jabatan pada organisasi atau lembaga lainnya, sepanjang yang bersangkutan tidak mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Direksi.

5. Calon anggota Dewan Komisaris dilarang menjadi pengurus partai politik yang dibuktikan dengan surat pernyataan dari yang bersangkutan.

Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan KomisarisPengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris dilakukan melalui RUPS. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris Bank Sulteng telah melalui proses Fit & Proper Test dan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memenuhi Undang-undang Bank Sulteng Terbatas serta ketentuan GCG. Seluruh anggota Dewan Komisaris wajib memiliki integritas, kompetensi dan reputasi yang memadai sebagaimana yang diatur dalam Anggaran Dasar Bank Sulteng.

Pemberhentian anggota Dewan Komisaris dapat dilakukan apabila:1. Tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan

baik;2. Dinyatakan bersalah berdasarkan putusan

pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap;

3. Terlibat dalam tindakan yang merugikan Bank dan/atau negara;

4. Melanggar ketentuan anggaran dasar atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

5. Mengundurkan diri Selain itu, jabatan anggota Dewan Komisaris juga dapat berakhir apabila:

• Meninggal dunia;• Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai

anggota Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

• Masa jabatannya berakhir;• Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.

Fit & Proper Test Anggota Dewan Komisaris

Seseorang yang akan diangkat menjadi anggota Dewan Komisaris harus lulus fit and proper test dan memperoleh persetujuan dari pemegang saham

sebelum diangkat menjadi Dewan Komisaris Bank Sulteng untuk menjalankan tugas dan fungsi dalam jabatannya.

Komposisi Dewan KomisarisPenetapan Komposisi Dewan Komisaris mengacu pada ketentuan yang berlaku dan mempertimbangkan kompleksitas Bank.

NamaName

JabatanPosition

Drs. H.A Karim Hanggi Komisaris Utama (Independen)President Commissioner (Independent)

Drs. H. Amiludin Haludin Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Drs. H. Amjad Lawasa, MM Komisaris Commissioner

Independensi Dewan KomisarisBerdasarkan POJK Nomor 55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum mengatur bahwa Bank harus memiliki Komisaris Independen dengan komposisi paling kurang 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris. Sehubungan dengan hal tersebut dan dalam rangka mendukung pelaksanaan GCG, maka pemegang saham melalui RUPS telah menetapkan dua orang anggota Dewan Komisaris Independen untuk menjalankan tugas pengawasan terhadap Bank dan kelompok usaha Bank.

Kriteria IndependensiDewan Komisaris dalam menjaga independensinya setidaknya harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Tidak merangkap jabatan, kecuali hal-hal yang telah ditetapkan pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yaitu bahwa rangkap jabatan Komisaris Independen sebagai ketua komite paling banyak pada 2 (dua) komite di Bank yang sama.

2. Tidak ada yang memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau dengan anggota Direksi.

4. Excluding multiple positions, if the members of the Board of Commissioners :

- Perform functional supervisory duties from bank owners in the form of legal entities.- To concurrently occupy positions in other organizations or institutions, as long as they do not neglect the execution of duties and responsibilities as members of the Board of Directors.

5. A candidate for a member of the Board of Commissioners shall be prohibited from becoming a party official of a political party as evidenced by a statement from the concerned person.

Appointment and Dismissal of Members of the Board of Commissioners The appointment and dismissal of members of the Board of Commissioners shall be conducted through the GMS. The appointment of a member of the Board of Commissioners of the Bank Sulteng has undergone the Fit & Proper Test process and approval from the Financial Services Authority (OJK) and complies with the Bank Sulteng Act and GCG provisions. All members of the Board of Commissioners shall have adequate integrity, competence and reputation as stipulated in the Article of Association of Bank Sulteng.

Dismissal of members of the Board of Commissioners may be made if :1. Can not perform their duties properly.

2. To be found guilty on the basis of a court decision which having a permanent legal power.

3. Engage in actions that harm the Bank and/or the state.4. Violate the provisions of the articles of association or prevailing laws and regulations.5. Resigned In addition, the position of members of the Board of Commissioners may also be terminated if :

• Pass away.• No longer fulfilling the requirements as a

member of the Board of Commissioner based on the provisions of articles of association and prevailing laws and regulations.

• The term of office ends.• Dismissed based on the GMS decision.

Fit & Proper Test Members of the Board of CommissionersA person who will be appointed as a member of the Board of Commissioner must pass the fit and proper test and obtain theapproval of the

shareholders before being appointed to the Board of Commissioners of the Bank Sulteng to perform the duties and functions in his/her position.

Composition of the Board of CommissionersDetermination of the Board of Commissioner Composition refers to the prevailing regulations and considers the complexity of the Bank

Independence of the Board of CommissionersBased on Financial Service Authority Regulation No. 55/ POJK.03/2016 dated December 7, 2016 regarding theGovernance Implementation for Commercial Banks, the Bank must have an Independent Commissioner with a composition of at least 50% of the total members of the Board of Commissioner. In relation thereto and in order to support the implementation of GCG, the shareholders through the GMS have determined two members of the Independent Board of Commissioners to perform supervisory duties on the Bank and the Bank’s business group.

Independence CriteriaIn maintaining their independence, Board of Commissioners must at least meet the following criterias :1. No concurrent position, except for things that have

been stipulated in the Financial Service Authority Regulation,namely that the dual position of Independent Commissioner as chairman of the committee is the most at 2 (two) committees in the same Bank.

2. None of them who has a family relationship up to the second degree with fellow members of the Board of Commissioners and/or with members of the Board of Directors.

Page 71: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah140 141

3. Tidak ada yang memiliki hubungan kepemilikan saham dengan Bank Sulteng.

Komisaris IndependenKomisaris Independen Bank Sulteng telah memenuhi persyaratan jumlah yang diatur dalam ketentuan GCG bank yang menyatakan bahwa jumlah Komisaris Independen sekurang-kurangnya 50% dari seluruh anggota Dewan Komisaris yang ada. Jumlah Komisaris Independen Bank Sulteng adalah 2 (dua) orang atau (50%). Masing-masing Dewan Komisaris telah menandatangani Surat Pernyataan untuk menunjukkan independensi Dewan Komisaris yaitu bahwa seluruh anggota Dewan Komisaris:

Tabel Independensi Anggota Dewan Komisaris Periode Tahun 2018

Hubungan Afiliasi Anggota Dewan Komisaris dengan Sesama Anggota Dewan Komisaris Lainnya, Anggota Direksi dan Pemegang SahamSelama tahun 2018, tidak terdapat anggota Dewan Komisaris Bank Sulteng yang memiliki hubungan afiliasi, mencakup hubungan keluarga, hubungan keuangan serta kepengurusan dan kepemilikan saham di perusahaan lain dengan sesama Dewan Komisaris. Namun ada seorang anggota Dewan Komisaris Bank Sulteng yang memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Pengendali dan hal tersebut telah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.

Hubungan keluarga dan keuangan antara anggota Dewan Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham Pengendali tahun 2018 sebagai berikut:

Aspek independensi Independence Aspect Karim Hanggi

AmiludinHaludin

Amjad Lawasa

Memiliki hubungan keuangan dengan sesama anggota Komite Audit, Komite Lainnya, anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi

Having financial relation with fellow members of the Audit Committee, other Committees, Board of Commissioners and Board of Directors

Tidak | No Tidak | No Tidak | No

Memiliki hubungan kepengurusandi Bank Sulteng, anak perusahaanmaupun perusahaan afiliasi

Having managerial relation in Bank Sulteng, subsidiaries, or affiliates Tidak | No Tidak | No Tidak | No

Memiliki hubungan kepemilikansaham di Bank Sulteng

Having shareholding relation in Bank Sulteng Tidak | No Tidak | No Tidak | No

Memiliki hubungan keluarga dengansesama anggota Komite Audit,Komita Lainnya, anggota DewanKomisaris dan anggota Direksi

Having familial relation with fellowmembers of the Audit Committee,other Committees, Board of Commissioners and Board of Directors

Tidak | No Tidak | No Tidak | No

Menjabat sebagai pengurus partaipolitik Pejabat pemerintah daerah

Serving as political party andgovernment officials Tidak | No Tidak | No Tidak | No

Pejabat pemerintah daerah Local government officials Tidak | No Ya | Yes Tidak | No

3. No one has a share ownership relationship with the Bank Sulteng.

Independent CommissionerThe Independent Commissioner of Bank Sulteng has met the requirements stipulated in the GCG provisions of the bank stating that the number of Independent Commissioners shall be at least 50% of all members of the Board of Commissioners. The number of Independent Commissioners of Bank Sulteng is 2 (two) persons or (50%). Each Board of Commissioners has signed a Letter of Intent to demonstrate the independence of the Board of Commissioners

Independence Table of Members of the Board of Commissioners 2018

Affiliation of Members of the Board of Commissioners with Fellow Members of the Board of Commissioners, Members of the Board of Directors and Shareholders During 2018, there is no member of the Board of Commissioner of the Bank Sulteng that has affiliated relationships, including family relationships, financial relationships as well as stewardship and ownership of shares in other companies with fellow BoC. However, a member of the Board of Commissioners of the Bank of Sulteng has an affiliated relationship with the Controlling Shareholder and it has been approved by the Financial Services Authority.

Family and financial relationships between members of the Board of Commissioners and other members of the Board of Commissioners and/or Controlling Shareholders of 2018 are as follows

Tabel Hubungan Keluarga Dan Keuangan Antara Sesama Anggota Dewan Komisaris Dengan AnggotaDireksi dan Pemegang Saham Table of Family and Financial Relations Between Fellow Members of the Board of Commissioners and Members Directors and Shareholders

Tabel Kepengurusan dan Kepemilikan Saham pada Perusahaan Lain Anggota Dewan KomisarisManagement Table and Share Ownership in Other Companies Members of the Board of Commissioners

JabatanPosition

NamaName

Hubungan Afiliasi Dengan Affiliation with

Hubungan Keuangan DenganFinancial Relationship with

Dewan KomisarisBoard of

Commissioners

DireksiBoard ofDirectors

Pemegang Saham

PengendaliControlling

shareholders

Dewan KomisarisBoard of

Commissioners

DireksiBoard ofDirectors

Pemegang Saham

PengendaliControlling

shareholders

KomisarisUtama IndependenIndependentPresidentCommissioner

Karim Hanggi Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No

Komisaris IndependenIndependentCommissioner

Amiludin Haludin Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No

KomisarisCommissioner Drs. H Amdjad

lawasa MM Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No

Berikut disajikan tabel kepengurusan dan kepemilikan saham pada perusahaan lain oleh anggota Dewan Komisaris Bank Sulteng:

Dengan status tersebut anggota Dewan Komisaris dapat bertindak independen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

The following is presented in the management and share ownership tables of other companies by Bank Sulteng’s Board of Commissioners members:

With this status members of the Board of Commissioners can act independently in carrying out their duties and responsibilities.

JabatanPosition

NamaName

Kepengurusan pada Perusahaan LainManagement of Other Companies

Sebagai AnggotaDewan Komisaris

As a member boardof Commissioners

Sebagai AnggotaDireksi

As a Member of theBoard of Directors

Sebagai pemegangsaham

As a shareholder

KomisarisUtama IndependenIndependentPresidentCommissioner

Karim Hanggi Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No

Komisaris IndependenIndependentCommissioner

Amiludin Haludin Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No

KomisarisCommissioner

Drs. H Amdjad lawasa MM Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No

Page 72: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah142 143

Pedoman dan Tata Tertib Dewan KomisarisSesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 01/DK/BPD-ST/IV/2013 menjelaskan bahwa Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris sebagai berikut :1. Melakukan pengawasan secara umum dan secara khusus terhadap pengelolaan operasional

bank oleh Direksi.A. Pengawasan Umum : • Melakukan pemantauan, pengawasan serta

evaluasi terhadap proses pelaksanaan kebijakan strategis yang dilakukan Direksi, antara lain rencana bisnis dan rencana strategies bank, Standar Operasional Prosedur, Struktur Organisasi Bank, Implementasi Good Corporate Governance, kerjasama dengan pihak ketiga. Dalam rangka pelaksanaan tugas Pengawasan Umum dimaksud maka kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan adalah :

• Melakukan rapat Internal Dewan Komisaris, Rapat dengan Direksi Bank Indonesia dan Pemegang saham pengendali baik rutin maupun berkala, guna memastikan bahan Rencana Bisnis Bank dan rencana strategis Bank, Standar operasional Prosedur, Struktur Organisasi Bank telah di susun sesuai dengan standar-standar Perbankan yang berlaku serta memperhitungkan kemapuan Internal Bank seperti Sumber Daya Manusia, Informasi Teknologi, Modal serta capaian-capaian sebelumnya serta melakukan pemantauan, pengawasan dan evaluasi terhadap realisasi pencapaian hasil sesuai target yang telah ditetapkan.

B. Pengawasan Khusus1. Melakukan pemantauan, pengawasan serta

evaluasi terhadap pencapaian target-target Rencana Bisnis Bank, hasil temuan S.K.A.I dan Eksternal Audit, tindak lanjut atas pelaksanaan Internal Audit dan Eksternal Audit serta saran dan Rekomendasi Dewan Komisaris.

2. Memberikan nasihat-nasihat yang dianggap perlu kepada Direksi agar pelaksanaan operasional bank tetap berjalan sesuai dengan target-target bisnis yang telah ditetapkan dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Wewenang Dewan Komisaris1. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan

Operasional Bank oleh Direksi Bank Sulteng.

2. Menyetujui kebijakan umum Bank dengan memperhatikan kebijakan Pemerintah Daerah, ketentuan-ketentuan lain yang digariskan oleh Bank Indonesia, perkembangan ekonomi dan keuangan serta perbankan.

Board of Commissioners Guidelines and RulesIn accordance with the Decree of the Board of Commissioners No. 01/DK/BPD-ST/IV/2013 it is explained that the Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners are as follows :1. To carry out general and special supervision on the operational management of the bank by the Board of Directors.A. General Supervision :• It is about to conduct monitoring, supervision

and evaluation of implementation process of strategic policy by Board of Directors, among others the business plan and strategic plan of the bank, Standard Operating Procedures, Bank Organizational Structure, Implementation of Good Corporate Governance, cooperation with the third parties. In the framework of General Provision, the following activities shall be conducted :

• To hold internal meetings of Board of Commissioners, meeting with the Board of Directors of Bank Indonesia and controlling shareholder both routine and periodic, in order to ensure that the material of business plan and strategic plan of the Bank, Standard Operating Procedures, Organizational Structure of the Bank has been collated in accordance with the applicable banking standards, and takes into account internal ability of the bank such as Human Resources, Information Technology, Capital and previous achievements as well as to conduct monitoring, supervision and evaluation of the realization of progress in meeting the targets set.

B. Special Supervision1. To conduct monitoring, supervision and evaluation of the achievement of the targets of the Bank’s Business Plan, results SKAI (Internal Audit Unit) and External Audit, follow-up of the implementation of the Internal Audit and External Audit as well as advice and recommendations of the Board of Commissioners2. Providing advices considered necessary to the Board of Directors for the implementation of the bank’s operations continue to run according to business targets that have been established and in accordance with the legislation in force.

Authority of the Board of Commissioners1. Supervision over the implementation of Bank

Operations by the Board of Directors of Bank Sulteng.

2. To approve general policy of the Bank by taking into account the policy of local government, other provisions outlined by Bank Indonesia, economic, finance, and banking development.

3. To give approval to preparation of the Long Term Plan (Corporate Plan) of the bank, and to approve the Medium-Term and Annual Business Plan of the bank proposed by the Board of Directors.

4. To assess and to approve Annual Business Plan Changes of the bank proposed by the Board of Directors.

5. To evaluate and to assess the report on realization of the Bank Business Plan every quarter, semester and year, profit / loss, evel of bank soundness, credit portfolio and other operational activities.

6. To approve policy and risk management procedure in accordance with the principles of good risk control and whichmeets regulations in force.

7. Request information from the Board of Directors and or other to working units concerning matters relating to the administration and management of bank when it is known or suspected the presence of bank management policies that can harm or affect the health of bank.

8. To provide an assessment and approval to the Board of Directors in terms of the purchase and / or sale of fixed assets / immovable goods to be processed according to the legislation in force

9. To give approval of bad credits write-off being difficult to be recovered, in order to improve credit portfolio.

10. To give advices as to the opening 10 branch offices / subbranch offices and to the appointment of Heads of Division and Head of the Branch Office of the Bank Sulteng.

11. To evaluate and to assess the audit reports of Internal Audit Unit (SKAI) and to provide directives and advices on the evaluation and assessment of the such audit results to the Board of Directors.

12. Request report from Compliance Director on the implementation of operational activities of the bank relating to the compliance with all applicable regulations.

13. To provide approval to the system of Remuneration and Appointment within the Bank.

14. To give approval to the plan of credit granting to

certain parties, large funds and syndicated loans.

Responsibilities of the Board of Commissioners1. To provide advices / opinions in formulating the

Vision, Mission and long-term Strategic Plan of bank.

2. To ensure that risk management policy has been implemented in accordance with the approved Company’s Risk Management Manual.

3. Memberikan persetujuan penyusunan Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan) bank, dan memberikan persetujuan Rencana Bisnis Jangka Menengah dan Tahunan bank yang diajukan oleh Direksi.

4. Menilai dan memberikan persetujuan Perubahan Rencana Bisnis Tahunan bank yang diajukan oleh Direksi.

5. Mengevaluasi dan menilai laporan realisasi Rencana Bisnis Bank setiap Triwulan, Semester dan Tahunan, Laba/Rugi, Tingkat Kesehatan Bank, Portofolio Kredit dan kegiatan operasional lainnya.

6. Menyetujui kebijakan dan prosedur manajemen risiko sesuai dengan prinsip pengendalian risiko yang baik dan memenuhi peraturan perundang-undangan.

7. Meminta keterangan kepada Direksi dan atau satuan kerja lainnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kepengurusan dan pengelolaan bank bila diketahui atau diduga ada kebijakan pengelolaan bank yang dapat merugikan atau mempengaruhi kesehatan bank.

8. Memberikan penilaian dan persetujuan kepada Direksi dalam hal pembelian dan/atau penjualan aset tetap/barang tidak bergerak untuk diproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

9. Memberikan persetujuan penghapusbukuan kredit macet yang sulit untuk ditagih dalam rangka perbaikan portofolio kredit.

10. Memberikan pertimbangan pembukaan Kantor Cabang/Cabang Pembantu dan pengangkatan Kepala-Kepala Divisi dan Kepala Kantor Cabang Bank Sulteng.

11. Mengevaluasi dan menilai Laporan Hasil Pemeriksaan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dan memberikan petunjuk serta saran atas hasil evaluasi dan penilaian hasil pemeriksaan tersebut kepada Direksi.

12. Meminta laporan kepada Direktur Kepatuhan atas pelaksanaan kegiatan operasional Bank yang berkaitan dengan kepatuhan terhadap pelaksanaan semua peraturan Perundang-undangan yang berlaku dalam kegiatan operasional Bank.

13. Memberikan persetujuan atas sistem Remunerasi dan Nominasi dalam lingkungan Bank.

14. Memberikan persetujuan terhadap rencana pemberian kredit kepada pihak terkait, dana besar dan kredit sindikasi.

Tanggung Jawab Dewan Komisaris1. Memberikan saran/pendapat dalam rangka

penyusunan Visi, Misi dan Rencana Strategis jangka panjang bank.

2. Memastikan bahwa kebijakan penerapan manajemen risiko telah terlaksana sesuai dengan Buku Pedoman Perusahaan Manajemen Risiko yang telah disetujui.

Page 73: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah144 145

3. Memastikan bahwa Bank telah memiliki Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pengendalian intern Bank secara umum.

4. Memastikan bahwa Bank mematuhi ketentuan yang berlaku mengenai pemantauan likuiditas, melakukan pengawasan pelaksanaannya serta memastikan kebenaran isi, kesesuaian persyaratan dan ketepatan waktu penyampaian laporan kepada Bank Indonesia dan memberikan pendapat atas laporan tersebut.

5. Bahwa kebijakan dan prosedur Bank dalam menjalankan Sistem BI-RTGS telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan memantau pelaksanaannya.

6. Memastikan bahwa Bank mematuhi ketentuan yang berlaku mengenai kegiatan penyertaan modal bank, memberikan persetujuan terhadap rencana penyertaan modal Bank.

7. Memantau Bank mematuhi ketentuan yang berlaku mengenai penggunaan Informasi Teknologi (IT).

8. Memantau perkembangan kinerja Bank berdasarkan penilaian tingkat kesehatan Bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

9. Memantau pelaksanaan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)/ CAR Bank Umum.

10. Memantau pelaksanaan pemeliharaan Giro Wajib Minimum (GWM) pada Bank Indonesia.

11. Memantau bahwa bank memenuhi ketentuan yang berlaku mengenai penerapan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (KYC) dan melakukan pengawasan atas penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (KYC) secara berkala.

12.Mengawasi pelaksanaan ketentuan kebijakan perkreditan secara benar, dan menyetujui pemberian kredit sesuai dengan kewenangannya, serta melakukan pengawasan atas pemberian kredit.

13. Memantau bahwa Bank telah melaksanakan perbaikan Portofolio Kredit dan tetap menjaga NPL lebih kecil dari ketentuan Bank Indonesia.

14. Memantau bahwa bank mematuhi ketentuan yang berlaku mengenai Kualitas Aktiva Produktif (KAP), dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan prinsip kehati-hatian dalam penanaman dana pada aktiva produktif.

15. Memastikan bahwa Bank mematuhi ketentuan yang berlaku mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)) dan memberikan pendapat/saran terhadap BMPK.

16. Memastikan bahwa Bank telah membentuk Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) sesuai ketentuan yang berlaku dan memonitor pelaksanaannya.

17. Memastikan bahwa Bank telah membuat laporan keuangan bulanan secara benar dan tepat waktu kepada Bank Indonesia dan tembusannya disampaikan kepada Dewan Komisaris unutk dievaluasi.

18. Memastikan bahwa Bank membuat laporan keuangan Publikasi Triwulanan, Semesteran dan Tahunan secara benar dan tepat waktu kepada Bank Indonesia dan tembusannya disampaikan kepada Deawan Komisaris.

19. Memastikan bahwa Bank telah menindaklanjuti temuan dan rekomendasi hasil pemeriksaan Satuan Pemeriksaan Intern Bank (SPI) dan pemeriksa Ekstern (Bank Indonesia, Akuntan Publik dan BPK).

20.Memastikan Bank telah melaksanakan prinsip Good Corporate Governance kepada setiap kegiatan usaha Bank di semua tingkatan atau jenjang organisasi.

21.Memastikan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan tugas secara efektif.

22. Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara optimal.

23. Dilarang memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga dan atau pihak lain untuk mempengaruhi kegiatan operasional Bank yang dapat merugikan bank atau mempengaruhi profesionalisme pengelolaan Bank.

24.Dilarang mengambil dan atau menerima untuk keuntungan pribadi dari Bank selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang telah ditetapkan menurut ketentuan yang berlaku.

Program Orientasi Komisaris BaruAnggota Dewan Komisaris yang diangkat untuk pertama kalinya diberikan program orientasi/pengenalan mengenai Bank Sulteng. Pelaksanaan program orientasi dilaksanakan oleh Sekretaris Perusahaan.Materi program orientasi yang telah diberikan kepada Dewan Komisaris baru antara lain sebagai berikut:1. Gambaran mengenai Bank Sulteng berkaitan

dengan tujuan, sifat dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan masalah-masalah strategis.

2. Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG oleh Bank Sulteng

3. Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit internal dan eksternal,

3. To ensure that the Bank has a Standard Guidelines for the Internal Control System and to supervise the implementation of the Bank’s internal control in general.

4. To ensure that the Bank complies with applicable regulations regarding liquidity monitoring, monitoring of its implementation and ensures the correctness of the content, conformity of requirements and timely submission of reports to Bank Indonesia and gives an opinion on the report.

5. That the Bank’s policies and procedures in running the BI-RTGS system have been in accordance with applicable regulations and monitor its compliance.

6. To ensure that the Bank complies with applicable regulations regarding capital investment of banks, giving approval to the plan of participation in the Bank’s capital.

7. To monitor that the Bank respects laws and regulations on the use of Information Technology (IT).

8. To monitor the development of the Bank’s performance based on the assessment of the bank’s soundness stipulated by Bank Indonesia.

9. To monitor the implementation of Mandatory Provision of Minimum Capital (KPMM) / Capital Adequacy Ratio (CAR) for commercial banks.

10. To monitor the implementation of maintenance of Mandatory Minimum Giro (GWM) at Bank Indonesia.

11. To monitor that the bank meets the applicable regulations regarding the implementation of Know Your Customer (KYC) Principles and to supervise the implementation of those KYC principles periodically.

12. To oversee the implementation of the provisions of the credit policy correctly, and to approve credit granting in accordance with its authority and to supervision such granting of credit.

13. To monitor that the Bank has implemented the improvement of Credit Portfolio and keep NPL smaller than Bank Indonesia regulation.

14. To monitor that the bank respects regulations concerning Quality of Productive Assets (KAP), and to supervise the implementation of the prudence principle in fund investment in productive assets.

15. To ensure that the Bank complies with the applicable regulations regarding the Legal Lending Limit (LLL/ BMPK) and give an opinion / advice on LLL.

16. To ensure that the Bank has established Allowance for Earning Assets Possible Losses Assets (PPAP) according to applicable regulations and monitors its implementation.

17. To ensure that the Bank has been prepared monthly financial reports correctly and timely to Bank Indonesia and the copy is submitted to the Board of Commissioners for evaluation.

18. To ensure that the Bank has made financial statements for Quarterly, Biannual and Annual Publication properly and timely to Bank Indonesia and the copy is submitted to the Board of Commissioners.

19. To ensure that the Bank has followed up the findings and recommendations of the Internal Audit Unit and External Audit (Bank Indonesia, Public Accountant and BPK).

20. To ensure that the Bank has implemented the good Corporate governance principles to all its business activities in all levels of the organization.

21. To ensure that the Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Remuneration and Nomination Committee has carried out their duties effectively.

22. To provide sufficient time to perform their duties and responsibilities optimally.

23. Prohibition to use the Bank for personal and family interest or other party to influence the operations of the Bank that can harm or affect the professionalism in bank management.

24. Prohibition to take and or to receive from the Bank for personal interest other than remuneration and other benefits that have been provided for by the applicable regulations.

New Commissioner Orientation ProgramMembers of the Board of Commissioners appointed for the firsttime are subject to orientation/introduction program on Bank Sulteng. Implementation of orientation program is carried out by Corporate Secretary. The orientation program materials presented to the new Board of Commissioners are as follows :1. Description on Bank Sulteng related to activity scope, financial and operation performance, strategy, long term and short term business plan, competitive position, risk and strategic issues

2. GCG principles implementation by Bank Sulteng

3. Description on authority delegated, internal and external audit, internal control system and policy,

Page 74: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah146 147

sistem dan kebijakan pengendalian internal, termasuk Komite Audit.

4. Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.

Program orientasi yang dilaksanakan berupa presentasi, pertemuan, kunjungan ke kantor cabang dan pengkajian dokumen serta program lainnya sesuai dengan kebijakan Bank Sulteng. Selama tahun 2017 telah dilakukan program pengenalan bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

Rapat Dewan KomisarisDewan Komisaris wajib beritikad baik dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Bank Sulteng. Itikad baik tersebut dimaknai Dewan Komisaris Bank Sulteng salah satunya dengan mengikuti Rapat Dewan Komisaris yang sudah dijadwalkan. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan bahwa seluruh anggota Dewan Komisaris telah memberikan persetujuan atas usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan melalui rapat formal.

Agenda dan Frekuensi Rapat Dewan Komisaris

Pada Tahun 2018, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan rapat . Dengan demikian Bank Sulteng telah memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan terkait dengan penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris yaitu rapat Dewan Komisaris wajib diselenggarakan secara berkala.

Program Peningkatan Kompetensi Anggota Dewan KomisarisDewan Komisaris Bank Sulteng berkomitmen untuk dapat menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi, oleh karenanya Dewan Komisaris senantiasa berusaha menambah dan memutakhirkan pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki. Dalam rangka memfasilitasi pelaksanaan peningkatan kompetensi Dewan Komisaris maka Dewan Komisarismendapatkan kesempatan untuk mengikuti berbagaipendidikan khusus, pelatihan, workshop, seminar,conference baik yang dilakukan di dalam negeri maupun di luar negeri dengan biaya berasal dari Bank Sulteng.

Penilaian Kinerja Dewan Komisaris

Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan oleh pemegang saham. Kinerja Dewan Komisaris

dievaluasi berdasarkan berbagai aspek sebagaimana diuraikan sebagai berikut1. Pengawasan terhadap realisasi Kebijakan Umum

Direksi (KUD). Pelaksanaan penilaian dilakukan secara berkala.

2. Hasil Self Assessment GCG Penilaian kinerja Dewan Komisaris dapat diukur

dari hasil pencapaian self assessment GCG khususnya pada penilaian aspek Dewan Komisaris dan organ penunjangnya. Pelaksanaan self assessment GCG merujuk pada Peraturan Bank Indonesia.

3. Pertanggungjawaban Laporan Tahunan dan Laporan Kerja Bank

a. Dewan Komisaris dalam fungsinya sebagai pengawas, menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengawasan atas pengelolaan bank oleh Direksi. Laporan pengawasan Dewan Komisaris merupakan bagian dari Laporan Tahunan yang disampaikan kepada RUPS untuk memperoleh persetujuan.

b. Dengan diberikannya persetujuan atas Laporan Tahunan dan pengesahan atas laporan keuangan, berarti RUPS telah memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya kepada masing-masing Anggota Dewan Komisaris sejauh hal-hal tersebut tercermin dari Laporan Tahunan, dengan tidak mengurangi tanggung jawab Anggota Dewan Komisaris dalam hal terjadi tindak pidana atau kesalahan dan/atau kelalaian yang menimbulkan kerugian bagi pihak ketiga yang dapat dipenuhi dengan aset Bank Sulteng.

c. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan Bank Sulteng dalam rangka perlaksanaan atas GCG.

4. Penilaian Mandiri (Self Assessment) Dewan Komisaris Pengungkapan kebijakan self assessment

atas kinerja Dewan Komisaris dilakukan tidak hanya untuk memenuhi aspek transparansi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan.

Penilaian Kinerja Masing-Masing Komite Dewan KomisarisDewan Komisaris melakukan penilaian Kinerja terhadap masing-masing Komite Dewan Komisaris secara rutin setiap tahun sebagai bahan pentimbangan dalam rangka peningkatan kualitas pelaksanaan tugas organ pendukung Dengan Komisaris.

Masing-masing Komite Dewan Komisaris dinilai berdasarkan kinerja pelaksanaan tugas komite yang mencakup realisasi laporan pelaksanaan tugas

including Audit Committee.

4. Description on The Division of Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners

Orientation programs held are in the form of presentations, meetings, visits to branch offices and document review and other programs that are in line with Bank Sulteng policy. During the year 2018, introduction program has been conducted for members of the Board of Commissioner and Board of Director.

Board of Commissioners MeetingThe Board of Commissioner have to accountable and responsible in performing their duties for the interests of Bank Sulteng. The goodwill is interpreted by the Board of Commissioner of Bank Sulteng, one of them is by following the scheduled Board of Commissioners Meeting. The Board of Commissioners may also take a valid and binding decision without holding a Meeting of the Board of Commissioners, provided that all members of the Board of Commissioners have approved the proposal submitted in writing and signed the agreement. The decision taken has the same power as the decision through a formal meeting.

Agenda and Frequency of Board of Commissioners MeetingsIn 2018, the Board of Commissioner has held a meeting. Thus, the Bank Sulteng has complied with the Regulation of the Financial Services Authority related to the Board of Commissioners’ meeting, namely the Board of Commissioners meeting shall be held periodically.

Board of Commissioners Member Competency Enhancement ProgramThe Board of Commissioners of Bank Sulteng is committed to being able to carry out the supervisory and advisory duties to the Board of Directors, therefore the Board of Commissioners constantly strives to add and update their knowledge or competencies. In order to facilitate the implementation of increasing the competence of the Board of Commissioners, the Board of Commissioners has the opportunity to participate in various special education, training, workshops, seminars, and good conferences conducted domestically and overseas with fees from Bank Sulawesi Tengah.

Assessment Of The Board Of Commissioner PerformanceBoard of Commissioners’ Performance Assessment is carried out by shareholders. Board of Commissioners

Performance is evaluated based on various aspects as stipulated in the following description :1. Monitoring on the Board of Directors General

Policy realization Assessment is held on regular basis.

2. GCG Self-Assessment Results Performance Assessment of the Board of Commissioners can be measured from the achievement of GCG selfassessment particularly on the assessment of the the Board of Commissioners and its supporting organs aspects. GCG Self-Assessment implementation refers to the Bank Indonesia Regulation.

3. Annual Report and Performance Report Accountability a. Board of Commissioners as the supervisor, submits

supervisory accountability report over the Bank management by the Board of Directors. The Board of Commissioners Supervisory Report is part of the Annual Report submitted to the GMS for approval

b. Upon the approval of Annual Report and ratification of financial statements, GMS has granted discharge and Release from responsibilities to respective members of the Board of Commissioners provided that such matters are contained in the Annual Report, by not limiting the responsibilities of Board of Commissioners members in the event of criminal act or mistake and/or negligence that may be detrimental to the third party which can be covered by the Company’s assets.

c. The accountability of the Board of Commissioners

to the GMS is the embodiment of supervisory accountability on the company management in accordance with the implementation of GCG.

4. Board of Commissioners Self Assessment

The disclosure of the self assessment policy on Board of Commissioners’ performance is

conducted not only to comply with transparency aspect as a form of accountability for the performance of its duties

Performance Assessment Of Eachcboard Of Commissioner CommitteeBoard of Commissioners conducts Performance Assessment on each Committee of the Board of Commissioners on a regular basis every year as the consideration in order to improve the quality of the execution of the duties of the Board of Commissioners’ supporting body.

Each Committee of the Board of Commissioners is assessed based on the execution of duties which includes the realization of the report on the execution

Page 75: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah148 149

komite sesuai dengan tanggung jawab masing-masing, frekuensi kehadiran rapat dan rekomendasi yang diberikan dalam tugasnya membantu pelaksanaan fungsi pengawasan dan penasihatan Dewan Komisaris yang dalam tahun buku 2017 pada umumnya telah dilaksanakan dengan baik.

Kegiatan Dewan Komisaris 1) Penyampaian Saran dan Pendapat kepada

Direksi secara tertulis (Surat) Dewan Komisaris Semester I Tahun 2018 :• Surat No. 002/DK-BPDST/I/2018, tanggal

10 Januari 2018, perihal Permohonan rekomendasi/persetujuan biaya pembangunan gedung diklat PT. Bank Sulteng Tahun 2018.

• Surat No. 003/DK-BPDST/I/2018, tanggal 22 Januari 2018, perihal Permintaan pengesahan review BPP Kepatuhan.

• Surat No. 004/DK-BPDST/I/2018, tanggal 24 Januari 2018, perihal Persetujuan Buku Pedoman Perusahaan Kepatuhan PT. Bank Sulteng.

• Surat No. 006/DK-BPDST/I/2018, tanggal 30 Januari 2018, perihal Permintaan penjelasan atas pengelolaan rekening titipan pihak ke III PT. Bank Sulteng Cabang Palu.

• Surat No. 011/DK-BPDST/II/2018, tanggal 13 Februari 2018, perihal Permintaan standar akuntansi keuang an PT. Bank Sulteng.

• Surat No. 012DK-BPDST/II/2018, tanggal 13 Februari 2018, perihal Hasil pemeriksaan umum oleh SKAI terhadap Kantor Cabang PT. Bank Sulteng periode semester I tahun 2017.

• Surat No. 013/DK-BPDST/II/2018 tanggal 13 Februari 2018, perihal Evaluasi pelaksanaan kebijakan dan SOP perkreditan komersial.

• Surat No. 014/DK-BPDST/II/2018, tanggal 14 Februari 2018, perihal Penarikan Rekening BDD personalia lainnya untuk pembayaran SP2D dan ADD Desa.

• Surat No. 016/DK-BPDST/II/2018, tanggal 14 Februari 2018, perihal Evaluasi laporan perkreditan Bank Sulteng posisi 31 Desember 2017.

• Surat No. 017/DK-BPDST/II/2018, tanggal 15 Februari 2018, perihal Realisasi RBB triwulan IV tahun 2017.

• Surat No. 018/DK-BPDST/II/2018, tanggal 15 Februari 2018, perihal Laporan bulanan 25 Deposan terbesar PT. Bank Sulteng.

• Surat No. 021/DK-BPDST/III/2018, tanggal 01 Maret 2018, perihal Laporan keuangan tahunan 2016 Bank Sulteng.

• Surat No. 023/DK-BPDST/III/2018, tanggal 06

Maret 2018, perihal Perbedaan penyajian data dalam laporan antar Divisi.

• Surat No. 025/DK-BPDST/III/2018, tanggal 14 Maret 2018, perihal Tindak lanjut kasus fraud pada kantor Kas Bahomotefe.

• Surat No. 026/DK-BPDST/III/2018, tanggal 14 Maret 2018, perihal Peningkatan status kantor.

• Surat No. 027/DK-BPDST/III/2018, tanggal 14 Maret 2018, perihal Laporan Direktur Kepatuhan terhadap adanya penyimpangan yang dilakukan oleh pegawai PT. Bank Sulteng.

• Surat No. 027b/DK-BPDST/III/2018, tanggal 16 Maret 2018, perihal Persetujuan RBB PT. Bank Sulteng tahun 2018-2020 edisi Perbaikan.

• Surat No. 028/DK-BPDST/III/2018, tanggal 14 Maret 2018, perihal Proses persetujuan kerjasama bank dengan Lembaga Switching dalam rangka implementasi gerbang pembayaran nasional.

• Surat No. 030/DK-BPDST/III/2018, tanggal 19 Maret 2018, perihal Permintaan pelaksanaan RUPS Tahun Buku 2017.

• Surat No. 033/DK-BPDST/III/2018, tanggal 26 Maret 2018, perihal Review draft laporan keuangan per 31 Desember 2017.

• Surat No. 035/DK-BPDST/IV/2018, tanggal 11 April 2018, perihal Permintaan rincian cadangan umum dan cadangan tujuan serta penggunaannya.

• Surat No. 038/DK-BPDST/IV/2018, tanggal 16 April 2017, perihal Pengusulan Penambahan Anggota Komite PT. Bank Sulteng.

• Surat No. 039/DK-BPDST/IV/2018, tanggal 17 April 2018, perihal Persetujuan Perubahan Struktur Organisasi PT. Bank Sulteng Tahun 2018.

• Surat No. 040/DK-BPDST/IV/2018, tanggal 20 April 2018, perihal Pengusulan Pejabat Eksekutif Kepala Divisi SKAI & Anti Fraud.

• Surat No. 041/DK-BPDST/IV/2018, tanggal 23 April 2018, perihal Persetujuan Pedoman Kerja Direksi Bank Sulteng.

• Surat No. 042/DK-BPDST/IV/2018, tanggal 26 April 2018, perihal Laporan Keuangan Publikasi Tw IV Tahun 2017 PT. Bank Sulteng.

• Surat No. 043/DK-BPDST/V/2018, tanggal 03 Mei 2018, perihal Pengusulan Pejabat Kepala Divisi SKAI.

• Surat No. 046/DK-BPDST/V/2018, tanggal 14 Mei 2018, perihal Permintaan calon Komisaris dan calon Direktur Operasional diajukan ke OJK untuk Fit and Proper Test.

• Surat No. 047/DK-BPDST/V/2018, tanggal 17 Mei 2018, perihal Pengusulan Fit and Proper Test calon Komisaris dan calon Direktur Operasional PT. Bank Sulteng.

of the committee’s duties in accordance with their respective responsibilities and recommendations provided in its task of assisting the implementation of Board of Commissioners’ monitoring and advisory function which in the fiscal year 2017 has generally been well implemented.

Activities of the Board of Commissioners1) Submission of Suggestions and Opinions to the

Board of Directors in writing (Letter) of the Board of Commissioners for the First Semester of 2018:

• Letter No. 002 / DK-BPDST / I / 2018, dated January 10, 2018, regarding the Application for recommendation / approval for the cost of building a training building for PT. Bank Sulteng in 2018.

• Letter No. 003 / DK-BPDST / I / 2018, dated January 22, 2018, concerning Request for ratification of the Compliance BPP review.

• Letter No. 004 / DK-BPDST / I / 2018, dated January 24, 2018, concerning Approval of the Compliance Company Manual PT. Bank Sulteng.

• Letter No. 006 / DK-BPDST / I / 2018, dated January 30, 2018, regarding the request for an explanation of the management of third party deposited accounts of PT. Bank Sulteng Palu Branch.

• Letter No. 011 / DK-BPDST / II / 2018, February 13, 2018, concerning Request for financial accounting standards of PT. Bank Sulteng

• Letter No. 012DK-BPDST / II / 2018, dated February 13, 2018, regarding the results of the general inspection by the SKAI to the Branch Office of PT. Bank Sulteng for the first semester of 2017.

• Letter No.013 / DK-BPDST / II / 2018 dated February 13, 2018, regarding the evaluation of the implementation of commercial credit policies and SOPs.

• Letter No. 014 / DK-BPDST / II / 2018, February 14, 2018, regarding Withdrawal of other personnel BDD Accounts for SP2D and ADD Desa payments.

• Letter No. 016 / DK-BPDST / II / 2018, dated February 14, 2018, concerning Evaluation of Sulawesi Tengah Bank credit reports on December 31, 2017.

• Letter No. 017 / DK-BPDST / II / 2018, dated 15 February 2018, concerning Realization of RBB for the fourth quarter of 2017.

• Letter No. 018 / DK-BPDST / II / 2018, dated February 15, 2018, regarding monthly reports 25 The biggest depositors of PT. Bank Sulteng.

• Letter No. 021 / DK-BPDST / III / 2018, dated March 1 2018, regarding Bank Sulteng’s 2016 annual financial report.

• Letter No. 023 / DK-BPDST / III / 2018, dated

06 March 2018, regarding the differences in the presentation of data in reports between Divisions.

• Letter No. 025 / DK-BPDST / III / 2018, dated March 14 2018, regarding the follow-up of fraud cases at the Bahomotefe Cash office.

• Letter No. 026 / DK-BPDST / III / 2018, dated March 14, 2018, concerning Improvement of office status.

• Letter No. 027 / DK-BPDST / III / 2018, dated March 14, 2018, regarding the Compliance Director’s Report on any deviations made by employees of PT. Bank Sulteng.

• Letter No. 027b / DK-BPDST / III / 2018, dated March 16, 2018, concerning Approval of RBB of PT. Bank Sulteng in 2018-2020 edition of Repair.

• Letter No. 028 / DK-BPDST / III / 2018, dated March 14, 2018, concerning the process of cooperation agreement between banks and Switching Institutions in the framework of implementing national payment gates.

• Letter No. 030 / DK-BPDST / III / 2018, dated March 19, 2018, concerning Requests for the implementation of the 2017 Fiscal Year.

• Letter No. 033 / DK-BPDST / III / 2018, dated March 26 2018, concerning Review of draft financial statements as of December 31, 2017.

• Letter No. 035 / DK-BPDST / IV / 2018, dated 11 April 2018, subject to Request for details of general reserves and reserves of destination and use.

• Letter No. 038 / DK-BPDST / IV / 2018, dated April 16, 2017, regarding Proposal for Adding Committee Members to PT. Bank Sulteng.

• Letter No. 039 / DK-BPDST / IV / 2018, dated 17 April 2018, concerning Approval of Changes in the Organizational Structure of PT. Bank Sulteng in 2018.

• Letter No. 040 / DK-BPDST / IV / 2018, dated April 20, 2018, regarding the Proposal of Executive Officers of the Head of the Internal Audit & Anti-Fraud Division.

• Letter No. 041 / DK-BPDST / IV / 2018, dated 23 April 2018, regarding the Approval of the Work Guidelines of the Sulawesi Tengah Bank Directors.

• Letter No. 042 / DK-BPDST / IV / 2018, dated 26 April 2018, concerning the Tw IV Publication Financial Report 2017 PT. Bank Sulteng.

• Letter No. 043 / DK-BPDST / V / 2018, dated May 3, 2018, regarding the Proposal of Officials of the Head of the Internal Audit Division.

• Letter No. 046 / DK-BPDST / V / 2018, dated May 14, 2018, regarding Requests for candidates for Commissioners and candidates for Operational Directors submitted to OJK for Fit and Proper Test.

• Letter No. 047 / DK-BPDST / V / 2018, dated May 17, 2018, regarding the Fit and Proper Test Proposal for prospective Commissioners and prospective Operations Directors of PT. Bank Sulteng.

Page 76: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah150 151

• Surat No. 048/DK-BPDST/V/2018, tanggal 22 Mei 2018, perihal Penyediaan dana pada pihak terkait.

• Surat No. 049/DK-BPDST/V/2018, tanggal 22 Mei 2018, perihal Kredit kepada debitur inti terbesar Bank Sulteng.

• Surat No. 050/DK-BPDST/V/2018, tanggal 23 Mei 2018, perihal Laporan pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan Semester II Tahun 2017.

• Surat No. 051/DK-BPDST/V/2018, tanggal 25 Mei 2018, perihal Kelompok Debitur Institusional.

• Surat No. 052/DK-BPDST/V/2018, tanggal 25 Mei 2018, perihal Realisasi Kredit pada RBB triwulan IV Tahun 2017.

• Surat No. 053/DK-BPDST/V/2018, tanggal 25 Mei 2018, perihal Pedoman Kebijakan dan Prosedur Tertulis Bank Sulteng.

• Surat No. 054/DK-BPDST/V/2018, tanggal 25 Mei 2018, perihal Laporan Hasil Evaluasi terhadap pelaksanaan Pemberian Jasa Audit atas Informasi Keuangan Historis Tahunan oleh Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik.

• Surat No. 055/DK-BPDST/V/2018, tanggal 28 Mei 2018, perihal Penjelasan Pemberian Kredit PT. Bintang Delapan Mineral.

• Surat No. 056/DK-BPDST/V/2018, tanggal 31 Mei 2018, perihal Realiasi target RBB Triwulan IV Tahun 2017 dan Triwulan I Tahun 2018.

• Surat No. 057/DK-BPDST/V/2018, tanggal 31 Mei 2018, perihal Realisasi target RBB Triwulan I Tahun 2018.

• Surat No. 058/DK-BPDST/V/2018, tanggal 31 Mei 2018, perihal Evaluasi Laporan Profil Risiko Triwulan I Tahun 2018.

• Surat No. 059/DK-BPDST/VI/2018, tanggal 28 Juni 2018, perihal Penyediaan dana pada pihak terkait PT. Bank Sulteng.

2) Rapat Intern dengan Direksi dan Komite Dewan Komisaris :• Rapat Dewan Komisaris & Komite Tgl. 23

Januari 2018 pembahasan Pengisian Aplikasi Self Assessment GCG Dewan Komisaris dan Komite PT. Bank Sulteng.

• Rapat Dewan Komisaris dan Komite Tgl. 26 Februari 2018 pembahasan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris terhadap Realisasi RBB periode Semester II Tahun 2017.

• Rapat intern Dewan Komisaris Tgl. 13 Maret 2018 pembahasan :

1. Surat Direktur Kepatuhan No. 749/BPD-ST/DIR/SKK/VI/2018 tanggal 13 Maret 2018 perihal Laporan Direktur Kepatuhan terhadap adanya penyimpangan yang dilakukan oleh Pegawai PT. Bank Sulteng.

2. Surat Direktur Kepatuhan No. 729/BPD-ST/MI/DIR/SKK/2018 tanggal 12 Maret 2018 perihal Pelaksanaan kegiatan literasi, inklusi keuangan dan keuangan berkelanjutan.• Rapat Dewan Komisaris dan Komite

Remunerasi & Nominasi PT. Bank Sulteng Tgl. 11 April 2018, pembahasan Rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi Nomor : 003/KRN.DK/BPD-ST/III/2018 tanggal 11 April 2018 perihal Rekomendasi calon Direktur Operasional dan Komisaris PT. Bank Sulteng

• Rapat Intern Dewan Komisaris PT. Bank Sulteng Tgl. 16 April 2018, pembahasan keputusan RUPS tahun buku 2017 dan RUPS LB PT. Bank Sulteng.

• Rapat Dewan Komisaris dan Komite-komite Dewan Komisaris Tgl. 25 April 2018, pembahasan rekomendasi-rekomendasi dari Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko, dan pembahasan lain-lain.

• Rapat Intern Dewan Komisaris PT. Bank Sulteng Tgl. 19 April 2018 pembahasan pengusulan pejabat eksekutif Kepala Divisi SKAI & Anti Fraud, dan pembahasan lain-lain.

• Rapat Dewan Komisaris dan Komite-komite Dewan Komisaris Tgl. 26 Juni 2018, pembahasan Surat OJK No. S-385/KO.0602/2018 Tgl. 6 Juni 2018 perihal Undangan pertemuan prudential meeting pembahasan isu-isu strategis PT. Bank Sulteng.

3. Kunjungan langsung ke Kantor Cabang dalam rangka pengawasan dan lain-lain yaitu :• Perjalanan Dinas ke Salakan dalam rangka

Grand Opening Kantor Bank Sulteng Cabang Salakan serta memantau perkembangan serta

• Letter No. 048 / DK-BPDST / V / 2018, dated 22 May 2018, concerning Provision of funds to related parties.

• Letter No. 049 / DK-BPDST / V / 2018, dated May 22, 2018, regarding Credit to the largest core debtor of Bank Sulteng.

• Letter No. 050 / DK-BPDST / V / 2018, dated May 23, 2018, concerning Report on the implementation of the Compliance Director’s duties for Semester II 2017.

• Letter No. 051 / DK-BPDST / V / 2018, dated May 25, 2018, regarding Institutional Debtor Groups.

• Letter No. 052 / DK-BPDST / V / 2018, dated 25 May 2018, regarding Credit Realization in the fourth quarter of 2017 RBB.

• Letter No. 053 / DK-BPDST / V / 2018, dated May 25, 2018, concerning Bank Sulteng’s Written Policy and Procedure Guidelines.

• Letter No. 054 / DK-BPDST / V / 2018, dated May 25, 2018, concerning Report on Evaluation Results on the implementation of Audit Services for Annual Historical Financial Information by Public Accountants and / or Public Accounting Firms.

• Letter No. 055 / DK-BPDST / V / 2018, dated May 28 2018, concerning Explanation of Giving Credit of PT. Eight star mineral.

• Letter No. 056 / DK-BPDST / V / 2018, dated May 31, 2018, regarding the Realization of the RBB target for Quarter IV of 2017 and Quarter I of 2018.

• Letter No. 057 / DK-BPDST / V / 2018, dated 31 May 2018, concerning Realization of the 2018 First Quarter RBB target.

• Letter No. 058 / DK-BPDST / V / 2018, dated 31 May 2018, concerning Evaluation of 2018 First Quarter Risk Profile Report.

• Letter No. 059 / DK-BPDST / VI / 2018, dated 28 June 2018, regarding Provision of funds to related parties PT. Bank of Sulawesi Tengah.

2) Internal Meetings with Board of Directors and Committees:

• Board of Commissioners & Committee Meetings Date January 23, 2018 discussion of Filling in GCG Self Assessment Applications The Board of Commissioners and Committee of PT. Bank Sulteng.

• Meeting of the Board of Commissioners and Committee Date 26 February 2018 discussion of the Board of Commissioners’ Supervisory Report on the Realization of the 2017 Semester II RBB.

• Internal meeting of the Board of Commissioners Date March 13, 2018 discussion:

1. Letter of Compliance Director No. 749 / BPD-ST / DIR / SKK / VI / 2018 dated 13 March 2018 concerning Compliance Director’s Report on any deviations made by PT. Bank Sulteng.

2. Letter of Compliance Director No. 729 / BPD-ST / MI / DIR / SKK / 2018 dated 12 March 2018 concerning the implementation of sustainable literacy, financial inclusion and financial activities.

• Meeting of the Board of Commissioners and Remuneration & Nomination Committee of PT. Sulawesi Tengah Bank Date April 11, 2018, discussion of Recommendations from the Remuneration and Nomination Committee Number: 003 / KRN.DK / BPD-ST / III / 2018 dated 11 April 2018 regarding Recommendations for candidates for the Operational Director and Commissioner of PT. Bank Sulteng

• Internal Meeting of the Board of Commissioners of PT. Sulawesi Tengah Bank Date April 16, 2018, discussion of the decision of the 2017 financial year GMS and the RUPS LB PT. Bank Sulteng.

• Board of Commissioners and Board of Commissioners’ Meetings Date April 25, 2018, discussion of recommendations from the Audit Committee and the Risk Monitoring Committee, and other discussions.

• Internal Meeting of the Board of Commissioners of PT. Sulawesi Tengah Bank Date April 19 2018 discussion of the proposal of the executive officer of the Head of the SKAI & Anti Fraud Division, and other discussions.

• Board of Commissioners and Board of Commissioners’ Meetings Date June 26, 2018, discussion of OJK Letter No. S-385 / KO.0602 / 2018 Date June 6, 2018 concerning Invitation to the prudential meeting meeting to discuss strategic issues of PT. Bank Sulteng.

3. Direct visits to Branch Offices in the context of supervision and others, i.e.

• Official Travel to Salakan in the framework of the Grand Opening of the Central Bank Branch Office of Salakan and monitoring the progress and

Page 77: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah152 153

mensupport Cabang, tanggal 10 Maret 2018 oleh Komisaris Bapak Drs. H. Amdjad Lawasa, MM.

• Perjalanan Dinas ke Ampana dalam rangka Pembukaan kegiatan Anniversary Bank Sulteng yang ke-49 serta memantau perkembangan serta mensupport Cabang, tanggal 24 Maret 2018 oleh Komisaris Bapak Drs. H. Amdjad Lawasa, MM.

4. Pendidikan dan Pelatihan yang diikuti Dewan Komisaris :

• Pelatihan dan Pendidikan “Desentralisasi keuangan daerah dan politik APBN 2018” di Jakarta, tanggal 11-12 Januari 2018 oleh Komisaris Bapak Drs. H. Amiluddin Haludin & Komite Audit Bapak Syafruddin Sunumpole.

• Pelatihan dan Pendidikan “PSAK 71” oleh The Cosumer Banking tanggal 21-22 Februari 2018, di Jakarta oleh Komisaris Bapak Drs. H. Amdjad Lawasa, MM & Staf. Sekretaris Bapak Yan Baso.

• Pertemuan bersama OJK dalam rangka “Evaluasi terhadap perkembangan kinerja dan implementasi program transformasi BPD seluruh Indonesia”, tanggal 13 April 2018 di Jakarta oleh Komisaris Utama Bapak Drs. H. Abd. Karim Hanggi.

• Dalam rangka Sosialisasi Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2017 tentang BUMD Tgl. 18 April 2018 di Jakarta, oleh Komisaris Bapak Drs. H. Amdjad Lawasa, MM.

• Seminar FKDK/P BPD SI dengan tema “Peran Dewan Komisaris dalam penyelesaian kasus-kasus Hukum yang terjadi di Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia” tanggal 07 Mei 2018 di Jakarta oleh seluruh Dewan Komisaris.

• Seminar “Komisaris Profesional” tanggal 08-09 Mei 2018 di Jakarta oleh seluruh Dewan Komisaris.

Komite Di Bawah Dewan KomisarisDalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris Bank Sulteng telah membentuk komite-komite yang terdiri dari Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi yang bekerja secara independen tanpa ada pengaruh dan tekanan dari pihak manapun.

Bank Sulteng telah memiliki pedoman Good Corporate Governance yang mengatur tentang tugas dan tanggung jawab komite-komite, yang telah disesuaikan dengan regulasi yang berlaku.

Komite AuditKomite Audit Bank Sulteng dibentuk sebagai salah

support of the Branch, on March 10, 2018 by the Commissioner Mr. Drs. H. Amdjad Lawasa, MM.

• Official Travel to Ampana in order to open the 49th Bank Anniversary Anniversary event and monitor the progress and support of the Branch, on March 24, 2018 by the Commissioner Drs. H. Amdjad Lawasa, MM.

4. Education and Training which were followed by the Board of Commissioners:

• Training and Education “Decentralization of regional and political finance of the 2018 State Budget” in Jakarta, 11-12 January 2018 by the Commissioner Mr. Drs. H. Amiluddin Haludin & Audit Committee Mr. Syafruddin Sunumpole.

• Training and Education “PSAK 71” by The Cosumer Banking on 21-22 February 2018, in Jakarta by Commissioner Drs. H. Amdjad Lawasa, MM & Staff. Secretary Mr. Yan Baso.

• Meeting with OJK in order to “Evaluate the development of performance and implementation of BPD transformation programs throughout Indonesia”, April 13, 2018 in Jakarta by the President Commissioner Drs. H. Abd. Karim Hanggi.

• In order to socialize Government Regulation No. 54 of 2017 concerning BUMD Date April 18, 2018 in Jakarta, by Commissioner Drs. H. Amdjad Lawasa, MM.

• Seminar FKDK / P BPD SI with the theme “The Role of the Board of Commissioners in the settlement of legal cases that occur in the Regional Development Bank of Indonesia” May 7, 2018 in Jakarta by the entire Board of Commissioners.

• “Professional Commissioner” Seminar on May

8 to 2018 in Jakarta by the entire Board of Commissioners.

Committee Under the Board of CommissionersIn order to support the effective implementation of duties andresponsibilities, the Board of Commissioners of Bank Sulteng has established committees composed of the Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Remuneration and Nomination Committee working independently without any influence and pressure from any party.

Bank Sulteng has Good Corporate Governance guidelines governing the duties and responsibilities of committees, have been adapted to the regulation

Audit CommitteeBank Sulteng Audit Committee is established as one

of the completeness of the Board of Commissioners in ensuring the implementation of GCG principles in all business activities of the Bank at all levels of the organization.

The establishment of the Bank Sulteng Audit Committee shall be guided by the following provisions :1. Decree of the Board of Directors of PT Bank

Sulteng No. 05/SK/ BPD-ST/2014 dated March 7, 2014 concerning the appointment of the Audit Committee and Risk Monitoring Committee of PT.

Bank Sultengs Period 2014-2017.2. Decree of the Board of Directors of PT. Bank

Sulteng No. 19/ SK/BPD-ST/2014 dated April 28, 2014 Appointment of Audit Committee of PT. Bank Sultengs Period 2014-2017.

3. Decree of the Bank Sulteng Board of Directors No. 70/SK/BPDST/ 2014 dated October 7, 2014 on Changes to the Composition of the Remuneration and Nomination Committee of PT. Bank Sulteng.4. Appendix 1 Letter of Decision of Board of

Commissioner of PT. Bank Sulteng No. 01/Committee-DK/BPD-ST/III/2016 Date March 28, 2016

Number and composition of the Audit CommitteeNumber of Audit Committee Members PT. Bank Sulteng has fulfilled the requirements in accordance with the provisions of PBI Number 8/4 / PBI / 2006 dated 30 January 2006 concerning GCG for Commercial Banks. The number of audit committees in Bank Sulteng is 3 (three) people consisting of Independent Commissioners as Chair of the Committee and 2 (two) people from External Banks who are experts in the field of Accounting / Finance and banking. The composition of the Audit Committee of PT. Bank Sulteng for the period 2015-2018 is as follows:

satu kelengkapan perangkat Dewan Komisaris dalam memastikan terselenggaranya prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

Pembentukan Komite Audit Bank Sulteng berpedoman pada ketentuan sebagai berikut:

1. Surat Keputusan Direksi PT Bank Sulteng Nomor05/SK/BPD-ST/2014 tanggal 7 Maret 2014 tentang pemgangkatan Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko PT. Bank Sulteng Periode 2014-2017;

2. Surat Keputusan Direksi PT. Bank Sulteng Nomor19/SK/BPD-ST/2014 tanggal 28 April 2014 Pengangkatan Komite Audit PT. Bank Sulteng Periode 2014-2017;

3. Surat Keputusan Direksi Bank Sulteng NO.70/SK/BPD-ST/2014 tanggal 7 Oktober 2014 tentang Perubahan Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi PT. Bank Sulteng.

4. Lampiran 1 Surat Keputusan Dewan Komisaris PT. Bank Sulteng No. 01/Komite-DK/BPD-ST/III/2016 Tanggal 28 Maret 2016

Jumlah dan Komposisi Komite AuditJumlah Anggota Komite Audit PT. Bank Sulteng telah memenuhi persyaratan sesuai ketentuan PBI Nomor 8/4/PBI/2006 tanggal30 Januari 2006 tentang GCG bagi Bank Umum. Jumlah komite audit di Bank Sulteng adalah sebanyak 3 (tiga) orang terdiri dari Komisaris Independen sebagai Ketua Komite dan 2 (dua) orang dari Eksternal Bank yang ahli di bidang Akuntansi/ Keuangan dan perbankan. Susunan Komite Audit PT. Bank Sulteng untuk periode 2015-2018 adalah sebagai berikut:

Tabel Komite Audit PT. Bank Sulteng Periode 2015-2018Audit Committee Table of PT. Bank Sulteng Period 2015-2018

NamaName

JabatanPosition

- Ketua/ ChairmanH. Syafruddin Sunumpole (Pihak Independen/ Independent Party) Anggota/ MemberH. Dahlan Lasaki SE (Pihak Independen/ Independent Party) Anggota/ Member

Page 78: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah154 155

Komite Audit PT. Bank Sulteng dibentuk sebagai salah satu kelengkapan perangkat Dewan Komisaris dalam memastikan terselenggaranya prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi

Kriteria Komite AuditKriteria umum untuk diangkat menjadi Komite Audit adalah memiliki independensi, integritas, akhlak dan moral yang baik. Selain itu anggota Komite memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansiTugas dan Tanggung Jawab Komite Audit1. Menyusun pedoman dan tata tertib kerja komite;

2. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindaklanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan;

3. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap:a. Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Internal; b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publikdengan standar audit yang berlaku;c. Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku;d. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Satuan Kerja Audit Internal, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia dan OJK guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris;e. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham serta hal-hal lain atas permintaan Dewan Komisaris PT. Bank Sulteng.

Rapat Komite AuditKomite Audit selama tahun 2018 telah melaksanakan rapat komite. Agar pekerjaan Komite Audit dapat berjalan dengan baik, maka perlu diatur penetapan rapat Komite Audit yang tejadwal dan teratur, sebagai berikut :1. Komite Audit mengadakan rapat secara berkala paling kurang satu kali dalam 1 ( satu ) bulan dan disesuaikan dengan kebutuhan Bank.2. Rapat Komite Audit hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua ) jumlah anggota.3. Keputusan rapat Komite Audit diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat

Program Kerja yang dilaksanakan Komite Audit pada Tahun 2018. 1. Membuat Laporan Tahunan Komite tahun 20182. Rapat Komite

a. Rapat Interenb. Rapat dengen pihak terkait:

• SKAI, Divisi Kepatuhan dan Divisi Lainnya.

• BI, BPK, BPKP dan lainnya3. Pengedalian Internal dan Audit external

a. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan audit tahunanb. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan tugas SKAIc. Memantau pelaksanaan tindak lanjut oleh

Direksi atas temuan dan rekomendasi SKAI guna memberikan rekomendasi kepada Dekom.

4. Audit Externala. Memberikan rekomendasi mengenai

penunjukan Akuntan Publuk dan Kantor akuntan Publik.

b. Melakukan pemantauan dan evauasi atas kesesuaian pelaksnaan audit oleh KAP dengan standar audit yang berlaku.

c. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan tindak lanjut Direksi atas temuan hasil pengawasan BI dan hasil pengawasan otoritas lainnya guna memberikan rekomendasi kepada Dekom.

5. Laporan KeuanganMengevaluasi kesesuaian Laporan keuangandengan standar akuntasi yang berlaku.

6. Menyusun Program Kerja tahun 2018.7. Mengikuti kegiatan lainnya :

a. Pelatihanb. Studi Bandingc. Kunjungan ke kantor cabang.d. Tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris

8. Monitoring Rekomendasi.

Rekomendasi Komite Audit Semester I 2018

The Audit Committee of the PT. Bank of Sulawesi Tengah is formed as one of the complete instruments of the Board of Commissioners in ensuring the implementation of GCG principles in every business activity Bank in all levels of the organization level

Audit Committee CriteriaThe general criteria for being appointed as an Audit Committee are having independence, integrity, good character and morals. In addition members of the Committee have expertise in financial or accountingTasks and Responsibilities of Komite Audit1. Arrange the manual and records of the employee’s committee;2. Monitor and evaluate the planning and

implementation of audits and monitor the results of audits in the framework of the quality of internal control, including the adequacy of financial reporting processes;

3. Monitoring and evaluating against:a. Implementing Unit Work Unit Internal Audit; b. Conformity of audit by Public Accountant Office with applicable audit standards;

c. Suitability of financial reports with applicable accounting standards;d. The follow-up is the Directorate of the findings of the Internal Audit Work Unit, the Public Accountant and the results of Bank Indonesia and OJK supervision, giving recommendations to the Board of Commissioners;e. Provide recommendations regarding the appointment of the Public Accountant and the Public Accounting Office to the Board of Commissioners to be submitted to the General Meeting of the Holder of Sahams and at the request of the Board of Commissioners of PT. Bank of Sulawesi Tengah.

Audit Committee MeetingThe Audit Committee during 2018 has conducted committee meeting. In order for the work of the Audit Committee to work properly, it is necessary to stipulate the scheduled and regula schedule of scheduled Audit Committee meetings, as follows :1. The Audit Committee shall convene meetings at

least once in 1 (one) month and shall be adjusted to the needs of the Bank.

2. Audit Committee Meetings may only be held when attended by more than . (one-quarter) of the members.

3. The decision of the Audit Committee meeting shall be taken by

deliberation for consensus.

1. To make 2018 Committee Annual Report2. Commission Meetings a. Internal meetings b. Meeting with related parties :

• Internal Audit, Compliance Division and Other Division.

• BI, BPK, BPKP and other3. Internal Control and external audit a. To monitor and evaluate the annual audit plan.

b. To monitor and evaluate the execution of Internal Audit Work Unit tasks. c. To monitor the follow up implementation by Directors on the findings and recommendations of internal audit work unit in order to provide recommendations to BOC.4. External Audita. To provide recommendations regarding the appointment of Public Accountant and Public Accountant Office.b. To conduct monitoring and evaluation of audit suitability by accounting firm with applicable auditing standards.c. To conduct monitoring and evaluation of follow up mplementation of the Board of Directors on the finding of BI monitoring and other supervision authorities in order to provide recommendations to the Board of Commissioners.5. Financial Statements Evaluate the suitability of the financial statements with theb applicable accounting standards.6. To develop the Work Programme 2018.7. Following other events : a. Training b. Comparative study c. Visitation to the branch office d. Other duties assigned by the Board of Commissioners8. To Monitor of Recommendations.

Audit Committee Recommendation for 1st Semester 2018:

No No. / Tanggal RekomendasiNo. / Date of Recommendation

PerihalAbout

1.

No. 001/KA-Dekom/BPDST/I/2018Tgl. 8 Januari 2018No. 001/KA-Dekom/BPDST/I/2018Tgl. 8 January 2018

Evaluasi/Review atas pemeriksaan khsus oleh SKAI terhadap KC. Parigi.Evaluation / Review on special inspection by SKAI against KC. Parigi..

2.

No. 002/KA-Dekom/BPDST/I/2018Tgl. 9 Januari 2018No. 002/KA-Dekom/BPDST/I/2018Tgl. 9 January 2018

Tindaklanjut hasil pemeriksaan khusus teknologi informasi PT. Bank Sulteng periode 31 agustus 2017 oleh OJK.Follow-up on the results of a special information technology examination PT. Bank Sulteng for August 31, 2017 by the OJK.

3.

No. 003/KA-Dekom/BPDST/I/2018Tgl. 19 Januari 2018No. 003/KA-Dekom/BPDST/I/2018Tgl. 19 January 2018

Permintaan penjelasan atas pengelolaan rekening–rekening titipan pihak ke III Tukab di PT. Bank Sulteng belum efektif.Request an explanation for the management of accounts deposited by the third party Tukab at PT. Bank Sulteng has not been effective.

Page 79: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah156 157

4.

No. 004/KA-Dekom/BPDST/I/2018Tgl. 22 Januari 2018No. 004/KA-Dekom/BPDST/I/2018Tgl. 22 January 2018

Kelemahan-kelemahan RBB tahun 2018-2020 PT. Bank Sulteng di klarifikasikan kepada Direksi.United Nations weaknesses in 201-2020 PT. Bank Sulteng is clarified to the Board of Directors.

5.

No. 005/KA-Dekom/BPDST/I/2018Tgl. 25 Januari 2018No. 005/KA-Dekom/BPDST/I/2018Tgl. 25 January 2018

Review/Evaluasi terhadap laporan pemeriksaan khusus oleh SKAI pada PT. Bank Sulteng Cabang Bungku. Review / Evaluation of special inspection reports by SKAI at PT. Central Sulawesi Bank Bungku Branch.

6.

No. 006/KA-Dekom/BPDST/I/2018Tgl. 29 Januari 2018No. 006/KA-Dekom/BPDST/I/2018Tgl. 29 January 2018

Rekening-rekening Kantor Cabang masih bersaldo per 31 desember 2017.Branch accounts are still on balance as of December 31, 2017.

7.

No. 007/KA-Dekom/BPDST/I/2018Tgl. 31 Januari 2018No. 007/KA-Dekom/BPDST/I/2018Tgl. 31 January 2018

Keuangan (SAK) PT. Bank Sulteng.Finance (SAK) PT. Bank Sulteng

8.

No. 008/KA-Dekom/BPDST/I/2018Tgl. 31 Januari 2018No. 008/KA-Dekom/BPDST/I/2018Tgl. 31 January 2018

Pelaksanaan audit oleh KAP Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin, Msc & Rekan terhadap laporan keuangan PT. Bank Sulteng.The audit by KAP Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin, MSc & Partners on the financial statements of PT. Bank Sulteng.

9.

No. 009/KA-Dekom/BPDST/II/2018Tgl. 1 Februari 2018No. 009/KA-Dekom/BPDST/II/2018Tgl. 1 February 2018

Hasil pemeriksaan Market Conduct terhadap penerapan aspek perlindungan konsumsi pada perjanjianThe results of Market Conduct examination on the application of aspects of consumer protection to the agreement

10.

No. 010/KA-Dekom/BPDST/II/2018Tgl. 12 Februari 2018No. 010/KA-Dekom/BPDST/II/2018Tgl. 12 February 2018

Penurunan jumlah kredit bermasalah dan khusus kredit macet PT. Bank SultengDecrease in the number of problem loans and especially bad credit PT. Bank Sulteng

11.

No. 011/KA-Dekom/BPDST/II/2018Tgl. 27 Februari 2018No. 011/KA-Dekom/BPDST/II/2018Tgl. 27 February 2018

Perbedaan penyajian data dalam laporan antar divisi.Differences in the presentation of data in reports between divisions.

12.

No. 012/KA-Dekom/BPDST/III/2018Tgl. 6 Maret 2018No. 012/KA-Dekom/BPDST/III/2018Tgl. 6 March 2018

Penunjukan AP/KAP untuk memberikan jasa audit atas informasi keuangan historis PT. Bank Sulteng tahun buku 2018.Appointment of AP / KAP to provide audit services for historical financial information of PT. Bank Sulteng for fiscal year 2018.

13.

No. 013/KA-Dekom/BPDST/III/2018Tgl. 26 Maret 2018No. 013/KA-Dekom/BPDST/III/2018Tgl. 26 March 2018

Review draft laporan keuangan (audited) per 31 desember 2017.Review draft financial statements (audited) as of December 31, 2017.

14.

No. 014/KA-Dekom/BPDST/III/2018Tgl. 29 Maret 2018No. 014/KA-Dekom/BPDST/III/2018Tgl. 29 March 2018

Penunjukan AP/KAP untuk memberikan jasa audit atas informasi keuangan historis PT. Bank Sulteng tahun buku 2018 untuk disampaikan ke RUPS.Appointment of AP / KAP to provide audit services for historical financial information of PT. Bank Sulteng fiscal year 2018 to be submitted to the GMS.

15.

No. 015/KA-Dekom/BPDST/IV/2018Tgl. 3 April 2018No. 015/KA-Dekom/BPDST/IV/2018Tgl. 3 April 2018

Akta berita acara RUPS-LB PT. Bank Sulteng No. 14 tanggal 12 april 2017.Deed of minutes of the EGMS of PT. Bank Sulteng No. 14 on 12 April 2017.

16.

No. 016/KA-Dekom/BPDST/IV/2018Tgl. 10 April 2018No. 016/KA-Dekom/BPDST/IV/2018Tgl. 10 April 2018

Permintaan rincian cadangan umum dan cadangan tujuan serta penggunaannya.Request general backup details and backup destination and use.

17

No. 017/KA-Dekom/BPDST/IV/2018Tgl. 11 April 2018No. 017/KA-Dekom/BPDST/IV/2018Tgl. 11 April 2018

Dana Setoran Modal (DSM) untuk ditetapkan menjadi lembar saham dan nominal saham pada RUPS tanggal 12 april 2018.Capital Deposit Fund (DSM) to be set as a share and nominal share at the AGM on 12 April 2018.

18.

No. 018/KA-Dekom/BPDST/IV/2018Tgl. 11 April 2018No. 018/KA-Dekom/BPDST/IV/2018Tgl. 11 April 2018

Laporan keuangan publikasi PT. Bank Sulteng Tw. IV/2017 posisi tanggal 31 desember 2017.Publication financial report of PT. Bank Sulteng Tw. IV / 2017 position on December 31, 2017.

19.

No. 019/KA-Dekom/BPDST/IV/2018Tgl. 13 April 2018No. 019/KA-Dekom/BPDST/IV/2018Tgl. 13 April 2018

Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit.Conformity of audit implementation by the Public Accountant Office with audit standards.

20.

No. 020/KA-Dekom/BPDST/IV/2018Tgl. 18 April 2018No. 020/KA-Dekom/BPDST/IV/2018Tgl. 18 April 2018

Laporan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis tahunan oleh akuntan publik dan/atau kantor akuntan publik.Reports on the results of evaluation of the implementation of the provision of audit services for annual historical financial information by public accountants and / or public accounting firms.

21.

No. 021/KA-Dekom/BPDST/V/2018Tgl. 22 Mei 2018No. 021/KA-Dekom/BPDST/V/2018Tgl. 22 May 2018

Laporan perubahan komposisi kepemilikan saham PT. Bank Sulteng.Report on changes in the composition of PT. Bank Sulteng.

22.

No. 022/KA-Dekom/BPDST/V/2018Tgl. 30 Mei 2018No. 022/KA-Dekom/BPDST/V/2018Tgl. 30 May 2018

Permintaan tindaklanjut Direksi atas temuan dan rekomendasi kantor akuntan publik Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin & Rekan atas laporan keuangan PT. Bank Sulteng tahun buku 2017.Request for follow-up by the Board of Directors regarding the findings and recommendations of the public accounting firm Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin & Rekan for the financial statements of PT. Bank Sulteng for 2017 financial year.

23.

No. 023/KA-Dekom/BPDST/VI/2018Tgl. 7 Juni 2018No. 023/KA-Dekom/BPDST/VI/2018Tgl. 7 June 2018

Rincian cadangan umum dan cadangan tujuan serta penggunaannya.Details of general reserves and backup purposes and uses.

24.

No. 024/KA-Dekom/BPDST/VI/2018Tgl. 27 Juni 2018No. 024/KA-Dekom/BPDST/VI/2018Tgl. 27 June 2018

Pemantauan tindaklanjut / evaluasi hasil audit Kantor Cabang Parigi semester II Tahun 2017.Monitoring the follow-up / evaluation of the audit results of the Parigi Branch Office in the second semester of 2017.

Rapat Dewan Komisaris dan Komite Audit

• Rapat Dewan Komisaris & Komite Tgl. 23 Januari 2018 pembahasan Pengisian Aplikasi Self Assessment GCG Dewan Komisaris dan Komite PT. Bank Sulteng.

• Rapat Dewan Komisaris dan Komite Tgl. 26 Februari 2018 pembahasan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris terhadap Realisasi RBB periode Semester II Tahun 2017.

• Rapat Dewan Komisaris dan Komite-komite Dewan Komisaris Tgl. 25 April 2018, pembahasan rekomendasi-rekomendasi dari Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko, dan pembahasan lain-lain.

• Rapat Dewan Komisaris dan Komite-komite Dewan Komisaris Tgl. 26 Juni 2018, pembahasan Surat OJK No. S-385/KO.0602/2018 Tgl. 6 Juni 2018

Board of Commissioners and Audit Committee Meetings • Date January 23, 2018 discussion of Filling in

GCG Self Assessment Applications The Board of Commissioners and Committee of PT. Bank Sulteng.

• Meeting of the Board of Commissioners and Committee Date 26 February 2018 discussion of the Board of Commissioners’ Supervisory Report on the Realization of the 2017 Semester II RBB.

• Board of Commissioners and Board of Commissioners’ Meetings Date April 25, 2018, discussion of recommendations from the Audit Committee and the Risk Monitoring Committee, and other discussions.

• Board of Commissioners and Board of Commissioners’ Meetings Date June 26, 2018, discussion of OJK Letter No. S-385 / KO.0602 /

Page 80: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah158 159

perihal Undangan pertemuan prudential meeting pembahasan isu-isu strategis PT. Bank Sulteng.

Pendidikan dan Pelatihan yang diikuti oleh Komite Pemantau Risiko selama Semester I 2018 :- Tidak ada pendidikan dan pelatihan yang diikuti

Komite Remunerasi dan Nominasi

Jumlah dan Komposisi Komite Remunerasi dan Nominasi

Pada tahun 2018 tidak terdapat perubahan dalam keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Sulteng. Jumlah Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Sulteng sebanyak 3 (tiga) orang, yaitu diketuai oleh Komisaris Independen dan dibantu oleh 3 (tiga) orang anggota. Jumlah dan komposisi Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Sulteng selama tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Kriteria Komite Remunerasi dan NominasiKriteria umum untuk diangkat menjadi Komite Remunerasi dan Nominasi adalah memiliki independensi, integritas, akhlak dan moral yang baik. Selain itu anggota Komite Remunerasi dan Nominasi harus memiliki pengetahuan tentang sistem remunerasi dan succesion plan bank.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan NominasiTugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi meliputi:1. Menyusun pedoman dan tata tertib kerja komite;2. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:

a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi Bank Sulteng untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang saham;

b. Kebijakan remunerasi bagi pejabat eksekutif dan pegawai Bank Sulteng secara

keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi:

• Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank Sulteng kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham;

• Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan atau Direksi Bank Sulteng kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham;

• Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko pada Bank Sulteng kepada Dewan Komisaris.

Independensi Komite Remunerasi dan Nominasi

Seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi tidak ada yang memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan atau hubungan keluarga dengan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi lainnya, Dewan Komisaris, Direksi dan atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Rekomendasi Komite Remunerasi Dan Nominasi

1) Daftar Rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi Semester I Tahun 2018 :

2) Rapat Dewan Komisaris dan Komite Remunerasi dan Nominasi

• Rapat Dewan Komisaris & Komite Tgl. 23 Januari 2018 pembahasan Pengisian Aplikasi Self Assessment GCG Dewan Komisaris dan

Nama/ Name Jabatan/ PositionDrs. H. Amiludin Haludin (Komisaris Independen/ Independent Commissioner) Ketua/ ChairmanDrs. H Amdjad Lawasa MM (Komisaris/ Commissioner) Anggota/ MemberRisdianto Iskandar (Kepala Divisi SDM/ HR Head Division) Anggota/ Member

2018 Date June 6, 2018 concerning Invitation to the prudential meeting meeting to discuss strategic issues of PT. Bank Sulteng.

Education and Training followed by the Audit Committee during the First Semester 2018:- There is no education and training which was followed

Remuneration and Nomination Committee

Amount and composition of the Remuneration and Nomination Committee

In 2018, there is no change in the membership of the Central Bank Remuneration and Nomination Committee. The number of members of the Sulawesi Tengah Remuneration and Nomination Committee are 3 (three) members, which is chaired by Independent Commissioners and assisted by 3 (three) members. The number and composition of the Sulawesi Tengah Remuneration and Nomination Committee during 2018 is as follows:

Criteria for the Remuneration and Nomination CommitteeThe general criteria to be appointed as the Remuneration and Nomination Committee are to have independence, integrity, good character and morals. In addition, members of the Remuneration and Nomination Committee must have knowledge of the remuneration system and bank success plan.

