13
TEKNIK PEMESINAN SMKN 1 BATAM Teknik Pemesinan Frais XII Kompetensi Inti : - Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya - Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia - Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Pemesinan pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional - Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik Pemesinan Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung Kompetensi Dasar : - Menerapkan prosedur teknik pengefraisan balok segi empat - Menerapkan standar operasional prosedur teknik pengefraisan rack dan roda gigi lurus - Menerapkan prosedur teknik pengefraisan benda kerja bertingkat - Membuat balok segi empat - Menggunakan teknik pengefraisan untuk pembuatan rack dan roda gigi lurus - Membuat benda kerja bertingkat Indikator : - Memahami dan menerapkan prosedur teknik pengefraisan balok segi empat - Memahami dan menerapkan standar operasional prosedur teknik pengefraisan rack dan roda gigi lurus - Memahami dan menerapkan prosedur teknik pengefraisan benda kerja bertingkat - Memahami dan membuat balok segi empat - Memahami dan menggunakan teknik pengefraisan untuk pembuatan rack dan roda gigi lurus - Memahami dan membuat benda kerja bertingkat Alokasi Waktu : 54 jam pelajaran (9 x pertemuan) A. Tujuan Pembelajaran - Peserta didik dapat memahami dan menerapkan prosedur teknik pengefraisan balok segi empat - Peserta didik dapat memahami dan menerapkan standar operasional prosedur teknik pengefraisan rack dan roda gigi lurus - Peserta didik dapat memahami dan menerapkan prosedur teknik pengefraisan benda kerja bertingkat - Peserta didik dapat memahami dan membuat balok segi empat - Peserta didik dapat memahami dan menggunakan teknik pengefraisan untuk pembuatan rack dan roda gigi lurus - Peserta didik dapat memahami dan membuat benda kerja bertingkat Karakter peserta didik yang diharapkan: - Disiplin, kerja keras, kreatif, dan tanggung jawab B. Materi Pembelajaran Prosedur teknik pengefraisan balok, rack dan roda gigi lurus, serta benda kerja bertingkat Pertemuan Ke-1 s.d. 9 1. Proses frais datar/rata (dinamakan juga surface milling atau slab milling) adalah proses frais dengan sumbu pisau paralel terhadap permukaan benda kerja. 2. Dalam pengefraisan roda gigi lurus, pencekaman benda kerja dapat dilakukan dengan menjepit benda kerja di antara dua senter kepala pembagi dan kepala lepas yang dilengkapi dengan pelat pembawa, dapat pula dilakukan dengan cara benda kerja dijepit dengan cekam rahang tiga yang dipasang pada poros kepala pembagi. 3. Pisau frais harus dipasang secara mantap pada spindle utama mesin frais. Kebersihan dan kerusakan pisau harus diteliti terlebih dahulu sebelum dipasang agar pisau nantinya dapat berputar tanpa adanya gangguan-gangguan. 4. Kesalahan pemasangan pisau dapat berakibat hasil pengefraisan yang tidak sesuai dengan harapan. Untuk pengefraisan roda gigi lurus, pisau frais dapat dipasangkan pada arbor panjang. Dalam pembuatan roda gigi lurus, posisi pisau memegang peran yang sangat berarti dalam menentukan keberhasilan proses. Pemasangan pisau frais harus tegak lurus terhadap sumbu poros dan sumbunya satu garis dengan sumbu benda kerja. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 Mata Pelajaran : Teknik Pemesinan Frais Kelas/Semester : XII Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 BATAM

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 11. surface millingProses frais datar/rata (dinamakan juga atau slab milling) adalah proses frais dengan sumbu pisau paralel terhadap permukaan benda

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 11. surface millingProses frais datar/rata (dinamakan juga atau slab milling) adalah proses frais dengan sumbu pisau paralel terhadap permukaan benda

TEKNIK PEMESINAN SMKN 1 BATAM Teknik Pemesinan Frais XII

Kompetensi Inti : - Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

- Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,

damai), bertanggung jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,

pembiasaan, dan pengondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

- Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional

dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Pemesinan pada tingkat teknis, spesifik,

detail, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam

konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat

nasional, regional, dan internasional

- Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta

memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik Pemesinan

Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar

kompetensi kerja

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,

kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami

dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu

melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

Kompetensi Dasar : - Menerapkan prosedur teknik pengefraisan balok segi empat - Menerapkan standar operasional prosedur teknik pengefraisan rack dan roda gigi lurus

- Menerapkan prosedur teknik pengefraisan benda kerja bertingkat

- Membuat balok segi empat - Menggunakan teknik pengefraisan untuk pembuatan rack dan roda gigi lurus

- Membuat benda kerja bertingkat

Indikator : - Memahami dan menerapkan prosedur teknik pengefraisan balok segi empat - Memahami dan menerapkan standar operasional prosedur teknik pengefraisan rack dan roda gigi lurus

- Memahami dan menerapkan prosedur teknik pengefraisan benda kerja bertingkat

- Memahami dan membuat balok segi empat - Memahami dan menggunakan teknik pengefraisan untuk pembuatan rack dan roda gigi lurus

- Memahami dan membuat benda kerja bertingkat

Alokasi Waktu : 54 jam pelajaran (9 x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran

- Peserta didik dapat memahami dan menerapkan prosedur teknik pengefraisan balok segi empat - Peserta didik dapat memahami dan menerapkan standar operasional prosedur teknik pengefraisan rack dan roda gigi lurus

- Peserta didik dapat memahami dan menerapkan prosedur teknik pengefraisan benda kerja bertingkat

- Peserta didik dapat memahami dan membuat balok segi empat - Peserta didik dapat memahami dan menggunakan teknik pengefraisan untuk pembuatan rack dan roda gigi lurus

- Peserta didik dapat memahami dan membuat benda kerja bertingkat

Karakter peserta didik yang diharapkan:

- Disiplin, kerja keras, kreatif, dan tanggung jawab

B. Materi Pembelajaran

Prosedur teknik pengefraisan balok, rack dan roda gigi lurus, serta benda kerja bertingkat

Pertemuan Ke-1 s.d. 9 1. Proses frais datar/rata (dinamakan juga surface milling atau slab milling) adalah proses frais dengan sumbu pisau paralel terhadap

permukaan benda kerja.

