Upload
others
View
31
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN
WONOSOBO TAHUN 2016 - 2021
PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DINAS LINGKUNGAN HIDUP
WONOSOBO 2017
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kepada ALLAH SWT, atas perkenan-
Nya dapat menyusun Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Wonosobo Tahun 2016 - 2021. Penyusunan Rencana
Strategis ini merupakan penjabaran kegiatan per tahun yang telah disusun
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Wonosobo Tahun 2016 – 2021.
Materi penyusunan Rencana Strategis mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Wonosobo
Tahun 2016 – 2021 dan kegiatan – kegiatan lain yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pemerintahan khususnya yang menyangkut pelayanan
kepada masyarakat dibidang lingkungan hidup di Kabupaten Wonosobo.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Rencana Strategis ini
masih banyak kekurangan, namun demikian diharapkan program dan
kegiatan yang terkandung didalamnya dapat dilaksanakan Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Wonosobo Tahun 2016 - 2021.
Kepada semua pihak yang telah turut berperan serta didalam
penyusunan Rencana Kerja ini kami menyampaikan banyak terima kasih, dan
kami menyadari masih banyak kekurangan mengingat berbagai keterbatasan
yang ada. Oleh karena itu kami berharap ada koreksi, kritik dan saran
membangun demi kesempurnaan Rencana Strategis ini.
Wonosobo, Maret 2017
KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOSOBO
Drs. MUAWAL SOLEH Pembina Utama Muda
NIP. 19600410 198503 1 0103
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses
penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur
pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan
pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam
jangka waktu tertentu. Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
serta berpedoman kepada Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo
Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Wonosobo Tahun 2016 - 2021,
maka setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) wajib membuat
dokumen Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah (Renstra
OPD), yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan
kegiatan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsinya serta
berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif.
Rencana Strategis (Renstra) merupakan dokumen perencanaan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54
Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian,
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Untuk itu
Renstra akan menjadi dasar/pedoman perencanaan tahunan daerah
dan penyusunan anggaran pembangunan dan belanja daerah.
Dalam penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan, hampir
semua daerah di Indonesia termasuk Kabupaten Wonosobo dihadapkan
dengan berbagai permasalahan lingkungan hidup yang semakin
mengkhawatirkan. Fenomena terjadinya permasalahan lingkungan
hidup baik berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan baik problem
lingkungan sosial, tidak mungkin terjadi dalam waktu sesaat pada
periode akhir tetapi permasalahan tersebut tentunya sesuai proses
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
kejadiannya telah berlangsung lama dari periode waktu pada berbagai
tipe ekosistem.
Wilayah Kabupaten Wonosobo terletak pada 7°.43’.13” dan
°.04’.40” garis Lintang Selatan (LS) serta 109.43’.19” dan 110°.04’.40”
garis Bujur Timut (BT) dengan luas 98.468 Ha atau 3,03 % luas Jawa
Tengah. Komposisi tata guna lahan terdiri dari tanah sawah mencakup
18.696, 68 Ha, tanah kering seluas 55.140,80 Ha, hutan negara
18.909,72 Ha, perkebunan negara / swasta 2.764,51 Ha dan lainnya
seluas 2.968,07 Ha.
Dilihat dari aspek topografi, Kabupaten Wonosobo terletak di
ketinggian 250 – 2.250 DLP. Pegunungan di Kabupaten Wonosobo
termasuk jenis pegunungan muda dengan lembah yang masih curam.
Keadaan demikian menyebabkan sering timbul bencana alam seperti
tanah longsor, gerakan tanah runtuh atau gerakan tanah merayap.
Sebagai daerah yang terletak di sekitar gunung api muda, tanah di
Kabupaten Wonosobo termasuk subur. Hal ini sangat mendukung
pengembangan pertanian mata pencaharian utama masyarakat
Wonosobo.
Data Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Kabupaten
Wonosobo Tahun 2015 dapat disajikan sebagai berikut :
Tabel 1. Data Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Kabupaten Wonosobo.
No Uraian Tahun 2015
1 IKLH 58
2 Indeks Kualitas Udara 60
3 Indeks Kualitas Air Sungai 62
4 Indeks Tutupan Lahan/Hutan 91,28
5 Luas Lahan Kritis 4.510 Ha
6 Luas Lahan Sangat Kritis 435 Ha
7 Produksi Sampah 56.844 m3
8 Persentase Penanganan Sampah 6,94%
9 Ketaatan Terhadap RTRW 78,15%
Pada Tahun 2015 di wilayah Kabupaten Wonosobo masih
terdapat lahan kritis seluas 4.510 Ha yang berpengaruh pada
keseimbangan hidrologis dari luas kawasan lindung yang seluas 24.933
Ha.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
Usaha/kegiatan industri kecil/menengah/besar yang dilakukan
masyarakat sebagai salah satu penggerak roda perekonomian
beberapa diantaranya dapat menimbulkan pencemaran dan konflik
dimasyarakat. Pada tahun 2015 terdapat 4 pengaduan masyarakat
terkait dengan bau dari limbah tapioka, polusi udara industri kayu, polusi
udara industri pupuk. Pencemaran yang diadukan oleh masyarakat
dikarenakan belum adanya upaya pengolahan limbah baik cair maupun
padat.
Volume timbulan sampah pada Tahun 2015 yang dihasilkan
masyarakat Wonosobo sebanyak 193 M³/hari, dan diprediksi pada
Tahun mendatang akan meningkat seiring dengan pertambahan
penduduk yang semakin meningkat.
Untuk menangani berbagai permasalahan lingkungan hidup
dalam era otonomi daerah dengan kendala koordinasi yang sering
belum dapat dijalankan secara baik, maka Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Wonosobo menetapkan penanganan permasalahan
lingkungan hidup melibatkan seluruh stakeholders termasuk
masyarakat.
1.2 Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa
Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
(Lembaran Negara Republlik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32,
Tambahan Lembaran Negara Republlik Indonesia Nomor 4377);
5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republlik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Republlik Indonesia Nomor 4421)
8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
11. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4723);
12. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4578);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4593);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
18. Undang- undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana (Lembaran Negara Republlik Indonesia Tahun 2007
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republlik Indonesia
Nomor4723);
19. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah (Lembaran Negara Republlik Indonesia Tahun 2008
Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republlik Indonesia
Nomor 4851);
20. Undang- undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republlik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republlik Indonesia Nomor 5059);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
Negara Republlik Indonesia Tahun 1999 Nomor 31, Tambahan
Lembaran Negara Republlik Indonesia Nomor 3815);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
25. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4833);
26. Undang- undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republlik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republlik
Indonesia Nomor 4954);
27. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara (Lembaran Negara Republlik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara
Republlik Indonesia Nomor 3853);
28. Peraturan Pemerintah Nomor 150 Tahun 2000 tentang
Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa
(Lembaran Negara Republlik Indonesia Tahun 2000 Nomor 267,
Tambahan Lembaran Negara Republlik Indonesia Nomor 4068);
29. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 29 Tahun 2009
tentang Pedoman Konservasi Keanekaragaman Hayati di Daerah;
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
30. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan
Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5107);
31. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 21
Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
32. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 30 Tahun 2009
tentang Tata Cara Perizinan dan Pengelolaan Limbah B3 Serta
Pengawasan Pemulihan Akibat Pencemaran Limbah B3 oleh
Pemerintah Daerah;
33. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 1 Tahun 2010 tentang
Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air;
34. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 3 Tahun 2010 tentang
Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan Industri;
35. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 10 Tahun 2010
tentang Mekanisme Pencemaran dan atau Kerusakan Lingkungan
Hidup yang Berkaitan Dengan Kebakaran Hutan dan atau Lahan;
36. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2010
tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup dan Surat Pernyataan
Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup;
37. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2010
tentang Dokumen Lingkungan Bagi Usaha dan atau Kegiatan yang
Telah memiliki izin usaha dan atau kegiatan yang memiliki
dokumen lingkungan hidup;
38. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
39. Peraturan Daerah Kebupaten Wonosobo Nomor 13 Tahun 2007
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Wonosobo
(Lembaran Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2007 Nomor 2)
40. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 2 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Wonosobo;
41. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Wonosobo
2005 – 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun
2010 Nomor3 Seri E Nomor 1);
42. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Wonosobo
2016 – 2021 (Lembaran Daerah Nomor 1 Kabupaten Wonosobo
Tahun 2016).
