Upload
fika-silvia
View
236
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
7/28/2019 REFERAT Sinus Carvenosus
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sinus-carvenosus 1/14
Referat
CAROTID CAVERNOSUS FISTULA
Oleh :
Agrita Eka Wulandari, S.Ked
Amanda Dwi Juitasary, S.Ked
Diana Lestari, S.Ked
Fillia Priscilla Simarmata, S.Ked
Yuliawati, S.Ked
PEMBIMBING : Dr.AMIRUDDIN, SpM
BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU
2012
7/28/2019 REFERAT Sinus Carvenosus
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sinus-carvenosus 2/14
1
CAROTID CAVERNOSUS FISTULA
I. Pendahuluan
Carotid cavernosus fistula adalah hubungan tidak normal antara arteri karotis
interna dengan sinus kavernosus, umumnya disebabkan oleh adanya trauma pada
dasar tengkorak. Adanya hubungan pendek ini menimbulkan dua akibat penting yaitu
hipertensi venosa simultan (khususnya vena-vena didalam orbita dan isinya,
menyebabkan gangguan drainase venosa) dan vascular stealing syndrome pada area
yang dipasok oleh arteri karotis interna, yang kemudian menimbulkan hipoksia otak.
Bar Benjamin pertama kali menjelaskan kondisi ini pada tahun 1809 sebagai
eksoftalmus unilateral pada pasien yang kehilangan penglihatan pada mata yang
terkena. Gejala dan tanda klinik Carotid cavernosus fistula adalah: bising pembuluh
darah (bruit) yang dapat didengar oleh penderita atau pemeriksa dengan
menggunakan stetoskop, proptosis disertai hiperemia dan pembengkakan
konjungtiva, diplobia (penglihatan kembar) dan penurunan visus (daya lihat), nyeri
kepala dan nyeri pada orbita, pulsasi pada mata, dan kelumpuhan otot-otot penggerak
mata.1
II. Definisi
Carotid cavernosus fistula (CCF) adalah hubungan yang tidak normal antara
arteri karotis internal/eksternal dan sinus kavernosus. CCF dapat diartikan sebagai
perubahan, perpindahan atau pergeseran arteri vena di duramater..2
III. Anatomi
Sinus kavernosus adalah suatu trabekula sinus vena yang berlokasi antara
selubung dari duramater dan bersebelahan dengan sela tursika. Substansi dari sinus
berjalan ke ujung dalam sinus kavernosus dari arteri karotis interna, dan dikelilingi
oleh pleksus parasimpatis. Selanjutnya yang berjalan keluar dari sinus sebelah lateral
dari arteri karotis adalah nervus trokhlearis (IV). Nervus kranial ketiga dan keempat
berlokasi di dalam duramater dan dinding lateral dari sinus kavernosus, sepanjang
7/28/2019 REFERAT Sinus Carvenosus
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sinus-carvenosus 3/14
2
nervus V.1 pada duramater. Nervus V.2 berjalan di duramater pada fossa tengah
lateral dari sinus kavernosus.3-5
Sinus kavernosus termasuk dalam kelompok sinus vena dura antero inferior,
bilateral kiri dan kanan. Masing-masing sinus terletak pada tulang sphenoidalis, dan
berada dari fissura orbitalis superior ke arah puncak dari portio petrous tulang
temporal, dengan jarak kira-kira lebih dari 2 cm. Sinus sphenoidalis dan kelenjar
hipofisis berada di medial dari sinus kavernosus dan sebelah lateralnya adalah fossa
kranial media dan lobus temporal.