2. Dalam pengefraisan roda gigi lurus, pencekaman benda kerja dapat dilakukan dengan menjepit benda kerja di antara dua senter kepala

pembagi dan kepala lepas yang dilengkapi dengan pelat pembawa, dapat pula dilakukan dengan cara benda kerja dijepit dengan cekam

rahang tiga yang dipasang pada poros kepala pembagi. 3. Pisau frais harus dipasang secara mantap pada spindle utama mesin frais. Kebersihan dan kerusakan pisau harus diteliti terlebih dahulu

sebelum dipasang agar pisau nantinya dapat berputar tanpa adanya gangguan-gangguan.

4. Kesalahan pemasangan pisau dapat berakibat hasil pengefraisan yang tidak sesuai dengan harapan. Untuk pengefraisan roda gigi lurus,

pisau frais dapat dipasangkan pada arbor panjang. Dalam pembuatan roda gigi lurus, posisi pisau memegang peran yang sangat berarti

dalam menentukan keberhasilan proses. Pemasangan pisau frais harus tegak lurus terhadap sumbu poros dan sumbunya satu garis

dengan sumbu benda kerja.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1

Mata Pelajaran : Teknik Pemesinan Frais Kelas/Semester : XII Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 BATAM

Page 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 11. surface millingProses frais datar/rata (dinamakan juga atau slab milling) adalah proses frais dengan sumbu pisau paralel terhadap permukaan benda

TEKNIK PEMESINAN SMKN 1 BATAM Teknik Pemesinan Frais XII

5. Teknik pengefraisan roda gigi merupakan teknik pengefraisan yang dilakukan dengan menggunakan dividing head, sehingga

penguasaan terhadap pengoperasian dividing head menjadi sangat penting karena akan menentukan hasil roda gigi yang dibuat.

6. Untuk pembuatan roda gigi lurus dapat digunakan mesin frais horizontal, vertikal maupun universal. Mesin tersebut harus dilengkapi

dengan beberapa kelengkapan, antara lain: pisau frais dengan modul yang sama dengan modul giginya alat-alat penjepit, klem dan alat-

alat pembawa, alat-alat ukur, jangka sorong, jangka bengkok, penyiku, dan blok gores.

C. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik 2. Model : Inquiry learning (Pembelajaran inkuiri)

3. Metode : Ceramah, diskusi, dan inkuiri

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-1 s.d. 9

Pendahuluan (30 Menit)

1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan diawali berdoa, menanyakan

kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar 2. Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik memahami tentang prosedur teknik pengefraisan balok, rack dan roda gigi

lurus, serta benda kerja bertingkat

3. Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang telah dipelajari oleh peserta didik yang berhubungan dengan materi baru yang

akan dipelajari 4. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai prosedur teknik pengefraisan balok, rack dan roda gigi lurus, serta benda

kerja bertingkat

5. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

6. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses pembelajaran

7. Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik

Kegiatan Inti (210 Menit)

Mengamati: 1. Guru meminta peserta didik mencermati masalah yang berkaitan dengan teknik pengefraisan balok, rack dan roda gigi lurus, serta

benda kerja bertingkat 2. Guru memberikan penjelasan singkat tentang teknik pengefraisan balok, rack dan roda gigi lurus, serta benda kerja bertingkat sehingga

menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik

3. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar

lainnya secara disiplin, kerja keras, kreatif, dan tanggung jawab 4. Guru mengamati keterampilan peserta didik dalam mengamati prosedur teknik pengefraisan balok, rack dan roda gigi lurus, serta benda

kerja bertingkat

Menanya:

1. Guru memotivasi, mendorong kreativitas dalam bentuk bertanya, memberi gagasan yang menarik dan menantang untuk didalami

2. Guru membahas dan diskusi mempertanyakan tentang masalah sehari-hari yang berkaitan dengan prosedur teknik pengefraisan balok,

rack dan roda gigi lurus, serta benda kerja bertingkat

Mengumpulkan Informasi: 1. Guru membimbing peserta didik untuk menggali informasi tentang masalah yang berkaitan dengan teknik pengefraisan balok, rack dan

roda gigi lurus, serta benda kerja bertingkat

2. Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi dan mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang sudah disusun dan

mengerjakan Latihan dan Kegiatan di buku Teknik Pemesinan Frais XII dan mencari sumber belajar lain

3. Guru dapat menyediakan sumber belajar buku Teknik Pemesinan Frais XII dan referensi lain

4. Guru dapat menjadi sumber belajar bagi peserta didik dengan memberikan konfirmasi atas jawaban peserta didik, atau menjelaskan

jawaban pertanyaan kelompok

5. Guru dapat menunjukkan sumber belajar lain yang dapat dijadikan referensi untuk menjawab pertanyaan

Mengasosiasi: 1. Guru membimbing peserta didik untuk menganalisis masalah tentang teknik pengefraisan balok, rack dan roda gigi lurus, serta benda

kerja bertingkat

2. Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya

3. Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

Mengomunikasikan:

