24
Ene MASALAH DA AFI WIR PROGRAM UN TUGAS ergi Baru Terbarukan AN SOLUSI PUMP STORAG OLEH : IANTO 1006788574 RAWAN A 1006788914 M MAGISTER TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK NIVERSITAS INDONESIA 2010 GE

PumpStorage2010 Afi Wirawan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PumpStorage2010 Afi Wirawan

Energi Baru Terbarukan

MASALAH DAN SOLUSI PUMP STORAGE

AFIANTO

WIRAWAN A 1006788914

PROGRAM MAGISTER TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS INDONESIA

TUGAS

Energi Baru Terbarukan

MASALAH DAN SOLUSI PUMP STORAGE

OLEH :

AFIANTO 1006788574

WIRAWAN A 1006788914

PROGRAM MAGISTER TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDONESIA

2010

MASALAH DAN SOLUSI PUMP STORAGE

Page 2: PumpStorage2010 Afi Wirawan

Abstrak

Pump Storage merupakan salah satu bentuk energi terbarukan dengan

metode pembangkitan energi identik dengan hydroelectrik plant, yaitu dengan

memanfaatkan aliran air. Pemompaan air ke penampungan atas saat beban listrik

rendah dapat dikatakan sebagai penampung energi (energy storage) yang tidak

terpakai untuk kemudian digunakan pada saat yang tepat. Pump storage

memerlukan waktu yang tepat dalam penggunaannya karena daya yang digunakan

untuk memompa air ke penampungan atas akan lebih banyak dibandingkan dengan

daya yang dihasilkan. Untuk itu diperlukan solusi dari pemanfaatan Unit

Commitment dan penggunaan energi terbarukan lainnya untuk memaksimalkan

potensi yang ada pada pump storage.

Kata kunci : pump storage, energy storage, Unit Commitment

1. Pendahuluan

Kebutuhan akan listrik menjadi permasalahan tersendiri pada era global ini.

Kebutuhan akan terus meningkat dari masa ke masa seiring perkembangan

zaman. Permasalahan yang ada semakin berkembang dalam pemanfaatan

pembangkit-pembangkit konvensional karena faktor-faktor yang umum telah

diketahui seperti keterbatasan cadangan bahan bakar, peningkatan polusi, hingga

permasalahan kualitas tenaga listrik.

Untuk itu banyak pembangkit listrik terbarukan yang berkembang seperti

pembangkit listrik tenaga angin, pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik

tenaga panas bumi, dan lain sebagainya. Pembangkit-pembangkit listrik

terbarukan ini menjawab sebagian besar permasalahan umum yang ada pada

pembangkit konvensional walau skala pemanfaatannya belum bisa menyamai

pembangkit konvensional.

Salah satu energi terbarukan yang ada yaitu pump storage. Pump storage

merupakan pembangkit yang menggunakan prinsip yang sama dengan

pembangkit listrik tenaga air, yaitu dengan memanfaatkan aliran air untuk

memutar turbin sehingga menghasilkan listrik. Namun pada pump storage ini air

Page 3: PumpStorage2010 Afi Wirawan

yang mengalir akan ditampung pada penampungan bawah dan dipompa kembali

ke penampungan atas sehingga dapat digunakan terus menerus.

Pump Storage dapat dikatakan sebagai penyimpan energi terbesar dan paling

efisien. Selain dapat menyimpan energi dari pembangkit konvensional, terkadang

pump storage juga dapat digunakan sebagai penyimpan energi dari pembengkit-

pembangkit terbarukan seperti pebangkit tenaga angin dan surya menghasilkan

energi pada saat tidak terpakai oleh beban.

1.1 Sejarah Pump Storage dan Perkembangannya

Perencanaan pertama pump storage adalah pada tahun 1890 di Italia dan

Swiss. Pump storage pertama dibuat pada tahun 1909 di Shcaffhausen,

Swiss. Pump storage ini menghasilkan daya sebesar 1,5 MW dan

menggunakan turbin dan pompa yang terpisah. Pada tahun 1929 mulai

dibangun pump storage pertama menggunakan pompa reversible (reversible

pump) adalah di Sungai Rocky, Amerika Serikat. Reversible pump-turbine ini

memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan pompa dan turbin yang

terpisah.

Pada tahun 1937 dibangunlah pump storage pertama menggunakan

reversible pump-turbine di Pedreira, Brazil dengan daya yang dihasilkan

sebesar 5,3 MW. Pada tahun 1954 dibangun sebuah pump storage terbesar

pada saat itu di Hiwasse, Amerika Serikat dengan daya yang dihasilkan

mencapai 71,5 MW. Namun pump storage ini lebih ditujukan untuk keperluan

irigasi. Baru pada tahun 1956 dibangun kembali Hiwasse unit 2 menggunakan

reversible pump-turbine dengan tujuan murni untuk kebutuhan beban listrik di

Amerika Serikat.

