22
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekonomi Publik a. Pengertian Ekonomi Publik Ekonomika Publik (Public Economics) yang pada waktu lalu dikenal sebagai Keuangan Negara (Public Finance) adalah ilmu yang membicarakan peranan pemerintah dalam perekonomian serta dampak kebijaksanaan pemerintah bidang fiskal terhadap perekonomian, jadi ekonomika publik merupakan cabang ilmu ekonomi yang membicarakan tentang kegiatan atau tindakan pemerintah serta cara alternatif pemerintah membiayai pengeluarannya (Reksohadiprodjo, 2001:1). Disini pemerintah mempunyai peranan penting dalam sistem perekonomian, menurut teori Adam Smith, pemerintah hanya mempunyai tiga fungsi : 1) Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan. 2) Fungsi pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan. 3) Fungsi pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang tidak disediakan oleh pihak swasta, seperti halnya dengan jalan dan sebagainya. Dalam hal ini pemerintah memiliki peranan untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas sektor swasta, oleh karena sektor swasta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · proyek), seperti jalan-jalan, rel kereta api, transportasi umumnya, ... sistematis terhadap program-program pembangunan untuk masing-

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · proyek), seperti jalan-jalan, rel kereta api, transportasi umumnya, ... sistematis terhadap program-program pembangunan untuk masing-

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Ekonomi Publik

a. Pengertian Ekonomi Publik

Ekonomika Publik (Public Economics) yang pada waktu lalu

dikenal sebagai Keuangan Negara (Public Finance) adalah ilmu

yang membicarakan peranan pemerintah dalam perekonomian serta

dampak kebijaksanaan pemerintah bidang fiskal terhadap

perekonomian, jadi ekonomika publik merupakan cabang ilmu

ekonomi yang membicarakan tentang kegiatan atau tindakan

pemerintah serta cara alternatif pemerintah membiayai

pengeluarannya (Reksohadiprodjo, 2001:1). Disini pemerintah

mempunyai peranan penting dalam sistem perekonomian, menurut

teori Adam Smith, pemerintah hanya mempunyai tiga fungsi :

1) Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri

dan pertahanan.

2) Fungsi pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan.

3) Fungsi pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang

tidak disediakan oleh pihak swasta, seperti halnya dengan jalan

dan sebagainya.

Dalam hal ini pemerintah memiliki peranan untuk mengatur dan

mengarahkan aktivitas sektor swasta, oleh karena sektor swasta

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · proyek), seperti jalan-jalan, rel kereta api, transportasi umumnya, ... sistematis terhadap program-program pembangunan untuk masing-

6

tidak mampu mengatasi masalah perekonomian, maka dari itu

perekonomian tidak mungkin diserahkan sepenuhnya kepada sektor

swasta.

b. Barang Swasta dan Barang Publik

Pada fungsi pemerintah, sektor swasta tidak dapat sepenuhnya

menyediakan barang dan jasa kepada masyarakat sehingga

Pemerintah diharapkan mampu menyediakan barang yang

dibutuhkan oleh masyarakat. Barang dan jasa yang tidak bisa

disediakan oleh sistem pasar ini disebut barang publik

(Mangkoesoebroto, 1994:3) sebaliknya, barang dan jasa yang

disediakan oleh sektor swasta disebut barang swasta. Barang

swasta adalah barang yang setelah produsen memperoleh

kompensasi bagi biaya produksinya, memberikan manfaat hanya

pada mereka yang mendapatkannya dan tidak bagi orang lain

(Reksohadiprodjo, 2001:29). Sedangkan Barang publik memiliki

ciri khas yaitu tersedianya adalah berkat campur tangan pemerintah

dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan

jasa yang relatif murah (karena harganya ditentukan rendah

(subsidi) oleh pemerintah, tidak dapat dikecualikan karena dapat

dinikmati oleh orang lain dan tidak pula bersaing

(Reksohadiprodjo, 2001:35). Contoh barang publik yang

disediakan oleh pemerintah yaitu, jalan raya dan pekerjaan umum.

Salah satu bentuk kegiatan pemerintah dalam menunjang

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · proyek), seperti jalan-jalan, rel kereta api, transportasi umumnya, ... sistematis terhadap program-program pembangunan untuk masing-

7

pertumbuhan ekonomi yaitu melalui pembangunan infrastruktur di

pekerjaan umum seperti jalan, jembatan, dan saluran air.

