Upload
phamthu
View
235
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PSIKOLOGI INDUSTRI DAN
ORGANISASI
Maya Dewi Savitri, MSi.
1
Pertemuan 12
Organisasi dan Kelompok Kerja
2
Materi
1. Pengertian organisasi
2. Prinsip organisasi
3. Bentuk organisasi
4. Proses pengorganisasian
5. Struktur organisasi
6. Pengertian kelompok kerja
7. Konflik dalam kelompok kerja
3
4
Pengertian Organisasi
• Organisasi = Organon (Yunani) = Alat.
• Chester I. Barnard (dalam bukunya “The Executive
Functions” ) : Organisasi adalah sistem kerjasama antara
dua orang atau lebih
• James D. Mooney : Organisasi adalah setiap bentuk
kerjasama untuk mencapai tujuan bersama
• Dimock : organisasi adalah perpaduan secara sistematis
daripada bagian-bagian yang saling
ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu
kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan
pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah
ditentukan
6
Organisasi mencakup dua segi :
1. Organisasi sebagai wadah, lembaga atau kelompok fungsional ketika proses manajemen berlangsung.
2. Organisasi sebagai wadah pembentukan tingkah laku hubungan antar manusia secara efektif sehingga dapat bekerja sama secara efisien dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan memberikan kondisi lingkungan tertentu untuk pencapaian tujuan.
Pengertian Organisasi
• Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit mempunyai tujuan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.
• Prinsip Skala Hirarkhi.
Organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan sampai pelaksana, sehingga mempertegas pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
• Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.
Prinsip Organisasi
• Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Mempunyai kemampuan menjalankan pekerjaannya, seperti pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi pengambilan keputusan, hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
• Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.
• Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.
Prinsip Organisasi
• Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti Palembang.
• Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.
• Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi.
Prinsip Organisasi
Berdasarkan suatu jumlah pemegang pimpinan
organisasi, ada 2 bentuk pokok :
1. Bentuk Tunggal
Bentuk ini biasanya terdapat pada organisasi yang masih sederhana. Pimpinan berada di satu orang, kekuasan, pengawasan dan tanggung jawab. Kebaikannya masalah dapat diputuskan cepat.
2. Bentuk Komisi
Organisasi yang mempunyai pipmpinan berupa sebuah dewan yang terdiri dari beberapa orang. Bentuk ini banyak dipakai organisasi yang mempunyai tugas membuat peraturan atau pertimbangan.
10
Bentuk Organisasi
Berdasarkan sifatnya organisasi dibagi
menjadi 2 :
1. Organisasi informal, yaitu keseluruhan hubungan serta interaksi perorangan dan penggolongan ke dalam kelompok yang lebih kecil dari anggota organisasi itu.
2. Organisasi formal, yaitu suatu bentuk perkumpulan yang dibentuk secara sadar dan mempunyai tujuan tertentu, yang di dalamnya tercakup sistem kerja sama dari dua orang atau lebih. Contoh : partai politik, perkumpulan sosial, perusahaan, sekolah,dll.
11
Bentuk Organisasi
Berdasarkan Tujuannya:
1. Organisasi Publik
2. Organisasi Privat
Bentuk Organisasi
Organisasi Publik
• Istilah publik berasal dari bahasa Latin “of people” (yang berkenaan dengan
masyarakat). Sasaran organisasi publik
ditujukan kepada masyarakat umum.
• Organisasi publik adalah tipe organisasi
yang bertujuan menghasilkan pelayanan
kepada masyarakat, tanpa membedakan
status dan kedudukannya.
Organisasi Privat
• Istilah privat berasal dari bahasa Latin “set apart” (yang terpisah). Sasaran organisasi publik ditujukan pada hal – hal yang ‘terpisah’ dari masyarakat secara umum.
• Organisasi privat atau bisnis adalah organisasi yang ditujukan untuk menyediakan barang dan jasa kepada konsumen, yang dibedakan dari kemampuanya membayar barang dan jasa tersebut sesuai dengan hukum pasar.