Duties and Responsibilities of Remuneration and Nomination CommitteeDuties and Responsibilities of Remuneration and Nomination Committee including :1. Prepare work guidelines and rules of committee.2. To evaluate remuneration policy and provide recommendations to Board of Commssioners regarding :

a. The remuneration policy for Board of Commissioners and Board of Directors of Bank Sulteng Sharia to be delivered to General Meeting of Shareholders.b. The remuneration policy for executive officers and employees of the Bank Sulteng to be submitted to the Board of Directors:

• Prepare and provide recommendations on systems and procedures and or members replacement of Board of Commissioners and Board of Directors of Bank Sulteng to the Board of Commissioners to be delivered to General Meeting of Shareholders.

• Provide recommendations on candidates of Board of Commissioners and Board of Directors of Bank Sulteng or to the Board of Commissioners to be delivered to General Meeting of Shareholders;

• Provide recommendations about an independent party as candidate of Audit Committee and Risk Monitoring Committee at Bank Sulteng to the Board of Commissioners.

Independence of the Remuneration and Nomination CommitteeAll members of the Remuneration and Nomination Committee did not have financial, management, share ownership and or family relationships with other members of the Remuneration and Nomination Committee, the BoC, BoD and or any controlling shareholder or relationship with the Bank that may affect its ability to act independently.

Recommendation of the Remuneration and Nomination Committee1) List of Recommendations for the 2018 Semester 1

Remuneration and Nomination Committee:

2) Board of Commissioners and Remuneration and Nomination Committee Meetings

• Board of Commissioners & Committee Meetings Date January 23, 2018 discussion of Filling in GCG Self Assessment Applications The Board

No. No./Tanggal RekomendasiNo./Date Recommendation

PerihalAbout

1. 003/KRN.DK/BPD-ST/III/2018Tgl. 11 April 2018003/KRN.DK/BPD-ST/III/2018Tgl. 11 April 2018

Rekomendasi calon Direktur Operasional dan Komisaris PT. Bank SultengRecommendation for candidates for the Operational Director and Commissioner of PT. Bank Sulteng

2. 004/KRN.DK/BPD-ST/V/2018Tgl. 14 Mei 2018004/KRN.DK/BPD-ST/V/2018Tgl. 14 May 2018

Rekomendasi calon Direktur Operasional PT. Bank Sulteng an. Sdri. Salma ButudokaRecommendation for candidates for the Operational Director of PT. Bank Sulteng Lady. Salma Butudoka

3. 005/KRN.DK/BPD-ST/III/2018Tgl. 14 Mei 2018005/KRN.DK/BPD-ST/III/2018Tgl. 14 May 2018

Rekomendasi calon Komisaris PT. Bank Sulteng an. Sdri. Derry DjanggolaRecommendation for prospective Commissioners of PT. Bank Sulteng Lady. Derry Djanggola

Page 81: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah160 161

Komite PT. Bank Sulteng.

• Rapat Dewan Komisaris dan Komite Tgl. 26 Februari 2018 pembahasan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris terhadap Realisasi RBB periode Semester II Tahun 2017.

• Rapat Dewan Komisaris dan Komite Remunerasi & Nominasi PT. Bank Sulteng Tgl. 11 April 2018, pembahasan Rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi Nomor : 003/KRN.DK/BPD-ST/III/2018 tanggal 11 April 2018 perihal Rekomendasi calon Direktur Operasional dan Komisaris PT. Bank Sulteng

• Rapat Dewan Komisaris dan Komite-komite Dewan Komisaris Tgl. 26 Juni 2018, pembahasan Surat OJK No. S-385/KO.0602/2018 Tgl. 6 Juni 2018 perihal Undangan pertemuan prudential meeting pembahasan isu-isu strategis PT. Bank Sulteng.

3) Pendidikan dan Pelatihan yang diikuti oleh Komite Remunerasi dan Nominasi selama Semester I 2018 :• Tidak ada pendidikan dan pelatihan yang

diikuti

Sekretaris Dewan KomisarisDalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Dewan Komisaris telah dilengkapi Pedoman Kerja yang disebut dengan Job Description. Fungsi Sekretaris Dewan Komisaris dilakukan oleh Sekretariat Dewan Komisaris yang dijabat oleh Wahidudun S.Sos, MM

Tugas Dan Tanggung JawabSekretaris Dewan Komisaris mempunyai fungsi pokok untuk memberikan dukungan kepada Dewan Komisaris guna memperlancar tugas -tugas Dewan Komisaris dan sebagai penghubung antara Dewan Komisaris dengan manajemen, serta bertanggung jawab untuk menyediakan dan menyampaikan informasi yang penting tentang Rapat Dewan Komisaris kepada Manajemen Bank Sulteng.Secara rinci pelaksanaan tugas Sekretaris Dewan Komisaris tahun 2018 antara lain:1. Mempersiapkan rapat termasuk bahan rapat

Dewan Komisaris2. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris sesuai

Anggaran Dasar Bank Sulteng.

3. Mengadministrasikan dokumen Dewan Komisaris, baik surat masuk, surat keluar, risalah rapat,

maupun dokumen penting lainnya

4. Menyusun Rancangan rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris5. Menyusun rancangan laporan-laporan Dewan

Komisaris

6. Melaksanakan tugas lain dari Dewan KomisarisKebijakan Remunerasi Direksi Dan Dewan Komisaris

Paket/Kebijakan Remunerasi Dan Fasilitas Lainnya Bagi Dewan Komisaris Dan Direksi PT. Bank Sulteng Tahun 2018 a. Dewan Komisaris

b. Direksi

of Commissioners and Committee of PT. Bank Sulteng.

• Meeting of the Board of Commissioners and Committee Date 26 February 2018 discussion of the Board of Commissioners’ Supervisory Report on the Realization of the 2017 Semester II RBB.

• Meeting of the Board of Commissioners and Remuneration & Nomination Committee of PT. Sulawesi Tengah Bank Date April 11, 2018, discussion of Recommendations from the Remuneration and Nomination Committee Number: 003 / KRN.DK / BPD-ST / III / 2018 dated 11 April 2018 regarding Recommendations for candidates for the Operational Director and Commissioner of PT. Bank Sulteng

• Board of Commissioners and Board of Commissioners’ Meetings Date June 26, 2018, discussion of OJK Letter No. S-385 / KO.0602 / 2018 Date June 6, 2018 concerning Invitation to the prudential meeting meeting to discuss strategic issues of PT. Bank Sulteng.

3) Education and Training followed by the Remuneration and Nomination Committee during Semester I 2018:

• There was no education and training that was followed

Secretary of the Board of CommissionersIn performing their duties, the Secretary of the Board of Commissioner has completed the Working Guideline called Job Description. The function of the Secretary of the Board of Commissioner is conducted by the Secretariat of the Board of Commissioners held by Wahidudun S.Sos, MM

Duties and responsibilitiesSecretary of Board of Commissioners has principal function to provide support to Board of Commissioners in order to smoot Board of Commissioners duties implementation and as bridge between Board of Commissioners with the management and is responsible to provide and deliver important information about meeting of Board of Commissioners to the Management.The detailed implementation of Secretary’s Duties of Board of Commissioners in 2018, among others :1. Preparing for meeting, including meeting materials of Board of Commissioners.2. Making Board of Commissioners minutes

of meeting in accordance with Articles of Association.

3. Conducting administration of Board of Commissioners document, including incoming

mail, outgoing mail, minutes of meetings, as well as other important documents.

4. Making draft of Board of Commissioners Work plan and Budget plan.

5. Preparing Board of Commissioners draft reports

6. Conducting other duties of Board of CommissionersRemuneration Policy Of The Board Of Director And Board Of Commissioner

Remuneration Packages / Policies And Other Facilities For The Board Of Commissioners And Board Of Directors PT. Sulteng Bank In 2018a. Board Of Commissioners

b. Board Of Directors

No Jenis Remunerasi & Fasilitas lainnyaType of Remuneration and Other Facilities

Jumlahpenerima

Total Receiver

Jumlah diterimaJan s/d Des-2018Jan to Dec. 2018

1. Remunerasi/ Remuneration a. Gaji Tahun 2018/ Salary in 2018 3 orang / persons 1,872,000,000

b. THR/ Feast day allowance 3 orang / persons 156,000,000 c. Tunjangan Pendidikan

Education Allowance3 orang / persons 156,000,000

d. Tunjangan Akhir Tahun End of Year Allowance

3 orang / persons 156,000,000

e. Tunjangan Sewa Rumah/ House Allowance 3 orang / persons - f. Tunjangan Pakaian Dinas

Uniform Allowance3 orang / persons 65,000,000

g. Tantiem (dihitung dari Laba diperoleh) Tantiem (calculated from Profit earned)

3 orang / persons 2,478,880,140

JUMLAH/ TOTAL : 3 orang / persons 4,883,880,1402. Fasilitas lain dalam bentuk natura

Other facilities in kind-

JUMLAH : - - TOTAL : 3 orang 4,883,880,140

No Jenis Remunerasi & Fasilitas lainnyaType of Remuneration and Other Facilities

Jumlahpenerima

Total Receiver

Jumlah diterimaJan s/d Des-2018Jan to Dec. 2018

1. Remunerasi/ Remuneration a. Gaji Tahun 2018/ Salary in 2018 4 orang / persons 2,475,000,000

b. THR/ Feast day allowance 3 orang / persons 180,000,000 c. Tunjangan Pendidikan

Education Allowance3 orang / persons 180,000,000

d. Tunjangan Akhir Tahun End of Year Allowance

4 orang / persons 232,500,000

e. Tunjangan Sewa Rumah/ House Allowance 4 orang / persons 210,000,000 f. Tunjangan Pakaian Dinas

Uniform Allowance4 orang / persons 85,000,000

g. Tantiem (dihitung dari Laba diperoleh) Tantiem (calculated from Profit earned)

3 orang / persons 5,032,877,863

JUMLAH/ TOTAL : 4 orang 8,395,377,8632. Fasilitas lain dalam bentuk natura

Other facilities in kind-

JUMLAH : - - TOTAL : 4 orang 8,395,377,863

Page 82: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah162 163

c. Jumlah Remunerasi Per Orang Dalam 1 Tahun Berdasarkan Tingkat Penghasilan

d. Rasio Gaji Tertinggi Dan Terendah

DireksiDireksi adalah organ Perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan Bank untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan serta mewakili Bank baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Bank Sulteng. Prinsip dasar Direksi sebagai organ Perusahaan seperti diatur dalam Kebijakan Tata Kelola Perusahaan bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola Perusahaan. Masing-masing anggota Direksi dapat melaksanakan tugas mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya, namun pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota Direksi tetap merupakan tanggung jawab

bersama. Pedoman Kerja DireksiDalam melaksanakan fungsi dan perannya, Direksi Bank Sulteng memiliki pedoman kerja yang tercantum dalam Board Manual Charter Dewan Komisaris dan Charter Direksi yang telah diperbaharui dan disahkan pada 25 November 2015. Di samping itu, Bank Sulteng memiliki Anggaran Dasar yang yang telah diubah dan disahkan dalam RUPST tahun 2015 yang juga mengatur tugas dan wewenang Direksi. Board Manual Charter Direksi antara lain mengatur:

• Keanggotaan dan komposisi;• Ketentuan jabatan anggota Direksi ;• Program pengenalan Bank Sulteng;• Program peningkatan kompetensi Direksi;• Tugas, wewenang dan kewajiban Direksi

dan perbuatan-perbuatan Direksi yang harus mendapat persetujuan organ diatasnya;

• Rapat Direksi;• Pembagian tugas;• Evaluasi kinerja;• Etika jabatan;• Waktu kerja;• Benturan kepentingan;• Sekretaris Perusahaan;• Keputusan Direksi;• Penetapan Rencana Kerja dan Anggaran; dan,• Hubungan kerja dengan Dewan Komisaris.

Persyaratan DireksiBerdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 11/1/ PBI/2009 tentang Bank Umum, diatur dalam Pasal 27 ayat (1), bahwa Anggota Direksi wajib memenuhi persyaratan integritas, kompetensi dan reputasi keuangan, yang terdiri dari Persyaratan Umum, Persyaratan Khusus dan Persyaratan lainnya.

Persyaratan Umum Direksi Bank Sulteng antara lain mencakup sebagai warga negara Indonesia, sehat jasmani dan rohani, cakap melakukan perbuatan hukum, dan tidak pernah melakukan kegiatan yang merugikan negara atau tindakan tercela di bidang keuangan dan perbankan.

Persyaratan Khusus antara lain meliputi memiliki pengetahuan dan/atau pengalaman di bidang perbankan, keuangan/akuntansi, hukum atau manajemen risiko, tidak termasuk dalam daftar orang-orang yang dilarang menjadi pengurus bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan dan lulus fit & proper test yang ditetapkan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.

Jumlah Remunerasi per orangdalam 1 tahun

Total Remuneration per personin 1 year

JumlahDewan Komisaris

KomisarisBoard Of

Commissioners

JumlahDireksi

Board Of Directors

Di atas Rp 2 MiliarAbove Rp 2 billion

- 1 Orang/ person

Di atas Rp 1 Miliar s.d Rp 2 MiliarAbove 1 billion to Rp 2 billion

3 3 Orang/ persons

Di atas Rp 500 Juta s.d Rp 1 MiliarAbove Rp 500 million to Rp 1 billion

- -

Rp 500 Juta ke bawahBelow Rp 500 million

- -

c. Amount Of Remuneration Per People In 1 Year Based On Income Level

d. Highest and lowest salary ratio

DirectorsThe Board of Directors is the organ of the Company which is solely responsible for the management of the Bank for the purposes and purposes of the Company and represents the Bank both inside and outside the court in accordance with the provisions of the Article of Association of Bank Sulteng. The basic principles of the Board of Directors as Corporate organs as stipulated in the Corporate Governance Policy are responsibly responsible and collegial in the management of the Company. Each member of the Board of Directors can perform the task of making decisions in accordance with the division of duties

No KeteranganDescription

TertinggiHighest

TerendahLowest

RasioRatio

TertinggiHighest

TerendahLowest

1 Rasio Gaji Pegawai tertinggidan terendahHighest and lowest salary ratio in employee

22,325,000 2,272,000 10 1

2 Rasio Gaji Direksi tertinggi dan terendahHighest and lowest salary ratio in Board Of Director

75,000,000 52,500,000 1.4

1

3 Rasio Gaji Komisaris tertinggidan terendahHighest and lowest salary ratio in Board Of Commissioner

60,000,000 48,000,000 1.3

1

4 Rasio Gaji Direksi tertinggi dan terendahThe highest salary ratio for Directors and Lowest

75,000,000 22,325,000 3

1

Board of Directors Work GuidelinesIn performing their functions and roles, the Board of Director of Bank Sulteng has the working guidance contained in the Board Manual of Charter of the Board of Commissioner and Charter of the Board of Director which have been updated and ratified on November 25, 2015. In addition, Bank Sulteng has a Articles of Association that have been amended and ratified in AGM 2015 which also regulates the duties and authority of the Board of Directors. Board Manual Charter The Board of Directors among others organizes :• Membership and composition.• Provisions of members of the Board of Directors.• Introduction to Bank Sulteng.• Directors’ competency improvement program.• The duties, authorities and obligations of the Board

of Directors and the actions of the Board of Directors that must be approved by the organs thereon.

• Board of Directors Meeting.• Division of tasks.• Performance evaluation.• Ethics of office.• Working time.• Conflict of interest.• Company secretary.• Decisions of directors.• Determination of Work Plans and Budgets.• Working relationship with the Board of Commission

Requirements for DirectorsBased on Bank Indonesia Regulation Number 11/1/PBI/2009 concerning Commercial Banks, stipulated in Article 27 paragraph (1), that Members of the Board of Directors shall comply with the requirements of integrity, competence and financial reputation, consisting of General Conditions, Special Requirements and Other Requirements .General requirements of the Bank Sulteng Board of Directors include, among other things, being Indonesian citizens, physically and mentally healthy, competent in conducting legal acts, and never engaging in activities that are detrimental to the state or to the disgraceful acts in finance and banking.

Special requirements include having knowledge and/ or experience in banking, finance/accounting, legal or risk management, not included in the list of persons prohibited from being a bank administrator established by Bank Indonesia or the Financial Services Authority and passing fit & proper test set by Bank Indonesia and the Financial Services Authority.

Page 83: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah164 165

Adapun Persyaratan Lainnya, yaitu:1. Apabila hubungan keluarga sebagaimana dimaksud di atas terjadi setelah pengangkatan sebagai anggota Direksi maka untuk melanjutkan jabatannya diperlukan ijin tertulis dari RUPS.2. Anggota Direksi dilarang saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris dan/ atau sesama anggota Direksi.

3. Calon anggota Direksi hanya dapat merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat eksekutif pada satu lembaga/ perusahaan bukan lembaga keuangan

4. Tidak termasuk rangkap jabatan, apabila anggota Direksi:

• Menjalankan tugas fungsional pengawasan dari pemilik bank yang berbentuk badan hukum, atau

• Merangkap jabatan pada organisasi atau lembaga lainnya, sepanjang yang bersangkutan tidak mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Direksi.

5. Calon anggota Direksi dilarang menjadi pengurus partai politik yang dibuktikan dengan surat pernyataan dari yang bersangkutan.

Fit and Proper Test Anggota DireksiAnggota Direksi Bank Sulteng harus dinyatakan lulus fit & proper test oleh otoritas terkait. Seluruh anggota Direksi telah memperoleh persetujuan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan karena telah lulus fit and proper test.

Pengangkatan dan Pemberhentian DireksiPengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dilakukan melalui RUPS. Pengangkatan anggota Direksi Bank Sulteng telah melalui proses Fit & Proper Test dan pesetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memenuhi Undang-undang Bank Sulteng Terbatas serta ketentuan GCG.

Pemberhentian dapat dilakukan apabila anggota Direksi yang bersangkutan:1. Mengundurkan diri;2. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang- undangan yang berlaku;3. Meninggal dunia;4. Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS dengan menyebutkan alasan-alasannya.

Tabel Komposisi Direksi

Independensi Anggota DireksiSeluruh Direksi Bank Sulteng tidak memiliki rangkap jabatan sebagai komisaris, Direksi atau pejabat eksekutif pada bank, perusahaan dan atau lembaga lain.

Direksi PT. Bank Sulteng telah memenuhi persyaratan dan telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan ( Fit and Proper Test ) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yaitu Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor. 14/6/PBI/2012 tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan ( Fit and Proper Test ) Bank Umum dan Unit Usaha. Direksi PT. Bank Sulteng tidak memiliki rangkap jabatan sebagai komisaris, Direksi atau pejabat eksekutif pada bank, perusahaan dan atau lembaga lain.

Hubungan Afiliasi Anggota Dewan Direksi dengan Sesama Anggota Dewan Direksi Lainnya, Anggota Komisaris dan Pemegang SahamSelama tahun 2018, tidak terdapat anggota Dewan Komisaris Bank Sulteng yang memiliki hubungan afiliasi, mencakup hubungan keluarga, hubungan keuangan serta kepengurusan dan kepemilikan saham di perusahaan lain dengan sesama Dewan Komisaris. Namun ada seorang anggota Dewan Komisaris Bank Sulteng yang memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Pengendali dan hal tersebut telah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.

NamaName

JabatanPosition

Berlaku EfektifEffective

Persetujuan BankIndonesia

Bank IndonesiaApproval

Persetujuan RUPSRUPS Approval

Ir. Rahmad Abdul Haris Direktur UtamaPresident Director

Telah disetujuiHas been approved RUPSLB 2013

Darmizal Aladin Direktur PemasaranMarketing Director

Telah disetujuiHas been approved RUPSLB 2012

Salma Butudoka Direktur OperasionalOperasional Director

Telah disetujuiHas been approved RUPSLB 2013

Nathalie Ikawidjaja Direktur KepatuhanCompliance Director

Telah disetujuiHas been approved RUPSLB 2016

As for Other Requirements, namely :1. If the family relationship referred to above occurs

after appointment as a member of the Board of Directors then to continue his/her position required written permission from the GMS.

2. Members of the Board of Directors are prohibited from having a family relationship up to the second degree with members of the Board of Commissioners and / or other members of the Board of Directors.

3. A candidate for a member of the Board of Directors may only concurrently serve as a member of the Board of Commissioners, Board of Directors or Executive Officer of a non-financial

institution4. Excluding multiple positions, if the members of the Board of Directors:

- Perform functional supervisory duties from bank owners in the form of legal entities, or

- To concurrently occupy positions in other organizations or institutions, as long as they do not neglect the execution of duties and responsibilities as members of the Board of Directors.

5. Prospective members of the Board of Directors are prohibited from becoming party officials of political parties as evidenced by the statement of the concerned.

Fit and Proper Test of DirectorsMembers of the Board of Directors of the Bank Sulteng shall be deemed to have passed the fit and proper test by the relevant authorities. All members of the Board of Directors have obtained approval from Bank Indonesia and the Financial Services Authority for having passed the fit and proper test.

Appointment and Dismissal of DirectorsThe appointment and dismissal of the Board of Director member shall be made through the GMS. The appointment of members of the Bank Sulteng Board of Directors has been through the Fit & Proper Test process and approval from the Financial Services Authority (OJK) and complies with the Bank Sulteng Act as well as the GCG provisions.

Dismissal may be made if the member of the Board of Directors concerned :1. Resign.2. No longer comply with applicable legislative requirements.3. Pass away.4. Dismissed based on the resolutions of the GMS by stating the reasons.

Table of Directors Composition

Independence of DirectorsAll Directors of Bank Sulteng do not have double positions as commissioners, directors or executive officers at banks, companies and / or other institutions.

Board of Directors of PT. The Bank Sulteng has fulfilled the requirements and has passed the Fit and Proper Test in accordance with the provisions of Bank Indonesia namely Bank Indonesia Regulation Number (PBI) Number. 14/6 / PBI / 2012 on the Fit and Proper Test of Commercial Banks and Business Units. Board of Directors of PT. The Bank Sulteng does not have dual positions as a commissioner, Board of Directors or executive officer in banks, companies and / or other institutions

Affiliation of Members of the Board of Directors and Fellow Members of the Board of Directors, Members of the Board of Commissioners and ShareholdersDuring 2018, there were no members of Bank Sulteng’s Board of Commissioners who had an affiliate relationship, including family relations, financial and management relations and share ownership in other companies with fellow Board of Commissioners. However, there is a member of the Board of Commissioners of Bank Sulteng who has an affiliate relationship with the Controlling Shareholders and this has been approved by the Financial Services Authority.

Page 84: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah166 167

Tabel Hubungan Keluarga dan Keuangan Antara Sesama Anggota Dewan Direksi dengan Anggota Direksi dan Pemegang Saham

Berikut disajikan tabel kepengurusan dan kepemilikan saham pada perusahaan lain oleh anggota Dewan Komisaris Bank Sulteng:

Tabel Kepengurusan dan Kepemilikan Saham pada Perusahaan Lain Anggota Dewan Direksi

JabatanPosition

NamaName

Hubungan Afiliasi DenganAffiliation with

Hubungan Keuangan DenganFinancial Relationship with

Dewan KomisarisBoard of

Commissioners

DireksiBoard ofDirectors

Pemegang Saham

Pengendali Shareholders

Controller

Dewan KomisarisBoard of

Commissioners

DireksiBoard ofDirectors

Pemegang Saham

PengendaliShareholders

ControllerDirektur UtamaPresident Director

Ir. Rahmad Abdul Haris Tidak/ No Tidak/

No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No

Direktur OperasionalDirector of Operations

SalmaButudoka Tidak/ No Tidak/

No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No

Direktur KepatuhanCompliance Director

Nathalie Ikawidjaja Tidak/ No Tidak/

No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No

Direktur PemasaranMarketing Director

Darmizal Aladdin Tidak/ No Tidak/

No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No

JabatanPosition

NamaName

Kepengurusan Pada Perusahaan lainManagement of other companies

Sebagai Anggota Dewan Komisaris

As a Member of the Board of Commissioners

Sebagai Anggota Dewan Direksi

As a Member of the Board of Directors

SebagaiPemegang Saham

Pengendali As Controlling Shareholders

Direktur UtamaPresident Director

Ir. Rahmad Abdul Haris Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No

Direktur OperasionalDirector of Operations

SalmaButudoka Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No

Direktur KepatuhanCompliance Director

Nathalie Ikawidjaja Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No

Direktur PemasaranMarketing Director Darmizal Aladdin Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No

Dengan status tersebut anggota Dewan Direksi dapat bertindak independen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Pedoman dan Tata Tertib DireksiPedoman dan tata tertib Direksi antara lain mengatur• Ketentuan Umum• Tugas, wewenang dan Tanggung Jawab• Waktu dan Kerja Direksi• Rapat Direksi• Etika Kerja Direksi• Perjalanan Dinas• Laporan• Pembagian Tugas dan wewenang Direksi• Susunan Direksi • Ketentuan Penutup

Tugas dan Tanggung Jawab DireksiDireksi bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan kepengurusan Bank dan penetapan strategi dan kebijakan di lingkungan Bank serta pelaksanaannya sesuai dengan tujuan usaha Bank. Direksi mengelola Bank sesuai kewenangan dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Tertuang dalam anggaran dasar Perseroan menjelaskan mengenai tugas dan tanggung jawab Direksi sebagai berikut : 1. Tugas Pokok Direksi adalah:

a. Melaksanakan pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta bertindak selaku pimpinan dalam pengurusan tersebut. b. Memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan.

2. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuan Perseroan. 3. Setiap anggota Direksi bertangung jawab penuh

secara pribadi apabila anggota Direksi yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan.

4. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan diluar pengadilan serta melakukan segala tindakan dan perbuatan, baik mengenai pengurusan maupun mengenai kepemilikan

Table of Family Relations and Finance Between Fellow Members of the Board of Directors with Members of the Board of Directors and Shareholders

The following table presents the stewardship and shareholding inother companies by members of the Board of Commissioners of the Bank Sulteng :

Table of Management and Share Ownership in Other Companies Members of the Board of Directors

With this status members of the Board of Directors can act independently in carrying out their duties and responsibilities.

The Directors’ guidelines and rules, among others, regulate• General requirements• Duties, authorities and responsibilities• Directors’ time and work• Board of Directors Meeting• Directors’ Work Ethics• Official travel• Report• Distribution of Duties and authorities of Directors• Board of Directors composition• Closing

Duties and Responsibilities of the Board of DirectorsBoard of Directors has full responsibility for the implementation and management of Bank’s strategy and policy and its implementation in accordance with the Bank’s business objectives. Board of Directors manages Bank in accordance with authorities and responsibilities as stipulated in the Articles of Association and legislations.

Articles of Association of the Company explain the duties and responsibilities of the Board of Directors as follows :1. Main Duties of Directors are :

a. To carry out the Corporate administration for the interest and objective of the company as well as acting as lead manager in such administration.

b. To maintain and manage the Company’s assets.

2. The Board of Directors is fully responsible in performing their duties for the benefit of the Company to achieve the objectives of the Company.

3. Each member of the Board of Directors shall in good faith and responsibly perform tasks for the benefit and business of the Company with regard to the legislation in force.

4. Each member of the Board of Directors is fully responsible personally when he or she is found guilty or neglects their duties for the benefit and business of the Company.

5. The Board of Directors is entitled to represent the Company in and out of court as well as perform all acts and deeds, both concerning the management and ownership as well as bind

Page 85: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah168 169

serta mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perseroan.

6. Perbuatan-perbuatan Direksi dibawah ini harus mendapat persetujuan tertulis dari

Komisarisdengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku: a. Mengeluarkan surat-surat obligasi; b. Membeli, menjual atau dengan cara lain mendapatkan atau melepaskan hak atas barang-barang inventaris milik Perseroan; c. Melepaskan atau menjual barang tidak bergerak milik Perseroan yang melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Rapat Komisaris; d. Menetapkan struktur organisasi dan tata kerja Perseroan; e. Mengambil bagian baik sebagian atau seluruhnya atau ikut serta di dalam perseroan atau badan-badan lain atau mendirikan perusahaan baru yang tidak dalam rangka penyelamatan piutangf. Melepaskan sebagian atau seluruhnyapenyertaan Perseroan dalam perseroan atau badan-badan lainnya yang tidak dalam rangkapenyelamatan piutang; g. Perbuatan untuk tidak menagih lagi piutang macet yang telah dihapus tagih yang jumlahnya dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Rapat UmumPemegang Saham;

7. Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan hutang seluruh atau lebih dari 50% (lima puluh persen) dari seluruh jumlah harta kekayaan Perseroan, baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, harus mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.

8. Perbuatan hukum sebagaimana dimaksud pada point (7) diatas tanpa persetujuan RUPS, tetap mengikat Perseroan sepanjang pihak lain dalam perbuatan hukum tersebut beretikat baik.

9. Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa transaksi yang mengakibatkan benturan kepentingan antara kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, Komisaris atau Pemegang Saham dengan kepentingan ekonomis Perseroan, Direksi memerlukan Persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar ini dan dengan memperhatikan peraturan perundang-undanganyang berlaku di bidang Perbankan.

10. Kebijakan kepengurusan ditetapkan dalam rapatdireksi dengan memperhatikan ketentuan dan peraturan yang berlaku dibidang perbankan.

11. Direksi untuk perbuatan tertentu atas tanggung

jawabnya sendiri, berhak pula mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya, dengan memberikan kepadanya atau kepada mereka kekuasaan untuk perbuatan tertentu tersebut yang diatur dalam Surat kuasa.

12. Pembagian tugas dan wewenang setiap angota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum

Pemegang Saham dan wewenang tersebut dapat dilimpahkan kepada Komisaris. Dalam menentukan keputusan tersebut perlu mempertimbangkan usulan Direktur Utama.

Program Orientasi Direksi BaruProgram orientasi/pengenalan mengenai Bank Sultengdiberikan kepada anggota Direksi yang diangkat untukpertama kalinya. Pelaksanaan program orientasidilaksanakan oleh Anggota Direksi yang lebih senior. Materi program orientasi yang telah diberikan kepadaDireksi baru antara lain sebagai berikut:

1. Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG oleh Bank Sulteng.2. Gambaran mengenai Bank Sulteng berkaitan denganlingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi,strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangkapanjang, posisi kompetitif, risiko dan masalah-masalah strategis.3. Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan. 4. Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab Direksi.

Program orientasi yang dilaksanakan berupa presentasi,pertemuan, kunjungan ke kantor cabang dan pengkajiandokumen serta program lainnya yang sesuai dengan kebijakan Perusahaan. Selain itu juga diperhatikan tingkatkehadiran/keefektifan Anggota Direksi dalam mengikutirangkaian program pengenalan Bank Sulteng.

Rapat DireksiSelama tahun 2018, Direksi telah melaksanakan rapat rutin Direksi. Sepanjang tahun 2018 tidak terdapat dissenting opinion dalam hasil pelaksanaan rapat. Dalam Tahun 2018, Direksi telah melaksanakan rapat rutin Direksi. Materi rapat Direksi dengan Komisaris yang diselenggarakan selama tahun 2018 adalah sebagai berikut:

the Company with other parties and / or other parties with the Company.

6. The following deeds of the Directors must obtain written approval from the Commissioners by having regard to the regulations in force:

a. Issuing bonds.b. Buying, selling or otherwise acquiring or relinquishing rights on inventory of the Company.c. Removing or selling immovable property of the Company which exceeds a certain amount set by the Board of Commissioners.d. Establishing the organizational structure and workingprocedures of the Company.e. Taking part either partially or wholly, or participating in a company or other entities or establishing a new company that is not in order to save receivables.

f. Removing partially or wholly the company’s investment in the Company or other entities that are not in order to save the receivables.

g. Acts to cease collection of bad debts that have been written off of which the amount from time to time is fixed by the General Meeting of Shareholders.

7. Legal actions to transfer, release rights or make debt guarantees all or more than 50% (fifty percent) of the total assets of the Company, whether in one transaction or several stand-alone transactions or related to each other, must be approved by the Meeting General Shareholders.

8. The legal acts referred to in point (7) above, without the approval of the RUPS, remain binding the Company as long as other parties in such legal acts have a good faith.

9. To undertake a legal act in the form of a transaction that results in a conflict of interest between personal economic interests of Directors, Commissioners or Shareholders with the economic interests of the Company, the Board of Directors requires approval of General Meeting of Shareholders as stipulated in Articles of Association and with due regard to the legislation in force in Banking.

10. Management policies set forth in the meeting of Board of Directors by having regard to the regulation in force in the banking sector

11. A director for certain acts on his own responsibility, is also entitled to appoint one or more as his representative or proxy, by giving him or them the power for certain actions set out in the letter of authorization.

12. Division of tasks and responsibilities of each members of he Board of Directors is determined by the General Meeting of Shareholders and such authority may be delegated to the Commissioner. Determination of such decisions needs to consider the proposal of the Director

New Directors Orientation ProgramThe orientation/introduction program on the Bank Sulteng is given to the appointed members of the Board of Directors for the first time. The implementation of the orientation program is carriedout by the more senior members of the Board of Director. The orientation program materials that have been given to the new Board of Directors are as follows :1. Implementation of GCG principles by the Bank

Sulteng.2. The description of the Bank Sulteng relates to

the scope of activities, financial and operational performance, strategies, short-term and long-term business plans, competitive positions, risks and strategic issues.

3. A description relating to the authority delegated.

4. Description of Duties and responsibilities.

Orientation programs are held in the form of presentations, meetings, visits to branch offices and other documents and programs in accordance with the Company’s policies. In addition, the presence / effectiveness of the Members of the Board of Directors in the follow-up of the introduction program of Bank Sulteng is also considered.

Board of Directors MeetingDuring 2018, the Board of Director has conducted regular meeting of the Board of Director. Throughout the year 2018, there is no dissenting opinion in the results of the meeting. In the Year 2017, the Board of Directors has conducted regular meetings of the Board of Directors. The subjects of the Board of Directors’ meeting with the Board of Commissioners held during 2018 are as follows :

Page 86: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah170 171

No. Tanggal/ Date Agenda Rapat/ Meeting Agenda1 Senin, 08-01-2018

Monday, 08-01-2018Pembahasan Temuan Konfirmasi Hasil Pemeriksaan Umum Kantor Pusat danKantor Cabang Utama (KCU) Palu PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah posisi 30 Juni 2017.Discussion of Results of Confirmation Findings General Headquarters Inspection and Main Branch Office (KCU) of Palu PT. Bank Regional Development in Central Sulawesi Position 30 June 2017.

2 Senin, 08-01-2018Monday, 08-01-2018

Undangan Rapat Persiapan Pelaksanaan TDCC 2018Invitation to Preparation Meeting for TDCC 2018 Implementation

3 Senin, 08-01-2018Monday, 08-01-2018

Rapat Koordinasi Penyusunan Program Kerja BPMDSulteng Tahun 2018Coordination Meeting for the Preparation of the BPMD Work Program Central Sulawesi in 2018

4 Selasa, 09-01-2018Tuesday, 09-01-2018

Klarifikasi Saudara Sarifzen sebagai Direktur OperasionalClarification of Saudara Sarifzen as Director of Operations

5 Rabu, 10-01-2018Wednesday, 10-01-2018

Rapat Komenko :a. Audit OJK : Umum, Market Conduct dan IT.b. Surat Dewan Komisarisc. PKS Bank Sulteng dan Collega.Komenko Meeting:a. OJK Audit: General, Market Conduct and IT.b. Letter of the Board of Commissionersc. PKS of Bank of Sulawesi Tengah and Colleges.

6 Jumat, 12-01-2018Friday, 12-01-2018

Exit Meeting Pemeriksaan Umum IT Bank Sulteng Tahun 2017Exit Meeting of Bank Sulteng General Audit of IT In 2017

7 Senin, 15-01-2018Monday, 15-01-2018

a. Finansial Performance 2017b. Review Pejabat Eksekutif dan Rencana Re organisasic. Persiapan Penerbitan Obligasid. Review PKS Collegae. Dll.a. 2017 Financial Performance b. Executive Officer Review and Organizational Re organizationc. Preparation of Bond Issuance d. Review of PKS Collega e. Etc.

8 Selasa, 16-01-208Tuesday, 16-01-2018

a. Laporan dan Review Kinerja Finansial dan Non Finansial 2017b. Persiapan RUPSa. Report and Review of Financial and Non Performance 2017 Financeb. GMS Preparation

9 Selasa, 23-01-2018Tuesday, 23-01-2018

Undangan Prudential Meeting Rencana Bisnis Bank (RBB) PT. Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah Tahun 2018-2020Invitation to the Prudential Meeting of the Bank’s Business Plan (RBB) PT. Central Sulawesi Regional Development Year 2018-2020

10 Kamis-Jumat,Kamis, 25-01-2018Thursday - FridayThursday, 25-01-2018

RAKOR (Pembahasan Triwulan I Tahun 2018) Permasalahan Hukum yang dialami Bank SultengRAKOR (Discussion of First Quarter of 2018) Legal Problems experienced by Bank Sulteng

11 Senin, 29-01-2018Monday, 29-01-2018

Rapat Pengurus Management Meeting

12 Selasa, 30-01-2018Tuesday, 30-01-2018

Rapat Pengurus Management Meeting

13 Kamis, 01-02-2018 Thursday, 30-01-2018

Rapat AlcoALCO Meeting

14 Kamis, 01-02-2018Thursday, 01-02-2018

Rapat Pengurus “Masalah Hukum”Management Meeting “Legal Problems”

15 Senin, 05-02-2018Monday, 05-02-2018

Pra Exit Meeting Hasil Pemeriksaan KAP tahun buku 2017Pre Exit Meeting for 2017 KAP Examination Results

16 Selasa, 06-02-2018Tuesday, 06-02-2018

Exit Meeting Pemeriksaan Khusus IT dan Pemeriksaan KAP Tahun Buku 2017.Exit Meeting of Special IT and Examination Examinations KAP for Fiscal Year 2017.

17 Jumat, 09-02-2018Friday, 09-02-2018

Undangan Study Banding PT. Bank SutraInvitation to Comparative Study of PT. Bank Sutra

18 Jumat, 09-02-2018Friday, 09-02-2018

1. Laporan Investigasi penyebab demo ke Bank Sulteng2. Tindak lanjut kebijakan pasca demo1. Investigation report on the cause of the demonstration to Bank Sulteng2. Follow-up policy post demonstration

19 Senin, 12-02-2018Monday, 12-02-2018

Meeting OrganisasiOrganizational Meeting

20 Selasa, 13-02-2018Tuesday, 13-02-2018

Lanjutan Meeting OrganisasiAdvanced Organizational Meeting

21 Kamis, 15-02-2018Thursday,15-02-2018

Undangan Penutupan Pelatihan Calon Pegawai Invitation to Closing Candidates for Employee Training

22 Selasa, 20-02-2018Tuesday, 20-02-2018

Undangan Seminar Tinjauan Hukum Terhadap Pengadaan Barang dan Jasa PT. Bank Sulteng.Invitation to the Legal Review Seminar on Procurement of Goods and Services PT. Bank Sulteng

23 Jumat, 02-03-2018Friday, 02-03-2018

Pembahasan Presentasi Tingkat Kesehatan Bank ke OJK.Discussion of Percentage of Bank Soundness to OJK.

24 Jumat, 02-03-2018Friday, 02-03-2018

Presentasi Self Assesment Tingkat Kesehatan Bank (TKB) Semeseter 2 Tahun 2017 Self Assessment Assessment for Bank Soundness (TKB) Semester 2 of 2017

25 Senin, 05-03-2018Monday, 05-03-2018

- Re Organisasi dan Mutasi - Hal-hal yang dianggap penting- Re Organization and Mutations- Things that are considered important

26 Selasa, 06-03-2018Tuesday, 06-03-2018

Lanjutan Rapat Direksi Tanggal 05 MaretContinued Board of Directors Meeting on March 05

27 Senin, 12-03-2018Monday, 12-03-2018

Kasus Kantor Kas Bahometefe Mutasi Pejabat Eksekutif dan lainnyaMutation Case of the Executive Officer Bahomotefe Cash Office and other

28 Jumat, 16-03-2018Friday, 16-03-2018

Undangan Perkenalan sekaligus prsentasiInvitations Introduction as well as presentations

29 Selasa, 20-03-2018Tuesday, 20-03-2018

Kunjungan Team SBFICSBFIC Team Visit

Page 87: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah172 173

30 Selasa, 20-03-2018Tuesday, 20-03-2018

1. Outlook Ekonomi2. Bisnis Bank Sulteng Realisasi Februari 20183. Bisnis Kredit & Funding Tahun 20184. Mapping Perkembangan Suku Bunga.5. COM + OHC = COF & SBDK Februari 20186. Rekomendasi : - Program semarak simpeda HUT Bank Sulteng - Penerbitan Obligasi - Bisnis Funding7. Program Promosi dalam rangka HUT Pemda Prov.1. Economic Outlook2. Sulawesi Tengah Bank Business Realization in February 20183. Credit & Funding Business in 20184. Mapping Interest Rate Development.5. COM + OHC = COF & SBDK February 20186. Recommendations: - Simplified program for Bank Sulteng’s anniversary - Issuance of Bonds - Business Funding7. Promotion Program in the framework of the anniversary of the Provincial

Government of Prov.31 Rabu, 21-03-2018

Wednesday, 21-03-2018

Pembahasan Persiapa RUPS Tahun Buku 2017Discussion on the Meeting of 2017 Year GMS

32 Selasa, 26-03-2018Tuesday, 26-03-2018

- Perkembangan kasus Los- Re- Organisasi dan Mutasi- Hal-hal yang dianggap penting- Development of the case of Los - Reorganization and Mutation - Things that are considered important

33 Senin, 02-04-2018Monday, 02-04-2018

Undangan kesiapan RUPS Tahun 2018Invitation to readiness for AGM 2018

34 Senin, 09-04-2018Monday, 09-04-2018

RUPS Tahun buku 2017 dan Penyamaan Data yang dimiliki.GMS for 2017 Fiscal Year and Data Equation owned.

35 Senin, 09-04-2018Monday, 09-04-2018

Undangan Presentasi Tim Narapatih terkait Job Profile (Div. SDM)Invitation to Presentation by the Narapatih Team regarding Job Profile (Div. SDM)

36 Selasa, 10-04-2018Tuesday, 10-04-2018

Undangan Rapat AlcoAlco Meeting Invitation

37 Rabu, 11-04-2018Wednesday,11-04-2018

Pemberian Penghargaan masa kerja kepada pegawaiPT. Bank Sulteng Tahun 2018.Giving employee tenure awards PT. Bank Sulteng in 2018.

38 Senin, 16-04-2018Monday, 16-04-2018

1. Hasil RUPS2. Final Re Organisasi1. Results of the GMS 2. Final Reorganization

39 Selasa, 17-04-2018Tuesday, 17-04-2018

Keputusan RUPS dan Re-OrganisasiDecision of GMS and Re-Organization

40 Jumat, 20-04-2018Friday, 20-04-2018

Pegawai terbaik Bank Sulteng Tahun 2017.The best employee of Bank Sulteng in 2017.

41 Senin, 23-04-2018Monday, 23-04-2018

Meminta Penjelasan Terkait Permohonan Kajian Draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemberian Kredit Internal PT. Bank Sulteng.Request an Explanation Regarding the Request for Draft Study Credit Standard Operating Procedure (SOP) Internal PT. Bank Sulteng

42 Rabu, 25-04-18Wednesday, 25-04-18

- Undangan Rapat Pengurus- Tindak Lanjut Hasil RUPS- Invitation to the Management Meeting- Follow-up on GMS Results

43 Rabu, 25-04-18Wednesday, 25-04-18

1. Kulim oleh Sdr. Ahmad Said2. On Time Performance3. Review Agenda Rapat Bulan Lalu : - SKMR : Review SK TKB, SK PRC, Pelatihan TKB - SKK : Progress SLIK, code of conduct pernyataan tahunan, komitmen kepada OJK dan EBg.4. Kegiatan SKK & SKMR Bulan Mei5. Review KPI6. Laporan singkat yang melakukan perjalanan dinas7. Rencana Family Gathering.1. 5 minutes speech by Mr. Ahmad Said2. On Time Performance3. Review of the Last Month’s Meeting Agenda: - SKMR: Review of TKB SK, SK PRC, TKB Training - SKK: SLIK Progress, code of conduct statement annual, commitment to OJK and eBg.4. SKK Activities & SKMR in May5. Review of KPIs6. A brief report on official travel7. Family Gathering Plan.

44 Kamis-Jumat,26-27 April 2018Thursday - Friday,26-27 April 2018

1. Presentasi E-Money, E-Samsat, E-PBB Barcode, Credit Card, Kasda Online, dan Produk-produk IT yang baru.2. Penjelasan struktur organisasi baru 2018.3. Realisasi vs target TW II 20184. Rencana Kerja TW 2 20185. Evaluasi kinerja cabang dan kantor kas tahun 20176. Pengumuman Nominasi karyawan beRprestasi 20171. Presentation of E-Money, E-Samsat, E-PBB Barcode, Credit Card, Kasda Online, and new IT Products.2. Explanation of the new organizational structure 2018.3. Realization vs. the target of TW II 20184. 2018 TW 2 Work Plan5. Performance evaluation of branches and cash offices in 20176. Announcement of 2017 outstanding employees

45 Kamis, 07-06-2018Thursday, 07-06-2018

Undangan Rapat Rutin PengurusInvitation to the Executive Board Meeting

46 Rabu, 06-06-2018Wednesday, 06-06-2018

Masing-masing cabang menyiapkan data:1. Debitur bermasalah2. Penyebab Debitur bermasalah3. Action plan penyelesaian4. Target PenyelesaianEach branch prepares data:1. Debtors have problems2. Causes of troubled debtors3. Settlement action plan4. Target Settlement

47 Kamis, 07-06-2018Thursday, 07-06-2018

1. Ceramah agama2. Buka puasa3. Sholat Maghrib1. Religious lectures2. Break the fast3. Pray Maghrib

Page 88: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah174 175

48 Kamis, 28-06-2018Thursday, 28-06-2018

1. Outlook Ekonomi2. Binis Bank Sulteng s/d Mei 20183. Bisnis dan pertumbuhan kredit s/d Mei 20184. Dan lain-lain1. Economic Outlook 2. Bank Sulteng Business until May 2018 3. Business and credit growth until May 2018 4. Others

49 Jumat, 27-07-2018Friday, 27-07-2018

1. Outlook Ekonomi2. Binis Bank Sulteng s/d Juni 20183. Bisnis dan pertumbuhan kredit s/d Juni 20184. Dan lain-lain1. Economic Outlook 2. Bank of Sulteng business until June 2018 3. Business and credit growth until June 2018 4. Others

50 Jumat, 27-07-2018Friday, 27-07-2018

Hal-hal yang dianggap penting.Things that are considered important.

51 Senin, 30-07-2018Monday, 30-07-2018

Undangan pra-exit meeting OJKInvitation to OJK pre-exit meeting

52 Selasa, 31-07-2018Tuesday, 31-07-2018

Undangan Exit Meeting OJKInvitation to OJK Exit Meeting

53 Selasa, 7-08-2018Tuesday, 7-08-2018

Undangan Exit Meeting BPKInvitation to Exit Meeting BPK

54 Rabu, 08-08-2018Wednesday,08-08-2018

Pembahasan terkait review struktur biaya operasional Bank Sulteng.Discussion related to review of the structure of operational costs Bank Sulteng.

55 Rabu, 08-08-2018Wednesday,08-08-2018

1. On Time Performance2. Laporan Perjalanan Dinas SKK dan SKMR3. a. SKK : Komitmen Bank terhadap OJK, Pernyataan Tahunan, Code of conduct, SE Denda, Pengkinian data nasabah. b. SKMR : Pelatihan / Rapat TKB, Laporan Stress Test, Komitmen SKMR pada OJK, Rapat KOMENKO.4. Persiapan Qurban.1. On Time Performance2. SKK Official Travel Report and SKMR3. a. SKK: Bank Commitment to OJK, Statement Annual, Code of conduct, SE Fines, Taxpayers customer data. b. SKMR: TKB Training / Meeting, Stress Test Report, SKMR commitment to OJK, KOMENKO Meeting.4. Preparation for Ied adha.

56 Jumat, 24-08-2018Friday, 24-08-2018

1. Komitmen kepada OJK2. Laporan ICAAP/KPMM1. Commitment to OJK2. ICAAP / KPMM Report

57 Senin, 27-08-2018Monday, 27-08-2018

Undangan Entry Meeting BPK.Invitation to BPK Entry Meeting.

58 Selasa, 28-08-2018Tuesday, 28-08-2018

Undangan Pra Exit Internal Audit Jasa TeknologiInvitation to Pre Exit Internal Audit Technology Services

59 Rabu, 05-09-2018Wednesday, 05-09-2018

1. Perkenalan Pengurus2. Rencana Pengukuhan.3. Program Jangka Pendek dan Jangka Menengah4. Hal-hal penting lainnya1. Introduction to the Management2. Inaugural Plan.3. Short and Medium Term Programs4. Other important things

60 Senin, 22-10-2018Monday, 22-10-2018

1. SWOT analysis dampak bencana Gempa Tsunami dan Likuifaksi (GTL) 2. Action plan pasca bencana gempa tsunami dan likuifaksi1. SWOT analysis of the impact of the Tsunami and Likuifaksi (GTL) earthquake 2. Action plan after the earthquake and tsunami liquefaction disaster

61 Kamis, 1 November 2018Thursday, 1 November 2018

Kebijakan umum DireksiGeneral policies of the Directors

62 Kamis, 1 November 2018Thursday, 1 November 2018

1. Membahas hasil keputusan fit and proper test dari OJK 2. Usulan pemberian santunan kepada karyawan dan pengurus yang terdampak bencana.1. Discuss the results of the OJK fit and proper test decisions 2. Propose compensation for employees and management affected by the disaster.

63 Senin, 19 November 2018Monday, 19 November 2018

1. Pembahasan terkait FRAUD 2. Displin Kerja Pegawai1. Discussion related to FRAUD2. Employee Work Discipline

64 Senin,3 Desember 2018Monday,3 Desember 2018

Kinerja dan Disiplin Karyawan/ti Bank SultengPerformance and Discipline of Bank Sulteng Employees

65 Kamis, 20 Desember 2018Thursday, 20 December 2018

Membahas progres pembangunan gedung kantor Diklat Bank Sulteng dan proses klaim asuransi pasca bencana.Discussed the progress of the construction of the Bank Sulteng Education and Training Office building and the post-disaster insurance claim process.

Page 89: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah176 177

Keputusan DireksiSelama tahun 2018 anggota Direksi telah mengeluarkan berbagai keputusan berupa Surat Keputusan Direksi dan Surat Edaran Direksi sebanyak 126 surat keputusan.

Program Peningkatan Kompetensi DireksiDalam rangka memfasilitasi pelaksanaan peningkatan kompetensi Direksi maka Anggota Direksi mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pendidikan berkelanjutan yang dikombinasikan dalam self study dan keikutsertaan pada pendidikan khusus, pelatihan, workshop, seminar, conference yang dapat bermanfaat dalam meningkatkan efektivitas fungsi Anggota Direksi dan sebagai pelaksanaan komitmen Direksi dalam meningkatkan kompetensi.

Penilaian Kinerja Masing-Masing Komite DireksiDireksi melakukan penilaian kinerja terhadap masing-masing Komite Direksi secara rutin setiap tahun sebagai bahan pertimbangan dalam rangka peningkatan kualitas pelaksanaan tugas organ pendukung Direksi. Masing-masing Komite Direksi dinilai berdasarkan kinerja pelaksanaan tugas komite yang mencakup realisasi laporan pelaksanaan tugas komite sesuai dengan tanggung jawab masing-masing dan rekomendasi yang diberikan dalam tugasnya membantu pelaksanaan fungsi Direksi.

Sekretaris PerusahaanSekretaris Perusahaan Bank Sulteng mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan. Sekretaris Perusahaan memiliki fungsi utama dalam rangka membantu tugas Direksi, yaitu sebagai public relation/Corporate communication, institution relations, GCG implementation, monitoring pencapaian Key Performance Indicator (KPI), monitoring pelaksanaan kegiatan Tanggung Jawab Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) serta administrasi dokumen kebijakan dan notulensi rapat Direksi. Pada periode tahun 2017, Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Anis Hasbullah.

Bank Sulteng memiliki komitmen yang tinggi dalam penyediaan dan pemenuhan SDM yang berkualitas di Unit Sekretaris Perusahaan. Hal ini mengingat begitu pentingnya fungsi dan peran Sekretaris Perusahaan dalam membantu pengelolaan Perusahaan, sehingga penyediaan SDM yang memenuhi kualifikasi dan standar kompetensi menjadi sebuah keharusan. Maka unit Sekretaris Perusahaan terus berupaya mengembangkan

kualitas SDM di unit Sekretaris Perusahaan dengan mengikutsertakan personel Sekretaris Perusahaan dalam berbagai program pendidikan dan pelatihan (Diklat).

Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan

Tugas Sekretaris Perusahaan Bank Sulteng adalah:

1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (Business Plan) Divisi Corporate Secretary.

2. Bertanggungjawab atas terselenggaranya dukungan kesekretariatan dan protokol kepada Direksi.

3. Mengkoordinir administrasi surat masuk / keluar dan meneliti disposisi Direksi serta menyampaikannya kepada unit kerja yang dituju.

4. Bertanggungjawab atas kelancaran arus dokumen yang beredar antar Direksi.

5. Memantau dan menginformasikan kembali tindak lanjut atas surat-surat / dokumen yang telah didisposisi Direksi yang ditujukan kepada Unit Kerja terkait.

6. Menginformasikan kepada Direksi atas jadwal undangan yang harus dihadiri baik secara tertulis maupun lisan dan bekerjasama dengan sekretaris Direksi dalam hal sebagai berikut :a. Pemenuhan undangan untuk menghadiri

acara tertentub. Pemberian ucapan selamat pada hari dan

event-event tertentu.7. Mengkomunikasikan kepada Divisi / Unit Kerja

terkait untuk mempersiapkan / melengkapi bahan dalam rangka pelaksanaan rapat sesuai jadwal yang telah ditentukan.

8. Membuat notulen rapat Direksi / Divisi dan rapat Pimpinan serta menyampaikan hasil rapat kepada Direksi dan Unit Kerja terkait.

9. Mengatur dan menyusun rencana perjalanan dinas / kunjungan kerja resmi Direksi.

10. Mengkoordinir seluruh kebutuhan Direksi dalam rangka pelaksanaan tugas kedinasan berkoordinasi dengan Unit Kerja terkait.

11. Mengkoordinir kegiatan antar jemput Direksi dan Komisaris yang melaksanakan perjalanan dinas.

12. Mengkoordinir pelaksanaan tugas sekretaris Direksi.

13. Mengkoordinir protokoler Direksi.14. Mengkoordinir penyelenggaraan penandatanganan kerjasama dengan pihak ketiga, serah terima jabatan Direksi / Kepala Divisi / Kepala Unit / Pemimpin Cabang.

Decisions of Directors During 2018 members of the Board of Directors issued various decisions in the form of Directors Decrees and 126 Directors’ Decrees.

Directors Competency Enhancement ProgramIn order to facilitate the implementation of the Board of Directors’ competency improvement, the Board of Directors members have the opportunity to participate in continuing education combined in self study and participation in special education, training, workshops, seminars, conferences that can be useful in increasing the effectiveness of the Board of Directors’ functions and as implementing the Board of Directors’ commitment to improve competence.

Directors Performance AssessmentThe Board of Directors conducts performance appraisals on each of the Directors’ Committees on a regular basis every year for consideration in order to improve the quality of implementation of duties of supporting organs of the Board of Directors. and each recommendation given in their duties to assist in the implementation of the functions of the Board of Directors.

Company SecretaryCorporate Secretary of Bank Sulteng has a mission to support the creation of a consistent and sustainable Corporate image through the management of an effective communication program to all stakeholders. The Corporate Secretary has the main functions in assisting the Board of Directors’ duties as public relations, Corporate relations, GCG implementation, monitoring of Key Performance Indicator (KPI) performance, monitoring of Corporate Social Responsibility (CSR) policies and minutes of meetings of the Board of Directors. In 2017, the Corporate Secretary is held by Anis Hasbullah.

Bank Sulteng has a high commitment in providing and fulfilling qualified human resources in the Corporate Secretary Unit. This is due to the importance of the function and role of the Corporate Secretary in assisting the management of the Company, so that the provision of qualified human resources and competency standards is a must. Thus, the Corporate Secretary Unit continuously strives to develop the quality of human resources in the Corporate Secretary

unit by involving the Company Secretary personnel in various education and training programs (Diklat).

Implementation of Corporate Secretary Duties

The duties of Corporate Secretary of Bank Sulteng are :1. Develop Work Plan and Business Plan of Corporate Secretary Division.2. Responsible for the implementation of secretarial

support and protocol to the Board of Directors.

3. Coordinate the administration of incoming / outgoing mail and examine the disposition of the Board of Directors and submit it to the intended work unit.

4. Responsible for the smooth flow of documents circulated among the Directors.5. Monitor and re-inform follow-up on letters /

documents that have been disposed of by the Board of Directors to the relevant Work Unit.

6. Inform the Board of Directors of the invitation schedule to be attended both in writing and orally and in cooperation with the Secretary of the Board of Directors in the following cases:a. Fulfillment of invitations to attend certain events

b. Giving congratulations on certain days and events.

7. Communicate to the relevant Division / Working Unit to prepare / complete the material in the framework of meeting the meeting on a predetermined schedule.

8. Make minutes of meetings of the Board of Directors/Divisions and meetings of the Chairman and convey the results of the meeting

to the relevant Directors and Working Units. 9. Arrange and formulate official travel plans /

official visit of the Board of Directors. 10. Coordinate all the needs of the Board of Directors

in the context of the implementation of official duties in coordination with the relevant Work Unit.

11. Coordinate the activities of the Board of Directors and Commissioners taking delivery of official travel.

12. Coordinate the execution of duties of the Secretary of the Board of Directors.

13. Coordinate the Board of Directors’ protocol.14. Coordinate the signing of cooperation with third

parties, the handover of positions of Directors / Division Head / Unit Head / Branch Manager.

Page 90: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah178 179

15. Mengkoordinasikan penyelenggaraan upacara resmi Direksi.

16. Mengkoordinir penyusunan sambutan / pidato Direksi untuk kegiatan intern maupun ekstern.

17. Mengkoordinir penyusunan materi presentasi Direksi dalam rangka expose kepada pihak ektern.

18. Menyusun Buku Pedoman Perusahaan Divisi Corporate Secretary.

19. Memberikan layanan konsultasi hukum mengenai masalah kebijakan, praktik hukum yang berkaitan dengan kegiatan usaha Bank.

20.Menampung dan melayani permintaan advis dari semua unit organisasi Bank dan memberikan penjelasan, bimbingan dan pemecahan atas masalah hukum yang berhubungan dengan pola kebijakan Bank.

21. Mendampingi / membantu Divisi dan unit kerja lain dalam rangka melakukan negosiasi dengan pihak ekstern yang berkaitan dengan masalah hukum yang dihadapi.

22. Mengkaji dan memberi saran hukum terhadap tindakan yang menyimpang dari kebijakan dan standar hukum yang berlaku.

23. Memberikan saran atau pendapat hukum dalam rangka pembuatan skim produk baru beserta petunjuk pelaksanaannya.

24.Mengusulkan pembentukan Panitia dalam rangka penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan bertanggung jawab atas penyusunan laporan pertanggung-jawaban Direksi kepada Pemegang Saham.

25.Bertanggungjawab atas terselenggaranya program-program kehumasan, pembinaan relasi, hubungan dengan media massa dan kegiatan protokol yang berhubungan dengan kepentingan Bank.

26.Mengelola kegiatan informasi yang berhubungan dengan Corporate image Bank termasuk press release.

27.Menata usahakan dokumen yang berkaitan dengan bidang tugasnya.28. Sesuai tugasnya mewakili Bank Sulteng dalam mengadakan hubungan dengan pihak ketiga.

29.Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi.

Komite Di Bawah Direksi

Komite Manajemen RisikoKomite Manajemen Risiko dibentuk dengan SK Direksi . Adapun tugas Komite Manajemen Risiko adalah memberikan rekomendasi kepada Direksi yang meliputi:1. Penyusunan kebijakan Manajemen Risiko serta

perubahannya, termasuk Strategi Manajemen risiko, tingkat risiko yang diambil dan toleransi risiko, kerangka manajemen risiko serta rencana

kontijensi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal.

2. Penyempurnaan proses manajemen risiko secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan dan profil risiko bank dan hasil evaluasi terhadap efektifitas penerapan manajemen risiko.

3. Menetapkan hal-hal terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal seperti keputusan pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis bank yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan berdasarkan suatu pertimbangan bisnis dan hasil analisis yang terkait dengan transaksi atau kegiatan usaha bank tertentu sehingga memerlukan adanya penyimpangan terhadap prosedur yang telah ditetapkan bank.

Asset Liabilities Committee (ALCO)Komite ALCO adalah suatu komite permanen yang dibentuk untuk menyusun kebijakan dan membuat keputusan dalam mengelola dan mengendalikan kekayaan keuangan dan kewajiban keuangan PT. Bank Sulteng.

Komite ALCO dibentuk dengan SK Direksi yang mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain pencapaian rentabilitas bank sesuai target keuntungan (laba), pertumbuhan neraca dan beberapa ukuran rentabilitas yang telah ditetapkan dalam anggaran; merumuskan dan memutuskan pricing strategi; menilai, mengevaluasi performance bank yang berkaitan dengan posisi GAP (GAP Management) dalam kaitannya dengan fluktuasi tingkat bunga; menyampaikan informasi kepada Direksi mengenai setiap perkembangan ketentuan dan peraturan terkait yang mempengaruhi strategi dan kebijakan ALMA (Assets Liabilities Management).

Komite Tekhnologi Informasi Steering Commitee Teknologi Informasi dibentuk berdasarkan SK Direksi yang bertanggung jawab menyusun rencana strategis teknologi informasi (Information Technology Strategic Plan) yang searah dengan rencana strategis kegiatan usaha Bank, kesesuaian proyek-proyek teknologi informasi yang disetujui dengan rencana strategis teknologi informasi, kesesuaian teknologi informasi dengan kebutuhan sistem informasi manajemen dan kebutuhan kegiatan usaha bank, merencanakan dan menentukan IT Blue Print PT. Bank Sulteng, serta menyelaraskan dan menetapkan arsitektur teknologi perusahaan dengan tujuan–tujuan strategis perusahaan secara umum.

15. Coordinate the implementation of the official ceremony of the Board of Directors.

16. Coordinate the preparation of speeches / speech of the Board of Directors for internal and external activities.

17. Coordinate the preparation of the presentation material of the Board of Directors in the framework of expose to the external party.

18. Prepare Company Corporate Secretary Division Corporate Manual.

19. Providing legal consultation services concerning policy issues, legal practices relating to the Bank’s business activities.

20. Accommodate and serve requests for advice from all Bank organizational units and provide explanations, guidance and solving on legal issues related to the Bank’s policy patterns.

21. Accompanying / assisting Divisions and other work units in order to negotiate with external parties relating to legal issues faced.

22. Review and advise against actions that deviate from prevailing legal policies and standards.

23. Provide advice or legal opinion in the framework of making a new product scheme and implementation instructions.

24. Propose the establishment of the Committee for the purpose of holding the General Meeting of Shareholders (AGM) and s responsible for the preparation of the Board of Directors accountable report to the Shareholders.

25. Responsible for the implementation of public relations programs, fostering relations, relations with the mass media and protocol activities related to the interests of the Bank.

26. Manage information activities related to Corporate image Bank including press release. 27. Administer documents relating to the field of duty.

28. In accordance with his duty to represent Bank Sulteng in establishing relationships with third parties.

29. Carries out other duties granted by the Board of Directors.

Committee Under Directors

Risk Management CommitteeThe Risk Management Committee is established by a Decree of the Board of Directors. The task of the Risk Management Committee is to provide recommendations to the Board of Directors covering :1. Formulation of Risk Management policy and

its amendment, including Risk Management Strategy, risk level and risk tolerance, risk

management framework and contingency plan to anticipate abnormal condition.

2. Completion of risk management process periodically and incidental as a result of a change of bank external condition affecting capital adequacy and bank risk profile and evaluation result to effectiveness of risk management implementation.

3. Determine matters related to business decisions that deviate from normal procedures such as significant exceeding business expansion decisions compared to predetermined business bank plans or risk positions / exposures that exceed pre-determined limits based on business considerations and analytical results which is related to certain bank transactions or business activities, thus requiring irregularities against procedures established by the bank.

Asset Liabilities Committee (ALCO)ALCO Committee is a permanent committee established to formulate policies and make decisions in managing and controlling financial wealth and financial liabilities of PT. Bank Sulteng.

ALCO Committee is established by a Decree of the Board of Directors which has duties and responsibilities, among others, achievement of bank profitability based on profit targets (profit), balance sheet growth and some measures of profitability specified in the budget; formulate and decide on pricing strategy; assess, evaluate bank performance relating to the position of GAP (GAP Management) in relation to interest rate fluctuations; convey information to the Board of Directors on any progress of related provisions and regulations affecting the strategy and policy of ALMA (Assets Liabilities Management).

Information Technology CommitteeSteering Committee Information Technology is established based on the Decree of the Board of Directors responsible for drawing up the Information Technology Strategic Plan that is in line with the Bank’s strategic business plan, the suitability of approved information technology projects with the information technology strategic plan, the conformity of information technology with the needs management information system and bank business activity, plan and determine IT Blue Print PT. Bank Sulteng, as well as align and define the company’s technology architecture with the company’s strategic objectives in general.

Page 91: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah180 181

Komite Sumber Daya ManusiaKomite SDM adalah suatu komite khusus yang dibentuk untuk mengelola dan memonitor pelaksanaan program pengembangan karir dan penyelesaian pelanggaran ketentuan/tata tertib karyawan bank agar program tersebut dapat berjalan secara efektif. Komite SDM dibentuk dengan SK Direksi PT. Bank Sulteng

Sistem Pengendalian InternalBerdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/ PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI Nomor 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009, Bank Sulteng melaksanakan Sistem Pengendalian Intern (SPI) secara efektif terhadap pelaksanaan kegiatan usaha dan operasional pada seluruh jenjang organisasi sesuai Pedoman Standar Sistem Pengendalian Internal bagi Bank Umum yang tertuang dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 5/22/DPNP tanggal 29 September 2003.

Sistem Pengendalian Intern (SPI) merupakan suatu mekanisme pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen Bank Sulteng, secara berkesinambungan untuk menjaga dan mengamankan asset bank, menjamin tersedianya laporan yang lebih akurat dan dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, mengurangi dampak keuangan/kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan/fraud dan pelanggaran aspek kehati-hatian serta meningkatkan efektifitas organisasi dan meningkatkan efIsiensi biaya.

Tujuan Sistem Pengendalian InternalTujuan Bank Sulteng membangun Sistem Pengendalian Internal adalah sebagai berikut:1. Tujuan Kepatuhan

a. Menjamin semua kegiatan usaha bank sesuai ketentuan yang berlakub. Ketentuan terdiri atas undang-undang, peraturan pemerintah, otoritas pengawas dan ketentuan intern bank.

2. Tujuan Informasia. Menyediakan laporan yang benar, lengkap, tepat waktu dan relevanb. Untuk pengambilan keputusan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan

3. Tujuan Operasionala. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber danab. Melindungi risiko kerugian

4. Tujuan budaya risikoa. Identifikasi dan menilai penyimpangan secara dinib. Menilai kewajaran kekebijakan dan prosedur

Pengendalian Operasional dan Keuangan dan Kepatuhan

Terhadap Peraturan Perundang-udanganTata Kelola Perusahaan Corporate Governance Sebagai salah satu proses yang dijalankan oleh seluruh jajaran Bank, maka Sistem Pengendalian Internal diterapkan dalam penetapan strategi di seluruh organisasi dan didesain untuk dapat mengidentifikasi kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang dapat mempengaruhi perusahaan, dan untuk mengelola risiko agar tetap berada dalam batas toleransi (risk appetite), untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam rangka pencapaian tujuan Perusahaan.

Bank Sulteng telah memiliki sistem pengendalian intern yang mencakup pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris, Direksi, Divisi/ Sekretaris Perusahaan/ Satuan Kerja dan unit kerja terkait dimana masing-masing maupun fungsi kontrol utamanya melekat pada masing-masing pejabat (risk owner) secara berjenjang.

Bank Sulteng senantiasa melakukan perbaikan-perbaikan pengendalian internal secara menyeluruh dengan tujuan agar dapat meningkatkan risk control system yang baik, mendeteksi timbulnya penyimpangan/ fraud secara dini dan adanya kesesuaian operasional dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.

Kesesuaian dengan Internal Control FrameworkKerangka Sistem Pengendalian Internal Bank Sulteng berprinsip pada kerangka kerja COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission). Kerangka kerja COSO melihat pengendalian internal sebagai bangunan yang utuh pada proses bisnisPerusahaan, dan bukan sebagai komponen terpisah pada aktivitas bisnis Perusahaan. Kerangka SistemPengendalian Internal dari COSO terdiri dari lima elemen, yaitu :1. Pengawasan oleh manajemen dan pembentukan lingkungan pengendalian ( control environment)2. Identifikasi dan penilaian risiko ( risk assessment )3. Kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi (control activities )4. Sistem akuntansi, informasi dan komunikasi(information and communication )5. Kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan (monitoring)

Human Resources CommitteeThe Human Resources Committee is a special committee established to manage and monitor the implementation of career development programs and settle violations of the provisions / discipline of bank employees in order for the program to run effectively. The Human Resources Committee is established by a Decree of the Board of Directors of PT. Bank Sulteng

Internal Control SystemBased on Bank Indonesia Regulation Number 5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 regarding Risk Management Implementation for Commercial Banks as amended by Bank Indonesia Regulation Number 11/25 / PBI / 2009 dated July 1, 2009, Bank Sulteng implements Internal Control System (SPI) effectively to the implementation of business and operational activities at all levels of the organization in accordance with the Standard Guidelines of the Internal Control System for Commercial Banks as contained in Bank Indonesia Circular Letter Number 5/22 / DPNP dated September 29, 2003.

The Internal Control System (SPI) is a monitoring mechanism established by the Bank Sulteng’s management, on an ongoing basis to safeguard and secure bank assets, ensure the availabilityof more accurate and reliable reports, improve compliance with applicable laws and regulations, reduce impacts financial / losses, irregularities including fraud and prudential violations as well as improving organizational effectiveness and improving cost efficiency.

Purpose of the Internal Control SystemThe purpose of Bank Sulteng to build the Internal Control System is as follows :1. Compliance Purposes

a. Ensure all business activities of the bank in accordance with applicable provisionsb. Provisions consist of laws, government regulations, regulatory authorities and internal bank regulations.

2. Information Purposesa. Provide true, complete, timely and relevant reportsb. For the right decision and can be accounted

3. Operational Purposesa. Improve the effectiveness and efficiency of the use of funding sourcesb. Protects the risk of loss

4. Culture Risk Purposesa. Identify and assess irregularities in this way

b. Assess the reasonableness of policies and

procedures

Operational and Financial and Compliance Control

Against LegislationAs one of the processes run by all levels of the Bank, the Internal Control System is implemented in strategy-setting throughout the organization and is designed to identify the likely occurrence of an event that may affect the company, and to manage risk in order to stay within the limits of tolerance (risk appetite) , to provide reasonable assurance in the context of achieving the Company’s objectives.

The Bank Sulteng has an internal control system that includes active supervision by the Board of Commissioners, the Board of Directors, the Division / Corporate Secretary / Work Unit and the respective working units in which each or the main control function is attached to each of the officials (risk owner) in stages.

Bank Sulteng continually undertakes extensive internal control improvements with the aim of enhancing good risk control system, detecting early fraud and operational conformance with applicable procedures and regulations.

Compatibility with the Internal Control FrameworkThe Framework for Internal Control Systems of the Bank Sulteng is principled in the COSO framework of the Committee of Sponsorship Organizations of the Treadway Commission. The COSO framework sees internal control as a complete building on he business processes of the Company, and not as a separate component of the Company’s business activities. The COSO Internal Control System Framework consists of five elements:1. Supervision by management and establishment of control environment

2. Risk identification and assessment (risk assessment)3. Activity control and segregation of functions (control activities)4. Accounting system, information and communication (information and communication)5. Monitoring activities and corrective action deviations (monitoring)

Page 92: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah182 183

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia dan kerangka Sistem Pengendalian Internal dari COSO, Bank Sulteng membangun skema Sistem Pengendalian Internal Bank Sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum, disamping membentuk fungsi yang menangani kepatuhan, Bank Sulteng membentuk Divisi Audit Intern yang menjalankan fungsi audit intern dan mengevaluasi kecukupan sistem pengendalian internal.

Evaluasi Atas Efektivitas Sistem Pengendalian InternalBank terus mendorong upaya peningkatan sistem pengendalian intern yang efektif. Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) berperan dalam mengevaluasi kecukupan dan efektivitas pengendalian intern yang dilakukan oleh manajemen Bank. Pengendalian Internal merupakan bagian yang terintegrasi dalam sistem dan prosedur dalam setiap kegiatan di unit kerja sehingga apabila terjadi penyimpangan maka dapat diketahui secara dini dan dilakukan langkah perbaikan oleh unit kerja yang bersangkutan.

Segala sesuatu terkait dengan permasalahan kecukupan pengendalian intern telah dilaporkan kepada Direksi dan langkah-langkah tindak lanjut telah dilakukan untuk meminimalkan risiko. Laporan juga disampaikan kepada Dewan Komisaris melalui Komite-komite yang telah dibentuk.

Laporan KepatuhanDivisi Kepatuhan Bank Sulteng dalam melaksanakan tugasnya telah melakukan kajian kepatuhan atas setiap rencana penetapan kebijakan intern, sehingga penerapannya dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Direktur Kepatuhan Bank Sulteng telah menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya setiap bulan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris serta menyampaikan laporan pokok-pokok pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan setiap semester kepada Bank Indonesia/ Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan Bank Sulteng telah disesuaikan PBI Nomor 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 maupun best practices perbankan. Optimalisasi fungsi kepatuhan terus disempurnakan sejalan dengan perkembangan organisasi Bank Sulteng dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/2/ PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.

Bank Sulteng telah memenuhi seluruh Peraturan

Bank Indonesia, OJK dan peraturan perundang- undangan lain yang berlaku sesuai dengan pelaksanaan prinsip kehati-hatian (prudential), maka dilakukan upaya–upaya sebagai berikut:

• Melakukan pemantauan terhadap pemenuhan ketentuan mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit, Kualitas Aktiva Produktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN), serta Giro Wajib Minimum (GWM);

• Melakukan pemantauan kepatuhan dibidang kebijakan untuk memastikan bahwa setiap ketentuan internal yang dikeluarkan dan diberlakukan mematuhi ketentuan eksternal dan internal lainnya yang berlaku;

• Memantau kepatuhan dalam penyampaian Laporan ke Bank Indonesia dan OJK;

• Pemantauan terhadap perjanjian dan komitmen bank serta tindak lanjut hasil audit, baik auditor internal maupun auditor eksternal.

Satuan Kerja Audit Internal & Anti FraudStruktur Pengendalian Intern dan pelaksanaan fungsi audit intern telah dilaksanakan sesuai dengan SEBI Nomor 5/22/DPNP tanggal 29 September 2003 tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern Bagi Bank Umum. Audit Intern merupakan bagian dari struktur pengendalian intern dan merupakan segala bentuk kegiatan yang berhubungan dengan audit dan pelaporan hasil audit mengenai terselenggaranya struktur pengendalian secara terkoordinasi dalam setiap tingkatan manajemen bank. Pembentukan SKAI Bank Sulteng mengacu pada :

1. Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank(SPFAIB).

2. Peraturan Bank Indonesia No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.11/25/PBI/2009.

3. Surat Edaran Bank Indonesia No .5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 perihal Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011.

SKAI merupakan unit kerja setingkat Divisi yang melakukan fungsi audit secara internal Bank, dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama. Unit kerja ini dipimpin oleh seorang kepala Divisi, dimana pengangkatannya terlebih dahulu

Based on Bank Indonesia Regulation and the framework of the Internal Control System of COSO, Bank Sulteng established a scheme of Bank Internal Internal Control In line with Bank Indonesia Regulation concerning Assignment of Compliance Director and Implementation of Standard for Implementation of Internal Audit Function of Commercial Bank, besides establishing compliance handling function, Bank Sulteng establishes Internal Audit Division which performs internal audit function and evaluates the adequacy of internal control system.

Evaluation of the Effectiveness of the Internal Control SystemThe Bank continues to encourage efforts to improve effective internal control systems. Internal Audit Unit (SKAI) plays a role in evaluating the adequacy and effectiveness of internal controls undertaken by the Bank’s management. Internal Control is an integrated part in the system and procedures in every activity in the work unit so that if there is a deviation it can be known early and performed remedial steps by the work unit concerned.

Everything related to internal control adequacy issues has been reported to the Board of Directors and follow-up measures have been taken to minimize risks. Reports are also submitted to the Board of Commissioners through established Committees.

Compliance ReportThe Bank Sulteng Compliance Division in performing its duties has conducted a compliance review on each internal policy decision plan, so that its implementation can be run in accordance with the prevailing regulations.

The Compliance Director of Bank Sulteng has submitted a report on the implementation of their duties and responsibilities every month to the President Director and the Board of Commissioners and submits a report on the performance of the Compliance Director’s duties every semester to Bank Indonesia / Financial Services Authority (OJK). Implementation of the duties of the Director of Compliance of Bank Sulteng has been adjusted to PBI Number 1/6/PBI/1999 dated September 20, 1999 and best practices of banking. The optimization of compliance function continues to be mproved in line with the development of the Bank Sulteng and Bank Indonesia Regulation Number 13/2/PBI/2011 dated January 12, 2011 on the Implementation of Commercial Bank Compliance Function.

The Bank Sulteng has complied with all Bank

Indonesia, OJK and other laws and regulations in accordance with prudential principles, the following efforts are made:

• Monitoring the fulfillment of provisions concerning Minimum Capital Requirement (KPMM), Maximum Lending Limit, Productive Asset Quality and Reserves of Decreased Loss (CKPN), as well as Minimum Statutory Reserves (GWM);

• Monitor compliance in the field of policy to ensure that any internal provisions issued and enforced comply with other external and applicable provisions;

• Monitor compliance in the submission of Report on Indonesian Banks and FSA;

• Monitoring of promises and bank commitments follows up on the audit results, both internal auditors and external auditors.

Internal & Anti Fraud Audit UnitInternal Control Structure and internal audit function have been implemented in accordance with SEBI Number 5/22/DPNP date September 29, 2003 on Guidelines for Standard of Internal Control System for Commercial Banks. Internal Audit is a part of the internal control structure and constitutes all forms of activities related to the audit and reporting of audit results on the implementation of coordinated control structures in every level of bank management.

The establishment of the SKAI of the Bank Sulteng refers to :1. Bank Indonesia Regulation No.1/6/PBI/1999

dated September 20, 1999 on the Assignment of Compliance Director and Implementation of Bank Internal Audit Function Implementation Standard (SPFAIB).

2. Bank Indonesia Regulation No.5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 concerning Application of Risk Management for Commercial Banks as amended by Bank Indonesia Regulation No. 11/25/PBI/2009.

3. Bank Indonesia Circular Letter No. 5/21/DPNP dated September 29, 2003 regarding Risk Management Application for Commercial Banks as amended by Circular Letter of Bank Indonesia No. 13/23/DPNP dated October 25, 2011.

SKAI is a division-level work unit that performs the Bank’s internal audit function, and is directly responsible to the President Director. This work unit is headed by a Division head, where the appointment first gets approval from the Board of Commissioners

Page 93: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah184 185

mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada OJK/BI.

Seluruh pedoman, kebijakan dan/atau Peraturan yang terkait dengan kegiatan Divisi SKAI masih berpedoman kepada :1. Surat Keputusan Direksi Nomor : 58/SK/BPD-

ST/2017 tentang revisi buku pedoman audit teknologi informasi Bank Sulteng

2. Surat Keputusan Direksi Nomor : 59/SK/BPD-ST/2017 tentang revisi buku pedoman perusahaan dan standar operasional prosedur strategi anti fraud

3. Surat Keputusan Direksi Nomor : 63/SK/BPD-ST/2017 tentang buku pedoman dan standar operasional prosedur resident auditor

Struktur Organisasi Divisi Satuan Kerja Audit Internal & Anti Fraud

Visi & Misi Satuan Kerja Audit Internal & Anti Fraud

1. Visi SKAI adalah “ Menjadi mitra bisnis yang profesional, independen dan objektif adil dan konsisten sesuai dengan kode etik dan kebijakan organisasi dengan menjunjung tinggi kejujuran dan komitmen untuk mendukung terwujudnya PT. Bank Sulteng sebagai Bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja”

2. Misi SKAI adalah “ Melaksanakan kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan objektif, untuk memberikan nilai tambah dalam peningkatan efektifitas risk management, control dan governance process”

Tujuan & Ruang lingkup Satuan Kerja Audit Internal & Anti Fraud1. Kegiatan yang dilakukan SKAI bertujuan untuk

memberikan rekomendasi perbaikan terhadap kualitas dan efektivitas pengelolaan risiko serta kecukupan dan efektivitas pengendalian intern.

