Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RENCANA KERJATAHUN 2017
DINAS PERDAGANGAN DANPERINDUSTRIANKABUPATEN BANDUNGJl. Raya Soreang Km. 17 Telp. (022) 5894558Soreang 40912
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... i
BAB I P E N D A H U L U A N...........................................................................................................1
I.1. LATAR BELAKANG............................................................................................................1
I.2. LANDASAN HUKUM..........................................................................................................4
I.3. MAKSUD DAN TUJUAN ....................................................................................................6
I.4. SISTEMATIKA .....................................................................................................................6
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU............................................9
II.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN
RENSTRASKPD ....................................................................................................................9
II.2. ANALISIS KINERJA PELAYANAN SKPD .....................................................................21
II.2.2. TUGAS POKOK..............................................................................................................24
II.2.3 FUNGSI............................................................................................................................34
II.3. ISU – ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD...............34
II.3.1. IDENTIFIKASI MASALAH ...........................................................................................35
II.3.2. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS ............................................................................38
II.4. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD.....................................................38
II.5. PENELAAHAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN MASYARAKAT ................47
BAB III TUJUAN, SASARAN DAN PROGRAM KEGIATAN ......................................................58
III.1.TELAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL........................................................58
III.2. TUJUAN DAN SASARAN RENJA SKPD ..........................................................................61
III.3. PROGRAM DAN KEGIATAN.............................................................................................63
BAB IV P E N U T U P ......................................................................................................................65
LAMPIRAN
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
1Rencana Kerja Tahun 2017
BAB I
P E N D A H U L U A N
I.1. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan pasal 7 UU Nomor 25 tahun 2004 mewajibkan setiap SKPD membuat dan
memiliki Rencana Kerja (RENJA) SKPD, yang disusun dengan berpedoman kepada Renstra
SKPD dan mengacu kepada Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya di sebut
RKPD, merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.Penyusunan RKPD merupakan pelaksanaan dari
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 serta Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah.
Rencana Kerja (RENJA) mempunyai fungsi penting dalam sistem perencanaan daerah,
karena RENJA menerjemahkan perencanan strategis jangka menengah (RPJMD dan Renstra
SKPD) ke dalam rencana dan program, RENJA menjembatani sinkronisasi dan harmonisasi
Rencana Strategis (RENSTRA) ke dalam langkah-langkah tahunan yang lebih terukur.
Renja SKPD merupakan salah satu instrumen untuk evaluasi pelaksanaan
program/kegiatan Instansi untuk mengetahui sejauh mana capaian kinerja yang tercatum
dalam Rencana Kinerja Tahunan sebagai wujud dari kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
pada tahun 2016 ini merupakan tahun awal dari pencapaian tujuan dan sasaran yang akan
ditetapkan dalam Perencanaan Strategis (Renstra).
Proses penyusunan RENJA didasarkan pada penjaringan aspirasi yang diformulasikan
melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahunan dan
memperhatikan hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan Daerah pada tahun sebelumnya.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
2Rencana Kerja Tahun 2017
Adapun Bagan Alir Tahapan Penyusunan Rencana kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah sebagimana tercantum dalam gambar
dibawah.
Bagan Alir Tahapan Penyusunan Renja
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
3Rencana Kerja Tahun 2017
Rencana Kerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung tahun 2017,
merupakan rencana pembangunan tahunan yang pada dasarnya disusun untuk mewujudkan
Visi Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 yaitu :
Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kondisi dan
permasalahan yang ada serta tantangan ke depan, dan memperhitungkan peluang yang
dimiliki, maka maksud dari pokok-pokok visi tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel. 1.1 Visi dan Misi Kepala Daerah 2016-2021
VISI POKOK-POKOK VISI PENJELASAN POKOK- POKOK VISI
“Memantapkan
Kabupaten Bandung
yang Maju, Mandiri
dan Berdaya Saing,
melalui Tata Kelola
Pemerintahan yang
Baik dan Sinergi
Pembangunan
Perdesaan,
Berlandaskan Religius,
Kultural dan
Berwawasan
Lingkungan”
Maju
Kondisi Kabupaten Bandung yang unggul yang
didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki
intelektualitas tinggi, memiliki moral yang baik,
kreatif, dan inovatif sehingga membentuk
masyarakat yang produktif serta dikung oleh kondisi
lingkungan yang lestari yang dapat mendukung
terselenggaranya berbagai aktivitas yang sejalan
untuk mencapai kemajuan daerah.
Mandiri
Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang
mampu memenuhi kebutuhan sendiri, untuk lebih
maju serta mampu mewujudkan kehidupan yang
sejajar dan sederajat dengan daerah lain yang telah
maju, dengan mengandalkan potensi dan
kemampuan yang dimiliki.
Berdayasaing
Kondisi Kabupaten Bandung yang didukung oleh
perekonomian yang kompetitif melalui
pengembangan ekonomi kreatif dan pembangunan
infrastruktur penunjang dengan ditunjang oleh
kondisi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk
menempatkan diri unggul dalam kontek sektoral,
“Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri danBerdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan
Sinergi Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kulturaldan Berwawasan Lingkungan”
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
4Rencana Kerja Tahun 2017
VISI POKOK-POKOK VISI PENJELASAN POKOK- POKOK VISI
mampu membuka diri terhadap tindak inovatif untuk
memperoleh keuntungan dari persaingan, baik pada
tingkat regional, nasional dan internasional.
Tata Kelola
Pemerintahan
yang Baik
Kondisi Penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten
Bandung yang dilakukan secara bersama- sama
antara Pemerintah, Masyarakat dan Swasta, dan
bertanggungjawab, dengan menjaga sinergitas
interaksi yang bersifat konstruktif diantara tiga
dominan utama, yaitu pemerintah, swasta dan
masayrakat, dengan mempertimbangkan efisiensi,
efektivitas, partisipatif yang berlandaskan hukum,
menjunjung tinggi keadilan, demokrasi, transparan,
responsif serta berorientasi pada konsensus,
kesetaraan dan akuntabel.
Sinergi
Pembangunan
Perdesaan
Kondisi pelaksanaan pembangunan pembangunan
perdesaan di Kabupaten Bandung yang melibatkan
seluruh pemangku kepentingan dan menyeluruh
dalam berbagai aspek pembangunan, dengan
memperhatikan peningkatkan kualitas SDM
kelembagaan perdesaan, peningkatan ketersediaan
infrastruktur perdesaan, penyediaan sistem
transportasi perdesaan yang memadai , pemenuhan
kebutuhan pangan masyarakat serta pemberdayaan
masyarakat perdesaan.
Religius
Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang
memiliki nilai- nilai, norma, semangat dan kaidah
agama, yang harus menjiwai, mewarnai dan menjadi
ruh atau pedoman bagi seluruh aktivitas kehidupan,
termasuk penyelenggaraan pemerintahan dan
pelaksanaan pemangunan, dengan menjunjung
tinggi toleransi dan kerukunan hidup beragama.
KulturalKondisi masyarakat Kabupaten Bandun yang
memiliki nilai- nilai budaya sunda yang baik, melekat
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
5Rencana Kerja Tahun 2017
VISI POKOK-POKOK VISI PENJELASAN POKOK- POKOK VISI
dan menjadi jati diri, yang harus terus tumbuh dan
berkembang seiring dengan laju pembangunan, serta
menjadi perekat bagi keselarasan dan kestabilan
sosial. Pengembangan budaya sunda tersebut
dilakukan dengan tetap menghargai pluralitas
kehidupan masayrakat secara proporsional.
Berwawasan
Lingkungan
Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung memiliki
pengertian dan kepedulian yang tinggi terhadap
keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan yang
didasari oleh kesadaran akan fungsi strategis
lingkungan terhadap keberlangsungan hidup
manusia. Daya dukung dan kualitas lingkungan, harus
menjadi acuan utama segala aktivitas pembangunan,
agar tercipta tatanan kehidupan yang seimbang,
nyaman dan berkelanjutan.
Dari penjabaran visi dan misi di atas, misi ke 5 (lima) yaitu: “Menciptakan Pembangunan
Ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif”, merupakan visi yang menjadi amanat bagi
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya, karena dalam misi tersebut menyangkut bagimana menciptakan
pembangunan ekonomi ini sejalan dengan pokok visi pembangunan Kabupaten Bandung
untuk menciptakan “Perekonomian yang Berdaya Saing”. Adapun sasaran serta strategi dan
arah kebijakan dirumuskan sebagai berikut :
Tabel 3.2 Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan dalam RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 terkait
Urusan Perindustrian dan Perdagangan
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1. Meningkatnyatransaksi padasektorperdagangandan jasa diKabupatenBandung
1. Mengembangkanaglomerasi perdagangan
1. Pengembangan sentra perdagangan danpergudangan
2. Pengembangan pemberdayaan danpeningkatan kualitas pengelolaan pasarrakyat
3. Penataan dan pemberdayaan PKL
2. Meningkatkan EfisiensiDistribusi Dan
1. Meningkatkan pengawasan Barangdan/atau Jasa yang diperdagangkan
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
6Rencana Kerja Tahun 2017
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Perdagangan DalamNegeri Dan Luar Negeri
2. Pengendalian ketersediaan barangkebutuhan pokok dan atau barangpenting
3. Memperpendek jalur / rantai distribusi ,khususnya produk-produk pertaniandengan Meningkatkan kerjasama dankemitraan produsen dengan pedagangpasar
4. Peningkatan Penggunaan Produk DalamNegeri / P3DN
5. Peningkatan Perlindungan konsumen
3. Meningkatkan PangsaPasar dan MemperluasPemasaran Barang danJasa
1. Peningkatan branding, promosi danpemasaran produk
2. Pengembangan ukm ikm di wilayahpariwisata
3. Pengembangan E-Commerce
4. Peningkatan ekspor produk barang danjasa
5. Pengurangan Impor dengan UpayaPeningkatan Penggunaan Produk DalamNegeri
6. Pembentukan dan PengembanganKomite Promosi dan Pemasaran dalamwadah Bussiness Development Center
2. Meningkatkankapasitas,kapabilitas sertaproduktivitasUMKM-IKM dankualitas produkunggulan
1. Mengembangkan sentradan klasterpengembangan UMKMunggulan berbasis eknomikreatif
1. Pengembangan mesin dan peralatanIKM pada sentra dan klaster
2. Pengembangan jaringan dan kemitraanquadrohelix
3. Pengembangan komunitas danpenguatan kelembagaan
4. Peningkatan Pangsa Pasar dan perluasanpemasaran
2. Meningkatkan akumulasi,aksesibilitas dankemampuan permodalan
1. Peningkatan akses permodalan terutamamelalui koperasi
2. Penguatan permodalan koperasi melaluipenyertaan modal
3. Peningkatan keanggotaan koperasi darisektor pertanian, perdagangan danusaha kecil menengah
3. Meningkatkan SDM,Sarana Prasarana danImplementasi TeknologiSerta PengembanganSistem inovasi di bidangproduksi dan produk
1. Peningkatan penggunaan teknologitinggi serta teknologi pengolahan limbahdalam sektor industri
2. Meningkatkan jumlah kerjasama antarapemerintah dengan dunia usaha dalamsektor industri teknologi tinggi dan
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
7Rencana Kerja Tahun 2017
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
unggulan yang mampubersaing di pasarinternasional;
ramah lingkungan3. Mendorong perbaikan teknologi proses
produksi produk unggulan yang mampubersaing di pasar internasional;
4. Meningkatkankemampuan dan kualitasSDM pelaku usaha
1. Peningkatan kemampuan dan kualitasSDM pelaku usaha
5. Meningkatkan mutu,sertifikasi maupunstandarisasi mutu proses,produksi dan produkKUKM-IKM
1. Peningkatkan mutu pengelolaan(management), proses produksi UMKMdan IKM
2. Peningkatkan jaminan mutu produk-produk UMKM dan IKM
3. Pegembangan Desain dan Kemasanprodukproduk UKM dan IKM
4. Pengembangan Legailitas Hak Cipta
6. Pengembangan ciri khas/keunikan produk
1. Peningkatan pendampingan danpembinaan dalam mengembangkan cirikhas / keunikan produk
7. MengembangkanAgroindustri
1. Pengembangan regulasi dan kebijakanyang menunjang pertumbuhan industriolahan berbasis masyarakat.
Rencana Kerja (Renja) Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
Tahun 2018, akan dijadikan sebagai pedoman dan rujukan dalam melaksanakan program dan
kegiatan tahun 2018 sesuai Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung yang
tercantun dalam dokumen RKPD Tahun 2018, yang mengarah pada pencapaian sasaran-
sasaran pembangunan yang dalam penyusunannya juga memperhatikan program dan
kebijakan dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat yang
dilaksanakan di daerah.