Sinus kavernosus bukanlah rongga vena yang besar. Biasanya sinus ini terdiri
dari beberapa pleksus vena yang bervariasi ukurannya. Dimana pleksus ini ada yang
terbagi, menyatu dan menjadi lengkap di sekeliling daerah kavernosus dari arteri
karotis, menjadikan daerah kavernosus ini tidak terurai, tidak terpisah, sehingga
membentuk anyaman vena. Sinus kavernosus terbagi atas empat ruangan vena
dengan parameter jarak daerah kavernosus dengan arteri karotis. Yaitu :
• Medial
• Antero inferior
• Postero superior
• Lateral
Bagian medial dari sinus kavernosus ini terletak antara glandula hipofisis dan
arteri karotis interna. Daerah ini mempunyai lebar 7 mm, tetapi bisa tidak nyata
apabila arteri berliku-liku. Bagian antero inferior berada pada kelengkungan dibawah
kurva pertama dari portio intrakavernosus dan arteri karotis. Nervus abdusen
memasuki daerah ini setelah melewati keliling arteri sebelah lateral. Bagian postero
superior berada antara arteri karotis dan sebelah posterior, setengahnya adalah atap
dari sinus kavernosus. Percabangan arteri meningohipofisis dari arteri karotis interna
terjadi didaerah ini. Ketiga daerah diatas lebih besar dibandingkan dengan bagian
lateral dari sinus kavernosus. Bagian lateral lebih sempit, ketika nervus abdusen
melewati daerah ini, nervus ini melekat ke arteri karotis interna dan sebelah lateralnya
adalah dinding sinus. Daerah kavernosus dari arteri karotis dan nervus abdusen
7/28/2019 REFERAT Sinus Carvenosus
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sinus-carvenosus 4/14
3
berlokasi dekat dengan badan sinus kavernosus dan merupakan trunkus
okulosimpatis.3-7
Sinus kavernosus dinamakan seperti ini karena sinus ini membentuk suatu
struktur yang retikular (gambar 1). Sinus ini juga membentuk suatu garis melintang
dengan filamen yang menjalin. Sinus membentuk struktur iregular dimana lebih
besar bagian samping dibandingkan dengan bagian depan, dan terletak diatas sisi
tulang sphenoidalis, memanjang dari fissura orbitalis superior ke bagian apeks
(puncak) dari portio petrous dari tulang temporal. Masing-masing sinus terbuka
kesamping ke arah sinus petrosal. Pada dinding medial dari masing-masing sinus
berjalan arteri karotis interna, bergabung dengan filamen dari pleksus karotis.
Berjalan dekat dengan arteri ini adalah nervus abdusen, didinding bagian lateral
adalah nervus okulomotor (N III) dan nervus trochlearis (N IV), berjalan juga seiring
adalah nervus oftalmika dan nervus maksilaris yang merupakan divisi dari nervus
trigeminus (gambar 2).3-7
Gambar.1 Anatomi sinus kavernosus (potongan melintang)
(Dikutip dari kepustakaan 7)
7/28/2019 REFERAT Sinus Carvenosus
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sinus-carvenosus 5/14
4
Gambar.2. Anatomi sinus kavernosus (potongan memanjang)
(Dikutip dari kepustakaan 8)
Struktur dari bagian sinus dipisahkan dengan adanya aliran darah sepanjang
aliran sinus dengan mengaliri membran dari sinus. Sinus kavernosus menerima aliran
darah dari (gambar 3):9
•
Vena orbitalis superior melalui fissura orbitalis superior.• Vena serebralis dari sinus sphenoidalis yang kecil dimana berjalan sepanjang
bagian bawah dari bagian sayap kecil tulang sphenoidalis. Ini juga berhubungan
dengan sinus transverse dengan memakai sinus petrosal superior.
• Vena jugularisiInterna melalui sinus petrosal inferior.
7/28/2019 REFERAT Sinus Carvenosus
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sinus-carvenosus 6/14
5
• Pleksus vena melalui foramen vasalii, foramen ovale dan foramen Lacerum.
• Vena – vena angularis melalui vena ophtalmika.
Masing-masing sinus berhubungan melalui sinus intrakavernosus anterior dan
posterior.9
Gambar 3. Sistem vena menuju sinus cavernosus
(Dikutip dari kepustakaan 7)
Vena oftalmika superior dan vena oftalmika inferior sama sekali tidak
mempunyai katup. Vena oftalmika superior mulai dari sudut sebelah dalam dari
orbita berada pada bahagian dalam dari vena yang dinamakan naso frontal yang
berhubungan dengan anterior dengan vena angular, bagian ini mengikuti posisi
yang sama seperti arteri oftalmika, dan menerima anak-anak cabang dari cabang
pembuluh yang membentuk sebuah rangkaian tunggal yang pendek. Bagian ini lewat
antara dua ujung dari m. rektus superior dan m. oblig superior dan melewati bagian
medial dari fisura orbitalis superior dan berakhir pada sinus kavernosus.10-12
Vena oftalmika inferior, berjalan mulai dari jaringan vena pada bagian depan
