Upload
trannga
View
265
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PUBLIC RELATIONS DAN MEDIA RELATIONS
(Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Media Relations Sebagai Upaya Meningkatkan
Citra Positif Hotel Ibis Solo)
Naskah Publikasi
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh:
Wahid Faysal Hakim
L 100080115
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
ABTRAKS
Wahid Faysal Hakim, L100080115, PUBLIC RELATIONS DAN MEDIA
RELATIONS(Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Media Relations Sebagai Upaya
Meningkatkan Citra Positif Hotel Ibis Solo). Skripsi (S-1), Program Studi Ilmu
Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2013.
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa perhotelan, hotel Ibis Solo senantiasa
berusaha untuk mencapai visi misi yang diharapkan demi sebuah tujuan untuk memberikan
pelayanan terbaik. Demi keberlangsungan aktivitas perhotelan, maka perlu komunikasi yang
terjalin dengan publik yang ada. Penyampaian berupa informasi yang dilakukan oleh praktisi
public relatios tidak lain untuk meningkatkan citra positif hotel Ibis Solo. PR hotel Ibis Solo
dengan bantuan media massa maka informasi akan tersebar luas dan akan memberikan
pengaruh yang signifikan dalam pembentukan opini. Karena dalam perkembangannya saat
ini, media massa sangat terbuka dengan semua kalangan, baik individu ataupun kelompok.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui strategi yang dijalankan hotel Ibis Solo dalam
kegiatan media relations serta melihat tanggapan wartawan tentang pelaksanaannya. Metode
yang digunakan ialah deskriptif kualitatif, dalam hal ini peneliti menggambarkan kegiatan
yang terjadi berdasarkan fakta dan data yang diperoleh melalui wawancara (interview)
dengan informan, observasi dan dokumentasi. Penentuan informan dengan menggunakan
Purposive Sampling, serta menggunakan teknik analisis data dengan tiga tahapan awal, ketiga
tahapan tersebut adalah Open Coding, Axial Coding, dan Selective Coding.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa beberapa hal yang diperlukan
dalam media relations adalah good will, trust, dan keterbukaan. Bentuk kegiatan media
relations yang dilakukan hotel Ibis solo meliputi pressrelease,media gathering, press
conference, media visit. Strategi dan pendekatan media relations yang diterapkan PR hotel
Ibis yaitu senantiasa menjalin hubungan kedekatan personal dengan insan media terutama
para wartawan, yakni melalui telepon atau pun sms, dan menggunakan jejaring social
facebook atau pun whatapp, serta menjalin hubungan secara terus-menerus dan
berkelanjutan, selain itu juga memberikan kemudahan dan keterbukaan akan infomasi dalam
setiap peliputan serta menyediakan fasilitas bagi rekan media.
Kata kunci: Public Relations,Media Relations dan Citra
Pendahuluan
Pertumbuhanperhotelan yang
relatif cepat mendorong perusahaan agar
mampu menyajikan kenyamanan bagi
setiap pengunjung.Di samping sebagai
bentuk usaha untuk memberikan
pelayanan yang terbaik maka diperlukan
kinerja yang profesional serta manajemen
yang berkualitas.Sebagai bentuk apresiasi
yang di berikan kepada hotel nantinya
akan membentuk citra yang positif pada
hotel tersebut.
Perkembangan yang terus
berlangsung serta persaingan yang
semakin ketat dengan banyaknya
bermunculan hotel-hotel baru yang berada
di Solo seperti Fave hotel dan Paragon
hotel menjadikan suatu ancaman yang
harus segera mencari strategi komunikasi
yang tepat bagi hotel yang telah ada
sebelumnya.Salah satunya Hotel Ibis Solo,
hotel yang dikategorikan sebagai hotel
berbintang 3 dengan mengedepankan
fasilitas serta standar pelayanan yang
terintegrasi dengan baik dari manajemen
maupun karyawan.Untuk itu, perlunya
menjaga nama baik hotel dengan
pelayanan yang maksimal agar
pengunjung merasa nyaman, serta
meminimalisir semua bentuk kesalahan.
Dengan demikian segala bentuk pelayanan
jasa terbaik yang diberikan akan
memberikan nilai positif bagi hotel Ibis
Solo.