Pada awal penggunaannya, pump storage digunakan secara musiman.

Seperti pada Rocky River, yaitu pada saat sungai, yang merupakan

penampungan bawah, dalam kondisi pasang, maka air akan dipompa keatas

untuk tujuan utama mencegah banjir. Seiring perkembangannya, pump

storage lalu digunakan untuk menyimpan energi dari pembangkit

konvensional, seperti pada negara-negara di Eropa yang menggunakan

pembangkit listrik tenaga nuklir.

Page 4: PumpStorage2010 Afi Wirawan

Salah satu negara contoh adalah Italia yang tidak menggunakan

pembangkit tenaga nuklir. Pada saat beban rendah, Italia akan membeli

energi pembangkit nuklir dari negara tetangga dengan biaya rendah untuk

memompa air. Seiring perkembangannya, banyak pembangkit listrik tenaga

air yang menggunakan dam/waduk beralih menjadi pump storage.

Design-design pump storage pun bervariasi, biasanya tergantung dari

keadaan alam sekitarnya. Pump storage Dinorwig di Wales Utara, berlokasi di

Gunung Elidir, dengan penampungan atas berada pada perbukitan di gunung

dan penampungan bawahnya berada di lembah gunung tersebut. Pump

storage Ludington di Michigan, menggunakan danau sebagai sarana

penampungan.

Pada tahun 1999, dibangunlah pump storage pertama dengan

memanfaatkan laut sebagai penampungan bawah di Jepang. Jepang juga

sedang merencanakan pembangunan pump storage terbesar di dunia, yaitu

di Kannagawa, dengan estimasi daya yang dapat dihasilkan mencapai 2,820

MW.

Beberapa data perkembangan pembuatan pump storage dari tahun ke tahun:

1. 1908 Pumped storage plant pertama di Jerman di Voith’s hydraulic research

laboratory.

2. 1929 Reversible Pump pertama didunia di Sungai Rocky, Amerika Serikat.

3. 1937 Reversible Pump-Turbine pertama di dunia dengan output of 5.3 MW,

30 m, 212 rpm di Pedreira, Brazil.

4. 1954 Pump Turbine terbesar pada saat itu dengan kapasitas 71,5 MW di

Hiwasse, Amerika Serikat.

5. 1964 Reversible motor-generator pertama di Jerman di Roenkhausen,

Jerman.

6. 1966 Reversible pump turbine pertama di Belgia, tiga pump-turbine sebesar

145 MW, 270 m, 300 rpm di Coo-Trois Ponts 1, Belgium.

7. 1970 Pump Turbine dengan kapasitas terbesar di dunia pada waktu itu,

dengan 4 buah pump-turbine sebesar 392 MW/425 MVA, 300 rpm dengan

pendingin air di Raccoon Mountain, Amerika Serikat.

Page 5: PumpStorage2010 Afi Wirawan

8. 1970 Sebuah motor generator sebesar 230 MVA, 333,3 rpm di Vianden 10,

Luxembourg.

9. 1971 Motor generator sinkron terbesar di dunia dengan 4 buah generator

sebesar 300 MVA di Wehr, Jerman.

10. 1974 Reversible Pump Turbine pertama di Argentina dengan 4 pump turbin

sebesar 187.5 MW di Rio Grande, Argentina

11. 1976 Pump Turbine paling besar didunia dengan 6 pump turbine masing-

masing output sebesar 458 MW/447 MVA di Bath County, Amerika Serikat.

12. 1977 Tiga motor-generator dengan output 343.2 MW/390 MVA, di Helms,

Amerika Serikat.

13. 1981 Unit pembangkit reversible pertama dan terbesar di Korea dengan

kapasitas 385 MVA, di Samrangjin, Korea Selatan.

14. 1983 Dua Pump-turbine dengan kapasitas 253 MW/250 MVA, di Palmiet,

Afrika Selatan.

1.2 Tujuan dan manfaat pump storage

• Tujuan dan Manfaat Utama

- memasok listrik pada beban puncak

- mengefesiensikan spinning reserve/surplus energi dari pembangkit-

pembangkit konvensional pada saat beban rendah

- mengurangi energi yang terbuang dari pembangkit konvensional

- dapat digunakan untuk menyimpan energi dari pembangkit

terbarukan yang memasok energi pada saat tidak ada beban

- sebagai energy storage dan pembangkit darurat/cadangan

• Tujuan dan Manfaat Lain

- mencegah banjir

- menguranngi polusi oleh pembangkit konvensional

- sarana irigasi

- sarana rekreasi

- membuka lowongan pekerjaan

Page 6: PumpStorage2010 Afi Wirawan

1.3 Statistik Lokasi Pump Storage dengan Kapasitas Lebih Dari 1000MW

Tabel 1.1 Negara-Negara Pemanfaat Pump Storage

Berdasarkan statistik, negara pemanfaat pump storage terbesar didunia

adalah sebagai berikut (berdasarkan jumlah energi yang dibangkitkan oleh

pump storage berbanding jumlah total energi yang dihasilkan oleh semua

pembangkit yg ada di negara tersebut) :

