Ramadhan 1436 H

  • Upload
    novita

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/15/2019 Ramadhan 1436 H

    1/23

     

    ). Menyegerakan berbuka. 

    Amalan lainnya pada bulan Ramadlan bagi yang berpuasa adalah berbuka. Bahkan umat

    ini diperintahkan oleh Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam untuk menyegerakan berbuka,

    karena di dalamnya banyak sekali kebaikan. 

    رلن

    :الل

     

    ااس   Dari Sahl bin Sa‟d bahwasanya Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Umat manusia ini akan tetap dalam kebaikan selama mereka menyegerakan  berbuka”.  [HR al-

  • 8/15/2019 Ramadhan 1436 H

    2/23

    Bukhoriy: 1957, Muslim: 1093, At-Turmudziy: 699, Ibnu Majah: 1697. Berkata asy-Syaikh al-

    Albaniy: Shahih].[2] 

    أ

    ا:لورو

    روا

    ا

      Dari Anas radliyalahu anhu, bahwasanya Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam

     bersabda, “Segerakanlah  berbuka dan akhirkanlah sahur”.  [HR. Ibnu Adiy dan al-Haitsamiy.

    Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]. [3] 

    أ

    ا:للا ا

     وناروا دنااسا  Dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Agama  ini akanselalu tetap jaya selama kaum Muslimin menyegerakan berbuka puasa. Sebab kaum Yahudi dan

     Nashrani suka mengakhirkannya”. [HR Abu Dawud: 2353 dan Ibnu Khuzaimah: 2060. Berkata

    asy-Syaikh al-Albaniy: Hasan]. [4] 

    Dari Abu Athiyyah berkata, “Aku  dan Masruq pernah masuk mengunjungi Aisyah”. 

    Kami bertanya, “Wahai  Ummul mukminin, ada dua orang shahabat Muhammad Shallallahu

    alaihi wa sallam. Yang pertama suka menyegerakan berbuka dan menyegerakan sholat,

    sedangkan yang lainnya suka mengakhirkan berbuka dan menunda sholat?”.  Aisyah berkata,

    “Siapakah  orang yang suka menyegerakan berbuka dan menyegerakan sholat?”.  Kami

    menjawab, “Abdullah”. Ia berkata, “Seperti itulah yang Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam

     perbuat”.  [Atsar ini diriwayatkan oleh Abu Dawud: 2354. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy:

    Shahih]. [5] 

    :لللر:

     ال   ماDari Sahl bin Sa‟d  berkata, telah bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam,

    “Senantiasa umatku berada di atas sunnahku selama mereka tidak menunggu munculnya bintangdi di langit (yakni, malam) untuk  berbuka”. 

    Sahl berkata, “Apabila Nabi Shallallahu alaihi wa sallam berpuasa, beliau memerintahkan

    seorang lelaki untuk memanjat suatu bangunan. Apabila ia berseru, “Matahari telah terbenam!”. 

    Maka beliau segera  berbuka”. [HR. Ibnu Khuzaimah: 2061 dan Ibnu Hibban. Berkata asy-Syaikh

    al-Albaniy: Shahih]. [6] 

    https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn2https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn2https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn2https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn3https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn3https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn3https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn4https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn4https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn4https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn5https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn5https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn5https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn6https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn6https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn6https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn6https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn5https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn4https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn3https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn2

  • 8/15/2019 Ramadhan 1436 H

    3/23

     أادراا:لث

    ةق   ا راو راوو

     ةال

    ا

    Dari Abu ad-Darda‟ dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, “Ada tiga hal yang termasuk

    akhlak Nabi, yaitu; menyegerakan berbuka, mengakhirkan sahur dan meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri di dalam sholat”.  [HR ath-Thabraniy. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy:

    Shahih]. [7] 

    Banyak dalil-dalil yang memerintahkan untuk menyegerakan berbuka, yang jika

    dihimpun akan banyak menyita tempat. Karena menyegerakan berbuka ini selain untuk

    mengikuti sunnah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam juga untuk menyelisihi orang-orang Yahudi

    dan Nashrani yang suka menunda-nunda berbuka. 

     Namun ada istilah yang aneh di masa sekarang ini yang sedang getol disosialisasikanoleh sebahagian umat, yaitu takjil/ ta’jil. Banyak masyarakat awam yang mengartikan takjil ini

    dengan makna berbuka. Misalnya, di restoran/HOTEL ini disediakan takjil gratis, bagi yang

    ingin menghadiri acara bukber ini hendaknya ikut berpartisipasi dengan membawa takjil dan

    sebagainya. Padahal takjil/ ta‟jil ini artinya adalah menyegerakan bukan berbuka. Kalau berbuka

    itu dalam bahasa Arabnya adalah ifthor. Maka hendaknya mereka menempatkan sesuatu pada

    tempatnya. 

     Nabi Shallallahu alaihi wa sallam sebelum sholat Maghrib biasanya berbuka dengan

    ruthob, jika tidak ada dengan tamr dan jika tidak ada juga maka dengan meminum air. 

    أ

    :رلنل

     

    ت ر نن ت ر تان

    تا 

      Dari Anas bin Malik berkata, Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam berbuka denga

    makan beberapa ruthob (kurma basah) sebelum sholat. Jika tidak ada ruthob, Beliaupun berbuka

    dengan makan beberapa tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada juga tamr, maka Beliau minum

     beberapa teguk air”. [HR. Abu Dawud: 2356, Ahmad: III/ 164, ad-Daruquthniy: 240, al-Hakim

    dan al-Baihaqiy. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Hasan Shahih]. [8] 

    Dianjurkan bagi setiap Muslim yang sedang berbuka untuk berdoa dengan doa-doa yang

     penuh kebaikan. Karena berdoa ketika berbuka itu adalah waktu yang tidak akan ditolak oleh

    Allah Azza wa Jalla. 

    https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn7https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn7https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn7https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#62238602https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#62238602https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#62238602https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn8https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn8https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn8https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn8https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#62238602https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn7

  • 8/15/2019 Ramadhan 1436 H

    4/23

     أاثد  د

     ئا ومالداوةد ا  Dari Anas dari Nabi Shallalahu alaihi wa sallam bersabda, “Ada  tiga golongan orangyang doa mereka tidak akan ditolak, yaitu; doanya orang yang sedang berpuasa ketika ia sedang

     berbuka, doanya imam yang adil dan doanya orang yang teraniaya”. [HR. al-Baihaqiy dan adl-

    Dliya‟ al-Muqaddisiy. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Hasan]. [9] 

    Dianjurkan untuk membaca doa atau dzikir ketika hendak berbuka puasa dengan doa-doa

    yang shahih dari Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam, bukan dengan doa-doa yang tidak

    sesuai dalil atau hadits yang kuat. 