2. Ruang lingkup kegiatan SKAI mencakup pelaksanaan assurance dan konsultasi terhadap seluruh kegiatan PT. Bank Sulteng.

3. Ruang lingkup pekerjaaan dan kegiatan yang akan dan harus diaudit diarahkan oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris.

4. Mengamankan harta kekayaan, meyakini akurasi dan kehandalan data akuntansi, mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya secara ekonomi dan efisien mendorong ditaatinya kebijakan manajemen yang telah digariskan.

Wewenang Satuan Kerja Audit Internal & Anti Fraud1. Melakukan akses secara penuh, bebas dan tidak

terbatas terhadap catatan, informasi, karyawan, dana, asset, lokasi/area serta sumber daya lain PT. Bank Sulteng yang berkaitan dengan pelaksanaan audit dan konsultasi.

2. Melakukan verifikasi, wawancara, konfirmasi dan teknik pemeriksaan lainnya kepada nasabah atau pihak lain berkaitan dengan pelaksanaan audit dan konsultasi.

3. Melakukan komunikasi langsung dengan Dewan Komisaris untuk menginformasikan berbagai hal yang berhubungan dengan kegiatan pemeriksaan dan pemberian informasi tersebut harus dilaporkan kepada Direktur Utama dengan tembusan Direktur Kepatuhan.

4. Melakukan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit.

5. Menentukan jadwal, audit, personil dan ruang lingkup dan menggunakan metodologi, teknik,

Rahmat Abdul HarisDirektur Utama

President Director

Myrna RianasariKepala SKAI & Anti Fraud

Head of Internal AuditUnit & Anti Fraud

Lukman Latjimu, SEKabag Pengawasan KreditHead of Credit Supervision

STAF/ STAFNA

RA KC SalakanNirmaya Alia

RA KC LuwukTiti Irawaty

Mini Heirawaty RA KC Parigi

ErwantoRA Kanpus

Nurshanti Hasyim

RA KC BalutLucky H.R Londoi

RA KC ToiliNA

RA KC DonggalaFerdy K

RA KCU PaluWidyawati Sarkawi

RA KC TolisMaipa Hi. Sigi

RA KCP TawailiM.Irwan

RA KC PosoHerty M. Saleh

RA KC Palu BaratRisnandar

RA KC BuolDewi Hanggi

RA KC BungkuABD Rahman Ende

RA KC AmpanaBandi S Paembonan

RA KC SigiYuyun

RA KCP PalelehNA

RA KC KolonodaleYosadak Pasudo

STAF/ STAFFNA

Nurmiati STAF ANTI FRAUD/ STAFF ANTI FRAUD

Imran Mansur STAF/ STAF

DeslinaKabag Pengawasan Operasional

Head of Operational Supervision Division

Rahmat MahmudKabag Pengawasan IT

Head of IT Supervision Department

Joice M. RumampukKabag RA & Anti Fraud

Head of Division RA & Anti Fraud

and is reported to OJK / BI.

All guidelines, policies and / or regulations relating to the activities of the SKAI Division are still guided by:1. Decree of the Board of Directors Number: 58/SK/

BPDST/ 2017 concerning revision of information technology audit manual of Bank Sulteng

2. Decree of the Board of Directors Number: 59/SK/BPDST/ 2017 concerning revision of corporate manual and operational standard of anti fraud strategy procedure

3. Decree of the Board of Directors Number: 63/SK/BPDST/ 2017 regarding manual and standard operating procedure of resident auditor

Organizational Structure of the Internal Audit & Anti-Fraud Audit Unit Division

Vision & Mission Of Audit Internal & Anti Fraud Working Unit1. Vision of SKAI is “To become a professional

business partner, independent and objective, fair and consistent with the code of conduct and policies of the organization by upholding honesty and commitment to support the establishment of PT. Bank Sulteng as an excellent bank, prominent and leading in service and performance”.

2. Mission of SKAI is “To conduct an independent assurance and an independent and objective consultation, to provide added value in improving the effectiveness of risk management, control and governance process”

Purpose And Scope Of Audit Internal & Anti Fraud Working Unit1. Activities undertaken by SKAI aim to provide

recommendations for improvement of quality and effectiveness of risk management as well as adequacy and effectiveness of internal control.

2. Activity scope of SKAI includes certainty and consulting implementation of all activities of PT. Bank Sulteng.

3. Working scope and activities that will be and must be audited are directed by the President Director and the Board of Commissioners.

4. Securing property, ensuring the accuracy and reliability of accounting data, optimizing the use of resources economically and efciently, encourage the compliance with management policies that have been outlined.

Authority of the Internal & Anti-Fraud Audit Unit1. To perform full access, free and unlimited to

records, information, employees, funds, asset, location / area and other resources of PT. Bank Sulteng related to the audit and consulting.

2. To carry out verification, interview, confirmation and other screening techniques to customers or other parties related to the conduct of the audit and consulting.

3. To communicate directly with the Board of Commissioners to inform a wide range of matters relating to the audit activities and the provision of such information should be reported to the President Director with copy to the Director of Compliance.

4. To hold regular and incidental meeting with the Board of Directors, Board of Commissioners and / or the Audit Committee.

5. To determine the schedule, audited party, personnel and scope and methodology,

Page 94: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah186 187

perangkat dan pendekatan audit dalam melaksanakan tugas pokok yang ditetapkan.

6. Melakukan koordinasi dengan auditor eksternal.7. Menggunakan jasa pihak ekstern dalam

pelaksanaan audit apabila dipandang perlu.

Tugas & Tanggung jawab Satuan Kerja Audit Internal & Anti Fraud1. Menyusun dan melaksanakan rencana audit

Tahunan.2. Melaporkan realiasasi rencana audit Tahunan

kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.

3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas dibidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya.

4. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan PT. Bank Sulteng.

5. Memberikan saran dan perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen.

6. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan PT. Bank Sulteng.

7. Memberikan konsultasi kepada pihak intern PT. Bank Sulteng untuk memberikan nilai tambah dan perbaikan terhadap kualitas pengendalian, pengelolaan risiko dan tata kelola perusahaan.

8. Melakukan audit pendalaman (audit khusus) apabila diperlukan.

9. Melaksanakan pemantauan tindak lanjut audit dan melaporkan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris setiap triwulan.

10. Melaporkan segera atas setiap temuan audit yang diperkirakan dapat menggangu kelangsungan usaha Bank kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.

11. Menyiapkan laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit dan menyampaikan kepada Otorisasi Jasa Keuangan setiap semester.

12. Mengajukan anggaran tahunan untuk tahun yang akan datang dan melaporkan hasil realisasinya kepada Direktur Utama setiap semester.

13. Menyusun kebijakan dan prosedur tertulis sebagai pedoman bagi auditor intern dalam melaksanakan tugasnya.

14. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit yang dilakukan.

15. Melaksanakan pendidikan secara berkelanjutan dan sesuai dengan kompetensi auditor.

16. Bekerja sama dengan Komite Audit PT. Bank Sulteng.

17. Membantu Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan menjalankan secara operasional perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit.

18. Laporan hasil audit harus dibuat dan disampaikan tepat waktu atau dalam batasan waktu yag masih relevan dengan materi laporan.

19. Hasil tindak lanjut dan laporan auditee dilaporkan oleh SKAI kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris setiap triwulan.

20.Dalam hal pelaksanaan tindak lajut TIDAK dilaksanakan oleh Audit, maka SKAI memberikan laporan tertulis kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris untuk tindakan lebih lanjut.

21. Dalam hal suatu informasi hasil audit bersifat sangat terbatas dan tidak dapat dicantumkan dalam laporan hasil audit, maka informasi tersebut dilaporkan secara khusus kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris serta Direktur Kepatuhan.

22. Temuan Audit yang dianggap penting sekali harus dilaporakan segera oleh Ketua Tim kepada Kepala Divisi SKAI tanpa menunggu selesai audit.

Kode Etik Satuan Kerja Audit Internal & Anti Fraud1. Integritas

• Melakukan tugasnya dengan jujur, tekun dan bertanggung jawab.

• Mematuhi hukum dan membuat pengungkapan sesuai ketentuan perundangan dan profesinya.

• Tidak melakukan tindakan yang dapat merusak kredibilitas SKAI dan profesi internal audit.

• Mendukung tujuan PT. Bank Sulteng dan SKAI.

2. Objektivitas• Tidak terlibat dalam kegiatan yang akan

menimbulkan konflik kepentingan.• Tidak menerima apapun yang berdampak

atau diduga akan berdampak terhadap professional judgment.

• Senantiasa menggunakan profesional judgment dalam pelaksanaan tugas pada kondisi dan situasi apapun.

• Mengungkapkan semua fakta yang diketahui.3. Kerahasiaan

• Bersikap hati-hati dalam menggunakan dan menjaga informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugasnya.

• Tidak menggunakan informasi untuk kepentingan siapapun dan/atau dengan cara

techniques, tools and audit approach in implementing the provided basic tasks.6. To coordinate with external auditor.7. To use the services of external parties in the

audit if deemed necessary

Duties & Responsibilities of the Internal & Anti-Fraud Audit Unit1. To prepare and implement annual audit plan.2. To report the annual audit plan to the President Director and the Board of Commissioners.3. To conduct inspection and assessment of

the efficiency and effectiveness in finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities.

4. To test and evaluate the implementation of the internal control and risk management system in accordance with the policies

5. To provide advice and improvement and objective information on the activities audited at all levels of management.

6. To create report of audit results and submit the report to thePresident Director and the Board of Commissioners with a copy to the Compliance Director of PT. Bank Sulteng.

7. To provide consultation to the internal party of PT. Bank Sulteng to allow producing added value and improvement of quality control, risk management and Corporate governance.

8. To conduct the deepening audit (special audit) as required.9. To implement monitoring and follow-up of

audit and report it to the President Director and the Board of Commissioners in each quarter.

10. To report immediately any finding of the audit that is supposed to be able to disrupt the business continuity of the Bank

to the President Director and the Board of Commissioners.

11. To prepare a report on the implementation and principal results of the audit and submit them to the Financial Services Authorization (OJK) in each semester.

12. To propose the annual budget for the coming year and report the results of its realization to the President Director in each semester.

13. To prepare written policies and procedures as a guideline for internal auditors in performing their duties.

14. To prepare a program to evaluate the quality of audit activities.

15. To organize a sustainable and appropriate education according to the competence of auditors.

16. To work closely with the Audit Committee of PT. Bank Sulteng.

17. To assist the President Director and Board of Commissioners to run the operational planning, implementation and monitoring of the audit results.

18. The audit report should be made and delivered on time or within time limit still relevant to the contents of this report.

19. Results of the follow-up and report audited party are submitted by the SKAI (Internal Audit Unit) to President Director and the Board of Commissioners in each quarter.

20. In the event where the implementation of the follow-up is NOT performed by the audited party, SKAI submits a written report to the President Director and the Board of Commissioners for further action.

21. In the case where audit result information is very limited and cannot be included in the audit report, such information was reported specifically to the President Director and the Board of Commissioners as well as to the Director of Compliance.

22. Audit findings which are considered to be vital should be reported immediately by the Team Leader to the Head of SKAI without waiting for completion of the auditor

Code of Ethics for the Internal & Anti-Fraud Audit Unit1. Integrity

• To perform their duties honestly, diligently and responsibly.

• To obey the law and make disclosure in accordance with the legislation and the profession.

• Not to do any action that could undermine the credibility of the Internal Audit Unit (SKAI) and the internal audit profession.

• To support the objectives of PT. Bank Sulteng and SKAI

2. Objectivity• Not to be involved in activities that would create a

conflict of interest.• Not to accept anything that affects or is expected

to have an impact on professional judgment.

• To use always professional judgment in the execution of tasks in any conditions an circumstances whatsoever.\ -

• To disclose all the facts known.3. Confidentiality

• To be careful in using and keeping the information obtained in the execution of their duties.

• Not to use the information for interest of anyone whosoever and/or in any way that would be

Page 95: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah188 189

apapun yang akan bertentangan dengan hukum dan/atau ketentuan organisasi.

Uraian Pelaksanaan Kegiatan Satuan Kerja Audit Internal (SKAI)Dalam waktu 1 (satu) tahun yaitu Januari s.d Desember 2018 Divisi SKAI telah melaksanakan program kegiatan audit sebagai berikut :

Monitoring Tindak Lanjut TemuanSesuai ketentuan Pedoman Kerja Satuan Pengawas Internal mengenai Standar Implementasi tentang Pemantauan Tindak Lanjut, salah satu tugas dari Kepala SPI adalah menyusun dan memelihara sistem untuk memantau tindak lanjut hasil penugasan yang telah disampaikan kepada manajemen.

Monitoring tindak lanjut temuan auditor adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis oleh SPI untuk menentukan bahwa obyek audit (auditee) telah melaksanakan rekomendasi hasil pemeriksaan, baik yang berasal dari auditor internal maupun auditor eksternal, dalam tenggang waktu yang telah disepakati sebelumnya.

Monitoring tindak lanjut bertujuan untuk menilai secara obyektif sejauh mana pelaksanaan

rekomendasi temuan dilaksanakan dan mengecek kebenaran data baik tertulis maupun fisik di lapangan atas laporan tinjut yang pernah disampaikan auditee.

Kegiatan monitoring tindak lanjut temuan auditor di tahun 2018 dilaksanakan sepanjang tahun dengan meminta laporan tindak lanjut kepada auditee secara berkala. Kegiatan cek fisik ke lapangan juga dilakukan untuk melihat realisasi fisik pelaksanaan tindak lanjut pada Kantor Pusat dan Kantor Cabang

Evaluasi dan Rekomendasi Divisi Audit Intern Atas Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern

Divisi Audit Intern telah menilai aspek kecukupan sistim pengendalian intern di semua aktivitas Bank dan menilai efektifitasnya serta menilai kualitas kinerja di unit kerja yang menjadi obyek pemeriksaan. Dalam rangka meningkatkan efektifitas dalam penerapan sistem pengendalian intern Bank Sulteng maka Divisi Audit Intern telah memberikan rekomendasi yang melibatkan keseluruhan unsur intern bank diantaranya adalah: 1. Sistem Pengendalian Intern wajib dilaksanakan

oleh seluruh jajaran pegawai bank dari tingkat manajemen sampai dengan pegawai dasar guna terciptanya lingkungan pengendalian yang baik.

2. Seluruh kebijakan, standar dan prosedur operasional harus didokumentasikan secara tertulis dan tersedia bagi seluruh pegawai terkait dan mengacu pada sistem pengendalian intern Bank yang telah sesuai dengan kebijakan Direksi. 3. Kecukupan sistem pengendalian intern Bank menjadi perhatian utama Dewan Komisaris dan Direksi melalui kaji ulang dan pemeriksaan oleh Divisi Audit Intern yang dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan.

Auditor EksternalAuditor Eksternal adalah kegiatan audit yang dilakukan oleh badan eksternal (independen) yang memenuhi syarat perundang-undangan yang berlaku. Audit Eksternal dilakukan dalam rangka memberikan keyakinan terhadap akuntabilitas laporan dan implemetasi standar regulasi dan paraktik terbaik dalam mendorong kinerja Perusahaan.

Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 6/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.03/2016

contrary to the law and / or rules of organization.

Description of Implementation of Internal Audit Work Unit Activities (SKAI)Within 1 (one) year, that is from January to December 2018, Division of SKAI has implemented program of audit activities as follows :

Monitoring of Follow-Up FindingsIn accordance with the provisions of the Working Guidelines of the Internal Supervisory Unit on Implementation Standards on Follow- Up Monitoring, one of the tasks of the Head of SPI is to establish and maintain a system to monitor the follow-up of assignmentssubmitted to management.

Monitoring on Follow-Up of the auditor’s findings is a series of activities performed systematically by the SPI to determine that the audit object (auditee) has carried out the audit recommendation, whether from internal auditors or external auditors, within the agreed timeframe.

Monitoring on Findings Follow-Up aims to objectively assess the extent to which the implementation of

the findings findings are carried out and check the truth of both written and physical data on the ground for the report of the teeutee the auditee has ever submitted.

The follow-up monitoring of the auditor’s findings in 2018 is conducted throughout the year by requesting a follow-up report to the auditee on a regular basis. Physical check activity to the field is also conducted to see the physical realization of follow-up implementation at Head Office and Branch Office.

Evaluation and Recommendation of the Internal Audit Division for the Implementation of the Internal Control SystemThe Internal Audit Division has assessed the adequacy of the internal control system in all Bank activities and assesses its effectiveness and assesses the quality of performance in the work unit that is the object of the examination. In order to improve the effectiveness in the implementation of the Bank’s internal control system of Bank Sulteng, the Internal Audit Division has provided recommendations that involve all internal elements of the bank including:1. Internal Control System shall be implemented by all levels of bank employees from the management level to the basic employees in order to create a good control environment.

2. All policies, standards and operational procedures shall be documented in writing and made available to all relevant employees and shall refer to the Bank’s internal control system in accordance with the policies of the Board of

Directors.3. The adequacy of the Bank’s internal control

system becomes the main concern of the Board of Commissioners and the Board of Directors through regular review and examination by the Internal Audit Division which is conducted periodically and continuously.

External AuditorExternal Auditor is an audit activity conducted by an external body (independent) that meets the requirements of applicable legislation. The External Audit is conducted in order to provide confidence in the accountability report and the implementation of the best regulatory and parliamentary standards in encouraging the Company’s performance.

In accordance with the Financial Services Authority Regulation No. 6 / POJK.03 / 2015 dated March 31, 2015 concerning Transparency and Publication of Bank Reports as amended by Regulation of the Financial Services Authority Number 32 / POJK.03

No. Kejadian Fraud/ Fraud incident 2018 2017 20161. Fraud yang dilakukan pengurus

Fraud conducted by the management - - -

2. Fraud yang dilakukan oleh Kepala Divisi/ Kepala BagianFraud conducted by Head of Division / Head of Division - - -

3. Fraud yang dilakukan oleh Kepala Cabang/KCU/Kepala Kas/Kepala KFNOFraud conducted by Branch Manager /KCU / Head of Cash / Head of KFNO

1 - -

4. Fraud yang dilakukan oleh Pegawai pimpinan setingkat Kepala SeksiFraud conducted by employeesleader at the level of Section Chief

1 - -

5. Fraud yang dilakukan oleh pegawai tetap non pimpinanFraud conducted by permanent employees non leader 5 7 -

6. Fraud yang dilakukan oleh pegawai tidak tetapFraud conducted by non-permanent employees - - -

7. Fraud yang dilakukan oleh pihak eksternalFraud conducted by external parties - - -

8. Fraud yang telah diselesaikanFraud that has been completed 7 6 -

9. Fraud dalam proses penyelesaianFraud in the process of completion - 1 -

10. Fraud yang belum ditindak lanjutiFraud that has not been followed up - - -

Page 96: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah190 191

tanggal 8 Agustus 2016 bahwa Laporan Keuangan posisi akhir bulan Desember yang diumumkan secara triwulanan dan tahunan wajib diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Bank Sulteng secara rutin melakukan kerjasama dengan Akuntan publik dan Kantor Akuntan Publik untuk memberikan keyakinan bahwa catatan akuntansi akurat, lengkap dan disusun sesuai dengan ketentuan PSAK yang berlaku yang dilakukan oleh Akuntan Publik.

Nama Kantor Akuntan PublikKAP Prof. Dr. H. TB. Hasanuddin, M.Sc. & Rekan

Nama Akuntan PublikProf. Dr. H. TB. Hasanuddin, M.Sc, AP

Ruang Lingkup PemeriksaanRuang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab KAP yang ditunjuk untuk hanya memberikan jasa audit yang melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2017 meliputi sebagai berikut:1. Laporan Posisi Keuangan;2. Laporan Laba Rugi Komperhensif;3. Laporan Perubahan Ekuitas;4. Laporan Arus Kas;5. Catatan atas Laporan Keuangan;

Independensi & Profesionalitas Akuntan Publik dan KAP KAP Prof. Dr. H. TB. Hasanuddin, M.Sc. & Rekan telah menyampaikan hasil audit dan management letter kepada Bank Sulselbar tepat waktu, dan pengurus menilai bahwa KAP tersebut mampu bekerja secara baik dan independen, memenuhi standar profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan

Biaya Audit Tahun 2018Biaya jasa audit untuk Kantor Akuntan Publik KAP Prof. Dr. H. TB. Hasanuddin, M.Sc. & Rekan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp 484.000.000,-

Opini Kantor Akuntan PublikLaporan Keuangan terlampir telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Bank Sulteng tanggal 31 Desember 2018, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Laporan Manajemen RisikoSehubungan dengan semakin meningkatnya risiko Bank yang diakibatkan oleh kompleksitas produk, jasa, dan kegiatan usaha Bank serta sejalan dengan perkembangan metode dan teknik

pengukuran risiko pada industri keuangan dan perbankan, maka aktivitas operasional Bank harus didasarkan atas pertimbangan asas risiko.Kebijakan Manajemen Risiko meliputi informasi mengenai langkah-langkah dalam menerapkan Manajemen Risiko yang disusun berdasarkan evaluasi atas profil risiko Bank dan upaya-upaya perbaikan yang akan ditempuh serta penjelasan mengenai kebijakan dalam melaksanakan fungsi Manajemen Risiko.

Sasaran kebijakanManajemen Risiko adalah untuk mengendalikan jalannya aktivitas/kegiatan usaha Bank dengan tingkat risiko yang wajar secara terarah, terintegrasi, dan berkesinambungan serta menciptakan peringatan dini (early warning system) terhadap seluruh risiko usaha. Pengendalian risiko tersebut perlu dilakukan secara sistematis juga built in control oleh setiap unit kerja. Adapun tujuan penetapan kebijakan Manajemen RisikoBank Sulteng diarahkan guna mencapai keseimbangan antara pencapaian return (profitabilitas) dan tingkat risiko usaha potensial yang optimal melalui alokasi pengelolaan portofolio bisnis (portfolio management).

Penyusunan strategi Manajemen Risiko dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi keuangan Bank, organisasi Bank, dan risiko yang timbul sebagai akibat perubahan faktor eksternal dan faktor internal. Bank diwajibkan mengelola risiko yang dihadapi dengan melakukan identifikasi dan evaluasi, sehingga menghasilkan profil risiko yang baik dan sesuai risk appetite yang telah ditetapkan untuk setiap kategori risiko sekaligus untuk risiko kompositnya.

Bahwa sejalan dengan perkembangan kompleksitas usaha dan risiko Bank serta penerapan pengawasan berbasis risiko, maka Bank harus melakukan penilaian atas profil risiko yang dimiliki dan tingkat kecukupan modal untuk mengantisipasi potensi kerugian atas eksposur risiko tersebut serta tetap memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 21/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12/SEOJK.03/2015 tanggal 27 April 2015 tentang Kewajiban Penyedian Modal Minimum sesuai Profil Risiko bagi Bank Umum. Perhitungan kecukupan modal perlu disesuaikan sehingga tidak hanya mampu menyerap potensi kerugian yang timbul dari Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko Operasional namun juga dari Risiko Lainnya yang material. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Bank wajib menyediakan modal minimum sesuai profil risiko

/ 2016 dated August 8, 2016 that the Financial Statement of the end of month position December announced quarterly and annually shall be audited by a Public Accountant registered with the Financial Services Authority. Bank Sulteng regularly cooperates with Public Accountant and Public Accountant Firm to provide confidence that accounting records are accurate, complete and prepared in accordance with the applicable SFAS provisions conducted by Public Accountants.

Name of Public Accountant OfficeKAP Prof. Dr. H. TB. Hasanuddin, M.Sc. & Rekan

Name of Public AccountantProf. Dr. H. TB. Hasanuddin, M.Sc, AP

Scope of ExaminationThe scope of work and responsibilities of Public Accounting Firm appointed to only provide audit services that conduct examination of the financial statements ending December 31, 2018 include the following :1. Financial Position Report.2. Comprehensive Income Statement.3. Statement of Changes in Equity.4. Statement of Cash Flow.5. Notes to the Financial Statements.

Independence and Professionalism of Public Accountants and KAPKAP Prof. Dr. H. TB. Hasanuddin, M.Sc. & Partners have delivered the results of the audit and management letter to Bank Sulteng on time, and the management considered that the KAP was able to work well and independently, meet the professional standards of public accountants and work agreements and the scope of the audit that was set

Audit Costs In 2018Audit service fee for Public Accounting Firm of Prof. Dr. H. TB. Hasanuddin, M.Sc. & Partners for the year ended 31 December 2018 is Rp 484.000.000,-

Public Accountant Office OpinionThe accompanying Financial Statements have presented fairly, in all material respects, the financial position of Bank Sulteng as of December 31, 2017, as well as the financial performance and cash flows for the year then ended in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.

Risk Management ReportIn relation to the Bank’s increasing risk caused by the complexity of the Bank’s products, services, and activities and in line with the development of risk measurement methods and techniques in the

financial and banking industries, Bank’s operational activities should be based on risk considerations. Risk Management Policy includes steps in how to apply Risk Management prepared based on an evaluation of the Bank’s risk profile and of efforts Improvement to be taken and a description of the policy in performing the Risk Management function.

The policy objective of Risk Management is to control the course of business activities/ Bank’s activities with the appropriate risk level in an integrated, and sustainable manner and to create early warning system on all business risks. Such risk control needs to be conducted systematically and in control by each work unit. The objectives of Risk Management Policy of Bank Sulteng are directed to achieve a balance between the return achievement (profitability) and the optimal potential business risk level through the portfolio management.

The preparation of Risk Management strategy is conducted by taking into account the financial condition of the Bank, Bank’s organization and Risk arose as a result of changes in external factors and internal factors. The Bank is required to manage the addresed risks by identifying and evaluating them in order to result a good risk profile and appropriate appetite risk for each risk category as well as for its composite risk.

Whereas in line with the development of business complexity and Bank’s risk and the application of riskbased supervision, the Bank shall assess its risk profile and capital adequacy levels inorder to anticipate potential losses on such risk exposure and to meet minimum capital requirement based on Regulation of the Financial Services Authority Number 21/ POJK.03/ 2014 dated on November 18, 2014 on the Minimum Capital Requirement for Commercial Banks and Circular of the Financial Services Authority Number 12/ SEOJK.03/ 2015 dated on April 27th, 2015 on Minimum Capital Requirement According to Risk Profile for Commercial Bank. Capital adequacy calculations needs to be adjusted to not absorb potential losses arising from Credit Risk, Market Risk and Operational Risk and also from other material Risk. To anticipate this, Bank is required to provide minimum capital according to risk profile. Minimum capital adequacy in accordance with risk profile in addition to anticipate potential losses arising from Risk Weighted Assets (ATMR), which have taken into

Page 97: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah192 193

Kecukupan modal minimum sesuai profil risiko selain bertujuan untuk mengantisipasi potensi kerugian yang antara lain timbul dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) yang telah memperhitungkan Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko Operasional, juga untuk mengantisipasi potensi kerugian dimasa mendatang dari risiko-risiko yang belum sepenuhnya diperhitungkan dalam ATMR tersebut, antara lain Risiko Konsentrasi Pembiayaan, Risiko Likuiditas, Risiko Benchmark Suku Bunga dalam Banking Book (BRBB), Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan, Risiko Reputasi, Risiko Stratejik, Risiko Investasi dan Risiko Imbal Hasilserta untuk mengantisipasi dampak penerapan skenario stress test terhadap kecukupan modal.

Bank Sulteng dalam melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan Internal Capital Adequacy Assessment Process menerapkan beberapa metodologi yang didukung dengan teknologi berupa aplikasi untuk memudahkan Bank dalam pelaporan dan memiliki kebijakan prosedur untuk menangani secara spesifik seluruh kategori risiko yang wajib dikelola.

Penerapan Manajemen RisikoKerangka pengelolaan risiko Bank mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK No. 18/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, Direksi memiliki tanggung jawab secara menyeluruh terhadap pembentukan dan pengawasan terhadap kerangka manajemen risiko Bank, antara lain: a. Direksi telah membentuk Komite Aset dan Liabilitas

(ALCO), Komite Risiko Kredit dan Operasional yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memonitor kebijakan manajemen risiko Bank di area yang telah ditetapkan. Semua komite Dewan memiliki anggota eksekutif dan non-eksekutif dan melaporkan secara teratur kepada Direksi.

b. Bank telah memiliki unit kerja Anti Fraud sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 14/27/PBI/2012 tanggal 28 Desember 2012, dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/21/DPNP tanggal 14 Juni 2013 perihal Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum sebagai implementasi untuk melakukan pengawasan dan identifikasi terhadap kegiatan tindakan pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme.

c. Dalam rangka penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT), maka Satuan kerja Kepatuhan secara berkesinambungan terus mengupayakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan Bank telah memenuhi ketentuan tentang Program APU dan PPT serta peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait,

dengan melaksanakan tugas / kegiatan sebagai berikut :

• Menyempurnakan pedoman APU dan PPT.• Menyempurnakan infrastruktur terkait dengan

teknologi informasi.• Persiapan dalam pembangunan single

customer information file (CIF).• Penunjukan pegawai yang menjalankan fungsi

Unit Kerja Khusus – Unit Kerja Pengenalan Nasabah (UKPN) di setiap kantor cabang.

• Penyiapan sumber daya manusia yang memadai dengan melakukan pelatihan penerapan program APU & PPT kepada karyawan Bank.

• Penyesuaian teknologi informasi untuk pelaksanaan program pengkinian data nasabah

• Memantau transaksi keuangan dan melaporkan transaksi keuangan tunai kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi (PPATK).

Strategi Pengelolaan Risiko Bank SultengBerdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 65/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum dan Unit Usaha. Penerapan Manajemen Risiko pada Bank Umum disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank. Penyesuaian tersebut dilakukan agar pengelolaan risiko dapat digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja Bank termasuk dalam penerapan Manajemen Risiko secara efektif. Kebijakan Manajemen Risiko ditetapkan antara lain dengan cara menyusun strategi Manajemen Risiko untuk memastikan bahwa :1. Bank tetap mempertahankan eksposur risiko

sesuai dengan kebijakan dan prosedur intern Bank dan Peraturan perundang-undangan serta ketentuan lain yang berlaku.

2. Bank dikelola oleh Sumber Daya Insani yang memiliki pengetahuan, pengalaman dan keahlian di bidang Manajemen Risiko sesuai dengan kompleksitas usaha Bank.

Skema Tahapan Implementasi Manajemen Risiko Bank Sulteng1. Perencanaan Manajemen Risiko Tahap perencanaan manajemen risiko mencakup

penentuan konteks risiko dan penyusunan kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang sesuai dengan kebutuhan bank.

2. Awareness Risiko Merupakan bagian dari proses manajemen

perubahan yang meliputi peluncuran, sosialisasi dan pelatihan terkait dengan konsep manajemen risiko yang pada akhirnya dapat mendorong tumbuhnya budaya peduli risiko.

3. Implementasi Manajemen Risiko

account of Credit Risk, Market Risk, and Operational Risk, as well as to anticipate potential future losses from risks that is not yet fully calculated in the ATMR, including Financing Concentration Risks, Liquidity Risk, Interest Rate Benchmark Risk in Banking Book (BRBB), Legal Risk, Compliance Risk, Reputation Risk, Strategic Risk, Investment Risk and Return Risk to anticipate impact of implementation of stress scenario test on capital adequacy.

Bank Sulteng in assessing Commercial Bank Soundness Level and Internal Capital Adequacy Assessment Process apply several methodologies supported by technology in the form of applicationto facilitate the Bank in reporting and having procedure policy to handle specifically all risk categories should be managed.

Application of Risk ManagementThe Bank’s risk management framework refers to the POJK Financial Services Authority Regulation No. 18 / POJK.03 / 2016 concerning Application of Risk Management for Commercial Banks, the Board of Directors has overall responsibility for the establishment and supervision of the Bank’s risk management framework, including :a. The Board of Director has established an Asset

and Liability Committee (ALCO), Credit and Operational Risk Committee which is responsible for developing and monitoring the Bank’s risk management policies in the designated areas. All Board committees have executive and non-executive members and report regularly to the Board of Directors.

b. The Bank already has an Anti Fraud working unit in accordance with Bank Indonesia Regulation no. 14/27 / PBI / 2012 dated December 28, 2012, and Bank Indonesia Circular Letter no. 15/21 / DPNP dated June 14, 2013 concerning the Implementation of Anti Money Laundering and Counter-Terrorism Financing Program for Commercial Banks as the implementation to supervise and identify the activities of money laundering and the prevention of terrorism financing.

c. In order to implement the Anti Money Laundering and Counter- Terrorism Prevention (APU & PPT) program, the Compliance Working Unit continuously strives for the necessary steps to ensure that the Bank has complied with the provisions on the APU and PPT Program and other related legislation, by performing the following tasks / activities:

• Refine APU and PPT guidelines.• Improve the infrastructure related to information

technology.• Preparation in the construction of single customer

information file (CIF).• Appointment of employees who perform the

functions of Special Work Unit - Unit of Introduction of Customer (UKPN) in each branch office.

• Preparation of adequate human resources by conducting training on APU & PPT program implementation to Bank employees.

• Adjustment of information technology for the implementation of customer data updating program

• Monitor financial transactions and report cash transactions to the Transaction Reporting and Analysis Center (PPATK).

Central Sulawesi Bank Risk Management StrategyBased on the Financial Services Authority (POJK) Regulation No. 65 / POJK.03 / 2016 on the Implementation of Risk Management for Commercial Banks and Business Units. Application of Risk Management to Commercial Banks is adjusted to the objectives, business policies, size and complexity of business and ability of the Bank. Such adjustments are made for risk management to be used as a tool to evaluate the Bank’s performance including in the effective implementation of Risk Management. The Risk Management Policy is defined, among other things, by developing a Risk Management strategy to ensure that:1. The Bank shall maintain its risk exposure in

accordance with the Bank’s internal policies and procedures and laws and regulations as well as other applicable provisions.

2. The Bank is managed by Human Resources who have the knowledge, experience and expertise in the field of Risk Management in accordance with the complexity of the Bank’s business

Risk Management Implementation Stage SchemeBank of Central Sulawesi1. Risk Management Planning The risk management planning stage includes determining the context of risk and formulating risk management policies and procedures that meet the needs of the bank.2. Risk Awareness It is part of the change management process that includes launching, socializing and training related to the concept of risk management that can ultimately encourage the growth of riskcaring culture.3. Implementation of Risk Management

Page 98: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah194 195

Langkah awal pada tahap ini adalah dengan melakukan sosialisasi kepada seluruh jajaran, kemudian melakukan kegiatan identifikasi, pengukuran dan monitoring risiko bank sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

4. Pengendalian Risiko Pada tahapan ini, Bank Sulteng melakukan

kajian, menentukan jenis dan bentuk perlakuan terhadap risiko yang diperlukan mencakup kegiatan evaluasi atas pengelolaan risiko yang telah dilakukan, termasuk proses monitoring dan review atas semua aspek dari proses manajemen risiko.

5. Pelaporan dan Disclosure Risiko Tahapan ini merupakan wujud implementasi prinsip transparansi dan akuntabilitas pengelolaan risiko yang telah dilakukan oleh Bank Sulteng kepada pihak internal maupun eksternal.

Kerangka Manajemen RisikoArah penerapan manajemen risiko di Bank Sulteng adalah untuk mencapai optimalisasi nilai perusahaan, bagi seluruh pihak yang berkepentingan (stakeholders) dengan Bank Sulteng. Untuk mencapai tujuan tersebut tentulah diperlukan proses organisasi yang bertahap dan berkelanjutan, dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pengendalian. Adapun kerangka penerapan manajemen risiko Bank Sulteng dilaksanakan dengan proses sebagaimana tergambar pada skema di bawah ini:

Jenis Risiko dan PengelolaannyaBank Sulteng dalam pengelolaan risiko sebagaimana dimaksud untuk Bank Umum mencakup 10 (sepuluh) risiko sesuai dengan ketentuan OJK yaitu:a. Risiko Kredit;b. Risiko Pasar;c. Risiko Likuiditas;d. Risiko Operasional;e. Risiko Hukum;f. Risiko Reputasi;g. Risiko Stratejik;h. Risiko Kepatuhan;i. Risiko Imbal Hasil (Rate of Return Risk); dan j. Risiko Investasi (Equity Investment Risk).

Dalam pengelolaan risiko, Bank Sulteng melakukan analisa maupun tindakan-tindakan untuk memitigasi dan meminimalisir risiko, Pengelolaan Manajemen Risiko yang efektif merupakan hal mendasar untuk menghasilkan keuntungan secara konsisten dan berkelanjutan sebagai bagian utama pengelolaan keuangan dan Operasional Bank. Risiko dalam konteks perbankan merupakan suatu kejadian potensial, yang dapat diperkirakan (anticipated) yang berdampak negatif terhadap pendapatan dan permodalan Bank.

Penilaian faktor profil risiko merupakan penilaian terhadap risiko inheren dan kualitas penerapan Manajemen Risiko.Penerapan Sistem Manajemen Risiko Bank Sulteng berdasarkan empat cakupan:

• Pengawasan aktif Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas ;

• Kecukupan kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko serta penetapan limit Risiko; kebijakan, prosedur dan penetapan limit sebagai pedoman penerapan Manajemen Risiko.

• Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi Manajemen Risiko.

• Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.• Bank Sulteng sudah mengembangkan

perhitungan risiko yang berpengaruh kepada kecukupan penyediaan modal, dimana dalam setiap aktivitas fungsional Bank harus sedapat mungkin terintegrasi dalam suatu sistem dan proses pengelolaan risiko yang akurat dan komprehensif, sehingga dapat memenuhi kecukupan modal untuk mengantisipasi potensi kerugian atas eksposur risiko tersebut berdasarkan Peraturan yang berlaku tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, dan regulasi Basel II Pilar 2 Prinsip ke-1 mensyaratkan Bank untuk mengembangkan Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP) yaitu proses untuk menetapkan kecukupan modal minimum sesuai dengan profil risiko Bank, dan penetapan strategi untuk memelihara tingkat permodalan sebagai bagian dari peningkatan efektivitas praktek Manajemen Risiko Bank.

Profil Risiko Profil Risiko merupakan gambaran secara menyeluruh atas besarnya potensi Risiko yang melekat pada seluruh portofolio atau eksposur Bank.Secara umum portofolio yang dimiliki Bank Sulteng masih dalam batas yang dapat diantisipasi risikonya, mencerminkan kondisi Bank yang secara umum sehat, sehingga mampu menghadapi pengaruh negative yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya.

Budaya Manajemen RisikoPengembangan budaya Manajemen Risiko antara lain meliputi komunikasi yang memadai kepada seluruh jenjang organisasi tentang pentingnya Manajemen Risiko yang efektif. Peningkatan kompetensi Sumber Daya Insani antara lain melalui program pendidikan dan pelatihan secara berkesinambungan mengenai penerapan Manajemen Risiko.

The first step at this stage is to socialize to all levels, then perform activities of identification, measurement and monitoring of bank risk in accordance with the policy that has been determined.4. Risk Control At this stage, the Bank of Sulawesi conducts studies, determines the types and forms of risk treatment required including the evaluation of risk management that has been conducted, including monitoring and reviewing all aspects of the risk management process.

5. Risk Reporting and Disclosure This stage is a manifestation of transparency and accountability principles of risk management that have been done by Bank Sulteng to internal and external parties.

Risk Management FrameworkThe direction of risk management implementation in Bank Sulteng is to achieve the optimization of Corporate value, for all stakeholders with Bank Sulteng. To achieve these objectives would need a gradual and continuous organization process, starting from the planning stage, implementation to control. The framework for application of risk management of Bank Sulteng is implemented by the process as described in the scheme.

Types of Risk and Management Bank Sulteng in risk management as referred to Commercial Bank covers 10 (ten) risks in accordance with the provisions of OJK namely :a. Credit Risk.b. Market Risk.c. Liquidity Risk.d. Operational Risk.e. Legal Risk.f. Reputation Risk.g. Strategic Risk.h. Compliance Risk.i. Rate of Return Risk.j. Equity Investment Risk.

In risk management, the Bank Sulteng conducts analysis and measures to mitigate and minimize risks, effective Risk Management is fundamental to consistently and sustainably generate profits as a major part of the Bank’s financial and operational management. Risks in the banking context are potential, anticipated events that adversely affect the Bank’s revenue and capital.

Assessment of risk profile factors is an assessment of the inherent risk and quality of Risk Management implementation. The implementation of Risk Management System of Bank Sulteng is based on four scopes :• Active supervision of the Board of Directors, Board

of Commissioners and Board of Supervisors;• Adequacy of Risk Management policies and

procedures and the setting of Risk limits; policies, procedures and the determination of limits as guidelines for the application of Risk Management.

• Adequacy of process identification, measurement, monitoring and risk control and Risk Management information system.

• Comprehensive internal control system. • The Bank Sulteng has developed risk calculations

that affect the adequacy of capital provision, in which each functional activity of the Bank must be integrated wherever possible in an accurate and comprehensive risk management system and process so as to meet the capital adequacy to anticipate potential losses on such risk exposure under Regulation which applies to the Minimum Capital Requirement for Commercial Banks and Basel II Pillar 2 Principle 1 requires the Bank to develop an Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP), which is a process for determining minimum capital adequacy in accordance with the Bank’s risk profile, and establishing a strategy to maintain the level of capital as part of improving the effectiveness of risk management practices.

Risk ProfileThe Risk Profile is a comprehensive overview of the potential magnitude of the Risks inherent in the Bank’s entire portfolio or exposure. In general, the portfolio of Bank Sulteng is within the limits of its anticipated risks, reflecting the generally healthy condition of the Bank, capable of dealing with significant negative impacts changes in business conditions and other external factors.

Risk Management CultureThe development of Risk Management culture includes, among other things, adequate communications to all levels of the organization on the importance of effective Risk Management. Increased competence of Human Resources, among others through continuous education and training programs on the implementation of Risk Management.

Page 99: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah196 197

Bank Sulteng juga senantiasa meningkatkan Risk Awareness dalam penerapan budaya sadar risiko dengan terus diimplementasikan kepada seluruh karyawan/ti PT. Bank Sulteng pada setiap tingkatan dan pada setiap pelaksanaan aktivitas operasional dan non operasional, agar seluruh lini bisnis dan kebijakan lebih berbasis risiko. Tentunya hal ini, memerlukan proses pengelolaan risiko yang proaktif, sistematik dan disiplin, yang mencakup seluruh risiko disemua aktivitas fungsional. Budaya Manajemen Risiko diterapkan dengan optimal, Manajemen menggunakan pendekatan pengelolaan risiko menyeluruh baik dari sisi Tata Kelola, Kerangka Manajemen Risiko, Proses Manajemen Risiko dan Kecukupan Sistem Pengendalian Risiko, meliputi strategi risiko yang terdefinisi dengan baik, komite kerja yang aktif dengan peran, tanggung jawab, wewenang dan jenjang pendelegasian yang jelas.

Untuk meningkatkan edukasi dan kualitas Sumber Daya Insani terhadap pemahaman Manajemen Risiko termasuk kesadaran risiko (risk awareness) dan budaya risiko (risk culture), Direksi secara berkesinambungan terus memberikan pendidikan dan pelatihan kepada jajaran personil dan Pejabat Bank, termasuk mengikutsertakan dalam ujian sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR), dengan harapan budaya risiko dapat tertanam dengan baik diseluruh unit kerja Bank, sehingga pengendalian intern dapat dilaksanakan melalui pengawasan. Bank Sulteng melakukan sosialisasi Manajemen Risiko untuk menciptakan kesadaran kepada seluruh unit kerja dan cabang. Sebagai bagian dari pelaksanaan kegiatan sosialisasi tersebut telah dilakukan secara menyeluruh dan secara berkala melakukan Monitoring On site terhadap penerapan Manajemen Risiko dan kendala-kendala yang dihadapi cabang dalam penerapannya.Sosialisasi Manajemen Risiko dilakukan dengan memanfaatkan berbagai media, antara lain dilakukan melalui :

1. Mengikuti workshop dan seminar 2. Inhouse Training 3. Surat Edaran 4. Pertemuan rutin 5. Corporate Mail 6. Kunjungan Langsung ke Cabang 7. Social Site Network

Bank Sulteng mewajibkan sertifikasi Manajemen Risiko bagi seluruh pejabat dari level pemimpin Seksi ke atas sebagai upaya mendukung pelaksanaan Manajemen Risiko bagi kegiatan usaha Bank dan sesuai dengan PBI Nomor: 7/25/PBI/2005 tanggal 3 Agustus 2005 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko Bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum. Berdasarkan data dari Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) bahwa Sertifikasi Manajemen Risiko Pengurus dan Pegawai.

Evaluasi Sistem Manajemen RisikoTata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Metode pengukuran risiko Bank telah dikaitkan dengan jenis, skala dan kompleksitas usaha bank, untuk menjamin keakuratan hasil pengukuran risiko yang dihasilkan. Guna kepentingan pengendalian risiko maka, pengukuran risiko dilakukan secara berkala yang dilakukan secara kuantitatif dan/atau kualitatif atas semua risiko yang melekat pada transaksi, produk maupun aktivitas bisnis Bank, sebagaimana hasil identifikasi, yang dilakukan secara individual dan/atau keseluruhan maupun per risiko dan per aktivitas, dengan mempertimbangkan keterkaitan antar risiko.

Akses Informasi dan Data PerusahaanKeterbukaan informasi menjadi salah satu perhatian Bank Sulteng dalam menjaga kepercayaan publik terhadap Bank. Informasi-informasi yang relevan terkait Bank telah disampaikan melalui Laporan Manajemen Triwulanan dan Tahunan kepada Dewan Komisaris sebelum disampaikan kepada Pemegang Saham.

Dalam penerapan keterbukaan informasi, Bank Sulteng senantiasa memberikan informasi secara lengkap, akurat dan tepat waktu mengenai akses informasi dan data Bank kepada Pemegang Saham dan Stakeholders melalui berbagai media komunikasi seperti website, Intranet Portal, Pers Release, Media Cetak, Media Elektronik dan Surat Edaran.

Media Informasi dan Komunikasi Bank Sulteng

Berdasarkan media yang digunakan, informasi dan data mengenai Bank Sulteng dapat diperoleh melalu website perusahaan.

Internet Portal Media yang dapat diakses oleh seluruh karyawan secara online. Media ini memberikan berbagai informasi untuk karyawan berupa data-data mengenai perusahaan hingga arsip kebijakan, sehingga dapat mendukung pekerjaan sehari-hari.

Email Media elektronik lainnya yang disediakan Bank Sulteng untuk berbagi informasi adalah email. Email yang disediakan.

Internal Komunikasi Forum Forum Eksekutif setiap makan siang merupakan bentuk internal komunikasi forum yang dilakukan oleh Bank Sulteng. Forum ini menjadi media pertemuan antara Direksi dengan Kepala Divisi/Satuan Kerja. Melalui forum ini komunikasi manajemen dapat berjalan dengan efektif.

Bank Sulteng also continuously improve Risk Awareness in the application of risk awareness culture by continuously implemented to all employees / PT. Bank Sulteng at every level and in every operational and non-operational activities, so that all business lines and policies are more risk-based. This, of course, requires a proactive, systematic and disciplined risk management process, which encompasses all the risks in all functional activities. The Risk Management culture is applied optimally, Management uses a comprehensive risk management approach in terms of Good Corporate Governance, Risk Management Framework, Risk Management Process and Risk Control System Adequacy, including well-defined risk strategies, active work committees with roles, responsibilities, clear authority and level of delegation.

To improve the education and quality of Human Resources on the understanding of Risk Management including risk awareness and risk culture, the Board of Directors continuously provides education and training to personnel and Bank Officers including inclusion in Risk Management certification exams BSMR), with the hope that risk culture can be well embedded throughout the Bank’s work units, so that internal control can be implemented through supervision.

Bank Sulteng socializes Risk Management to create awareness to all work units and branches. As part of the implementation of the socialization activities, it has been conducted thoroughly and periodically conducting On Site Monitoring on the implementation of Risk Management and the constraints faced by the branch in its implementation. Risk Management Socialization is conducted by utilizing various media, among others through:

1. Attending workshops and seminars2. Inhouse Training3. Circular Letter4. Regular meetings5. Corporate Mail6. Direct Visits to Branches7. Social Site Network

The Bank Sulteng requires Risk Management certification for all officers from Section’s top level leaders as an effort to support the implementation of Risk Management for the Bank’s business activities and in accordance with PBI Number: 7/25 / PBI / 2005 dated August 3, 2005 on Risk Management Certification for Management and Officials Commercial banks. Based on data from the Division of Human Resources (SDM) that Risk Management Certification Management and Company Employees.

Evaluation of the Risk Management SystemThe Bank’s risk measurement method has been linked to the type, scale and complexity of the bank’s business, to ensure the accuracy of the result of the measurement of the resulting risk. For risk control purposes, periodic risk and / or qualitative measurements of risks are attached to all risks inherent in the Bank’s transactions, products and business activities, as identification results, conducted individually and / or whole or per risk and per activities, taking into account the interrelationships between risks.

Access to Company Information and DataInformation disclosure is one of the concerns of the Bank Sulteng in maintaining public confidence in the Bank. Relevant information related to the Bank has been submitted through the Quarterly and Annual Management Reports to the Board of Commissioners prior to submission to the Shareholders.

In the application of information disclosure, Bank Sulteng always provides complete, accurate and timely information regarding access to Bank information and data to Shareholders and Stakeholders through various communication media such as website, Intranet Portal, Release Press, Print Media, Electronic Media and Circular.

Bank of Sulawesi Tengah Information and Communication MediaBased on the media used, information and data about Bank Sulteng can be obtained through the company’s website.

Internet PortalMedia that can be accessed by all employees online. This media provides various information for employees which consists of data about the company to the policy archive, so that it can support daily work.

E-mailOther electronic media provided by Bank Sulteng to share information is email. Email provided.

Internal Communication ForumThe Executive Forum for each lunch is an internal form of communication forum conducted by Bank Sulteng. This forum is a media meeting between the Directors and the Head of Division / Work Unit. Through this forum management communication can run effectively.

Page 100: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah198 199

Website Stakeholders diharapkan dapat mengakses informasi tentang Bank Sulteng di situs yang memberikan informasi komprehensif tentang kegiatan operasional dan kinerja Bank serta berbagai informasi lain yang berguna bagi pemegang saham dan pihak-pihak yang berkepentingan

Media SosialSelain melalui website resmi dan email, Bank Sulteng juga membuat social media berupa:• Facebook• Twitter• Instagram• Youtube• Google+

Kode Etik Pedoman Kode Etik Pengurus dan Pegawai Bank Sulteng yang merupakan komitmen Pengurus dan Pegawai untuk mewujudkan visi dan misi Bank. Kode etik tertuang dalam SK Direksi nomor 10/SK-DIR/BPD-ST/2018 tanggal 31 Januari 2018 tentang Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Kepatuhan BAB IV Code Of Conduct (Kode Etik Pengurus dan Pegawai) yang berisi a. Maksud dan Tujuanb. Kode Etik Pengurus dan Pegawaic. Tanggung Jawab Pegawai Bankd. Ketaatan dan Pelaporan Pelanggaran Code of

Conducte. Pernyataan Tahunan Pegawai

Tujuan dari penyusunan Kode Etik adalah:

1. Mempromosikan dan menjaga standar etika yang tinggi, patuh pada undang-undang dan peraturan, menghormati kebudayaan lokal dan nasional, serta menjamin kode etik ini diperhatikan dan melekat pada pegawai perusahaan

2. Membangun kerangka kerja perilaku profesional dan bertanggung jawab untuk berprestasi bagi semua pegawai di perusahaan

3. Menanamkan kejelasan dan prinsip-prinsip realitas kepada Manajemen, Pimpinan, dan Pegawai dalam memformulasikan dan mengimplementasikan kode etik sebagai bagian dari Budaya Perusahaan 4. Meningkatkan kepedulian dan memberikan panduan bagi manajemen dan pegawai di perusahaan dalam melakukan kegiatan keseharian dan dalam membuat keputusan bisnis5. Memacu kepedulian terhadap isu etika dalam

keseharian aktivitas bisnis dan menjunjung Nilai seperti Kepercayaan, Keterbukaan, Kejujuran,

dan Akuntabilitas dalam setiap kesepakatan

Secara garis besar Kode Etik pengurus dan pegawai Bank Sulteng adalah sebagai berikut :

1. Bekerja Di Lingkungan Bank Sulteng a. Selalu berusaha meningkatkan ilmu

pengetahuan, keterampilan dan seluruh kompetensi yang dibutuhkan dalam pekerjaan dan selalu terbuka terhadap ide-ide baru. b. Selalu patuh terhadap tata kelola, sistem dan prosedur serta kebijakan yang melandasi tugas- tugasnya. c. Aktif memberi masukan pemikiran, gagasan dan cara-cara baru untuk menghasilkan hasil kerja yang lebih berkualitas, lebih produktif dan lebih cepat serta dengan biaya yang lebih murah. d. Selalu bersedia untuk membagi ilmu pengetahuan, keterampilan kepda bawahan, rekan kerja dengan semangat kerjasama tim dan menjauhi persaingan yang saling menjatuhkan antar rekan kerja. e. Bersikap proaktif dalam menanggapi suatu persoalan dengan cara berfikir sejenak sebelum memberi reaksi, melakukan analisis sebab akibat dan member tanggapan sesuai nilai-nilai yang berlaku di Perusahaan. f. Bekerja dengan skala priorotas, mempertimbangkan manfaat dan biaya dari setiap kegiatan dan selalu memulai kegiatan dengan suatu rencana. g. Menghargai dan menghormati rekan kerja sebagai individu dengan kepribadiannya sendiri dan bekerjasama berdasarkan kepentingan bersama tanpa membeda- bedakan asal-usul keluarga, suku, ras atau agama. h. Menghormati privasi sesama Karyawan dengan menghormati pandangan politik masing- masing, tidak mencampuri urusan keluarga atau membaca surat-surat pribadi Karyawan lain. i. Mengenali segala aspek dalam pekerjaannya, menguasain data informasi yang terkait dengan masalah dalam pekerjaannya dan selalu berusaha member solusi yang terbaik.j. Sebelum membuat keputusan selalu mengumpulkan seluruh informasi yang relevan, menimbang pandangan pro-kontra dan menempatkan kepentingan Perusahaan diata kepentingan pribadi dalam keputusan yang

WebsiteStakeholders are expected to have access to information about Bank Sulteng on sites providing comprehensive information on the Bank’s operational and performance activities and other information useful to shareholders and interested parties

Social MediaIn addition, through the official website and email, Bank Sulteng also makes social media in the form:• Facebook• Twitter• Instagram• Youtube• Google+

Code of EthicsCode of Ethics for Bank Sulteng Officers and Employees as a commitment of the Board and Employees in order to realize he vision and mission of the Bank. Code of Conduct set out in Decree of the Board of Directors number 10/SK-DIR/BPD-ST/2018 dated January 31, 2018 regarding Company Code of Compliance CHAPTER IV in Code of Conduct which containing:a. Purpose and Objectivesb. Code of Ethics Management and Employeesc. Responsibilities of Bank Employeesd. Obedience and Reporting of Code of Conduct Violationse Employees Annual Statement

The purposes of the Code of Conduct establishment are :1. Promote and maintain high ethical standards,

comply with laws and regulations, respect local and national culture, and ensure that the code of ethics is attended to and attached to company employees

2. Building a professional behavior framework and responsible for achievement for all employees in the company

3. Inculcate clarity and principles of reality to Management, Leaders and Employees in formulating and implementing ethical codes as part of Corporate Culture

4. Increasing awareness and providing guidance for management and employees in the company in carrying out daily activities and in making business decisions

5. Encouraging concerns about ethical issues in daily business activities and upholding values such as Trust, Openness, Honesty, and Accountability in

any deal

Broadly speaking, the Code of Ethics of the Bank Sulteng are as follows : 1. Work Ethic in The Bank Sulteng

a. To always strive to improve the knowledge, skills and all the competencies needed in the job and always be open to new ideas.

b. To be always obedient to the governance, systems and procedures and policies that underlies their duties.

c. To provide or contribute actively new thoughts, ideas and ways to deliver higher quality, more productive and faster and lower costs.

d. To be always willing to share knowledge, skills to subordinates, co-workers with team spirit of cooperation and away from the mutual beating competition among colleagues.

e. To be proactive in responding to a problem by thinking for a moment before reacting, analyzing the cause and responding in accordance with the Bank’s values.

f. To work in a priority scale, to weigh the benefits and costs of each activity and always start activities with a plan.

g. To appreciate and honor colleagues as individuals with their own personality and work together on a common interest without discriminating against the origins of family, ethnicity, race and religion.

h. To respect the privacy of fellow employees by respecting their political views, not to interfere with family affairs or to read private letters of other employees.

i. To recognize all aspects of the job, to master the data and information related to the problems in the work and always try to give the best solution.

j. Before making a decision, always collect all relevant information, weigh the views of the pros and cons and put the interests of the Bank above personal interest in the decisions made.

Page 101: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah200 201

dibuat.

2. Etika Melayani Nasabah.

a. Memahami kebutuhan nasabah dan calon nasabah kita dengan mendekatkan diri kita dengan mereka, member waktu yang cukup untuk mendengarkan keinginan, keluhan mereka.

b. Membagi keterampilan dan pengetahuan dengan para nasabah dan calon nasabah untuk meningkatkan usaha mereka dan menghindari kegagalan usaha.

c. Menanggapi keluhan, kritik nasabah secara cepat dengan sikap positif, mendengar secara empatik, memperjelas masalah dan memberi solusi yang tepat.

d. Segera memberi respon terhadap panggilan, permintaan dari nasabah dan mitra kerja yang datang melalui media komunikasi: surat, telepon, fax, e-mail dan internet.

e. Tidak membiarkan nasabah / calon nasabah menunggu lama untuk mendapatkan Pelayanan.

f. Tidak mengadu kepandaian atau berbantah /membantah dengan nasabah.

g. Mengutamakan nilai manfaat (value) bagi nasabah dalam setiap produk dan jasa yang

ditawarkan ke nasabah. h. Mengutamakan mutu pelayanan, kebersihan

tempat bagi pelayanan nasabah. i. Memberikan informasi yang tepat, tidak

memberi informasi yang salah atau berlebihan mengenai manfaat produk dan jasa bank kepada nasabah.

j. Mengutamakan keuntungan bersama dalam bertransaksi dengan nasabah.

3. Menghindari Adanya Benturan Antara Kepentingan pribadi dan Bank Sulteng. Sikap dan perilaku yang bagaimana yang harus ditunjukan setiap Karyawan dalam menghindari benturan antara kepentingan pribadi Karyawan dan kepentingan Bank Sulteng.

a. Pantang untuk mengambil atau meminta sesuatu (uang, barang, peluang bisnis) dari nasabah, penyedia jasa untuk kepentingan pribadi dalam proses transaksi antara Perusahaan dengan nasabah dan penyedia jasa.

b. Tidak mencari “kesempatan dalam \kesempitan” dalam transaksi dengan nasabah. Melakukan transaksi langsung dengan nasabah tanpa perantara agar nasabah benar-benar dikenali dan tidak terjadi transaksi yang fiktif.

c. Karyawan Bank Sulteng tidak diperkenankan untuk mendapatkan keuntungan pribadi

dengan menggunakan informasi yang

diperoleh karena jabatannya di Bank Sulteng, sedangkan informasi tersebut bukan merupakan informasi umum.

d. Karyawan harus selalu bersikap obyektif dan tidak dipengaruhi oleh rekanan atau calon rekanan untuk memenuhi kepentingannya yang tidak sesuai kepentingan dan ketentuan internal Bank Sulteng.

e. Karyawan tidak boleh menawarkan, memberikan, ataupun menerima hadiah dan hiburan/perjamuan (entertainmen t) dari atau kepada pihak ketiga (nasabah, rekanan). f. Karyawan tidak boleh menggunakan fasilitas

Perusahaan dan jam kerja di Bank Sulteng untuk menjalankan usahanya sendiri.

4. Menjalankan Hak Berpolitik Sebagai Warga Negara Dan Tanggung Jawab Sebagai Karyawan Bank Sulteng.

a. Tidak melakukan aktifitas politiknya pada jam kerja Perusahaan.

b. Tidak menggunakan fasilitas Bank Sulteng, atribut, simbol atau hal lain yang berkaitan dengan identitas Bank Sulteng untuk aktifitas (pawai, kampanye, berpidato)

c. Tidak menggunakan jabatan dan kewenangannya untuk mempengaruhi atau

memaksa Karyawan lain agar melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan aktifitas politiknya.

5. Memperlakukan Data Dan Informasi Perusahaan.

a. Mencatat dan melaporkan semua informasi dan data nasabah dengan tepat dan jujur, serta

tidak meletakkan arsip nasabah di tempat- tempat yang memungkinkan orang yang tidak berhak dapat melihatnya, mengetahui, mencatatnya atau menggandakannya.

b. Melaporkan kepada pimpinan yang berwenang apabila Karyawan mendapat

tekanan dari pihak-pihak manapun untuk melakukan penyimpangan pencatatan atau hal-hal lain yang bertentangan dengan kebijakan internal Bank Sulteng, Peraturan Bank Indonesia dan Peraturan Perundangan lainnya yang berlaku.

c. Menjaga kerahasiaan informasi dan data nasabah setiap waktu, tidak membicarakan atau mendiskusikannya di tempat-tempat umum (contoh: di lift, kamar kecil, koridor dan sebagainya) serta member informasi baik secara lisan maupun tertulis tentang nasabah dan calon nasabah kepda pihak manapun termasuk kepada teman, anggota keluarga sendiri yang dapat merugikan nasabah.

d. Secara langsung maupun tidak langsung dilarang menyebarkan informasi gaji,

2. Ethics in Serving Customers

a. To understand the needs of our customers and potential customers by getting closer to them, giving them enough time to listen to their wants, complaints.

b. To share skills and knowledge with customers and prospective SME customers to improve their business and avoid business failure.

c. To respond to complaints, customer criticism quickly with a positive attitude, empathically listening, clarifying problems and giving the right solution.

d. To immediately respond to calls, requests from customers and partners coming through communications media: mail, phone, fax, email and internal.

e. Not to let customers / prospective customers waiting for long to get the Service.

f. Not to compete on knowledge / to argue with customers.g. To prioritize benefit value for customers in every product and service offered to them.

h. To prioritize the service quality, cleanliness of place for customer service.

i. To provide the right information, not to give misrepresentation or misspelling to customers about the benefits of the products and services of the bank.

j. To prioritize mutual benefits in transactions with customers.

3. Avoiding Conflict Between Personal Interest and Bank of Central Sulawesi. Attitude and what behavior should be shown every employee in avoiding collisions between the employee’s personal interests and the interests of Bank Sulteng.

a. Abstinence to take or request anything (money, goods, business opportunity) from customers,

service providers for personal interest in transactional process between Bank and customer and service provider.

b. Not to “take advantage of somebody” in transactions with customers. Conducting direct transactions with customers without intermediaries so that customers are fully recognized and no fictitious transactions shall occur.

c. The employees of Bank Sulteng are not allowed to gain personal benefit by using information

obtained because of their position in Bank Sulteng, while the information is not general information.

d. Employees should always be objective and not be influenced by partners or potential partners to fulfill interests that are not in accordance with the interests and internal requirements of Bank Sulteng.

e. Employees should not offer, give, or receive gifts and entertainment beyond the reasonable limits from or to third parties (customers, partners).

f. Employees should not use Bank facilities and working hours at Bank Sulteng to run their own business.

4. Ethics in Exercising Political Rights as a Citizen and Responsibility as an Employee of Bank Sulteng

a. Not to engage in political activity during Bank hours.

b. Not to use facilities, attributes, symbols or other matters relating to Bank Sulteng for political activities (parades, campaigns, speeches).

c. Not to use his position and authority to influence or compel other employees to engage in activities related to the interests of its political preference.

5. Ethics in Treating Data and Information of The Bank

a. To record and to report all information on customer data appropriately and honestly, and not to place customer records in places where the unauthorized persons may view know, record or duplicate them.

b. To report to the competent authority if the Employee is under pressure from any party to perform recording irregularities or other matters contrary to the internal policies of Bank Sulteng, Bank Indonesia Regulation and other applicable laws.

c. To maintain the confidentiality of customer information and data at all times, not discuss or to talk about it in public places (e.g. in elevators, rest rooms, corridors etc.) and not to provide information both orally and in writing about customers and potential customers to any parties including friends, family members who can harm customers.

d. It is directly or indirectly prohibited to disseminate salary information, employee

Page 102: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah202 203

pinjaman Karyawan, dan informasi lainnya yang bersifat pribadi dan rahasia kepda sesame Karyawan maupun kepada pihak luar di Bank Sulteng.

e. Tidak membawa pulang atau meletakkan di sembarang tempat file nasabah yang menyebabkan orang lain yang tidak berhak memperolehnya.

f. Selalu bertanggung jawab untuk menjaga data dan informasi yang menjadi rahasia Perusahaan dan pantang memanfaatkan data dan informasi di dalam Perusahaan untuk meraih keuntungan pribadi dalam transaksi dengan pihak luar (insider trading ).

6. Mencegah Malpraktek Atau Fraud Di Bank Sulteng.

a. Mematuhi semua ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Perusahaan.

b. Mematuhi Peraturan Internal Bank Sulteng, Peraturan Bank Indonesia, Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) Dan Peraturan Perundang-undangan lainnya.

c. Melaporkan aktifitas yang mencurigakan. Karyawan harus segera melaporkan kepada Unit Compliance / KYC , atas kecurigaan Pencucian Uang.

d. Mengenal nasabah dan aktivitas/usaha/ bisnisnya agar dapat mengidentifikasi transaksi yang tidak konsisten atau transaksi illegal atau yang berbeda dengan pola aktifitas mereka yang normal.

e. Menindaklanjuti dengan baik setiap ada keluhan dan pengaduan nasabah. Melakukan perlindungan terhadap konsumen untuk mencegah efek yang dapat merugikan konsumen dalam menggunakan produk dan atau layanan bank.

Whistleblowing SystemKebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran (whistleblowing system) merupakan sistem yang dapat dijadikan media bagi saksi pelapor untuk menyampaikan informasi mengenai tindakan pelanggaran yang diindikasi terjadi di dalam suatu Bank Sulteng.

Kebijakan tersebut tertuang dalam SK Direksi Nomor 59/SK/BPD-ST/2017 tanggal 11 April 2017 revisi dari SK Direksi Nomor 24/SK/BPD-ST/2012 tanggal 8 Juni 2012 tentang Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Strategi Anti Fraud meliputi

• Daftar isi • Daftar Gambar• BAB I Pendahuluan• BAB II Kebijakan Umum• BAB III Pencegahan Fraud

• BAB IV Deteksi Fraud• BAB V Investigasi, Pelaporan dan Sanksi• BAB VI Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut• BAB VII Laporan• BAB VIII Penutup• Lampiran-Lampiran• Lampiran – B Formulir

Selain itu bank Sulteng juga menuangab SK Direksi Nomor 104/SK-DIR/BPD-ST/2017 tentang Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Penerapan Program Prinsip Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Adapun isinya adalah

• BAB I Pendahuluan• BAB II Manajemen• BAB III Kebijakan dan Prosedur• BAB IV Identifikasi dan Verifikasi Calon Nasabah

dan Nasabah Beresiko Tinggi• BAB V Customer Due Dilligence• BAB VI Cross Border Correspondent Banking• BAB VII Prosedur Transfer Dana• BAB VIII Sistem Pengendalian Intern• BAB IX Sistem Informasi Manajemen• BAB X Sumber Daya Manusia dan Pelatihan• BAB XI Kebijakan dan Prosedur Penerapan

APU dan PPT bagi Kantor Bank dan Anak Perusahaan di Luar Negeri

Jenis Pengaduan Jenis pengaduan yang dapat disampaikan melalui mekanisme Whistleblowing System adalah sebagai berikut: 1. Membahayakan kesehatan atau keselamatan. 2. Masalah-masalah sumber daya manusia yang

telah gagal untuk diselesaikan melalui prosedur pengaduan SDI.

3. Memalsukan atau menyembunyikan catatan keuangan.

4. Memalsukan atau menyembunyikan informasi manajemen non-finansial.

5. Perilaku tidak etis. 6. Perlakuan terhadap pelanggan yang tidak pada

tempatnya 7. Kerusakan lingkungan 8. Pelanggaran atas aturan atau persyaratan internal. 9. Pelanggaran atas hukum atau peraturan yang

berlaku tidak termasuk fraud atau pencurian (termasuk insider trading ).

10. Fraud atau pencurian.

Manfaat Sistem Pelaporan Pelanggaran WBSSistem ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat partisipasi pegawai dan pejabat Bank dalam melaporkan tindakan pelanggaran. Manfaat dari penyelenggaraan Whistleblowing System antara lain :

loans, and other personal and confidential information to fellow employees as well as to outsiders of Bank Sulteng.

e. Not to take home or to put in any place a customer file that enables other people who are not entitled to find it.

f. Always responsible for keeping the data and information as bank secrecy and to absolutely refrain from utilizing data and information within the Bank for personal benefits in dealing with outsiders (insider trading).

6. Prevent Malpractice or Fraud at Bank Sulteng.

a. To comply with all the provisions contained in the Bank Regulations.

b. To comply with the Internal Regulation of Bank Sulteng, Regulations of Bank Indonesia, Financial Transactions Reporting and Analysis Center (PPATK) and other relevant existing regulations.

c. To report any suspicious activity. Employees of the bank should report to the Compliance Unit / KYC immediately any suspicion of Money Laundering.

d. To know their customers and their activities / business in order to be able to identify inconsistent transactions or illegal transactions or transactions being different from their normal pattern of activity.

e. Follow up nicely every complaint and customer complaints. Protecting against consumers to prevent adverse effects consumers in using the product and or bank services.

Whistleblowing System Whistleblowing Policy is a system that can be used as a medium for reporting witnesses to convey information on the acts of violation indicated within a Bank Sulteng.

The policy is set forth in the Decree of the Board of Directors Number 59/SK/BPD-ST/2017 dated April 11, 2017 revised from Decree of the Board of Directors Number 24/SK/BPD-ST/2012 dated June 8, 2012 on Company Guidance Manual (BPP).• Table of Contents• List of Images• Chapter I Introduction• CHAPTER II General Policy• CHAPTER III Fraud Prevention

• CHAPTER IV Fraud Detection• CHAPTER V Investigation, Reporting and Sanctions• CHAPTER VI Monitoring, Evaluation and Follow-up• CHAPTER VII Report• CHAPTER VIII Closing• Attachments• Appendix - B Forms

In addition, the Bank Sulteng also issued a Decree of the Board of Directors Number 104/SK-DIR/BPD-ST/2017 regarding the Company’s Manual (BPP) Implementation of Anti Money Laundering and Counter-Terrorism Prevention Program The contents are

• Chapter I Introduction• CHAPTER II Management• CHAPTER III Policies and Procedures• CHAPTER IV Identification and Verification of

Prospective Customers and High-Risk Customers• CHAPTER V Customer Due Dilligence• CHAPTER VI Cross Border Correspondent Banking• CHAPTER VII Fund Transfer Procedure• CHAPTER VIII Internal Control System• CHAPTER IX Management Information System• CHAPTER X Human Resources and Training• CHAPTER XI Policies and Procedures for

Application of APU and PPT for Overseas Banks and Subsidiaries

Types of Complaints that can be submitted through the Whistleblowing System mechanism are as follows:

1. Endangers health or safety.2. Human resources issues that have failed to be resolved through the SDI complaint procedure.

3. Falsify or hide financial records.

4. Falsify or hide non-financial management information.5. Unethical behavior.6. Treatment of unwarranted customers

7. Environmental damage 8. Violation of rules or internal requirements.

9. Violations of applicable laws or regulations do not include fraud or theft (including insider trading).

10. Fraud or theft.

Benefits of the WBS Abuse Reporting SystemThe system is expected to increase the level of participation of employees and officials of the Bank in reporting offenses. The benefits of conducting the Whistleblowing System include:

Page 103: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah204 205

1. Tersedianya sarana penyampaian informasi penting dan kritis bagi perusahaan kepada pihak yang harus segera menanganinya secara aman, yaitu Tim Anti Fraud.

2. Tersedianya mekanisme deteksi dini (early warning system) atas kejadian fraud;

3. Tersedianya kesempatan untuk memitigasi potensi kejadian fraud secara internal;4. Meminimalisir potensi risiko yang dihadapi perusahaan akibat dari kejadian fraud baik dari

segi keuangan, oprasional, hukum, dan reputasi;5. Meningkatkan reputasi Bank di mata pemangku

kepentingan (stakeholders).

Mekanisme Sistem Pengaduan Kebijakan Pengaduan Pelanggaran yang disusun dimaksudkan untuk mengelola dan meminimalkan risiko yang mungkin terjadi antara lain terkait dengan kerugian Bank Sulteng secara finansial maupun reputasi Bank Sulteng yang bersifat negatif. Pengaduan pelanggaran dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan, melalui email maupun surat resmi. Pengaduan yang disampaikan harus memenuhi syarat-syarat bahwa pengaduan disampaikan secara tertulis, memuat identitas pelapor (kerahasiaan identitas pelapor akan tetap terjaga), memuat informasi yang memberikan petunjuk mengenai permasalah seperti yang diuraikan pada bagian di atas, Informasi harus didukung dengan bukti-bukti yang cukup dan dapat diandalkan sebagai data awal untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Pengaduan dari pihak ketiga dan/atau dari karyawan Bank Sulteng harus ditempatkan dalam kerangka peningkatan GCG. Pengaduan harus disampaikan oleh pelapor dengan rasa tanggung jawab dan bukan bersifat fitnah yang dapat mencemarkan nama baik atau reputasi seseorang.

Pengaduan Pelanggaran Pengaduan Pelanggaran dapat disampaikan melalui atasan masing-masing.

Kebijakan Perlindungan PelaporKebijakan perlindungan pelapor (whistleblowing protection prinsif) . Kebijakan ini menyatakan secara tegas dan jelas bahwa :1. Bank berkomitmen untuk melindungi pelapor pelanggaran yang beritikad baik2. Bank akan pa tuh terhadap segala peraturan

perundangan yang terkait dan berlaku dalam penyelenggaraan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System). Kebijakan ini juga

menjelaskan maksud dari adanya perlindungan pelapor adalah untuk mendorong terjadinya pelaporan pelanggaran dan menjamin keamanan si pelapor. Dalam kebijakan ini telah dijelaskan secara tegas saluran pelaporan mana yang tersedia untuk melaporkan pelanggaran yang terjadi yaitu bisa melalui aplikasi Whistleblowing atau melalui surat, dengan disertai bukti-bukti awal yang dikirimkan kepada Tim Anti Fraud (TAF)

3. Semua laporan pelanggaran akan dijamin kerahasiaan dan keamanannya oleh Bank. Apabila pelapor menyertakan identitasnya secara jelas, maka pelapor akan mendapatkan haknya untuk memperoleh informasi mengenai tindak lanjut atas laporannya, hal ini juga merupakan bukti komitmen Bank.

4. Pelapor pelanggaran (whistleblower) mendapatkan perlindungan dari Bank terhadap perlakuan yang merugikan seperti :

a. Pemecatan yang tidak adil;b. Penurunan ja batan atau pangkat;c. Catatan yang merugikan dalam file data pribadinya (personal file record).

Pengendalian GratifikasiSebagai turunan dari Etika Usaha dan Tata Perilaku, Bank Sulteng merumuskan Pedoman Gratifikasi sebagai salah satu acuan pengelolaan proses bisnis dan aktivitas operasi yang yang bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dan memperhatikan prinsip- prinsip GCG. Pedoman Kebijakan Pengendalian.

Pengertian, Ruang Lingkup dan Prinsip Dasar Gratifikasi Bank Sulteng mendefinisikan Gratifikasi sebagai kegiatan pemberian dan/atau penerimaan hadiah/ cinderamata dan hiburan, baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri, dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik, yang dilakukan oleh Insan Bank Sulteng terkait dengan wewenang/jabatannya di Bank Sulteng, sehingga dapat menimbulkan benturan kepentingan yang mempengaruhi independensi, objektivitas, maupun profesionalisme Insan Bank Sulteng.

Hadiah/cinderamata adalah objek dari Gratifikasi dalam arti luas, yakni meliputi uang, barang, rabat (diskon), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Pengendalian Gratifikasi menjadi sangat penting bagi Bank Sulteng karena Gratifikasi tersebut dapat berpotensi menjadi tindak pidana suap dan

1. Availability of a means of conveying critical and critical information to the company to the parties who must immediately handle it safely, namely the Anti Fraud Team.

2. Availability of an early warning system for fraud occurrences.

3. Availability of opportunities to mitigate potential fraud events internally.

4. Minimize the potential risks faced by companies resulting from fraud incidents in terms of financial, operational, legal, and reputation.

5. Improve the Bank’s reputation in the eyes of stakeholders.

Complaints System MechanismThe Grievance Complaint Policy is designed to manage and minimize the risks that may occur, among others, related to the loss of Bank Sulteng financially and the reputation of Bank Sulteng is negative. Complaint violations can be submitted both orally and in writing, by email or by official letter.

Complaints submitted must meet the requirements that the complaint be submitted in writing, containing the identity of the reporter (the confidentiality of the identity of the complainant will remain intact), containing information providing guidance on the problem as described in the above section, Information must be supported with sufficient evidence and reliable as initial data for further inspection.

Complaints from third parties and / or employees of Bank Sulteng should be placed within the framework of increasing GCG. Complaints must be submitted by the complainant with a sense of responsibility and not a defamation that can be defamatory or reputable.

Complaints of ViolationsComplaints of Violations can be submitted through their respective superiors.

Reporting Protection PolicyReporting protection policy (whistleblowing protection). This policy states explicitly and clearly that:1. The Bank is committed to protecting a well- meaning offense reporter2. The Bank will respect all relevant laws and

regulations applicable in the conduct of the Whistleblowing System. This policy also explains the purpose of the protection of the complainant

is to encourage the reporting of violations and ensure the security of the complainant. In this policy it has been explicitly stated which reporting channels are available to report violations that may occur through the Whistleblowing application or by mail, accompanied by preliminary evidence submitted to the Anti-Fraud Team (TAF)

3. All violation reports shall be guaranteed confidentiality and security by the Bank. If the reporter clearly identifies the identity, the complainant will have the right to obtain information on the follow-up to his report, this is also evidence of the Bank’s commitment.

4. Whistleblowerers obtain protection from the Bank against harmful treatment such as:

a. Unfair dismissal;b. Decrease of rank or rank;c. Adverse note in personal data file (personal file record

Gratification ControlAs a derivative of the Code of Business Conduct and Ethics, the Bank Sulteng formulates the Gratification Guidelines as one of the guidelines for the management of business processes and operating activities free of Corruption, Collusion and Nepotism (KKN) and takes into account the principles of GCG. Control Policy Guidelines.

Definition, Scope and Basic Principles of Gratification

The Bank Sulteng defines Gratification as an activity of giving and / or receiving gifts / souvenirs and entertainment, whether received domestically or abroad, and by electronic means or without electronic means, conducted by Bank Sulteng Insan concerned with authority / his position in Bank Sulteng, so it can cause a conflict of interest that affects the independence, objectivity, and professionalism of Bank Sulteng Insan.

Gift / souvenirs are the objects of Gratification in the broadest sense, which include money, goods, rebates (discounts), commissions, interest-free loans, travel tickets, lodging facilities, travel, free medical treatment, and other facilities. Gratification control becomes very important for the Bank Sulteng because the Gratification could potentially become a criminal act of bribery and is one of the actions

Page 104: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah206 207

merupakan salah satu tindakan Korupsi yang dapat memberikan dampak hukum sekaligus pencitraan negatif bagi Bank Sulteng. Suatu Gratifikasi akan berubah menjadi tindak pidana suap apabila memenuhi unsur-unsur sebagai berikut: 1. Gratifikasi tersebut berhubungan dengan wewenang/jabatan di Bank Sulteng; 2. Gratifikasi yang berupa penerimaan/pemberian hadiah/cinderamata dan hiburan tidak dilaporkan kepada atasan langsung.

