Upload
yana-ary-subyantoro
View
175
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
desain perancangan perhitungan balap mobil drag race. pada desain menggunakan atmega 16 dan 2 buah lcd
Citation preview
Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini maka penerapan teknologi sangat di
butuhkan untuk membantu dan mempermudah pekerjaan manusia, terutama dalam sistem
perhitungan waktu tercepat pada perlombaan balap mobil yang sedang digunakan saat ini
sering terjadi kesalahan dalam perhitungan waktu, seperti kesalahan yang tidak akurat dalam
pengambilan waktu pada finish. Selain itu dalam penentuan atau pengaturan posisi juga yang
masih tidak teratur, sehingga akan membutuhkan waktu yang lama dalam pekerjaan dan
mungkin bisa terjadi kesalahan.
Pada perlombaan balap mobil yang sedang digunakan saat ini biasanya sering terjadi
kesalahan dalam perhitungan waktu memakai stopwatch, seperti kesalahan yang tidak akurat
dalam pengambilan waktu pada saat mobil start atau pada saat mobil finish yang masih
membutuhkan tenaga manusia yang manual, sehingga akan membutuhkan waktu yang lama
dalam pekerjaan dan memungkinkan bisa terjadi kesalahan.
Dengan adanya perancangan sistem yang dibuat maka prosentase kesalahan dalam
sistem ini pun sangat kecil karena dalam pengambilan waktu start dan finish sudah
menggunakan bantuan alat mikrokontroler yang berfungsi mengontrol jalannya sistem dan
waktu sehingga efisiensi dalam hal perhitungan waktu dapat terwujud.
1.2 Rumusan Masalah
Penyusunan design project ini didasarkan pada rancangan rumusan masalah sebagai
berikut:
1) Bagaimana perancangan minimum system mikrokontroller Atmega16 untuk input
output ?
2) Bagaimana perancangan antar muka sensor inframerah dengan mikrokontroller ?
3) Bagaimana perancangan program untuk perancangan sistem perhitungan waktu
tercepat perlombaan balap drag race mobil berbasis ATmega16 ?
4) Bagaimana cara menampilkan waktu balap kedalam LCD ?
5) Bagaimana perancangan program untuk system perhitungan waktu tercepat
perlombaan balap drag race mobil berbasis atmega 16 ?
Page 2
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang masalah diatas design project ini menghasilkan alat yang
dapat menghitung waktu tercepat pada perlombaan balap mobil drag race, sehingga dapat
mempermudah pekerjaan manusia dalam perlombaan balap mobil drag race.
1.4 Manfaat
1.4.1 Institusi
Hasil pembuatan alat ini diharapkan dapat member informasi dan ilmu pengetahuan
yang berguna bagi mahasiswa, dosen, serta masyarakat. Sehingga dapat digunakan sebagai
bahan evaluasi untuk mengembangkan system penghitung waktu tercepat pada perlombaan.
1.4.2 Industri
Hasil pembuatan alat ini diharapkan dapat memberikan suatu bahan untuk
pengembangan agar menciptakan alat yang dapat menghitung waktu tercepat pada
perlombaan balap mobil drag race,. Sehingga dapat mengurangi tingkat kecurangan yang
terjadi pada perlombaan serta dapat meminimalisir kesalahan terhadap waktu yang
dihasilkan.
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah yang terdapat pada penyusunan design project ini adalah sebagai
berikut :
1) Alat yang dibuat dalam bentuk miniatur.
2) Tidak membahas kecepatan pada mobil yang dipakai.
3) Sensor yang digunakan pada design project ini adalah sensor limit switch
4) Komponen pemroses yang digunakan adalah mikrokontroler Atmega16.
