30
BAB I PENDAHULUAN Kehamilan dapat menyebabkan hipertensi pada wanita yang sebelumnya dalam keadaan normal atau memperburuk hipertensi pada wanita yang sebelumnya menderitahipertensi (superimposed preeklampsia). Hipertensi sebagai penyulit kehamilan merupakan salahsatu daritrias penyebab utama kematianibu selain perdarahan dan infeksi. (1) Di USA ke!adian preeklampsia ber"ariasi sekitar #$ dari seluruh kehamilan dan %#&' $ berlan!ut men!adi eklampsia.Sebagian be kasus preeklampsia ter!adi pada kehamilan near aterm dengan komplikasi yang Sebaliknya preeklampsia berat yang ter!adi sebelum kehamilan # minggu berhub dengan morbiditas dan mortalitas maternal&perinatal yang signifikan. (1' ) Keputusan antara melahirkan dan managemen ekspektatif pada preeklamps berat sangat tergantung usia kehamilan keadaan !anin dan keadaan dilakukan e"aluasi. *asih terdapat kontro"ersi dalam hal penatalaksanaan pasi preeklampsia berat sebelum usia kehamilan minggu beberapa institusi meng pengakhiran kehamilan sebagai terapi defenitif pada semua kasus tanpa memand kehamilan sedangkan sebagian lagi mengan!urkan untuk memperpan!ang ke sampai aterm atau ter+apainya maturitas paru ( minggu). Hal iniberdasarkan rendahnya rata&rata mortalitas dan morbiditas neonatal dari kehamilan preterm preeklampsia berat !ika dibandingkan neonatal dengan usia kehamilan disebabkan ter!adinya per+epatan pematangan paru dan neurologis !anin preekla berat karena suasana stress intrauterin (mekanisme kompensasi). Sebaliknya b penelitian ternyata steroid !uga efektif dalam menurunkan mortalitas neonatal pada usia kehamilan antara ' dan minggu. ( #) -ada preeklampsia !anin dapat mengalami hipoksia dan kekurangan nutr sehingga dapat ter!adinya pertumbuhan !anin terhambat. Hal ini dapat buruknya sirkulasi plasenta yang disebabkan oleh in"asi tropoblast p yang tidak sempurna atau akibat ter!adinya atherosis pada pembuluh darah desi plasenta. -ada dasarnya hipertensi bukan merupakan penyakit melainkan reaksi atau kompensasi untuk men+ukupi kebutuhan !anin. (#)

Referat IUGR Pada PEB - Dr.pardjito,Sp.og

Embed Size (px)

DESCRIPTION

m

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

Kehamilan dapat menyebabkan hipertensi pada wanita yang sebelumnya dalam keadaan normal atau memperburuk hipertensi pada wanita yang sebelumnya telah menderita hipertensi (superimposed preeklampsia). Hipertensi sebagai penyulit kehamilan merupakan salah satu dari trias penyebab utama kematian ibu selain perdarahan dan infeksi.(1) Di USA, kejadian preeklampsia bervariasi sekitar 5% dari seluruh kehamilan dan 0,5-2 % berlanjut menjadi eklampsia.Sebagian besar kasus preeklampsia terjadi pada kehamilan near aterm dengan komplikasi yang minimal. Sebaliknya preeklampsia berat yang terjadi sebelum kehamilan 35 minggu berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas maternal-perinatal yang signifikan.(1,2,3,4) Keputusan antara melahirkan dan managemen ekspektatif pada preeklampsia berat sangat tergantung usia kehamilan, keadaan janin, dan keadaan ibu pada waktu dilakukan evaluasi. Masih terdapat kontroversi dalam hal penatalaksanaan pasien dengan preeklampsia berat sebelum usia kehamilan 34 minggu, beberapa institusi menganjurkan pengakhiran kehamilan sebagai terapi defenitif pada semua kasus tanpa memandang usia kehamilan, sedangkan sebagian lagi menganjurkan untuk memperpanjang kehamilan sampai aterm atau tercapainya maturitas paru (34 minggu). Hal ini berdasarkan rendahnya rata-rata mortalitas dan morbiditas neonatal dari kehamilan preterm dengan preeklampsia berat jika dibandingkan neonatal dengan usia kehamilan yang sama. Ini disebabkan terjadinya percepatan pematangan paru dan neurologis janin preeklampsia berat karena suasana stress intrauterin (mekanisme kompensasi). Sebaliknya berdasarkan penelitian ternyata steroid juga efektif dalam menurunkan mortalitas dan morbiditas neonatal pada usia kehamilan antara 24 dan 34 minggu.(4,5) Pada preeklampsia, janin dapat mengalami hipoksia dan kekurangan nutrisi sehingga dapat terjadinya pertumbuhan janin terhambat. Hal ini dapat terlihat pada buruknya sirkulasi plasenta yang disebabkan oleh invasi tropoblast pada arteri spiralis yang tidak sempurna atau akibat terjadinya atherosis pada pembuluh darah desidua dan plasenta. Pada dasarnya hipertensi bukan merupakan penyakit melainkan reaksi tubuh ibu atau kompensasi untuk mencukupi kebutuhan janin.(5)

