72
Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 1

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 1dpmptsp.pringsewukab.go.id/wp-content/uploads/2019/11/Renstra DPMPTSP 2017-2022.pdfRenstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 i KATA

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 1

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 i

KATA PENGANTAR

Dokumen Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022

ini merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022 sebagaimana

telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor

11 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022.

Dalam proses penyusunan Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu ini

mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017

tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi

Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah

Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022 ini memuat

informasi tentang tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan

serta bersifat indikatif dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan

Bidang Penanaman Modal dan Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu,

sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Kabupaten Pringsewu.

Selanjutnya Renstra ini sebagai pedoman bagi pimpinan dan jajaran

aparatur DPMPTSP Kabupaten Pringsewu dalam melaksanakan tugas,

fungsi dan tanggung jawabnya dalam menyusun kebijakan perencanaan,

monitoring, evaluasi dan pengendalian program kegiatan untuk

mendukung pencapaian visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah,

yaitu Pringsewu Berdaya Saing, Harmonis dan Sejahtera (BERSAHAJA).

Pringsewu, 28 Desember 2017

KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN

PELAYANAN TERPADU SATU PINTU,

AKHMAD FADOLI, M.Si.

Pembina Tk. I

NIP. 19701005 199710 1 002

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ............................................................. 1

1.2. Landasar Hukum ........................................................ 3

1.3. Maksud dan Tujuan ..................................................... 6

1.4. Sistematika Penulisan .................................................. 7

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DPMPTSP .................................. 12

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi DPMPTSP ....... 12

2.2. Sumber Daya Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu .................................... 20

2.3. Kinerja Pelayanan DPMPTSP ....................................... 25

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

DPMPTSP .................................................................... 30

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DPMPTSP .... 32

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan

Fungsi Pelayanan DPMPTSP ........................................ 32

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah

dan Wakil Kepala Daerah ............................................ 34

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Provinsi ............................. 36

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayan dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis ........................................ 40

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis ........................................ 44

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DPMPTSP . 46

4.1. Tujuan Jangka Menengah DPMPTSP ............................ 46

4.2. Sasaran Strategis Jangka Menengah DPMPTSP ............ 48

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN JANGKA

MENENGAH ....................................................................... 50

5.1. Strategi Jangka Menengah DPMPTSP ......................... 50

5.2. Kebijakan Jangka Menengah DPMPTSP ....................... 53

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 iii

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR

KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN

INDIKATIF ......................................................................... 55

6.1. Rencana Program dan Kegiatan Serta Indikator

Kinerja ....................................................................... 55

6.2. Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif ............... 59

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ............ 64

BAB VIII PENUTUP ........................................................................... 66

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 iv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Jumlah Pegawai pada DPMPTSP Berdasarkan Golongan/Ruang Kepangkatan dan Jenis Kelamin ............ 21

Tabel 2.2. Jumlah Pengawai DPMPTSP yang Menduduki Jabatan ..... 22

Tabel 2.3. Jumlah Pengawai DPMPTSP Berdasarkan Tingkat

Pendidikan ........................................................................ 23 Tabel 2.4. Jumlah Pengawai DPMPTSP yang Telah Mengikuti Diklat .. 23

Tabel 2.5. Jumlah dan Kondisi Sarana serta Prasarana pada

DPMPTSP .......................................................................... 24 Tabel 2.6 Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional di Kabupaten

Pringsewu ......................................................................... 28

Tabel 2.7. Pelayanan Penerbitan Perizinan di Kabupaten Pringsewu ... 29 Tabel 2.8. Realisasi Anggaran Setiap Program pada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Pringsewu ....................................................... 29 Tabel 4.1. Tujuan Jangka Menengah DPMPTSP ................................. 47

Tabel 4.2. Sasaran Strategis Jangka Menengah DPMPTSP ................. 48

Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan

DPMPTSP Kabupaten Pringsewu ....................................... 49 Tabel 5.1. Analisis SWOT Penentuan Strategi Jangka Menengah ....... 52

Tabel 5.2. Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Renstra

DPMPTSP Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022 .......... 54 Tabel 6.1. Rencana Program dan Kegiatan serta Indikator Kinerja ..... 56

Tabel 6.2. Rencana Program dan Kegiatan serta Indikator Kinerja

Pendukung ....................................................................... 57 Tabel 6.3. Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Indikatif

DPMPTSP Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022 .......... 60

Tabel 6.4. Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Indikatif Pendukung DPMPTSP Kabupaten Pringsewu

Tahun 2017-2022 ............................................................. 62

Tabel 7.1. Indikator Kinerja DPMPTSP yang Mengacu pada Tujuan

dan Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Pringsewu 2017-2022 ....................... 65

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Bagan Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan ........ 3 Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten

Pringsewu ................................................................... 13

Gambar 2.2. Jumlah Investor Berskala Nasional di Kabupaten Pringsewu ................................................................... 27

Gambar 2.3. Rasio Daya Serap Tenaga Kerja pada PMDN dan PMA .. 28

Gambar 4.1. Keterkaitan Antara Sasaran RPJMD Kabupaten Pringsewu dengan Sasaran Renstra DPMPTSP

Tahun 2017-2022 ........................................................ 47

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.

Berdasarkan ketentuan Pasal 272 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 ditegaskan bahwa

Perangkat Daerah menyusun rencana strategis dengan berpedoman pada

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Rencana

Strategis (Renstra) Perangkat Daerah merupakan dokumen perencanaan

Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Dokumen ini merupakan

sarana penting bagi Perangkat Daerah untuk menjelaskan apa yang

hendak dicapai dan bagaimana mencapainya.

Substansi Rencana Strategis fokus pada upaya sistematis yang dilakukan

komponen perangkat daerah dalam menghadapi berbagai tantangan dan

perubahan yang dihadapi untuk mencapai tujuan. Melalui perencanaan

strategis seluruh aparatur perangkat daerah berkomitmen menetapkan

dan melaksanakan strategi dari hasil analisis komprehensif terhadap

situasi dan lingkungan. Dalam hal ini adalah lingkungan internal yang

mencakup kekuatan (strenghts) dan kelemahan (weaknesses), maupun

lingkungan eksternal yang meliputi peluang (opportunities) dan tantangan

(threats). Analisa lingkungan internal digunakan untuk memetakan

masalah yang berkembang dan belum dapat terpecahkan, sedangkan

analisa lingkungan eksternal sebagai upaya mengantisipasi perubahan-

perubahan yang terjadi di luar perangkat daerah.

Rencana strategis Perangkat Daerah memuat tujuan, sasaran, program,

dan kegiatan pembangunan daerah dalam rangka pelaksanaan Urusan

Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai

dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah, yang penyusunanya

berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif. Dalam konteks ini,

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten

Pringsewu sebagai Perangkat Daerah atau unsur penyelenggara urusan

pemerintahan daerah, juga memiliki kewajiban untuk menyusun

dokumen Rencana Strategis. Dengan kata lain, Renstra DPMPTSP

merupakan bagian dari kontrak kinerja Kepala Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan Bupati Pringsewu.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 2

Renstra DPMPTSP pada hakekatnya adalah dokumen perencanaan lima

tahunan yang berlaku secara internal bagi segenap jajaran pimpinan dan

staf DPMPTSP sendiri. Substansinya merupakan bentuk kongkrit

terhadap apa yang harus dilakukan oleh DPMPTSP agar proses pelayanan

perizinan dan non perizinan dapat berjalan dengan baik dan selalu

mengarah kepada pencapaian visi dan misi kepala daerah. Secara

substansi Renstra DPMPTSP diposisikan sebagai rujukan dalam menjaga

konsistensi dalam proses penyusunan perencanaan pada setiap tahunnya

untuk jangka waktu lima tahun kedepan. Hal ini dilakukan agar terdapat

sinkronisasi dan harmonisasi didalam menterjemahkan RPJMD Tahun

2017-2022 ke dalam tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab DPMPTSP.

Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah,

Renstra DPMPTSP berfungsi sebagai dokumen perencanaan operasional

dalam upaya mencapai visi dan misi kepala daerah melalui Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pringsewu

Tahun 2017-2022. Dalam konteks ini, Pembangunan Daerah adalah

usaha yang sistematik untuk pemanfaatan sumber daya yang dimiliki

Daerah untuk peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat,

kesempatan kerja, lapangan untuk berusaha, meningkatkan akses dan

kualitas pelayanan publik dan daya saing Daerah sesuai urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangannya. Sedangkan Perencanaan

pembangunan Daerah merupakan suatu proses untuk menentukan

kebijakan masa depan, melalui urutan pilihan, yang melibatkan berbagai

unsur pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan pengalokasian

sumber daya yang ada dalam jangka waktu tertentu.

Secara teknis operasional, proses penyusunan Rencana Strategis Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten

Pringsewu mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86

Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi

Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah

Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

Proses penyusunan Rencana Strategis DPMPTSP dilakukan secara

simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kabupaten Pringsewu tahun

2017-2022 dan materinya memperhatikan berbagai kebijakan dan

prioritas program pembangunan di Kabupaten Pringsewu sehingga

tercipta sinergisitas program pembangunan, baik secara vertikal maupun

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 3

horizontal antar satuan kerja. Selain itu juga telah mempertimbangkan

lingkungan strategis yang menuntut adanya perubahan, berbagai kendala

dan masalah yang dihadapi selama ini dalam pelaksaanaan tugas pokok

dan fungsi DPMPTSP, dan berbagai isu strategis yang terkait dengan

proses perencanaan pembangunan daerah, pengendalian dan evaluasi

pelaksanaan pembangunan daerah.

Dalam kaitannya dengan sistem perencanaan pembangunan sebagaimana

diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, keberadaan

Renstra DPMPTSP merupakan satu kesatuan dari manajemen kerja pada

Pemerintah Kabupaten Pringsewu, khususnya dalam menjalankan

agenda rencana pembangunan yang telah tertuang dalam RPJMD. Untuk

setiap tahunnya selama periode perencanaan, Renstra DPMPTSP akan

dijadikan pedoman bagi penyiapan Rencana Kerja DPMPTSP, yang dalam

penyusunannya mengacu pada RKPD Kabupaten Pringsewu. Adapun

keterkaitan dokumen Renstra DPMPTSP dengan dokumen perencanaan

lainnya dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

Gambar 1.1

Bagan Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan

1.2. Landasan Hukum.

Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Rencana Strategis

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten

Pringsewu Tahun 2017-2022 yaitu sebagai berikut :

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 4

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun

2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Kabupaten Pringsewu di Propinsi Lampung (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 185, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4932);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5234);

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir melalui Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5679);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 21);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012

Nomor 215, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5357);

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 5

11. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor

114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

12. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 221);

13. Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2017 tentang Percepatan

Pelaksanaan Berusaha (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2017 Nomor 210);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah

beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

21 Tahun 2011;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 100

Tahun 2016 tentang Pedoman Nomenklatur Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi dan Kabupaten/Kota

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1906);

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata

Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,

Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 138 Tahun 2017 tentang

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1956);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 02 Tahun 2012

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pringsewu Tahun

2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Pringsewu Tahun 2012

Nomor 02);

19. Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 03 Tahun 2012

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten

Pringsewu Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Pringsewu

Tahun 2012 Nomor 03);

20. Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 16 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten

Pringsewu (Lembaran Daerah Kabupaten Pringsewu Tahun 2016

Nomor 16);

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 6

21. Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 11 Tahun 2017

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022 (Lembaran Daerah

Kabupaten Pringsewu Tahun 2017 Nomor 11);

22. Peraturan Bupati Pringsewu Nomor 43 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja

Dinas-Dinas Pemerintah Daerah (Berita Daerah Kabupaten Pringsewu

Tahun 2016 Nomor 43);

1.3. Maksud dan Tujuan.

Maksud penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu Tahun

2017-2022 adalah memberikan arah dan pedoman bagi pimpinan dan

jajaran aparatur DPMPTSP Kabupaten Pringsewu dalam melaksanakan

tugas, fungsi dan tanggung jawabnya dalam menyusun kebijakan

perencanaan, monitoring, evaluasi dan pengendalian pembangunan

daerah secara terstruktur untuk mendukung pencapaian visi dan misi

kepala daerah dan wakil kepala daerah, yang tertuang dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pringsewu

Tahun 2017-2022. Selain itu juga dimaksudkan untuk memberikan

informasi kepada para pemangku kepentingan tentang program dan

rencana kerja DPMPTSP Kabupaten Pringsewu dalam penyelenggaraan

pelayanan perizinan dan non perizinan.

Adapun tujuan disusunnya dokumen Rencana Strategis Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten

Pringsewu Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :

1. Sebagai kerangka dasar dalam peningkatan kualitas perencanaan dan

penganggaran DPMPTSP guna menunjang pencapaian target kinerja

sasaran pembangunan daerah sebagaimana tertuang pada dokumen

RPJMD Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022.

2. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara dokumen perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan program kegiatan

selama periode 2017-2022.

3. Memberikan acuan dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja

(RENJA) Tahunan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Kabupaten Pringsewu selama periode 2017-2022.

4. Menjadikan acuan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja

DPMPTSP Kabupaten Pringsewu.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 7

1.4. Sistimatika Penulisan.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022, disusun

dengan sistimatika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra Perangkat

Daerah, fungsi Renstra Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan

pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra Perangkat

Daerah, keterkaitan Renstra Perangkat Daerah dengan RPJMD,

Renstra K/L dan Renstra provinsi/kabupaten/kota, dan dengan

Renja Perangkat Daerah.

1.2 Landasan Hukum.

Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan emerintah,

Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur

tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan

Perangkat Daerah, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam

penyusunan perencanaan dan penganggaran.

1.3 Maksud dan Tujuan.

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan

Renstra Perangkat Daerah

1.4 Sistimatika Penulisan.

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra Perangkat

Daerah, serta susunan garis besar isi dokumen

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Perangkat Daerah

dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara

ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Perangkat Daerah dalam

penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian

penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra Perangkat

Daerah periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas

Perangkat Daerah yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD

periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang

masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 8

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah.

Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan

Perangkat Daerah, struktur organisasi Perangkat Daerah, serta

uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala

Perangkat Daerah. Uraian tentang struktur organisasi Perangkat

Daerah ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil,

dan tata laksana Perangkat Daerah.

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah.

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang

dimiliki Perangkat Daerah dalam menjalankan tugas dan fungsinya,

mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang

masih operasional.

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah.

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Perangkat Daerah

berdasarkan sasaran/target Renstra Perangkat Daerah periode

sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator

kinerja pelayanan Perangkat Daerah dan/atau indikator lainnya

seperti MDG’s atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan

Renstra Perangkat Daerah kabupaten/kota (untuk provinsi) dan

Renstra Perangkat Daerah provinsi (untuk kabupaten/kota), hasil

telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang

berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan

pelayanan Perangkat Daerah pada lima tahun mendatang. Bagian ini

mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan

pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang

dibutuhkan.

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT

DAERAH

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

Perangkat Daerah.

Pada bagian ini dikemukakan tentang permasalahan-permasalahan

pelayanan yang dialami Perangkat Daerah beserta faktor-faktor yang

dapat mempengaruhinya. Indentifikasi permasalahan tersebut,

difokuskan pada hal-hal yang terkait langsung dengan tugas pokok

dan fungsi Perangkat Daerah.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 9

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih.

Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi Perangkat

Daerah yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah

dan wakil kepala daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan

identifikasi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah, dipaparkan

faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Perangkat

Daerah yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala

daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Faktor-faktor inilah yang

kemudian menjadi salah satu bahan perumusan isu strategis

pelayanan Perangkat Daerah.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra.

Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat

ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan Perangkat Daerah

yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah

ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun

Renstra Perangkat Daerah provinsi/kabupaten/kota.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis.

Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan

pendorong dari pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi

permasalahan pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari implikasi

RTRW dan KLHS.

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis.

Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan

Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan

Perangkat Daerah ditinjau dari:

a. gambaran pelayanan Perangkat Daerah;

b. sasaran jangka menengah pada Renstra K/L;

c. sasaran jangka menengah dari Renstra Perangkat Daerah

provinsi/kabupaten/kota;

d. implikasi RTRW bagi pelayanan Perangkat Daerah; dan

e. implikasi KLHS bagi pelayanan Perangkat Daerah.

Selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis dan

hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada

bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang

akan ditangani melalui Renstra Perangkat Daerah tahun rencana.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 10

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DPMPTSP

4.1. Tujuan Jangka Menengah DMPPTSP

Pada bagian ini dirmuskan tujuan jangka menengah yang akan

dicapai oleh DPMPTSP. Dalam perumusan tujuan jangka menengah

DPMPTSP tersebut mengacu pada sasaran yang akan dicapai pada

RPJMD Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022, yang ada kaitannya

dengan tugas pokok dan fungsi DPMPTSP.

4.2. Sasaran Strategis Jangka Menengah DPMPTSP.

Pada bagian ini dirumuskan sasaran srategis jangka menengah

DPMPTSP yang merupakan penjabaran dari tujuan jangka menengah

DPMPTSP.

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

5.1. Strategi Jangka Menengah DPMPTSP.

Pada bagian ini diruskan strategi jangka menengah DPMPTSP untuk

memperjelas arah dan tujuan yang akan dicapai. Proses perumusan

strategis tersebut dilakukan melalui Analisis SWOT.

5.2. Kebijakan Jangka Menengah DPMPTSP.

Pada bagian ini dikemukakan kebijakan jangka menengah DPMPTSP

yang akan dilakukan dalam rangka mencapai sasaran strategis yang

telah ditentukan.

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF.

6.1. Rencana Program dan Kegiatan serta Indikator Kinerja.

Pada bagian ini dirumuskan program sebagai kumpulan kegiatan

yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil, yang

diinginkan yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah guna

mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Untuk mengimplementasikan

dan melaksanakan program-program tersebut maka, ditetapkan juga

kegiatan pendukung yang disertai dengan indikator kinerjanya.

6.2. Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif.

Pada bagian ini merupakan uraian lebih lanjut terhadap program

dan kegiatan yang telah diuraikan sebelumnya, dengan menjelaskan

sasarannya akan akan dicapai dan pendanaan indikatifnya.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 11

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Perangkat Daerah

yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai

Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen

untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

Indikator kinerja Perangkat Daerah yang mengacu pada tujuan dan

sasaran RPJMD ini ditampilkan dalam bentuk tabel supaya dapat

dipahami oleh jajaran perangkat daerah.

BAB VIII PENUTUP

Pada bagian penutup di jelaskan perlunya komitmen bersama dalam

rangka mewujudkan sasaran strategis yang telah ditetapkan. Selain

itu juga diuraikan beberapa konsekuensi terhadap pelaksanaan dan

atau pengabaian terhadap dokumen Renstra DPMPTSP yang telah

disusun.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 12

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DPMPTSP

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi DPMPTSP.

Organisasi Perangkat Daerah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu dibentuk melalui Peraturan

Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 16 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pringsewu.

Selanjutnya sesuai Peraturan Bupati Pringsewu Nomor 43 Tahun 2016

tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata

Kerja Dinas-Dinas Pemerintah Daerah, ditegaskan DPMPTSP mempunyai

tugas untuk membantu Bupati dalam penyusunan kebijakan dan

pengkoordinasian terhadap pelaksanaan tugas urusan di bidang

penanaman modal dan melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan

pelayanan administrasi di bidang pelayanan perizinan secara terpadu.

Dalam pelaksanaan tugas pokok melayani masyarakat yang mengajukan

permohonan perizinan dan non perizinan, maka pelaksanaan tugas dari

DPMPTSP disesuaikan dengan pendelegasian kewenangan penerbitan

perizinan dan non perizinan dari Bupati kepada Kepala Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu.

Selanjutnya dalam rangka menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka

DPMPTSP mempunyai fungsi :

a. Penyusunan perencanaan bidang penanaman modal dan pelayanan

terpadu satu pintu.

b. Perumusan kebijakan teknis bidang penanaman modal dan pelayanan

terpadu satu pintu.

c. Pembinaan, pengendalian, koordinasi, fasilitasi dan penyelenggaraan

penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu.

d. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Sesuai Peraturan Bupati Pringsewu Nomor 43 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja

Dinas-Dinas Pemerintah Daerah, ditegaskan bahwa Struktur Organisasi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Kabupaten

Pringsewu adalah sebagaimana bagan di bawah ini.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 13

SEKRETARIAT

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN PERENCANAAN

DAN KEUANGAN

SUB BAGIAN UMUM

DAN KEPEGAWAIAN

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

BIDANG

PELAYANAN PERIZINAN

SEKSI

ADMINISTRASI

SEKSI PENERBITAN

SEKSI SISTEM PELAYANAN

BIDANG PENGAWASAN PENANAMAN

MODAL

SEKSI PENGAWASAN DAN

PENGENDALIAN INVESTASI

SEKSI PENGADUAN

SEKSI PEMBINAAN

TIM TEKNIS

BIDANG PENANAMAN MODAL

SEKSI PENGEMBANGAN PROMOSI DAN

INVESTASI

SEKSI KERJASAMA PENANAMAN

MODAL

SEKSI DATA DAN INFORMASI

KEPALA

DINAS

Gambar 2.1

Bagan Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Pringsewu

UPT

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 14

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Bupati Pringsewu Nomor 8 Tahun

2017 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas-Dinas

Pemerintah Daerah, dijelaskan bahwa rincian tugas, fungsi dan tata kerja

pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Pringsewu adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas PMPTSP

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

mempunyai tugas pokok memimpin, mengoordinasikan dan

memberikan bimbingan dan petunjuk kepada bawahannya dalam

rangka pelaksanaan tugas serta mengadakan koordinasi dan

melaksanakan kerjasama dengan organisasi perangkat daerah,

instansi dan lembaga lainnya serta unsur masyarakat.

Untuk melaksanakan fungsi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai fungsi :

a. perencanaan dan perumusan kebijakan teknis Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

c. pembinaan dan Pelaksanaan tugas Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati kepada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; dan

e. pelayanan administrasi.

Untuk melaksanakan fungsi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai rincian tugas sebagai

berikut:

a. menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Dinas;

b. menyelenggarakan perumusan dan penetapan visi dan misi Dinas

untuk mendukung visi dan misi Daerah;

c. penetapan rencana strategis dan program kerja Dinas yang sesuai

dengan visi dan misi Daerah;

d. menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan

di bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu;

e. menyelenggarakan pemberian layanan perizinan/non perizinan

dan penanganan pengaduan;

f. menyelenggarakan pengendalian kegiatan-kegiatan layanan

perizinan, sesuai dengan mekanisme, prosedur dan persyaratan

yang telah ditentukan;

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 15

g. menyelenggarakan pembinaan dan mengarahkan semua kegiatan

unit Dinas;

h. melaksanakan koordinasi dengan organisasi perangkat daerah

atau unit kerja lain yang terkait untuk kelancaran pelaksanaan

tugas Dinas;

i. memberikan saran dan pertimbangan kepada Bupati dalam

penyelenggaraan tugas penanaman modal dan pelayanan terpadu

satu pintu;

j. menganalisa permasalahan yang terjadi di penanaman modal dan

pelayanan terpadu satu pintu dan merumuskan alternatif

pemecahannya;

k. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

tugas kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah; dan

l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati

sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Sekretaris Dinas PMPTSP.

Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintumempunyai tugas pokok mengkoordinasikan penyusunan

program dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu

serta tugas pelayanan administratif.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Sekretaris Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai fungsi :

a. penyelenggaraan penyusunan perencaaan;

b. penyelenggaraan pengelolaan administrasi perkantoran,

administrasi keuangan, dan administrasi kepegawaian;

c. penyelengaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan

dan hubungan masyarakat;

d. penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan, dan perpustakaan;

e. pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan

pelaporan pelaksaan kegiatan unit kerja; dan

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala dinas sesuai dengan

fungsinya.

Untuk melaksanakan fungsi, Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintumempunyai rincian tugas sebagai

berikut :

a. menyusun rencana program Sekretariat;

b. mendistribusikan tugas kepada SubBagian sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya agar kegiatan berjalan sesuai dengan program

kerja masing-masing;

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 16

c. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Sekretariat sesuai dengan

tugas pokok dan fungsinya untuk sinkronisasi tugas;

d. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas lintas bidang di lingkup

dinas Penanamn Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

e. mengendalikan pelaksanaan tugas Sekretariat dengan

membimbing, mengarahkan dan mengawasi untuk optimalisasi

tugas;

f. memfasilitasi kerjasama dengan instansi terkait, Kabupaten/Kota,

Instansi Vertikal serta Pihak Ketiga berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku untuk keberhasilan program

kerja;

g. melakukan pengawasan dan penilaian kepada pegawai dengan cara

memberikan pengarahan dan pembinaan sesuai dengan

peraturan/pedoman dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai;

h. mengevaluasi pelaksanaan tugas Sekretariat berdasarkan realisasi

tingkat pencapaian pelaksanaan kegiatan untuk menentukan

program kegiatan yang akan datang; dan

i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan

melaporkan kepada pimpinan.

3. Bidang Penanaman Modal.

Kepala Bidang Penanaman Modal mempunyai tugas pokok untuk

merumuskan, dan melaksanakan kebijakan teknis penanaman modal.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Bidang Penanaman

Modal mempunyai fungsi:

a. penyusunan perencanaan bidang penanaman modal;

b. perumusan kebijakan teknis bidang penanaman modal;

c. pelaksaan pembinaan, koordinasi, fasilitasi dan pelaksanaan

pengawasan dan pengendalian investasi serta pengembangan

promosi investasi;

d. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengawasan dan

pengendalian investasi serta pengembangan investasi;

e. pelaksanaan dan fasilitasi kerjasama penanaman modal;

f. penyediaan informasi potensi daerah, peluang usaha untuk

kerjasama bidang penanaman modal;

g. penyelenggaraan system informasi bidang penanaman modal;

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai tugas

dan fungsinya.

Untuk dapat melaksanakan fungsinya, Kepala Bidang Penanaman

Modal mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 17

a. menyusun rencana dan program kegiatan promosi dan kerjasama,

melaksanakan pengembangan serta menyajikan data dan Informasi

pelaporan dalam kegiatan PMA maupun PMDN;

b. memfasilitasi dan kerjasama PMA maupun PMDN antar

Kabupaten/Kota dan Lembaga/Instansi baik didalam negeri

maupun diluar negeri;

c. melaksanakan dan memfasilitasi penyelenggaraan promosi

dibidang PMA maupun PMDN;

d. memberikan data dan informasi potensi daerah, peluang usaha

untuk kerjasama dibidang PMA maupun PMDN;

e. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan institusi lain dan

atau dengan Bidang lain untuk sinkronisasi dalam pelaksanaan

tugas;

f. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagaimana

pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan;

g. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagaimana

masukan untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya;

h. memonitor pelaksanaan tugas bawahan untuk mengetahui

perkembangan pelaksanaan tugas bawahan;

i. mengevaluasi hasil kerja bawahan sebagaimana bahan untuk

menentukan Perencanaankerja tahun berikutnya; dan

j. memberikan penilaian pelaksanaan pekerjaan bawahan di lingkup

bidang penanaman modal dalam bentuk Sasaran Kerja Pegawai

(SKP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011.

4. Bidang Pelayanan Perizinan.

Kepala Bidang Pelayanan Perizinan mempunyai tugas pokok

mengoordinasikan tata laksana administrasi dan penyelenggaraan

pelayanan perizinan sesuai standar perizinan.

Untuk dapat menyelenggarakan tugas pokok, maka Kepala Bidang

Pelayanan Perizinan mempunyai fungsi :

a. perumusan rencana kerja bidang;

b. pengedalian mekanisme pelayanan perizinan mulai dari

pendaftaran, pemprosesan, dan penerbitan izin dan non-izin sesuai

standar pelayanan;

c. pengendalian tata laksana administrasi, penataan arsip dan

dokumentasi pelayanan perizinan;

d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan bidang; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 18

Untuk melaksanakan fungsi maka Kepala Bidang Pelayanan Perizinan

mempunyai rincian tugas sebagai beriku :

a. melaksanakan kegiatan berdasarkan rencana kerja Bidang

pelayanan perizinan sesuai tugas pokok dan fungsi agar dapat

dilaksanakan dengan efektif;

b. mendistribusikan tugas kepada Kepala Seksi di lingkup bidang

pelayanan perizinan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya agar

kegiatan berjalan sesuai dengan program kerja masing-masing;

c. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Bidang pelayanan perizinan

sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya untuk sinkronisasi

tugas;

d. mengendalikan pelaksanaan tugas Bidang pelayanan perizinan

dengan membimbing, mengarahkan dan mengawasi untuk

optimalisasi tugas;

e. monitoring dan evaluasi pelayanan perizinan Pemerintah

Kabupaten/Kota sesuai ketentuan yang berlaku agar dapat

berjalan sebagaimana mestinya;

f. melakukan pengawasan dan penilaian kepada pegawai di lingkup

Bidang pelayanan perizinan dengan cara memberikan pengarahan

dan pembinaan sesuai dengan peraturan/pedoman dalam rangka

meningkatkan kinerja pegawai;

g. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang pelayanan perizinan

untuk mengetahui tingkat pencapaian kegiatan, permasalahan

yang dihadapi serta upaya pemecahan; dan

h. melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan perintah atasan

berdasarkan standar, norma dan peraturan perundang-undangan

yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

5. Bidang Pengawasan Penanaman Modal.

Kepala Bidang Pengawasan Penanaman Modal mempunyai tugas

pokok melaksanakan pengawasan dan pengendalian penanaman

modal dan perizinan sesuai ketentuan perundang-undangan yang

berlaku.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Bidang Pengawasan

Penanaman Modalmempunyai fugsi:

a. menyusun rencana program bidang;

b. melaksanakan pengawasan penanaman modal dan perizinan;

c. pelaksanaan inventarisasi permasalahan dan hambatan yang

terjadi dalam penanaman modal;

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 19

d. pembinaan dan pengembangan penanaman modal serta fasilitasi

penanaman modal sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

yang berlaku;

e. pelaksanaan pengawasan, pemantauan, evaluasi dan pengendalian

atas pelaksanaan atas ketentuan penanaman modal dan perizinan

serta fasilitas yg telah diberikan;

f. melaksanakan monitoring evaluasi dan pelaporan kegiatan seksi;

dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas

dan fungsinya.

Untuk melaksanakan fungsi, Kepala Bidang Pengawasan Penanaman

Modal mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun rencana program Bidang Pengawasan Penanaman

Modal dengan mengarahkan dan memberi petunjuk untuk

menyusun rencana kerja;

b. melaksanakan kegiatan berdasarkan rencana kerja Bidang

Pengawasan Penanaman Modal sesuai tugas pokok dan fungsi agar

dapat dilaksanakan dengan efektif;

c. mendistribusikan tugas kepada Kepala Seksi sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya masing-masing agar kegiatan berjalan sesuai

dengan program kerja;

d. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Bidang Pengawasan

Penanaman Modal dan Perizinan sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya untuk sinkronisasi tugas;

e. mengendalikan pelaksanaan tugas-tugas Bidang Pengawasan

Penanaman Modal dan Perizinan dengan membimbing,

mengarahkan dan mengawasi untuk optimalisasi tugas;

f. melakukan pemantauan, pengendalian, pengawasan dan

pembinaan terhadap pelaksanaan penanaman modal serta

penggunaan fasilitas yang telah dimanfaatkan bagi penanaman

modal sesuai peraturan yang berlaku;

g. melakukan pengawasan dan penilaian kepada pegawai Bidang

Pengawasan Penanaman Modal dan Perizinan dengan cara

memberikan pengarahan dan pembinaan sesuai dengan peraturan

dan pedoman dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai;

h. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang Pengawasan

Penanaman Modal dan Perizinan untuk mengetahui tingkat

pencapaian kegiatan, permasalahan yang dihadapi serta upaya

pemecahan; dan

i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan

melaporkan kepada pimpinan.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 20

2.2. Sumber Daya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu.

A. Sumber Daya Manusia.

Sumber daya manusia merupakan asset organisasi yang sangat vital,

karena itu peran dan fungsinya tidak bisa digantikan oleh sumber daya

lainnya. Betapapun modern teknologi yang digunakan, atau seberapa

banyak dana yang disiapkan, namun tanpa sumber daya manusia yang

professional semuanya menjadi tidak bermakna. Begitu juga dengan

kondisi Sumber Daya Manusia di DPMPTSP, juga memegang peranan

yang penting dalam menjalankan roda organisasi, baik yang berkaitan

dengan sistem maupun prasarana yang tersedia.