I.2. LANDASAN HUKUM
Dasar Hukum penyusunan Rencana Kerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Kabupaten Bandung Tahun 2018 adalah sebagai berikut :
a. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
b. Undang – Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
8Rencana Kerja Tahun 2017
c. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Republik Indonesia Nomor 4421);
d. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah kedua dengan Undang –
Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
e. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4438);
f. Undang-undang Nomo 7 Tahun 2017 tentang Perdagangan;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2004 tentang Rancana Kerja Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4405);
h. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan
Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4576 );
i. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614 );
j. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah;
k. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4817 );
l. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan
Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern;
m. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014;
n. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pengembangan Daerah;
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
9Rencana Kerja Tahun 2017
o. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 tentang
Perubahan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 70 tahun 2013 tentang Pedoman
Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern;
p. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sisitem
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Barat Nomor 64);
q. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2004 tentang Transparansi dan
Partisipasi Dalam Penyelenggaraan Pemerintah di Kabupaten Bandung;
r. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2005 tentang Tatacara
Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah;
s. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bandung Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2011 Nomor 7);
t. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunana Daerah Kabupaten Bandung;
u. Peraturan Bupati Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Dinas Kabupaten Bandung (Berita Daerah Kabupaten Nomor 5);
v. Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata kerja
Lembaran Teknis Daerah Kabupaten Bandung (Berita Daerah Kabupaten Nomor 6);
w. Peraturan Bupati Nomor 23 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2017.
I.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
Tahun 2017 dimaksudkan menetapkan dan mendokumentasikan perencanaan untuk periode
1 (satu) tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan prioritas pembangunan
daerah yang menjadi tolak ukur kinerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten
Bandung selama Tahun 2017.
Sedangkan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Bandung adalah :
1. Mendiskripsikan tentang program-program prioritas yang akan dilaksanakan langsung
oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung;
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
10Rencana Kerja Tahun 2017
2. Menjabarkan rencana strategis Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten
Bandung Tahun 2016-2021 dalam rencana program dan kegiatan prioritas Tahun
Anggaran 2017. Sehingga program-program tersebut dapat terlaksana sesuai yang
diharapkan dengan menitikberatkan pada program-program prioritas;
3. Menjadi pedoman dalam melaksanakan seluruh program dan kegiatan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung pada Tahun Anggaran 2017;
4. Menjadi acuan bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun Anggaran 2017;
5. Mewujudkan efisiensi dan efektifitas dalam perencanaan alokasi sumber daya serta
produktifitas dalam rangka peningkatan kinerja.
I.4. SISTEMATIKA
BAB I PENDAHULUAN, pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan
rancangan Renja SKPD yang meliputi latar belakang, landasan hukum, maksud dan
tujuan serta sistematika penulisan, sehingga substansi pada bab–bab berikutnya
dapat dipahami dengan baik.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD,
memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD
tahun lalu (tahun n-2) dan perkiraan capaian tahun berjalan (tahun n-1),
mengacu pada APBD tahun berjalan yang seharusnya pada waktu
penyusunan Renja SKPD sudah disahkan. Selanjutnya dikaitkan dengan
pencapaian target Renstra SKPD berdasarkan realisasi program dan kegiatan
pelaksanaan Renja SKPD tahun-tahun sebelumnya.
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD, berisikan kajian terhadap capaian kinerja
pelayanan SKPD berdasarkan indikator kinerja yang sudah ditentukan dalam
SPM, maupun terhadap IKK sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.6 tahun
2008, dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007. Jika indikator yang
dikaji, disesuaikan dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD, serta
ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kinerja
pelayanan.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
11Rencana Kerja Tahun 2017
2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD, berisikan uraian
mengenai : Sejauh mana tingkat kinerja pelayanan SKPD dan hal kritis yang
terkait dengan pelayanan SKPD, Permasalahan dan hambatan yang dihadapi
dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi SKPD, Dampaknya terhadap
capaian visi dan misi kepala daerah, terhadap capaian program
nasional/internasional, seperti SPM dan MDGs (Millenium Development
Goalds), Tantangan dan peluang serta Formulasi isu-isu penting berupa
rekomendasi dan catatan yang strategis untuk ditindaklanjuti dalam
perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang direncanakan.
2.4. Review terhadap Rancangan Awal
Berisikan uraian mengenai: Proses yang dilakukan yaitu membandingkan
antara rancangan awal RKPD dengan hasil analisis kebutuhan. Penjelasan
mengenai alasan proses tersebut dilakukan. Penjelasan temuan-temuan
setelah proses tersebut dan catatan penting terhadap perbedaan dengan
rancangan awal RKPD, misalnya: terdapat rumusan program dan kegiatan
baru yang tidak terdapat di rancangan awal RKPD, atau program dan
kegiatan cocok namun besarannya berbeda. Lampirkan tabel berikut, yaitu
dari hasil pengerjaan di bagian C.1.5 (telaahan terhadap rancangan awal
RKPD)
2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat.
Dalam bagian ini diuraikan hasil kajian terhadap program/kegiatan yang
diusulkan para pemangku kepentingan, baik dari kelompok masyarakat
terkait langsung dengan pelayanan provinsi, LSM, asosiasi-asosiasi,
perguruan tinggi maupun dari SKPD Kabupaten/Kota yang langsung
ditujukan kepada SKPD maupun berdasarkan hasil pengumpulan informasi
SKPD dari penelitian lapangan dan pengamatan pelaksanaan Musrenbang
Kecamatan
BAB III TUJUAN, SASARAN DAN PROGRAM KEGIATAN
3.1. Telaahan terhadap kebijakan Nasional, telaahan terhadap kebijakan nasional
dan sebagaimana maksud, yaitu penelaahan yang menyangkut arah kebijakan
dan prioritas pembangunan nasional dan yang terkait dengan tugas pokok
dan fungsi SKPD
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
12Rencana Kerja Tahun 2017
3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD, perumusan tujuan dan sasaran didasarkan
atas rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD yang
dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra SKPD
3.3. Program dan Kegiatan, berisikan penjelasan mengenai : faktor-faktor yang
menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan program dan kegiatan,
rekapitulasi program dan kegiatan serta penjelasan jika rumusan program
dan kegiatan tidak sesuai dengan rancangan awal RKPD, baik jenis
program/kegiatan, pagu indikatif, maupun kombinasi keduanya
BAB IV PENUTUP, menguraikan tentang catatan penting yang perlu mendapat perhatian,
baik dalam rangka pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai
dengan kebutuhan, kaidah pelaksanaannya serta rencana tindak lanjut.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
13Rencana Kerja Tahun 2017
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
II.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA SKPD
Rencana Kerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandungadalah
penjabaran perencanaan tahunan dan Rencana Strategis Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Bandung. Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8
tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah, setiap dokumen perencanaan harus dievaluasi dalam
pelaksanaannya. Terkait dengan hal tersebut Rencana Kerja (RENJA) Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Bandung ini menyajikan dasar pengukuran kinerja kegiatan dan
pengukuran kinerja sasaran dari hasil apa yang telah diraih atau dilaksanakan selama tahun
2015 dan perkiraan target tahun 2016.
Penyusunan Renja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung Tahun
2017, memperhatikan beberapa unsur pokok sebagai mana berikut :
a. Masalah – masalah yang dihadapi saat ini
b. Sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya;
c. Tujuan yang dikehendaki dalam menyelesaikan permasalahanya;
d. Sasaran – sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya;
e. Kebijakan – kebijakan untuk melaksanakannya serta seksi pelaksana;
Penyusunan Renja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
Tahun 2017 juga memperhatikan hal – hal sebagai berikut :
a. Hasil evaluasi capaian kinerja tahun 2015 sebagai entry point dalam penyusunan
perencanaan kerja tahun anggaran 2017;
b. Memperhatikan keberlanjutan (sustainable development) untuk menjaga stabilitas dan
konsistensi pembangunan. Masalah – masalah yang dihadapi dan sumber daya yang akan
digunakan serta pengalokasiannya;
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
14Rencana Kerja Tahun 2017
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung ini melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya melalui beberapa Program sebagai berikut :
1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan.
Program Perlindungan konsumen dan Pengamanan Perdagangan dimaksudkan untuk
melakukan pengawasan peredaran barang dan jasa serta memberikan fasilitasi penyelesaian
permasalahan konsumen melalui kerjasama dengan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
(BPSK) Kabupaten Bandung serta melakukan tera ulang terhadap alat ukur dan tera untuk
memberikan kenyamanan dan keamana terhadap peredaran barang maupun jasa yang beredar
dipasaran. Program ini terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu : Koordinasi peningkatan hubungan
kerja dengan lembaga perlindungan konsumen, Fasilitasi penyelesaian permasalahan-
permasalahan pengaduan konsumen, Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa, dan
Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah.
Pada tahun 2015 program ini didukung dengan anggaran sebesar Rp.572.016.920,-
terealisasi sebesar Rp.366.188.000,- atau 64,02 persen. Sedangkan pada tahun 2016,
dianggarkan dana untuk Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
sebesar Rp. 500.000.000- .
Capaian Kinerja pada tahun 2015 ialah, Koordinasi hubungan kerja dengan Lembaga
Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat sebanyak 6 kali, fasilitasi penyelesaian sengketa
konsumen sebanyak 20 kasus, pengawasan peredaran barang dan jasa sebanyak 39 kali dan Tera
ulang alat UTTP di 10 pasar.
Adapun rincian tingkat pencapaian kinerja untuk Program Perlindungan Konsumen dan
Pengamanan Perdagangan dapat dilihat pada table dibawah ini :
No. Program/KegiatanIndikator Capaian Kinerja
Uraian Target Realisasi %
1
ProgramPerlindunganKonsumen danPengamananPerdagangan
Jumlah FasilitasiPenyelesaianSengketaKonsumen
40 23 57,50
2
Peningkatanpengawasanperedaran barangdan jasa
JumlahPengawasan danperedaran barangdan jasai
21 kali 21 kali 100
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
15Rencana Kerja Tahun 2017
2. Program Peningkatan dan Pengembangan Eksport.
Program Peningkatan dan Pengembangan Eksport bertujuan untuk meningkatkan
pertumbuhan nilai eksport di Kabupaten Bandung, dimana wilayah Kabupaten Bandung
merupakan wilayah kawasan industri pengolahan yang miliki peranan peranan penting dalam
memicu pertumbuhan PDRB di Kabupaten Bandung. Program ini terdiri dari berbagai kegiatan:
Sosialisasi kebijakan penyederhanaan prosedur dan dokumen ekspor dan impor, Pelatihan
Ekspor bagi IKM, UMKM dan Koperasi, Promosi dan Pengembangan Produk Potensi Eksport.
Pada tahun 2015 program ini didukung dengan anggaran sebesar Rp.498.6640.000,-
terealisasi sebesar Rp. 443.056.000 atau 88,85 persen. Sedangkan pada tahun 2016,
dianggarkan dana untuk Program Peningkatan dan Pengembangan Eksportsebesar Rp.
670.000.000,- .
Capaian Kinerja pada tahun 2015 ialah Sosialisasi kebijakan penyederhanaan prosedur
dan dokumen ekspor dan impor yang diikuti peserta sosialisasi sebanyak 30 orang dan kegiatan
Pelatihan Ekspor bagi IKM, UMKM dan Koperasi bertujuan untuk memberikan pelatihan bagi
para pelaku UMKM/IKM dan Koperasi yang sudah memiliki produk eksport dapat melakukan
pemasaran produknya ke luar negeri sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan nilai eksport.