    او – اا-:لر  

     

     

     دازاو

    :رلنل

    ذ:لذاو  اقوا  ان 

     Dari Marwan  – yaitu Ibnu Salim al-Muqoffi‟- berkata, “Aku  pernah melihat Ibnu Umar

    radliyallahu anhuma menggenggam jenggotnya dan memotong apa yang lebih dari kepalannya.

    Dan ia berkata, “Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam apabila berbuka beliau mengucapkan,

    “Telah  hilang dahaga, urat-urat telah basah dan pahala telah tetap, insyaa Allah”.  [HR. Abu

    Dawud: 2357, ad-Daruquth-niy: 2256, al-Hakim: II/ 52 nomor 1576, al-Baihaqiy di dalam asy-Syu‟ab al-Iman: III/ 306-407 nomor: 3902, an- Nasa‟iy di dalam as-Sunan al-Kubra dan Ibnu as-

    Suniy. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Hasan]. [10] 

    Tidak ada hadits lain yang dapat dijadikan hujjah/ dalil selain hadits ini. Karena hadits-

    hadits selain ini adalah dla’if  (lemah). 

    3). Memberi makanan berbuka untuk orang yang berpuasa. 

    Jika ada di antara kaum muslimin yang diberi kemampuan rizki lebih dan ingin

    menyisihkan hartanya, maka dianjurkan untuk mengajak dan memberi makanan berbuka bagi

    kaum muslimin yang lainnya, apalagi jika mereka itu termasuk golongan yang tidak mampu.

    Karena pahala orang yang memberi makanan berbuka itu seperti yang diperoleh oleh orang yang

     berpuasa, sebagaimana dalil hadits berikut, 

    زا:لللر:

     ئن غ  ئا  Dari Zaid bin Kholid al-Juhniy berkata, telah bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wasallam, “Barangsiapa yang memberi makan (untuk berbuka) kepada orang yang sedang berpuasa,

    https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn9https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn9https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn9https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn10https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn10https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn10https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn10https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn9

  • 8/15/2019 Ramadhan 1436 H

    5/23

    maka ia akan mendapat pahala seperti yang diperoleh oleh orang yang berpuasa tersebut, tanpa

    mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun”. [HR. Ibnu Majah: 1746, at-Turmudziy:

    807, Ahmad: IV/ 114-115 dan Ibnu Hibban. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]. [11] 

    Bahkan orang yang diberi jamuan makanan berbuka itu hendaknya mengucapkan doa untuk

    orang yang telah memberikan makanan berbuka itu. 

    أ

    ن

     

    ا ةد

      وزلا:

    ئا وا اروائن Dari Anas radliyallahu anhu berkata, bahwasanya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam pernah

    datang menemui Sa’d bin Ubadah (radliyallahu anhu). Sa’d datang menjumpai Beliau dengan membawaroti dan minyak zaitun (atau kismis) lalu makan. Kemudian Nabi Shallallahu alaihi wa sallam berdoa,

    “Telah berbuka orang-orang yang shaum di sisimu, orang-orang yang baik telah memakan

    makananmu dan para Malaikat mendoakan agar kalian mendapat rahmat”.  [HR Abu Dawud:3854, Ibnu Majah: 1747, al-Baihaqiy (Syu‟ab al-Iman): 6048, an- Nasa‟iy dalam Amal al-Yaum

    wa al-Lail, Ibnu Sunni dalam Amal al-Yaum wa al-Lail dan Ahmad: III/ 118, 138. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]. [12] 

    Berkata asy-Syaikh al-Albaniy rahimahullah, “Ketahuilah  bahwa dzikir ini tidaklah

    terikat pada orang yang shaum/ puasa setelah berbukanya saja. Tetapi dzikir ini sifatnya mutlak.

    Sabda beliau “Telah berbuka orang-orang yang shaum di  sisimu”,  bukan dalam bentuk kalimat

    khabar (pemberitaan), namun merupakan doa untuk orang yang menyediakan makanan sampai-

    sampai orang-orang yang shaum berbuka di sisinya dan mendapatkan pahala berbukanya

    mereka. [13] 

    4). Mengakhirkan sahur. Selain berbuka, amalan lain yang mesti dikerjakan oleh setiap muslim yang hendak

     berpuasa adalah makan sahur. Karena makan sahur ini adalah pembeda antara puasanya umat

    Islam dengan ahli kitab dan di dalam sahur ini terdapat berkah dan kebaikan-kebaikan lainnya. 

    ار

    رلن

    :ل  و ب اا  Dari Amr bin al-Ash radliyallahu anhu, bahwasanya Rosulullah Shallallahu alaihi wa

    sallam bersabda, “Perbedaan antara puasa kita dengan puasa ahlul Kitab adalah makan sahur”. [HR Muslim: 1096, Abu Dawud: 2343, at-Turmudziy: 708 dan an- Nasa‟iy: IV/ 146. Berkata asy-

    Syaikh al-Albaniy: Shahih]. [14] 

    أر:لللر:

    نوا را 

    https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn11https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn11https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn11https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn12https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn12https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn12https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn13https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn13https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn13https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn14https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn14https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn14https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn14https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn13https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn12https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn11

  • 8/15/2019 Ramadhan 1436 H

    6/23

      Dari Anas radliyallahu anhu berkata, telah bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa

    sallam, “Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya pada sahur terdapat  berkah”. [HR.

    Muslim: 1095, al-Bukhoriy: , at-Turmudziy: 708, Ibnu Majah: 1692 dan an- Nasa‟iy: IV/ 140-

    141. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]. [15] 

    ر

    :رللل

    : اواورا  Dari Salman radliyallahu anhu berkata, telah bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa

    sallam, “Berkah  itu terdapat pada tiga perkara; berjamaah, tsarid (roti yang diremukkan dan

    direndam dalam kuah) dan makan sahur”. [HR ath-Thabraniy di dalam al-Kabir, al-Baihaqiy dan

    Abu Thahir al-Ambariy. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih].[16] 

    أر

    ل:رلن

     ن

     ار

    اوا

      Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu berkata, bahwasanya Rosulullah Shallallahu alaihi

    wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah telah menjadikan berkah melalui sahur dan takaran”. 

    [HR. asy-Syiroziy di dalam al-Alqob, al-Khathib dan Abdulghaniy di dalam Fadla‟il Ramadlan.

    Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Hasan].[17] 

    ار:لدلر

     ر

    انر

     

     ااكر

     ا  Dari al-Irbadl bin Sariyah berkata, Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah

    mengundangku untuk sahur di bulan Ramadlan. Lalu beliau bersabda, “Ayo,  marilah kepada

    makanan yang penuh  berkah”.  [HR Abu Dawud: 2344, an- Nasa‟iy:  IV/ 145, Ahmad: IV/ 126,

    127 dan Ibnu Hibban. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]. [18] 

    را:لربا

    :لد او  

     

     

     

      Dari Abdullah bin al-Harits berkata, dari seseorang shahabat Nabi Shallallahu alaihi wa

    sallam berkata, “Aku  pernah masuk menemui Nabi Shallallahu alaihi wa sallam yang sedang

     bersahur, lalu Beliau bersabda, “Sesungguhnya  sahur ini adalah berkah yang telah diberikanAllah kepada kalian, maka janganlah kalian meninggalkannya”.  [HR an- Nasa‟iy:  IV/ 145.

    Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]. [19] 

    https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn15https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn15https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn15https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn16https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn16https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn16https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn17https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn17https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn17https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn18https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn18https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn18https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn19https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn19https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn19https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn18https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn17https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn16https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn15

  • 8/15/2019 Ramadhan 1436 H

    7/23

     أرار:لللر

    :را ونع

      

    ن و ئن

     ا

      Dari Abu Sa‟id  al-Khudriy radliyallahu anhu berkata, telah bersabda Rosulullah

    Shhallallahu alihi wa sallam, “Sahur  adalah makan yang penuh berkah. Oleh sebab itu janganlahkalian meninggalkannya sekalipun seseorang di antara kalian hanya meminum seteguk air.

    Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bersholawat kepada orang-orang yang makan

    sahur”. [HR Ahmad: III/ 12, 44. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Hasan].[20] 

    Sahur adalah amalan yang wajib dikerjakan oleh umat Islam yang hendak berpuasa

    meskipun ia tidak menjumpai yang dapat dimakan kecuali air. Dan makanan sahur yang paling

     baik adalah tamr (kurma kering). 

    أر

    رلن

    :

     ر اا  Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu, bahwasanya Rosulullah Shallallahu alaihiwa sallam bersabda, “Sebaik -baik sahurnya mukmin itu adalah kurma”. [HR Abu Dawud: 2345

    dan Ibnu Hibban. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]. [21] 

    ر:لللر

    و 

      Dari Abdullah bin Umar radliyallahu anhuma berkata, telah bersabda Rosulullah

    Shallallahu alaihi wa sallam, “Bersahurlah  kalian meskipun hanya dengan seteguk air”.  [HR.

    Ibnu Hibban. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]. [22] 

    Adapun jarak waktu sahur dengan waktu shubuh adalah sekitar lima puluh ayat alqur‟an 

    yang dibaca secara tartil. 

    ز:للر

     ة

    ا

     

     

     

     

    :آخا ةرل

      Dari Zaid bin Tsabit berkata, “Kami  pernah bersahur bersama Rosulullah Shallallahu

    alaihi wa sallam, kemudian kami berdiri menuju sholat?”. Aku bertanya, “Berapa jarak di antara

    keduanya?”. Ia menjawab, “Sekitar  bacaan (alqur‟an) lima puluh ayat”. [HR. Ibnu Majah: 1694,

    al-Bukhoriy: 1921 dan an- Nasa‟iy: IV/ 143. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Hasan]. [23] 

    https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn20https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn20https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn20https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn21https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn21https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn21https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn22https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn22https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn22https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn23https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn23https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn23https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn23https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn22https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn21https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn20

  • 8/15/2019 Ramadhan 1436 H

    8/23

      Jadi menurut dalil, kita dianjurkan untuk makan sahur dengan mengakhirkannya yaitusekitar jarak lima puluh ayat yang dibaca tartil sampai menjelang shubuh. Bahkan jika ternyata

    ketika seseorang di antara kita hendak minum sudah terdengar adzan shubuh yang menunjukkan

    waktu sholat, maka tidak mengapa ia menyelesaikan minum terlebih dahulu, sebagaimana di

    dalam dalil hadits dari Abu Hurairah radliyallahu anhu. 

    Maka istilah IMSAK  yang didengang-dengungkan kebanyakan kaum muslimin itu adalah

    tidak benar dan  bid‟ah karena telah menyalahi dalil. [24] 

    أ:لللر:ذ

      ا او ا  Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu berkata, telah bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam,

    “Apabila seseorang di antara kalian mendengar adzan sedangkan bejana (makanan dan minuman mereka) berada

    pada tangan mereka, maka janganlah ia meletakkannya sehingga ia menyelesaikan hajatnya”. [HR Ahmad: II/ 423,

    510, Abu Dawud: 2350 dan al-Hakim. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Hasan Shahih]. [25] 

    Berkata asy-Syaikh al-Albaniy, “Di  dalam hadits ini terdapat dalil bahwasanya orang yang mendapatkan

    munculnya fajar sedangkan bejana makanan dan minumannya itu ada pada tangannya, maka boleh baginya untuk

    tidak meletakkannya sehingga ia menunaikan hajatnya itu (yaitu makan dan minum). [26] 

    Katanya lagi, “Di  antara faidah hadits ini adalah adanya batilnya bid’ah  imsak sebelum fajar seukuran

    seperempat jam. Karena mereka mengerjakannya itu lantaran khawatir datangnya adzan subuh sedangkan mereka

    dalam keadaan sahur. Seandainya mereka mengetahui rukhsoh tersebut niscaya mereka tidak akan terjatuh ke

    dalam bid’ah tersebut. Maka perhatikanlah. [27] 

    5). Memperbanyak sedekah. Bersedekah adalah amalan yang mulia yang semestinya dikerjakan oleh setiap Muslim,

    karena di dalamnya banyak kebaikan dan bagi yang meninggalkannya akan mendapat banyakkeburukan, terlebih pada bulan Ramadlan. 

    Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan, tiada

    sesuatupun yang diminta oleh umatnya lalu beliau mengatakan „tidak‟,  namun pada bulan

    Ramadlan Beliau akan lebih dermawan lagi. Maka tiada kebaikan bagi umatnya itu melainkan

     jika mencontoh dan meneladani sifat junjungannya tersebut. 

