Referat PKGB Leher

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Stase THT-KL

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangKelenjar getah bening atau kelenjar limfe adalah bagian dari system pertahanan tubuh manusia. Kelenjar getah bening pada manusia terdapat di beberapa tempat di tubuh kita, yaitu sekitar 600 kelenjar getah bening. Struktur dari kelenjar getah bening yaitu berbentuk oval, terbungkus oleh kapsul fibrosa yang berisi kumpulan sel-sel pembentuk pertahanan tubuh dan merupakan tempat penyaringan antigen dari pembuluh getah bening yang melewatinya. Pembuluh limfe akan mengalir ke kelenjar getah bening sehingga lokasi kelenjar getah bening akan diketahui aliran pembuluh limfe yang melewatinya.Kelenjar getah bening yang dapat teraba salah satunya adalah kelenjar getah bening pada daerah leher. Sekitar 75 buah kelenjar getah bening terdapat pada setiap sisi leher, dan kebanyakan berada pada daerah jugularis interna dan spinalis asesorius. Regio jugularis interna dibagi dalam kelompok superior, media dan inferior. Kelompok kelenjar limfe yang lain adalah submental, submandibula, servikalis superfisial, retrofaring, paratrakeal, spinal asesorius, skalenus anterior, dan supraklavikula.Seringkali kelenjar getah bening leher dapat mengalami pembesaran, teraba seperti kacang. Pembesaran kelenjar getah bening adalah suatu kegagalan pertahanan baik karena serangan dari luar ataupun kejadian luar biasa didalamnya. Pembesaran kelenjar getah bening dapat mengindikasikan adanya infeksi, kanker, atau penyakit lain yang berhubungan dengan system getah bening. Untuk itu kita perlu mengenali pembesaran kelenjar getah bening pada leher, bagaimana mekanisme terjadinya dan kemungkinan penyebab terjadinya pembesaran kelenjar getah bening pada leher.

B. Tujuan1. Untuk mengetahui pembagian kelenjar getah bening pada leher2. Untuk mengetahui mekanisme terjadinya pembesaran kelenjar getah bening pada leher3. Untuk mengetahui penyebab-penyebab terjadinya pembesaran kelenjar getah bening pada leher

C. Manfaat1. Dapat mengetahui pembagian kelenjar getah bening pada leher2. Dapat mengetahui mekanisme terjadinya pembesaran kelenjar getah bening pada leher3. Dapat mengetahui penyebab-penyebab terjadinya pembesaran kelenjar getah bening pada leher

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

1. Anatomi Kelenjar Getah Bening LeherPembesaran KGB dapat dibedakan menjadi pembesaran KGB lokal (limfadenopati lokalisata) dan pembesaran KGB umum (limfadenopati generalisata). Limfadenopati lokalisata didefinisikan sebagai pembesaran KGB hanya pada satu daerah saja, sedangkan limfadenopati generalisata apabila pembesaran KGB pada dua atau lebih daerah yang berjauhan dan simetris. Ada sekitar 300 KGB di daerah kepala dan leher, gambaran lokasi terdapatnya KGB pada daerah kepala dan leher adalah sebagai berikut:

Sebanyak 75 buah kelenjar getah bening terdapat pada setiap sisi leher, dan kebanyakan berada pada daerah jugularis interna dan spinalis asesorius. Regio jugularis interna dibagi dalam kelompok superior, media dan inferior. Kelompok kelenjar limfe yang lain adalah submental, submandibula, servikalis superfisial, retrofaring, paratrakeal, spinal asesorius, skalenus anterior, dan supraklavikula.