5) Pada prototype yang akan dibuat hanya ada dua buah lintasan yang akan terpasang
sensor limit switch
1.6 Metodologi
Untuk menyelasaikan design project ini digunakan beberapa metodologi seperti
berikut ini:
1) Studi literature, yaitu menggunakan referensi yang sesuai dengan tema dan juga
datasheet serta rangkaian-rangkaian yang berhubungan dengan pembuatan prototype
alat yang dapat menghitung waktu tercepat pada perlombaan balap mobil drag race,
Page 3
2) Perencanaan alat, yaitu merancang dari tahap pembuatan blok diagram system sampai
dengan membuat system alat.
3) Pembuatan alat, dalam pembuatan alat terbagi menjadi dua bagian yaitu pembuatan
perangkat keras dan pembuatan perangkat lunak.
4) Pengujian alat, untuk mengetahui cara kerja dari alat yang dibuat apakah sesuai
dengan harapan atau masih terdapat kekurangan.
5) Analisa data, untuk mengetahui apakah alat yang telah diuji sudah memenuhi syarat
dan siap untuk dipakai.
Page 4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Mikrokontroller AVR Atmega16
AVR merupakan mikrokontroller RISC (Reduce Instruction Set Compare) 8 bit
berdasarkan arsitektur Harvard, yang dibuat oleh Atmel pada tahun 1996. AVR memiliki
kepanjangan Advanced Versatile RISC atau Alf and Vegar’s Rish processor.
AVR memiliki keunggulan dibandingkan dengan mikrokontroller lain, keunggulan
mikrokontroller AVR yaitu AVR memiliki kecepatan eksekusi program yang lebih cepat
karena sebagai instruksi di eksekusi dalam satu siklus clock. Selain itu mikrokontroller AVR
memiliki fitur yang lengkap (ADC internal, EEPROM internal, timer / counter, Watchdog
Timer, PWM, Port I/O, komunikasi serial,komparator).
2.1.1 Keistimewaan AVR ATMEGA16
1. Mikrokontroler AVR 8 bit yang memilliki kemampuan tinggi dengan konsumsi daya
rendah
2. Arsitektur RISC dengan throughput mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16MHz
3. Memiliki kapasitas Flash memori 16 Kbyte, EEPROM 512 Byte dan SRAM 1 Kbyte
4. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D
5. CPU yang terdiri dari 32 buah register
6. Unit interupsi dan eksternal
7. Port USART untuk komunikasi serial
8. Fitur peripheraL
Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan (compare)
Dua buah Timer/Counter 8 bit dengan Prescaler terpisah dan Mode Compare
Satu buah Timer/Counter 16 bit dengan Prescaler terpisah, Mode
Compare dan Mode Capture
Real Time Counter dengan Oscillator tersendiri
Empat kanal PWM
8 kanal ADC
8 Single-ended Channel dengan keluaran hasil konversi 8 dan 10 resolusi
(register ADCH dan ADCL)
7 Diferrential Channel hanya pada kemasan Thin Quad Flat Pack (TQFP)
Page 5
2 Differential Channel dengan Programmable Gain
Antarmuka Serial Peripheral Interface (SPI) Bus
Watchdog Timer dengan Oscillator Internal
2.1.2 Konfigurasi Pin AVR ATMEGA16
Gambar 2.1.2 Konfigurasi Kaki (pin) ATMEGA16
Konfigurasi pin ATMEGA16 dengan kemasan 40 pin Dual In-line Package (DIP)
dapat dilihat pada Gambar 2.1.2. Dari gambar diatas dapat dijelaskan fungsi dari masing-
masing pin ATMEGA16 sebagai berikut.
1. VCC merupakan pin yang brfungsi sebagai masukan catu daya
2. GND merupakan pin Ground
3. Port A (PA0 – PA7) merupakan pin input/output dua arah (full duplex) dan selain
itu merupakan pin masukan ADC
4. Port B (PB0 – PB7) merupakan pin input/output dua arah (full duplex) dan selain
itu merupakan pin khusus, seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Page 6
Tabel 2.1.2.1 Fungsi Khusus Port B
5. Port A (PC0 – PC7) merupakan pin input/output dua arah (full duplex) dan selain
itu merupakan pin khusus, seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.1.2.2 Fungsi Khusus Port B
6. Port D (PD0 – PD7) merupakan pin input/output dua arah (full duplex) dan
selain itu merupakan pin khusus, seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Page 7
Tabel 2.1.2.3 Fungsi Khusus Port D
7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler
8. XTAL1 dan XTAL2, merupakan pin masukan external clock
9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC
10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi untuk ADC.