Hotel Ibis Solo meskipun telah
memberikan pelayanan yang terbaik tetap
saja memiliki permasalahan atau pun
kendala.Dalam menangani complain
pelanggan ataupun permasalahan lain
peran Public Relations (PR) sangatlah
dibutuhkan. Hal ini agar masalah-masalah
yang muncul tidak menjadi isu yang
berkepanjangan. Dalam hal ini, divisi PR
sangat dibutuhkan karena menjadi alat
komunikator dalam perusahaan dan
menjaga hubungan baik dengan
masyarakat sekitar.
Pada dasarnya PR merupakan
sebuah proses komunikasi antara
perusahaan dengan public untuk menjalin
hubungan baik sehingga tercapai tujuan
untuk membangun, menjaga, dan
meningkatkan citra positif. Sekarang ini
kita hidup ditengah masyarakat
komunikasi massa yang selalu
membutuhkan informasi dari media massa.
Oleh karena itu, kegiatan komunikasi
dalam konteks PR banyak memanfaatkan
media massauntuk berkomunikasi dengan
publiknya. Media massa sangatlah penting
bagi kegiatan dan program PR.
Media dan PR pada dasarnya saling
membutuhkan dan berhubungan. Ketika
perusahaan sedang mengadakan suatu
event atau promosi pasti akan
membutuhkan media untuk meliput agar
pesan dapat sampai kepada publik. Tetapi
sebaliknya, jika perusahaan terjadi suatu
masalah maka akan dicari media untuk
mencari tahu permasalahnnya.Oleh
karenanya, PR haruslah berhungungan
baik dengan media agar terjadi simbiosis
mutualisme diantara keduanya.
Media relations dapat juga
digunakan sebagai ajang promosi bagi
perusahaan. Selain itu juga bisa berguna
untuk meliput kegiatan-kegiatan penting
perusahaan, seperti pada saat peluncuran
fasilitas ataupun produk baru,
pelaksanaanevent atau program CSR, dan
lain-lain. Dengan mengundang media pada
saat kegiatan-kegiatan tersebut maka akan
menjaga hubungan dengan media, dan
tujuan promosi perusahaan sekaligus bisa
dilaksanakan, sehingga citra positif tetap
terjaga.
Rumusan Masalah
Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui ”“Bagaimanakah
strategimedia relations PR hotel Ibis Solo
dalam meningkatkan citra positif?”
Landasan Teori
1. Penelitian terdahulu
Penelitian terdahulu yang berkaitan
dengan Media Relationsadalah penelitian
yang dilakukan oleh Argo Rohadian
Saputro (2012) dengan judul
MediaRelations Sebagai Upaya
Pembentukan Citra Positif (Studi
Deskriptif Kualitatif tentang Kegiatan
Media Relations Humas PMI Kota
Surakarta sebagai
UpayaPembentukanCitra Positif. Dari
penelitian ini ditemukan hasil bahwa peran
penting media massa mempunyai
kedudukan sebagai rekan kerja yang
sangat penting dalam bidang komunikasi
dan informasi bagi humas PMI Kota
Surakarta.
Kegiatan mediarelations PMI Kota
Surakarta bertujuan untuk memenuhi
kebutuhaninformasi dari organisasi, media
massa dan masyarakat, serta untuk
membentuk citra positif organisasi yang
bersangkutan.Bentuk kegiatan
mediarelations humas PMI Kota Surakarta
sendiri dibagi menjadi dua, yaitu
fungsional dan personal. Bentuk media
relations fungsional terdiri dari pers rilis,
wawancara pes, konfrensi pers, dan liputan
bersama.
2. Komunikasi
Dalam kehidupan sehari-hari
manusia tidak lepas dari komunikasi.
Komunikasi adalah setiap proses
pertukaran informasi, gagasan dan
perasaan. Proses ini meliputi informasi
yang disampaikan baik secara lisan
maupun tulisan dengan kata-kata, atau
yang disampaikan dengan bahasa tubuh,
gaya maupun penampilan diri,
menggunakan alat bantu disekeliling kita
sehingga sebuah pesan lebih berkarya
(Liliweri, 2007:5).
Terjadinya sebuah proses
komunikasi, dibutuhkan komponen-
komponen komunikasi yang dapat
membuat proses komunikasi berjalan.