1. Menyajikan secara tertulis atau lisan hasil pembelajaran, apa yang telah dipelajari, keterampilan atau materi yang masih perlu ditingkatkan, atau strategi atau konsep baru yang ditemukan berdasarkan apa yang dipelajari mengenai teknik pengefraisan balok, rack

dan roda gigi lurus, serta benda kerja bertingkat

2. Memberikan tanggapan hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk mengonfirmasi, sanggahan dan alasan, tambahan informasi, atau

melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya

3. Membuat rangkuman materi dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan

Penutup (30 Menit)

1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab klasikal dan mendorong peserta didik untuk

selalu bersyukur atas karunia Tuhan

2. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan

3. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil telaah individu maupun kelompok

4. Guru melakukan tes tertulis dengan menggunakan Uji Kompetensi atau soal yang disusun guru sesuai tujuan pembelajaran

5. Guru dapat meminta peserta didik untuk meningkatkan pemahamannya tentang konsep, prinsip atau teori yang telah dipelajari dari

buku-buku pelajaran yang relevan atau sumber informasi lainnya

6. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling, dan/atau

memberikan tugas, baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik

7. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

E. Alat, Media, dan Sumber Belajar

1. Alat : -

2. Media : - PowerPoint

3. Sumber belajar : - Buku paket

Page 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 11. surface millingProses frais datar/rata (dinamakan juga atau slab milling) adalah proses frais dengan sumbu pisau paralel terhadap permukaan benda

TEKNIK PEMESINAN SMKN 1 BATAM Teknik Pemesinan Frais XII

- Buku lain yang relevan

- Buku Teknik Pemesinan Frais XII

F. Penilaian

1. Teknik/jenis : kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio

2. Bentuk instrumen : pertanyaan lisan, tes tertulis, dan pengamatan sikap

3. Pedoman penskoran :

Penilaian Sikap

No. Aspek yang Dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian Instrumen Penilaian Keterangan

1. Disiplin Pengamatan Proses Lembar pengamatan

2. Kerja keras Pengamatan Proses Lembar pengamatan

3. Kreatif Pengamatan Proses Lembar pengamatan

4. Tanggung jawab Pengamatan Proses Lembar pengamatan

Keterangan:

1. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas

2. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan

belum ajeg/konsisten

3. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai

ajeg/konsisten

4. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan

ajeg/konsisten

Penilaian Hasil

Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian Instrumen

1. Memahami dan menerapkan prosedur teknik

pengefraisan balok segi empat

2. Memahami dan menerapkan standar operasional prosedur teknik pengefraisan rack

dan roda gigi lurus

3. Memahami dan menerapkan prosedur teknik

pengefraisan benda kerja bertingkat

4. Memahami dan membuat balok segi empat

5. Memahami dan menggunakan teknik pengefraisan untuk pembuatan rack dan roda

gigi lurus

6. Memahami dan membuat benda kerja

bertingkat

Tes tertulis

Uraian

1. Sebutkan beberapa contoh penggunaan roda

gigi lurus!

2. Jelaskan maksud sistem standar pembuatan

roda gigi sistem modul!

3. Apakah perbedaan antara sistem modul dan sistem diametral pitch serta circular pitch!

4. Sebutkan langkah-langkah pembuatan roda

gigi lurus!

5. Bagaimanakah benda kerja yang digunakan

dalam pengefraisan roda gigi lurus?

Mengetahui

Kepala SMK Negeri 1 Batam

Batam, 26 Juni 2019

Guru Mata Pelajaran

Lea Lindrawijaya Suroso, M.Pd

NIP. 19690124 199503 2 005

Doni Permana, S.Pd

Page 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 11. surface millingProses frais datar/rata (dinamakan juga atau slab milling) adalah proses frais dengan sumbu pisau paralel terhadap permukaan benda

TEKNIK PEMESINAN SMKN 1 BATAM Teknik Pemesinan Frais XII

Kompetensi Inti : - Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

- Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,

damai), bertanggung jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,

pembiasaan, dan pengondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

- Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional

dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Pemesinan pada tingkat teknis, spesifik,

detail, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam

konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat

nasional, regional, dan internasional

- Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta

memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik Pemesinan

Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar

kompetensi kerja

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,

kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami

dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu

melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

Kompetensi Dasar : - Menganalisis pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring

- Menerapkan prosedur teknik mengefrais roda gigi miring

- Memahami teknik mengefrais roda gigi konis/payung

- Menganalisis prosedur teknik frais roda gigi payung - Menentukan pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring

- Membuat roda gigi miring

- Merancang pembuatan roda gigi konis/payung

- Menentukan pembuatan roda gigi konis/payung

Indikator : - Memahami dan menganalisis pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack

miring

- Memahami dan menerapkan prosedur teknik mengefrais roda gigi miring

- Memahami dan menjelaskan teknik mengefrais roda gigi konis/payung

- Memahami dan menganalisis prosedur teknik frais roda gigi payung - Memahami dan menentukan pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack

miring

- Memahami dan membuat roda gigi miring

- Memahami dan merancang pembuatan roda gigi konis/payung

- Memahami dan menentukan pembuatan roda gigi konis/payung

Alokasi Waktu : 54 jam pelajaran (9x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran - Peserta didik dapat memahami dan menganalisis pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack

miring

- Peserta didik dapat memahami dan menerapkan prosedur teknik mengefrais roda gigi miring

- Peserta didik dapat memahami dan menjelaskan teknik mengefrais roda gigi konis/payung

- Peserta didik dapat memahami dan menganalisis prosedur teknik frais roda gigi payung - Peserta didik dapat memahami dan menentukan pembuatan benda kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring

- Peserta didik dapat memahami dan membuat roda gigi miring

- Peserta didik dapat memahami dan merancang pembuatan roda gigi konis/payung

- Peserta didik dapat memahami dan menentukan pembuatan roda gigi konis/payung

Karakter peserta didik yang diharapkan:

- Kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab

B. Materi Pembelajaran Pengefraisan rack miring, roda gigi miring, dan roda gigi payung

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2

Mata Pelajaran : Teknik Pemesinan Frais Kelas/Semester : XII Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 BATAM

Page 5: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 11. surface millingProses frais datar/rata (dinamakan juga atau slab milling) adalah proses frais dengan sumbu pisau paralel terhadap permukaan benda

TEKNIK PEMESINAN SMKN 1 BATAM Teknik Pemesinan Frais XII

Pertemuan Ke-10 s.d. 18

1. Bentuk dasar geometris roda gigi miring sama dengan roda gigi lurus, tetapi arah alur profil giginya mempunyai kemiringan terhadap

sumbu putar. 2. Teknik pengefraisan roda gigi helix merupakan teknik pengefraisan yang dilakukan dengan menggunakan dividing head dan rangkaian

roda gigi penggerak.

3. Ukuran-ukuran utama yang perlu diketahui dan dihitung pada pembuatan roda gigi miring meliputi:

a. Modul gigi.

b. Diameter jarak bagi, diameter kepala, dan diameter kaki gigi.

c. Tinggi kaki gigi, tinggi kepala, dan tinggi dari gigi menurut standar gigi yang berlaku.

d. Jarak antara poros.

e. Sudut gigi.

f. Angka transmisi, untuk roda gigi yang berpasangan. 4. Roda gigi payung sering disebut juga roda gigi kerucut atau bevel gear. Penggunaannya secara umum untuk pengtransmisian putaran

dan beban dengan posisi sumbu menyudut berpotongan di mana kebanyakan bersudut 90o. 5. Apabila diinginkan memindah daya pada posisi poros yang bersinggungan (intersection) dapat digunakan roda gigi payung.

6. Contoh penggunaan roda gigi payung misalnya pada drill chuck, jalur vertikal pada mesin planning, mekanisme pengatur langkah pada

mesin skrap dan pengatur arah pada mesin bor pekerjaan berat.

7. Ukuran-ukuran utama yang perlu diketahui dan dihitung pada pembuatan roda gigi miring meliputi:

a. modul gigi,

b. diameter jarak bagi, diameter kepala, dan diameter kaki gigi,

c. tinggi kaki gigi, tinggi kepala, dan tinggi dari gigi menurut standar gigi yang berlaku,

d. jarak antarporos,

e. sudut gigi,

f. angka transmisi, untuk roda gigi yang berpasangan.

8. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan pengefraisan roda gigi miring, antara lain:

a. Perhitungan ukuran roda gigi kering

b. Pemilihan pisau frais

c. Pemasangan roda gigi pengganti

d. Pemasangan benda kerja

e. Setting pahat terhadap benda kerja

f. Setting meja mesin frais

g. Setting dalam pemotongan

h. Pemotongan gigi miring

C. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik 2. Model : Inquiry learning (Pembelajaran inkuiri)

3. Metode : Ceramah, diskusi, dan inkuiri

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-10 s.d. 18

Pendahuluan (30 Menit)

1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan diawali berdoa, menanyakan

kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar 2. Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik memahami metode pengefraisan rack miring, roda gigi miring, dan roda

gigi payung

3. Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang telah dipelajari oleh peserta didik yang berhubungan dengan materi baru yang

akan dipelajari 4. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai pengefraisan rack miring, roda gigi miring, dan roda gigi payung

5. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

6. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses pembelajaran

7. Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik

Kegiatan Inti (210 Menit)

Mengamati: 1. Guru meminta peserta didik mencermati masalah yang berkaitan dengan pengefraisan rack miring, roda gigi miring, dan roda gigi

payung 2. Guru memberikan penjelasan singkat tentang pengefraisan rack miring, roda gigi miring, dan roda gigi payung, sehingga

menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik

3. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar

lainnya secara kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab 4. Guru mengamati keterampilan peserta didik dalam mengamati pengefraisan rack miring, roda gigi miring, dan roda gigi payung

Menanya:

1. Guru memotivasi, mendorong kreativitas dalam bentuk bertanya, memberi gagasan yang menarik dan menantang untuk didalami 2. Guru membahas dan diskusi mempertanyakan tentang masalah yang berkaitan dengan pengefraisan rack miring, roda gigi miring, dan

roda gigi payung

Mengumpulkan Informasi: 1. Guru membimbing peserta didik untuk menggali informasi tentang masalah sehari-hari yang berkaitan dengan pengefraisan rack

miring, roda gigi miring, dan roda gigi payung

2. Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi dan mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang sudah disusun dan

mengerjakan Latihan dan Kegiatan di buku Teknik Pemesinan Frais XII dan mencari sumber belajar lain

3. Guru dapat menyediakan sumber belajar buku Teknik Pemesinan Frais XII dan referensi lain

4. Guru dapat menjadi sumber belajar bagi peserta didik dengan memberikan konfirmasi atas jawaban peserta didik, atau menjelaskan

jawaban pertanyaan kelompok

5. Guru dapat menunjukkan sumber belajar lain yang dapat dijadikan referensi untuk menjawab pertanyaan

Mengasosiasi:

Page 6: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 11. surface millingProses frais datar/rata (dinamakan juga atau slab milling) adalah proses frais dengan sumbu pisau paralel terhadap permukaan benda

TEKNIK PEMESINAN SMKN 1 BATAM Teknik Pemesinan Frais XII

1. Guru membimbing peserta didik untuk menganalisis masalah tentang pengefraisan rack miring, roda gigi miring, dan roda gigi payung

2. Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya

3. Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

Mengomunikasikan:

