Upload
arifoke01
View
34
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Proses Kreatif & Bengkel Kreatifitas dalam POD
Citation preview
PROSES KREATIF
a. Herbert G. Hicks (Hicks, 1972:201-204)
Menurut Herbert G. Hicks, proses kreatif memiliki sejumlah pola sebagai berikut ini:
Logika
Menurut Aristoteles : logika adalah ajaran tentang berpikir yang secara ilmiah
membicarakan bentuk pikiran itu sendiri dan hukum-hukum yang menguasai
pikiran. Proses kreatif berkaitan dengan proses penalaran dan berpikir secara
ilmiah. Logika dapat menjadi dua tipe, yaitu:
Logika deduktif
Logika deduktif digunakan orang apabila sebuah pernyataan umum yang
diterima orang diterapkan terhadap sebuah kasus spesifik
Logika induktif
Logika induktif digunakan untuk menarik sebuah generalisasi yang
didasarkan atas observasi spesifik
Menghubungkan Ide (Idea Linking)
Pada metode ini, orang membentuk hubungan antara bebagai macam ide yang
berbeda, atau potongan-potongan informasi yang ada. Dalam menghubungkan ide,
factor pendidikan formal, non formal, dan juga sangat mempengaruhi kemampuan
seseorang dalam menghubungkan suatu ide-ide. Semakin besar pengetahuan dans
emakin banyak pengalamannya maka kemampuan menghubungkan ide akan
semakin baik.
Pemecahan Masalah
Pendekatan pemecahan masalah merupakan pendekatan yang paling luas dikenal
dan diterima sebagai cara guna merangsang kreativitas dan untuk menerangkan
proses kreatif. Banyak cara untuk memecahkan masalah. Salah satu cara umum
menyatakan bahwa dalam hal menerapkan pendekatan pemecahan masalah kita
perlu mengikuti langkah-langkah berikut:
Kumpulkan fakta-fakta
Identifikasi masalah yang sedang dihadapi
Rumuskan solusi-solusi alternative
Pilihlah solusi terbaik
Terapkan solusi yang telah dipilih dalam kenyataan
Kaitan Bebas (Free Association)
Kaitan bebas menekankan nilai dari apa yang ada dipikiran bawah sadar yang
sering kali bersifat tidak rasional, dimana ide-ide dianggap dapat berlalu lalang,
dan berbaur secara bebas, bebas dari sensor, dan kendala-kendala yang timbul
karena logika dan kebiasaan-kebiasaan. Teori kaitan bebas menyatakan bahwa
kreativitas merupakan sebuah produk dari seluruh pikiran manusia, baik pikiran
sadar, maupun pikiran dibawah sadar, dan bahwa pikiran bawah sadar mungkin
merupakan sumber paling kaya dari kreativitas.
b. Robert. D. Hisrich (Hisrich, 1992 : 97-105)
Hisrich mengemukakan metode lain dalam menciptakan ide-ide. Metode tersebut
diantaranya adalah:
Kelompok-kelompok Fokus
Metode ini diterapkan oleh seorang moderator, yang memimpin sekelompok
orang-orang melalui sebuah diskusi dengan kedalaman, hingga disini tidak hanya
sekedar diajukan sejumlah pertanyaan untuk mendapatkan jawaban dari para
peserta.
Sumbang Saran (brainstorming)
Metode ini berlandaskan fakta bahwa orang-orang dapat dirangsang hingga
tingkat kreatifitas tinggi, dengan jalan melakukan pertemuan-pertemuan dengan
pihak lain, dan turut berpartisipasi dalam pengalaman-pengalaman kelompok
secara terorganisasi. Brainstorming merupakan sebuah proses yang tidak
tersruktur guna menciptakan melalui kontribusi-kontribusi secara spontan dari
peserta, segala macam ide yang berhubungan dengan masalah tertentu, di dalam
batasan tertentu.
Brainstorming biasanya terdiri dari sebuah kelompok yang berkisar enam atau dua
belas orang peserta yang duduk mengelilingi meja dan yang secara spontan
mengajukan sejumlah ide yang didesain guna memecahakan masalah tersebut.
Ada empat macam ketentuan yang berlaku, yaitu:
Penilaian judicial ditiadakan
Tindakan free wheeling sangat dianjurkan (mengajukan pikiran bebas)
Kuantitas ide ditekankan
Diupayakan adanya tindakan kombinasi dan perbaikan-perbaikan
Sumbang Saran yang Dibalikkan (Reverse Brainstorming)
Cara ini serupa dengan sumbang saran, dengan perbedaan bahwa disini kritik
diperkenankan untuk diajukan dengan landasan sebagai upaya menemukan
kesalahan dengan megajukan pertanyaan: dengan cara bagaimanakah ide ini
dapat mengalami kegagalan?.