Keberadaan sumber daya manusia dalam mendukung tugas, fungsi dan

tanggung jawab DPMPTSP Kabupaten Pringsewu, sangat menentukan.

Hal ini karena sumber daya manusia merupakan penentu bagi

berjalannya aktivitas perangkat daerah dalam mencapai tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan. Aktivitas tersebut terutama dalam

menjalankan program dan kegiatan yang telah menjadi komitmen

bersama yang dituangkan dalam dokumen Rencana Strategis perangkat

daerah. Dalam rangka untuk menjalankan tugas, fungsi dan tanggung

jawabnya terhadap urusan penanaman modal dan pelayanan terpadu

satu pintu, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Pringsewu per Desember 2017 didukung oleh 35 orang

pegawai, yang terdiri dari lak-laki sebanyak 18 orang dan perempuan

sebanyak 17 orang. Jumlah tersebut sudah termasuk tenaga kontrak

yang berjumlah 11 orang.

Dari jumlah pegawai tersebut, memiliki golongan/ruang dan pangkat

yang berbeda, sesuai dengan masa kerja dan pengalaman yang dimiliki.

Keberadaan pegawai DPMPTSP berdasarkan kepangkatan meliputi

pangkat pembina tk I berjumlah 3 orang, pangkat pembina berjumlah 2

orang, penata tingkat 1 berjumlah 4 orang, pangkat penata berjumlah 7

orang, pangkat penata muda tingkat 1 berjumlah 2 orang, pangkat penata

muda berjumlah 2 orang, pengatur muda berjumlah 3 orang dan tenaga

kontrak berjumlah 11 orang.

Adapun keberadaan pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu berdasarkan golongan/ruang,

kepangatan dan jenis kelamin, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 21

Tabel 2.1. Jumlah Pegawai pada DPMPTSP Berdasarkan Golongan/Ruang,

Kepangkatan dan Jenis Kelamin.

No Golongan/

Ruang Kepangkatan

Jumlah Pegawai

Laki-Laki Perempuan

1 2 3 4 5

1 IV.b Pembina Tingkat I 2 1

2 IV.a Pembina 2 0

3 III.d Penata Tingkat I 4 0

4 III.c Penata 2 5

5 III.b Penata Muda Tingkat I 1 1

6 III.a Penata Muda 1 2

7 II.d Pengatur Tingkat I 1 2

8 Tenaga Kontrak 5 6

Jumlah 18 17

Dari jumlah 35 pegawai tersebut, sebanyak 1 orang menduduki jabatan

tinggi pratama, 4 orang menduduki jabatan administrator, dan 11 orang

menduduki jabatan pengawas. Sisanya yaitu sebanyak 19 merupakan

pelaksana atau staf. Termasuk pegawai kontrak yang bertugas sebagai

cleaning service, penjaga kantor, penjaga malam dan sopir.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi suatu unit organisasi dibedakan

antara pemegang jabatan struktural dan pemegang jabatan non

struktural. Kedua pemegang jabatan tersebut mempunyai peranan yang

sangat penting didalam mendukung tugas dan fungsi organisasi. Secara

umum pegawai yang memegang jabatan struktural bertanggung jawab

untuk mengorganisasikan bawahannya supaya dapat bergerak seirama

menuju sasaran yang telah ditentukan. Sedangkan pegawai yang tidak

memegang jabatan bertanggung jawab untuk membantu pimpinannya

dalam mewujudkan sasaran organisasi. Kekompokan dari pejabat dan

staf merupakan kunci untuk menuju keberhasilan. Semuanya punya

peran masing-masing dan sesamanya tidak boleh ada yang mengecilkan.

Berdasarkan Peraturan Bupati Pringsewu Nomor 43 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja

Dinas-Dinas Pemerintah Daerah, jumlah pegawai Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu yang

menduduki jabatan strukturan, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 22

Tabel 2.2. Jumlah Pengawai DPMPTSP yang Menduduki Jabatan

No Jenis Jabatan Nama Jabatan Jumlah

1 Jabatan Tinggi

Pratama

Kepala Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1

2 Jabatan

Administrator

1. Sekretariat Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

2. Bidang Penanaman Modal

3. Bidang Pelayanan Perizinan

4. Bidang Pengawasan Penanaman

Modal

1

1

1

1

3 Jabatan

Pengawas

1. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;

2. Sub Bagian Perencanaan dan

Keuangan

3. Seksi Pengembangan Promosi dan

Investasi

4. Seksi Kerjasama Penanaman Modal

5. Seksi Data dan Informasi

6. Seksi Administrasi

7. Seksi Penerbitan

8. Seksi Sistem Pelayanan

9. Seksi Pengawasan dan Pengendalian

Investasi

10. Seksi Pengaduan

11. Seksi Pembinaan

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

Jumlah 16

Tingkat pendidikan pegawai merupakan faktor yang sangat penting di

dalam pelaksanaan unit organisasi karena tanpa didukung oleh

pendidikan yang memadai maka profesionalisme pegawai tidak akan

terwujud. Tingkat pendidikan pegawai juga merupakan salah satu tolak

ukur terhadap kapasitas yang dimiliki untuk mengemban tanggung jawab

menggerakan organisasi. Semakin tinggi rata-rata tingkat pendidikan

pegawai pada suatu organisasi, maka akan semakin mudah organisasi

tersebut mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.

Untuk mengetahui tingkat pendidikan yang dimiliki oleh aparatur pada

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten

Pringsewu dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 23

Tabel 2.3.

Jumlah Pengawai DPMPTSP Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Jenjang Pendidikan Jumlah

Total Laki-Laki Perempuan

1 Strata 2 (S-2) 6 3 9

2 Strata 1 (S-1) 6 8 14

3 Sarjana Muda / Akademi 3 4 7

4 SLTA 2 2 4

5 SLTP 1 0 1

Jumlah 18 17 35

Dalam rangka untuk meningkatkan kinerja, Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu juga mengirimkan

personil untuk mengikuti diklat kepemimpinan maupun diklat teknis.

Untuk mengetahui jumlah pegawai DPMPTSP yang telah mengikuti diklat

kepemimpinan dan diklat teknis, dapat di lihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.4.

Jumlah Pengawai DPMPTSP yang Telah Mengikuti Diklat

No Nama Diklat Jumlah

Total Laki-Laki Perempuan

A Diklat Kepemimpinan

1 Diklat Pim Tingkat II 1 0 1

2 Diklat PIM Tingkat III 1 1 2

3 Diklat PIM Tingkat IV 4 5 9

B Diklat Teknis

1 Penyusunan SOP 1 0 1

2 Diklat Aplikasi SiCantik Cloud 3 3 6

3 Diklat Aplikasi Online Single

Submission

3 3 6

4 Diklat Pelayanan Publik 0 3 3

Jumlah 13 15 28

B. Sarana dan Prasarana.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten

Pringsewu telah menempati bangunan gedung tersendiri yang terletak di

Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pringsewu. Ruangan

tempat kerja terdiri dari 1 ruang Kepala dinas, 1 ruang kerja sekretariat,

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 24

3 ruang kerja bidang, 1 ruang rapat dan semua ruang kerja dan ruang

rapat dilengkapi dengan AC. Prasarana kantor tersebut sudah

mencukupi, dan untuk menjaga kondisinya supaya tetap layak pakai,

maka diperlukan biaya pemeliharaan.

Sarana prasarana kantor DPMPTSP (kecuali bangunan gedung/ruang

kantor) merupakan Barang Milik Daerah (BMD). Pemerintah Kabupaten

Pringsewu, dengan Pengguna Barang atas nama Kepala DPMPTSP

Kabupaten Pringsewu. Perolehan BMD DPMPTSP Kabupaten Pringsewu

ini berasal dari pembelian (belanja modal). Sarana dan prasarana kerja

DPMPTSP Kabupaten Pringsewu per Desember 2017 dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel 2.5. Jumlah dan Kondisi Sarana serta Prasarana pada DPMPTSP

No Nama/Jenis Barang Total Kondisi

B RR RB

1 Kendaraan Dinas Roda Empat (Mobil) 3 3 0 0

2 Kendaraan Dinas Roda Dua 3 3 0 0

3 Komputer PC 18 18 0 0

4 Komputer Laptop 15 15 0 0

5 Printer 17 17 0 0

6 Genset 1 1 0 0

7 Mesin Tik 5 5 0 0

8 AC 18 18 0 0

9 Filling Kabinet 8 8 0 0

10 Almari Arsip 11 11 0 0

11 Brangkas 3 3 0 0

12 Kamera 3 3 0 0

13 Handy Cam 2 2 0 0

14 LED TV 11 11 0 0

15 CCTV 7 7 0 0

16 LCD Proyektor 2 2 0 0

17 Lemari es 2 2 0 0

18 Meja Kerja 65 65 0 0

19 Kursi 72 72 0 0

20 Telepon/fax 1 1 0 0

21 Meja tamu (sofa) 3 3 0 0

Keterangan : B (Baik), RR (Rusak Ringan), RB (Rusak Berat).

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 25

C. Unit Kerja Pendukung yang Masih Operasional.

Berdasar Peraturan Bupati Pringsewu Nomor 43 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja

Dinas-Dinas Pemerintah Daerah, pada Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu, terdapat dua

lembaga penunjang kinerja DPMPTSP, yaitu Unit Pelaksana Teknis

Pelayanan Perizinan dan kelompok jabatan fungsional. Untuk lembaga

Unit Pelaksana Teknis telah diisi, namun masih berkantor di DPMPTSP.

Sedangkan untuk jabatan fungsional, terhitung per Desember 2017

belum diisi personilnya.

2.3. Kinerja Pelayanan DPMPTSP.

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang

telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi

pemerintah. Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan

Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman

Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; dan

Permen Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja

dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Untuk mengetahui kinerja pelayanan Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu, tidak terlepas dari

peranannya dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan bidang

penanaman modal dan urusan pelayanan terpadu satu pintu. Hasil

pelayanan DPMPTSP di bidang pengelolaan urusan penanaman modal

dan pelayanan terpadu satu pintu, dapat diketahui dari sasaran yang

telah ditetapkan melalui RPJMD Tahun 2011-2016 dan Renstra

DPMPTSP Tahun 2011-2016.

Dalam hal ini dapat disampaikan bahwa nomenklatur Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu baru berjalan efektif sejak

tahun 2017. Sebelumnya yaitu pada Tahun 2011 bernama Kantor

Pelayanan Perizinan Terpadu yang dibentuk berdasarkan Peraturan

Daerah Kabupaten Pringsewu No. 5 Tahun 2010 tentang Pembentukan

Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain sebagai bagian dari Perangkat

Daerah di Kabupaten Pringsewu. Fungsi yang melekat pada kantor ini

adalah fokus untuk memberikan pelayanan perizinan.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 26

Selanjutnya pada tahun 2013, nomenklatur Kantor Pelayanan Perizinan

Terpadu diubah menjadi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

dan Penanaman Modal, sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu

Nomor 10 Tahun2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja

Lembaga Lain sebagai bagian Perangkat Daerah Kabupaten Pringsewu.

Baru kemudian pada Tahun 2016 berubah nomenklatur menjadi Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten

Pringsewu, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor

16 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

Kabupaten Pringsewu.

Pengelolaan urusan wajib penanaman modal meliputi Pengembangan

Iklim Penanaman Modal, yang mencakup (a). Penetapan pemberian

fasilitas/insentif di bidang penanaman modal yang menjadi kewenangan

Daerah kabupaten, (b). Pembuatan peta potensi investasi kabupaten. Sub

urusan Promosi Penanaman Modal, yang mencakup Penyelenggaraan

promosi penanaman modal yang menjadi kewenangan kabupaten. Sub

urusan pada Pelayanan Penanaman Modal, yang mencakup Pelayanan

perizinan dan nonperizinan secara terpadu satu pintu di bidang

penanaman modal yang menjadi kewenangan kabupaten.

Sub urusan pada Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, yang

mencakup Pengendalian pelaksanaan penanaman modal yang menjadi

kewenangan Daerah kabupaten. Sub urusan Data dan Sistem Informasi

Penanaman Modal, yang mencakup Pengelolaan data dan informasi

perizinan dan nonperizinan yang terintergrasi pada tingkat daerah

kabupaten. Beberapa indikator yang diwujudkan dalam melaksanakan

kewenangan itu antara lain adalah :

A. Jumlah Investor Berskala Nasional (PMDN/PMA).

Penanaman modal dalam negeri (PMDN) adalah penggunaan modal dalam

negeri bagi usaha-usaha yang mendorong pembangunan ekonomi pada

umumnya. Penanaman modal asing (PMA) merupakan penanaman modal

asing secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan

ketentuan perundang - undangan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik

modal atau investor secara langsung menanggung resiko dari penanaman

modal tersebut. Dalam proses penanaman modal itu sendiri, maka pihak

investor akan selalu jeli untuk menangkap peluang investasi yang bisa

mendatangkan keuntungan. Dalam hal ini sifat kehati-hatian menjadi

bagian yang tidak terpisahkan.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 27

Jumlah investor PMDN/PMA dihitung dengan menjumlahkan banyaknya

investor PMDN berskala nasional dengan banyaknya investor PMA

berskala nasional yang aktif berinvestasi di daerah dan pada suatu

periode tahun pengamatan. Indikator ini mencerminkan daya tarik suatu

daerah bagi para investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Semakin tinggi nilai indikator ini, semakin mampu suatu daerah menarik

investor, dan semakin tinggi kemampuan suatu daerah

menyelenggarakan otonomi daerah.

B. Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN/PMA).

Jumlah nilai investasi investor PMDN/PMA dihitung dengan cara

menjumlahkan jumlah realisasi nilai proyek investasi berupa PMDN dan

nilai proyek investasi PMA yang telah disetujui oleh Badan Koordinasi

Penanaman Modal (BKPM). Semakin banyak nilai realisasi investasi, akan

semakin menggambarkan ketersediaan pelayanan penunjang yang

dimililiki daerah berupa ketertarikan investor untuk meningkatkan

investasinya di daerah. Semakin banyak realisasi proyek maka akan

menggambarkan keberhasilan daerah dalam memberi fasilitas penunjang

pada investor untuk merealisasikan investasi yang telah direncanakan.

Indikator ini mencerminkan daya tarik suatu daerah bagi para investor,

baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Semakin tinggi nilai indikator

ini, semakin mampu suatu daerah untuk menarik investor.

2011 2012 2013 2014 2015 2016

34

51

67

73 75 76

Gambar 2.2Jumlah Investor Berskala Nasional di Kabupaten Pringsewu

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 28

Tabel 2.6 Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional di Kabupaten Pringsewu

No Tahun Persetujuan Realisasi

Jml. Proyek Nilai Investasi Jml. Proyek Nilai Investasi

1 2011 18 6,660,000,000 12 4,440,000,000

2 2012 17 6,630,000,000 10 3,900,000,000

3 2013 16 6,080,000,000 13 4,940,000,000

4 2014 21 7,540,000,000 15 6,250,000,000

5 2015 20 8,225,000,000 17 7,457,000,000

6 2016 17 8,115,000,000 15 7,375,000.000

C. Rasio Daya Serap Tenaga Kerja pada PMDN/PMA.

Rasio daya serap tenaga kerja pada PMDN/PMA adalah perbandingan

jumlah tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan PMDN/PMA dengan

jumlah seluruh tenaga kerja yang ada, Jumlah tenaga kerja yang bekerja

pada perusahaan dihitung dari banyaknya tenaga kerja yang bekerja

pada investasi yang terealisasi pada suatu tahun.

D. Realisasi Pelayanan Perizinan.

Perizinan dapat diartikan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan dari

fungsi pengaturan dan bersifat pengendalian yang dimiliki pemerintah

terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.