Kegiatan ini diikuti oleh peserta sebanyak 30 orang.
Adapun tingkat pencapaian kinerja untuk Program Perlindungan Konsumen dan
Pengamanan Perdagangan dapat dilihat pada table dibawah ini :
No. Program/KegiatanIndikator Capaian Kinerja
Uraian Target Realisasi %
1Program Peningkatandan PengembanganEksport
NilaiPertumbuhanEksport ($)
839.557.648 820.972.744,55 97,78
Adapun pertumbuhan nilai eksport setiap bulanya pada tahun 2015 dapat dilihat padagrafik dibawah ini :
Gambar 2.1. Grafik Nilai Eksport
53.504.857,1860.493.586,65
77.757.962,13
58.941.344,7963.234.752,13
84.130.817,6079.487.178,52
64.858.131,50
87.095.976,68
57.734.550,22
70.677.403,6763.056.213,48
-
20.000.000,00
40.000.000,00
60.000.000,00
80.000.000,00
100.000.000,00
Januari Februari Maret AprilMei Juni Juli Agustus
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
16Rencana Kerja Tahun 2017
3. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri.
1. Kegiatan Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk.
Indikator dari pada kegiatan ini adalah persentase jumlah pengembangan pasar dan
distribusi barang/produk, sedangkan sasarannya adalah meningkatnya jumlah pasar dan
lancarnya distribusi barang. Yang mana pada tahun 2015 memiliki target kinerja 4 pasar.
Realisasi keuangan untuk kegiatan ini sebesar Rp. 8.997.771.550,- dari Anggaran Rp.
10.677.460.000,- atau sebesar 84,27 % dari total anggaran. Dengan Realisasi fisik
mencapai 100%
Adapun Subkegiatan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1) Perencanaan Pembangunan Pasar Margahayu
2) Pembangunan Pasar di Pasar Margahayu
3) Kajian Retribusi Pasar
4) Kajian AMDAL untuk Pasar Ciwidey
2. Kegiatan Pengambangan Kelembagaan dan Kerjasama Kemitraan.
Indikator Kinerja kegiatan ini adalah Jumlah Pameran Industri Kecil dan Menengah di
Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat dan Daerah lainnya. Dengan sasaran terlaksanya
Pameran di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat dan Daerah lainnya. Sedangkan
Target Kinerja adalah 2 Kali mengikuti pameran. Realisasi keuangan untuk kegiatan ini
sebesar Rp 478.824.000,- dari anggaran Rp 467.798.000,- atau sebesar 97,70 % dari total
anggaran.
Peruntukan penggunaan anggaran ini adalah digunakan untuk biaya keikutsertaan pameran
beserta biaya–biaya penunjang pameran yang lainnya. Untuk persentase realisasinya tidak
mencapai 100% dikarenakan ada efisiensi yang dapat dilakukan dalam pendanaan kegiatan
tersebut. Dalam rangka pemasaran hasil produksi pengusaha kecil dan menengah, Bidang
Perdagangan telah menginformasikan dan memfasilitasi para pengerajin untuk mengikuti
kegiatan pameran di tingkat Kabupaten, Provinsi maupun Nasional sehingga nantinya
diharapkan terjadi kontak dagang antara penjual dengan para pembeli baik dari dalam
maupun luar negeri.
3. Kegiatan Peningkatan Sistem Jaringan Informasi Perdagangan.
Anggaran untuk kegiatan ini pada tahun 2015 sebesar Rp. 81.935.000,- dengan realisasi
sebesar Rp. 72.875.000,- atau sebesar 88,94 %. Hasil yang dicapai kegiatan ini adalah
tersedianya data perkembangan harga bahan pokok dan barang strategis lainya dan
menjaga ketersediaan serta kelancaran distribusi barang bahan pokok masyarakat di
pasaran sebagai upaya menekan laju inflasi daerah.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
17Rencana Kerja Tahun 2017
4. Kegiatan Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri bagi
masyarakat Kabupaten Bandung melalui kegiatan sosialisasi penggunaan produk dalam
negeri yang ditujukan bagi pemuda dan anak sekolah SMP dan SMA di Kabupaten
Bandung. Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 60.730.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 60.730.000,-. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 3 kali diikuti peserta sebanyak 120
Orang.
5. Kegiatan Pengembangan Distribusi dan Promosi Barang Produk
Anggaran kegiatan ini tahun 2015 sebesar Rp. 259.307.000,- terealisasi sebesar
Rp.241.340.000.- atau 93.07 persen. Anggaran itu digunakan untuk pelaksanaan [roduk
UMKM event pameran tingkat Kabupaten dan tingkat Provinsi dan Nasional sebanyak 5
kali kegiatan.
4. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan merupakan program yang bertujuan
untuk meningkatkan disiplin bagi pedagang kaki lima dan asongan serta penataan sarana dan
tempat berdagang pedagan kaki lima dan asongan. Program ini didukung oleh berbagai
kegiatan yaitu : Kegiatan penyuluhan peningkatan disiplin pedagang kaki lima dan asongan, dan
penataan tempat berusahaa bagi pedagang kaki lima. Pada tahun 2015 program ini didukung
anggaran sebesar Rp. 295.600.000,- tersealisasi sebesar Rp. 287.692.500,-. Sedangkan pada
tauhn 2016, dianggarkan dana untuk Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
sebesar Rp. 255.000.000,-.
Capaian Kinerja pada tahun 2015 Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan ialah kegiatan
penyuluhan peningkatan disiplin pedagang kaki lima dan asongan peserta sebanyak 70 orang
dan penataan tempat berusaha bagi pedagang kaki lima dan asongan di 2 desa di Kecamatan
Ciwidey.
5. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi.
Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi nerupakan program yang bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kapasitas produksi bagi para pelaku IKM
dengan mengenalkan penerapan teknologi tepat guna sebagai alat pendukung dalam
meningkatkan kapasitas produksinya.
Program ini didukung oleh berbagai kegiatan yaitu: Pengembangan Sistem Inovasi Teknologi
Industri, Penguatan Kemampuan Industri Berbasis Teknologi, Penguatan Kemampuan Industri
Berbasis Teknologi, Pengembangan Industri Kreatif berbasis Fashion dan Pengembangan
Industri Kreatif Bebasis Kerajinan. Pada tahun 2015 program ini didukung dengan anggaran
sebesar Rp. 681.865.000,- terealisasi sebesar Rp. 673.276.600,- atau 98 persen.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
18Rencana Kerja Tahun 2017
Sedangkan pada tahun 2016, dianggarkan dana untuk Program Peningkatan Kapasitas Iptek
Sistem Produksi sebesar Rp.1.356.537.500,-. Capaian Kinerja pada tahun 2015 ialah
Pengembangan sistem inovasi teknologi industri dalam upaya pelatihan dan pengembangan
mutu desain teknologi kemasan bagi IKM untuk Meningkatkan posisi tawar dan daya saing
produk unggulan daerah yang diikuti peserta sosialisasi sebanyak 600 orang. Kegiatan
Penguatan Kemampuan Industri Berbasis Teknologi kegiatan ini diikuti oleh peserta sebanyak
120 orang. Kegiatan Pengembangan Industri Kreatif berbasis Fashion ialah kegiatan Pembinaan
dan pelatihan pengembangan industri kreatif berbasisi fashion untuk meningkatkan posisi tawar
dan daya saing produk unggulan daerah yang diikuti oleh peserta sebanyak 100 orang.
6. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri.
Yang mana sasaran dari pada kegiatan ini adalah: Meningkatnya kualitas teknologi IKM di
Kabupaten Bandung, dengan Indikator Kinerja adalah jumlah IKM yang mendapat Pembinaan
Teknologi Industri dengan target Kinerja 420 IKM. Adapun Sumber Dana kegiatan ini adalah
dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bandung dengan Pagu Anggaran
sebesar Rp 233.540.000,-. dan realisasinya adalah Rp 232.340.000,-. Kegiatan ini diarahkan pada
upaya pemanfaatan teknologi dibidang produksi dan Sosialisasi GMP dan AMT bagi pelaku
IKM, dengan demikian diharapkan terjadi peningkatan mutu, produktivitas/efisiensi maupun
diversifikasi produk industri.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
19Rencana Kerja Tahun 2017
Tabel Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD dan PencapaianRenstra SKPD s.d Tahun 2015
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
21Rencana Kerja Tahun 2017
Dari Tabel Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD dan Pencapaian Renstra SKPD
Tahun 2011-2015 di atas dapat kita lihat bahwa tidak semua program yang telah direncanakan dalam
Renstra terealisasi. Keterbatasan anggaran mengakibatkan Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Kabupaten Bandung tidak bisa melaksanakan semua program kerja yang telah direncanakan. Sehingga
banyak program kegiatan yang telah disusun dalam Rencana Kerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Kabupaten Bandung tidak dapat direalisasikan karena adanya efesiensi anggaran yang mengakibatkan
pencapaian kinerja terhadap Renstra SKPD tidak maksimal.
Seiring dengan telah berakhirnya masa Renstra 2011-2015, maka pada tahun 2016 telah disusun
Renstra baru yaitu Renstra periode 2016-2017. Untuk mendorong peningkatan pencapaian kinerja
terhadap Renstra SKPD Tahun 2016-2021 dalam upaya mewujudkan peningkatan Perekonomian
Kabupaten Bandung sejalan dengan arah kebijakan Ekonomi Daerah Kabupaten Bandung yang mengacu
pada misi Kepala Daerah, misi ke 5 (lima) yaitu: “Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki
keunggulan kompetitif”, merupakan visi yang menjadi amanat bagi Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Kabupaten Bandung dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, karena dalam misi tersebut
menyangkut bagimana menciptakan pembangunan ekonomi ini sejalan dengan pokok visi pembangunan
Kabupaten Bandung untuk menciptakan “Perekonomian yang Berdaya Saing”. Adapun sasaran serta
strategi dan arah kebijakan dirumuskan sebagai berikut :
Tabel .2.2 Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan dalam RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 terkait Urusan
Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1. Meningkatnyatransaksi padasektorperdagangandan jasa diKabupatenBandung
1. Mengembangkan aglomerasiperdagangan
1. Pengembangan sentra perdagangan danpergudangan
2. Pengembangan pemberdayaan danpeningkatan kualitas pengelolaan pasarrakyat
3. Penataan dan pemberdayaan PKL
2. Meningkatkan EfisiensiDistribusi Dan PerdaganganDalam Negeri Dan Luar Negeri
1. Meningkatkan pengawasan Barangdan/atau Jasa yang diperdagangkan
2. Pengendalian ketersediaan barangkebutuhan pokok dan atau barangpenting
3. Memperpendek jalur / rantai distribusi ,khususnya produk-produk pertaniandengan Meningkatkan kerjasama dankemitraan produsen dengan pedagangpasar
4. Peningkatan Penggunaan ProdukDalam Negeri / P3DN
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
22Rencana Kerja Tahun 2017
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
5. Peningkatan Perlindungan konsumen
3. Meningkatkan Pangsa Pasardan Memperluas PemasaranBarang dan Jasa
1. Peningkatan branding, promosi danpemasaran produk
2. Pengembangan ukm ikm di wilayahpariwisata
3. Pengembangan E-Commerce
4. Peningkatan ekspor produk barangdan jasa
5. Pengurangan Impor dengan UpayaPeningkatan Penggunaan ProdukDalam Negeri
6. Pembentukan dan PengembanganKomite Promosi dan Pemasaran dalamwadah Bussiness Development Center
2. Meningkatkankapasitas,kapabilitas sertaproduktivitasUMKM-IKM dankualitas produkunggulan
1. Mengembangkan sentra danklaster pengembangan UMKMunggulan berbasis eknomikreatif
1. Pengembangan mesin dan peralatanIKM pada sentra dan klaster UMKM
2. Pengembangan jaringan dankemitraan quadrohelix
3. Pengembangan komunitas danpenguatan kelembagaan
4. Peningkatan Pangsa Pasar danperluasan pemasaran
2. Meningkatkan akumulasi,aksesibilitas dan kemampuanpermodalan
1. Peningkatan akses permodalanterutama melalui koperasi
2. Penguatan permodalan koperasimelalui penyertaan modal
3. Peningkatan keanggotaan koperasidari sektor pertanian, perdagangandan usaha kecil menengah
3. Meningkatkan SDM, SaranaPrasarana dan ImplementasiTeknologi SertaPengembangan Sistem inovasidi bidang produksi dan produkunggulan yang mampubersaing di pasar internasional;
1. Peningkatan penggunaan teknologitinggi serta teknologi pengolahanlimbah dalam sektor industri
2. Meningkatkan jumlah kerjasama antarapemerintah dengan dunia usaha dalamsektor industri teknologi tinggi danramah lingkungan