Sinetika (synetics)
Sinetika merupakan sebuah proses kreatif yang memaksa individu-individu
memecahkan masalah-masalah melalui salah satu di antara empat macam
mekanisme analogi yakni:
a. Pribadi c. Simbolik
b. Fantasi d. Langsung
Metode Gordon
Metode Gordon diawali dengan pertemuan anggota kelompok yang tidak
mengetahui sifat eksak dari masalah yang akan dibahas. Hal itu ditujukan untuk
memastikan bahwa solusi yang akan dicapai tidak terselubungi oleh ide-ide yang
muncul sebelumnya, dan oleh pola-pola kebiasaan yang ada.
Metode Daftar Pengecekan
Pada metode ini seseorang dapat menggunakan daftar pertanyaan atau pernyataan-
pernyataan guna mengarahkan upaya pengembangan ide-ide yang baru sama
sekali, atau untuk memusatkan perhatian pada wilayah-wilayah ide khusus.
Kaitan Bebas (Free Association)
Teknik ini digunakan untuk mengembangkan sebuah pendekatan baru dalam
memecahkan suatu masalah pada proses atau rangkaian ide yang terus
berkembang sehingga memunculkan suatu ide pokok baru.
Hubungan yang Dipaksakan (Forced Relationship)
Pada metode ini, ide-ide baru muncuk dari kombinasi-kombinasi yang telah ada
dikaitkan sebelumnya. Rawlinson menyebutkan lima langkah dalam melakukan
metode ini, yaitu:
Laksanakan tindakan mengisolasi elemen-elemen masalah yang dihadapi
Carilah hubungan-hubungan dari elemen-elemen tersebut
Buatlah catatan-catatan tentang hubungan yang ditemukan dengan cara
berurut dan teratur
Laksanakan kegiatan analisis hubungan-hubungan yang timbul, guna
menemukan ide-ide atau pola-pola tertentu.
Kembangkan ide-ide baru dari pola tersebut
Metode Buku Catatan Kolektif
Pada metode ini, sebuah buku catatan kecil yang mudah dibawa disiapkan dengan
berisikan sebuah pertanyaan tentang masalah yang sedang dihadapi, lembaran-
lembaran kosong, dan segala macam data yang diperlukan. Yang kemudian buku
catatan ini dapat membentuk sutu ide baru dalam memecahkan masalah yang
sedang dihadapi.
Heuristics
Pada metode ini sangat mengandalakan kemampuan individu untuk menemukan
hal-hal baru melalui perkembangan pemikiran dan pemahaman dalam belajar.
Metode Ilmiah
Pendekatan ini melibatkan individu yang merumuskan masalah yang sedang
dihadapi, menganalisis masalah tersebut, setelah mana dikumpulkan serta
dianalisis data, dan kemudian dikembangkan serta diuji solusi-solusi potensial
yang muncul, dan pada akhirnya dicari solusi yang terbaik.
Analisis Nilai
Metode ini digunakan untuk mengevaluasi sesuatu hal dari segala sisi dan bidang
yang kemudian di analisis sehingga nantinya dapat merangsang individu dalam
menciptakan suatu ide baru dalam memperbaiki atau mengatasi suatu hal yang
telah ada.
Catatan-catatan Atribut
Kegiatan ini merupakan sebuah teknik menemukan ide-ide yang mengharuskan
individu mencatat sejumlah atribut, barang tertentu, atau problem tertentu, dan
kemudian diperhatikan masing-masing atribut tersebut dari aneka macam sudut
pandang.
Pemetaan Matriks
Pada teknik ini individu diharuskan untuk bermimpi tentang masalah tertentu
dan solusinya dipikirkan secara luas untuk dapat memcahkan masalah tersebut.
Analisis Parameter
Pad tahap awal yang dilakukan adalah menganalisis variable-variabel yang
berkaitan dengan masalah yang sedang dihadapi. Hal ini dilakukan untuk melihat
kegunaan tiap-tiap variable tersebut. Hal yang penting difokuskan sedangkan yang
lainnya dikesampingkan. Setelah itu menganalisis hubungan antara isu isu yang
terjadi dengan variable-variabel yang ada. Setelah ditemukan hubungannya
barulah tercipta solusi, yang kemudian solusi tersebut dapat dikembangkan
kembali dengan pola piker kreatif.
ANDA PASTI BERJIWA KREATIF
Dalam berbagai lokakarya dan seminar yang saya hadiri, sering terdengar komentar seperti,
"Saya memang bukan pribadi kreatif," atau "Saya tidak berjiwa seni," atau "Saya ini tipe
orang yang dominan otak kiri (logis), bukan dominan otak kanan dan kreatif." Masalahnya,
komentar semacam ini membelokkan orang ke arah yang salah dalam menilai kreativitas.