Komponen-komponen komunikasi terdiri
atas communicator, message, channel,
communicant, effect (Fajar. 2009:
59).Komponen-komponen tersebut
merupakan komponen yang paling dasar
agar proses komunikasi berjalan efektif,
karena pesan dapat diterima dengan baik
oleh komunikan, dan komunikan dapat
memberikan tanggapan kepada
komunikator.
3. Public Relations
Hubungan komunikasi yang
dibangun antara perusahaan dengan publik
tidak luput dari peran seorang public
relations. Definisi “Public Relations
menurut (British) Institute of Public
Relations (IPR)adalah keseluruhan upaya
yang dilangsungkan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka
menciptakan dan memelihara niat baik dan
saling pengertian antara suatu organisasi
dengan segenap khalayak” (Jefkins,
1995:8).
Peran public relations bagi setiap
perusahaan penting keberadaannya dalam
menjalin komunikasi antara personal
maupun kelompok untuk menciptakan
iklim harmonis dengan perusahaan atau
organisasi.PR mempunyai bentuk
komunikasi yang khusus, timbal balik,
pengetahuan yang menjadi modal dalam
suatu organisasi(Rumanti.2002: 39-42).
Berdasakan publiknya kegiatan
public relations terbagi menjadi dua yaitu
publik internal dan eksternal. Publik
internal yaitu publik yang berada di dalam
organisasi/perusahaan seperti supervisor,
karyawan pelaksana, manajer, pemegang
saham dan direksi perusahaan. Sedangkan
eksternal publik secara organik tidak
berkaitan langsung dengan perusahaan
seperti pers, pemerintah, pendidik,
pelanggan, komunitas dan pemasok.
Dengan demikian, peranan public relations
akan menciptakan hubungan yang
harmonis di internal demi berjalannya
suatu operasional perusahaan dan dapat
membentuk citra positif dimata publiknya
yang berperan dalam keberhasilan
perusahaan.
4. Media Relations
Hubungan antara media dengan
Public Relations merupakan langkah awal
dari kinerja PR sebagai narasumber
informasi dan dengan adanya media maka
akan mempublikasikan kepada khalayak
luas tentang apa yang menjadi progam dari
PublicRelations. Oleh karena itu untuk
menjalin hubungan yang dapat
menjangkau kalangan publik yang luas
maka praktisi Public Relations
menggunakan mediarelations.
Mediarelations dapat dikatakan
sebagai alat untuk memberikan informasi
kepada masyarakat mengenai aktivitas
perusahaan atau organisasi melalui
publikasi dan diharapkan pesan atau dapat
diterima dengan baik oleh khalayak luas.
Media relations pada dasarnya berkenaan
dengan pemberian informasi atau memberi
tanggapan pada media pemberitaan atas
nama organisasi atau
klien(Iriantara.2008:29).
Pentingnya menjalin hubungan
dengan media dikarenakan media sebagai
sarana komunikasi dengan publik yang
dapat menjangkau khalayak yang luas dan
tersebar agar isi pesandapat disampaikan
dengan baik kepada publik.Dengan
demikian, manfaat dari media relations
sebagai berikut:
1. Membangun pemahaman mengenai
tugas dan tanggung jawab organisasi
dan media massa
2. Membangun kepercayaan timbal balik
dengan prinsip menghormati dan
menghargai, kejujuran serta
kepercayaan
3. Penyampaian/perolehan informasi
akurat, jujur dan mampu memberikan
pencerahan bagi public(Wardhani,
2008:14).
5. Citra
Menurut Bill Canton dalam
Sukadentel (1990) mengatakan bahwa
citra adalah “image: the impression, the
felling, the conception which the public
has of a company; a concioussly created
impression of an objec, person or
organzation”(Citra adalah kesan,
perasaan, gambaran diri publik terhadap
perusahaan; kesan yang dengan sengaja
diciptakan dari suatu obyek, orang atau
organisasi)(Soemirat&Ardianto.2004:111).
Citra sendiri terbentuk berdasarkan
pengetahuan dan informasi-informasi yang
diterima seseorang.Proses pembentukan
citra pada akhirnya akan menghasilkan
sikap, pendapat, tanggapan atau perilaku
tertentu. Untuk mengetahui bagaimana
citra perusahaan atau lembaga dibenak
publiknya dibutuhkan adanya
penelitian(Soemirat&Ardianto.2004:114).