1. Jepang 10%

2. Amerika Serikat 2,5%

3. Eropa 5%

4. Kanada < 0,1%

Page 7: PumpStorage2010 Afi Wirawan

1.4 Keunggulan Pump Storage dibanding Pembangkit Terbarukan Lain

• Merupakan penyimpan energi terbesar yang dapat digunakan secara

fleksibel

• TIdak terlalu bergantung kepada keadaan cuaca dan alam

• Dapat digunakan dengan cepat (estimasi menghasilkan tenaga hanya

dalam 4-10 detik)

• Pembangkitan dapat dengan mudah mengikuti beban atau dapat

terjadwal

2. Dasar-dasar pump storage

2.1 Syarat umum

• Membutuhkan 2 tempat penampungan air/reservoir, yaitu

penampungan atas dan bawah

• Membutuhkan ketinggian tertentu antara penampungan atas dan

bawah

• Membutuhkan batas ketinggian air tertentu baik penampungan atas

maupun bawah

• Membutuhkan debit air minimal agar dapat memaksimalkan turbin

dalam menghasilkan listrik

• Membutuhkan perhitungan yang tepat dalam memilih turbin

pembangkit agar dapat beroperasi maksimum sesuai dengan struktur

alam

• Membutuhkan pompa yang dapat beroperasi sesuai dengan kebutuhan

• Diusahakan agar dekat dengan jaringan interkoneksi agar dapat

dimanfaatkan dengan optimal

2.2 Prinsip Kerja Pump Storage

Pump storage bekerja dengan prinsip pembangkit listrik tenaga air,

yaitu dengan memanfaatkan aliran air dengan kecepatan tertentu untuk

menggerakkan turbin sehingga dapat menghasilkan listrik.

Page 8: PumpStorage2010 Afi Wirawan

Gambar 2.1 Skema Umum Pump Storage

Pump storage membutuhkan 2 tempat penampungan air/reservoir

yaitu atas dan bawah. Tujuannya yaitu agar air yang mengalir dari

penampungan atas yang menggerakkan turbin dapat ditampung kembali

di penampungan bawah untuk kemudian di pompa kembali ke

penampungan atas sehingga dapat digunakan terus menerus.

Secara umum, prinsip kerja pump storage yaitu sebagai berikut :

a. Air dari penampungan atas dialirkan ke penampungan bawah sehingga

aliran air dapat menggerakkan turbin, sehingga generator bisa

menghasilkan listrik.

b. Pada saat ketinggian air di penampungan atas mencapai ketinggian

tertentu hingga minimum, air akan dihentikan alirannya dengan

menutup aliran air tersebut.

c. Air yang ditampung pada penampungan bawah akan kembali dialirkan

ke penampungan atas dengan cara dipompa.

Karena air pada penampungan atas dan bawah dapat dikatakan terus

menerus bervolume sama (dengan mengabaikan faktor resapan tanah,

penguapan air, dll) maka pump storage ini dapat digunakan secara terus

menerus dari hari kehari.

Pump storage harus dimanfaatkan pada waktu yang tepat karena

pump storage memiliki keterbatasan karena air pada penampungan atas

mempunyai keterbatasan volume dan ketinggian efektif. Sementara itu air

Page 9: PumpStorage2010 Afi Wirawan

pada penampungan bawah yang volumenya bertambah harus dipompa

kembali ke atas. Pemompaan air dari bawah ke atas ini membutuhkan

tenaga listrik dari pembangkit lain. Oleh karena itu pump storage biasanya

akan dioperasikan sebagai pembangkit listrik tambahan pada saat beban

mencapai puncaknya dan dioperasikan untuk memompa air dari bawah ke

atas pada saat beban terendah dalam suatu sistem interkoneksi jaringan

listrik.

2.3 Karakteristik Beban

Seperti yang kita ketahui, dalam Unit Committment dan Economic

Dispatch, dalam pembangkitan pembangkit listrik konvensional,

dibutuhkan ketepatan dan perhitungan agar pembangkit dapat beroperasi

secara efisien dalam mensupply beban. Hal ini tidak terlepas dari prinsip

dasar ekonomi untuk mencapai efisiensi tertinggi.

Pada saat beban mencapai puncak, dibutuhkan lebih banyak

pembangkitan dari unit pembangkit listrik agar beban dapat terpenuhi.