1. Menyajikan secara tertulis atau lisan hasil pembelajaran, apa yang telah dipelajari, keterampilan atau materi yang masih perlu ditingkatkan, atau strategi atau konsep baru yang ditemukan berdasarkan apa yang dipelajari mengenai pengefraisan rack miring, roda

gigi miring, dan roda gigi payung

2. Memberikan tanggapan hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk mengonfirmasi, sanggahan dan alasan, tambahan informasi, atau

melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya

3. Membuat rangkuman materi dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan

Penutup (30 Menit)

1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab klasikal dan mendorong peserta didik untuk

selalu bersyukur atas karunia Tuhan

2. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan

3. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil telaah individu maupun kelompok

4. Guru melakukan tes tertulis dengan menggunakan Uji Kompetensi atau soal yang disusun guru sesuai tujuan pembelajaran

5. Guru dapat meminta peserta didik untuk meningkatkan pemahamannya tentang konsep, prinsip atau teori yang telah dipelajari dari

buku-buku pelajaran yang relevan atau sumber informasi lainnya

6. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling, dan/atau

memberikan tugas, baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik

7. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

E. Alat, Media, dan Sumber Belajar

1. Alat : -

2. Media : - PowerPoint

3. Sumber belajar : - Buku paket

- Buku lain yang relevan

- Buku Teknik Pemesinan Frais XII

F. Penilaian

1. Teknik/jenis : kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio

2. Bentuk instrumen : pertanyaan lisan, tes tertulis, dan pengamatan sikap

3. Pedoman penskoran :

Penilaian Sikap

No. Aspek yang Dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian Instrumen Penilaian Keterangan

1. Kreatif Pengamatan Proses Lembar pengamatan

2. Mandiri Pengamatan Proses Lembar pengamatan

3. Rasa ingin tahu Pengamatan Proses Lembar pengamatan

4. Tanggung jawab Pengamatan Proses Lembar pengamatan

Keterangan:

1. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas

2. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan

belum ajeg/konsisten

3. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai

ajeg/konsisten

4. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan

ajeg/konsisten

Page 7: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 11. surface millingProses frais datar/rata (dinamakan juga atau slab milling) adalah proses frais dengan sumbu pisau paralel terhadap permukaan benda

TEKNIK PEMESINAN SMKN 1 BATAM Teknik Pemesinan Frais XII

Penilaian Hasil

Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian Instrumen

1. Memahami dan menganalisis pembuatan benda

kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring

2. Memahami dan menerapkan prosedur teknik

mengefrais roda gigi miring

3. Memahami dan menjelaskan teknik mengefrais

roda gigi konis/payung

4. Memahami dan menganalisis prosedur teknik

frais roda gigi payung

5. Memahami dan menentukan pembuatan benda

kerja dengan memiringkan meja mesin untuk pembuatan rack miring

6. Memahami dan membuat roda gigi miring

7. Memahami dan merancang pembuatan roda

gigi konis/payung

8. Memahami dan menentukan pembuatan roda

gigi konis/payung

Tes tertulis

Uraian

1. Bagaimanakah ciri-ciri roda gigi payung

zerol? 2. Dalam proses pembuatan bahan awal rack,

faktor penting apakah yang harus

diperhatikan?

3. Apakah yang Anda ketahui mengenai roda gigi rack?

4. Bagimanakah cara mengatur kedalaman pemotongan dalam pengefraisan rack

miring?

5. Bagaimanakah langkah-langkah dalam

pemotongan gigi?

Mengetahui

Kepala SMK Negeri 1 Batam

Batam, 26 Juni 2019

Guru Mata Pelajaran

Lea Lindrawijaya Suroso, M.Pd

NIP. 19690124 199503 2 005

Doni Permana, S.Pd

Page 8: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 11. surface millingProses frais datar/rata (dinamakan juga atau slab milling) adalah proses frais dengan sumbu pisau paralel terhadap permukaan benda

TEKNIK PEMESINAN SMKN 1 BATAM Teknik Pemesinan Frais XII

Kompetensi Inti : - Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

- Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,

damai), bertanggung jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,

pembiasaan, dan pengondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

- Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional

dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Pemesinan pada tingkat teknis, spesifik,

detail, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam

konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat

nasional, regional, dan internasional

- Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta

memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik Pemesinan

Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar

kompetensi kerja

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,

kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami

dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu

melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

Kompetensi Dasar : - Memahami pengefraisan alur melingkar menggunakan rotary table

- Menganalisis pengefraisan alur melingkar menggunakan rotary table

- Menerapkan prosedur teknik mengefrais alur spiral - Merancang pembuatan menggunakan rotary table

- Menentukan pembuatan alur melingkar menggunakan rotary table

- Membuat alur spiral

Indikator : - Memahami dan menjelaskan pengefraisan alur melingkar menggunakan rotary table

- Memahami dan menganalisis pengefraisan alur melingkar menggunakan rotary table

- Memahami dan menerapkan prosedur teknik mengefrais alur spiral - Memahami dan merancang pembuatan alur melingkar menggunakan rotary table

- Memahami dan menentukan pembuatan alur melingkar menggunakan rotary table

- Memahami dan membuat alur spiral

Alokasi Waktu : 48 jam pelajaran (8 x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran - Peserta didik dapat memahami dan menjelaskan pengefraisan alur melingkar menggunakan rotary table - Peserta didik dapat memahami dan menganalisis pengefraisan alur melingkar menggunakan rotary table

- Peserta didik dapat memahami dan menerapkan prosedur teknik mengefrais alur spiral - Peserta didik dapat memahami dan merancang pembuatan alur melingkar menggunakan rotary table - Peserta didik dapat memahami dan menentukan pembuatan alur melingkar menggunakan rotary table