Bab ini akan mambahas karakter pribadi kreatif di titik dan berbagai sudut pandang, sarta
menunjukkan cara mengembangkan empat sifat utama yang melejitkan kreativitas. Adakah
Sifat Dasar Pribadi Kreatif? Cobalah tes ini. Baca daftar sifat atau ciri kepribadian barikut ini,
lalu lingkari ciri mana saia yang dimiiiki oleh pribadi kreatif :
antusias ingin tahu pemurung
asertif introver pengamat
banyak akal jenaka penuh daya cipta
berlebihan keras kepala penuh humor
berpikiran terbuka kritis penuh pengertian
bersemangat linglung selalu sibuk
bersifat spontan mampu menyesuaikan diri
bingung kan diri sensitif sulit ditebak
cakap mandiri sinis
cerdas memecah belah skeptis
dinamis memiliki naluri petualangan
fleksibel tegang tidak toleran
giat dan rajin menjauhkan diri tekun
gigih mudah tergerak idealis
orisinal atau unik toleran terhadap risiko
impulsif pemberontak
Tuiuh Jenis Kreativitas
Terkait erat dengan mitos tentang pribadi kreatif adalah keyakinan yang telaniur mendarah
daging bahwa kreativitas adalah cermin kemampuan intelektual. Terlalu banyak Orang
menganggap bahwa kreativitas "sejati" adalah hak khusus orang-orang yang dikaruniai bakat,
Namun, hal ini juga merupakan pikiran penghambat yang mampu memangkas potensi kreatif.
Sebenamya, riset membuktikan bahwa kita semua memiliki daya untuk menjadi kreatif dalam
banyak bidang. Menurut Dr. Howard Gardner dari Universitas Harvard dalam bukunya
Frames of mind, dan dipopulerkan oleh Thomas Armstrong dalam bukunya Seven Kinds of
Smart, kita diberkahi tidak hanya satu jenis kecerdasan umum, namun tujuh :
Verbal/Linguistis: kemampuan memanipulasi kata secara lisan atau
Matematis/Logis: kemampuan memanipulasi sistem nomor dan konsep
Spasial: kemampuan melihat dan memanipulasi pola dan desain
Musikal : kemampuan mengerti dan memanipulasi konsep musik, seperti nada, irama,
dan keselarasan
Kinestetis : kemampuan memanfaatkan tubuh dan gerakan, seperti dalam olahraga
atau tari
Intrapersonal: kemampuan memahami perasaan diri sendiri, gemar merenung serta
berfilsafat
Interpersonal: kemampuan memahami orang Iain,. pikiran, serta perasaan mereka
Kita biasanya dominan dalam satu atau dua jenis kacerdasan. Meskipun demikian, dan
ketujuh kacardasan tersabut, kita mamiliki kombinasi unik yang bisa kita jelajahi dan sadap
sepanjang hayat. Namun umumnya, kita tarlalu membatasi diri sebab samasa anak- anak kita
didorong untuk hanya mamusatkan diri pada satu jenis kecardasan khususnya
verbal/linguistis atau matcmatis/logis. Kedua analisis kecerdasan inilah yang umumnya
ditekankan dalam sistam pendidikan. Akibatnya, kita berkesimpulan banwa kita tidak
mamiliki kemampuan atau potensi di bidang lain. Padahal, sebenarnya kita hanya belum
memiliki kesampatan memadai untuk mengambangkan jenis kecerdasan yang lain. Teori
parintis Gardner tantang kecardasan majemuk (multiple intelligences] ini adalah titik pusat
bidang kreativitas Sekali kita sadar bahwa kecerdasan bukanlah pilihan kreatif/tidak kraatif,
kita akan mampu mangejar minat kreatif berdasarkan perpaduan kecardasan kita masing-
masing yang unik, yang mana pun. Jika kita berupaya menjadi kreatif secara sempit (sebagai
seniman, penulis, pelaku bisnis), atau melakukan upaya kraatif maraih suksas menutut
batasan yang diberikan orang lain, kita talah merusak dan membatasi kemungkinan menjadi
kreatif Sekaranglah saat mengambangkan kecerdasan dan potansi kreatif, melakukan
eksperimen dan manemukan cara baru mamanfaatkan pikiran, sesempit apa pun bayangan
semasa kecil Anda tantang kecerdasan dan potensi kraatif.
MEMPEROLEH JIWA KREATIF
Apa maksud istilah jiwa kreatif? Telah kita katahui bahwa kreativitas bukanlah semata-mata
suatu fungsi kemampuan intelektual atau ketarampilan khusus, seperti bakat musik atau
olahraga. Hal ini tidak berarti iiwa kreatif tidak bisa didefinisikan, diukur, dan dipupuk. Juga
tidak berarti bahwa tak ada cara untuk mangetahui sifat mana yang paling manopang
kreativitas. Ada empat unsur dasar pembentuk Jiwa kreatif. Saya menamai keempat sifat
tersebut sebagai C.O.R.E. kreatif, yang merupakan singkatan dari :
Keempat unsur ini merupakan inti jiwa kreatif (dalam bahasa Inggris, core berarti inti ).
