Upload
desy-sukma-kusmawati
View
1.547
Download
12
Embed Size (px)
Citation preview
PENENTUAN AMONIA DALAM SAMPEL AIR SECARA SPEKTROFOTOMETRI
PENDRA SAGITA (H1A009010)
ARI SUTRISNO (H1A009016
ADIDYAN MUBAROK (H1A009014)
SITI NUR KHAMIDAH (H1A009011)
ARIEF PRASETYO (H1A009015)
DESY SUKMA (H1A009047)
Indonesia Negara
Berkembang
Perkembangan Indutri yang
pesat
Permasalahan
Lingkungan
Industri Tahu
Pencemaran perairanAmonia
Penentuan amonia secara spektrofotometri dengan
metode Nessler
LATAR BELAKANG
Memahami cara – cara analisis amonia secara spektrofotometri
Menentukan amonia sampel air secara spektrofotometri
TUJUAN PERCOBAAN
Amoniak merupakan senyawa tidak bewarna, beraroma tajam dan menusuk
Amoniak didalam air adalah senyawa nitrogen amoniak dalam bentuk NH4
+
disebut juga amonium. Amoniak dalam air sungai berasal dari air seni, tinja dan hasil penguraian secara mikrobiologis terhadap zat organik yang terdapat dari air alam, air buangan industri dan limbah domestik
TINJAUAN PUSTAKA
PENGARUH TOKSISITAS AMONIA Toksisitas amonia dipengaruhi oleh pH
yang ditunjukkan dengan kondisi pH rendah akan bersifat racun jika jumlah amonia banyak, sedangkan dengan kondisi pH tinggi hanya dengan jumlah amonia yang sedikit akan bersifat racun.
kandungan oksigen terlarut juga mempengaruhi toksisitas dimana bila kandungan oksigen terlarut tinggi, maka kandungan amonia menjadi kecil
SPEKTROFOTOMETER VISIBLE Prinsip spektrofotometer visible adalah
adanya interaksi antara materi dengan cahaya yang memiliki panjang gelombang antara 400-800 nm
Secara sederhana Instrumen spektrofotometri yang disebut spektrofotometer terdiri dari : sumber cahaya – monokromator – sel sampel – detektor – read out (pembaca).
FAKTOR KESALAHAN DALAM PENGUKURAN KONSENTRASI ANALIT
Adanya serapan oleh pelarut. Serapan oleh kuvet. Kesalahan fotometrik normal pada
pengukuran dengan absorbansi sangat rendah atau sangat tinggi, hal ini dapat diatur dengan pengaturan konsentrasi, sesuai dengan kisaran sensitivitas dari alat yang digunakan (melalui pengenceran atau pemekatan)
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah labu ukur 50 ml, pipet takar 5ml, alat-alat gelas laboratorium, thermometer, pH meter, spektrofotometer visible (spectonic 20 genesys).
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah ammonium klorida, seng sulfida, natrium hidroksida, larutan EDTA, reagen nessler, NED dihidroklorida, kloroform dan akuades.
ALAT DAN BAHAN
Pembuatan reagen nessler
Pembuatan larutan standar ZnSO4 0,56 M
Pembuatan larutan induk amonia 100 mg/L
Pembuatan larutan NaOH 6 N
Penentuan amonia
Pembuatan kurva kalibrasi
PROSEDUR PERCOBAAN
Reagen nessler
-dilarutkan dalam 10 mL air bebas amonia
-Ditambah larutan merkurium (II) klorida jenuh (60g/L), dikocok sampai terbentuk endapan-Ditambah 80 mL larutan kalium hidroksida 9M, diencerkan sampai 200 mL-Didiamkan semalam, didekantasi
10 gram kalium iodida
Reagen nessler
Pembuatan larutan standar ZnSO4 0,56 N
- Dilarutkan kedalam labu ukur 100 mL
- Diencerkan hingga tanda batas- Dikocok sampai homogen
10 gram ZnSO4.6H2O +aquades
Larutan ZnSO4 0,56 N
Larutan induk amonia 100 mg/L
- Dikeringkan pada temperatur 100 derajat Celsius selama 2 jam
- Dilarutkan dengan 100 mL aquades dalam labu ukur 100 mL
- Diencerkan hingga tanda batas- Dikocok sampai homogen
0,3147 gram amonia klorida
Larutan amonia 100 mg/L
Larutan NaOH 6N
- Dilarutkan dengan 25 mL aquades dalam labu ukur 100mL
- Diencerkan hingga tanda batas
24 gram NaOH
Larutan NaOH 6N
Penentuan Amonia
- Dipipet kemudian dimasukkan kedalam labu erlenmeyer 250 mL
- Ditambah 1 mL ZnSO4 0,56 M, diaduk- Ditambah NaOH 6N hingga pH 10,5- Dibiarkan selama 20-40 menit- disaring
100 mL sampel
- Ditambah 1 tetes EDTA, dikocok
- Dimasukkan kedalam labu ukur 50mL- Ditambahkan 2mL reagen nessler,
diencerkan hingga tanda batas- Dikocok dan dibiarkan selama 10 menit- Diukur absorbansinya pada lambda 430
nm
filtrat
25 mL sampel (filtrat)
absorbansi
Pembuatan kurva kalibrasi
-ditambah - ditambah 5m - ditambah -ditambah -ditambah
2ml larutan std amonia 15 ml larutan 20mL larutan 25mL larutan
Std amonia 10 mg/L std amonia std amonia std amonia
10 mg/L 10 mg/L 10mg/L 10mg/L
- Ditambah 3L reagen nessler- diencerkan hingga tanda batas- Dikocok sampai homogen- Didiamkan selama 10 menit- Absorbansi diukur pada lambda 430nm
Labu 1 Labu 1 Labu 1 Labu 1 Labu 1
absorbansi
HASIL PERCOBAAN
Dari prosedur penentuan amonia sampel limbah tahu dan air sungai dihasilkan absorbansi 0,936 cm-1 dan 0,373 cm-1
Dari prosedur pembuatan kurva kalibrasi menghasilkan nilai absorbansi untuk labu
absorbansi konsentrasi
0,079 0,4 ppm
0,149 1 ppm
0,919 3 ppm
1,497 4 ppm
1,911 5 ppm
PERHITUNGAN
Prosedur kurva kalibrasi menghasilkan nilai regresi sebagai berikut :
y = - 1,915 + 0,414x
0 1 2 3 4 5 60
0.5
1
1.5
2
2.5
f(x) = 0.411411332633788 x − 0.191582371458552R² = 0.986445725412975
Kurva Hubungan Absorbansi dengan Konsentrasi
Konsentrasi (ppm)
Absorb
ansi
PENENTUAN KADAR AMONIA PADA SAMPEL
Pada sampel air sungai didapatkan kadar amonia sebagai berikut :Y = a + bx0,373 = -1,915 + 0,414xX = 5,24 ppm
Pada sampel limbah tahu didapatkan konsentrasi amonia sebbagai berikutY = a + bx0,936 = -1,915 + 0,414xX = 6,886 (4)X = 27,545 ppm
KESIMPULAN
Amonia dapat diukur dengan metode spektrofotometri menggunakan pereaksi nessler.
Kadar ammonia yang terdapat pada sampel air sungai adalah 5,524 ppm dan air limbah tahu sebesar 27,545 ppm.