dari lantai orbita, bagian ini menerima vena dari M. rektus inferior, M. obliqus
superior, sakus lakrimali, dan kelopak mata yang berjalan ke belakang pada bagian
bawah dari orbita dan membagi dalam dua cabang. Salah satu dari vena tersebut
7/28/2019 REFERAT Sinus Carvenosus
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sinus-carvenosus 7/14
6
berjalan melewati fissura orbitalis superior dan bergabung dengan pleksus vena
pterigoid, dimana yang lain masuk tulang kranial melalui fissura orbitalis superior
dan berakhir pada sinus kavernosus.10-12
Masing-masing sinus kavernosus mempunyai hubungan bilateral melalui
sinus intra kavernosus dan sinus basilar. Sinus intra kavernosus ada dua bagian, yaitu
bagian anterior dan posterior, yang bejalan menggabungkan kedua sinus melalui garis
tengah. Bagian anterior berjalan melalui bagian depan melalui hipofisis serebral dan
bagian posterior disamping hipofisis serebri yang akhirnya membentuk siklus sinus
kavernosus (sinus siklus) yang mengelilingi hipofisis (gambar 4).10-12
Gambar .4. Sinus intra kavernosus
(Dikutip dari kepustakaan 13)
Dalam kerangka anatominya, sinus kavernosus sangat sulit untuk pecah/
ruptur karena struktur trabekulanya, tetapi studi terbaru menunjukkan sinus
kavernosus adalah pleksus vena dengan ukuran yang bervariasi, dimana sinus ini
bercabang dan bersatu. 10-12
IV. Etiologi
Carotid cavernosus fistula sekitar 25% terjadi secara spontan, terutama pada
perempuan berusia paruh baya hingga perempuan berusia tua, dan mungkin terkait
7/28/2019 REFERAT Sinus Carvenosus
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sinus-carvenosus 8/14
7
dengan aterosklerosis, hipertensi sistemik, penyakit kolagen vaskular, kehamilan,
gangguan jaringan ikat (misalnya, Ehlers-Danlos), dan trauma minor. CCF akibat
trauma serebral sekitar 75% seperti kecelakaan kendaraan bermotor, perkelahian, dan
jatuh. Luka yang terjadi dapat berupa luka penetrans atau nonpenetrans dan mungkin
berhubungan dengan fraktur tulang wajah atau basis tengkorak. CCF iatrogenik juga
dilaporkan setelah pembedahan trans-sphenoidal hipofisis, endarterektomi, operasi
sinus ethmoidal, dan prosedur perkutaneus gasserian dan retro-gasserian.2
V. Klasifikasi
1. Carotid cavernosus fistula Di rect
a.
PathogenesisCarotid cavernosus fistula direct adalah adanya hubungan langsung antara
aliran tinggi arteri karotis interna secara langsung ke dalam sinus cavernosus
sehingga menyebabakan aliran darah vena – vena yang bermuara ke sinus
kavernosus mengalami gangguan. CCF indirect disebabkan oleh trauma pada
75% kasus. Fraktur basal kranium dapat menyebabkan arteri karotis di sinus
intrakavernosus robek. Ruptur spontan arteri karotis dapat terjadi pada
aneurisme atau dengan aterosklerosis arteri.14
b. Gejala dan tanda klinis
Gejala dapat muncul setelah beberapa hari atau beberapa minggu setelah
cedera kepala dengan trias klasik yaitu proptosis berpulsasi, kemosis
konjungtiva dan suara bruit yang terdengar oleh pasien di dalam kepala.14
Tanda yang muncul biasanya ipsilateral dari fistula, namun dapat terjadi
bilateral maupun kontralateral, sebab terdapat hubungan silang antar
kedua sinus kavernosus kiri dan kanan. Tanda yang muncul dapat
berupa:14
Injesi epibulbar berat
Ptosis (karena keterlibatan nervus III dan kemosis hemoragi).
Proptosis yang berpulsasi berhubungan dengan adanya bruit dan thrill
7/28/2019 REFERAT Sinus Carvenosus
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sinus-carvenosus 9/14
8
Meningkatnya tekanan intraokular karena meningkatnya tekanan vena
episkleral dan kongesti orbital
Iskemik segmen anterior, ditandai dengan udem epitel kornea, sel-sel
inflamasi pada aquos humor dan atrofi iris (pada kasus yang parah),
katarak dan rubeosis iridis
Oftalmoplegi mucul pada 60-70% kasus yang disebabkan keruskan
nervus motorik okular disebabkan oleh trauma atau karena aneurisma
intravascular atau karena fistula yang terjadi. N. VI yang paling sering
terlibat karena belokasi di dalam sinus kavernosus.
Pada pemeriksaan fundus didapatkan pembengkakan diskus optikus,
dilatasi vena dan perdarahan intraretinal dan gangguan aliran darahretina.
Gangguan penglihatan: kehilangan penglihatan yang terjadi langsung
disebabkan oleh kerusakan Nervus optikus akibat trauma kepala.
Kehilangan penglihatan yang terjadi kemudian dapat terjadi karena
keratopati eksposur, glaukoma sekunder, oklusi vena retina sentralis,
iskemik segmen anterior.