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI PREEKLAMPSIAHipertensi didiagnosis apabila tekanan darah mencapai 140/90 mmHg atau lebih dengan menggunakan fase V korotkoff untuk menentukan tekanan diastolik. Preeklampsia adalah kumpulan gejala yang timbul akibat kehamilan dan berakhir setelah terminasi kehamilan. Preeklampsia bukan merupakan penyakit melainkan reaksi tubuh untuk mempertahankan kebutuhan janin(1) Terdapat lima jenis Pregnancy Induced Hypertension (National High Blood Pressure Education Program Working Group Report on High Blood pressure in Pregnancy, 2000 ) antara lain(1):1. Hipertensi Gestasional2. Preeklampsia3. Eklampsia4. Superimposed Preeklampsia5. Hipertensi Kronik.Hipertensi Gestasional TD 140/90 mmHg untuk pertamakali selama kehamilan tidak ada proteinuria TD kembali normal < 12 minggu pospartum Diagnosa akhir hanya dapt dibuat postpartum mungkin memperlihatkan tanda-tanda lain preeklampsia Preeklampsia Kriteria minimum : TD 140/90 mmHg proteinuria 300 mg/24 jam atau + 1 pada dipstick Kriteria diagnosis PEB(1,6) : (Hypertension in pregnancy. ACOG Technical Bulletin 219, 1996) TD sistolik > 160-180 ; diastolik > 110 mmHg Proteinuria > 5 g/ 24 jam Oligouria ( 40 tahun3. riwayat keluarga PEB4. hipertensi kronik5. kelainan ginjal kronik6. sindroma antipospolipid7. DM8. kehamilan multipel9. Angiotensinogen genE t23510. Homozygous11. Heterozygous(Hypertension in pregnancy, ACOG technical bulletin 219,1996) Resiko ibu pada hipertensi berat dalam kehamilan :(10)1. Stroke2. Perdarahan serebral3. gagal jantung kongestif/ udem paru4. gagal ginjal akut5. solutio plasenta6. DIC7. kematianKriteria resiko rendah versus resiko tinggi pada hipertensi kronik(10)1. Resiko Rendah hipertensi kronik Hipertensi kronik ringan : TD sistolik 140-160 mmHg dan diastolik 90-110 mmHg tanpa ada komplikasi lain.2. Resiko Tinggi hipertensi kronik Hipertensi kronik berat : TD sistolik 180 mmHg dan diastlik 110 mmHg atau hipertensi kronik ringan : TD sistolik 140-160 mmHg dan diastolik 90- 110 mmHg diikuti dengan salah satu dibawah berikut : hipertensi > 4 tahun usia ibu > 40 tahun penyakit ginjal kardiomiopati coarctation aorta retinopati diabetes, penyakit kolagen vaskuler sindroma antifosfolipid dengan perinatal loss riwayat PEB dengan kematian perinatalE.PREEKLAMPSIA PADA HIPERTENSI KRONIK ( SUPERIMPOSED PREEKLAMPSIA )(1)Hipertensi kronik merupakan predisposisi terjadinya preekalmpsia-eklampsia dan IUGR pada janin. Diagnosis adanya hipertensi kronik diisyaratkan oleh :1. hipertensi (TD 140/90 mmHg) sebelum hamil2. hipertensi (TD 140/90 mmHg) yang terdeteksi sebelum usia kehamilan 20 minggu kecuali jika terdapat penyakit tropoblastik gestasional3. hipertensi yang menetap lama setelah melahirkan Faktor riwayat lain yang mendukung diagnosis adalah multiparitas dan hipertensi yang menjadi penyulit kehamilan sebelumnya selain kehamilan pertama. Pada sebagian wanita hipertensi kronik yang sudah ada sebelumnya semakin memburuk setelah kehamilan 24 minggu. Apabila disertai dengan proteinuria diagnosisnya adalah superimposed preeclampsia. Munculnya lebih dini daripada preeklampsia murni serta cendrung cukup parah dan disertai IUGR. Perubahan vaskuler retina merupakan tanda klinis yang paling erat hubungannya dengan perubahan ginjal pada preeklampsia. Penyempitan vaskuler retina yang terlokalisir digambarkan sebagai spasme segmental, dan penyempitan menyeluruh diindikasikan oleh penurunan ratio diameter arteriol-vena dari yang biasanya 3:5 menjadi 1:2 bahkan 1:3. Grading scale untuk pemeriksaan vaskularisasi retina telah dipergunakan sejak tahun 1930 dan membantu memprediksi prognosis. Grading yang paling banyak dipakai adalah skala yang disarankan oleh Keith yang membagi karakteristik arteri dan retinopati menjadi 4 group(13).