2011 2012 2013 2014 2015 2016

27.12

23.76

13.71

7.71 8.40

15.35

Gambar 2.3Rasio Daya Serap Tenaga Kerja pada PMDN dan PMA

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 29

Tabel 2.7 Pelayanan Penerbitan Perizinan di Kabupaten Pringsewu

No Tuntutan Demonstrasi Tahun

2011 Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

1 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

108 379 345 364 371 373

2 Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 77 293 303 334 419 405

3 Izin Usaha Industri (IUI) 0 0 0 0 0 1

4 Tanda Daftar Gudang (TDG) 6 17 11 30 42 26

5 Tanda Daftar Industri (TDI) 0 13 4 10 17 13

6 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 43 96 100 255 143 163

7 Izin Gangguan (HO) 106 351 537 781 875 864

8 Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) 2 13 14 18 29 36

9 Izin Usaha Kepariwisataan 0 8 10 21 22 16

10 Izin Peletakan Titik Reklame 10 9 20 26 15 31

Selain kinerja pelayanan sebagaimana diuraikan diatas, dalam rangka

mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi DPMPTSP juga tidak

terlepas dari ketersediaan anggaran. Selama tahun 2014 sampai dengan

tahun 2016, kinerja pengelolaan anggaran DPMPTSP dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel 2.8 Realisasi Anggaran Setiap Program pada Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu

NO PROGRAM ANGGARAN TAHUN KE REALISASI ANGGARAN CAPAIAN KINERJA ANGGARAN

2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015 2016

1 Program pelayanan administrasi perkantoran

558.247. 500

598.245. 000

590.149. 500

558.245. 000

540.144. 954

500.495. 789

100% 90,29% 84,81%

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

102.090. 000

102.090. 000

142.190. 000

94.480. 000

94.480. 000

137.590. 000

92,55% 92,55% 96,76%

3 Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur

83.500. 000

16.000. 000

30.000. 000

9.000. 000

9.000. 000

23.000. 000

10,78% 56,25% 76,67%

4 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

50.000. 000

52.892. 700

57.870. 000

49.532. 700

49.532. 700

55.590. 000

99,07% 93,65% 96,06%

5 Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi

348.540. 000

249.285. 300

320.692. 500

231.775. 300

231.775. 300

274.737. 500

66,50% 92,98% 85,67%

6 Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi

241.548. 450

333.863. 000

223.230. 000

239.889. 500

292.652. 000

165.922. 500

99,31% 87,66% 74,33%

7 Program penyiapan potensi sumberdaya sarana dan prasarana

12.649. 650

52.624. 000

21.868. 000

90.616. 500

37.854. 000

19.875. 000

71,64% 71,93% 90,89

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 30

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan DPMPTSP.

Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan yang dihadapi Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)

didapatkan dari aspek potensi dan permasalahan yang digali dari kondisi

Kabupaten Pringsewu saat ini. Terutama berkaitan dengan kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki dalam menyusun program dan kegiatan selama

periode 2017-2022. Identifikasi permasalahan tersebut meliputi faktor

internal dan eksternal sebagai bahan rumusan dalam perencanaan lima

tahun mendatang. Adapun tantangan dan peluang yang berkaitan dengan

tugas pokok dan fungsi DPMPTSP adalah sebagai berikut :

A. Tantangan Pengembangan Pelayanan DPMPTSP.

Tantangan dalam konteks ini adalah kondisi yang mampu menggugah

kemampuan untuk pengembangan pelayanan DPMPTSP. Berdasarkan

hasil identifikasi diperoleh beberapa tantangan sebagai berikut :

1. Masyarakat Kabupaten Pringsewu yang belum memiliki pengetahuan,

gambaran, maupun wawasan yang cukup terkait keberadaan Dinas

Penanaman Modal dan Pelayan Terpadu Satu Pintu sebagai Perangkat

Daerah yang berwenang mengelola kegiatan penanaman modal,

pengembangan investasi dan pelayanan seluruh perizinan dan non

perizinan.

2. Sarana dan prasarana sebagai penunjang kegiatan pada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayan Terpadu Satu Pintu yang masih belum

memadai, menjadikan ruang gerak yang terbatas bagi aparatur

pemerintah di bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan

usaha untuk mengoptimalkan kualitas dan kuantitas pelayanannya

kepada masyarakat.

3. Belum efektif dan efisiennya kegiatan promosi dan kerjasama yang

dilakukan Dinas Penanaman Modal dan Pelayan Terpadu Satu Pintu

sebagai upaya menarik minat calon investor baik tingkat lokal,

domestik, maupun mancanegara guna meningkatkan investasi.

4. Masih belum tersedianya Sistem Information Technology (IT Based)

yang akurat dan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan informasi

bagi calon investor yang akan menanamkan modalnya di daerah.

5. Tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan perijinan dan

non perizinan secara mudah, cepat dan transparan.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 31

B. Peluang Pengembangan Pelayanan DPMPTSP.

Peluang dalam konteks ini merupakan kesempatan yang tersedia untuk

dimanfaatkan secara optimal dalam rangka mengembangkan pelayanan

pada DPMPTSP. Berdasarkan hasil identifikasi maka diperoleh peluang

pengembangan pelayanan DPMPTSP sebagai berikut :

1. Telah didelegasikannya seluruh kewenangan di bidang perizinan dan

non perizinan dari Bupati Pringsewu kepada Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu.

2. Letak geografis Kabupaten Pringsewu yang sangat strategis untuk

dikembangkan menjadi wilayah perdagangan dan jasa.

3. Tersedianya dasar hukum yang kuat untuk memberikan kewenangan

kepada daerah mengembangkan akses penanaman modal dan aspek

perijinan usaha yang ada di daerah dengan seluas-luasnya.

4. Tersedianya jaringan infrastruktur daerah sehingga masih

memungkinkan untuk lebih dikembangkan guna meningkatkan

gairah usaha para investor di Kabupaten Pringsewu.

5. Tersedianya sumber daya daerah yang meliputi masyarakat, alam,

maupun berbagai potensi usaha masyarakat yang masih belum

dikembangkan secara optimal.

6. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang semakin

pesat membuka peluang bagi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan untuk lebih

mengakselerasi, berinovasi dan mengembangkan pelayanan perijinan

dan non perizinan agar lebih efisien dan efektif.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 32

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DPMPTSP

Analis permasalahan dan isu-isu strategis merupakan bagian penting dan

sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan

daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang dilakukan sebelumnya.

Identifikasi permasalahan dan isu yang tepat dan bersifat strategis, dapat

meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dan dapat untuh

dioperasionalkan secara moral dan serta etika birokratis dapat untuk

dipertanggungjawabkan.

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan DPMPTSP.

Permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD merupakan

“gap expectation” antara kinerja pelayanan SKPD yang dicapai saat ini

dengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai dimasa

datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Potensi

permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari

kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang

tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak

diantisipasi. Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan berdasarkan

tugas dan fungsi pelayanan SKPD, dapat diuraikan permasalahan-

permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan pengelolaan urusan

pemerintahan.

Pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) berpedoman pada Peraturan Daerah

Kabupaten Pringsewu Nomor 16 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pringsewu dan Peraturan Bupati

Pringsewu Nomor 43 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Pemerintah

Daerah. Perda dan Pergub tersebut menjadi dasar pada pelaksanaan

tugas urusan penanaman modal dan PTSP sekaligus dalam menentukan

isu strategis sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu yang harus

diselesaikan pada periode lima tahun mendatang.

Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi OPD adalah kondisi atau

hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan

pembangunan karena dampaknya secara signifikan bagi OPD dimasa

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 33

datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu trategis adalah keadaan

yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih

besar. Atau sebaliknya apabila tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan

peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka

panjang. Suatu isu strategis bagi OPD diperoleh baik berasal dari analisis

internal berupa identifikasi permasalahan pembangunan maupun analisis

eksternal berupa kondisi yang menciptakan peluang dan ancaman bagi

OPD di masa lima tahun mendatang. Berdasarkan pertimbangan tersebut

diatas, maka permasalahan yang dapat di identifikasi sesuai dengan

tugas dan fungsi DPMPTSP untuk melaksanakan urusan pemerintahan di

bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu adalah :

1. Masih terbatasnya investor yang masuk ke Pringsewu, dikarenakan

belum tersedianya informasi yang lengkap tentang potensi daerah,

sehingga belum mampu menarik investor secara maksimal. Di pihak

lain juga masih kurangnya promosi potensi daerah terhadap investor

yang bersifat sistimatis.

2. Semakin meningkatnya keunggulan komparatif (daya saing) investasi

daerah pesaing sehingga daerah pesaing menjadi lebih menarik untuk

berinvestasi;

3. Promosi investasi daerah belum secara optimal sehingga Kabupaten

Pringsewu belum menjadi tujuan investasi secara nasional;

4. Keterbatasan SDM yang memiliki kompetensi dan pemahaman terkait

investasi, regulasi, potensi daerah dan cara mempromosikan potensi

yang dimiliki Kabupaten Pringsewu.

5. Iklim investasi yang belum di dukung oleh fasilitas infrastruktur

daerah dan kenyamanan yang memadai.

6. Belum optimalnya pelayanan perijinan dan nonperijinan yang mudah,

cepat serta penuh kepastian (dari sisi waktu pelayanan dan biaya).

Hal ini dibuktikan dengan masih rendahnya capaian hasil survei

Indeks Kepuasan Masyarakat di bidang pelayanan perizinan dan non

perizinan.

7. Masih banyaknya pengaduan masyarakat terkait dengan perijinan

dan nonperijinan sehingga untuk menanganinya perlu adanya unit

penanganan pengaduan yang komprehensif dengan dukungan

keterlibatan OPD teknis terkait dan data yang akurat.

8. Belum efektifnya peran Tim Teknis Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu dalam proses

pelayanan perijinan dan nonperijinan.

9. Belum semua layanan perizinan dan non perizinan menggunakan

sistem online sehingga data tidak dapat diperoleh seketika, akibatnya

pengambilan kebijakan belum berdasarkan informasi yang cukup.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 34

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah.

Penelaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah

ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan

selama 5 (lima) tahun kedepan, sesuai dengan periode kepemimpinan

Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pringsewu, yang tertuang dalam

RPJMD Kabupaten Pringsewu Tahun 2017- 2022. Proses telaah tersebut

dilakukan dalam rangka mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan

pendorong pelayanan DPMPTSP dalam mewujudkan visi dan misi kepala

daerah tersebut, yang selanjutnya menjadi salah satu bahan perumusan

isu strategis pelayanan DPMPTSP Kabupaten Pringsewu.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 11 Tahun

2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022, ditegaskan visi pembangunan

Kabupaten Pringsewu adalah Pringsewu Berdaya Saing, Harmonis dan

Sejahtera (BERSAHAJA). Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, telah

ditetapkan 5 (lima) misi yang akan dicapai, yaitu :

1. Meningkatkan kualitas infrastruktur publik dan permukiman secara

merata.

2. Mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter.

3. Meningkatkan daya saing perekonomian sasyarakat.

4. Memperkuat kualitas ketahanan pangan dan lingkungan hidup yang

berkelanjutan.

5. Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan dan ketenteraman

masyarakat.

Berdasarkan visi dan misi RPJMD Kabupaten Pringsewu 2017-2022, yang

terkait langsung dengan tugas dan fungsi DPMPTSP adalah misi ketiga

yaitu meningkatkan daya saing perekonomian sasyarakat; dan misi yang

kelima yaitu meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan dan

ketenteraman masyarakat.

Sesuai dokumen RPJMD Kabupaten Pringsewu 2017-2022, pada misi

kedua yaitu meningkatkan daya saing perekonomian sasyarakat, salah

satu tujuan yang akan dicapai, meningkatkan daya saing perekonomian

masyarakat, dengan sasaran meningkatnya investasi dalam mendukung

pertumbuhan ekonomi daerah. Kemudian pada misi kelima, yaitu

meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan dan ketenteraman

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 35

masyarakat, tujuan yang akan dicapai adalah peningkatan kualitas tata

kelola pemerintahan dan ketenteraman masyarakat, dengan sasarannya

adalah meningkatnya kualitas pelayanan publik secara prima. Kedua

sasaran itulah yang selanjutnya dijabarkan pada Rensta DPMPTSP untuk

direalisasikan selama lima tahun kedepan.

Terhadap dua sasaran yang diamanatkan oleh RPJMD Kabupaten

Pringsewu Tahun 2017-2022 untuk diwujudkan oleh Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu tersebut,

terdapat sejumlah permasalahan yang dihadapi oleh DPMPTSP, yaitu :

1. Masih lemahnya penegakan hukum dan penertiban bangunan yang

tidak berijin.

2. Konflik social yang semakin luas akibat alih fungsi lahan khususnya

terhadap penggunaan lahan untuk usaha.

3. Perkembangan wilayah belum mempertimbangkan daya dukung dan

daya tampung.

4. Ketidaksesuaian investasi saat ini dengan rencana tata ruang.

5. Belum adanya regulasi yang berkaitan dengan penanaman modal

daerah.

6. Belum optimalnya sinkronisasi kegiatan penanaman modal antara

pusat dan daerah.

7. Belum lengkap dan tidak sinkronya instrument peraturan perizinan

termasuk petunjuk pelaksanaanya.

8. Keterbatasan anggota tim dalam mengikuti peninjauan lokasi

sehingga proses perizinan menjadi terhambat.

9. Belum terwujudnya penyederhanaan system dan prosedur pelayanan

perizinan.

Dari beberapa permasalahan tersebut, yang menjadi faktor penghambat

adalah sebagai berikut :

1. Terbatasnya sarana dan prasarana perizinan dan SDM yang memadai

serta ketersediaan anggaran yang memadai.

2. Belum tersedianya rencana rinci tata ruang dan peraturan zonasinya;

3. Belum optimalnya sosialisasi kebijakan terkait ease of doing business

atau kemudahan berusaha kepada jajaran petugas DPMPTSP dan

masyarakat atau pelaku usaha.

4. Banyak masyarakat yang belum memahami penggunaan layanan

system teknologi informasi

5. Meningkatnya kebutuhan warga untuk memperoleh kejelasan dan

kepastian waktu untuk mengurus perizinan dan non perizinan

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 36

6. Adanya perizinan dan non perizinan yang membutuhkan peninjauan

atau pemeriksaan lapangan sementara petugas atau SDM yang

dimiliki terbatas.

7. Belum optimalnya koordinasi dengan organisasi perangkat daerah lain

yang tergabung dalam tim teknis perizinan.

8. Pendidikan dan latihan PTSP belum merata kepada semua pegawai.

Selain faktor-faktor penghambat tersebut, terdapat juga faktor yang

menjadi pendorong pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, yaitu :

1. Tingginya minat alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian;

2. Tingginya etos kerja pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu.

3. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam upaya

mempromosikan potensi investasi Kabupaten Pringsewu.

4. Keterlibatan dan perhatian langsung pimpinan Daerah terhadap

peningkatan kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan

5. Adanya dukungan stakeholder terkait potensi usaha yang cukup

beragam, dilihat dari sumberdaya alam yang melimpah terdiri dari

sector kelautan, pertanian, pertambangan, agribisnis agrowisata dan

potensi-potensi lainnya di Kabupaten Pringsewu.

6. Kabupaten Pringsewu sudah terbentuk Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas

pelayanan perizinan dan non perizinan.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Provinsi.

Berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (4) Undang-Undang Nomor 25 Tahun

2004 ditegaskan bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

bertujuan untuk (a) mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan;

(b) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar

daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun

antara Pusat dan Daerah; (c) menjamin keterkaitan dan konsistensi

antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; (d)

mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan (e) menjamin tercapainya

penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan

berkelanjutan. Berdasarkan ketentuan tersebut, dalam rangka untuk

mensinergikan perencanaan dari tingkat pusat atau kementerian sampai

ke daerah, khususnya pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu, maka diperlukan penelaahan

terhadap Renstra Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Renstra Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Lampung.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 37

A. Telaah Renstra Badan Koordinasi Penanaman Modal.

Berdasarkan Rencana Strategis Badan Koordinasi Penanaman Modal RI

Tahun 2015-2019, visi BKPM adalah sama dengan visi Presiden dan

Wakil Presiden, yaitu Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri

dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong. Sedangkan misi

Presiden yang terkait dengan tugas dan fungsi BKPM adalah Pertama,

mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan

sejahtera, Kedua, mewujudkan bangsa yang berdaya saing, dan Ketiga,

mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat

dan berbasiskan kepentingan nasional.

Sedangkan tujuan yang akan dicapai BKPM untuk mendukung visi dan

misi Presiden Republik Indonesia adalah mewujudkan iklim penanaman

modal yang berdaya saing; dan mewujudkan penanaman modal yang

berkualitas dan berkelanjutan. Dari kedua tujuan tersebut, kemudian

dijabarkan kedalam sasaran yang akan diwujudkan oleh BKPM.