Perbedaan Organisasi Publik-Privat NO Indikator Organisasi Publik Organisasi Privat
1 Tujuan Non laba laba
2 Produk yang dihasilkan Publics goods Privat goods
3 Cara pengambilan
keputusan
demokratis Strategis bisnis
4 Ukuran kinerja Social welfare efisiensi
5 Misi organisasi “melakukan
kebaikan”
“untung rugi”
6* Sumber Pendanaan ( Biasanya
)APBN/D*
Pribadi/bersama
Proses Pengorganisasian
16
Perincian Pekerjaan
Pembagian Pekerjaan
Departementalisasi
Koordinasi Pekerjaan
Monitoring dan Reorganisasi
Empat Pilar Pengorganisasian
(Four Building Blocks of Organizing)
• Pilar Pertama : pembagian kerja (division of work)
• Pilar Kedua : pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)
• Pilar Ketiga : penentuan relasi antar bagian dalam organisasi (hierarchy)
• Pilar Keempat : penentuan mekanisme untuk mengintegrasikan aktifitas antar bagian dalam organisasi atau koordinasi (coordination)
Struktur Organisasi
Organisasi dilihat dari sudut lalu lintas
kekuasaan dan tanggung jawab serta
hubungan kerja pada kesatuan-kesatuan
administrasi organisasi tersebut, yaitu :
1. Bentuk line (lurus/hierarki)
2. Bentuk staf atau fungsional
3. Bentuk gabungan staf dan line
4. Bentuk organisasi sistem panitia
18
19
Bentuk Line
Organisasi line/hierarki, bentuk kekuasaan dan tanggung jawab berjalan dari pipmpinan sampai bawah, yaitu para pejabat yang memimpin kesatuan-kesatuan organisasi.
Organisasi bersifat langsung, lalu lintas kekuasaan berlangsung secara vertikal.
Tipe organisasi ini masih kecil dan sederhana sehingga hubungan kerja antara pimpinan dan bawahan dilaksanakan secara langsung (face to face).
20
Bentuk Line
Kepala Bagian
Produksi Kepala Bagian
Pemasaran
Kepala Bagian
Administrasi dan
Keuangan
Promosi Penjualan Anggaran Administrasi Mesin
Buruh Buruh
Bahan Pabrik
MANAGER
(Pemimpian)
21
Bentuk Staf
Bentuk organisasi staf ini disebut juga organisasi
fungsional. Pada bentuk ini kekuasaan dilimpahkan melalui
para ahli dalam suatu fungsi yang merupakan bidang
keahliannya. Sebaliknya, ahli-ahli itu mempunyai
kekuasaan mengenai bidang keahliannya terhadap setiap
pejabat di kesatuan manapun, tetapi tidak berhak
memerintah secara langsung,wewenangnya memberi saran
dan nasihat.
22
Bentuk Staf PIMPINAN
(Direktur)
Bagian
Perdagangan
Bagian
Urusan Teknik
Bagian
Perencanaan
Bagian
Kepegawaian
Proyek A Proyek B Proyek C
23
Bentuk Gabungan
Staf dan Line
Organisasi ini disusun dalam bentuk lurus/line, tetapi di pihak lain diadakan pejabat-pejabat ahli, yaitu untuk memberikan nasihat dan bantuan terhadap kesatuan-kesatuan tertentu.
Tiap pejabat ahli memimpin suatu kesatuan mengenai fungsi tertentu, tetapi tidak mempunyai kekuasaan untuk langsung memerintah para pekerja atau meminta tanggung jawab mereka.
24
Bentuk Staf&line
MANAGER
Kepala Bagian Produksi Kepala Bagian Y Kepala Bagian X
G.B.
KARYAWAN
S.B.
R.C. I.C.
INS R.B.
D.C. T.C.
25
Bentuk Organisasi
Sistem Panitia
Panitia adalah sekelompok orang yang siap sebagai suatu kelompok yang mendapat kepercayaan untuk beberapa hal tertentu. Panitia dapat didirikan untuk waktu terbatas atau waktu tidak terbatas.
