Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Direktorat Jenderal PerkeretaapianKementerian Perhubungan
RENCANA PEMBANGUNAN SISTEM TRANSPORTASI KERETA API DALAM
RANGKA MENDUKUNG IBUKOTA NEGARA BARU
disampaikan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian
Jakarta, 25 Mei 2021
1. Karakteristik dan Keunggulan
2. Konsep Perencanaan
3. Komparasi Teknologi (Benchmarking)
4. Teknologi dan Sistem KA Cerdas
5. Potensi Kebutuhan Angkutan
OUTLINE
6. Integrasi
7. Indikasi Kebutuhan TeknologiSistem Perkeretaapian
8. KPBU
9. Tahapan Pembangunan
5/25/2021 3
Karakteristik & Keunggulan
Karakteristik dan KeunggulanTransportasi Kereta Api
Kereta api memberikan layanan transportasi yang handal, efisien, berkapasitas tinggi, sesuai kebutuhan mobilitas penduduk IKN dan kota satelit di masa depan dengan dampak lingkungan yang minimal serta jaringan prasarana kereta api akan memperkuat
struktur tata ruang dalam menciptakan koridor berkepadatan tinggi yang cocok dengan konsep compact city
Karakteristik dan Keunggulan Transportasi Kereta Api
KEHANDALAN layanandalam jangka panjang
Memperkuat strukturTATA RUANG
KAPASITAS angkut tinggi
EFISIENSI Pergerakan
KEBERLANJUTAN Lingkungan
120
109
30
26
19
Jejak karbon per 200 mil perjalananJumlah emisi CO2 per pengguna
Mobil 1 org
Pesawat
Kereta
Bus
Mobil 4 org
KonsepPerencanaan Konsep Perencanaan
Perkeretaapian di IKN
RIPNAS 2010-2030 & RENSTRA 2020-2024
Pulau Sumatera : ± 2.900 Km
Pulau Sulawesi :± 734 Km Pulau Papua :
± 100 Km
Target Jaringan KA s.d Tahun
2030
WILAYAH REVIU RIPNAS(Km)
BASELINE – Km(s.d akhir 2019)
INDIKASI RENSTRA 2020 - 2024GAP
PEMBANGUNAN (2024-2030)
TARGET PEMBANGUNAN
APBN (Km) NON APBN (Km)TOTAL
TERBANGUN s.d 2024 (km)
Pulau Sumatera 2.900 1.797 194 28 2.019 881Pulau Jawa dan Bali 5.590 4.350 421 150 4.921 669Pulau Kalimantan 1.200 0 116 116 1.084Pulau Sulawesi 734 49 5 119 173 561Pulau Papua 100 26 26 74Total Panjang 10.524 6.222 620 413 7.255 3.269
Pulau Kalimantan:± 1.200 Km
Pulau Jawa, Madura & Bali : ± 5.590 Km
30%
70%
Kebutuhan Pembiayaan2020-2024 Rp 210 T
APBN ALTERNATIF
APBN NON APBNKegiatan
Rencana Selesai
Rp Km’sp
46.3T 133,5 T Jalur Baru/ Reaktivasi/ Integrasi 825 252
26% 74%
Jalur Ganda 294 204
Perkotaan 115 115
Peningkatan 531 531
Total 1.765 1.102
APBN NON APBNKegiatan
Rencana Selesai
Rp Km’sp
4,14 T 4,79 T Jalur Baru/ Reaktivasi/ Integrasi
124 12446% 54%
Total 124 124
APBN NON APBNKegiatan
Rencana Selesai
Rp Km’sp
0,45 T 3,45 T Jalur Baru/ Reaktivasi/ Integrasi
116 11611% 89%
Total 116 116
RENCANA PEMBANGUNAN 20-24
APBN NON APBNKegiatan
Rencana Selesai
Rp Km’sp
11.92T 4,51 TJalur Baru/ Reaktivasi/ Integrasi
284 215
73% 27%Perkotaan 27 7
Peningkatan 337 337
Total 648 559
1. Pembangunan KA Trans Kalimantan (Balikpapan-Samarinda) 20km'sp, indikasi skemapendanaanKPBU450miliar
2. Pengembangan Angkutan UmumMassal Perkotaan Berbasis Rel diIKN, indikasi APBN454.7miliar
Ibu Kota baru sebagai Identitas Bangsa Indonesia1. Menjadi Smart City2. Menjadi Green City3. Menjadi Sustainable City
Visi Ibukota Negara (Baru)1. Smart rail transport dibangun dengan Sistem Transportasi Cerdas (ITS)
untuk kesinambungan Antar Moda dan Manajemen Pengendalian lalulintas kereta.
2. Green rail transport dibangun melalui sarana kereta bertenaga penggerak green energy / terbarukan.
3. Sustainable rail transportasi dibangun melalui 80% modal share angkutan umum dengan rencana modal share 20% dilayani kereta api .
Kebijakan Turunan Perencanaan Perkeretaapian
SMART CITY
Kota yang mengintegrasikanteknologi informasi dan
komunikasi dalam tata kelolanya, utuk meningkatkan pelayanan
publik dan kesejahteraanwarganya.