1.3 Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
merupakan dokumen perencanaan sebagai penjabaran dari
RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016 – 2021 serta sebagai
dasar dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Wonosobo.
b. Tujuan
Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
ditetapkan dengan tujuan memberikan arah sekaligus menjadi
acuan bagi seluruh komponen Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Wonosobo dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan organisasi
sesuai dengan Visi, Misi, dan Arah Pembangungan yang
disepakati bersama serta sebagai alat untuk mengukur pencapaian
target kinerja dalam penanganan permasalahan lingkungan hidup
sesuai dengan target RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-
2021.
1.4 Sistematika Penulisan
Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo Tahun
2016 - 2021, disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN WONOSOBO
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo.
2.2 Sumber Daya Dinas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Wonosobo.
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Wonosobo
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN WONOSOBO.
3.1 Identifikasi Permasalahan Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Wonosobo
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Bupati Wonosobo
3.3 Telaahan Rencana Strategis K/L dan Rencana Strategis
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa
Tengah.
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis.
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi Bupati
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
4.3 Strategi dan Kebijakan
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN
INDIKATIF
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
BAB VI. INDIKATOR KINERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN WONOSOBO
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN WONOSOBO
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Wonosobo
Berdasarkan Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 44 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo adalah
sebagai berikut :
1. Kepala Dinas Lingkungan Hidup
2. Sekretaris, membawahkan 2 (dua) Sub Bagian yaitu :
a. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, Pelaporan dan Sistem
Informasi Manajemen
b. Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan
3. Bidang Penataan, Pengkajian Dampak, dan Pengendalian
Pencemaran Lingkungan Hidup, membawahkan 2 (dua) Seksi yaitu:
a. Seksi Penataan dan Pengkajian Dampak Lingkungan Hidup
b. Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
4. Bidang Pengendalian Kerusakan dan Penegakan Hukum
Lingkungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, membawahkan 2
(dua) Seksi yaitu:
a. Seksi Pengendalian Kerusakan dan Penegakan Hukum
Lingkungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
b. Seksi Pengendalian Sumber Daya Alam
5. Bidang Kebersihan dan Pertamanan, membawahkan 3 (tiga) Seksi
yaitu :
a. Seksi Pengembangan dan Kemitraan Penanganan Kebersihan
dan Pertamanan
b. Seksi Pengelolaan dan Pelayanan Sampah dan Limbah B3.
c. Seksi Pertamanan.
6. UPT. Pengelolaan Alun-Alun dan Taman.
7. Jabatan Fungsional
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Wonsobo adalah sebagai berikut :
1. Tugas Pokok
Dinas Lingkungan Hidup mempunyai tugas membantu Bupati
melaksanakan Urusan Pemerintah bidang Lingkungan Hidup dan
sebagian urusan bidang kehutanan yang menjadi kewenangan
daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Daerah..
2. Fungsi :
Fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo adalah :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang penataan pengkajian
dampak dan pengendalian pencemaran lingkungan hidup,
pengendalian kerusakan dan penegakan hukum lingkungan
hidup dan konservasi sumber daya alam, kebersihan,
pertamanan, penanganan sampah dan limbah B3, kehutanan
serta kesekretariatan;
b. Pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang penataan
pengkajian dampak dan pengendalian pencemaran lingkungan
hidup, pengendalian kerusakan dan penegakan hukum
lingkungan hidup dan konservasi sumberdaya alam, kebersihan,
pertamanan, penanganan sampah dan limbah B3 serta
kehutanan.
c. Pelaksanaan kebijakan di bidang penataan pengkajian dampak
dan pengendaliann pencemaran lingkungan hidup, pengendalian
kerusakan dan penegak hukum lingkungan hidup dan konservasi
sumber daya alam, kebersihan, pertamanan, penanganan
sampah dan limbah B3 serta kehutanan.
d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penataan
pengkajian dampak dan pengendalian pencemaran lingkungan
hidup, pengendalian kerusakan dan penegakan hokum
lingkungan hidup dan konservasi sumber daya alam, kebersihan,
pertamanan, penanganan sampah dan limbah B3, serta
kehutanan.
e. Pelaksanaan fungsi kesekretariatan dinas.
f. Pengendalian penyelenggaraan tugas Unit Pelaksanaan Dinas.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
g. Pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Bupati terkait
dengan tugas dan fungsinya.
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinnya tersebut,
sesuai dengan susunan organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Wonosobo sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Bupati Nomor 44
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
sebagai berikut :
1. Sekretariat.
Mempunyai tugas pengkoordinasian,pelaksanaan dan pemberian
dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Dinas Lingkungan Hidup meliputi
perencanaan,evaluasi,dan pelaporan,pengelolaan kepegawaian,
keuangan, ketatalaksanaan, pengorganisasian, asset, tata usaha,
umum dan kerumahtanggaan kehumasan, pembinaan hukum, dan
pemberdayaan masyarakat serta pelayanan kepada masyarakat.
Sekretariat Dinas Lingkungan Hidup mempunyai fungsi:
a) Penyiapan perumusan kebijakan operasional tugas
administrasi di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup.
b) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dan pemberian
dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Dinas Lingkungan Hidup.
c) Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang
meliputi keuangan, hukum, hubungan masyarakat,
ketatausahaan, kearsipan, kerumahtanggan, kepegawaian dan
pelayanan administrasi di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup.
d) Pengkoordinasian, pembinaan dan penataan organisasi dan
tata laksana di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup.
e) Pengkoordinasian dan penyusunsn peraturan perundang-
undangan serta pelaksanaan advokasi hukum di lingkungan
Dinas Lingkungan Hidup.
f) Pengkoordinasian pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah dan pengelolaan informasi dan dokumentasi.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
g) Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan Daerah
dan pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan Dinas
Lingkungan Hidup.
h) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai
dengan lingkup tugasnya.
i) Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang di berikan oleh
pimpinan sesuai dengan fungsinya.
Bagian Sekretariat terdiri dari :
a) Sub bagian perencanaan, Evaluasi, Pelaporan dan sistem
informasi manajemen mempunyai tugas penyiapan dan
pengkoordinasian penyelenggaraan perencanaan, evaluasi
dan pelaporan tugas dan pengelolaan sistem informasi
manajemen.
b) Sub Bagian Umum, Keuangan, Dan Kepegawaian mempunyai
tugas penyiapan dan pengkoordinasian penyelenggaraan
urusan keuangan dan pengelolaan asset, penatalaksanaan
hukum, kepegawaian dan dukungan administrasi umum yang
menjadi tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup.
2. Bidang Penataan, Pengkajian Dampak, Dan Pengendalian
Pencemaran Lingkungan Hidup.
Bidang Penataan, Pengkajian Dampak, Dan Pengendalian
Pencemaran Lingkungan Hidup mempunyai tugas perumusan dan
pelaksanaan kebijakan operasional di bidang perumusan konsep
kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pengkoordinasian, pemantauan,
evaluasi serta pelaporan di bidang penataan, pengkajian dampak
dan pengendalian pencemaran lingkungan hidup.