    ا:لنلرد

     

    س

    اوندننر

     

    ون

     

      نررا  نآال 

    ا اد   Dari Ibnu Abbas radliyallahu anhuma berkata, “Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam

    adalah orang yang paling dermawan dan bertambah lagi kedermawanannya itu pada bulan

    https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn24https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn24https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn24https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn25https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn25https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn25https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn26https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn26https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn26https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn27https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn27https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn27https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn27https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn26https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn25https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn24

  • 8/15/2019 Ramadhan 1436 H

    9/23

  • 8/15/2019 Ramadhan 1436 H

    10/23

  • 8/15/2019 Ramadhan 1436 H

    11/23

    Dan jangan pula mereka menghitung-hitung harta mereka yang hendak dizakatkan atau

    disedekahkan karena Allah Subhanahu wa ta‟ala  juga akan menghitung-hitung rizki yang akan

    diberikan kepada mereka. Menghitung-hitung ketika hendak memberi sedekah, biasanya dengan

    memikirkan berapa yang hendak disedekahkan dan berapa sisa harta yang ada padanya?. Lalu

    mereka berpikir, bisakah hidup dengan sisa harta itu sampai kepada beberapa waktu ke depan?. 

    أر

    رلن

     لDari Abu Hurairah radliyallahu anhu bahwasanya Rosulullah Shallallahu alaihi wa

    sallam bersabda, “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta”. [HR Muslim: 2588, at-Turmudziy:

    2029, Ahmad: II/ 386 dan ad-Darimiy: I/ 396. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: shahih]. [36] 

    Ingatlah, bahwa sedekah yang ia keluarkan di jalan Allah itu tidak akan pernah

     berkurang, bahkan akan selalu bertambah di sisi Allah Subhanahu wa ta‟ala. 

    ئر

    : د

    ئة

    و

    تدت ترل   

     ل لر:ن  

      وج:  :لئ

     

     Dari Aisyah radliyallahu anha berkata, “Pernah datang kepadaku seorang peminta-minta

    dan di sisinya ada Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Lalu aku menyuruh (seseorang) untukmemberikan sesuatu kepadanya. Kemudian aku memanggilnya dan memeriksa apa yang hendak

    diberikan kepadanya. Maka Rosulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda, “Apakah  engkau

    ingin sesuatu yang masuk dan keluar dari rumahmu ini harus engkau ketahui?”.  Aisyahmenjawab, “Ya”.  Maka Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Perlahan,  wahai

    Aisyah, Janganlah engkau menghitung-hitung (pemberian/ sedekah) yang akan menyebabkan

    Allah juga akan membuat hitung-hitungan terhadapmu”. [HR an- Nasa‟iy: V/ 73, Ahmad: VI/ 70-

    71, 180, Abu Dawud: 1700 dan Ibnu Hibban: 3365. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Hasan]. [37] 

    Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam mengingatkan istrinya tercinta Aisyahradliyallahu anha agar tidak menghitung-hitung pemberian atau sedekah kepada orang lain sebab

     perbuatan tersebut juga akan menyebabkan Allah Subhanahu wa ta‟ala  menghitung-hitung

     pemberian-Nya kepadanya. Meskipun peringatan ini ditujukan kepada istrinya namun hal ini

     juga berlaku untuk seluruh umatnya, agar mereka tidak suka menghitung-hitung dan menahan

    sedekah yang hendak diberikan kepada orang yang memang berhak menerimanya, sebab hal

    tersebut akan menyebabkan Allah Azza wa Jalla menghitung-hitung dan menahan rizki yang

    akan diberikan kepada mereka. 

    https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn36https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn36https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn36https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn37https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn37https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn37https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn37https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn36

  • 8/15/2019 Ramadhan 1436 H

    12/23

    Apalagi sifat kikir dan gemar menahan harta dari orang yang berhak mendapatkannya itu

    merupakan salah satu sifat orang yang tidak beriman. Yakni iman dan kikir itu adalah dua sifat

    yang tidak pernah terkumpul dalam diri seseorang. Jika seseorang beriman, maka tidak ada

    kekikiran dalam dirinya. Dan jika seseorang kikir maka tidak ada keimanan di dalam hatinya.

    Maka kikir adalah penyakit yang paling berbahaya bagi seseorang yang ingin membentuk dirinya

    menjadi seorang mukmin. 

    أ:لللر:

    ر  غ وندفو او

     ان Dari Abu Hurairah berkata, telah bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam,

    “Tidak  akan terhimpun debu fi sabilillah dengan asap neraka Jahannam pada diri seorang hamba,

    selama-lamanya. Tidak akan pula terkumpul di dalam hati seorang hamba antara kekikiran dankeimanan selama-lamanya”.  [HR al-Bukhoriy di dalam al-Adab al-Mufrad: 281 dan Tarikh al-Kabir, an- Nasa‟iy: VI/ 13, 14, Ahmad: II/ 256, 342, al-Hakim, Ibnu Hibban: 3251 dan Ibnu Abi

    Syaibah. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih].[38] 

    :لللر:

     :     :لوي ادود

     ا حاون  اون لرذجو 

    Dari Jabir (bin Abdullah) radliyallahu anhu berkata, telah bersabda Rosulullah Shallalahu

    alaihi wa sallam, “Wahai Bani Salamah, siapakah pemimpin kalian?”. Kami menjawab, “Judd 

     bin Qois, hanyasaja kami menganggap bahwa ia adalah orang yang  bakhil”.  Beliau bersabda,“Penyakit apakah yang lebih berbahaya dari penyakit bakhil?, sekarang pemimpin kalian adalah

    Amr bin al-Jamuh”.  Padahal di masa jahiliyah Amr ini menyembah patung-patung dan suka

    mencela Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam jika menikah. [HR al-Bukhoriy di dalam al-

    Adab al-Mufrad: 296. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]. [39] 

    Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam menerangkan bahwa bakhil atau kikir ini adalah penyakit yang paling berbahaya bagi umat manusia. Sehingga Beliau mengganti seorang

     pemimpin yang kikir kepada rakyatnya. Sebab bagaimana ia dapat memperhatikan kesejahteraan

    rakyat yang di pimpinnya jika ia kikir, tidak ingin mengeluarkan hartanya sedikitpun untuk

    membantu penghidupan dan kehidupan mereka. 

    https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn38https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn38https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn38https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn39https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn39https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn39https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn39https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn38

  • 8/15/2019 Ramadhan 1436 H

    13/23

    ئر

     ذةل ا

    : و :  :ل

    Dari Aisyah radliyallahu anha, bahwasanya mereka menyembelis seekor kambing.

    Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Apakah yang tersisa darinya?”. Ia menjawab,“Tiada  yang tersisa selain dari  pundaknya”.  Beliau bersabda, “Sebetulnya  tersisa semuanya

    kecuali  pundaknya”. [HR at-Turmudziy: 2470. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]. [40] 

    Pada kisah di atas, Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan bahwa yang

    dikatakan milik adalah semua yang disedekah dari daging kambing itu kepada orang lain.