Untuk mencapai tujuan mewujudkan iklim penanaman modal yang

berdaya saing, maka BKPM telah menetapkan tiga sasaran strategis yaitu:

1. Meningkatnya iklim penanaman modal dalam rangka peningkatan

daya saing penanaman modal, yang ditandai dengan:

a. Meningkatnya kualitas iklim penanaman modal.

b. Meningkatnya pelayanan penanaman modal di BKPM.

c. Meningkatnya kualitas informasi peluang penanaman modal di

daerah.

d. Meningkatnya kemitraan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan

usaha besar.

2. Meningkatnya kualitas pelayanan penanaman modal yang prima dan

responsif melalui PTSP pusat dalam rangka peningkatan daya saing

penanaman modal, yang ditandai dengan:

a. Meningkatnya kualitas pelayanan penerbitan surat persetujuan

penanaman modal.

b. Meningkatnya kapasitas dan kualitas pelayanan perizinan

penanaman modal.

c. Meningkatnya kualitas pelayanan fasilitas penanaman modal.

3. Meningkatkan kinerja lembaga melalui ketersediaan sarana,

prasarana dan aparat yang mumpuni dalam rangka menunjang tugas

dan fungsi BKPM, yang ditandai dengan:

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 38

a. Meningkatnya cakupan dan kualitas pelayanan Sistem Pelayanan

Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE).

b. Meningkatnya kemudahan mengakses data dan informasi

penanaman modal.

c. Meningkatnya kualitas aparatur BKPM dan aparatur daerah di

bidang penanaman modal.

d. Meningkatnya pelayanan hukum.

e. Meningkatnya kualitas perencanaan program dan anggaran BKPM.

f. Meningkatnya kualitas peraturan perundang-undangan, hubungan

masyarakat, keprotokolan, dan ketatausahaan pimpinan.

g. Meningkatnya kualitas kelembagaan penanaman modal.

h. Meningkatnya kepatuhan pegawai dan institusi BKPM terhadap

peraturan perundang-undangan.

i. Meningkatnya kuantitas dan kualitas, sarana, dan prasarana.

Selanjutnya untuk mencapai tujuan mewujudkan penanaman modal

yang berkualitas dan berkelanjutan, maka telah ditetapkan empat

sasaran strategis, yaitu :

1. Meningkatnya realisasi penanaman modal melalui kegiatan

pemantauan, pembinaan, dan pengawasan pelaksanaan penanaman

modal dalam rangka peningkatan daya saing penanaman modal, yang

ditandai dengan :

a. Meningkatnya realisasi penanaman modal di wilayah I (Sumatera).

b. Meningkatnya realisasi penanaman modal di wilayah II (DKI

Jakarta, D.I. Yogyakarta, dan Kalimantan).

c. Meningkatnya realisasi penanaman modal di wilayah III (Jawa

Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Sulawesi).

d. Meningkatnya realisasi penanaman modal di wilayah IV (Jawa

Timur, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua).

e. Meningkatnya kualitas pelayanan penanaman modal di daerah.

2. Meningkatnya daya tarik penanaman modal melalui promosi yang

terpadu dan efektif bagi penanam modal dalam dan luar negeri yang

berpijak pada peningkatan daya saing penanaman modal, yang

ditandai dengan:

a. Tersedianya strategi promosi penanaman modal yang berkualitas.

b. Meningkatnya jumlah awareness, minat, dan rencana investasi di

sektor dan kawasan ekonomi prioritas.

c. Meningkatnya kualitas fasilitasi promosi daerah.

d. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pameran dan penyediaan

sarana promosi penanaman modal.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 39

3. Meningkatnya kerjasama internasional untuk mendorong investasi

dan melindungi kepentingan nasional dalam rangka peningkatan daya

saing penanaman modal, yang ditandai dengan:

a. Meningkatnya kesepakatan hasil pertemuan kerjasama bilateral

dan multilateral di bidang penanaman modal.

b. Meningkatnya kesepakatan hasil pertemuan kerjasama regional di

bidang penanaman modal.

c. Meningkatnya manfaat secara optimal dari perundingan-

perundingan kerjasama dengan dunia usaha internasional.

4. Tersusunnya perencanaan penanaman modal dan rekomendasi

kebijakan yang terintegrasi, kolaboratif dan implementatif dalam

rangka peningkatan daya saing penanaman modal pada sektor

prioritas, yang ditandai dengan:

a. Meningkatnya kualitas pemetaan dan perencanaan pengembangan

penanaman modal sektor industri agribisnis dan sumber daya

alam lainnya.

b. Meningkatnya kualitas pemetaan dan perencanaan pengembangan

penanaman modal sektor industri manufaktur.

c. Meningkatnya kualitas pemetaan dan perencanaan pengembangan

penanaman modal di bidang jasa dan kawasan.

d. Meningkatnya penanaman modal di Kawasan Ekonomi Khusus

(KEK).

e. Meningkatnya kualitas pemetaan dan perencanaan pengembangan

penanaman modal di bidang infrastruktur.

f. Informasi potensi investasi dan fasilitasi proyek strategis nasional

di bidang infrastruktur.

B. Telaah Renstra DPMPTSP Provinsi Lampung.

Berdasarkan Renstra Dinas Penanaman Modal dan pelayanan Terpadu

Satu Pintu Provinsi Lampung bahwa permasalahan yang dihadapi adalah

sebagai berikut :

1. Data peluang investasi yang belum update;

2. Belum terpenuhinya sarana dan prasarana yang mendukung

pelayanan publik sesuai dengan standard pelayanan;

3. Standard pelayanan dan SOP yang belum update;

4. Masih terdapat perizinan dan non perizinan yang belum terpadu

dalam Dinas Penanaman Modal, dan PTSP Provinsi Lampung;

5. Belum tercukupinya sumberdaya aparatur penanaman modal dan

perizinan yang kompeten.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 40

Untuk itu pada tahun periode 2015-2019 Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Lampung akan melakukan :

1. Peningkatan kebijakan pengembangan penanaman modal berbasis

kewilayahan dan potensi daerah;

2. Fasilitasi peningkatan pelayanan penanaman modal, antara lain

melalui percepatan implementasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(PTSP) di bidang penanaman modal dan Sistem Pelayanan Informasi

dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) di seluruh

kabupaten/kota serta penetapan kualifikasi Pelayanan Terpadu Satu

Pintu (PTSP) di bidang penanaman modal;

3. Melakukan penyeragaman Standar Operasional Prosedur (SOP)

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) seluruh kabupaten/kota se-

Provinsi Lampung;

4. Promosi potensi daerah, antara lain peningkatan promosi penanaman

modal yang lebih intensif, terintegrasi, terpadu dan terfokus, di dalam

dan luar negeri, dengan melibatkan sektor-sektor unggulan daerah,

usaha kecil dan menengah, melakukan penyebarluasan potensi

penanaman modal daerah-daerah melalui media cetak dan elektronik

yang berskala nasional;

5. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur penanaman modal di

daerah antara lain pendidikan dan pelatihan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu (PTSP) di bidang penanaman modal, maupun kemampuan

dalam berbahasa.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis.

A. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pringsewu.

Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi

implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan

pelayanan SKPD. Dibandingkan dengan struktur dan pola ruang eksisting

maka SKPD dapat mengidentifikasi arah pengembangan pelayanan,

perkiraan kebutuhan pelayanan, dan prioritas wilayah pelayanan SKPD

dalam lima tahun mendatang. Dikaitkan dengan indikasi program

pemanfaatan ruang jangka menengah dalam RTRW, SKPD dapat

menyusun rancangan program beserta targetnya yang sesuai dengan

RTRW tersebut. Untuk itu, dalam penelaahan RTRW, aspek yang perlu

ditelaah adalah rencana struktur tata ruang; struktur tata ruang saat ini;

rencana pola ruang; pola ruang saat ini; dan indikasi program jangka

menengah. Secara garis besar, hasil penelaahan terhadap RTRW

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 41

Kabupaten Pringsewu Tahun 2011-2031 adalah sebagaimana diuraikan

di bawah ini.

Tujuan penataan ruang di wilayah Kabupaten Pringsewu adalah

mewujudkan Kabupaten Pringsewu sebagai pusat pendidikan, pusat

perdagangan dan jasa yang berwawasan lingkungan dengan di dukung

oleh sumber daya manusia yang cerdas dan kompetitif, dalam rangka

menciptakan masyarakat yang sejahtera. Untuk mewujudkan tujuan

tersebut maka ditetapkan kebijakan pengembangan struktur ruang dan

pengembangan pola ruang.

1. Kebijakan pengembangan struktur ruang.

a. Pengembangan pusat kegiatan wilayah promosi (PKWp) di wilayah

Kecamatan Pringsewu, yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan

regional, pusat pelayanan kesehatan, pusat pelayanan pendidikan,

pusat pengembangan pariwisata dan budaya, pusat perdagangan

dan jasa, pusat koleksi dan distribusi, dan simpul transportasi.

b. Pengembangan pusat kegiatan lokal promosi (PKLp) di kawasan

perkotaan gadingrejo yang berfungsi sebagai pusat perdagangan

dan jasa, agropolitan, peternakan, perikanan, dan pengembangan

pendidikan skala regional; di kawasan perkotaan Sukoharjo yang

berfungsi sebagai pusat pengembangan perdagangan dan jasa,

pusat pengembangan pemukiman, pusat pengembangan industri

pengolahan hasil pertanian, pengembangan peternakan dan

industri kecil; dan kawasan perkotaan Pagelaran yang berfungsi

sebagai pusat pengembangan perdagangan dan jasa, pusat

pengembangan hasil pertanian, perkebunan, minapolitan, dan

pengembangan kegiatan pertambangan.

c. Pengembangan pusat pelayanan kawasan (PPK) di kawasan

perkotaan Ambarawa yang berfungsi sebagai pusat pengembangan

pertanian tanaman pangan, pengembangan perikanan air tawar,

pengembangan permukiman, dan pusat pemasaran produk

unggulan; di kawasan perkotaan Banyumas yang berfungsi sebagai

pengembangan pertanian hortikultura, pengembangan industri

rumah tangga, dan pengembangan kegiatan pertambangan.

d. Pengembangan pelayanan lingkungan (PPL) di kawasan Adiluwih

yang berfungsi sebagai pengembangan tanaman pangan dan

hortikultura, pengembangan tanaman perkebunan, dan industri

kecil; di kawasan Pardasuka yang berfungsi sebagai pengembangan

tanaman pangan, perkebunan dan kehutanan, pengembangan

kawasan pariwisata dan budaya serta kawasan hutan lindung.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 42

2. Kebijakan pengembangan pola ruang.

Kebijakan pengembangan pola ruang di Kabupaten Pringsewu,

mencakup pola ruang kawasan lindung dan pola kawasan budidaya.

Pola ruang kawasan lindung mencakup kawasan hutan lindung,

kawasan perlindungan setempat, dan kawasan rawan bencana.

Sedangkan pola kawasan budidaya mencakup kawasan peruntukan

pertanian, kawasan peruntukan perikanan, kawasan peruntukan

pertambangan, kawasan peruntukan industri, kawasan peruntukan

pariwisata, kawasan peruntukan permukiman, dan kawasan

peruntukan lainnya. Adapun kebijakan pengembangan pola ruang

tersebut adalah sebagai berikut :

a. Kebijakan melestarikan hutan lindung register 21 dan register 22

melalui reboisasi lahan kritis, rehabilitasi kawasan hutan lindung,

pengawasan dan pengamanan hutan lindung, serta penegakan

hukum terhadap pembalakan liar serta penanganan preventif.

b. Kebijakan pengembangan kawasan perlindungan setempat

(sempadan sungai, sempadan mata air, sempadan irigasi) melalui

penertiban bangunan pemukiman, normalisasi dan rehabilitasi,

mengembangkan prasarana pendukung, kelestarian fungsi

lingkungan hidup, pengendalian pencemaran dan kerusakan

lingkungan hidup untuk mendukung pembangunan kota yang

berkelanjutan.

c. Kebijakan penanganan kawasan rawan bencana melalui pemetaan

daerah rawan bencana, rehabilitasi, peningkatan sosialisasi kepada

masyarakat, dan pengendalian lingkungan hidup.

d. Strategi pengembangan kawasan lindung adalah (1) menjaga dan

mengembalikan fungsi kawasan lindung dari dampak kerusakan

lingkungan; (2) menyediakan RTH kota minimal 30% (tiga puluh

persen) dari luas wilayah kota; (3) membatasi perkembangan dan

memulihkan secara bertahap kawasan lindung yang telah berubah

fungsi dan/atau menurun akibat pengembangan kegiatan

budidaya; (4) membatasi pemanfaatan dan mencegah pencemaran

air tanah bagi kegiatan industri kreatif, perdagangan dan kegiatan

budidaya lainnya; (5) merevitalisasi kawasan cagar budaya sebagai

pusat kegiatan pariwisata, sejarah, budaya, dan ilmu pengetahuan;

dan (6) mencegah pengembangan prasarana di sekitar kawasan

lindung dalam rangka menghindari tumbuhnya kegiatan budidaya

yang dapat mendorong alih fungsi lindung menjadi budidaya.

e. Kebijakan pengembangan kawasan budidaya yang meliputi; (1)

mengembangkan kegiatan budidaya yang tidak melampaui daya

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 43

dukung dan daya tampung lingkungan sesuai potensi dan

karakteristik kawasan sehingga mempunyai daya saing kompetitif

dan komparatif berskala regional, nasional, dan internasional; (2)

mengembangkan kegiatan industri kreatif di dalam kawasan

beserta infrastruktur secara sinergis dan berkelanjutan untuk

mendorong pengembangan perekonomian kawasan dan wilayah;

dan (3) mengembangkan sarana kegiatan budidaya untuk

menunjang sosial budaya, pariwisata, ekonomi, olah raga dan ilmu

pengetahuan serta teknologi.

B. Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).

Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS

adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif

untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah

dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program. KLHS memuat kajian

antara lain; (a) kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan

hidup pembangunan; (b) perkiraan mengenai dampak dan risiko

lingkungan hidup; (c) kinerja layanan/jasa ekosistem; (d) efisiensi

pemanfaatan sumber daya alam; (e) tingkat kerentanan dan kapasitas

adaptasi terhadap perubahan iklim; dan (f) tingkat ketahanan dan potensi

keanekaragaman hayati.

Hasil KLHS menjadi dasar bagi OPD dalam menyusun kebijakan,

rencana, dan/atau program pembangunan. Apabila berdasarkan hasil

KLHS menyatakan daya dukung dan daya tampung sudah terlampaui

maka (a) kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan, wajib

diperbaiki sesuai dengan rekomendasi KLHS; dan (b) segala usaha

dan/atau kegiatan yang telah melampaui daya dukung dan daya

tampung lingkungan hidup tidak diperbolehkan lagi.

Dengan mempertimbangkan fungsi KLHS tersebut maka analisis

dokumen hasil KLHS ditujukan untuk mengidentifikasi apakah terdapat

program dan kegiatan pelayanan OPD Kabupaten Pringsewu yang

berimplikasi negatif terhadap lingkungan hidup. Jika ada program dan

kegiatan pelayanan OPD Kabupaten Pringsewu yang berimplikasi negatif

terhadap lingkungan hidup, maka program dan kegiatan tersebut perlu

direvisi agar sesuai dengan rekomendasi KLHS.

Dalam KLHS terdapat 6 (enam) aspek kajian, yaitu kapasitas daya

dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan;

perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup; kinerja

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 44

layanan/jasa ekosistem; efisiensi pemanfaatan sumber daya alam; tingkat

kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim; tingkat

ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati. Dari keenam aspek

kajian tersebut, selanjutnya di kaji implikasinya terhadap pelayanan

SKPD, untuk kemudian ditentukan cara penanggulangannya, sehingga

KRP tersebut dapat dilaksanakan, tanpa harus menganggu lingkungan.

Adapun isu-isu strategis terkait lingkungan hidup di Kabupaten

Pringsewu yang terkait dengan tugas dan fungsi DPMPTSP antara lain :

a. Perlunya pengendalian luasan kawasan lahan pertanian potensial

terhadap dampak alih fungsi lahan.

b. Pengembangan kawasan sentra industri dan kerajinan serta

perdagangan.

c. Masih rendahnya rasio ruang terbuka hijau terutama pada kawasan

perkotaan.

d. Masih rendahnya rasio pemenuhan air bersih bagi masyarakat secara

merata.

e. Peningkatan pembangunan insfrastruktur jalan dalam rangka untuk

menghubungkan antar wilayah untuk mendukung pertumbuhan

ekonomi daerah yang lebih optimal.

f. Perlunya peningkatan pengendalian pemanfaatan sumber daya alam

dan pengawasan terhadap kawasan hutan guna menjaga kelestarian

lingkungan.