Sedangkan pada saat beban rendah, maka unit-unit pembangkit yang ada

akan dipadamkan agar biaya bahan bakar dapat ditekan. Namun,

biasanya pada saat beban rendah ini masih terdapat pembangkit yang

beroperasi tidak pada pengoperasian optimumnya atau dalam kata lain

masih terdapat spinning reserve pada pembangkit-pembangkit tersebut.

Gambar 2.2 Kurva Karakteristik Beban

Page 10: PumpStorage2010 Afi Wirawan

Pump Storage memanfaatkan hal tersebut. Dalam kata lain pump

storage berfungsi untuk mengoptimumkan pembangkitan dari unit-unit

pembangkit tersebut untuk disimpan energinya untuk digunakan pada saat

yang tepat, yaitu pada saat beban puncak.

Pada saat beban puncak, pump storage akan bekerja sebagai

pembangkit untuk memenuhi permintaan beban yang ada karena secara

ekonomis memiliki biaya paling rendah dibanding dengan unit pembangkit

konvensional lain, sehingga unit-unit pembangkit konvensional lain yang

biasanya digunakan pada saat beban puncak dapat dibiarkan padam.

Dengan kata lain, biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk

menghidupkan unit pembangkit pada saat beban puncak ini dapat

disimpan.

Pada saat beban rendah, spinning reserve dari unit-unit pembangkit

yang ada dapat digunakan untuk memompa air kembali ke penampungan

atas. Dengan begitu, unit-unit pembangkit yang ada dapat dioptimalkan

penggunaannya sehingga mencapai keadaan yang efisien.

Gambar 2.3 Kurva Karakteristik Beban dengan Pemanfaatan Pump Storage

2.4 Reversible Pump turbine

Merupakan penggabungan fungsi dari turbin dan pompa dalam satu

unit. Reversible pump turbin akan bekerja sebagai turbin generator untuk

menghasilkan listrik dan akan menjadi pompa bila berputar pada arah

yang berlawanan.

Page 11: PumpStorage2010 Afi Wirawan

Gambar 2.4 Diagram Blok Sistem Power Pump Storage

Diagram diatas menggambarkan sistem power pada pump storage

yaitu pada saat air dilepas dari upper reservoir menuju lower reservoir unit

yang bekerja adalah turbin yang menggerakkan rotor generator untuk

menghasilkan daya listrik yang selanjutnya dikirimkan kejaringanproses ini

digambarkan pada anak panah yang berwarna abu-abu. Adapun proses

air dipompa dari lower reservoir menuju ke upper reservoir adalah dengan

cara dipompa dengan gaya penggeraknya dari motor yang mendapat

supply daya dari power jaringan. Sistem pump storage tersebut dapat

dikontrol kecepatan motor/generatornya dengan menggunakan sistem

seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2.5 Diagram Blok Sistem Kontrol Pump Storage

Rumusan dasar bagi reversible pump turbine adalah perhitungan

berdasarkan rumusan generator induksi, yaitu :

� � � . � . l

Page 12: PumpStorage2010 Afi Wirawan

Dimana :

F = gaya medan magnet

i = arus listrik

l = panjang kumparan

Disaat ada arus listrik yang mengalir , maka akan terjadi medan

magnet yang akan menggerakkan rotor sehingga pump turbine akan

bekerja sebagai pompa.

Disaat terjadi gaya medan magnet, dalam artian generator sedang

bergerak, maka akan dihasilkan arus listrik sehingga pump turbine akan

bekerja sebagai generator.

Pada perkembangannya, hampir semua pump storage yang ada

sekarang menggunakan reversible pump turbine karena lebih efisien

dalam penggunaannya.

Gambar 2.6 Reversible Pump Turbine

Page 13: PumpStorage2010 Afi Wirawan

3. Parameter Pump Storage

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, dalam pembuatannya pump storage

membutuhkan beberapa parameter secara umum seperti ketinggian, debit air,

ukuran pump-turbine yang tepat, dan lain-lain. Parameter tersebut dapat

dijadikan acuan secara umum dalam menentukan faktor-faktor teknis, disamping

memperhitungkan faktor keadaan struktural dan demografis lokasi serta faktor-

faktor lain seperti peresapan air, penguapan, curah hujan, dan lain sebagainya.