3. Mendorong perbaikan teknologi prosesproduksi produk unggulan yangmampu bersaing di pasar internasional;
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
23Rencana Kerja Tahun 2017
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
4. Meningkatkan kemampuandan kualitas SDM pelaku usaha/ UKM / IKM
1. Peningkatan kemampuan dan kualitasSDM pelaku usaha / UKM / IKM
5. Meningkatkan mutu,sertifikasi maupun standarisasimutu proses, produksi danproduk KUKM-IKM
1. Peningkatkan mutu pengelolaan(management), proses produksiUMKM dan IKM
2. Peningkatkan jaminan mutu produk-produk UMKM dan IKM
3. Pegembangan Desain dan Kemasanprodukproduk UKM dan IKM
4. Pengembangan Legailitas Hak Cipta
6. Pengembangan ciri khas/keunikan produk
1. Peningkatan pendampingan danpembinaan dalam mengembangkanciri khas / keunikan produk
7. Mengembangkan Agroindustri
1. Pengembangan regulasi dan kebijakanyang menunjang pertumbuhan industriolahan berbasis masyarakat.
Upaya-upaya diatas merupakan program kegiatan prioritas yang terdapat pada Rencana Kerja
dan Rencana Strategis Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung. Sehingga diharapkan
pada tahun yang akan datang dapat meningkatkan anggaran program kegiatan Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Bandung sesuai dengan perecanaan kebutuhan, untuk meningkatan pencapaian
kinerja terhadap Renstra SKPD dalam upaya mewujudkan peningkatan Perekonomian Kabupaten
Bandung sejalan dengan arah kebijakan Ekonomi Daerah Kabupaten Bandung.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
24Rencana Kerja Tahun 2017
II.2. ANALISIS KINERJA PELAYANAN SKPD
Berisikan kajian terhadap capaian kinerja pelayanan SKPD berdasarkan indikator kinerja yang
sudah ditentukan dalam SPM, maupun terhadap IKK sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.6 tahun
2008, dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007.Disesuaikan dengan tugas dan fungsi masing-
masing SKPD, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kinerja pelayanan.
II.2.1 Struktur Organisasi
Berikut ini ialah Struktur Organisasi Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan
sesuai Perda Nomor 20 Tahun 2007 terdiri dari :
1. Kepala Dinas.
2. Sekretaris.
3. Bidang Industri Agro, Logam, Mesin dan Kimia.
- Seksi Logam, Mesin dan Alat Transportasi
- Seksi Tekstil, Produk Tekstil dan Aneka
- Seksi Kreatif dan Elektronika
4. Bidang Industri Agro
- Seksi Makanan dan Minuman
- Seksi Kima, Farmasi dan Obat Tradisional
- Seksi Hasil Hutan, Perkebunan dan Bahan Bangunan
5. Bidang Sarana Distribusi Perdagangan.
- Seksi Bina Usaha Perdagangan
- Seksi Pengembangan Sarana Distribusi
- Seksi Pengawasan Pengelolaan Sarana Distribusi
6. Bidang Perdagangan Dalam dan Luar Negeri.
- Seksi Perdagangan Dalam Negeri
- Seksi Perdagangan Luar Negeri
- Seksi Pengawasan Distribusi
7. Bidang Kemetrologian, Energi dan Sumberdaya Mineral.
- Seksi Standarisasi Kemetrologian
- Seksi Pengawasan dan Penyuluhan Kemetrologian
- Seksi Energi dan Sumberdaya Mineral
8. UPTD Pasar dan Metrologi Legal
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
25Rencana Kerja Tahun 2017
Diagram Struktur Organisasi
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
26Rencana Kerja Tahun 2017
II.2.2. Tugas Pokok
Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung, Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Bandung yang merupakan Pemisahan dari Dinas Koperasi, UKM,
Perindustrian dan Perdagangan serta pengabungan urusan energi dan sumberdaya mineral
dari Dinas Sumberdaya Air, Pertambangan dan Energi Kabupaten Bandung yang
bertanggung jawab dalam hal pembinaan dan pengembangan terhadap perindustrian dan
perdagangan di Kabupaten Bandung, mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis
dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang perindustrian dan perdagangan
serta urusan energi dan sumberdaya mineral yang meliputi pengembangan hasil industri
pertanian dan kehutanan dan industri logam, mesin dan kimia, industri aneka, sarana dan
pengembangan perdagangan, perdagangan dalam dan luar negeri, monitoring dan vealuasi
pemanfaatan energi dan sumberdaya mineral serta melaksanakan ketatausahaan Dinas.
Rincian Tugas Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung, maka tugas
pokok dan fungsi unsur-unsur Dinas yang bertanggung jawab dalam hal adalah sebagai
berikut:
1) Kepala Dinas
Mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan,
mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan
urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di
bidang yang bertanggung jawab dalam hal Fungsi Kepala Dinas yang bertanggung jawab
dalam hal adalah :
a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup
tugasnya.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2) Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang mempunyai tugas pokok memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan pelayanan
kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian, penyusunan program, pengelolaan
umum dan kepegawaian serta pengolahan keuangan.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
27Rencana Kerja Tahun 2017
Dalam melaksanakan tugas pokok, sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan
kesekretariatan.
b. Penetapan rumusan kebijakan koordinasi penyusunan program dan
penyelenggaraan terpadu.
c. Penetapan rumusan kebijakan pelayanan administratif Dinas.
d. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi umum dan
kerumahtanggaan.
e. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan kelembagaan dan ketatalaksanaan serta
hubungan masyarakat.
f. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian.
g. Penetapan rumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan.
h. Penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas Dinas.
i. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas
Dinas.
j. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyusunan dan penyampaian
bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Dinas.
k. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan.
l. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan.
m. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
n. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi /
lembaga atau pihak ke tiga di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan.
Sekretaris membawahkan:
a. Sub Bagian Penyusunan Program.
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Sub Bagian Keuangan.
3) Bidang Sarana Distribusi Perdagangan
Bidang Sarana Distribusi Perdagangan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang Sarana
Distribusi Perdagangan yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan
dan mengendalikan tugas-tugas di bidang sarana distribusi perdagangan yang meliputi
bina usaha perdagangan, pengembangan sarana distribusi, pengawasan pengelolaan
sarana distribusi;
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
28Rencana Kerja Tahun 2017
Dalam melaksanakan tugas dan pokok Kepala Bidang Sarana Distribusi
Perdagangan menyelengarakan fungsi :
a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan sarana distribusi
perdagangan.
b. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di sarana distribusi perdagangan.
c. Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang sarana distribusi perdagangan.
d. Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang sarana distribusi perdagangan.
e. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang sarana distribusi
perdagangan.
f. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan sarana distribusi perdagangan.
g. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan di bidang pengelolaan sarana distribusi
perdagangan.
h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
i. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi /
lembaga di bidang sarana distribusi perdagangan.
Bidang Pengembangan Usaha Koperasi, membawahkan:
a. Seksi Bina Usaha Perdagangan;
b. Seksi Pengembangan Sarana Distribusi;
c. Seksi Pengawasan Pengelolaan Sarana Distribusi.
4) Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dan Luar Negeri
Bidang Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang. Kepala Bidang Dalam Negeri dan Luar Negeri mempunyai tugas pokok
memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan
perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri yang meliputi perdagangan dalam negeri,
perdagangan luar negeri, dan pengawasan distribusi perdagangan.
Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Perdagangan Dalam Negeri dan
Luar Negeri mempunyai fungsi :a) Penetapan penyusunan rencana dan program kerja perdagangan dalam dan luar
negeri.b) Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang perdagangan dalam dan luar
negeri.c) Pengkoordinasian perencanaan teknis dan pelaksanaan tugas di bidang
perdagangan dalam dan luar negeri.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
29Rencana Kerja Tahun 2017
d) Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang perdagangan dalam dan luar
negeri.e) Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang perdagangan dalam dan
luar negeri.f) Pelaporan pelaksanaan tugas di bidang perdagangan dalam dan luar negeri.g) Evaluasi pelaksanaan tugas di bidang perdagangan dalam dan luar negeri.h) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.i) Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi /
lembaga atau pihak ketiga di bidang perdagangan dalam dan luar negeri.
Bidang Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri membawahkan:
a) Seksi Perdagangan Dalam Negeri
b) Seksi Perdagangan Luar Negeri
c) Seksi Pengawasan Distribusi
5) Bidang Kemetrologian, Energi Dan Sumber Daya Mineral
Bidang Kemetrologian, Energi dan Sumber Daya Mineral dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang. Kepala Bidang Kemetrologian, Energi dan Sumber Daya Mineral
mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-
tugas di bidang kemetrologian dan sumber daya energi yang meliputi standardisasi
kemetrologian, pengawasan dan penyuluhan kemtrologian, dan sumber daya energi.
Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Kemetrologian, Energi dan Sumber Daya
Mineral mempunyai fungsi :
a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja Bidang Kemetrologian, Energi
dan Sumber Daya Mineral;
b. penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang Kemetrologian dan Sumber Daya
Energi;
c. pengkoordinasian perencanaan teknis dan pelaksanaan tugas di bidang
Kemetrologian dan Sumber Daya Energi;
d. perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang Kemetrologian dan Sumber Daya
Energi;
e. Perumusan kebijakan kemitraan dan kerjasama
f. pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang Kemetrologian dan
Sumber Daya Energi;
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
30Rencana Kerja Tahun 2017
g. pelaporan pelaksanaan tugas di bidang Kemetrologian dan Sumber Daya Energi;
h. evaluasi pelaksanaan tugas di bidang Kemetrologian dan Sumber Daya Energi;
i. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
j. pelaksanaan koordinasi / kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/ instansi dan
lembaga lainnya.
Bidang Kemetrologian dan Sumber Daya Energi membawahkan:
a) Seksi Standardisasi Kemetrologian
b) Seksi Pengawasan dan Penyuluhan
c) Seksi Sumber Daya Energi
6) UPTD Pasar
UPTD Pasar dipimpin oleh seorang Kepala UPTD. Kepala UPTD Pasar mempunyai tugas
pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan
pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang pengelolaan dan pengembangan pasar;
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala
UPTD Pasar menyelenggarakan fungsi :
a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan dan
pengembangan pasar;
b. perencanaan operasional kegiatan pengelolaan dan pengembangan pasar meliputi
pelaksanaan pemeliharaan kebersihan, kemanan dan ketertiban pasar;
c. pengawasan dan pengendalain pelaksanaan pemelihaan kebersihan, kemanan dan
ketertiban pasar;
d. pengawasan, pengendalian retribusi dan penyetoran hasil pungutan retribusi ke kas
daerah;
e. pengembangan kemitraan pengelolaan dan pengembangan pasar;
f. pelaksanaan pelaporan harga kebutuhan pokok masyarakat secara berkala;
g. pelaksaaan pengawasan terhadap toko modern dan pasar rakyat milik desa,
koperasi maupun sawasta/perorangan di wilayah binaannya;
h. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
i. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
j. pelaksanaan koordinasi pengelolaan dan pengembangan pasar dengan sub unit
kerja lain di lingkungan Dinas.