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis.

Isu strategis merupakan suatu kondisi atau permasalahan yang

mempengaruhi langkah dan proses serta menentukan keberhasilan

dalam pencapaian visi dan misi. Berdasarkan hasil analisis lingkungan

dan nilai skor dengan kriteria-kriteria tersebut diatas, maka diperoleh

tingkat prioritas program/isu strategi.

Perumusan isu-isu startegis disamping berdasarkan peluang dan

ancaman yang terkait dengan dinamika lingkungan strategis juga

memperhatikan kekuatan dan kelemahan lembaga/institusi DPMPTSP

Kabupaten Pringsewu dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya di

bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu. Adapun isu

strategis yang terkait dengan pelayanan DPMPTSP dalam rangka

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut :

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 45

1. Implementasi konsep Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) secara

utuh utamanya untuk melaksanakan urusan penanaman modal.

2. Peningkatan kapasitas dan kualitas layanan untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat dan kalangan dunia usaha/ investor.

3. Ketersediaan perangkat hukum dan peraturan pelaksana lainnya

sebagai dasar legal formal pelayanan penanaman modal bagi investor.

4. Implementasi teknologi komunikasi dan informasi untuk pelaksanaan

e-government dalam hal pelayanan perizinan.

5. Meningkatkan investasi dengan menciptakan iklim investasi yang

nyaman dan kemudahan berbisnis.

6. Meningkatkan pelayanan perizinan dan non perizinan secara online

dengan mengembangkan system berbasis teknologi informasi.

7. Penyusunan rencana rinci tata ruang dan zonasi yang mengakomodir

kegiatan investasi

8. Menyusun ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai salah

satu alat dalam pemrosesan permohonan izin yang mengikuti

dinamika dunia usaha;

9. Koordinasi dan harmonisasi dengan instansi teknis dan Pemerintah

Kota diharapkan dapat berjalan lebih baik dengan semangat

peningkatan iklim investasi yang dapat menunjang pembangunan

perekonomian di Kabupaten Pringsewu.

10. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang khususnya di bidang

teknologi informasi guna meningkatkan kualitas dan kemudahan

pelayanan perizinan.

11. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia di Dinas PMPTSP

Kabupaten Pringsewu melalui pembinaan, pendidikan dan pelatihan.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 46

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DPMPTSP

Dengan berpedoman pada Rencanan Pembangunan Jangka Menengah

Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022 yang telah ditetapkan, maka

selanjutnya dirumusan pernyataan tujuan dan sasaran yang mendukung

pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang

menunjukan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan

jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar

penyusunan kerangka kerja DPMPTSP lima tahun ke depan.

4.3. Tujuan Jangka Menengah DMPPTSP

Tujuan merupakan pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan

untuk menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Rumusan tujuan

merefleksikan konteks pembangunan yang dihadapi Perangkat Daerah,

yang kemudian akan diterjemahkan ke dalam sasaran-sasaran yang ingin

dicapai. Pernyataan tujuan harus dapat memberikan gambaran yang jelas

mengenai apa yang akan dicapai di masa mendatang. Tujuan harus

bersifat realistis dan dapat dicapai. Tujuan dirumuskan berdasarkan isu-

isu dan analisis strategik dan merupakan implentasi dari pelaksanaan

Renstra Perangkat Daerah sebagai kondisi akhir yang akan di capai atau

dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.

Penetapan tujuan disusun dengan mengacu pada sasaran pembangunan

Kabupaten Pringsewu sebagaimana ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten

Pringsewu Tahun 2017-2022. Rumusan tujuan Renstra Perangkat Daerah

harus dapat memperjelas dan menunjukkan keselarasan dengan sasaran

pembangunan yang ingin dicapai pada RPJMD Kabupaten Pringsewu,

sesuai dengan tugas dan kewenangan Perangkat Daerah.

Berdasarkan ketentuan tersebut maka dilakukan penyelarasan sasaran

RPJMD Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022 sesuai dengan tugas

pokok dan fungsi DPMPTSP. Dari proses penyelarasan tersebut kemudian

ditentukan tujuan yang akan dicapai pada Renstra DPMPTSP Tahun

2017-2022. Adapun hasil penyelarasan sasaran RPJMD kedalam Renstra

DPMPTSP adalah sebagai berikut :

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 47

Gambar 4.1.

Keterkaitan Antara Sasaran RPJMD Kabupaten Pringsewu dengan Sasaran Renstra DPMPTSP Tahun 2017-2022

BERDAYA SAING, HARMONIS DAN SEJAHTERA(BERSAHAJA)

MISI 3 : Meningkatkan Daya Saing Perekonomian

Masyarakat

VISI KABUPATEN PRINGSEW U

MISI 5 : Meningkatkan

Kualitas Tata Kelola Pemerintahan dan

Ketenteraman Masyarakat

REN

CAN

A P

EMB

AN

GU

NA

N JA

NG

KA

MEN

ENG

AH

DA

ERA

H (R

PJM

D)

KA

BU

PATEN

PR

ING

SEWU

TAH

UN

20

17

–2

02

2

SESUAI TUPOKSIDPMPTSP

Peningkatan Pertumbuhan dan

Pemerataan Perekonomian

Masyarakat

Meningkatnya Investasi dalam

mendukung pertumbuhan

ekonomi daerah

Peningkatan kualitas tata kelola

pemerintahan dan ketenteraman

masyarakat

Meningkatnya kualitas pelayanan

publik secara prima

MISI TUJUAN SASARAN

Berdasarkan proses penyelarasan tersebut, terdapat dua sasaran yang

akan diwujudkan sesuai tugas pokok dan fungsi DPMPTSP. Pertama,

meningkatnya investasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi

daerah. Kedua, meningkatnya kualitas pelayanan publik secara prima.

Selanjutnya kedua sasaran tersebut dioperasionalkan ke dalam tujuan

Renstra DPMPTSP yang disertai dengan indikator kinerja dan target yang

akan dicapai sebagai berikut :

Tabel 4.1

Tujuan Jangka Menengah DPMPTSP

NO SASARAN RPJMD TUJUAN

DPMPTSP INDIKATOR KINERJA

TARGET

AWAL AKHIR

1 2 3 4 5 6

1 Meningkatnya investasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Terwujudnya investasi yang berdaya saing.

Prosentase peningkatan investasi daerah

2.280,15 95,85 %

2 Meningkatnya kualitas pelayanan publik secara prima

Terwujudnya pelayanan perizinan dan non perizinan secara prima

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

78,83 87,50

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 48

4.4. Sasaran Strategis Jangka Menengah DPMPTSP.

Untuk memberikan arah dan tolok ukur yang jelas dari tujuan yang telah

dirumuskan, serta agar dapat menggambarkan secara spesifik dari hasil

yang akan dicapai, maka dari tiap tujuan ditetapkan sasarannya. Sasaran

adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan

secara terukur, spesifik, mudah dicapai, dan rasional. Dalam sasaran

dirancang indikator sasaran yaitu, ukuran tingkat capaian keberhasilan

sasaran yang akan diwujudkan. Adapun sasaran strategis yang akan

diwujudkan oleh DPMPTSP adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2

Sasaran Strategis Jangka Menengah DPMPTSP

NO TUJUAN

DPMPTSP SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR SASARAN

DEFINISI OPERASIONAL

1 2 3 4 5

1 Terwujudnya investasi yang berdaya saing.

Meningkatnya realisasi investasi daerah

Realisasi investasi

∑ realisasi investasi dikalikan 100 dan hasilnya dibagi dengan ∑ target nilai investasi yang di tetapkan.

2 Terwujudnya pelayanan perizinan dan non perizinan secara prima

Meningkatnya kualitas kinerja pengelolaan pelayanan perizinan dan non perizinan

Indeks Kepuasan Masyarakay (IKM) pelayanan perizinan dan non perizinan.

Nilai survey IKM dikalikan 100 dan hasilnya dibagi dengan target nilai IKM yang ditetapkan.

Uraian lebih lanjut terhadap tujuan dan sasaran jangka menengah yang

akan diwujudkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Kabupaten Pringsewu selama 5 (lima) tahun kedepan, dalam

rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat, dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 49

Tabel 4.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan DPMPTSP Kabupaten Pringsewu

No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran

Formula/ Rumus

Target Kinerja Sasaran pada Tahun

PROGRAM PENDUKUNG

2017 2018 2019 2020 2021 2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Terwujudnya investasi yang berdaya saing.

Meningkatnya realisasi investasi daerah

Realisasi investasi

∑ realisasi investasi dikalikan 100 dan hasilnya dibagi dengan ∑ target nilai investasi yang di tetapkan.

2.778,83 Milyar

3.056,71 Milyar

3.362,39 Milyar

3.698,62 Milyar

4,068,49 Milyar

4.475,34 Milyar

Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi

Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi

2 Terwujudnya pelayanan perizinan dan non perizinan secara prima

Meningkatnya kualitas kinerja pengelolaan pelayanan perizinan dan non perizinan

Indeks Kepuasan Masyarakay (IKM) pelayanan perizinan dan non perizinan.

Nilai survey IKM dikalikan 100 dan hasilnya dibagi dengan target nilai IKM yang ditetapkan.

79,80

80,15

82,00

84,25

86,45

87,50

Program peningkatan kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan

Program pengawasan dan pengendalian perizinan dan non perizinan

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 50

BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN JANGKA MENENGAH

5.3. Strategi Jangka Menengah DPMPTSP.

Strategi diperlukan untuk memperjelas arah dan tujuan pengembangan

dan peningkatan kinerja. Oleh karena itu penentuan strategi yang tepat

menjadi sangat penting. Pengembangan dan peningkatan kinerja

DPMPTSP yang dilaksanakan, memiliki harapan-harapan masa depan

yang ingin dicapai, yang bertitik tolak pada kondisi internal dan eksternal

dengan keanekaragamannya.

Strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana

tujuan dan sasaran akan dicapai, sedangkan kebijakan adalah pedoman

yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan

strategi yang dipilih, agar terarah dalam pencapaian tujuan dan sasaran.

Rumusan strategi harus menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana

Organisasi Perangkat Daerah menciptakan nilai tambah bagi stakeholder

layanannya. Di sini penting untuk mendapatkan parameter utama yang

menunjukkan bagaimana strategi tersebut menciptakan nilai (strategic

objective). Melalui parameter tersebut, dapat dikenali indikasi

keberhasilan atau kegagalan suatu strategi sekaligus untuk menciptakan

budaya berpikir strategik dalam menjamin bahwa transformasi menuju

pengelolaan pemerintah daerah yang lebih baik, transparan, akuntabel,

dan berkomitmen terhadap kinerja.

Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi juga digunakan sebagai

sarana untuk melakukan transformasi, reformasi dan perbaikan kinerja

birokrasi. Perencanaan strategik tidak saja mengagendakan aktifitas

pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan

menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan baik,

termasuk didalamnya upaya memperbaiki kinerja dan kapasitas

birokrasi, sistem manajemen dan pemenfaatan teknologi informasi.

Strategi yang baik harus dikembangkan dengan prinsip-prinsip:

1. Strategi dapat menyeimbangkan berbagai kepentingan yang saling

bertolak-belakang;

2. Strategi didasarkan pada tujuan dan sasaran PD dan pemenuhan

kebutuhan layanan yang berbeda tiap segment masyarakat pengguna

layanan, dan pemangku kepentingan;

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 51

3. Layanan yang bernilai tambah diciptakan secara berkelanjutan dalam

proses internal Organisasi Perangkat Daerah;

4. Strategi terdiri dari tema-tema yang secara simultan saling

melengkapi membentuk cerita atau skenario strategi.

Untuk menentukan strategi dan arah kebijakan yang akan diambil, dapat

dilakukan dengan menggunakan metoda analisis SWOT (Strengths,

Weaknesses, Opportunities, Threats). Melalui analisis SWOT, diidentifikasi

faktor internal yang mencakup aspek kekuatan dan kelemahan, serta

faktor eksternal yang mencakup aspek peluang dan tantangan.

1. Aspek Kekuatan adalah sesuatu yang terdapat di dalam kewenangan

dan berada dibawah langsung kendali tugas dan fungsi DPMPTSP

yang dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan kinerja DPMPTSP.

2. Aspek Kelemahan adalah segala sesuatu yang berasal dari dalam dan

terkait langsung dengan fungsi dan peranan DPMPTSP yang dapat

menjadi kendala dalam peningkatan kinerja DPMPTSP.

3. Aspek Peluang adalah kondisi eksternal yang mendukung dan dapat

dimanfaatkan dalam peningkatan kinerja DPMPTSP.

4. Aspek Tantangan adalah kondisi eksternal yang dapat mengganggu

dan menghambat pengembangan dan peningkatan kinerja DPMPTSP.

Setelah di identifikasi aspek-aspek kekuatan, kelemahan, peluang, dan

tantangan, selanjutnya dianalisis untuk mendapatkan strategi yang tepat

melalui tabulasi silang terhadap faktor-faktor internal dan eksternal

untuk mendapatkan:

1. Strengts-Opportunities Strategy (Strategi S-O), yaitu menggunakan

kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal;

2. Weakness-Opportunities Strategy (Strategi W-O), yaitu meminimalisasi

kelemahan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal;

3. Strengts-Threats Strategy (Strategi S-T), yaitu menggunakan kekuatan

internal untuk menghindari atau mengatasi tantangan eksternal;

4. Weakness-Treaths Strategy (Strategi W-T), yaitu merupakan strategi

pertahanan meminimalisasi kelemahan internal untuk menghindari

atau mengatasi tantangan eksternal.

Adapun penjabaran dan analisis lebih lanjut terhadap faktor internal

(kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan tantangan)

serta penjabaran strategi melalui metode SWOT dapat dilihat pada tabel

di bawah ini.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 52

Tabel 5.1

Analisis SWOT Penentuan Strategi Jangka Menengah

INTERNAL

EKSTERNAL

KEKUATAN DPMPTSP memeliki kewenangan yang luas untuk menerbitkan perizinan dan non perizinan;

Terlah tersedianya aplikasi perizinan dan non perizinan secara online.

Adanya dukungan dari para stakeholders.

Terdapatnya struktur tugas dan

fungsi dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang jelas

KELEMAHAN Masih terbatasnya sumberdaya manusia yang memiliki skill dan kompetensi di bidang penanaman

modal.

Belum optimalnya pelaksanaan kemudahan berusaha.

Keterbatasan sarana dan prasarana pelayanan perizinan

dan non perizinan.

Belum optimalnya sosialisasi pelayanan perizinan dan non perizinan.

PELUANG Letak geografis Pringsewu yang strategis untuk dikembangkan

sebagai pusat perdagangan dan

jasa.

Berkembangnya teknologi informasi untuk mendukung pelayanan perizinan dan promosi investasi.

Semakin meningkatnya minat

pelaku usaha untuk berinvestasi;

Tingginya motivasi masyarakat untuk mengajukan perizinan dan

non perizinan.

Mengembangkan sektor perdagangan dan jasa dengan memberikan layanan konsultasi.

Meningkatkan layanan perizinan dan non perizinan secara online.

Memberikan insentif fasilitas dan kemudahan berinvestasi

Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan.

TANTANGAN Masih terbatasnya investor yang

masuk ke pringsewu.

Tersedianya even-even promosi investasi skala nasional.

Meningkatnya kebutuhan pelaku

usaha terhadap perizinan dan

non perizinan.

Belum optimalnya koordinasi antar tim teknis untuk percepatan penerbitan rekomendasi teknis;

Keunggulan kompetitif (daya saing) investasi daerah pesaing.

Meningkatkan daya saing potensi investasi.

Menguatkan kewenangan dan koordinasi tim teknis pelayanan perizinan dan non perizinan

Meningkatkan promosi potensi investasi melalui even-even nasional.

Meningkatkan kompetensi SDM di bidang penanaman modal

Berdasarkan analisis SWOT tersebut, maka strategi jangka menengah

yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten

Pringsewu Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan sektor perdagangan dan jasa dengan memberikan

layanan konsultasi.

2. Meningkatkan layanan perizinan dan non perizinan secara online.

3. Meningkatkan daya saing potensi investasi.

4. Menguatkan kewenangan dan koordinasi tim teknis pelayanan

perizinan dan non perizinan.