Dengan asumsi untuk melakukan perhitungan berdasarkan parameter yang

mungkin dilakukan seperti debit air, ketinggian (jarak) head, dan daya serta

efisiensi pump turbine yang bisa diperoleh dari spesifikasi teknik mesin pump

turbine, maka perhitungan dasar yang dapat diperhitungkan secara teoritis

adalah perhitungan daya output dari turbin maupun pompa dalam Mega Watt

(MW), yaitu :

��� �� . �. �� . �� � ���

1000 . ���. ���

������� �� . �. �� . �� � ���

1000 . ������� . ���

Keterangan :

Ppump = daya yang diperlukan oleh pompa, (kW)

Pturb = daya yang dihasilkan oleh turbin, (kW)

ρ = berat jenis air (x 1000), (kg/m3

)

g = percepatan gravitasi (9.81 m/s2

)

Q = debit air, (m3

/s )

H = head/jarak, (m)

hf = rugi-rugi head/jarak dalam pipa

ηpump = efisiensi pompa

ηturb = efisiensi turbin

ηel = efisiensi elektrikal motor/generator

Page 14: PumpStorage2010 Afi Wirawan

dimana :

ρ = didapat 1 (berat jenis air = 1)

hf = dapat diasumsikan 0 (tanpa rugi-rugi gesekan pada pipa air)

ηel = dapat diasumsikan 1 (efisiensi electrical 100%)

sehingga perumusan tersebut dapat disederhanakan menjadi :

��� � � . . �

1000 . ���

������� � � . . �

1000 . �������

Data-data mengenai daya keluaran dan efisiensi turbin serta daya yang

diperlukan dan efisiensi pompa biasanya terdapat dalam spesifikasi mesin

pump-turbine tersebut. Sedangkan ketinggian/head dapat diukur berdasarkan

lokasi perkiraan pump storage akan dirancang. Dari rumusan tersebut, maka

didapatkan perumusan untuk mengetahui kecepatan minimal debit air pada saat

air mengalir dari penampungan atas ke penampungan bawah (Q pada turbin)

agar turbin dapat bekerja optimal dan kecepatan perkiraan debit air pada saat

dipompa dari penampungan bawah ke penampungan atas (Q pada pompa),

yaitu :

�� � ��� . ��� . 1000

� . �

������ � ������� . 1000

� . � . �������

Perhitungan dasar yang dilakukan berdasarkan perumusan ini hanya

merupakan asumsi sederhana untuk dapat melihat atau menentukan berbagai

parameter dari segi non-teknis seperti keadaan lingkungan (alam) dimana pump

Page 15: PumpStorage2010 Afi Wirawan

storage akan dibangun. Karena dengan melihat perhitungan dasar ini dapat

dinilai apakah lingkungan (alam) sekitar berpotensi untuk dibangun pump

storage atau tidak serta dapat menentukan pump-turbine yang tepat agar dapat

beroperasi secara maksimal, juga dapat untuk menggambarkan secara

sederhana keefektifan dari pump storage yang akan dibangun.

Contoh kasus yang akan dibahas berikut merupakan gambaran umum

mengenai pump storage, dimana terdapat spesifikasi teknis mengenai pump-

turbine dan ketinggian (head) sehingga akan dilakukan penghitungan sederhana

mengenai jumlah daya yang dihasilkan bila sebagai generator dan jumlah daya

yang digunakan bila sebagai pompa dengan volume air yang sama antara air

yang mengalir dari penampungan atas kebawah (sebagai generator) dan air

yang dipompa dari penampungan bawah ke penampungan atas (sebagai

pompa).

Contoh kasus :

Sebuah pump-turbine memiliki perencanaan untuk didesign dengan spesifikasi

berikut :

- Output = 100 MW

- Efisiensi Turbin = 89%

- Efisiensi Pompa = 92%

- Ketinggian efektif = 305 meter

Maka :

Debit air minimal pada saat menghidupkan turbin :

������ � ������� . 1000

� . . � . �������

������ � �100�. �1000�

�9,8�. �305�. �0,89�

������ � 37,6 &'/)

Page 16: PumpStorage2010 Afi Wirawan

Debit air perkiraan pada saat dipompa :

�� � ��� . ��� . 1000

� . �

�� � �100� . �0,92� . 1000

�9,8�. �305�

�� � 30,8 &'/)

Bila diasumsikan daya yang dihasilkan dan yang diperlukan untuk memompa

adalah sama, yaitu 100 MW, dan pump storage akan digunakan untuk

memenuhi permintaan beban untuk 4 jam, maka :

waktu = t = 4 jam

= 14.400 detik

Total air yang mengalir = 14.400 ) x 37,6 &'/)

= 541.440 &'

Total daya yang dihasilkan = 4 x 100 MW

= 400 MW

Maka, untuk memompa air ke atas sebanyak volume air yang turun kebawah

yaitu :

waktu pompa = +,-.,,.