- Peserta didik dapat memahami dan membuat alur spiral

Karakter peserta didik yang diharapkan:

- Bersahabat/komunikatif, jujur, kerja keras, dan tanggung jawab

B. Materi Pembelajaran

Pengefraisan alur melingkar dan alur spiral

Pertemuan Ke-19 s.d. 26

1. Alat cekam pada mesin frais terdiri dari batang-batang cekam, ragum dengan pembatas, dan blok bertingkat.

2. Cara memasang alat cekam khususnya ragum, bibir ragum yang diam harus sejajar dengan sumbu meja memanjang atau sumbu

melintang. Memasang benda kerja langsung di atas meja, salah satu sisinya juga harus sejajar dengan salah satu sumbu meja, kecuali

benda berbentuk bundar pemasangan alat cekam dan benda kerja yang baik adalah terikat kuat pada posisi dengan benar.

3. Poros yang berfungsi sebagai penerus daya biasanya dibuat alur pasak. Alur pasak tersebut pembuatannya dapat dilakukan dengan

mesin frais.

4. Alur spiral/berputar merupakan suatu alur yang mengikat atau melilit maju secara berputar pada suatu bidang atau poros tertentu di

dunia pemesinan.

5. Persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan pengefraisan alur melingkar dapat mengacu pada proses-proses pengefraisan

sebelumnya, yaitu mulai dari persiapan mesin, pemasangan alat pencekam/ragum, pemasangan benda kerja, serta mengatur putaran dan

feeding mesin.

C. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3

Mata Pelajaran : Teknik Pemesinan Frais Kelas/Semester : XII Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 BATAM

Page 9: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 11. surface millingProses frais datar/rata (dinamakan juga atau slab milling) adalah proses frais dengan sumbu pisau paralel terhadap permukaan benda

TEKNIK PEMESINAN SMKN 1 BATAM Teknik Pemesinan Frais XII

2. Model : Inquiry learning (Pembelajaran inkuiri)

3. Metode : Ceramah, diskusi, dan inkuiri

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-19 s.d. 26

Pendahuluan (30 Menit)

1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan diawali berdoa, menanyakan

kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar

2. Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik memahami pengefraisan alur melingkar dan alur spiral

3. Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang telah dipelajari oleh peserta didik yang berhubungan dengan materi baru yang

akan dipelajari

4. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai pengefraisan alur melingkar dan alur spiral

5. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

6. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses pembelajaran

7. Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik

Kegiatan Inti (210 Menit)

Mengamati:

1. Guru meminta peserta didik mencermati masalah sehari-hari yang berkaitan dengan pengefraisan alur melingkar dan alur spiral

2. Guru memberikan penjelasan singkat tentang pengefraisan alur melingkar dan alur spiral, sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu

peserta didik

3. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar

lainnya secara bersahabat/komunikatif, jujur, kerja keras, dan tanggung jawab

4. Guru mengamati keterampilan peserta didik dalam mengamati pengefraisan alur melingkar dan alur spiral

Menanya:

1. Guru memotivasi, mendorong kreativitas dalam bentuk bertanya, memberi gagasan yang menarik dan menantang untuk didalami

2. Guru membahas dan diskusi mempertanyakan tentang masalah yang berkaitan dengan pengefraisan alur melingkar dan alur spiral

Mengumpulkan Informasi:

1. Guru membimbing peserta didik untuk menggali informasi tentang masalah yang berkaitan dengan pengefraisan alur melingkar dan

alur spiral

2. Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi dan mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang sudah disusun dan

mengerjakan Latihan dan Kegiatan di buku Teknik Pemesinan Frais XII dan mencari sumber belajar lain

3. Guru dapat menyediakan sumber belajar buku Teknik Pemesinan Frais XII dan referensi lain

4. Guru dapat menjadi sumber belajar bagi peserta didik dengan memberikan konfirmasi atas jawaban peserta didik, atau menjelaskan

jawaban pertanyaan kelompok

5. Guru dapat menunjukkan sumber belajar lain yang dapat dijadikan referensi untuk menjawab pertanyaan

Mengasosiasi:

1. Guru membimbing peserta didik untuk menganalisis masalah tentang pengefraisan alur melingkar dan alur spiral

2. Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya

3. Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

Mengomunikasikan:

1. Menyajikan secara tertulis atau lisan hasil pembelajaran, apa yang telah dipelajari, keterampilan atau materi yang masih perlu

ditingkatkan, atau strategi atau konsep baru yang ditemukan berdasarkan apa yang dipelajari mengenai pengefraisan alur melingkar dan

alur spiral

2. Memberikan tanggapan hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk mengonfirmasi, sanggahan dan alasan, tambahan informasi, atau

melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya

3. Membuat rangkuman materi dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan

Penutup (30 Menit)

1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab klasikal dan mendorong peserta didik untuk

selalu bersyukur atas karunia Tuhan

2. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan

3. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil telaah individu maupun kelompok

4. Guru melakukan tes tertulis dengan menggunakan Uji Kompetensi atau soal yang disusun guru sesuai tujuan pembelajaran

5. Guru dapat meminta peserta didik untuk meningkatkan pemahamannya tentang konsep, prinsip atau teori yang telah dipelajari dari

buku-buku pelajaran yang relevan atau sumber informasi lainnya

6. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling, dan/atau

memberikan tugas, baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik

7. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

E. Alat, Media, dan Sumber Belajar

1. Alat : -

2. Media : - PowerPoint

3. Sumber belajar : - Buku paket

- Buku lain yang relevan

- BukuTeknik Pemesinan Frais XII

Page 10: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 11. surface millingProses frais datar/rata (dinamakan juga atau slab milling) adalah proses frais dengan sumbu pisau paralel terhadap permukaan benda