UPTD Pasar, membawahkan Sub Bagian Tata Usaha.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
31Rencana Kerja Tahun 2017
Sub Bagian Tata Usaha.
1. Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha;
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok menyusun dan
melaksanakan pengelolaan ketatausahaan UPTD di bidang pengelolaan dan
pengembangan pasar;
3. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini
Kepala Sub Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana operasional ketatausahaan pengelolaan dan
pengembangan pasar;
b. pelaksanaan pengelolaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, sarana dan
prasarana UPTD;
c. penyiapan bahan fasilitasi dan dukungan administrasi pengelolaan dan
pengembangan pasar;
d. pemberian dan penyusunan bahan pengelolaan administrasi kepegawaian
pengelolaan dan pengembangan pasar;
e. penatausahaan penarikan retribusi dan penyetoran hasil penarikan ke kas
daerah;
f. penatausahaan pelaporan harga kebutuhan pokok masyarakat secara berkala
g. pelaksanaan pembaharuan data pedagang pasar rakyat yang dikelola dan pasar
rakyat milik desa, koperasi, dan swasta/perorangan di wilayah binaan secara
berkala;
h. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
i. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
7) UPTD Metrologi Legal
UPTD Metrologi Legal dipimpin oleh seorang Kepala UPTD. Kepala UPTD Metrologi Legal
mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melaporkan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang metrology legal;
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala
UPTD Metrologi Legal menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana/program pembinaan, pelaksanaan, pengelolaan dan
pemeliharaan standar kerja;
b. pembinaan, pelaksanaan, pengelolaan dan pemeliharaan standar kerja;
c. pemeliharaan ketertelusuran standar kerja dan perlengkapannya;
d. penyiapan bahan fasilitasi dan dukungan administrasi metrologi legal;
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
32Rencana Kerja Tahun 2017
e. pelaksanaan pengelolaan, pemeliharaan dan bertanggung jawab terhadap
penggunaan cap tanda tera;
f. penyusunan rencana/program tera dan/atau tera ulang alat-alatukur, takar, timbang
dan perlengkapannya (UTTP);
g. pelaksanaan tera dan/atau tera ulang alat-alat ukur, takar, timbang dan
perlengkapannya (UTTP);
h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan tugas;
i. pelaksanaan penyuluhan, pengamatan, pengawasan dan penyidikan tindak pidana
di bidang metrologi legal. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar sesuai dengan tugas dan fungsinya;
j. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
k. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
Sub Bagian Tata Usaha.
Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha;
Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok menyusun dan
melaksanakan pengelolaan ketatausahaan UPTD di bidang metrologi legal;
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala Sub Bagian Tata
Usaha menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana operasional ketatausahaan metrologi legal;
b. pelaksanaan pengelolaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, sarana dan
prasarana UPTD;
c. pelaksanaan pembaharuan data potensi alat UTTP dan data tera serta tera
ulang secara berkala;
d. penyiapan bahan fasilitasi dan dukungan administrasi metrologi legal;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPTD sesuai dengan
bidang tugasnya;
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
33Rencana Kerja Tahun 2017
8) Bidang Industri Non Agro
Bidang Industri Agro mempunyai tugas pokok menyelenggarakan Pengkajian Bahan
Kebijakan Teknis dan penyelenggaraan Fasilitasi Industri Agro.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Industri Agro mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan kebijakan teknis pengembangan Industri Agro;
b. penyelengaraan fasilitasi pengembangan, pengendalian, pengawasan monitoring
dan evaluasi Industri Non Agro;
Rincian Tugas Bidang Industri Non Agro :
a. menyelenggarakan program kerja Bidang Industri Non Agro;
b. menyelenggarakan kebijakan dan pertimbangan teknis usaha industri, perlindungan
usaha industri, perencanaan program, teknologi, standardisasi, standard
kompetensi sumberdaya manusia, permodalan, kelembagaan, sarana dan
prasarana, informasi industri, pengawasan industri, monitoring, evaluasi dan
pelaporan pada jenis Industri Non Agro;
c. menyelenggarakan penyusunan bahan fasilitasi dan koordinasi, pembinaan dan
pengembangan, pengendalian dan pengawasan, monitoring dan evaluasi,
pengaturan teknis serta pelayanan umum Industri Non Agro, perlindungan usaha
industri, perencanaan dan program, teknologi, standardisasi, standard kompetensi
sumberdaya manusia, permodalan, lingkungan hidup, kelembagaan, sarana dan
prasarana, informasi industri, pengawasan industri, monitoring, evaluasi dan
pelaporan;
d. menyelenggarakan pertimbangan teknis perijinan usaha Industri Non Agro;
e. menyelenggarakan fasilitasi pembinaan dan pengembangan, pengendalian dan
pengawasan, monitoring dan evaluasi, pengaturan teknis dan pelayanan umum
serta pertimbangan teknis di bidang usaha Industri Non Agro , perlindungan usaha
industri, perencanaan dan program, teknologi, standardisasi, standard kompetensi
sumberdaya manusia, permodalan, kelembagaan, sarana dan prasarana, informasi
industri, pengawasan industri, monitoring, evaluasi dan pelaporan;
f. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;
g. menyelenggarakan koordinasi dengan Dinas dan unit kerja terkait;
h. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan Perintah pimpinanan.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
34Rencana Kerja Tahun 2017
Bidang Industri Non Agro, membawahkan :
a. Seksi Industri Logam, Mesin dan Alat Transpotasi
b. Seksi Industri Tekstil Produk Tekstil dan Aneka;
c. Seksi Industri Kreatif dan Elektronika.
9) Bidang Industri Agro
Bidang Industri Agro mempunyai tugas pokok Menyelenggarakan Pengkajian Bahan
Kebijakan Teknis dan penyelenggaraan Fasilitasi Industri Agro.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Industri Agro mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan kebijakan teknis pengembangan Industri Agro;
b. penyelengaraan fasilitasi pengembangan, pengendalian, pengawasan monitoring
dan evaluasi Industri Agro;
Rincian Tugas Bidang Industri Agro :
a. menyelenggarakan program kerja Bidang Industri Agro;
b. menyelenggarakan kebijakan dan pertimbangan teknis usaha industri, perlindungan
usaha industri, perencanaan program, teknologi, standardisasi, standard
kompetensi sumberdaya manusia, permodalan, kelembagaan, sarana dan
prasarana, informasi industri, pengawasan industri, monitoring, evaluasi dan
pelaporan pada jenis Industri Agro;
c. menyelenggarakan penyusunan bahan fasilitasi dan koordinasi, pembinaan dan
pengembangan, pengendalian dan pengawasan, monitoring dan evaluasi,
pengaturan teknis serta pelayanan umum Industri Agro, perlindungan usaha
industri, perencanaan dan program, teknologi, standardisasi, standard kompetensi
sumberdaya manusia, permodalan, lingkungan hidup, kelembagaan, sarana dan
prasarana, informasi industri, pengawasan industri, monitoring, evaluasi dan
pelaporan;
d. menyelenggarakan pertimbangan teknis perijinan usaha Industri Agro;
e. menyelenggarakan fasilitasi pembinaan dan pengembangan, pengendalian dan
pengawasan, monitoring dan evaluasi, pengaturan teknis dan pelayanan umum
serta pertimbangan teknis di bidang usaha Industri Agro, perlindungan usaha
industri, perencanaan dan program, teknologi, standardisasi, standard kompetensi
sumberdaya manusia, permodalan, kelembagaan, sarana dan prasarana, informasi
industri, pengawasan industri, monitoring, evaluasi dan pelaporan;
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
35Rencana Kerja Tahun 2017
f. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;
g. menyelenggarakan koordinasi dengan Dinas dan unit kerja terkait;
h. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan Perintah pimpinanan.
Bidang Industri Agro, membawahkan:
a. Seksi Industri Makanan, Minuman;
b. Seksi Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional;
c. Seksi Industri Hasil Hutan, Perkebunan dan Bahan Bangunan.
II.2.3 Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Dinas Perdagangan dan
Perindustrian mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan perumusan kebijaksanaan teknis operasional di bidang Perindustrian dan
Perdagangan yang meliputi pelayanan pengembangan, pembinaan dan
pengembangan hasil pertanian dan kehutanan dan logam, mesin kimia, aneka sarana
dan pengembangan perdagangan, perdagangan dalam dan luar negeri.
2. Pembinaan dan pelaksaan tugas di bidang Koperasi, UKM, Perindustrian dan
Perdagangan.
3. Pelaksana tugas lainya sesuai dengan tugas dan fungsinya.
II.3. ISU – ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD
Sejalan dengan konteks pembangunan di suatu daerah, maka daerah sebagai bagian
dari subsistem yang terintegrasi secara nasional juga memiliki kontribusi terhadap pola
pembangunan nasional. Menghadapi dinamika lingkungan strategis baik regional, nasional,
maupun global serta memperhatikan perencanaan sebagai alat manajerial untuk memelihara
keberlanjutan dan perbaikan kinerja lembaga, maka Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Kabupaten Bandung dalam mengemban tugas dan perannya harus memperhatikan isu-isu
strategis yang berkembang saat ini dan lima tahun ke depan.
Hal tersebut sejalan dengan amanat RPKD Kabupaten Bandung Tahun 2017, Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung melakukan orientasi dan pendekatan
yang digunakan dalam perencanaan dan koordinasi pembangunan sebagai upaya
mendukung tercapainya visi dan misi pemerintah daerah Kabupaten Bandung tahun 2016-
2021.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
36Rencana Kerja Tahun 2017
Berdasarkan pendekatan seperti diamanatkan dalam Undang-Undang No.25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta peluang dan ancaman yang
terkait dengan dinamika lingkungan strategis juga memperhatikan kekuatan dan kelemahan
lembaga/institusi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi, maka permasalahan dan isu-isu strategis
penyelenggaraan tugas fungsi menjadi rujukan penting dalam menentukan program dan
kegiatan yang diprioritaskan selama lima tahun ke depan.
Sejauh mana tingkat kinerja pelayanan SKPD dan hal kritis yang terkait dengan
pelayanan SKPD, Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas
dan fungsi SKPD, Dampaknya terhadap capaian visi dan misi kepala daerah, terhadap capaian
program nasional/internasional, seperti SPM dan MDGs (Millenium Development Goalds),
Tantangan dan peluang serta Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang
strategis untuk ditindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang
direncanakan.
II.3.1. Identifikasi Permasalahan
Dinas Perdagangan dan Perindustrian mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan
urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Perdagangan dan Perindustrian. Dalam
melaksanakan tugas dan fungsi tersebut terdapat beberapa permasalahan, antara lain:
Bidang Perdagangan
1. Belum terbangunnya sistem distribusi barang kebutuhan pokok dan strategis yang
efektif dan efisien.
Belum Optimalnya sistem distribusi barang kebutuhan pokok dan strategis yang efektif
dan efisien disebabkan karena belum memadainya sarana dan prasarana logistik, seperti
sarana transportasi (jalan, akses dan alat angkut), sarana pergudangan dan keterampilan
SDM. Permasalahan ini harus segera mendapatkan solusi, karena sistem distribusi bahan
pokok yang tidak strategis menyebabkan kelangkaan dan harga barang pokok yang
menjadi beragam.
2. Rendahnya kualitas sarana dan prasarana dagang pasar tradisional
Pasar berfungsi sebagai tempat yang penting dalam penyaluran barang. Sesuai dengan
perkembangan pembangunan, saat ini banyak hadir pusat perbelanjaan modern, agar
konsumen bisa berbelanja lebih efisien. Pembangunan pasar-pasar tradisional dilakukan
sebagai upaya mengikis pasar-pasar modern yang mulai membanjiri masyarakat. Saat ini
pasar tradisional dapat bersaing dengan pasar modern karena selain lengkap, harga
barang di pasar tradisional juga lebih terjangkau dibandingkan pasar modern. Untuk itu,
demi menarik minat beli masyarakat, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
37Rencana Kerja Tahun 2017
Bandung perlu meningkatkan kualitas sarana dan prasarana dagang di pasar tradisional.
