Referat Sle

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sle

Citation preview

SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS

II.1PENDAHULUANSystemic Lupus Erythematosus (SLE) merupakan penyakit inflamasi autoimun yang kronis melibatkan banyak sistem organ. Penyakit ini ditandai oleh produksi autoantibodi non-organ yang spesifik, termasuk antinuclear (ANA), anti-double stranded DNA (anti-dsDNA), antibodi anti-fosfolipid dan marker autoantibodi (anti-Sm). Konsekuensi penyakit ini antara lain adalah gagal ginjal, vaskulitis, arthritis dan komplikasi neuropsikiatri seperti kejang dan psikosis. Perjalanan klinis SLE ditandai periode akut dan remisi, sehingga terapi pada penyakit ini membutuhkan penggunaan meluas kortikosteroid dan imunosupresan yang lain.Predominansi penyakit ini lebih kepada wanita yaitu 10 kali lebih banyak dari laki-laki. Puncak insidens timbulnya penyakit ini adalah pada usia reproduktif. Dikalangan anak-anak dan wanita pasca menopause, perbandingan wanita:laki-laki adalah 2:1 hingga 3:1. Diduga terdapat komponen genetik yang berperan. Kejadian dikalangan kembar monozigot adalah setinggi 25%. SukuAfrican American mempunyai peluang 3 kali lipat untuk mendapat kelainan ini, termasuk usia yang lebih muda serta angka mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan orang kulit putih. Prevalensi SLE dan nefritis pada orang Hispanics dan Asia didiga semakin meningkat. Walaupun terdapat banyak penelitian, kefahaman mengapa angka SLE lebih tinggi dalam suatu suku lebih dari yang lainnya masih belum dimengerti.II.2BAHASANSLE merupakan salah satu bentuk kelainan lupus. Tipe lainnya termasuk lupus kutaneus kronik, lupus akibat intoksikasi obat, lupus kutaneus subakut dan lupus pada neonatus. Yang dibicarakan dalam makalah ini hanya bertumpu pada SLE saja.II.3ETIOLOGI DAN PATOGENESIS

Penyebab sebenar timbulnya penyakit ini tidak diketahui. Sindrom klinis yang muncul pada SLE kemungkinan besar akibat dari interaksi beberapa gene yang rentan serta pencetus dari lingkungan termasuk faktor endogen seperti metabolisme hormon seks, stres, atau diet; dan faktor eksogen seperti pajanan sinar matahari dan silika, infeksi serta toksin di lingkungan. Abnormalitas fungsional yang dapat timbul adalah hiperaktivitas dari sel B yang meningkatkan produksi imunoglobulin, rekognisi antigen diri sendiri (self antigens) dan pembentukan autoantibodi akibat kegagalan toleransi yang normal. Defek pada sel T ditandai kelebihan sel T helper serta defek pada imunitas seluler.

II.4MANIFESTASI KLINIS(5,6)

II.4.1Penyakit muskuloskeletal

Keterlibatan muskuloskeletal merupakan salah satu manifestasi terawal dan tersering pada SLE. Arthralgia dan tendinitis lebih sering ditemukan ketimbang bengkak akibat sinovitis. Jaccouds arthritis merupakan arthropati yang non erosif namun mengakibatkan deformitas, dapat timbul pada penyakit ini. Miositis ditemukan 0,5 g/hari atau >3+ atau

2. Apapun tipe cetakan seluler

Gangguan Neurologi1. Kejang tanpa ada penyebab lain

2. Psikosis tanpa ada penyebab lain

Gangguan Hematologi1. Anemia hemolitik

2. Leukopenia