2. Sirkulasi Kelenjar Getah BeningSecara anatomi aliran getah bening aferen masuk ke dalam KGB melalui simpai (kapsul) dan membawa cairan getah bening dari jaringan sekitarnya dan aliran getah bening eferen keluar dari KGB melalui hilus. Cairan getah bening masuk kedalam kelenjar melalui lobang-lobang di simpai. Di dalam kelenjar, cairan getah bening mengalir dibawah simpai di dalam ruangan yang disebut sinus perifer yang dilapisi oleh sel endotel.Jaringan ikat trabekula terentang melalui sinus-sinus yang menghubungkan simpai dengan kerangka retikuler dari bagian kelenjar yang merupajan alur untuk pembulu darah dan syaraf. Bagian pinggir cairan getah bening menyusup kedalam sinus prenetrating yang juga dilapisi sel endotel. Pada waktu cairan getah bening didalam sinus prenetrating melalui hilus, sinus ini menempati ruang yang lebih luas dan disebut sinus meduleri. Dari hilus cairan ini selanjutnya menuju aliran getah bening eferen. Pada dasarnya limfosit mempunyai dua bentuk, yang berasal dari sel T (thymus) dan sel B (bursa) atau sumsum tulang. Fungsi dari limfosit B dan sel-sel turunanya seperti sel plasma, imunoglobulin, yang berhubungan dengan humoral immunity, sedangkan T limfosit berperan terutama pada cell-mediated immunity. Terdapat tiga daerah pada KGB yang berbeda: korteks, medula, para korteks, ketiganya berlokasinya antara kapsul dan hilus. Korteks dan medula merupakan daerah yang mengandung sel B, sedangkan daerah parakorteks mengandung sel T. Dalam korteks banyak mengandung nodul limfatik (folikel), pada masa postnatal, biasanya berisi germinal center. Akibatnya terjadi stimulasi antigen, sel B didalam germinal centers berubah menjadi sel yang besar, inti bulat dan anak inti menonjol. Yang sebelumnya dikenal sebagai sel retikulum, sel-selnya besar yang ditunjukan oleh Lukes dan Collins (1974) sebagai sel noncleaved besar, dan sel noncleaved kecil. Sel noncleaved yang besar berperan pada limphopoiesis atau berubah menjadi immunoblas, diluar germinal center, dan berkembang didalam sel plasma.3. Pembagian daerah kelenjar getah bening leher

Gambar 1. Daerah Kelenjar Getah Bening Leher

Letak kelenjar getah bening leher menurut Sloan Kattering MemoriaCancer Center Classiffication dibagi dalam lima daerah (region) penyebaran kelompok kelenjar, yaitu:I : Kelenjar yang terletak di segitiga submental dan submandibula.II: Kelenjar yang terletak di 1/3 (sepertiga) atas dan termasuk kelenjar limfa jugularis superior, kelenjar digastric dan kelenjar servikal posterior superior.III: Kelenjar getah bening jugularis di antara bifurkasio karotis dan persilangan m. omohioid dengan m. sternokleidomastoid dan batas posterior m.sterno kleidomastoid.IV: Grup kelenjar di daerah jugularis inferior dan supraklavikula.V: Kelenjar yang berada di segitiga posterior servikalGambar 3.