Banyak pasar yang masih membutuhkan sarana prasarana yang memadai untuk
kenyamanan konsumen dan pedagang agar masyarakat mau membeli di pasar
tradisional.
3. Masih tingginya penggunaan barang impor yang relatif lebih terjangkau harganya.
Ketergantungan konsumen Indonesia terhadap produk impor masih tinggi dibandingkan
nilai ekpornya, padahal yang diharapkan adalah sebaliknya. Penyebab utama kondisi ini
adalah daya saing produk-produk dalam negeri yang terus melemah. Di dalam negeri
menjadi kalah bersaing dengan produk impor, apalagi diperburuk dengan banyaknya
produk impor ilegal. Di pasar internasional, produk tekstil dan produk tekstil (TPT) dan
produk kayu kalah bersaing dengan produk dari China dan negara ASEAN lainnya. Tujuan
dari peningkatan nilai ekspor adalah mengurangi ketergantungan konsumen dengan
produk luar negeri sehingga produk dalam negeri dapat bersaing dengan produk luar
negeri yang nantinya juga akan berdampak terhadap penerimaan devisa negara.
Penggunaan barang impor dapat disiasati dengan memproduksi di dalam negeri barang-
barang kebutuhan yang masih di impor. Indonesia memilki banyak potensi sumber daya
alam yang dijual dalam bentuk bahan mentah. Bahan mentah ini banyak di ekspor ke luar
negeri dan di impor kembali dalam bentuk barang setengah jadi maupun bahan jadi.
Untuk mengubah bahan mentah yang berpotensi menjadi bahan setengah jadi atau
barang jadi yang bernilai guna tentu bukan hal yang mudah. Diperlukan modal yang
cukup untuk mengolah bahan mentah menjadi bahan primer. Modal yang dimaksudkan
berasal dari investasi. Investasi memiliki korelasi positif terhadap ekspor dan impor.
Investasi akan mengakibatkan terjadinya impor barang modal dan bahan baku penolong,
dimana produk-produk ini sebagian besar digunakan untuk memproduksi produk untuk
keperluan di dalam negeri dan untuk keperluan ekspor. Selain itu, masih banyak kendala
dalam memproduksi barang-barang tersebut.
4. Perlindungan terhadap konsumen belum optimal
Konsumen pengguna barang dan jasa harus mendapat perlindungan. Perlindungan
terhadap konsumen belum optimal karena kurangnya pengawasan barang beredar, jasa
dan kemetrologian. Selain itu, penyebab lainnya, masih rendahnya pemahaman pelaku
usaha dan konsumen terhadap UU Perlindungan Konsumen, masih rendahnya kesadaran
pedagang untuk menera-ulangkan UTTP, banyaknya kasus-kasus yang merugikan
konsumen, membanjirnya produk impor yang tidak sesuai dengan ketentuan,
terbatasnya jumlah petugas di bidang pengawasan, jumlah LPKSM dan BPSK masih
terbatas, serta tempat pengaduan konsumen masih terbatas.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
38Rencana Kerja Tahun 2017
Bidang Industri
1. Belum optimalnya jejaring kemitraan usaha antara IKM dengan industri besar Jejaring
kemitraan usaha antara IKM dengan industri besar termasuk dalam Program Penataan
Struktur Industri. Sektor IKM (Industri Kecil dan Menengah) diharapkan menjadi mitra
bisnis bagi perusahaan besar. Namun kendala IKM untuk menjadi mitra bisnis bagi
perusahaan besar adalah kurang optimalnya IKM dalam memenuhi persyaratan teknis
maupun administrasi dan pasokan barang yang kurang kontinyu yang menyebabkan
keterlambatan produksi.
2. Belum optimalnya pengembangan Industri sesuai dengan tata ruang wilayah yang
berwawasan lingkungan dalam meningkatkan investasi industri
Peningkatan pembangunan industri hendaknya jangan sampai membawa akibat
rusaknya lingkungan hidup. Hal ini diatur oleh Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 24
Tahun 2009 tentang Kawasan Industri, akan mendorong pengembangan industri yang
berwawasan lingkungan serta akan memberikan daya tarik investasi industri. Belum
optimalnya pengembangan industri yang sesuai dengan tata ruang wilayah yang
berwawasan lingkungan disebabkan karena belum adanya program khusus yang fokus
terhadap peningkatan kualitas dan populasi industri.
3. Terbatasnya dukungan infrastruktur sarana prasarana layanan teknis dan kondisi mesin
yang sudah tua
Pelaku IKM harus selalu melakukan inovasi dan kreatif supaya mampu bersaing kendati
terkena dampak kebijakan dan permasalahan internal maupun eksternal. Peningkatan
sarana dan dalam rangka optimalisasi pelayanan teknis dilakukan melalui upaya
pengembangan dan penerapan hasil rekayasa teknologi industri bagi IKM. Terbatasnya
dukungan infrastruktur sarana dan prasarana layanan teknis dapat menurunkan daya
saing di sektor industri.
4. Lemahnya Daya Saing Industri Kecil Menengah
Kurang kondusifnya lingkungan usaha memiliki implikasi besar terhadap penurunan daya
saing ekonomi, terutama sektor-sektor industri sebagai lapangan kesempatan kerja yang
merupakan salah satu motor bagi pertumbuhan ekonomi. Lemahnya daya saing juga
dirasakan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung pada industri
kecil menengah. Akar masalah dari lemahnya daya saing industri kecil menengah
disebabkan karena tingginya harga bahan baku, keterbatasannya peralatan yang di
gunakan, terbatasnya kemampuan dan keterampilan industri, serta kurangnya promosi
dan jejaring produk IKM.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
39Rencana Kerja Tahun 2017
5. Belum Optimalnya Pengembangan Industri Kecil Menengah.
Industri Kecil Menengah memiliki peranan strategis dalam struktur industri dan ekonomi
Indonesia. Namun pengembangan industri kecil menengah belum optimal. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya pasokan bahan baku untuk industri kecil menengah.
Penyebab lainnya masih rendahnya kualitas produk industri agro dan hasil hutan.
Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah industri yang belum tertangani.
Belum efisiensinya pemakaian energi di industri, kenaikan harga energi, dan pencemaran
lingkungan hidup akibat emisi gas rumah kaca juga dapat menjadi akar masalah dari
belum optimalnya pengembangan industri.
II.3.2. Penentuan isu-isu Strategis
Perumusan isu-isu strategis didasarkan analisis terhadap lingkungan internal dan
eksternal yaitu peluang dan ancaman serta memperhatikan kekuatan dan kelemahan pada
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsi serta misi sebagai lembaga perencanaan pembangunan yang berdasarkan
pendekatan seperti diuraikan dalami Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, maka isu-isu strategis yang menjadi acuan atau dasar
dalam menentukan program dan kegiatan yang diprioritaskan selama lima tahun ke depan
(2016-2021) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebagai berikut :
1. Belum terjaminnya ketersedian kebutuhan bahan pokok menyebabkan sering terjadi
fluktuasi harga bahan pokok;
2. Belum efesienya arus barang dan konektivitas distribusi dan fasilitasi perdagangan;
3. Masih rendahnya tingkat kesadaran konsumen serta belum optimalnya pengawasan
barang/jasa;
4. Masih rendahnya tingkat keterampilan dan produktivitas dari pelaku industri kecil;
5. Masih lemahnya penguasan teknologi bagi pelaku industri kecil menyebabkan daya
sairng produk industri kecil lemah dalam menghadapi persaingan;
6. Belum optimalnya jejaring kemitraan usaha antara IKM dengan industri besar.
7. Masih rendahnya kapasitasi SDM IKM dalam mengakses teknologi informasi, jaringan
produksi dan pemasaran produk;
II.4. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD
Pada bagian review terhadap rancangan awal RKPD dilakukan proses
membandingkan antara rancangan awal RKPD dengan hasil analisis kebutuhan. Apakah
sudah sesuai antara RKPD dengan kebutuhan yang ada. Informasi hasil perbandingan
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
40Rencana Kerja Tahun 2017
Tabel Review Terhadap Rancangan Awal RKPD
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
43Rencana Kerja Tahun 2017
II.5. PENELAAHAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN MASYARAKAT
Dalam bagian ini diuraikan hasil kajian terhadap program/kegiatan yang diusulkan
para pemangku kepentingan, baik dari kelompok masyarakat langsung, LSM, asosiasi-
asosiasi, perguruan tinggi maupun dari yang langsung ditujukan kepada Dinas Perdagangan
dan Perindustrian Kabupaten Bandung maupun berdasarkan hasil pengumpulan informasi
SKDP dari penelitian lapangan dan pengamatan pelaksanaan Musrenbang Kecamatan.