'.,/

= 17.579 detik

= 4,883 jam

Total daya yang diperlukan = 4,883 x 100 MW

= 488,3 MW

Page 17: PumpStorage2010 Afi Wirawan

Dari perhitungan diatas, jelas bahwa daya yang diperlukan untuk memompa

lebih besar daripada yang dihasilkan. Jelas bahwa pump storage tidak dapat

digunakan seperti pembangkit listrik konvensional pada umumnya. Pump

storage masih bergantung pada pembangkit listrik lainnya, umumnya

pembangkit konvensional, sehingga tidak dapat berdiri sendiri seperti

pembangkit-pembangkit terbarukan lainnya. Oleh karena itu pump storage

hanya digunakan sebagai penyimpan energi pada saat pembangkit

konvensional memiliki cukup banyak spinning reserve.

4. Pembahasan

Dari permasalahan-permasalahan yang ada, pump storage harus digunakan

pada waktu yang tepat agar dapat berfungsi secara maksimal. Bila penggunaan

pump storage tidak tepat, bisa jadi akan timbul permasalahan baru, yaitu pump

storage sebagai pengkonsumsi daya atau dengan kata lain sebagai penambah

beban yang ada.

4.1 Pump Storage dengan Perhitungan harga Jual-Beli Listrik

Dengan mengetahui kondisi daya yang diperlukan untuk pompa

sebesar 488,3 MW dan daya yang dihasilkan oleh generator sebesar 400 MW

maka kalau kita merujuk pada kondisi harga jual – beli listrik di Indonesia

maka tidak dapat digunakan sebagai peluang bisnis yang mendapatkan profit

sebab kita ketahui berdasar PerMen ESDM No 44 Th 2006 ditetapkan harga

jual listrik sebesar $ 0,0495 per KWh didapat nilai jual 400.000 KW x $0.0495

= $19.800. Sedangkan harga beli kalau kita menggunakan Tarif Dasar Listrik

bidang Industri diatas 30.000 kVA seharga $ 0,0605 ( $ 1 = Rp 10.000,- )

sesuai PerMen ESDM no 7 tahun 2010, sehingga nilai beli sebesar 488.300

kW x $ 0.0605 = $ 29.542.

Namun dibeberapa negara wilayah Eropa, USA serta Jepang bisnis

pump storage ini bisa menghasilkan profit sebab harga jual lebih besar

beberapa kali harga beli bahkan ada yang mengkalim sampai 7 kali lipat

harga beli, hal ini banyak disebabkan karena pada saat beli, produsen

Page 18: PumpStorage2010 Afi Wirawan

tersebut menggunakan sumber tenaga nuklir yang secara biaya produksi

memang sangat murah, meskipun ada dampak resiko yang besar.

4.2 Pump Storage dengan Unit Commitment

Pump storage berkaitan erat dengan Unit Commitment dan Economic

Dispatch, yaitu sebagai penyimpan energi. Penyimpan energi yang

dimaksud adalah sebagai pengoptimum pembangkit yang hidup dengan

memanfaatkan spinning reserve dari unit-unit pembangkit untuk memompa

air dari penampungan bawah ke penampungan atas. Energi yang telah

digunakan pada saat memompa air dari penampungan bawah ke

penampungan atas akan dilepaskan kembali dalam bentuk energi yang

didapatkan putaran turbin generator oleh aliran air saat air dilepaskan dari

penampungan atas ke penampungan bawah.

Dengan asumsi bahwa pembangkit konvensional yang digunakan

adalah pembangkit yang lebih efisien bila dibiarkan terus menerus hidup,

misalnya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, maka pump storage akan dapat

dimaksimalkan. Namun bila pembangkit konvensional yang digunakan

adalah pembangkit listrik bertenaga fossil fuel, maka diperlukan

penghitungan kembali akan penggunaan bahan bakar dan karakteristik

beban yang ada. Hal ini tidak terlepas karena pump storage memiliki

kelemahan dasar, yaitu sangat bergantung kepada pembangkit listrik

konvensional. Oleh karena itu, pertimbangan mengenai jenis pembangkit

konvensional yang digunakan serta perhitungan biaya dan jumlah daya yang

digunakan dibanding dengan daya yang dihasilkan oleh pump storage

sangat mutlak dipertimbangkan.

Sebagai contoh, suatu siklus beban listrik disuatu daerah yang

menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir memerlukan 600 MW

sebagai beban puncak pada jam 18.00 hingga jam 02.00 setiap harinya, dan

beban terendah dirata-ratakan sekitar 350 MW pada jam 02.00 hingga jam

18.00. Diperlukan 3 unit generator untuk mensupply beban pada saat beban

puncak dan diperlukan 2 generator pada saat beban rendah. Kurva beban

setiap harinya adalah sebagai berikut :

Page 19: PumpStorage2010 Afi Wirawan

Gambar 4.1 Contoh Kurva Beban

Dari kurva terlihat jelas bahwa bila generator 1 dan 2 dihidupkan dapat

menghasilkan output sebesar 500 MW. Namun pada saat beban rendah,

generator 2 dihidupkan hanya untuk mensupply daya sebesar 50 MW

(minimum), sedangkan generator 2 harus tetap dihidupkan untuk memenuhi

kebutuhan beban. Dengan kata lain, generator 2 ini tidak mencapai

pembangkitan optimumnya karena masih banyak spinning reserve yang

disimpan.