    Sedangkan yang bukan miliknya adalah pundak kambing itu karena ia sendiri yang akan

    memakannya. Oleh karena itu, setiap muslim yang meyakini akan adanya hari pembalasan maka

    ia segera akan mengirim hartanya terlebih dahulu sebelum dirinya dengan bentuk zakat, sedekah,infak atau selainnya. 

    Jika seorang muslim, misalnya memiliki harta senilai 100 juta rupiah, lalu ia

    menginfakkan hartanya sebesar 2,5 juta rupiah maka harta yang merupakan miliknya itu adalah

    yang sebesar 2,5 juta, sedangkan sisanya belum dikatakan miliknya sehingga ia keluarkan pula di

     jalan Allah. Maka di bulan yang mulia ini diharapkan bagi kaum muslimin untuk menggalakkah

    dan menggiatkan kedermawanan mereka seukuran kemampuan mereka dengan memberikan

    harta mereka dalam bentuk zakat, infak atau sedekah kepada orang-orang yang berhak

    mendapatkannya. 

    6). Membaca alqur’an. 

    Biasanya suasana bulan Ramadlan ini akan membawa dampak positif bagi umat Islam.Yang biasanya malas membaca alqur‟an  maka pada bulan Ramadlan minimal mereka akan

    membacanya meskipun hanya kurang dari satu juz saja. Dan tidak ada yang menghalangi dari

    membaca dan mentadabburinya kecuali orang-orang yang telah dilalaikan hatinya dari

    mengingat Allah Subhanahu wa ta‟ala. 

    ا:لونلر 

    )( نررا  نآا

      Dari Ibnu Abbas radliyallahu anhuma berkata, “Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallamketika Malaikat Jibril Alaihi as-Salam menemuinya, ia mentadarusi alqur‟an  kepadanya setiapmalam Ramadlan. [HR al-Bukhoriy: 6, 1902, 3220, 3554, 4997, Muslim: 2308 dan an- Nasa‟iy: 

    IV/ 125. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih].[41] 

    Berkata asy-Syaikh Salim bin Ied al-Hilaliy, “Dianjurkan untuk memperbanyak tadarus

    alqur‟an di bulan Ramadlan karena bulan itu adalah bulannya alqur‟an”. [42] 

    Berkata asy-Syaikh Muhammad al-Utsaimin rahimahullah, “Mengkhatamkan alqur‟an di

     bulan Ramadlan bagi orang yang sedang berpuasa itu bukanlah suatu hal yang diwajibkan.

    https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn40https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn40https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn40https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn41https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn41https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn41https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn42https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn42https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn42https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn42https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn41https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn40

  • 8/15/2019 Ramadhan 1436 H

    14/23

  • 8/15/2019 Ramadhan 1436 H

    15/23

    ia amalkan”.  [HR al-Bukhoriy: 5026, 7232, 7528 dan Ahmad: II/ 479. Berkata asy-Syaikh al-

    Albaniy: Shahih].[45] 

    ئر للر

    :

    ا

     نآاوة

    اةر

     او

    ا

     

    واآن     وقنا  Dari Aisyah radliyallahu anha berkata, telah bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wasallam,“Orang  yang membaca alqur‟an  dalam keadaan mahir maka ia bersama para malaikat

    utusan Allah lagi taat. Sedangkan orang yang membaca alqur‟an  dalam keadaan terbata-batakarena ia merasa sulit maka ia akan mendapatkan dua ganjaran. [HR al-Bukhoriy: 4937,

    Muslim: 898, at-Turmudziy: 2904, Abu Dawud: 1454, Ahmad: VI: 48, 192 dan ad-Darimiy: II/

    444. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: shahih]. [46] 

    Berkata asy-Syaikh Salim bin Ied al-Hilaliy hafizhohullah,“Orang yang melanggengkanmembaca alqur‟an dan bersungguh-sungguh atasnya, kedudukannya lebih agung daripada orang

    yang tidak melanggengkannya. Orang membaca alqur‟an  dalam keadaan susah payah akan

    mendapatkan dua balasan, yaitu satu balasan karena membacanya dan yang lain lantaran

    kesulitan dan keterbataannya”. [47] 

    ار:لللر

    : ب   و ا

     ل

     

    :فا

    :وفومفوف

    Dari Ibnu Mas‟ud radliyallahu anhu berkata, telah bersabda RosulullahShallallahu alaihiwa sallam,“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari alqur‟an maka ia akan mendapat pahala

    satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kalinya. Aku tidak mengatakan; alif

    laam miim itu satu huruf, tetapi alif itu satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf”. [HR at-Turmudziy: 2910, ad-Darimiy: II/ 429 dan al-Baihaqiy: 1983. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy:

    Shahih]. [48] 

    أار:لللر

    :

     ا

    ا

     نآا

     ار و

    و اا نآاةارو

    و  اا نآاار و

    https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn45https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn45https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn45https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn46https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn46https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn46https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn47https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn47https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn47https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn48https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn48https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn48https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn48https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn47https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn46https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn45

  • 8/15/2019 Ramadhan 1436 H

    16/23

    و  اا نآاار

    و Dari Abu Musa al-Asy‟ariy radliyallahu anhu, telah bersabda RosulullahShallallahu

    alaihi wa sallam,“Perumpamaan  orang mukmin yang membaca alqur‟an  adalah seperti buah

    utrujjah (sejenis buah jeruk), harum baunya dan lezat rasanya. Perumpamaan orang mukmin

    yang tidak membaca alqur‟an adalah seperti buah kurma, tiada bau harum namun rasanya manis.Perumpamaan orang munafik yang membaca alqur‟an  adalah seperti buah rayhanah, harum

     baunya tetapi pahit rasanya. Dan orang munafik yang tidak membaca alqur‟an  adalah seperti

     buah hanzholah (sejenis buah labu), tiada bau harum dan pahit pula rasanya”. [HR al-Bukhoriy:

    5020, 5059, 5427, 7560 dan Muslim: 797, at-Turmudziy: 2865, Ibnu Majah: 214 dan al-

    Baihaqiy: 1973. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]. [49] 

    ار

    ا

    :لل :نآاأ اوراو ر

        ان آآ  Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash radliyallahu anhuma dari Nabi Shallallahu alaihi wa

    sallam  bersabda,“Dikatakan  kepada para penghafal alqur‟an  (pada hari kiamat),“Bacalah  dannaiklah (ke surga). Dan bacalah (alqur‟an)  dengan tartil sebagaimana engkau membacanya

    dengan tartil di dunia. Sesungguhnya kedudukanmu (di surga) adalah berdasarkan ayat yang

    terakhir yang engkau  baca”.  [HR Abu Dawud: 1464, at-Turmudziy: 2914, Ibnu Majah: 3780,