Bidang penataan, pengkajian dampak dan pengendalian
pencemaran lingkungan hidup mempunyai fungsi;
a) Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang
penataan dan pengkajian lingkungan hidup, pengendalian
pencemaran, operasional laboratorium dan pembentukan tim
pengkajian perizinan terkait lingkungan hidup.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
b) Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
penataan dan pengkajian lingkungan hidup, pengendalian,
pencemaran, operasional laboratorium dan pembentukan tim
pengkajian perizinan terkait lingkungan hidup.
c) Pelaksanaan penyusunan dan pemantauan rencana perlindung
dan pengelolaan lingkungan hidup, kajian lingkungan hidup
strategis, status lingkungan hidup daerah.
d) Pelaksanaan pengajuan pembentukan Komisi Penilai Amdal
(KPA) dan tim teknis KPA serta Tim Koordinasi Dan Monitoring
Penegakan Hukum Lingkungan Hidup.
e) Pelaksanaan pengkajian dan rekomendasi terkait perijinan
lingkungan, serta monitoring dan pengawas kepada pemegang
ijin lingkungan.
f) Pelaksanaan pemantauan kualitas udara, air dan tanah, serta
pengkajian dan rekomendasi terjadinya pencemaran kepada tim
koordinasi, dan monitoring penegakan hukum lingkungan
berdasarkan hasil uji laboratorium.
g) Penyiapam bimbingan pembinaan terhadap sumber pencemar
institusi dan non institusi.
h) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang penataan,
pengkajian dampak dan pengendalian pencemaran lingkungan
hidup.
Bidang penataan, pengkajian dampak dan pengendalian
pencemaran lingkungan hidup terdiri dari:
a) Seksi penataan dan pengkajian dampak lingkungan hidup.
Seksi penataan dan pengkajian dampak lingkungan hidup
mempunyai tugas penyiapan rumusan dan pelaksanaan
kebijakan operasiaonal, bimbingan teknis dan supervisi, serta
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penataan dan
pengkajian dampak lingkungan.
b) Seksi pengendalian perencanaan lingkungan hidup.
Seksi pengendalian perencanaan lingkungan hidup mempunyai
tugas penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
operasional, bimbingan teknis, dan supervisi, serta
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengendalian
pencemaran.
3. Bidang Pengendalian Kerusakan, Penegakan Hukum Lingkungan
Hidup, dan Konservasi Sumber Daya Alam.
Bidang pengendalian kerusakan dan penegakan hukum
lingkungan hidup dan konservasi sumberdaya alam mempunyai
tugas perumusan dan pelaksanaan kebijakan oprasional di bidang
pengendalian kerusakan dan penegakan hukum lingkungan hidup
dan konservasi sumberdaya alam.
Dalam melaksanakan tugas bidang pengendalian kerusakan
dan penegakan hukum lingkungan hidup dan konservasi sumber
daya alam, menyelenggarakan fungsi:
a) Penyiapan rumusan kebijakan operasional di bidang
pengendalian kerusakan dan penegakan hukum lingkungan
hidup dan konservasi sumberdaya alam
b) Penyiapan pelaksanaan kebijakan oprasional di bidang
pengendalian dan penegakan hukum lingkungan hidup dan
konservasi sumber daya alam.
c) Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
kerusakan lingkungan hidup.
d) Pembentukan tim koordinasi, dan monitoring penegakan hukum
lingkungan.
e) Pelaksanaan konservasi sumber daya alam sebagai sistem
penyangga kehidupan.
f) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang penataan,
pengkajian dampak dan pengendalian pencemaran lingkungan
hidup.
Bidang pengendalian kerusakan dan penegakan hukum
lingkungan hidup dan konservasi sumberdaya alam terdiri dari :
a) Seksi Pengendalian Kerusakan Dan Penegakan Hukum
Lingkungan Hidup:
Seksi pengendalian kerusakan dan penegakan hukum
lingkungan hidup mempunyai tugas penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan dan supervise,
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam
bidangpengendalian kerusakan dan penegakan hukum
lingkungan hidup.
b) Seksi Konservasi Sumber Daya Alam.
Seksi konservasi sumber daya alam mempunyai tugas
penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang konservasi sumber daya alam.
4. Bidang Kebersihan Dan Pertamanan
Bidang Kebersihan Dan Pertamanan mempunyai tugas
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
pengembangan kemitraan penanganan kebersihan dan
pertamanan, pengolahan dan pelayanan sampah dan limbah B3
serta pertamanan.
Dalam melaksanakan tugas bidang kebersihan dan
pertamanan menyelenggarakan fungsi:
a) Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang
pengembangan dan kemitraann penanganan kebersihan dan
pertamanan, pengelolaan pelayanan sampah dan limbah B3,
dan pertamanan.
b) Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di
bidangpengembangan dan kemitraan penanganan kebersihan
dan pertamanan, pengelolaan pelayanan sampah dan limbah
B3, dan pertamanan.
c) Pelaksanaan penyusunan dan pembangunan jejaring dengan
pihak terkait dalam pengelolaan sampah mandiri dari penghasil
sampah/sumber.
d) Penyediaan, pengadaandan pembangunan sarana pengolahan
sampah mengacu rencana induk pengelolaan sampah skala
kabupaten.
e) Pelaksanaan pengelolaan dan layanan sampah serta B3
dengan kemitraan dan kepedulian terhadap lingkungan.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
f) Pelaksanaan pembangunan, penataan, pemeliharaan tamaan
dan lampu taman.
g) Pemantauan, evaluuasi dan pelaporan di bidang
pengembangan dan kemitraan penanganan kebersihan dan
pertanaman, pengelolaan pelayanan sampah dan limbah B3,
dan pertanaman
Bidang Kebersihan Dan Pertamanan terdiri dari :
a) Seksi Pengembangan Dan Kemitraan Penanganan Kebersihan
Dan Pertamanan.
Seksi Pengembangan Dan Kemitraan Penanganan
Kebersihan Dan Pertamanan mempunyai tugas penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbiagan
teknis dan supervisi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan di
bidang pengembangan dan kemitraan penanganan kebersihan
dan pertamanan.
b) Seksi Pengelolaan Dan Pelayanan Sampah, Limbah B3
Seksi Pengelolaan Dan Pelayanan Sampah, Limbah B3
mempunyai tugas penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta
pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan dan
pelayanan sampah dan limbah B3.
c) Seksi Pertamanan
Seksi Pertamanan mempunyai tugas penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan
teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan
di bidang pertamanan.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
BAGAN ORGANISASI
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOSOBO
Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo
Nomor 12 Tahun 2016
2.2. Sumber Daya Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
1. Susunan Kepegawaian
Jumlah pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Wonosobo dengan komposisi sebagai berikut :
a. Berdasarkan jenjang pendidikan
Berdasarkan jenjang pendidikan terakhir, susunan
kepegawaian Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
dapat dikelompokkan menjadi :
• Pendidikan Sekolah Dasar : 45 orang
• Pendidikan Sekolah Menengah Tingkat
Pertama
10 orang
• Pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas : 15 orang
• Pendidikan Diploma : 5 orang
• Pendidikan Sarjana : 11 orang
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
• Pendidikan Pasca Sarjana 6 orang
b. Berdasarkan kepangkatan
Berdasarkan kepangkatan, susunan kepegawaian Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo dapat dikelompokkan
menjadi
• Golongan I : 45 orang
• Golongan II : 23 orang
• Golongan III : 16 orang
• Golongan IV : 8 orang
c. Berdasarkan jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, susunan kepegawaian Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo dapat dikelompokkan
menjadi
• Pria : 81 orang
• Wanita : 11 orang
2. Perlengkapan:
Berdasarkan sarana dan prasarana perkantoran yang dimiliki
oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo meliputi :
No Jenis Sarana dan Prasarana Jml Satuan
1. Tanah 2 Bidang
2. Peralatan dan Mesin 539 Buah
1 Alat-Alat Besar 24 Buah
2 Alat-Alat Angkutan 80 Buah
3 Alat-Alat Bengkel dan Alat Ukur 9 buah
4 Alat-Alat Pertanian/Peternakan 100 buah
5 Alat-Alat kantor dan RT 250 buah
6 Alat-Alat Studio dan Komunikasi 35 buah
7 Alat-Alat Kedokteran - buah
8 Alat-Alat Laboratorium 41 buah
9 Alat-Alat Keamanan - buah
3 Gedung dan Bangunan 16 Buah
1 Bangunan Gedung 15 Buah
2 Gedung Monumen 1 Buah
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
4 Jalan, irigasi dan jembatan
1 Jalan dan Jembatan 2 Buah
2 Bangunan Air/Irigasi 317 Buah
3 Instalasi 21 Buah
4 Jaringan - Buah
5 Aset Tetap Lainnya 8 Buah
1 Buku Perpustakaan 8 Buah
2 Barang Bercorak Kesenian - Buah
3 Hewan Ternak dan Tumbuhan - Buah
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo.