KEBIJAKAN PEMERINTAH
GREEN CITY
Kota yang dirancang denganmempertimbangkan dampak
lingkungan
SUSTAINABLE CITY
Kota yang menerapkan konsep berkelanjutan dan ramah
lingkungan.
Konsep Perencanaan Perkeretaapian di Ibukota Negara
5/25/2021 9
KomparasiTeknologi Komparasi Teknologi Sistem
Perkeretaapian (Benchmarking)
Komparasi Teknologi Sistem Perkeretaapian (Benchmarking)
BEIJING METRO SYSTEMSubway, at grade and Elevated, GoA Level 4
21,5 juta penduduk
LONDON METRO SYSTEMSubway, GoA Level 4
8,9 juta penduduk
NEW DELHI METRO SYSTEMElevated, GoA Level 4
14,2 juta penduduk
TOKYO METRO SYSTEMSubway dan elevated, GoA Level 4
13,9 jt penduduk
DUBAI METRO SYSTEMElevated, GoA Level 4
3,3 jt penduduk
TAIPEI METRO SYSTEMElevated, GoA Level 4
2,7 jt pendudukDari benchmark beberapa negara lain, pemilihan teknologi kereta api (Grade of Automation / GoA Level, kecepatan tempuh, kapasitas, dll) selain ditentukan oleh jumlah populasi yang akan membentuk
demand juga sangat ditentukan oleh level of service (waktu tempuh) yang diinginkan untuk melayani konektifitas ibu kota dengan kawasan penyangga termasuk kota kota satelit di sekitarnya
a. Teknologi Sistem Perkeretaapian Perkotaan (Metro)
Pemilihan teknolgi disesuaikan dengan jumlah populasi – demand pergerakan – dan fungsi konektifitas layanan
Komparasi Teknologi Sistem Perkeretaapian (Benchmarking)
Teknologi High Speed Train Beijing – Xiong’an new area
Teknologi Monorail PerkotaanKairo – New Administrative Area
Teknologi Urban Heavy Rail Kuala Lumpur - Putrajaya
The monorail system will incorporate Bombardier’s CITYFLO 650 signalling and automatic train control technology, which is designed to offer driverless train operations (DTO) or unattended train operations (UTO) using moving block technology
Track adjustment, pantograph-overhead catenary system (OCS) performance, train control, and communication and signallingsystems of the HSR system were comprehensively optimised prior to the commissioning of the trains
Track adjustment, pantograph-overhead catenary system (OCS) performance, train control, and communication and signalling systems of the HSR system were comprehensively optimised prior to the commissioning of the trains
b. Teknologi Sistem Perkeretaapian di Ibukota Baru Negara Lain
5/25/2021 12
Kereta ApiCerdas Konsep Teknologi dan Sistem
Kereta Api Cerdas
Konsep Kereta api Cerdas diupayakan melalui pengggunaan teknologi terbaru, teknologi ICT, dan system manajemen yang handal dengan indikatorkeberhasilan adalah kehandalan operasi, peningkatan keselamatan, integrasi layanan antar moda, dan efisiensi biaya penyelenggaraan
Konsep Teknologi dan Sistem Kereta Api Cerdas
PRASARANA CERDAS SARANA CERDAS SYSTEM CERDAS
Teknologi prasana terbaru rel dan stasiunyang dilengkapi utilitas ICT untuk- manajemen informasi dan komunikasi- Layanan pengguna- Integrasi antar moda
Sistem perkeretaapian otomatisasiuntuk- Efisiensi biaya- Kehandalan operasi- Integrasi layanan antara moda- Layanan
Sarana kereta sebagai Internet of Thing (IoT) untuk membantu- Operasi- Layanan pengguna- Peningkatan Keselamatan
PotensiKebutuhan Estimasi Potensi Kebutuhan
Angkutan KA di IKN
Sumber : diolah dari Matrik Asal Tujuan Perjalanan Tahun 2016 dan 2018 (Balitbang Kemenhub), 2021 UPDATE: BASE DATA TAHUN 2021
Estimasi Potensi KebutuhanAngkutan Kereta Api di IKN
Potensi Pergerakan Penumpang dan BarangAntarkota pada Tahun 2030:Penumpang: 1.168.000 org/tahunBarang: 2.380.968 ton/tahun
Potensi Pergerakan Penumpang KA PerkotaanBalikpapan dan sekitarnya pada Tahun 2040:435.202 org/tahun
Potensi kebutuhan kereta api di 3 (tiga) koridor layanan:
Potensi Pergerakan Penumpang KA Bandara – KIPPpada Tahun 2030: 1.625.260 org/tahun
Kebutuhan layanan angkutan kereta api untukmendukung pergerakan penumpang dan barang di IKN sampaidengan Tahun 2045 meliputi 5 (lima) layanan:
RIP
NA
STA
HU
N 2
020