Unsur tersebut sudah melekat pada semua prang sejak lahir. Tanpa sifat-sifat tersebut, adalah
sulit, jika malah mustahil, untuk manjadi kreatif atau menialani hidup secara kreatif.
Beginilah tiap-tiap sifat tersebut memainkan peran dalam mengobarkan kraativitas.
a. Cari Tahu: Kekuatan Bertanya
Rasa ingin tahu adalah kebutuhan utama jiwa kreatif. Tanpa adanya minat pada apa yang bisa
diberikan dunia ini, apa yang menjadikan segala sesuatu berfungsi, gagasan apa yang dimiliki
orang lain, Anda tak memiliki alasan untuk kreatif. Rasa ingin tahulah yang mendorong
seseorang menyelidiki bidang baru atau mencari cara mengerjakan sesuatu dengan labih balk.
Rasa ingin tahu mengendalikan dorongan mencipta, bereksperimen, dan membangun. Hal ini
dijelaskan dengan jitu olch Charles Handy, seorang penulis dan ahli filsafat bisnis, dalam
bukunya The Age of Unreason, " Kebutuhan bisa jadi merupakan induk penemuan hal-hal
Cari tahu
Olah keterbukaan
Risiko
Energi
yang sebelumnya tidak ada, namun rasa ingin tahu adalah induk panemuan hal-hal yang tidak
diketahui sebelumnya".
Semasa kecil, rasa ingin tahu Anda tiada henti. Anda bertanya tentang apa saja dan meniawab
sendiri pertanyaan tersebut dengan penjelasan yang direka-reka atau dikhayalkan sendiri.
Namun, pada masa dewasa, rasa ingin tahu ini mungkm menurun drastis. Ungkapan "rasa
ingin tahu yang tidak beralasan" memberikan kesan bahwa jika dibandingkan dengan
pengetahuan yang bermanfaat, spekulasi dan eksplorasi semacam itu menrupakan suatu sifat
terlalu menuruti kata hati, pengisi waktu senggang tidak berguna. Rasa ingin tahu ini
mungkm saja dimatika nIoleh sikap prasah atau oleh terbatasnya waktu.
Sedikit demi sedikit, orang dewasa menarik garis untuk menentukan sejauh mana mereka
akan terus belajar secara tidak sadar, mem- bangun "zona kenyamanan" suatu area di
dalamnya kita merasa aman, yang jika melangkah keluar, kita akan merasa terancam. Kita
jarang sekali, malah mungkin tidak pernah, melakukan penjelajahan. Semakin hari kita terasa
semakin berat meninggalkan zona kenyamanan, dan batas-batas kehidupan pada akhirnya
menjadi kukuh. Zona kenyamanan ini di terjemahkan ke dalam rutinitas hidup sekelompk
tertentu orang, tempat, benda , dan anggapan khusus sebagai wilayah. Akan tetapi, dengan
menghilangnya rasa ingin tahu, hilang pula sebagian besar kemampuan berkreasi. Suatu
kehidupan yang didalamnya setiap kejadian merupakan rutmitas, tidak akan memunculkan
ide baru pemupuk jiwa kteatif. Kehidupan rutin tidak memberikan kesempatan bertemu
pribadi pribadi baru, atau mendengarkan konsep-konsep baru. Juga tidak memberikan
informasi baru, yang mungkin saja akan meniadi masukan bagi ide brilian Anda nanti.
Gambar corong berikut anda tidak tahu bahwa anda tak mengetahuinya
Apa yang anda
tahu bahwa anda
tidak tahu
Apa yang anda ketahui, Mengalir lewat leher corong adalalah himpunan informasi yang
terakumulasi sepanjang hidup. Semuanya telah disaring olah pikiran dari siap pakai kapan
pun dibutuhkan. Sebut ini Apa yang Anda ketahui. Pada mulut corong, terdapat scmua
informasi dari dunia luar, namun masih hams dicerna dan ditambahkan ke dalam basis
pengetahuan pribadi. Sebut saja Apa yang Anda tahu bahwa Anda tidak tahu.
Di atas mulut corong, meluap ke luar, adalah limpahan informasi yang masih awam. Inilah
semua ilmu dan kebijaksanaan di jagat raya. Sebut ini Apa yang Anda tidak tahu bahwa
Anda tak mengetahuinya.
Rasa ingin tahu adalah prses mengeksplorasi apa pun yang berada di atas leher cerong
tersebut. Dalam keadaan ingin tahu, Anda tems- menerus menuangkan lebih banyak
informasi melalui corong, untuk memberi makan pada jiwa kreatif.
b. Olah Keterbukaan: Bersikap Fleksibel dan Hormat menghadapi Hal Baru
Sebagaimana halnya rasa ingin tahu, keterbukaan adalah vital dalam jiwa kreatif. Dengan
bersikap terbuka, Anda mampu menerima ide baru dan memadukannya ke dalam otak. Jika
anda hanya mau menerima keyakinan yang sudah baku, Anda takkan pernah merasa
tertantang untuk menebar pandangan keluar dan mengembara lebih jauh.