Tabel 2.1. PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOSOBO
No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan fungsi SKPD Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra
Tahun Ke-
Realisasi
Capaian Tahun
Ke-
Rasio Capaian
pada Tahun Ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Persentase panjang sempadan sungai utama berupa
ruang terbuka hijau
88%
2 Persentase julah usaha dan atau kegiatan yang
mentaati persyaratan administrasi dan teknis
pencegahan
68%
3 Persentase jumlah usaha dan atau kegiatan sumber
tidak bergerak yang memenuhi persyaratan
administratif dan teknis pencegahan.
76%
4 Persentase luas lahan dan atau tanah untuk produksi
biomassa yang telah ditetapkan dan diinformasikan
status kerusakannya
14,87%
5 Persentase Kualitas Sumber Mata Air Kelas A 75
6 Indeks Kualitas Udara DTT
7 Indeks Kualitas Air Sungai 60
8 Indeks Tutupan Vegetasi 91,28
9 Persentase usaha dan atau kegiatan yang berdampak
besar dan penting yang diawasi
0
10 Persentase jumlah pengaduan masyarakat akibat
adanya dugaan pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
100%
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
11 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan
AMDAL
100%
12 Persentase luas lahan kritis yang direhabilitasi 25%
13 Persentase KRP wajib KLHS yang dilengkapi
dokumen KLHS
10%
14 Persentase ibukota kecamatan yang terpasang
informasi status kualitas udara dan air
0%
15 Persentase peningkatan kunjungan portal lingkungan
Kabupaten Wonosobo
0%
16 Rasio motivator lingkungan terhadap 10000
penduduk
3,0
17 Persentase kendaraan roda empat yang lolos uji
emisi
DTT
18 Persentase usaha yang memiliki IPAL terhadap
industri wajib IPAL
35%
19 Persentase luas lahan kritis pada kawasan budidaya
dan lindung di luar hutan
37,896%
20 Persentase sumber mata air yang rusak DTT
21 Persentase tutupan vegetasi 74,83%
22 Rata-rata indeks seluruh jasa ekosistem D3TLH 0,44
23 Persentase peningkatan jumlah spesies flora dan
fauna terancam yang diselamatkan
DTT
24 Indeks keanekaragaman hayati 0%
25 Persentase penanganan sampah 6,94%
26 Rasio tempat pembuangan sampah per satuan
penduduk
0,3
27 Persentase Jumlah Tempat Pengolahan Sampah
Terpadu (TPST) 3R Skala Kecamatan
0%
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
28 Persentase Tempat Pengolahan Sampah Terpadu
(TPST) Skala Desa/Kelurahan
1,33%
29 Persentase RW yang memiliki Bank Sampah 11,3%
30 Persentase pengurangan sampah perkotaan 7,5%
31 Persentase pengoperasian TPA 10%
32 Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas
Wilayah
0,127
33 Persentase luas RTH perkotaan per luas wilayah
perkotaan
38,983%
34 Persentase tersedianya luasan RTH Publik sebesar
20% dari luas wilayah perkotaan
73%
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
2.4.Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
Tahun 2016 - 2021 ditetapkan dengan mempertimbangkan program-
program nasional khususnya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia berupa Program Pengendalian Perubahan
Iklim, Program Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan,
Program Pengelolaan sampah, Limbah dan B3, Program Konservasi
sumberdaya Alam dan Ekosistem dan Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat berupa Kebijakan Pengelolaan Persampahan
antara lain Pengurangan sampah semaksimal mungkin dimulai dari
sumbernya, Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas pengelolaan,
dan Peningkatan peran aktif masyarakat sebagai mitra pengelolaan.
Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
terhadap masyarakat dimulai sejak tahap awal penyusunan rencana
kegiatan melalui penyerapan aspirasi masyarakat, usulan instansi dan
usulan masyarakat. Untuk rencana pembangunan usaha/kegiatan yang
wajib menyusun UKL/UPL, pelayanan dilakukan dengan memberikan
rekomendasi untuk dokumen lingkungan. Sedang bagi usaha yang sudah
beroperasional untuk penerbitan rekomendasi izin pembuangan limbah
cair.
Pelayanan lain berupa konservasi untuk pelestarian sumber-
sumber mata air dan untuk pelayanan umum kepada masyarakat
dilakukan dengan melaksanakan sosialisi tentang lingkungan hidup dan
pengolahan sampah dengan metode 3R. Sedangkan untuk masyakat
yang membutuhkan informasi lingkungan disediakan dalam bentuk buku
Status Lingkungan Hidup, statistik lingkungan hidup maupun laporan
periodik terhadap sampah. Dinas Lingkungan Hidup juga menerima
pengaduan kasus lingkungan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
19 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan
Hidup Provinsi dan Kabupaten/Kota, maka Kabupaten Wonosobo
menyelenggarakan pelayanan di bidang lingkungan hidup mencakup :
1. Pelayanan informasi status mutu air
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
2. Pelayanan informasi status mutu udara ambien
3. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan
pencemaran dan / atau perusakan lingkungan hidup.
Untuk pelayanan informasi Uji kualitas air dapat dilihat dalam buku
status lingkungan hidup daerah yang menyajikan informasi hasil uji
kualitas air sungai, telaga maupuan waduk, meliputi sungai serayu bagian
hulu dan hilir, sungai semagung, sungai begaluh, telaga menjer, telaga
cebong dan waduk wadaslintang.
Sedangkan pelayanan informasi uji kualitas ambien udara dapat
dilihat dalam buku status lingkungan hidup daerah yang menyajikan
informasi hasil uji kualitas ambein di tiga tempat yaitu pertigaan pasar
kertek, taman plasa dan di daerah Kalierang tepatnya depan Kantor
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo.
Pelayanan terhadap pengaduan masyarakat berrkaitan dengan
kasus lingkungan penanganan kasus lingkungan dilakukan dengan
melakukan teguran secara tertulis kepada yang bersangkutan maupun
dengan penelitian lapangan.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo selain
menyelenggarakan pelayanan di bidang lingkungan hidup juga
menyelenggarakan sebagian pelayanan di bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 01/PRT/M/2014 tanggal 24 Februari 2014 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang,
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo menyelenggarakan
pelayanan yang mencakup :
1. Penyediaan Sanitasi
2. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2014 tentang Urusan Lingkungan hidup merupakan Urusan
Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar yang
meliputi :
a) Sub Bidang Perencanaan Lingkungan Hidup :
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
• Rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
(RPPLH) Kabupaten
b) Sub Bidang Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
• KLHS untuk kebijakan, rencana dan/atau program (KRP)
kabupaten.
c) Sub Bidang Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan
Lingkungan Hidup.
• Pencegahan, penanggulangan dan pemulihan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup dalam daerah kabupaten
d) Sub Bidang Keanekaragaman Hayati (Kehati).
• Pengelolaan Keanekaragaman Hayati (Kehati) kabupaten
e) Sub Bidang Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), dan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3).
• Penyimpanan sementara limbah B3.
• Pengumpulan limbah B3 dalam 1 (satu) Daerah kabupaten.
f) Sub Bidang Pembinaan dan pengawasan terhadap izin lingkungan
dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH)
• Pembinaan dan pengawasan terhadap usaha dan/atau
kegiatan yang izin lingkungan dan izin PPLH diterbitkan oleh
Pemerintah Daerah kabupaten
g) Sub Bidang Pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat
(MHA), kearifan lokal dan hak MHA yang terkait dengan PPLH
• Penetapan pengakuan MHA, kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional
dan hak MHA terkait dengan PPLH yang berada di Daerah
kabupaten.
• Peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional
dan hak MHA terkait dengan PPLH yang berada di Daerah
kabupaten.
h) Sub Bidang Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan Lingkungan
Hidup Untuk Masyarakat
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
• Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan
lingkungan hidup untuk lembaga kemasyarakatan tingkat
Daerah kabupaten
i) Sub Bidang Penghargaan Lingkungan Hidup Untuk Masyarakat
• Pemberian penghargaan lingkungan hidup tingkat Daerah
kabupaten/kota.
j) Sub Bidang Pengaduan Lingkungan Hidup
• Penyelesaian pengaduan masyarakat di bidang PPLH
terhadap:
a. usaha dan/atau kegiatan yang izin lingkungan dan/atau
izin PPLH diterbitkan oleh Pemerintah Daerah kabupaten.
b. usaha dan/atau kegiatan yang lokasi dan/atau dampaknya
di Daerah kabupaten.
k) Sub Bidang Persampahan
• Pengelolaan sampah.
• Penerbitan izin pendaurulangan sampah/pengolahan sampah,
pengangkutan sampah dan pemrosesan akhir sampah yang
diselenggarakan oleh swasta.
• Pembinaan dan pengawasan pengelolaan sampah yang
diselenggarakan oleh pihak swasta
Sedangkan pembagian urusan pemerintahan Bidang Pekerjaan
Umum Dan Penataan Ruang
a) Sub Bidang Persampahan
• Pengembangan sistem dan pengelolaan persampahan dalam
Daerah kabupaten.
b) Sub Bidang Air Limbah.
• Pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah domestik
dalam Daerah kabupaten.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup
Berdasarkan identifikasi kondisi lingkungan Kabupaten Wonosobo
sampai dengan akhir tahun 2016, dapat disusun isu-isu strategis
sebagai berikut :
1. Belum Optimalnya Pengelolaan Persampahan.
Cakupan penanganan persampahan masih rendah. Pada kondisi
2015, penanganan sampah masih tergolong rendah 0,6%. Secara
kewilayahan, layanan persampahan hanya meliputi Kota
Wonosobo dan sekitarnya. Untuk yang di luar kota hanya di Pasar
Kertek, Pasar Sapuran, dan Wisata Dieng. Sementara itu, di luar
wilayah tersebut masih terbuang sembarangan. Jikapun sudah ada
penanganan, hanya sampai pada tahap pengumpulan sampah
tidak diolah lebih lanjut. Kesadaran masyarakat dalam mengelola
sampah juga perlu ditingkatkan, meskipun inisiasi beberapa
kelompok masyarakat mulai tumbuh dalam hal pembentukan bank
sampah yang difasilitasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Tantangan yang mendesak diselesaikan antara lain: (1)
pemenuhan rasio ketersediaan tempat pembuangan sampah
(TPS) berdasarkan satuan jumlah penduduk; (2) penanganan
Tempat Pembuangan Akhir yang overdumping menjadi minimal
controlled landfill; (3) pengelolaan sampah berbasis 3R (reduce,
reuse dan recycle) belum maksimal dilakukan di kawasan-
kawasan permukiman.
2. Alih Fungsi dan Pengelolaan Lahan Pertanian Belum Ramah
Lingkungan.
Secara biogeografis, wilayah Kabupaten merupakan hulu dari 5
DAS yaitu DAS Serayu sebagai DAS utama, DAS Bogowonto,
DAS Jalicokroyasan, DAS Lukulo menjadikan peran Wonosobo
sebagai kawasan strategis daya dukung lingkungan hidup
sangatlah tinggi. Tata kelola pengunaan lahan yang tidak sesuai
rencana tata ruang dapat menyebabkan kerusakan di kawasan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
bawahnya dalam hal ini bisa di hilir DAS. Mengingat daerah aliran
sungai (DAS) sudah tidak menjadi kewenangan pemerintah
daerah, maka yang perlu ditekankan pemerintah darah yaitu pada
manajemen pengelolaan lahan yang baik.
3. Terbatasnya RTH Milik Publik.
Ruang terbuka hijau (RTH) milik publik masih pada angka 14%.
Persentase ini masih dibawah standar 20% RTH milik publik. Jika
dilihat dari indikator persentase tersedianya luasan RTH publik
sebesar 20% dari luas wilayah perkotaan, maka angka 14%
menunjukkan 70% dari capain target 20%. Berdasarkan data pada
masterplan RTH Wonosobo, pada tahun 2013 terdapat 12,82%
RTH milik publik, kemudian bertambah menjadi 14% pada tahun
2015. Penambahan luasan RTH publik secara signifikan pasca
keikutsertaan dalam Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH).
Tamantaman publik yang dibangun yaitu Taman Kartini, Taman
Selomanik, Taman Ainun Habibie, Taman Fatmawati. Selain itu,
RTH publik yang juga berperan sebagai tempat rekreasi dan fungsi
ekologis masih terbatas di pusat kota. Untuk perkotaan ibukota
kecamatan masih terbatas RTH milik publik.
4. Kesehatan Lingkungan
Upaya peningkatan kualitas kesehatan lingkungan menjadi penting
mengingat bahwa beberapa penyakit yang berjangkit luas pada
warga masyarakat berawal dari rendahnya kualitas kesehatan
lingkungan. Untuk itu diperlukan peningkatan layanan kesehatan
promotif dalam bentuk peningkatan higienitas dan sanitasi
lingkungan yang ruang lingkupnya meliputi penyediaan air bersih
rumah tangga, metode pengelolaan dan pembuangan sampah,
penanganan kotoran dan air limbah rumah tangga sehingga dapat
dipahami bahwa kesehatan lingkungan adalah upaya promotif
yang harus dijalankan lintas sektoral
5. Tingkat pencemaran yang disebabkan oleh dunia usaha,
transportasi dan kegiatan lain yang telah mengakibatkan
penurunan kualitas lingkungan.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
6. Meningkatnya penggunaan B3 dan limbah B3 yang dihasilkan oleh
dunia usaha dapat menimbulkan resiko kerusakan yang besar bagi
kehidupan manusia dan lingkungan
7. Luasnya kerusakan kawasan hutan dan cadangan sumber daya
alam karena pengelolaannya tidak sesuai dengan fungsinya
mengancam ketersediaan sumber-sumber mata air.
8. Terbatasnya data dan informasi tentang sumber daya alam dan
lingkungan hidup.
9. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk
menjaga lingkungan serta belum optimalnya penegakan hukum di
bidang lingkungan hidup.
10. Rendahnya kapasitas aparatur dan masyarakat dalam pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup
11. Perlunya upaya rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya
alam.
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Bupati Wonosobo dan Wakil
Bupati Wonosobo.
Untuk melakukan analisis terhadap tugas pokok dan Fungsi
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo yang terkait dengan
visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati Wonosobo perlu
dilakukan telaahan terhadap visi, misi dan program tersebut. Adapun
visi dan misi dari Bupati dan Wakil Bupati Wonosobo adalah sebagai
berikut:
Visi :
“TERWUJUDNYA WONOSOBO BERSATU UNTUK MAJU, MANDIRI
DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA”
Misi :
1. Meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan
berbangsa, bernegara dan bermasyarakat
2. Meningkatkan capaian kinerja dan pemajuan penyelenggaraan
pemerintahan
3. Meningkatkan kemandirian daerah
4. Meningkatkan kesejahteraan dan pemerataannya; dan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
5. Melakukan harmonisasi prinsip berkelanjutan dan
berkesinambungan sebagai prinsip pembangunan daerah.