2. Infrastruktur

Infrastruktur merupakan berbagai fasilitas publik yang disediakan

oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sebagai pelayanan

publik, agar dapat menunjang dan mendorong aktivitas ekonomi atau

sosial masyarakat (Puspitasari, 2015:10). Pengertian infrastruktur

merujuk pada sistem fisik dalam menyediakan transportasi, pengairan,

drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik lain seperti

listrik, telekomunikasi, air bersih, dsb, yang dibutuhkan untuk

memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan

ekonomi masyarakat (Grigg dalam Posumah, 2015). Sistem

infrastruktur merupakan pendukung utama fungsi-fungsi sistem sosial

dan sistem ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. The World Bank

(1994) membagi infrastruktur menjadi tiga, yaitu :

a. Infrastruktur ekonomi merupakan infastruktur fisik yang

diperlukan untuk menunjang aktivitas ekonomi meliputi public

utilities (tenaga, telekomunikasi, air, sanitasi, gas), public work

(jalan, bendungan, drainase, jembatan), dan sektor transportasi

(jalan, rel, pelabuhan, lapangan terbang, dan sebagainya).

b. Infrastruktur sosial, meliputi pendidikan, kesehatan, perumahan,

dan rekreasi.

c. Infrastruktur administrasi, meliputi penegakan hukum, kontrol

administrasi dan koordinasi.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · proyek), seperti jalan-jalan, rel kereta api, transportasi umumnya, ... sistematis terhadap program-program pembangunan untuk masing-

8

Penggolongan infrastruktur tersebut merupakan infrastruktur dasar

karena sifatnya yang dibutuhkan oleh masyarakat luas. Akan tetapi,

infrastruktur yang disiapkan harus sesuai dengan kebutuhan setiap

wilayah, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya.

3. Public Work Infrastructure

Pembangunan infrastruktur di dalam pekerjaan umum merupakan

salah satu bentuk infrastruktur ekonomi yang dijalankan oleh

pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di suatu

daerah. Berikut infrastruktur pekerjaan umum yang disiapkan oleh

pemerintah, yaitu :

a. Jalan

Menurut Lek dalam Posumah (2013), infrastruktur jalan

merupakan lokomotif untuk menggerakkan pembangunan ekonomi

bukan hanya diperkotaan namun juga di wilayah pedesaan. Kondisi

jalan sangat berpengaruh terhadap arus barang, jasa, uang, dan

informasi. Dengan kata lain, infrasruktur jalan dapat menetralisir

harga-harga barang dan jasa antar daerah.

b. Drainase

Menurut Pania (2013), drainase diartikan sebagai serangkaian

bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi atau membuang

kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat

difungsikan secara optimal.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · proyek), seperti jalan-jalan, rel kereta api, transportasi umumnya, ... sistematis terhadap program-program pembangunan untuk masing-

9

c. Jembatan

Menurut Wahyudi,dkk (2014) jembatan merupakan salah satu

sarana transportasi yang berfungsi sebagai penghubung antara satu

daerah dengan daerah lain yang terpisahkan oleh sungai. Apabila

jembatan runtuh, maka sistem ekonomi, sosial atau aktivitas

manusia akan mengalami kelumpuhan.

4. Jembatan

a. Pengertian Jembatan

Jembatan memiliki arti penting bagi setiap orang. Akan tetapi

tingkat kepentingannya tidak sama bagi tiap orang. Suatu jembatan

tunggal diatas sungai kecil akan dipandang berbeda tiap orang,

sebab penglihatan atau pandangan masing-masing orang yang

melihat berbeda pula. Seseorang yang melintasi jembatan setiap

hari ada saat pergi bekerja, hanya dapat melintasi sungai bila ada

jembatan, dan dia menyatakan bahwa jembatan adalah sebuah jalan

yang diberi sandaran pada tepinya. Tentunya bagi seorang

pemimpin pemerintahan dan dunia bisnis akan memandang hal

yang berbeda pula. Dari keterangan diatas, dapat dilihat bahwa

jembatan merupakan suatu sistem transportasi untuk tiga hal, yaitu:

(Supriyadi dan Muntohar, 2014)

1) Merupakan pengontrol kapasitas dari sistem,

2) Mempunyai biaya tertinggi per mil dari sistem,

3) Jika jembatan runtuh, sistem akan lumpuh.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · proyek), seperti jalan-jalan, rel kereta api, transportasi umumnya, ... sistematis terhadap program-program pembangunan untuk masing-