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif.Penelitian ini
bersifat deskriptifkualitatif karena data
penelitian berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari hasil wawancara dengan
narasumber dan perilaku yang diamati dan
tidak dimaksudkan menguji hipotesis atau
menguji hubungan diantara variabel.
Metode deskriptif kualitatif yang
digunakan dalam penelitian ini bertujuan
untuk memperoleh gambaran tentang
kegiatan media relations yang dilakukan
PR hotel Ibis sebagai upaya meningkatkan
citra positif.
Objek penelitian ini adalah bentuk
strategi media relations PR Hotel Ibis Solo
sebagai upaya peningkatkan citra positif.
Penelitian ini mengambil lokasi di Jalan
Gajah Mada 23 Solo, 57131
Indonesia.Alasan penulis memilih ini,
karena adanya kesediaan dan keterbukaan
dari pihak perusahaan untuk membantu
memberikan data, informasi dan
keterangan-keterangan yang penulis
butuhkan guna keperluan penelitian ini.
Teknik penarikan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
Purposive Samplingdengan kecenderungan
peneliti untuk memilih informan yang
dianggap mengetahui informasi dan
masalahnya secara mendalam dan dapat
dipercaya untuk menjadi sumber data yang
mantap, (Sutopo. 2002:56). Penelitian ini
akan menggunakan beberapa informan
diantaranya PR hotel Ibis dan wartawan
dari media cetak atau pun elektronik yang
pernah menjalin hubungan PR Hotel Ibis
dan media relations tersebut.Dalam
analisis data peneliti hanya akan
menggunakan tiga tahapan awal, ketiga
tahapan tersebut adalahOpen Coding,
Axial Coding, dan Selective Coding,
karena dari ketiga tahapan tersebut peneliti
sudah dapat menyimpulkan informasi yang
didapat.
Pembahasan
A. Latar Belakang Kegiatan Media
Relations Hotel Ibis Solo
PeranPublicRelations dalam suatu
perusahaan sangat penting keberadaannya,
karena seorang praktisi PR harus mampu
membina hubungan baik dengan publik
PR. Dalam menjalankan fungsinya seorang
PR membutuhkan media atau alat
komunikasi yang berfungsi sebagai media
penghubung arus informasi ataupun pesan
yang disampaikan kepada
publik.Sebagaimana fungsi Penyiaran
Informasi (to inform) ialah menyampaikan
informasi yang berkaitan dengan peristiwa,
gagasan atau pikiran orang lain, apa yang
dilakukan orang lain, apa yang dikatakan
orang lain atau special event(Wardhani,
2008:25).
Dengan media juga merk atau
yang sering disebut brand dapat dikenal
publik yang pada akhirnya dapat
meningkatkan brand yang sekaligus dapat
membantu promosi dalam penjualan
produkserta bisa meningkatkan citra
perusahaan.Mengembangkan sinergi
fungsi pemasaran dengan public relations,
efektif dalam membangun pengenalan
merk dan pengetahuan merk, mendukung
bauran komunikasi (Nurjasman,
2012:113).
Peranan media dalam kegiatan hotel
Ibis akan membentuk kerjasama atau
jalinan komunikasi sebagai kesatuan yang
tak terpisahkan karena memberikan
keuntungan bagi kedua belah pihak antara
media dan PR hotel Ibis Solo atau
hubungan mutualisme yakni media butuh
informasi dari PR hotel Ibis Solo untuk
disebarkan kepada khalyak dan PR hotel
Ibis Solo butuh media untuk
menginformasikan dan mempromosikan
perusahaan dan program kerja perusahaan.
Terdapat berbagai alasan
pentingnya berhubungan dengan media,
media selain sebagai sarana promosi bagi
hotel Ibis Solo juga penting demi menjaga
hubungan dengan publik yang pada
akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan
publik dan meningkatkan citra positif
perusahan dimata publik. Kepercayaan
publik terhadap perusahaan dibentuk
melalui informasi yang disebarkan media,
sehingga bisa digunakan sebagai ukuran
perusahaan untuk memperoleh citra positif
serta apresiasi dari lingkungan yang
ada.Untuk itu, hasil yang ingin dicapai
dalam kegiatan mediarealtionspada intinya
adalah good image (citra baik),
goodwill(itikad baik) (Soemirat&Ardianto,
2004:14).
