Upload
rio-van-der-sar
View
588
Download
18
Embed Size (px)
Citation preview
A. Latar Belakang Masalah
Merokok merupakan suatu masalah yang masih banyak dilakukan oleh banyak
orang, walaupun sering ditulis disurat kabar, majalah dan media masa yang menyatakan
bahwa merokok sangat berbahaya. Kebiasaan merokok bagi para fansnya terkadang
mereka bersikap acuh bahkan tidak peduli untuk menghisap rokok baik di kantor-
kantor, rumah, jalan-jalan bahkan di sekolahan, tempat ibadah dan lain-lain. Di tempat-
tempat yang diberi tanda “dilarang merokok” sebagian orang masih terus merokok.
Anak-anak sekolah yang masih berpakaian seragam juga ada yang melakukan kegiatan
merokok.
Merokok merupakan salah satu hal yang sulit dipecahkan. Apalagi sudah
menjadi masalah nasional, dan bahkan internasional. Hal ini menjadi sulit, karena
berkaitan dengna banyak factor yang saling memicu, sehingga seolah-olah sudah
menjadi lingkaran setan.
Di tinjau dari segi kesehatan merokok harus dihentikan karena menyebabkan
berbagai penyakit. Di dalam rokok terkandung tidak kurang 4000 zat kimia, 200
diantaranya adalah zat beracun. Zat kimia terdiri dari komponen gas sebesar 85% dan
partikel. Diantaranya nikotin, gas karbon monoksida, nitrogen oksidam hidroen sianida,
amoniak dan lain sebagainya.1 Oleh karena itu perilaku merokok harus distop sedikiti
demi sedikit “sekarang atau tidak sama sekali”.2 Artinya sekarang aku harus berhenti
1Ahmad Rifa’i Rif’an, Merokok Haram, Jakarta Selatan: Gramedia, 2010 hlm 65.2Lisa Ellizabeth Aula, Stop Merokok, , Jogyakarta; Garailmu, 2010, hlm 185.
1
2
bagi perokok atau tidak sama sekali bagi yang tidak perokok. Menggurita perilaku
merokok sejatinya tidak menguntungkan bagi siapapun dan bahkan merugikan baik dari
segi sosial, ekonomi dan pemerintah. Memang di dalam kehidupan sekarang perusahaan
rokok menyumbang pemerintahan. Yang mana masih perusahaan ini menyumbang
banyak sumbangsih dari perolehan pajak pemasukan rokok yang tidak sedikit
jumlahnya, dan mampu banyak menyerap tenaga kerja. Jika harus ditutup harus
mencarikan pemasukan dana dari sumberlain dan mengalihkan para pekerja pabrik
rokok yang tidak sedikit jumlahnya.
Di kutip dalam buku kontroversi rokok bahwasanya peneliti Lembaga
Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Abdillah Ahsan, menyatakan,
pertanian tembakau hanya menyumbang 0,1% terhadap produk domestik bruto. Itu pun
hanya ada di Jatim, Jateng, dan Nusa Tenggara Barat. Sebaliknya 4 orang terkaya di
Indonesia berasal dari Industri rokok. Dan bahkan Rp. 1,6 Triliun menjadi jatah Philip
Morris yng menguasai 9,95% saham H.M Sampoerna mereka menjadi orang terkaya
dalam catatan majalah Forbes.3
Lihat tabel di bawah ini tentang produksi rokok tahun 2006:
Gol Jumlah pabrik rokok
Produksi (miliar batang)
Cukai (triliyun rupiah)
I 6 164,156 32,644
II 25 22,340 2,477
3Lihat Zulkifli, Kontroversi Rokok, Yogyakarta: Grahara Pustaka, 2010. Hlm 34
3
III-A 96 25,641 1,778
III-B 3.834 6,687 0,637
Dilihat dari tabel di atas sumbangan rokok bagi negara begitu besar. Jika
anggapan ini sudah menjadi hal yang banyak menjadi paradigma orang, tapi
kenyataannya tidaklah demikian. Banyak industri rokok yang memanipulasi agar
mereka memberatkan mereka mebayar bea. Anggita Abimanyu, Kepala bagian Fiskal
Departmen Keuangan seperti yang ditulis Tempo, ketika membahas tentang kenaikan
bea cukai rokok menyatakan bahwa banyak pabrik rokok yang izin SKT (Sigaret Kretek
Tangan) tapi dalam prakteknya kenyataannya mesinlah yang memproduksi. Inilah
upaya pengusaha untuk memperoleh untung besar dan membayar sedikit untuk negara.