Orang-Orang kreatif bersifat terbuka terhadap gagasan, manusia, tempat, dan hal-hal baru.
Kreativitas tumbuh dan mekar jika Anda membangunnya di atas wawasan orang lain. Jika
Anda menutup diri, mengabaikan, atau mengolok-olok gagasan orang lain, Anda tidak akan
pernah meninggalkan zona kenyamanan untuk menemukan dunia luar yang membentang luas.
Adalah ironis banwa banyak orang merasa Iebih sulit membuka diri ketimbang meniadi ingin
tahu. Mereka sudi rnengeksplorasi, namun begitu mendapatkan masukan ide baru yang tidak
sejalan, mereka menutup din dan mengkritik, menolaknya dan bukan memadukannya dalam
hati dan Jiwa. Ide baru tampak bagai mimpi buruk bisa sulit dimengerti dan bertolak
belakang dengan sistem keyakinan yang sudah kadang ada, dan oleh karenanya menjadikan
kita takut. Pada bisnis umumnya, dalam waktu sepuluh detik saja orang-orang sudah mulai
mengemukakan keberatan dan alasan mengapa suatu ide baru takkan bisa diterapkan (atau
begitulah menurut mereka).
Renungkan saat terakhir kali Anda bertemu pribadi baru, mencoba masakan khas baru, atau
mengunjungi tempat baru. Apakah Anda menerima pengalaman tersebut dengan lapang
dadaatau malah berpaling karena tidak mampu memasukkannya ke dalam zona
kenyamanan?
Keterbukaan iuga terkait dengan kesadaran akan dan "tanggap" terhadap kebetulan-kebetulan
dalam hidup. Pikiran yang tertutup menghilangkan kesempatan untuk berinteraksi dan
menghadapi kejadian-kejadian yang sering sekali menjadi peluang untuk menemukan dan
mencipta.
c. Resiko : Keberanian Meninggalkan Zona Kenyamanan
Jiwa kreatif juga menuntut keberanian menanggung risiko. Bahkan, tanpa adanya keberanian
menanggung risiko, kebanyakan prestasi kreatif takkan pernah terwujud. Para pelaku bisnis
berani menanggung risiko atas medal dan reputasi ketika mereka memulai proyek atau bisnis
baru.
Keberanian menanggung risiko ini terkait erat dengan zona kenyamanan. Jika berani
menanggung risike, Anda akan mampu meninggalkan zona kenyamanan untuk bertemu
dengan gagasan, pribadi, dan infromasi baru yang akan meleiitkan kreativitas. Jika anti-risiko,
Anda mengeram di zona kenyamanan, mengabaikan tantangan potensial yang bisa jadi
mengantar Anda mendapatkan gagasan dan pengalaman baru.
Risiko kreatif bisa dikelempokkan ke dalam banyak kategori, termasuk di bawah ini :
Risiko memasuki kegelapan. Anda bisa merasakan risiko ini secara naluriah. Risiko ini
timbul dari aktivitas yang menegangkan,termasuk petualangan fisik (seperti terjun bebas
dan arung jeram) serta aktivitas sosial tertentu (seperti pidato di depan umum).
Risiko menantang nasib. Anda merasakan risik jenis ini ketika ingin mencoba sesuatu
yang kreatif,namun pernah dicoba dan gagal Anda menyimpulkan bahwa kegagalan
kedua sudah ditakdirkan. Meskipun pikiran rasional bersi keras menentang tindakan
bodoh Anda, jiwa berkata sebaliknya
Risiko untung-untungan.Tipe risiko semacam ini terkait dengan memperoleh laba atau
rugi berdasarkan Hrasat kreatif. Orang- orang yang tak berani menanggung risiko Iebih
suka menginvestasikan uang mereka secara konservatif, sementara mereka yang lebih
mau menanggung risiko cenderung lebih mau mempertaruhkan kekayaan mereka demi
investasi yang berisiko.
Risiko jadi bahan tertawaan. Jenis risiko ini terkait dengan kekhawatiran akan
ditertawakan atau ditolak orang Iain. Banyak presrasi kreatif mensyaratkan suatu karya
atau ide agar dimasyarakatkan.Orang yang berani menanggung risiko bersedia
melakukannya, sementara yang anti-risiko menyingkir darinya.
Organisasi iuga bisa terpengaruh oleh keberanian menanggung risiko ini. Apple Computer,
misalnya, menuai reputasi sebagai perusahaan yang berani menanggung risiko, ketika
merancang sebuah sistem baru yang inovatif, yang bertentangan dengan semboyan yang
sudah mapan. Akan tetapi, Apple kemudian juga terkenal sebagai perusahaan anti- risiko,
ketika menolak mengizinkan sistem operasi Macintoshnya ditiru pabrik lain. Sayangnya,
hasrat Apple melindungi sistemnya memotivasi Microsoft untuk mengembangkan sistem
operasi tandingan, Windows, yang kini mendominasi pasar komputer pribadi.
d. Energi: Pendorong Kerja dan Pemercik Hasrat
Sifat pamungkas yang dibutuhkan jiwa kreatif adalah energi. Energi adalah percik api yang
menyalakan jiwa. Tanpa adanya energi mental yang mencukupi, perburuan kreatif Anda
cacat karena kekeliruan logika dan pemikiran iangka pendek yang mustahil bisa diterapkan.