PR hotel Ibis dalam menjalin
kegiatan media relations bertujuan untuk
memberikan informasi kepada publik,
yang pada dasarnya hubungan yang
dibangun untuk membentuk opini agar
dapat diterima oleh publik.Lesly
berpendapat publisitas merupakan
penyebaran pesan yang direncanakan dan
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu
dengan menggunakan media yang sesuai
dengan kebutuhan.Tujuannya adalah untuk
kepentingan organisasi maupun
perorangan tanpa pembayaran pada media
(Darmastuti, 2012:31).
Dalam berhubungan dengan media
hotel IbisSolo melakukannya secara teratur
dan continue.Selain itu juga dengan
memanfaatkan moment-moment tertentu
seperti peluncuran dan promosi produk
baru.Sebagai upaya mempererat dengan
insan media hotel Ibis juga memberikan
kesempatan dan memfasilitasi tempat
untuk berkumpul.
Strategi media relations yang
dilakukan hotel Ibis melalui komunikasi
dalam setiap event yang diadakan pihak
hotel seperti launching produk, CSR
atapun kegiatan lainnya. Informasi
kegiatan dari PR secara langsung akan
dipublikasikan atau diinformasikan kepada
publik melalui media. Fungsi
publicrelations secara esensial adalah
sebagai jurnalis dari dalam organisasi,
yaitu untuk melaporkan secara objektif
informasi organisasi kepada publik
(Darmastuti.2012:131).
Hubungan dengan media yang
dijalankan hotel Ibis Solo pada dasarnya
diperuntukkan bagi semua kalangan
media, baik media lokal ataupun media
nasional. Tetapi hal itu tidak lagi sesuai
dengan kondisi yang terjadi saat ini dan
dipandang kurang efektif, maka Hotel Ibis
Solo saat ini lebih memprioritaskan media
lokal yang berada di sekitar kota Solo.
Karena pada dasarnya berita yang akan
dimuat atau dipublikasikan dimedia massa
adalah berita yang memenuhi unsur
kedekatan. Nilai berita berupa kedekatan
disini, merupakan letak tempat atau
kejadian, dekat dengan pembaca dan
kedekatan keperluan atau kepentingan
pembaca (Assegaf:1988).
B. Kegiatan dan Pelaksanaan Media
Relations
Pada dasarnya kegiatanmedia
relations bertumpu pada komunikasi dan
relasi.Menurut Frank Jefkisn, kegiatan
media relations terbagi menjadi tiga yaitu
konfrensi pers (press conference), resepsi
pers (pers reception), dan kunjungan pers
(facility pers) (Jefkins, 1992: 1995).
Sedangkan kegiatan media relations yang
dilakukan hotel Ibis Solo terbagi menjadi
beberapa kegiatan yaitu antara lain media
visit, konfrensi pers, media gathering, dan
press release.
Dengan membangun by building
personal relationship with the media
diharapkan dapat digunakan sebagai dasar
membangun keterbukaan dan saling
menghormati antarprofesi masing- masing
(Darmastuti, 2012:159). Oleh karena itu,
kunci keberhasilan hotel Ibis Solo dalam
kegiatan media relations sangat
ditentukan dengan keberadaan praktisi
public relations.
C. Pembinaan Hubungan dan
Hambatan dalam Media relations
Hubungan antara PR dengan
wartawan merupakan hungungan
kerjasama dan hubungan pertemanan yang
saling percaya dan terbuka satu sama lain.
Seperti dalam prinsip media relations ialah
membangun hubungan personal yang
kokoh dengan media artinya suatu
hubungan personal yang kokoh dan positif
hanya akan tercipta dan terpelihara apabila
dilandasi dengan keterbukaan, kejujuran,
kerjasama dan sikap saling menghormati
masing-masing profesi (Darmastuti,
2012:47).
Pendekatan personal yang
dilakukan PR terhadap wartawan bisa
menggunakan beberapa cara seperti
membangun kontak pribadi untuk
mengenal lebih jauh wartawan dengan PR
dengan cara sms atau pun telepon, atau
dengan cara makan siang bareng atau
sekedar nonton bioskop bareng. Dengan
hal-hal semacam ini maka terjalin
pendekatan personal antara PR dengan
wartawan.
Pendekatan personal juga bisa
dilakukan melalui kegiatan konfrensi pers,
media gathering, atau pun launching
produk. Pendekatan personal lebih
menekankan kepada saling mengerti,
saling memahami, saling menghormati
antara PR dengan wartawan agar
menghasilkan hubungan saling
menguntungkan selain hubungan kerja
juga hubungan pertemanan.