Selama ini, tarik menarik mengenai perilaku merokok labih kepada ekonomi,
sumbangan yang di berikan oleh rokok sebenarnya minim sekali hanya sebesar 52
triliyun. Seharusnya bisa terkumpul 100 triliyun. Dan perlu di ingat, bahwa 52 triliyun
itu bukan berasal dari industri rokok, tetapi justru dari konsumen rokok yang sebagian
besar memiliki taraf ekonomi yang kekurangan dan tak jarang mengabaikan pendidikan
keluarga mereka demi rokok. Hasil riset kesehatan Dasar tahun 2006 seperti yang
ditulis Vivanews.com, anggaran konsumsi rokok untuk keluarga miskin sebesar 45%
dan 6 dari sepuluh rumah tangga Indonesia memiliki pengeluaran untuk rokok. Lalu
4
apakah negara kita akan kaya dengan produksi ini? Toh buktinya masih banyak orang
miskin. Bagaimana kita ingin membangun negara kita ini ?
Dalam seminar Komnas Perlindungan Anak bahwa anak-anak sebagai generasi
penerus peradaban menjadi pihak yang terancam masa depannya. Di pihak perokok
sendiri mereka merasakan nikmatnya begitu nyata, sampai dirasa kesegaran dan
kepuasaan tersendiri sehingga setiap harinya harus menyisihkan uangnya untuk rokok.
Kelompok priang sehingga mereka yang tidak merokok malah justru diejek.
Pada masa pelajar merupakan masa dimana anak memahami arti persahabatan
dan pergaulan. Di dalam pergaulan tentu setiap individu bisa menyesuaikan dirinya
dengan teman lain. Hal inilah yang banyak menjadi pertimbangan bagi setiap pelajar itu
sendiri. Ketika ia bergaul di sekolah ia harus mampu menjaga diri mereka.
Kebiasaan pergaulan di kalangan pelajar inilah yang mana dapat menjadi cikal
bakalnya timbulnya perilaku merokok. Kecendrungan meniru serta rasa ingin tahu
mereka merupakan suatu factor yang sangat menunjang terjangkitnya pelajar. Jika hal
seperti ini tentu menjadi permasalahan yang harus dipecahkan. Jika tidak ditindak
lanjutin maka akan menjadi permasalahan panjang. Rehabilitas terhadap anak
merupakan suatu hal yang selalu harus digalakkan. Dorongan dari diri maupun luar,
seperti guru, guru ngaji dan orang tua juga hal yang penting untuk mengurangi perilaku
5
merokok bagi pelajar. Karena anak sebagai masa depan bangsa dan merupakan intan
pertama bagi orang tua tentu ini harus di jaga. Ir Soekarno berkata
Berikan aku sepuluh orang tua,
Maka aku akan pindahkan gunung-gunung semerau
Tapi berikan aku sepuluh anak muda yang bersemangat
Maka dunia akan aku tundukkan.
Dengan keberadaan pelajar yang jauh dari perilaku merokok akan menimbulkan
dampak yang positif bagi kehidupan. Di dalam jiwa yang sehat terdapat hati yang sehat.
Tajdidu jismi, tajdidu fil qalbi fatajdidu fiddunya (perbaharui badan mu, perbaharui
hatimu, maka engkau akan mampu mempebaharui dunia. Jika perilaku merokok sudah
berkurang dikalangan pejalar maka akan menjadikan pelajar itu seorang yang
intelektual dengan ilmu yang matang, perilaku yang sehat dan etika yang baik.