10

b. Pemilihan Lokasi Jembatan

Penentuan lokasi dan layout jembatan tergantung pada kondisi-

kondisi lalu lintas. Secara umum, suatu jembatan berfungsi untuk

melayani arus lalu lintas dengan baik, kecuali bila terdapat kondisi-

kondisi khusus. Oleh karenanya kondisi lalu lintas yang berbeda

dapat mempengaruhi lokasi jembatan pula. Berikut beberapa aspek

yang perlu di pertimbangkan dalam menentukan lokasi jembatan :

(Supriyadi dan Muntohar, 2014)

1) Aspek Lalu Lintas

Persyaratan transportasi meliputi kelancaran arus lalulintas

kendaraan dan pejalan kaki (pedestrians) yang melintasi

jembatan tersebut. Perencanaan yang kurang tepat terhadap

kapasitas lalu lintas perlu dihindarkan, karena akan sangat

mempengaruhi lebar jembatan. Mengingat jembatan akan

melayani arus lalu lintas dari segala arah, maka muncul

kompleksitas terhadap existing dan rencana, volume lalu lintas,

oleh karenanya sangat diperlukan ketepatan dalam penentuan

tipe jembaan yang akan digunakan.

2) Aspek Teknis

Persyaratan teknis yang perlu dipertimbangkan antara lain :

a) Penentuan geometri struktur, alinemen horizontal dan

vertikal, sesuai dengan lingkungan sekitarnya,

b) Penentuan sistem utama jembatan dan posisi dek,

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · proyek), seperti jalan-jalan, rel kereta api, transportasi umumnya, ... sistematis terhadap program-program pembangunan untuk masing-

11

c) Penentuan panjang bentang optimum sesuai dengan syarat

hidraulika, arsitektural, dan biaya kontruksi,

d) Pemilihan elemen-elemen utama struktur atas dan struktur

bawah, terutama tipe pilar dan abutment,

e) Pendetailan struktur atas,

f) Pemilihan bahan yang paling tepat untuk strukur jembatan

berdasarkan pertimbangan struktural dan estetika.

3) Aspek Estetika

Dewasa ini jembatan modern di daerah perkotaan didesain

tidak hanya didasarkan pada struktural dan pemenuhan

transportasi saja, tetapi juga untuk ekonomi dan artistik. Aspek

estetika jembatan di perkotaan merupakan merupakan faktor

yang penting pula dipertimbangkan dalam perencanaan.

Kesesuaian estetika dan arsitektural akan memberikan nilai

lebih kepada jembatan yang dibangun ditengah-tengah kota.

Pada banyak kota-kota besar di dunia terdapat jembatan yang

mempunyai nilai estetika yang maha tinggi disamping

kekuatan strukturnya.

5. Evaluasi Proyek

a. Pengertian Proyek

Proyek adalah kegiatan–kegiatan yang dapat direncanakan dan

dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

sumber-sumber untuk mendapatkan benefit. Kegiatan-kegiatan

tersebut dapat berbentuk investasi baru seperti pembangunan

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · proyek), seperti jalan-jalan, rel kereta api, transportasi umumnya, ... sistematis terhadap program-program pembangunan untuk masing-

12

pabrik, pembuatan jalan raya atau kereta api, irigasi, bendungan,

perkebunan, pembukaan hutan, pendirian gedung-gedung,sekolah

atau rumah sakit, survei atau penelitian, perluasan atau perbaikan

program-rogram yang sedang berjalan, dan sebagainya

(Gray,1993:1).

1) Klasifikasi Proyek

Menurut Rahardjo (2010:8), untuk memberikan gambaran

umum, proyek-proyek itu selanjutnya dikategorikan sebagai

berikut :

a) Klasifikasi Pemilikan (Ownership)

Berdasarkan pemilikan, proyek dapat berupa proyek

swasta, proyek publik, atau proyek campuran. Proyek

swasta mempunyai pasar kompetitif yaitu banyak pembeli

dan penjual, skala operasi biasanya kecil, mekanisme

pasar melalui hukum penawaran-permintaaan (supply and

demand force) bekerja dengan baik, dan membutuhkan

pengaturan pemerintah (public regulation) yang minim.