Kekuatan media akan mampu
membentuk opini publik, untuk itu
keterbukaan PR hotel Ibis Solo dengan
media harus transparan artinya terbuka
terhadap segala macam informasi dan
informasi tidak ada yang ditambah
maupun dikurangi. Keterbukaan kepada
media akan membuat warawan percaya
dan saling menghargai peran, fungsi, dan
tanggung jawab public relations hotel Ibis
Solo, sebab informasi yang diberikan
harus berdasarkan fakta yang ada.Semakin
baik keterbukaan dan kualitas informasi
yang diberikan hotel Ibis, maka akan
semakin baik pula penilaian wartawan
terhadap hotel Ibis, penilaian dalam ini
yang dimaksud berkaitan dengan
keterbukaan informasi.
Dalam menjalankan media
relations tentunya tidak selalu berjalan
mulus seperti yang diinginkan, kadang
terdapat hambatan yang dapat
mengganggu jalannya komunikasi atau
pun hubungan dengan media. Oleh karena
praktisi PR harus pintar-pintar mencari
solusi cara mengatasi hambatan dalam
berhubungan dengan media, agar terjalin
hubungan yang lebih harmonis lagi.
Hambatan yang terjadi antara PR dan
media dalam media relations ialah
perbedaan peran dan tugas masing-masing.
PR cenderung memberikan berita yang
positif tentang perusahaan untuk image
positif. Satu sisi wartawan mengganggap
bahwa bad news is a good news, padahal
disisi lain PR mengganggap bahwa good
news is the best news.
D. Tanggapan Wartawan Mengenai
Media Melations Hotel Ibis Solo
Divisi public relations hotel Ibis
Solo dalam membangun media relations
mengedepankan rasa saling menghormati
dan menghargai antara profesi masing-
masing. Begitu pula sebaliknya wartawan
juga harus mengerti tentang tugas dan
tanggung jawab PR, untuk itu perlu
pamahaman antara keduanya. Cutlip &
Center memaparkan upaya dalam
pembinaan hubungan pers yang harmonis
antara lain yakni sikap saling menghargai,
saling pengertian tentang peran, fungsi,
kewajiban, dan tugas sesuai dengan etika
profesinya masing-masing, saling
mempercayai akan peran untuk kepentigan
bersama dan tidak untuk kepentingan
sepihak dan saling toleransi dari kedua
belah pihak (Ruslan, 2006:178).
Untuk mendapat kepercayaan dari
publik, kualitas informasi yang diberikan
seoarang PR sangat diperlukan.Informasi
yang disampaikan harus actual, akurat,
berdasarkan fakta serta dapat
dipertanggungjawabkan.Materi informasi
yang diberikan PR hotel Ibis haruslah
mengandung unsur untuk sebuah berita
yaitu unsur 5W+1H.Selain unsur 5W+1H
informasi yang diberikan haruslah
mengandung unsur nilai berita.Menurut
Jani Yosef paling tidak ada 3 ukuran
utama dalam menentukan apakah suatu
fakta atau pendapat layak dijadikan berita
atau tidak, yaitu penting, menarik, dan
actual (Jani Yosef, 2009: 27-31).
Divisi public relations dalam
memberikan rilis harus sesuai dengan
kualitasnya yang bersifat informatif dan
mudah dipahami. Pembuatan rilis langsung
kepada inti informasi, tidak perlu panjang
lebar dan berbelit-belit, serta berisi berita
yang actual dan faktual.
Kerjasama yang dilakukan hotel
Ibis solo dengan wartawan tidak sekedar
hubungan kerja.Melainkan hubungan yang
terbentuk layaknya pertemanan seperti
tidak ada batas antara keduanya. Sebab
satu sama lain saling membutuhkan dan
saling menghargai antar profesi masing-
masing. Hubungan yang terbentuk antara
PR hotel Ibis Solo dengan wartawan dalam
media relations tidak hanya lingkup
profesional akan tetapi sampai kepada
tahap personal.
Media relations yang terbentuk
antara PR dengan wartawan akan saling
membantu dan saling bermaanfaat. Disini
wartawan dan PR menganggap hubungan
keduanya sebagai patner, rekan, dan
sekaligus mitra kerja terdekat.Jadi pada
intinya kerjasama yang dibangun antara
PR dengan media adalah kerjasama yang
saling menguntungkan (simbiosis
mutualisme).