TEKNIK PEMESINAN SMKN 1 BATAM Teknik Pemesinan Frais XII

F. Penilaian

1. Teknik/jenis : kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio

2. Bentuk instrumen : pertanyaan lisan, tes tertulis, dan pengamatan sikap

3. Pedoman penskoran :

Penilaian Sikap

No. Aspek yang Dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian Instrumen Penilaian Keterangan

1. Bersahabat/komunikatif Pengamatan Proses Lembar pengamatan

2. Jujur Pengamatan Proses Lembar pengamatan

3. Kerja keras Pengamatan Proses Lembar pengamatan

4. Tanggung jawab Pengamatan Proses Lembar pengamatan

Keterangan:

1. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas

2. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan

belum ajeg/konsisten

3. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai

ajeg/konsisten

4. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan

ajeg/konsisten

Penilaian Hasil

Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian Instrumen

1. Memahami dan menjelaskan pengefraisan alur melingkar menggunakan rotary table

2. Memahami dan menganalisis pengefraisan alur melingkar menggunakan rotary table

3. Memahami dan menerapkan prosedur teknik

mengefrais alur spiral

4. Memahami dan merancang pembuatan alur melingkar menggunakan rotary table

5. Memahami dan menentukan pembuatan alur melingkar menggunakan rotary table

6. Memahami dan membuat alur spiral

Tes tertulis

Uraian

1. Apakah yang menjadi ciri khas dari cutter

heavy duty endmill?

2. Sebutkan langkah-langkah dalam memasang

arbor!

3. Bagaimanakah cara memasang benda kerja

dengan ragum?

4. Sebutkan kegunaan dari ragum dalam

pengefraisan alur melingkar!

5. Mengapa dengan bantuan meja putar proses

penyayatan bidang-bidang benda kerja bisa

lebih cepat?

Mengetahui

Kepala SMK Negeri 1 Batam

Batam, 26 Juni 2019

Guru Mata Pelajaran

Lea Lindrawijaya Suroso, M.Pd

NIP. 19690124 199503 2 005

Doni Permana, S.Pd

Page 11: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 11. surface millingProses frais datar/rata (dinamakan juga atau slab milling) adalah proses frais dengan sumbu pisau paralel terhadap permukaan benda

TEKNIK PEMESINAN SMKN 1 BATAM Teknik Pemesinan Frais XII

Kompetensi Inti : - Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

- Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,

damai), bertanggung jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,

pembiasaan, dan pengondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

- Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional

dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Pemesinan pada tingkat teknis, spesifik,

detail, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam

konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat

nasional, regional, dan internasional

- Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta

memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik Pemesinan

Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar

kompetensi kerja

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,

kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami

dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu

melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

Kompetensi Dasar : - Mengevaluasi pemotongan alur menggunakan slide mill

- Menerapkan pemotongan menggunakan slot mill

- Menerapkan pemotongan chamfer

- Membuat alur pada benda kerja menggunakan slide mill

- Membuat alur bentuk T pada mesin frais menggunakan slot mill

- Membuat chamfer benda kerja menggunakan angle cutter 45o

Indikator : - Memahami dan mengevaluasi pemotongan alur menggunakan slide mill

- Memahami dan menerapkan pemotongan menggunakan slot mill

- Memahami dan menerapkan pemotongan chamfer

- Memahami dan membuat alur pada benda kerja menggunakan slide mill

- Memahami dan membuat alur bentuk T pada mesin frais menggunakan slot mill

- Memahami dan membuat chamfer benda kerja menggunakan angle cutter 45o

Alokasi Waktu : 48 jam pelajaran (8 x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran - Peserta didik dapat memahami dan mengevaluasi pemotongan alur menggunakan slide mill - Peserta didik dapat memahami dan menerapkan pemotongan menggunakan slot mill - Peserta didik dapat memahami dan menerapkan pemotongan chamfer

- Peserta didik dapat memahami dan membuat alur pada benda kerja menggunakan slide mill - Peserta didik dapat memahami dan membuat alur bentuk T pada mesin frais menggunakan slot mill - Peserta didik dapat memahami dan membuat chamfer benda kerja menggunakan angle cutter 45°

Karakter peserta didik yang diharapkan:

- Bersahabat/komunikatif, jujur, dan kreatif

B. Materi Pembelajaran Pemotongan alur dan chamfer

Pertemuan Ke-27 s.d. 34

1. Proses pengefraisan alur-T, hanya dapat dilakukan jika bidang yang akan dibuat alur-T sebelumnya sudah terdapat alur lurus pada jalur

sumbu yang sama.

2. Pembuatan alur-T pada sebuah komponen mesin, pada umumnya berfungsi untuk menempatkan mur-T yang akan digunakan untuk

melakukan pengikatan sebuah alat atau benda kerja. 3. Pada proses pengefrasian alur-T, jenis alat potong yang digunakan, yaitu pisau jari (endmill cutter) digunakan untuk mengawali

pembuatan alur tegak lurus dan pisau alur-T (T-slot milling cutter) digunakan untuk membuat alur-T.