5. Memberikan insentif fasilitas dan kemudahan berinvestasi.

6. Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan.

7. Meningkatkan promosi potensi investasi melalui even-even nasional.

8. Meningkatkan kompetensi SDM di bidang penanaman modal.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 53

5.1. Kebijakan Jangka Menengah DPMPTSP.

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi DPMPTSP diperlukan adanya

kesatuan arah dan pola kerja. Untuk itu diperlukan kebijakan yang jelas

terhadap pemecahan masalah yang dihadapi. Terkait hal tersebut sangat

diperlukan adanya kesepakatan atau kesatuan dasar pijakan bagi

seluruh aparatur DPMPTSP Kabupaten Pringsewu untuk mewujudkan

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Dalam hal ini kebijakan adalah penetapan pokok-pokok pikiran sebagai

upaya untuk melanjutkan dan mempertajam penyelesaian perencanaan

pembangunan daerah. Kebijakan ini juga mengandung arti sebagai

operasionalisasi dari upaya mewujudkan tujuan dan sasaran DPMPTSP

yang telah duitetapkan untuk jangka waktu tahun 2017–2022, dan

sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pelaksanaan visi dan

misi Kabupaten Pringsewu Tahuan 2017-2022. Adapun kebijakan dalam

kerangka melaksanakan tugas-tugas DPMPTSP yang akan dilaksanakan

selama 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut :

1. Peningkatkan iklim investasi yang kondusif dan pengawasan serta

pengendalian investasi.

2. Peningkatan fasilitasi dan kerjasama investasi.

3. Penyusunan dokumen potensi investasi unggulan daerah

4. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung investasi.

5. Peningkatan kompetensi SDM melalui diklat di bidang penanaman

modal.

6. Penerapkan standar pelayanan dan SOP yang transparan serta

optimalisasi layanan pengaduan perizinan dan non perizinan.

7. Peningkatan sarana dan prasarana teknologi informasi

8. Penerapan Standar Operasional Prosedur yang jelas dan transparan.

Adapun uraian lebih lanjut hubungan antara tujuan, sasaran, strategi

dan kebijakan Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 54

Tabel 5.2

Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1 2 3 4

Terwujudnya investasi

yang berdaya saing

Meningkatnya realisasi

investasi daerah

Mengembangan sektor

perdagangan dan jasa dengan memberikan layanan konsultasi.

Peningkatkan iklim investasi

yang kondusif dan pengawasan serta pengendalian investasi.

Memberikan insentif fasilitas

dan kemudahan berinvestasi

Peningkatan fasilitasi dan

kerjasama investasi.

Meningkatkan promosi potensi investasi melalui even-even

nasional.

Penyusunan dokumen potensi investasi unggulan daerah

Meningkatkan daya saing potensi investasi.

Peningkatan sarana dan prasarana pendukung

investasi.

Meningkatkan kompetensi SDM

di bidang penanaman modal

Peningkatan kompetensi SDM

melalui diklat di bidang penanaman modal.

Terwujudnya pelayanan

perizinan dan non perizinan yang prima

Meningkatnya kualitas kinerja

pengelolaan pelayanan perizinan dan non perizinan

Meningkatkan kualitas

pelayanan perizinan dan non perizinan

Penerapkan standar pelayanan

dan SOP yang transparan serta optimalisasi layanan

pengaduan perizinan dan non

perizinan.

Meningkatkan layanan perizinan dan non perizinan secara online.

Peningkatan sarana dan prasarana teknologi informasi

Menguatkan kewenangan dan

koordinasi tim teknis pelayanan perizinan dan non perizinan

Penerapan Standar

Operasional Prosedur yang jelas dan transparan.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 55

BAB VI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Sebagai perwujudan dari beberapa kebijakan dan strategi dalam rangka

mencapai sasaran dan tujuan Rencana Strategis DPMPTSP, maka

langkah operasionalnya harus dituangkan dalam program dan kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif, dengan

mengacu pada tugas dan fungsi DPMPTSP Kabupaten Pringsewu. Dengan

demikian dapat dimaknai bahwa rencana program, kegiatan, indikator

kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif dimaksudkan untuk

menjembatani antara tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan dengan

realitas yang ada.

6.1. Rencana Program dan Kegiatan serta Indikator Kinerja.

Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu

untuk mendapatkan hasil, yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa

instansi pemerintah ataupun masyarakat yang dikoordinasikan oleh

instansi pemerintah guna mencapai sasaran dan tujuan tertentu.

Program tersebut dimaksudkan pula sebagai program kerja dan rencana

kerja yang akan datang sebagai pedoman operasional.

Untuk mengimplementasikan dan melaksanakan program tersebut maka,

ditetapkan beberapa kegiatan, yang merupakan bagian dari program yang

dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari

pencapaian sasaran yang terukur pada suatu program. Dalam hal ini

kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai

arah dari pencapaian tujuan organisasi. Sementara itu yang dimaksud

dengan indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan suatu program dan

kegiatan baik kualitatif maupun kuantitatif yang secara khusus

dinyatakan sebagai pencapaian tujuan yang dapat menggambarkan skala

atau tingkatan yang digunakan sebagai alat kegiatan pemantauan dan

evaluasi baik kinerja input, output, outcome maupun impact yang sesuai

dengan sasaran rencana program dan kegiatan.

Adapun rencana program dan kegiatan serta indikator kinerja Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten

Pringsewu yang akan dilaksanakan lima tahun kedepan adalah sebagai

berikut :

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 56

Tabel 6.1

Rencana Program dan Kegiatan serta Indikator Kinerja

NO PROGRAM DAN KEGIATAN SASARAN PROGRAM

DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

1 2 3 4

A Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi

Meningkatnya peluang investasi yang terpublikasi.

Cakupan peningkatan jumlah peluang investasi yang terpublikasi.

1 Pengembangan potensi unggulan daerah dan peluang investasi

Terpublikasinya potensi unggulan dan peluang investasi

Jumlah potensi investasi yang terpublikasi.

2 Peningkatan kerjasama antara usaha besar dan menengah dengan usaha kecil

Meningkatnya kerjasama antara usaha besar dan menengah dengan usaha kecil dan mikro

Jumlah usaha kecil dan mikro yang menjalin kerjasama dengan usaha menengah/besar.

3 Peningkatan koordinasi dan kerjasama investasi antara pemerintah dengan dunia usaha

Meningkatnya koordinasi kerjasama investasi antara pemerintah daerah dengan dunia usaha.

Prosentase pengusaha yang hadir dalam koordinasi kerjasama investasi.

B Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi

Meningkatnya jumlah

investor yang masuk

ke daerah

Cakupan peningkatan

jumlah investor yang

masuk ke daerah

1 Menfasilitasi dan koordinasi kerjasama di bidang investasi

Terfasilitasinya investor yang akan mengembangkan usahanya.

Jumlah calon investor yang difasilitasi.

2 Penyusunan dan pemutakhiran database investasi

Tersusunnya database investasi secara valid

Jumlah dokumen database investasi

C Program peningkatan kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan

Meningkatnya kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan

Cakupan jangka waktu penerbitan perizinan dan non perizinan sesuai SOP

1 Penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan

Terlasananya pelayanan perizinan dan non perizinan

Jumlah perizinan dan non perizinan yang diterbitkan.

2 Pengembangan dan pemeliharaan sistem pelayanan perizinan dan non perizinan secara online

Berfungsinya sistem aplikasi perizinan dan non perizinan secara online

Cakupan layanan perizinan dan non perizinan secara online

3 Penyusunan atau penyempurnaan regulasi di bidang perizinan dan non perizinan

Tersusunnya regulasi di bidang perizinan dan non perizinan

Jumlah regulasi terkait perizinan dan non perizinan yang diterbitkan

4 Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelayanan perizinan dan non perizinan

Terlaksananya pelaporan realisasi pelayanan perizinan dan non perizinan

Jumlah dokumen pelaporan pelayanan perizinan dan non perizinan.

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 57

D Program pengawasan dan pengendalian perizinan dan non perizinan

Meningkatnya kepatuhan pelaku usaha terhadap izin dan non izin yang diberikan.

Cakupan kepatuhan terhadap izin dan non izin yang diberikan.

1 Peningkatan pengawasan dan pengendalian perizinan dan non perizinan

Meningkatnya pengawasan dan pengendalian perizinan dan non perizinan.

Jumlah pengawasan dan pengendalian yang dilakukan.

2 Sosialisasi dan publikasi pelayanan perizinan dan non perizinan

Tersosialisasinya pelayanan perizinan dan non perizinan

Jumlah baleho dan pamflet pelayanan perizinan dan non perizinan.

3 Survey dan penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat di bidang perizinan dan non perizinan

Tersusunnya dokumen hasil survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Jumlah dokumen hasil survey Indek Kepuasan Masyarakat (IKM)

4 Penanganan pengaduan di bidang perizinan dan non perizinan

Tertanganinya pengaduan di bidang perizinan dan non perizinan.

Cakupan penanganan pengaduan.

5 Operasional Tim Teknis Pelayanan Perizinan dan non perizinan

Terlayaninya penerbitan rekomendasi teknis perizinan dan non perizinan

Jumlah rekomendasi teknis perizinan dan non perizinan yang diterbitkan.

Selain program dan kegiatan serta indikator kinerja sebagaimana telah di

jelaskan di atas, dalam rangka menggerakan perangkat daerah DPMPTSP

secara optimal juga dibutuhkan program dan kegiatan operasional yang

bersifat rutin. Program dan kegiatan yang bersifat rutin ini menjadi

tanggung jawab Sekretaris Dinas dalam rangka memberikan dukungan

terhadap operasional kantor DPMPTSP. Terutama dalam rangka memberi

dukungan terhadap pelayanan perizinan dan non perizinan supaya dapat

berjalan secara maksimal. Adapun program dan kegiatan pendukung

yang bersifat rutin adalah sebagai berikut.

Tabel 6.2

Rencana Program dan Kegiatan serta Indikator Kinerja Pendukung

NO PROGRAM DAN KEGIATAN SASARAN PROGRAM

DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

1 2 3 4

A Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Terpenuhinya kebutuhan administrasi perkantoran

Cakupan pemenuhan kebutuhan administrasi perkantoran

1 Penyediaan jsa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Terbayarnya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Pembayaran langgaran telpon, internet, air bersih, dan listrik

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 58

2 Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor

Terpeliharanya peralatan dan perlengkapan kantor.

Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang terpelihara

3 Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah

Terbayarnya asuransi kendaraan dinas

Jumlah kendaraan dinas yang di asuransikan

4 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

Terbayarnya pajak kendaraan dinas / operasional

Jumlah kendaraan dinas / oprasional yang lunas pajak

5 Penyediaan jasa administrasi keuangan

Terbayarnya honorarium pendukung kegiatan

Jumlah tenaga pendukung kegiatan yang terbayar honornya

6 Penyediaan jasa kebersihan kantor

Terbelinya bahan pembersih dan peralatan kebersihan

Jumlah pembelian bahan dan peralatan kebersihan

7 Penyediaan alat tulis kantor Tersedianya alat tulis kantor

Jumlah pembelian alat tulis kantor

8 Penyediaan barang cetakan dan pengadaan

Tersedianya barang cetakan dan penggandaan

Jumlah pembelian barang cetakan dan penggandaan

9 Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor

Tersedianya komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor.

Jumlah pembelian komponen instalasi listrik

10 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangan - undangan

Tersedianya bahan bacaan koran/surat kabar

Terbayarnya langgaran koran/surat kabar

11 Penyediaan bahan logistik kantor

Tersedianya bahan logistik kantor

Terbayarnya Bahan Bakar Minyak

12 Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi keluar/dalam daerah

Terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar/dalam daerah

Terpenuhinya biaya perjalanan dinas ke luar/ dalam daerah

13 Penyediaan tenaga pendukung teknis adminitrasi perkantoran

Tersedianya tenaga kontrak untuk mendukung kegiatan perangkat daerah

Jumlah tenaga kontrak yang dibayar honornya

14 Kegiatan pelaksanaan pameran pembangunan

Terlaksananya keikutsertaan pada pameran pembangunan

Jumlah pameran pembangunan yang diikuti

B Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pemenuhan sarana dan prasarana aparatur

1 Pengadaan perlengkapan kantor

Terbelinya perlengkapan kantor

Jumlah perlengkapan kantor yang dibeli

2 Pengadaan meubelair Terbelinya meubelair Jumlah meubelair yang dibeli

3 Pengadaan komputer Terbelinya komputer Jumlah komputer yang dibeli

4 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

Terpeliharanya kendaraan dinas/operasional secara rutin

Jumlah kendaraan dinas/operasional yang dipelihara secara rutin

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 59

C Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur

Cakupan peningkatan kapasitas pegawai

1 Pendidikan dan pelatihan formal

Terlaksananya keikutsertaan pegawai dalam diklat

Jumlah pegawai yang mengikuti diklat

D Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Meningkatnya akuntabilitas kinerja DPMPTSP

Nilai LAKIP DPMPTSP

1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Tersusunnya Renja, KUA-PPAS, RKA, dan Sakip OPD

Jumlah dokumen perencanaan

2 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun

Tersusunnya laporan keuangan akhir tahun

Jumlah dokumen laporan keuangan akhir tahun

6.2. Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif.

Pada pembahasan ini akan diuraikan program yang menjadi tanggung

jawab Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Pringsewu dalam penyelenggaraan pemerintahan. Selain itu

juga disajikan pencapaian target pada akhir periode perencanaan

dibandingkan dengan pencapaian target pada awal periode perencanaan

yang kemudian juga dialokasikan pagu indikatif pada setiap program dan

kegiatan yang akan dilaksanakan.

Secara rinci kegiatan-kegiatan yang merupakan penjabaran dari program-

program tersebut beserta indikator kinerja, kelompok sasaran serta

pendanaan indikatif, yang akan dilaksanakan oleh Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pringsewu selama

lima tahun kedepan, dapat dilihat pada tabel berikut :

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 60

Tabel 6.3.

Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Indikatif DPMPTSP Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022

Ribuan (000)

Tujuan OPD Sasaran OPD Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Kinerja Awal

Tahun

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2017

Tahun 2018

Tahun 2019

Tahun 2020

Tahun 2021

Tahun 2022

Kinerja Akhir Periode Renstra

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Terwujudnya investasi yang berdaya saing

Meningkatnya nilai investasi daerah

Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi

Cakupan peningkatan jumlah peluang investasi yang terpublikasi

N/A 25% 187,000 40% 198,000 55% 209,000 70% 220,000 85% 242,000 100% 275,000 100% 1,331,000

Pengembangan potensi unggulan daerah dan peluang investasi

Jumlah potensi investasi yang terpublikasi

N/A 3 potensi invest.

140,250 3 potensi invest.

148,500 3 potensi invest.

156,750 3 potensi invest.

165,000 3 potensi invest.

181,500 3 potensi invest.

206,250 18 potensi investasi

998,250

Peningkatan kerjasama antara usaha besar dan menengah dengan usaha kecil

Jumlah usaha kecil dan mikro yang bekerjasama dengan usaha menengah / besar.

2 UKM 5 UKM 29,750 5 UKM 31,500 5 UKM 33,250 5 UKM 35,000 5 UKM 38,500 5 UKM 43,750 30 UKM 211,750

Peningkatan koordinasi dan kerjasama investasi antara pemerintah dengan dunia usaha

Prosentase pengusaha yang hadir dalam koordinasi kerjasama investasi.

N/A 80% 17,000 80% 18,000 80% 19,000 80% 20,000 90% 22,000 90% 25,000 90% 121,000

Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi

Cakupan peningkatan jumlah investor yang masuk ke daerah

N/A 40% 127,500 50% 135,000 65% 142,500 75% 150,000 85% 165,000 100% 187,500 100% 907,500

Menfasilitasi dan koordinasi kerjasama di bidang investasi

Jumlah calon investor yang difasilitasi.

N/A 2 calon investor

85,000 2 calon investor

90,000 3 calon investor

95,000 3 calon investor

100,000 4 calon investor

110,000 4 calon investor

125,000 18 calon investor

605,000

Penyusunan dan pemutakhiran database investasi

Jumlah dokumen database investasi

1 dok 1 dok 42,500 1 dok 45,000 1 dok 47,500 1 dok 50,000 1 dok 55,000 1 dok 62,500 1 dok 302,500

Meningkatnya kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan

Meningkatnya kualitas kinerja pengelolaan pelayanan perizinan dan non perizinan

Program peningkatan kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan

Cakupan jangka waktu penerbitan perizinan dan non perizinan sesuai SOP

35% 45% 608,133 65% 643,905 75% 679,678 80% 715,450 90% 786,995 95% 894,313 95% 4,328,473

Penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan

Jumlah perizinan dan non perizinan yang diterbitkan.