Kedudukan panitia tergantung dari tugasnya. Bila sebagai penasihat, ia berperan sebagai staf. Bila sebagai pemimpin, misalnya menentukan keputusan, maka ia berkedudukan sebagai line.
26
BENTUK PIRAMIDA
27
BENTUK HORIZONTAL
28
BENTUK VERTIKAL
29
ORGANISASI MATRIKS
GENERAL MANAGER
Riset dan
Pengembangan
Pengendalian
Kualitas
Uji dan
Jaminan Administrasi
Kontrak
Pembelian Manufaktur Rekayasa
Manajer
Proyek A
Manajer
Proyek B
Manajer
Proyek C
Kelompok Riset
dan
Pengembangan
Kelompok
Pengendalian
Kualitas
Kelompok
Tes dan
Jaminan
Kelompok
Kontrak
Administrasi
Kelompok
Pembelian Kelompok
Manufaktur
Kelompok
Rekayasa
Kelompok Riset
dan
Pengembangan
Kelompok
Pengendalian
Kualitas
Kelompok
Tes dan
Jaminan
Kelompok
Kontrak
Administrasi
Kelompok
Pembelian Kelompok
Manufaktur
Kelompok
Rekayasa
Kelompok Riset
dan
Pengembangan
Kelompok
Pengendalian
Kualitas
Kelompok
Tes dan
Jaminan
Kelompok
Kontrak
Administrasi
Kelompok
Pembelian Kelompok
Manufaktur
Kelompok
Rekayasa
30
Pengertian Kelompok dan Kelompok
Kerja
• Kelompok
– kumpulan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi untuk suatu tujuan tertentu yang dipahami bersama. “ two or more people who interact and influence each other
toward a common purpose “
• Kelompok Kerja
– kelompok yang disusun oleh organisasi dengan tujuan untuk menjalankan berbagai pekerjaan yang terkait dengan pencapaian tujuan organisasi
32
PENGERTIAN
KELOMPOK Sekumpulan dua orang atau lebih yang satu sama lain
berinteraksi dalam mencapai tujuan bersama.
Kelompok formal adalah kelompok yang
mempunyai ciri-ciri : 1. Keberadaannya untuk melaksanakan tugas-
tugas organisasi.
2. Orang-orang yang ditunjuk oleh organisasi
ybs untuk menjalankan peran resmi, misalnya
: kepala bagian, kepala seksi dsb.
3. Memiliki struktur, hubungan tugas dan
hierakis.
Karakteristik Kelompok
• Merupakan kumpulan yang beranggotakan
lebih dari satu orang, yang berarti adanya
karakteristik yang berbeda dari setiap orang
• Adanya interaksi diantara kumpulan orang
tersebut
• Adanya tujuan bersama yang ingin dicapai
Kelompok Kerja Formal dan
Informal
• Kelompok Kerja Formal
– adalah kelompok kerja yang dibentuk atau disusun secara resmi oleh manajer dimana kelompok kerja tersebut diberikan tugas dan pekerjaan yang terkait dengan pencapaian tujuan organisasi
• Kelompok Kerja Informal
– kelompok kerja disusun atau tersusun dengan sendirinya ketika beberapa anggota dari organisasi yang kegiatannya biasanya tidak terkait langsung dengan rencana-rencana rutin dari organisasi, namun secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja dari orang-orang dalam organisasi
Bentuk Kelompok Kerja Formal
• kelompok kerja langsung (command
team)
• kepanitiaan (committee)
• kelompok kerja temporal atau khusus
(task force team/specific team)
36
MENGAPA PERLU DIBENTUK
KELOMPOK • Dengan adanya kelompok maka risiko pekerjaan
ditanggung oleh kelompok.
• Sumber lebih banyak dan terjadi proses belajar.
• Kelemahan individu teratasi oleh kelompok.
• Kemampuan pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan dapat lbih akurat.