4. Chamfering adalah proses pembuatan benda kerja untuk membuat chamfer atau untuk menumpulkan benda kerja dengan sudut tertentu

sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4

Mata Pelajaran : Teknik Pemesinan Frais Kelas/Semester : XII Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 BATAM

Page 12: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 11. surface millingProses frais datar/rata (dinamakan juga atau slab milling) adalah proses frais dengan sumbu pisau paralel terhadap permukaan benda

TEKNIK PEMESINAN SMKN 1 BATAM Teknik Pemesinan Frais XII

C. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik 2. Model : Inquiry learning (Pembelajaran inkuiri)

3. Metode : Ceramah, diskusi, dan inkuiri

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-27 s.d. 34

Pendahuluan (30 Menit)

1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan diawali berdoa, menanyakan

kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar 2. Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik memahami tentang pemotongan alur dan chamfer

3. Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang telah dipelajari oleh peserta didik yang berhubungan dengan materi baru yang

akan dipelajari 4. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai pemotongan alur dan chamfer

5. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

6. Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses pembelajaran

7. Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik

Kegiatan Inti (210 Menit)

Mengamati: 1. Guru meminta peserta didik mencermati masalah yang berkaitan dengan pemotongan alur dan chamfer

2. Guru memberikan penjelasan tentang pemotongan alur dan chamfer, sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik

3. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar

lainnya secara bersahabat/komunikatif, jujur, dan kreatif 4. Guru mengamati keterampilan peserta didik dalam mengamati pemotongan alur dan chamfer

Menanya:

1. Guru memotivasi, mendorong kreativitas dalam bentuk bertanya, memberi gagasan yang menarik dan menantang untuk didalami 2. Guru membahas dan diskusi mempertanyakan tentang masalah yang berkaitan dengan pemotongan alur dan chamfer

Mengumpulkan Informasi: 1. Guru membimbing peserta didik untuk menggali informasi tentang masalah yang berkaitan dengan pemotongan alur dan chamfer

2. Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi dan mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang sudah disusun dan

mengerjakan Latihan dan Kegiatan di buku Teknik Pemesinan Frais XII dan mencari sumber belajar lain

3. Guru dapat menyediakan sumber belajar buku Teknik Pemesinan Frais XII dan referensi lain

4. Guru dapat menjadi sumber belajar bagi peserta didik dengan memberikan konfirmasi atas jawaban peserta didik, atau menjelaskan

jawaban pertanyaan kelompok

5. Guru dapat menunjukkan sumber belajar lain yang dapat dijadikan referensi untuk menjawab pertanyaan

Mengasosiasi: 1. Guru membimbing peserta didik untuk menganalisis pemotongan alur dan chamfer

2. Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya

3. Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

Mengomunikasikan:

1. Menyajikan secara tertulis atau lisan hasil pembelajaran, apa yang telah dipelajari, keterampilan atau materi yang masih perlu ditingkatkan, atau strategi atau konsep baru yang ditemukan berdasarkan apa yang dipelajari mengenai pemotongan alur dan chamfer

2. Memberikan tanggapan hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk mengonfirmasi, sanggahan dan alasan, tambahan informasi, atau

melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya

3. Membuat rangkuman materi dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan

Penutup (30 Menit)

1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab klasikal dan mendorong peserta didik untuk

selalu bersyukur atas karunia Tuhan

2. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan

3. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil telaah individu maupun kelompok

4. Guru melakukan tes tertulis dengan menggunakan Uji Kompetensi atau soal yang disusun guru sesuai tujuan pembelajaran

5. Guru dapat meminta peserta didik untuk meningkatkan pemahamannya tentang konsep, prinsip atau teori yang telah dipelajari dari

buku-buku pelajaran yang relevan atau sumber informasi lainnya

6. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling, dan/atau

memberikan tugas, baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik

7. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

E. Alat, Media, dan Sumber Belajar

1. Alat : -

2. Media : - PowerPoint

3. Sumber belajar : - Buku paket

- Buku lain yang relevan

- BukuTeknik Pemesinan Frais XII

F. Penilaian

1. Teknik/jenis : kuis, tugas individu/kelompok, unjuk kerja, dan portofolio

2. Bentuk instrumen : pertanyaan lisan, tes tertulis, dan pengamatan sikap

Page 13: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 11. surface millingProses frais datar/rata (dinamakan juga atau slab milling) adalah proses frais dengan sumbu pisau paralel terhadap permukaan benda

TEKNIK PEMESINAN SMKN 1 BATAM Teknik Pemesinan Frais XII

3. Pedoman penskoran :

Penilaian Sikap

No. Aspek yang Dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian Instrumen Penilaian Keterangan

1. Bersahabat/komunikatif Pengamatan Proses Lembar pengamatan

2. Jujur Pengamatan Proses Lembar pengamatan

3. Kreatif Pengamatan Proses Lembar pengamatan

Keterangan:

1. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas

2. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan

belum ajeg/konsisten

3. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai

ajeg/konsisten

4. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan

ajeg/konsisten

Penilaian Hasil

Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian Instrumen

1. Memahami dan mengevaluasi pemotongan alur menggunakan slide mill

2. Memahami dan menerapkan pemotongan menggunakan slot mill

3. Memahami dan menerapkan pemotongan

chamfer

4. Memahami dan membuat alur pada benda kerja menggunakan slide mill

5. Memahami dan membuat alur bentuk T pada mesin frais menggunakan slot mill

6. Memahami dan membuat chamfer benda kerja

menggunakan angle cutter 45o

Tes tertulis

Uraian

1. Sebutkan beberapa persiapan yang harus

dilakukan sebelum melakukan pengefraisan

alur!

2. Bagaimanakah cara memilih ragum yang

sesuai dengan tinggi badan Anda?

3. Bagaimanakah cara menjepit benda kerja pada

ragum? 4. Bagaimanakah cara pemasangan fixture chuck

pada benda kerja?

5. Apa yang harus dilakukan sebelum melakukan

pengefraisan alur-T?

Mengetahui

Kepala SMK Negeri 1 Batam

Batam, 26 Juni 2019

Guru Mata Pelajaran

Lea Lindrawijaya Suroso, M.Pd

NIP. 19690124 199503 2 005

Doni Permana, S.Pd