    Ahmad: II/ 192 dan al-Baihaqiy: 1999. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: shahih].[50] 

    Berkata asy-Syaikh Salim bin Ied al-Hilaliy hafizhohullahdi dalam fiqh

    alhadits,“Terdapat  dorongan untuk menghafal dan mempelajari alqur‟an. Kedudukan kaum

    mukminin di dalam surga sesuai dengan amalan dan kesungguhan mereka di dunia”.[51] 

    أر

    ا:ل

    اآنوا

       ا ا

    Dari Abu Musa radliyallahu anhu dari Nabi Shallallahu alaihi wasallambersabda,“Jagalah alqur‟an ini, maka demi Dzat yang jiwa Muhammad ada pada tangan-

     Nya, benar-benar ia lebih sangat mudah terlepas daripada seekor unta pada tali ikatannya”. 

    [HR al-Bukhoriy: 5033, Muslim: 791 dan al-Baihaqiy: 1961. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy:

    Shahih]. [52] 

    https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn49https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn49https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn49https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn50https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn50https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn50https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn51https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn51https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn51https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn52https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn52https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn52https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn52https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn51https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn50https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn49

  • 8/15/2019 Ramadhan 1436 H

    17/23

    ار

    رلن

    اآنل: اان 

     نو ذ

    Dari Ibnu Umar radliyallahu anhuma bahwasanya Rosulullah Shallallahu alaihi wa

    salla, bersabda,“Perumpamaan  orang yang menjaga alqur‟an  adalah seperti unta yang terikat, jika ia dijaga maka ia akan menahannya dan jika ia melepasnya maka unta itu akan  pergi”. 

    [HR al-Bukhoriy: 5031, Muslim: 789 dan al-Baihaqiy: 1962. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy:

    Shahih]. [53] 

    7). Menyibukkan diri dengan tholabul ilmi, menyiapkan hidangan

    berbuka untuk yang puasa, mengerjakan umrah, berdoa, memohon

    ampun dan amal-amal shalih lainnya. Selain dari membaca dan mempelajari alqur‟an,  masih banyak lagi amal-amal shalihlainnya yang dapat dikerjakan selama berlangsungnya bulan Ramadlan, dan di dalamnya pasti

    akan banyak kebaikan di dunia dan akhirat. 

    Misalnya menghadiri kajian-kajian agama yang berlandaskan alqur‟an dan hadits shahih,

    karena biasanya pada bulan mulia ini akan banyak diselenggarakan kajian-kajian agama yang

     berkenaan tentang akidah, fikih, akhlak dan selainnya. Jadi pengajian dan kajian-kajian agama

    tidak boleh ditutup dan akan dibuka kembali setelah lewatnya bulan penuh berkah ini. 

    Begitu pula jika ada waktu luang di malam atau siang hari hendaknya setiap muslim

    memanjatkan doa-doa yang dikehendakinya karena pada bulan setiap muslim mempunyai doa

    yang akan dikabulkan oleh Allah ta‟ala. 

    أرار

    :رللل

    :نر   و (

    دة و نرن(و  Dari Abu Sa‟id  al-Khudriy radliyallahu anhu berkata, telah bersabda Rosulullah

    Shallallahu alaihi wa sallam, “Sesungguhnya Allah Tabaroka wa ta‟ala membebaskan beberapa

    orang dari api neraka pada setiap hari dan malam (bulan Ramadhan). Dan sesungguhnya setiap

    muslim memilki doa yang dikabulkan pada setiap hari dan malam”.  (HR. al-Bazzar dalamMajma‟ az-Zawaid dan Ahmad: II/ 254. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]. [54] 

    Bagi yang memiliki waktu luang dan uang, dianjurkan untuk menunaikan ibadah umrah,

    karena mengerjakan umrah pada bulan Ramadlan itu menyamai pahala haji bersama NabiShallallahu alaihi wa sallam. 

    https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn53https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn53https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn53https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn54https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn54https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn54https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn54https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn53

  • 8/15/2019 Ramadhan 1436 H

    18/23

    ار:للا

    نار(:)م ةنر   Dari Ibnu Abbas radliyallahu anhuma berkata, “Nabi  Shallallahu alaihi wa sallam bersabda (kepada Ummu Sinan al-Anshoriyyah), “Sesungguhnya  umrah di bulan Ramadlan

    menyamai pahala ibadah haji  bersamaku”.  [HR al-Bukhoriy: 1863, Muslim: 1256, Ahmad: III/

    229 dan Ibnu al-Jarud. Berkata asy-Syaikh al-Albaiy: Shahih]. [55] 

    8). Mandi junub sebelum waktu sholat shubuh. Ibadah puasa itu tidak boleh menghalangi seorang suami untuk menunaikan kewajiban

    kepada istrinya dan begitu juga sebaliknya. Mereka boleh berhubungan intim di waktu malam

    dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang. Lalu jika mereka makan sahur dan ketika selesai

    sahur lalu masuk waktu sholat shubuh sedangkan mereka belum mandi janabat maka tidak

    mengapa mereka mandi jenabat dan melanjutkan puasanya. 

    ئأر

    :

    رلن

    نراو  وم  Dari Aisyah dan Ummu Salamah radliyallahu anhuma berkata, “Bahwasanya RosulullahShallallahu alaihi wa sallam mendapati waktu fajar dalam keadaan junub karena telah

     berhubungan dengan istrinya. Kemudian beliau mandi dan  berpuasa”.  [HR. al-Bukhoriy: 1926,

    1930 dan Muslim: 1109]. 

    9). I’tikaf  pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadlan. 

    Begitu pula amalan mulia yang dapat dikerjakan oleh seorang Muslim adalah melakukanitikaf di masjid  jami‟ selama sepuluh hari penuh. Ia tidak boleh pulang mengunjungi keluarganya

    atau kembali ke kantornya untuk melanjutkan pekerjaannya, kecuali dalam keadaan darurat.  

    Selama itikaf di masjid, hendaknya ia meniatkan untuk beribadah dari membaca alqur‟an, 

     berdzikir, berdoa, menyimak kajian-kajian agama jika ada, dan sebagainya. 

