54
PERBANDINGAN DAYA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR BENSIN DAN ELPIJI PADA GENERATOR PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Oleh : Musthofa 05504244030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA AGUSTUS 2009

Proyek Akhir

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Proyek Akhir

PERBANDINGAN DAYA DAN KONSUMSI BAHAN BAKARBENSIN DAN ELPIJI PADA GENERATOR

PROYEK AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

Oleh :Musthofa

05504244030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

AGUSTUS 2009

Page 2: Proyek Akhir

ii

PERSETUJUAN

Proyek akhir yang berjudul “Perbandingan Daya dan Konsumsi Bahan Bakar

Bensin dan Elpiji pada Generator” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk

diujikan.

Yogyakarta, 14 Agustus 2009Dosen Pembimbing

Muhkamad Wakid, S.Pd.NIP. 1977017 200212 1 001

Page 3: Proyek Akhir

iii

PENGESAHAN

Proyek akhir yang berjudul “Perbandingan Daya dan Konsumsi Bahan Bakar

Bensin dan Elpiji pada Generator” ini telah dipertahankan di depan Dewan

Penguji pada tanggal 20 Agustus 2009 dan dinyatakan lulus.

DEWAN PENGUJI

Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal

Muhkamad Wakid, S.Pd. Ketua Penguji ……………. ……………….

Tawardjono Us, M.Pd. Penguji Utama …………….. ……………….

Suhartanta, M, Pd Sekretaris …………….. ……………….

Yogyakarta, September 2009Dekan Fakultas TeknikUniversitas Negeri Yogyakarta

Wardan Suyanto, Ed. DNIP : 19540810 197803 1 001

Page 4: Proyek Akhir

iv

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam proyek akhir dengan

judul Perbandingan Daya dan Konsumsi Bahan Bakar Bensin dan Elpiji pada

Generator ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Teknik atau gelar lainya di suatu Perguruan

Tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis tidak pernah terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam

naskah ini disebutkan di dalam daftar pustaka

Yogyakarta, Agustus 2009

Yang menyatakan,

MusthofaNIM. 05504244030

Page 5: Proyek Akhir

v

PERBANDINGAN DAYA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR

BENSIN DAN ELPIJI PADA GENERATOR

Oleh : MusthofaNIM. 05504244030

ABSTRAK

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan daya dankonsumsi bahan bakar bensin dan elpiji dengan menggunakan generator General1000 watt serta untuk membantu atau mempermudah mahasiswa yang akanmengembangkan teknologi penggunaan elpiji sebagai bahan bakar penggantibensin.

Uji daya dan konsumsi bahan bakar bensin dan elpiji pada genset melaluibeberapa tahap antara lain: proses perencanaan, menyiapkan alat dan bahan,menyiapkan rangkaian uji serta dilanjutkan dengan pengujian dan pengambilandata. Pengujian daya dilakukan dengan menggunakan beban berupa lampu-lampuyang tegangannya bervariasi. Semakin besar beban yang digunakan maka semakinbesar pula daya yang dicapai dan dapat dikatakan mencapai batas maksimum, jikamesin dapat hidup selama 30 menit. Pengujian konsumsi dilakukan denganpercobaan dan pengambilan data. Untuk mengukur konsumsi pada bahan bakarbensin, digunakan gelas ukur. Untuk bahan bakar elpiji digunakan timbangandengan ketelitian 8 kg. Pengambilan data dilakukan dengan mencatat jumlahbahan bakar yang digunakan setiap menitnya. Pengujian dilakukan berulang-ulangsampai 3 kali, dengan beban yang bervariasi.

Hasil pengujian daya menemukan bahwa daya maksimum yang dicapaidengan menggunakan bahan bakar bensin mencapai 810 watt atau 81% dari dayayang seharusnya diperoleh yaitu 1000 watt. Untuk bahan bakar elpiji hanyamencapai 750 watt atau 75%. Maka daya pada bahan bakar bensin lebih besardibandingkan elpiji, dengan selisih 66 watt. Dari kedua penggujian, dapatdisimpulkan bahwa penggunaan elpiji lebih irit dibandingkan bensin, jika dilihatdari konsumsi bahan bakarnya. Tetapi daya yang dihasilkan lebih besar padapenggunaan bahan bakar bensin.

Page 6: Proyek Akhir

vi

MOTTO

Beruntunglah manusia yang ada pada jalan yang benar namun masih

mendapatkan cacian atau dipandang rendah oleh orang lain, karena cacian pun

bisa dijadikan alat untuk mempertebal ketabahan kita

Namun sebaliknya, berhati-hatilah kepada pujian, karena terkadang pujianpun

dapat menghilangkan salah satu unsur dalam jiwa kita

Page 7: Proyek Akhir

vii

PERSEMBAHAN

Karya kecil ini kupersembahkan kepada:

Bapak dan Ibuku,

Yang dengan ikhlas selalu mendo’akan dan bekerja untuk anakmu ini

Kakak, adik serta Keponakanku.

Yang telah memberikan motivasi dan semangat

Karya ini juga kubingkiskan untuk:

Teman-teman kost E25

Yang senantiasa memberikan dukungan

Teman-teman kelas A dan C

Yang telah memberikan bantuan dan semangat

Page 8: Proyek Akhir

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat,

Taufik dan Hidayahnya sehingga laporan proyek akhir yang berjudul “Uji Daya

dan Konsumsi Bahan Bakar Bensin dan Elpiji pada Generator” dapat selesai

dengan baik.

Laporan proyek akhir ini disusun guna memenuhi syarat dalam

memperoleh gelar sarjana Pendidikan Teknik Otomotif/ S1 pada Program Studi

Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri Yogyakarta. Penulisan laporan

proyek akhir ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,

baik moril, material maupun spiritual, maka ucapan terima kasih dan

penghormatan yang setinggi tingginya dihaturkan kepada:

1. Wardan Suyanto, Ed.D. Selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Yogyakarta

2. Martubi, M.Pd, M.T selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif,

Universitas Negeri Yogyakarta.

3. Moch. Solikhin, M.Kes selaku Kaprodi Teknik Otomotif, Universitas

Negeri Yogyakarta.

4. H. Budi Tri Siswanto, M.Pd selaku Penasehat akademik yang telah

membimbing selama menjalani studi Pendidikan Teknik Otomotif,

Universitas Negeri Yogyakarta

5. Muhkamad Wakid, S.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, saran dan masukan dalam penulisan Laporan Proyek Akhir ini.

Page 9: Proyek Akhir

ix

6. Lilik Chairul Yuswono, M.Pd selaku Koordinator Proyek Akhir Program

studi Pendidikan Teknik otomotif, Universitas Negeri Yogyakarta

7. Bapak dan Ibu dosen pengajar pada Program Studi Pendidikan Teknik

Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta.

8. Seluruh staf administrasi dan perpustakaan pada Program Studi Pendidikan

Teknik Otomotif, Universitas Negeri Yogyakarta yang telah membantu

kelancaran penulisan proposal Skripsi.

9. Muchsin, dan Kiptiyah, selaku orang tua yang tak pernah henti-hentinya

memberikan Do’a, dukungan, kasih sayang baik moril maupun spiritual.

Semoga amal kebajikan yang tidak mampu disebutkan secara rinci,

mendapat pahala dari Allah SWT. Laporan proyek Akhir ini masih jauh dari

sempurna, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan.

Yogyakarta, 20 Agustus 2009

MusthofaNIM. 05504244030

Page 10: Proyek Akhir

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..............................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................iii

LEMBAR SURAT PERNYATAAN.........................................................................iv

ABSTRAK .................................................................................................................v

HALAMAN MOTTO ................................................................................................vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................vii

KATA PENGANTAR ...............................................................................................viii

DAFTAR ISI..............................................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................xiii

DAFTAR TABEL......................................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang ...............................................................................................1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................................3

C. Batasan Masalah.............................................................................................3

D. Rumusan Masalah ..........................................................................................3

E. Tujuan ............................................................................................................4

F. Manfaat ..........................................................................................................4

G. Keaslian Gagasan ...........................................................................................5

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH ............................................6

A. Motor Bakar ...................................................................................................6

B. Bahan Bakar ...................................................................................................12

C. Daya ...............................................................................................................18

D. Alat Ukur Listrik ............................................................................................19

BAB III KONSEP RANCANGAN ..........................................................................22

A. Rancangan Pengujian .....................................................................................22

B. Bahan dan Alat ...............................................................................................22

C. Kebutuhan Biaya Pengujian...........................................................................23

Page 11: Proyek Akhir

xi

D. Alur Pengujian ...............................................................................................24

E. Cara Pengujian ...............................................................................................25

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN..................................................34

A. Pengambilan Data Pengujian .........................................................................34

B. Analisis Data Pengujian .................................................................................36

C. Pembahasan Hasil Penelitian .........................................................................37

BAB V SIMPULAN DAN SARAN..........................................................................40

A. Simpulan ........................................................................................................40

B. Saran...............................................................................................................40

C. Keterbatasan Pengujian..................................................................................41

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................42

DAFTAR LAMPIRAN

A. Lembar Bimbingan Proyek Akhir..................................................................43

B. Data Uji Konsumsi Bahan Bakar ...................................................................44

C. Lembar Bukti Selesai Revisi..........................................................................45

Page 12: Proyek Akhir

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Siklus Kerja Motor 4 Langkah .................................................................9

Gambar 2. Alur Pengujian..........................................................................................23

Gambar 3. Rangkaian Uji...........................................................................................24

Gambar 4. Pemasangan Lampu pada Panel Uji .........................................................25

Gambar 5. Stopwatch .................................................................................................25

Gambar 6. Regulator ..................................................................................................26

Gambar 7. Gasflowmeter ...........................................................................................27

Gambar 8. Rangkaian Uji Konsumsi Bensin .............................................................28

Gambar 9. Gelas ukur ................................................................................................29

Gambar 10. Rangkaian Uji Konsumsi Elpiji..............................................................30

Gambar 11. Timbangan..............................................................................................31

Gambar 12. Tabung Gas Isi 3 kg ...............................................................................31

Gambar 13. Grafik Konsumsi Bahan Bakar Bensin dan Elpiji..................................36

Page 13: Proyek Akhir

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Nilai Oktan dari Bahan Bakar Bensin..........................................................14

Tabel 2. Kebutuhan Alat dan Bahan ..........................................................................21

Tabel 3. Biaya Pembelian Bahan ...............................................................................22

Tabel 4. Hasil Pengujian Daya pada Generator dengan Menggunakan BahanBakar Bensin................................................................................................33

Tabel 5. Hasil Pengujian Daya pada Generator dengan Menggunakan BahanBakar Elpiji ..................................................................................................34

Tabel6. Hasil Pengukuran Konsumsi Bahan Bakar pada Generator denganMenggunakan Bahan Bakar Bensin.............................................................34

Tabel7. Hasil Pengukuran Konsumsi Bahan Bakar Pada Generator denganMenggunakan Bahan Bakar Elpiji ...............................................................35

Tabel 8. Perbandingan daya pada bahan bakar bensin dan elpiji...............................35

Page 14: Proyek Akhir

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Listrik merupakan hal yang penting bagi suatu negara, layaknya sebuah

jantung pada tubuh manusia. Semua orang sadar, betapa tergantungnya mereka

terhadap listrik. Bahkan di zaman modern yang sekarang ini, listrik selalu

dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari, misalnya untuk penerangan,

menghidupkan pompa air, radio, tv, mengisi baterai, handphone dan lain

sebagainya. Untuk itu alangkah baiknya kalau mempersiapkan diri, jika terjadi

pemadaman listrik. Apalagi jika pemadaman tersebut berlangsung lama, misalnya

jika terjadi bencana banjir. Bisa kita bayangkan kesulitan apa yang apa yang akan

dihadapi tanpa adanya listrik.

Di pasaran kini bisa ditemui produk-produk generator listrik mini dengan

harga relatif terjangkau. Pada generator tersebut terdapat dua pilihan output yaitu

AC dan DC. Fasilitas ini sangat berguna, terutama bila memiliki banyak

perangkat yang menggunakan arus DC. Cara yang paling mudah untuk memilih

kapasitas generator yang dibutuhkan adalah dengan mempertimbangkan konsumsi

peralatan listrik yang paling vital digunakan. Misalnya, mesin pompa air

membutuhkan listrik sekitar 500 watt, maka dapat mempertimbangkan membeli

generator yang kecil saja dengan kapasitas output sekitar 1000 watt.

Bensin digunakan sebagai bahan bakar untuk menghidupkan generator.

Akan tetapi harga bensin semakin mahal. Selain itu, pada pembakaran bensin akan

menghasilkan nitrogen oksida (NOx), yang mengakibatkan asap di perkotaan,

Page 15: Proyek Akhir

2

pembakaran bensin juga menghasilkan karbon monoksida (CO) yang merupakan

gas beracun, ketika karbon dibakar akan berubah menjadi CO2 yang

mengakibatkan gas rumah kaca. Gas rumah kaca ini akan menyebabkan

perubahan iklim bumi (pemanasan global), naiknya permukaan air laut (karena es

di kutub mencair), banjir, terancamnya kota-kota di pesisir pantai, dan sebagainya.

Muncul pemikiran untuk menggunakan bahan bakar selain bensin, yaitu

dengan menggunakan elpiji. Elpiji yang mudah didapat dan harganyapun relatif

murah, jika dibandingkan bahan bakar bensin. Disamping itu nitrogen oksida

(NOx) yang dihasilkan oleh bensin lebih besar dibandingkan elpiji, sehingga

dapat mengurangi polusi udara, akan tetapi karbon monoksida (CO) yang

dihasilkan lebih besar. Untuk peralihan dari bensin ke elpiji tidaklah mudah,

butuh memasang peralatan tambahan atau bisa disebut konverter, seperti gas

flowmeter, untuk mengukur serta mengatur aliran gas, sprayer untuk

menyemprotkan gas, agar campuran udara dan gas merata.

Kedua bahan bakar di atas mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-

masing. Perbandingan daya maksimum dan konsumsi bahan bakar keduanya

belum diketahui. Untuk mengetahui dan membandingkannya, maka perlu

dilakukannya pengujian daya dan konsumsi kedua bahan bakar tersebut.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dapat ditetapkan identifikasi masalahnya, yaitu:

1. Harga bahan bakar, khususnya bensin yang semakin mahal.

Page 16: Proyek Akhir

3

2. Tingkat pencemaran yang semakin hari semakin memprihatinkan dan

membahayakan bagi kesehatan manusia.

3. Belum adanya alat konversi pada generator, untuk mengubah dari bensin

ke elpiji.

4. Perbandingan konsumsi bahan bakar bensin dan elpiji pada generator

belum diketahui.

5. Perlu diketahuinya daya maksimum dari penggunaan bahan bakar bensin

dan elpiji pada generator.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, tidak semua permasalahan dibahas,

tetapi lebih fokusnya pada perbandingan daya maksimum dan kehematannya

dengan penggunaan bensin dan elpiji. Untuk mengetahui perbandingannya maka

perlu dilakukan adanya pengujian daya dan konsumsi bahan bakar pada bensin

dan elpiji dengan mengunakan generator General 1000 watt.

D. Rumusan Masalah

Agar dapat mengetahui daya maksimum dan konsumsi dengan

menggunakan bahan bakar elpiji dan bensin maka perlu dirumuskan pokok-pokok

permasalahannya. Dari uraian identifikasi masalah dan batasan masalah, dapat

dirumuskan permasalahan-permasalahan sebagai berikut:

1. Berapakah daya maksimal yang dicapai dari penggunaan bahan bakar

bensin pada generator merk General 1000 watt?

2. Berapakah daya maksimal yang dicapai dari penggunaan bahan bakar

elpiji pada generator merk General 1000 watt?

Page 17: Proyek Akhir

4

3. Berapa nilai ekonomis antara penggunaan bensin dan Elpiji pada

generator?

E. Tujuan

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari uji daya dan

konsumsi dengan menggunakan bensin dan elpiji pada generator, adalah :

1. Untuk mengetahui daya maksimum bahan bakar bensin dan elpiji dengan

menggunakan generator General 1000 watt.

2. Untuk mengetahui nilai ekonomis antara penggunaan bahan bakar bensin

dan elpiji dengan cara uji konsumsi bahan bakar pada generator General

1000 watt.

F. Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari uji daya dan konsumsi bahan bakar pada

generator adalah :

1. Memberikan pengetahuan tentang perbandingan daya dan konsumsi antara

bahan bakar bensin dan elpiji.

2. Sebagai penerapan ilmu pengetahuan mahasiswa setelah menyerap ilmu

dari bangku kuliah, dan untuk meningkatkan mutu pendidikan dimasa

yang akan datang.

G. Keaslian Gagasan

Proyek akhir disusun secara kelompok yang terdiri dari empat orang, tema

yang diangkat adalah penggunaan elpiji pada generator. Setelah diadakan diskusi

maka dihasilkan 4 judul yaitu :

Page 18: Proyek Akhir

5

1. Pengujian daya dan konsumsi bahan bakar mesin generator dengan bensin

dan elpiji.

2. Pembuatan gasflowmeter untuk sistem bahan bakar elpiji.

3. Pembuatan knalpot dengan katalis arang aktif dan zeolit pada mesin satu

silinder penggerak generator.

4. Pembuatan sprayer untuk mesin generator berbahan bakar gas.

Pengujian daya dan konsumsi bahan bakar mesin generator dengan bensin

dan elpiji kemudian diambil untuk dijadikan judul proyek akhir.

Page 19: Proyek Akhir

6

BAB II

PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH

Pemecahan permasalahan pengujian daya dan konsumsi bahan bakar

bensin dan elpiji pada generator perlu adanya pendekatan teori. Pada bab ini akan

dibahas teori penting yang mendukung dalam pemecahan masalah pada pengujian

daya dan konsumsi bahan bakar bensin dan elpiji pada generator.

A. Motor Bakar

Motor bakar menurut Okasatria (2007) adalah “…mesin yang

menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik, yaitu dengan

cara merubah energi kimia dari bahan bakar menjadi energi panas, dan

menggunakan energi tersebut untuk melakukan kerja mekanik…”. Pernyataan

tersebut tidak jauh beda dengan pernyataan Bruijn dan Muilwijk (1994 : 1)

yaitu, “…dalam motor bakar, tenaga termis diubah menjadi kerja mekanis.

Oleh karena itu motor bakar disebut juga pesawat panas atau pesawat

kalor…”. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa motor

bakar adalah mesin yang bekerja dari proses pembakaran, yang menghasilkan

energi. Energi tersebut digunakan untuk menggerakkan komponen-komponen

pada mesin itu sendiri.

Jika ditinjau dari proses pembakaran bahan bakar, maka motor bakar

dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu: motor pembakaran luar dan motor

pembakaran dalam (Okasatria, 2007).

Page 20: Proyek Akhir

7

1. Motor Pembakaran Luar

Menurut Okasatria (2007) “…motor pembakaran luar adalah proses

pembakaran bahan bakar terjadi di luar mesin itu, sehingga untuk

melaksanakan pembakaran digunakan mesin tersendiri…”. Yang

dimaksud Oksatria tentang motor pembakaran luar adalah mesin yang

bekerja dengan proses pembakaran, tetapi proses pembakarannya terpisah

dengan mesinnya, pembakaran bahan bakar tidak langsung diubah menjadi

tenaga gerak, tetapi terlebih dulu melalui media penghantar, baru

kemudian diubah menjadi tenaga mekanik.

2. Motor Pembakaran Dalam

Pada motor pembakaran dalam, proses pembakaran bahan bakar

terjadi di dalam mesin itu sendiri, sehingga panas dari hasil pembakaran

langsung bisa diubah menjadi tenaga mekanik (Okasatria, 2007).

Maksudnya adalah sebuah mesin yang sumber tenaganya berasal hasil

pembakaran dari campuran bahan bakar dan udara, yang berlangsung

didalam ruang tertutup dalam mesin, yang disebut ruang bakar. Motor

pembakaran dalam dibedakan menjadi 2, yaitu siklus mesin otto atau lebih

dikenal dengan motor bensin dan siklus mesin diesel atau motor diesel

a. Motor Bensin

Motor bensin adalah motor yang menggunakan bahan bakar

bensin (Anonim, 2007). Ada juga yang berpendapat bahwa “…motor

bensin adalah motor yang bekerja dengan cara memasukan panas dari

percikan bunga api listrik dari busi pada campuran udara dan bahan

Page 21: Proyek Akhir

8

bakar yang dikompresikan…” (Anonim, 2009). Jika kedua pendapat

tersebut digabungkan maka motor bensin merupakan motor yang

berbahan bakar bensin yang bekerjanya mengkompresikan campuran

bahan bakar dan udara, yang kemudian diberi panas oleh percikan

bunga api dari busi, sehingga terjadi ledakan dalam ruang bakar dan

menghasilkan tenaga. Prinsip kerja motor bensin terbagi menjadi 2,

yaitu prinsip kerja 4 langkah dan prinsip kerja 2 langkah, akan tetapi

yang akan dibahas disini hanya prinsip kerja 4 langkah.

Prinsip kerja motor bensin adalah udara dan bahan bakar yang

tercampur didalam karburator, terhisap ke dalam ruang bakar dan

dikompresikan hingga mencapai tekanan dan temperatur tertentu.

Pada akhir langkah kompresi, busi memercikkan api sehingga terjadi

pembakaran (Aji, 2009).

Sedangkan menurut Okasatria (2007) prinsip kerja motor bensin

adalah sebagai berikut :

“Campuran udara dan bensin dari karburator diisap masuk kedalam silinder, dimampatkan oleh gerak naik torak, dibakaruntuk memperoleh tenaga panas, yang mana dengan terbakarnyagas-gas akan mempertinggi suhu dan tekanan. Bila torakbergerak turun naik di dalam silinder dan menerima tekanantinggi akibat pembakaran, maka suatu tenaga kerja pada torakmemungkinkan torak terdorong ke bawah. Bila batang torak danporos engkol dilengkapi untuk merubah gerakan turun naikmenjadi gerakan putar, torak akan menggerakkan batang torakdan yang mana ini akan memutarkan poros engkol. Dan jugadiperlukan untuk membuang gas-gas sisa pembakaran danpenyediaan campuran udara bensin pada saat-saat yang tepatuntuk menjaga agar torak dapat bergerak secara periodik danmelakukan kerja tetap. “

Page 22: Proyek Akhir

9

Berdasarkan dua pendapat tersebut, maka dapat dirumuskan

bahwa motor bensin melakukan 4 langkah kerja untuk dapat

menghasilkan tenaga yang kemudian menimbulkan gerak putar,

langkah tersebut yaitu, hisap, kompresi, usaha dan buang.

Gambar 1. Siklus kerja motor 4 langkah

1) Langkah hisap

Dalam langkah ini, campuran bahan bakar dan bensin di

hisap ke dalam silinder. Katup hisap membuka sedangkan katup

buang tertutup. Waktu torak bergerak dari titik mati atas (TMA) ke

titik mati bawah (TMB), menyebabkan ruang silinder menjadi

vakum dan menyebabkan masuknya campuran udara dan bahan

bakar ke dalam silinder yang disebabkan adanya tekanan udara

luar.

2) Langkah kompresi

Dalam langkah ini, campuran udara dan bahan bakar

dikompresikan. Katup hisap dan katup buang tertutup. Waktu torak

Page 23: Proyek Akhir

10

naik dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA),

campuran yang dihisap tadi dikompresikan. Akibatnya tekanan dan

temperaturnya akan naik, sehingga akan mudah terbakar. Saat

inilah percikan api dari busi terjadi . Poros engkol berputar satu kali

ketika torak mencapai titk mati atas (TMA).

3) Langkah usaha

Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenaga untuk

menggerakkan kendaraan. Saat torak mencapai titik mati atas

(TMA) pada saat langkah kompresi, busi memberikan loncatan

bunga api pada campuran yang telah dikompresikan. Dengan

adanya pembakaran, kekuatan dari tekanan gas pembakaran yang

tinggi mendorong torak ke bawah. Usaha ini yang menjadi tenaga

mesin.

4) Langkah buang

Dalam langkah ini, gas yang sudah terbakar, akan dibuang

ke luar silinder. Katup buang membuka sedangkan katup hisap

tertutup.Waktu torak bergarak dari titik mati bawah (TMB) ke titik

mati atas (TMA), mendorong gas bekas keluar dari silinder. Pada

saat akhir langkah buang dan awal langkah hisap kedua katup akan

membuka sedikit (valve overlap) yang berfungsi sebagai langkah

pembilasan (campuran udara dan bahan bakar baru mendorong gas

sisa hasil pembakaran). Ketika torak mencapai TMA, akan mulai

Page 24: Proyek Akhir

11

bergerak lagi untuk persiapan langkah berikutnya, yaitu langkah

hisap.

b. Motor Diesel

Motor diesel adalah motor yang menggunakan bahan bakar solar

(Anonim, 2007). Ada pula yang berpendapat bahwa motor diesel

adalah motor yang bekerja dengan cara menginjeksikan bahan bakar

pada udara yang telah dikompresikan sehingga memiliki tekanan dan

temperature tinggi (Anonim, 2009). Jadi pengertian dari motor diesel

adalah motor yang berbahan bakar solar yang cara kerjanya dengan

menginjeksikan atau mengkabutkan bahan bakar sampai mencapai

tekanan dan temperature tinggi, sehingga bahan bakar yang telah

dikabutkan bercampur dengan udara yang terhisap oleh katup masuk,

kemudian ke ruang bakar, lalu dikompresikan, sehingga

mengakibatkan tekanan dan temperature tinggi, lalu terjadilah

pembakaran/ ledakan, dan menghasilkan kerja.

B. Bahan bakar

Bahan bakar merupakan suatu sumber energi yang diolah sehingga

menghasilkan energi termal, yang dapat dimanfaatkan oleh peralatan, mesin

motor dan lain-lain untuk diubah menjadi bentuk energi. Bahan bakar yang

banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan ada 2 macam, yaitu bahan

bakar cair dan bahan bakar gas.

Page 25: Proyek Akhir

12

1. Bahan Bakar Cair

Bahan bakar cair adalah bahan bakar yang berbentuk cair. Bahan

bakar cair merupakan hasil penyulingan dari minyak bumi. Berikut adalah

yang termasuk dalam bahan bakar cair :

a. Bensin

Bensin berasal dari kata Benzana (C6H6), merupakan bahan

bakar yang mudah menguap. Menurut Bruijn dan Muilwijk (1994 : 9)

“bensin menguap pada 40oC sebanyak 30 - 60% dan pada 100oC 80 -

90%. Kepadatan berkisar antara 700 - 750 kg/m3”. Pernyataan di atas

menjelaskan bahwa bahan bakar bensin adalah bahan bakar yang

mudah terbakar, untuk itulah bensin banyak digunakan sebagai bahan

bakar pada kendaraan bermotor.

Bensin yang digunakan oleh kendaraan akan menimbulkan dua

masalah utama. “…Masalah pertama adalah asap dan ozon di kota-kota

besar. Masalah kedua adalah karbon dan gas rumah kaca. Ketika bensin

dibakar di dalam mesin kendaraan, akan menghasilkan CO2 dan

H2O…”. (Lufti, 2005). Maksudnya adalah bahwa hasil pembakaran

bensin dan udara pada kendaraan akan mengakibatkan polusi yang

dapat mengganggu kesehatan manusia dan lingkungan.

Menurut Lufti (2005) jika pembakaran pembakaran di dalam

mesin tidak sempurna, maka akan menghasilkan :

Karbon monoksida, CO, yang merupakan gas beracun. Nitrogenoksida, NOx, sebagai sumber utama asap di perkotaan yangjumlah kendaraannya sangat banyak. Hidrokarbon yang tidakterbakar, sebagai sumber utama ozon di perkotaan.

Page 26: Proyek Akhir

13

Berbeda dengan lapisan ozon yang berada di atmosfer atas(stratosfer) yang berguna bagi manusia dan makhluk hiduplainnya, ozon yang kontak langsung dengan manusia danmakhluk hidup ini berbahaya, karena bersifat oksidator.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa betapa

berbahayanya bensin bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Untuk

itu banyak ilmuwan yang berusaha mengganti bahan bakar bensin

dengan bahan bakar yang ramah lingkungan.

Menurut Subhakty dan Soehardjo (1978) bensin mempunyai

sifat-sifat sebagai berikut :

1) Volatility atau kecendrungan untuk menguap

Volatility merupakan suatu sifat yang paling penting pada

bensin, karena sangat berpengaruh pada pengoperasian dan

pemeliharaan suatu motor.

2) Mengandung belerang

Kebanyakan bensin mengandung belerang yang cenderung

membentuk suatu senyawa yang bersifat korosif, yang dapat

merusak komponen-komponen motor.

3) Gum deposit.

Jenis hidrocarbon tertentu yang tidak jenuh selama

penyimpanan dapat menimbulkan oksidasi dan membentuk

suatu zat yang lengket (gum). Zat lengket ini dapat

menempel pada katup, piston ring bahkan dapat menyumbat

saluran pada motor.

Page 27: Proyek Akhir

14

4) Anti knock quality

Pelepasan energi yang besar dan cepat didalam ruang

pembakaran, dapat menimbulkan suara ketukan dan getaran.

Terjadinya detonasi ini dapat dikurangi dengan

menggunakan jenis bensin yang mempunyai anti knock

rating yang lebih tinggi.

Octane Number adalah persentase volume isooktane di dalam

campuran isooktane dengan normal heptane yang menghasilkan

intensitas knocking yang sama dengan bensin tersebut. Nilai oktan (ON)

suatu bahan bakar bensin menunjukkan bertambah tingginya daya

pembakarannya (sifat anti knocking). Semakin tinggi nilai oktannya

semakin baik perbandingan kompresinya (Warsowiwoho dan Gandhi,

1984).

Tabel 1. Nilai oktan dari bahan bakar bensin :

No Jenis Nilai Oktan (ON)

1 Aviation gas 100 s/d 120

2 Super 92 s/d 100

3 Premium 82 s/d 92

4 Bensin 72 s/d 82

Sumber : Warsowiwoho dan Gandhi Harahap, 1984

b. Minyak Tanah (kerosin)

Bahan bakar ini penguapannya tidak semudah bensin. Menurut

Bruijn dan Muilwijk (1994 : 9) “…titik didih minyak tanah kira-kira

130oC dan kepadatannya kira-kira 800 kg/m3...”. Bahan bakar tersebut

memiliki titik didih yang tinggi, maka dari itu minyak tanah tidak dapat

Page 28: Proyek Akhir

15

digunakan sebagai bahan bakar pada motor bensin. Minyak tanah sering

digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak.

c. Solar

Solar adalah bahan bakar yang digunakan pada motor diesel.

Bruijn dan Muilwijk (1994 : 9) berpendapat bahwa “…kepadatan solar

lebih tinggi, dan titik didihnya juga lebih tinggi dari pada minyak tanah.

Nilai bakar solar dan minyak tanah rata-rata 42.000 kJ/kg; bensin

43.000 - 47.000 kJ/kg…”. Artinya bahan bakar solar lebih sulit terbakar

dari pada bensin. Maka dari itu, pada proses pembakaran motor diesel

dibutuhkan alat yang namanya injektor, yang berfungsi untuk

menginjeksikan bahan bakar dengan tekanan tinggi, sehingga bahan

bakar dapat berbentuk kabut, jika mendapat panas atau tekanan yang

tinggi, maka bahan bakar akan terbakar

2. Bahan Bakar Gas (BBG)

Bahan bakar gas adalah gas bumi yang telah dimurnikan, aman,

bersih, andal, dan murah. BBG bisa juga digunakan sebagai bahan bakar

kendaraan bermotor.

“..Komposisi BBG sebagian besar terdiri dari gas metana dan etanakurang lebih 90% dan selebihnya adalah gas propana, butana,nitrogen dan karbondioksida. BBG lebih ringan dari udara denganberat jenis sekitar 0,6036 dan mempunya nilai oktan 120…”(Anonim : 2005).

Bahan bakar gas yang dapat digunakan sebagai kendaraan bermotor

antara lain :

Page 29: Proyek Akhir

16

a. CNG (Compressed Natural Gas)

Compressed Natural Gas memiliki beberapa keunggulan, antara

lain harga lebih murah dan emisi (CO dan HC) yang dihasilkan lebih

rendah, akan tetapi CNG juga memilliki kekurangan, di antaranya

persediaan di pasaran tidak banyak, diperlukan tangki penyimpanan

sendiri, perlu menambahkan komponen lain (regulator dan mixer)

(Zainal, 2006 : 45). CNG atau yang sering dikenal dengan gas alam.

Gas alam banyak digunakan oleh para tukang tambal ban. Fungsinya

adalah memompa angin/udara ke dalam tanki. Prinsip kerjanya sama

dengan pompa tangan sepeda.

b. LPG (Liquefield Petroleum Gas)

Liquefield Petroleum Gas sebagian besar terdiri dari gas metana

(CH4) dan etana (C2H6) sekitar 85% dan selebihnya adalah gas propane

(C3H8), butane (C5H10), Pentana (C5H12), nitrogen dan karbondioksida.

LPG lebih ringan dari udara dengan berat jenis 0,6036 dan mempunyai

angka oktan 120. LPG merupakan bahan bakar alternatif untuk

kendaraan bensin maupun diesel yang murah, emisi gas buang rendah,

ramah lingkungan dan aman (Zainal, 2006 : 45). Bahan bakar ini sejenis

dengan CNG, tetapi disimpan dalam bentuk cair sehingga untuk

pemasangannya perlu penambahan, misalnya tangki khusus LPG,

evaporator, regulator, mixer.

Page 30: Proyek Akhir

17

c. Elpiji Pertamina

Elpiji adalah gas yang dihasilkan kilang BBM dan kilang gas

(LNG), Komponen elpiji sebagian besar terdiri dari gas butana (C4H10)

dan gas propana (C3H8) lebih kurang 99% dan selebihnya adalah gas

pentana (C5H12). Elpiji lebih berat dari udara dengan berat jenis 2,01

dibanding dengan udara. Tekanan uap gas elpiji cair dalam tabung

antara 5,0 s/d 6,2 Kg/cm2 (Zainal, 2006 : 45).

Banyak orang beranggapan bahwa LPG dan elpiji adalah bahan

bakar yang sama, akan tetapi pada kenyataannya bahan bakar tersebut

berbeda. Perbedaannya antara lain :

1) Elpiji sebagian besar terdiri dari gas butana (C4H10) dan gas

propana (C3H8) lebih kurang 99% dan selebihnya adalah gas

pentana (C5H12). Sedangkan LPG sebagian besar terdiri dari gas

metana (CH4) dan etana (C2H6) sekitar 85% dan selebihnya adalah

gas propane (C3H8), butane (C5H10), Pentana (C5H12), nitrogen dan

karbondioksida.

2) LPG lebih ringan dari udara dengan berat jenis 0,6036. Sedangkan

elpiji lebih berat dari udara dengan berat jenis 2,01 dibanding

dengan udara.

C. Daya

Daya dalam fisika adalah laju energi yang dihantarkan atau kerja

yang dilakukan per satuan waktu. Daya dilambangkan dengan P. Menurut

anonim (2008) definisi daya dapat dirumuskan sebagai berikut :

Page 31: Proyek Akhir

18

P =Wt

Di mana

P : daya

W : kerja, atau energi

t : waktu

Daya rata-rata (sering disebut sebagai "daya" saja bila konteksnya

jelas) adalah kerja rata-rata atau energi yang dihantarkan per satuan waktu.

Bila laju transfer energi atau kerja tetap, rumus di atas dapat disederhanakan

menjadi:

P =W

XE

t t

Di mana W, E adalah kerja yang dilakukan, atau energi yang dihantarkan,

dalam waktu t (biasanya diukur dalam satuan detik). Satuan daya dalam SI

adalah watt.

D. Alat Ukur Listrik

Seorang teknisi elektronik biasanya memiliki alat pengukur yang

mereka gunakan untuk berbagai keperluan teknis yaitu avometer yang

merupakan gabungan dari fungsi alat ukur amperemeter untuk mengukur

ampere (kuat arus listrik), voltmeter untuk mengukur volt (besar tegangan

listrik) dan ohmmeter untuk mengukur ohm (hambatan listrik). Definisi dan

fungsi masing-masing alat tersebut adalah :

= .….. Watt

= .….. Watt

Page 32: Proyek Akhir

19

1. Amperemeter

Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat

arus listrik. Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat

multi tester listrik yang disebut avometer gabungan dari fungsi

amperemeter, voltmeter dan ohmmeter.

Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis.

Arus yang mengalir pada kumparan yang selimuti medan magnet akan

menimbulkan gaya lorentz yang dapat menggerakkan jarum amperemeter.

Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar pula

simpangannya (Anonim, 2009).

2. Voltmeter

Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur

tegangan listrik. Dengan ditambah alat multiplier akan dapat

meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat.

Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan

kuat arus. Gaya magnetik tersebut akan mampu membuat jarum alat

pengukur voltmeter bergerak saat ada arus listrik. Semakin besar arus

listrik yang mengelir maka semakin besar penyimpangan jarum yang

terjadi (Anonim, 2009).

3. Frekuensimeter

Frekuensi merupakan fungsi dari putaran generator, karena

frekuensi berbanding lurus dengan putaran f = (p x n)/60, sehingga untuk

mengatur frekuensi kita mengatur putaran. Bila daya yang diberikan oleh

Page 33: Proyek Akhir

20

Generator = daya yang diserap oleh jaringan (beban) maka putaran

konstan. (Junai, 2008). Agar frekuensi konstan 50 Hz maka mesin harus

bekerja dengan putaran yang kostan. Untuk memperoleh putaran yang

konstan jumlah bahan bakar yang diberikan harus sesuai dengan

kebutuhan beban.

Page 34: Proyek Akhir

21

BAB III

KONSEP RANCANGAN

A. Rancangan Pengujian

Proses pengujian terlebih dahulu harus melalui proses perencanaan.

Perencanaan dimulai dengan menentukan alat dan bahan yang akan digunakan

saat pengujian. Bensin dan elpiji sebagai bahan bakar yang akan diujikan, sprayer

dan gas flowmeter sebagai alat converter untuk pengujian bahan bakar gas. Panel

uji yang digunakan untuk mengukur dan mengatur beban saat pengujian. Pada

panel uji terdiri dari, ampermeter yang berfungsi untuk mengukur kuat arus listik,

voltmeter yang berfungsi mengukur tegangan listrik, frekuensimeter berfungsi

untuk mengukur dan melihat kestabilan putaran generator, plat beban yang

berfungsi mengatur besarnya beban yang digunakan saat pengujian. Gelas ukur di

gunakan untuk mengukur penggunaan bensin pada pengujian konsumsi bahan

bakar bensin dan timbangan digunakan untuk mengukur penggunaan elpiji pada

pengujian konsumsi bahan bakar elpiji.

B. Bahan dan Alat

Bahan yang dibutuhkan dalam pengujian daya dan konsumsi bahan bakar

bensin dan elpiji dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 2. Kebutuhan alat dan bahan

NO NAMA BARANG BANYAKNYA

1 Generator 1

2 Panel Uji 1

3 Bolam dop 10, 15, 25, 40 dan 60 watt 5

4 Bolam dop 5 watt 2

Page 35: Proyek Akhir

22

5 Bolam dop 100 watt 6

6 Bolam philips 100 watt 2

7 Bensin 2 liter

8 Elpiji isi 3 kg 1

9 Elpiji isi 12 kg 1

10 Timbangan, ketelitian 0-8 kg 1

11 Gelas ukur 1

12 Stopwatch 1

13 Alat konversi gas 1 set

C. Kebutuhan Biaya Pengujian

Kebutuhan biaya dalam pengerjaan uji daya dan konsumsi bahan bakar

dapat di uraikan sebagai berikut:

Tabel 4. Biaya pembelian bahan

NO NAMA BARANG BANYAKNYAHARGASATUAN

JUMLAH

1 Bensin 2 liter Rp 5.000,00 Rp 10.000,002 Isi LPG 3 kg - Rp 14.000,00

3Bolam dop 10, 15, 25,dan 40 w

4Rp 3.500,00 Rp 14.000,00

4 Bolam dop 40 dan 60 w 2 Rp 3.000,00 Rp 6.000,005 Bolam dop 5 w 2 Rp 2.000,00 Rp 4.000,006 Bolam hilips 100 w 2 Rp 5.000,00 Rp 10.000,007 Selang bensin 0.75 m 0,75 - Rp 7.000,008 Kabel engkel 1,5 mm 2 Rp 2.000,00 Rp 4.000,009 Generator 1 Pinjam

10 Panel uji 1 Pinjam

11 Stopwatch 1 Pinjam

12Timbangan, ketelitian0-8 kg

1 Pinjam

13 Gelas ukur 1 Pinjam

14 Alat konversi gas 1 set Pinjam

JUMLAH Rp 69.000,00

Page 36: Proyek Akhir

23

D. Alur Pengujian

Gambar 2. Alur Pengujian

Generator

PengujianDaya

PengujianKonsumsi BB

Bensin LPGBensinLPG

PengambilanData

PengambilanData

HasilPengujian

Analisis Hasil Uji

Pembahasan

KESIMPULAN

Page 37: Proyek Akhir

24

E. Cara Pengujian

1. Pengujian Daya

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan daya maksimal

yang dapat dicapai antara bahan bakar bensin dan elpiji pada generator.

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

a. Pengujian daya pada bahan bakar bensin

1) Menyiapkan rangkaian uji, dengan cara menghubungkan kabel

output pada generator ke panel uji, melalui kabel engkel.

Keterangan : G : GeneratorA : AmperemeterV : VoltmeterF : FrekuensimeterS : Saklar

Gambar 3. Rangkaian uji

2) Menyiapkan beban yang akan digunakan, yaitu dengan memasang

bolam lampu pada panel uji. Pada panel uji terdapat 7 saklar, 13

dudukan bolam.

Page 38: Proyek Akhir

25

Gambar 4. Pemasangan lampu pada panel uji

3) Menyiapkan stopwatch

Gambar 5. Stopwatch

4) Menghidupkan generator

5) Memberikan beban dengan menyalakan lampu dengan

menggunakan saklar pada panel uji, di mulai dari beban 0 ampere,

1,1 ampere, 2 ampere dan seterusnya sampai ditemukan beban

tertinggi.

Page 39: Proyek Akhir

26

6) Stopwatch digunakan untuk menghitung waktu, masing-masing

selama 30 menit. Jika generator mati sebelum 30 menit, maka

beban tersebut tidak tercapai, maka beban harus diturunkan.

7) Hasil pembebanan dicatat pada tiap kenaikan beban.

8) Lampu pada panel uji dimatikan, dengan bertahap.

9) Mematikan generator

10) Melepas Rangkaian uji

11) Alat dan bahan dikembalikan pada tempatnya.

b. Pengujian daya pada bahan bakar elpiji

1) Menutup keran saluran bensin pada generator.

2) Merangkai alat converter, dengan cara pasang regulator pada

tabung elpiji.

Gambar 6. Regulator

3) Menghubungkan regulator dengan gasflowmeter menggunakan

selang, dari gas flowmeter hubungkan ke spayer dengan selang.

Page 40: Proyek Akhir

27

Gambar 7. Gasflowmeter

4) Memasang sprayer diantara intake manifold dan karburator.

5) Menyiapkan rangkaian uji, dengan cara menghubungkan kabel

output pada generator ke panel uji, melalui kabel engkel.

6) Menyiapkan beban yang akan digunakan, yaitu dengan memasang

bolam lampu pada panel uji. Pada panel uji terdapat 7 saklar, 13

dudukan bolam.

7) Menyiapkan stopwatch

8) Membuka katup regulator, dan katup pada gasflowmeter.

9) Menghidupkan generator

10) Putaran mesin diatur dengan gasflowmeter, frekuensi putaran

mesin yang digunakan 50 Hz.

11) Memberikan beban dengan menyalakan lampu dengan

menggunakan saklar pada panel uji, di mulai dari beban 0 ampere,

1.1 ampere, 2 ampere dan seterusnya sampai ditemukan beban

tertinggi.

Page 41: Proyek Akhir

28

12) Stopwatch digunakan untuk menghitung waktunya, masing-masing

selama 30 menit. Jika generator mati sebelum 30 menit, maka

beban tersebut tidak tercapai, maka beban harus diturunkan.

13) Hasil pembebanan dicatat pada tiap kenaikan beban.

14) Lampu pada panel uji dimatikan secara bertahap.

15) Generator dimatikan.

16) Semua katup pada aliran gas ditutup

17) Melepas rangkaian uji

18) Alat dan bahan dikembalikan pada tempatnya.

2. Pengujian Konsumsi Bahan Bakar

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui konsumsi bahan bakar

Bensin pada generator. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

a. Pengujian konsumsi pada bahan bakar bensin

1) Menyiapkan rangkaian uji.

Gambar 8. Rangkaian uji konsumsi bensin

2) Menyiapkan beban yang akan digunakan, yaitu dengan memasang

bolam lampu pada panel uji. Pada panel uji terdapat 7 saklar, 13

dudukan bolam.

Generator

Panel Uji

Beban Frekuensi

Amperemeter

VoltmeterGelas

Ukur

Page 42: Proyek Akhir

29

3) Menyiapkan gelas ukur. Hubungkan ujung selang gelas ukur pada

saluran masuk bensin yang ada di karburator. Mengisi gelas ukur

dengan bensin.

Gambar 9. Gelas ukur

4) Menyiapkan stopwatch

5) Menghidupkan generator selama 10-20 menit, sebelum pengujian

dilakukan.

6) Mulai pengujian. Butuh 2-3 orang untuk pengujian ini. Dimulai

pada beban 0 ampere, pada saat gelas ukur menunjukkan angka

nol, maka stopwatch dijalankan.

7) Selama 1 menit hitung pengurangan bensin yang ada di gelas ukur.

8) Percobaan tersebut dilakukan berulang-ulang sampai 9 kali

percobaan.

9) Hasil percobaan tersebut dicatat.

10) Pada beban 0, 1.1, 2 ampere sampai beban maksimal, cara

pengujiannya sama seperti pada langkah 6 sampai 9.

Page 43: Proyek Akhir

30

11) Semua beban lampu dimatikan.

12) Mematikan Generator.

13) Melepas rangkaian uji.

14) Melepas selang gelas ukur pada saluran masuk bensin.

15) Alat dan bahan dikembalikan pada tempatnya.

b. Pengujian konsumsi pada bahan bakar elpiji

1) Menyiapkan rangkaian uji.

Gambar 10. Rangkaian uji konsumsi elpiji

2) Menyiapkan beban yang akan digunakan, yaitu dengan memasang

bolam lampu pada panel uji. Pada panel uji terdapat 7 saklar, 13

dudukan bolam.

3) Menutup keran saluran bensin pada generator.

4) Merangkai alat converter, dengan cara pasang regulator pada

tabung elpiji.

5) Menghubungkan regulator dengan gasflowmeter menggunakan

selang, dari gasflowmeter hubungkan ke spayer dengan selang.

GeneratorLPG

TimbanganGasflowmeter

Panel Uji

Beban Frekuensi

Amperemeter

Voltmeter Sprayer

Page 44: Proyek Akhir

31

6) Memasang sprayer diantara intake manifold dan karburator.

7) Menyiapkan timbangan dengan ketelitian 0-8 kg.

Gambar 11. Timbangan

8) Mengunakan tabung gas kecil dengan isi 3 kg

Gambar 12. Tabung gas isi 3 kg

9) Menyiapkan stopwatch

10) Menghidupkan generator selama 10-20 menit, sebelum pengujian

dilakukan.

Page 45: Proyek Akhir

32

11) Mulai pengujian. Butuh 2-3 orang untuk pengujian ini. Dimulai

pada beban 0 ampere, pada saat stopwatch dijalankan,

memperhatikan angka yang ditunjuk pada jarum timbangan.

12) Selama 30 menit pengurangan elpiji dihitung dengan membaca alat

ukur pada timbangan.

13) Percobaan tersebut dilakukan berulang-ulang sampai 3 kali

percobaan.

14) Hasil percobaan tersebut dicatat.

15) Mulai beban 0, 1,1, 2 ampere sampai beben maksimal, cara

pengujiannya sama seperti pada langkah 11 sampai 14.

16) Semua beban lampu dimatikan.

17) Mematikan generator

18) Melepas rangkaian uji

19) Melepas semua yang berhubungan dengan aliran gas

20) Mengembalikan alat dan bahan pada tempatnya.

Page 46: Proyek Akhir

33

BAB IV

PROSES HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengambilan Data Pengujian

1. Data Hasil Pengujian Daya

a. Pengujian daya pada bahan bakar bensin

Data hasil pengujian daya pada generator dengan menggunakan

bahan bakar bensin ditunjukkan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4. Hasil pengujian daya pada generator dengan menggunakanbahan bakar Bensin

Beban(Ampere)

Kondisi mesin

1.1 Hidup

2 Hidup

2.7 Hidup

3 Hidup

3.2 Hidup

3.3 Hidup

3.4 Hidup

3.5 Hidup

3.7 Hidup

3.8 Mati

b. Pengujian daya pada bahan bakar elpiji

Data hasil pengujian daya pada generator dengan menggunakan

bahan bakar LPG ditunjukkan pada tabel sebagai berikut :

Page 47: Proyek Akhir

34

Tabel 5. Hasil pengujian daya pada generator dengan menggunakan bahanbakar elpiji

Beban(Ampere)

Kondisi mesin

1.1 Hidup

2 Hidup

2.7 Hidup

3 Hidup

3.2 Hidup

3.3 Hidup

3.4 Hidup

3.5 Mati

3.7 Mati

3.8 Mati

2. Data Hasil Pengujian Konsumsi Bahan Bakar

a. Pengujian konsumsi pada bahan bakar bensin

Data hasil pengujian konsumsi bahan bakar Bensin pada generator

ditunjukkan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 6. Hasil pengukuran konsumsi bahan bakar pada generatordengan menggunakan bahan bakar bensin

PercobaanKonsumsi

Beban0 Ampere

Beban1 Ampere

Beban2 Ampere

Beban3 Ampere

1 3.75 gr/mnt 4.5 gr/mnt 5.85 gr/mnt 7.5 gr/mnt

2 3.82 gr/mnt 4.2 gr/mnt 5.85 gr/mnt 7.5 gr/mnt

3 3.45 gr/mnt 4.42 gr/mnt 5.92 gr/mnt 7.57 gr/mnt

4 3.45 gr/mnt 4.12 gr/mnt 5.77 gr/mnt 7.57 gr/mnt

5 3.52 gr/mnt 4.27 gr/mnt 5.47 gr/mnt 7.72 gr/mnt

6 3.37 gr/mnt 4.12 gr/mnt 5.92 gr/mnt 7.8 gr/mnt

7 3.37 gr/mnt 4.05 gr/mnt 5.77 gr/mnt 7.72 gr/mnt

8 3.37 gr/mnt 3.82 gr/mnt 5.85 gr/mnt 7.8 gr/mnt

9 3.37 gr/mnt 4.35 gr/mnt 5.7 gr/mnt 7.57 gr/mnt

Rata-rata 3,5 gr/mnt 4,2 gr/mnt 5,78 gr/mnt 7,63 gr/mnt

Page 48: Proyek Akhir

35

b. Pengujian konsumsi pada bahan bakar elpiji

Data hasil pengujian konsumsi bahan bakar elpiji pada generator

ditunjukkan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 7. Hasil pengukuran konsumsi bahan bakar pada generator denganmenggunakan bahan bakar elpiji

PercobaanKonsumsi

Beban0 Ampere

Beban1 Ampere

Beban2 Ampere

Beban3 Ampere

1 2 gr/mnt 4.5 gr/mnt 6 gr/mnt 9 gr/mnt

2 2.5 gr/mnt 5.5 gr/mnt 5.5 gr/mnt 6 gr/mnt

3 2.25 gr/mnt 4 gr/mnt 5.5 gr/mnt 7.5 gr/mnt

Rata-rata 2.25 gr/mnt 4.67 gr/mnt 5.67 gr/mnt 7.50 gr/mnt

B. Analisa Data Pengujian

Untuk mempermudah melihat perbandingan hasil pengujian di atas,

perhatikan tabel yang ada di bawah ini:

Tabel 8. Perbandingan daya pada bahan bakar bensin dan elpiji

Beban Kondisi mesin

(Ampere) BB Bensin BB Elpiji

1.1 Hidup Hidup

2 Hidup Hidup

2.7 Hidup Hidup

3 Hidup Hidup

3.2 Hidup Hidup

3.3 Hidup Hidup

3.4 Hidup Hidup

3.5 Hidup Mati

3.7 Hidup Mati

3.8 Mati Mati

Page 49: Proyek Akhir

36

Grafik Konsumsi Bahan Bakar

Gambar 13. Grafik konsumsi bahan bakar bensin dan elpiji

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengujian Daya bahan bakar

Pada tabel 6 menunjukkan perbandingan daya yang diperoleh dari

bahan bakar bensin dan elpiji. Saat menghidupkan saklar 1 sampai 5,

kenaikan bebannya sama antara bansin dan elpiji. Tetapi pada saat akan

menghidupkan saklar yang ke-6, terjadi perbedaan kenaikan bedan.

Perbedaan kenaikan beban tersebut dilakukan karena generator mulai tidak

stabil dan juga sudah mendekati daya maksimum. Jadi harus sedikit demi

sedikit dalam menaikkan bebah, agar generator mampu menerima

pembebanan. Untuk bahan bakar elpiji, kenaikan pembebanannya harus

lebih kecil dari pada bensin, karena pada penggunaan bahan bakar elpiji

mesin kurang stabil jika dibandingkan bahan bakar bensin yang cenderung

stabil.

Page 50: Proyek Akhir

37

Pada saat menghidupkan saklar yang ke-6, bensin mampu menaikkan

beban hingga 3.7 ampere, sedangkan elpiji hanya mampu 3.4 ampere.

Daya maksimal yang dapat dicapai oleh bahan bakar elpiji adalah 3.4

ampere selama 30 menit. Daya maksimal pada bahan bakar elpiji tidak

lebih besar dari daya maksimal bahan bakar elpiji yng mencapai 3.7

ampere selama 30 menit. Jadi, daya yang dihasilkan oleh bahan bakar

bensin lebih besar dan mesin lebih stabil dibandingkan dengan

penggunaan bahan bakar elpiji. Selisih dayanya adalah 0,3 ampere.

2. Pengujian Konsumsi bahan bakar

Grafik pada gambar 15 terlihat perbedaan yang signifikan pada awal

pengujian atau pada saat tanpa pembebanan antara bensin dan elpiji, tetapi

untuk selanjutnya perbedaannya sangat tipis. Pada beban 0 ampere,

konsumsi bensin mencapai 3.5 gr/menit sedangkan elpiji hanya 2.25

gr/menit. Pada beban 1 ampere, konsumsi bensin 4.2 gr/menit sedangkan

pada elpiji lebih banyak 4.67 gr/menit. Saat beban 2 ampere, konsumsi

bensin 5.78 gr/menit sedangkan pada elpiji 5.67 gr/menit. Untuk beban 3

ampere konsumsi bensin mencapai 7.63 gr/menit sedangkan pada elpiji

hanya 7.50 gr/menit.

Selisih rata-rata konsumsi antara bahan bakar bensin dan elpiji adalah

1.02 gr/menit lebih irit elpiji, dengan rpm yang sama. Penjelasan tersebut

dapat dikatakan bahwa dalam segi biaya dan konsumsinya, penggunaan

bahan bakar elpiji lebih hemat dibandingkan dengan bahan bakar bensin.

Page 51: Proyek Akhir

38

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan dari hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan dari uji daya dari kedua bahan bakar, daya maksimal yang

dicapai oleh bahan bakar bensin lebih besar dibandingkan dengan

penggunaan bahan bakar elpiji. Daya pada maksimal pada bensin yaitu

810 watt, sedangkan pada elpiji hanya 750 watt, dan juga putaran mesin

pada penggunaan bahan bakar bensin lebih stabil.

2. Berdasarkan uji konsumsi bahan bakar, dapat diketahui bahwa penggunaan

bahan bakar elpiji lebih hemat rata-rata 1,02 gr/menit dibandingkan

dengan bahan bakar bensin.

3. Dari kedua penggujian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan elpiji lebih

irit dibandingkan bensin, jika dilihat dari konsumsi bahan bakarnya. Tetapi

daya yang dihasilkan lebih besar pada penggunaan bahan bakar bensin.

B. Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan adanya

pengujian daya dan konsumsi bahan bakar bensin dan elpiji, sebagai berikut :

1. Proses pengujian, perlu memahami konsep dan referensi sebanyak-

banyaknya, agar hasil penelitian lebih baik.

Page 52: Proyek Akhir

39

2. Sebaiknya dalam pengambilan data, alat yang digunakan untuk mengukur

konsumsi bahan bakar adalah alat ukur digital, hasil pengukuran lebih

akurat.

3. Pada saat pengukuran, sebaiknya dilakukan berulang-ulang. Karena

semakin banyak data yang masuk semakin akurat hasil pengukuran yang

diperoleh.

C. Keterbatasan pengujian

Pada pengambilan data konsumsi bahan bakar, alat ukur yang digunakan

masih manual dan belum dikalibrasi, belum menggunakan yang digital, sehingga

memungkinkan dalam pengukurannya kurang akurat.

Page 53: Proyek Akhir

42

DAFTAR PUSTAKA

Aji, (2009). Motor Diesel. http://www.ahmadfaris.co.cc/2009/03/motor-diesel.html. Diakses 3 Agustus 2009

Anonim, (2005). Gas Bumi. http://bphmigas.com/gas-bumi.htm. Diakses 10Februari 2009

Anonim, (2007). Penggunaan Bahan Bakar Bentol. http://www.bluefame.com/lofiversion/index.php/t37119.html. Diakses 3 agustus 2009

Anonim (2008). Daya. http://www.gurumuda .com/daya.htm. Diambil 13 Mei2009

Anonim, (2009). Diesel Versus Bensin. http://www.atomsmeksa.co.cc/2009/05/diesel-versus-bensin.html. Diakses 3 agustus 2009

Anonim, (2009). Fungsi dan Pengertian Amperemeter, Voltmeter, Ohmmeter.http://organisasi.org/fungsi-pengertian-amperemeter-voltmeter-ohmmeter-alat-ukur-listrik-ilmu-fisika.htm. Diakses 13 Mei 2009

Zainal Arifin, (2006). pengendalian polusi kendaraan. Diklat mata kuliah. FTUNY: Yogyakarta

Bruijn L.A dan Muilwijk L, (1994). Motor Bakar. Jakarta: Bhratara.

Lufti Firdaus, (2005). Bensin, Cairan Penggerak Ekonomi. http://science.howstuffworks.com/gasoline.htm. Diakses 29 April 2009

Junai (2008). Pengaruh Kenaikan Frekuensi ( HZ ) Terhadap Konsumsi BBMPLTD. http://plnbabel.co.id/forumindex.phptopic/Pengaruh_kenaikan Frekuensi_terhadap_konsumsi_BBM.htm. Diakses 7 April 2009

Oksatria Novyantoro, (2007). Mengenal Motor Bakar. http://okasatria.blogspot.com/2007/11/Automotive-info-mengenal-motor-bakar.html.Diakses pada 30 Juli 2009.

Surbhakty dan Soehardjo R, (1978). Motor Bensin 2. Jakarta: PT. Rora Karya.

Warsowiwoho dan Harahap Gandhi. (1984). Bahan Bakar Pelumas.Pelumasan dan Servis. Jakarta: Pradnya Paramita.

Page 54: Proyek Akhir

45