DEFINISI IUGRMenurut WHO (1969), janin yang mengalami pertumbuhan yang terhambat adalah janin yang mengalami kegagalan dalam mencapai berat standard atau ukuran standard yang sesuai dengan usia kehamilannya.IUGR (intrauterine growth restriction) adalah gangguan pertumbuhan pada janin dan bayi baru lahir yang meliputi semua parameter (lingkar kepala, berat badan, panjang badan), yang beratnya dibawah 10 persentil untuk usia gestasionalnya. Bayi-bayi antara persentil 10 dan 90 diklasifikasikan sebagai kelompok dengan berat sesuai usia gestasional. (Wikjosastro, 2005).Pertumbuhan Janin Terhambat atau Intra Uterine Growth Restriction adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan nutrisi dan pertumbuhan janin yang mengakibatkan berat badan lahir dibawah batasan tertentu dari usia kehamilannya.Menurut Gordon(2005), pertumbuhan janin terhambat (Intrauterine growth restriction) diartikan sebagai suatu kondisi dimana janin berukuran lebih kecil dari standar ukuran biometri normal pada usia kehamilan. Kadang pula istilah PJT sering diartikan sebagai kecil untuk masa kehamilan-KMK (small for gestational age). Umumnya janin dengan IUGR memiliki taksiran berat dibawah persentil ke-10. Artinya janin memiliki berat kurang dari 90 % dari keseluruhan janin dalam usia kehamilan yang sama. Janin dengan IUGR pada umumnya akan lahir prematur (37 minggu). Bila berada di bawah presentil ke-7 maka disebut small for gestational age (SGA), di mana bayi mempunyai berat badan kecil yang tidak menimbulkan kematian perinatal.

Gambar 3.Bayi dengan IUGR(kiri) dan bayi dengan pertumbuhan normal sesuai usia gestasi

Kurva Lubchenco

Penyesuaian antara umur kehamilan dengan berat badan bayi baru lahir disebutkan dalam batas normal apabila berada dalam percentile 10 sampai persentil 90 dalam kurva Battaglia dan Lubchenco. Berdasarkan kurva tersebut, maka berat badan menurut usia kehamilan dapatdigolongkan sebagai berikut: a. Kecil Masa Kehamilan (KMK) yaitu jika bayi lahir dengan BB dibawah persentilke-10.b. Sesuai Masa Kehamilan (SMK) yaitu jika bayi lahir dengan BB diantara persentilke-10 dan ke-90. c. Besar Masa Kehamilan (BMK) yaitu jika bayi lahir dengan BB diatas persentil ke-90 pada kurva pertumbuhan janinDismaturitas yaitu bayi dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya utnuk masa gestasi itu. Disebut juga kecil untuk masa kehamilan (KMK). Dapat terjadi pada masa pre-, term, dan post-term. Setiap bayi baru lahir (prematur, matur, postmatur) mungkin saja mempunyai berat yang tidak sesuai dengan masa gestasinya. Istilah lain yang dipergunakan untuk menunjukkan KMK adalah IUGR (intrauterine growth retardation =retardasi pertumbuhan intrauterin).