Adapun usulan program dan kegiatan masyarakat adalah sebagai berikut :
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
44Rencana Kerja Tahun 2017
No. Program/Kegiatan Lokasi Indikator kinerja Besaran/volume Catataan ***)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Tanjungsari 35 orang 35.000.000
2 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Patrolsari 30 Orang 35.000.000
3 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa PinggirSari 20 Orang 35.000.000
4 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa PinggirSari 30 Orang 35.000.000
5 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Tarajusari 1 kegiatan 40.000.000
6 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Ciapus 35 Orang 35.000.000
7 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Desa Pasirmulya 1 kegiatan 40.000.000
8 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Buahbatu 35 Orang 35.000.000
9 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Lengkong 35 Orang 35.000.000
10 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Bojongsoang 20 Orang 40.000.000
11 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Tanjungwangi Cicalengka 35 Orang 35.000.000
12 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Nagrog 30 Orang 35.000.000
13 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Nagrog 1 Kegiatan 35.000.000
14 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Desa Tanjunglaya 50 Orang 50.000.000
15 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Hegarmanah 35 orang 35.000.000
16 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Cikancung 35 Orang 35.000.000
17 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Jatiendah 35 Orang 35.000.000
18 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Cinunuk 20 Orang 40.000.00019 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Desa Sukamaju Cimaung 40 Orang 40.000.000
Tabel Kajian Usulan Program dan Kegiatan Dari MasyarakatKab. Bandung Tahun 2015
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
45Rencana Kerja Tahun 2017
No. Program/Kegiatan Lokasi Indikator kinerja Besaran/volume Catataan ***)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
20 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Malasari 30 Orang 35.000.000
21 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Sindanglaya 1 Kegiatan 40.000.000
22 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Mekarmanik 30 Orang 35.000.000
23 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Cimenyan 35 Orang 35.000.000
24 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Kelurahan Cibeunying 40 orang 40.000.000
25 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Kelurahan Cibeunying 35 orang 35.000.000
26 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Babakan 35 Orang 35.000.000
27 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Panyocokan 35 Orang 35.000.000
28 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Rawabogo 30 orang 35.000.000
29 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Panundaan 30 Orang 35.000.000
30 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Cangkuang Wetan 20 Orang 40.000.000
31 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Cangkuang Wetan 35 Orang 3.500.000
32 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Talun 20 Orang 35.000.000
33 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Cikembang 30 Orang 35.000.000
34 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Santosa 35 Orang 35.000.000
35 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Sangkanhurip 20 Orang 40.000.000
36 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Sangkanhurip 35 Orang 35.000.000
37 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Sangkanhurip 20 Orang 40.000.000
38 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Desa Katapang 1 Kegiatan 40.000.000
39 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Pangauban Katapang 20 Orang 40.000.000
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
46Rencana Kerja Tahun 2017
No. Program/Kegiatan Lokasi Indikator kinerja Besaran/volume Catataan ***)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
40 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Pangauban Katapang 30 Orang 35.000.000
41 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Cilampeni 1 Kegiatan 40.000.000
42 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Cilampeni 1 Kegiatan 40.000.000
43 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Desa Sukamukti Katapang 1 Kegiatan 50.000.000
44 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Gandasari 20 orang 40.000.000
45 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Gandasari 35 orang 35.000.000
46 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Cilampeni 35 Orang 35.000.000
47 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Pamentasan 35 Orang 35.000.000
48 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Jelegong Kutawaringin 20 Orang 40.000.000
49 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Cibodas Kutawaringin 30 Orang 35.000.000
50 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Kopo 30 Orang 35.000.000
51 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Padasuka Kutawaringin 20 Orang 40.000.000
52 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Wangisagara 30 Orang 35.000.000
53 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Wangisagara 35 Orang 35.000.000
54 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Mekar Rahayu 20 Orang 35.000.000
55 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Mekar Rahayu 35 orang 35.000.000
56 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Pamekaran 20 Orang 40.000.000
57 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Cibodas Solokanjeruk 30 Orang 35.000.000
58 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Nagreg 35 Orang 35.000.000
59 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Ciaro 20 Orang 40.000.000
60 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Ganjarsabar 30 Orang 35.000.000
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
47Rencana Kerja Tahun 2017
No. Program/Kegiatan Lokasi Indikator kinerja Besaran/volume Catataan ***)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
61 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Cipedes 30 Orang 35.000.000
62 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Cijagra 35 orang 35.000.000
63 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Cipedes 20 Orang 35.000.000
64 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Sukasari 35 Orang 35.000.000
65 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Langonsari 20 orang 45.000.000
66 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Langonsari 30 orang 35.000.000
67 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Margamekar 35 Orang 35.000.000
68 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa MargamulyaPangalengan 1 Unit 35.000.000
69 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Sukamanah Pangalengan 45 Orang 60.000.000
70 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Sukamenak 30 Orang 35.000.000
71 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Margahayu Selatan 20 Orang 35.000.000
72 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Margahayu Selatan 20 Orang 35.000.000
73 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Margahayu Selatan 20 Orang 40.000.000
74 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Margahayu Tengah 35 Orang 35.000.000
75 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Kelurahan Sulaiman 30 Orang 35.000.00076 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Kelurahan Sulaiman 20 Orang 35.000.00077 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Kelurahan Sulaiman 20 Orang 35.000.000
78 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Margamulya Pasirjambu 20 peserta 40.000.000
79 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Mekarmaju 30 Orang 35.000.00080 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Desa Mekarsari Pasirjambu 20 Orang 35.000.00081 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Sugihmukti 20 Orang 40.000.000
82 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Alamendah 35 Orang 35.000.000
83 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Sukaresmi 30 Orang 35.000.000
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
48Rencana Kerja Tahun 2017
No. Program/Kegiatan Lokasi Indikator kinerja Besaran/volume Catataan ***)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
84 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Patengan 20 orang 35.000.000
85 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Patengan 20 Orang 45.000.000
86 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Patengan 20 orang 40.000.000
87 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Bojongloa 20 orang 45.000.000
88 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Bojongloa 20 orang 40.000.000
89 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Rancakasumba 20 Orang 40.000.000
90 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Cikoneng Ciparay 20 orang 35.000.000
91 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Cangkuang Wetan 1 Paket 40.000.000
92 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Pangauban Katapang 35 orang 35.000.000
93 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Kelurahan Sulaiman 30 Orang 35.000.000
94 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Sayati 20 Orang 35.000.000
95 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Alamendah 20 Orang 45.000.000
96 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Desa Jagabaya 30 Orang 40.000.00097 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Campakamulya 20 Orang 40.000.000
98 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Desa Warnasari 40 orang 40.000.000
99 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Mekarjaya Arjasari 30 Orang 35.000.000
100 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa LebakWangi 35 Orang 35.000.000
101 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Panyocokan 30 Orang 35.000.000
102 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Solokan Jeruk 30 orang 35.000.000
103 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Wangisagara 1 Kelompok 35.000.000
104 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Citereup 30 Orang 35.000.000
105 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa Tegalluar 30 Orang 35.000.000
106 Program Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Desa Cipagalo 30 Orang 35.000.000
107 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Desa PinggirSari 30 Orang 35.000.000
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
49Rencana Kerja Tahun 2017
No. Program/Kegiatan Lokasi Indikator kinerja Besaran/volume Catataan ***)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
108 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Baros 30 Orang 35.000.000
109 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Desa Bojongkunci 20 Orang 35.000.000
110 Ekonomi Bergulir untuk pedang kecfil Desa Padamukti, KecamatanSolokanjeruk 130 0rang
Tidak ada program/kegiatanpermodalan di Diskoperindag, untukpermodalan diarahkan pada programakses permodalan provinsi maupunkementerian melalui pengajuanproposal oleh pelaku UMKMbersangkutan
111 Bantuan Permodalan Kelompok Usaha EkonomiMenengah
Desa Panyadap, KecamatanSolokanjeruk 1 ls
Tidak ada program/kegiatanpermodalan di Diskoperindag, untukpermodalan diarahkan pada programakses permodalan provinsi maupunkementerian melalui pengajuanproposal oleh pelaku UMKMbersangkutan
112 Pelatihan Merias/Dandan Sederhana Dan EtikaPerempuan
Desa Cibodas Kutawaringin,Kecamatan Kutawaringin 50 Orang Bukan Tupoksi Diskoperindag, Pelatihan
Merias adalah wewenang Disnaker
113 Bantuan alat pengolahan telur asin Desa Kopo, KecamatanKutawaringin 1 paket
Bukan Tupoksi Diskoperindag, bantuanalat pengolahan telur wewenangDisnakan
114 Permodalan Ekonomi Mikro Desa Padasuka Kutawaringin,Kecamatan Kutawaringin 40 usaha
Tidak ada program/kegiatanpermodalan di Diskoperindag, untukpermodalan diarahkan pada programakses permodalan provinsi maupunkementerian melalui pengajuanproposal
115 PELATIHAN MENJAHIT Desa Margamulya Pasirjambu,Kecamatan Pasirjambu 20 peserta Bukan Tupoksi Diskoperindag
116 pengadaan perlengkapan BUMDES Desa Margamukti, KecamatanPangalengan 1 UNIT BUMDES bukan merupakan tupoksi dari
Diskoperindag
117 KUBE (Kelompok Usaha Bersama) WRS Desa Cibeureum, KecamatanKertasari 5 kelompok Bukan Tupoksi Diskoperindag
118 Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Desa Lampegan, KecamatanIbun 2 Paket bukan Tupoksi Diskoperindag
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
50Rencana Kerja Tahun 2017
No. Program/Kegiatan Lokasi Indikator kinerja Besaran/volume Catataan ***)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
119 permodalan (UKM) Desa Cihanyir, KecamatanCikancung 14 Kelompok
Tidak ada program/kegiatanpermodalan di Diskoperindag, untukpermodalan diarahkan pada programakses permodalan provinsi maupunkementerian melalui pengajuanproposal oleh pelaku UMKMbersangkutan
120Bantuan Modal usaha mikro kecil dan menegah(UMKM) industri rumah tangga (konfeksi, tas, batamerah dan kelompok warungan)
Desa Mandala Wangi,Kecamatan Nagreg 6 kelompok
Tidak ada program/kegiatanpermodalan di Diskoperindag, untukpermodalan diarahkan pada programakses permodalan provinsi maupunkementerian melalui pengajuanproposal oleh pelaku UMKMbersangkutan
121 bantuan modal bumdes Desa Rancaekek Kulon,Kecamatan Rancaekek 1 kelompok bukan Tupoksi Diskoperindag, tapi
BPMPD
122 Bantuan Permodalan Koperasi Desa Jelegong, KecamatanRancaekek 2 Unit
Bantuan Modal tidak ada dalamprogram/kegiatan DiskoperindagUntuk permodalan bisa mengaksesdana bergulir dari BPR Kab.Bandung
123 Permodalan Kelompok UKM Desa Wangisagara, KecamatanMajalaya 2 Kelompok
Tidak ada program/kegiatanpermodalan di Diskoperindag, untukpermodalan diarahkan pada programakses permodalan provinsi maupunkementerian melalui pengajuanproposal oleh pelaku UMKMbersangkutan
124 Permodalan Kelompok UKM Desa Wangisagara, KecamatanMajalaya 2 Kelompok
Tidak ada program/kegiatanpermodalan di Diskoperindag, untukpermodalan diarahkan pada programakses permodalan provinsi maupunkementerian melalui pengajuanproposal oleh pelaku UMKMbersangkutan
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
51Rencana Kerja Tahun 2017
No. Program/Kegiatan Lokasi Indikator kinerja Besaran/volume Catataan ***)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
125 Permodalan Kelompok UKM Desa Wangisagara, KecamatanMajalaya 6 Orang
Tidak ada program/kegiatanpermodalan di Diskoperindag, untukpermodalan diarahkan pada programakses permodalan provinsi maupunkementerian melalui pengajuanproposal oleh pelaku UMKMbersangkutan
126 Permodalan Kelompok UKM Desa Wangisagara, KecamatanMajalaya 3 Kelompok
Tidak ada program/kegiatanpermodalan di Diskoperindag, untukpermodalan diarahkan pada programakses permodalan provinsi maupunkementerian melalui pengajuanproposal oleh pelaku UMKMbersangkutan
127 Permodalan Kelompok UKM Desa Wangisagara, KecamatanMajalaya 43 Orang
Tidak ada program/kegiatanpermodalan di Diskoperindag, untukpermodalan diarahkan pada programakses permodalan provinsi maupunkementerian melalui pengajuanproposal oleh pelaku UMKMbersangkutan
128 Pelatihan Tata Boga Desa Sarimahi, KecamatanCiparay 16 kelompok Bukan Tupoksi Diskoperindag untuk
pelatihan tata boga Disnaker
129 Bantuan Modal Pengusaha Warung dan PengusahaProduksi Makanan Olahan
Desa Rahayu, KecamatanMargaasih 5 unit
Tidak ada program/kegiatanpermodalan di Diskoperindag, untukpermodalan diarahkan pada programakses permodalan provinsi maupunkementerian melalui pengajuanproposal oleh pelaku UMKMbersangkutan
130 Bantuan peralatan usaha mikro Desa Sukamenak, KecamatanMargahayu 1 paket
Tidak ada program/kegiatanpermodalan di Diskoperindag, untukpermodalan diarahkan pada programakses permodalan provinsi maupunkementerian melalui pengajuanproposal oleh pelaku UMKMbersangkutan
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
52Rencana Kerja Tahun 2017
No. Program/Kegiatan Lokasi Indikator kinerja Besaran/volume Catataan ***)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
131
Bantuan stimulan usaha mikro Desa Sukamenak, KecamatanMargahayu
1 kelompok
Tidak ada program/kegiatanpermodalan di Diskoperindag, untukpermodalan diarahkan pada programakses permodalan provinsi maupunkementerian melalui pengajuanproposal oleh pelaku UMKMbersangkutan
132
Bantuan Modal UKM Desa Citereup, KecamatanDayeuhkolot
4 Kelompok Usaha
Tidak ada program/kegiatanpermodalan di Diskoperindag, untukpermodalan diarahkan pada programakses permodalan provinsi maupunkementerian melalui pengajuanproposal
133
Kelompok Usaha Kelontongan(WALET)
Desa Lengkong, KecamatanBojongsoang
10 Orang
Tidak ada program/kegiatanpermodalan di Diskoperindag, untukpermodalan diarahkan pada programakses permodalan provinsi maupunkementerian melalui pengajuanproposal oleh pelaku UMKMbersangkutan
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
53Rencana Kerja Tahun 2017
Dari data tabel diatas dapat dilihat program dan kegiatan apa saja yang diusulkan oleh
masyarakat untuk Rencana Kerja pada Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Bandung tahun 2017, tetapi tidak semua usulan tersebut dapat direalisasikan karena
terdapat beberapa usulan yang tidak lengkap dengan indikator kinerja yang diharapkan dari
pelatihan tersebut, serta program kegiatan yang tidak jelas. Sehingga hanya sebagian usulan
tersebut yang dapat direalisasikan sesuai dengan analisis kebutuhan dan prioritas utama.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
54Rencana Kerja Tahun 2017
BAB III
TUJUAN, SASARAN DAN PROGRAM KEGIATAN
III.1. TELAAHAN TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL
Rencana Kerja Satuan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
merupakan bagian dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, sistem perencanaan
pembangunan provinsi, serta bagian dari sistem perencanaan Kabupaten Bandung. Oleh
karena itu, Rencana Kerja Satuan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
seharusnya bersinergi dengan dokumen perencanaan lain, baik di tingkat Pusat, seperti RPJP
Nasional, RPJM Nasional, RKP Nasional, maupun di tingkat Provinsi, seperti RPJP Provinsi
Jawa Barat, RPJM Provinsi Jawa Barat, RKPD Provinsi Jawa Barat 2015; dan RPJMD
Kabupaten Bandung 2016-2021 dan RKPD Kabupaten Bandung 2017.