    ئر: نا

    ادذا

    ر و وظ 

    Dari Aisyah radliyallahu anha berkata, “Ketika  memasuki sepuluh hari terakhir (bulan

    Ramadlan), Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mengencangkan sarungnya, menghidupkanmalamnya dan membangunkan keluarganya”.  [HR. al-Bukhoriy: 2024, Muslim: 1174 dan Ibnu

    Majah: 1768. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih].[56] 

    Dalam satu riwayat Muslim, “Beliau  bersungguh-sungguh beribadah pada sepuluh hari

    terakhir bulan Ramadlan, tidak seperti hari-hari yang lainnya”.  [HR. Nuslim: 1175 dan Ibnu

    Majah: 1767. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]. [57] 

    https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn55https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn55https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn55https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn56https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn56https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn56https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn57https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn57https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn57https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn57https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn56https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn55

  • 8/15/2019 Ramadhan 1436 H

    19/23

    ار:لنلر

     ااوانرDari Ibnu Umar radliyallahu anhuma berkata, “Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam

     beritikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadlan”.  [HR. al-Bukhoriy: 2025, Muslim: 1171

    dan Abu DAwud: 2465. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih].[58] 

    ئرجوزان ا

    ن  ااوانر 

       ااوز Dari Aisyah radliyallahu anha istri Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, bahwasanya Nabi

    Shallallahu alaihi wa sallam beritikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadlah sampai Allah ta‟ala mewafatkannya. Kemudian para istri Beliau Shallallahu alaihi wa sallam melanjutkan itikaf

    sesudahnya”.  [HR. al-Bukhoriy: 2027, Muslim: 1172 (5) dan Abu Dawud: 2462. Berkata asy-

    Syaikh al-Albaniy: Shahih].[59] 

    10). Tidak melaksanakan hijamah/ bekam. Dianjurkan bagi yang berpuasa untuk tidak membekam dan berbekam, karena di

    dalamnya ada kelemahan dan kepayahan. Sebab ketika seseorang dibekam itu akan

    mengeluarkan darah yang berakibat payahnya pertahanan tubuh seseorang.  

     Namun jika tidak boleh tidak seseorang itu harus dibekam karena untuk pengobatan

     penyakitnya, maka tidak mengapa. Karena larangan itu telah mansukh oleh hadits yangmenerangkan bahwa Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah dibekam dalam keadaaan

    sedang berpuasa. 

    Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu berkata, telah bersabda Rosulullah Shallalahu alaihi

    wa sallam, 

    ام

    ْ

    ا و

    “Telah berbuka (batal puasa) orang yang berbekam dan yang dibekam”. [HR Ibnu Majah:

    1680. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]. [60] 

    Dari Tsauban radliyallahu anhu berkata, aku pernah mendengar Nabi Shallallahu alaihiwa sallam bersabda, 

    ام

    ْ

    ا و

    “Telah  berbuka (batal puasa) orang yang berbekam dan yang dibekam.”  [HR. Abu

    Dawud: 2370, 2371, an- Nasa‟iy:  II/228, Ibnu Majah: 1679, at-Turmudziy: 774 dari Rafi‟  bin

    https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn58https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn58https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn58https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn59https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn59https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn59https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn60https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn60https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn60https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn60https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn59https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn58

  • 8/15/2019 Ramadhan 1436 H

    20/23

    Khodij, ad-Darimiy: II/ 14, Ibnu Khuzaimah: 1962, 1963, Ahmad: V/ 277, 280, 282, 283, al-

    Hakim, Ibnu Hibban: 899 dan ath-Thayalisiy. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]. [61] 

    أأأ

    ادن

    سو   لر

     

    ر

     

     ا ل لر:

     اوام   Dari Abu Qilabah bahwasanya ia mengkhabarkan, bahwa Syaddad bin Aus ketika sedang

     berjalan-jalan bersama Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam di Baqi‟,  ia melewati seorang

    lelaki yang sedang dibekam setelah bulan (Ramadlan) lewat 18 hari). Maka RosulullahShallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Orang  yang membekam dan yang dibekam itu telah

     berbuka (maksudnya, batal  puasanya)”. [HR Ibnu Majah: 1681. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy:

    Shahih]. [62] 

    Berkata asy-Syaikh al-Albaniy rahimahullah, “Akan  tetapi hadits ini mansukh (telah

    dihapus hukumnya). Yang menghapus hukumnya adalah hadits dari Dari Abu Sa‟id al-Khudriy

    radliyallahu anhu berkata, 

    ر

    اائ

    “Nabi Shallallahu alaihi wa sallam telah memberi rukhshoh (keringanan) bagi orang yang

     berpuasa untuk  berbekam”.  [HR an- Nasa‟iy  di dalam al-Kubro, Ibnu Khuzaimah dan ad-

    Daruquthniy. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Sanadnya shahih].[63] 

    Dari Syu‟bah  berkata, aku pernah mendengar Tsabit al-Bunaniy bertanya kepada Anas

     bin Malik radliyallahu anhu, “Apakah kalian memakruhkan hijamah (berbekam) bagi orang yang

     berpuasa, di masa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam?”. Ia menjawab, “Tidak, kecuali dari sebab

    lemah”. [Atsar ini diriwayatkan oleh al-Bukhoriy: 1940]. [64] 

    Berkata Ibnu Abbas tentang berbekam bagi orang yang sedang berpuasa, 

    ا

    دو

    ج

    “Berbuka  (batal puasa) itu dari sebab apa yang masuk bukannya dari sebab apa yang

    keluar”.  [Atsar Riwayat Ibnu Abi Syaibah. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Sanadnya Shahih,

    rijal haditsnya tsiqot yakni para perawi al-Bukhoriy dan Muslim].[65] 

    Dari Ibnu Abbas radliyallahu anhuma berkata, 

    الروئم

    “Rosulullah  Shallallahu alaihi wa sallam pernah berbekam dalam keadaan puasa lagi berihram”.  [Atsar Riwayat Ibnu Majah: 1682, Abu Dawud: 2372 dan at-Turmudziy: 775.

    Berkata asy-Syaikh al-Albaniy; Shahih].[66] 

    https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn61https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn61https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn61https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn62https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn62https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn62https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn63https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn63https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn63https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn64https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn64https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn64https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn65https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn65https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn65https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn66https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn66https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn66https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn66https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn65https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn64https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn63https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn62https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftn61

  • 8/15/2019 Ramadhan 1436 H

    21/23

      Demikian beberapa amalan di bulan Ramadlan yang dianjurkan bagi umat Islam untuk

    dapat mengamalkannya. Hendaknya setiap Muslim dapat mengisi sisa-sisa bulan Ramadlan

    dengan amal-amal shalih yang telah disyariatkan oleh Allah Azza wa Jalla dan Rosul-Nya

    Shallallahu alaihi wa sallam supaya hidupnya di bulan ini menjadi penuh berkah. 