Region Ia. Kelenjar limfa submentalTerletak pada segitiga submental di antara platisma dan m. omohioid di dalam jaringan lunak. Pembuluh aferen menerima aliran limfa yang berasal dari dagu, bibir bawah bagian tengah, pipi, gusi, dasar mulut bagian depan, dan 1/3 (sepertiga) bagian bawah lidah. Sedangkan pembuluh darah eferen mengalirkan limfa ke kelenjar limfa submandibula sisi homolateral atau kontra lateral, kadang-kadang dapat langsung ke rangkaian kelenjar limfa jugularis interna.b. Kelenjar limfa submandibulaTerletak di sekitar kelenjar liur submandibula dan di dalam kelenjar ludah nya sendiri. Pembuluh aferen menerima aliran limfa yang berasal dari kelenjar liur submandibula, bibir atas, bagian lateral bibir bawah, rongga hidung, bagian anterior rongga mulut, bagian medial kelopak mata, palatum mole, dan 2/3 (duapertiga) depan lidah. Pembuluh eferen mengalirkan limfa ke kelenjar limfa jugularis interna superior.Region IIa. Kelenjar limfa jugularis superiorKelenjar limfa jugularis superior menerima aliran limfa yang berasal dari daerah palatum mole, tonsil, bagian posterior lidah, dasar lidah, sinus piriformis, dan supraglotik laring. Juga menerima aliran limfa yang berasal dari kelenjar limfa retrofaring, spinalis asesorius, parotis, servikalis superfisial, dan kelenjar submandibula.b. Kelenjar limfa retrofaringKelenjar limfa retrofaring terletak diantara faring dan fasia prevertebrata, mulai dari dasar tengkorak sampai ke perbatasan leher dan toraks. Pembuluh aferen menerima aliran limfa dari nasofaring, hipofaring, telinga tengah, dan tuba eustachius. Sedangkan pembuluh eferen mengalirkan limfa ke kelenjar limfa jugularis interna dan kelenjar limfa spinal asesorius bagian superior.Region IIIa. Kelenjar limfa jugularis mediaKelenjar limfa jugularis media menerima aliran limfa yang berasal langsung dari subglotik laring, sinus piriformis bagian inferior, dan daerah krikoid posterior. Juga menerima aliran limfa yang berasal dari kelenjar limfa jugularis interna superior dan kelenjar retrofaring bagian bawah.b. Kelenjar limfa paratrakea Kelenjar limfa paratrakea menerima aliran limfa yang berasal dari laring bagian bawah, hipofaring, esophagus bagian servikal, trakea bagian atas, dan tiroid. Pembuluh eferen mengalirkan limfa ke kelenjar limfa jugularis interna inferior atau kelenjar mediastinum superior.Region IVa. Kelenjar limfa jugularis inferior.Kelenjar limfa jugularis inferior menerima aliran limfa yang berasal langsung dari glandula tiroid, trakea, esofagus bagian servikal. Juga menerima aliran limfa yang berasal dari kelenjar limfa jugularis interna superior dan media, dan kelenjar limfa paratrakea.Region Va. Kelenjar limfa servikal superfisialTerletak di sepanjang vena jugularis eksterna, menerima aliran limfa yang berasal dari kulit muka, sekitar kelenjar parotis, daerah retroaurikula, kelenjar parotis, dan kelenjar limfa oksipital. Pembuluh eferen mengalirkan limfa ke kelenjar limfa jugularis interna superior.b. Kelenjar limfa spinal asesoriusTerletak di sepanjang saraf spinal asesoris, menerima aliran limfa yang berasal dari kulit kepala bagian parietal dan bagian belakang leher.

4. Mekanisme terjadinya pembesaran kelenjar getah bening leher

5. Aspek klinis limfatik leherKBG pada daerah leher dalam keadaan normal, umumnya tidak teraba. Tapi pada orang yang kurus atau pada anak-anak kadang-kadang bisa diraba. Jika KGB teraba lebih besar dari ukuran normal (normal diameter kurang dari 1 cm), perlu mencurigai adanya suatu kelainan/ penyakit. Berikut ini beberapa kemungkinan penyakit dengan pembesaran KGB leher:a. Infeksi akut di daerah kepala dan leherInfeksi akut di daerah kepala dan leher dapat menyebabkan pembesaran KGB leher. Biasanya pembengkakan KGB terjadi mendadak seiring dengan adanya demam. KGB terasa nyeri, perabaan panas, konsistensi lunak dan warna kemerahan. Untuk itu difokuskan mencari sumber infeksi sekitar leher dan kepala, seperti infeksi pada tenggorokan, saluran nafas, gigi dan telinga. Dapat disebabkan oleh virus maupun bakteri. Dengan mengobati sumber infeksinya, KGB dengan sendirinya juga akan mengecil.

b. Infeksi kronikInfeksi KGB kronik yang paling sering disebabkan oleh mycobacterium tuberculosa. Dikenal sebagai penyakit TB limfe. Pembengkakan KGB kronik ini berlangsung pelan, bisa dalam waktu bulan-tahunan. Konsistensi KGB biasanya kenyal dan bisa digerakkan dari jaringan sekitar. Sering TB kelenjar berhubungan dengan penyakit TB paru. Namun ada juga pasien yang paru-parunya bersih, tapi menderita TB limfe. Jika memang jelas di parunya ada TB, begitu penyakit parunya diobati, kelenjarpun akan mengecil. Jika paru- paru bersih, untuk memastikan diagnosis pembengkakan kelenjarnya sebaiknya dilakukan biopsi, karena selain TB, pembesaran KGB kronik juga bisa disebabkan oleh toxoplasma, citomegalovirus dan lain-lain.