2.2 LIMIT SWITCH
Limit Switch adalah sensor yang bersifat mekanis dan deteksi terjadi setelah adanya
kontak fisik. Penggunaan sensor ini biasanya digunakan untuk membatasi gerak
minimum/maksimum sebuah mekanik. Contohnya pada elevator, perintah untuk
menghentikan elevator pada setiap pintu menggunakan limit switch.
Basic Switch
Page 8
Bagian-bagian dari Limit Switch:
Unpressed Condition Pressed Condition
Beberapa Type aktuator yang ada disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan
2.3 LCD
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan
kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–
alat elektronik seperti televisi, kalkulator, ataupun layar komputer. Pada bab ini aplikasi
LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat
berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja
alat. Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah :
a. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
b. Mempunyai 192 karakter tersimpan.
Page 9
c. Terdapat karakter generator terprogram.
d. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
e. Dilengkapi dengan back light.
Gambar 2.3 LCD 2*16
Tabel 2.3 Konfigurasi Pin LCD 2*16
Pin Deskripsi
1 Ground
2 Vcc
3 Pengatur kontras
4 “RS” Instruction/Register Select
5 “R/W” Read/Write LCD Registers
6 “EN” Enable
7-14 Data I/O Pins
15 Vcc
16 Ground
2.3.1 Cara kerja LCD 2*16
Pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”. Bus data terdiri dari 4-
bit atau 8-bit. Jika jalur data 4-bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai dengan
DB7. Sebagaimana terlihat pada table diskripsi, interface LCD merupakan sebuah
parallel bus, dimana hal ini sangat memudahkan dan sangat cepat dalam pembacaan
dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang ditampilkan sepanjang 8-bit
dikirim ke LCD secara 4-bit atau 8 bit pada satu waktu. Jika mode 4-bit yang
digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk membuat sepenuhnya 8-bit (pertama
dikirim 4-bit MSB lalu 4-bit LSB dengan pulsa clock EN setiap nibblenya). Jalur
kontrol EN digunakan untuk memberitahu LCD bahwa mikrokontroller mengirimkan
data ke LCD. Untuk mengirim data ke LCD program harus menset EN ke kondisi
high “1” dan kemudian menset dua jalur kontrol lainnya (RS dan R/W) atau juga
mengirimkan data ke jalur data bus.
Page 10
Saat jalur lainnya sudah siap, EN harus diset ke “0” dan tunggu beberapa saat,
dan set EN kembali ke high “1”. Ketika jalur RS berada dalam kondisi low “0”, data
yang dikirimkan ke LCD dianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus
(seperti bersihkan layar, posisi kursor dll). Ketika RS dalam kondisi high atau “1”,
data yang dikirimkan adalah data ASCII yang akan ditampilkan dilayar. Misal, untuk
menampilkan huruf “A” pada layar maka RS harus diset ke “1”. Jalur kontrol R/W
harus berada dalam kondisi low (0) saat informasi pada data bus akan dituliskan ke
LCD. Apabila R/W berada dalam kondisi high “1”, maka program akan melakukan
query (pembacaan) data dari LCD. Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get LCD
status (membaca status LCD), lainnya merupakan instruksi penulisan. Jadi hampir
setiap aplikasi yang menggunakan LCD, R/W selalu diset ke “0”. Jalur data dapat
terdiri 4 atau 8 jalur (tergantung mode yang dipilih pengguna), DB0, DB1, DB2, DB3,
DB4, DB5, DB6 dan DB7. Mengirim data secara parallel baik 4-bit atau 8-bit
merupakan 2 mode operasi primer. Untuk membuat sebuah aplikasi interface LCD,
menentukan mode operasi merupakan hal yang paling penting.