Tampa adanya energi fisik yang mencukupi, gagasan kreatif tak bisa diialankan atau
terkurung dalam lemari dan jadi berkarat. Dapat dikatakan, semua kreativitas bertitik-tolak
dari energi murni karena ide yang membentuk pemikiran kreatif tidak lain hanyalah
rangsangan-rangsangan listrik dalam otak, Tanpa energi dari gelombang otak, kreativitas
mustahil terwuiud.
Istilah energi juga menyangkut seberapa besar hasrat dalam melakukan sesuatu. Ketika Anda
terpesona atau seolah "memper- taruhkan diri" dalam suatu proyek, bersemangat dan riang,
energi yang terkumpul cukup untuk menyelesaikan proyek tersebut karena energi yang
terpakai tertebus kembali oleh hasil dan umpan balik positif. Semakin Ancia mencintai
sesuatu, energi yang dikeluarkan semakin besar, dan Anda menjadi semakin kreatif. Ketika
Anda lesu tak bersernangat, keseluruhan proses terasa seperti perjuangan berat, dan
kreativitas menurun tajam.
Dr, Mihaly Csikszentmihalyi dari Universitas Chicago telah mengidentifikasi tingginya
energi sebagai unsur teramat penting dalam keberhasilan intelektual dan kreatif. Lewat riset
yang mendalam, dia menunjukkan bahwa orang-orang meniadi lebih sukses dalam
mengeriakan tugas iika mampu mencapai suatu keadaan yang disebutnya flaw, atau mengalir.
Ketika beracla dalam keadaan mengalir, tingkat Gnergi meniadi tinrggi dan ketaiaman mental
serta konsentrasi menggelora. Orang yang sedang mengalir jarang berhenti atau ragu,
pikirannya jedi begtiu tenggap tugas sehingga tindakannya hampir bersifat naluriah.
Pikirkan sesuatu yang Anda kuasai; Olahraga, pidat di depan umum, bakat seni atau musik,
atau apa saja, Anda masuk dalam keadaan "mengalir" saat Anda larut dalam keahlian Anda
tersebut, mampu merespons dan bereaksi terhadap apa pun yang dibutuhkan, tanpa berpikir
panjang atau perhatian secara sadar.
Keadaan "mengalir" juga merupakan unsur penting karya kreatif.Anda Seakan-akan menyatu
dengan upaya kreatif sehingga benar-benar pada dalam mengenakan tugas. Kesalahan yang
Anda buat hanya Sedikit, Serta Anda jadi lebih produktif dan penuh wawasan.
Model Kreatif Empat Tahap
Para peneliti dan ilmuwan telah lama meneliti alur yang ditempuh otak untuk memunculkan
ide baru, Ada beberapa macam model yang paling banyak diterima berasal dari akhir abad
kesembilan belas, yaitu dan ahli fisiologi dan fisika Jerman, Hermann von Helmholtz.
Teorinya dikembangkan dan dipopulerkan oleh psikolog Amerika, Graham Wallas dalam
buku yang diterbitkannya pada 1926, berjudul The Art of Thought. Kebanyakan karya
Graham Wallas dialasarkan pada kajiannya mengenai proses berpikir para sariana, ilmuwan,
dan ahli matematika sohor.
Menurut model Wallas, kreativitas muncul dalam proses empat tahap sebagai berikut
a. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, otak mengumpulkan lnformasi dan data yang berfungsi sebagai dasar
atau riset untuk karya kreatif yang sedang terjadi.
Sampai batas tertentu, keseluruhan pendidikan, latar belakang umum, dan pengalaman hidup
turut menyumbang prosas persiapan manjadi kreatif. Semakin luas dan beragam pengalaman
yang dimiliki, semakin besar peluang untuk bertemu dcngan tantangan kreatif. Namun, dalam
model Wallas, yang dimaksud dengan "tahap parsiapan" adalah suatu tahap berorientasi tugas
ketika seseorang melakukan riset khusus dangan mambaca, mawawancarai Orang, bertualang,
atau kegiatan lain yang barfungsi mengumpulkan fakta, ide, dan opinil Sabagai contoh, para
aktor yang menccba rnenciptakan tokoh saring sekali menguniungi tempat asli yang terdapat
dalam naskah drama atau film untuk mampelajari kehidupan nyata penduduk aslil Demikian
pula, para pengusaha yang mancari ide bisnis baru mambaca majalah bisnis yang relevan
serta mengunjungi toko-toko atau restoran untuk mempalaiari apa yang dilakukan pengusaha
lain.
b. Tuhap Inkubasi
Masa inkubasi dikenal luas sebagai tahap istirahat, masa menyimpan informasi yang sudah
dikumpulkan, lalu berhenti dan tidak Iagi memusatkan diri atau merenungkannya. Meskipun
tampak saperti pemborosan waktu, atau bahkan menghindar dari bagian tersulit proses kraatif,
tahap ini amat panting. Selama masa yang tampak tidak produktif ini, pikiran bawah sadar
mengambil alih informasi, menyemainya dengan cara yang terkandung dalam kata inkubasi.