2. Carotid cavernosus fi stula Indi rect
a. Pathogenesis
Carotid cavernosus fistula Indirect atau yang disebut sebagai dural
shunt. Pada fistula ini areteri karotis internal yang berada pada sinus
kavernosus intak. Aliran darah arteri yang melalui cabang meningeal dari
artari karotis interna atau eksterna secara tidak langsung masuk ke dalam
sinus kavernosus. Oleh karena alirannya lambat, gejala klinis biasanya lebih
ringan dibandingkan dengan fistula direk.14
b. Gejala dan tanda klinis
Gejala muncul bertahap dengan gejala mata merah unilateral atau
bilateral.14
Tanda yang dapat ditemukan adalah:14
o injeksi epibulbar ringan dengan atau tanpa kemosis
7/28/2019 REFERAT Sinus Carvenosus
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sinus-carvenosus 10/14
9
o pulsasi okular yang dapat dinilai dengan menggunakan tonometri
applanasi
o peningkatan tekanan intraokular
o proptosis ringan dengan bruit yang ringan
o oftalmoplegia akibat palsi nervus kranialis VI, atau pembengkakan
padan muskulus ekstraokular.
o Pemeriksaan fundus dapat normal atau terdapat dilatasi vena.
VI. Diagnosis
1. Anamnesis:2
a. Pada CCF direk, gejala biasanya muncul beberapa hari atau beberapa minggu
setelah trauma dengan trias gejala proptosis pulsatil, kemosis konjungtiva, dan
adanya bruit.
b. Adanya riwayat trauma atau riwayat operasi
c. Riwayat aterosklerosis, hipertensi sistemik, penyakit kolagen vaskular,
Pseudoxanthoma elasticum, penyakit jaringan ikat (misalnya, sindrom Ehlers-
Danlos), atau kehamilan
d. Keluhan bisa berupa
Mata merah
Diplopia
Bruit (suara dengung atau desah)
Penurunan visus
Bulging pada mata
Nyeri pada kepala dan daerah orbita
2. Pemeriksaan fisik
Status ophthalmologi yang bisa ditemukan pada penyakit carotid cavernosus
fistula adalah:2
a. Proptosis
b. Edema kelopak mata
7/28/2019 REFERAT Sinus Carvenosus
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sinus-carvenosus 11/14
10
c. Pulsasi pada mata (terlihat dan / atau teraba)
d. Pulsating exophthalmos
e. Bruit pada mata
f. Konjungtiva arterialisasi dan kemosis
g. Keratopati eksposure
h. Pelebaran pembuluh darah retina
i. Udem diskus optikus
j. Perdarahan intraretinal
k. Vitreous hemorrhage
l. Retinopati proliferatif
m. Oklusi vena retina sentralis
n. Peningkatan tekanan intraokular
o. Glaukoma neovaskular
p. Glaukoma sudut tertutup
3. Pemeriksaan penunjang
a. CT Scan, MRI, dan angiograpi orbital untuk memastikan diagnosis. Hasilnya
akan menunjukkan adanya pembesaran muskulus ekstraokuler, pelebaran vena
ophthalmic superior, dan pelebaran sinus kavernosus yang terkena.2
b. Pemeriksaan lain: Tonometri (sebaiknya dengan pneumotonometer) biasanya
menunjukkan pulsase amplitudo yang lebih besar pada sisi lesi.2
VII. Tatalaksana
1. Farmakologi
Tujuan tatalaksana farmakologi adalah untuk mengurangi angka morbiditas
dan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Obat-obat yang digunakan untuk
menurunkan produksi aqueous humor adalah beta-blocker, inhibitor karbonik
anhidrase (topikal atau oral), dan alpha2-agonis.2
7/28/2019 REFERAT Sinus Carvenosus
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sinus-carvenosus 12/14
11
a. Beta blocker
Menurunkan tekanan intra okuler dengan cara mengurangi produksi aqueous
humor. Obat-obat golongan beta blocker adalah Timolol 0,25% atau 0,5%,
Levobunolol 0,25% atau 0,5%, Metipranolol 0,3%, Carteolol 1,0%, Betaxolol
ophthalmic.2
b. Inhibitor karbonik anhidrase
Meurunkan tekana intra okuler dengan cara menurunkan sekresi aqueous humor.
Obat-obat golongan Inhibitor karbonik anhidrase adalah Dorzolamide 2%,
Brinzolamide 1%, Acetazolamide, dan Methazolamide.2
c. Alpha2-agonis
Obat-obat golongan Alpha2-agonis adalah Brimonidine dan Apraclonidine 0,5%
atau 1%.2
2. Non farmakologi
a. Pada CCF direk penatalaksanan non farmakologi adalah menutup fistula
dari arteriovenous dengan tetap menjaga patensi arteri karotis interna.