1. Layanan KA Bandara Sepinggan – KIPP2. Layanan KA Penumpang antarkota (Trans Kalimantan)3. Layanan KA Barang antarkota (Trans Kalimantan)4. Layanan KA Perkotaan internal KIPP5. Layanan KA Perkotaan Balikpapan dan sekitarnya
Identifikasi Kebutuhan Angkutan Kereta Api (Tahap 1: 2045)
Rencana KA Kawasan IKN dan Sekitarnya
KAB. KUTAI KERTANEGARA
KOTASAMARAINDA
Lintas PelayananKA Perkotaan internal KIPP
KAB. PENAJAM PASER UTARA
4
KOTABALIKPAPAN
Lintas PelayananKA Bandara Sepinggan – KIPP 1
Lintas PelayananKA Perkotaan Balikpapan dan sekitarnya 5
Lintas PelayananKA Antarkota Trans Kalimantan 2 & 3
Integrasi Konsep Integrasi Antar ModaPerkeretaapian IKN
Konsep Integrasi Antar Moda Perkeretaapian IKN
Konsep Integrasi antar moda dibangun melalui koordinasi kewenangan, perancangan tapak prasarana, dan sinergi proses bisnis denganindikator keberhasilan adalah kehandalan operasi, peningkatan keselamatan, serta efisiensi pergerakan dan biaya penyelenggaraan
INTEGRASI MODA UDARA INTEGRASI MODA LAUT INTEGRASI MODA DARAT
Stasiun kereta bandara sebisa mungkinberada di SISI UDARA untuk- Seamless connection - Efisiensi waktu transfer antar moda- Antisipasi pengembangan city checkin
Stasiun kereta dan bus stop sebisamungkin berada dalam SATU PLATFORM/COMPOUND untuk- Seamless connection - Efisiensi transfer - Antisipasi pengembangan TOD
Stasiun kereta Pelabuhan sebisa mungkinberada di SISI LAUT untuk- Seamless connection pengguna kereta
ke terminal penumpang- Efisiensi bongkar muat barang- Peningkatan trouput dermaga- Antisipasi pengembangan kawasan
industri
Teknologi Indikasi Kebutuhan TeknologiSistem Perkeretaapian
Skema KPBU Kemungkinan Skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha
Kemungkinan Skema Kerjasama Pemerintah dan Badan UsahaIlustrasi Alokasi Risiko & VfM
• KPBU yang dilakukan ketika sektor swasta dan sektor publik melakukan kerjasama dapat meraihvalue for money melalui alokasi risiko yang optimum.
• Kajian VfM perlu dilakukan untuk mengetahuiapakah suatu proyek dapat diimplementasikansecara lebih efisien dengan skema KPBU dibanding metode pengadaan lainnya (biasanyadibandingkan dengan Pengadaan Konvensional
Value for Money
Tota
l Bia
ya
PERTIMBANGAN DALAM KPBU KERETA IKN
Prioritas pembangunan berdasarkan Analisis Demand tertinggi Kereta Bandara dengan 1,6 juta orang / tahun setara 4.400 orang per hari. Dengan Panjang trase Kereta Bandara sejauh 74 km dan KPI Bappenas waktu tempuh Kereta Bandara tidaklebih dari 50 menit maka diperlukan sistem kereta dengan kecepatan rerata 93 km/jam. KPI ini dapat dipenuhi dengan sistemangkutan kereta umum masal heavy train dengan kapasitas angkut 25-45 ribu orang per arah per jam (PPHD)
Gap antra proyeksi deman vs. kapasitas operasi sistem kereta menimbulkan resiko demand yang sangat tinggi bagi proyek. KPBU indikatif yang paling cocok untuk profil resiko (risk profile) terebut adalah skema Availibilty Payment (AP)
Proyeksi reidership1,6 juta orang/tahun
5.000/hari
<50 menit 95 - 100 km/jam = 25-45 ribu pphd
KPBU APResiko demand tinggi darigap demand vs. kapasitas
Besaran nilai AP (Rp)tergantung pada 1. Lingkup KPBU 2. Alokasi Resiko3. Besarnya Tarif 4. Dukungan
pemerintah
5/25/2021 24
TahapanPembangunan Perkiraan Tahapan
Pembangunan Perkeretaapian
Perkiraan Tahapan Pembangunan Perkeretaapian
(*) KPI Bappenas: Beroperasi Tahun 2030 dengan waktu tempuh kurang dari 50 menit
KA Bandar Udara Sepinggan – KIPP (*)
KA Perkotaan Balikpapan dan Sekitarnya
KA Penumpang Antar Kota (KA Trans Kalimantan)
KA Barang Antar Kota (KA Trans Kalimantan)
KA Perkotaan Internal KIPP
20302021 2035
PraD
esain
(Fea
sibilit
y Stu
dy)
J e n i s L a y a n a n T a h a p a n
Land Banking
Kons
truks
i
1
2
3
4
5
Desa
in &
Peng
adaa
n Ta
nah
Desain
2023 2026
Penlo
k& P
elalan
gan
Bada
n Usa
ha
2022
OBC
& M
arke
t Sou
nding
FBC,
AM
DAL &
LARA
P
2024 20272025
Test
& Co
misio
ning Pasca Konstruksi
(Operasi Komersil)
2032 2040
TERIMA KASIH