Sering dikatakan, fungsi utama piklran bawah sadar selama tahap ini adalah mengaitkan
barbagai ida Kreativitas marupakan hasil kamampuan pikiran dalam mengaitkan berbagai
gagasan, menghasilkan sesuatu yang baru dan unik. Dalam proses mengaitkan ide, pikiran
sebanarnya melakukan berbagai proses, termasuk barikut ini :
MENJAJARKAN: mengambil satu gagasan dan mengadunya dengan ide lain dari kontras
yang timbul muncul ide baru.
MEMADUKAN: meminjam sifat atau aspek dari dua ide dan menyatukan nya untuk
bersama-sama membentuk ide baru.
MENYORTIR ATAU MEMILAH: menggabungkan hanyak ide untuk membentuk
sebuah sintesis di puncakatau dasar, ide yang benar-benar baru, yang menyatukan seluruh
elemen.
MENGITARI: dimulai dengan gambaran kabur ide baru, kemudian mempersempit
pilihan untuk mendapatkan satu konsep pokok yang manjur.
MEMBAYANGKAN: menggunakan lmajlnasi dan fantasi untuk menghasilkan ide baru
dari ide lama.
Bagaimana pikiran tahu kapan harus bergerak dan persiapan ke masa inkubasi? Secara umum,
setiap kali Anda merasa tertekan, lelah, kacau, atau bosan, plkiran Ancla mernberi tahu untuk
beristlrahat, agar tahap inkubasl bisa dimulai. Orang-orang yang amat kreatif berkata, ketika
pikiran mengisyaratkan untuk menlnggalkan tahap persiapan, secara intuitif rnereka tahu
bahwa infcrmasi yang dikumpulkan suclah cukup banyak, dan tiba saatnya kerja kreatif
"sadar" berakhir.
Sifat tahap inkubasi yang paling penting adalah ia harus terjadl pada level bawah sadar.
Karya kreatif pada tahap ini tidak bergantung pada kontrol mental. Anda tidak mampu
memerintahkan pikiran bawah sadar untuk menggunakan proses atau rnempertimbangkan
data tertentu. Tahap ini sering dibandingkan dengan kegiaran memasak-pikiran seumpama
kuali tempat bahan-bahan masakan sedang rnendidih. Rasa yang dihasilkan bahan-bahan
tersebut tidak akan rnaksimal apabila , belum matang menjadi sup. Meskipun Anda adalah
sang koki, Anda harus belaiar menyingkir dan membiarkan ramuan tersebut matang.
Banyak orang menyebut masa inkubasi bawah sadar ini sebagai "menyingkir dan kebiasaan
din sendiri", yang menegaskan bahwa tahap proses kreatif ini berrnuara dan iiwa kreatif yang
pailng dalam.
c. Tahap Pencerahan
Tahap pencerahan dikenal luas sebagai pengalaman eureka atau "Aha!" yaitu saat inspirasi
ketika sebuah gagasan-bam muncul dalarn pikiran, seakan-akan dari ketiadaan, untuk
menjawab tantangan kreatif yang sedang dihadapi, Gelombang energi yang ditimbulkan pada
tahap ini biasanya terjadi begitu dahsyatnya sampai Anda seolah dipukul dengan palu, dan
langsung mengenali bahwa kilatan gagasan inilah yang selama ini Anda cari.
Anehnya, tahap pencerahan ini senng terjadi saat seseorang mengerjakan sesuatu yang tidak
berkaitan dengan upaya kreatif, seperti ketika sedang mandi, mengemudi, melarnun,
mendengarkan musik, atau saat sedang asyik dengan kegiatan lain. Para peneliti perneliti
percaya bahwa tahap pencerahan merupakan titlk tolak ketika gagasan-bam pindah dari alam
pikiran tidak sadar ke alam pikiran sadar, dan hal ini paling mudah dicapai dalam keadaan
santal dan bebas tekanan.
Seiarah dipenuhi contoh saat pencerahan terkenal. Rene Descartes menemukan geometri
analitis saat dia sedang dengan riangnya memperhatikan seeker lalat yang terbang di dinding.
Ahli kimia Kekule von Stradonitz dari Ierman menemukan struktur cincin melekul benzena,
cikal bakai transformasi kimia molekul, ketika sedang duduk di atas bus sambil melamun.