Prinsip dasar Bank Sulteng atas Gratifikasi terbagi dalam dua kegiatan, yaitu pemberian hadiah/cinderamata dan hiburan dan penerimaan hadiah/cinderamata dan hiburan. Seluruh Insan Bank Sulteng dilarang baik secara langsung atau tidak langsung memberi hadiah/cinderamata dan atau hiburan kepada setiap pihak yang memiliki hubungan bisnis atau pesaing Bank Sulteng yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh ketentuan perundang-undangan yang berlaku, atau untuk mempengaruhi pihak dimaksud untuk melakukan dan/atau tidak melakukan suatu hal berkaitan dengan kedudukan/jabatannya. Seluruh Insan Bank Sulteng yang karena jabatannya dan/atau anggota keluarganya (keluarga inti) dilarang untuk menerima atau meminta baik secara langsung atau tidak langsung hadiah/cinderamata dan atau hiburan dari setiap pihak yang memiliki hubungan bisnis atau pesaing Bank Sulteng, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh ketentuan perundang- undangan yang berlaku, atau untuk mempengaruhi pihak dimaksud untuk melakukan dan/atau tidak melakukan suatu hal berkaitan dengan kedudukan/ jabatannya.

Insan Bank Sulteng wajib melakukan penolakan atas tawaran/pemberian hadiah/cinderamata dan atau hiburan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pedoman ini, dengan cara santun terhadap tawaran/pemberian dimaksud, dengan memberikan penjelasan terhadap kebijakan dan aturan ini kepada pihak yang menawarkan/memberi.

Batasan Gratifikasi Di luar pelarangan atas Gratifikasi, Bank Sulteng memperbolehkan dilakukannya pemberian Gratifikasi dengan batasan sepanjang pemberian tersebut dimaksudkan untuk membina hubungan baik dalam batas-batas yang sesuai dengan kewajaran dan memperhatikan hubungan yang setara, saling menghormati dan tidak bertujuan untuk menyuap pihak yang bersangkutan untuk memberikan sesuatu hal kepada Bank Sulteng yang tidak menjadi hak Bank Sulteng secara hukum. Pemberian hadiah/ cinderamata dan/atau hiburan

tidak diperbolehkan dalam bentuk uang tunai dan tidak diperbolehkan dalam bentuk-bentuk yang melanggar kesusilaan dan hukum.

Pemberian hadiah/cinderamata berupa barang yang dimaksudkan untuk promosi Bank Sulteng, wajib mencantumkan logo Bank Sulteng yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari barang dimaksud. Pemberian honorarium rapat kepada pihak ketiga diperbolehkan sebagai apresiasi atas sumbangan pemikiran dan keahlian yang telah diberikan kepada Bank Sulteng atas undangan resmi dari Bank Sulteng, sepanjang kriteria dan besaran honorarium tersebut telah diatur dalam peraturan perusahaan.

Pemberian hadiah/cinderamata dan/atau hiburan berupa barang/uang/setara uang diperbolehkan dalam hal Insan Bank Sulteng menghadiri acara Pernikahan, Khitanan, Kelahiran, atau Musibah, dengan nilai pemberian maksimum sebesar Rp1 juta untuk setiap acara ke relasi Bank Sulteng, sepanjang pemberian tersebut tidak bermaksud untuk mempengaruhi pihak penerima, untuk melakukan dan/atau tidak melakukan sesuatu hal berkaitan dengan kedudukan/jabatannya. Jamuan makan tidak perlu dibatasi sejauh memenuhi kewajaran dan dilakukan di tempat yang terhormat dan tetap menjaga citra positif Bank Sulteng.

Dalam menerima hadiah/cinderamata dan/atau hiburan, Bank Sulteng memperbolehkan insan Bank Sulteng untuk menerima dengan batasan menerima hadiah/ cinderamata yang mencantumkan logo/nama perusahaan pemberi, dengan logo dan nama perusahaan/pihak yang memberikan benda-benda dimaksud merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan/promosi perusahaan pemberi dan merupakan benda-benda yang lazim sebagai bentuk promosi perusahaan. Penerimaan juga diperbolehkan untuk benda-benda yang tidak memiliki nilai finansial yang tinggi, seperti buku, compact disc dan sebagainya; hadiah/cinderamata yang bukan berupa pemberian yang melanggar kesusilaan dan hukum; serta honorarium sebagai pembicara/narasumber yang diundang secara resmi oleh Pihak Ketiga sebagai apresiasi atas sumbangan pemikiran dan keahlian yang telah diberikan, sepanjang pemberian tersebut tidak bermaksud untuk mempengaruhi insan Bank Sulteng untuk melakukan dan/atau tidak melakukan sesuatu hal berkaitan dengan kedudukan/jabatannya

Bank Sulteng juga memperbolehkan pemberian hadiah/cinderamata berupa barang/uang/

of Corruption that can have negative legal impact and imaging for Bank Sulteng. A Gratification will turn into a bribery offense if it meets the following elements:

1. Such gratuities relate to the authority/position of the Bank Sulteng.

2. Gratuities in the form of acceptance/giving of souvenirs and entertainment are not reported to the direct superior.

The basic principle of Bank Sulteng for Gratification is divided into two activities, namely gift/souvenir and entertainment and reception of gifts/souvenirs and entertainment. All Bank Sulteng Banks are prohibited to directly or indirectly give gifts/ souvenirs and or entertainment to any party who has a business relationship or competitor Bank Sulteng which aims to obtain information, or something that is not justified by the applicable legislation, or to influence the party concerned to do and/or not to do anything relating to his/her position. All Bank Sulteng Insan who due to his/her position and/or family members (nuclear family) are prohibited from receiving or requesting either directly or indirectly the gift/souvenir and or entertainment of any party having business relationship or competitor of Bank Sulteng, which aims to obtain information , or something that is not justified by the applicable legislation, or to influence the party concerned to do and/or not to do anything relating to his/her position.

Bank Sulteng Insan is obliged to reject the offer/gift/souvenir and or entertainment that is not in accordance with the provisions set forth in this Manual, by manner of courtesy to the offer/giving, by giving explanation of these policies and rules to the party offering/ giving.

Limitation of GratificationOutside the ban on gratuities, the Bank of Sulawesi permits granting of Gratification with restrictions so long as the grant is intended to foster good relations within the limits of reasonableness and to pay attention to equal relations, mutual respect and not to bribe the parties in a way to the Bank Sulteng which is not legally sanctioned by the Bank Sulteng. Gifts / souvenirs and / or entertainment are not allowed in cash and are not allowed in forms that violate morality and law.

The awarding of gifts / souvenirs in the form of goods intended for the promotion of Bank Sulteng shall be obliged to include the logo of Bank of Sulteng which is an integral part of the goods concerned. Provision of honorarium meetings to third parties is allowed as an appreciation for the contribution of thought andexpertise given to Bank Sulteng at the official invitation of Bank Sulteng, as long as the criteria and amount of honorarium have been regulated in company regulations.

Gifts/souvenirs and/or entertainment in the form of goods/ money/money equivalent are permitted in the case of Bank Sulteng Insan attending Wedding, Khitanan, Birth, or Disaster events, with a maximum grant of Rp1 million for each event to the Bank Sulteng relation, does not intend to influence the recipient, to do and/or not to do anything relating to his/her position. Banquets need not be restricted as long as they meet the fairness and are done in a respectable place and still maintain a positive image of Bank Sulteng.

In receiving gifts/souvenirs and/or entertainment, Bank Sulteng allows its personnel to accept with restrictions on receiving gifts / souvenirs stating the logo / name of the awarding company, with the logo and name of the company/party giving such items an inseparable part from the policy / promotion of the giver company and is a common object as a form of Corporate promotion. Acceptance is also allowed for objects that have no high financial value, such as books, compact discs and so on; gifts / souvenirs that are not in the form of gifts that violate decency and law; as well as honorarium as a speaker/resource person who is formally invited by Third Party as an appreciation for the contribution of thought and expertise that has been given, as long as the grant does not intend to influence the person of Sulteng to do and / or do not do anything related to his / her position. The Bank Sulteng also allows the awarding of gifts / souvenirs in the form of goods / money / money equivalent in the case of Bank Sulteng Insan organizing weddings, circumcisions, births, or in connection with calamities, with a maximum grant of Rp1 million per event, provided that it does not intend to influence Bank Sulteng Insan to undertake and / or do not do anything related to his / her position.

Bank Sulteng also allows the giving of gifts / souvenirs in the form of goods / money / money equivalent

Page 105: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah208 209

setara uang dalam hal Insan Bank Sulteng menyelenggarakan acara pernikahan, khitanan, kelahiran, atau terkait dengan musibah, dengan nilai pemberian maksimum sebesar Rp1 juta per acara, sepanjang pemberian tersebut tidak bermaksud untuk mempengaruhi Insan Bank Sulteng untuk melakukan dan/atau tidak melakukan sesuatu hal berkaitan dengan kedudukan/ jabatannya.

Diperbolehkannya penerimaan hiburan oleh insan Bank Sulteng diberikan dalam batas kewajaran, seperti Hiburan tidak dilakukan secara terus-menerus oleh pihak pemberi kepada Insan Bank Sulteng atau anggota keluarganya; bila penolakan terhadap hiburan dimaksud dikhawatirkan dapat mempengaruhi hubungan bisnis secara institusi antara Bank Sulteng dengan Pihak Ketiga yang menawarkan hiburan; tidak mengganggu waktu kerja Insan Bank Sulteng yang bersangkutan; dan tidak melakukan pembicaraan mengenai pemberian informasi internal Bank Sulteng yang dapat menimbulkan kecurangan dan benturan kepentingan.

Dalam kondisi tertentu dimana insan Bank Sulteng tidak dapat menghindar untuk menerima pemberian dari Pihak Ketiga dan/atau pada posisi dimana barang/uang/setara uang atau dalam bentuk apapun, pemberian tersebut sudah ada di suatu tempat yang dititipkan kepada atau melalui orang lain tanpa sepengetahuan Insan Bank Sulteng tersebut, maka yang bersangkutan wajib mengembalikannya. Apabila hal ini tidak mungkin dilakukan, maka yang bersangkutan harus segera melaporkan kepada atasan langsung secara tertulis sesuai mekanisme yang telah diatur. Apabila insan Bank Sulteng diminta untuk memberikan hadiah/cinderamata dan hiburan yang tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana batasan yang telah ditentukan Bank Sulteng, hendaknya insan Bank Sulteng melakukan penolakan dengan cara santun terhadap permintaan tersebut dengan memberikan penjelasan terhadap kebijakan dan aturan ini kepada Pihak Ketiga.

Penerapan Pengendalian Gratifikasi, Pelaporandan Sanksi Dalam Pengendalian Gratifikasi, Bank Sulteng menerapkan mekanisme pelaporan atas definisi, ruang lingkup, prinsip dasar dan batasan-batasan Gratifikasi. Insan Bank Sulteng wajib melaporkan penerimaan hadiah/ cinderamata dan atau hiburan di luar batasan yang sudah diatur Bank Sulteng melalui atasan langsung, atau melalui mekanisme Pelaporan Pelanggaran/Whistle Blowing System. Untuk penerimaan berupa barang cepat kadaluwarsa seperti makanan dan minuman, pemberian dapat diserahkan kepada lembaga

sosial untuk digunakan kepada masyarakat yang lebih membutuhkan. Sementara penerimaan berupa barang tidak cepat kadaluwarsa seperti uang, emas, dan lainnya, wajib disimpan di bagian keuangan sampai dengan ditentukannya status kepemilikan atas penerimaan tersebut oleh pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sekretaris Perusahaan kemudian membuat rekapitulasi penerimaan hadiah/ cinderamata serta melaporkannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai bagian dari komitmen Bank Sulteng memberantas tindak suap dan korupsi. Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Pedoman Pengendalian Gratifikasi ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku serta ketentuan dan peraturan yang berlaku di Bank Sulteng

Transaksi yang Mengandung Benturan KepentinganSelama tahun 2018, tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan terhadap pejabat pengambil keputusan transaksi dimaksud.

Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Politik Tahun 2018PT. Bank Sulteng menyadari sepenuhnya bahwa kepercayaan dan dukungan masyarakat merupakan salah satu faktor yang membuat PT. Bank Sulteng berkembang seperti sekarang ini, maka sudah sewajarnya PT. Bank Sulteng sangat peduli kepada masyarakat yang diwujudkan dengan aktivitas-aktivitas sosial yang dilakukan PT. Bank Sulteng . Aktivitas sosial ini merupakan tanggung jawab sosial perusahaan yang diharapkan akan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat pada PT. Bank Sulteng yang akhirnya akan dapat mendukung aktivitas PT. Bank Sulteng. Selama tahun 2018, Pemberian Dana seluruhnya hanya diperuntukkan pada Kegiatan Sosial

in the case of Bank Sulteng personnel organizing weddings, circumcisions, births, or related disasters, with a maximum value of Rp1 million per event, as long as the provision does not mean Bank Sulteng employees to do and / or not do anything related to their position / position.

The acceptance of entertainment by Bank Sulteng personnel is permitted within reasonable limits, such as Entertainment not being carried out continuously by the giver to Bank Sulteng personnel or family members; if the rejection of entertainment in question is feared it can affect institutional business relationships between Sulawesi Tengah Bank and Third Parties offering entertainment; does not interfere with the working time of the relevant Central Bank employees; and did not conduct discussions on the provision of Bank Sulteng’s internal information which could lead to fraud and conflict of interest.

In certain circumstances in which Bank Sultengs can not avoid receiving gifts from Third Parties and / or in positions where goods / money / money equivalent or in any form, the gift already exists at a place deposited to or through others without the knowledge of Insan then the concerned must return it. If this is not possible, then the concerned must immediately report to the direct superior in writing in accordance with the mechanisms that have been set. In the case of Bank Sulteng are required to provide gifts / souvenirs and entertainment that are inconsistent with the provisions of the Bank Sulteng’s prescribed limits, Bank Sulteng should reject the manner in which the request is made by providing clarification of these policies and rules to the Third Party.

Application of Gratification Control, Reportingand SanctionsUnder Gratification Control, the Bank Sulteng implements a reporting mechanism on the definition, scope, basic principles and limits of Gratification. Bank Sulteng Insan is obliged to report acceptance of gift / souvenir and / or entertainment beyond the limits set by the Bank Sulteng through its direct supervisor, or through Whistle Blowing System mechanism. For the acceptance of expired quick items such as food and beverages, the gift may be submitted to social institutions for use to the poor people. While the receipt of goods not expiring quickly such as money,

gold, and others, must be kept in the financial section until the ownership status is determined on the receipt by the Corruption Eradication Commission (Komisi Pemberantasan Korupsi / KPK). The Corporate Secretary then makes a recapitulation of the receipt of gifts / souvenirs and reports them to the Corruption Eradication nCommission (KPK) as part of the Bank Sulteng’s commitment to combat acts of bribery and corruption. Violation of the provisions in this Gratification Control Guidelines will be subject to sanctions in accordance with applicable laws and regulations and regulations and regulations in Bank Sulteng

Transactions that Contain Conflict of InterestDuring 2018, there was no transaction that contained a conflict of interest with the official decision maker of the transaction.

Provision of Funds for Social and Political Activities in 2018PT. Bank Sulteng is fully aware that community trust and support is one of the factors that make PT. Bank Sulteng is developing as it is now, then it is natural PT. Bank Sulteng is very concerned about the community that is realized with the social activities undertaken by PT. Bank Sulteng. This social activity is a Corporate social responsibility that is expected to increase public confidence in PT. Bank Sulteng which will eventually be able to support PT. Bank Sulteng. During the year 2017, Funding is entirely devoted solely to Social Activities

Nama dan Jabatan Pihak yang Memiliki

Benturan KepentinganName and Position of the

Owning PartyConflict of Interest

Nama dan JabatanPengambil Keputusan

Name and titleDecision maker

Jenis TransaksiTransaction Type

Nilai Transaksi(jutaan Rupiah)

Value of Transaction(millions of Rupiah)

Nihil/ Nil Nihil/ Nil Nihil/ Nil Nihil/ Nil

Page 106: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah210 211

Pengesahan Peraturan Dana PensiunDana Pensiun Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah didirikan pada tanggal 03 Oktober 1988 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah Nomor SK.188.44/3983/BPD dan Surat Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah Nomor 44/SK/BPD.ST/1989 tanggal 06 Nopember 1989 sebagaimana telah diubahdengan Surat Keputusan Direksi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah Nomor 10/SK/BPD-ST/1992 tanggal 02 Januari 1992.

Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dikelola oleh Yayasan Dana Pensiun Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah yang dibentuk berdasarkan Akte Notaris Hans Kansil, SH Nomor 8 tanggal 07 Januari 1987.

Ratification of the Pension Fund RegulationsPension Fund of Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah was established on October 3, 1988 based on Governor of Sulawesi Tengah Province Decree No. SK.188.44/3983/BPD and Board of Directors of PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah Decree Number 44/SK/BPD.ST/1989 dated November 6, 1989 as amended by Board of Director of Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah Decree Number 10/SK/BPD-ST/1992 dated January 2, 1992.

The Pension Fund as referred to is managed by the Pension Fund Foundation of Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah established under the Notary Act of Hans Kansil, SH Number 8dated January 7, 1987.

1. Tahun 1993Year 1993

Penyesuaian dengan Undang-undang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya dengan nama Dana Pensiun Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah berdasarkanKeputusan DireksiNomor 05/SK/BPD-ST/1993 tanggal 25 Oktober 1993 dan telah mendapat pengesahan berdasarkan Keputusan Menteri Nomor KEP-061/KM.17/1995 tanggal 23 Pebruari 1995, serta telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara R.I. Nomor 26 tanggal 31 Maret 1995.

Adjustment to the Pension Fund Law and its implementing regulations under the name of the Pension Fund of Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah based on the Board of Director Decree No. 05/ SK/BPD-ST/1993 dated October 25, 1993 and has been approved based on Ministerial Decree No. KEP-061/KM.17/1995 dated February 23, 1995, and has been published in the Supplement of the State Gazette of the Republic of Indonesia Number 26 dated March 31, 1995.

2, Tahun 1997Year 1997

MengalamiperubahanberdasarkanKeputusanDireksiNomor 01/SK/BPD-ST/1997 tanggal 20 Januari 1997 dan telah mendapat pengesahan berdasarkan Keputusan Menteri Nomor KEP-065/KM.17/1997 tanggal 17 Maret 1997, serta telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara R.I. Nomor 43 tanggal 30 Mei 1997.

Changed by Board of Director Decree No. 01/SK/BPD-ST/1997 dated January 20, 1997 and has been approved based on Ministerial Decree No. KEP-065/KM.17/1997 dated March 17, 1997 and has been published in Supplement of the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 43 dated May 30, 1997

Tata KelolaDana PensiunPension Fund Management

Page 107: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah212 213

3. Tahun 2006Year 2006

Mengalami perubahan berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 48/SK/BPD-ST/2006 tanggal 30 Juni 2006 dan telah mendapat pengesahan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor KEP-212/KM.10/2007 tanggal 22 November 2007, serta telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara R.I. Nomor 4 tanggal 11 Januari 2008 dengan pokok perubahan adalah memberikan kenaikan manfaat pensiun sebesar Rp 200.000,- (dua ratus rupiah) bagi penerima Manfaat Pensiun sampai dengan 30 Juni 2007 baik Pensiunan/Janda/Duda/Anak.

Changed by Board of Director Decree Number 48/SK/BPD-ST/2006 dated June 30, 2006 and has been approved based on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia Number KEP-212/ Gazette of the Republic of Indonesia Number 4 dated January 11, 2008 with the principal change is to provide an increase in pension benefits of Rp200.000 (two hundred thousand rupiahs) for of Pension Benefit up to June 30, 2007 either Retired/Widow/Widower/Child.

4. Tahun 2011Year 2011

Mengalami perubahan berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 49/SK/BPD-ST/2011 tanggal 01 Agustus 2011 dan telah mendapat pengesahan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor KEP-836/KM.10/2011 tanggal 14 November 2011, serta telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara R.I. Nomor 32 tanggal 20 April 2012

Changed by Decree of the Board of Directors Number 49/SK/BPD-ST/2011 dated August 1, 2011 and has been approved based on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia Number KEP-836/KM.10/2011 dated 14 November 2011 and has been announced in the Supplement of the State Gazette RI Number 32 dated April 20, 2012 with the subject of amendment Completion of

5. Tahun 2015Year 2015

Mengalami perubahan berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 50/SK/BPD-ST/2015 tanggal 31 Juni2015 dan telah mendapat pengesahan berdasarkan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-566/NB.1/2015 tanggal 17 November 2015, sertatelah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara R.I. Nomor 3 tanggal 12 Januari 2016 dengan pokok perubahan Regulator yang membidangi Dana Pensiun dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Changed by Decree of the Board of Directors Number 50/SK/BPD-ST/2015 dated June 31, 2015 and has been approved based on the Decree of the Board of Authority Number KEP-566/NB.1/2015 dated November 17, 2015 and has been announced in Supplement of the State Gazette RI Number 3 dated January 12, 2016 with the subject of Regulatory changes in charge of the Pension Fund of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia to the Financial Services Authority and the Increase of Pension Benefits for up to December 31, 2014 either Pensioners/Widows/Children increased by thousand rupiah) from the last received monthly Retirement Benefit from 01 January 2015 and Provision of Benefits to Pension Beneficiary for one monthly pension benefit paid at least 2 (two) weeks before Eid Al-Fitr.

6. Tahun 2016Year 2016

Mengalami perubahan berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 51/SK/BPD-ST/2016 tanggal 31 Mei 2016 dan telah mendapat pengesahan berdasarkan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-52/NB.1/2016 tanggal 30 Agustus 2016, serta telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara R.I. Nomor 77 tanggal 27 September 2016 dengan pokok perubahan pembatasan (Cutloost) kepesertaan pada Dana Pensiun Bank Sulteng sampaidengan 30 Agustus 2016.

Changed by Decree of the Board of Directors No. 51 SK/BPD-ST/2016 dated May 31, 2016 and has been approved based on the Decree of the Board of News Number 77 dated September 27, 2016 with the principal change of limit (Cutloost) to the Pension Fund of Bank Sulteng until 30 August 2016. dantelahmendapatpengesahanberdasarkanKeputusanDewanKomisionerOtoritasJasaKeuanganNomor KEP-52/NB.1/2016 tanggal 30 Agustus 2016, sertatelahdiumumkandalamTambahanBerita Negara R.I. Nomor 77 tanggal 27 September 2016 denganpokokperubahanpembatasan (Cutloost) kepesertaanpada Dana Pensiun Bank Sultengsampaidengan 30 Agustus 2016.

7. Tahun 2017Year 2017

Mengalami perubahan berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 52/SK/BPD-ST/2017 tanggal 31 Agustus 2017 dan telah mendapat pengesahan berdasarkan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-786/NB.11/2017 tanggal 27 Desember 2017 dan sedang dalam proses pemuatan dan Lembaran Berita Negara RI dengan pokok perubahan Penyesuaian dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 5/POJK.05/2017 tentang Iuran, Manfaat Pensiun, dan Manfaat Lain Yang Diselenggarakan Oleh Dana Pensiun serta penegasan kewajiban pemberikerja untuk membiayai manfaat Lain.

Changed by Decree of the Board of Directors Number 52/SK/BPD-ST/2017 dated 31 August 2017and has been approved based on the Decree of the Board of Commissioners of the Financial ServicesAuthority Number KEP-786/NB.11/2017 dated December 27, 2017 and is in the process of loading andGazette of the Republic of Indonesia with the subject of amendment Adjusted to Regulation of theFinancial Services Authority Number 5/POJK.05/2017 concerning Contributions, Pension Benefits,and Other Benefits Organized by the Pension Fund as well as the affirmation of the obligations of theemployer to finance Other Benefits.

Page 108: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah214 215

PENDIRIFounder

Direksi Pemberi KerjaEmployer Directors

DEWAN PENGAWASSUPERVISORY BOARD

KETUAChairman

Wakil Pemberi KerjaDeputy Employer

ANGGOTAMember

Wakil PesertaDeputy Participant

PENGURUSAdministrator

Direktur UtamaPresident Director

Direktur Keuangan & InvestasiDirector of Finance & Investment

Staff Bagian KeuanganFinance Department Staff

Staff Bagian AdministrasiFinance Administration Staff

Urusan PelaporanReporting Matters

Urusan KesertariatanGeneral Affairs

Identitas Dana Pensiun Bank SultengIdentity of Bank Sulteng’s Pension Fund

Struktur OrganisasiDana Pensiun Bank Sulteng

Organizational structureSulawesi Tengah Bank Pension Fund

Nama dan Alamat Dana PensiunNama adalah Dana Pensiun PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah (disingkat dengan DanaPensiun Bank Sulteng), yang saat ini berkedudukan di Jalan Sultan Hasanuddin No. 20 Palu – Sulawesi Tengah Lantai Dasar Gedung PT. Bank Sulteng,Telpon/Faxsimil : (0451) 452703 dan E-Mail : [email protected].

Nama Pendiri Dana PensiunAdapun Pendiri Dana Pensiun PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah adalah PT. Bank Sulteng yang saatini berkedudukan di Jalan Sulteng Hasanuddin No. 20 Palu – Sulawesi Tengah, telepon(0451) 424537, 429509, 421780 Fax (0451) 452836 Website : www.banksulteng.co.id.

KepengurusanSesuai surat Keputusan Direksi PT. Bank Sultengselaku pendiri Dana pensiun PT. Bank Sulteng Nomor : 041/SK/PEND-DP/BPD-ST/2018 tanggal 13 April 2018 tentang susunan kepengurusan Dana Pensiun BPD Sulawesi Tengah untuk masa jabatan 2 Mei 2018 – 1 Mei 2022 adalah sebagai berikut :

1. Direktur Utama : Maliegi Dumola2. Direktur Keuangan dan Investasi : Zulfaisah3. Direktur Kepesertaan : Sitti Maryam Dalle

Nama Dewan PengawasSesuai surat Keputusan Direksi PT. Bank Sulteng selaku pendiri Dana pensiun PT. Bank SultengNomor

Ketua ( Mewakil iPendiri ) : Dikson M. GundoAnggota ( Mewakili Peserta) : Myrna Ranasari

Profil Pengurus dan Dewan Pengawas Dana Pensiun Bank Sulteng

Direktur Utama : Maliegi DumolaLahir : Tentena, 26 Februari 1971

Direktur Keuangan & Investasi: ZulfaisyahLahir : Unjung Pangang, 27 Januari 1979

Ketua Dewan Pengawas (Wakil Pemberi Kerja):Dikson M. GundoBorn : Poso, 17 Desember 1966

Wakil DewanPengawas (Wakil Peserta)Myrna RianasariBorn : 1 Mei 1970

Name and Address of Pension Fund The name is Pension Fund PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah (abbreviated as Dana Pensiun Bank Sulteng), currently domiciled at Jalan Sultan Hasanuddin No. 20 Palu - Sulawesi Tengah, Ground Floor PT. Bank Sulteng Building, Telephone / Faximile: (0451) 452703 and E-Mail: [email protected].

Name of Pension Fund FounderThe Founder of Pension Fund PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah is PT. Bank Sulteng which is located at Jalan Sulteng Hasanuddin no. 20 Palu - Sulawesi Tengah, Phone (0451) 424537, 429509, 421780 Fax (0451) 452836 Website: www. banksulteng.co.id.

ManagementAccordance with the Decree of the Directors of PT. Bank of Sulawesi Tengah as the founder of the Pension Fund PT. Bank Sulteng Number: 041 / SK / PEND-DP / BPD-ST / 2018 dated 13 April 2018 regarding the management of the Sulawesi Tengah BPD Pension Fund for positions 2 May 2018 - 1 May 2022 are as follows:1. Managing Director: Maliegi Dumola2. Director of Finance and Investment: Zulfaisah3. Director of Participation: Sitti Maryam Dalle

Name of the Supervisory BoardIn accordance with the Decree of the Directors of PT. Bank Sulteng as the founder of the Pension Fund of PT. Central Bank Number

Chair (Representing iPiri): Dikson M. GundoMembers(Representing Participants): Myrna Ranasari

Profile of the Management and the Sulawesi Tengah Bank Pension Fund Supervisory Board

Managing Director: Maliegi DumolaBorn: Tentena, February 26, 1971

Director of Finance & Investment: ZulfaisyahBorn: Unjung Pangang, January 27, 1979

Chairperson of the Board of Trustees (Deputy Employer):Dikson M. GundoBorn: Poso, December 17, 1966

Deputy of the Supervisory Board (Deputy Participant)Myrna RianasariBorn: May 1, 1970

Page 109: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah216 217

Jenis Program Pensiun dan Jumlah Peserta1) Jenis Program Pensiun Dana Pensiun Bank Sulteng menyelenggarakan

Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP). Dimana Peserta Dana Pensiun Bank Sulteng adalah terdiri dari setiap Direksi yang diangkat dari Pegawai dan Pengawai yang telah berusia 18 (Delapan belas) tahun atau telah menikah dan telah diangkat sebagai Direksi/Pegawai tetap pada Pemberi Kerja dan telah terdaftar pada Dana Pensiun sejak tanggal 30 Agustus 2016.

2) Jumlah Peserta Adapun jumlah Peserta Dana Pensiun yang tercatat sampai dengan tanggal 31 Desember 2018 seluruhnya berjumlah 513 orang yang

terdiri dari : 435 orang peserta aktif, 35 orang pensiunan, 7 orang pensiun janda/duda dan 35 orang pensiun ditunda.

Keuangan Dana Pensiun.Aset Netto dana pensiun Bank Sulteng sampai dengan 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 57.235.897.188,- meningkat sebesar Rp 6.665.620.039,- atau 13,80% dari tahun 2017, Kewajiban Aktuarias ebesar Rp 64.462.598.000,-, dan selisih Kewajiban Aktuaria sebesar Rp -7.226.700.812,-. Hasil investasi yang dicapai per 31 Desember 2018 sebesar Rp4.321.603.044 dengan hasil usaha setelah pajak sebesar Rp 3.676.539.935,-

Type of Pension Program and Number of Participants1) Type of Pension Program    Pension Fund Bank Sulteng organizes a Defined

Benefit Pension Program (PPMP). Where Bank Sulawesi Tengah Pension Fund Participants consist of each Board of Directors appointed from Employees and Supervisors who are 18 (eighteen) years old or have been married and have been appointed as Directors / Permanent Employees to Employers and have been registered with the Pension Fund since August 30 2016

2) Number of Participants      The total number of Participants in the Pension

Fund recorded up to December 31, 2018 totaled 513 people consisting of: 435 active participants, 35 retirees, 7 widows / widowers pensions and 35 retired people postponed.

Pension Fund Finance.The net assets of Bank Sulteng’s pension funds up to December 31, 2018 are Rp 57,235,897,188, - increased by Rp 6,665,620,039, - or 13.80% from 2017, Actuarial Obligations amounted to Rp 64,462,598,000, - and the difference in Actuarial Obligations is Rp -7,226,700,812, -. Investment returns achieved as of December 31, 2018 amounted to Rp4,321,603,044 with operating results after tax of Rp 3,676,539,935, -.

Aset Netto Dana Pensiun 2018

Meningkat Hasil Investasi

Rp 57 m++

Rp 4,3 m++13,8%

Net Asset Pension Fund 2018

Increase Ivestment Return

Page 110: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah218 219

Sumber DayaManusiaHuman Resources

06

Page 111: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah220 221

Bank Sulteng memandang Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu pemangku kepentingan yang memiliki peran kunci bagi kesuksesan dan keberlanjutan Perusahaan dan memandang SDM sebagai mitra strategis dalam menjalankan usaha. Oleh karenanya Kami senantiasa berupaya mengelola dan meningkatkan kompetensi serta menciptakan lingkungan kerja kondusif untuk memastikan kinerja SDM yang optimal, efisien dan produktif

Bank Sulteng memandang Sumber daya manusia (SDM) atau Insan Bank merupakan salah satu pemangku kepentingan dengan kedudukan sentral sebagai ujung tombak dan penentu keberhasilan Perusahaan dalam mewujudkan visi dan melaksanakan misinya. Kami memandang SDM sebagai partner usaha yang strategis dalam menjalankan bisnis Perusahaan . Kehadiran karyawan yang profesional, berkompeten, berdedikasi dan berintegritas akan membuat Perusahaan memiliki dasar yang kuat untuk terus tumbuh dan berkembang mencapai tujuannya. Dengan memahami kedua kepentingan tersebut, KAmi mengelola SDM dengan fokus pada peningkatan kompetensi sekaligus berupaya keras memenuhi seluruh harapan karyawan.

Kebijakan Pengelolaan SDMBank Sulteng telah menyusun Program Pengembangan SDM untuk mengoptimalkan potensi SDM yang ada. Program Pengembangan SDM dilakukan secara terpadu dengan merujuk pada rencana tahunan maupun rencana jangka panjang Perusahaan.

Program Pengembangan SDM Bank Sulteng diselaraskan dengan visi dan misi Bank untuk memberikan kontribusi yang optimal terhadap pembangunan, khususnya di wilayah Sulawesi Tengah. Bank Sulteng percaya bahwa SDM merupakan faktor kunci dalam proses pencapaian visi dan misi Bank, karena itu pengelolaan SDM yang efektif merupakan hal yang tidak dapat ditawar lagi.

Strategi Pengelolaan SDM Strategi pengelolaan SDM yang diterapkan Bank Sulteng merupakan alignment terhadap visi dan

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

Bank Sulteng considers Human Resources (HR) as one of the stakeholders who has a key role in the success and sustainability of the Company and also considers HR as a strategic partner in running a business. Therefore We always strive to manage and improve competencies and create a conducive work environment to ensure optimal, efficient and productive human resource performance

Bank Sulteng considers Human Resources (HR) or Bank people as one of the stakeholders with a central position as the spearhead and determinant of the Company’s success in realizing its vision and carrying out its mission. We consider HR as a strategic business partner in running the Company’s business. The presence of employees who are professional, competent, dedicated and with integrity will make the Company have a strong foundation to continue to grow and develop to achieve its goals. By understanding these two interests, We manag HR with a focus on improving competencies while at the same time striving to fulfill all employee expectations.

HR Management PolicyBank Sulteng has developed Human Resource Development Program to optimize the potential of human resources. Human Resource Development Program is conducted in an integrated manner by referring to the Company’s annual plan as well as long term plan.

The Human Resource Development Program of Bank Sulteng is aligned with the Bank’s vision and mission to contribute optimally to development, particularly in Sulawesi Tengah regional. Bank Sulteng believes that HR is a key factor in the process of achieving the Bank’s vision and mission, therefore effective human resource management is non-negotiable

HR Management StrategyThe strategy of human resource management implemented by Bank Sulteng is an alignment to

misi, strategi serta budaya perusahaan.Untuk itu, Bank Sulteng melakukan serangkaian upaya yang berkesinambungan dan terarah dalam melakukan program pengembangan SDM.

Untuk mempertahankan kesinambungan dalam pengembangan organisasi, Bank Sulteng menerapkan pengelolaan SDM melalui program-program peningkatan kualitas SDM Bank Sulteng, antara lain:

• Proses rekrutmen yang selektif baik yang bersifat replacement maupun pengisian posisi-posisi vacant sesuai dengan kebutuhan.

• Program pendidikan, pelatihan, dan pengembangan pegawai melalui berbagai program baik in-house maupun public training seiring dengan perkembangan bisnis dan volume usaha Bank.

• Proses rotasi, mutasi dan promosi pegawai sesuai dengan kebutuhan dan pengembangan organisasi Bank sekaligus sebagai jenjang karir pegawai.

• Pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan pegawai secara terus menerus seiring dengan pencapaian dan perkembangan bisnis dan usaha Bank.

• Penerapan peraturan internal sebagai panduan Perusahaan dan pegawai agar terjalin hubungan yang baik, harmonis, dan dinamis.

Dalam rangka pengembangan bisnis dan usaha serta produktivitas, Bank Sulteng secara terus menerus dan berkesinambungan berusaha menciptakan suasana kerja yang kondusif serta memberikan kesempatan bagi pegawai dalam meningkatkan pengetahuan, wawasan, keterampilan dan kemampuan.

Strategi Pengembangan SDM 2018Tahun 2018, Bank Sulteng melanjutkan program pengembangan SDM yang telah dilakukan tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2017, fokus pengembangan SDM dilakukan dengan berfokus pada 2 sasaran utama, yaitu :

• Melaksanakan program-program pendidikan secara in-house training dengan pengajar dari internal dan narasumber eksternal Bank, atau dengan cara mengikutsertakan pegawai pada seminar, yang sesuai dengan tugas dan jabatan pegawai.

• Terus menyesuaikan kebijakan dan remunerasi dengan menggunakan key performance indicator (KPI) untuk pegawai sehingga setiap pegawai akan dinilai secara obyektif berdasarkan prestasi kinerjanya dan remunerasi.

the vision, mission, strategy and Corporate culture. To that end, Bank Sulteng undertakes a series of continuous and directed efforts in conducting human resource development programs.

In order to maintain continuity in organizational development, Bank Sulteng implements human resource management through human resources quality improvement programs of Bank Sulteng, among others

• A selective recruitment process, either replacement or filling vacant positions as needed.

• Employee education, training and development programs through various in-house and public training programs in line with business development and business volume of the Bank.

• Rotation process, mutation and promotion of employees in accordance with the needs and development of the Bank organization as well as employee career path.

• Maintenance of health and welfare of Bank employees continuously in line with achievement and development of Bank business.

• Implementation of internal regulation as a guide for the Company and employees to establish good, harmonious, and dynamic relationships.

In the framework of development and productivity of business, Bank Sulteng continuously strives to create a conducive working atmosphere and provides opportunities for employees to improve their knowledge, insight, skills and abilities.

HR Development Strategy 2018In 2018, Bank Sulteng continued the human resources development program that has been conducted in previous years. In 2018, the human resources development focus on two main objectives:

• Conducting in-house training programs with internal teachers and external Bank speakers, or by involving employees at seminars who are appropriate to the duties and job positions of employees.

• Continuously adjust policies and remuneration using key performance indicators (KPIs) for employees so that each employee will be assessed objectively based on their performance and remuneration.

Page 112: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah222 223

Investasi Pengembangan Pegawai Sebagai wujud komitmen terhadap pengembangan pegawai, tahun 2018 Bank Sulteng mengeluarkan investasi sebesar Rp 4 miliar untuk program pendidikan dan seminar.

Jumlah dan Komposisi karyawan Berdasarkan Jenjang Pendidikankualitas karyawan Bank Sulteng semakin membaik, dikarenakan proporsi karyawan dengan tingkat pendidikan Sarjana dan Pasca Sarjana semakin meningkat.Hal ini menunjukkan bahwa Bank Sulteng terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan dengan menetapkan standar pendidikan yang disesuaikan dengan tantangan bisnis perusahaan.

Komposisi Perbandingan Pegawai Selama 5 Tahun

1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Tahun 2014 2015 2016 2017 2018JumlahTotal 586 624 685 673 658

No. PendidikanEducation

2014 2015 2016 2017 2018

1 S3Doctorate Degree

- - - - -

2 Pasca Sarjana (S2)Master Degree

7 7 10 13 13

3 Sarjana & Sederajat (S1)Bachelor Degree & equal

306 336 387 388 394

4 Diploma III (D3)Diploma III

24 23 25 23 22

5 SMA & SederajatHigh Schooland Equal

249 258 263 249 228

Total 586 624 685 673 658

Employee Development Investment As a manifestation of commitment to employee development, by 2018 Bank Sulteng has invested Rp 4 billion for educational programs and seminars.

Total And Composition Of Employee Based On Education Levelthe quality of Bank Sulteng employees is improving, as the proportion of employees with undergraduate and post-graduate education levels are increasing. This indicates that the Bank Sulteng continues to commit to improve the quality of its employees by setting education standards tailored to the Company’s business challenges.

Comparison Of Employee Composition For 5 Years

1. Total Employee Based on Education Level

2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

3. Jumlah Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian

4. Jumlah Pegawai Berdasarkan Umur

5. Jumlah Pegawai Berdasarkan Masa Kerja

No. Jenis KelaminGender

2014 2015 2016 2017 2018

1 Laki-LakiMale

400 421 460 447 431

2 PerempuanFemale

186 203 225 226 227

Total 586 624 685 673 658

No. KategoriCategory

2014 2015 2016 2017 2018

1 Pegawai TetapPermanent Employee

400 477 516 641 621

2 Pegawai Tidak TetapTemporary Employee

186 147 169 32 37

Total 586 624 685 673 658

No. UsiaAge

2014 2015 2016 2017 2018

1 >50 12 13 15 14 152 41-50 77 92 107 116 1323 31-40 203 208 219 237 2354 18-30 294 311 344 306 276

Total 586 624 685 673 658

No. Masa KerjaWorking Period

2014 2015 2016 2017 2018

1 0 – 5 339 366 400 370 3202 6 – 10 128 119 121 136 1543 11 – 15 83 105 125 103 994 16 – 25 30 29 33 62 835 >25 6 5 6 2 2

Total 586 624 685 673 658

2. Total Employee Based on Gender

3. Total Employee Based on Employee Status

4. Total Employee Based on Age

5. Total Employee Based on Working Period

Page 113: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah224 225

No. Level 2014 2015 2016 2017 20181 Kepala Divisi

Division Head11 11 12 13 14

2 Kepala BagianDepartment Head

23 30 30 32 33

3 Pimpinan CabangBranch Manager

14 14 15 16 17

4 Kepala SeksiSection Head

65 72 86 93 102

5 Kepala Kantor KasCash Office Manager

6 7 7 8 11

6 Staff/PelaksanaStaff

467 490 535 511 481

Total 586 624 685 673 658

6. Jumlah Pegawai Berdasarkan Level Jabatan

7. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Turn Over

8. Jumlah dan Posisi Karyawan Berdasarkan Lokasi Kerja

No. KategoriCategory

2014 2015 2016 2017 2018

1 Mengundurkan DiriResign

6 6 10 12 11

2 PensiunPension

2 4 - 4 4

3 PHKTerminated

14 5 7 9 5

4 MeninggalPass away

- - 2 - 2

5 Habis KontrakContract Ends

- - 1 1 16

Total 22 15 20 26 38

No Lokasi KerjaWorking Location

JumlahKaryawan

2018 2017 2016 20151 Kantor Pusat

Head Office201 203 190 186

2 Kantor Cabang Utama PaluPalu Main Branch Office

69 72 77 88

3 Kantor Cabang SigiSigi Branch Office

33 32 30 30

4 Kantor Cabang Palu BaratPalu Barat Branch Office

17 14 15 -

5 Kantor Cabang ParigiParigi Branch Office

24 26 32 35

6. Total Employee Based on Position Level

7. Total Employee Based on Turn Over Level

8. Total And Composition Of Employee Based On Working Location

6 Kantor Cabang Poso Poso Branch Office

20 24 29 27

7 Kantor Cabang BungkuBungku Branch Office

22 21 25 43

8 Kantor Cabang AmpanaAmpana Branch Office

28 30 31 33

9 Kantor Cabang LuwukLuwuk Branch Office

35 33 46 34

10 Kantor Cabang Banggai LautBanggai Laut Branch Office

18 21 21 19

11 Kantor Cabang SalakanSalakan Branch Office

19 20 21 17

12 Kantor Cabang BuolBuol Branch Office

22 24 26 19

13 Kantor Cabang Toli-ToliToli-Toli Branch Office

24 27 29 33

14 Kantor Cabaang KolonodaleKolonodale Branch Office

18 24 24 20

15 Kantor Cabang Donggala Donggala Branch Office

26 29 28 30

16 KCP PalelePalele Sub Branch Office

9 8 9 10

17 KCP ToiliPaili Sub Branch Office

9 9 - -

18 KCP. TawaeliTawaeli Sub Branch Office

9 - - -

18 Kantor Fungsional Non Operasional (KFNO) JakartaFunctional Office Non-Operational Jakarta

4 4 3 -

19 Kantor Kas TentenaTentena Cash Office

5 6 6 -

20 Kantor Kas WakaiWakai Cash Office

5 7 7 -

21 Kantor Kas TolaiTolai Cash Office

3 3 - -

22 Kantor Kas LambunuLambunu Cash Office

7 8 8 -

23 Kantor Kas BetelemeBeteleme Cash Office

7 6 7 -

24 Kantor Kas BahomotefeBahomotefe Cash Office

5 7 8 -

25 Kantor Kas SoniSoni Cash Office

5 4 5 -

26 Kantor Kas BatuiBatui Cash Office

4 4 - -

27 Kantor Kas LabeanLabean Cash Office

4 7 8 -

28 Kantor Kas MamosalatoMamosalato Cash Office

3 - - -

29 Kantor Kas TomataTomata Cash Office

3 - - -

Jumlah/ Total 658 673 685 624

Page 114: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah226 227

Rekrutmen dan Turnover Sumber Daya ManusiaBank Sulteng memberikan kesempatan yang sama dan setara kepada setiap anak bangsa terbaik untuk berkarya dan bekerja di Perusahaan, tanpa memandang unsure gender, agama, ras, maupun hal lainnya yang bersifat diskriminasi. Sistem rekrutmen ini dilakukan secara transparan dan fair,yang didasarkan pada perencanaan kebutuhan pegawai untukmendukung pencapaian sasarandan tujuan Perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Praktek Kerja yang Adil dan SetaraSecara keseluruhan Bank Sulteng tunduk pada peraturan Pemerintah terkait ketenaga kerjaan, yaitu Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Bank Sulteng tidak membedakan perlakuan dalam bekerja berdasarkan gender, suku, agama atau lainnya yang bersifat diskriminasi, namun secara jelas kami mempunyai peraturan yang mendasari perbedaan perlakukan ini. Misalnya, pemberian remunerasi dilakukan berdasarkan jenjang jabatan, masa kerja dan hasil penilaian kinerja individu. Disamping itu, Bank Sulteng memberikan kesempatan berkarir yang sama, serta menghindari praktik-praktik pemaksaan kerja.

Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Sumber Daya ManusiaBank Sulteng menyadari SDM memiliki peran penting dalam menunjang keberlanjutan kegiatan bisnis dan operasional Perusahaan. Keterlibatan SDM yang berkualitas akan memberikan pengaruh positif dan menjadi faktor kunci bagikeberlanjutan bisnis Perusahaan. Oleh karena itu, Sulteng senantiasa berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi SDM secara konsisten dan berkesinambungan antara lain dengan menyelenggarakan berbagai pendidikan, pelatihan dan workshop,baik yang dilakukan oleh pihak internal melalui Lembaga Pendidikan, maupun bekerjasama dengan berbagai pihak eksternal didalam negeri yaitu lembaga atau institusi yang berkompeten dalam bidang - bidang keahlian perbankan, seperti bidang perkreditan, auditing, manajemen risiko, treasury, islamic capital market, perpajakan, SME lending, teknologi informasi, SDM, operasional dan seterusnya.

Recruitment And Turnover Of Human ResourcesBank Sulteng provides equal opportunity to every of the best nation society to work in the Company, regardless of gender, religious, racial, or other elements of discrimination. This recruitment system is transparent and fair, based on the employee’s need planning to support the achievement of the Company’s goals and objectives in the short and long term

Fair And Equitable Working PracticeOverall, Bank Sulteng is subject to Government regulations relating to employment, namely Law Number 13 Year 2003. Bank Sulteng does not discriminate against gender, ethnic, religious or other discriminatory treatment, but clearly we have the rules underlying this difference of treatment. For example, the provision of remuneration is based on the level of position, period of employment and individual performance appraisal results. In addition, the Bank Sulteng provides equal career opportunities, as well as avoidance of coercive practices.

Training And Development Of Human Resources CompetenciesBank Sulteng recognizes that HR has an important role in supporting the sustainability of the Company’s business and operational activities. The involvement of qualified human resources will have a positive impact and become a key factor for the Company’s business sustainability. Therefore, Bank Sulteng has always been committed to continuously develop the potential of human resources consistently and consistently by conducting various. education, training and workshops, whether conducted by internal parties through educational institutions, as well as cooperating with various external parties in the country ie institutions or competent institutions in the areas of banking expertise, such as credit, auditing, risk management, treasury, Islamic capital market, taxation, SME lending, information technology, human resources, operations and so on:

Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya ManusiaDalam rangka meningkatkan motivasi kinerja dan loyalitas karyawan terhadap Perusahaan, Bank Sulteng senantiasa terus berkomitmen dalam meningkatkan kesejahteraan karyawan. Kebijakan penetapan kesejahteraan karyawan ini didasarkan atas kemampuan keuangan Perusahaan dan standar penggajian yang kompetitif dipasar tenaga kerja perbankan. Adapun perbedaan dalam hal gaji ditentukan oleh jenjang jabatan, masa kerja dan hasil penilaian kinerja individu. Karyawan dengan status tidak tetap tidak mendapatkan seluruh komponen kesejahteraan tersebut, namun Bank Sulteng memastikan bahwa hak-hak normatifnya senantiasa berada diatas ketentuan yang berlaku, meskipun tanggung jawab pembinaan berada ditangan perusahaan penyedia tenaga kerja.

Program Kesejahteraan Karyawan Bank Sulteng:• Program BPJS ketenagakerjaan mencakup 4

Program:1. JKK: Jaminan Kecelakaan Kerja2. JKM: JaminanKematian3. JHT: JaminanHariTua4. JP: Jaminan Pensiun• ProgramBPJSKesehatan• Program Asuransi kecelakaan diri bersama PT.

Asuransi bangun Askrida

Kesehatan dan Keselamatan Kerja KaryawanBank Suteng menyadari bahwa kesehatan dan keselamatan kerja (K3) karyawan sangat penting untuk mewujudkan produktivitas kerja yang optimal. Oleh karena itu, Bank Sulteng telah memiliki peraturan pengelolaan terkait K3 yang tercantum dalam BPJS Ketenagakerjaan dengan demikian kepatuhan pada pelaksanaan K3 menjadi tanggung jawab bersama manajemen dan setiap karyawan. Salah satu indikator keberhasilan Perusahaan pada aspek K3 pada tahun 2018 adalah jumlah kecelakaan kerja Perusahaan tercatat nihil (zero accident).

Pendidikan &PelatihanEducation & Training

Improvement Of Human Resource WelfareIn order to improve employee performance and loyalty motivation towards the Company, Bank Sulteng always continue to be committed in improving employee welfare. This employee welfare policy is based on the Company’s financial capability and competitive payroll standards in the banking labor market. The difference in terms of salary is determined by the level of position, working period and performance appraisal results of individuals. Employees with temporary status are not entitled to all components of the welfare, but Bank Sulteng ensures that their normative rights are always above the applicable provisions, even though the coaching responsibilities are in the hands of the employers.

Bank Sulteng Employee Benefits Program:• BPJS Ketenagakerjaan program includes 4 Programs: 1. JKK : Work Accident Guarantee 2. JKM : Death Guarantee 3. JHT : Old Age Guarantee 4. JP : Pension Guarantee • BPJS Kesehatan Program • Personal accident insurance program with PT. Asuransi Bangun Askrida

Health and Safety Workers EmployeesBank Suteng realizes that Occupational Health and Safety (K3) of employees is very important to realize optimal work productivity. Therefore, Bank Sulteng already has K3-related management regulations listed in BPJS Ketenagakerjaan. Thus, adherence to the implementation of K3 is the responsibility of management and every employee. One of the indicators of the Company’s success in K3 aspect in 2018 is the number of zero accident accidents in the Company.

Page 115: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah228 229

TanggungJawabPerusahaanCorporate Social Responsibilityv

07

Page 116: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah230 231

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Bank Sulteng menyadari, pertumbuhan usaha yang dirasakan Bank selama ini juga tidak lepas dari peran masyarakat umum, khususnya nasabah, debitur dan mitra kerja Bank. Karena itu, Bank merasa memiliki tanggung jawab untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat umum.

Wujud nyata dari komitmen Bank untuk mendukung pembangunan sosial ekonomi kawasan secara holistik, melembaga dan berkelanjutan adalah dengan menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR). Bank menyisihkan sebagian keuntungan (profit) bagi kepentingan pembangunan manusia (people) secara berkelanjutan berdasarkan prosedur (procedure) yang tepat dan profesional. Kepatuhan Bank terhadap hukum dan peraturan - peraturan yang menyangkut aspek ekonomi, lingkungan dan sosial menjadi indikator dalam mengukur kinerja Program CSR Bank. Komitmen dan aktivitas CSR Bank pada intinya merujuk pada aspek-aspek perilaku perusahaan, termasuk kebijakan dan program perusahaan yang menyangkut aspek Good Corporate Governance dan Good Corporate Resposibility.

Melalui CSR, dalam menjalankan putaran roda bisnis, Bank senantiasa berupaya menciptakan suasana kegiatan usaha yang harmonis dengan masyarakat luas dan ramah lingkungan. Dengan memberikan kontribusi kepada masyarakat dan lingkungan, Bank diharapkan dapat menjadi perusahaan yang dicintai masyarakat luas. Dengan demikian, Bank dapat berperan serta dalam menciptakan lingkungan masyarakat yang aman, nyaman dan dinamis yang merupakan kondisi ideal bagi keberlangsungan dunia usaha mana pun.

Dasar Pelaksanaan CSR Pelaksanaan program CSR Bank , secara normatif merupakan kewajiban moral bagi Bank baik terhadap internal perusahaan ataupun di luar perusahaan. Bank berusaha untuk berperan serta dalam mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan yang bermanfaat bagi komunitas setempat dan masyarakat dalam rangka terjalinnya hubungan antara Bank dengan masyarakat luas yang serasi, seimbang dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat. Dasar pelaksanaan program CSR Bank adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 10 Tahun 1998

2. Undang-Undang nomor 40 tahun 2007 tentang Bank Terbatas

3. Peraturan Daerah Propinsi Sulawesi Tengah nomor 2 Tahun 1999 Tanggal 30 Maret 1999 Jun to Perda No. 04 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Perubahan Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Bank Terbatas (PT)

4. Anggaran Dasar PT. Bank Sulteng Nomor 23 tanggal 30 April 1999 (Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C-12841 HT.01.01.TH99 tambahan Berita Negara RI Tanggal 27 Agustus 1999 Nomor 69)

5. Peraturan BI Nomor 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 Perihal Perubahan atas PBI Nomor 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum

6. Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/21/PBI/2010 tanggal 19 Oktober 2010 tentang Rencana Bisnis Bank Umum

7. Surat Edaran BI Nomor 12/27/DPNP Tanggal 25 Oktober 2010 tentang Rencana Bisnis Bank Umum

8. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2013 tanggal 9 Mei 2014

9. Surat Keputusan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah Nomor 34/SK-DIR/BPD-ST/2015 tentang Tim Pengelola Dana Corporate Social Responsibility (CSR)

Bank Sulteng realizes that the growth of the perceived business of the Bank so far also can not be separated from the role of thevgeneral public, especially customers, debtors and partners of the Bank. Therefore, the Bank feels it has a responsibility to contributebto the general public.

The concrete manifestation of the Bank’s commitment to support the socio-economic development of the region holistically, institutionally and sustainably is to run a Corporate Social Responsibility (CSR) program. Banks set aside a portion of the profits for the benefit of human development on an ongoing basis based on the right and professional procedures. The Bank’s compliance with laws and regulations concerning economic, environmental and social aspects is an indicator in measuring the performance of the Bank’s CSR Program. The Bank’s CSR commitment and activities essentially refers to aspects of Corporate behavior, including Corporate policies and programs concerning aspects of Good Corporate Governance and Good Corporate Responsibility.

Through CSR, in running the business wheel, the Bank always strives to create an atmosphere of harmonious business activities with the public and environmental friendly. By contributing to society and the environment, the Bank is expected to become a company that is loved by the wider community. Thus, the Bank may participate in creating a safe, comfortable and dynamic community environment that is an ideal condition for the sustainability of any business world.

Basic Implementation Of CSRImplementation of Bank’s CSR program, normatively is a moral obligation for the Bank either internal company or outside the company. The Bank seeks to participate in supporting sustainable economic development in order to improve the quality of life and environment beneficial to local communities in order to establish relationships between Banks with a broad, harmonious society that is balanced and compatible with the environment, values, norms and culture of the community. The basis of the Bank’s CSR program implementation is as follows:

1. Act Number 7 of 1992 on Banking as amended by Act Number 10 of 1998

2. Act number 40 of 2007 on the Bank Limited

3. Regional Regulation of Sulawesi Tengah Province Number 2 Year 1999 Date 30 March 1999 Jun to Regulation No. 04 Year 013 on the Amendment of the Regulation of Legal Entity Form of Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah from Regional Company (PD) to Limited Bank (PT)

4. Articles of Association of PT. Bank Sulteng No. 23 dated 30 April 1999 (Decree of the Minister of Justice of the Republic of Indonesia No. C-12841 HT.01.01.TH99 Supplementary State Gazette of the Republic of Indonesia of 27 August 1999 Number 69)

5. Regulation of BI Number 8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006 on the Amendment of PBI Number 8/4/PBI/2006 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks

6. Bank Indonesia Regulation Number 12/21/PBI/2010 dated October 19, 2010 on the Business Plan of Commercial Banks

7. Circular Letter of Bank Number 12/27/DPNP Dated 25 October 2010 on the Business Plan of Commercial Banks

8. Resolutions of the Annual General Meeting of Shareholders (GMS) for the fiscal year 2013 dated May 9, 2014

9. Decree of the Board of Directors of PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah Number 34/SK-DIR/BPD-ST/2015 on the Corporate Fund Responsibility Fund (CSR)

Page 117: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah232 233

Realisasi Penyaluran CSR

Pilar Program CSR Pada hakekatnya CSR adalah nilai atau jiwa yang melandasi aktivitas Bank secara umum. CSR menjadi pijakan komprehensif dalam aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Oleh karena itu dalam menjalankan program CSR, Bank telah menetapkan 4 (empat) lingkup/landasan pokok kegiatan yang antara satu dengan yang lainnya saling berkaitan diantaranya: 1. Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan.2. Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan.3. Tanggung Jawab Kepada Nasabah.4. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

No. Uraian KegiatanDescription of activities

LokasiLocation

Nilai AnggaranBudget Value

1. Bidang Kesehatan & Sosial Operasi Katarak 60 LansiaHealth & Social Affairs & Cataract Surgery for 60 Elderly Palu 182.328.608,-

2.Bidang Pendidikan/ Educational affairBiaya Operasional Rumah Pintar bagi Anak-anakLearning House Operational Costs for Children

Palu 74.400.000,-

3.Bidang Sosial/ Social affairBPJS Bagi 31.000 tenaga kerja Non ASN dan 20.000 bukan penerima upahBPJS For 31,000 Non-ASN workers and 20,000 non-wage earners

Palu 670.800.000,-

4.Bidang Pendidikan/ Educational affairBeasiswa bagi 9 orang Mahasiswa berprestasi di Akademi KeperawatanScholarships for 9 students who get achievement at the Nursing Academy

Tolitoli 13.500.000,-

5.Bidang Lingkungan/ Enviromental affairPembuatan Lampu Jalan Solar Cell sebanyak 3 unitConstruction 3 units of Solar Cell Street Lights

Banggai 141.000.000,-

6.Bidang Pendidikan/ Educational affairBiaya Operasional Rumah Pintar bagi Anak-anakLearning House Operational Costs for Children

Palu 74.400.000,-

7.Bidang Sosial/ Social affairBantuan Gempa untuk daerah PASIGALAEarthquake Aid for PASSAGE area

PaluSigiDonggala

300.167.200,-

Total 1.456.595.808-

Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup Kegiatan bisnis Bank yang bergerak dibidang usaha jasa perbankan tidak berdampak langsung terhadap pencemaran lingkungan, namun Bank tetap memberikan perhatian yang sangat besar terhadap permasalahan lingkungan hidup. Bank percaya, lingkungan hidup merupakan salah satu faktor utama dalam menunjang kerbelangsungan bisnis Bank . Karena itu, dalam setiap kegiatan bisnis Bank senantiasa memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan hidup.

Kebijakan Bank terkait pengelolaan dan perlindungan hidup diwujudkan dalam bentuk himbauan, maklumat dan petaruran Perusahaan dalam rangka meminimalisir dampak operasional Perusahaan terhadap lingkungan hidup.

Tanggung Jawab Terhadap Pengembangan Sosial Kemasyarakatan Program Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu perwujudan misi Bank Sulteng, yaitu peduli pada kepentingan masyarakat dan lingkungan. Tujuan utama kegiatan CSR Bank Sulteng antara lain adalah meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat Indonesia umumnya dari aspek sosial, pendidikan dan kesehatan, khususnya di Provinsi Sulawesi Tengah. Melalui kegiatan ini diharapkan Bank Sulteng dapat memperkuat reputasinya sebagai bank yang secara konsisten menunjukan kepedulian pada masyarakat, memberikan inspirasi kepada stakeholders untuk melakukan kegiatan dalam kepedulian masyarakat.

Tanggung Jawab Terhadap Ketenagakerjaan dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sebagai perusahaan yang taat azas dan taat aturan, Bank berusaha untuk mematuhi semua aturan dan perundangan yang berlaku. Terlebih dengan status Bank sebagai Perusahaan Publik, pengawasan terhadap operasional Bank menjadi lebih ketat lagi.

Di bidang ketenagakerjaan, Bank berupaya untuk mematuhi semua pertaturan perundang-undangan yang berlaku terkait bidang ketenagakerjaan. Bank memberikan perhatian dan komitmen yang tinggi dalam hal kesetaraan gender dan kesempatan kerja, pelatihan kerja untuk meningkatkan profesionalisme karyawan serta sistem imbal jasa yang sepadan.

Kebijakan Bank Sulteng terkait aspek Ketenagakerjaan mengacu pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Realization of CSR Distribution

Pillar Of CSR ProgramIn essence, CSR is the value or spirit that underlies the Bank’s activities in general. CSR becomes a comprehensive foothold in economic, social and environmental aspects. Therefore, in running the CSR program, the Bank has established 4 (four) scopes/basic subjects of activities that are interrelated among others:

1. Responsibility to the Environment.2. Social Development.3. Responsibility to the Customer.4. Occupational Safety and Health Program

Responsibility Towards The EnvironmentThe business activities of a Bank which engaged in banking services business have no direct impact on environmental pollution, but the Bank still gives great attention to environmental issues.

The Bank believes that the environment is one of the main factor in supporting the Bank’s business continuity. Therefore, in every business activity, the Bank always ensures that its business activities do not have a negative impact on the environment.

The Bank’s policy on the management and protection of life is manifested in the form of the Company’s appeal, editing and advocacy in order to minimize the Company’s operational impact on the environment.

Responsibility for Community Social Development

The Corporate Social Responsibility (CSR) Program is one of the embodiments of the mission of Bank Sulteng, which is concerned with the interests of society and the environment. The main objectives of Bank Sultengs’ CSR activities are to improve the welfare of Indonesian people in general from social, education and health aspects, especially in Sulawesi Tengah Province. Through this activity it is expected that Bank Sulteng can strengthen its reputation as a bank that consistently shows concern for the community, inspires stakeholders to conduct activities in the community’s concern.

Responsibility To Employment And Occupational Health And SafetyAs a company that obeys the principles and rules, the Bank strives to comply with all applicable rules and regulations. Especially with the status of the Bank as a Public Company, supervision of the Bank’s operations becomes more stringent. In the employment field, the Bank seeks to comply with all applicable legislation in respect of the employment field. The bank gives high attention and commitment in terms of gender equality and employment opportunities, job training to improve employee professionalism and a corresponding fee system. The policy of the Bank Sulteng regarding the employment aspect refers to the Law Number 13 Year 2003 on Manpower. In addition, the Bank also

Page 118: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah234 235

Selain itu, Bank juga memiliki beberapa aturan tambahan dalam bentuk keputusan Direksi untuk memastikan bahwa hubungan industrial yang tercipta di lingkungan Bank Sulteng berjalan dengan baik dan dapat memberikan hasil yang maksimal.

Selain itu, Bank juga memberikan perhatian yang besar terhadap aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Bank berusaha untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman untuk mendukung terciptanya kinerja yang optimal. Untuk itu, Bank bertekad menciptakan lingkungan kerja yang sehat, bebas cedera dan melakukan kegiatan operasional sesuai kaidah yang berlaku.

Tanggung Jawab Terhadap Nasabah Bank memberikan perhatian penuh pada upaya- upaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah. Tingkat kepuasan nasabah merupakan salah satu tolak ukur yang digunakan Bank untuk memastikan layanan yang diberikan Bank telah sesuai dengan harapan nasabah.

Dalam hal pelayanan pelanggan khususnya penanganan pengaduan nasabah yang bersifat inquiries, request atau complaint, Bank menyiapkan Standard Operating Procedures dan alur kerja yang efektif dan bersinergi dengan unit kerja lain agar setiap penanganan pengaduan nasabah dapat diselesaikan sesuai dengan Service Level Agreement (SLA) yang sudah ditetapkan.

Berdasarkan POJK nomor 1/POJK.7/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan, Bank Sulteng akan melakukan tindakan sebagai berikut :

a. Menyediakan dan/atau menyampaikan informasi mengenai produk dan/atau layanan yang akurat, jujur, jelas, dan tidak menyesatkan, baik yang disampaikan melalui media iklan dan elektronik, serta disampaikan pada saat memberikan penjelasan kepada konsumen tentang hak dan kewajiban ataupun disampaikan saat membuat perjanjian dengan konsumen.

b. Menyampaikan informasi yang terkini dan mudah diakses kepada Konsumen tentang produk dan/atau layanan.

c. Menjaga keamanan simpanan, dana, atau aset Konsumen yang berada dalam tanggung jawab Bank Sulteng.

Ketiga tindakan tersebut akan dibuatkan program prioritas anatara lain• Menyusun mekanisme pengaduan nasabah • Membentuk lembaga mediasi independen• Menyusunan standar transparansi informasi

produk perbankan dan • Edukasi nasabah.Program penyusunan mekanisme pengaduan nasabah dan program pembentukan lembaga mediasi independen ditujukan untuk mengatasi permasalahan antara nasabah dengan bank yang saat ini sering terjadi, sedangkan program penyusunan standar transparansi informasi produk perbankan ditujukan sebagai sarana awal untuk mencegah timbulnya permasalahan antara nasabah dengan bank. Khusus untuk program edukasi nasabah, pelaksanaannya dirasakan perlu diperluas hingga mencakup mereka yang belum dan akan menjadi nasabah bank agar pada saat pertama kali berhubungan dengan bank para calon nasabah tersebut sudah memiliki informasi yang cukup mengenai kegiatan usaha serta produk dan jasa bank.

Edukasi yang dilakukan pada intinya merupakan pemberian informasi dan pemahaman kepada masyarakat mengenai fungsi dan kegiatan usaha bank, serta produk dan jasa yang ditawarkan bank. Edukasi dalam hal ini diharapkan dapat memfasilitasi pemberian informasi yang cukup kepada masyarakat sebelum mereka melakukan interaksi dengan bank guna menghindari terjadinya kesenjangan informasi pada pemanfaatan produk dan jasa perbankan yang dapat menyebabkan timbulnya permasalahan antara bank dengan nasabah di kemudian hari. Mengingat edukasi kepada masyarakat di bidang perbankan sangat diperlukan untuk mendukung kesetaraan hak dan kewajiban nasabah sebagai konsumen pengguna produk dan jasa perbankan dengan bank sebagai pelaku usaha yang menyediakan produk dan jasa kepada nasabah, maka pelaksanaannya harus dilakukan dengan perencanaan yang matang serta melibatkan stakeholders yang terkait dalam industri perbankan.

has some additional rules in the form of the Board of Directors’ Decree to ensure that industrial relations created within the Bank Sulteng are running well and can deliver maximum results.

In addition, the Bank also paid great attention to Health and Safety aspects. The Bank strives to create a safe and comfortable working environment to support the creation of optimal performance. To that end, the Bank is committed to creating a healthy work environment, free of injury and conduct operational activities in accordance with applicable rules.

Responsibility To CustomerThe Bank gives full attention to the efforts to continuously improve the quality of service to customers. The level of customer satisfaction is one of the benchmarks used by the Bank to ensure that the services provided by the Bank are in line with customerexpectations.

In the case of customer service in particular the handling of inquiries, requests or complaint customer complaints, the Bank prepares Standard Operating Procedures and an effectiveworkflow and synergizes with other work units so that any customer complaint handling can be settled in accordance with a defined Service Level Agreement (SLA)

Based on Financial Service Authority Number 1/POJK.7/2013 on the Consumer Protection of Financial Services Sector, Bank Sulteng will take the following actions:a. Providing and/or communicating the accurate,

honest, clear, and non-misleading products and/or services, whether delivered through advertisement and electronic media, and delivered when giving explanations to consumers about rights and obligations or submitted when entering into agreements with consumer.

b. Delivering current and accessible information to the Consumer about the product and/or service.

c. Maintaining the security of deposits, funds or assets of Consumers in the responsibility of the Sulawesi Tengah Bank

These three actions will be made priority programs among others:• Develop a customer complaint mechanism• Establish an independent mediation institution• Establish transparency standard of banking product information and• Customer education.The program of developing a customer complaint mechanismand the establishment of an independent mediation institution is aimed at addressing the problems between the current customer and the bank frequently, while the standardization program of transparency of banking product information is intended as a preliminary means to prevent the occurrence of problems between the customer and the bank. Especially for customer education programs, the implementation is felt to be expanded to include those who have not and will become bank customers so that when they first contact with the bank the prospective customers already have enough information about business activities as well as products and services of banks.

Education which conducted in essence is providing information and understanding to the community about the functions and business activities of banks, as well as products and services offered by the bank. Education in this case is expected to facilitate the provision of adequate information to the community before they interact with the bank in order to avoid the gap of information on the utilization of banking products and services that can cause problems between banks with customers in the future. Considering education to the public in the banking sector is necessary to support equality of rights and obligations of customers as consumers of banking products and services with banks as business actors providing products and services to customers, the implementation must be done with careful planning and involving relevant stakeholders in banking industry.

Page 119: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah236 237

CSR

SekilasTanggung Jawab Sosial PerusahaanHighlight Corporate Social Responsibility Kegiatan operasi katarak gratis kepada 60 lansia

Free cataract surgery activities for 60 elderly peoplePemberian bantuan biaya operasional rumah pintar bagi anak-anak sebesar Rp .74.400.000,-Providing operational costs for smart homesfor children in the amount of Rp 74,400,000

Pemberian perlindungan Program BPJS Provision of BPJS Program protection

Pembuatan Lampu Solar Cel di LuwukMaking Solar Cell Lights in Luwuk

Bantuan Bencana Alam Palu dan DonggalaPalu and Donggala Natural Disaster Assistance

Page 120: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah238 239

Analisa danPembahasanManajemenManagement Discussion & Analysis

08

Page 121: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah240 241

Tinjauan Ekonomi Dan Industri

Pertumbuhan Ekonomi IndonesiaSumber BPS

Indonesian Economic GrowthBPS Source

Industri and Economic Review

Tinjauan Ekonomi dan Industri

Tinjauan EkonomiPerekonomian Indonesia tumbuh 5,17% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada tahun 2018. Pencapaian tersebut masih di bawah target revisi pemerintah yang sebesar 5,2% namun masih lebih tinggi dibanding tahun 2017 yang tumbuh 5,07%. Dengan mempertimbangkan tren pertumbuhan ekonomi global yang sedang melambat, pencapaian tersebut relatif cukup baik. Perekonomian masih membukukan pertumbuhan tertinggi dalam empat tahun terakhir meskipun penuh dengan ketidakpastian hampir sepanjang tahun.

Dalam 10 bulan pertama 2018, berbagai faktor menekan perekonomian nasional: arus modal keluar (capital outflow) yang cukup deras, pelemahan rupiah yang dalam, kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah yang tinggi, serta tekanan harga minyak dunia yang meningkat. Namun, kondisi tersebut mulai berubah pada awal November 2018. Harga minyak global terus bergerak turun sementara arus modal pun kembali mengalir masuk. Imbasnya adalah nilai tukar rupiah yang menguat dan yield obligasi yang lebih rendah.

2014

5,01% 5,02%5,08%

5,17%

4,88%

2015 2016 2017 2018

Economic And Industrial Review

Economic ReviewThe Indonesian economy grew 5.17% on an annual basis (year-on-year / yoy) in 2018. The achievement was still below the government’s revised target of 5.2% but still higher than in 2017 which grew 5.07%. Taking into account the slowing global economic growth trend, this achievement is relatively good. The economy still posted the highest growth in the last four years despite being filled with uncertainty for most of the year.

In the first 10 months of 2018, various factors put pressure on the national economy: quite heavy capital outflows, deep depreciation of the rupiah, higher yields on government bonds, and increased pressure on world oil prices. However, these conditions began to change in early November 2018. Global oil prices continued to move down while capital flows returned to flow in. The impact is the strengthening of the rupiah exchange rate and lower bond yields.

Defisit neraca perdagangan yang cukup besar merupakan salah satu faktor yang menghambat laju pertumbuhan ekonomi. Investasi peralatan tinggi pada sektor infrastruktur membuat nilai impor tumbuh hampir dua kali lipat dari ekspor. Defisit perdagangan terus membebani pertumbuhan meskipun ekspor meningkat dalam delapan triwulan terakhir secara berturut-turut. Nilai ekspor tercatat US$178,94 miliar pada 2018, naik 5,99% dibandingkan 2017. Sementara itu, nilai impor tercatat US$188,65 miliar atau naik 20,21% dibandingkan 2017. Defisit perdagangan tercatat US$9,71 miliar, lebih buruk dibandingkan tahun 2017 yang membukukan surplus US$11,90 miliar.

Harga minyak mentah terus meningkat sampai dengan Oktober 2018 dan pertumbuhan investasi peralatan yang terus membesar telah menghilangkan dampak positif dari sedikit peningkatan dalam neraca penerimaan karena adanya depresiasi nilai mata uang dan menyebabkan defisit neraca transaksi berjalan melebar, menjadi 2,7% dari produk domestik bruto (PDB) pada Juli-September 2018 dari April-Juni 2018 yang tercatat 2,3%. Investasi asing langsung-bersih mencapai US$3,3 miliar pada Juli-September 2018, tetapi nilai ini masih lebih kecil dari setengah defisit transaksi berjalan. Secara keseluruhan, dengan surplus neraca keuangan dan modal yang lebih kecil, defisit neraca pembayaran meningkat menjadi US$4,4 miliar, yang mengakibatkan cadangan devisa turun menjadi US$114,8 miliar pada September 2018. Aliran modal yang kembali masuk mendorong cadangan devisa bertambah US$5,81 miliar menjadi US$120,65 miliar pada Desember 2018.

Nilai tukar rupiah melemah ke level terendah Rp15.253 per dollar AS pada 11 Oktober 2018. Posisi tersebut merupakan yang terendah dalam satu dasawarsa terakhir. Arus modal masuk (capital inflow) yang terbatas dan defisit transaksi berjalan yang melebar menjadi pendorongnya. Kebijakan moneter yang lebih ketat di negara-negara maju serta ketidakpastian yang lebih besar terkait kebijakan perdagangan global membuat dana masuk ke pasar obligasi nasional berada pada tingkat terendah dalam tujuh tahun. Namun, perkembangan harga minyak dan prospek konsolidasi ekonomi AS pada akhir tahun telah mendorong penguatan rupiah. Rupiah ditutup pada level Rp14.542 per dollar AS pada Desember 2018, menguat 2,59% dibandingkan September 2018. Secara keseluruhan, rupiah melemah 7,34% (yoy) pada tahun 2018.

Inflasi relatif terkendali meskipun harga minyak terus meningkat dalam 10 bulan pertama 2018.

The substantial trade balance deficit is one of the factors that hinders the rate of economic growth. High equipment investment in the infrastructure sector makes the value of imports grow almost double that of exports. The trade deficit continues to weigh on growth even though exports have risen in the last eight quarters in a row. The export value was recorded at US $ 178.94 billion in 2018, up 5.99% compared to 2017. Meanwhile, the import value was recorded at US $ 188.65 billion, up 20.21% compared to 2017. The trade deficit was recorded at US $ 9.71 billion, worse compared to 2017 which posted a suRplus of US $ 11.90 billion.

Crude oil prices continued to rise until October 2018 and the ever-growing growth in equipment investment has eliminated the positive impact of a slight increase in the receipts balance sheet due to the depreciation of the currency and caused the current account deficit to widen, to 2.7% of gross domestic product ( GDP) in July-September 2018 from April-June 2018 which recorded 2.3%. Direct-net foreign investment reached US $ 3.3 billion in July-September 2018, but this value is still less than half the current account deficit. Overall, with smaller financial and capital account suRpluses, the balance of payments deficit increased to US $ 4.4 billion, which resulted in foreign exchange reserves falling to US $ 114.8 billion in September 2018. Returning capital flows pushed foreign exchange reserves up to US $ 5 , 81 billion to US $ 120.65 billion in December 2018.

The rupiah exchange rate weakened to the lowest level of Rp15,253 per US dollar on October 11, 2018. This position was the lowest in the past decade. Limited capital inflows and a widening current account deficit are the drivers. Tighter monetary policy in developed countries as well as greater uncertainty regarding global trade policy makes funds entering the national bond market at the lowest level in seven years. However, the development of oil prices and the prospect of consolidating the US economy at the end of the year have pushed for a stronger rupiah. The rupiah closed at Rp14,542 per US dollar in December 2018, rose 2.59% compared to September 2018. Overall, the rupiah weakened 7.34% (yoy) in 2018.

Inflation was relatively controlled even though oil prices continued to increase in the first 10 months of

Page 122: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah242 243

Inflasi tahun 2018 secara keseluruhan tercatat 3,13%, lebih rendah dari target 3,5% ± 1%. Pencapaian ini sebagian besar disebabkan oleh rendahnya inflasi harga barang-barang yang harganya diatur oleh pemerintah (administered price), karena adanya efek dasar (base effect) yang tinggi dari kenaikan tarif listrik tahun lalu.

Inflasi berada pada tingkat yang terendah dalam dua tahun ini, Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan sebanyak dua kali pada Agustus dan September 2018 serta sekali pada November 2018. BI 7-Day Repo Rate berada pada level 6,00% pada akhir tahun 2018. Pengetatan kebijakan tersebut merupakan respon terhadap kondisi eksternal dan mencerminkan fokus Pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi. Meskipun pasar keuangan global bergejolak, ketahanan ekonomi makro secara keseluruhan telah dipertahankan, sebagian besar karena fundamental ekonomi makro yang sehat dan kerangka respon kebijakan yang terkoordinasi.

Berbeda dengan ekonomi nasional, perekonomian Sulawesi Tengah menunjukan perlambatan. Ekonomi tumbuh 6,30% (yoy), lebih rendah dibandingkan tahun 2017 yang tumbuh 7,10%. Sumber pertumbuhan terbesar berasal dari aktivitas ekspor impor dengan masing-masing 39,04% dan 25,66%. Namun, pelemahan rupiah dan perlambatan ekonomi global membuat pertumbuhan impor lebih tinggi dari ekspor. Impor tercatat tumbuh 125,41% sementara ekspor tumbuh 70,42%.

Selain itu, bencana alam yang melanda wilayah Palu, Sigi, dan Donggala pada September 2018 turut menekan ekonomi Sulawesi Tengah. Gempa bumi yang diiringi dengan tsunami, likuifaksi, dan banjir telah melumpuhkan sendi-sendi perekonomian ketiga wilayah tersebut. Sebagai gambaran, hampir sepertiga perekonomian di Sulawesi Tengah disumbangkan dari sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan.

Tinjauan Industri Perbankan

12.29%

7.26%

9.60% 9.36%

6.45%

11.58%

10.44%

7.87%

DPK Kredit

8.24%

11.75%

2014 2015 2016 2017 2018

2018. Inflation in 2018 as a whole was 3.13%, lower than the target of 3.5% ± 1%. This achievement was largely due to the low inflation of administered prices due to the high base effect of last year’s increase in electricity rates.

Inflation is at its lowest level in two years, Bank Indonesia (BI) raised its benchmark interest rate twice in August and September 2018 and once in November 2018. BI 7-Day Repo Rate is at 6.00% at the end of the year 2018. The policy tightening is a response to external conditions and reflects the Government’s focus in maintaining economic stability. Although global financial markets are volatile, overall macroeconomic resilience has been maintained, largely due to sound macroeconomic fundamentals and coordinated policy response frameworks

Unlike the national economy, the economy of Sulawesi Tengah shows a slowdown. The economy grew 6.30% (yoy), lower than 2017 which grew 7.10%. The biggest source of growth came from export-import activities with 39.04% and 25.66% respectively. However, the weakening of the rupiah and the global economic slowdown have made import growth higher than exports. Imports recorded grew 125.41% while exports grew 70.42%.

In addition, natural disasters that hit the Palu, Sigi and Donggala regions on September 2018 also put pressure on the economy of Sulawesi Tengah. The earthquake, which was accompanied by a tsunami, liquefaction, and floods, has paralyzed the joint economies of the three regions. As an illustration, almost one third of the economy in Sulawesi Tengah is donated from the Agriculture, Forestry and Fisheries sector.