    Semoga bermanfaat. Wallahu a‟lam bi ash-Showab. 

    [1] Shahih Sunan Abu Dawud: 1224, Shahih Sunan at-Turmudziy: 550, Shahih Sunan Ibnu Majah:

    1091, 1330, Shahih Sunan an-Nasa’iy:  2082, 2083, 2084, 2085, Shahih al-Jami’  ash-Shaghir:

    6326, Irwa’ al-Ghalil: 906 dan Shahih at-Targhib wa at-Tarhib: 982. 

    [2] Shahih Sunan at-Turmudziy: 563, Shahih Sunan Ibnu Majah: 1377 dan Irwa’ al-Ghalil: 917. 

    [3] Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 2835 dan Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah: 1773. 

    [4] Shahih Sunan Abu Dawud: 2063, Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 7689, Shahir at-Targhib wa at-

    Tarhib: 1067 dan Misykah al-Mashobih: 1995. 

    [5] Shahih Sunan Abu Dawud: 2064 dan Shahih Sunan an-Nasa’iy: 2038, 2039, 2040, 2041. 

    [6] Shahih at-Targhib wa at-Tarhib: 1066. [7] Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 3038. 

    [8] Shahih Sunan Abu Dawud: 2065, Shahih al-Jami’  ash-Shaghir: 4995, Irwa’  al-Ghalil: 922,

    Shahih at-Targhib wa at-Tarhib” 1064 dan Misykah al-Mashobih: 1991. 

    [9] Shahih al-Jami’ ash-Shagir: 3032 dan Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah: 1797. 

    [10] Shahih Sunan Abu Dawud: 2066, Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 4678, Misykah al-Mashobih:

    1993 dan Irwa’ al-Ghalil: IV/ 39 nomor: 920. 

    [11] Shahih Sunan Ibnu Majah: 1417, Shahih Sunan at-Turmudziy: 647, Shahih al-Jami’  ash-

    Shaghir: 6415 dan Shahih at-Targhib wa at-Tarhib: 1071. 

    [12] Shahih Abu Dawud: 3263, Shahih Sunan Ibni Majah: 1418, Shahih al-Jami‟  ash-Shaghir:

    1137, Tahqiq al-Kalim ath-Thayyib: 193 dan Adab az-Zifaf halaman 170. 

    [13] Adab az-Zifaf halaman 171. 

    [14] Shahih Sunan at-Turmudziy: 570, Shahih Sunan an-Nasa’iy:  2046, Shahih Sunan Abu

    Dawud: 2053. 

    [15] Mukhtashor Shahih Muslim: 580, Shahih Sunan at-Turmudziy: 570, Shahih Sunan Ibnu

    Majah: 1373, Shahih Sunan an-Nasa’iy:  2027, 2028, 2029, 2030, 2031, Shahih al-Jami’  ash-

    Shaghir: 2943 dan Shahih at-Targhib wa at-Tarhib: 1055. 

    [16] Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 2882 dan Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah: 1045. 

    [17] Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 1735 dan Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah: 1291. 

    [18] Shahih Sunan Abu Dawud: 2054, Shahih Sunan an-Nasa’iy: 2043, 2045, Shahih al-Jami’ ash-

    Shaghir: 7043, Shahih at-Targhib wa at-Tarhib: 1059 dan Misykah al-Mashobih: 1997. 

    [19] Shahih Sunan an-Nasa’iy: 2042. [20] Shahih at-Targhib wa at-Tarhib: 1062. 

    [21] Shahih Sunan Abu Dawud: 2055 dan Shahih at-Targhib wa at-Tarhib: 1064. 

    [22] Shahih at-Targhib wa at-Tarhib: 1063. 

    [23] Shahih Sunan Ibnu Majah: 1374 dan Shahih Sunan an-Nasa’iy: 2035, 2036, 2037. 

    [24]Mu‟jam al-Bida‟ halaman 268. 

    [25] Shahih Sunan Abu Dawud: 2060, Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 607, Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah: 1394 danMisykah al-Mashobih: 1988]. 

    https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref1https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref1https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref2https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref2https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref3https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref3https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref4https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref4https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref5https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref5https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref6https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref6https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref7https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref7https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref8https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref8https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref9https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref9https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref10https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref10https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref11https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref11https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref12https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref12https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref13https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref13https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref14https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref14https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref15https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref15https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref16https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref16https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref17https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref17https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref18https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref18https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref19https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref19https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref20https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref20https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref21https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref21https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref22https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref22https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref23https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref23https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref24https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref25https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref25https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref25https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref24https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref23https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref22https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref21https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref20https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref19https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref18https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref17https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref16https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref15https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref14https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref13https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref12https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref11https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref10https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref9https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref8https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref7https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref6https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref5https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref4https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref3https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref2https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref1

  • 8/15/2019 Ramadhan 1436 H

    22/23

  • 8/15/2019 Ramadhan 1436 H

    23/23

    [58] Shahih Sunan Abu Dawud: 2154. 

    [59] Shahih Sunan Abu Dawud: 2150. 

    [60] Shahih Sunan Ibnu Majah: 1361, Irwa’ al-Ghalil: IV/ 65. 

    [61] Shahih Sunan Ibnu Majah: 1362, Shahih Sunan Abu Dawud: 2049, Shahih Sunan at-

    Turmudziy: 621, Irwa’ al-Ghalil: 931. 

    [62] Shahih Sunan Ibnu Majah: 1363. [63] Irwa’ al-Ghalil: IV/ 79. 

    [64] Mukhtashor Shahih al-Imam al-Bukhoriy: 947 (I/ 456). 

    [65] Irwa’ al-Ghalil: IV/ 79. 

    [66] Shahih Sunan Ibnu Majah: 1364, Shahih Sunan Abu Dawud: 2079, Shahih Sunan at-

    Turmudziy: 622 dan Irwa’ al-Ghalil: 932. 

    https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref58https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref58https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref59https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref59https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref60https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref60https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref61https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref61https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref62https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref62https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref63https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref63https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref64https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref64https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref65https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref65https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref66https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref66https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref66https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref65https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref64https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref63https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref62https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref61https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref60https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref59https://cintakajiansunnah.wordpress.com/2012/07/31/hiasilah-ramadlan-dengan-amal-amal-shalih/#_ftnref58