c. Kanker primer KGBKanker primer KGB (lymphoma malignum) termasuk kanker yang tinggi insidennya di Indonesia. Pada lymphoma biasanya pembengkakan kelenjar tidak nyeri. KGB teraba keras dan sukar digerakkan dari jaringan sekitar. Karena tidak nyeri dan pertumbuhannya juga tidak cepat, sering luput dari perhatian atau tidak dianggap serius. Banyak kasus lymphoma baru disadari dan diperhatikan kalau sudah stadium lanjut. Pada stadium lanjut kelenjarnya makin besar atau kelenjar yang bengkak semakin banyak. Bahkan juga ditemukan pembengkakan pada KGB di tempat lain seperti di ketiak atau lipat paha.Lymphoma termasuk kanker yang bisa disembuhkan jika diketahui pada stadium dini. Kanker ini sangat respon terhadap kemoterapi. Umumnya setelah pemberian beberapa siklus kemoterapi, kelenjar akan mengecil, bahkan hilang. Namun pada stadium lanjut kemungkinan untuk kambuh lagi cukup tinggi, karena penyakitnya sudah menyebar.

d. Metastasis kanker ke KGBSelain kanker primer KGB, banyak juga ditemukan pembengkakan KGB karena penyebaran dari kanker di tempat lain. Yang paling sering metastasis ke KGB leher adalah kanker di daerah kepala dan leher terutama kanker nasofaring. Bisa juga penyebaran dari kanker paru, kanker payudara dan lain-lain. Jika kanker primernya sudah jelas, KGB lehernya tidak perlu di biopsi. Dengan mengobati kanker primernya, KGB akan ikut mengecil. Tapi perlu diingat, kalau kanker sudah bermetastasis ke KGB, berarti kankernya bukan stadium dini lagi. Sehingga angka kesembuhan dan angka harapan hidupnya tentu tidak sebaik kanker stadium dini. Pada kanker nasofaring, karena lokasi kankernya di sekitar tenggorokan, pembesaran KGB leher merupakan gejala utama yang sering menyebabkan pasien datang berobat.

F. Pola system linfatik untuk keganasan1. Masa tumor di daerah pre aurikula disebabkan oleh karena metastasis dari tumor ganas kelenjar parotis, kulit muka, kepala, dan telinga homolateral.

2. Masa tumor pada kelenjar yang berada di bawah M.sternokleidomastoid bagian atas atau pafa kelenjar servical supero posterior disebabkan karena matastasis tumor ganas nasofaring, orofaring dan bagian posterior sinus maksilaris.

3. Pembesaran kelenjar submental dapat disebabkan karena metastasis tumor ganas pada kulit hidung, bibir, atau bagian anterior mulut.

4. Masa tumor pada segitiga submandibula dapat disebabkan oleh tumor ganas primer dikelenjar submandibula, atau metastasis dari tumor ganas kulit muka homolateral, bibir, rongga mulut atau sinus paranasal.

5. Masa tumor didaerah kelenjar juguaris interna superior disebabkan karena metastasis tumor ganas di rongga mulut , orofaring, posterior, nasofaring, dasar lidah atau laring.

6. Pembesaran kelenjar getah bening (tunggal). Didaerah vena jugularis ditengah-tengah leher biasanya disebabkan karena metastasis tumor ganas laring, hipofaring, atau kelenjar tiroid.

7. Pembesran kelenjar getah bening didaerah vena jugularis bagian bawah dosebabkan karena metastasis tumor ganas subglatis, llaring, tiroid, atau esofagus bagian servical.

8. Pembesaran kelenjar limfa sub oksipital disebabkan metastasis tumor ganas kulit kepala bagian posterior, mastoid, atau aurikula.

9. Masa tumor di supraklavicula disebabkan matastasis tumor ganas di infraklavicul, esofagus, bagian servical atau kelenjar tiroid.