Proyek publik yang merupakan pemenuhan kebutuhan

umum (social wants), yang dipandang dari segi fisik

maupun nonfisik penting bagi masyarakat atau negara,

misalnya pertahanan, hukum dan sebagainya, tidak

tersedia di pasaran bebas, dan dapat menjamin

kepentingan sosial (social security) seperti perusahaan air

minum, pemadam kebakaran. Proyek besarnya (size)

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · proyek), seperti jalan-jalan, rel kereta api, transportasi umumnya, ... sistematis terhadap program-program pembangunan untuk masing-

13

perusahaan, perlu dilakukan bersama antara pemerintah

dan swasta contohnya telepon, PDAM, PLN.

b) Klasifikasi Fungsi

Proyek infrastruktur ekonomi (economic overhead

proyek), seperti jalan-jalan, rel kereta api, transportasi

umumnya, tenaga listrik, dan sebagainya. Biaya dan

manfaat proyek mudah dikalkulasi.

Proyek infrastruktur sosial (social overhead proyek),

seperti sekolah, rumah sakit, dan sebagainya. Perhitungan

manfaat proyek biasanya sulit dibuat, sehingga tidak

sejelas economic overhead proyek.

c) Klasifikasi dan Dasar Sifat Output

Proyek yang menghasilkan langsung dan tidak

langsung. Proyek yang menghasilkan langsung disebut

proyek produksi dan yang tidak menghasilkan disebut

proyek infrastruktur.

b. Pengertian Evaluasi Proyek

Khotimah (2002:9-10) mendefinisikan evaluasi atau analisis

sebagai suatu penilaian untuk mempertimbangkan keuntungan dan

kerugian dari proyek. Evaluasi proyek identik dengan studi

kelayakan atau feasibility study yang sudah banyak dikenal oleh

masyarakat. Studi kelayakan pada hakekatnya adalah metode

penjajagan dari suatu gagasan usaha tentang kemungkinan layak

atau tidaknya gagasan usaha tersebut dilaksanakan.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · proyek), seperti jalan-jalan, rel kereta api, transportasi umumnya, ... sistematis terhadap program-program pembangunan untuk masing-

14

Evaluasi proyek adalah penelitian mengenai dapat tidaknya

suatu proyek (biasanya merupakan suatu proyek investasi) dapat

dilaksanakan dengan berhasil (Husnan,2000). Evaluasi proyek,

juga dikenal sebagai studi kelayakan proyek (atau studi kelayakan

bisnis pada proyek bisnis), merupakan pengkajian suatu usulan

proyek (atau bisnis), apakah dapat dilaksanakan (go project) atau

tidak (no go project), dengan berdasarkan berbagai aspek kajian.

Inti evaluasi proyek adalah dengan menimbang manfaat biaya

dan manfaat dari proyek tersebut lebih besar dari biaya yang

digunakan maka proyek dikatakan efisien, dan sebaliknya bila

manfaat proyek lebih kecil dari biaya proyek maka proyek tersebut

tidak efisien. Evaluasi proyek merupakan alat bantu penting bagi

kebijaksanaan.

Evaluasi proyek termasuk di dalam proses perencanaan yang

sangat khusus berupa penilaian yag menyeluruh, obyektif dan

sistematis terhadap program-program pembangunan untuk masing-

masing komoditi dan proyek. Evaluasi proyek merupakan bagian

integral setiap program pembangunan dalam rangka menilai

keberhasilan atau kegagalan dan menunjukkan cara-cara

penyempurnaan lebih lanjut.

c. Maksud dan Tujuan Evaluasi Proyek

Evaluasi proyek bertujuan untuk menganalisis terhadap suatu

proyek tertentu, baik proyek akan dilaksanakan, sedang berjalan,

atau sudah selesai dilaksanakan, untuk bahan perbaikan dan

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · proyek), seperti jalan-jalan, rel kereta api, transportasi umumnya, ... sistematis terhadap program-program pembangunan untuk masing-

15

penilaian perhitungan biaya dan manfaat. Analisa semacam ini

dianggap perlu dilakukan, karena di dalam pelaksanaan suatu

proyek akan menyangkut penggunan sumber-sumber yang langka

(scarcity resourses) (Pudjosumarto, 1995). Dengan demikian suatu

proyek perlu dianalisa / dievaluasi, karena: (Rahardjo,2010)

1) Analisis dapat digunakan sebagai alat perencanaan di dalam

pengambilan keputusan, baik untuk pimpinan pelaksana

proyek, pejabat, atau pemberi bantuan kredit dan lembaga lain

yang berhubungan dengan kegiatan tersebut.