Mode 8-bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan dalam
sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I/O (3 pin untuk kontrol, 8 pin
untuk data).Sedangkan mode 4 bit minimal hanya membutuhkan 7-bit (3 pin untuk
kontrol, 4 pin untuk data). Bit RS digunakan untuk memilih apakah data atau instruksi
yang akan ditransfer antara mikrokontroller dan LCD. Jika bit ini di set (RS = 1),
maka byte pada posisi kursor LCD saat itu dapat dibaca atau ditulis. Jika bit ini di
reset (RS = 0), merupakan instruksi yang dikirim ke LCD atau status eksekusi dari
instruksi terakhir yang dibaca.
Page 11
BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
3.1 Diagram Blok
Sensor Limit
Switch Start
ATMEGA
16
LCD /
Display
Tombol aktifasi
lampu start
Lampu
Start SirkuitSensor Limit
Switch Finish
Penjelasan masing-masing blok :
1. Sensor limit switch start sebagai masukan untuk menentukan apakah mobil telah
berjalan atau tidak, sensor ini berada pada garis start lintasan.
2. Sensor limit switch finish sebagai masukan untuk menentukan apakah mobil telah
berada pada garis finish atau tidak, sensor ini berada pada garis finish lintasan.
3. Tombol aktifasi lampu start berfungsi sebagai masukan untuk mengaktifkan lampu
start sirkuit, tombol berada pada samping lintasan.
4. Microcontroller Atmega16 berfungsi sebagai pengontrol system kerja rangkaian
melalui software yang telah diprogram.
5. LCD atau display sebagai keluaran dan menampilkan waktu tempuh yang dibutuhkan
oleh mobil untuk mencapai garis finish, lcd berada pada garis finish.
6. Lampu start sirkuit sebagai keluaran dan menyalakan lampu start pada garis start
sirkuit.
3.2 Prinsip kerja rangkaian
Pada bagian start dan finish pada track atau lintasan drag race dipasang masing-
masing satu buah limit switch pada masing-masing sisi lintasan. Ketika mobil berada digaris
Page 12
start dan pada posisi yang dama maka tombol akan ditekan. Dengan ditekannya tombol maka
akan mengaktifkan lampu start sirkuit, mobil di ijinkan lewat apabila lampu start sirkuit
berwarna hijau. Apabila sebelum lampu hijau mobil telah berjalan maka mobil akan
didiskualifikasi. Tanda diskualifikasi ini akan ditampilkan pada LCD. Setelah mobil melewati
garis finish maka sensor yang berada pada bagian finish akan aktif dan akan menampilkan
waktu tempuh yang dihasilkan pada masing-masing mobil.
3.3 Sistem Minimum Mikrokontroler ATMega16
Sistem minimum (sismin) mikrokontroler adalah rangkaian elektronik minimum yang
diperlukan untuk beroperasinya IC mikrokontroler. Sismin ini kemudian bisa dihubungkan
dengan rangkaian lain untuk menjalankan fungsi tertentu. Dimana dalam sistem minimun ini
terdapat pin untuk input dan output dari dan ke mikrokontroler. Sistem minmum ini
mengoperasikan pembacaan waktu oleh microcontroller dan kemudian waktu tempuh yang
dihasilkan akan ditampilkan pada LCD.
Gambar 3.2 Skematik Rangkaian Sistem Minimum
Mikrokontroler ATMega16
Skematik rangkaian di atas terdapat LED sebagai indikator mikrokontroler. Selain itu
terdapat push button sebagai reset yang dihubungkan ke pin 9 (pin reset) pada
mikrokontroler dengan resistor pull up dan kapasitor yang berfungsi untuk menghindari
bouncing atau penekanan push button sekali yang di anggap berkali kali oleh mikrokontroler.