Sedangkan berdasarkan relevansi dan korelasi tugas pokok dan
fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo dengan visi dan
misi Bupati dan Wakil Bupati Wonosobo adalah terletak pada Misi ke-5
yaitu : “Melakukan harmonisasi prinsip berkelanjutan dan
berkesinambungan sebagai prinsip pembangunan daerah”, yang
bertujuan mewujudkan prinsip berkelanjutan dan berkesinambungan
dalam pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam dengan
memperhatikan prinsip keseimbangan dan keadilan antar kelompok
dan antar generasi.
Berdasarkan Visi dan Misi tersebut, Bupati dan Wakil Bupati
Wonosobo Periode 2016 – 2021 memiliki beberapa program unggulan,
diantaranya yang sangat terkait dengan urusan lingkungan hidup
adalah Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan,
Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup,
Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, Rehabilitasi dan
Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam, Peningkatan Kualitas dan
Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup,
Peningkatan Pengendalian Polusi, Pengembangan Ekowisata dan
Jasa Lingkungan di Kawasan-kawasan Laut dan Hutan, Pengelolaan
Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan Pembinaan dan Pengembangan
Bidang Energi.
Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Periode 2016 –
2021 sangat berkaitan erat dengan permasalahan umum
pembangunan lingkungan hidup di Kabupaten Wonosobo.
Dinas Lingkungan Hidup mempunyai tugas membantu Bupati
melaksanakan urusan pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup yang
menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan
kepada daerah dengan 7 fungsi sebagaimana pada Bab II.
Untuk mendukung visi dan misi Bupati terpilih, urusan
Lingkungan Hidup dijabarkan dalam 4 (empat) urusan lingkungan
hidup yaitu:
1) Persentase Penanganan Sampah
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
2) Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)
3) Ketaatan Terhadap RTRW
4) Tersedianya dokumen KLHS untuk KRP
3.3. Telaahan Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia
Presiden Republik Indonesia telah mengarahkan visi dan misi
pembangunan Tahun 2015-2019 yang dijadikan peta jalan seluruh
kementerian dalam merancang arah pembangunan, sasaran dan
strategi yang akan dilaksanakannya. Arahan pembangunan Indonesia
ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2015-2019 yang telah ditetapkan dengan Peraturan
Presiden Nomor : 2 Tahun 2015.
Visi pembangunan nasional Tahun 2015-2019 adalah:
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.
Misi yang diemban untuk memenuhi visi yang telah dirumuskan
adalah :
1) Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia
sebagai negara kepulauan;
2) Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis
berlandaskan negara hukum;
3) Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri
4) sebagai Negara maritim;
5) Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju
dan sejahtera;
6) Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing;
7) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,
kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional; dan,
8) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan 9 agenda
pembangunan Tahun 2015-2019, yang di dalamnya memuat sub
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
agenda dan sasaran yang hendak dicapai dan menjadi amanat bagi
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pelaksanaan
pembangunan dibagi ke dalam : prioritas nasional, yang memuat
sasaran pembangunan yang memiliki kaitan langsung dengan janji
Presiden dan Wakil Presiden; prioritas bidang, yang memuat sasaran
yang memiliki kaitan terhadap bidang sumberdaya alam dan lingkungan
untuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; dan lintas bidang
yang sasarannya merupakan hasil kerja bersama lintas kementerian.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merumuskan
tujuan pembangunan Tahun 2015-2019, yaitu memastikan kondisi
lingkungan berada pada toleransi yang dibutuhkan untuk kehidupan
manusia dan sumberdaya berada rentang populasi yang aman, serta
secara paralel meningkatkan kemampuan sumberdaya alam untuk
memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional. Selanjutnya,
untuk memastikan peran pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan, dirumuskan sasaran strategis pembangunan
Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sasaran strategis ini akan menjadi
panduan dan mendorong arsitektur kinerja tahun 2015-2019.
Sasaran strategis pembangunan Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Tahun 2015-2019 adalah :
(1) Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya
dukung lingkungan, ketahanan air dan kesehatan masyarakat,
dengan indikator kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup berada
pada kisaran 66,5-68,6, angka pada tahun 2014 sebesar 63,42.
Anasir utama pembangun dari besarnya indeks ini yang akan
ditangani, yaitu air, udara dan tutupan hutan;
(2) Memanfaatkan potensi Sumberdaya hutan dan lingkungan hutan
secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat yang berkeadailan, dengan indikator kinerja
peningkatan kontribusi SDH dan LH terhadap devisa dan PNBP.
Komponen pengungkit yang akan ditangani yaitu produksi hasil
hutan, baik kayu maupun non kayu (termasuk tumbuhan dan
satwa liar) dan eksport; dan,
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
(3) Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman
hayati serta keberadaan SDA sebagai sistem penyangga
kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, dengan
indikator kinerja derajat keberfungsian ekosistem meningkat setiap
tahun. Kinerja ini merupakan agregasi berbagai penanda
(penurunan jumlah hotpsot kebakaran hutan dan lahan,
peningkatan populasi spesies terancam punah, peningkatan
kawasan ekosistem esensial yang dikelola oleh para pihak,
penurunan konsumsi bahan perisak ozon, dan lain-lain).
Memperhatikan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan kebijakan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 – 2019,
pada prinsipnya sasaran strategi dan kebijakan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan tersebut akan menjadi salah satu
faktor pendorong atas peningkatan kualitas pelayanan Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, dikarenakan
kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tersebut
secara langsung akan mendukung penyelesaian permasalahan
lingkungan hidup di Kabupaten Wonosobo. Selain hal tersebut peran
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo sebagai bagian dari
entitas lingkungan hidup dan kehutanan dan sekaligus sebagai katalis
bagi para pihak yang jumlahnya banyak dan kepentingannya cukup
beragam.
3.4. Telaahan Renstra Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi Jawa Tengah.
Berdasarkan Visi dan Misi Gubernur Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2013-2018 dan mengacu kepada tugas dan fungsi, maka Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah mendukung
terlaksananya visi dan misi Gubernur terutama di Misi Ketujuh :
Meningkatkan Infrastruktur untuk Mempercepat Pembangunan
Jawa Tengah yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan
Tujuan yang hendak dicapai Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Jawa Tengah selama periode 2013-2018 adalah :
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
1) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup melalui upaya
pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan untuk
pelestarian ekosistem; dengan sasaran sebagai berikut:
a. Meningkatnya kinerja pengelolaan limbah UMKM, industri
menengah besar, ADIPURA, Penanganan Kasus Lingkungan,
Kualitas Dokumen AMDAL dan Kualitas Laboratorium
Lingkungan;
b. Meningkatnya penanganan kerusakan di wilayah pesisir,
Informasi Status Mutu Udara Ambien dan Penanganan
Kawasan Dataran Tinggi Dieng;
c. Meningkatnya konservasi alam dan menurunnya potensi
gangguan terhadap hutan
d. Meningkatnya produktifitas sumber daya hutan dan lahan
2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas konservasi tanah dan air
untuk kesejahteraan masyarakat; dengan sasaran sebagai berikut:
a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka
Hijau/RTH Perkotaan;
b. Meningkatnya kualitas dan kuantitas konservasi tanah dan air
pada daerah aliran sungai;
c. Meningkatnya penanganan lahan kritis kawasan lindung di luar
kawasan hutan
d. Terwujudnya perencanaan kehutanan yang berkualitas;
3) Mengoptimalkan pemanfaatan hutan sebagai penopang kehidupan
manusia, dengan sasaran sebagai berikut:
a. Optimalnya pemanfaatan hasil hutan dan jasa lingkungan
b. Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat sekitar hutan
c. Meningkatkan kualitas aparatur dan pelayanan publik, dengan
sasaran meningkatnya kualitas aparatur dan pelayanan publik
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Wonosobo
Bupati Wonosobo telah mengarahkan visi dan misi pembangunan
Kabupaten Wonosobo Tahun 2016 - 2021 yang dijadikan peta jalan
seluruh OPD dalam merancang arah pembangunan, sasaran dan
strategi yang akan dilaksanakannya. Arahan pembangunan Kabupaten
Wonosobo ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016- 2021 yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Wonosobo 2016 –
2021.