2) Analisis dapat digunakan sebagai pedoman atau alat di dalam

pengawasan, apakah proyek nanti dapat berjalan sesuai dengan

yang direncanakan atau tidak.

d. Kriteria Penilaian Proyek

Kegiatan mengevaluasi proyek perlu mempertimbangkan

beberapa kriteria evaluasi proyek. Meskipun awalnya dimaksudkan

sebagai kriteria evaluasi pasca program atau proyek, kriteria ini

juga berlaku untuk penilaian kualitas desain proyek. Berikut ini

kriteria-kriteria yang digunakan dalam praktek untuk evaluasi dan

penilaian proyek desain (ADB,2015)

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · proyek), seperti jalan-jalan, rel kereta api, transportasi umumnya, ... sistematis terhadap program-program pembangunan untuk masing-

16

Sumber : Sabarguna, 2015

Gambar 2.1 Kriteria Proyek

1) Relevance

Relevansi adalah sejauh mana proyek yang diusulkan

(atau program) cocok dengan prioritas dan kebijakan dari

kelompok sasaran, penerima dan donor. Dalam mengevaluasi

relevansi suatu proyek atau program berguna untuk

mempertimbangkan tujuan dari program ini berlaku / masih

berlaku, output dari proyek atau program sudah konsisten

dengan tujuan keseluruhan dan pencapaian tujuannya dari

proyek atau program dan dengan dampak yang dimaksudkan.

2) Effectiveness

Efektivitas adalah ukuran sejauh mana suatu proyek atau

program mencapai tujuannya. Dalam mengevaluasi efektivitas

suatu proyek atau program berguna untuk mempertimbangkan

sejauh mana tujuan yang dicapai atau kemungkinan akan

dicapai dan mengevaluasi faktor utama yang mempengaruhi

pencapaian atau non-pencapaian tujuan.

Relevance

Effectiveness

Efficiency Sustainability

Impact

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · proyek), seperti jalan-jalan, rel kereta api, transportasi umumnya, ... sistematis terhadap program-program pembangunan untuk masing-

17

3) Efficiency

Terdapat dua langkah kunci efisiensi ketika menilai

kualitas proyek potensial: efisiensi ekonomi dan efisiensi

kelembagaan. Efisiensi ekonomi secara langsung berkaitan

dengan penggunaan optimal dari sumber daya keuangan dan

efisiensi kelembagaan yang bersangkutan dengan penggunaan

optimal dari sumber daya manusia, proses kelembagaan dan

organisasi.

4) Sustainability

Keberlanjutan berkaitan dengan mengukur manfaat dari

suatu kegiatan cenderung terus berlanjut atau tidak setelah

pendanaan donor telah ditarik. Proyek harus berkelanjutan

secara finansial.

5) Impact

Perubahan positif dan negatif yang dihasilkan oleh

intervensi pembangunan, langsung atau tidak langsung,

disengaja maupun tidak. Ini melibatkan dampak utama dan

efek yang dihasilkan dari aktivitas di pembangunan sosial,

ekonomi, lingkungan dan indikator pembangunan lainnya.

Pemeriksaan harus peduli dengan hasil baik yang diharapkan

maupun tidak diharapkan dan juga harus mencakup dampak

positif dan negatif dari faktor eksternal, seperti perubahan

dalam hal perdagangan dan kondisi keuangan.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · proyek), seperti jalan-jalan, rel kereta api, transportasi umumnya, ... sistematis terhadap program-program pembangunan untuk masing-

18

e. Umur Proyek

Setiap barang mempunyai umur, demikian pun setiap sistem

produksi mempunyai umur, yaitu jangka waktu selama sistem

dapat beroperasi atau memproduksi barang-barang atau

menghasilkan jasa yang diinginkan (Rahardjo,2010:63).