PROSES PEMBENTUKAN KELOMPOK : TAHAP INFASI
(PEMBENTUKAN)
TAHAP MEMAHAMI
(GEJOLAK)
TAHAP KEDEWASAAN
(PEMBENTUKAN NORMA)
TAHAP MENGALAMI
(TRANSFORMASI)
Peran Kepemimpinan
dalam Kelompok Kerja
• Pemimpin Formal
– seseorang yang ditunjuk atau ditugaskan secara formal oleh organisasi untuk memimpin orang-orang dalam melakukan suatu pekerjaan
• Pemimpin Informal
– seseorang yang secara alamiah dianggap mampu memainkan perannya sebagai pemimpin ketika kelompok kerja telah bekerja dan saling berinteraksi
Solidaritas dan Integritas
dalam Kelompok Kerja
• Pengertian Solidaritas dan Integritas – tingkat kekompakan dan rasa memiliki, serta
pandangan positif para anggota kelompok terhadap kelompok mereka sendiri
• Cara Membentuk Solidaritas dan Integritas – Memperkenalkan kompetisi atau persaingan antar
kelompok kerja dalam pengertian positif
– Meningkatkan tingkat interaksi antar anggota dalam kelompok kerja
– Mengangkat isu bersama berupa tujuan atau target-target yang harus dicapai bersama
Model Kelompok Kerja yang Efektif
KOMITMEN
PERTANGGUNGJAWABAN
Kinerja
Pekerjaan Kelompok Pertumbuhan Individu
KEAHLIAN
Konflik dalam Kelompok Kerja
• Konflik antar bawahan di bagian yang sama dalam sebuah organisasi
• Konflik antara bawahan dan pimpinan di bagian yang sama dalam sebuah organisasi
• Konflik antar bawahan di bagian yang berbeda dalam sebuah organisasi
• Konflik antara pimpinan dan bawahan di bagian yang berbeda dalam sebuah organisasi
• Konflik antar pimpinan bagian yang berbeda dalam sebuah organisasi.
• Dan lain sebagainya
Sumber Konflik
• faktor komunikasi (communication factors)
• faktor struktur tugas maupun struktur organisasi (job structure or organization structure)
• faktor yang bersifat personal. (personal factors)
• faktor lingkungan (environmental factors)
Pendekatan dalam Manajemen Konflik
Pendekatan dalam
Manajemen Konflik
Program Yang dijalankan
Stimulasi Konflik • Peningkatan persaingan antar individu dan kelompok
Pelibatan pihak eksternal ke dalam bagian dimana konflik
terjadi
Perubahan aturan main atau prosedur yang ada
Pengendalian Konflik • Perluasan penggunaan sumber daya organisasi
Peningkatan Kordinasi dalam organisasi
Penentuan tujuan bersama yang dapat mempertemukan
berbagai pihak yang terlibat dalam konflik
Mempertemukan perilaku dan kebiasaan kerja dari para
pegawai
Penyelesaian
Dan
Penghilangan Konflik
• Penghindaran Konflik dengan jalan penghindaran sumber-
sumber konflik
Intervensi terhadap pihak-pihak yang terlibat konflik untuk
melakukan kompromi
Mengakomodasi keinginan pihak-pihak yang terlibat
konflik dalam suatu forum penyelesaian konflik.
43
LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN KONFLIK
LANGKAH 1
MENGAKUI ADANYA
KONFLIK
LANGKAH 6
JADWALKAN TINDAK
LANJUT UNTUK MENGKAJI
LANGKAH 5
DAPATKAN KESEPAKATAN
DAN TANGGUNGJAWAB
UNTUK MENEMUKAN
SOLUSI
LANGKAH 4
BERSAMA MENGKAJI CARA
UNTUK MENYELESAIKAN
LANGKAH 3
MENDENGAR SEMUA
SUDUT PANDANG
LANGKAH 2
MENGIDENTIFIKASI
KONFLIK YANG
SEBENARNYA
44
TERIMAKASIH