Berdasarkan dengan fenomenal di atas, maka penulis bermaksud untuk
mengadakan penelitian di lapangan degan judul: Perilaku Merokok Di Kalangan
Anak-Anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 28 Muaro Jambi.
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, dapat ditegaskan
bahwa yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan ini adalah:
1. Bagaimana Perilaku Merokok Anak-Anak Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri 28 Muaro Jambi ?
2. Apa kendala yang terdapat pada sekolah dalam meminimalisir terhadap Perilaku
Merokok Anak-Anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 28 Muaro Jambi ?
3. Apa upaya guru dalam mengurangi Perilaku Merokok Anak-Anak Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri 28 Muaro Jambi ?
C. Rumusan Masalah
Perilaku merokok itu timbul akibat pergaula. Dimana puncak dari pergaulan
anak itu tertanam ketika anak mulai menginjak kelas IX. Mereka anak kelas IX merasa
paling tua dan paling berkuasa. Berkaitan dengan hal ini penulis membatasi penelitian
ini berfokus pada anak kelas IX A Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 28 Muaro
Jambi pada tahun 2011.
7
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Ingin mengetahui seberapa besar perilaku para anak-anak Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Negeri 28 Muaro Jambi.
b. Ingin mengetahui kendala apa yang terdapat pada siswa dan guru dalam
meminimalisir perilaku merokok di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri
28 Muaro Jambi.
c. Apa upaya guru dan murid itu sendiri dalam meminimalisir perilaku merokok
anak-anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 28 Muaro Jambi.
2. Kegunaan Penelitian
a. Sebagai sumbangan pemikiran penulis bagi Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri 28 Muaro Jambi.
b. Untuk memperdalam ilmu pengetahuan tentang merokok dari Fakultas Tarbiyah
IAIN STS Jambi.
c. Sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program sarjana Strata Satu (S1)
dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN STS Jambi.
8
E. Kerangka Teori
1. Arti Perilaku Merokok
Perilaku adalah sifat diri yang menjadi kebiasaan. Sedangkan merokok
berasal dari kata rokok kemudian mendapat imbuhan “me” yang mempunyai arti
pekerjaan. Berdasarkan PP No/ 19 tahun 2003, diketahui bahwa Rokok ialah hasil
olahan tembakau yang dibungkus, termasuk cerutu ataupun bentuk lainnya yang
dihasilkan dari tanaman Nicotina Tabacum, Nicotina Rustica, dan spesies lainnya,
atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengna atau tanpa bahan
tambahan.
Merokok sendiri adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap, baik
menggunanakan rokok maupun pipa. (sutopo, 2000: 20).4 Jadi perilaku merokok
adalah sifat diri yang menjadi kebiasaan seseorang dengan membakar tembakau
yang kemudian dihisap untuk memperolehkan kenikmatan.
2. Sejarah Rokok
3. Dari jenisnya rokok mempunyai beragam jenis.
4Sutopo
9
a) Kawung, kawung adalah rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
b) Sigaret, sigaret adalah rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
c) Cerutu, cerutu adalah rokok yang bahan pembungkusnya berupa tembakau.
4. Rokok berdasarkan bahan baku
a) Rokok putih yaitu rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
b) Rokok kretek yaitu rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakaudan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
c) Rokok klembak yaitu rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan menyan yang diberi dan aroma tertentu.
5. Kandungan rokok
Setiap rokok atau mengandung lebih dari 4.000 jenis bahan kimia, dan 400
dari bahan-bahan dapat meracuni tubuh, sedangkan 40 dari bahan tersebut dapat
menyebabkan kanker. Beberapa contohzat berbahaya di dalam rokok yang perlu
diketahui adalah sebagai berikut:
a) Nikotin b) Karbon monoksidac) Tard) Arsenice) Ammoniaf) Formic Acidg) Acrolein h) Hiyrogen cyanidei) Nitrous oksida
10
j) Formaldehydek) Phenoll) Acetolm) Hydrogen sulfiden) Pyridineo) Metjyl chloridep) Methanol
6. Faktor-Faktor merokok
Menurut sarafino, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok ada
tiga, yaitu faktor sosial, psikologi, dan genetik.