6. Analisis Biaya dan Manfaat

a. Pengertian Analisis Biaya dan Manfaat

Inti evaluasi proyek adalah membandingkan antara manfaat

pada satu pihak dengan biaya pada lain pihak. Suatu usulan proyek

pengorbanannya. Prinsip ini berlaku baik bagi proyek makro, sosial

ekonomis maupun mikro. Manfaat adalah apa saja yang secara

langsung atau tidak langsung menambah konsumsi barang-barang

atau jasa-jasa sehubungan dengan proyek. Biaya adalah apa saja

yang mengurangi persediaan barang-barang atau jasa-jasa

konsumsi baik secara langsung maupun tidak langung sehubungan

dengan proyek.

b. Biaya (Cost)

Yang dihitung sebagai biaya atau pengeluaran proyek (project

expenditures) adalah hanya biaya-biaya atau ongkos-ongkos yang

akan dikeluarkan di masa yang akan datang (future costs) untuk

memperoleh penghasilan-penghasilan yang akan datang (future

returns) (Pudjosumarto,1995). Yang dimasukkan di dalam biaya

proyek, antara lain : (Gray,1993)

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · proyek), seperti jalan-jalan, rel kereta api, transportasi umumnya, ... sistematis terhadap program-program pembangunan untuk masing-

19

1) Modal

Opportunity cost modal adalah benefit yang dapat

diperoleh bila modal tersebut diinvestasikan dalam proyek

marjinal. Shadow price modal adalah opportunity cost tiap-tiap

unit modal tersebut yang modalnya sama dengan tingkat bunga

sosial.

2) Tanah

Harga pembelian tanah dapat dianggap sebagai investasi.

Bila tanah disewa dan sewa dibayar tiap tahun, sewa tersebut

dianggap sebagai biaya yang perhitungannya dilakukan setiap

tahun.

3) Bahan-bahan mentah dan barang setengah jadi

Shadow price barang-barang mentah dan barang setengah

jadi yang digunakan pada suatu proyek pada dasarnya dinilai

dari social opportunity cost dari tiap unit barang tersebut, yaitu

benefit tiap barang-barang dalam alernatif penggunaan lain.

Khususnya untuk barang-barang yang dapat diperdagangkan

dipasar dunia (tradeable goods, yaitu barang-barang yang

dapat diimpor mauun diekspor), dipergunakan harga-harga

lepas pantai (border price) sebagai shadow price, yaitu harga-

harga free on board untuk barang-barang yang dapat diekspor

dan harga-harga cost, insurance, and freight untuk barang-

barang yang diimpor.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · proyek), seperti jalan-jalan, rel kereta api, transportasi umumnya, ... sistematis terhadap program-program pembangunan untuk masing-

20

4) Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja ditentukan menjadi biaya tenaga kerja

yang terdidik/terlatih (skilled labour) dan tenaga kerja yang

tidak terlatih (unskilled labour), sebab yang biasa dinilai

dengan tingkat upah bayangan (shadow wage-rate) adalah

tenaga kerja yang tidak terlatih. Penilai proyek beranggapan

bahwa shadow wage tenaga tak terdidik adalah nol. Proyek

akan mengambil tenaga tak terdidik itu dari kelompok

penganggur, jadi opportunity cost-nya sama dengan nol, atau

dari desa-desa yang walaupun mereka tergolong bekerja,

produktivitas marjinal mereka di desa sama dengan nol.

Pengambilan beberapa orang desa untuk proyek, tidak

mengurangi produksi di desa, jadi social opportunity cost

mereka sama dengan nol. Opportunity cost diasumsikan tenaga

kerja tak terdidik dianggap tidak sama dengan nol, maka

pendapatan dan tingkat konsumsi tenaga kerja tak terdidik

akan bertambah. Pertambahan konsumsi ini mengurangi

jumlah investasi masyarakat. Tiap tenaga kerja tak terdidik

yang dipekerjakan di proyek memliki social opportunity cost

paling sedikit sama dengan benefit yang diperoleh seandainya

pertambahan konsumsi mereka tersebut diinvestasikan.

5) Pelunasan Utang dan Bunga

Pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri melalui

pool dana pemerintah yang penggunaannya dipengaruhi oleh

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · proyek), seperti jalan-jalan, rel kereta api, transportasi umumnya, ... sistematis terhadap program-program pembangunan untuk masing-

21

pemerintah setempat, termasuk bantuan luar negeri yang

berasal dari sumber-sumber resmi, seperi Bank Dunia, atau

melalui perjanjian bilateral. Dana semacam ini dapat

digunakan untuk berbagai alternatif proyek. Jadi, penggunaan

dana pinjaman untuk suatu proyek mempunyai beban sosial

berupa social oportunity cost di berbagai alternatif lain.

Pengeluaran dana dari pinjaman dianggap sebagai investasi,

artinya bersifat biaya.