III.1.1. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga
1. Telahaan Kementerian Perdagangan
Sejalan dengan dinamika lingkungan strategis, baik nasional maupun global,
permasalahan dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin kompleks. Arus besar
globalisasi membawa keleluasaan informasi, fleksibilitas distribusi barang dan jasa yang
berdampak pada munculnya isu-isu yang berdimensi lintas bidang.
Untuk itu, Kementerian Perdagangan RI dituntut memiliki kemampuan menjembatani
kesenjangan yang dapat menghambat pencapaian target dan tujuan pembangunan nasional
sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945, yaitu “Masyarakat Indonesia Adil dan Makmur”.
Sasaran strategis merupakan indikator kinerja Kementerian Perdagangan dalam
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ingin dicapai pada masing-masing
tujuan yang telah dipaparkan di atas, secara umum dapat dilihat pada diagram berikut ini.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
55Rencana Kerja Tahun 2017
Gambar 3 .1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Perdagangan
Pembangunan Perdagangan dalam lima tahun ke depan akan sesuai dengan visi Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang tercantum dalam Undang-
Undangl 7 tahun 2007 yaitu mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur.
RPJPN 2005-2015 dilaksanakan dalam 4 tahapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJMN), yang pada tahap 3 atau dalam periode 2015-2019 memiliki arah kebijakan untuk
memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan
pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya
alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat.
Berdasarkan arahan tersebut pembangunan Indonesia dalam periode ini diarahkan untuk
mencapai perekonomian yang kuat, inklusif dan berkelanjutan.
Salah satu peran penting Kementerian Perdagangan dalam agenda pembangunan sektor
ekonomi adalah melakukan upaya peningkatan ekspor non migas dan jasa yang bernilai
tambah tinggi. Strategi dalam mewujudkan arah kebijakan eningkatkan ekspor produk
nonmigas dan ekspor jasa bernilai tambah lebih tinggi danlebih kompetitif di pasar
internasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,
adalah sebagai berikut:
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
56Rencana Kerja Tahun 2017
1) Meningkatkan ekspor barang bernilai tambah lebih tinggi;
2) Memanfaatkan rantai nilai global dan jaringan produksi global untuk meningkatkan
ekspor barang terutama produk manufaktur
3) Meningkatkan kuantitas dan kualitas ekspor sektor jasa prioritas yang meliputi jasa
pendorong ekspor nonmigas (jasa transportasi, jasa pariwisata dan jasa konstruksi) serta
jasa yang mendukung fasilitasi perdagangan dan produktivitas ekonomi (jasa logistik,
jasa distribusi dan jasa keuangan).
2. Telahaan Kementerian Perindustrian
Visi Kementerian Perindustrian Tahun 2015-2019 ialah ” “Indonesia Menjadi Negara
Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber
Daya Alam dan Berkeadilan” . Untuk mewujudkan visi tersebut, diperlukan tindakan
nyata dalam bentuk 4 (empat) misi sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian
Perindustrian sebagai berikut:
1. Memperkuat dan memperdalam struktur Industri nasional untuk mewujudkan
industri nasional yang mandiri, berdaya saing, maju, dan berwawasan lingkungan;
2. Meningkatkan nilai tambah di dalam negeri melalui pengelolaan sumber daya
industri yang berkelanjutan dengan meningkatkan penguasaan teknologi dan
inovasi;
3. Membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja;
4. Pemerataan pembangunan Industri ke seluruh wilayah Indonesia guna memperkuat
dan memperkukuh ketahanan nasional.
Kementerian Perindustrian menetapkan tujuan pembangunan industri untuk 5 (lima)
tahun ke depan yaitu Terbangunnya Industri yang Tangguh dan Berdaya Saing. Ukuran
keberhasilan pencapaian tujuan tersebut akan dijelaskan pada bagian Sasaran Strategis
Kementerian Perindustrian. Strategis yang akan dilakukan selama 5 (lima) tahun ke
depan oleh Kementerian Perindustrian ialah sebagai berikut :
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
57Rencana Kerja Tahun 2017
Gambar. 3.2. Peta Strategis Kementerian Perindustrian
III.2. TUJUAN DAN SASARAN RENJA SKPD
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu
sampai lima tahun. Penetapan tujuan didasarkan pernyataan Visi dan Misi serta
mengakomodasi isu-isu tren yang berkembang kearah perubahan. Tujuan harus dapat
menunjukkan suatu kondisi konkrit dan logis yang ingin dicapai dimasa datang dengan tujuan
yang telah ditetapkan, maka perumusan Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan akan
semakin terarah dalam rangka terealisasinya suatu misi.
Sasaranadalah hasil yang akan dicapai secara nyatadengan rumusan yang lebih
spesifik dan dapat diukur capaiannya lewat indikator yang telah ditetapkan dalam jangka
waktu relatif pendek yaitu satu tahun berkesinambungan sehingga dapat sejalan dengan
tujuan yang ditetapkan dalam Renstra.
Adapun tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam Renja Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Bandung Tahun 2017, adalah sebagai berikut :
1. Tujuan
1) Menjamin ketersedian kebutuhan bahan pokok menyebabkan sering terjadi fluktuasi
harga bahan pokok;
2) Meningkatkan efesienya arus barang dan konektivitas distribusi dan fasilitasi
perdagangan;
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
58Rencana Kerja Tahun 2017
3) Meningkatkan kesadaran konsumen serta belum optimalnya pengawasan barang/jasa;
4) Meningkatkan tingkat keterampilan dan produktivitas dari pelaku industri kecil;
5) Meningkatkan kemampuan penguasan teknologi bagi pelaku industri kecil
menyebabkan daya sairng produk industri kecil lemah dalam menghadapi persaingan;
6) Memperluas jejaring kemitraan usaha antara IKM dengan industri besar;
7) Meningkatkan kapasitasi SDM IKM dalam mengakses teknologi informasi, jaringan
produksi dan pemasaran produk.
2. Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai antara lain ialah :
1) Meningkatnya SDM para pelaku Industri Kecil, perindustrian dan perdagangan melalui
peningkatan pengetahuan, keterampilan, sikap dan tersedianya sarana / prasarana.
2) Meningkatnya kualitas kelembagaan, organisasi dan manajemen bagi Industri Kecil
mampu tumbuh dan berkembang secara sehat sesuai dengan jati dirinya dan menjadi
wadah kepentingan bersama bagi anggotanya untuk memperoleh efisiensi insentif
sehingga menjadi semakin baik.
3) Mengembangkan usaha industri manufaktur dan industri rumah tangga.
4) Memfasilitasi terselenggaranya lingkungan usaha yang efisien secara ekonomi, sehat
dalam persaingan.
5) Meningkatkan kualitas produk Industri Kecil melalui pembinaan dan pelatihan pcara
produksi yang baik, memberikan fasilitasi sertifikasi produk, merk dan fasilitasi
kemasan produk menjadi lebih menarik dan lebih baik.
6) Meningkatnya kapasitas pemasaran melalui pembangunan pusat distribusi dan
ketersediaan sarana dan prasarana perdagangan bagi kegiatan ekonomi daerah.
7) Memperlancar arus perdagangan barang dan jasa serta mengembangkan sentra-sentra
produk unggulan daerah.
III.3. PROGRAM DAN KEGIATAN
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
59Rencana Kerja Tahun 2017
Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk
mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu dan beberapa instansi pemerintah ataupun
dalam rangka kerjasama dengan masyarakat guna mencapai sasaran tertentu.
Untuk Tahun 2017, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabpaten Bandung
mempunyai Prioritas Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang sesuai dengan tugas pokok
dan wewenang dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabpaten Bandung yaitu :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ;
1) Penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik.
4) Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah.
5) Penyediaan jasa kebersihan kantor.
6) Penyediaan alat tulis kantor.
7) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan.
8) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor.
9) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor.
10) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan.
11) Penyediaan makanan dan minuman.
12) Rapat-rapat dan konsultasi ke luar daerah.
13) Penunjang perayaan Hari-hari Bersejarah
14) Rapat-rapat dan konsultasi ke dalam daerah.
15) Penyediaan tenaga pendukung administrasi teknis dan perkantoran.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1) Pemeliharaan rutin/berkala gedung/kantor
2) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan Dinas/ Operasional.
3) Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
1) Pengadaan pakaian dinas berserta perlengkapannya.
2) Pengadaan pakaian kerja lapangan.
3) Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
1) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD.
2) Penyusunan laporan keuangan semesteran.
3) Penyusunan laporan keuangan tahunan.
5) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
60Rencana Kerja Tahun 2017
1) Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa.
2) Operasionalisasi dan pengembangan UPT Kemetrologian Daerah.
6) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
1) Sosialisasi kebijakan penyederhanaan dokumen Ekspor.
2) Pelatihan Ekspor bagi IKM, UKM dan Koperasi
7) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
1) Penyempurnaan Perangkat Peraturan, Kebijakan dan Pelaksaanna Operasional
2) Fasilitasi kemudahan perijinan pengembangan usaha.
3) Pengambangan pasar dan distribusi barang / produk.
4) Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan.
5) Pengembangan kelembagaan kerjasama kemitraan.
6) Sosialisasi Peningkatan penggunaan produk dalam negeri.
7) Pengembangan distribusi barang dan promosi barang / produk.
8) Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
1) Penataan tempat berusaha bagi pedagang Kaki Lima dan Asongan.
2) Penyuluhan peningkatan disiplin pedagang Kaki Lima dan Asongan.
9) Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi
1) Pengembangan sistem inovasi teknologi industri.
2) Penguatan kemampuan industri berbasis teknologi.
3) Pengembangan industri kreatif berbasis fashion.
4) Pengembangan industri kreatif berbasisi kerajianan.
5) Sosialiasi Merk bagi IKM Tekstil dan Produk Tekstil.
6) Fasilitasi Merk bagi IKM Tekstil dan Produk Tekstil.
10) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah dalam Memperkuat Jaringan
Klaster Industri
1) Pembinaan IKM dalam memperkuat jaringan klaster industri.
11) Program peningkatan kemampuan teknologi Industri
1) Pembinaan kemampuan teknologi industri.
2) Pengembangan dan pelayanan teknologi industri.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
61Rencana Kerja Tahun 2017
BAB IV
P E N U T U P
Dengan adanya Rencana Kerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung
diharapkan prioritas program dan kegiatan sebagai penjabaran Visi dan Misi, dapat lebih
terkoordinasi, terintegerasi dan sinegris dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.
Selanjutnya Rencana Kerja Dinas Perdagangan dan Peridnustrian Kabupaten Bandung ini dijadikan
sebagai bahan untuk penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta prioritas dan plafond
anggaran sementara (PPAS) dan APBD. Dalam kaitan ini maka kerjasama Pemerintah dengan DPRD
sangat diperlukan sehingga program – program tersebut dapat direalisasikan secara optimal. SKPD
diharuskan untuk menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENJA- SKPD) Tahun
2017.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mengevaluasi pelaksanaan Rencana Kerja Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung dan Kepala SKPD mengevaluasi program –
program yang dilaksanakan oleh SKPD yang bersangkutan sebagai bahan Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (LPPD) kepada Gubernur Jawa Barat.
Soreang, 2017
KEPALA DINAS KOPERASI, UKMPERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KABUPATEN BANDUNG
Dra. Hj. POPI HOPIPAH, M.SiPembina Utama muda
NIP. 19600722 199109 2 001