a) Faktor sosial
Faktor terbesar dari kebiasaan merokok adalah faktor sosial atau
lingkungan. Terkait dengna itu, kita tentu telah mengetahui bahwa karakter
seseotang banyak dibentuk oleh lingkungan sekitar, baik keluarga, tetangga,
ataupun teman pergaulan.
b) Faktor Psikologi
Ada beberapa alasan psikologis yang menyebabkan seseorang merokok,
yaitu demi relaksasi atau ketenangan, serta mengurangi kecemasan atau
kegangan.pada kebanyakan perokok, ikatan psikologis dengan rokok
11
dikarenakan adanya kebutuhan untuk mengatasi diri sendiri secara mudah dan
efektif. Rokok dibutuhkan sebagai alat keseimbangan.
c) Faktor Genetik
Faktor genetik dapat menjadikan seseorang tergantung pada rokok.
Selain faktor lain yang menyebabkan seseorang merokok adalah pengaruh iklan.
7. Tipe-Tipe Perokok
a. Perokok aktif (active smoker)
Perokok aktif adalah seseorang yang benar-benar memiliki kebiasaan
merokok. Merokok sudah menjadi kebiasaan bagian hidupnya, sehingga rasanya
tak enak bila sehari saja tidak merokok. Oleh karena itu, ia akan melakukan apa
pun demi mendapatkan rokok, kemudian merokok.
b. Perokok pasif (pasisive smoker)
Perokok pasif ialah seseorang yang tidak memiliki kebiasaan merokok,
namun terpaksa harus menghisap asap rokok yang dihembuskan oleh orang lain
yang kebetulan ada didekatnya. Dalam keseharian, ia tak berniat dan tak
12
memiliki kebiasaan merokok. Jika tak merokok, ia tak merasakan apa-apa dan
tak terganggu aktivitasnya.
Menurut Mu’tadin (2002), jika ditinjau dari banyaknya rokok yang
diisap setiap hari, tipe perokok dibagi menjadi tiga. Pertama, perokok sangat
berat, yakni perokok yang menghabiskan lebih dari 31 batang rokok setiap hari
dengan selang merokok lima menit setelah bangun tidur pada pagi hari. Kedua
perokok berat, yaitu perokok yang menghabiskan 21-30 batang rokok setiap
hari dengan selang waktu 6-30 menit setelah bangun tidur pada pagi hari. Ketiga
perokok sedang, yakni perokok yang mengahbiskan sekitar 10 batang rokok
setiap hari dengan selang waktu merokok 60 menit setelah bangun tidur pada
pagi hari.
Sedangkan menurut Sitepoe, tipe perokok ada lima. Pertama, tidak
merokok selama seumur hidup. Kedua, perokok ringan, yakni merokok
berselang-seling. Ketiga, perokok sedang, yaitu merokok setiap hari dalam
kuantum kecil. Keempat perokok berat, yakni merokok lebih dari satu bungkus
setiap hari. Kelima, berhenti merokok, yaitu semula merokok, kemudian
berhenti dan tidak pernah merokok lagi.
13
8. Ada Beberapa Alasan Setiap Individu Kenapa Mereka Merokok.
Perilaku merokok dilihat dari berbagai sudut pandang dinilai sangat
merugikan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya. Walaupun
merokok mempunyai dampak besarperilaku merokok dipandang oleh sebagian
orang khususnya remaja yang usia masih muda menganggap tidak merokok tidak
dewasa. Di lain pihak merokok sudah menjadi cara pengaturan diri (self regelating).
Banyak lagi perpektif seseorang mengenai rokok. Ada yang memandang dari segi
ekonomi, social dan lain-lain.
