35
Waka, 2006 KAJIAN DAN PENGEMBANGAN MATERI PAI Oleh: Sholehuddin & M. Miftahussiroyudin Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Surabaya

Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

KAJIAN DAN PENGEMBANGAN MATERI PAI

Oleh:

Sholehuddin & M. Miftahussiroyudin

Widyaiswara

Balai Diklat Keagamaan Surabaya

Page 2: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

REFLEKSI Terhadap Kondisi

Bangsa Kita

Page 3: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

Ihiih… Mampus lu!! Aku kok dilawan…!?

Page 4: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

Rasain lu, Gue dilawan!

Page 5: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

Ooee… Puaslah akuu…!

Page 6: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

Page 7: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

Kami ekspor asap, biar kalian tahu kami orang hutan

Page 8: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

Page 9: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006Adegan sensor, Jangan ditiru!

Page 10: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

NEGARA PALING KORUP DI DUNIA (163 Negara)

N0 NEGARA CPI RANKING

1 Haiti 1,8 163

2 Myanmar 1,9 160

3 Iraq 1,9 160

4 Bangladesh 2,0 156

5 Kamboja 2,1 151

6 Pakistan 2,2 142

7 Kamerun 2,3 138

8 Papua Nugini 2,4 130

9 Indonesia 2,4 130

10 Timur Leste 2,6 111

Sumber: Jawa Pos, 7 November 2006 dikutip dari Transparency International (2006)

Page 11: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

APA PENYEBANYA?

Penyebab Utama :

KEMEROSOTAN KECAKAPAN HIDUP

Page 12: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

KEMEROSOTAN KECAKAPAN HIDUP

Kemerosotan kecakapan sosial (sopan santun, empati, kooperasi LUNTUR)

Kemerosotan kecakapan emosional (kurang mampu mengendalikan diri, semau gue)

Kemerosotan kecakapan personal/spiritual (merosotnya keteguhan hati, ketekunan, kejujuran, tanggung jawab, keingintahuan, disiplin pribadi, motivasi)

Kemerosotan kecakapan kewarganegaraan (Kurangnya toleransi, mau menang sindiri dan benar sendiri, dan nyerobot hak orang lain).

Page 13: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

Mengapa bisa terjadi?

Dr. Arif Rahman:”Pendidikan kita masih banyak mengandalkan otak kiri daripada otak kanan dan kurang mengasah kelembutan hati dan ketajaman perasaan”.

Minimnya keteladanan. Pengaruh media masa Kurangnya perhatian orang tua dan

lingkungan Rendahnya kualitas SDM kita

Page 14: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

PERINGKATPERINGKATINDEKS INDEKS

PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN MANUSIAMANUSIA

SumberSumber: : JawaJawa Pos Pos dikutipdikutip daridari Human Human

Development Development Indeks:2006)Indeks:2006)

11

22

33

77

88

2525

3434

6161

7474

8181

8484

108108

NorwegiaNorwegia

IslandiaIslandia

AustraliaAustralia

JepangJepang

AmerikaAmerika SerikatSerikat

SingapuraSingapura

Brunei DarussalamBrunei Darussalam

MalaysiaMalaysia

ThailandThailand

TiongkokTiongkok

FilipinaFilipina

IndonesiaIndonesia

PeringkatPeringkatNegaraNegara

Page 15: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

MANUSIA INDONESIA MACAM APA YANG KITA INGINKAN?

UUD 1945, ALINEA 4:

BANGSA YANG CERDAS HIDUP DAN BERMARTABAT DI ANTARA BANGSA-BANGSA LAIN

Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Page 16: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

MANUSIA INDONESIA CAKAP HIDUP

RUMUSAN TIM DEPDIKNAS:

Cakap Personal

Cakap Sosial

Cakap akademik

PEKA

MANDIRI

TANGGUNG JAWAB

Page 17: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

TARGET Integritas moral yang tinggi Pemecah masalah Pembelajar sepanjang hayat Pribadi yang bertanggung jawab Pemikir yang kreatif Kemunikator yang efektif dan efisien Pribadi yang memahami dirinya sendiri Mampu bekerjasama (bekerja dalam tim) Terampil menggunakan IT Mempunyai kebiasaan membaca dan menulis Menguasai (isi) materi pelajaranskor UN Peduli lingkungan Produktif menghasilkan karya

Page 18: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

Maksud dan Harapan dari PAI

Pendidikan agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menajdi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat.

Page 19: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

Pengembangan Materi/Ruang Lingkup…….

Kls/ Smt

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Strategi Pengembangan

Metode/Media Sumber lain

Page 20: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

LINGKUNGAN YANG DAPAT DIKEMBANGKAN

1. LINGKUNGAN STATISAdalah semua kondisi atau aset baik fisik maupun non fisik yang dimiliki sekolah yang dapat digunakan dalam upaya peningkatan pendidikan agama.