Pump storage memanfaatkan hal ini sebagai pengoptimum generator 2

agar mencapai keadaan yang efisien, yaitu dengan memanfaatkan spinning

reserve pada generator 2 untuk memompa air dari penampungan bawah ke

penampungan atas.

Gambar 4.2 Kurva Beban pada Saat Digunakan untuk Memompa

Page 20: PumpStorage2010 Afi Wirawan

Warna hijau pada grafik diatas yaitu pada saat generator 2 digunakan

spinning reservenya untuk memompa air dari penampungan bawah ke

penampungan atas.

Pada saat beban puncak, energi dari generator 2 yang tersimpan

dalam bentuk air yang dipompa keatas dapat digunakan untuk membantu

generator 1 dan 2 dalam mencukupi beban yang ada. Dalam hal ini,

perminataan beban akan dapat dipenuhi tanpa harus menghidupkan

pembangkit 3. Oleh karena itu, biaya penghidupan dan biaya bahan bakar

pada generator 3 dapat disimpan.

Gambar 4.3 Kurva Beban pada Saat Pump Storage digunakan

Warna biru merupakan energi yang dihasilkan oleh pump storage

untuk memenuhi kebutuhan beban pada saat beban puncak sehingga

generator 3 tidak perlu dinyalakan.

Penghitungan tersebut tentu saja belum memperhitungkan mengenai

permasalahan biaya dan faktor-faktor lain. Namun, prinsip dasar mengapa

pump storage tetap bertahan, bahkan semakin dipertimbangkan sebagai

salah satu energi terbarukan yang sangat potensial, tidak terlepas dari

prinsip diatas yaitu dengan memanfaatkan energi yang tidak terpakai

sewaktu beban rendah. Hal ini yang dilakukan oleh banyak negara di Eropa,

Amerika, Jepang dan Cina yang rata-rata menggunakan Pembangkit Listrik

Tenaga Nuklir sebagai pembangkit listrik utamanya.

Page 21: PumpStorage2010 Afi Wirawan

4.3 Hybrid Pump Storage – Wind Turbine

Seperti pembangkit listrik konvensional maupun pembangkit listrik

terbarukan lainnya, pump storage memungkinkan untuk dikombinasikan

dengan pembangkit terbarukan lainnya, salah satunya adalah pembangkit

listrik tenaga angin.

Hybrid Pump Storage – Wind merupakan pemanfaatan energi angin

yang berlebih untuk memompa sebagian air dari penampungan bawah ke

penampungan atas. Hal ini bertujuan agar proses pemompaan tidak hanya

bergantung kepada generator konvensional sehingga dapat mengurangi

besar biaya untuk menaikkan air dari penampungan bawah ke

penampungan atas.

Gambar 4.4 Hybrid Pump Storage – Wind Turbine

Pemanfaatan tenaga angin ini tentu saja belum dapat dilakukan secara

realistis karena keterbatasan daya yang dihasilkan oleh pembangkit listrik

tenaga angin untuk dapat memompa air dari penampungan bawah ke

penampungan atas. Namun, salah satu kombinasi pembangkit energi

terbarukan yang dapat digunakan dengan pump storage adalah pembangkit

tenaga angin ini dengan pertimbangan kondisi lingkungan (alam) dimana

pump storage dibuat biasanya merupakan dataran tinggi yang tentu saja

memiliki potensi angin yang cukup besar.

4.4 Potensi Pump Storage di Indonesia

Pembangunan pump storage telah direncanakan di Indonesia oleh

PLN sejak tahun 2009 lalu dengan rencana pembuatan di Sungai Cisokan,

Jawa Barat dengan pump turbine sebesar 260 MW sebanyak 4 buah.

Page 22: PumpStorage2010 Afi Wirawan

Pertimbangan yang dilakukan PLN adalah untuk memaksimalkan

pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap pada saat beban rendah,

yaitu siang hari. Selain itu, juga dengan pertimbangan fungsi lain pump

storage yaitu sebagai pencegah banjir yang disebabkan oleh luapan air

sungai yang telah melewati ambang batas kemampuan sungai sehingga

berpotensi menyebabkan banjir.

Namun, berdasarkan data hidrografi tahunan, ternyata Sungai Cisokan

mempunyai debit air yang kecil selama enam bulan dalam satu tahun.

Dikhawatirkan dalam waktu tersebut Sungai Cisokan tidak dapat mengisi

penampungan pump storage, bahkan ada kemungkinan penampungan

pump storage akan kosong.