Tekhnik yang digunakan adalah operasi repair dari kerusakan arteri karotis
interna intrakavernosus, elektrotrombosis, embolisasi, atau oklusi dengan
balon pada fistula.2
b. Pada CCF dural kemungkinan bisa untuk meutup secara spontan, tetapi
pada kasus dimana lesi menyebabkan gejala progresif atau gejala dan tanda
yag buruk, standar embolisasi atau oklusi balon endovascular umumnya
dilakukan. Jika teknik ini tidak berhasil, operasi langsung pada sinus
kavernosus dapat dipertimbangkan. Dalam kasus di mana pendekatan
intravaskular standar tidak mungkin, maka bisa dilakukan kanulasi pada
vena oftalmik superior.2
3. Konsultasi
Konsultasi ke neurosurgical untuk penatalaksanaan carotid cavernosus
fistula.2s
7/28/2019 REFERAT Sinus Carvenosus
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sinus-carvenosus 13/14
12
VIII. Komplikasi
Komplikasi jarang dilaporkan, biasanya selama proses terapi. Embolisasi dari
CCF dapat memberikan komplikasi yang menetap atau karena pembukaan kembali
fistula.2
IX. Prognosis
Carotid cavernosus fistula direk jarang membuka kembali setelah penutupan
menggunakan teknik balon. Pada dural carotid cavernosus fistulae dapat terjadi
rekanalisasi atau terbentuk vesikel baru setelah embolisasi. Amplitudo pulsasi okular
harus diperiksa pascaoperasi pada semua pasien, sebaiknya menggunakan
pneumotonometer.2
Setelah fistula ditutup, gejala dan tanda-tanda biasanya mulai untuk
meningkat dalam beberapa jam sampai hari. Tingkat perbaikan berhubungan dengan
tingkat keparahan tanda-tanda dan waktu munculnya fistula. Sebanyak 90% pasien
dengan CCF direk ataupun indirek jika tidak diobati akan mengalami kemunduran
penglihatan.2
7/28/2019 REFERAT Sinus Carvenosus
http://slidepdf.com/reader/full/referat-sinus-carvenosus 14/14
13
DAFTAR PUSTAKA
1. SD Mathebula. Carotid Cavernous Fistule. Departement of Optometry, university
of Limpopo south Africa. June 2007.
2. Scott IU. Carotid cavernous fistula [online]. 2012. Available from:http://emedicine.medscape.com/article/1217766-overview
3. Wilson II M Fred, Practical Opththalmology A manual For Beginning Residents,
Fourth Edition, American Academy of Ophthalmology, 1996. p.167 – 172.
4. Levin. A.Leonard. Neuro – Ophthalmology The Practical Guide, Thieme Medical
Publishers, Inc, New York, 2005. p.296 – 303.
5. Wilson L. Cranial Nerves. Anatomy and Clinical Comments. BC Decker Inc.
Toronto Philadelphia. 1988. p.26 – 78.
6. Riordan P. Vaughan & Asbury’s. General Opthalmology. McGraw – Hill
Companies, Inc. 2004. p. 1 – 7.
7. Tasman W. Duane’s Clinical Ophthalmology, Vol.4. Lippincott – Raven
Publishers. Philadelphia. New York. 1997. p. 1 – 25.
8. American Academy of Ophtalmology, Basic and Clinical Science Course, Orbit,
Eyelids and Lacrimal sistem, Section 7, 2005 – 2006. p. 6 -12.
9. Hashimoto Masako. Journal Of Neuro-Ophthalmology. A Case Of Posterior
Ischemic Optic Neuropathy in a Posterior – Draining Dural Cavernous Sinus
Fistula. September 2005. Vol 25. No.3
10. The Sinuses of Dura Mater diakses dari :
http://education.yahoo.com/reference/gray/subjects/. P.1-8.
11. Cavernous sinuses diakses dari : http://google.com/wikipedia/the freeencyclopedia. p. 1 -4.
12. Carlise R, Preseptal and Orbital Cellulitis, Hospital Physician. 2006. diakses dari
http://turner-white.com. P.15 -19.
13. Khurana AK Professor. Comprehensive Ophtalmology. Fourth edition New age
international cpj limited publisher.2007. p. 387 – 391.
14. Kanski JJ. Clinical Ophthalmology A Systematic approach. Seventh Ed. UK:
Elsevier; 2011: 58