Perbedaan sudut pandang seseorang mengenai perilaku merokok memang
perlu diperdebatkan dikarenakan melihat konteks permasalahannya. Perbedaan ini
membuat perilaku merokok tidak ada batasan entah itu pelajar, mahasiswa,
pegawai bahkan ibu-ibu kaum wanita merokok.
Sebagaimana telah diungkap sebelumnya perilaku merokok kebanyakan
para remaja. Yang mana mereka banyak mengatakan bahwa rokok dapat
menghilangkan stress. Jika begitu, bagaimana pandangan para ahli baik tokoh
agama, kesetahan, ekonomi dan psikiater yang menganggap bahwa rokok tidak
memberikan dampak positif terhadap kehidupan manusia.
Tentu menjadi suatu pelajaran yang berat bagi pihak terkait untuk
menanggulanginya. Banyak anak yang menggunakan rokok sebagai alat untuk
14
bergaul dengan teman lain sehingga timbullah perilaku merokok di kalangan pelajar
itu. Banyaknya anak-anak pelajar dengan bangga yang menggunakan rokok sebagai
alat untuk menunjukkan bahwa dia lelaki perkasa. Banyaknya anak pelajar
menggunakan rokok sebagai alat untuk memperolokkan temannya dengan kata
sindiran benconglah, cemenlah dan sebagainya. Yang mana kesemua perilaku yang
dilakukan anak-anak pelajar itu tentu perilaku yang kurang baik.
Kendala apa yang dihadapi sekolah dalam membina anak didiknya agar
merokok tidak lagi menjadi perilaku keseharian mereka. Ketidakpedulian dan
ketidak sadaran anak menjadi kendala terbesar dalam menanggulangi atau
meminimalisir budaya merokok di kalangan pelajar. Pihak sekolah terkadang
meremehkan hal-hal yang kecil dalam keseharian belajar. Ketika jam kosong
kebiasaan guru tidak mengadakan guru piket. Kalaupun ada biasanya guru piket
yang diberi amanah banyak yang menyuruh untuk mengisi soal lembat kerha siswa.
Kemudian ketika keluar main pihak sekolah tidak memperhatikan muridnya apa
yang dilakukan muridnya ketika mereka keluar main. Dengan waktu yang relative
singkat inilah banyak terjadi perluasan wilayah untuk menimbulkan perilaku
merokok. Anak ketika dikantin mereka merokok terkadang anak mencari tempat
yang sepi untuk merokok. Di belakang sekolah di kebon dan sebagainya.
Keberadaan guru bimbingan konseling menjadi opsi yang sangat penting
untuk meminimalisir hal itu. Penulis pun menyarankan pihak sekolah membuat intel
15
dari anak yang tidak begitu menonjol di sekolahnya karena dengan begini akan
merasa terpantau terus dan bahkan mereka tidak berani untuk mengulanginya lagi.
Selain itu seminar, arahan, dan sebagainya terus digalakkan supaya kurang perilaku
merokok di kalangan pelajar.
16
F. Prosedur Penelitian
1. Ruang Lingkup
Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri
28 Muaro Jambi Sedangkan sasaran penelitiannya adalah mengenai "Perilaku
merokok di kalangan anak-anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 28
Muaro Jambi. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai observasi
berperanserta dimana peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang
sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. 5
2. Tempat Penelitian
Setting penelitian ini penulis mengambil lokasi atau tempat penelitian di
Perilaku merokok di kalangan anak-anak Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri 28 Muaro Jambi.
B. Metode Pengumpulan Data
Data merupakan keterangan yang benar dan dapat dijadikan dasar penelitian.
Dalam pengumpulan data untuk Penulisan Skripsi ini menggunakan beberapa metode
antara lain : Observasi, Wawancara, Dokumentasi.
5 Sugiono.Metode penelitian pendidikan bandung.alfabeta,2010,hlm 204
17
1. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik
bila di bandingkan dengan tehnik yang lain,yaitu wawancara dan kuesioner.kalau
wawancara selalu berkomunukasi dengan orang, Maka observasi tidak terbatas pada
orang, Tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.6
Adapun observasi yang penulis lakukan dalam penelitian ini yaitu,
menggunakan observasi non partisipasi dan observasi partisipatif. Dimana penulis
mengadakan pengamatan secara langsung dalam proses belajar mengajar serta
pengamatan yang tidak langsung penulis sebagai pengamatannya saja.
Observasi ini digunakan untuk memperoleh data-data tentang Perilaku
merokok di kalangan anak-anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 28
Muaro Jambi.
2. Metode wawancara
Salah satu metode pengumpulan data ialah dengan jalan wawancara yaitu
mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden.7
Teknik pengumpulan data wawancara penulis menggunakan metode
wawancara tak berstruktur (bebas) dimana penulis mengajukan pertanyaan-
6 Ibid.,hlm 2037 Sofian effendi dkk.Metode penelitian survey pustaka LP3S,1989,hlm 192
18
pertanyaan secara lebih bebas dan leluasa, tanpa terikat oleh susunan pertanyaan
yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Data yang penulis kumpulkan melalui metode ini meliputi tentang.
a. Historis tentang geografis di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 28
Muaro Jambi.
b. Kendala yang dihadapi dalam membina Perilaku merokok di kalangan anak-
anak di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 28 Muaro Jambi.
c. Upaya yang dilakukan untuk membina Perilaku merokok di kalangan anak-
anak di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 28 Muaro Jambi.
3. Dokumentasi
Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data yang berkenaan dengan:
a. Keadaan guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 28 Muaro Jambi.
b. Keadaan Siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 28 Muaro Jambi.
c Struktur Organisasi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 28 Muaro
Jambi.
d. Keadaan sarana atau prasarana di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 28
Muaro Jambi.
19
C. Subjek Penelitian
Secara keseluruhan subjek dalam penulisan skripsi ini meliputi seluruh
karakteristik yang berhubungan dengan siswa serta kinerja kepala sekolah dan
guru,sesuai dengan data dan tujuan penelitian, maka yang menjadi informan adalah
kepala sekolah 1 orang, guru bimbingan konseling serta murid itu sendiri.
D. Teknik Analisa Data
Analisa data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih
mudah dibaca dan di interprestasikan8.
Dalam penelitian kualitatif,teknik analisa data lebih banyak dilakukan bersamaan
dengan pengumpulan data9.
Data yang penulis kumpul terdiri dari data responden yang bersifat kualitatif akan
dianalisa yaitu:
1. Analisis Domain
Analisis domain biasanya dilakukan untuk memperoleh
gambaran/pengertian yang bersifat umum dan menyeluruh dari objek penelitian
atau situasi sosial10.
8 Ibid.,hlm 2639 Sugiono.loc.Cit,hlm 40110 Ibid,hlm 384
20
Analisis domain ini digunakan untuk menganalisis data yang di peroleh dari
lapangan penelitian secara garis besarnya yaitu, mengenai gambaran umum Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri 28 Muaro Jambi Desa Nagasari Kecamatan
Mestong Kabupaten Muaro Jambi dan kinerja guru di Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri 28 Muaro Jambi.
2. Analisis Taksonomi
. Analisis Taksonomi adalah analisis yang lebih rinci dan mendalam dan
focus penelitianditetapkan terbatas pada domain tertentu yang sangat berguna dalam
mendiskripsikan atau menjelaskan fenomena /focus yang menjadi sasaran semula
penelitian.
Analisis taksonomi ini digunakan dalam menganalisis data dengan rinci
terutama tentang dampak pemberian reward terhadap kinerja guru yang telah
direduksi melalui bab-bab yang sudah tersedia. di Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri 28 Muaro Jambi.
3. Analisis Komponensial
Analisis komponensial juga baru dilakukan setelah penelitian mempunyai
cukup banyak fakta/informasi- informasi dari hasil wawancara dan observasi yang
melacak kontras – kontras tersebut oleh peneliti dipikir/dicarikan dimensi yang
bisa mewadahinya. Analisis komponensial ini diperoleh setelah adanya analisis
domain dan analisis taksonomi yang merupakan jawaban domain yakni alternative
21
terakhir yang dijadikan sandaran untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang
dibahas sesuai dengan dampak pemberian reward terhadap kinerja guru yang telah
direduksi melalui bab-bab yang sudah tersedia di Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri 28 Muaro Jambi.