Overview of the Banking Industry

Kinerja perbankan nasional sejalan dengan kondisi makro ekonomi. Intermediasi perbankan berjalan cukup baik ditengah penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang masih ketat hingga akhir tahun 2018. Kredit bank umum tumbuh 11,75%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2017 yang tumbuh 9,36%. Akselerasi kredit diikuti dengan profil risiko kredit yang terjaga. Rasio Non Performing Loan (NPL) bruto perbankan dalam tren menurun sebesar 2,37% dari sebelumnya 2,59%

Likuiditas perbankan juga cukup memadai meskipun Rasio Kredit terhadap Simpanan (Loan-to-Deposit Ratio) meningkat menjadi 92,6%. Hal ini dapat dilihat dari excess reserve perbankan yang tercatat sebesar Rp529 triliun. Sedangkan, Rasio Alat Likuid terhadap Non-Core Deposit dan Liquidity-Coverage Ratio (LCR) masing-masing sebesar 102,5% dan 184,3%, jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50% dan 100%. Permodalan perbankan juga cukup memadai dalam menghadapi tantangan ke depan sebagaimana tercermin dari Capital Adequacy Ratio (CAR) yang sebesar 23,32%.

Tekanan terhadap rupiah yang cenderung meningkat sepanjang tahun 2018 mendorong Pemerintah dan Bank Indonesia untuk menerbitkan seperangkat bauran kebijakan stabilisasi. Impor komoditas yang kurang mendesak dibatasi, perdagangan valutas asing terutama dollar Amerika Serikat diperketat, dan suku bunga acuan BI 7-Day Repo Rate dinaikan. Kondisi tersebut menekan kinerja perbankan secara umum. Marjin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) tertekan kenaikan BI 7-Day Repo Rate Industri perbankan menyesuaikan strategi suku bunganya untuk menjaga pencapaian proyeksi laba.

Berbeda dengan jenis bank lainnya, kinerja BPD justru tertekan. Seluruh indikator menunjukan perlambatan. Kredit yang diberikan tumbuh 8,01% menjadi Rp 422 triliun, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya yang sebesar 9,09%. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp477 triliun atau naik 6,25%. Pada tahun 2017, DPK mampu tumbuh 17,17%. Hal itu mempengaruhi kemampuan BPD dalam menciptakan laba. Laba tahun berjalan sebelum pajak tercatat tumbuh 3,93% menjadi Rp 13 triliun, lebih rendah dari tahun sebelumnya yang tumbuh 7,06%.

National banking performance is in line with macroeconomic conditions. Banking intermediation is running well in the midst of the tight collection of Third Party Funds (TPF) until the end of 2018. Commercial bank loans grew by 11.75%, higher than in 2017 which grew 9.36%. Credit acceleration is followed by a maintained credit risk profile. The gross ratio of Non Performing Loans (NPL) in the trend declined by 2.37% from 2.59% previously

Bank liquidity is also quite adequate even though the Loan-to-Deposit Ratio has increased to 92.6%. This can be seen from the excess reserve banking which was recorded at Rp529 trillion. Meanwhile, the Liquid Tool Ratio of Non-Core Deposit and Liquidity-Coverage Ratio (LCR) was 102.5% and 184.3%, well above the threshold of 50% and 100% respectively. Banking capital is also quite adequate in facing future challenges as reflected in the Capital Adequacy Ratio (CAR) of 23.32%.

Pressure on the rupiah which tends to increase throughout 2018 has prompted the Government and Bank Indonesia to issue a set of stabilization policy mixes. Less urgent commodity imports are limited, foreign exchange trading, especially the US dollar is tightened, and the BI 7-Day Repo Rate benchmark interest rate is increased. These conditions depress banking performance in general. The Net Interest Margin (NIM) was depressed by a rise in the BI 7-Day Repo Rate. The banking industry adjusts its interest rate strategy to maintain the achievement of profit projections.

Unlike other types of banks, BPD’s performance is actually depressed. All indicators show a slowdown. Loans extended 8.01% to Rp 422 trillion, lower than the previous year’s growth of 9.09%. Third Party Funds (DPK) was recorded at Rp 477 trillion, up 6.25%. In 2017, Deposits grew 17.17%. That affects the ability of the BPD to create profits. Current year’s profit before tax recorded grew 3.93% to Rp13 trillion, lower than the previous year which grew 7.06%.

Page 123: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah244 245

Tabel. Indikator Kinerja Bank Pembangunan Daerah Konvensional(Dalam miliar rupiah kecuali dinyatakan lain)

Tinjauan Bisnis Dan OperasiBank Sulteng merupakan bank konvensional. Bisnis intinya meliputi penghimpunan dana, penyaluran dana, dan jasa perbankan lainnya.

Penghimpunan DanaSimpanan Nasabah (Dalam miliar rupiah)

KeteranganDescription 2018 2017

Pertumbuhan (%)Growth (%)

2018 2017KreditCredit

421.655 390.372 8,01% 9,09%

DPKThird Party Funds

477.473 449.389 6,25% 17,17%

GiroCurrent Account

116.814 109.265 6,91% 5,89%

TabunganSavings

165.828 143.670 15,42% 11,54%

Simpanan Berjangka Time Deposit

194.831 196.454 -0,83% 29,63%

Pendapatan Bunga BersihNet interest income

38.636 37.297 3,59% 4,70%

Laba/Rugi tahun berjalan sebelum pajak 15.157 14.584 3,93% 7,06%Jumlah laba/rugi bersih (setelah taksiran pajak penghasilan)Total net profit / loss (after estimated income tax)

13.090 12.421 5,39% 8,13%

2014 2015 2016 2017 2018

1,6541,7541,504

1,237

6701,082730

465535

310

9346519271.029712

GiroCurrent Account

TabunganSavings

Deposito BerjangkaTime Deposit

Table. Conventional Regional Development Bank Performance Indicators(In billion rupiah)

Business and Operational ReviewBank Sulteng is a conventional bank. Its core business includes fund collecting, channeling funds, and other banking services.

Fund CollectingCustomer Deposits (In million rupiah)

Penghimpunan dana merupakan hasil dari produk simpanan nasabah, baik dari pihak berelasi maupun pihak ketiga yang berhasil dihimpun Bank. Produk tersebut terbagi dalam tiga jenis, yaitu giro, tabungan, dan deposito berjangka. Bank berhasil membukukan penghimpunan dana sebesar Rp3.669,51 miliar. Pencapaian tersebut meningkat 17,41% dibandingkan tahun 2017. Kinerja pos Giro dan Tabungan menjadi pendorongnya.

Penghimpunan dana dari Giro mencapai Rp933,91 miliar atau naik 43,35% dibandingkan tahun 2017. Kenaikan tersebut terutama didorong oleh Giro Pihak Berelasi yang naik 108,19% menjadi Rp371,00 miliar. Porsi Giro Pihak Berelasi terhadap Total Giro adalah 39,73% pada tahun 2018 sementara 60,27% sisanya Giro Pihak Ketiga. Giro Pihak Ketiga mencapai Rp562,91 miliar atau naik 18,94%.

Tabel. Kinerja Produk Giro(Dalam rupiah penuh)

Penghimpunan dana dari Tabungan naik 48,24% menjadi Rp1.081,84 miliar. Bank tercatat memiliki 11 variasi produk Tabungan pada tahun 2018. Produk Simpeda dan Tabungan PNS merupakan kontributor terbesar dengan porsi masing-masing sebesar 45,17% dan 32,36% dari total Tabungan. Pada tahun ini, Simpeda mampu tumbuh 48,07% menjadi Rp488,63 miliar sementara Tabungan PNS tumbuh 32,83% menjadi Rp350,08 miliar. Salah satu produk unggulan lainnya adalah Tabungan Simantap 3 in 1. Sejak diluncurkan pada tahun 2016, produk ini membukukan kinerja yang signifikan. Tabungan Simantap 3 in 1 mencapai Rp59,22 miliar, meningkat dari tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp2,18 miliar.

KeteranganDescription

2018 2017 PertumbuhanGrowth

a b c = a - b d = c / bPihak BerelasiRelated Party 371.001.949.616 178.201.590.332 192.800.359.284 108,19%

Pihak KetigaThird Party 562.909.307.607 473.273.522.096 89.635.785.511 18,94%

Jumlah GiroTotal current accounts

933.911.257.223 651.475.112.428 282.436.144.795 43,35%

Fund collecting is the result of customer savings products, both from related parties and third parties that were collected by the Bank. The product is divided into three types, namely demand deposits, savings, and time deposits. The Bank managed to record a collection of funds amounting to Rp3,669.51 billion. This achievement increased 17.41% compared to 2017. The performance of the current account and savings account was the driving force.

Funds raised from demand deposits reached Rp933.91 billion, up 43.35% compared to 2017. The increase was mainly driven by Related Party Demand Deposits which rose 108.19% to Rp371.00 billion. The portion of the Related Party Current Account to Total Giro was 39.73% in 2018 while the remaining 60.27% was Third Party Current Account. Third Party Accounts reached Rp562.91 billion, up 18.94%.Tabel. Kinerja Produk Giro

Table. Performance of Giro Products(In full rupiah)

Funds raised from Savings increased 48.24% to Rp 1,081.84 billion. Bank is recorded to have 11 variations of Savings products in 2018. Simpeda products and PNS Savings are the largest contributors with a portion of 45.17% and 32.36% of total Savings. This year, Simpeda was able to grow 48.07% to Rp 488.63 billion while PNS Savings grew 32.83% to Rp 350.08 billion. One of the other excellent products is Tabungan Simantap 3 in 1. Since its launch in 2016, this product has recorded a significant performance. Simantap 3 in 1 Savings reached Rp59.22 billion, an increase from 2017 which was recorded at Rp2.18 billion.

Page 124: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah246 247

Tabel. Kinerja Produk Tabungan(Dalam rupiah penuh)

Rincian produk Tabungan adalah sebagai berikut:• Simpeda adalah produk tabungan dari Bank

Pembangunan Daerah yang memberikan jasa bunga yang dihitung dari saldo rata-rata harian dengan memberikan hadiah yang diundi secara nasional.

• Simantap adalah produk tabungan khusus dari Bank Sulteng dengan memberikan jasa bunga yang dihitung dari saldo rata-rata harian namun tidak menawarkan hadiah.

• TabunganKu adalah produk tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan, antara lain tanpa biaya adminstrasi yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

• Tabungan Siswa dan Tabungan Siswa Plus merupakan produk turunan dari TabunganKu yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan dikembangkan lagi oleh Bank Sulteng. Tabungan Siswa Plus ini memiliki jangka waktu minimal 2 tahun.

• Tabungan PNS adalah produk tabungan untuk perorangan yang khusus ditawarkan kepada Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi/Kota/Kabupaten se-Sulawesi Tengah.

• Tabungan PensiunKu adalah produk tabungan untuk perorangan yang khusus ditawarkan

KeteranganDescription

2018 2017 PertumbuhanGrowth

a B c = a - b d = c / bSimantap 69.491.454.696 54.415.463.291 15.075.991.405 27,71%Tabungan Lokal 676.693 724.693 (48.000) -6,62%Simpeda 488.625.945.514 330.007.214.255 158.618.731.259 48,07%Tabunganku 63.306.598.670 41.354.726.634 21.951.872.036 53,08%Tabungan PNS 350.078.131.867 263.547.900.150 86.530.231.717 32,83%Tabungan Pensiunku 7.208.772.024 4.855.115.660 2.353.656.364 48,48%Tabunganku Plus 14.199.463.318 11.310.623.798 2.888.839.520 25,54%Tabungan Siswa 14.966.014.536 9.880.831.959 5.085.182.577 51,47%Tabungan Siswa plus 10.318.706.984 9.127.352.169 1.191.354.815 13,05%Tabungan Simpel 4.427.076.450 3.132.162.084 1.294.914.366 41,34%Tabungan Simantap 3 in 1 59.215.950.814 2.179.602.838 57.036.347.976 2.616,82%Jumlah TabunganTotal Savings 1.081.838.791.566 729.811.717.531 352.027.074.035 48,24%

Table. Savings Products Performance(In full rupiah)

Savings product details are as follows :• Simpeda is a savings product from the Regional

Development Bank that provides interest services which are calculated from the daily average balance by giving prizes drawn nationally

• Simantap is a special savings product from Bank Sulteng by providing interest services which are calculated from the daily average balance but does not offer prizes.

• TabunganKu is a savings product for individuals with easy and simple requirements, such as without administrative fees issued jointly by banks in Indonesia to foster a culture of saving and improving people’s welfare.

• Tabungan Siswa dan Tabungan Siswa Plus are derivative products from TabunganKu which issued by Bank Indonesia and further developed by Bank Sulteng. This Student Plus Savings has a minimum period of 2 years.

• Tabungan PNS is savings products for individuals specifically offered to Civil Servants in the Province / City / Regency Regional Government of Sulawesi Tengah.

• Tabungan PensiunKu is a savings product for individuals specifically offered to Pension of Civil

kepada Pensiun Pegawai Negeri Sipil Pusat, Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pejabat Negara, Hakim, Pensiun PNS Ex Pengadilan, Pensiun PNS Ex Departemen Perhubungan pada PT KAI, TNI dan Polri, serta Penerima Tunjangan Veteran, Dana Kehormatan Veteran PKRI dan KNIP.

• Tabungan SimPel adalah tabungan untuk siswa yang diterbitkan secara nasional oleh bank-bank di Indonesia, dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak dini.

• Tabungan Simantap 3 in 1 merupakan program yang dikeluarkan oleh Bank Sulteng dengan memberikan 3 manfaat dalam 1 rekening, dimana nasabah menerima 3 manfaat berupa tingkat suku bunga (interest rate) yang kompetitif, pengembalian uang tunai (cash back), dan hadiah (gift) yang menarik.

Penghimpunan dana dari Deposito Berjangka mencapai Rp1.653,76 miliar atau turun 5,18% dibanding tahun 2017. Penurunan tersebut didorong oleh Deposito Berjangka tenor 1 bulan dan 12 bulan. Deposito Berjangka tenor 1 bulan turun 33,64% menjadi Rp452,14 miliar sementara tenor 12 bulan turun 23,27% menjadi Rp722,22 miliar. Porsi kedua jenis produk tersebut mencapai 27,34% dan 43,67% dari total Deposito Berjangka.

Tabel. Kinerja Produk Deposito Berjangka(Dalam rupiah penuh )

Bank senantiasa berupaya menawarkan tingkat suku bunga yang menarik kepada nasabah. Tingkat suku bunga simpanan, terutama untuk Tabungan dan Deposito Berjangka meningkat pada tahun 2018 seiring dengan kenaikan suku bunga acuan BI 7-Day Repo Rate.

KeteranganDescription

2018 2017 PertumbuhanGrowth

a b c = a - b d = c / b1 bulan/ 1 Month 452.140.378.923 681.302.606.190 (229.162.227.267) -33,64%3 bulan/ 3 Months 46.559.800.000 32.985.000.000 13.574.800.000 41,15%6 bulan/ 6 Months 432.831.625.000 72.568.952.000 360.262.673.000 496,44%12 bulan/ 12 Months 722.224.013.812 941.307.806.713 (219.083.792.901) -23,27%Deposito On Call - 16.000.000.000 (16.000.000.000) -100,00%Jumlah/ Total 1.653.755.817.735 1.744.164.364.903 (90.408.547.168) -5,18%

Servants in Central Regional, Regional Civil Servants, State Officials, Judges, Pension PNS Ex Pengadislan, PNS Pension Ex Department of Transportation at PT KAI, TNI and Polri, and Veterans Beneficiaries, PKRI and KNIP Veterans Honor Fund.

• Tabungan SimPel is a savings for students which is issued nationally by banks in Indonesia, with easy and simple requirements and attractive features, in the context of financial education and inclusion to encourage a culture of saving from an early age

• Tabungan Simantap 3 in 1 is a program which issued by Bank Sulteng by providing 3 benefits in 1 account, where customers receive 3 benefits in the form of interest rates (competitive interest rates), cash returns (cash back), and gifts (gifts) interesting.

Funds from Time Deposits reached Rp1,653.76 billion, down 5.18% compared to 2017. The decrease was driven by 1-month and 12-month time deposits. The 1-month time deposit fell 33.64% to Rp452.14 billion while the 12-month tenor fell 23.27% to Rp722.22 billion. The portion of the two types of products reached 27.34% and 43.67% of the total time deposits.

Table. Product Performance of Time Deposits(In full rupiah)

The Bank always strives to offer attractive interest rates to customers. Interest rates on deposits, especially for Savings and Time Deposits increased in 2018 in line with the increase in the BI 7-Day Repo Rate benchmark rate.

Page 125: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah248 249

Tabel. Suku Bunga Simpanan

Penyaluran DanaPenyaluran dana merupakan hasil dari produk pemberian kredit kepada nasabah, baik kepada pihak berelasi maupun pihak ketiga. Bank menyalurkan kredit jenis modal kerja, investasi dan konsumsi. Jumlah Kredit Yang Diberikan-Bersih tercatat sebesar Rp3.419,16 miliar pada tahun 2018, naik 15,56% dari tahun sebelumnya.

Kredit konsumsi masih menjadi kontributor utama dengan porsi mencapai 93,12% dari total Kredit. Porsinya berkurang dari tahun 2017 yang sebesar 95,24%. Kredit konsumsi mencapai Rp3.226,15 miliar pada tahun 2018, naik 13,13%. Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit perorangan lainnya.Rincian produk kredit konsumsi antara lain sebagai berikut:• Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera adalah kredit

dengan dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan yang diterbitkan oleh Bank Sulteng kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam rangka pemilikan rumah sejahtera yang dibeli dari pelaku pembangunan. Kredit ini merupakan kerja sama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan Bank Sulteng.

• Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank merupakan kredit untuk membeli rumah, kendaraan dan keperluan lainnya yang dibebani bunga sebesar 7% per tahun dengan jangka waktu kredit berkisar antara 1 (satu) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun yang dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan dari karyawan yang bersangkutan.

Kredit investasi naik signifikan dari Rp9,26 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp42,59 miliar pada tahun 2018. Bank turut serta dalam pembiayaan sindikasi pembangunan Jalan Tol Pemalang - Batang dengan operator PT Pemalang Batang Tol Road (Group PT Waskita Raya). Pembiayaan ini dibiayai secara

Table. Interest Rate

Funds ChannelingFunds Channeling is the result of lending, both for related parties and third parties. The bank distributes loans for working capital, investment and consumption. The amount of Net-Provided Loans was taken at Rp3,419.16 billion in 2018, up 15.56% from the previous year.

Consumer loan is still the main contributor, accounting for 93.12% of total loans. The portion is reduced from 2017 which amounted to 95.24%. Consumer loan reached Rp3,226.15 billion in 2018, up 13.13%. Consumer loan consist of mortgages, motor vehicle loans and other individual loans.

Details of consumer credit products include the following:• Prosperous Home Ownership Loans is loan with the

support of the Housing Financing Liquidity Facility issued by Bank Sulteng to low-income communities in the context of prosperous home ownership purchased from development actors. This credit is a collaboration between the Ministry of Public Works and Public Housing with Bank Sulteng.

• Loans granted to employees of the Bank consist of loans to buy houses, vehicles and other purposes which bear interest at 7% per year with a period of assistance loans ranging from 1 (one) year to 15 (fifteen) years returned by a recognized employee.

Investment loan rose significantly from Rp9.26 billion in 2017 to Rp42.59 billion in 2018. The bank participated in syndicated financing for the construction of Pemalang - Batang Toll Road with the operator PT Pemalang Batang Tol Road (Waskita Raya Group). This financing is funded syndically by

Tingkat Suku BungaInterest Rate 2018 2017

GiroCurrent Account 1,00% - 3,00% 1,00% - 3,00%

TabunganSavings 0,25% - 2,75% 0,25% - 2,00%

DepositoDeposit 1,00% - 9,95% 1,00% - 9,75%

sindikasi oleh beberapa bank/lembaga keuangan dengan Bank BNI (Persero) Tbk sebagai arranger.

Partisipasi plafond sebesar Rp50 miliar sampai dengan 31 Desember 2018 dengan fasilitas kredit yang telah ditarik sebesar Rp 40,42 miliar. Sementara itu, kredit modal kerja naik 46,72% menjadi Rp195,65 miliar. Bank menawarkan tingkat suku bunga kredit yang lebih rendah pada tahun 2018 dengan rata-rata bunga pertahun sebesar 9,88%. Sebagai perbandingan, rata-rata bunga kredit pertahun pada tahun 2017 adalah 13,55%.

Tabel. Kredit yang Diberikan Berdasarkan Jenis Kredit(Dalam jutaan rupiah)

Bank lebih banyak memberikan kredit dengan tenor lebih dari 5 tahun. Porsinya mencapai 90,62% dari total Kredit. Jumlah kredit bertenor lebih dari 5 tahun sebesar Rp3.139,37 miliar atau naik 13,34% dari tahun 2017.

KeteranganDescription

2018 2017 PertumbuhanGrowth

a b c = a - b d = c / bPihak BerelasiRelated Party 15.997 13.564 2.433 17,94%

- Modal Kerja Working Capital 92 100 (9) -8,50%

- Investasi Investment - - - 0,00%

- Konsumsi Consumption 15.905 13.464 2.441 18,13%

Pihak BerelasiRelated Party 3.448.402 2.980.811 467.591 15,69%

- Modal Kerja Working Capital 195.563 133.248 62.315 46,77%

- Investasi Investment 42.594 9.265 33.330 359,76%

- Konsumsi Consumption 3.210.245 2.838.298 371.947 13,10%

Total KreditCredit Total 3.464.399 2.994.374 470.024 15,70%

- Modal Kerja Working Capital 195.654 133.348 62.307 46,72%

- Investasi Investment 42.594 9.265 33.330 359,76%

- Konsumsi Consumption 3.226.150 2.851.762 374.388 13,13%

Cadangan Kerugian Penurunan NilaiAllowance For Impairment Losses (45.240) (35.675) (9.564) 26,81%

Kredit yang Diberikan-BersihNet-Given Credit 3.419.159 2.958.699 460.460 15,56%

several banks / financial institutions with Bank BNI (Persero) Tbk as an arranger.

The ceiling participation is IDR 50 billion up to December 31, 2018 with credit facilities that have been withdrawn amounting to IDR 40.42 billion. Meanwhile, working capital loans rose 46.72% to Rp195.65 billion. The bank offers a lower loan interest rate in 2018 with an average annual interest rate of 9.88%. For comparison, the average annual loan interest in 2017 is 13.55%.

Table. Credit Provided by Type of Credit(In million rupiah)

Bank provides more loan with tenors of more than 5 years. The portion reaches 90.62% of total loans. The number of loans with a tenor of more than 5 years amounted to IDR 3,139.37 billion, up 13.34% from 2017.

Page 126: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah250 251

Tabel. Kredit yang Diberikan Berdasarkan Jangka Waktu Perjanjian(Dalam jutaan rupiah)

Jasa dan Layanan LainnyaSelain produk penghimpunan dan penyaluran dana, Bank juga memberikan jasa dan layanan lainnya, antara lain bank garansi, mobil kas keliling, mesin ATM, dan kiriman uang. Jasa dan layanan lainnya tersebut menambah sumber pendapatan Bank selain dari pendapatan bunga. Pada tahun 2018, Pendapatan Operasional Lainnya dan Imbalan Jasa mencapai Rp83,26 miliar, naik 20,64% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp69,01 miliar.

Table. Credit Provided Based on the Term of Agreement(In million rupiah)

Other ServicesIn addition to fund collection and distribution products, the Bank also provides other services and services, including bank guarantees, mobile cash cars, ATM machines, and remittances. These other services and services add to the Bank’s source of income other than interest income. In 2018, Other Operating Income and Service Rewards reached Rp83.26 billion, up 20.64% from the previous year which amounted to Rp69.01 billion.

KeteranganDescription

2018 2017 PertumbuhanGrowth

a b c = a - b d = c / bKurang dari atau sama dengan 1 tahunLess than or equal to 1 year

131.817 103.295 28.522 27,61%

Lebih dari 1 tahun sampai 2 tahunMore than 1 year to 2 years 29.449 34.266 (4.817) -14,06%

Lebih dari 2 tahun sampai 5 tahunMore than 2 years to 5 years 163.759 86.934 76.826 0,00%

Lebih dari 5 tahunMore than 5 years 3.139.373 2.769.880 369.493 13,34%

Jumlah/ Total 3.464.399 2.994.374 470.024 15,70%Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilaiLess: Allowance for impairment losses

(45.240) (35.675) (9.564) 26,81%

Jumlah kredit yang diberikan - bersihTotal Net-Given Credit 3.419.159 2.958.699 460.460 15,56%

KeteranganDescription

2018 2017 PertumbuhanGrowth

a b c = a - b d = c / bPenerimaan bunga kredit hapus bukuInterest Revenue of Written-off load 6 28 (22) -78,54%

Penerimaan pokok kredit hapus bukuInterest Principle of Written-off loan 839 1.123 (284) -25,33%

Provisi Bank GaransiBank Guarantee Provision 904 991 (88) -8,85%

Denda Kredit dan DepositoCredit Fines and Deposits 11.656 6.585 5.071 77,01%

Jasa penggantian Cek dan Bilyet GiroSubstitute Services of Checks and Payment Transfer

133 112 21 18,87%

Jasa administrasiAdministration Services 18.562 23.757 (5.195) -21,87%

Jasa administrasi referensi/dukungan bankBank reference/support administration service

676 840 (164) -19,47%

Jasa transferTransfer Services 382 334 48 14,44%

Pendapatan FeeFee Revenue 34.933 7.353 27.580 375,08%

Keuntungan dari penjualan efek-efekProfit from Securities Sales 11.933 23.952 (12.019) -50,18%

LainnyaOthers 3.235 3.938 (703) -17,85%

JumlahTotal 83.259 69.013 14.246 20,64%

Tabel. Pendapatan Operasional Lainnya dan Imbalan Jasa(Dalam Jutaan Rupiah Kecuali Dinyatakan dengan yang lain)

Operasi Segmen UsahaHingga tahun 2018, Bank belum menerapkan segmentasi usaha berdasarkan kategori tertentu, baik itu wilayah maupun layanan. Wilayah operasional Bank masih mencakup Provinsi Sulawesi Tengah. Hingga saat ini, Bank hanya beroperasi sebagai bank konvensional dan lebih banyak memberikan layanan bagi nasabah konsumer atau retail. Oleh karena itu, tidak terdapat informasi kinerja per segmen usaha yang bisa dijelaskan dalam laporan tahunan ini.

Tinjauan Kinerja KeuanganBank Sulteng masih mampu membukukan kinerja yang positif di tengah kondisi ekonomi yang cenderung spekulatif pada tahun 2018. Indikator keuangan utama menunjukan pertumbuhan

Table. Other Operating Income and Service Rewards

(in million Rupiah, unless otherwise stated)

Business Segment OperationsUntil 2018, the Bank has not implemented business segmentation based on certain categories, both regional and service. The operational area of the Bank still covers Sulawesi Tengah Province. Until now, the Bank only operates as a conventional bank and provides more services for consumer or retail customers. Therefore, there is no performance information per business segment that can be explained in this annual report

Review Of Financial PerformanceBank Sulteng is still able to record a positive performance amid speculative economic conditions in 2018. Key financial indicators show significant annual growth. Credit distribution grew 15.56%

Page 127: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah252 253

tahunan yang signifikan. Penyaluran Kredit tumbuh 15,56% menjadi Rp3.419 miliar dan mendorong Total Aset tumbuh 14,89% menjadi Rp6.042 miliar. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh 17,41% menjadi Rp3.670 miliar. Kinerja DPK didorong oleh Giro dan Tabungan yang masing-masing mampu tumbuh 43,35% dan 48,24%. Pendapatan Bunga Bersih tumbuh 10,59% menjadi Rp336 miliar. Hingga akhir tahun, Bank mampu membukukan Laba Bersih Tahun Berjalan sebesar Rp109 miliar atau tumbuh 8,40%.

Pencapaian tersebut cukup menggembirakan dalam perekonomian yang tidak berjalan sesuai harapan. Kinerja ekonomi global terhambat berbagai kejutan, dari persoalan ekonomi, geopolitik, hingga bencana alam. Kondisi tersebut berimbas pada perekonomian Indonesia. Tekanan terhadap nilai tukar rupiah telah memicu peningkatan volatilitas di pasar keuangan nasional. Pelemahan rupiah turut berkontribusi terhadap defisit transaksi berjalan yang makin lebar, terutama karena impor minyak dan impor barang modal untuk ekspansi infrastruktur yang cukup besar.

Bencana juga tercatat melanda beberapa wilayah di indonesia pada tahun ini. Gempa di Lombok pada 29 Juli, Gempa yang diiringi tsunami, likuifaksi, dan banjir di Palu, Sigi, dan Donggala pada 20 September, serta tsunami di Selat Sunda pada 22 Desember adalah beberapa diantaranya. Khusus untuk Palu, Sigi, dan Donggala, bencana tersebut tidak hanya berimbas pada perekonomian nasional namun juga berdampak langsung terhadap kinerja bisnis Bank Sulteng. Kedua wilayah tersebut berada di Provinsi Sulawesi Tengah yang merupakan pasar bisnis utama Bank Sulteng.

Laporan Posisi KeuanganTinjauan keuangan berikut mengacu pada Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 dan 2018. Laporan Keuangan tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin, M.Sc & Rekan dan mendapat opini ‘wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah (Bank Sulteng) tanggal 31 Desember 2018, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia’.

AsetTotal Aset Bank tumbuh 14,89% (year-on-year/yoy) menjadi Rp6.042 miliar. Kinerja tersebut ditopang oleh Aset Keuangan yang tumbuh 15,22% disaat Aset Non Keuangan turun 0,02%. Penurunan Aset Keuangan antara lain karena adanya koreksi fiskal atas perpajakan. Hasil penetapan dan pembayaran

to Rp3,419 billion and encouraged Total Assets to grow 14.89% to Rp6,042 billion. Third Party Funds (DPK) was recorded to grow 17.41% to Rp3,670 billion. Deposits performance was driven by demand deposits and savings accounts, each of which was able to grow 43.35% and 48.24%. Net interest income grew by 10.59% to Rp336 billion. Until the end of the year, the Bank was able to record Net Income for the Year amounting to Rp 109 billion or grew by 8.40%.

The achievement was quite encouraging in an economy that did not go as expected. Global economic performance was hampered by a variety of surprises, from economic, geopolitical, to natural disasters. These conditions have an impact on the Indonesian economy. Pressure on the rupiah exchange rate has triggered increased volatility in the national financial market. The weakening of the rupiah also contributed to the widening current account deficit, mainly because oil imports and imports of capital goods for infrastructure expansion were quite large.

Disasters also hit several regions in Indonesia this year. The earthquake in Lombok on July 29, the earthquake that was accompanied by a tsunami, liquefaction, and flooding in Palu, Sigi, and Donggala on September 20, as well as the tsunami in the Sunda Strait on December 22 were some of them. Especially for Palu, Sigi and Donggala, the disaster not only affected the national economy but also had a direct impact on Bank Sulteng’s business performance. The two regions are in Sulawesi Tengah Province, which is the main business market of Bank Sulteng.

Financial Position ReportThe following financial reviews refer to the Financial Statements for the financial year ending 31 December 2017 and 2018. The Financial Statements have been audited by the Public Accounting Firm Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin, M.Sc & Partners and got an opinion ‘reasonable, in all material respects, the financial position of PT. Regional Development Bank of Sulawesi Tengah (Bank Sulteng) on December 31, 2018, as well as financial performance and cash flow for the year ended on that date, in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia.

AssetThe Bank’s total assets grew by 14.89% (year-on-year / yoy) to Rp6,042 billion. This performance was supported by Financial Assets which grew 15.22% when Non-Financial Assets fell by 0.02%. The decline in Financial Assets was partly due to the fiscal correction of taxation. The results of the determination

KeteranganDescription

2018 2017 PertumbuhanGrowth

A b c = a - b d = c / bAset KeuanganFinancial Assets Kas Cash 140.440 139.657 783 0,56%

Giro Pada Bank Indonesia Current Account at Bank Indonesia 370.688 299.613 71.075 23,72%

Giro Pada Bank Lain - Bersih Net - Current Account at Bank Indonesia 3.210 4.015 (805) -20,04%

Penempatan Pada Bank Indonesia Dan Bank Lain - Bersih Net - Placement at Bank Indonesia and Other Banks

1.496.200 337.059 1.159.141 343,90%

Efek-Efek - Bersih Net - Securities 500.884 1.408.358 (907.473) -64,43%

Kredit - Bersih Net - Credit 3.419.159 2.958.699 460.460 15,56%

Total Aset Keuangan Total Financial Assets 5.930.582 5.147.400 783.181 15,22%

Aset Non KeuanganNon - Financial Assets Aset Tetap - Bersih Net – Fixed Asset 70.362 60.512 9.850 16,28%

Aset Tidak Berwujud - Bersih Net - Intangible Assets 2.588 2.105 483 22,94%

Aset Pajak Tangguhan Deferred tax assets 6.714 9.218 (2.505) -27,17%

Beban Dibayar Dimuka dan Aset Lain-lain Prepaid Expenses and Other Assets 32.436 40.288 (7.852) -19,49%

Total Aset Non Keuangan Total Non-Financial Assets 112.100 112.124 (24) -0,02%

Jumlah AsetTotal Asset 6.042.682 5.259.524 783.158 14,89%

sendiri jumlah pajak yang terhutang (self-assesment system) dengan perhitungan Direktorat Jenderal Pajak menunjukan adanya perbedaan. Manajemen berpendapat bahwa potensi laba fiskal di masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer pada aset pajak tangguhan.

Tabel. Aset(Dalam Jutaan Rupiah Kecuali Dinyatakan dengan yang lain)

and self-payment of the amount of tax owed (self-assessment system) with the calculation of the Directorate General of Taxation shows a difference. Management believes that the potential for future taxable profits will be sufficient to compensate for temporary differences in deferred tax assets.

Table. Asset(in million Rupiah, unless otherwise stated)

Page 128: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah254 255

Aset KeuanganTotal Aset Keuangan meningkat 15,22% dari Rp5.147 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp5.931 miliar pada tahun 2018. Porsi pos Kredit terhadap total Aset Keuangan relatif tidak berubah. Kondisi pasar keuangan yang fluktuatif mendorong Bank untuk lebih banyak menempatkan dana pada pos Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain dibandingkan pada pos Efek-efek.

Penyaluran Kredit-Bersih tercatat sebesar Rp3.419 miliar, tumbuh 15,56% dari tahun 2017. Bank meningkatkan alokasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) untuk memitigasi risiko dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi yang cenderung spekulatif dan juga bencana di Palu dan Donggala yang berpotensi mempengaruhi bisnis Bank. Nilai CKPN meningkat 26,81% menjadi Rp45,24 miliar.

Berdasarkan jenisnya, Kredit Konsumsi masih menjadi komponen terbesar. Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit perorangan lainnya. Porsinya mencapai 93,12% pada akhir tahun 2018, lebih rendah dibandingkan tahun 2017 yang mencapai 95,24%. Jenis kredit ini tercatat sebesar Rp3.226 miliar atau naik 13,13%. Bank terus berupaya untuk menyalurkan kredit kepada sektor-sektor produktif. Kredit Investasi naik 359,76% menjadi Rp42,59 miliar sementara Kredit Modal Kerja naik 46,72% menjadi Rp195,65 miliar.

Tabel. Kredit Berdasarkan Jenis(Dalam Jutaan Rupiah Kecuali Dinyatakan dengan yang lain)

Berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit produktif lebih banyak diberikan ke Sektor Konstruksi dan Sektor Perdagangan/Restoran & Hotel. Kredit ke Sektor Konstruksi naik 125,39% menjadi Rp129,10 miliar sementara Sektor Perdagangan/Restoran & Hotel sebesar Rp69,72 miliar atau naik 18,82%.

Financial AssetTotal Financial Asset increased by 15.22% from Rp5,147 billion in 2017 to Rp5,931 billion in 2018. The portion of the Credit heading to total Financial Assets remained relatively unchanged. Fluctuating financial market conditions encouraged banks to place more funds in placements at Bank Indonesia and other banks compared to securities.

Net-Credit Distribution was recorded at Rp3,419 billion, grew by 15.56% from 2017. The Bank increased the allocation of Allowance for Impairment Losses (CKPN) to mitigate risks by considering economic conditions that tended to be speculative and also disasters in Palu and Donggala that could potentially affect Bank business. The value of CKPN increased by 26.81% to Rp45.24 billion.

Based on the type, Consumer Credit is still the largest component. Consumer loans consist of mortgages, motor vehicle loans and other individual loans. Its portion reaches 93.12% at the end of 2018, lower than in 2017 which reached 95.24%. This type of credit was recorded at Rp3,226 billion, up 13.13%. The Bank continues to strive to channel credit to productive sectors. Investment Loans rose 359.76% to Rp42.59 billion while Working Capital Loans rose 46.72% to Rp195.65 billion.

Table. Credit by Its Type(in million Rupiah, unless otherwise stated)

Based on the economic sector, more productive lending is given to the Construction Sector and the Trade / Restaurant & Hotel Sector. Loans to the Construction Sector rose 125.39% to Rp129.10 billion while the Trade / Restaurant & Hotel Sector amounted to Rp69.72 billion, up 18.82%.

KeteranganDescription

2018 2017 PertumbuhanGrowth

a b c = a - b d = c / bModal Kerja/ Working Capital 195.654 133.348 62.307 46,72%Investasi/ Investment 42.594 9.265 33.330 359,76%Konsumsi/ Consumption 3.226.150 2.851.762 374.388 13,13%Total Kredit/ Total Credit 3.464.399 2.994.374 470.024 15,70%Cadangan Kerugian Penurunan NilaiReserves for Impairment Losses (45.240) (35.675) (9.564) 26,81%

Kredit yang Diberikan-BersihNet-Given Credit 3.419.159 2.958.699 460.460 15,56%

KeteranganDescription

2018 2017 PertumbuhanGrowth

a b c = a - b d = c / bLancar/ Current 3.339.549 2.854.473 485.076 16,99%Perhatian Khusus/ Special Mention 72.769 99.146 (26.377) -26,60%Kurang Lancar/ Substandard 5.536 4.303 1.234 0,00%Diragukan/ Doubtful 4.113 2.847 1.265 44,45%Macet/ Loss 42.431 33.605 8.826 26,26%Jumlah/ Total 3.464.399 2.994.374 470.024 15,70%Cadangan Kerugian Penurunan NilaiReserves for Impairment Losses

(45.240) (35.675) (9.564) 26,81%

Kredit yang Diberikan-BersihNet-Given Credit

3.419.159 2.958.699 460.460 15,56%

Tabel. Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi(Dalam Jutaan Rupiah Kecuali Dinyatakan dengan yang lain)

Berdasarkan kolektibilitas, porsi kredit lancar bertambah dari 95,33% dari total kredit pada tahun 2017 menjadi 96,40% dari total kredit pada tahun 2018. Jumlah kredit lancar naik 16,99% menjadi Rp3.340 miliar. Bencana yang melanda Palu dan Donggala pada September 2018 turut berkontribusi pada peningkatan kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL). Rasio NPL bruto tercatat naik dari 1,36% menjadi 1,50%. Secara nominal, kredit bermasalah naik 27,79% menjadi Rp52,08 miliar yang didorong oleh kredit diragukan (kategori IV) yang naik 44,45% menjadi Rp4,11 miliar dan kredit macet (kategori V) yang naik 26,26% menjadi Rp42,43 miliar.

Tabel. Kredit Berdasarkan Kolektibilitas (Dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)

Table. Credit by Economic Sector(in million Rupiah, unless otherwise stated)

Based on collectibility, the portion of current loans increased from 95.33% of total loans in 2017 to 96.40% of total loans in 2018. The amount of current loans rose 16.99% to Rp3,340 billion. The disaster that hit Palu and Donggala in September 2018 contributed to the increase in non-performing loans (NPL). The gross NPL ratio rose from 1.36% to 1.50%. Nominally, non-performing loans rose 27.79% to Rp52.08 billion, driven by doubtful credit (category IV) which rose 44.45% to Rp4.11 billion and non-performing loans (category V) which rose 26.26% to Rp42 , 43 billion.

Credit by Collectibility(in million Rupiah unless otherwise stated)

KeteranganDescription

2018 2017 PertumbuhanGrowth

a b c = a - b d = c / bPertanian/ Agriculture 4.344 3.361 984 29,28%Pertambangan/ Mining 18.810 2.210 16.600 751,13%Perindustrian/ Industry 1.982 445 1.537 345,39%Perdagangan/Restoran & HotelTrading/restaurant & hotel 69.717 58.672 11.045 18,82%

Konstruksi/ Construction 129.096 57.275 71.820 125,39%Pengangkutan/ Transportation 6.338 1.096 5.242 478,20%Jasa dunia usaha/ Business services 5.997 18.836 (12.839) -68,16%Lain-lain/ Others 3.228.115 2.852.479 375.636 13,17%Jumlah/ Total 3.464.399 2.994.374 470.024 15,70%Cadangan Kerugian Penurunan NilaiReserves for Impairment Losses (45.240) (35.675) (9.564) 26,81%

Kredit yang Diberikan-BersihNet-Given Credit 3.419.159 2.958.699 460.460 15,56%

Page 129: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah256 257

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain tercatat sebesar Rp1.496 miliar atau naik 343.90% dibandingkan tahun 2017. Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain dalam mata uang rupiah dan berjatuh tempo Januari 2019. Berbanding terbalik dengan tahun 2017, Bank lebih banyak menempatkan dananya pada Bank Lain dibandingkan pada Bank Indonesia. Jika sebelumnya porsi penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain adalah 62,91% : 37,09%, porsi saat ini adalah 16,79% : 83,21%. Penempatan pada Bank Indonesia menyesuaikan dengan kinerja penghimpunan DPK sekaligus aturan GWM Averaging. Tingkat suku bunga yang menarik menjadi salah satu faktor pendorong penempatan dana pada Bank Lain. Sebagai gambaran, suku bunga Interbank Call Money naik dari sebelumnya 4,25% menjadi 5,90% sementara Deposito Berjangka antarbank naik dari sekitar 5,30% - 5,60% menjadi sekitar 7,30% - 7,50%.

Tabel. Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain Berdasarkan Jenis Instrumen(Dalam Jutaan Rupiah Kecuali Dinyatakan dengan yang lain)

Tabel. Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain Berdasarkan Penerbit(Dalam Jutaan Rupiah Kecuali Dinyatakan dengan yang lain)

Jumlah dana pada efek-efek tercatat sebesar Rp500,88 miliar atau turun 64,43% dibandingkan tahun 2017. Efek yang Dimiliki Hingga Jatuh

Placements with Bank Indonesia and Other Banks were recorded at Rp1,496 billion, up 343.90% compared to 2017. All placements with Bank Indonesia and Other Banks were denominated in rupiah and matured in January 2019. In contrast to 2017, the Bank placed more funds to Other Banks compared to Bank Indonesia. If previously the portion of placements with Bank Indonesia and Other Banks was 62.91%: 37.09%, the current portion was 16.79%: 83.21%. Placement with Bank Indonesia adapts to the performance of deposits as well as the Averaging reserve requirement. Attractive interest rates are one of the factors driving the placement of funds in other banks. As an illustration, the Interbank Call Money rate rose from previously 4.25% to 5.90% while the Interbank Time Deposit rose from around 5.30% - 5.60% to around 7.30% - 7.50%.

Placements with Bank Indonesia and Other Banks by Instrument Type(in millions of Rupiah except, otherwise stated)

Placements with Bank Indonesia and Other Banks Based on the Issuer(in millions of Rupiah except, otherwise stated)

The amount of funds in Securities was IDR 500.88 billion, down 64.43% compared to 2017. The Matured Securities dominate the Bank’s ownership

KeteranganDescription

2018 2017 PertumbuhanGrowth

a b c = a - b d = c / bCall Money Depo Facility 251.200 212.059 39.141 18,46%Call Money 275.000 25.000 250.000 1000,00%Deposit on Call dan Deposito Berjangka 970.000 100.000 870.000 0,00%Total 1.496.200 337.059 1.159.141 343,90%

Keterengan2018 2017 Pertumbuhan

a b c = a - b d = c / bBank Indonesia 251.200 212.059 39.141 18,46%Bank Lain 1.245.000 125.000 1.120.000 896,00% Bank Victoria 50.000 25.000 25.000 100,00% Bank Bukopin 225.000 - 225.000 - Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 900.000 50.000 850.000 1700,00% Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 50.000 50.000 - 0,00% Bank National Nobu 20.000 - 20.000 -Total 1.496.200 337.059 1.159.141 343,90%

KeteranganDescription

2018 2017 PertumbuhanGrowth

a b c = a - b d = c / bBank Indonesia 462.401 711.167 (248.765) -34,98%Bank 37.483 92.191 (54.708) -59,34%Lembaga Non Bank/ Non-Bank Institutions 1.000 605.000 (604.000) -99,83%jumlah/ Total 500.884 1.408.358 (907.473) -64,43%

Tempo mendominasi kepemilikan Bank dengan porsi mencapai 70,96% sementara sisanya Efek yang Tersedia untuk Dijual. Bank telah melepas kepemilikan Efek Surat Perbendaharaan Negara (SPN), dan Reksadana yang dimiliki pada tahun 2017. Sertifikat Deposito Bank Indonesia telah jatuh tempo dan tidak ada penerbitan SDBI baru pada tahun 2018.

Tabel. Kepemilikan Efek Berdasarkan Tujuan(Dalam Jutaan Rupiah Kecuali Dinyatakan dengan yang lain)

Tabel. Kepemilikan Efek Berdasarkan Penerbit(Dalam Jutaan Rupiah Kecuali Dinyatakan dengan yang lain)

Aset Non-KeuanganAset Non-Keuangan Perseroan mencapai Rp112,10 miliar pada tahun 2018, turun 0,02% dibandingkan tahun 2017. Komponen terbesar Aset Non-Keuangan pada tahun 2018 didominasi oleh Aset Tetap – Bersih serta Beban Dibayar Dimuka dan Aset Lain-lain, dengan porsi masing-masing sebesar 62,77% dan 28,94%. Aset Tetap – Bersih mencapai Rp70,36 miliar atau naik 16,28%. Aset tetap terdiri dari tanah, bangunan kantor, rumah dinas, kendaraan, mesin kantor, perabot kantor, dan perabot rumah dinas. Terdapat aset tetap dalam penyelesaian sebesar Rp15,16 miliar pada tahun ini yang merupakan bangunan kantor dan inventaris dalam penyelesaian yang masih dalam proses pengerjaan pada Kantor Pusat per 31 Desember 2018.

with a portion reaching 70.96% while the remaining Securities Available for Sale. The Bank has released ownership of Treasury Bills (SPN), and Mutual Funds owned in 2017. The Bank Indonesia Deposit Certificate has matured and there is no new SDBI issuance in 2018.

Securities Ownership Based on PuRpose(in millions of Rupiah except, otherwise stated)

Ownership of Securities by Issuer(in millions of Rupiah except, otherwise stated)

Non-Financial AssetThe Company’s Non-Financial Assets reached Rp112.10 billion in 2018, down 0.02% compared to 2017. The largest component of Non-Financial Asset in 2018 was dominated by Fixed Assets - Net and Prepaid Expenses and Other Assets, with portions respectively at 62.77% and 28.94%.

Fixed Assets - Net reached IDR 70.36 billion, up 16.28%. Fixed assets consist of land, office buildings, official homes, vehicles, office machines, office furniture, and official home furniture. There are fixed assets under construction amounting to Rp15.16 billion this year which are office buildings and inventory in the completion of the construction process at the Head Office as of December 31, 2018.

KeteranganDescription

2018 2017 PertumbuhanGrowth

a b c = a - b d = c / bDimiliki Hingga Jatuh TempoOwned Until Maturity

355.409 469.796 (114.387) -24,35%

Tersedia untuk dijualAvailable for sale

145.476 938.562 (793.086) -84,50%

Jumlah/ Total 500.884 1.408.358 (907.473) -64,43%

Page 130: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah258 259

Tabel. Aset Tetap(Dalam Jutaan Rupiah Kecuali Dinyatakan dengan yang lain)

Beban Dibayar Dimuka dan Aset Lain-lain sebesar Rp32,44 miliar, turun 19,49% dibandingkan tahun 2017. Penurunan tersebut didorong oleh Beban Tagihan ATM Bersama dan Beban Dibayar Dimuka yang masing-masing turun 72,48% dan 25,82%. Kenaikan nilai Persediaan hingga 30,08% antara lain karena kenaikan Persediaan Buku Cek dan Bilyet Giro.

Tabel. Beban Dibayar Dimuka dan Aset Lain-lain(Dalam Jutaan Rupiah Kecuali Dinyatakan dengan yang lain)

Fixed Asset(in millions of Rupiah except, otherwise stated)

Prepaid Expenses and Other Assets amounted to Rp 32.44 billion, down 19.49% compared to 2017. The decrease was driven by the Burden of Joint ATM Bills and Prepaid Expenses which decreased by 72.48% and 25.82% respectively. Increase in Inventory value up to 30.08%, among others due to an increase in Checkbook Inventory and Bilyet Giro.

Prepaid Expenses and Other Assets(in millions of Rupiah , except otherwise stated)

KeteranganDescription

2018 2017 PertumbuhanGrowth

a b c = a - b d = c / bTanah/ Land 6.956 4.633 2.323 50,14%Bangunan Kantor/ Office Building 39.926 33.861 6.065 17,91%Rumah Dinas/ Company Housing 3.934 3.766 168 4,46%Kendaraan/ Vehicle 977 1.388 (411) -29,61%Mesin Kantor/ Office Machinery 21.801 17.859 3.941 22,07%Perabot Kantor/ Office Furniture 24.409 21.974 2.435 11,08%Perabot Rumah Dinas/ Company Housing Furniture 492 363 129 35,70%

Sub Total 98.494 83.844 14.650 17,47%Aset Dalam Penyelesaian/ Assets in Settlement 15.157 12.381 2.775 22,41%Total Aset Tetap/ Total Fixed Asset 113.651 96.226 17.425 18,11%Akumulasi Penyusutan/ Accumulated depreciation (43.289) (35.714) (7.575) 21,21%

Total Aset Tetap - BersihNet – Total Fixed Asset 70.362 60.512 9.850 16,28%

KeteranganDescription

2018 2017 PertumbuhanGrowth

a b c = a - b d = c / bPersediaan/ Inventory 2.632 2.023 609 30,08%Beban Dibayar Dimuka/ Prepaid Expenses 6.363 8.578 (2.214) -25,82%Tagihan ATM Bersama/ ATM Bersama Billing 1.757 6.386 (4.629) -72,48%Tagihan Link Telkom/ Link Telkom Billing 5 - 5 0,00%Pendapatan Yang Masih Akan DiterimaAccrued Expense

21.294 23.228 (1.933) -8,32%

Aset Lainnya/ Others 385 74 311 423,40%Jumlah/ Total 32.436 40.288 (7.852) -19,49%

LiabilitasTotal Liabilitas Bank mencapai Rp5.206 miliar, naik 13,49% dibandingkan tahun 2017. Kenaikan Liabilitas Keuangan hingga 14,09% menjadi pendorongnya.

Tabel. Liabilitas(Dalam Jutaan Rupiah Kecuali Dinyatakan dengan yang lain)

Liabilitas KeuanganLiabilitas keuangan tercatat sebesar Rp5.122 miliar atau naik 14,09% dibandingkan tahun 2017. Kenaikan tersebut didorong oleh kinerja penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) atau Simpanan Nasabah dan Simpanan dari Bank Lain yang masing-masing naik 17,41% dan 84,00%.

Simpanan Nasabah mencapai Rp3.670 miliar, bertambah Rp544,06 miliar dari tahun 2017. Kinerja Giro dan Tabungan yang membaik menjadi penyebabnya. Giro naik 43,35% menjadi Rp934 miliar sementara Tabungan naik 48,24% menjadi Rp1.082 miliar. Bank terus berupaya

LiabilityThe Bank’s total liabilities reached Rp5,206 billion, up 13.49% compared to 2017. The increase in Financial Liabilities to 14.09% was the driving force.

Liability Tabel(in millions of Rupiah, except otherwise stated)

Financial LiabilitiesFinancial liabilities were recorded at Rp5,122 billion, up 14.09% compared to 2017. The increase was driven by the performance of Third Party Funds (TPF) or Customer Deposits and Deposits from Other Banks which rose 17.41% and 84,00%.

Customer Deposits reached Rp3,670 billion, an increase of Rp544.06 billion from 2017. The improved Demand and Savings performance was the cause. Current accounts rose 43.35% to Rp934 billion while Savings increased 48.24% to Rp1,082 billion. The Bank continues to improve the cost of

KeteranganDescription

2018 2017 PertumbuhanGrowth

a b c = a - b d = c / bLiabilitas Keuangan/ Financial Liabilities Liabilitas Segera/ Immediate Liabilities 299.677 438.105 (138.428) -31,60% Simpanan Nasabah/ Customer Saving 3.669.506 3.125.451 544.055 17,41% Simpanan Dari Bank Lain Deposit from Other Banks

1.150.000 625.010 524.990 84,00%

Pinjaman yang Diterima/ Loan Received 2.640 300.551 (297.911) -99,12% Total Liabilitas Keuangan Total Financial Liabilities

5.121.824 4.489.118 632.706 14,09%

Liabilitas Non KeuanganNon-Financial Liabilities Utang Pajak/ Tax Payable 6.511 6.384 127 2,00% Liabilitas Pajak Tangguhan Deferred Tax Liability

- - - 0,00%

Liabilitas Imbalan Kerja Employee Benefits Liability

39.539 47.839 (8.301) -17,35%

Provisi (Penyisihan) Provision (Allowance)

- 7.672 (7.672) -100,00%

Beban Yang Masih Harus Dibayar dan Liabilitas Lain-lain Accrued Expenses and Other Liabilities

38.011 35.997 2.014 5,59%

Total Liabilitas Non Keuangan Total Non - Financial Liabilities

84.061 97.893 (13.832) -14,13%

Total Liabilitas/ Total Liability 5.205.885 4.587.011 618.874 13,49%

Page 131: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah260 261

memperbaiki struktur biaya dana (cost of fund) untuk mengoptimalkan Pendapatan Bunga-Bersih. Deposito Berjangka turun 5,18% menjadi Rp1.654 miliar. Dengan pencapaian tersebut, Ratio Current Account/Saving Account (CASA) membaik dari 44,19% pada tahun 2017 menjadi 54,93% pada tahun 2018.

Tabel. Simpanan Nasabah(Dalam Jutaan Rupiah Kecuali Dinyatakan dengan yang lain)

Simpanan Dari Bank Lain mencapai Rp1.150 miliar, bertambah Rp525 miliar dari tahun 2017. Bank hanya menerima Simpanan Dari Bank Lain dalam bentuk instrumen Call Money dengan masa jatuh tempo 1 bulan pada tahun 2018. Tingkat suku bunga yang ditawarkan adalah 6,20% - 7,30%. Sebagai perbandingan, tahun sebelumnya Bank menawarkan suku bunga 4,40% - 5,35%.

Liabilitas Non-KeuanganLiabilitas Non Keuangan tercatat sebesar Rp84,06 miliar atau turun 14,13% dibandingkan tahun 2017. Porsi Liabilitas Non Keuangan terhadap Total Liabilitas adalah 1,61% pada tahun 2018, lebih rendah dibandingkan tahun 2017 yang sebesar 2,13%. Penurunan Liabilitas Keuangan didorong oleh Liabilitas Imbalan Kerja yang turun 17,35% menjadi Rp39,54 miliar dan tidak adanya Provisi (Penyisihan) pada tahun ini. Provisi (penyisihan) sebesar Rp7,67 miliar pada tahun 2017 adalah beban kasus hukum atas perkara perdata penggugatan yang sudah diputus Mahkamah Agung pada 12 Juni 2017.

EkuitasPer 31 Desember 2018, Total Ekuitas Perseroan menunjukkan peningkatan sebesar 24,43% atau Rp164 miliar menjadi Rp837 miliar. Peningkatan tersebut terutama berasal dari Modal Saham terkait adanya tambahan lembar saham dari 2,58 juta lembar saham menjadi 3,14 juta lembar saham pada pos Modal Ditempatkan dan Disetor penuh. Agio Saham naik 49,56% menjadi Rp98,73%

funds to optimize Net Interest Income. Time deposits fell 5.18% to Rp1,654 billion. With this achievement, the Current Account / Savings Account (CASA) ratio improved from 44.19% in 2017 to 54.93% in 2018.

Customer Savings(in millions of Rupiah, except otherwise stated)

Deposits from other banks reached Rp1,150 billion, an increase of Rp525 billion from 2017. The bank only receives deposits from other banks in the form of Call Money instruments with a maturity of 1 month in 2018. The interest rates offered are 6.20% - 7.30%. In comparison, the previous year the Bank offered an interest rate of 4.40% - 5.35%.

Non-Financial LiabilitiesNon-financial liabilities were recorded at Rp84.06 billion, down 14.13% compared to 2017. The portion of non-financial liabilities to total liabilities was 1.61% in 2018, lower than 2017 which was 2.13%. The decrease in Financial Liabilities was driven by Employee Benefits Liabilities which fell 17.35% to Rp39.54 billion and there was no provision for this year. Provision (allowance) of Rp7.67 billion in 2017 is the burden of legal cases for civil claim cases that have been decided by the Supreme Court on 12 June 2017.

EquityAs of December 31, 2018, the Company’s Total Equity showed an increase of 24.43% or Rp164 billion to Rp837 billion. The increase was mainly derived from Share Capital related to the additional shares from 2.58 million shares to 3.14 million shares in the issued and fully paid capital. The share capital rose 49.56% to Rp98.73% because the share premium from the capital deposit of the Provincial Government,

KeteranganDescription

2018 2017 PertumbuhanGrowth

a b c = a - b d = c / bGiro/ Current account 933.911 651.475 282.436 43,35%Tabungan/ Savings 1.081.839 729.812 352.027 48,24%Deposito BerjangkaTime Deposit

1.653.756 1.744.164 (90.409) -5,18%

Jumlah/ Total 3.669.506 3.125.451 544.055 17,41%CASA 54.93% 44.19% 10.74% 24.30%

karena agio saham dari setoran modal Pemprov, Pemkot dan Pemkab di Wilayah Sulawesi Tengah sebesar Rp53 miliar dan dari PT Mega CoRpora sebesar Rp46 miliar. Selain itu, kenaikan Ekuitas juga terjadi karena adanya kenaikan Saldo Laba sebesar 19,94% menjadi Rp352 miliar.

Tabel Ekuitas (Dalam Jutaan Rupiah Kecuali Dinyatakan dengan yang lain)

Laporan Laba Rugi Bank membukukan Laba Tahun Berjalan atau Laba Bersih Setelah Pajak sebesar Rp108,57 miliar, naik 8,40% dibandingkan tahun 2017. Kinerja positif tersebut didorong oleh kenaikan Pendapatan Bunga yang lebih tinggi dari kenaikan Beban Bunga serta kenaikan Pendapatan Operasional Lainnya dan Imbalan Jasa.

City Government and Regency Government in the Sulawesi Tengah Region amounted to Rp53 billion and from PT Mega CoRpora Rp46 billion. In addition, an increase in Equity also occurred due to an increase in Profit Balance of 19.94% to Rp352 billion.

Table of Equity(in millions of Rupiah, except otherwise stated)

Income statementThe Bank posted a Current Profit or Net Profit After Tax of IDR 108.57 billion, up 8.40% compared to 2017. This positive performance was driven by an increase in Interest Income which was higher than the increase in Interest Expenses and an increase in Other Operating Income and Service Benefits.

KeteranganDescription

2018 2017 PertumbuhanGrowth

a b c = a - b d = c / bModal Saham/ Share Capital 313.779 257.809 55.970 21,71%Agio Saham/ Premium stock 98.733 66.013 32.719 49,56%Dana Setoran Modal/ Capital Fund Deposit 62.752 63.534 (782) -1,23%Pendapatan Komprehensif Lainnya - BersihNet - Other Comprehensive Income

9.622 (8.261) 17.883 -216,48%

Saldo Laba/ Retain earning 351.911 293.417 58.494 19,94%Total Ekuitas/ Total Equity 836.797 672.513 164.284 24,43%

Page 132: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah262 263

Tabel Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain(Dalam Jutaan Rupiah Kecuali Dinyatakan dengan yang lain)

Pendapatan BungaPendapatan Bunga-Bersih tercatat sebesar Rp335,93 miliar atau naik 10,59% dibandingkan tahun 2017. Kenaikan suku bunga acuan dan pemilihan instrumen portofolio yang tepat menjadi salah satu pendorongnya. Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia telah menaikan BI 7-Day Repo Rate hingga enam kali sepanjang tahun 2018. Pada akhir tahun, BI 7-Day Repo Rate ditutup pada level 6%. Hasil Pendapatan Bunga dari penempatan dana pada Bank Indonesia naik 29,61% menjadi Rp39,01 miliar. Penempatan dana pada Bank Lain yang naik cukup signifikan berimbas pada kenaikan hasil

Other Profit and Loss Statements and Comprehensive Income(in millions of Rupiah, except otherwise stated)

Interest incomeNet interest income was recorded at Rp335.93 billion, up 10.59% compared to 2017. The increase in benchmark interest rates and the selection of the right portfolio instrument was one of the drivers. As is known, Bank Indonesia has raised the BI 7-Day Repo Rate up to six times throughout 2018. At the end of the year, the BI 7-Day Repo Rate is closed at the level of 6%. Interest Income from fund placements with Bank Indonesia rose 29.61% to Rp39.01 billion. Increased placement of funds with other banks significantly affected the increase in interest income from other banks by 16.52% to Rp48.40 billion. Meanwhile, even

KeteranganDescription

2018 2017 PertumbuhanGrowth

a b c = a - b d = c / bPendapatan Bunga/ Interest income 547.613 504.258 43.355 8,60%Beban Bunga/ Interest expense (211.678) (200.495) (11.183) 5,58%Pendapatan Bunga - Bersih/ Net interest income 335.934 303.763 32.172 10,59%Pendapatan Operasional Lainnya dan Imbalan JasaOther Operating Income and Service Rewards

83.259 69.013 14.246 20,64%

Beban Umum dan AdministrasiGeneral Administrative Expenses (97.182) (85.956) (11.227) 13,06%

Beban Tenaga Kerja/ Labor Expense (136.524) (130.278) (6.246) 4,79%Beban Penyisihan (Pemulihan) Cadangan Kerugian Penurutan NilaiImpairment Expense/Allowance of Impairment

(11.249) (2.873) (8.376) 291,50%

Beban Operasional LainOther Operating Expenses (23.293) (18.095) (5.198) 28,72%

Laba Operasional/ Operational profit 150.945 135.573 15.372 11,34%Pendapatan Non OperasionalNon-Operating Income 3.082 4.427 (1.345) -30,37%

Beban Non OperasionalNon Operational Expenses (1.629) (1.623) (6) 0,37%

Laba Bersih Sebelum PajakNet Profit before tax 152.398 138.378 14.021 10,13%

Beban Pajak PenghasilanIncome Tax Expense (43.826) (38.221) (5.605) 14,67%

Laba Tahun Berjalan/ Current year profit 108.572 100.157 8.416 8,40%Pendapatan (Kerugian) Komprehensif LainnyaOther Comprehensive Income (Loss) 9.622 (8.261) 17.883 -216,48%

Total Laba KomprehensifTotal Profit Comprehensive 118.194 91.896 26.298 28,62%

Pendapatan Bunga dari Bank Lain sebesar 16,52% menjadi Rp48,40 miliar. Sementara itu, meskipun jumlah Kredit yang Diberikan-Bersih naik 15,56%, Pendapatan Bunga dari Kredit hanya naik 6,38% menjadi Rp460,20 miliar. Portofolio Kredit Bank yang lebih banyak didominasi kredit konsumsi dan kondisi ekonomi yang fluktuatif menjadi pertimbangan Bank untuk tidak menaikan suku bunga kredit setinggi suku bunga acuan.

Kenaikan Pendapatan Bunga juga terjadi karena adanya reklasifikasi tahun 2017. Pada tahun 2017 sesuai dengan PSAK 01, PSAK 55, PAPI 2008 Buku 1 dilakukan rekalisfikasi terhadap pos Pendapatan Bunga dari penempatan reksadana pasar uang ke pos Pendapatan Operasional Lainnya sebesar Rp23,95 miliar.

Total Beban Bunga mencapai Rp211,68 miliar. Nilai tersebut naik Rp11,18 miliar atau 5,58% dari tahun 2017. Kenaikan tertinggi berasal dari Beban Bunga Lainnya yang naik 254,26% menjadi Rp20,89 miliar. Secara keseluruhan, Beban Bunga dari Simpanan Nasabah hanya naik tipis 0,90% menjadi Rp174,59 miliar. Tabungan membukukan kenaikan tertinggi 27,26% seiring dengan kenaikan jumlah dana Tabungan

Tabel. Pendapatan Bunga-Bersih(Dalam Jutaan Rupiah Kecuali Dinyatakan dengan yang lain)

though the amount of Net-Gived Loans increased by 15.56%, Interest Income from Loans only rose 6.38% to Rp460.20 billion. The Bank’s loan portfolio which is dominated by consumer credit and fluctuating economic conditions is considered by the Bank not to increase lending rates as high as the benchmark interest rate.

The increase in interest income also occurred due to the 2017 reclassification. In 2017 in accordance with PSAK 01, PSAK 55, PAPI 2008 Book 1 was carried out a reconciliation of the post of interest income from the placement of money market mutual funds to other operating income accounts of Rp23.95 billion.

Total Interest Expenses reached Rp211.68 billion. This value rose Rp11.18 billion or 5.58% from 2017. The highest increase came from Other Interest Expenses which rose 254.26% to Rp20.89 billion. Overall, Interest Expenses from Customer Deposits only edged up 0.90% to Rp 174.59 billion. Savings posted the highest increase of 27.26% in line with the increase in the amount of Savings funds.

Net interest income(in millions of Rupiah, except otherwise stated)

KeteranganDescription

2018 2017 PertumbuhanGrowth

a b c = a - b d = c / bPendapatan Bunga/ Interest Income Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia 39.007 30.097 8.910 29,61%

Penempatan pada Bank Lain Placements with Other Banks 48.404 41.542 6.862 16,52%

Kredit yang diberikan/ Loans 460.202 432.619 27.583 6,38%Total Pendapatan BungaTotal Interest Income 547.613 504.258 43.355 8,60%

Beban Bunga/ Interest expense Call Money 16.196 21.557 (5.362) -24,87% Giro/ Current Account 27.656 30.335 (2.679) -8,83% Tabungan/ Savings 9.843 7.735 2.109 27,26% Deposito Berjangka/ Time Deposit 137.090 134.971 2.119 1,57% Lainnya/ Others 20.893 5.898 14.996 254,26%Total Beban BungaTotal Interest expense 211.678 200.495 11.183 5,58%

Pendapatan Bunga-BersihNet - Interest Income 335.934 303.763 32.172 10,59%

Page 133: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah264 265

Pendapatan dan Beban Operasional LainnyaBeban Operasional Lainnya-Bersih tercatat sebesar Rp184,99 miliar, naik 9,99% dibanding tahun 2017. Bank menaikan alokasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) untuk memitigasi risiko terkait kondisi ekonomi yang cenderung fluktuatif serta bencana gempa, tsunami, likuifaksi yang melanda Palu dan Donggala pada awal triwulan III-2018. Beban Penyisihan (Pemulihan) CKPN naik Rp8,38 miliar atau 291,50% menjadi Rp11,25 miliar.

Pendapatan Operasional Lainnya dan Imbalan Jasa naik Rp14,25 miliar atau 20,64% dari tahun 2017 menjadi Rp83,26 miliar. Kenaikan tersebut terutama karena kenaikan Pendapatan Fee sebesar Rp27,58 miliar atau 375,08%. Kondisi pasar modal yang cenderung bearish sepanjang tahun 2018 membuat Keuntungan dari Penjualan Efek-efek turun 50,18% menjadi Rp11,93 miliar.

Tabel. Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya-Bersih(Dalam Jutaan Rupiah Kecuali Dinyatakan dengan yang lain)

Other Operating Income and ExpensesOther Net-Operating Expenses were recorded at Rp184.99 billion, up 9.99% compared to 2017. The Bank raised the allocation of Allowance for Impairment Losses (CKPN) to mitigate risks related to fluctuating economic conditions and the earthquake, tsunami and liquefaction disasters that hit Palu and Donggala at the beginning of quarter III-2018. The allowance (recovery) for CKPN increased by IDR8.38 billion or 291.50% to IDR11.25 billion.

Other Operating Income and Service Rewards rose Rp14.25 billion or 20.64% from 2017 to Rp83.26 billion. The increase was mainly due to an increase in Fee Income of Rp27.58 billion or 375.08%. Capital market conditions that tend to be bearish throughout 2018 made Profits from Securities Sales decreased 50.18% to Rp11.93 billion.

Other-Net Operating Income (Expenses)(in millions of Rupiah, except otherwise stated)

KeteranganDescription

2018 2017 PertumbuhanGrowth

a b c = a - b d = c / bPendapatan Operasional Lainnya dan Imbalan JasaOther Operating Income and Service Rewards

83.259 69.013 14.246 20,64%

Beban Umum dan AdministrasiGeneral Expenses and Administrative (97.182) (85.956) (11.227) 13,06%

Beban Tenaga KerjaLabor Expense (136.524) (130.278) (6.246) 4,79%

Beban Penyisihan (Pemulihan) Cadangan Kerugian Penurunan NilaiImpairment Expense/Allowance of Impairment

(11.249) (2.873) (8.376) 291,50%

Beban Operasional LainOther Operating Expense (23.293) (18.095) (5.198) 28,72%

Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya-BersihOther-Net Operating Income (Expenses)

(184.989) (168.189) (16.800) 9,99%

Pendapatan (Beban) Non-OperasionalPendapatan (Beban) Non-Operasional-Bersih tercatat sebesar Rp4,71 miliar atau turun 22,13% dibandingkan tahun 2017. Pendapatan Non Operasional Lainnya turun 30,37% menjadi Rp3,08 miliar sementara total Beban Non Operasional mencapai Rp1,63 miliar, naik tipis 0,37% dari tahun 2017.

Tabel. Pendapatan (Beban) Non-Operasional-Bersih(Dalam Jutaan Rupiah Kecuali Dinyatakan dengan yang lain)

Laba Tahun Berjalan dan Penghasilan Komprehensif Lain Tahun Berjalan Setelah PajakBank membukukan Laba Tahun Berjalan sebesar Rp108,57 miliar pada tahun 2018. Pencapaian tersebut lebih tinggi dari tahun 2017 yang sebesar Rp100,16 miliar. Pendapatan Komprehensif Lainnya tercatat sebesar Rp9,62 miliar atau lebih baik dibanding tahun 2017 yang membukukan rugi Rp8,26 miliar. Pada akhir tahun 2018, Total Laba Komprehensif tercatat sebesar Rp118,19 miliar atau naik 28,62% dari tahun 2017.

Laporan Arus KasBank membukukan kas dan setara kas pada akhir tahun 2018 sebesar Rp2.010 miliar, naik 157,65% atau sebesar Rp1.230 miliar dari kas dan setara kas pada akhir tahun 2017 yang sebesar Rp780,34 miliar. Kenaikan ini berasal dari kenaikan pada arus kas bersih dari aktivitas investasi dan operasi.

Non-Operational Income (Expenses)Net Non-Operational Income (Load) was recorded at Rp4.71 billion, down 22.13% compared to 2017. Other Non-Operating Revenues fell 30.37% to Rp3.08 billion while total Non-Operating Expenses reached Rp1.63 billion, edged up 0.37% from 2017.

Net Non-Operational Income (Expenses)(in millions of Rupiah, except otherwise stated)

Current Year Profit and Other Comprehensive Income for the Year After TaxesThe Bank booked Profit for the Year amounting to Rp 108.57 billion in 2018. This achievement was higher than in 2017 which amounted to Rp 100.16 billion. Other Comprehensive Income was recorded at Rp9.62 billion or better than in 2017 which booked a loss of Rp8.26 billion. At the end of 2018, Total Comprehensive Profit was recorded at Rp 118.19 billion, up 28.62% from 2017.

Cash flow statementThe bank booked cash and cash equivalents at the end of 2018 of Rp2,010 billion, up 157.65% or Rp1,230 billion from cash and cash equivalents at the end of 2017 which amounted to Rp780.34 billion. This increase comes from an increase in net cash flows from investment and operating activities.

KeteranganDescription

2018 2017 PertumbuhanGrowth

a b c = a - b d = c / bPendapatan Non Operasional LainnyaOther Non-Operating Revenues

3.082 4.427 (1.345) -30,37%

Beban Non Operasional LainnyaOther Non-Operating Expenses

(472) (438) (33) 7,62%

Denda Laporan/ Report Fines (34) (208) 174 -83,53%Denda Pajak/ Tax penalties (22) (13) (9) 72,51%Denda Lainnya/ Other fines - (1) 1 -100,00%Hadiah dan SumbanganGifts and Contributions

(1.101) (963) (138) 14,38%

Pendapatan (Beban) Non Operasional- BersihNet Non-Operating Income (Expenses)

1.453 2.804 (1.351) -48,17%

Page 134: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah266 267

Tabel. Laporan Arus Kas(Dalam Jutaan Rupiah Kecuali Dinyatakan dengan yang lain)

Cash flow statement(in millions of Rupiah, except otherwise stated)

KeteranganDescription

2018 2017 PertumbuhanGrowth

a b c = a - b d = c / bARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASICASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIESPenerimaan Bunga/ Interest income 549.546 501.795 47.751 9,52%Pembayaran Bunga/ Interest payment (211.678) (200.495) (11.183) 5,58%Pembayaran Kepada Karyawan Employee payment (136.524) (130.278) (6.246) 4,79%

Pembayaran Beban Umum dan AdministrasiGeneral and Administrative Expenses payment (89.357) (76.856) (12.501) 16,27%

Penerimaan Pendapatan Lainnya Other Income Receive 86.342 73.441 12.901 17,57%

Pembayaran Beban LainnyaOther Expenses payment (24.922) (19.718) (5.204) 26,39%

Arus Kas Operasi Sebelum Perubahan Aset dan Kewajiban OperasiOperating Cash Flow Before Changes in Assets and Operating Liabilities

173.407 147.888 25.519 17,26%

Penurunan/(Kenaikan) Aset Operasi :Decrease / (Increase) of Operating Assets: Kredit Yang Diberikan/ Loans (471.710) (358.321) (113.389) 31,64% Aset Lain-lain/ Other Assets 10.926 (2.035) 12.962 -636,88%Kenaikan/(Penurunan) Liabilitas Operasi:Increase / (Decrease) Operating Liabilities Liabilitas Segera/ Current Liabilities (138.428) 316.117 (454.545) -143,79% Beban Yang Masih Harus Dibayar Accrued Expenses (13.959) 12.671 (26.630) -210,17%

Simpanan Nasabah: Deposits from Customer Pihak Berelasi/ Related party 194.048 145.289 48.759 33,56% Pihak Ketiga/ Third party 350.007 84.601 265.406 313,71% Simpanan dari Bank Lain Deposit from Other Banks 524.990 - 524.990 -

Pembayaran Pajak Penghasilan Income Tax Payment (41.194) (42.028) 834 -1,98%

KAS BERSIH DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS OPERASINET CASH WHICH IS OBTAINED FROM (USED TO) OPERATING ACTIVITIES

588.087 304.183 283.904 93,33%

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASICASH FLOW FROM INVESTMENT ACTIVITIES Efek - efek/ Securities 907.473 (953.126) 1.860.599 -195,21% Pembelian Aset Tetap/ Fixed Asset Purchases (17.425) (18.414) 988 -5,37% Pembelian Aset Tidak berwujun Intangible asset purchases (733) (185) (549) 296,89%

KAS BERSIH DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS INVESTASINET CASH USED FOR INVESTMENT ACTIVITIES

889.315 (971.724) 1.861.039 -191,52%

Arus Kas dari Aktivitas OperasiBank membukukan arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2017 sebesar Rp588,09 miliar, naik 93,33% atau Rp283,90 miliar dari tahun 2017 yang sebesar Rp304,18 miliar. Kenaikan ini terutama karena adanya Simpanan dari Bank Lain sebesar Rp524,99 miliar yang pada tahun sebelumnya tidak ada serta dari simpanan nasabah pihak ketiga yang naik 313,71% menjadi Rp350,01 miliar.

Arus Kas dari (untuk) Aktivitas InvestasiPada tahun 2017, Bank membukukan arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp889,31 miliar, lebih baik dari tahun sebelumnya yang membukukan arus keluar Rp971,72 miliar terkait pembelian Efek-efek yang menurun 195,21%.

Cash Flow from Operating ActivitiesThe bank recorded net cash flows obtained from operating activities in 2017 amounting to Rp588.09 billion, up 93.33% or Rp283.90 billion from 2017 which amounted to Rp304.18 billion. This increase was mainly due to the existence of Deposits from Other Banks amounting to Rp524.99 billion which did not exist in the previous year as well as from third party customer deposits which rose 313.71% to Rp350.01 billion.

Cash Flow from (for) Investment ActivitiesIn 2017, the Bank posted net cash flows used for investment activities of Rp889.31 billion, better than the previous year which posted an outflow of Rp971.72 billion related to the purchase of Securities which decreased 195.21%.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANCASH FLOW FROM FUNDING ACTIVITIES Pembayaran Pinjaman yang Diterima Loan Payment Received (297.911) 300.551 (598.462) -199,12%

Penambahan Modal Disetor Additional Paid-in Capital 87.907 66.532 21.376 32,13%

Pembayaran Dividen/ Dividend Payment (50.078) (52.803) 2.725 -5,16% Cadangan IT/ IT reserves (5.008) (5.280) 272 -5,16% Koreksi Saldo Laba/ Correction of Profit Balance - - - - Pendapatan Komprehensif / Comprehensive Income 17.883 (2.257) 20.140 -892,23%

KAS BERSIH DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS PENDANAANNET CASH USED FOR FUNDING ACTIVITIES

(247.207) 306.742 (553.949) -180,59%

KENAIKAN/(PENURUNAN) KAS DAN SETARA KASINCREASE / (DECREASE) CASH AND CASH EQUIVALENTS

1.230.194 (360.800) 1.590.994 -440,96%

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE CASH AND EARLY CASH EQUIVALENT PERIOD 780.344 1.141.144 (360.800) -31,62%

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODECASH AND FINAL CASH EQUIPMENT PERIOD 2.010.538 780.344 1.230.194 157,65%

KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI:CASH AND CASH EQUIVALENTS CONSIST OF: Kas/ Cash 140.440 139.657 783 0,56% Giro Bank Indonesia Current Accounts with Bank Indonesia 370.688 299.613 71.075 23,72%

Giro Pada Bank Lain Current Accounts with Other Banks 3.210 4.015 (805) -20,04%

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Placements With Bank Indonesia and Other Banks 1.496.200 337.059 1.159.141 343,90%

JUMLAH KAS DAN SETARA KASTOTAL OF CASH AND CASH EQUIVALENTS 2.010.538 780.344 1.230.194 157,65%

Page 135: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah268 269

Arus Kas dari Aktivitas PendanaanBank mencatat adanya arus kas keluar-bersih dari aktivitas pendanaan sebesar Rp247,21 miliar pada tahun 2018. Sebagai perbandingan, dari aktivitas ini pada tahun 2017, Bank mencatat arus kas masuk-bersih sebesar Rp306,74 miliar. Arus kas keluar terutama terjadi karena adanya Pembayaran Pinjaman yang Diterima sebesar Rp297,91 miliar.

Analisis Kemampuan Membayar Utang, Tingkat Kolektibilitas Piutang, dan Rasio Keuangan LainnyaIndikator rasio-rasio keuangan utama secara umum menunjukan kinerja keuangan yang solid meskipun sedikit terjadi penurunan. Kualitas permodalan, rentabilitas, likuiditas, dan efisiensi berhasil dijaga di atas standar kesehatan perbankan nasional. Indikator tersebut menunjukan Bank masih mempu memenuhi utang dan kewajiban lainnya kepada nasabah. Kualitas kredit Bank juga masih baik meskipun sedikit meningkat, terutama akibat bencana yang melanda di Sulawesi Tengah.

Tabel. Rasio Keuangan dan Kepatuhan

Cash Flow from Funding ActivitiesThe Bank recorded a net cash outflow from funding activities of Rp247.21 billion in 2018. In comparison, from this activity in 2017, the Bank recorded net cash-inflows of Rp306.74 billion. Cash outflows mainly occur because of the Payment of Loans Received amounting to Rp297.91 billion.

Analysis of Debt Paying Capabilities, Receivable Collectability Levels, and Other Financial RatiosThe general indicators of key financial ratios showed solid financial performance despite a slight decline. The quality of capital, profitability, liquidity and efficiency has been maintained above the national banking health standard. The indicator shows that the Bank is still able to fulfill its debt and other obligations to customers. Bank credit quality is also still good, although slightly increased, mainly due to the disaster that hit the Central Sulawesi.