2. LINGKUNGAN DINAMIS Adalah berbagai bentuk kegiatan atau komunikasi

interaktif dan edukatif yang terjadi di lingkungan sekolah

Page 21: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AQIDAH DAN AKHLAK

METODE PENDEKATAN DAKWAH SISTEM LANGSUNG ( DSL )

Page 22: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

DAKWAH SISTEM LANGSUNG

MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM YANG MENGINTEGRASIKAN ANTARA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DIKELAS DAN KEGIATAN KEAGAMAAN SISWA DILUAR JAM PELAJARAN

Page 23: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

model DSL

DAKWAH SISTEM

LANGSUNG

KEGIATAN KBM

KEGIATAN MANDIRI

KEGIATAN MENTORING

Tadarus Al-Qur’an (Awal Pembelajaran)

Penyajian Materi (Modul Bahan Ajar)

Mengontrol Kegiatan Keagamaan Siswa

Tadarrus & Hafalan Al-Qur’an

Muhasabah Harian

Pendalaman Materi

Kegiatan Keagamaan di Sekolah

Kegiatan Keagamaan di Rumah

K

egiatan Keagamaan di Masyarakat

BUKU PRAKTIKUM &

PENILAIAN

Page 24: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

LATAR BELAKANG

HARUS ADA SOLUSI YANG TEPAT

AKHLAK PELAJAR REMAJA

Masa Depan Bangsa

Page 25: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

RUMUSAN MASALAHRUMUSAN MASALAH

• Bagaimana konsep pendekatan yang tepat untuk penanaman Aqidah dan pengarahan perilaku pelajar SMP/SMA/SMK?

• Efektifkah Pendekatan DSL dalam menurunkan penyimpangan perilaku pelajar dan angka tawuran pelajar di DKI Jakarta?

• Apakah metode ini dapat digunakan untuk:Tipe kenakalan remaja yang lainDaerah lain Siswa non muslim

Page 26: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

Kelompok Sebaya bagi Remaja

Ajang aktualisasi diri

Mengidentikkan dirinya dengan mereka

Berusaha menemukan jatidiri

Sangat dominan

Pengaruh Kelompok Sebaya

Page 27: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

Menurut Malik, 2002, tawuran pelajar karena:•Rendahnya kedisiplinan•Kesalahan dalam menyikapi perbedaan •Kondisi sekolah•Krisis moral

Akhlak Pelajar

Page 28: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

Frekuensi Tawuran

230

193 197

123 121108

42

0

50

100

150

200

250

1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

Page 29: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

Jumlah Pelaku Tawuran

18942083

1505

503 500337

1160

500

1000

1500

2000

2500

1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

Page 30: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

Pola Pendekatan DSL: F4 Fun: meningkatkan efektifitas proses

Fresh: menghilangkan kejenuhan

Focus: memusatkan perhatian peserta

Friendly: kesetaraan mentor dan peserta

Page 31: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

Efek DSL dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Penelitian Sholeh Dimyathi, 2001

Penelitian oleh Sumarsih Anwar, 2002:Ada penurunan angka tawuran di SMK Rasera 66 Jakarta

Penelitian oleh Zahid, 2002:Siswa yang mengikuti mentoring di SMK (SMEA) PGRI 15 Tanjung Duren

Baratnampak lebih disiplin

Penelitian Abdul Malik, 2002:Kenakalan siswa di SMK Bahariawan 45 Jakarta Utara berkurang.

95

40

96.75

61.5

0

20

40

60

80

100

Ketuntasan Materi Perubahan Perilaku

DSL

Konvensional

Page 32: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

Kesimpulan Pendekatan DSL tepat untuk mengarahkan perilaku pelajar

SMP/SMA/SMK Mentoring efektif untuk menurunkan angka tawuran pelajar

SMP/SMA/SMK Dakwah Sistem Langsung dapat digunakan untuk:

Tipe kenakalan remaja yang lain Daerah selain Jakarta Siswa nonmuslim

Saran Sosialisasi metode DSL

Kesimpulan dan Saran

Page 33: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

MATERI YANG DIKEMBANGKANMateri

KeTEMA Jumlah

Pertemuan

1. Perkenalan 2

2. Menuju kepada Pemahaman Islam 3

3. Allah Sebagai tujuan 3

4. Muhammad Saw sbgi utusan Allah 3

5. Dasar Syariat Allah 3

6. Akhlak terhadap Orang Tua 6

7. Meneladani perjuangan sahabat 5

Page 34: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

MATERI YANG DIKEMBANGKANMateri

KeTEMA Jumlah

Pertemuan

8. Rasulullah sebagai tauladan 4

9. Bagaimana pemuda Islam bersikap 4

10. Kedudukan waktu bgi muslim 5

11. Manusia / Al Insan 4

12. Mensikapi perbedaan 4

13. Amal Jama’i 3

14. Games dan Bedah Buku 8

Page 35: Refleksi Terhadap Krisis Pendidikan

Waka, 2006

Terima Kasih

WASSALAM