50 izin dan non

izin

250 izin dan non

izin

333,200 500 izin dan non

izin

352,800 750 izin dan non

izin

372,400 750 izin dan non

izin

392,000 1.000 izin dan non izin

431,200 1.000 izin dan non izin

490,000 4.250 izin dan non

izin

2,371,600

Pengembangan dan pemeliharaan sistem pelayanan perizinan dan non perizinan online

Cakupan layanan perizinan dan non perizinan secara online

N/A 10%

189,933 25% 201,105 50% 212,278 70% 223,450 85% 245,795 100% 279,313 100% 1,351,873

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 61

Penyusunan atau penyempurnaan regulasi di bidang perizinan dan non perizinan

Jumlah regulasi terkait perizinan dan non perizinan yang diterbitkan

1 buah regulasi

1 buah regulasi

46,750 1 buah regulasi

49,500 2 buah regulasi

52,250 2 buah regulasi

55,000 3 buah regulasi

60,500 3 buah regulasi

68,750 12 buah regulasi

332,750

Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelayanan perizinan dan non perizinan

Jumlah dokumen pelaporan pelayanan perizinan dan non perizinan.

5 dok. 5 dok. 38,250 5 dok. 40,500 5 dok. 42,750 5 dok. 45,000 5 dok. 49,500 5 dok. 56,250 30 dok. 272,250

Program pengawasan dan pengendalian perizinan dan non perizinan

Cakupan kepatuhan terhadap izin dan non izin yang diberikan.

40% 50% 293,888 55% 311,175 65% 328,463 75% 345,750 85% 380,325 95% 432,188 95% 2,091,788

Peningkatan pengawasan dan pengendalian perizinan dan non perizinan

Jumlah pengawasan dan pengendalian yang dilakukan

10 kali 20 kali 63,750 20 kali 67,500 30 kali 71,250 40 kali 75,000 40 kali 82,500 50 kali 93,750 200 kali 453,750

Sosialisasi dan publikasi pelayanan perizinan dan non perizinan

Jumlah baleho dan pamflet pelayanan perizinan dan non perizinan

5 baleho dan 100 pamflet

9 baleho dan 200 pamflet

63,750 9 baleho dan 250 pamflet

67,500 12 baleho

dan 250 pamflet

71,250 12 baleho

dan 250 pamflet

75,000 12 baleho

dan 250 pamflet

82,500 12 baleho

dan 250 pamflet

93,750 66 baleho dan 1.450

pamflet

453,750

Survey dan penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat di bidang perizinan dan non perizinan

Jumlah dokumen hasil survey Indek Kepuasan Masyarakat (IKM)

1 dok. IKM 1 dok. IKM

43,138 1 dok. IKM

45,675 1 dok. IKM

48,213 1 dok. IKM

50,750 1 dok. IKM

55,825 1 dok. IKM

63,438 6 dok. IKM 307,038

Penanganan pengaduan di bidang perizinan dan non perizinan

Cakupan penanganan pengaduan

55% 75% 12,750 80% 13,500 85% 14,250 90% 15,000 90% 16,500 95% 18,750 95% 90,750

Operasional Tim Teknis Pelayanan Perizinan dan non perizinan

Jumlah rekomendasi perizinan dan non perizinan yang diterbitkan

N/A 100 rekom teknis

110,500 200 rekom teknis

117,000 500 rekom teknis

123,500 600 rekom teknis

130,000 700 rekom teknis

143,000 800 rekom teknis

162,500 2.900 rekom teknis

786,500

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 62

Tabel 6.4.

Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Indikatif Pendukung DPMPTSP Kabupaten Pringsewu Tahun 2017-2022

Ribuan (000)

Tujuan OPD Sasaran OPD Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Kinerja Awal

Tahun

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2017

Tahun 2018

Tahun 2019

Tahun 2020

Tahun 2021

Tahun 2022

Kinerja Akhir Periode Renstra

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Terwujudnya investasi yang berdaya saing Meningkatnya kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan

Meningkatnya nilai investasi daerah Meningkatnya kualitas kinerja pengelolaan pelayanan perizinan dan non perizinan

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Cakupan pemenuhan kebutuhan administrasi perkantoran

55% 75% 844,356 80% 894,024 80% 943,692 90% 993,360 90% 1,092,696 95% 1,241,700 95% 6,009,828

Penyediaan jsa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Pembayaran langgaran telpon, internet, air bersih, dan listrik

12 bulan 12 bulan 59,500 12 bulan 63,000 12 bulan 66,500 12 bulan 70,000 12 bulan 77,000 12 bulan 87,500 12 bulan 423,500

Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor

Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang terpelihara

15 unit 25 unit 12,750 25 unit 13,500 30 unit 14,250 30 unit 15,000 40 unit 16,500 40 unit 18,750 40 unit 90,750

Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah

Jumlah kendaraan dinas yang di asuransikan

N/A 1 unit 5,100 1 unit 5,400 1 unit 5,700 1 unit 6,000 1 unit 6,600 1 unit 7,500 1 unit 36,300

Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

Jumlah kendaraan dinas / oprasional yang lunas pajak

N/A 6 unit 6,375 6 unit 6,750 6 unit 7,125 6 unit 7,500 6 unit 8,250 6 unit 9,375 6 unit 45,375

Penyediaan jasa administrasi keuangan

Jumlah tenaga pendukung kegiatan yang terbayar honornya

N/A 24 orang

100,181 24 orang

106,074 24 orang

111,967 24 orang

117,860 24 orang

129,646 24 orang

147,325 24 orang 713,053

Penyediaan jasa kebersihan kantor

Jumlah pembelian bahan dan peralatan kebersihan

N/A 20 buah 4,250 20 buah 4,500 20 buah 4,750 20 buah 5,000 20 buah 5,500 20 buah 6,250 130 buah 30,250

Penyediaan alat tulis kantor

Jumlah pembelian alat tulis kantor

30 item 40 item 29,750 40 item 31,500 40 item 33,250 40 item 35,000 40 item 38,500 40 item 43,750 240 item 211,750

Penyediaan barang cetakan dan pengadaan

Jumlah pembelian barang cetakan dan penggandaan

3 jenis barang cetakan

5 jenis barang cetakan

38,250 5 jenis barang cetakan

40,500 5 jenis barang cetakan

42,750 5 jenis barang cetakan

45,000 5 jenis barang cetakan

49,500 5 jenis barang cetakan

56,250 30 jenis barang cetakan

272,250

Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor

Jumlah pembelian komponen instalasi listrik

5 jenis 5 jenis 8,500 5 jenis 9,000 5 jenis 9,500 5 jenis 10,000 5 jenis 11,000 5 jenis 12,500 5 jenis 60,500

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 63

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangan - undangan

Terbayarnya langgaran koran/surat kabar

12 bulan 12 bulan 29,750 12 bulan 31,500 12 bulan 33,250 12 bulan 35,000 12 bulan 38,500 12 bulan 43,750 12 bulan 211,750

Penyediaan bahan logistik kantor

Terbayarnya Bahan Bakar Minyak

12 bulan 12 bulan 10,200 12 bulan 10,800 12 bulan 11,400 12 bulan 12,000 12 bulan 13,200 12 bulan 15,000 12 bulan 72,600

Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi keluar/dalam daerah

Terpenuhinya biaya perjalanan dinas ke luar/ dalam daerah

12 bulan 12 bulan 361,250 12 bulan 382,500 12 bulan 403,750 12 bulan 425,000 12 bulan 467,500 12 bulan 531,250 12 bulan 2,571,250

Penyediaan tenaga pendukung teknis adminitrasi perkantoran

Jumlah tenaga kontrak yang dibayar honornya

5 tenaga kontrak

5 tenaga kontrak

153,000 5 tenaga kontrak

162,000 11 tenaga kontrak

171,000 13 tenaga kontrak

180,000 13 tenaga kontrak

198,000 13 tenaga kontrak

225,000 13 tenaga kontrak

1,089,000

Kegiatan pelaksanaan pameran pembangunan

Jumlah pameran pembangunan yang diikuti

1 kali 1 kali 25,500 1 kali 27,000 1 kali 28,500 1 kali 30,000 1 kali 33,000 1 kali 37,500 6 kali 181,500

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Cakupan pemenuhan sarana dan prasarana aparatur

70% 80% 301,750 80% 319,500 90% 337,250 90% 355,000 95% 390,500 95% 443,750 95% 2,147,750

Pengadaan perlengkapan kantor

Jumlah perlengkapan kantor yang dibeli

5 unit 5 unit 63,750 5 unit 67,500 5 unit 71,250 5 unit 75,000 5 unit 82,500 5 unit 93,750 30 unit 453,750

Pengadaan meubelair Jumlah meubelair yang dibeli

5 unit 10 unit 68,000 10 unit 72,000 10 unit 76,000 10 unit 80,000 10 unit 88,000 10 unit 100,000 60 unit 484,000

Pengadaan komputer Jumlah komputer yang dibeli

2 unit 5 unit 42,500 5 unit 45,000 5 unit 47,500 5 unit 50,000 5 unit 55,000 5 unit 62,500 30 unit 302,500

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

Jumlah kendaraan dinas/operasional yang dipelihara secara rutin

4 unit 4 unit 127,500 6 unit 135,000 6 unit 142,500 6 unit 150,000 6 unit 165,000 6 unit 187,500 6 unit 907,500

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Cakupan peningkatan kapasitas pegawai

5% 15% 42,500 15% 45,000 20% 47,500 20% 50,000 20% 55,000 20% 62,500 90% 302,500

Pendidikan dan pelatihan formal

Jumlah pegawai yang mengikuti diklat

2 orang pegawai

5 orang pegawai

42,500 5 orang pegawai

45,000 7 orang pegawai

47,500 7 orang pegawai

50,000 7 orang pegawai

55,000 7 orang pegawai

62,500 38 orang pegawai

302,500

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Nilai LAKIP DPMPTSP C CC 25,500 CC 27,000 B 28,500 B 30,000 BB 33,000 A 37,500 A 181,500

Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Jumlah dokumen perencanaan

4 jenis dok.

4 jenis dok.

12,750 4 jenis dok.

13,500 4 jenis dok.

14,250 4 jenis dok.

15,000 4 jenis dok.

16,500 4 jenis dok.

18,750 24 jenis dok.

90,750

Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun

Jumlah dokumen laporan keuangan akhir tahun

1 jenis dok.

1 jenis dok.

12,750 1 jenis dok.

13,500 1 jenis dok.

14,250 1 jenis dok.

15,000 1 jenis dok.

16,500 1 jenis dok.

18,750 6 jenis dok.

90,750

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 64

BAB VII

KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Indikator kinerja merupakan alat atau media yang digunakan untuk

mengukur tingkat keberhasilan suatu instansi atau Organisasi Perangkat

Daerah dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Indikator kinerja akan

memberikan rambu atau sinyal mengenai apakah kegiatan atau sasaran

yang diukurnya telah berhasil dilaksanakan atau dicapai sesuai dengan

yang direncanakan. Indikator kinerja yang baik akan menghasilkan

informasi kinerja yang memberikan indikasi yang lebih baik dan lebih

menggambarkan mengenai kinerja Organisasi Perangkat Daerah.

Indikator kinerja tidak hanya digunakan pada saat menyusun laporan

pertangung-jawaban. Indikator kinerja juga merupakan komponen yang

sangat krusial pada saat merencanakan kinerja.

Dengan adanya indikator kinerja, perencanaan sudah mempersiapkan

alat ukur yang akan digunakan untuk menentukan apakah rencana yang

ditetapkan telah dapat dicapai. Penetapan indikator kinerja pada saat

merencanakan kinerja akan lebih meningkatkan kualitas perencanaan

dengan menghindari penetapan-penetapan sasaran yang sulit untuk

diukur dan dibuktikan secara objektif keberhasilannya.

Pada bagian ini akan ditampilkan Indikator Kinerja DPMPTSP Kabupaten

Pringsewu yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD. Indikator

kinerja ini secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai

dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung

pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Indikator kinerja ini didapatkan

dengan mengidentifikasi bidang urusan dalam tugas dan fungsi DPMPTSP

yang berkontribusi langsung pada pencapaian tujuan dan sasaran

RPJMD. Berdasarkan pembangian urusan pemerintahan sebagaimana

telah diatur oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah, maka tugas pokok dan fungsi DPMPTSP adalah

melaksanakan Urusan Bidang Penanaman Modal. Namun dipihak lain

sesuai ketentuan, Pemerintah Daerah juga dituntut untuk melaksanakan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam melayani masyarakat di bidang

perizinan dan non perizinan. Oleh karena itu selain melaksanakan

urusan bidang penanaman modal, maka DPMPTSP juga melaksanakan

urusan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Berdasarkan tugas dan fungsi

DPMPTSP Kabupaten Pringsewu yang berkontribusi langsung dalam

pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Pringsewu Tahun

2017-2022, maka ditetapkan indikator kinerja sebagai berikut :

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 65

Tabel 7.1

Indikator Kinerja DPMPTSP yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD)

Kabupaten Pringsewu 2017-2022.

No Bidang Urusan/Indikator

Kondisi

Kinerja

pada awal periode

RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja

pada

akhir periode

RPJMD Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

Tahun 2019

Tahun 2020

Tahun 2021

Tahun 2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A.

1

BIDANG URUSAN PENANAMAN MODAL

Realisasi investasi

2.280, 15 M.

2.778, 83 M

3.056, 71 M

3.362, 39 M

3.698, 62 M

4,068,49 M

4.475,34 M

4.475, 34 M

B.

2

BIDANG PELAYANAN TERPADU SATU

PINTU

Indeks Kepuasan Masyarakay (IKM)

pelayanan perizinan dan non perizinan.

78,83

79,80

80,15

82,00

84,25

86,45

87,50

87,50

Renstra DPMPTSP Kabupaten Pringsewu 2017-2022 66

BAB VIII

P E N U T U P

Dokumen Rencana Strategis (Renstra) DPMPTSP Kabupaten Pringsewu

Tahun 2017-2022 merupakan dokumen perencanaan strategis jangka

menengah (lima tahunan) yang memuat tujuan, sasaran, strategi,

kebijakan, program, dan indikasi kegiatan pembangunan yang disusun

sesuai dengan tugas dan fungsinya serta berpedoman kepada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pringsewu

Tahun 2017-2022 dan bersifat indikatif.

Dokumen Renstra DPMPTSP ini disusun dengan mempertimbangkan dan

memperhitungkan berbagai faktor yang bersumber dari lingkungan

eksternal dan lingkungan internal. Namun demikian, hal ini tidak berarti

substansi pada dokumen tersebut tidak dapat mengalami perubahan.

Penyusunan dokumen Renstra didasari oleh kesadaran bahwa

lingkungan strategis bersifat sangat dinamis, sehingga selalu terbuka

kemungkinan bagi proses perubahan dalam dokumen Renstra.

Selanjutnya dokumen Renstra ini juga merupakan dasar untuk evaluasi

dan pelaporan dari penilaian kinerja Perangkat Daerah baik tahunan

maupun lima tahunan, sehingga harus benar-benar dipedomani agar

capaian kinerja dapat sesuai seperti yang diharapkan. Selain itu Rencana

Strategis DPMPTSP Kabupaten Pringsewu periode 2017-2022 ini hanya

dapat dilaksanakan dan tercapai tujuannya secara efektif, bila terdapat

pemahaman, kesadaran, dedikasi dan kerja keras atau upaya sungguh-

sungguh dari internal DPMPTSP Kabupaten Pringsewu untuk dapat

mewujudkannya. Kemudian Renstra ini akan dijabarkan ke dalam

Rencana Kerja DPMPTSP setiap tahunnya. Rencana kerja merupakan

acuan dalam melaksanakan program dan kegiatan DPMPTSP yang

dituangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA).

Pringsewu, 28 Desember 2017

KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN

PELAYANAN TERPADU SATU PINTU,

AKHMAD FADOLI, M.Si.

Pembina Tk. I

NIP. 19701005 199710 1 002