Financial and Compliance Ratio

KeteranganDescription 2018 2017

Permodalan/ Capital

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)Capital Adequacy Ratio (CAR)

27,11% 27,80%

Aset Tetap Terhadap Modal/ Fixed Assets to Total Equity 8,41% 9,00%Aset Produktif/ Earning Assets

NPL bruto/ Gross NPL 1,50% 1,36%NPL neto/ Net NPL 0,20% 0,17%Rentabilitas/ Rentability

Laba terhadap Total Aset (ROA)/ Return on Assets (ROA) 2,56% 2,49%Laba terhadap Ekuitas (ROE)/ Return on Equity (ROE) 17,47% 19,20%Marjin Bunga Bersih/ Net Interest Margin (NIM) 5,73% 6,60%Biaya Operasional/Pendapatan OperasionalOperational Expenses/Operational Income

75,53% 76,35%

Likuiditas/ Liquidity

Kredit terhadap Dana yang Dihimpun (LDR)/ Loans to Deposit Ratio (LDR) 94,40% 95,81%Persentase pelanggaran BMPK/ Percentage of LLL Violation 0,00% 0,00%Persentase pelampauan BMPK/ Percentage of LLL Excess 0,00% 0,00%GWM primer – Rupiah 6,50% 8,41%Primary Minimum Reserve Requirements - Rupiah 0,00% 0,00%

PermodalanKemampuan Bank dalam memitigasi risiko kerugian masih kuat sebagaimana terlihat dari rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). Pada tahun 2018, rasio KPMM sebesar 27,11%. Rasio tersebut sedikit lebih rendah dari posisi tahun 2017 yang sebesar 27,80% namun jauh di atas batas minimum yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sebesar 8%. Rasio KPMM yang tinggi tersebut sejalan dengan komitmen Bank untuk melindungi nasabah dan menjaga sistem keuangan nasional secara keseluruhan.

Berdasarkan porsinya, rasio aset tetap terhadap modal menunjukan penurunan, yaitu dari 9,00% pada tahun 2017 menjadi 8,41% pada tahun 2018. Hal tersebut merupakan indikator yang baik karena Bank bisa segera memenuhi kewajibannya terhadap nasabah ketika Bank mengalami masalah.

Kualitas AsetBank masih mampu menjaga kualitas aset produktifnya tetap baik dalam kondisi ekonomi dan bencana yang kurang kondusif pada tahun 2018. Kredit bermasalah sedikit naik namun masih dibawah rata-rata industri. Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) bruto dan neto tercatat sebesar 1,50% dan 0,20% pada tahun 2018, sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang masing-masing sebesar 1,36% dan 0,17%.RentabilitasKemampuan Bank dalam menghasilkan laba menguat pada tahun 2018. Rasio laba terhadap total aset (Return on Asset/ROA) naik dari 2,49% pada tahun 2017 menjadi 2,56% pada tahun 2018. Rasio Laba terhadap Ekuitas (Return on Equity/ROE) menunjukan penurunan karena adanya kenaikan ekuitas yang lebih tinggi. ROE tercatat sebesar 17,47%, lebih rendah dari tahun sebelumnya yang sebesar 19,20%. Marjin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) juga menunjukan sedikit penurunan ditengah suku bunga acuan BI 7-Day Repo Rate yang meningkat. Bank lebih mengutamakan stabilitas pendapatan dan struktur biaya dana yang optimal pada kondisi ekonomi yang kurang kondusif pada tahun ini. NIM turun dari 6,60% pada tahun 2017 menjadi 5,73% pada tahun 2018. Kabar baiknya, Bank berhasil menekan biaya operasional menjadi lebih efisien sebagaimana tercermin dari rasio Biaya Operasional/Pendapatan Operasional yang sebesar 75,53% dari sebelumnya 76,35%.

LikuiditasBank berhasil memperbaiki kebutuhan likuiditasnya meskipun masih bergantung pada modal sendiri dan DPK. Kenaikan kredit masih mampu dikompensasi dengan kenaikan simpanan nasabah. Rasio likuiditas tercatat sebesar 94,40% pada tahun 2018,

CapitalThe Bank’s ability to mitigate loss risk is still strong as seen in the Minimum Capital Adequacy Ratio (KPMM). In 2018, the KPMM ratio was 27.11%. The ratio is slightly lower than the position in 2017 which amounted to 27.80% but far above the minimum set by the Financial Services Authority (OJK) which amounted to 8%. The high KPMM ratio is in line with the Bank’s commitment to protect customers and maintain the national financial system as a whole.

Based on the portion, the ratio of fixed assets to capital showed a decline, from 9.00% in 2017 to 8.41% in 2018. This was a good indicator because the Bank could immediately fulfill its obligations to customers when the Bank encountered a problem.

Quality of AssetsThe bank is still able to maintain the quality of its productive assets to remain good in unfavorable economic conditions and disasters in 2018. Non-performing loans rose slightly but were still below the industry average. The ratio of gross and net non-performing loans was recorded at 1.50% and 0.20% in 2018, slightly higher than the previous year which were 1.36% and 0.17%, respectively.

RentabilityThe Bank’s ability to generate profits strengthened in 2018. The profit to total assets ratio (Return on Assets / ROA) rose from 2.49% in 2017 to 2.56% in 2018. Profit to Equity (Return on Equity / ROE) ) shows a decline due to a higher increase in equity. ROE was recorded at 17.47%, lower than the previous year which amounted to 19.20%. Net Interest Margin (NIM) also showed a slight decline amid the increasing BI 7-Day Repo Rate. The Bank prioritizes the stability of income and the optimal cost structure of funds in unfavorable economic conditions this year. NIM fell from 6.60% in 2017 to 5.73% in 2018. The good news, the Bank managed to reduce operational costs to be more efficient as reflected in the ratio of Operational Costs / Operational Income which amounted to 75.53% from the previous 76.35 %.

LiquidityThe bank managed to improve its liquidity needs even though it still relied on its own capital and deposits. The increase in credit is still able to be compensated by the increase in customer deposits. The liquidity ratio was 94.40% in 2018, lower than

Page 136: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah270 271

lebih rendah dari tahun sebelumnya yang sebesar 95,81%.

KepatuhanBank senantiasa mematuhi dan mengikuti arahan yang ditetapkan regulator. Bank tidak melakukan pelanggaran dan pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), baik kepada pihak terkait maupun pihak tidak terkait. Pemenuhan kewajiban Giro Wajib Minimum (GWM) Primer – Rupiah tercatat sebesar 6,50% atau sesuai dengan aturan Bank Indonesia dalam PBI No.20/3/PBI/2018 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) yang mulai berlaku sejak 1 Juli 2018.

Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen Atas Struktur ModalTotal modal Bank naik 25,47%, yaitu dari Rp612,30 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp768,23 miliar pada tahun 2018. Dengan mempertimbangkan risiko kredit, operasional, dan pasar, rasio kewajiban penyertaan modal minimum (KPMM) mencapai 27,22%, sedikit lebih rendah dari tahun 2017 yang sebesar 27,80%. Posisi KPMM tahun 2018 tersebut jauh lebih tinggi dari ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sebesar 10,34%.

Tabel. Permodalan Bank(dalam juta Rupiah kecuali dinyatakan lain)

Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan investor, deposan, pelanggandan kepercayaan pasar. Dalam pengelolaan permodalan, Bank mempertimbangkan faktor-faktor seperti: pengembalian modal yang optimal pada pemegang saham, menjaga keseimbangan antara keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing ratio serta keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat.

the previous year which was 95.81%.

ObedienceThe Bank always adheres to and follows the directions set by the regulator. The Bank does not violate and exceed the Legal Lending Limit (LLL), both to related parties and unrelated parties. Compliance with the obligations of Primary - Rupiah Statutory Reserves (GWM) is recorded at 6.50% or in accordance with Bank Indonesia regulations in PBI No.20 / 3 / PBI / 2018 concerning Statutory Reserves (GWM) which come into force on 1 July 2018.

Capital Structure and Management Policy on Capital StructureThe Bank’s total capital rose by 25.47%, from Rp612.30 billion in 2017 to Rp768.23 billion in 2018. Taking into account credit, operational and market risks, the minimum capital participation ratio (KPMM) reached 27.22% , slightly lower than 2017 which amounted to 27.80%. The KPMM position in 2018 is much higher than the provisions of the Financial Services Authority (OJK) which amounted to 10.34%.

Bank Capitalin millions of Rupiah, except otherwise stated)

The puRpose of the Bank’s capital management is to maintain a strong capital position to support business growth and maintain investors, depositors, customers and market trust. In managing capital, the Bank considers factors such as: optimal return on capital to shareholders, maintaining a balance between higher profits with gearing ratios and security provided by a healthy capital position.

KeteranganDescription

2018 2017 PertumbuhanGrowth

a b c = a - b d = c / bAktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) KreditRisk Weighted Assets (RWA) Credit 2,189,764 1,673,879 515,885 30.82%

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) OperasionalOperational Risk Weighted Assets (RWA)

650,482 580,375 70,107 12.08%

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) PasarRisk Weighted Assets (RWA) Market - - - -

Total Modal/ Total Capital 768,233 612,302 155,931 25.47%Rasio Kewajiban Penyertaan Modal Minimum (KPMM)Capital Adequacy Ratio (CAR) Minimun

27.22% 27.80% -0.58% -2.09%

Rasio Minimum menurut POJK 11/POJK.03/2016Minimum Rasio based on POJK 11/POJK.03/2016 10.34% 10.26% 0.08% 0.78%

Tabel. Komposisi Pemegang Saham

Komitmen dan KontinjensiJumlah komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit pada posisi 31 Desember 2018 sebesar Rp14,86 miliar, turun dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya yang sebesar Rp50,01 miliar. Penurunan tersebut terutama berasal dari liabilitas komitmen akibat menurunnya fasilitas kredit yang belum ditarik sebesar Rp7,08 miliar menjadi Rp36,94 miliar pada tahun 2018. Tagihan kontinjensi juga turun 36,75% menjadi Rp11,76 triliun dibandingkan dengan tahun lalu, yang disebabkan karena penurunan garansi yang diterbitkan.

Shareholder Composition

Commitments and ContingenciesThe number of commitments and contingencies that have credit risk as at 31 December 2018 amounted to Rp14.86 billion, down from the previous year’s position of Rp50.01 billion. The decrease mainly came from commitment liabilities due to the decline in unused loan facilities amounting to Rp7.08 billion to Rp36.94 billion in 2018. Contingent bills also decreased 36.75% to Rp11.76 trillion compared to last year, due to a decrease in warranty issued.

KeteranganDescription

2018 2017Lembar Saham

SharePorsi

PortionLembar Saham

SharePorsi

PortionProvinsi Sulteng 1,056,405 33.67% 835,945 32.42%Pemkot Palu 113,107 3.60% 113,107 4.39%Kab Donggala 118,001 3.76% 118,001 4.58%Kab Poso 123,829 3.95% 123,829 4.80%Kab Banggai 165,048 5.26% 133,495 5.18%Kab Tolitoli 142,186 4.53% 142,186 5.52%Kab Tojo Una-una 110,854 3.53% 110,854 4.30%Kab Buol 105,558 3.36% 86,626 3.36%Kab Morowali 99,989 3.19% 77,902 3.02%Kab Parigi Mautong 120,659 3.85% 59,000 2.29%Kab Sigi 47,784 1.52% 42,105 1.63%Kab Banggai Kepulauan 80,475 2.56% 59,965 2.33%Kab Morowali Utara 47,330 1.51% 25,243 0.98%Kab Banggai Laut 25,242 0.80% 12,621 0.49%PT.Mega Corpora 781,322 24.90% 637,212 24.72%Jumlah/ Total 3,137,789 100.00% 2,578,091 100.00%

Page 137: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah272 273

Tabel. Komitmen dan Kontinjensi(dalam juta Rupiah kecuali dinyatakan lain)

Pengungkapan Lainnya

Ikatan Yang Material Untuk Investasi Barang ModalBank telah melakukan beberapa aktivitas ikatan yang material untuk investasi barang modal pada tahun 2018. Aktivitas tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas operasional dan perbaikan kualitas layanan terhadap nasabah. Seluruh pembiayaan ikatan tersebut berasal dari dana sendiri dan dibayarkan dalam denominasi rupiah sebagai sehingga Bank tidak memiliki eksposure atas risiko mata uang asing.

Tabel. Commitments and Contingencies(in millions of Rupiah, except otherwise stated)

Other Disclosures

Material ties for capital goods investmentThe Bank has carried out some material bonding activities for capital goods investment in 2018. The activity aims to improve operational capacity and improve service quality for customers. All financing of the bond comes from own funds and is paid in rupiah denominations so that the Bank does not have exposure to foreign currency risks.

KeteranganDescription

2018 2017 PertumbuhanGrowth

a b c = a - b d = c / bKOMITMEN/ COMMITMENTTagihan komitmen/ Commitment bill: Komitmen Kredit yang Belum Digunakan Unused Credit Commitments

- - - -

Lainnya/ Others - - - -Jumlah/ Total - - - -Liabilitas komitmen/ Commitment Liabilities: Komitmen Kredit yang Belum Ditarik Unanswered Credit Commitments

(36,941) (7,077) (29,864) 421.97%

Lainnya/ Others - - - -Jumlah/ Total (36,941) (7,077) (29,864) 421.97%Komitmen bersih/ Net commitment (36,941) (7,077) (29,864) 421.97%KONTIJENSI/ CONTINGENCYTagihan Kontijensi/ Contingency Billing: Pendapatan Bunga dalam Penyelesaian Interest income in progress

14,512 12,257 2,255 18.40%

Lainnya/ Others - - - -Jumlah/ Total 14,512 12,257 2,255 18.40%Liabilitas Kontijensi/ Contingency Liabilities: Garansi yang Diterbitkan Warranty Issued

(26,274) (30,853) 4,579 -14.84%

Lainnya/ Others - - - -Jumlah/ Total (26,274) (30,853) 4,579 -14.84%Kontijensi Bersih/ Net Contingency (11,762) (18,597) 6,834 -36.75%LAINNYA/ OTHERS Aset Produktif yang Dihapusbukukan The Written-off of earning assets

45,943 43,975 1,968 4.48%

Lainnya/ Others 17,622 31,707 (14,084) -44.42%Jumlah Tagihan LainnyaTotal of Other Bills

63,565 75,681 (12,116) -16.01%

Jumlah Tagihan Komitmen dan Kontijensi - BersihTotal Commitment andContingency – Nett

14,862 50,007 (35,146) -70.28%

Pencapaian Target 2018 dan Proyeksi 2019

Pencapaian Target Tahun 2018Kondisi ekonomi, terutama di Sulawesi Tengah yang melambat membuat pencapaian target bisnis pada tahun 2018 belum sesuai ekspektasi. Bencana alam yang melanda Palu, Sigi, dan Donggala makin mempeRparah kondisi tersebut. Total Aset terealisasi Rp6.079 miliar atau 1,05% di bawah target. Pencapaian kredit yang belum sesuai ekspekstasi menjadi salah satu penyebabnya. Kredit yang diberikan terealisasi Rp3.464 miliar atau 4,11% di bawah target. Penyaluran dana pihak ketiga (DPK) terealisasi Rp3.669 miliar, lebih rendah 4,66% dari target. Kinerja pos Giro dan Tabungan yang terealisasi di atas target belum mampu mengimbangi pos Deposito Berjangka yang terealisasi di bawah target. Giro dan Tabungan masing-masing terealisasi Rp934 miliar dan Rp1.082 miliar sementara Deposito Berjangka terealisasi Rp1.654 miliar. Sebagai perbandingan, target ketiga pos DPK tersebut masing-masing Rp865 miliar, Rp875 miliar, dan Rp2.108 miliar.

Tabel. Realisasi Rencana Bisnis Bank Sulteng Tahun 2018(dalam juta Rupiah kecuali dinyatakan lain)

Achievement of Target in 2018 and Projection in 2019

Achievement of Targets in 2018Economic conditions, especially in Sulawesi Tengah which slowed down, making the achievement of business targets in 2018 not yet in line with expectations. Natural disasters that hit Palu, Sigi and Donggala further aggravated the condition. Total Assets were realized at Rp6,079 billion or 1.05% below the target. The achievement of credit that is not yet in line with expectations is one of the causes. The loans were realized at Rp3,464 billion or 4.11% below the target. Third party funds (DPK) disbursed Rp3,669 billion, lower by 4.66% of the target. The performance of the Demand Deposit Account and Savings realized above the target have not been able to keep pace with the post of Time Deposit which is realized below the target. Demand Deposits and Savings were realized at Rp934 billion and Rp1,082 billion respectively, while Time Deposits were realized Rp1,654 billion. In comparison, the target of the three deposits was Rp865 billion, Rp875 billion and Rp2,108 billion, respectively.

Table. Realization of Bank Sulteng’s Business Plan in 2018(in millions of Rupiah, except otherwise stated)

KeteranganDescription

ProyeksiProjection

RealisasiRealization

VarianceNominal Persen

Total Aset/ Total Assets 6,143,010 6,078,716 (64,294) -1.05%Kredit/ Credit 3,612,758 3,464,398 (148,360) -4.11%DPK/ Third Party Fund 3,848,772 3,669,506 (179,266) -4.66% Giro/ Current account 865,699 933,911 68,212 7.88% Tabungan/ Savings 875,114 1,081,839 206,725 23.62% Deposito Berjangka/ Time Deposit 2,107,959 1,653,756 (454,203) -21.55%Laba Bersih Tahun Berjalan/ Current Year Net Profit 140,434 155,899 15,465 11.01% Rasio Keuangan/ Financial Ratio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)Capital Adequacy Ratio (CAR) 30.64% 23.88% -6.76% -22.06%

NPL Bruto/ Gross NPL 1.79% 1.50% -0.29% -16.20%NPL Neto/ Net NPL 0.29% 0.20% -0.09% -31.03%Laba terhadap Total Aset/ Return on Assets (ROA) 2.99% 1.88% -1.11% -37.12%Laba terhadap EkuitasProfit on Total Equity (ROE) 20.07% 12.72% -7.35% -36.62%

Marjin Bunga BersihNet Interest Margin (NIM) 8.75% 5.95% -2.80% -32.00%

Biaya Operasional/Pendapatan OperasionalOperational Expenses/Operational Income 76.81% 81.65% 4.84% 6.30%

Kredit terhadap Dana yang DihimpunLoans to Deposit Ratio (LDR) 91.09% 94.40% 3.31% 3.63%

Page 138: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah274 275

Target Tahun 2019Dampak bencana diperkirakan masih akan terasa pada tahun 2019. Perbaikan infrastruktur yang membutuhkan waktu akan berpengaruh terhadap perekonomian. Sendi-sendi ekonomi yang belum pulih masih akan menekan daya beli masyarakat. Meskipun begitu, Bank optimis ekonomi Sulawesi Tengah masih akan mampu tumbuh positif. Sektor ekspor masih akan menjadi pendorongnya, terutama dari ekspor komoditas nikel di Kawasan Industri Morowali dan gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) di Banggai.

Bank menargetkan aset akan tumbuh pada kisaran 10%-12% menjadi Rp6.758 miliar. Kredit akan menjadi Rp3.919 miliar atau tumbuh 13,12%. DPK tumbuh 17,44% menjadi Rp4.309 miliar dengan Deposito Berjangka dan Giro sebagai pendorongnya. Laba bersih tahun berjalan diperkirakan akan lebih rendah dari tahun 2018 terkait dengan dampak pemulihan bencana, yakni turun 10,15% menjadi Rp140 miliar. Meskipun begitu, Manajemen tetap menjaga stabilitas keuangan tetap solid sebagaimana tercermin dari indikator rasio keuangan utama.

Tabel. Target Rencana Bisnis Bank Sulteng Tahun 2019(dalam juta Rupiah kecuali dinyatakan lain)

Target for 2019The impact of the disaster is expected to still be felt in 2019. Improvement of infrastructure that requires time will affect the economy. Economic joints that have not yet recovered will still reduce people’s purchasing power. Even so, the Bank is optimistic that the Sulawesi Tengah economy will still be able to grow positively. The export sector will still be the driver, especially from the export of nickel commodities in the Morowali Industrial Area and liquefied natural gas / LNG in Banggai.

The bank targets assets to grow in the range of 10% -12% to IDR6,758 billion. Credit will be Rp3,919 billion or grow by 13.12%. Deposits grew 17.44% to Rp4,309 billion with Time Deposits and Current Accounts as a driver. The current year’s net profit is expected to be lower than 2018 related to the impact of disaster recovery, which was down 10.15% to Rp140 billion. Even so, Management continues to maintain solid financial stability as reflected in indicators of key financial ratios.

Bank Sulteng’s Business Plan Targets in 2019(in millions of Rupiah, except otherwise stated)

KeteranganDescription

Realisasi 2018Realization 2018

Target 2019Target 2019

PerubahanChange

NominalNominal

PersenPercent

Total Aset/ Total Assets 6,078,716 6,758,541 679,825 11.18%Kredit/ Credit 3,464,398 3,918,762 454,364 13.12%DPK/ Third Party Fund 3,669,506 4,309,469 639,963 17.44% Giro/ Current account 933,911 986,897 52,986 5.67% Tabungan/ Savings 1,081,839 997,630 (84,209) -7.78% Deposito Berjangka/ Time Deposit 1,653,756 2,324,942 671,186 40.59%Laba Bersih Tahun BerjalanCurrent Year Net Profit 155,899 140,082 (15,817) -10.15%

Rasio Keuangan/ Economic RatioKewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)Capital Adequacy Ratio (CAR) 23.88% 29.99% 6.11% 25.59%

NPL Bruto/ Gross NPL 1.50% 2.55% 1.05% 70.00%NPL Neto/ Net NPL 0.20% 1.53% 1.33% 665.00%Laba terhadap Total Aset/ Return on Assets (ROA) 1.88% 2.28% 0.40% 21.28%Laba terhadap Ekuitas/Profit on Total Total Equity (ROE) 12.72% 14.01% 1.29% 10.14%Marjin Bunga Bersih/ Net Interest Margin (NIM) 5.95% 6.23% 0.28% 4.71%Biaya Operasional/Pendapatan OperasionalOperational Expenses/Operational Income 81.65% 79.82% -1.83% -2.24%

Kredit terhadap Dana yang DihimpunLoans to Deposit Ratio (LDR) 94.40% 90.93% -3.47% -3.68%

Informasi Dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan AkuntanSelama tahun 2018 tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan, sehingga tidak ada informasi terkait dengan jenis transaksi dan dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha dimasa yang akan datang.

Prospek Usaha Dan Aspek Pemasaran

Prospek Usaha PerusahaanBeberapa lembaga ekonomi telah menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi global tahun 2019. Ekonomi diproyeksi masih mampu tumbuh mendekati kinerja tahun 2018 namun tidak merata. Ekonomi tahun 2019 diproyeksikan tumbuh 3,3%.

Sejalan dengan ekonomi global, ekonomi Indonesia diperkirakan sedikit melambat pada tahun 2019. Langkah-langkah Pemerintah dalam memperbaiki defisit transaksi berjalan akan menentukan seberapa cepat ekonomi berakselerasi. Normalisasi moneter AS yang masih akan berlanjut dan penghentian program quantitative easing Uni Eropa membuat Bank Indonesia berpotensi untuk kembali menaikan BI 7-Day Repo Rate untuk menahan pembalikan modal.Permintaan kredit perbankan masih akan cukup besar pada tahun 2019. Hanya saja, likuiditas yang mengetat dan kenaikan risiko kredit membuat bank memutuskan untuk menahan penyaluran kredit. Ketidakpastian prospek ekonomi global, terutama terkait dengan eskalasi perang dagang membuat risiko kredit meningkat. Penghimpunan DPK masih susah namun diperkirakan sedikit lebih baik dari tahun 2018. Kenaikan suku bunga dan promosi yang lebih gencar mendorong masyarakat untuk menyimpan dananya di bank.

Prospek ekonomi dan perbankan di Provinsi Sulawesi Tengah diperkirakan sedikit melambat terkait dampak bencana gempa dan tsunami yang terjadi pada September 2018 lalu. Proses pemulihan infrastruktur diperkirakan memerlukan waktu sedikitnya dua tahun. Hal itu berpengaruh terhadap mobilitas ekonomi dan juga daya beli masyarakat. Khusus untuk daerah yang terdampak bencana secara langsung, Bank akan mengikuti saran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait relaksasi atau pemberian keringanan kepada debitur yang terdampak bencana. Relaksasi akan berpengaruh terhadap kinerja Bank, terutama penghitungan NPL Bank dan pencapaian target laba. Meski begitu, Bank optimis masih bisa melanjutkan kinerja positif tahun 2018. Bank akan mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan dari sektor lain, seperti sektor pendukung ekspor. Bank memandang potensi dari perdagangan komoditas nikel di Kawasan Industri Morowali dan gas alam cair di Banggai mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Sulawesi

Material Information and Facts that Occur After the Date of the Accountant ReportDuring 2018 there was no material information and facts that occurred after the date of the accountant’s report, so that there was no information related to the type of transaction and its impact on business performance and risk in the future.

Business Prospects and Marketing Aspects

Prospects of Corporate BusinessSeveral economic institutions have reduced the outlook for global economic growth in 2019. The economy is projected to still be able to grow close to the performance of 2018 but not evenly distributed. The economy in 2019 is projected to grow 3.3%.

In line with the global economy, Indonesia’s economy is expected to slow down slightly in 2019. The Government’s steps in improving the current account deficit will determine how fast the economy accelerates. The normalization of the US monetary sector which will continue and the termination of the European Union’s quantitative easing program will make Bank Indonesia the potential to re-raise the BI 7-Day Repo Rate to hold back the capital reversal.

Demand for bank credit will still be quite large in 2019. It’s just that tightening liquidity and rising credit risk make banks decide to hold credit. The uncertainty of the global economic outlook, especially related to escalating trade wars, has increased credit risk. Deposit collection is still difficult but is expected to be slightly better than 2018. Increased interest rates and more aggressive promotions encourage people to save their funds in banks.

The economic and banking outlook in Sulawesi Tengah Province is expected to slow down due to the impact of the earthquake and tsunami that occurred in September 2018. The infrastructure recovery process is estimated to require at least two years. This has an effect on economic mobility as well as people’s purchasing power. Especially for areas directly affected by disasters, the Bank will follow the advice of the Financial Services Authority (OJK) regarding relaxation or granting relief to debtors affected by disasters. Relaxation will affect the Bank’s performance, especially the calculation of the Bank’s NPL and achievement of profit targets. Even so, the Bank is optimistic that it can continue its positive performance in 2018. The bank will optimize sources of income from other sectors, such as the export supporting sector. The Bank views the potential of nickel commodity trading in the Morowali Industrial Area and liquefied natural gas in Banggai to be able to boost economic growth in Sulawesi Tengah

Page 139: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah276 277

TengahTabel. Proyeksi Ekonomi & Perbankan Indonesia

Aspek PemasaranBank optimis kinerja positif pada tahun lalu akan berlanjut pada tahun 2019. Bank memproyeksikan Aset akan mampu tumbuh 8%-10%, Kredit 11%-13%, dan DPK 13%-15%. Kredit konsumtif masih akan menjadi prioritas karena captive market Bank Sulteng berada pada jenis tersebut. Namun demikian, Bank menjadikan kredit produktif sebagai fokus utama sesuai amanat Peraturan OJK dalam POJK No. 6/POJK.03/2016, tentang kegiatan usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank.Untuk mendukung target tersebut, Manajemen telah mempersiapkan serangkaian rencana strategis untuk mendukung pemasaran bisnis Bank, antara lain:• Meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan

perbankan berbasis teknologi informasi, seperti:a. Peningkatan layanan SMS Banking dari

nontransaksional menjadi transaksional.b. Penyediaan Jaringan Host-to-Host yang akan

digunakan untuk layanan aplikasi Kasda On Line, Layanan Laku Pandai, dan kebutuhan instansi/perusahaan untuk pengembangan kerjasama bisnis Bank.

c. Menambah fitur biller payment pada mesin ATM berupa pembayaran/pembelian pulsa listrik PLN, pembayaran iuran BPJS Ketenaga Kerjaan, pembelian tiket Pesawat, pembayaran angsuran leasing, dan pembayaran Pajak PBB.

• Melaksanakan program undian tabungan Bank Sulteng secara mandiri.

• Meningkatkan porfofolio kredit UMKM.• Melanjutkan pembukaan jaringan kantor pada

wilayah yang strategis dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis.

• Meningkatkan daya saing melalui penerbitan produk baru atau aktivitas baru Bank

• Melakukan kerjasama baik melalui grup BPD ataupun grup HIMBARA dalam rangka meningkatkan pelayanan bank berbasis elektronik.

Indonesian Economic & Banking Projection

Marketing AspectsThe bank is optimistic that the positive performance last year will continue in 2019. The bank projects assets will be able to grow 8% -10%, loans 11% -13%, and deposits 13% -15%. Consumptive credit will still be a priority because Bank Sulteng’s captive market is of that type. However, the Bank makes productive credit the main focus according to the mandate of the OJK Regulation in POJK No. 6 / POJK.03 / 2016, concerning business activities and Office Networks Based on Bank Core Capital. To support this target, Management has prepared a series of strategic plans to support the marketing of the Bank’s business, including:

• Improve the capacity and quality of information technology-based banking services, such as:a. Increased SMS Banking services from non-

transactional to transactional.b. Provision of Host-to-Host Network that will be

used for Kasda On Line application services, Laku Pandai Services, and the needs of agencies / companies for the development of Bank business cooperation.

c. Add the biller payment feature on the ATM machine in the form of payment / purchase of PLN electricity pulses, payment of BPJS Employment contributions, purchase of AiRplane tickets, payment of lease installments, and payment of UN Taxes.

• Implementing the Bank Sulteng savings lottery program independently.

• Increasing UMKM loan portfolio.• Continuing the opening of office networks in a

strategic area to increase business growth.

• Increasing competitiveness through the issuance of new products or new activities of the Bank

• Cooperating through either the BPD group or the HIMBARA group in order to improve electronic-based bank services.

KeteranganDescription

2019 2018

Pertumbuhan Ekonomi (% yoy)Economic Growth (% yoy) 5,2 - 5,3 5,17

BI 7-Day Repo Rate (%)BI 7-Day Repo Rate (%) 6,50 6,00

Pertumbuhan DPK Bank Umum (% yoy)Growth of Commercial Bank Third PartyFund (% yoy)

8,0 - 10,0 6,45

Pertumbuhan Kredit Bank Umum (% yoy)Commercial Bank Credit Growth (% yoy) 10,0 - 13,0 11,75

• Meningkatkan kualitas SDM dalam produktivitas kerja melalui pendidikan/pelatihan serta melakukan sosialisasi kebijakan dan prosedur untuk peningkatan kualitas operasional.

• Melakukan kerjasama dengan pihak lain untuk proses persiapan dokumen dan kajian penjualan saham Bank Sulteng dalam Initial Public Offering (IPO).

Kebijakan DividenKebijakan dividen Bank sesuai dengan Anggaran Dasar Bank mengatur bahwa besaran dividen disesuaikan dengan kemampuan Bank dan didasarkan pada keputusan RUPS, dengan mempertimbangkan kondisi keuangan dan tingkat kesehatan Bank, serta seluruh peraturan yang relevan di bidang perbankan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Bank membagi setengah dari laba bersih yang dialokasikan untuk dividen. Pada tahun 2018, Bank membagikan Rp50,078 miliar untuk pemegang saham atau Rp31.920 per lembar saham.

Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan Dan/Atau Manajemen Yang Dilaksanakan Perusahaan (ESOP/MSOP)Manajemen belum memiliki program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen, baik melalui Employee Stock Option Program (ESOP) maupun Management Stock Option Program (MSOP). Hingga akhir tahun 2018, saham bank dimiliki Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tengah, dan PT Mega Corpora.

• Improving the quality of human resources in work productivity through education / training and disseminating policies and procedures to improve operational quality.

• Cooperating with other parties for the process of preparing documents and reviewing the sale of shares of Bank Sulteng in an Initial Public Offering (IPO).

Dividend PolicyThe Bank’s dividend policy in accordance with the Bank’s Articles of Association stipulates that the amount of the dividend is adjusted to the Bank’s ability and is based on the resolutions of the GMS, taking into account the financial condition and soundness of the Bank, and all relevant regulations in the banking sector.

As in previous years, the Bank divides half of the net income allocated to dividends. In 2018, the Bank distributed Rp 50,078 billion to shareholders or Rp 31,920 per share.

Stock Ownership Program by Employees and / or Management that the Company Conducts (ESOP / MSOP)Management does not yet have a share ownership program by employees and / or management, either through the Employee Stock Option Program (ESOP) or the Management Stock Option Program (MSOP). Until the end of 2018, bank shares were owned by the Sulawesi Tengah Provincial Government, Sulawesi Tengah Regency / City Government, and PT Mega CoRpora.

KeteranganDescription

2018 2017 2016

Tanggal pengumumanDate of announcement 2 Mei 2019 22 April 2018 30 Mei 2017

Tanggal pembayaranPayment date 2 Mei 2019 23 April 2018 30 Mei 2017

Laba Tahun Berjalan (Rp juta)Current Year Profit (IDR million) 108.572 100.157 105.607

Jumlah alokasi laba bersih (Rp Juta)Total net profit allocation (Rp Million) 100.157 105.607 98.975

Dividen (Rp Juta)/ Dividend (Rp Million) 50.078 52.803 49.488Jumlah lembar saham/ Total Shares 3.137.789 2.578.091 2.405.987Laba per lembar saham (Rp Satuan Penuh)Earnings per share (Rp Full Unit) 31.920 40.963 41.137

Rasio Pembayaran DevidenDevidend Payout Ratio 50,00% 50,00% 50,00%

Page 140: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah278 279

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran UmumBank belum memiliki rencana go public, baik untuk penawaran saham maupun obligasi di bursa sehingga tidak ada informasi dana hasil penawaran umum di dalam ekuitas.

Informasi Transaksi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan Dan/Atau Transaksi Dengan Pihak AfiliasiSelama tahun 2018, tidak terdapat transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi.

Perubahan Peraturan Perundang-Undangan Yang Berpengaruh Signifikan Terhadap PerusahaanSelama tahun 2018, tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Perseroan.

Perubahan Kebijakan AkuntansiBank berkomitmen mematuhi dan menerapkan regulasi dari pemerintah ataupun otoritas terkait, termasuk dalam bidang keuangan dan akuntansi. Salah satu penerapan yang diperkirakan memiliki dampak cukup signifikan terhadap kinerja keuangan Bank adalah penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tentang instrumen keuangan. Beberapa regulasi baru yang sudah dan akan diterapkan oleh Bank antara lain:

1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 6/POJK.03/2018 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 7/POJK.04/2016 tentang Prinsip Kehati-hatian dalam Melaksanakan Kegiatan Structured Product Bagi Bank Umum

2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12/POJK.03/2018 tentang Penyelenggaraan Layanan Perbankan Digital oleh Bank Umum

3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/POJK.03/2018 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum untuk Mendorong Pertumbuhan Sektor Perumahan dan Peningkatan Devisa

4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/POJK.03/2018 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit atau Batas Maksimum Penyaluran Dana Bank untuk Mendorong Pertumbuhan Sektor Pariwisata dan Peningkatan Devisa

5. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 16/POJK.03/2018 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 44/POJK.03/2017 tentang Pembatasan Pemberian

Realization of Use of Funds from Public OfferingThe bank does not yet have a plan to go public, both for offering stocks and bonds on the stock exchange, so that there is no information on the proceeds from public offerings in equity.

Information on Material Transactions Containing Conflicts of Interest and / or Transactions with AffiliatesDuring 2018, there were no material transactions that contained conflicts of interest and / or transactions with affiliated parties.

Changes in Laws and Regulations That Have Significant Effects on the CompanyDuring 2018, there were no changes in laws and regulations that had a significant effect on the Company.

Changes in Accounting PoliciesThe bank is committed to complying with and implementing regulations from the government or related authorities, including in finance and accounting. One application that is estimated to have a significant impact on the Bank’s financial performance is the application of the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) regarding financial instruments. Some new regulations that have been and will be implemented by the Bank include:1. Regulation of the Financial Services Authority

Number 6 / POJK.03 / 2018 concerning Amendments to the Financial Services Authority Regulation Number 7 / POJK.04 / 2016 concerning Prudential Principles in Implementing Structured Product Activities for Commercial Banks

2. Regulation of the Financial Services Authority Number 12 / POJK.03 / 2018 concerning the Implementation of Digital Banking Services by Commercial Banks

3. Regulation of the Financial Services Authority Number 14 / POJK.03 / 2018 concerning Assessment of Quality of Commercial Bank Assets to Encourage Growth in the Housing Sector and Increase Foreign Exchange

4. Regulation of the Financial Services Authority Number 15 / POJK.03 / 2018 concerning the Legal Lending Limit or the Maximum Limit for Bank Funds to Encourage the Growth of the Tourism Sector and Increasing Foreign Exchange

5. Regulation of the Financial Services Authority Number 16 / POJK.03 / 2018 concerning Amendments to the Financial Services Authority Regulation Number 44 / POJK.03 / 2017 concerning Limitation of Giving Credit

Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum untuk Pengadaan Tanah dan/atau Pengolahan Tanah

6. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/POJK.03/2018 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 6/POJK.03/2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank

7. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.07/2018 tentang Layanan Pengaduan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan

8. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/SEOJK.03/2018 tentang Perubahan atas SEOJK Nomor 42/SEOJK.03/2016 tentang Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar

9. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 12/SEOJK.03/2018 tentang Penerapan Manajemen Risiko Dan Pengukuran Risiko Pendekatan Standar Untuk Risiko Suku Bunga Dalam Banking Book (Interest Rate Risk In The Banking Book) Bagi Bank Umum

10. Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/3/PBI/2017 tentang Pelayanan Perizinan Terpadu Terkait Hubungan Operasional Bank Umum dengan Bank Indonesia

11. Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/3/PBI/2018 tentang Giro Wajib Minimum Dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah

12. Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/4/PBI/2018 tentang Rasio Intermediasi Makroprudensial dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

13. Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/5/PBI/2018 tentang Operasi Moneter dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/12/PBI/2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/5/PBI/2018 Tentang Operasi Moneter

14. Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018 tentang Uang Elektronik

15. Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/7/PBI/2018 tentang Indonesia Overnight Index Average dan Jakarta Interbank Offered Rate

16. Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/8/PBI/2018 tentang Rasio Loan To Value untuk Kredit Properti, Rasio Financing To Value untuk Pembiayaan Properti, dan Uang Muka untuk Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor

17. Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/11/PBI/2018 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Bank

or Financing by Commercial Banks for Land Procurement and / or Land Processing

6. Financial Services Authority Regulation Number 17 / POJK.03 / 2018 concerning Amendments to the Financial Services Authority Regulation Number 6 / POJK.03 / 2016 concerning Business Activities and Office Networks Based on Bank Core Capital

7. Regulation of the Financial Services Authority Number 18 / POJK.07 / 2018 concerning Consumer Complaint Services in the Financial Services Sector

8. Financial Services Authority Circular Number 11 / SEOJK.03 / 2018 concerning Amendments to SEOJK Number 42 / SEOJK.03 / 2016 concerning Guidelines for Calculating Risk-Weighted Assets for Credit Risk by Using a Standard Approach

9. Financial Services Authority Circular Letter (SEOJK) Number 12 / SEOJK.03 / 2018 concerning Implementation of Risk Management and Risk Measurement Standard Approach for Interest Rate Risk in Banking Book (Interest Rate Risk In The Banking Book) for Commercial Banks

10. Bank Indonesia Regulation Number 19/3 / PBI / 2017 concerning Integrated Licensing Services Related to Commercial Bank Operational Relations with Bank Indonesia

11. Bank Indonesia Regulation Number 20/3 / PBI / 2018 concerning Statutory Reserves in Rupiah and Foreign Currencies for Conventional Commercial Banks, Islamic Commercial Banks and Sharia Business Units

12. Bank Indonesia Regulation Number 20/4 / PBI / 2018 concerning the Ratio of Macroprudential Intermediation and Buffer of Macroprudential Liquidity for Conventional Commercial Banks, Islamic Commercial Banks and Sharia Business Units

13. Bank Indonesia Regulation Number 20/5 / PBI / 2018 concerning Monetary Operations and Bank Indonesia Regulation Number 20/12 / PBI / 2018 concerning Amendments to Bank Indonesia Regulation Number 20/5 / PBI / 2018 concerning Monetary Operations

14. Bank Indonesia Regulation Number 20/6 / PBI / 2018 concerning Electronic Money

15. Bank Indonesia Regulation Number 20/7 / PBI / 2018 concerning the Indonesia Overnight Index Average and the Jakarta Interbank Offered Rate

16. Bank Indonesia Regulation Number 20/8 / PBI / 2018 concerning Loan To Value Ratios for Property Loans, Financing To Value Ratios for Property Financing, and Advances for Motor Vehicle Loans or Financing

17. Bank Indonesia Regulation Number 20/11 / PBI / 2018 concerning the Third Amendment to Bank

Page 141: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah280 281

Indonesia Nomor 17/18/PBI/2015 tentang Penyelenggaraan Transaksi, Penatausahaan Surat Berharga, dan Setelmen Dana Seketika

18. Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 20/10/PADG/2018 tentang Giro Wajib Minimum Dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah

19. Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 20/11/PADG/2018 tentang tentang Rasio Intermediasi Makroprudensial dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah (PADG RIM dan PLM)

20.Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 20/12/PADG/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembawaan Uang Kertas Asing Kedalam dan Keluar Daerah Pabean Indonesia

21. Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 20/14/PADG/2018 tentang Laporan Pasar Uang Nonbank dan Kustodian

22. Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 20/15/PADG/2018 tentang Penyelenggara Setelmen Dana Seketika Melalui Sistem Bank Indonesia – Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)

23. Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 20/16/PADG/2018 tentang Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Domestik

24.Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 20/20/PADG/2018 tentang Laporan Kantor Pusat Bank Umum

25.Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 20/22/PADG/2018 tentang Rasio Loan To Value untuk Kredit Properti, Rasio Financing To Value untuk Pembiayaan Properti, dan uang muka untuk kredit atau pembiayaan Kendaraan Bermotor

26.Peraturan Anggota Dewan Gubernur No. 20/23/PADG/2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 20/2/PADG/2018 Tentang Tata Cara Penggunaan Fasilitas Likuiditas Intrahari

27. Peraturan Anggota Dewan Gubernur No. 20/24/PADG/2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 20/4/PADG/2018 Tentang Penyelenggaraan Penatausahaan Surat Berharga Melalui Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System

28.Peraturan Anggota Dewan Gubernur No. 20/25/PADG/2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 20/15/PADG/2018 Tentang Penyelenggaraan Setelmen Dana Seketika Melalui Sistem Bank Indonesia-

Indonesia Regulation Number 17/18 / PBI / 2015 concerning the Implementation of Transactions, Securities Administration, and Instant Fund Settlement

18. Regulation of the Board of Governors Number 20/10 / PADG / 2018 concerning Statutory Reserves in Rupiah and Foreign Currencies for Conventional Commercial Banks, Islamic Commercial Banks and Sharia Business Units

19. Member Regulation of the Board of Governors Number 20/11 / PADG / 2018 concerning the Macroprudential Intermediation Ratio and the Buffer of Macroprudential Liquidity for Conventional Commercial Banks, Islamic Commercial Banks and Sharia Business Units (PADG RIM and PLM)

20. Regulation of Members of the Board of Governors Number 20/12 / PADG / 2018 concerning Guidelines for Implementing the Carrying Out of Foreign Banknotes in and Out of Indonesian Customs Areas

21. Regulation of the Board of Governors Number 20/14 / PADG / 2018 concerning Nonbank and Custodian Money Market Reports

22. Regulation of the Board of Governors Number 20/15 / PADG / 2018 concerning Organizers of Instant Fund Settlement through the Bank Indonesia System - Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)

23. Regulation of the Board of Governors Number 20/16 / PADG / 2018 concerning Transactions of Foreign Exchange Against Rupiah between Banks and Domestic Parties

24. Regulation of the Board of Governors Number 20/20 / PADG / 2018 concerning Commercial Bank Head Office Reports

25. Regulation of the Board of Governors Number 20/22 / PADG / 2018 concerning Loan to Value Ratios for Property Loans, Financing To Value Ratios for Property Financing, and down payments for loans or financing for Motorized Vehicles

26. Regulation of the Board of Governors No. 20/23 / PADG / 2018 Regarding Amendments to Regulation of the Board of Governors Number 20/2 / PADG / 2018 concerning Procedures for Using Intraday Liquidity Facilities

27. Regulation of the Board of Governors No. 20/24 / PADG / 2018 Concerning Amendments to the Regulation of Members of the Board of Governors Number 20/4 / PADG / 2018 concerning the Implementation of Securities Administration through the Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System

28. Regulation of the Board of Governors No. 20/25 / PADG / 2018 Regarding Amendments to Regulation of the Board of Governors Number 20/15 / PADG / 2018 concerning the Implementation of Instant Fund Settlement through the Bank Indonesia-Real Time Gross

Real Time Gross Settlement29.Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG)

Nomor 20/26/PADG/2018 Tentang Kepesertaan Dalam Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI);

30.Peraturan Anggota Dewan Gubernur No. 20/28/PADG/2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 20/5/PADG/2018 Tentang Instrumen Operasi Pasar Terbuka

31. Peraturan Anggota Dewan Gubernur No. 20/29/PADG/2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 20/6/PADG/2018 Tentang Pelaksanaan Operasi Pasar Terbuka.

Informasi Kelangsungan UsahaTidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha Perusahaan pada tahun 2018 maupun tahun-tahun selanjutnya. Perusahaan meyakini hal ini berdasarkan:1. Laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor

Akuntan Publik Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin, M.Sc & Rekan dan mendapat opini wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah (Bank Sulteng) tanggal 31 Desember 2018, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia’. Kemampuan Bank untuk mengumpulkan laba secara berkelanjutan masih solid. Bank membukukan laba bersih sebesar Rp108,57 miliar pada tahun 2018, naik 8,40% dibanding tahun 2017. Laba Komprehensif tercatat sebesar Rp118,19 miliar atau naik 28,62%.

2. Rasio-rasio keuangan utama tahun 2018 yang menggambarkan kemampuan Bank dalam permodalan dan kemampuan memenuhi kewajiban, kualitas aset produktif, rentabilitas, maupun likuiditas menunjukan hasil yang masih solid meskipun sedikit menurun, terutama terkait dampak bencana yang melanda wilayah Sulawesi Tengah pada September 2018.

3. Sepanjang tahun 2018, Bank tidak terkena kasus gugatan hukum yang menuntut pailit maupun berpotensi mengganggu bisnis Bank pada tahun tersebut dan tahun-tahun mendatang.

Dampak Perubahan Suku Bunga Dan Nilai Tukar Terhadap Kinerja BankPerusahaan bukan merupakan bank devisa, tidak ada aktivitas yang menggunakan mata uang asing, sehingga tidak terpengaruh oleh dampak nilai tukar

Settlement System29. Regulation of the Board of Governors (PADG)

Number 20/26 / PADG / 2018 concerning Participation in the Bank Indonesia National Clearing System (SKNBI);

30. Regulation of the Board of Governors No. 20/28 / PADG / 2018 Regarding Amendments to Regulation of the Board of Governors Number 20/5 / PADG / 2018 concerning Open Market Operation Instruments

31. Regulation of the Board of Governors No. 20/29 / PADG / 2018 Regarding Amendments to Regulation of the Board of Governors Number 20/6 / PADG / 2018 concerning the Implementation of Open Market Operations.

Business Continuity InformationThere are no matters that have the potential to have a significant effect on the sustainability of the Company’s business in 2018 or the following years. The company believes this is based on:

1. Financial statements audited by the Public Accounting Firm Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin, M.Sc & Partners and got an opinion ‘reasonable, in all material respects, the financial position of PT. Regional Development Bank of Sulawesi Tengah (Bank Sulteng) on December 31, 2018, as well as financial performance and cash flow for the year ended on that date, in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia. The Bank’s ability to collect profits on an ongoing basis is still solid. The bank posted a net profit of Rp 108.57 billion in 2018, up 8.40% compared to 2017. Comprehensive profit was recorded at Rp 118.19 billion, up 28.62%.

2. The main financial ratios in 2018 that illustrate the ability of the Bank in capital and the ability to fulfill obligations, the quality of productive assets, profitability and liquidity show solid results despite a slight decline, especially related to the impact of the disaster that hit Sulawesi Tengah in September 2018.

3. Throughout 2018, the Bank is not subject to a lawsuit case that demands bankruptcy or has the potential to disrupt the Bank’s business for the year and years to come.

Impact of Changes in Interest Rates and Exchange Rates Against Bank PerformanceThe company is not a foreign exchange bank, thereis no activity that uses foreign currencies, so it is not affected by the impact of exchange rates.

Page 142: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah282 283

2014

17,427

38,090 38,22143,826

34,464

2015 2016 2017 2018

Kewajiban Kepada Negara

Bank senantiasa mematuhi dan memenuhi kewajiban ketentuan perpajakan yang berlaku. Kontribusi Bank terhadap negara dalam bentuk setoran perpajakan terus meningkat seiring kenaikan kinerja bisnis. Setoran pajak penghasilan (PPh) tercatat sebesar Rp43,83 miliar pada tahun 2018 atau naik 14,67% dibandingkan tahun sebelumnya.

Selama tahun 2018, Bank tidak pernah terlambat membayar kewajiban pajak, baik PPh Karyawan, PPh Badan, PPh Masa dan Rampung, serta pajak bumi dan bangunan (PBB). Bank juga tidak pernah terlambat dalam penyampaian dokumen kewajiban peRpajakan (SPT tahunan maupun bulanan), serta tidak terdapat keterlambatan penyampaian dokumen kewajiban lainnya kepada regulator.

Aktiva ProduktifJumlah aktiva produktif pada tahun 2018 sebesar Rp5.461 miliar atau naik 15,23% dibandingkan tahun 2017. Kenaikan tersebut terutama disumbangkan dari pos Penempatan pada bank lain yang naik dari Rp125 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp1.245 miliar. Seluruh komponen aktiva produktif, kecuali kredit yang diberikan, memiliki kualitas lancar. Sebagaimana dijelaskan pada bagian tinjauan keuangan, kredit bermasalah bersih adalah 0,20% dari total kredit yang diberikan. Kualitas Aktiva Produktif merupakan tolok ukur untuk menilai tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva produktif (pokok termasuk bunga) berdasarkan kriteria tertentu.

Obligations to the State

The Bank always adheres to and fulfills the applicable tax provisions. The Bank’s contribution to the state in the form of tax payments continues to increase along with the increase in business performance. Deposit of income tax (PPh) was recorded at Rp43.83 billion in 2018, up 14.67% compared to the previous year.

During 2018, the Bank is never late to pay tax obligations, both Employee Income Tax, Corporate Income Tax, Period and Completion Income Tax, and land and building tax (PBB). The bank is also never late in submitting tax liability documents (annual and monthly tax returns), and there is no delay in submitting other obligation documents to the regulator.

Earning AssetsThe total earning assets in 2018 amounted to Rp5,461 billion, up 15.23% compared to 2017. The increase was mainly contributed by Placement posts to other banks which rose from Rp125 billion in 2017 to Rp1,245 billion. All components of earning assets, except loans, are of smooth quality. As explained in the financial review section, net non-performing loans are 0.20% of the total loans. Earning Assets Quality is a benchmark for assessing the level of possibility of the return of funds invested in earning assets (principal including interest) based on certain criteria.

KeteranganDescription

2018 2017 PertumbuhanGrowth

a b c = a - b d = c / bPenempatan pada BIPlacement with BI

251,200 212,059 39,141 18.46%

Penempatan pada Bank LainPlacements with Other Banks

1,245,000 125,000 1,120,000 896.00%

Efek - efekSecurities

500,884 1,408,358 (907,473) -64.43%

Kredit Yang DiberikanLoans

3,464,399 2,994,374 470,024 15.70%

Jumlah Aktiva ProduktifTotal Earning Assets

5,461,483 4,739,791 721,692 15.23%

Tabel aktiva produktif(dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain)

Derivatif Dan Fasilitas Lindung NilaiSepanjang tahun 2018, Perusahaan tidak melakukan aktivitas lindung nilai sehingga tidak ada informasi terkait dengan derivatif dan fasilitas lindung nilai.

Earning assets(in millions of Rupiah, except otherwise stated)

Derivatives and Hedging FacilitiesThroughout 2018, the Company did not carry out hedging activities so that there was no information related to derivatives and hedging facilities.

Page 143: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Analisa dan Pembahasan ManagementManagement Discussion And Analysis

Sumber Daya ManusiaHuman Resource

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Annual Report Annual ReportLaporan Tahunan Laporan TahunanPT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah284 285

LaporanKeuanganFinancial Report

09

Page 144: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Ikhtisar KeuanganKey Highlight

Laporan Dewan Komisaris dan DireksiReport Board of Commissioners and Directors

Profil PerusahaanCompany Profile

Teknologi InformasiTechnology Information

Annual ReportLaporan Tahunan PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah286

Halaman ini Sengaja DikosongkanThis page is intentionally left blank

Page 145: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

vyvvl,v. ba n ks ulte n g . co. i d

LAPORAN KEUANGAN

PER 3X DESEMBER 2CI18

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TAI-IGGAL TERSEBUT

BESERTA

LAPORAN AUDITOR !NDEPENDEN

*FJt. r-*l t

rl

*&s, ..*t ffiiB-

Page 146: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

DAFTAR ISI i

SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN ii

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN iii - iv

LAPORAN KEUANGAN

Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2018 ...................................................................................................................................................1 - 2

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2018 ...................................................................................................................................................3

Laporan Perubahan Ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2018 ...................................................................................................................................................4

Laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2018 ...................................................................................................................................................5

Catatan atas Laporan Keuangan...................................................................................................................................................6 - 58

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

DAFTAR ISI

i

Page 147: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Banx/ sultengKamtor Pusat

Ielp. (04s1) 424s37,429s09,421780 Fax. {045X) 4s2835

Y,",fl :: {Hf xTi*ens co id

SURAT PERNYATAAN DIREKSI

TENTANGTANGGUNG

'AWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN YANG BERAKHIR 3l DESEMBER 2018 DAN 2GT7

PT. BANK PEMBAIIIGUNAN DAERAH SULAWESITENGAH

Kamiyang bertanda tangan di bawah ini :

1". Nama

Alamat KantorJabatan

2. Nama

Alamat KantorJabatan

Rahmat A. HarisJl. Sultan Hasanuddin No. 20 PaluDirektur Utama

Salma ButudokaJl. Sultan Hasanuddin No.20 PaluDirektur Operasional

DarmizalAladinJI. Sultan Hasanuddin No.20 PaluDirektur Pemasaran

N.lkawidjajall. Sultan Hasanuddin No.20 Palu

Direktur Kepatuhan

1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan PT" BankPembangunan Daerah Sulawesi Tengah.

2. Laporan Keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah telah disusundan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di lndonesia.

3 a. Semua informasi dalam laporan keuangan PT. Bank Pembangunan DaerahSulawesi Tengah telah dimuat secara lengkap dan benar.

b. Laporan Keuangan PT.Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah tidakmengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidakmenghilangkan informasi atau fakta material.

4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam PT. Bank PembangunanDaerah Sulawesi Tengah.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

3. Nama

A[amat KantorJabatan

4. Nama

Alamat KantorJabatan

Menyatakan bahwa :

t"'H::'*ii:fflT,T\,/

-frTtuftCf,/ {{r^q,{;

Rahmat A.HarisDirektur Utama

DarmizalAladinDirektur Pemasaran

N.lkawldiaiaDirektur Kepatuhan

I{a f,

ktur Operasional

27

Page 148: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

KANTOR AKUNTAN PUBLIKProf. Dr. H. Tb. Hasanuddin, M.Sc. & RekanRegistered Public Accountant, Tax & Management ConsultantNo. lzin UKAP : Kep - 353/KM.6/2003

Nomor: 0001 4 / 2.57 0 / AU. 1 / 07 I 0635- 3 / 1 I I I 2019

. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan DireksiPT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah

Kami telah mengaudit [aporan keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tertampir, yang terdiridari laporan posisi keuangan tanggat 31 Desember 2018, serta laporan laba rugi dan penghasitan komprehensiflain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggat tersebut, dan suatuikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai denganStandar Akuntansi Keuangan di lndonesia, dan atas pengendatian internal yang dianggap perlu oleh manajemenuntuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian materiat, baik yangdisebabkan oteh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung jawab auditor : .

Tanggung jawab kami adatah untuk menyatakan suatu opini atas [aporan keuangan tersebut berdasarkan auditkami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oteh tnstitut Akuntan pubtiklndonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan danmetaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut bebas darikesalahan penyajian materiat.

Suatu audit metibatkan petaksanaan prosedur untuk memperoteh bukti audit tentang angka-angka danpengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipitih bergantung pada pertimbangan auditor, termasukpenitaian atas risiko kesalahan penyajian materiaI datam [aporan keuangan, baik yang disebabkan otehkecurangan maupun kesatahan. Datam metakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkanpengendalian internal yang retevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untukmerancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini ataskeefektivitasan pengendatian internaI entitas. Suatu audit juga mencakup pengevatuasian atas ketepatankebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, sertapengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseturuhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang tetah kami peroteh adatah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basisbagi opini audit kami.

lll

Kantor Pusat : Metro Trade centre Blok F No. 29 Jl. soekarno Hatta No. 590 - Bandung 40286 Tetp./Fax. (022) 7536393, 7537665, 7535750, 75g5754(Hunting)Website : http://www.hasanuddin-partners.com, Email : [email protected]

Page 149: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Opini

Menurut opini kami, laporan keuangan tertampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi

keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Sutawesi Tengah tanggat 31 Desember 2018, serta kinerja keuangan dan

arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dilndonesia.

Kantor Akuntan Pubtik

Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin, M.Sc & Rekan

Prof. Dr. !-1. Tb. Hasanuddin. M.Sc.. CPA

lzin Akuntan Pubtik No. 0635

lzin KAP No. Kep.353/KM.6/2003

Bandung, 27 Pebruari 2019

wffi

IV

Page 150: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

2018 2017

Rp Rp

Aset

Kas 2e,3 140.440.204.600 139.657.301.250

Giro pada Bank Indonesia 2c,2f,4 370.688.114.448 299.613.110.187

Giro pada Bank Lain 2c,2f,5

setelah dikurangi cadangan

kerugian penurunan nilai sebesar

Rp nihil (2017: Rp nihil) 3.210.089.241 4.014.842.676

Penempatan Pada Bank Lain dan Bank Indonesia 2c,2g,6

dan Bank Lain

setelah dikurangi cadangan

kerugian penurunan nilai sebesar

Rp nihil (2017: Rp nihil) 1.496.200.000.000 337.058.770.359

Efek-Efek 2c,2h,7

setelah dikurangi cadangan

kerugian penurunan nilai sebesar

Rp nihil (2017: Rp nihil) 500.884.255.885 1.408.357.504.655

Kredit 2c,2i,8

Pihak Berelasi 15.996.542.868 13.563.619.190

Pihak Ketiga 3.448.402.040.495 2.980.810.622.018

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit (45.239.505.995) (35.675.349.941)

Jumlah Kredit Yang Diberikan - Bersih 3.419.159.077.368 2.958.698.891.267

Aset Tetap 2j,9

Setelah dikurangi akumulasi penyusutan 113.650.769.076 96.225.560.227

sebesar Rp.43.288.820.600,34 (43.288.820.600) (35.713.790.766)

(2017: Rp.35.713.790.766,10) 70.361.948.476 60.511.769.461

Aset Tidak Berwujud 2j,10

Setelah dikurangi akumulasi amortisasi 3.423.500.000 2.690.050.000

sebesar Rp.835.083.332,92 (835.083.333) (584.558.333)

(2017: Rp.584.558.332,96) 2.588.416.667 2.105.491.667

Aset Pajak Tangguhan 18 6.713.749.115 9.218.422.020

Beban Dibayar Dimuka dan

Aset Lain-lain 2l,11 32.436.285.227 40.288.335.683

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit - -

Beban Dibayar Dimuka dan Aset Lain-lain 32.436.285.227 40.288.335.683

Jumlah Aset Tidak Lancar

Jumlah Aset 6.042.682.141.027 5.259.524.439.223

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan secara keseluruhan

1

Page 151: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

2018 2017

Rp Rp

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan

Liabilitas dan Ekuitas

Liabilitas

Liabilitas Segera 2c,2m,12 299.677.400.874 438.105.212.228

Simpanan Nasabah 2c,2n,13

Pihak Berelasi 373.241.626.973 179.193.529.413

Pihak Ketiga 3.296.264.239.551 2.946.257.665.449

Simpanan dari Bank Lain 2c,2o,14 1.150.000.000.000 625.010.325.965

Pinjaman yang diterima 2p,15 2.640.309.597 300.551.250.000

Utang Pajak 2r,18 6.511.278.436 6.383.854.789

Liabilitas Pajak Tangguhan 2r,18 - -

Liabilitas Imbalan Kerja 31 39.538.708.671 47.839.438.480

Provisi (Penyisihan) 16 - 7.672.407.500

Beban Yang Masih Harus Dibayar

dan Liabilitas Lain-lain 2c,17 38.011.311.679 35.997.368.801

Jumlah Liabilitas 5.205.884.875.781 4.587.011.052.625

Ekuitas

Modal Saham

Modal Dasar 10.000.000 saham

Nilai Nominal Rp.100.000 per saham

Modal Ditempatkan dan Disetor penuh

3.137.789 saham (2017 : 2.578.091 saham) 19b 313.778.900.000 257.809.100.000

Modal Sumbangan 19d - -

Agio Saham 19e 98.732.866.575 66.013.481.193

Dana Setoran Modal 19c 62.752.246.046 63.534.230.938

Komponen ekuitas lainnya

Pendapatan Komprehensif Lainnya 20

Keuntungan/(Kerugian) nilai wajar surat berharga 3.321.416.686 1.940.818.769

Keuntungan/(Kerugian) Akturarial program manfaat

pasti setelah dikurangi/ditambah pajak-pajak terkait 6.300.719.681 (10.201.403.116)

Saldo Laba

Telah Ditentukan Penggunaannya 243.338.772.126 193.260.385.436

Belum Ditentukan Penggunaannya 108.572.344.133 100.156.773.379

Jumlah Ekuitas 836.797.265.247 672.513.386.598

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 6.042.682.141.027 5.259.524.439.223

- -

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan secara keseluruhan

2

Page 152: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

2018 2017

Rp Rp

Pendapatan dan Beban Operasional

Pendapatan Bunga 2q,22 547.612.737.273 504.257.707.018

Beban Bunga 2q,23 (211.678.468.967) (200.494.997.751)

Pendapatan Bunga - Bersih 335.934.268.306 303.762.709.267

Pendapatan Operasional Lainnya

dan Imbalan Jasa 24 83.259.301.963 69.013.305.099

Beban Operasional Lainnya

Administrasi dan Umum 26 (97.182.476.840) (85.955.779.615)

Tenaga Kerja 27 (136.523.637.617) (130.278.010.323)

Penyisihan (Pemulihan) Cadangan Kerugian Penurutan Nilai 25 (11.249.340.478) (2.873.388.738)

Lainnya 28 (23.293.214.166) (18.095.457.337)

Laba Operasional 150.944.901.168 135.573.378.353

Pendapatan dan Beban Non Oprasional

Pendapatan Non Operasional 29 3.082.481.450 4.427.220.702

Beban Non Operasional 29 (1.629.061.636) (1.622.986.424)

Laba bersih sebelum pajak 152.398.320.982 138.377.612.631

Beban Pajak Penghasilan

Beban Pajak Kini 2r,18 (39.993.094.250) (38.398.392.500)

Manfaat/(Beban) Pajak Tangguhan 2r,18 (3.832.882.600) 177.553.247

Laba Tahun Berjalan 108.572.344.133 100.156.773.379

Pendapatan Komprehensif Lain

Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi

Keuntungan (kerugian) nilai wajar surat berharga 3.321.416.686 1.940.818.769

Keuntungan (kerugian) aktuaria program manfaat pasti 5.312.838.775 (9.861.074.328)

Pajak penghasilan terkait dengan komponen

Pendapatan komprehensif lainnya

9.622.136.367 (8.260.584.347)

Total Laba Komprehensif 118.194.480.500 91.896.189.032

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan secara keseluruhan

Catatan

(Kerugian) / Pendapatan Komprehensif Lain Periode Berjalan

Setelah Pajak

987.880.906 (340.328.788)

3

Page 153: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

Saldo 1 Januari 2017 240.598.700.000 24.274.085.674 55.952.453.457 - - (6.003.308.909) 12.481.724.448 125.166.433.275 109.800.254.539 562.270.342.485

Tambahan Setoran Modal selama tahun 2017 19 - 66.531.573.000 - - - - - - - 66.531.573.000

Peningkatan modal disetor 19 17.210.400.000 (17.210.400.000) - - - - - - - -

Modal Sumbangan 19 - - - - - - - - -

Pengembalian Dana Setoran Modal - - - - - - - - - -

Agio Saham 19 - (10.061.027.736) 10.061.027.736 - - - - - - -

Pembagian Laba tahun 2016: -

Dividen 2s,21 - - - - - - - - (52.803.290.626) (52.803.290.626)

Cadangan Umum 2s,21 - - - - - - - 51.716.634.851 (51.716.634.851) -

CSR 21 - - - - - - - - - -

Tantiem 21 - - - - - - - - - -

Cadangan Khusus IT - - - - - - 5.280.329.063 - (5.280.329.063) -

Reklasifikasi Cadangan IT ke Cadangan Tujuan - - - - - - - - - -

Pengurangan Cadangan Tujuan - - - - - - (1.384.736.200) - - (1.384.736.200)

Koreksi saldo - - - - - (2.496.450.267) - - - (2.496.450.267)

Laba Komprehensif Tahun Berjalan - - - - - - - - 100.156.773.379 100.156.773.379

Pendapatan (Beban) Komprehensif lain tahun berjalan - - - - 1.940.818.769 (1.701.643.940) - - - 239.174.829

Saldo per 31 Desember 2017 257.809.100.000 63.534.230.938 66.013.481.193 - 1.940.818.769 (10.201.403.116) 16.377.317.311 176.883.068.126 100.156.773.379 672.513.386.599

Tambahan Setoran Modal selama tahun 2018 19 - 87.907.200.490 - - - - - - - 87.907.200.490

Peningkatan modal disetor 19 55.969.800.000 (55.969.800.000) - - - - - - - -

Pengembalian Dana Setoran Modal 19 - - - - - - - - - -

Modal Sumbangan - - - - - - - -

Reklasifikasi ke Dana setoran Modal - - - - - - - - - -

Agio Saham 19 - (32.719.385.382) 32.719.385.382 - - - - - - -

Pembagian Laba tahun 2017: -

Dividen 2s,21 - - - - - - - - (50.078.386.689) (50.078.386.689)

Cadangan Umum 2s,21 - - - - - - - 45.070.548.020 (45.070.548.020) -

CSR 21 - - - - - - - - - -

Tantiem 21 - - - - - - - - - -

Cadangan Khusus IT - - - - - - 5.007.838.669 - (5.007.838.669) -

Reklasifikasi Cadangan IT ke Cadangan Tujuan - - - - - - - - - -

Pengurangan Cadangan Tujuan - - - - - - - - - -

Koreksi saldo - - - - - - - - - -

Laba Komprehensif Tahun Berjalan - - - - - - - - 108.572.344.133 108.572.344.133

Pendapatan (Beban) Komprehensif lain tahun berjalan - - - - 1.380.597.918 16.502.122.797 - - - 17.882.720.714

Saldo per 31 Desember 2018 313.778.900.000 62.752.246.046 98.732.866.575 - 3.321.416.686 6.300.719.681 21.385.155.980 221.953.616.146 108.572.344.133 836.797.265.247

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018

(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Keuntungan/

(Kerugian) nilai

wajar surat

berharga

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

Catatan Modal Disetor Dana Setoran Modal Agio Jumlah Modal

Keuntungan/

(Kerugian) aktuarial

program manfaat

pasti setelah

dikurangi pajak-

pajak terkait

Belum Ditentukan

Penggunaannya

Modal

Sumbangan

Telah Ditetapkan Penggunaannya

Cadangan Tujuan Cadangan Umum

4

Page 154: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

2018 2017

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan Bunga 549.546.157.618 501.794.796.179

Pembayaran Bunga (211.678.468.967) (200.494.997.751)

Pembayaran Kepada Karyawan (136.523.637.617) (130.278.010.323)

Pembayaran Beban Umum dan Administrasi (89.356.922.006) (76.855.748.357)

Penerimaan Pendapatan Lainnya 86.341.783.413 73.440.525.801

Pembayaran Beban Lainnya (24.922.275.802) (19.718.443.761)

Arus Kas Operasi Sebelum Perubahan

Aset dan Kewajiban Operasi 173.406.636.639 147.888.121.789

Penurunan/(Kenaikan) Aset Operasi :

Kredit Yang Diberikan (471.709.526.579) (358.320.769.504)

Aset Lain-lain 10.926.468.780 (2.035.179.772)

Kenaikan/(Penurunan) Liabilitas Operasi:

Liabilitas Segera (138.427.811.353) 316.117.492.901

Beban Yang Masih Harus Dibayar (13.959.194.431) 12.671.064.450

Simpanan Nasabah:

Pihak Berelasi 194.048.097.561 145.289.052.277

Pihak Ketiga 350.006.574.102 84.600.954.424

Simpanan dari Bank Lain 524.989.674.035 -

Pembayaran Pajak Penghasilan (41.193.880.297) (42.028.085.474)

KAS BERSIH DIPEROLEH DARI

(DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS OPERASI 588.087.038.455 304.182.651.089

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Efek - efek 907.473.248.770 (953.125.764.512)

Pembelian Aset Tetap (17.425.208.850) (18.413.546.370)

Pembelian Aset Tidak berwujun (733.450.000) (184.800.000)

KAS BERSIH DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS INVESTASI 889.314.589.921 (971.724.110.882)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran Pinjaman yang Diterima (297.910.940.403) 300.551.250.000

Penambahan Modal Disetor 87.907.200.490 66.531.573.000

Pembayaran Dividen (50.078.386.689) (52.803.290.628)

Cadangan IT (5.007.838.669) (5.280.329.063)

Koreksi Saldo Laba - -

Pendapatan Komprehensif 17.882.720.714 (2.257.275.438)

(247.207.244.557) 306.741.927.871

KENAIKAN/(PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS 1.230.194.383.819 (360.799.531.922)

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 780.344.024.471 1.141.143.556.393

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 2.010.538.408.290 780.344.024.471

KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI:

Kas 3 140.440.204.600 139.657.301.250

Giro Bank Indonesia 4 370.688.114.448 299.613.110.187

Giro Pada Bank Lain 5 3.210.089.241 4.014.842.676

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain 6 1.496.200.000.000 337.058.770.359

JUMLAH KAS DAN SETARA KAS 2.010.538.408.290 780.344.024.471

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

LAPORAN ARUS KAS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan

Catatan

dari laporan keuangan secara keseluruhan

5

Page 155: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

1. INFORMASI UMUM

a. Pendirian dan informasi umum Bank

b. Maksud dan Tujuan

-

-

-

-

-

-

-

-

-

c. Jaringan kantor

Kantor Pusat

Kantor Cabang Utama

Kantor Cabang

Kantor Cabang Pembantu

Kantor Kas

Kantor Fungsional Non Operasional

Kentor Pelayanan Kas (Payment Point)

Kantor Kas Mobil berjalan (Service Mobile)

Anjungan Tunai Mandiri

Jumlah

Memberikan kredit;

Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah;

Bertindak sebagai pendiri dana pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan dana pensiun yang berlaku;

Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat,

sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya.

Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan serta sewa guna usaha pada bank

atau perusahan lain di bidang keuangan serta sewa guna usaha, modal ventura perusahaan efek asuransi serta lembaga kliring

penyelesaian dan penyimpanan dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang;

PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah, untuk selanjutnya disebut "PT Bank Sulteng" atau "Bank", yang mulanya bernama

Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah didirikan berdasarkan Peraturan Daerah No. 6 tahun 1966 tentang Bank Pembangunan

Daerah dan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 1999.

Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui Akta Notaris Baso Mappatoba, S.H., M.Kn No. 78

tanggal 12 April 2018 tentang Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT.Bank BPD Sulawesi

Tengah.

170 163

11

Membeli melalui pelanggan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada

Bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut dicairkan secepatnya;

Membantu Pemda dalam membina BPR milik Pemda Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dan Pemerintah Daerah Tingkat

II Kabupaten;

1416

1 1

1

1 1

13 11

3 4

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

9

28 27

96 95

Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Bank berkantor pusat di Jl. Hasanuddin Nomor 20 Palu, Sulawesi Tengah. Bank mengklasifikasikan Kantor Cabang menjadi Kantor

Cabang Utama, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas dan Unit Pelayanan. Jumlah kantor dan jaringan Anjungan

Tunai Mandiri (ATM) Bank pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

Sesuai Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 23 tanggal 30 April 1999 yang dibuat oleh Notaris Anand Umar Adnan, SH.,

berkedudukan di Palu, maka BPD Sulteng telah berubah statusnya dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) dan

bernama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah, serta telah mendapat pengesahan sesuai Keputusan Menteri Kehakiman

Republik Indonesia No. C-12841 HT .01.01 TH 99 tanggal 12 Juli 1999 dan telah mendapat persetujuan Menteri Dalam Negeri No.

584.52-442 tanggal 10 Mei 1999 tentang Pengesahan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah No. 02 tahun 1999

tentang Perubahan Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan

Terbatas (PT) dan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. I/29/KEP.GBI/1999 tanggal 10 Desember 1999 tentang Perubahan Bentuk

Badan Hukum Perusahaan Daerah Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah menjadi Perseroan Terbatas Bank Pembagunan

Daerah Sulawesi Tengah.

2018 2017

Maksud dan tujuan pendirian Bank adalah untuk mendorong pertumbuhan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu alat

kegiatan ekonomi di bidang keuangan/perbankan untuk pengelolaan sumber pendapatan asli daerah, dalam rangka meningkatkan

taraf hidup rakyat. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan

dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;

1

6

Page 156: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM - (lanjutan)

d. Manajemen eksekutif

Dewan Komisaris

Komisaris Utama/Komisaris Independen : Drs. Abdul Karim Hanggi Drs. Abdul Karim Hanggi

Komisaris Independen : Amiludin Haludin Amiludin Haludin

Komisaris : Amdjad Lawasa Amdjad Lawasa

Direksi

Direktur Utama : Rahmat Abdul Haris Rahmat Abdul Haris

Direktur Operasional : Salma Butudoka Sitti Maryam Dalle

Direktur Pemasaran : Ir. Darmizal Aladin Ir. Darmizal Aladin

Direktur Kepatuhan : Natali Ikawidjaja Natali Ikawidjaja

Komite Audit

Ketua : - -

Anggota :

Anggota :

Komite Pemantau Risiko

Ketua :

Anggota :

Anggota : Bambang Setiawan Bambang Setiawan

Komite Remunerasi dan Nominasi

Ketua :

Anggota : Amdjad Lawasa

Anggota : Risdianto Iskandar Ocvita Pusadan

-

-

-

-

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

a. Pernyataan Kepatuhan

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Bank memiliki karyawan masing-masing sebanyak 658 dan 673 karyawan.

Dahlan Lasaki Dahlan Lasaki

Amiludin Haludin Amiludin Haludin

Ramli Nurdin Ramli Nurdin

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, susunan Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite

Remunerasi dan Nominasi Bank adalah sebagai berikut:

31 Desember 2018 31 Desember 2017

Syafruddin Sunumpole Syafruddin Sunumpole

Susunan pengurus Bank tersebut diatas telah dicatat dalam administrasi Bank Indonesia sesuai dengan Surat Bank Indonesia

No.15/35/DPKP/Dpr tanggal 9 Desember 2013.

Kebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

Laporan keuangan Bank untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 disusun sesuai dengan Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI),

Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia ("PAPI") 2008 yang diterbitkan atas kerjasama IAI dengan Bank Indonesia dan praktek-

praktek industri perbankan yang berlaku, pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia.

Susunan pengurus Bank tersebut diatas sesuai Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Tengah dengan rincian sebagai berikut :

No.821/244/RO.ADM.EKON-G.ST/2017 tentang Pengangkatan Direktur Utama dan Direktur Operasional PT.Bank Sulteng

periode 2017-2021.

No.821/244R/RO.ADM.EKON-G.ST/2017 tentang Pengangkatan Komisaris Utama dan Komisaris Independen PT.Bank Sulteng

periode 2017-2021.

No.584/909/RO.ADM.EKON-G.ST/2016 tentang Pengangkatan Direktur Kepatuhan dan Direktur Pemasaran PT.Bank Sulteng

periode 2016-2020.

No.584/179/RO.ADM.EKON-G.ST/2017 tentang Pengangkatan Direktur Operasional PT.Bank Sulteng periode 2018-2021.

Komite Remunerasi dan Nominasi telah mengalami perubahan sesuai dengan SK. No.: 49/SK/BPD-ST/2018 tanggal 9 Mei 2018

tentang Perubahan Komite Remunerasi dan Nominasi PT. Bank Sulteng.

Myrna Rianasari

Amiludin HaludinAmiludin Haludin

7

Page 157: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN - (lanjutan)

b. Dasar penyusunan laporan keuangan

-

-

-

c. Aset dan liabilitas keuangan

(i) Klasifikasi

-

- Kredit yang diberikan dan piutang;

- Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo;

- Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:

-

-

Liabilitas imbalan pasti diakui sebesar nilai kini liabilitas imbalan pasti dikurangi dengan aset bersih dana pensiun ditambah

keuntungan aktuaria yang belum diakui dikurangi beban jasa lalu yang belum diakui dan kerugian aktuaria yang belum diakui.

PSAK No. 50 (Revisi 2014), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus

diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut ditetapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit dalam

aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan

keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain

informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa depan suatu entitas terkait

dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi,

investasi dan pendanaan. Untuk keperluan laporan arus kas, yang termasuk kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank

Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo

dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta

tidak dibatasi penggunaannya.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan Bank adalah mata uang Rupiah (Rp). Angka-angka yang disajikan

dalam laporan keuangan, kecuali dinyatakan lain, disajikan dalam Rupiah penuh.

Aset keuangan Bank terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain,

efek-efek, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, kredit yang diberikan, penyertaan saham dan aset lain-lain.

Bank menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Penyajian", PSAK No. 55 (Revisi 2014), "Instrumen keuangan:

Pengakuan dan Pengukuran", dan PSAK No.60 (Revisi 2016), "Instrumen Keuangan: Pengungkapan" dan PSAK 68, "Pengukuran Nilai

Wajar".

Liabilitas keuangan Bank terdiri dari liabilitas segera, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, pinjaman yang diterima dan

liabilitas lain-lain.

Bank mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:

Instrumen keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilai wajar.

Laporan keuangan Bank disusun dengan konsep nilai historis dan atas dasar akrual, kecuali untuk beberapa hal dibawah ini:

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi,

yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang telah

diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;

Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas

keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang telah diklasifikasikan dalam

kelompok diperdagangkan;

Liabilitas keuangan lain yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba

rugi komprehensif dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortasi.

PSAK No. 55 (Revisi 2016) menerapkan prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak

pembelian atau penjualan item-item non-keuangan. PSAK ini memberi definisi dan karakteristik derivatif, kategori-kategori dari

masing-masing instrumen keuangan, pengakukan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung

nilai.

PSAK No. 60 (Revisi 2016) termasuk penyesuaiannya tahun 2012, mensyaratkan pengungkapan signifikansi atas masing-masing

instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerjanya, serta sifat dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang

dihadapi Bank Sulteng selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Bank mengelola risiko tersebut.

Aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar.

8

Page 158: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN - (lanjutan)

c. Aset dan liabilitas keuangan - (lanjutan)

(i) Klasifikasi - (lanjutan)

-

- Yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok investasi tersedia untuk dijual; atau

-

(ii) Pengakuan Awal

a.

b.

-

-

- Aset keuangan terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan.

Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau

penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan

tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada

awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumah utang yang diakui pada

pengakuan awal liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama unur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif

dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai

bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubugan dengan liabilitas.

Penempatan sebagai opsi nilai wajar mengurangi atau mengeliminasi ketidakkonsistenan pengakuan dan pengukuran

(accounting missmatch) yang dapat timbul; atau

Aset keuangan merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan yang risikonya dikelola dan dilaporan kepada

manejemen kunci berdasarkan nilai wajar; atau

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh

peraturan dan kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal penyelesaian, seperti

tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.

Aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas

keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalaui laporan laba rugi komprehensif, nilai wajar tersebut ditambah biaya

transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan

awal tergantung pada klasifikasinya.

Liabilitas keuangan lainnya merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk dijual atau ditentukan sebagai nilai wajar

melalui laba rugi komprehensif saat pengakuan liabilitas.

Bank pada pengakuan awal dapat menetapkan aset keuangan tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai

wajar). Opsi nilai wajar dapat digunakan hanya bila memenuhi ketetapan sebagai berikut:

Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditentukan sebagai tersedia untuk dijual atau

tidak diklasifikasikan sebagai salah satu dari kategori aset keuangan lain. Setelah pengukuran awal, investasi tersedia untuk

dijual diukur menggunakan nilai wajar dengan laba atau rugi komprehensif yang diakui sebagai bagian dari ekuitas sampai

dengan investasi dihentikan pengakuannya atau sampai investasi dinyatakan mengalami penurunan nilai dimana akumulasi

laba atau rugi komprehensif sebelumnya dilaporkan dalam ekuitas dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian. Hasil efektif dan (bila dapat diaplikasikan) hasil dari nilai tukar dinyatakan kembali untuk investasi tersedia

dijual dan dilaporkan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan

dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan

tersebut hingga jatuh tempo. investasi yang dimiliki untuk periode yang tidak dapat ditentukan tidak dikategorikan dalam

klasifikasi ini.

Kelompok aset dan liablitas diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif adalah aset dan liabilitas keuangan

dimiliki untuk diperdagangkan yang diperoleh atau dimiliki oleh Bank untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu

dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama untuk memperoleh laba

jangka pendek atau position taking .

Kredit yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang

tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:

Yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual segera dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok

diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

komprehensif;

Dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh

penurunan kualitas kredit yang diberikan dan piutang, yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.

9

Page 159: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN - (lanjutan)

c. Aset dan liabilitas keuangan - (lanjutan)

(ii) Pengakuan Awal - (lanjutan)

(iii) Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

(iv) Penghentian Pengakuan

Aset keuangan dihentikan pengakuannya jika:

- Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau

-

(v) Pengakuan Pendapatan dan Beban

(vi) Reklasifikasi Aset Keuangan

Kredit yang diberikan dan piutang serta investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya

perolehan diamortisasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

Opsi nilai wajar digunakan untuk kredit yang diberikan dan piutang tertentu yang dilindung nilai menggunakan credit

derivatives atau swap suku bunga, namun tidak memenuhi kriteria untuk akuntansi lindung nilai. Jika tidak, kredit yang

diberikan akan dicatat menggunakan biaya diamortisasi dan derivatif akan diukur menggunakan nilai wajar melalui laba rugi

komprehensif.

Opsi nilai wajar juga digunakan untuk dana investasi yang merupakan bagian dari portofolio yang dikelola dengan basis nilai

wajar. Opsi nilai wajar juga digunakan untuk structured investment termasuk derivatif melekat.

Jika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan yang lain oleh pemberi pinjaman yang sama pada keadaan yang

secara substansial berbeda, atau berdasarkan suatu liabilitas yang ada secara substansial telah diubah, maka pertukaran atau

modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru dan perbedaan

nilai tercatat masing-masing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Aset tersedia untuk dijual serta aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi,

pendapatan dan beban bunga diakui pada laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan suku bunga efektif.

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok

tersedia untuk dijual diakui secara langsung dalam ekuitas, kecuali keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari

item moneter, dihentikan pengakuannya atau adanya penurunan nilai dari aset keuangan tersebut.

Pada saat aset keuangan dihentikan pengakuannya atau terjadi penurunan nilai, maka keuntungan atau kerugian kumulatif

yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklas pada laporan laba rugi komprehensif.

Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang di ukur

pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.

Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk

membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah

kesepakatan pelepasan (pass through arrangement) ; dan antara (a) Bank mentransfer secara substansial seluruh risiko dan

manfaat atas aset, atau (b) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat

atas aset, namun telah mentransfer kendali atas aset.

Ketika Bank telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah memasuki pass-through arrangement dan

tidak mentransfer serta tidak menpertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau tidak mentransfer

kendali atas aset, aset diakui sebesar keterlibatan Bank yang berkelanjutan atas aset tersebut.

Penghapusbukuan kredit yang diberikan dilakukan ketika tidak terdapat lagi prospek yang realistis mengenai pengembalian

pinjaman atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi tersebut

dihapusbukukan dengan mendebit cadangan kerugian penurunan nilai.

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika liabilitas yang ditetapkan

dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laba rugi komprehensif diukur pada nilai wajarnya.

10

Page 160: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN - (lanjutan)

c. Aset dan liabilitas keuangan - (lanjutan)

(vi) Reklasifikasi Aset Keuangan - (lanjutan)

-

-

-

(vii) Saling Hapus

(viii) Pengukuran Biaya Diamortisasi

(ix) Pengukuran Nilai Wajar

Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam periode berjalan

atau dalam kurun waktu 2 (dua) tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo

dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan

dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:

Dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku

bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;

Terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal

pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau

Terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara

wajar oleh Bank.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai

wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen pendapatan komprehensif lain

sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya.

Aset dan liabilitas keuangan dilakukan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya

jika Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan

adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara

simultan.

Untuk instrumen yang lebih komplek, Bank menggunakan model penilaian internal, yang pada umumnya berdasarkan teknik

dan metode penilaian yang diakui sebagai standar industri. Model penilaian terutama digunakan untuk menilai kontrak

derivatif yang ditransaksikan melalui pasar, over the counter , unlisted debt securities (termasuk surat utang dengan derivatif

melekat) dan instrumen utang lainnya yang pasarnya tidak aktif. Beberapa input dari model ini tidak berasal dari data yang

dapat diobservasi di pasar yang dengan demikian merupakan hasil estimasi berdasarkan asumsi tertentu.

Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh Standar Akuntansi Keuangan.

Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan

yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok pinjaman, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif

menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai pengakuan awal dan nilai jatuh temponya dan

dikurangi penurunan nilai.

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas dapat diselesaikan, di antara para pihak

yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi yang wajar pada tanggal pengukuran, termasuk didalamnya

adalah nilai pasar dari interdealer market Association (IDMA) atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price ) dari

Blomberg atau Reuters pada tanggal pengukuran.

Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar dari suatu instrumen dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk

instrumen terkait. Suatu pasar dianggap aktif bila harga yang dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dari bursa, pedagang efek

(dealer ), perantara efek (broker ), kelompok industri, badan pengawas (pricing service atau regulatory agency ) dan

merupakan transaksi pasar aktual dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar.

Jika pasar untuk instrumen keuangan tidak aktif, Bank menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Bank

menggunakan credit risk spread sendiri di dalam menentukan nilai wajar dari liabilitas derivatif dan liabilitas lainnya yang

telah ditetapkan menggunakan opsi nilai wajar. Ketika terjadi kenaikan di dalam credit spread, Bank mengakui keuntungan

atas liabilitas tersebut sebagai akibat penurunan nilai tercatat liabilitas. Ketika terjadi penurunan di dalam credit spread,

entitas mengakui kerugian atas liabilitas tersebut sebagai akibat kenaikan nilai tercatat liabilitas.

Bank menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menggunakan nilai wajar dari instrumen

keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah, seperti opsi nilai tukar dan swap mata uang. Input yang digunakan dalam

teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data pasar yang diobservasi.

11

Page 161: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN - (lanjutan)

c. Aset dan liabilitas keuangan - (lanjutan)

(ix) Pengukuran Nilai Wajar - (lanjutan )

i.

ii. Perusahaan asosiasi;

iii. investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang signifikan;

iv. perusahaan di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam catatan iii di atas; dan

v. karyawan kunci dan anggota keluarganya.

d. Penurunan Nilai Aset Keuangan

a. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;

b. Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga.

Nilai wajar dari liabilitas kontinjensi dan fasilitas kredit yang tidak dapat dibatalkan dibukukan sesuai dengan nilai

Pada saat nilai wajar dari unlisted equity instruments tidak dapat ditentukan dengan handal, instrumen tersebut dinilai

sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penurunan nilai. Nilai wajar atas kredit yang diberikan dan piutang, serta liabilitas

kepada bank dan nasabah ditentukan menggunakan nilai berdasarkan arus kas kontraktual, dengan mempertimbangkan

kualitas kredit, likuiditas dan biaya.

Transaksi pihak berelasi adalah suatu pengalihan sumber daya, jasa atau kewajiban antara entitas pelaporan dengan pihak-pihak

berelasi, terlepas apakah ada harga yang dibebankan.

Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu

pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset

neto efek-efek tersebut.

Aset keuangan dan aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan diukur dengan menggunakan harga penawaran,

liabilitas keuangan dan liabilitas yang dimiliki atau liabilitas yang akan diperoleh diukur menggunakan harga permintaan. Jika

Bank memiliki posisi aset dan liabilitias konsolidasian dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dapat menggunakan

nilai tengah dari pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan

penyesuaian tersebut terhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap posisi terbuka atau neto (net open

position ), mana yang lebih sesuai.

Perusahaan di bawah pengendalian Bank;

Semua transaksi yang jumlahnya signifikan dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan syarat normal, sebagaimana dilakukan

dengan pihak yang berelasi, maupun tidak, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.

Berdasarkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), transaksi antara Bank dengan Pemerintah, BUMN lainnya dan perusahaan-perusahaan yang

dimiliki, atau dikendalikan negara, termasuk Lembaga Penjamin Simpanan tidak dikategorikan sebagai transaksi dengan pihak-pihak

yang berelasi.

Hasil dari suatu teknik penilaian merupakan suatu estimasi atau perkiraan dari suatu nilai yang tidak dapat ditentukan dengan

pasti dan teknik penilaian yang digunakan mungkin tidak dapat menggambarkan seluruh faktor yang relevan atas posisi yang

dimiliki Bank. Dengan demikian, penilaian disesuaikan dengan faktor tambahan seperti model risk, risiko likuiditas darn risiko

kredit counterparty. Berdasarkan kebijakan teknik penilaian nilai wajar, pengendalian dan prosedur yang diterapkan,

manajemen Bank berkeyakinan bahwa penyesuaian atas penilaian tersebut di atas diperlukan dan dianggap tepat untuk

menyajikan secara wajar nilai dari instrumen keuangan yang diukur berdasarkan nilai wajar dalam laporan posisi keuangan.

Data harga dan parameter yang digunakan didalam prosedur pengukuran pada umumnya telah direview dan disesuaikan jika

diperlukan, khususnya untuk perkembangan atas pasar terkini.

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif apakah aset keuangan yang tidak

dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif telah mengalami penurunan nilai.

Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi yang digunakan adalah sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai

“Pengungkapan pihak-pihak berelasi”. Definisi pihak berelasi adalah antara lain:

Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah

pengakuan awal aset keuangan dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang diestimasi

secara handal.

Kriteria yang digunakan oleh entitas untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut:

12

Page 162: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - (lanjutan)

d. Penurunan Nilai Aset Keuangan - (lanjutan)

c.

d.

e. Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau

f.

a. memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan

b.

1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti obyektif penurunan nilai;

2. Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai signifikan.

1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan namun tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai;

2. Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan;

3. Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nila tidak signifikan.

1. Kredit bersifat collateral dependent , yaitu jika pelunasan kredit hanya bersumber dari agunan;

2.

Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:

Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya;

Bank menggunakan fair value of collateral sebagai arus kas masa datang apabila memenuhi salah satu kondisi berikut:

Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan perjanjian legal atas pengikatan agunan.

kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.

Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:

Bank menggunakan metode migration analysis yang merupakan suatu metode analisis statistik, untuk menilai cadangan kerugian

penuruan nilai atas kredit yang diberikan secara kolektif. Bank menggunakan rata-rata bergerak (moving average ) data historis 3

tahun dalam menghitung probability of default (PD) dan loss of given default (LGD).

Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio

yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 3 (tiga) dan 12 (dua belas) bulan, untuk kasus tertentu

diperlukan periode yang lebih lama.

Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan

secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Bank menentukan tidak terdapat

bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut

signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko

kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dilakukan

secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai telah diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan

nilai secara kolektif.

Berdasarkan kriteria di atas, Bank melakukan penilaian secara individual untuk; (a) pinjaman dalam segmen pasar korporasi dan

usaha menengah dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet; atau (b) pinjaman dalam segmen pasar korporasi dan

usaha menengah yang direstrukturisasi.

Berdasarkan kriteria di atas, penilaian secara kolektif dilakukan untuk; (a) Pinjaman dalam segmen pasar korporasi dan usaha

menengah dengan kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus serta tidak direstrukturisasi; atau (b) Pinjaman dalam segmen

pasar usaha kecil dan konsumen.

Perhitungan cadangan kerugian penuruan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara kolektif dikelompokkan berdasarkan

karakteristik risiko kredit yang sama dengan mempertimbangkan segmentasi kredit berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu dan

kemungkinan terjadinya kegagalan (probability of default ). Kredit yang mempunyai data dan informasi kerugian historis yang

dikategorikan sebagai daerah rawan bencana oleh Pemerintah Republik Indonesia dan didukung oleh kebijakan internal Bank, maka

Perhitungan cadangan kerugian penuruan nilai dilakukan dengan menghitung tingkat kerugian secara keseluruhan yang meliputi

tingkat kerugian aktual ditambah dengan faktor-faktor risiko terkait yang relevan berdasarkan survey yang dilakukan secara periodik

kepada pihak eksternal maupun internal Bank.

Data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari

kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap

aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk;

Pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak

peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak

mengalami kesulitan tersebut;

13

Page 163: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - (lanjutan)

d. Penurunan Nilai Aset Keuangan - (lanjutan)

e. Kas dan Setara Kas

f. Giro pada Bank Indonesia dan Bank lain

Sebagai panduan praktis, Bank dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrument dengan menggunakan harga

pasar yang dapat diobservasi, perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan

(collateralized financial asset ) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya

untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.

Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk

mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan

nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan

dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat

bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau

penurunan jangka panjang atas nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas dibawah biaya perolehannya merupakan bukti

obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Kerugian penurunan nilai atas efke-efek

yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas

kedalam laporan laba rugi komprehensif. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi

komprehensif merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi dengan nilai pelunasan pokok dan amortisasi) dengan

nilai wajar kini, dikurangi penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Jika pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat

dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian nilai pada

laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif.

Jika persyaratan kredit yang diberikan, piutang atau efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi

karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang

digunakan sebelum persyaratan diubah.

Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif atas investasi instrumen ekuitas yang diklasifikasikan

sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui pembalikan atas penurunan nilai sebelumnya

pada laporan laba rugi komprehensif pada tahun berjalan.

Setelah perolehan awal, giro pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan

metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan

masing-masing sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapus bukukan, pada tahun berjalan dikreditkan dengan

menyesuaikan akun cadangan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang telah dihapus bukukan pada

tahun-tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga.

Kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, simpanan yang sewaktu-waktu dicairkan, dan

investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang. Giro pada Bank Indonesia dan bank

lain disajikan sebesar nilai nominal atau nilai saldo bruto, dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, jika diperlukan.

Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan dicatat pada akun penyisihan kerugian penurunan nilai

sebagai pengurang terhadap aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.

Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai

tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari

aset keuangan tersebut. Jika kredit yang diberikan atau efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dimiliki hingga jatuh

tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah

suku bunga efektif yag berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.

Jika pada suatu periode berikutnya , jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara

obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kreditur debitur atau penerbit),

maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan

aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

14

Page 164: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - (lanjutan)

g. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain

h. Efek-efek

h. Efek-efek - (lanjutan)

i. Kredit yang Diberikan

j. Aset Tetap dan Aset Tidak Berwujud

Aset Tetap

1) Kepemilikan Langsung

Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), "Aset Tetap", Bank memilih untuk menggunakan metode biaya untuk mengukur aset

tetapnya. Aset tetap, kecuali tanah, dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai

(jika ada).

Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu

dengan imbalan bunga.

Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara

langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya

perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang

diberikan diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang.

Efek-efek yang dimiliki terdiri dari obligasi yang diperdagangkan di bursa efek.

Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo.

Efek-efek pada awalnya disajikan sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi dan setelah pengakuan awal dicatat sesuai dengan

klasifikasi sebagai dimiliki hingga jatuh tempo.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah penanaman dana pada Bank Indonesia berupa deposit facility, term deposit

dan deposit facility syariah, sedangkan penempatan dana pada bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk penempatan

pada pasar uang (inter-bank call money ) dan deposito berjangka.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan amortisasi menggunakan metode suku bunga

efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan masing-masing

sebagai kredit yang diberikan dan piutang.

Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi atau

nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal

restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian

pokok kredit yang diberikan dan pendapatan bunga sesuai dengan syarat-syarat restrukturisasi.

Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau hubungan

antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit cadangan kerugian

penurunan nilai. Penerimaan kemudian atau penggantian asuransi atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan

sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan kerugian penurunan nilai, sedangkan

jika setelah tanggal laporan posisi keuangan dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya.

Bila terjadi penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari efek-efek yang dimiliki

hingga jatuh tempo yang (a) belum mendekati tanggal jatuh tempo, (b) sebelum diperolehnya jumlah pokok aset keuangan secara

substansial dan (c) bukan kejadian yang berada di luar kendali entitas, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh

entitas akan menyebabkan reklasifikasi atas semua efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia untuk

dijual, dan Bank tidak diperkenankan untuk mengklasifikasikan efek-efek sebagai dimiliki hingga jatuh tempo untuk tahun berjalan

dan untuk kurun waktu dua tahun mendatang.

Cadangan kerugian penurunan nilai diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai

sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2d.

Efek-efek dengan klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku

bunga efektif.

15

Page 165: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - (lanjutan)

j. Aset Tetap dan Aset Tidak Berwujud - (lanjutan)

Aset Tetap - (lanjutan)

1) Kepemilikan Langsung - (lanjutan)

Tahun Tarif

Bangunan

Bangunan Permanen

Bangunan Non Permanen

Bukan Bangunan

Kelompok I

Kelompok II

Kelompok III

Kelompok IV

2) Aset dalam penyelesaian

Aset Tidak Berwujud

Metode

12,50%

20 10%

Perangkat lunak yang dibeli oleh Bank dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian

penurunan nilai. Metode amortisasi, estimasi masa manfaat dan nilai residual pada setiap akhir tahun pelaporan dan disesuaikan

jika dianggap tepat.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan

yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan (dihitung

sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi

komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Nilai Perolehan Tanah adalah semua biaya dan beban yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, antara lain,

biaya perizinan, biaya dan pengukuran lokasi, biaya dan pajak-pajak yang berhubungan dengan hal tersebut, ditangguhkan dan

disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah yang ditangguhkan tersebut disajikan sebagai bagian dari akun

"Aset Lain-Lain" dalam laporan posisi keuangan, dan diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan

dengan menggunakan metode garis lurus dan juga menyatakan bahwa hak atas tanah tidak diamortisasi kecuali memenuhi

kondisi-kondisi tersebut yang telah ditentukan.

4

Lurus 10

Garis 5%20

Aset tidak berwujud diakui jika, dan hanya jika, biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal dan kemungkinan besar

Bank akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset tersebut. Aset tak berwujud terdiri dariperangkat lunak yang dibeli

Bank.

10%

Metode penyusutan, umur manfaat dan nilai sisa tetap ditelaah minimal setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian

terhadap beban penyusutan tahun berjalan.

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dicatat sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa

manfaat dikapitalisasi dan disusutkan. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang telah dijual dikeluarkan dari

kelompok aset tetap yang bersangkutan, dan atas laba atau rugi yang diperoleh/diderita dilaporkan dalam laporan laba rugi

komprehensif tahun yang bersangkutan.

50%

menurun 8 25%

ganda 16

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya dihapuskan dari akun

tersebut. Keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Pada setiap tanggal pelaporan, Bank melakukan penelaahan untuk memutuskan apakah terdapat indikasi penurunan nilai.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar harga perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi harga

perolehan akan direklasifikasi ke masing masing aset tetap pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan, dan

penyusutan mulai dibebankan pada saat itu.

Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar

nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai yang dipakai.

Aset tetap, kecuali tanah dan bangunan, disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining

balance method ). Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) . Aset tetap, kecuali

tanah, disusutkan dengan mengalokasikan harga perolehan sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:

Saldo

16

Page 166: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - (lanjutan)

k. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan

Bank menerapkan secara prospektif PSAK No.48 (Revisi 2014), "Penurunan Nilai Aset".

l. Beban Dibayar Dimuka

m. Liabilitas Segera

n. Simpanan Nasabah

Beban dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method ).

Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati.

Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan

perjanjian antara nasabah dengan Bank.

Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan suku

bunga efektif kecuali simpanan yang dinyatakan sebesar kewajiban Bank kepada nasabah. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan

secara langsung dengan perolehan simpanan nasabah dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima.

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak

terdapat transaksi tersebut, Bank menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-

perhitungan ini dibuatkan oleh pengali penilaian atau indikator nilai wajar yang tersedia.

Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya liabilitas atau diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari masyarakat maupun

dari bank lain. Liabilitas segera dinyatakan sebesar jumlah liabilitas Bank. Liabilitas segera diukur sebesar biaya perolehan

diamortisasi.

PSAK No.48 (Revisi 2014) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah

terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan

melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga

menentukan kapan entitas akan membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.

Simpanan dari nasabah adalah dana yang ditempatkan oleh masyarakat kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana.

Termasuk dalam akun ini adalah giro, tabungan, deposito berjangka dan bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.

Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat

melalui cek, kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah

pembayaran lainnya.

Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat

indikasi tersebut atau pada saat pengujian pada tanggal laporan atas penurunan nilai aset tertentu (yaitu aset tidak berwujud

dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwiil yang diperoleh dalam suatu

kombinasi bisnis) diperlukan, maka Bank akan membuat estimasi atas jumlah terpulihkan aset tersebut.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau unit

penghasilan kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya,kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk

yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya,

maka aset tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya.

Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif sebagai "rugi penurunan nilai".

Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto

sebelum pajak yang menggambarkan penilai pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko spesifik aset.

Kerugian penurunan nilai dari operasi berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif sesuai dengan kategori

biaya yang konsisten dengan fungsi aset yang diturunkan nilainya dan mensyaratkan manajemen Bank untuk menelaah nilai aset

untuk setiap penurunan dan penghapusan ke nilai wajar jika keadaan menunjukkan bahwa nilai tercatat tidak bisa diperoleh

kembali. Di lain pihak, pemulihan kerugian penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak

lagi terjadi. Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain periode berjalan.

17

Page 167: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - (lanjutan)

o Simpanan dari bank lain

p. Pinjaman yang Diterima

q. Pendapatan dan Beban Bunga

r. Pajak Penghasilan

Bank menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014) "Pajak Penghasilan".

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal posisi laporan keuangan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan

tersebut diturunkan apabila tidak lagi terdapat kemungkinan besar bahwa laba fiskal yang memadai akan tersedia untuk

mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan yang telah diakui sebelumnya.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang akan berlaku pada tahun saat aset direalisasikan atau

liabilitas diselesaikan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara subtantif telah diberlakukan pada

tanggal laporan posisi keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan untuk dan/atau pembalikan seluruh perbedaan temporer

selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, diakui sebagai ' Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Tangguhan"

dan termasuk dalam laba atau rugi neto tahun berjalan, kecuali untuk transaksi transaksi yang sebelumnya telah langsung

dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya

tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan pinjaman dikurangkan dari jumlah pinjaman yang diterima.

Pendapatan dan beban bunga diakui pada laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku

bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang

selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih cepat, digunakan periode yang lebih singkat)

untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.

Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh

persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang.

Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya.

Aset dan liabilitas atas pajak tangguhan dan pajak kini dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk

melakukan saling hapus.

Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan

persyaratan perjanjian pinjaman.

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang belum

dikompensasikan, sepanjang perbedaan temporer dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk

mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang.

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Bank mengajukan keberatan, pada

saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan.

Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka

pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga efektif awal.

Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 (Sembilan puluh) hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau

kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan

nilai (impairment ) dan pendapatan bunga tersebut akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami

penurunan nilai.

Beban pajak tahun berjalan ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak

tangguhan diakui atas perbedaan temporer aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal pelaporan.

Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan suku

bunga efektif. Biaya tambahan yang jumlahnya signifikan dan dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan dari

bank lain dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima.

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain dalam bentuk giro, tabungan, deposito berjangka dan interbank

call money.

18

Page 168: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - (lanjutan)

s. Program pensiun dan imbalan kerja

Imbalan kerja jangka pendek

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.

Program imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja

Program imbalan jangka panjang lainnya

Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja seperti pensiun, uang duka dan penghargaan dicadangkan dan diakui sebagai

biaya ketika jasa telah diberikan oleh pegawai yang memenuhi kriteria. Imbalan kerja ditentukan berdasarkan peraturan Bank dan

persyaratan minimum Undang Undang Tenaga Kerja No. 13/2003.

Program imbalan pasti

Bank memiliki program pensiun imbalan pasti untuk karyawan tetapnya. Program pensiun imbalan pasti didanai melalui pembayaran

kepada Dana Pensiun Pegawai Bank Pembangunan Daerah Sulteng yang ditentukan dengan perhitungan aktuaris secara berkala,

yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direksi No.49/SK/BPD-ST/2011 tanggal 1 Agustus 2011 dan telah disahkan oleh

Menteri Keuangan Republik Indonesia No.KEP-836/KM.10/2011 tanggal 14 November 2011 dan telah diubah berdasarkan SK Direksi

No.50/SK/BPD-ST/2015 tanggal 31 Juli 2015 dan telah disahkan berdasarkan Keputusan Dewan Komisioner OJK No.Kep-

566/NB.1/2015 tanggal 17 November 2015.

Program manfaat pasti merupakan program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan

pada saat pensiun yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi.

Jumlah kontribusi karyawan dalam progam pensiun ini ditetapkan sebesar 5% dari gaji dasar karyawan yang bersangkutan dan

sisanya ditanggung oleh Bank.

Beban liabilitas masa lampau diakui secara langsung di laporan laba rugi, kecuali pembayaran imbalan tersebut tergantung pada

apakah karyawan tetap bekerja selama periode waktu tertentu (periode vesting ). Dalam hal ini biaya jasa lalu diamortisasi secara

metode garis lurus sepanjang periode vesting .

Imbalan kerja jangka pendek seperti gaji, tunjangan, insentif dan imbalan jangka pendek lainnya diakui selama periode jasa

diberikan. Imbalan kerja jangka pendek diukur sebesar jumlah yang tidak didiskontokan.

Keuntungan atau kerugian aktuaria dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria sebagai kelebihan atas nilai yang lebih tinggi

antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada awal periode diamortisasi dan diakui

sebagai biaya atau keuntungan selama perkiraan rata rata sisa tahun jasa pegawai yang telah memenuhi kriteria.

Liabilitas imbalan kerja merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset

program serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti

dihitung sekali setahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit.

Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat

bunga obligasi pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam

mata uang yang sama dengan imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh

tempo imbalan yang bersangkutan.

Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat

bunga obligasi pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam

mata uang yang sama dengan imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh

tempo imbalan yang bersangkutan.

Bank harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan UU Ketenagakerjaan. Karena UU

Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya jumlah program

pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti. Perhitungan imbalan pensiun yang dilakukan oleh aktuaris

menunjukkan bahwa perkiraan imbalan yang disediakan oleh dana pensiun Bank akan melebihi imbalan pensiun minimal yang

ditentukan oleh UU Ketenagakerjaan, oleh karena itu, Bank tidak perlu melakukan penyesuaian atas imbalan pensiun yang

disediakannya.

Diluar program pensiun imbalan pasti, Bank juga memberikan imbalan yang bersifat jangka panjang lainnya, yaitu meliputi

penghargaan masa kerja, dan uang duka, penghargaan akhir masa jabatan direksi dan komisaris dan tunjangan hari tua pegawai dan

direksi.

19

Page 169: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - (lanjutan)

s. Program pensiun dan imbalan kerja - (lanjutan)

Program imbalan jangka panjang lainnya - (lanjutan)

Bonus dan tantiem

Uang penghargaan bagi Direksi

t. Perubahan kebijakan akuntansi

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

u. Penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi yang signifikan

Usaha yang berkelanjutan

Nilai wajar atas instrumen keuangan

Pertimbangan profesional dan estimasi signifikan dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan adalah sebagai

berikut:

Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan

bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui

adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.

Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif,

ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika statistik. Masukan (input)

untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati

tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup

pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul

mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.

PSAK No. 3 (2016) Laporan Keuangan Interim.

Sama seperti imbalan pensiun, liabilitas dan beban pendanaan penghargaan masa kerja, dan uang duka, penghargaan akhir masa

jabatan direksi dan komisaris dan tunjangan hari tua pegawai dan direksi dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan

metode projected unit credit.

Bank juga memberikan bonus kepada karyawan serta tantiem kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Estimasi besarnya cadangan

tersebut ditentukan berdasarkan pengalaman-pengalaman tahun sebelumnya, dengan memperhatikan kemampuan keuangan Bank,

dan kemudian dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Jika terdapat selisih antara jumlah bonus yang

dicadangkan dengan realisasinya, maka selisih tersebut dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang

relevan terhadap pelaporan keuangan Bank dan berlaku efektif pada atau setelah 1 Januari 2018:

PSAK No. 1 (2013) Penyajian laporan keuangan yang diadopsi dari IAS No.1.

PSAK No. 24 (2016) Imbalan Kerja, yang diadopsi dari IAS No. 19.

Pada saat penerbitan laporan keuangan, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru

dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Bank.

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat

pertimbangan-pertimbangan, taksiran-taksiran dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset,

liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan.

PSAK No. 46 (2014) Pajak Penghasilan, yang diadopsi dari IAS No. 12.

PSAK No. 48 (2014) Penurunan Nilai Aset, yang diadopsi dari IAS No. 36.

PSAK No. 50 (2014) Instrumen Keuangan, Penyajian, yang diadopsi dari IAS No. 32.

PSAK No. 60 (2016) Instrumen Keuangan, Pengungkapan, yang diadopsi dari IFRS No. 7.

PSAK No. 68 Pengukuran Nilai Wajar, yang diadopsi dari IFRS No.13.

Bank memberikan uang penghargaan kepada Direksi pada setiap akhir masa jabatannya. Besarnya uang penghargaan Direksi secara

bersama-sama ditetapkan sebesar 2.5% dari laba bersih setelah pajak tahun buku sebelum berakhirnya masa jabatan. Uang

penghargaan tersebut dicadangkan secara proporsional tiap tahun selama masa jabatan, yang diakui sebagai beban pada tahun

berjalan.

ISAK No. 26 (2014) Penilaian Kembali Derivatif Melekat, yang diadopsi dari IFRIC No. 9.

PSAK No. 55 (2014) Instrumen Keuangan, Pengakuan dan Pengukuran, yang diadopsi dari IAS No. 39.

20

Page 170: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - (lanjutan)

u. Penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi yang signifikan - (lanjutan)

Klasifikasi pada investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo

Aset keuangan tanpa harga kuotasi dalam pasar aktif

Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang

Penurunan nilai efek dimiliki hingga jatuh tempo

Penurunan nilai atas aset tidak produktif

-

-

-

Pengakuan pajak tangguhan

Nilai sekarang dari kewajiban pensiun

Perubahan yang signifikan dari cara penggunaan aset yang diperoleh atau strategi untuk bisnis secara keseluruhan; dan

Tren negatif industri dan ekonomi yang signifikan.

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo rugi fiskal dan perbedaan temporer sampai pada batas adanya kemungkinan bahwa

keuntungan yang dikenai pajak akan tersedia dimana kerugian dapat dimanfaatkan. Pertimbangan manajemen yang signifikan juga

diperlukan untuk menentukan jumlah dari aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan waktu yang mungkin terjadi dan

tingkatan dari keuntungan yang dikenakan pajak di masa yang akan datang bersama dengan strategi perencanaan pajak di masa

yang akan datang.

Biaya untuk program pensiun manfaat pasti dan imbalan pasca kerja ditentukan menggunakan penilaian aktuaria. Penilaian

aktuarial melibatkan pembuatan asumsi mengenai tingkat diskonto, tingkat pengembalian dari aset yang diharapkan, peningkatan

gaji di masa depan, tingkat kematian dan peningkatan jumlah pensiun di masa depan. Karena sifat jangka panjang rencana-rencana

ini, estimasi memiliki ketidakpastian yang signifikan.

Bank mengklasifikasikan aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah

ditetapkan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo. Klasifikasi memerlukan pertimbangan signifikan untuk memiliki investasi

tersebut sampai dengan jatuh tempo. Dalam membuat pertimbangan ini, Bank mengevaluasi intensi dan kemampuan untuk memiliki

investasi tersebut hingga jatuh tempo.

Bank mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, yaitu antara lain, apakah aset memiliki harga kuotasi atau tidak

dalam pasar aktif. Termasuk dalam evaluasi apakah aset keuangan memiliki kuotasi pasar dalam pasar aktif adalah penentuan

apakah harga yang dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dan apakah harga tersebut merepresentasikan transaksi pasar aktual dan

teratur terjadi yang dilakukan secara wajar.

Bank menelaah efek yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo pada setiap tanggal posisi keuangan untuk menilai

apakah telah terjadi penurunan nilai. Penurunan nilai atas investasi tersebut dinilai apakah terdapat penurunan signifikan atau

berkepanjangan nilai wajar dibawah nilai perolehan atau terdapat bukti objektif telah terjadi penurunan nilai. Penentuan apa yang

dimaksud dengan “signifikan” dan “berkepanjangan” membutuhkan pertimbangan dari Bank. Dalam menentukan pertimbangan,

Bank mengevaluasi diantaranya faktor, pergerakan harga pasar historis dan jangka waktu serta lama perpanjangan di mana nilai

wajar dari investasi kurang dari biayanya.

Kinerja dibawah rata-rata yang signifikan yang relatif terhadap hasil historis atau proyeksi hasil operasi yang diharapkan di

masa yang akan datang;

Bank menelaah kredit yang diberikan yang signifikan secara individual dan piutang pada setiap tanggal laporan posisi keuangan

untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Secara khusus, justifikasi oleh

manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam

estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi tentang situasi keuangan debitur dan nilai realisasi bersih agunan. Estimasi-estimasi

ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual yang mungkin berbeda, yang tercermin dalam

perubahan di masa mendatang penyisihan penurunan nilai tersebut.

Bank melakukan penilaian atas penurunan nilai pada aset non finansial kapan saja terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang

mengindikasikan bahwa nilai tercatat pada suatu aset mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Faktor-faktor yang dianggap penting

oleh Bank yang dapat memicu adanya ulasan atas penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

21

Page 171: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. KAS

Kas Besar

Kas Head Teller

Kas ATM

Kas Dalam Perjalanan

Jumlah Kas

4. GIRO PADA BANK INDONESIA

Rupiah

Jumlah Giro pada Bank Indonesia

-

-

-

-

-

-

-

-

-

a.

b.

Dana pihak ketiga yang mencakup giro, tabungan, dan deposito dalam Rupiah dan valuta asing, tidak termasuk dana antar bank; dan

surat-surat berharga dalam Rupiah dan valuta asing yang memenuhi persyaratan tertentu yang diterbitkan oleh Bank untuk

memperoleh sumber pendanaan.

2018 2017

370.688.114.448 299.613.110.187

370.688.114.448 299.613.110.187

GWM LFR adalah simpanan minimum dalam Rupiah yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank

Indonesia sebesar persentase tertentu dari DPK yang dihitung berdasarkan selisih antara LFR yang dimiliki oleh Bank dengan LFR Target.

Loan to Funding Ratio yang selanjutnya disingkat LFR adalah rasio kredit yang diberikan kepada pihak ketiga dalam Rupiah dan valuta

asing, tidak termasuk kredit kepada bank lain, terhadap:

GWM Primer adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia,

sedangkan GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank berupa SBI, Surat Utang Negara (SUN) dan/atau

kelebihan saldo Rekening Giro Rupiah Bank dari GWM Utama yang dipelihara di Bank Indonesia.

Sesuai PBI No. 18/14/PBI/2016 tanggal 22 Agustus 2016 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor

15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Dalam Rupiah Dan valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional ditetapkan

besaran dan parameter yang digunakan dalam perhitungan GWM LFR sebagai berikut:

Batas bawah LFR target sebesar 80%

Batas atas LFR target sebesar 92%

KPMM Insentif sebesar 14%

Paramater Disinsentif bawah sebesar 0.1

Paramater Disinsentif atas sebesar 0.2

Sejak 16 Maret 2016 GWM Primer menjadi sebesar 6.5% sesuai dengan PBI No.18/3/PBI/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Perubahan

Ketiga Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Dalam Rupiah Dan valuta Asing

Bagi Bank Umum Konvensional.

Sejak 1 Juli 2017 GWM Primer menjadi secara harian dan secara rata-rata. Rasio Kewajiban GWM Primer yang sebelumnya adalah

sebesar 6.5% dan wajib dipenuhi secara harian, diubah menjadi: GWM yang wajib dipenuhi secara harian sebesar 5% dan GWM yang

wajib dipenuhi secara rata-rata sebesar 1.5% selama periode tertentu sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/6/PBI/2017

tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013 Tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Dalam

Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional dan Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) No19/4/PADG/2017 Tanggal 28

April 2017 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional.

140.440.204.600 139.657.301.250

2018 2017

123.210.004.600 125.851.401.250

- -

17.230.200.000 13.805.900.000

- -

Sejak 16 Juli 2018 GWM yang wajib dipenuhi secara harian sebesar 4,5 % dan GWM yang wajib dipenuhi secara rata-rata sebesar 2%

selama periode tertentu sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/3/PBI/2018 tentang Tentang Giro Wajib Minimum Bank

Umum Dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional.

Sesuai PADG No. 20/11/PADG/2018 tentang Rasio Intermediasi Makroprudensial dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial bagi Bank

Umum Konvensional, Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yang berlaku pada tanggal 31 Mei 2018 ditetapkan parameter yang

digunakan dalam perhitungan GWM sebagai berikut:

Giro RIM adalah saldo giro dalam rekening giro rupiah di Bank Indonesia yang wajib dipelihara oleh Bank untuk pemenuhan RIM.

Rasio Intermediasi Makroprodensial (RIM) adalah rasio hasil perbandingan antara:

kredit yang diberikan dalam rupiah dan valuta asing

surat berharga korporasi dalam rupiah dan valuta asing yang memenuhi persyaratan tertentu yang dimiliki Bank.

terhadap

22

Page 172: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

4. GIRO PADA BANK INDONESIA - (lanjutan)

a.

b.

-

-

-

-

-

-

-

Rasio Giro Wajib Minimum pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar:

Primer

Sekunder

LFR/LDR

5. GIRO PADA BANK LAIN

a. Berdasarkan nama bank

Bank Pemerintah:

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

PT. Bank Syariah MandiriPT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

PT. Bank Negara Indonesia Syariah

PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah

Jumlah Bank Pemerintah

Bank Pembangunan Daerah:

PT. Bank DKI

PT. Bank Sulselbar

Jumlah Bank Pembangunan Daerah

Bank Swasta:

PT. Bank Danamon Tbk.

PT. Bank Internasional Indonesia Tbk.

PT. Bank Mega Tbk (pihak berelasi)

PT. Bank Panin

PT. Bank Muamalat Tbk.

PT. Bank SinarmasTbk.

PT. Bank CIMB Niaga

PT. Bank National Nobu

Jumlah Bank Swasta

Jumlah

b. Berdasarkan Kolektabilitas

744.638.492 1.130.348.470

3.210.089.241 4.014.842.676

Suku bunga efektif rata-rata setahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah 1%.

Seluruh giro pada bank lain digolongkan lancar. Manajamen berpendapat tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai terhadap

Giro Bank Sulteng pada Bank lain.

31.540.096 31.975.096

2.949.889 3.289.889

4.684.390 86.615.873

20.286.138 319.947.401

36.524.450 35.656.921

76.004.760 76.417.834

549.903.411 552.759.411

49.269.807 49.342.965

10.000.000 10.000.000

15.060.143 15.060.143

76.624.398 76.624.398

91.684.541 91.684.541

2.373.766.209 2.792.809.665

8.675.628 1.730.876

44.770.851 45.010.851

22.516.841 22.869.000

1.063.789.433 1.500.234.294

314.920.059 822.941.119

882.568.946 364.366.603

0,00% 0,94%

2018 2017

2018 2017

9,00% 7,47%

4% 4%

DPK Bank dalam bentuk giro,tabungan, dan simpanan berjangka/deposito dalam rupiah dan valuta asing, tidak termasuk dana

antarbank

surat berharga dalam rupiah dan valuta asing yang memenuhi persyaratan tertentu, yang diterbitkan oleh Bank untuk

memperoleh sumber pendanaan.

Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) adalah cadangan likuiditas minimum dalam rupiah yang wajib dipelihara oleh Bank

dalam bentuk surat berharga yang memenuhi persyaratan tertentu, yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar

persentase tertentu dari DPK Bank.

PLM ditetapkan sebesar 4% dari DPK Bank Dalam Rupiah.

Batas bawah RIM target sebesar 80%

Batas atas RIM target sebesar 92%

KPMM Insentif sebesar 14%

Paramater Disinsentif bawah sebesar 0.1

Paramater Disinsentif atas sebesar 0.2

23

Page 173: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN

Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dalam mata uang rupiah

a. Berdasarkan jenis dan jatuh tempo

Call Money Depo Facility

Call Money

Deposit on Call dan Deposito Berjangka

Jumlah Berdasarkan jenis dan jatuh tempo

b. Berdasarkan penerbit

Bank Indonesia (Call Money Depo Facility )

Call money

PT. Bank Victoria

PT. Bank Bukopin

Jumlah Call money

Deposit on call / Deposito Berjangka

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

PT. Bank National Nobu

Jumlah Deposit on call / Deposito Berjangka

Jumlah Berdasarkan penerbit

c. Tingkat suku bunga per tahun

Call money (Fasbi)

Interbank call money

Deposito berjangka

Deposit on call

d. Berdasarkan kolektibilitas

7. EFEK-EFEK

a. Berdasarkan Jenis dan tujuan

Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Obligasi

Sertifikat Bank Indonesia

Sertifikat Deposito Bank Indonesia

Negotiable Certificate Deposit

Reverse Repo

Medium Term Note

Surat Berharga Repo

Diskonto yang belum diamortisasi

Jumlah Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

95.083.280.700 244.239.600.000

(517.135.000) (3.443.899.196)

355.408.615.000 469.795.700.804

- -

- 150.000.000.000

- 15.000.000.000

- 15.000.000.000

2018 2017

39.000.000.000 49.000.000.000

5,30% - 5,65%

6,40% - 7,30% -

Manajemen tidak membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai atas penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain karena

seluruh penempatan tersebut digolongkan lancar.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang digunakan sebagai

jaminan.

221.842.469.300 -

225.000.000.000 -

526.200.000.000 237.058.770.359

251.200.000.000 212.058.770.359

2018 2017

5,25% 3,25% - 4,00%

7,30% - 7,50%

4,25%5,9%

970.000.000.000 100.000.000.000

1.496.200.000.000 337.058.770.359

50.000.000.000 50.000.000.000

20.000.000.000 -

1.496.200.000.000 337.058.770.359

2018 2017

50.000.000.000 25.000.000.000

Januari 2019 275.000.000.000 25.000.000.000

Januari 2019 970.000.000.000 100.000.000.000

900.000.000.000 50.000.000.000

Jatuh tempo 2018 2017

Januari 2019 251.200.000.000 212.058.770.359

24

Page 174: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

7. EFEK-EFEK - (lanjutan)

a. Berdasarkan Jenis dan tujuan - (lanjutan)

Tersedia untuk dijual

Sertifikat Bank Indonesia

Sertifikat Deposito Bank Indonesia

Surat Perbendaharaan Negara (SPN)

Reksadana

Jumlah Tersedia untuk dijual

Penyisihan Kerugian

Jumlah bersih Berdasarkan Jenis dan tujuan

b. Berdasarkan penerbit

Bank Indonesia

Sertifikat Bank Indonesia

Sertifikat Deposito Bank Indonesia

Reverse Repo

Surat Berharga Repo

Diskonto yang belum diamortisasi

Jumlah Bank Indonesia

Bank

PT. BPD Sulut

PT. BPD Jawa Tengah

PT. Bank BJB

PT. Bank Lampung

PT. Bank NTT

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

PT. Bank Mandiri

PT. Bank Mandiri Taspen Pos

PT. Bank Exim

PT. Bank Victoria

Diskonto yang belum diamortisasi

Jumlah Bank selain Bank Indonesia

Selain Bank

PT. Federal International Finance (FIF)

PT. Waskita Karya

Lancar Victoria Merkurius

Maybank Dana Pasar Uang

Insight Money

PNM Dana Tunai

Cipta Dana Cash

Bahana Dana Likuid

MNC Dana Lancar

Trims Kas 2

Mandiri Investa Pasar Uang

Jumlah Selain Bank

Jumlah

Penyisihan Kerugian

Jumlah Bersih Berdasarkan penerbit

-

2018 2017

4.000.000.000 4.000.000.000

5.000.000.000 5.000.000.000

- 10.000.000.000

- 5.000.000.000

- 65.000.000.000

- 90.000.000.000

- 35.000.000.000

- 25.000.000.000

- 20.000.000.000

5.000.000.000 5.000.000.000

- 110.000.000.000

- 105.000.000.000

- 80.000.000.000

37.482.865.000 92.190.623.245

3.000.000.000

1.408.357.504.655

500.884.255.885 1.408.357.504.655

(1.780.269.345)

- 15.000.000.000

- 70.000.000.000

-

500.884.255.885

- 2.000.000.000

1.000.000.000 3.000.000.000

1.000.000.000 605.000.000.000

-

1.000.000.000 2.000.000.000

10.000.000.000 29.970.892.590

(517.135.000)

8.000.000.000

95.083.280.700 244.239.600.000

- (1.663.629.850)

462.401.390.885 711.166.881.410

10.000.000.000 10.000.000.000

2018 2017

145.475.640.885 -

- 468.590.911.260

- -

500.884.255.885 1.408.357.504.655

145.475.640.885

318.590.911.260

- 19.970.892.590

- 600.000.000.000

938.561.803.851

-

145.475.640.885 -

221.842.469.300

25

Page 175: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

7. EFEK-EFEK - (lanjutan)

c. Berdasarkan peringkat

PT. BPD Sulut (pihak berelasi)

PT. Federal International Finance (FIF)

PT. Bank Mandiri Taspen Pos

PT. Waskita Karya

PT. Federal International Finance (FIF)

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

PT. BPD Jawa Tengah

PT. Bank Exim

PT. Bank Mandiri

PT. Bank Lampung

PT. Bank Victoria

d. Berdasarkan jangka waktu

Kurang dari 1 tahun

1 sampai dengan 5 tahun

Lebih dari 5 tahun

Jumlah

e. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo

Kurang dari 1 tahun

1 sampai dengan 5 tahun

Lebih dari 5 tahun

Jumlah

f. Tingkat Suku Bunga

Sertifikat Bank Indonesia

Sertifikat Deposito Bank Indonesia

NCD

Reverse Repo

Obligasi

Medium Term Note

g. Berdasarkan Kolektibilitas

A

BBB BBB

6,75%

6,35% - 6,50% 4,50% - 4,60%

7,80% - 12.25% 7,40% - 12.25%

Seluruh efef-efek pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 digolongkan lancar, dan tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas

efek-efek tersebut.

6,75% -

- 6,85% - 7,50%

- 7,10% - 9%

28.482.865.000 38.138.108.333

- -

500.884.255.885

2018 2017

5% - 5,35%

500.884.255.885

2018 2017

472.401.390.885 1.370.219.396.322

462.401.390.885 1.331.137.774.000

35.482.865.000 77.219.730.655

3.000.000.000 -

1.408.357.504.655

1.408.357.504.655

- AAA

AAA AAA

2018 2017

2018 2017

AA AA

Peringkat obligasi berdasarkan hasil pemeringkatan oleh PT. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada tanggal 31 Desember 2018

dan 2017 adalah sebagai berikut:

A- A-

- AAA

AAA AAA

A

- A

Peringkat obligasi berdasarkan hasil pemeringkatan oleh PT Fitch Ratings Indonesia ('Fitc') pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017

adalah sebagai berikut:

2018 2017

A A

- AAA

26

Page 176: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

8. KREDIT YANG DIBERIKAN

Seluruh kredit yang diberikan dalam mata uang Rupiah.

a. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas

Pihak Berelasi

Modal Kerja

Konsumsi

Jumlah

Pihak Ketiga

Modal Kerja

Investasi

Konsumsi

Jumlah

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Jumlah Bersih

Lancar

Perhatian Khusus

Kurang Lancar

Diragukan

Macet

Jumlah

Lancar

Perhatian Khusus

Kurang Lancar

Diragukan

Macet

Jumlah

b. Berdasarkan sektor ekonomi

Pertanian

Pertambangan

Perindustrian

Perdagangan/Restoran & Hotel

Konstruksi

Pengangkutan

Jasa dunia usaha

Lain-lain

Jumlah

Penyisihan Kerugian

Jumlah Bersih

(45.239.505.995) (35.675.349.941)

3.419.159.077.368 2.958.698.891.267

6.337.708.992 1.096.101.996

5.996.950.543 18.836.183.247

3.228.115.104.477 2.852.478.886.828

1.981.879.618 445.123.995

69.716.826.966 58.672.091.189

129.095.639.793 57.275.338.897

4.344.447.377 3.360.515.063

18.810.025.597 2.209.999.994

33.605.396.732 32.994.174.196

2.994.374.241.208 35.675.349.941

99.146.367.632 649.809.228

4.302.550.794 258.803.199

2.847.096.640 835.150.119

3.464.398.583.363 2.994.374.241.208

3.464.398.583.363 45.239.505.995

2017

Nilai tercatat

2.854.472.829.410 937.413.200

2018 2017

5.536.305.520 323.431.151

4.112.536.062 876.789.375

42.431.329.780 42.431.329.780

Nilai tercatat

3.339.549.215.084 1.129.175.243

72.769.196.918 478.780.447

Cadangan kerugian

Cadangan kerugian

(45.239.505.995) (35.675.349.941)

3.419.159.077.368 2.958.698.891.267

2018

3.210.244.906.377 2.838.298.328.998

3.448.402.040.495 2.980.810.622.018

3.464.398.583.363

195.562.840.214 133.247.730.307

42.594.293.904 9.264.562.713

Dari jumlah di atas, kredit yang diberikan kepada pihak yang berelasi per 31 Desember 2018 dan 2017 adalah kredit yang diberikan

kepada para karyawan kunci meliputi Direksi, Komisaris, dan keluarga.

2.994.374.241.208

91.500.000 100.000.000

15.905.042.868 13.463.619.190

15.996.542.868 13.563.619.190

2018 2017

27

Page 177: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

8. KREDIT YANG DIBERIKAN - (lanjutan)

b. Berdasarkan sektor ekonomi - (lanjutan)

Matriks kredit yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi dan kolektabilitas Bank Indonesia

c. Berdasarkan jangka waktu

Berdasarkan jangka waktu perjanjian

Kurang dari atau sama dengan 1 tahun

Lebih dari 1 tahun sampai 2 tahun

Lebih dari 2 tahun sampai 5 tahun

Lebih dari 5 tahun

Jumlah

Dikurangi:

Cadangan kerugian penurunan nilai

Jumlah kredit yang diberikan - bersih

Berdasarkan sisa umur jatuh tempo

Kurang dari atau sama dengan 1 tahun

Lebih dari 1 tahun sampai 2 tahun

Lebih dari 2 tahun sampai 5 tahun

Lebih dari 5 tahun

Jumlah

Dikurangi:

Cadangan kerugian penurunan nilai

Jumlah kredit yang diberikan - bersih

d. Berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga

Pihak Berelasi

Pihak Berelasi (Keluarga direksi dan karyawan kunci)

Pihak Ketiga

Jumlah

Dikurangi:

Cadangan kerugian penurunan nilai

Jumlah pihak berelasi dan pihak ketiga - bersih

3.464.398.583.363

3.419.159.077.368 2.958.698.891.267

15.996.542.868

3.448.402.040.495

3.013.817.343.202 2.598.907.707.266

3.464.398.583.363 2.994.374.241.208

(45.239.505.995) (35.675.349.941)

13.563.619.190

2.980.810.622.018

2.994.374.241.208

(45.239.505.995) (35.675.349.941)

3.419.159.077.368 2.958.698.891.267

168.193.418.568 127.069.385.939

31.392.572.902 63.843.070.022

250.995.248.691 204.554.077.981

(45.239.505.995) (35.675.349.941)

3.419.159.077.368 2.958.698.891.267

2018 2017

163.759.286.278 86.933.594.758

3.139.373.100.655 2.769.879.910.454

3.464.398.583.363 2.994.374.241.208

Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu

yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut:

2018 2017

131.817.174.280 103.294.949.517

29.449.022.151 34.265.786.479

16.321.341.584 2.836.157.545.244

Jumlah 2.859.349.159.781 94.751.369.044 4.242.550.794 3.038.211.932 32.992.949.658 35.675.349.941 2.958.698.891.267

Lain-lain 2.755.029.920.549 76.508.725.773 3.285.168.561 2.837.025.379 14.818.046.567

1.246.411 1.094.855.585

5.828.339.650 154.016.353 - - 12.853.827.245 12.889.949.552 5.946.233.695

1.096.101.996 - - - -

5.008.941.058 53.663.150.131

47.101.892.968 8.688.902.962 709.048.901 - 775.494.066 1.415.120.822 55.860.218.074

44.530.710.102 9.163.062.521 248.333.332 201.186.553 4.528.798.681

1.122.680 2.208.877.314

445.123.995 - - - - 1.052.522 444.071.473

2.209.999.994 - - - -

Nilai Bersih

3.107.070.528 236.661.435 - - 16.783.100 36.575.312 3.323.939.751

45.239.505.995 3.419.159.077.368

2017

Lancar Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet CKPN

Jumlah 3.339.549.215.084 72.769.196.918 5.536.305.520 4.112.536.062 42.431.329.780

2.573.780.468 3.423.170.075

Lain-lain 3.139.966.245.981 60.133.271.841 4.031.655.377 4.054.453.806 19.929.477.472 21.822.236.252 3.206.292.868.225

Jasa Dunia Usaha 3.404.211.962 29.166.660 2.563.571.921

Perdagangan, Restoran dan Hotel

Perindustrian

11.268.349.290 117.827.290.503

5.937.913.902 35.408.484 - - 364.386.606 387.132.530 5.950.576.462

107.046.998.855 10.923.529.276 345.791.406 10.779.320.256

13.728.407 1.968.151.211

60.547.930.724 890.166.447 8.278.729.795 8.449.639.609 61.267.187.357

1.493.576.552 488.303.066 - - -

Pertambangan 18.810.025.597 - - - - 70.539.613 18.739.485.984

Pertanian 2.342.311.510 269.351.144 1.158.858.737 58.082.256 515.843.730

2018

Sektor Ekonomi Lancar Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet CKPN Nilai Bersih

654.099.825 3.690.347.552

Jasa Dunia Usaha

Pengangkutan

Konstruksi

Perdagangan, Restoran dan Hotel

Perindustrian

Pertambangan

Pertanian

Sektor Ekonomi

Pengangkutan

Konstruksi

28

Page 178: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

8. KREDIT YANG DIBERIKAN - (lanjutan)

e. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun

Kredit yang diberikan

f. Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi

Pertanian

Pertambangan

Perindustrian

Perdagangan/Restoran & Hotel

Konstruksi

Pengangkutan

Jasa dunia usaha

Lain-lain

Jumlah

Pertanian

Pertambangan

Perindustrian

Perdagangan/Restoran & Hotel

Konstruksi

Pengangkutan

Jasa dunia usaha

Lain-lain

Jumlah

g. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai

Saldo awal

Cadangan kerugian penurunan nilai

kolektif:

Penambahan (pemulihan) kerugian

penurunan nilai selama tahun berjalan

Penghapusbukuan selama tahun berjalan

Saldo akhir

h. Informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan telah memadai.

Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual,

deposito berjangka atau jaminan lain yang dapat diterima oleh perbankan.

Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit perorangan lainnya.

Kredit yang diberikan kepada karyawan bank merupakan kredit untuk membeli rumah, kendaraan dan keperluan lainnya yang

dibebani bunga sebesar 7% per tahun dengan jangka waktu kredit berkisar antara 1 (satu) tahun sampai dengan 15 (lima belas)

tahun yang dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan dari karyawan yang bersangkutan.

45.239.505.995 35.675.349.941

2018 2017

35.675.349.941

Pembentukan CKPN dilakukan dengan menggunakan Metode Migration Analysis dan data histori 3 (tiga) tahun (Tahun 2016 sampai

dengan Tahun 2018). Sampai dengan posisi 31 Desember 2018 telah dilakukan review atas pembentukan CKPN tersebut.

Perhitungan CKPN Bank Sulteng berpedoman pada Pedoman penerapan PSAK 50 dan 55 (Revisi 2014), sesuai Keputusan Direksi Bank

Sulteng No.76/BPD-ST/PMSR/X/2015 tanggal 23 Desember 2015 dan Keputusan Direksi Nomor 133/BPD/ST/OPR/XI/2017 tentang

Pedoman Teknis penyusunan dan perhitungan tarif cadangan kerugian atas penurunan nilai (CKPN) metode Migration Analysis

PT.Bank Sulteng.

Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera adalah kredit dengan dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan yang diterbitkan oleh

Bank Sulteng kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam rangka pemilikan rumah sejahtera yang dibeli dari pelaku

pembangunan. Kerdit ini merupakan kerja sama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan Bank Sulteng.

12.853.827.245

20.940.240.506

40.273.712.383 34.086.902.976

-

12.853.827.245

15.731.107.332

35.031.105.233

644.244.708

4.978.318.566

1.484.542.967

-

16.783.100

-

-

9.564.156.054

-

52.080.171.362

2017

Kredit bermasalah Cadangan kerugian

43.631.550.305

-

4.623.805.558

861.379.741

-

364.386.606

2.563.571.921 2.563.571.921,01

28.015.586.655

-

8.278.729.795

11.125.111.662

2018

Kredit bermasalah

1.732.784.723

-

Cadangan kerugian

642.993.430

-

-

8.278.729.795

10.809.801.123

364.386.605,69

20.972.067.430,43

2018

9,88%

2017

13,15%

16.783.100

-

29

Page 179: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

8. KREDIT YANG DIBERIKAN - (lanjutan)

h. Informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan - (lanjutan)

Tidak terdapat kredit yang direstrukturisasi dan kredit sindikasi selama tahun 2018 dan 2017.

9. ASET TETAP

Syarat, kondisi dan perlakuan kredit yang diberikan kepada pihak hubungan istimewa sama dengan yang diberikan kepada pihak

ketiga.

23.034.030.699 - 4.620.484.329

15.156.617.360

Jumlah

3.765.853.716

Kendaraan 1.232.188.045 155.525.000 - - 1.387.713.045

Mesin Kantor 15.202.664.513 2.656.814.584 - - 17.859.479.097

362.714.056

77.812.013.857 96.225.560.227

Harga Perolehan

Perabot Kantor (15.179.573.721) (2.630.258.001) - - (17.809.831.723)

Mesin Kantor (12.541.505.847) (3.057.005.553) - - (15.598.511.400)

Akumulasi Penyusutan Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Jumlah 96.225.560.227

Aset Dalam Penyelesaian 12.381.368.986 7.042.814.474 - 4.267.566.100

Perabot Kantor 20.021.650.416 2.305.369.754 - 352.918.229 21.974.101.941

Perabot Rumah Dinas 204.557.556 158.156.500 - -

Jumlah 74.381.103.895 9.816.005.575 - 352.918.229 83.844.191.241

Aset Dalam Penyelesaian 3.430.909.962 13.218.025.124 - 4.267.566.100 12.381.368.986

Jumlah

Perabot Rumah Dinas (191.381.689) (107.503.428) - - (298.885.117)

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Tanah 2.435.207.954 2.197.800.000 - 4.633.007.954

Bangunan Kantor 32.958.571.432 902.750.000 - 33.861.321.432

Rumah Dinas 2.326.263.979 1.439.589.737 -

113.650.769.076

Kendaraan (1.104.791.135) - - 412.468.247 (692.322.888)

Rumah Dinas (228.449.021) (180.945.388) - - (409.394.409)

Bangunan Kantor (6.468.089.355) (2.011.785.709) - - (8.479.875.064)

70.361.948.476

Jumlah (35.713.790.766)

2017

83.844.191.241 12.626.191.101 - 410.834.000 98.494.151.716

Perabot Rumah Dinas 362.714.056 129.493.000 - - 492.207.056

Nilai Buku 60.511.769.461

19.669.005.575 - 4.678.400.100

Perabot Kantor 21.974.101.941 - - - 24.408.705.315

Mesin Kantor 17.859.479.097 3.941.298.062 - - 21.800.777.159

Kendaraan 1.387.713.045 - - 410.834.000 976.879.045

Rumah Dinas 3.765.853.716 167.865.000 - 3.933.718.716

Bangunan Kantor 33.861.321.432 6.064.620.039 - - 39.925.941.470

Tanah 4.633.007.954 2.322.915.000 - 6.955.922.954

Penghapusbukuan kredit ini bukan merupakan hapus tagih, sehingga upaya penagihan tetap dilakukan.

2018

Harga Perolehan Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, tidak terdapat pelanggaran ataupun pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit

(BMPK) kepada pihak ketiga dan pihak berelasi. Bank telah sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan Bank Indonesia.

Pada tahun 2018 terdapat pembiayaan kredit investasi atas pembangunan Jalan Tol Pemalang - Batang kepada debitur PT.Pemalang

Batang Tol Road (Group PT.Waskita Raya). Pembiayaan ini dibiayai secara sindikasi oleh beberapa Bank/Lembaga Keuangan yang

mana Bank BNI sebagai arranger dengan partisipasi plafond sebesar Rp.50.000.000.000,- sampai dengan 31 Desember 2018. Fasilitas

tersebut telah ditarik sebesar Rp. 40.424.323.208,-.

Pada tanggal 31 Desember 2018, rasio NPL-gross dan rasio NPL-net adalah masing-masing sebesar 1.50% dan 0.20% sedangkan pada

posisi 31 Desember 2017, rasio NPL-gross dan rasio NPL-net adalah masing-masing sebesar 1.36% dan 0.17% yang dihitung

berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011.

Pada Tahun 2017 dan 2018 Bank Sulteng tidak melakukan penghapusan kredit.

- 412.468.247 (43.288.820.600) (7.987.498.080)

-

30

Page 180: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

9. ASET TETAP - (lanjutan)

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi terjadinya penurunan nilai pada aset tetap.

10. ASET TIDAK BERWUJUD

Aset Tak Berwujud

Aset Tak Berwujud

Aset Tak Berwujud

Aset Tak Berwujud

Aset tetap telah di asuransikan pada PT. Asuransi Bangun Askrida dengan nilai pertanggungan sebesar Rp.92.123.337.632,- dan

Rp.57.285.937.502,- per tanggal 31 Desember 2018 dan 2017. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah

mencukupi untuk menutup kerugian yang terjadi.

Harga Perolehan Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

2.505.250.000 184.800.000 - - 2.690.050.000

- (191.381.689)

Perabot Kantor

Jumlah 2.505.250.000 184.800.000 - - 2.690.050.000

Akumulasi Amortisasi

(334.033.333) (250.525.000)

Jumlah

2.105.491.667

(35.713.790.766)

60.511.769.461

- (26.864.284.510) (8.849.506.257) -

(92.116.837) (136.332.184) - - (228.449.021)

Kendaraan (961.442.251) (143.348.884) - - (1.104.791.135)

Mesin Kantor (9.477.739.335) (3.063.766.512) - - (12.541.505.847)

Saldo Akhir

Bangunan Kantor (4.536.589.438) (1.931.499.916) - - (6.468.089.355)

Perabot Rumah Dinas (115.893.124) (75.488.565) -

Nilai Buku 50.947.729.347

Rumah Dinas

Reklasifikasi

(11.680.503.525)

Akumulasi Penyusutan

(3.499.070.196) - - (15.179.573.721)

Saldo Awal Penambahan Pengurangan

Aset tetap dalam penyelesaian sebesar Rp.15.156.617.360,- dan Rp.12.381.368.986,- adalah bangunan kantor dan inventaris dalam

penyelesaian yang masih dalam proses pengerjaan pada Kantor Pusat per tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

Sesuai dengan PSAK 1 (Revisi 2013), PSAK 16 (Revisi 2011) dan PSAK 19 (Revisi 2010) untuk penyajian aset tidak berwujud per 31

Desember 2017 dengan nilai buku sebesar Rp.2.105.491.667,- yang terdiri dari nilai perolehan aset tidak berwujud sebesar

Rp.2.690.050.000,-, serta akumulasi amortisasi aset tidak berwujud per 31 Desember 2017 sebesar Rp.584.558.333,- disajikan terpisah

dari aset tetap.

Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

Jumlah

2.588.416.667

Akumulasi Amortisasi

(584.558.333)

2017

Nilai Buku 2.105.491.667

(584.558.333)

-

- - (835.083.333)

2018

Harga Perolehan Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

2.690.050.000 733.450.000 - - 3.423.500.000

2.690.050.000 733.450.000 - - 3.423.500.000

-

- (835.083.333)

Jumlah (584.558.333) (250.525.000)

(250.525.000)

-

-

Jumlah (334.033.333) (250.525.000)

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai aset tidak berwujud.

Di tahun 2017 penyajian aset tidak berwujud telah disajikan kembali secara terpisah dari aset tetap sesuai dengan PSAK 1 (Revisi 2013),

PSAK 16 (Revisi 2011) dan PSAK 19 (Revisi 2010) dengan nilai buku sebesar Rp.2.105.491.667,- yang terdiri dari nilai perolehan sebesar

Rp.2.690.050.000,-, serta akumulasi amortisasi per 31 Desember 2017 sebesar Rp.584.558.333,- dan tahun 2016 dengan nilai buku

sebesar Rp.2.171.216.667,- yang terdiri dari nilai perolehan sebesar Rp.2.505.250.000,-, serta akumulasi amortisasi per 31 Desember

2016 sebesar Rp.334.033.333,-.

Nilai Buku 2.171.216.667

- (584.558.333)

31

Page 181: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

11. BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN ASET LAIN-LAIN

Uang Muka Kepada Pihak Ketiga

Persediaan

Beban Dibayar Dimuka

Tagihan ATM Bersama

Tagihan Link Telkom

Pendapatan Yang Masih Akan Diterima

Aset Lainnya

Panjar Uang Muka PPh Pasal 25

Jumlah

Penjelasan atas Beban Dibayar Dimuka dan Aset Lain-lain adalah sebagai berikut:

a. Persediaan

Persediaan Barang Cetakan dan Formulir

Persediaan Alat Tulis Kantor

Persediaan Buku Cek dan Bilyet Giro

Persediaan barang iklan dan promosi

Jumlah

b. Beban Dibayar di Muka

Beban Personalia

Beban Sewa Gedung

Beban Sewa Mesin-mesin Kantor

Beban Asuransi Aset Tetap

Panjar Marketing Fee Kredit

Jumlah

c. Pendapatan Bunga Yang Masih akan Diterima

Jasa Bank Persepsi

Bunga Kredit

Bunga Deposito Berjangka

Bunga Deposito on Call

Bunga Call Money

Lainnya

Jumlah

12. LIABILITAS SEGERA

Kiriman Uang

Dana Titipan

Titipan Pajak Penghasilan

Kewajiban ATM Bersama

Standing Instruction (SI) Gaji

Standing Instruction (SI) Kredit

Pelimpahan ATM Bersama

Kewajiban Link - Telkom

Kewajiban Payment Telkomsel

Kewajiban BPD Net Online

Kewajiban Biller ATM

Angsuran Asset Sales

Setoran Deposito Jatuh Tempo

Cadangan Remunerasi

Kewajiban atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali

Jumlah

-

4.680.000 -

- 140.920.578

2.398.710

6.304.179.500 85.449.679.500

221.842.469.300 262.336.623.750

1.522.761.767

8.065.577.732 13.384.445.525

49.023.291 61.476.243

299.677.400.874 438.105.212.228

2.632.000

14.123.527 8.466.392

189.497.634 229.670.713

4.770.053.591 1.947.277.612

291.200.004 192.838.570

1.470.375.249 2.421.447.679

2018 2017

2018 2017

43.473.713.925

37.636.483

32.152.778

2.919.074.189

62.567.428.779

2.045.512.524 1.337.492.704

-

1.757.334.217 6.386.087.878

21.294.153.132 23.227.573.477

384.960.909

1.059.416.800 471.981.066

2017

36.465.500

6.363.308.999 8.577.805.401

407.561.644 39.369.863

316.250.000 -

-

2.631.847.970 2.023.318.927

2018

45.643.163 47.630.368

3.952.845.576 4.220.351.043

32.436.285.227

-

2018 2017

1.391.118.334 1.132.571.861

2.632.000

11.914.636.871 7.980.463.697

1.146.598.962

18.445.033.510 21.738.762.677

2.364.820.260 1.390.749.800

-

- -

2018 2017

79.795.455 79.795.455

21.294.153.132 23.227.573.477

73.550.000

- -

2.631.847.970 2.023.318.927

6.363.308.999 8.577.805.401

143.676.352 382.300.500

40.288.335.683

32

Page 182: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

12. LIABILITAS SEGERA - (lanjutan)

Penjelasan atas liabilitas segera adalah sebagai berikut:

a. Kiriman Uang

Titipan Transfer Pihak Ketiga

Kliring dalam proses

Titipan KU yang akan dibayar

Titipan KU via RTGS

Titipan KU via Kliring

Titipan KU Retur RTGS

Titipan KU Retur Kliring

Jumlah

b. Dana Titipan

Titipan pihak ketiga

Titipan Pihak Ketiga Angsuran Pinjaman

Titipan Penampungan Selisih

Kas Titipan Bank Indonesia

Titipan Setoran Pajak Pihak III

Titipan Provisi Kredit dalam proses

Titipan antar Biro/Seksi Bank Sulteng

Jumlah

c. Titipan Pajak Penghasilan

Titipan PPh Bunga Tabungan

Titipan PPh Bunga Deposito Berjangka

Titipan PPh Jasa Giro

Titipan PPh Pasal 21/23

Jumlah

13. SIMPANAN NASABAH

a. Berdasarkan jenis

Pihak Berelasi:

Giro

Tabungan

- Simantap

- Simpeda

- Tabungan Pensiunku

- PNS

- Tabunganku

- Tabungan Simantap 3 In 1

- Siswa plus

Jumlah

209.133 -

5.798.657.885

78.650.000 114.050.000

373.241.626.973 179.193.529.413

- 2.996.472

72.689.088 22.745.023

2.922.749 170.307

1.134.224.841 665.238.082

950.981.546 186.739.197

2018 2017

371.001.949.616 178.201.590.332

96.750.829 315.408.968

1.146.598.962 1.522.761.767

270.582.797 118.679.166

755.306.713 1.073.582.667

23.958.624 15.090.966

1.303.061.529 1.182.449.771

11.914.636.871 7.980.463.697

2018 2017

9.869.021.409

172.971.306 379.840.613

529.066.943 619.515.429

6.292.039.580 3.747.802.381

43.473.713.925 62.567.428.779

2018 2017

-

-

36.703.184 -

118.922.940 -

98.672.728 -

7.121.426.153 4.730.886.980

27.218.351.233 50.950.042.409

2018 2017

2.612.872.549 3.127.268.267

11.428.742 11.428.743

Liabilitas segera adalah kewajiban bank kepada pihak lain yang sifatnya segera dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat atau

perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.

Liabilitas segera terdiri dari kiriman uang, dana titipan, dana yang sudah jatuh tempo tapi belum diambil nasabah, transaksi kliring dan

kewajiban wajib pungut/potong PPh.

812.500

3.000.000

33

Page 183: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

13. SIMPANAN NASABAH - (lanjutan)

a. Berdasarkan jenis - (lanjutan)

Pihak Ketiga:

Giro

Tabungan

- Simantap

- Tabungan Lokal

- Simpeda

- Tabunganku

- Tabungan PNS

- Tabungan Pensiunku

- TabunganKU Plus

- Tabungan Siswa

- Tabungan Siswa plus

- Tabungan Simpel

- Tabungan Simantap 3 In 1

Deposito

Jumlah

b. Deposito berjangka berdasarkan jangka waktu

Deposito Berjangka:

- 1 bulan

- 3 bulan

- 6 bulan

- 12 bulan

- Deposito On Call

Jumlah

c. Deposito berjangka berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo

Kurang atau sama dengan 1 bulan

Lebih dari 1 sampai dengan 3 bulan

Lebih dari 3 sampai dengan 6 bulan

Lebih dari 6 sampai dengan 12 bulan

Lebih dari 12 bulan

Jumlah

d. Tingkat Suku Bunga

Giro

Tabungan

Deposito

Pada tahun 2014 Bank Sulteng mengeluarkan produk baru yaitu Tabungan Siswa dan Tabungan Siswa Plus. Tabungan ini merupakan

produk turunan dari TabunganKu yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, yang dikembangkan lagi oleh Bank Sulteng. Tabungan Siswa Plus

ini memiliki jangka waktu minimal 2 tahun.

PT Bank Sulteng mengeluarkan produk baru untuk jenis tabungan yang dituangkan dalam Memo No. 02/BPD-ST/DIR/XV-A/2011 tanggal

14 Januari 2011 perihal Mandatory Produk Tabungan PNS dan PensiunKu.

722.224.013.812

2018

2017

452.140.378.923 681.302.606.190

46.559.800.000 32.985.000.000

2018

2.179.602.838 59.215.741.681

941.307.806.713

0,25% sampai 2,75% 0,25% sampai 2,00%

-

1.653.755.817.735

52.285.343.430 34.521.745.687

431.183.538.517 104.559.473.153

701.503.407.640 884.526.418.134

-

3.125.451.194.862

4.427.076.450 3.132.162.084

2017

3.669.505.866.524

1,00% sampai 9.95% 1,00% sampai 9.75%

Simpeda adalah produk tabungan dari Bank Pembangunan Daerah yang memberikan jasa bunga yang dihitung dari saldo rata-rata harian

dengan memberikan hadiah yang diundi secara nasional.

Simantap adalah produk tabungan khusus dari PT Bank Sulteng dengan memberikan jasa bunga yang dihitung dari saldo rata-rata harian

namun tidak menawarkan hadiah.

1,00% sampai 3,00%

TabunganKu adalah produk tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan antara lain tanpa biaya adminstrasi yang

diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

1,00% sampai 3,00%

1.744.164.364.903

3.296.264.239.551

14.199.463.318 11.310.623.798

14.966.014.536 9.880.831.959

10.240.056.984 9.013.302.169

1.744.164.364.903

2018 2017

468.783.528.148 720.556.727.929

432.831.625.000 72.568.952.000

- 16.000.000.000

1.653.755.817.735 1.744.164.364.903

41.354.556.327

350.005.442.779 263.525.155.127

7.208.772.024 4.852.119.188

2.946.257.665.449

68.357.229.855 53.750.225.209

676.693 724.693

487.674.963.968 329.820.475.058

2018 2017

562.909.307.607 473.273.522.096

1.653.755.817.735

63.303.675.921

34

Page 184: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

13. SIMPANAN NASABAH - (lanjutan)

14. SIMPANAN DARI BANK LAIN

Giro

Call Money

Deposito On Call

Jumlah

Call money pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 memiliki masa jatuh tempo kurang dari satu bulan.

Tingkat suku bunga:

Giro

Call Money

15. PINJAMAN YANG DITERIMA

Pinjaman yang diterima oleh PT.Bank Sulteng adalah sebagai berikut:

PT.Bank Mega

Kementerian PU dan Perumahan Rakyat RI

Jumlah

Tabungan PensiunKu adalah produk tabungan untuk perorangan yang disyaratkan hanya kepada Pensiun Pegawai Negeri Sipil Pusat,

Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pejabat Negara, Hakim, Pensiun PNS Ex Pengadilan, Pensiun PNS Ex Departemen Perhubungan pada PT

KAI, TNI dan Polri, serta Penerima Tunjangan Veteran, Dana Kehormatan Veteran PKRI dan KNIP.

625.000.000.000

Pada tahun 2016 Bank Sulteng mengeluarkan program baru yaitu Tabungan Simantap 3 in 1.Tabungan Simantap 3 in 1 merupakan

program yang dikeluarkan oleh Bank Sulteng dengan memberikan 3 manfaat dalam 1 rekening, dimana nasabah menerima 3 manfaat

(rate, cash back, gift).

Pada tahun 2015 Bank Sulteng mengeluarkan produk baru yaitu Tabungan Simpel. Tabungan SimPel adalah tabungan untuk siswa yang

diterbitkan secara nasional oleh bank-bank di Indonesia, dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik, dalam

rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak dini.

Tabungan PNS adalah produk tabungan untuk perorangan yang disyaratkan hanya kepada Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Pemerintah

Daerah Propinsi/Kota/Kabupaten se-Sulawesi Tengah.

2017

-

2018

- -

300.000.000.000

1.150.000.000.000 625.010.325.965

6.20% sampai 7.30% 4.40% sampai 5.35%

Tidak terdapat simpanan dari bank lain yang diblokir atau dijadikan jaminan atas pinjaman yang diberikan pada tanggal 31 Desember

2018 dan 2017.

2.640.309.597 300.551.250.000

551.250.000

2018 2017

0,00% 0,00%

2.640.309.597

Pinjaman Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) adalah dukungan Fasilitas Likuiditas pembiayaan perumahan kepada

Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Pinjaman tersebut diperoleh dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai dengan Perjanjian Kerjasama antara

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan PT. Bank Sulteng Nomor: 70/PKS/Dp/2017 dan Nomor: 118/PKS/BPD-

ST/DIR/KDT/2017 tanggal 18 Mei 2017 tentang Penyaluran Kredit Kepemilikan Ruman Bersubsidi dalam rangka perolehan rumah bagi

masyarakat berpenghasilan rendah dengan jangka waktu perjanjian kerjasama selama 3 (tiga) tahun terhitung dari tanggal 18 Mei 2017

sampai dengan 18 Mei 2020. Kewajiban penyetoran pokok kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai dengan

jangka waktu kredit kepada debitur. Pembayaran bunga dilakukan setiap bulan sebesar 0,5%.

Sesuai dengan Perjanjian Pinjaman Antar Bank antara PT. Bank Sulteng dengan PT. Bank Mega Nomor: 095/BPD-

ST/DIR/PMSR/PKS/2017 dan Nomor: 032/IBFI/2017 tanggal 31 Agustus 2017, disepakati bahwa nominal fasilitas pinjaman antar bank

sebesar Rp.100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah). Berdasarkan Surat PT. Bank Mega No. 035/IBFI/2017 tanggal 20 September

2017 Perihal Persetujuan Pencairan Pinjaman Antar Bank, telah disetujui pencairan pinjaman antar bank sebesar

Rp.100.000.000.000 (seratus milyar rupiah) dengan Jangka waktu pinjaman 12 (dua belas) bulan terhitung dari tanggal 22

September 2017 sampai dengan 22 September 2018, Suku Bunga 7.90 %. Pembayaran bunga dilakukan setiap bulan dan pelunasan

jumlah pokok atas pinjaman antar bank dilakukan sekaligus pada tanggal jatuh tempo.

2018 2017

- 10.325.965

1.150.000.000.000

Pinjaman Antar Bank (Bilateral Loan ) merupakan pinjaman antar bank yang bersifat committed dengan menggunakan suku bunga acuan

JIBOR. Pinjaman tersebut diperoleh dari PT. Bank Mega yang pencairannya terdiri dari 2 tahap:

35

Page 185: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

15. PINJAMAN YANG DITERIMA - (lanjutan)

16. PROVISI (PENYISIHAN)

Penyisihan yang dibentuk oleh PT.Bank Sulteng adalah sebagai berikut:

Penyisihan atas perkara hukum

Jumlah

-

-

-

-

1.

2.

3.

4.

5.

Estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi.

Pinjaman Antar Bank (Bilateral Loan ) yang diperoleh dari PT.Bank Mega telah dilakukan pelunasan jumlah pokok pinjaman sebesar

Rp.100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah) pada tanggal 24 September 2018 dan Sebesar Rp.200.000.000.000,- (dua ratus milyar

rupiah) pada tanggal 05 November 2018.