Pinjaman dari luar negeri yang penggunaannya terikat

kepada suatu proyek tertentu. Bila proyek tersebut tidak jadi

dilaksanakan, maka pinjaman dibatalkan. Penggunaan dana

pinjaman ini dalam proyek tersebut tidak mengorbankan

proyek-proyek lain. Investasi dilakukan pada proyek tersebut,

dana pinjaman tersebut tidak menimbulkan social opportunity

cost. Beban tersebut baru timbul pada saat pengembalian

pinjaman dan pembayaran bunganya. Beban sosial pinjaman

diperhitungkan bukan pada saat investasi dilakukan, melainkan

tiap-tiap tahun sepanjang pembayaran pinjaman beserta

bunganya. Pelunasan utang dan bunga termasuk biaya proyek.

6) Penyusutan (depreciation)

Penyusutan adalah bagian dari benefit proyek yang

dicadangkan tiap-tiap tahun sepanjang umur ekonomis proyek

sedemikian rupa sehingga merupakan dana yang

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · proyek), seperti jalan-jalan, rel kereta api, transportasi umumnya, ... sistematis terhadap program-program pembangunan untuk masing-

22

mencerminkan jumlah biaya modal. Tujuan penyisihan modal

ini adalah untuk mempertahankan tingkat investasi semula.

7) Sunk Cost

Biaya yang dikeluarkan sebelum proyek dilakukan,

sehingga tidak diperhitungkan sebagai biaya proyek.

8) Salvage Value

Nilai sisa dari modal investasi yang tidak terpakai habis

selama umur ekonomis proyek.

9) Negative Externalities.

Negative Externalities sukar diukur dan dinilai dalam

satuan mata uang. Idealnya akibat-akibat yang timbul sebagai

negative externalities ini, sepanjang dapat diukur dan dinilai,

perlu dimasukkan sebagai bagian dari biaya atau penurunan

benefit proyek.

c. Manfaat (Benefit)

Benefit suatu proyek terdiri dari direct benefit dan indirect

benefit. Disamping itu dikenal pula dengan adanya intangible

benefit (Pudjosumarto,1995).

1) Direct Benefits.

Manfaat langsung dan nampak jelas dari hasil adanya

suatu proyek. Manfaat ini bisa berupa :

a) Kenaikan ouput fisik dengan adanya proyek.

b) Kenaikan nilai output karena adanya perbaikan kwalitas.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · proyek), seperti jalan-jalan, rel kereta api, transportasi umumnya, ... sistematis terhadap program-program pembangunan untuk masing-

23

c) Kenaikan nilai output karena perubahan lokasi dan waktu

penjualan.

d) Kenaikan nilai output karena perubahan bentuk.

e) Penurunan biaya dengan adanya mekanisasi.

f) Penurunan biaya karena penurunan biaya pengangkutan.

g) Penurunan biaya karena terhindar dari biaya kerugian atau

kerusakan.

2) Indirect Benefit atau Secondary Benefit.

Manfaat yang secara tidak langsung ditambahkan dengan

adana proyek. Manfaat ini berupa :

a) Adanya efek multiplier dari suatu proyek.

b) Adanya skala ekonomis yang lebih besar.

c) Adanya dynamies secondary effects.

3) Intangible Benefit.

Manfaat yang secara tidak langsung dinikmati, tetapi sulit

diukur dalam bentuk uang.

a) Adanya perbaikan lingkungan hidup.

b) Terciptanya distribusi pendapatan.

c) Ditingkatkannya sistem pertahanan nasional.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · proyek), seperti jalan-jalan, rel kereta api, transportasi umumnya, ... sistematis terhadap program-program pembangunan untuk masing-

24

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dikembangkan dari penelitian-penelitian terdahulu yang

terdiri dari : Skripsi dan Jurnal

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Metode Penelitian Hasil Penelitian1. Ihwan (2013)

Evaluasi Proyek Bendung Trani Kali Samin di Kabupaten Karanganyar

Metode Analisis Manfaat-Biaya

Berdasarkan hasil yang didapat NPV = -5328,234 dan Net B/C = 0,52 yang berarti NPV<1 dan Net B/C<1 , maka proyek bendung trani Kali Samin tidak layak untuk dijalankan. Begitu juga hasil perhitungan IRR yang bernilai 7,45, nilai IRR< social discount rate (12) maka proyek tidak layak untuk dijalankan. Akan tetapi manfaat sosial seperi mengurangi sedimentasi waduk gajah mungkur.