Visi adalah gambaran jauh kedepan arah pembangunan
lingkungan hidup dan sasaran yang akan dicapai oleh Pemerintah
Kabupaten Wonosobo. Adapun Visi Pemerintah Kabupaten Wonosobo
adalah TERWUJUDNYA WONOSOBO BERSATU UNTUK MAJU,
MANDIRI DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA.
Visi TERWUJUDNYA WONOSOBO BERSATU, UNTUK MAJU,
MANDIRI DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA akan dicapai melalui 5
(lima) misi pembangunan sebagai berikut :
1. Meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan
berbangsa, bernegara dan bermasyarakat
2. Meningkatkan capaian kinerja dan pemajuan penyelenggaraan
pemerintahan
3. Meningkatkan kemandirian daerah
4. Meningkatkan kesejahteraan dan pemerataannya; dan
5. Melakukan harmonisasi prinsip berkelanjutan dan
berkesinambungan sebagai prinsip pembangunan daerah.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Wonosobo
Tujuan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo adalah :
1. Meningkatkan Kualitas Tata kelola Pemerintahan Daerah dan Desa
sesuai semangat Reformasi Birokrasi untuk Perbaikan Pelayanan
Publik.
2. Mewujudkan prinsip berkelanjutan dan berkesinambungan dalam
pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam dengan
memperhatikan prinsip keseimbangan dan keadilan antar kelompok
dan antar generasi
Sasaran yang ingin dicapai Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Wonosobo Tahun 2016 – 2021 adalah :
1. Meningkatnya kualitas reformasi birokrasi dan aparatur
pemerintahan daerah dan desa yang profesional, transparan,
bersih dan melayani
2. Terwujudnya pengelolaan SDA dan LH secara berkelanjutan dan
berkesinambungan
3. Dipraktekannya prinsip perencanaan pembangunan yang
berkelanjutan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Wonosobo
No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Kinerja Sasaran Pada Tahun Ke-
1 2 3 4 5
1 Meningkatkan Kualitas Tata kelola Pemerintahan Daerah dan Desa sesuai semangat Reformasi Birokrasi untuk Perbaikan Pelayanan Publik
Meningkatnya kualitas reformasi birokrasi dan aparatur pemerintahan daerah dan desa yang profesional, transparan, bersih dan melayani
Indeks Reformasi Birokrasi
81 82 83 84 85
Indeks Kepuasan Masyarakat
72 74 76 78 80
2
Mewujudkan prinsip berkelanjutan dan berkesinambungan dalam pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam dengan memperhatikan prinsip keseimbangan dan keadilan antar kelompok dan antar generasi
Terwujudnya pengelolaan SDA dan LH secara berkelanjutan dan berkesinambungan
Persentase Penanganan Sampah
24,63% 33,47% 42,31% 51,16% 60%
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)
60,15 62,15 64,15 66,15 68,15
Dipraktekannya prinsip perencanaan pembangunan yang berkelanjutan
Tersedianya dokumen KLHS untuk KRP
4 5 6 7 8
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
4.3 Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Wonosobo
Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Wonosobo maka disusun strategi yang meliputi :
1. Penataan dan penguatan organisasi dan tatalaksana.
2. Pemenuhan perumahan dan pemukiman bagi masyarakat.
3. Menerapkan kebijakan tata ruang secara berkelanjutan, partisipasif
dan berkeadilan.
4. Peningkatan kualitas pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan dan
sumber daya alam secara rasional berdasarkan prinsip
berkelanjutan.
5. Penerapan ekonomi hijau (green economy) sebagai salah satu
prinsip pembangunan.
6. Transformasi perspektif perubahan iklim dan pelestarian
keanekaragaman kekayaan hayati dalam penyusunan kebijakan
dan pelaksanaan pembangunan
Dalam menentukan bentuk program dan kegiatan untuk mencapai
tujuan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo, maka diambil
arah kebijakan meliputi :
1. Membangun ketatalaksanaan yang efektif dan efisien.
2. Meningkatkan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah.
3. Menerapkan kebijakan tata ruang secara berkelanjutan, partisipasif
dan berkeadilan
4. Menerapkan kebijakan pembangunan dengan mempertimbangkan
daya dukung dan daya tampung lingkungan untuk menjaga kualitas
lingkungan hidup.
5. Adopsi dan pengarusutamaan prinsip-prinsip berkelanjutan dalam
assesment program
6. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk memperluas cakupan
layanan persampahan.
7. Meningkatkan kualitas/praktek pertanian ramah lingkungan.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
8. Mengembangkan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta
memperluas upaya pelestarian dan pengelolaan keanekaragaman
hayati secara berkelanjutan.
9. Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai,
Danau, dan Sumber Daya Air Lainnya
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PEDOMAN INDIKATIF
A. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
2. Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air & Listrik
3. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
4. Penyediaan Jasa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan PNS
5. Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah
6. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan
dinas/operasional
7. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
8. Penyediaan Jasa Kebersihan
9. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
10. Penyediaan Jasa Alat Tulis Kantor
11. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
12. Penyediaan komponen instalasilistrik/penerangan bangunan kantor
13. Penyediaan peralatan dan perlengkapan rumah tangga
14. Penyediaan peralatan rumah tangga
15. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
16. Penyediaan bahan logistik kantor
17. Penyediaan makanan dan minuman
18. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
19. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah
20. Penyediaan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan non PNS
21. Penyediaan Jasa Kebersihan dan Keamanan
22. Penyediaan jasa pelayanan umum pemerintahan
B. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
1. Pembangunan gedung kantor
2. Pengadaan kendaraan dinas/operasional
3. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
4. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
5. Pengadaan Mebeleur
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
6. Pengadaan Komputer/Laptop, Printer
7. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
8. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
9. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
10. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
11. Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur
12. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor
13. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
14. Rehabilitasi sedang/berat kendaraan dinas operasional
15. Penataan lingkungan kantor
C. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
1. Penyusunan kebijakan managemen pengelolaan sampah.
2. Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan
3. Penyusunan kebijakan kerjasama pengelolaan persampahan
4. Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana
persampahan.