Sesuai dengan Perjanjian Pinjaman Antar Bank antara PT. Bank Sulteng dengan PT. Bank Mega Nomor: 219/BPD-

ST/DIR/PMSR/PKS/2017 dan Nomor: 043/IBFI/2017 tanggal 19 Oktober 2017, disepakati untuk meningkatkan nominal fasilitas

pinjaman antar bank dari yang semula dengan jumlah pokok yang tidak lebih dari Rp.100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah)

menjadi dengan jumlah pokok yang tidak lebih dari Rp.300.000.000.000,- (tiga ratus milyar rupiah). Berdasarkan Surat PT. Bank

Mega No. 049/IBFI/2017 tanggal 3 November 2017 Perihal Persetujuan Pencaian Pinjaman Antar Bank, telah disetujui pencairan

pinjaman antar bank sebesar Rp.200.000.000.000 (dua ratus milyar rupiah) dengan Jangka waktu pinjaman 12 (dua belas) bulan

terhitung dari tanggal 3 November 2017 sampai dengan 3 November 2018, Suku Bunga 7.50 %. Pembayaran bunga dilakukan setiap

bulan dan pelunasan jumlah pokok atas pinjaman antar bank dilakukan sekaligus pada tanggal jatuh tempo.

Estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini adalah jumlah yang secara rasional akan dibayar

entitas untuk menyelesaikan kewajibannya pada akhir periode pelaporan atau untuk mengalihkan kewajibannya kepada pihak ketiga

pada saat itu.

Surat Dewan Komisaris kepada Direksi Nomor: 005/DK-BPDST/I/2018 tanggal 30 Januari 2018 Perihal: Persetujuan Pembayaran

Kasus Hukum sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Putusan Pengadilan Negeri Palu.

Hal tersebut diatas diakui sebagai liabilitas sesuai dengan kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan (KDP2LK)

mengenai konsep dasar akrual bahwa transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian dan dicatat dalam catatan akuntasi serta

dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode bersangkutan. Dan telah sesuai dengan penjelasan PSAK 57, bahwa liabilitas diakui

jika:

Entitas memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifar konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu.

Jumlah yang diakui adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban ini pada akhir periode

pelaporan.

Provisi (Penyisihan) atas perkara hukum sebesar Rp.7.672.407.500 merupakan Beban Kasus Hukum atas Perkara Perdata Penggugatan

an. Chairil Anwar Kuasa Ahli Waris Moehd Idris Ro-e berdasarkan:

2018 2017

- 7.672.407.500

- 7.672.407.500

Putusan Mahkamah Agung Nomor 201 PK/Pdt/2017 tanggal 12 Juni 2017,

Surat Pengadilan Negeri/PHI/Tipikor klas IA Palu Nomor: W21-UI/374/HK.02/I/2018 tanggal 25 Januari 2018 Prihal: Pemberitahuan

Pelaksanaan Sita Eksekusi Perkara Perdata No.87/Pdt.G/2014/PN.Palu,

Surat Direksi Bank Sulteng kepada Dewan Komisaris Nomor: 0387/BPD-ST/DIR/CORSEC/III/2018 tanggal 30 Januari 2018 Perilah:

Permohonan Persetujuan Pembayaran Kasus Hukum Sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Putusan

Pengadilan Negeri Palu,

36

Page 186: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

17. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN LIABILITAS LAIN-LAIN

Jaminan Tender

Jaminan Pelaksanaan

Jaminan Pemeliharaan

Bunga Yang Masih Harus Dibayar

Setoran Jaminan Jatuh Tempo

Jasa Produksi, dana Kesejahteraan, dan tantiem

Pengadaan barang dan jasa

Taksiran Pajak Penghasilan

Lain lain

Jumlah

a. Jaminan tender terdiri diri:

Tender APBN

Tender Lainnya

Jumlah

b. Beban lainnya yang masih harus dibayar terdiri dari:

Bahan Personalia

Lain-lain

Jumlah

Perubahan Corporate Social responsibility per 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

Saldo awal

Pembentukan tahun berjalan

(Penggunaan) tahun berjalan

Jumlah

Pada tahun 2017 penggunaan dana Corporate Social Responsibility dibebankan langsung ke pos laba rugi tahun berjalan. Pada tanggal

27 Desember 2017 sisa dana Corporate Social Responsibility sebesar Rp.66.290.256,- telah direklasifikasi ke Pos Liabilitas Segera.

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) No. 78 tanggal 12 April 2018, pada pasal 24

disebutkan bahwa besarnya anggaran untuk Corporate Social Responsibility adalah 2% dari laba bersih yang telah disetujui oleh RUPS

Tahunan dan selanjutnya di anggarkan dalam tahun berjalan dengan cara menyisihkan setiap bulan.

(297.447.000)

66.290.256

-

22.535.274.009

208.790.559 208.790.559

24.428.777.430

Corporate Social Responsibility merupakan program dana bantuan dari Bank Sulteng di bidang lingkungan, sosial, pendidikan, olah raga

dan kesehatan masyarakat Sulawesi Tengah yang dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 47 Tahun 2012 tentang

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas serta Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/14/PBI/2006 tentang perubahan

atas peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/4/2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi bank umum. Berdasarkan

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) No. 85 tanggal 29 Mei 2015. Dana ini dicadangkan sebesar 2% dari laba

bersih perusahaan tahun buku 2014.

2018 2017

66.290.256

-

-

79.403.149

312.170.992 312.170.992

2018 2017

2.050.000 2.100.000

66.290.256

527.399.277

8.112.309.652 7.512.890.844

2.221.419.128 2.478.714.073

Liabilitas lain-lain adalah liabilitas yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam klasifikasi-klasifikasi akun liabilitas di atas, dengan rincian

sebagai berikut:

1.928.155.695 2.287.585.302

621.776.377

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) No. 29 tanggal 21 April 2016, pada pasal 25

disebutkan bahwa besarnya anggaran untuk Corporate Social Responsibility adalah 2% dari laba bersih yang telah disetujui oleh RUPS

Tahunan dan selanjutnya di anggarkan dalam tahun berjalan dengan cara menyisihkan setiap bulan.

2018 2017

312.170.992 312.170.992

177.911.846 134.543.746

363.737.256

-

1.926.105.695 2.285.485.302

1.928.155.695 2.287.585.302

-

38.011.311.679 35.997.368.801

2018 2017

232.767.843 232.767.843

79.403.149

37

Page 187: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

18. PERPAJAKAN

a. Kewajiban Pajak

Saldo Kewajiban Pajak per 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

Pajak Penghasilan kurang bayar (Pasal 29)

Angsuran Pajak Penghasilan (Pasal 25)

Jumlah

b. Taksiran Pajak Penghasilan

Beban Pajak Kini

Beban/(Manfaat) Pajak Tangguhan

Jumlah

Laba Sebelum Pajak Penghasilan

Perbedaan Temporer:

- Beban Jasa Produksi tahun 2018 dan 2017

- Beban Tantiem tahun 2018 dan 2017

- Beban Dana Kesejahteraan tahun 2018 dan 2017

- Pembayaran JasPro tahun 2017 dan 2016

- Pembayaran Tantiem tahun 2017 dan 2016

- Pembayaran Dana Kesejahteraan tahun 2017 dan 2016

- Beban Manfaat Karyawan Menurut Aktuaris

- Pembayaran Iuran Manfaat Karyawan

- CKPN

Jumlah Beda Temporer

Perbedaan Tetap

- Beban Penyusutan Rumah Dinas

- Beban Sewa Rumah Dinas Pemimpin Cabang

- Beban Pemeliharaan Rumah Dinas

- Beban Pembinaan Pegawai dan Keluarga

- Beban Langganan Surat Kabar dan Majalah

- Beban Perjamuan Tamu

- Beban Rekreasi dan Olah raga

- Beban Bantuan kepada Pegawai

- Beban Hadiah dan Sumbangan

- Beban Denda Pajak

- Beban jamuan kepada pegawai

- Beban perayaan HUT

- Beban tunjangan PPh Karyawan

- Beban perawatan kesehatan

- Beban Bidang Hukum

- Beban Non Operasional Lainnya

Jumlah Beda Tetap

Koreksi Fiskal

Laba Kena Pajak

Laba Kena Pajak Dibulatkan

Perhitungan Pajak Penghasilan Kini:

- Tahun 2017 : x

- Tahun 2018 : x

Pajak Penghasilan Kini

Uang Muka Pajak (PPh Pasal 25)

Kurang Bayar Pajak (PPh Pasal 29)

2017

2017

2017

2018

6.511.278.436 2.900.415.497

- 3.483.439.292

8.142.925.810 7.511.758.003

7.511.758.003

8.142.925.810 7.511.758.003

(7.511.758.003) (7.920.493.594)

(7.511.758.003) (7.920.493.594)

(7.511.758.003) (7.920.493.594)

(177.553.247)

43.825.976.850

208.397.365 182.822.751

51.068.500 12.429.000

242.904.150

6.383.854.789

2018

39.993.094.250 38.398.392.500

3.832.882.600

6.511.278.436

213.136.245

260.546.647

38.220.839.253

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan kena pajak Bank untuk tahun-

tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

2018

152.398.320.982 138.377.612.631

11.814.374.643 13.715.447.607

(6.963.239.282) (6.963.239.282)

(9.568.575.251) (5.312.865.308)

(2.823.936.470)

8.142.925.810

156.528.080

191.891.000 1.017.085.652

2.270.969.792 35.393.600

153.593.570.612

159.972.377.000 153.593.570.000

25% 153.593.570.000 - 38.398.392.500

1.101.034.037 962.615.122

21.860.983 12.672.097

97.818.500 116.670.000

1.460.695.693 700.231.594

1.541.143.302 1.265.127.783

1.569.109.270 1.584.649.236

-

39.993.094.250 38.398.392.500

33.481.815.814 35.497.977.003

6.511.278.436 2.900.415.497

10.397.993.006 15.002.821.736

7.574.056.536 15.215.957.980

159.972.377.518

- 7.672.407.500

471.866.616 438.446.605

191.952.550

127.850.000 134.432.514

780.837.152 519.357.652

25% 159.972.377.000 39.993.094.250

38

Page 188: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

18. PERPAJAKAN - (lanjutan)

b. Taksiran Pajak Penghasilan - (lanjutan)

c. Pajak Tangguhan

Jasa Produksi dan Dana Kesejahteraan

Imbalan Pasca Kerja

CKPN

Jumlah

19. PERMODALAN

a. Modal Dasar

b. Modal Disetor

Pada Tahun 2014 Modal Dasar PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah adalah sebesar Rp.490.542.400.000,- yang

ditetapkan berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah No.05

Tanggal 27 April 2011 yang dibuat oleh Notaris Idayanti Panda, SH, M.Kn. dan telah disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum &

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-31166.AH.01.02 Tahun 2011 tanggal 21 Juni 2011 dengan nilai nominal Rp.100.000,-

per saham.

Pada Tahun 2017 Modal Dasar PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah adalah sebesar Rp.1.000.000.000.000,- yang

ditetapkan berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah No.14

Tanggal 12 April 2017 yang dibuat oleh Notaris Charles, SH, M.Kn. dan telah disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum & Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia No.AHU-AH.01.03-0131326 Tahun 2017 tanggal 12 April 2017 dengan nilai nominal Rp.100.000,- per

saham.

Setoran modal PT. Mega Corpora sebesar Rp.62.094.200.000,- beserta agio saham sebesar Rp.36.299.627.552,- dan penambahan

setoran modal sebesar Rp.9.388.695.750,- atau seluruhnya sejumlah Rp.107.782.523.302,- tersebut, belum memenuhi persyaratan

sebagaimana yang diatur oleh Bank Indonesia dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) nomor 13/27/PBI/2011 tanggal 28 Desember

2011 tentang perubahan atas PBI no. 11/1/PBI/2009 tentang Bank Umum dimana PT. Mega Corpora sebagai calon Pemegang Saham

Pengendali dengan persentasi kepemilikan 30% (tiga puluh persen) harus memenuhi persyaratan mengenai integritas, kelayakan

keuangan dan mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia. Sesuai dengan surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor: S-

110/KO.631/2015 tanggal 9 Maret 2015 tentang Perlakuan Setoran Modal PT. Mega Corpora, maka setoran modal beserta agio saham

PT. Mega Corpora pada tahun 2014 telah direklasifikasi sebagai Dana Setoran Modal.

Berdasarkan Surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor: S-638/KO.63/2015 tanggal 30 September 2015 perihal Perubahan Modal Disetor

dan Komposisi Kepemilikan Bank Sulteng, komposisi kepemilikan Bank Per Tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar

Rp.227.430.300.000,- Komposisi kepemilkan Bank tersebut sudah termasuk Modal Disetor dari PT. Mega Corpora sebesar

Rp.56.630.000.000,- dengan persentase kepemilikan 24.90%.

Pada Tahun 2015 Modal Dasar PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah adalah sebesar Rp.650.000.000.000,- yang

ditetapkan berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah No.85

Tanggal 29 Mei 2015 yang dibuat oleh Notaris Charles, SH, M.Kn. dan telah disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum & Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia No.AHU-0936834.AH.01.02 Tahun 2015 tanggal 29 Mei 2015 dengan nilai nominal Rp.100.000,- per

saham.

Manajemen berpendapat bahwa terdapat kemungkinan besar jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk

mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.

Sesuai dengan peraturan perpajakan Indonesia, Bank menghitung, menetapkan dan membayar sendiri jumlah pajak yang terhutang (self-

assesment system ). Direktorat Jenderal pajak dapat menghitung dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu lima tahun sejak

tanggal terhutangnya pajak.

31 Desember

Komponen

2017

Dikreditkan

/(Dibebankan)

ke Komprehensif

lainnya

Dikreditkan

/(Dibebankan) ke

laporan laba rugi 2018Aset/(Kewajiban)

Pajak Tangguhan

1.328.209.694 (3.403.392.146) 9.884.677.168

(9.278.122.410) (8.375.256.101) - (902.866.309)

9.218.422.020 1.328.209.694 (3.832.882.600) 6.713.749.115

11.959.859.620

Aset pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal

laporan posisi keuangan.

5.633.818.502 - 473.375.855 6.107.194.357

39

Page 189: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

19. PERMODALAN - (lanjutan)

b. Modal Disetor - (lanjutan)

Provinsi Sulteng

Pemkot Palu

Kab Donggala

Kab Poso

Kab Banggai

Kab Tolitoli

Kab Tojo Una-una

Kab Buol

Kab Morowali

Kab Parigi Mautong

Kab Sigi

Kab Banggai Kepulauan

Kab Morowali Utara

Kab Banggai Laut

PT.Mega Corpora

Jumlah

Provinsi Sulteng

Pemkot Palu

Kab Donggala

Kab Poso

Kab Banggai

Kab Tolitoli

Kab Tojo Una-una

Kab Buol

Kab Morowali

Kab Parigi Mautong

Kab Sigi

Kab Banggai Kepulauan

Kab Morowali Utara

Kab Banggai Laut

PT.Mega Corpora

c. Dana Setoran Modal

Berdasarkan kondisi tersebut di atas, maka komposisi pemegang saham PT. BPD Sulteng untuk tahun 2018 dan 2017 adalah sebagai

berikut:

12.621 1.262.100.000 0,49%

Berdasarkan Surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor: S-449/KO.0602/2018 tanggal 2 Agustus 2018 perihal Perubahan Komposisi

Kepemilikan Bank Sulteng, komposisi kepemilikan Bank Per Tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp.313.778.900.000,-.

2,29%

3,36%

13.349.500.000

2,33%

3,02%

25.242 0,80% 2.524.200.000

12.065.900.000

9.998.900.000

10.555.800.000

11.085.400.000

14.218.600.000

16.504.800.000

3,76%

Nominal

78.132.200.000

4.778.400.000

4,80% 12.382.900.000

4,58% 11.800.100.000

32,42% 83.594.500.000

4,39%

2.524.300.000

Merupakan tambahan setoran modal oleh para pemegang saham untuk menambah kepemilikan saham, namun belum didukung

kelengkapan persyaratan modal sehingga harus dicatat pada rekening dana setoran modal sesuai pasal 14 Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan No. 11/POJK.03/2016 tanggal 29 Januari 2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.

24,72% 63.721.200.000

100,00% 257.809.100.000

2,56%

5.996.500.000

11.310.700.000

5.900.000.000

7.790.200.000

11.085.400.000

14.218.600.000

25.243

4.733.000.000

8.047.500.000

3,19%

4,53%

100,00%

12.382.900.000

11.800.100.000

11.310.700.000

Nominal

2018

142.186

105.640.500.000

3,60%

110.854

105.558

123.829

133.495

142.186

110.854

86.626

Berdasarkan Surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor: S-217/KO.064/2017 tanggal 22 Mei 2017 perihal Laporan Perubahan Komposisi

Kepemilikan Bank Sulteng, komposisi kepemilikan Bank Per Tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp.257.809.100.000,-.

118.001

123.829

165.048

%

1.056.405

113.107

99.989

120.659

47.784

80.475

47.330

781.322

3.137.789

%

3,53%

3,36%

1,51%

3,95%

5,26%

Jumlah saham

33,67%

77.902

59.000

42.105

59.965

637.212

835.945

113.107

118.001

3,85%

1,52%

2017

Jumlah saham

8.662.600.000

5,18%

4,30%

5,52%

1,63% 4.210.500.000

24,90%

313.778.900.000

0,98%

2.578.091

40

Page 190: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

19. PERMODALAN - (lanjutan)

c. Dana Setoran Modal - (lanjutan)

Saldo Dana Setoran Modal per 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

Provinsi Sulteng

Kab Donggala

Kab Poso

Kab Banggai

Kab Bangkep

Kab Tolitoli

Kab Tojo Una-una

Kab Morowali

Kab Buol

Pemkot Palu

Kab Sigi

Kab Morowali Utara

Kab Banggai Laut

Kab Parigi Moutong

PT Mega Corpora

Jumlah

d. Modal Sumbangan

e. Agio Saham

Provinsi Sulteng

Kab Donggala

Kab Poso

Kab Banggai

Kab Toli toli

Kab Tojo Unauna

Kab Morowali

Kab Buol

Kab Parigi Moutong

Kab Banggai Kepulauan

Pemkot Palu

Kab Sigi

Kab Morowali Utara

Kab Banggai Laut

PT. Mega Corpora

Jumlah

- 3.604.523.481

2017

3.000.177.922

-

62.752.246.046

Dana setoran modal tahun 2018 sebesar Rp.62.752.246.046,- berasal dari setoran modal Pemprov, Pemkab dan Pemkot di wilayah

Sulawesi Tengah yang belum mendapatkan persetujuan RUPS dan Otoritas Jasa Keuangan.

34.934.302.289

195.293

241.324

5.000.412.298

3.250.268.065

259.123

167.283

3.500.178.933

3.000.212.607

127.887

900.184.411

3.500.019.463

2.000.088.961

-

63.534.230.938

34.934.431.149

195.293

2.000.241.324

555.471

3.250.273.975

6.300.259.123

167.283

295.000

4.500.266.819

127.887

295.750

5.100.135.530

1.475.622.078 737.811.039

98.732.866.575

2018 2017

5.939.551.318 18.827.422.458

872.032.903 872.032.903

2.616.858.676

Berdasarkan PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah maka per 31 Desember 2015 Modal

Sumbangan sebesar Rp.275.450.000,- di reklasifikasikan ke Pos Cadangan Umum.

Merupakan bantuan dari Bank Indonesia berupa seperangkat hardware dan software bagi komputerisasi teller system dan akuntansi

sesuai Surat Bank Indonesia Nomor: 26/12/UPPP/PPTP tanggal 12 Mei 1993 perihal Bantuan Teknis kepada PT. Bank Pembangunan

Daerah Sulawesi Tengah.

2018

3.664.823.519 7.447.573.000

1.475.680.537

2.397.871.262

3.050.741.374

737.811.039

1.547.292.812

2.453.231.935

3.689.172.113 3.689.172.113

1.916.519.856

45.675.302.798

2.616.858.676

66.013.481.193

4.242.428.089

3.050.741.374

2.028.994.972

1.660.118.682 1.660.118.682

2.766.864.470

Per 31 Desember 2017 Agio saham yang berasal dari setoran modal Pemprov, Pemkot dan Pemkab di Wilayah Sulawesi Tengah

adalah sebesar Rp.28.762.704.885,- Sedangkan agio saham PT. Mega Corpora sebesar Rp.37.250.776.308,-.

Per 31 Desember 2018 Agio saham yang berasal dari setoran modal Pemprov, Pemkot dan Pemkab di Wilayah Sulawesi Tengah

adalah sebesar Rp.53.057.563.777,- Sedangkan agio saham PT. Mega Corpora sebesar Rp.45.675.302.798,-.

1.584.531.195

37.250.776.308

2.654.038.600

3.652.226.025

41

Page 191: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

19. PERMODALAN - (lanjutan)

e. Agio Saham - (lanjutan)

20. PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA

Keuntungan (Kerugian) nilai wajar surat berharga

Keuntungan (Kerugian) Aktuarial Program Manfaat Pasti

Pajak-pajak terkait

Jumlah

a. Keuntungan (Kerugian) nilai wajar surat berharga

b. Keuntungan (Kerugian) Aktuarial Program Manfaat Pasti

21. PEMBAGIAN LABA BERSIH

Adapun alokasi pembagian laba untuk tahun-tahun tersebut adalah sebagai berikut:

Dividen

Cadangan Umum

Cadangan Khusus IT

Jumlah Alokasi Laba

22. PENDAPATAN BUNGA

Penempatan pada Bank Indonesia

Penempatan pada bank lain

Kredit yang diberikan

Jumlah

3.321.416.686

987.880.906 (340.328.788)

5.312.838.775

Pada tahun 2017 sesuai dengan PSAK 01, PSAK 55, PAPI 2008 Buku 1 dilakukan rekalisfikasi terhadap “pendapatan bunga” dari

penempatan reksadana pasar uang ke "pendapatan operasional lainnya" sebesar Rp.23.951.649.240,- sehingga pendapatan bunga

menjadi sebesar Rp.504.257.707.018,-.

2017

39.006.942.996 30.096.503.577

48.403.672.146 41.541.745.132

547.612.737.273 504.257.707.018

2018

Harga saham atas Dana setoran modal Pemegang Saham Tahun 2013 sampai saat ini adalah sebesar Rp.158.459,- per lembar saham

dengan rincian Rp.100.000 dibukukan sebagai Nominal saham dan Rp.58.459,- dibukukan sebagai Agio saham berdasarkan hasil

penilaian dari Kantor Jasa Penilai Publik "Miduk Totok" yang telah diputuskan pada RUPS-LB tanggal 12 April 2013 dan tertuang

dalam Akta Pernyataan Keputusan RUPS-LB PT.Bank Pembangunan Daerah Sulteng No.69 tanggal 21 Juni 2013.

5.007.838.669 5.280.329.063

100.156.773.379 105.606.581.256

45.070.548.020 47.522.961.565

2018 2017

50.078.386.689 52.803.290.628

2018

Pembagian laba tahun buku 2017 dilaksanakan pada tahun 2018 berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan nomor 78

tanggal 12 April 2018. Sedangkan pembagian laba tahun buku 2016 dilaksanakan pada tahun 2017 berdasarkan hasil Rapat Umum

Pemegang Saham Tahunan tahun 2017.

2017

1.940.818.769

(9.861.074.328)

9.622.136.367 (8.260.584.347)

Keuntungan atau kerugian aktuaria dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria sebagai kelebihan atas nilai yang lebih tinggi

antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada awal periode diamortisasi dan diakui

sebagai biaya atau keuntungan selama perkiraan rata rata sisa tahun jasa pegawai yang telah memenuhi kriteria.

Jasa produksi, dana kesejahteraan, tantiem dan CSR untuk tahun 2018 telah disajikan sebagai beban tahun berjalan dan bukan sebagai

distribusi laba bersih.

460.202.122.130 432.619.458.309

Merupakan hasil Market to Market atas Nilai Aktiva Bersih (NAB) Surat berharga (Reksadana) dihitung berdasarkan nilai pasar wajar

(NPW).

42

Page 192: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

23. BEBAN BUNGA

Bank Lain

- Call Money

- Deposito Berjangka

- Giro

- Lainnya

Jumlah Beban Bunga Bank Lain

Non Bank

- Giro

- Tabungan

- Deposito Berjangka

- Lainnya

Jumlah Beban Bunga Non Bank

Jumlah

24. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA DAN IMBALAN JASA

Penerimaan bunga kredit hapus buku

Penerimaan pokok kredit hapus buku

Provisi Bank Garansi

Denda kredit dan deposito

Jasa penggantian Cek dan Bilyet Giro

Jasa administrasi

Jasa administrasi referensi/dukungan bank

Jasa transfer

Pendapatan Fee

Keuntungan dari penjualan efek-efek

Lainnya

Jumlah

25. PENYISIHAN (PEMULIHAN) CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI

Kredit yang diberikan

Penempatan pada Bank Lain

Jumlah

26. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM

Beban barang dan jasa pihak ketiga

Beban sewa

Beban asuransi

Beban pemeliharaan dan perbaikan

Beban penyusutan dan amortisasi

Beban promosi

Beban perjalanan dinas

Beban pajak dan retribusi

Jumlah

23.951.649.240 11.932.552.845

20.887.284.219

4.358.333

133.547.252

85.955.779.615 97.182.476.840

7.353.053.577

334.120.000

840.059.500

2018 2017

5.980.000 27.859.776

2018 2017

382.360.000

34.932.780.069

3.234.917.351

112.151.852

6.585.160.741

173.030.176.882

134.966.261.608

7.734.554.719

30.329.360.555

200.494.997.751

174.561.748.637

37.116.720.330

2018

27.655.843.662

33.750.000

-

9.843.331.488

137.056.359.941

2018

2017

27.464.820.869

5.897.789.714

5.329.766

23.756.745.385

6.467.861.258

9.340.298.228

130.118.582

83.259.301.963

2018

9.326.685.432

11.249.340.478

-

11.249.340.478

133.312.917

18.562.211.242

676.495.000

Pada tahun 2017 sesuai dengan PSAK 01, PSAK 55, PAPI 2008 Buku 1 dilakukan rekalisfikasi terhadap “pendapatan bunga” dari

penempatan reksadana pasar uang ke "pendapatan operasional lainnya" sebesar Rp.23.951.649.240,- sehingga pendapatan operasional

lainnya menjadi sebesar Rp.69.013.305.099,-.

9.557.783.956

10.486.297.183

1.525.042.046

9.031.399.460

6.195.040.489

9.200.315.144

1.253.196.013

9.570.004.510

50.874.774.650

7.432.568.505

42.613.323.747

2017

2.873.388.738

-

2.873.388.738

2017

69.013.305.099

3.937.874.930

838.685.717

903.673.002

11.656.333.821

991.466.630

1.123.163.469

16.195.686.111 21.557.343.055

211.678.468.967

6.213.546 -

43

Page 193: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

27. BEBAN TENAGA KERJA

Gaji dan tunjangan

Honorarium Dewan Komisaris

Lembur

Pembayaran lainnya ke pegawai

Jasa produksi dan kesejahteraan

Imbalan kerja

Pendidikan dan seminar

Jumlah

28. BEBAN LAINNYA

Tenaga ahli

Beban iuran dana pensiun

Beban operasional lainnya

Beban dari bank lain

Jumlah

29. PENDAPATAN/(BEBAN) NON OPERASIONAL

Pendapatan Non Operasional:

Pendapatan Non Operasional Lainnya

Jumlah

Beban Non Operasional:

Beban Non Operasional Lainnya

Denda Laporan

Denda Pajak

Denda Lainnya

Hadiah dan Sumbangan

Jumlah

Jumlah Pendapatan/(beban) non Operasional

30. TAGIHAN DAN LIABILITAS KOMITMEN KONTIJENSI

KOMITMEN

Tagihan komitmen:

- Komitmen Kredit yang Belum Digunakan

- Lainnya

Jumlah

Liabilitas komitmen:

- Komitmen Kredit yang Belum Ditarik

- Lainnya

Jumlah

Komitmen bersih

Dari Beban operasional lainnya sebesar Rp.18.801.719.781 diantaranya sebesar Rp.6.962.333.926 merupakan Beban Fee Marketing

Kredit PT. Bina Artha Prima (BAP).

(7.077.245.998)

-

2017

2.804.234.278

12.672.097

1.622.986.424

(7.077.245.998)

-

-

2018

-

(36.941.050.154)

3.082.481.450

1.629.061.636

-

- -

1.453.419.814

(36.941.050.154) (7.077.245.998)

-

(36.941.050.154)

- 1.000.000

1.101.034.037 962.615.122

34.300.000

21.860.983

438.446.605

4.427.220.702

2017

4.427.220.702

23.293.214.166 18.095.457.337

2018

2.565.659.988

1.176.306.965

208.252.600

744.260.420

2.326.938.505

34.192.117.932

2017

471.866.616

3.082.481.450

36.795.042.939

2018

347.479.719 532.655.782

136.523.637.617 130.278.010.323

2018 2017

2.439.097.436 916.645.520

1.704.917.230 1.474.034.400

18.801.719.781 15.172.121.635

7.134.176.428

18.341.390.764

22.535.274.010

45.003.852.264 49.240.929.389

24.428.777.430

17.069.516.344

5.247.404.562

44

Page 194: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

30. TAGIHAN DAN LIABILITAS KOMITMEN KONTIJENSI - (lanjutan )

KONTIJENSI

Tagihan Kontijensi:

- Pendapatan Bunga dalam Penyelesaian

- Lainnya

Jumlah

Liabilitas Kontijensi:

- Garansi yang Diterbitkan

- Lainnya

Jumlah

Kontijensi Bersih

LAINNYA

- Aset Produktif yang Dihapusbukukan

- Lainnya

Jumlah Tagihan Lainnya

Jumlah Tagihan Komitmen dan Kontijensi - Bersih

31. IMBALAN KERJA

Dana Pensiun

Tunjangan Hari Tua

Uang Duka Penghargaan Pensiun

Akhir Masa Jabatan Direksi

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

a. Program Dana Pensiun

2018

PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah memiliki program pensiun manfaat pasti melalui Dana Pensiun Bank Pembangunan

Daerah Sulawesi Tengah yang pesertanya meliputi setiap karyawan yang telah berusia 18 tahun atau telah menikah. Program

tersebut memberikan manfaat pensiun yang akan dibayarkan kepada karyawan yang berhak pada saat karyawan pensiun atau pada

saat karyawan tersebut berhenti sesuai dengan peraturan dana pensiun yang bersangkutan.

Pendanaan program pensiun ini dibentuk dari iuran peserta sebesar 5,00% dan iuran normal dan tambahan sesuai perhitungan

aktuaria yang dibayarkan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah sebagai pendiri. Di samping itu, sumber pendanaan

lainnya adalah hasil investasi Dana Pensiun. Aset Investasi dana pensiun berupa deposito berjangka.

Berdasarkan laporan aktuaris No.: 130-D/PSAK/DAT/II/2019 untuk perhitungan Dana Pensiun, Beban (Pendapatan) Imbalan Pasca

Kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

(5.819.660.335)

(16.072.022.672)

(20.982.152.030)

(4.965.603.443)

Bank memberikan imbalan kerja jangka panjang dan pasca kerja lainnya kepada para karyawannya yang memenuhi syarat yang terdiri

dari program pensiun manfaat pasti, tunjangan hari tua, penghargaan masa kerja, uang duka dan penghargaan pensiun, serta

penghargaan akhir masa jabatan direksi. yang dihitung berdasarkan Peraturan Perusahaan yang telah sesuai dengan Undang-Undang

Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003.

Penilaian aktuaria atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang dan pasca kerja dihitung oleh aktuaria independen (PT Dian Artha Tama)

dengan menggunakan metode projected unit credit . Perhitungan aktuaria untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018,

diperoleh dari laporan aktuaria pada tanggal 1 Pebruari 2019.

2018 2017

(4.698.610.191)

(13.740.600.953)

(18.313.101.192)

(2.786.396.335)

(39.538.708.671) (47.839.438.480)

(30.853.401.965)

-

(30.853.401.965)

12.256.751.429

-

12.256.751.429

(18.596.650.536)

2017

-

14.511.845.485

14.511.845.485

(26.274.281.617)

-

(26.274.281.617)

14.861.765.459 50.007.385.100

45.943.017.302 43.974.709.980

17.622.234.443 31.706.571.654

63.565.251.745 75.681.281.634

(11.762.436.132)

45

Page 195: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

31. IMBALAN KERJA - (lanjutan)

a. Program Dana Pensiun - (lanjutan)

Penetapan Beban (Pendapatan) Imbalan Pasca Kerja:

Biaya Jasa Kini

Biaya (Pendapatan) Netto

a. Biaya Bunga

b. Pendapatan Bunga dari aset

c. Bunga atas dampak batasan atas

Beban (Pendapatan) yang diakui

Rekonsiliasi Pendanaan

Nilai Kini Kewajiban

Nilai Wajar Aset

Status Pendanaan

Kewajiban transisi yang belum diakui

Biaya Jasa Lalu yang belum diakui

(Laba)/Rugi Aktuaria yang belum diakui

Biaya dibayar dimuka (Cadangan) Yang diakui akhir periode

Perubahan atas Dampak Batasan Aset

Rekonsiliasi Biaya dibayar dimuka (Cadangan) Kewajiban Imbalan Pasca Kerja

Biaya dibayar dimuka (cadangan) awal

Pembayaran Imbalan

Beban (Pendapatan)

Pendapatan Komprehensif Lain

Iuran Pemberi Kerja

Biaya dibayar dimuka (cadangan) akhir periode

Akumulasi (Laba)/Rugi Aktuaria yang diakui dalam pendapatan Komprehensif lain

Pendapatan Komprehensif Lain Awal

(Laba)/Rugi Aktuaria pada Kewajiban

(Laba)/Rugi Aktuaria pada Aset

Perubahan dampak batas aset

Pendapatan Komprehensif Lain akhirnya periode

b. Program Tunjangan Hari Tua Pegawai dan Direksi

Penetapan Beban (Pendapatan) Imbalan Pasca Kerja:

Biaya Jasa Kini

Biaya Bunga

Hasil yang diharapkan dari aset

(Laba)/Rugi Aktuaria

Beban Jasa Lalu

a. vested

b. Non vested

c. Transisi

(Laba)/Rugi Aktuaria yang belum diakui

Beban (Pendapatan) yang diakui

-

-

-

1.751.115.901

-

4.625.943.157

7.745.514.281

4.800.681.202

6.787.806.624

9.198.435.663

(1.452.921.382)

(1.751.115.901)

1.980.525.452

2.164.584.955

(372.091.936)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

3.189.833.103 3.773.018.471

(1.162.478.261)

(447.245.865)

-

11.172.480.878 12.782.205.004

Berdasarkan laporan aktuaris Nomor: 130-B/PSAK/DAT/II/2019 untuk perhitungan Tunjangan Hari Tua, beban (pendapatan) imbalan

pasca kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

2018 2017

2.032.647.471

1.521.434.693

(364.249.061)

4.766.467.719

(4.698.610.191) (5.819.660.335)

2018 2017

12.782.205.004

2018 2017

(61.935.407.379)

57.236.797.188

(4.698.610.191)

-

-

-

(4.698.610.191)

- -

5.255.141.701 4.625.943.157

2018 2017

(5.819.660.335)

-

5.255.141.701

(1.609.724.126)

(3.565.680.272)

(56.459.279.224)

50.639.618.889

(5.819.660.335)

-

-

-

(5.819.660.335)

2018 2017

4.836.126.157

4.065.068.104

4.773.036.893

3.418.586.536

(3.646.052.560)

- -

46

Page 196: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

31. IMBALAN KERJA - (lanjutan)

b. Program Tunjangan Hari Tua Pegawai dan Direksi - (lanjutan)

Rekonsiliasi Pendanaan

Nilai Kini Kewajiban

Nilai Wajar Aset

Status Pendanaan

Kewajiban transisi yang belum diakui

Biaya Jasa Lalu yang belum diakui

(Laba)/Rugi Aktuaria yang belum diakui

Biaya dibayar dimuka (Cadangan) Yang diakui akhir periode

Rekonsiliasi Biaya dibayar dimuka (Cadangan) Kewajiban Imbalan Pasca Kerja

Biaya dibayar dimuka (cadangan) awal

Pembayaran Imbalan

Beban (Pendapatan)

Pendapatan Komprehensif Lain

Iuran Pemberi Kerja

Biaya dibayar dimuka (cadangan) akhir

Akumulasi (Laba)/Rugi Aktuaria yang diakui dalam pendapatan Komprehensif lain

Pendapatan Komprehensif Lain Awal

(Laba)/Rugi Aktuaria pada Kewajiban

(Laba)/Rugi Aktuaria pada Aset

Pendapatan Komprehensif Lain akhirnya periode

c. Program Penghargaan Masa Kerja Uang Duka dan Penghargaan Pensiun

Biaya Jasa Kini

Biaya Bunga

Hasil yang diharapkan dari aset

(Laba)/Rugi Aktuaria

Beban Jasa Lalu

a. vested

b. Non vested

c. Transisi

Beban (Pendapatan)yang diakui

Nilai Kini Kewajiban

Nilai Wajar Aset

Status Pendanaan

Kewajiban transisi yang belum diakui

Biaya Jasa Lalu yang belum diakui

(Laba)/Rugi Aktuaria yang belum diakui

Biaya dibayar dimuka (Cadangan) Yang diakui akhir periode

Status Rekonsiliasi imbalan pasca kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai

berikut:

5.059.014.731

(21.339.202.615)

-

3.773.018.471

- -

- -

18.313.101.192 20.982.152.030

- -

- -

- -

- -

6.773.435.148 8.065.955.423

Status Rekonsiliasi Pendanaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

2018 2017

18.313.101.192 20.982.152.030

- -

18.313.101.192 20.982.152.030

228.077.255

(11.099.083.612)

Berdasarkan laporan aktuaris Nomor: 130-A/PSAK/DAT/II/2019 untuk perhitungan penghargaan Masa Kerja Uang Duka dan

Penghargaan Pensiun, beban (pendapatan) imbalan pasca kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018

dan 2017 adalah sebagai berikut:

2018 2017

5.262.720.202 6.579.593.578

1.510.714.946 1.486.361.845

- -

- -

- -

147.921.577

(7.514.850.164)

(16.072.022.672)

-

3.189.833.103

(3.584.233.448)

1.937.021.374

(13.740.600.953) (16.072.022.672)

2018 2017

(7.514.850.164)

(3.812.310.703)

(19.350.815.897)

5.610.214.944

(13.740.600.953) (16.072.022.672)

- -

- -

- -

(13.740.600.953) (16.072.022.672)

2018 2017

(7.522.454.187)

(7.374.532.610)

1.665.665.804

(140.317.554)

(21.131.037.403)

2018 2017

47

Page 197: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

31. IMBALAN KERJA - (lanjutan)

c. Program Penghargaan Masa Kerja Uang Duka dan Penghargaan Pensiun - (lanjutan)

Rekonsiliasi Biaya dibayar dimuka (Cadangan) Kewajiban Imbalan Pasca Kerja

Biaya dibayar dimuka (cadangan) awal

Pembayaran Imbalan

Beban (Pendapatan)

Pendapatan Komprehensif Lain

Iuran Pemberi Kerja

Biaya dibayar dimuka (cadangan) akhir

Akumulasi (Laba)/Rugi Aktuaria yang diakui dalam pendapatan Komprehensif lain

Pendapatan Komprehensif Lain Awal

(Laba)/Rugi Aktuaria pada Kewajiban

(Laba)/Rugi Aktuaria pada Aset

Pendapatan Komprehensif Lain akhirnya periode

d. Penghargaan Akhir Masa Jabatan Direksi dan Komisaris

Biaya Jasa Kini

Biaya Bunga

Hasil yang diharapkan dari aset

(Laba)/Rugi Aktuaria

Beban Jasa Lalu

a. vested

b. Non vested

c. Transisi

Beban (Pendapatan)yang diakui

Nilai Kini Kewajiban

Nilai Wajar Aset

Status Pendanaan

Perubahan pada Dampak Batas Aset

Biaya dibayar dimuka (Cadangan)

Yang diakui akhir periode

Rekonsiliasi Biaya dibayar dimuka (Cadangan) Kewajiban Imbalan Pasca Kerja

Biaya dibayar dimuka (cadangan) awal

Pembayaran Imbalan

Beban (Pendapatan)

Pendapatan Komprehensif Lain

Iuran Pemberi Kerja

Biaya dibayar dimuka (cadangan) akhir

Akumulasi (Laba)/Rugi Aktuaria yang diakui dalam pendapatan Komprehensif lain

Pendapatan Komprehensif Lain Awal

(Laba)/Rugi Aktuaria pada Kewajiban

(Laba)/Rugi Aktuaria pada Aset

Perubahan dampak batas aset

Pendapatan Komprehensif Lain akhirnya periode

Status Rekonsiliasi Pendanaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

(3.620.611.515) 7.023.144.363

- -

- -

4.514.288.869 8.134.900.384

2018 2017

(4.965.603.443) (2.917.482.083)

409.701.985 6.851.496.716

1.851.106.392 1.876.473.713

(3.620.611.515) 7.023.144.363

- -

(2.786.396.335) (4.965.603.443)

2018 2017

8.134.900.384 1.111.756.021

2018 2017

(2.786.396.335) (4.965.603.443)

- -

(2.786.396.335) (4.965.603.443)

- -

- -

(2.786.396.335) (4.965.603.443)

357.523.448 304.833.101

- -

- -

- -

- -

- -

- -

1.851.106.392 1.876.473.713

(18.313.101.192) (20.982.152.030)

2018 2017

(6.359.344.014) (4.281.694.981)

- -

(9.900.524.910) (3.541.180.896)

Berdasarkan laporan aktuaris Nomor: 130-C/PSAK/DAT/II/2019 untuk perhitungan penghargaan, Akhir Masa Jabatan Direksi beban

(pendapatan) imbalan pasca kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai

berikut:

2018 2017

1.493.582.944 1.571.640.612

(3.541.180.896) 740.514.085

2018 2017

(20.982.152.030) (17.694.783.864)

3.083.141.972 496.892.276

6.773.435.148 8.065.955.423

(6.359.344.014) (4.281.694.981)

- -

48

Page 198: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

31. IMBALAN KERJA - (lanjutan)

e. Asumsi

Tingkat mortalitas

Tingkat kecatatan

Tingkat pengunduruan diri

Tingkat pensiun awal

Selisih usia peserta dan suami/istri

Rata-rata kenaikan gaji pada masa yang akan datang

Tingkat kenaikan manfaat pensiun berkala

Rata-rata tertimbang tingkat bunga pengukuran kewajiban aktuaria

Rata-rata tertimbang tingkat bunga pengukuran aset aktuaria

Usia Pensiun

Metode yang digunakan

32. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

Asumsi yang digunakan oleh aktuaris untuk menentukan besarnya seluruh kewajiban manfaat karyawan di atas adalah sebagai

berikut:

729.811.717.530

1.744.164.364.903

625.010.325.965

300.551.250.000

9.058.755.889.970

Pinjaman Diterima - - 300.551.250.000 - 300.551.250.000

Jumlah 938.561.803.851 806.854.471.163 3.259.250.141.267 4.054.089.473.689 9.058.755.889.970

Tabungan - - - 729.811.717.530 729.811.717.530

Deposito Berjangka - - -

299.613.110.187

4.014.842.676

337.058.770.359 Penempatan BI dan Bank Lain - 337.058.770.359 - - 337.058.770.359

1.408.357.504.655

2.958.698.891.267

651.475.112.429

Efek-efek 938.561.803.851 469.795.700.804 - - 1.408.357.504.655

Kredit Yang Diberikan - - 2.958.698.891.267 - 2.958.698.891.267

Giro - - - 651.475.112.429 651.475.112.429

1.653.755.817.735

1.150.000.000.000

2.640.309.597

1.653.755.817.735

1.150.000.000.000

2.640.309.597

10.612.287.713.064

2017

Nilai Wajar

10.612.287.713.064 1.851.608.615.000 3.421.799.386.965 5.193.404.070.214

Dimiliki Hingga Pinjaman Yang Biaya Perolehan

- - 1.653.755.817.735

- - 1.150.000.000.000

- 2.640.309.597 -

Tersedia untuk

3.210.089.241

1.496.200.000.000

500.884.255.885

3.210.089.241

1.496.200.000.000

500.884.255.885

- - 3.210.089.241

1.496.200.000.000 - -

355.408.615.000 -

3.419.159.077.368

933.911.257.223

1.081.838.791.566

3.419.159.077.368

933.911.257.223

1.081.838.791.566

- - 933.911.257.223

- - 1.081.838.791.566

-

- 3.419.159.077.368 -

Sebagian besar instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan disajikan menggunakan nilai wajar. Berikut ini adalah perbandingan

antara nilai tercatat, seperti yang dilaporkan pada laporan posisi keuangan dan nilai wajarnya.

Pada tabel berikut ini, instrumen keuangan telah dialokasikan berdasarkan klasifikasi-nya. Kebijakan akuntansi penting pada Catatan

No. 2c menjelaskan bagaimana setiap kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan diukur dan bagaimana pendapatan dan beban,

termasuk keuntungan dan kerugian atas nilai wajar (perubahan nilai wajar instrumen keuangan) diakui.

Pengelompokan aset keuangan telah diklasifikasikan menjadi aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan

piutang, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi.

Nilai wajar pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan informasi yang tersedia dan belum diperbaharui untuk

merefleksikan perubahaan keadaan pasar setelah tanggal laporan posisi keuangan.

Tabel berikut ini merupakan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2018

dan 2017.

2018

Nilai Wajar

370.688.114.448

Nilai Tercatat

370.688.114.448 - - 370.688.114.448

Dimiliki Hingga

Jatuh Tempo

Pinjaman Yang

Diberikan/Diterima

Biaya Perolehan

Diamortisasi

Tersedia untuk Aset dan Liabilitas

Keuangan

Giro pada Bank Indonesia

dijual

-

0,10% per tahun 0,10% per tahun

5 tahun 5 tahun

5% 5%

NIHIL NIHIL

8,5% 7,2%

0% - 8,5% 0% - 7,2%

56 tahun 56 tahun

Projected Unit Credit Projected Unit Credit

2018 2017

GAM tahun 1971 GAM tahun 1971

0,01% per tahun 0,01% per tahun

0,50% per tahun 0,50% per tahun

-

145.475.640.885

-

-

-

-

-

-

145.475.640.885

Giro pada Bank Lain

Penempatan BI dan Bank Lain

- - - 625.010.325.965 625.010.325.965

Aset dan Liabilitas

Keuangan dijual Jatuh Tempo Diberikan/Diterima Diamortisasi

Giro pada Bank Indonesia - - - 299.613.110.187 299.613.110.187

Giro pada Bank Lain - - - 4.014.842.676 4.014.842.676

Nilai Tercatat

1.744.164.364.903 1.744.164.364.903

Simpanan dari Bank Lain

Kredit Yang Diberikan

Giro

Tabungan

Deposito Berjangka

Simpanan dari Bank Lain

Pinjaman Diterima

Jumlah

Efek-efek

-

49

Page 199: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

32. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN - (lanjutan)

Metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar adalah sebagai berikut:

-

-

-

33. KUALITAS ASET PRODUKTIF

Penempatan pada BI

Penempatan pada Bank Lain

Efek-efek

Kredit Yang Diberikan

Jumlah

Penempatan pada BI

Penempatan pada Bank Lain

Efek-efek

Kredit Yang Diberikan

Jumlah

34. MANAJEMEN RISIKO

Seluruh penempatan dana pada Bank Indonesia, penempatan pada bank lain, dan efek-efek digolongkan sebagai aset lancar.

PT. Bank Sulteng menerapkan manajemen risiko yang independen dan sesuai dengan standar yang merujuk pada ketentuan Bank

Indonesia serta best practices yang diterapkan di perbankan internasional.

Kerangka pengelolaan risiko Bank mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang

Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang

Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum sebagai mana

telah diubah sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 18/POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016 tentang Penerapan

Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Kerangka ini tercantum dalam Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM) agar sejalan

dengan rencana penerapan Basel II Accord secara bertahap di Indonesia. Dalam kerangka pengelolaan risiko tersebut diatur berbagai

kebijakan agar manajemen risiko berfungsi sebagai business enabler sehingga bisnis dapat tetap tumbuh dalam koridor prudential

principle dengan menerapkan proses manajemen risiko yang ideal (identifikasi - pengukuran - pemantauan - pengendalian risiko) pada

semua level organisasi.

Direksi memiliki tanggung jawab secara menyeluruh terhadap pembentukan dan pengawasan terhadap kerangka manajemen risiko

Bank. Direksi telah membentuk Komite Aset dan Liabilitas (ALCO), Komite Risiko Kredit dan Operasional yang bertanggung jawab untuk

mengembangkan dan memonitor kebijakan manajemen risiko Bank di area yang telah ditetapkan. Semua komite Dewan memiliki

anggota eksekutif dan non-eksekutif dan melaporkan secara teratur kepada Direksi pada tanggal kegiatan mereka.

Kebijakan manajemen risiko Bank dibuat untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko yang dihadapi oleh Bank, untuk menetapkan

batas risiko dan pengendalian yang tepat, dan memantau risiko dan kepatuhan terhadap batas risiko. Kebijakan manajemen risiko dan

sistem direview secara berkala untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar, produk dan jasa yang ditawarkan.

Bank, melalui pelatihan dan pemeliharaan prosedur operasi standar, bertujuan untuk mengembangkan lingkungan pengendalian yang

disiplin dan konstruktif, sehingga semua karyawan memahami peran dan kewajibannya masing-masing.

1.408.357.505 - - - - 1.408.357.505

2.854.472.829 99.146.368 4.302.551 2.847.097 33.605.397 2.994.374.241

4.599.889.104 99.146.368 4.302.551 2.847.097 33.605.397 4.739.790.516

2017 (dalam ribuan)

Aset Produktif Lancar DPK Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah

212.058.770 - - - - 212.058.770

125.000.000 - - - - 125.000.000

500.884.256 - - - - 500.884.256

3.339.549.215 72.769.197 5.536.306 4.112.536 42.431.330 3.464.398.583

5.336.633.471 72.769.197 5.536.306 4.112.536 42.431.330 5.461.482.839

Aset Produktif Lancar DPK Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah

251.200.000 - - - - 251.200.000

1.245.000.000 - - - - 1.245.000.000

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan, kecuali efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diterima,

mendekati nilai tercatatnya karena mempunyai jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut dan/atau

suku bunganya sering ditinjau ulang.

Nilai wajar efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo ditentukan berdasarkan harga kuotasi pasar yang berlaku pada tanggal 31

Desember 2018 dan 2017.

Nilai wajar pinjaman yang diterima dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar per tanggal

31 Desember 2018 dan 2017.

Tabel berikut ini menunjukkan tingkat mutu aset produktif Bank sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku:

2018 ( dalam ribuan)

50

Page 200: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

34. MANAJEMEN RISIKO - (lanjutan)

a. Profil Risiko Bank

Ringkasan sesuai matriks profil risiko yaitu sebagai berikut:

Risiko Kredit

Risiko Pasar

Risiko Operasional

Risiko Likuiditas

Risiko Hukum

Risiko Reputasi

Risiko Strategik

Risiko Kepatuhan

Peringkat Komposit

b. Risiko Kredit

-

-

-

-

Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi tercermin dari tanggung jawab atas efektifitas penerapan manajemen risiko di

Bank Sulteng.

Berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Jaminan umumnya tidak diadakan selama penempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain.

Penetapan tingkat risiko dan toleransi risiko juga harus sejalan dengan Rencana Bisnis Bank sehingga lebih terarah serta dapat

menjadi acuan dan bahan evaluasi bagi risk taking unit untuk mengambil langkah strategis yang tepat kedepannya didalam

merealisasikan ekspansi kredit, menekan peningkatan Non Performing Loan (NPL), sehingga biaya yang timbul dalam

pembentukkan CKPN bisa diminimalisasi dan pencapaian profit dapat terealisasi.

Moderate Fair 3 Moderate Fair 3

Moderate Fair PK3 Moderate Fair 2

Dengan melihat risiko inherent berada pada posisi Moderate dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko pada posisi Fair , maka

peringkat Profil Risiko Per Desember 2018 adalah peringkat 3 (tiga).

Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi bank dari risiko tersebut

tergolong cukup signifikan. Dengan melihat Risiko Inherent yang berada pada posisi Moderate, serta Kualitas Penerapan Manajemen

Risiko yang berada pada posisi Fair, dapat disimpulkan Peringkat Risiko untuk Risiko Kredit mendapatkan nilai 3 (Tiga).

Sehubungan dengan terjadinya bencana alam pada tanggal 28 September 2018 berupa Gempa Bumi dengan magnetudo 7,4 yang

disusul dengan Tsunami dan Likuifaksi di palu, Sigi, dan Donggala dampak yang akan terjadi adalah sebagai berikut:

Bank berupaya mengeluarkan kebijakan – kebijakan yang di dasari dengan Surat Keputusan Direksi misalnya kebijakan tentang

pembentukan tim restrukturisasi kredit Dampak Bencana Alam sesuai SK Direksi No. 94/SK/DHMS/OJK/X/2108.

Pelaksanaan pengawasan aktif oleh Komisaris dan Direksi sudah dilakukan dengan cukup baik.

Low to Fair 3 Low to Fair 3

Moderate Moderate

Moderate Fair 3 Moderate Fair 3

Moderate Fair 3 Moderate Fair 3

Moderate Fair 3 Moderate Fair 3

Moderate Fair 3 Moderate Fair 3

Risiko

Moderate Fair 3 Moderate Fair 3

Low to Satisfactory 2 Low to Satisfactory 2

Moderate Moderate

Komite Audit Bank bertanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko Bank, dan untuk

mengkaji kecukupan kerangka kerja manajemen risiko dalam kaitannya dengan risiko yang dihadapi oleh Bank. Audit Komite Bank

dibantu oleh fungsi-fungsi Internal Audit. Internal Audit melakukan review terhadap prosedur dan pengendalian manajemen risiko

secara reguler dan ad-hoc, hasilnya dilaporkan kepada Komite Audit Bank.

Seluruh risiko dilaporkan Bank kepada Bank Indonesia melalui penyusunan laporan Profil Risiko secara triwulanan dan laporan Tingkat

Kesehatan Bank secara semesteran untuk menggambarkan seluruh risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank, termasuk risiko

entitas anak secara konsolidasi.

Profil Risiko

Desember 2018 Desember 2017

Peringkat Peringkat Peringkat Peringkat Peringkat Peringkat

Risiko Kualitas Tingkat Risiko Kualitas Tingkat

Inhern Manajemen Risiko Inhern Manajemen Risiko

Risiko

51

Page 201: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

34. MANAJEMEN RISIKO - (lanjutan)

b. Risiko Kredit - (lanjutan)

Adapun Maksimum Eksposur Risiko Kredit adalah sebagai berikut (dalam jutaan rupiah):

Bank Indonesia

Giro pada Bank Lain

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain

Efek - efek

Kredit yang diberikan

Jumlah - Bruto

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Jumlah- Bersih

Garansi yang diterbitkan

Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan

Jumlah- Bersih

Ikhtisar kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:

Pertanian

Pertambangan

Perindustrian

Perdagangan/Restoran & Hotel

Konstruksi

Pengangkutan

Jasa dunia usaha

Lain-lain

Jumlah

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Jumlah - bersih

Ikhtisar kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:

Pertanian

Pertambangan

Perindustrian

Perdagangan/Restoran & Hotel

Konstruksi

Pengangkutan

Jasa dunia usaha

Lain-lain

Jumlah

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Jumlah - bersih

47.178.967.314 5.024.710.177

55.730.795.920 1.544.542.966

972.916.664 -

12.667.541.187 12.853.827.237

2.831.095.120.005 21.315.180.686

2.953.619.197.042 40.755.044.166

- (35.675.349.941)

2.953.619.197.042 5.079.694.225

Bank mendorong optimalisasi portofolio kredit dimana perluasan/diversifikasi kredit didasarkan pada rencana strategis Bank, kondisi

ekonomi saat ini, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.412.318.412.002 52.080.171.362

- (45.239.505.995)

3.412.318.412.002 6.840.665.367

2017

Tidak mengalami Mengalami penurunan

penurunan nilai Nilai

3.318.731.963 16.783.100

- -

2.655.123.989 -

2.611.662.654 1.732.784.723

18.810.025.597 -

1.981.879.618 -

61.438.097.171 8.278.729.795

117.970.528.131 11.125.111.662

5.973.322.386 364.386.606

3.433.378.622 2.563.571.921

3.200.099.517.822 28.015.586.655

5.790.142 5.007.743

Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

2018 2017

26.274.281.617 30.853.401.965

36.941.050.154 7.077.245.998

63.215.331.771 37.930.647.963

Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Bank pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, tanpa

memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya. Untuk aset pada laporan posisi keuangan, eksposur di atas ditentukan

berdasarkan nilai tercatat bersih seperti yang diungkapkan pada laporan keuangan.

2018

Tidak mengalami Mengalami penurunan

penurunan nilai Nilai

2018 2017

370.688 299.613

3.210 4.015

1.496.200 337.059

500.884 1.408.358

3.464.399 2.994.374

5.835.381 5.043.418

(45.240) (35.675)

52

Page 202: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

34. MANAJEMEN RISIKO - (lanjutan)

b. Risiko Kredit - (lanjutan)

Rasio NPL Gross

Rasio NPL Netto

Rasio KAP

1.

2.

3.

4.

5.

6.

c. Risiko Pasar

Risiko pasar adalah risiko bahwa perubahan harga pasar seperti suku bunga, akan mempengaruhi pendapatan atau nilai dari

instrumen keuangan.

Untuk faktor-faktor seperti pengetahuan dan pengalaman dari petugas SKMR telah dilengkapi, namun diperlukan untuk

meningkatkan kompetensi dan kemampuan dari karyawan dengan pendidikan dan pelatihan yang terus menerus.

Secara bertahap telah dilakukan penyesuaian sistem penerimaan pegawai serta pengembangan dan pelatihan pegawai yang

lebih memadai, namun perlu terus ditingkatkan dan disempurnakan lagi proses tersebut diatas.

Risiko tingkat bunga bank merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengoptimalkan pendapatan bunga, mengingat tingkat suku

bunga tersebut sesuai dengan strategi bisnis Bank. Kegiatan manajemen dalam memonitoring aset dan liabilitas bank dilakukan

terhadap setiap perubahan tingkat suku bunga. Adapun pengelolaan risiko suku bunga disertai dengan pemantauan sensitivitas aset

keuangan dan liabilitas bank untuk meningkatkan atau menurunkan tingkat suku bunga pasar.

Risiko nilai tukar adalah risiko kerugian akibat pergerakan yang berlawanan dari nilai tukar pada saat Bank memiliki posisi terbuka.

Bank tidak memiliki saldo dan transaksi dalam mata uang asing. Dengan demikian, Bank tidak menghadapi risiko nilai tukar.

Kebijakan kredit, standar dan pelaksanaan serta pemantauan dan pengadministrasian portofolio kredit ditetapkan oleh pejabat

bank. Kebijakan ini disetujui oleh Dewan Komisaris dan secara berkala diperbarui untuk memasukkan perubahan pasar dan

peraturan perbankan yang baru.

Risiko Inherent untuk risiko kredit berada pada posisi MODERATE . Berikut ini adalah Rasio Non-Performing Loan (NPL) Gross dan

Rasio Non-Performing Loan (NPL) Netto Bank pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017:

2018 2017

1,50% 1,36%

0,20% 0,17%

0,91% 0,89%

Rasio Kualitas Aset Produktif (KAP) merupakan rasio antara aset yang diklasifikasikan tidak produktif (AYDTP) dibandingkan dengan

total aset produktif (AP). Aset yang diklasifikasikan tidak produktif merupakan rata-rata tertimbang aset berdasarkan kolektibilitas.

Rasio NPL gross merupakan rasio antara baki debit pinjaman yang digolongkan non-performing loan (kategori kurang lancar,

diragukan, dan macet) dibandingkan dengan total baki debit pinjaman. Rasio NPL netto merupakan rasio antara nilai bersih

pinjaman yang digolongkan non-performing loan (kategori kurang lancar, diragukan, dan macet) dibandingkan dengan baki

pinjaman. Nilai bersih merupakan baki debit dikurangi saldo penyisihan penghapusan pinjaman.

Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Kredit berada pada posisi FAIR . Kebijakan yang diambil oleh Bank Sulteng dalam

Penerapan Manajemen Risiko Kredit adalah sebagai berikut:

Dalam proses pengukuran risiko, saat ini Bank dalam hal ini Divisi Kredit, masih memperhitungkan sebatas penyaluran kredit

belum mengakui atas kegiatan penempatan pada bank lain maupun surat berharga;

Untuk sistem penyaluran kredit Bank belum menggunakan dengan sistem scoring (rating dari luar). Namun kedepannya Bank

telah menyiapkan untuk proses dengan sistem scoring yang tergabung dalam aplikasi Loan Organization System (LOS);

Memperbaiki sistem pengendalian risiko (risk control system) Bank sesuai profil risiko masing-masing dengan cara melakukan

mitigasi terhadap potensi risiko-risiko yang bisa merugikan Bank baik di bidang risiko pasar, operasional, kredit, likuiditas

maupun kepatuhan. Bank juga concern terhadap risiko hukum, reputasi dan stratejik;

Bank telah didukung dengan adanya sistem informasi yang telah menyediakan data pendukung yang berkenaan dengan kredit,

baik itu secara eksposur maupun terinci yang dilengkapi dengan laporan. Namun dari data laporan yang telah tersedia belum

sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan dari Bank, sehingga dilakukan pengolahan data kembali oleh unit terkait sesuai dengan

kebutuhan;

53

Page 203: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

34. MANAJEMEN RISIKO - (lanjutan)

c. Risiko Pasar - (lanjutan)

1.

2.

3.

4.

ASET

Giro pada bank lain

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

Call money Fasbi

Deposito berjangka

Deposito on call

Interbank call money

Efek- efek

Sertifikat Bank Indonesia

Sertifikat Deposito Bank Indonesia

NCD

Reverse Repo

Obligasi

Medium Term Note

Kredit yang diberikan

LIABILITAS

Simpanan dari nasabah

Giro

Tabungan

Deposito

Simpanan dari bank lain

Giro

Call Money

d. Risiko Likuiditas

6,75%

- 6,85% - 7,50%

6,35% - 6,50% 4,50% - 4,60%

7,80% - 12.25% 7,40% - 12.25%

- 7,10% - 9%

Untuk memantau tingkat risiko likuiditas Bank melakukan analisis jatuh tempo aset dan kewajiban secara periodik.

Dengan melihat Risiko Inherent yang berada pada posisi Low To Moderate, serta Kualitas Penerapan Manajemen Risiko yang berada

pada posisi Satisfactory, dapat disimpulkan Peringkat Risiko untuk Risiko Pasar adalah 2 (Dua). Dengan mempertimbangkan aktivitas

bisnis yang dilakukan oleh Bank, kemungkinan kerugian yang akan dihadapi oleh Bank dari risiko pasar cukup tinggi selama periode

waktu tertentu dimasa datang.

Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Pasar berada pada posisi Satisfactory . Kebijakan yang diambil oleh Bank Sulteng

dalam Penerapan Manajemen Risiko Pasar adalah sebagai berikut:

Tabel di bawah ini merupakan kisaran tingkat bunga per tahun untuk aset dan liabilitas yang signifikan untuk tahun yang berakhir

pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017:

2018 2017

1% 1%

Direksi telah memberikan arahan kepada setiap unit kerja dalam menyusun kebijakan Manajemen risiko khusunya penyusunan

limit risiko yang akan diambil dan toleransi risiko;

Bank telah memperhatikan penyusunan dan penetapan toleransi risiko serta besarnya risiko yang akan diambil dengan

mempertimbangkan strategi dan tujuan bisnis bank yang tertuang dalam RBB. Namun belum dilakukan secara berkala;

Dewan Komisaris memiliki pemahaman mengenai jenis dan tingkat risiko suku bunga, melalui pelatihan dan pendidikan yang

telah diikuti misalnya mengikuti BSMR;

Komisaris telah mendapatkan informasi mengenai suku bunga yang diinformasikan secara berkala.

5,25% 3,25% - 4,00%

7,30% - 7,50% 5,30% - 5,65%

6,40% - 7,30% -

5,9% 4,25%

6,75% -

5% - 5,35%

9,88% 13,15%

2018 2017

1,00% - 3,00% 1,00% - 3,00%

0,25% - 2,75% 0,25% - 2,00%

1,00% - 9,95% 1,00% - 9,75%

0,00% 0,00%

6.20% - 7.30% 4.40% - 5.35%

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Bank tidak memiliki cukup dana untuk memenuhi kewajibannya (membayar kepada kreditur

atau melunasi hutang-hutangnya pada saat jatuh tempo). Risiko Likuiditas dapat diperkecil dengan suatu perencanaan cash flow dan

pengelolaan kelebihan dana yang tepat dengan tetap mengantisipasi kebutuhan dan kewajiban di masa yang akan datang.

Pengelolaan likuiditas dan risiko pendanaannya diawasi oleh Komite ALCO. Kebijakan risiko likuiditas merupakan tanggung jawab

manajemen dan strategis yang harus diambil untuk menjamin likuiditas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan Bank sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

Ukuran utama yang digunakan oleh Bank untuk mengelola risiko likuiditas adalah rasio aset lancar bersih terhadap simpanan

nasabah. Rasio aktiva lancar bersih dianggap sebagai uang tunai dan kas pada aktiva lancar dikurangi dengan simpanan dari bank

(Giro pada Bank lain).

54

Page 204: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

34. MANAJEMEN RISIKO - (lanjutan)

d. Risiko Likuiditas

(Dalam Jutaan Rupiah)

(Dalam Jutaan Rupiah)

e. Risiko Operasional

- Penyesuaian dan pemisahan tugas serta otorisasi transaksi bank

- Pemantauan operasional bank.

- Dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

- Mengontrol seluruh dokumentasi dan prosedur bank

-

LIABILITAS

108.194 624.908 1.516.987

442.086

ASET

848.035

2.455.767

Giro pada BI 299.613 299.613

-

1-3 bulan 3-6 bulan 6-12 bulan > 12 bulan

300.551

486.906

569.089 848.035 406.716

1.150.000 1.150.000 - - - -

2.640 - - - - 2.640

377.227 299.677 77.550

< 1 bulan

(631.443) 2.861.722

-

2017

Saldo

1.589.758 136.824 134.549 951.246

Pinjaman Yg Diterima 300.551 - - -

Simpanan Nasabah 3.125.451 764.077 111.285

569.089

- -

Efek-efek 1.408.358 743.272 100.000 123.000

2.994.374 56.142 34.324 9.049 506.660 2.388.199

85.068

808.884 (362.295) (526.437) (532.663)

-

Kas 139.657 139.657 - - - -

- - -

Antar Bank Aktiva 341.074 341.074 -

10.000 2.500 2.500 2.500 67.568

Jumlah 5.268.144

Lain-lain 260.488

Jika terjadi kesalahan ataupun kegagalan dalam operasional bank akan dilakukan pelaporan dan pengusulan tindakan

perbaikan.

625.010 625.010 - - - - Antar Bank Pasiva

Lain-lain

Kredit Yang Diberikan

Perbedaan JT

Lain-lain

Perbedaan JT 956.643 175.671 20.539 21.355 20.787 718.292

Risiko Operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal,

kesalahan manusia, kegagalan sistim, atau adanya masalah eksternal yang mempengaruhi operasional bank. Tujuan Bank adalah

untuk mengelola risiko operasional sehingga dapat menghindari kerugian keuangan dan reputasi Bank.

Adapun tanggung jawab untuk meminimalisir terjadinya risiko operasional yang dapat mempengaruhi kegiatan Bank, antara lain

sebagai berikut:

25.000 5.000 5.000 5.000 220.488

Jumlah 4.311.501 1.414.088 116.285 113.194 930.459 1.737.475

Jumlah 5.199.374 2.735.310 560.034

Lain-lain 32.436 32.436 - - - -

Jumlah 6.008.258 2.373.016 33.596 36.426 216.591 3.348.628

LIABILITAS

Simpanan Nasabah 3.669.506 1.285.633 560.034

Antar Bank Aktiva 1.499.410 1.499.410 - - - -

Efek-efek 500.884 316.926 - 155.476 28.483

3.464.399 13.115 33.596 36.426 61.116 3.320.145 Kredit Yang Diberikan

ASET

Kas 140.440 140.440 - - - -

Giro pada BI 370.688 370.688 - - - -

Tabel berikut ini menggambarkan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Bank dihitung berdasarkan sisa periode pada akhir tahun

sampai pada jatuh tempo kontrak.

2018

Saldo < 1 bulan 1-3 bulan 3-6 bulan 6-12 bulan > 12 bulan

Pinjaman Yg Diterima

Antar Bank Pasiva

55

Page 205: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

34. MANAJEMEN RISIKO - (lanjutan)

e. Risiko Operasional

- Melakukan pelatihan dan pengembangan pegawai terhadap risiko operasional.

- Memitigasi risiko yang mungkin timbul.

1.

2.

3.

f. Risiko hukum

Risiko hukum mencakup

- Gugatan hukum

- Biaya kasus hukum

g. Risiko reputasi

1.

2.

3.

1.

2.

Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Operasional berada pada posisi FAIR , pengelolaan Risiko Operasional menjadi

perhatian oleh Manajemen, dimana dalam pengelolaannya dilakukan melalui beberapa cara antara lain:

Pengisian profil risiko melalui Aplikasi Tingkat Kesehatan Bank secara rutin setiap bulan untuk mengidentifikasi early warning

system sehingga Bank segera mengambil langkah-langkah mitigasi yang diperlukan;

Penerapan Standar Operasional Prosedur yang berlaku dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk menghindari

risiko;

Saat ini Bank sudah memiliki sistem informasi manajemen risiko (TKB) dan Profil Risiko Cabang (PRC) yang dapat memastikan

terukurnya eksposur risiko baik eksposur risiko secara keseluruhan/ komposit maupun eksposur per jenis risiko yang melekat

pada kegiatan usaha Bank, maupun eksposur risiko per jenis aktivitas fungsional Bank namun belum secara akurat, informatif,

dan tepat waktu;

Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang disebabkan adanya tuntutan hukum, tidak

adanya peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak

dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.

Risiko reputasi merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau

persepsi negatif terhadap Bank.

Bank telah mendokumentasikan dengan baik setiap kejadian yang berdampak pada reputasi bank, baik bukti yang bersifat

kuantitatif maupun kualitatif ataupun yang bersifat material dengan sistem pelaporan yang baik dan akurat dengan pemisahan

fungsi tugas sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapakan berdasarkan tingkat risiko;

Dalam mengedalikan dampak risiko reputasi dalam pengambilan keputusan bank telah mengatur pendelegasian wewenang

sesuai dengantingkat risiko yang melekat pada masing-masing unit bisnis dan diatur dalam kebijakan dan prosedur yang

ditetapkan serta dipantau secara berkala oleh divisi SKAI dan

Dengan Risiko Inherent yang berada pada posisi Moderate , serta Kualitas Penerapan Manajemen Risiko yang berada pada posisi

Fair , dapat disimpulkan Peringkat Risiko untuk Risiko Hukum adalah 3 (Tiga), hal ini disebabkan belum adanya perkembangan atas

kasus hukum yang dihadapi Bank Sulteng, tercermin dari terdapat proses litigasi yang terjadi pada Bank, namun frekuensi dan atau

dampak financial gugatannya cukup signifikan sehingga dapat mempengaruhi kondisi keuangan Bank dan dapat berdampak pada

kemungkinan munculnya risiko reputasi bagi Bank. Potensi kerugian yang diakibatkan oleh risiko hukum sedang selama periode

waktu tertentu dimasa datang, berdasarkan bisnis Bank tanpa memperhitungkan aspek manjemen risiko Kepatuhan.

Sehubungan dengan terjadinya bencana alam pada tanggal 28 September 2018 berupa Gempa Bumi dengan magnetudo 7,4 yang

disusul dengan Tsunami dan Likuifaksi di palu, Sigi, dan Donggala Bank berupaya mengeluarkan kebijakan kebijakan sesuai dengan

aturan yang dikeluarkan oleh OJK guna mencegah timbulnya tuntutan hukum kedepannya yang terkait dengan kredit maupun

lainnya.

Dengan melihat Risiko Inherent yang berada pada posisi Moderate, serta Kualitas Penerapan Manajemen Risiko yang berada pada

posisi Fair, dapat disimpulkan Peringkat Risiko untuk Risiko Reputasi adalah 3 (Tiga).

Risiko Inherent untuk Risiko Reputasi berada pada posisi Moderate, dengan beberapa parameter penilaian sebagai berikut:

Terdapat beberapa pemberitaan negative pada periode ini, yaitu pada media massa (surat kabar/koran);

Tidak adanya pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh Bank;

Bank juga telah berpartisipasi dalam beberapa event pemerintah untuk tetap menjaga hubungan Bank dengan para

stakeholders.

Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Reputasi kebijakan yang diambil oleh Bank Sulteng dalam Penerapan Manajemen

Risiko Pasar adalah sebagai berikut:

56

Page 206: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

34. MANAJEMEN RISIKO - (lanjutan)

g. Risiko reputasi - (lanjutan)

3.

4.

h. Risiko Strategis

Risiko strategis mencakup

-

- Kesesuaian realisasi diversifikasi produk baik kredit maupun treasury

- Perbandingan realisasi dengan target pasar yang ditetapkan.

i. Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan mencakup

-

-

- Perpajakan

- Kelembagaan dan pelaporan atau perjanjian.

- Pengenalan nasabah atau Know Your Customer (KYC)

Pada prakteknya risiko kepatuhan melekat pada risiko bank yang terkait pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain

yang berlaku.

Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan karena tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-

undangan dan ketentuan lain yang berlaku.

Risiko strategis merupakan risiko yang disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi yang tidak tepat, pengambilan

keputusan yang tidak tepat atau kurang responsifnya terhadap perubahan eksternal.

Ketepatan kebijakan bidang perkreditan, treasury maupun investasi.

Seluruh hasil pantauan dan pemeriksanaan divisi SKAI dilaporkan kepada direksi dan dewan komisaris dan dirapatkan jika

terdapat pelanggaran atas kejadian yang berdampak atas risiko reputasi;

Kebijakan dan prosedure yang ditetapkan oleh bank telah sesuai dengan peraturan dan perundan-undangan yang berlakuguna

untuk mendukung tranpansansi dan peningkatan kualitas layanan nasabah.

Dengan melihat Risiko Inherent yang berada pada posisi Moderate , serta Kualitas Penerapan Manajemen Risiko yang berada pada

posisi Fair , dapat disimpulkan Peringkat Risiko untuk Risiko Strategik adalah 3 (Tiga). masih terdapat beberapa deviasi dari target

RBB yang telah ditetapkan oleh Bank. diharapkan kedepannya kinerja Bank lebih baik lagi agar sesuai dengan Rencana Bisnis yang

telah ditetapkan oleh Bank.

Bidang perkreditan, meliputi batas maksimum pemberian kredit, kualitas aset produktif dan penyisihan penghapusan aset

produktif.

Bidang treasury dan investasi, meliputi penyertaan pada bank atau LKBB.

Sehubungan dengan terjadinya bencana alam pada tanggal 28 September 2018 berupa Gempa Bumi dengan magnetudo 7,4 yang

disusul dengan Tsunami dan Likuifaksi di palu, Sigi, dan Donggala Bank berupaya mengeluarkan kebijakan – kebijakan yang di dasari

dengan Surat Keputusan Direksi misalnya kebijakan tentang pembentukan tim restrukturisasi kredit Dampak Bencana Alam sesuai SK

Direksi No. 94/SK/DHMS/OJK/X/2108.

Adapun kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank terkait dengan bencana tersebut yaitu melakuan restrukturisasi kredit selama 3 (Tiga)

bulan atas pertimbangan peraturan OJK No. 45/POJK.03/2017 tentang perlakuan khusus terhadap kredit atau pembiayaan Bank bagi

Daerah Tertentu di Indonesia yang Terkena Bencana Alam dan Siaran Pers Dewan Komisaris OJK No. SP66/DHMS/OJK/X/2018 tanggal

10 Oktober 2018 tentang perlakuan khusus terhadap nasabah dan industry jasa keuangan yang terdampak bencana diprovinsi

Sulawesi tengah.

57

Page 207: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PER 31 DESEMBER 2018

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

35. MANAJEMEN MODAL

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Bank telah memenuhi semua syarat permodalan yang diwajibkan.

Rasio Penyediaan Modal Minimum

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Kredit

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Operasional

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Pasar

Total Modal

Rasio Minimum menurut POJK 11/POJK.03/2016

a. Risiko kredit

b. Risiko operasional

Bank Indonesia menganalisa modal dalam 2 (dua) tingkatan:

1

2

Bank tidak memiliki modal tambahan lainnya yang memenuhi kriteria modal tier 3 dalam Peraturan Bank Indonesia yang berlaku.

Berbagai batasan diterapkan untuk unsur-unsur dari modal dasar. Pengaruh pajak tangguhan telah dikecualikan dalam menentukan

jumlah laba ditahan untuk modal tier 1, hanya 50 persen dari keuntungan tahun berjalan sebelum pajak tangguhan yang termasuk

dalam modal tier 1, dan kualifikasi modal tier 2 tidak dapat melebihi modal tier 1. Ada juga pembatasan pada jumlah penurunan

cadangan penurunan nilai - kolektif yang dapat dimasukkan sebagai bagian dari modal tier 2.

650.482 580.375

- -

768.233 612.302

Rasio Kewajiban penyertaan Modal Minimum (KPMM)/Capital Adequacy

Ratio (CAR)27,22% 27,80%

Modal Tier 1 terdiri dari modal saham biasa, agio saham, saldo laba, selisih penjabaran laporan keuangan, dan kepentingan non

pengendali setelah dikurangi goodwill dan aset tak berwujud dan penyesuaian lainnya sehubungan dengan item yang termasuk

dalam modal tetapi diperlakukan secara berbeda untuk kepentingan kecukupan modal.

Modal Tier 2 terdiri dari pinjaman subordinasi yang memenuhi syarat dan cadangan umum (maksimum 1,25% dari Aset Tertimbang

Menurut Risiko (ATMR)).

Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005, Bank menggunakan pendekatan Basel I untuk

mengelola risiko kredit.

Bank menerapkan pendekatan standar untuk mengelola risiko kredit mulai 1 Januari 2012 sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia

No.13/6/DPNP tanggal 18 Pebruari 2011.

Untuk pengelolaan risiko operasional Bank menerapkan pendekatan indikator dasar sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia

No.11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009. Berdasarkan Surat Edaran tersebut, beban modal untuk risiko operasional sebesar 5%, 10%

dan 15% dari rata-rata pendapatan kotor selama tiga tahun terakhir.

Sejak tahun 2007, Bank diwajibkan untuk memenuhi kerangka kerja Basel II dalam hal permodalan Bank dengan mengikuti road map

implementasi Basel II di Indonesia yang dipimpin oleh Bank Indonesia.

Penerapan Bank atas risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional dalam permodalan adalah sebagai berikut:

Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan

mempertahankan investor, deposan, pelanggandan kepercayaan pasar. Dalam pengelolaan permodalan, Bank mempertimbangkan faktor-

faktor seperti: pengembalian modal yang optimal pada pemegang saham, menjaga keseimbangan antara keuntungan yang lebih tinggi

dengan gearing ratio serta keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat.

Rasio Liabilitas Penyediaan Modal Minimum (Capital Adequacy Ratio [CAR]) adalah rasio modal terhadap aset tertimbang menurut risiko

(Risk - Weighted Assets [RWA]). Berdasarkan peraturan Bank Indonesia, jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari Modal Inti ("Tier I")

dan Modal Pelengkap ("Tier II") dikurangi penyertaan pada Entitas Anak. Rasio Kecukupan Modal pada tanggal-tanggal 31 Desember

2018 dan 2017 adalah sebagai berikut (dalam jutaan Rupiah):

2018 2017

2.189.764 1.673.879

10,34% 10,26%

Kegiatan Alokasi modal didorong oleh optimalisasi jumlah modal yang jumlahnya tergantung pada peraturan perundang-undangan yang

berlaku untuk memaksimalkan laba atas risiko yang disesuaikan dengan modal dasar yang digunakan dalam menentukan bagaimana

modal dialokasikan oleh Bank pada operasional atau kegiatan tertentu. Kebijakan Bank yang berhubungan dengan pengelolaan modal

dan alokasi dana direview secara berkala oleh Direksi.

58

Page 208: Report 2018.pdfKuat, Maju dan Berdaya Saing Memperkuat Fondasi Yang Berkelanjutan Mempertajam Fokus Bisnis Creating Strong Sustainable Foundation Sharpen …

ffiffikedffiiULtrhHMffiNbhRIbTdf$(04eD@tu(04&04ffi- -sdEinred@dh-offi