4. Analisis Tema Kultural
Analisis Tema Kultural adalah mencari ciri spesifik pada setiap struktur
internal dengan cara mengkontraskan antar elemen.dilakukan melalui observasi dan
wawancara terseleksi dengan pertanyaan yang mengkontraskan11
Sepanjang penelitian,penulis menggunakan analisis tema kultural dengan
sumber yakni membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan atau
informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian
kualitatif.hal ini dapat dicapai dengan jalan:
a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang di
katakana orang secara pribadi
c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian
dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
11 Ibid,hlm 348
22
d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat
dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang berpendidikan menengah dan
tinggi, orang kaya dan pemerintah.
e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi sesuatu dokumen yang berkaitan.
Berdasarkan teknik tema kultural diatas,maka dimaksud untuk mengecek
kebenaran dan kesalahan data-data yang diperoleh dilapangan tentang Perilaku
Meorokok di kalangan anak-anak di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 28
Muaro Jambi.
E. Jenis dan Sumber Data
Data merupakan keterangan yang benar dan dapat disajikan dasar penelitian, atau
segala fakta dan angka yang dapat disajikan bahan untuk menyusun suatu informasi.
1. Jenis Data
Adapun jenis data yang akan dikumpulkan dalam Penelitian ini adalah
dalam bentuk data kualitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang
mendalam,suatu yang mengandung makna.makna adalah data yang sebenarnya,data
yang pasti merupakan suatu nilai di balik data yang tampak12.
12 Ibid,hlm 15
23
2. Sumber Data
a. Data primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh atau dikumpulkan
langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang
bersangkutan yang memerlukannya.
Orang yang disajikan sumber data adalah seperti kepala sekolah, waka
kurikulum, waka kesiswaan, guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri
28 Muaro Jambi.
1). Data langsung keadaan guru dan siswa di Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri 28 Muaro Jambi.
2). Data langsung tentang proses pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri 28 Muaro Jambi.
b. Data Sekunder
Yaitu data Data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang
melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.
Data sekunder dalam penelitian ini adalah :
1). Historis geografis di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 28 Muaro
Jambi.
24
2). Data dokumen sarana dan prasarana di Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri 28 Muaro Jambi.
3) Data dokumen tentang Struktur organisasi di Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri 28 Muaro Jambi.
F. Jadwal Penelitian
Kegiatan ini dibagi menjadi 3 (tiga ) tahap yaitu :
a. Tahap pertama yaitu: persiapan kegiatan, penyusunan proposal, perbaikan
proposal dan pengurusan izin seminar.
b. Tahap kedua yaitu: seminar proposal, pengurusan izin riset, penyusunan
instrumen penelitian.
c. Tahap ketiga yaitu : pengumpulan data lapangan, analisa data awal, analisa
data lanjutan penulisan laporan akhir
25
Tabel 2 : Jadwal Penelitian
No Jenis dan Kegiatan Jadwal/ BulanI II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4Tahap Pertama
1 Persiapan Kegiatan X2 Penyusunan Proposal X3 Perbaikan proposal X X4 Penguruan Izin seminar X
Tahap Kedua1 Seminar proposal X2 Pengurusan izin riset X3 Penyusunan
instrumen penelitian
X
Tahap Ketiga1 Pengumpulan data lapangan X2 Analisa data awal X3 Analisa data kelanjutan X4 Penulisan laporan akhir X
26
PROPOSAL SKRIPSI
Nama : Husnul Habibana
Nim : TP 070 634
Jur / Fak : Tarbiyah / PAI
Judul : Perilaku Merokok dikalangan anak-anak di Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri 28 Muaro Jambi.