LCD
Limit Switch + push
button
Page 13
Sistem minimum berikut menggunakan X-tal 11.0592 KHz karena sesuai dengan
datasheet yang diperlukan oleh mikrokontroler untuk pendetak. Penggunaan port B untuk
LCD, dan port D untuk limit switch dan push button.
3.4 Rangkaian LCD
Perancangan LCD rangkaian LCD pada tugas desain project ini digunakan untuk
menampilkan waktu tempuh yang dibutuhkan oleh miniatur mobil untukbergerak dari garis
start ke garis finish. Rangkaiaan LCD ditunjukkan pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4 Ragkaian LCD
Page 14
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISA DATA
4.1 Pengujian Rangkaian Mikrokontroler ATMega16
Pengujian rangkaian mikrokontroler ATMega16 dengan Pengujian rangkaian
mikrokontroler ATmega 16 dan downloader dilakukan dengan pemberian program sederhana
seperti pada Lampiran 1, kemudian mengukur tegangan tiap-tiap port. Pengukuran ini
bertujuan untuk mengetahui performance dari rangkaian sismin, sehingga nantinya dapat
mempermudah pengaplikasian dari port-port keluaran mikrokontroler.
Pengujian mikrokontroller dilakukan dengan memberikan program sederhana yang
digunakan untuk menguji kondisi logic 1(High) dan logic 0 (low). Untuk menandakan apakah
mikrokontroler tersebut bekerja maka digunakan led sebagai indikator.
PortA didapatkan tegangan rata-rata saat tegengan tinggi sebesar 4,70Volt dan
tegangan rendah sebesar 1,3 Volt. PortB didapatkan tegangan rata-rata saat tegengan tinggi
sebesar 4,75 Volt dan tegangan rendah sebesar 1,2 Volt. PortC didapatkan tegangan rata-rata
saat tegengan tinggi sebesar 4,74 Volt dan tegangan rendah sebesar 1,0 volt. PortD
didapatkan tegangan rata-rata saat tegengan tinggi sebesar 4,73 Volt dan tegangan rendah
sebesar 0,8 Volt.
Dari data di atasmengindikasikan bahwa mikrokontroler ATmega 16 berada dalam
keadaan dapat digunakan (tidak rusak) dan dapat diisi dengan program yang lebih kompleks.
4.2 Pengujian Limit Switch
Pengujian limit switch dengan memenyentuh limit switch secara singkat serta
melepaskannya. Berikut menguji tegangan VoutLimit Switch pada rangkaian dapat dilihat pada
Tabel 4.2.
Tabel 4.2PengujianVout Limit Switch
Posisi Sensor Logic Vout
Saat Ditekan 1 4,64
Saat Dilepas 0 0.23
Saat limit switch ditekan akan menghasilkan logic “1” pada port Microcontroller serta
menghasilkan Vout sebesar 4,64 Volt. Saat limit switch dilepas akan menghasilkan logic “0”
pada port Microcontroller serta menghasilkan Vout sebesar 0,23 Volt.
Page 15
4.3 Pengujian Keseluruhan Alat
Pengujian keseluruhan alat meliputi rangkaian limit switch untuk pembacaan posisi
mobil, rangkaian LCD untuk menamilkan tampilan waktu tempuh yang digunakan sebuah
mobil untuk menempuh jarak 1 meter. Awal percobaan alat secara keseluruhan dimulai
dengan peletakan panjang lintasan mobil yaitu 1 meter. Selanjutnya mengaktifkan timer pada
microcontroller untuk menghitung waktu yang dibutuhkan oleh sebuah mobil, ketika mobil
menyentuh pada limit switch start. Ketika mobil menyentuh limit switch finish maka micro
akan berhenti menghitung dan akan menampilkan waktu ke LCD.
Gambar hasil pengujian alat
Ketika tombol power ditekan ketika tombol stat ditekan
Page 16
Page 17
BAB IV
KESIMPULAN
Dari hasil pembuatan alat Perancangan Sistem Perhitungan Waktu Tercepat Perlombaan
Balap Drag Race Mobil Berbasis ATMEGA 16 ini, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada desain menggunakan 2 buah microcontroller, hal ini dikarenakan pada desain
membutuhkan banyak pin dan port untuk dapat bekerja secara optimal.