Selain itu, pertimbangan akan perhitungan kembali mengenai biaya

daya listrik yang dihasilkan dan yang digunakan untuk pump storage juga

harus dikaji ulang. Seperti yang telah dibahas, secara kasar dapat dijelaskan

bahwa daya yang digunakan untuk memompa air ke penampungan atas

akan lebih besar dibandingkan daya yang dihasilkan oleh generator.

Oleh karena itu, evaluasi pemilihan lokasi pembangunan pump storage

dan kajian ulang mengenai biaya dan fungsi pump storage di Indonesia

sangat penting untuk dipertimbangkan kembali.

Sungai besar yang berhulu di Jawa Barat dan bermuara atau melalui

DKI Jakarta adalah Sungai Ciliwung dan Sungai Cisadane. Bila fungsi

pencegahan banjir menjadi salah satu pertimbangan pemilihan lokasi, maka

lokasi pembangunan pump storage yang tepat adalah di wilayah Bogor -

Sukabumi. Tentu saja pemilihan lokasi yang mempertimbangkan fungsi

pencegahan banjir dapat pula dilakukan untuk mencegahbanjir di wilayah

Bandung Selatan yang merupakan daerah industri tekstil jawa Barat. Sungai

Cisadane dan Sungai Ciliwung yang mempunyai debit minimum tahunan

kurang lebih enam puluh meter kubik per detik. Dengan debit air Sungai

Cisadane dan Sungai Ciliwung tersebut, maka dimungkinkan pengisian

penampungan air pada pump storage dapat dibantu oleh debit air yang

mengalir secara alami tersebut, sehingga pemompaan pump storage yang

membutuhkan daya listrik dapat dikurangi.

Page 23: PumpStorage2010 Afi Wirawan

5. Kesimpulan

Pump Storage dapat menjadi andalan sebagai pembangkit terbarukan untuk

memenuhi kebutuhan listrik saat ini. Pump storage merupakan salah satu

pembangkit terbarukan yang sangat efektif dan efisien karena dapat menghasilkan

hingga ratusan Mega Watt dan dapat dikontrol penggunaannya.

Pump Storage juga menjadi solusi untuk mengoptimalkan pemakaian

pembangkit konvensional yang ada dengan bentuk penyimpanan energi dari

pembangkit konvensional tersebut. Dengan kata lain, pump storage dapat dijadikan

sebagai penyimpan energi terbesar hingga saat ini.

Namun dalam penggunaannya pump storage masih bergantung kepada

pembangkit-pembangkit lain, terutama pembangkit konvensional. Penggunaan

pump storage harus diperhitungkan dengan tepat kapan akan digunakan untuk

membangkitkan enegi dan kapan akan digunakan untuk memompa air.

Perhitungan yang tepat akan menjadikan pump storage sebagai solusi yang efisien

dalam mengatasi kebutuhan beban. Tapi bila perhitungan tidak tepat, bisa jadi

pump storage malah berbalik menjadi penambah beban yang ada. Perhitungan ini

tentu saja berhubungan erat dengan Unit Commitment karakteristik beban dan

faktor-faktor lingkungan yang ada.

Solusi lain untuk mengatasi ketergantungan pump storage terhadap

pembangkit konvensional yaitu dengan menggunakan metoda hybrid, yaitu

menggunakan pump storage dengan pembangkit terbarukan lainnya, seperti

pembangkit tenaga angin, dengan tujuan agar kebutuhan daya pada saat

memompa air dapat dibantu oleh tenaga yang dihasilkan oleh pembangkit

terbarukan lainnya sehingga biaya dapat ditekan.

Page 24: PumpStorage2010 Afi Wirawan

Daftar Pustaka

http://www.usbr.gov/pmts/hydraulics_lab/pubs/EM/EM39.pdf

http://files.asme.org/ASMEORG/Communities/History/Landmarks/5567.pdf

http://users.ntua.gr/stpapath/Paper_2.49.pdf

http://www.hydro.org/member/leg/Pumped_Storage-BCSE_Briefing_042409%20-

%20FinalPGE.pdf

http://www.peia.biz/images/PDF/Pumped%20Storage%20in%20Hydro%20-

%202009-04-01%20MG%20public.pdf

http://www.andritz.com/hydro-media-media-center-large-hydro-goldisthal_en.pdf

http://www.voithhydro.com/media/VSHP090009_Pumped_Storage_72dpi.pdf

http://www.symbioticsenergy.com/projects/pumped/pumped-history.html

http://www.indonesiapower.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=83

1%3Atepatkah-qpump-storageq-di-cisokan-atas-jabar&Itemid=1

http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_pumped-storage_hydroelectric_power_stations