2. Santoso (2010) Evaluasi Proyek Revitalisasi Pasar Tawangmangu Kabupaten Karanganyar

Metode Analisis Kelayakan Investasi

NPV (Net Present Value) menunjukan hasil sebesar17.053.525.248 yang berarti bahwa NPV < 0. IRR (Internal Rate of Return) menunjukan hasil sebesar - 34,56; nilai IRR < Social discount rate (13%). B/C Ratio (Benefit Cost Ratio) menunjukan hasil sebesar 0,36; nilai B/C Ratio < 1. PV/K (Profitability Ratio) menunjukan hasil sebesar 0,32; nilai PV/K < 1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Proyek Revitalisasi Pasar Tawangmanguyang telah dilaksanakan secara ekonomis tidak layak.

PBP (Payback period)investasi yang dilakukan pada awal Proyek Revitalisasi Pasar Tawangmangu tidak dapat terbayar kembali sebelum umur ekonomis proyek berakhir yaitu setelah 32 tahun 2 bulan.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · proyek), seperti jalan-jalan, rel kereta api, transportasi umumnya, ... sistematis terhadap program-program pembangunan untuk masing-

25

No. Peneliti Metode Penelitian Hasil Penelitian3. Krishna, Sukiyono,

dan Bernadin (2010) Analisis Kelayakan EkonomiPembangunan Ruas Jalan Lingkar (Ring Road) Kota Bengkulu

Metode Analisis Kelayakan Ekonomi

Pembangunan Jalan Lingkar Kota Bengkulu dengan indikator ekonomi sebagai berikut :a. Nilai Sekarang Bersih (Net

Present Value,NPV) Nilai NPV 3.970.968.646.469,550 > 0.

b. Nilai Manfaat Biaya (Benefit Cost Ratio, BCR) Nilai BCR 18,132 > 1. Pembangunan Jalan

c. Nilai Tingkat Bunga Pengembalian ekonomi (Economic Internal Rate of Return, EIRR) Nilai EIRR 68,696% > 9,5%.

Terjadi perubahan nilai bunga bank dalam inflasi tetap dan nilai inflasi dengan suku bunga tetap, berdasarkan indikator nilai NVP, BCR dan EIRR Pembangunan Jalan Lingkar Kota Bengkulu secara ekonomi masih layak untuk dilaksanakan.

4. Puspitasari (2015) Analisis manfaat biaya peningkatan jalan di Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Metode Analisis Manfaat Biaya

Berdasarkan dari hasil analisis kelayakan proyek, maka dapat disimpulkan bahwa proyek Peningkatan Jalan di Desa Bleberan layak untuk dijalankan berdasarkan perhitungan :a. Manfaat langsung :

-Nilai BCR 1,1 > 1-Nilai NPV Rp. 69.780.755 > 0-Nilai IRR 14,2% > discount rate yaitu 12%

b. Manfaat langsung + manfaat tidak langsung :-Nilai BCR 1,2 > 1-Nilai NPV Rp. 145.040.554 > 0-Nilai IRR 18,8% > discount rate yaitu 15%

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori · proyek), seperti jalan-jalan, rel kereta api, transportasi umumnya, ... sistematis terhadap program-program pembangunan untuk masing-

26

C. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

Penilaian Kelayakan Proyek Infrastruktur (Studi pada

Pembangunan Jembatan Sayangan di

Kecamatan Laweyan Surakarta)

Tanpa Jembatan Sayangan Dengan Jembatan Sayangan

1. Akses jalan dari Kelurahan

Laweyan ke Kelurahan Pajang

minim dan lama.

2. Pengusaha cap batik di

Kelurahan Pajang kurang

dikenal oleh wisatawan.

3. Adanya kesenjangan sosial.

1. Akses jalan dari Kelurahan

Laweyan ke Kelurahan

Pajang lebih dekat dan

nyaman.

2. Meningkatkan aktivitas

ekonomi

3. Kesejaheraan sosial tercapai

dan meningkatnya pendapatan

dari pengusaha batik di

Kelurahan Laweyan dan cap

batik di Kelurahan Pajang.

Investasi

Tidak LayakAnalisis Relevance,

Effectiveness, Efficiency, Sustainability, Impact

Layak

Proyek Dijalankan

Pere

ncan

aan

Aw

al