2. Apabila kita ingin menggunakan program yang berisi interrupt atau counter berjumlah
banyak sebaiknya menggunakan microcontroller sejumlah 2 buah, hal ini dikarenakan
untuk mendukung masing-masing program, agar program dapat bekerja secara
optimal.
3. Untuk menampilkan hasil keluaran proses pada lcd yang berjumlah lebih dari 1,
sebaiknya menggunakan microcontroller berjumlah sama dengan lcd yang digunakan,
hal ini bertujuan untuk mencukupi jumplah pin yang digunakan untuk lcd tersebut,
dan untuk mempermudah dalam trouble shooting rangkaian.
4. Pada desain perhitungan waktu, waktu yang dihitung dalam satuan detik.
5. Sensor yang digunakan untuk mendeteksi posisi mobil dalam lintasan menggunakan
sensor limit switch, hal ini dikarenakan sensor ini memiliki kinerja yang baik dan
membutuhkan sedikit konfigurasi.
Page 18
Daftar Pustaka
1. Tambaani E. Fidel, Perancangan Sistem Perhitungan Waktu Tercepat Perlombaan
Balap Mobil, Teknik Elektro-FT, UNSRAT,Manado
2. Buku ajar teknik elektro Universitas Sumatera Utara
3. Buku ajar mikrokontroller Universitas Sumatera Utara
4. Nicholas Edwin, LDR & PHOTODIODA, Tugas Komponen Sistem Kontrol,
Magelang 2009
5. Hadi Mokh Solihul, Mengenal Mikrokontroller AVR Atmega 16,Ilmu computer.com,
2011
6. http://fahmizaleeits.wordpress.com/tag/cara-kerja-lcd-secara-umum/ diakses pada
tanggal 17 September 2013.
7. http://gudang-science.blogspot.com/2012/01/pengertian-lcd.html diakses pada tanggal
17 September 2013
Page 19
LAMPIRAN
Listing program utama
#include <avr/io.h>
#include <util/delay.h>
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
#include <avr/interrupt.h>
#include "lcd.h"
void init_IO(){
DDRD = 0xf0;
PORTD = 0x0f;
}
int main(){
init_IO();
lcd_init();
lcd_goto(0,0);
lcd_puts("^^DISPRO 2014^^");
lcd_goto(1,0);
lcd_puts(">>>DRAG RACE<<<");
while(1){
if(bit_is_clear(PIND,0)){
lcd_clear();
for(int i=0; i<5; i++){
lcd_goto(0,0);
lcd_puts(" READY READY ");
PORTD |= (1<<PORTD4);
_delay_ms(2000);
PORTD &= ~(1<<PORTD4);
lcd_goto(1,0);
lcd_puts(" READY READY ");
_delay_ms(2000);
}
lcd_goto(0,0);
lcd_puts(" GOOOOOO!!! ");
lcd_goto(1,0);
lcd_puts(" GOOOOOO!!! ");
PORTD |= (1<<PORTD5);
PORTD &= ~(1<<PORTD4);
_delay_ms(3000);
Page 20
PORTD &= ~(1<<PORTD5);
PORTD &= ~(1<<PORTD4);
_delay_ms(2000);
lcd_clear();
}
if(bit_is_clear(PIND,1)){
lcd_goto(0,0);
lcd_puts("****Mobil 2****");
lcd_goto(1,4);
lcd_puts("00:00:");
char count = 0;
char count1 = 0;
char str[16];
for (int i=0; i<99; i++){
count++;
_delay_ms(500);
if(bit_is_clear(PIND,2)){
count1 = count;
sprintf(str, "%i", count1);
lcd_goto(1,10);
lcd_puts(str);
i=100;
}
sprintf(str, "%i", count);
lcd_goto(1,10);
lcd_puts(str);
}
}
}return 0;
}