Jadi ada dua komponen penting pada IUGR yaitu:1. Berat badan lahir di bawah presentil ke-102. Adanya faktor patologis yang menyebabkan gangguan pertumbuhan.Sedangkan pada SGA ada dua komponen yang berpengaruh yaitu:1. Berat badan lahir di bawah presentil ke-72. Tidak adanya proses patologis.

Ada dua bentuk IUGR menurut Renfield (1975) yaitu:1. Proportionate Fetal Growth Restriction: Janin yang menderita distress yang lama di mana gangguan pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-bulan sebelum bayi lahir sehingga berat, panjang dan lingkar kepala dalam proporsi yang seimbang akan tetapi keseluruhannya masih di bawah gestasi yang sebenarnya. 2. Disproportionate Fetal Growth Restriction: Terjadi akibat distress subakut. Gangguan terjadi beberapa minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir. Pada keadaan ini panjang dan lingkar kepala normal akan tetapi berat tidak sesuai dengan masa gestasi. Bayi tampak waste dengan tanda-tanda sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit, kulit kering keriput dan mudah diangkat, bayi kelihatan kurus dan lebih panjang.Pada bayi IUGR perubahan tidak hanya terhadap ukuran panjang, berat dan lingkaran kepala akan tetapi organ-organ di dalam badanpun mengalami perubahan, misalnya Drillen (1975) menemukan berat otak, jantung, paru dan ginjal bertambah sedangkan berat hati, limpa, kelenjar adrenal dan thimus berkurang dibandingkan bayi prematur dengan berat yang sama. Perkembangan dari otak, ginjal dan paru sesuai dengan masa gestasinya.

PERTUMBUHAN NORMAL INTRAUTERINPada masa kehamilan janin mengalami pertumbuhan tiga tahap di dalam kandungan, yaitu:1. Hiperplasia, yaitu: Pada 4-20 minggu kehamilan terjadi mitosis yang sangat cepat dan peningkatan jumlah DNA.2. Hiperplasia dan hipertrofi, yaitu: Pada 20-28 minggu aktifitas mitosis menurun, tetapi peningkatan ukuran sel bertambah.3. Hipertrofi, yaitu: Pada 28-40 minggu pertumbuhan sel menjadi maksimal terutama pada minggu ke 33, penambahan jumlah lemak, otot dan jaringan ikat tubuh.

PERKEMBANGAN IUGR INTRAUTERINPeningkatan rasio berat plasenta terhadap berat lahir ditimbulkan oleh kondisi diet rendah nutrisi terutama protein1. Kondisi kekurangan nutrisi padaawal kehamilanPada kondisi awal kehamilan pertumbuhan embrio dan trofoblas dipengaruhi oleh makanan. Studi pada binatang menunjukkan bahwa kondisi kekurangan nutrisi sebelum implantasi bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan. Kekurangan nutrisi padaawal kehamilan dapat mengakibatkan janin berat lahir rendah yang simetris. Hal sebaiknya terjadi kondisi percepatan pertumbuhan pada kondisi hiperglikemia pada kehamilan lanjut2. Kondisi kekurangan nutrisi pada pertengahan kehamilanDefisiensi makanan mempengaruhi pertumbuhan janin dan plasenta, tapi bisa juga terjadi peningkatan pertumbuhan plasenta sebagai kompensasi. Didapati ukuran plasenta yang luas.

3. Kondisi kekurangan nutrisi pada akhir kehamilanTerjadi pertumbuhan janin yang lambat yang mempengaruhi interaksi antara janin denganplasenta. Efek kekurangan makan tergantung pada lamanya kekurangan. Pada kondisi akut terjadi perlambatan pertumbuhan dan kembali meningkat jika nutrisi yang diberikan membaik. Pada kondisi kronis mungkin telah terjadi proses perlambatan pertumbuhan yang irreversibel.