Ahli matematika Francis, Henri Pcincare, menemukan fungsi Fuchsia saat melangkah naik
bus, sesudah lima belas hari berada dalam masa persiapan penuh konsentrasi, dan seperti
sedang menemui kegagalan. Richard Wagner sedang mengalami
"paceklik ide" ketika tema opera Das Rheinguld mendadak mendatanginya dalam mimpi.
Ahii kimia Rusia, Dmitri ivanevich Mendeleyev, sudah seminggu bergulat dengan tabel
periodik unsur, sebelum akhirnya dia mampu menyusunnya gara-gara mendapatkan
gambaran tabel tersebut dalam mimpi. Dan iiham Albert Einstein tentang teori relativitas
muncul selama masa "eksperirnen pikiran" yang tampak nyaris seperti lamunan saja.
Nilai penting sikap santai atau selingan untuk mendorong tahap inkubasi dan pencerahan kini
sudah diakui. Para pakar kreativitas menganjurkan untuk menyisihkan waktu iuang cukup
agar proses ini bisa berlangsung alamiah. Adaiah mustahil memberi batasan seberapa banyak
waktu yang cukup untuk prcses ini. Namun, berdasarkan pengalaman, bisa dikenali masa-
masa apabila seseorang sudah terlalu tertekan atau lelah sehingga intisari kreatif mereka
"mandek". Pada saat seperti ini, pikiran bawah sadar harus dibiarkan mengambii ailh.
Pelajaran yang bisa diambii dan tahap pencerahan ini adalah kesabaran. Jika Anda merasa
tertekan ketika harus menemukan Jawaban atau ide baru, sebaiknya beri masa istirahat pada
otak agar mampu melakukan upaya kreatif. Ia akan nnemberi tahu Anda apabila sudah siap!
d. Tahap Pelaksanaan/Pembuktian
Kebanyakan buku menyebutkan tahap ini sebagai masa pembuktian saja. Saya menyebutnya
"tahap peiaksanaan/pembuktian" karena disinilah titik tolak seseorang memberi bentuk pada
ide atau gagasan baru, untuk meyakinkan bahwa gagasan tersebut bisa diterapkan. Pada tahap
ini, seorang penulis duduk untuk rnenuiis, penghimpun dana untuk merencanakan suatu
kegiatan, dan para pelaku bisnis untuk menguii proyek atau gagasan bisnis baru.
Anda mungkin saja memiliki satu atau dua penalarnan dalam tahap ini. Dalam hal-hal
tertentu, ide barn yang diterima pada tahap pencerahan menjadi begitu sempurna sehingga
bisa diterapkan persis seperti yang dibayangkan. Sementara orang menganggap pengalaman
semacam ini sebagai penyaluran; Anda menulis, merancang, menyanyi, atau melakukan apa
saja yang diperintahkan otak dengan "gila~gilaan". Pengalaman semacam ini merupakan
tanda akan adanya arus pikiran yang sudah disebutkan di muka, saat-saat Anda mampu
memindahkan ide menjadi tindakan dengan mulus.
Namun. pada umumnya ide atau gagasan tidak datang dari pikiran bawah sadar dalam bentuk
sempurna. Anda harus memperbaiki dan memolesnya terlebih dahulu. Pikiran bawah sadar
hanya menyediakan benih sebagai titik tolak. Langkah selanjutnya, yaitu membantu benih
tersebut tumbuh menjadi tanaman yang sehat, bergantung pada Anda. Di sinilah kemambuan
dan keterampilan berpikirharus memainkan peran, demikian juga hasrat dan rasa gembira.
Sebagai contoh, bisa saja seorang penulis yang mencari ide untuk naskah film baru sudah
rnendapatkan pencerahan berupa plot yang menawan, namun tanpa dialog. Oleh karena itu,
dia harus menggunakan kecintaan menulisnya untuk mengarang naskah, Sama halnya,
seorang perancang mode mungkin saia menemukan petuniuk baru untuk koneksinya, namun
dia masih harus mewujudkannya dalam bentuk kain, memotong, dan mernbentuknya.
Dalam tahap pelaksanaan/pembuktian, ada gagasan berhasil dengan amat cepat, sedang yang
lain perlu waktu berbulan-bulan atau bahkan tahunan, Para komponis besar, seperti Mozart
dan Bach, diketahui menulis semua simfoni dan sonata sekaligus sesudah mendengar bunyi
"gong" dalam pikiran mereka. Seloaliknya, para seniman besar, seperti Michelangelo dan
Leonardo da Vinci, dan penulis seperti Gustave Flaubert dan O. Henry, harus berupaya
selama loertahun-tahun untuk mewuiudkan gagasan kreatif mereka.
Daftar Pustaka
Ayan, Jordan E. Bengkel Kreativitas, Jakarta: Kaifa. 2002.
Winardi, J. Entrepreneur dan Entrepreneurship. Jakarta: Kencana. 2004.