Penutup
Berikut ringkasan hasil-hasil
penelitian yang didapat tentang kegiatan
media relations hotel Ibis Solo dalam
meningkatkan citra positif, kesimpulannya
sebagai berikut:
1. Bentuk kegiatan media relations yang
dilakukan hotel Ibis Solo meliputi
pressrelease,media gathering, press
conference, media visit. Dari semua
yang dilaksanakan konfrensi pers yang
dianggap paling efektif dan
efisien.Bentuk kegiatan media
relations tidak hanya menyampaikan
informasi, akan tetapi juga bagaimana
membina serta mempertahankan
hubungan yang sudah terbentuk baik
personal maupun organisasi
2. Pemilihan media yang dilakukan
kebanyakan media lokal yang ada
dikota Solo, baik media cetak,
eletronik maupun cyber. Karena hotel
Ibis sendiri berada di kota Solo dan
Ibis mengedepankan unsur kedekatan
dalam memberikan informasi.
3. Strategi dan pendekatan media
relations yang diterapkan PR hotel Ibis
Solo yaitu senantiasa menjalin
hubungan kedekatan personal dengan
insan media terutama para wartawan,
yakni melalui telepon atau pun sms,
dan menggunakan jejaring social
facebook atau pun whatshapp, serta
menjalin hubungan secara terus-
menerus dan berkelanjutan, selain itu
juga memberikan kemudahan dan
keterbukaan akan infomasi dalam
setiap peliputan serta menyediakan
fasilitas bagi rekan media.
Berdasarkan hasil temuan, maka
dapat dikemukakan saran sebagai
berikut:
1. Saran bagi PR hotel Ibis sebaiknya
kualitas informasi yang diberikan
kepada media lebih ditingkatkan lagi,
harus lebih variatif lagi agar tidak
monoton dan kualitas foto juga perlu
ditingkatkan lagi. Selain itu juga public
relations hotel Ibis solo dalam
mengatur waktu lebih bisa
dikondisikan dengan jadwal wartawan
agar tidak merugikan salah satu pihak.
2. Untuk penelitianselanjutnya, karena
keterbatasan waktu dan tenaga
penelitian ini kiranya masih banyak
kekurangan, sehingga diharapkan bagi
peneliti selanjutnya terutama bagi yang
melakukan penelitian strategi media
relations terhadap objek pemerintah
atau lainnya. Selain itu juga bisa
menggunakan metode yang berbeda,
yaitu dengan metode kuantitatif
analisis isi berita surat kabar, dimana
semakin banyak berita positif yang
diberitakan media, maka semakin baik
pula citra yang terbentuk.
Referensi
Buku:
Assegaff, Dja’far. 1983. Jurnalistik Masa
Kini (Pengantar Praktek
Kewartawanan). Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Darmastuti, Rini. 2012. Media Relations.
Konsep, Strategi& Aplikasi.
Yogyakarta. ANDI OFFSET.
Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi:
Teori & Praktek. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Jefkins, Frank. 1995. Public Relations.
Jakarta. Erlangga.
Liliweri, Alo. 2007. Dasar-Dasar
Komunikasi Kesehatan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Nurjasman&Usman. 2012. Komunikasi
Public Relations. Bandung.
Pustaka Setia.
Rumanti, Maria Assumpta. 2002.Dasar-
Dasar Public Relations. Jakarta.
Grasindo.
Ruslan Rosady, 2006. Manajemen Public
Relations dan Media Komunikasi:
Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta.
Raja Grafindo Persada.
Soemirat&Ardianto, 2004, Dasar-Dasar
Public Relations, Bandung,
REMAJA ROSDAKARYA.
Sutopo. 2002. Metode Penelitian
Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret
University Press.
Wardhani, Diah. 2008. Media relations,
Sarana Membangun Reputasi
Organisasi. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Yosal iriantara. 2008. Media Relations,
Konsep Pendekatan dan Praktik.
Bandung, Simbiosa Rekatama
Media.
Yosef, Jani. 2009. To Be A Journalist
Menjadi Jurnalis TV, Radio, dan
Surat Kabar yang Profesional.
Yogyakarta: Grahailmu.