KLASIFIKASIAntara IUGR dan SGA banyak terjadi salah pengertian karena definisi keduanya hampir mirip. Tetapi pada SGA tidak terjadi gangguan pertumbuhan, bayi hanya mempunyai ukuran tubuh yang kecil. Sedangkan pada IUGR terjadi suatu proses patologis sehingga berat badan janin tersebut kecil untuk masa kehamilannya.Berdasarkan gejala klinis dan USG janin kecil dibedakan atas:1. Janin kecil tapi sehat. Berat lahir di bawah presentil ke-10 untuk masa kehamilannya. Mempunyai ponderal index dan jaringan lemak yang normal.Ponderal index = BB(gram) x 100PB(cm)2. Janin dengan gangguan pertumbuhan karena proses patologis, inilah yang disebut true fetal growth restriction. Berdasarkan ukuran kepala, perut, dan panjang lengan dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Simetris (20%), gangguan terjadi pada fase Hiperplasia, di mana total jumlah sel kurang, ini biasanya disebabkan oleh gangguan kromosom atau infeksi kongenital misalnya TORCH. Proses patologis berada di organ dalam sampai kepala.2. Asimetris (80%), gangguan terjadi pada fase Hipertrofi, di mana jumlah total sel normal tetapi ukurannya lebih kecil. Biasanya gangguan ini disebabkan oleh faktor maternal atau faktor plasenta.

SimetrisAsimetris

Semua bagian tubuh kecilKepala lebih besar dari perut

Ponderal index normalMeningkat

Perbandingan kepala, perut dan panjang tangan normalMeningkat

Etiologi: faktor genetik dan infeksiInsufisiensi plasenta kronik

Jumlah sel-lebih kecilUkuran sel normalNormalKecil

Bayi dengan komplikasi prognosisnya burukBiasanya tanpa komplikasi baik prognosisnya

Tabel 1. Perbandingan IUGR Simetris dan Asimetris

Gambar 4. Size comparison between an IUGR baby (left) and a normal

ETIOLOGIIUGR merupakan hasil dari suatu kondisi ketika ada masalah atau abnormalitas yang mencegah sel dan jaringan untuk tumbuh atau menyebabkan ukuran sel menurun. Hal tersebut mungkin terjadi ketika janin tidak cukup mendapat nutrisi dan oksigen yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan organ dan jaringan, atau karena infeksi. Meskipun beberapa bayi kecil karena genetik (orang tuanya kecil), kebanyakan IUGR disebabkan oleh sebab lain. Penyebab dari IUGR dapat dibedakan menjadi tiga faktor, yaitu:1. Maternal Tekanan darah tinggi,Preeklampsia Berat Penyakit ginjal kronik Diabetes Melitus Penyakit jantung dan pernapasan Malnutrisi dan anemia Infeksi Pecandu alkohol dan obat tertentu Perokok2. Uterus dan Plasenta Penurunan aliran darah di uterus dan plasenta Plasenta abruption, plasenta praevia, infark plasenta (kematian sel pada plasenta), korioangioma. Infeksi di jaringan ikat sekitar uterus Twin-to-twin transfusion syndrome3. Janin Janin kembar Penyakit infeksi (Infeksi bakteri, virus, protozoa dapat menyebabkan PJT. Rubela dan cytomegalovirus (CMV) adalah infeksi yang sering menyebabkan PJT). Kelainan kongenital Kelainan kromosom (Kelainan kromosom seperti trisomi atau triploidi dan kelainan jantung bawaan yang berat sering berkaitan dengan IUGR. Trisomi 18 berkaitan dengan IUGR simetris serta polihidramnion (cairan ketuban berlebih). Trisomi 13 dan sindroma Turner juga berkaitan dengan IUGR) . Pajanan teratogen (zat yang berbahaya bagi pertumbuhan janin). Berbagai macam zat yang bersifat teratogen seperti obat anti kejang, rokok, narkotik, dan alkohol dapat menyebabkan IUGR. (1,2,4,5,6)Penyebab dari IUGR menurut kategori retardasi pertumbuhan simetris dan asimetris dibedakan menjadi:1. Simetris: Memiliki kejadian lebih awal dari gangguan pertumbuhan janin yang tidak simetris, semua organ mengecil secara proporsional. Faktor yang berkaitan dengan hal ini adalah kelainan kromosom, kelainan organ (terutama jantung), infeksi TORCH (Toxoplasmosis, Other Agents