5. Pengembangan teknologi pengolahan persampahan
6. Bimbingan teknis persampahan
7. Peningkatan kemampuan aparat pengelola persampahan
8. Kerjasama pengelolaan persampahan
9. Kerjasama pengelolaan persampahan antar daerah
10. Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan
11. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan
persampahan
12. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
13. Operasional Pengelolaan Sampah
14. Pembangunan TPST tingkat kecamatan
15. Optimalisasi TPA menjadi control landfill/sanitary landfill
16. Optimalisasi TPST Kecamatan
F. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup
1. Koordinasi penilaian kota sehat/adipura
2. Koordinasi penilaian langit biru
3. Pemantauan kualitas lingkungan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
4. Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup
5. Koordinasi penertiban kegiatan pertambangan tanpa izin (PETI)
6. Pengelolaan B3 dan Limbah B3
7. Pengkajian dampak lingkungan
8. Peningkatan pengelolaan lingkungan pertambangan
9. Peningkatan peringkat kinerja perusahaan (proper)
10. Koordinasi pengelolaan prokasih/superkasih
11. Pengembangan produksi ramah lingkungan
12. Penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup
13. Koordinasi penyusunan AMDAL/UKL UPL/SPPL
14. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian
lingkungan hidup
15. Pengkajian pengembangan sistem insentif dan disinsentif
16. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
17. Pengelolaan data dan statistik daerah berbasis lingkungan hidup
18. Penyusunan PDRB hijau
19. Pengawasan dan pengendalian pencemaran air
G. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
1. Konservasi sumber daya air dan pengendalian kerusakan sumber-
sumber air
2. Pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan
3. Pengedalian Dampak Perubahan Iklim
4. Pengendalian kerusakan hutan dan lahan
5. Peningkatan konservasi daerah tangkapan air dan sumber-sumber
air
6. Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA
7. Koordinasi pengelolaan konservasi SDA
8. Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem
9. Koordinasi pengendalian kebakaran hutan
10. Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan
konservasi SDA
11. Koordinasi peningkatan pengelolaan kawasan konservasi
12. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
13. Identifikasi kawasan lindung di luar hutan yang secara fisiografis
memiliki fungsi seperti hutan lindung
14. Konservasi kawasan lindung sempadan mata air
15. Fasilitasi dan inisiasi tumbuhnya komunitas peduli lingkungan
16. Pelatihan dampak perubahan iklim kepada masyarakat
17. Kampanye transformasi isu perubahan iklim
H. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam
1. Perencanaan dan penyusunan program pembangunan
pengendalian sumberdaya alam dan lingkungan hidup
2. Rehabilitasi hutan dan lahan
3. Pengembangan kelembagaan rehabilitasi hutan dan lahan
4. Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi dan
pemulihan cadangan SDA
5. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
6. Rehabilitasi lahan kritis
I. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup
1. Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang
lingkungan
2. Pengembangan data dan infromasi lingkungan
3. Penyusunan data sumberdaya alam dan neraca sumber daya hutan
(NSDH) nasional dan daerah
4. Penguatan jejaring informasi lingkungan pusat dan daerah
5. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
J. Program Peningkatan Pengendalian Polusi
1. Pengujian emisi kendaraan bermotor
2. Pengujian emisi udara akibat aktivitas industri
3. Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair
4. Pembangunan tempat pembuangan benda padat/cair yang
menimbulkan polusi
5. Penyuluhan dan pengendalian polusi dan pencemaran
6. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
7. Pengujian kualitas udara ambient, air dan tanah
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
8. Fasilitasi integrasi uji emisi dalam perpanjangan pajak kendaraan
bermotor
K. Program Pengembangan Ekowisata dan Jasa Lingkungan di
Kawasan-kawasan Laut dan Hutan
1. Pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan di kawasan
konservasi
2. Pengembangan konservasi laut dan hutan wisata
3. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
L. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
1. Penyusunan kebijakan, norma, standar prosedur dan manual
pengelolaan RTH
2. Sosialisasi kebijakan, norma, standar prosedur dan manual
pengelolaan RTH
3. Penyusunan dan analisa data/informasi pengelolaan RTH
4. Penyusunan program pengembangan RTH
5. Penataan RTH
6. Pemeliharaan RTH
7. Pengembangan Taman Rekreasi
8. Pengawasan dan pengendalian RTH
9. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan RTH
10. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
11. Pembangunan Taman RTH
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
BAB VI
INDIKATOR KINERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN
WONOSOBO
Penetapan indikator kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Wonosobo dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang tingkat
pencapaian Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo sebagai wujud
pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati pada akhir periode masa
jabatannya. Tingkat keberhasilan tersebut ditunjukan dari akumulasi
pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun
atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi
kinerja yang diinginkan pada akhir periode Renstra dapat dicapai.
Indikator kinerja adalah alat untuk mengukur secara spesifik baik
secara kuantitatif dan/atau kualitatif tingkat capaian kinerja program dan
kegiatan. Dengan demikian indikator kinerja menjadi dasar penilaian kinerja
dalam proses perencanaan, pelaksanaan maupun dalam pencapaian tujuan
dan sasaran. Indikator tersebut menjadi parameter prioritas pembangunan
dan juga sebagai instrumen pemantauan dan evaluasi Renstra.
Target capaian indikator kinerja Dinas Lingkungan Hidup kabupaten
Wonosobo yang menggambarkan kinerja Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Wonosobo dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang
lingkungan hidup selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 6.1. Indikator Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
No Indikator
Kondisi Kinerja Pada Awal Periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada Akhir Periode
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Indeks Reformasi Birokrasi 80 80 81 82 83 84 85 85
2 Indeks Kepuasan Masyarakat 69,02 70 72 74 76 78 80 80
3 Persentase panjang sempadan sungai utama berupa ruang terbuka hijau
88% 88% 88% 88% 88% 88% 88% 88%
4 Persentase julah usaha dan atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan
68% 73,33% 78,67% 84% 89,33% 94,67% 100% 100%
5 Persentase jumlah usaha dan atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan.
76% 80% 84% 88% 92% 96% 100% 100%
6 Persentase luas lahan dan atau tanah untuk produksi biomassa yang telah ditetapkan dan diinformasikan status kerusakannya
14,87% 29% 43% 57% 72% 86% 100% 100%
7 Persentase Kualitas Sumber Mata Air Kelas A 75% 79% 83% 88% 92% 96% 100% 100%
8 Indeks Kualitas Udara DTT 70 72 74 76 78 80 80
9 Indeks Kualitas Air Sungai 60 62 63 65 67 68 70 70
10 Indeks Tutupan Vegetasi 91,28 91,28 91,28 91,28 91,28 91,28 91,28 91,28 11 Persentase usaha dan atau kegiatan yang berdampak
besar dan penting yang diawasi
0% 15% 30% 45% 60% 75% 90% 90%
12 Persentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
13 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
14 Persentase luas lahan kritis yang direhabilitasi 25% 29% 33% 38% 42% 46% 50% 50%
15 Persentase KRP wajib KLHS yang dilengkapi dokumen KLHS
10% 22% 33% 45% 57% 68% 80% 80%
16 Persentase ibukota kecamatan yang terpasang informasi status kualitas udara dan air
0% 0% 11% 22% 33% 47% 67% 67%
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
17 Persentase peningkatan kunjungan portal lingkungan Kabupaten Wonosobo
0% 0% 10% 30% 50% 60% 70% 70%
18 Rasio motivator lingkungan terhadap 10000 penduduk 30 38 45 53 60 68 75 75
19 Persentase kendaraan roda empat yang lolos uji emisi DTT 5% 10% 25% 40% 50% 60% 60%
20 Persentase usaha yang memiliki IPAL terhadap industri wajib IPAL
35% 35% 38% 41% 44% 47% 50% 50%
21 Persentase luas lahan kritis pada kawasan budidaya dan lindung di luar hutan
37,86% 34,169% 32,46% 30,837% 29,295% 27,831% 27,831% 27,831%
22 Persentase sumber mata air yang rusak DTT 5% 10% 10% 10% 10% 10% 10%
23 Persentase tutupan vegetasi 74,83% 74,83% 74,83% 74,83% 74,83% 74,83% 74,83% 74,83% 24 Rata-rata indeks seluruh jasa ekosistem D3TLH 0,44 0,45 0,46 0,48 0,49 0,50 0,51 0,51
25 Persentase peningkatan jumlah spesies flora dan fauna terancam yang diselamatkan
DTT 1 2 3 5 7 10 10
26 Indeks keanekaragaman hayati 0 1 1 1 1 1 1 1
27 Persentase penanganan sampah 6,94% 15,78% 24,63% 33,47% 42,31% 51,16% 60% 60%
28 Rasio tempat pembuangan sampah per satuan penduduk
0,3 0,4 0,55 0,6 0,65 0,7 0,8 0,8
29 Persentase Jumlah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) 3R Skala Kecamatan
0% 1% 2% 3% 3,5% 5% 7% 7%
30 Persentase Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Skala Desa/Kelurahan
1,13% 5,1% 9,1% 13,1% 17% 21% 25% 25%
31 Persentase RW yang memiliki Bank Sampah 11,3% 26,1% 40,9% 55,7% 70,4% 85,2% 100% 100%
32 Persentase pengurangan sampah perkotaan 7,5% 8% 9% 10% 13% 16% 20% 20%
33 Persentase pengoperasian TPA 0% 10% 15% 35% 50% 65% 80% 80%
34 Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah 0,044 0,127 0,209 0,292 0,375 0,457 0,54 0,54
35 Persentase luas RTH perkotaan per luas wilayah perkotaan
38,78% 38,983% 39,187% 39,39% 39,593% 39,797% 40% 40%
36 Persentase tersedianya luasan RTH Publik sebesar 20% dari luas wilayah perkotaan
70% 73% 75% 80% 85% 90% 100% 100%
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo