29
Protap Congenital Talipes Equino Varus Rafnita Dwi Putri NIM. C131 11 009 Program Studi Ilmu Fisioterapi Fakultas Kedokteran

Protap CTEV

Embed Size (px)

DESCRIPTION

congenital talipes ekuines varus

Citation preview

Protap

Congenital Talipes Equino Varus

Rafnita Dwi PutriNIM. C131 11 009

Program Studi Ilmu FisioterapiFakultas KedokteranUniversitas Hasanuddin

CONGENITAL TALIPES EQUINO VARUSCongenital Talipes Equino Varus (CTEV) atau biasa disebut Clubfoot merupakan istilah yang umum digunakan untuk menggambarkan deformitas umum dimana kaki berubah dari posisi normal yang umum terjadi pada anak- anak. CTEV adalah suatu kondisi dimana kaki pada posisi plantar fleksi talocranialis karena m. Tibialis anterior lemah, Inversi ankle karena m. Peroneus longus, brevis dan tertius lemah, adduksi subtalar dan midtarsal (Principle of Surgery, Schwartz).

A. Data Umum PasienNama / Inisial: Nn. LMUsia : 17 TahunAlamat : Panti Sosial Bina Daksa WirajayaPekerjaan : SiswaAnak Ke: 2Nama Ayah/ Ibu: RMPekerjaan Ayah/ Ibu: WiraswastaHobby : MembacaAgama : IslamTekanan Darah : 110/80 mmHg

B. Pemeriksaan Fisik (CHARTS)Chief Of ComplaintPosisi kaki melengkung ke dalam dan sering nyeri saat berjalan lama.History 1. Sejak kapan kaki nya seperti itu?Sejak lahir.2. Bagaimana proses terjadinya?Menurut mama, awalnya ada anak tetangganya yang kakinya juga seperti ini, terus mama mengejek. Setelah esok harinya, mama check up saat usia kandungan sekitar 5 atau 6 bulan ke dokter dan diberitahukan bahwa kaki anaknya juga seperti itu (terlipat ke dalam). Kemudian saya ditunggu sampai lahir. 3. Waktu lahir, pernah dibawa ke dokter? Tidak. Dibawa ke tukang urut. 4. Adakah perubahan setelah dibawa ke tukang urut?Tidak ada5. Setelah ke tukang urut, pernah dibawa ke dokter? Kapan?Pernah. Usia 7 atau 8 tahun.6. Apa yang dikatakan dokter?Disarankan untuk operasi7. Apakah anda mengikuti saran dokter?Tidak 8. Kenapa tidak mengikuti saran dokter?Karena takut.9. Jadi penanganan apa yang anda lakukan selama ini?Sering check up ke dokter untuk periksakan tulang-tulangnya. Apakah ada perubahan seperti teman-teman yang lain ada yang semakin ke dalam kakinya. 10. Apakah anda tahu kapan mulai bisa jalan saat masih kecil?Usia 1 tahun saya sudah bisa berjalan. 11. Pernah ada nyeri?Jika saya berjalan lama.12. Sejak kapan ada nyeri?Sejak 1 minggu yang lalu, saat mulai banyak kegiatan dipanti. 13. Saat melakukan apa nyeri nya muncul?Saat berjalan.14. Pernah foto rontgen?Pernah tapi hasilnya ada d gorontalo. 15. Pernah tes lab?Belum pernah.

Assymetris1. Inspeksi statisa. Ekspresi pasien tampak agak cemas.b. Bentuk kaki pasien yaitu talipes ekuino varus/ clubfoot ( kaki tertekuk setengah/medial, dan memutar ke dalam, dan plantar fleksi ankle) c. Terdapat Atrofi tibialis anterior. d. Warna kulit normal tapi ada bagian tertentu yang terlihat ada penebalan kulit (kapalan/ callus).e. Proporsi tubuh pasien normal.2. Inspeksi Dinamisa. Pasien menggunakan kaki bagian lateral untuk berjalan. b. Kurangnya gerakan hip dan knee saat berjalan, seperti gerakan semifleksi knee dan hip.3. Palpasia. Suhu kulit normal b. Tidak ada nyeri tekanc. Tonus otot meninggi dibagian medial tungkai bawah. d. Kontur kulit normal tapi ada bagian tertentu yang terjadi penebalan kulit (kapalan/ callus).4. Pemeriksaan Fungsi Gerak DasarAnkleGerakanAktifPasifTIMT

Dorso fleksi Terbatas, tidak ada nyeriSpringy endfeel, terbatas, tidak ada nyeriMampu melawan tahanan, tidak ada nyeri

Plantar fleksi Terbatas, tidak ada nyeriSpringy endfeel, terbatas, tidak ada nyeriMampu melawan tahanan, tidak ada nyeri

Inversi Terbatas, tidak ada nyeriSpringy endfeel, terbatas, tidak ada nyeriMampu melawan tahanan, tidak ada nyeri

Eversi Terbatas, tidak ada nyeriSpringy endfeel, terbatas, tidak ada nyeriMampu melawan tahanan, tidak ada nyeri

KneeGerakanAktifPasifTIMT

Fleksi Tidak terbatas, tidak ada nyeriSoft endfeel, tidak terbatas, tidak ada nyeriMampu melawan tahanan, tidak ada nyeri

Ekstensi Tidak terbatas, tidak ada nyeriHard endfeel, tidak terbatas, tidak ada nyeriMampu melawan tahanan, tidak ada nyeri

HipGerakanAktifPasifTIMT

Fleksi Tidak terbatas, tidak ada nyeriSoft endfeel, tidak terbatas, tidak ada nyeriMampu melawan tahanan, tidak ada nyeri

Ekstensi Tidak terbatas, tidak ada nyeriSoft endfeel, tidak terbatas, tidak ada nyeriMampu melawan tahanan, tidak ada nyeri

EksorotasiTidak terbatas, tidak ada nyeriElastic endfeel, tidak terbatas, tidak ada nyeriMampu melawan tahanan, tidak ada nyeri

Endorotasi Tidak terbatas, tidak ada nyeriElastic endfeel, tidak terbatas, tidak ada nyeriMampu melawan tahanan, tidak ada nyeri

AbduksiTidak terbatas, tidak ada nyeriSoft endfeel, tidak terbatas, tidak ada nyeriMampu melawan tahanan, tidak ada nyeri

AdduksiTidak terbatas, tidak ada nyeriSoft endfeel, tidak terbatas, tidak ada nyeriMampu melawan tahanan, tidak ada nyeri

RestrictivePasien mengalami keterbatasan Range of Motion (ROM) pada semua gerakan ankle (dorso fleksi, plantar fleksi, inversi dan eversi)

Tissue Impairmenta. Psikogen predictive: cemasb. Neurogen : tidak ada gangguanc. Osteoarthrogen : tulang telapak kaki cenderung inversi, terutama os Calcaneus, os Cuboid dan os Navicular, stiffnes joint ankle. d. Myotendinogen : Kontraktur m. Tricep surae dan m. Tibialis anterior, kelemahan m. Tibialis anterior, atrofi m. Tricep surae dan m. Tibialis anterior, spasme otot inversi telapak kaki ( m. Tibialis posterior dan flexor halluci longus).

Specific Test 1. Visual Analog Scale Nyeri diam : 2Nyeri Gerak: 5Nyeri tekan: 02. Hamilton Rating Scale AnxietyTotal nilai : 15Interpretasi : Kecemasan ringan (14-20)3. Gait Analysis Hasilnya : Pasien tidak dapat melakukan fase menapak (heel srike, foot flat, mid stance, heel off, toe off ) serta fase mengayun (initial swing, mid swing, terminal swing) dengan sempurna karena posisi kaki pasien yang varus. Interpretasi: Gait analysis tidak normal. 4. ROM Test Active ROMKanan : S. 64. 47. 59Kiri: S. 64. 47. 59 Pasive ROM Kanan : S. 75. 47. 63Kiri: S. 76. 47. 68 Interpretasi : ada keterbatasan ROM ankle5. Manual Muscle TestAnkleHasil : 3 (untuk setiap grup otot fleksor, ekstensor, invertor, evertor) Interpretasi: Dapat mengadakan gerakan melawan gravitasi tapi tidak mampu full ROM (karena adanya deformitas)KneeHasil : 5 (untuk setiap grup otot fleksor, ekstensor, invertor, evertor) Interpretasi: Dapat mengadakan gerakan melawan gravitasi, mampu full ROM dan mampu melawan tahanan maksimal .HipHasil : 3 (untuk setiap grup otot fleksor, ekstensor, invertor, evertor) Interpretasi: Dapat mengadakan gerakan melawan gravitasi, mampu full ROM dan mampu melawan tahanan maksimal.

6. Tes KontrakturHasil :Plantar fleksi : Tidak bisa terulur maksimalDorso fleksi: Tidak bisaEversi: Tidak bisaInversi: Tidak bisa terulur maksimalInterpretasi : ada kontraktur pada otot penggerak 7. Tes Antropometri Leg length (pemeriksaan panjang tungkai)DekstraSinistra

87 cm87 cm

Interpretasi: Tidak terdapat perbedaan panjang tungkai bawah pasien. Diameter (circumference) tungkai bawah DekstraSinistra

23 cm23 cm

Interpretasi : Tidak terdapat perbedaan lingkar otot tungkai bawah atas pasien.*) Pasien dengan deformitas pada kedua kaki8. ADL (Activity Daily Living) Test (Indeks ADL modifikasi) Hasil : Total nilai 16Interpretasi : tidak ada ketergantungan

DIAGNOSISGangguan aktifitas fungsional berjalan pada region ankle akibat Congenital Equines Talipes Varus (CTEV).

PROBLEMATIK FTa. Problem Primer Congenital Talipes Equino Varus (Clubfoot)b. Problem Sekunder Cemas Kontraktur m. Tricep surae dan m. Tibialis anterior Kelemahan m. Tibialis anterior Atrofi m. Tricep surae dan m. Tibialis anterior Penurunan ROM spasme otot inversi telapak kaki ( m. Tibialis posterior dan flexor hallucis longus). c. Problem Kompleks Gangguan ADL berjalan

TUJUAN FTa. Jangka Pendek : Mengurangi rasa cemas Mengurangi kontrakur Tricep surae dan m. Tibialis anterior Mengurangi atrofi Tricep surae dan m. Tibialis anterior Meningkatkan ROM ankle Mengurangi spasme otot inversi telapak kaki ( m. Tibialis posterior dan flexor hallucis longus). b. Jangka PanjangMengoreksi kesalahan postur dan mengembalikan aktifitas fungsional pada kaki.

Intervensi FisioterapiProblemModalitasDosis

Rasa cemasKomunikasi terapeutikF = 1x sehariI = Pasien fokusT = Komunikasi langsungT = 3 menit

Spasme otot inversi telapak kaki ( m. Tibialis posterior dan flexor hallucis longus).

Preelemenary exercise

ExerciseF = 1x sehari I = T = Infra red (local)T = 10 menit

F = 1x sehari I = 15 hitungan, 3 kali repetisiT = Stretching pasif (hold relaksT = 5 menit

Kontraktur Tricep suraeExerciseF = 1x sehari I = 15 hitungan, 3 kali repetisiT = Stretching pasifT = 5 menit

Kelemahan grup otot eversiExerciseF = 1 kali sehariI = 8 hitungan, 3 kali repetisiT = Strengthening exc. T = 5 menit

Keterbatasan ROMExerciseF = 1 kali sehariI = 8 hitungan, 3 kali repetisiT = Free active ROM exc. T = 5 menit

Home program Menggunakan sepatu koreksi Sering mengulur Tricep surae Perhatikan posisi berjalan yang baik dan mempraktekkannya.

EvaluasiNo Problem Parameter HasilInterpretasi

Sebelum Sesudah

1. Kecemasan HRS154G3 psikis berkurang

2. NyeriVas 8 3 Nyeri menurun

3. SpasmePalpasi ++++++++Spasme berkurang

4.KontrakturStretching+++++++++++++++Terdapat pemanjangan otot

5. Kelemahan otot Palpasi 3 4 Dpt melawan tahanan optimal

6. Keterbatasan ROM ROM Ex AktifKiri S. 64.47. 59Kanan: S. 64. 47. 59PasifKanan : S. 75. 47. 63Kiri: S. 76. 47. 68 AktifKiri S. 64.47. 59 Kanan: S. 64. 47. 59PasifKanan : S. 75. 47. 63Kiri: S. 76. 47. 68ROM bertambah

Lampiran : Instrumen Pengukuran

1. Hamilton Rating Scale AnxietyAlat ukur ini terdiri 14 kelompok gejala yang masing- masing kelompok dirinci lagi dengan gejala- gejala yang lebih spesifik. Masing- masing kelompok gejala diberi penilaian angka (skore) antara 0-4, yang artinya adalah Nilai 0 =tidak ada gejala / keluhan Nilai 1 =gejala ringan / satu dari gejala yang ada Nilai 2 =gejala sedang / separuh dari gejala yang ada Nilai 3 =gejala berat / lebih dari separuh dari gejala yang ada Nilai 4 =gejala berat sekali / semua dari gejala yang ada Masing- masing nilai angka (skore) dari 14 kelompok gejala tersebut dijumlahkan dan dari hasil penjumlahan tersebut dapat diketahui derajat kecemasan seseorang, yaitu:Total nilai (score) :< 14 =tidak ada kecemasan 14 20=kecemasan ringan 21 27=kecemasan sedang 28 41=kecemasan berat 42 56= kecemasan berat sekali / panik

1. Perasaan cemas 01234a. Cemasb. Firasat burukc. Takut akan pikiran sendirid. Mudah tersinggung2. Ketegangan01234a. Merasa tegangb. Lesuc. Tidak bisa istirahat tenangd. Mudah terkejute. Mudah menangisf. Gemetarg. Gelisah3. Ketakutan01234a. Pada gelapb. Pada orang asingc. Ditinggal sendiri4. Gangguan tidur01234a. Sukar tidurb. Terbangun malam haric. Tidur tidak nyenyakd. Bangun dengan lesue. Banyak mimpi-mimpi (mimpi buruk)5. Gangguan kecerdasan01234a. Sukar konsentrasib. Daya ingat menurunc. Daya ingat buruk6. Perasaan depresi (murung) 01234a. Hilangnya minatb. Sedihc. Bangun dini harid. Perasaan berubah-rubah7. Gejala somatik/fisik (otot) 01234a. Sakit dan nyeri di otot-ototb. Kakuc. Kedutan ototd. Gigi gemerutuke. Suara tidak stabil8. Gejala somatik/fisik (sensorik) 01234a. Tinitus (telinga berdenging)b. Penglihatan kaburc. Muka merah atau pucatd. Merasa lemas9. Gejala kardiovaskuler 01234(jantung dan pembuluh darah)a. Takikardia (denyut jantung cepat)b. Berdebar-debarc. Nyeri di dadad. Denyut nadi mengerase. Rasa lesu/lemas seperti mau pingsan10. Gejala respiratori (pernafasan) 01234a. Rasa tertekan atau sempit didadab. Rasa tercekikc. Sering menarik nafasd. Nafas pendek/sesak11. Gejala gastrointestinal (pencernaan) 01234a. Sulit menelanb. Perut melilitc. Gangguan pencernaand. Nyeri sebelum atau sesudah makane. Rasa penuh dan kembungf. Mual atau muntahg. Buang air besar lembek atau konstipasi12. Gejala urogenital (perkemihan) 01234a. Sering buang air kecilb. Tidak dapat menahan air seni13. Gejala autonom01234a. Mulut keringb. Muka merahc. Mudah berkeringatd. Kepala terasa berat14. Tingkah laku01234b. Gelisahc. Tidak tenangd. Jari gemetar e. Kerut keningf. Muka tegangg. Otot tegang/mengeras

2. Manual Muscle Test (Ankle)Nilai kekuatan otot

NilaiInterpretasi

0Tidak didaptkan sedikitpun kontraksi

1Terdapat sedikit kontraksi otot, namun tidak ada pergerakan sendi

2Didaptkan gerakan, tetapi tidak melawan gaya gravitasi

3Dapat mengadakan gerakan melawan gravitasi

4Dapat melawan gravitasi dengan sedikit tahanan

5Tidak ada kelumpuhan (normal)

3. ADL TestNOJENIS AKTIVITAS FUNGSIONALKRITERIA

1 Berpakaian 0 = tidak dapat melakukan 1 = melakukan dengan bantuan 2 = melakukan tanpa bantuan

2 Kemampuan menggunakan toilet 0 = tidak dapat melakukan 1 = melakukan dengan bantuan2 = melakukan tanpa bantuan

3 Transfer dari lantai ke kursi 0 = tidak dapat melakukan 1 = melakukan dengan bantuan2 = melakukan tanpa bantuan

4 Transfer dari kursi ke tempat tidur 0 = tidak dapat melakukan 1 = melakukan dengan bantuan 2 = melakukan tanpa bantuan

5 Berjalan di dalam ruangan 0 = tidak dapat melakukan 1 = melakukan dengan bantuan2 = melakukan tanpa bantuan

6 Berjalan di luar ruangan 0 = tidak dapat melakukan1 = melakukan dengan bantuan 2 = melakukan tanpa bantuan

7 Naik tangga 0 = tidak dapat melakukan1 = melakukan dengan bantuan 2 = melakukan tanpa bantuan

8 Turun tangga 0 = tidak dapat melakukan 1 = melakukan dengan bantuan2 = melakukan tanpa bantuan

TOTAL 16