Muaro Bungo Detail Trip Report

Embed Size (px)

Citation preview

Rantau Pandan - Muaro Bungo Jambi Trip Report

Muaro bungo Jambi

Rantau pandan

30 km

248 km

First week of December 2008

Trip Schedule 01-12-2008, Monday- 08.05 10.25 - 10.25 11.30 Flight Sukarno Hatta Jakarta to Sultan M Taha Jambi Airport ( delay 1 jam, Jambi hujan deras) Dijemput pak Endang dan pak Rafiq dari Asharindo Jambi, sarapan pagi & menunggu Bpk. Erik Pak Endang cerita kalau beliau juga mempunyai 2 opportunities lainnya, -1. Pak Sobri (adik angkat pak Endang, Polisi Militer di muaro Bungo, Sersan Kepala), mempunyai . hubungan dengan penambang langsung dan pemilik lahan. -2. Pak Jaenudin (kepala dusun di Kec. Rantau Pandan) mempunyai KP lengkap Diatur oleh pak Endang, - hari 1, sore hari kunjungan dengan Pak Erik. - hari 2, pagi ke tambang pak Erik, siang meninjau lokasi tambang pak Jaenudin. - hari 3 pagi sampai sore meninjau stockpile dan tambang sumber dari pak Sobri, malam . berangkat ke Painan/Padang - hari 4, pagi survey lokasi lahan belum ber KP di Painan dengan pak Syawal, siang ke Teluk Bayur . melihat kondisi stockpile pelabuhan dan fasilitasnya. - 11.30 15.30 - 15.30 16.30 Pak Erik/mbak Nita datang, road Trip ke Muaro Bungo Makan siang di Muaro Bungo, Berjumpa dengan Om Nya pak Erik, pemilik lahan tambang dan punya hubungan langsung dengan penambang. .

Beliau bersedia mengantarkan Team ke Stockpile untuk melihat kondisi stockpile berikut fasilitas yang ada di sana. Belum ada pembicaraan ttg Crusher. - 16.30 18.00 Visiting (what is claimed by pak Erik as) Om nya pak Eriks Stockpile Bersama dengan Om nya pak Erik dan supirnya Jarak dari kota Muaro Bungo ke Simpang Sinjai 10 km. Jalan Negara mulus, jarak tempuh mobil 15 menit. Dari Simpang Sinjai masuk stokpile kira kira 2 km, merupakan jalan logging yang diperkeras.Aman di musim hujan.

Tidak ambil sample, karena sample di stockpile berbeda dengan sample yang diberikan kepada GIP di Jakarta, HGI lebih rendah, batubara lebih kuat, tidak terlalu getas (Kata Pak Erik, dia hanya mengambil secara acak, satu bongkah besar dan dibawa ke Jakarta). Sample akan diambil di tambang saja, besok pagi Permasalahan Batubara ukuran Nut muncul, Om pak Erik tidak bisa menyiapkan crusher, akan dirembug lagi malam ini, hasil akan dikabarkan ke Team besok pagi di Wiltop, usai sarapan pagi. Ada perbedaan perkiraan jumlah batubara di stockpile, menurut om nya pak Erik jumlah stock yang ada adalah 10.000 mt, perkiraan saya tidak lebih dari 5.000 mt, keraguan akan kapabilitas om nya pak Erik mulai timbul (30m X 45m X 7m) / 2 = 4725 m3

Om nya Eriks stockpileFaktor rongga dan BJ = 0.8

Perkiraan volume kubikasi

Berat perkiraan :

4725 x 0.8 = 3.780 mt

7m

30 m

45 m

-18.00 18.30 Pulang ke Hotel Wiltop -18.30 19.00 Beres beres, mandi ganti baju -19.00 22.30 Makan malam Bertemu dengan pak Sobri (adik angkat pak Endang) seorang Polisi Militer di Muaro Bungo berpangkat Sersan Kepala yang bertugas di penambangan BASMAL kepunyaan Korea (tidak menjual ke lokal, mempunyai kontrak jangka panjang dengan pembeli di Korea) dan seorang temannya Pak Sobri mempunyai hubungan baik dengan pak Syamsul, seseorang yang mempunyai hubungan langsung dengan penambang dan tangan kanan dari pemilik lahan (pak Yansen). Pak Yansen ini mempunyai lahan sangat luas tempat beberapa Kontraktor Pertambangan melakukan kegiatannya. Pak Yansen mempunyai hak bagi hasil pertambangan dari para kontraktor tersebut yang dapat diwujudkan dalam bentuk uang atau dalam bentuk tonnage batubara. Besarnya sekitar 30% dari jumlah produksi batubara masing masing kontraktor. Pak Sobri reconfirm bahwa pada hari ketiga pagi, akan diadakan pertemuan dengan Pak Syamsul dan salah seorang kontraktor pertambangan yang melakukan kegiatan eksploitasi di lahan pak Yansen. -22.30 Istirahat tidur malam, semua terlelap dalam kedamaian di kamar 324, 325, 326 dan 330 hotel Wiltop, Sebuah hotel yang tadinya dimaksudkan sebagai hotel terbaik di Muara Bungo, kepemilikan Pemda, mempunyai 45 kamar, restaurant kapasitas 90 kursi, live music di restaurant (tapi 2 hari kita menginap, tidak ada performance .. too bad, we were not that lucky..) kolam renang mini, fitness centre mini dan karaoke room ukuran jumbo.Belakangan karena management tidak terlalu bagus, 70% kepemilikan saham dijual kepada umum, rencana, Pemda juga berkehendak untuk menjual 30% saham tersisa. Pada malam hari, banyak berliaran member RCTI (Rombongan Calo Tambang Indonesia) disini, menawarkan banyak hal tentang batubara. Sekarang, Hotel Wiltop mempunyai saingan Hotel bintang tiga juga, Hotel Semagi, kepemilikan pribadi bapak Bupati Muara Bungo. Hotel ini lebih direkomendasikan buat menginap para orang baik baik .

02-12-2008, Tuesday- 07.00 08.30 Sarapan di resturant, free, lumayan enak, ada nasi goreng, kwee tiaw, ayam tumis bumbu kecap, omelette, juga bisa minta buatin telor mata sapi setengah matang. Juice semangka, Juice jeruk, Juice Pepaya, Resoles, Roti, buah segar semangka, pepaya .. It is a nice breakfast ! Pak Erik dan mbak Nita, tiba dan mengabarkan bahwa mereka hanya dapat menjual batubara TANPA di crusher dan juga tidak dapat mengusahakan pemakaian mesin Crusher, walau pun disewa. Bersama sama pak Erick dan dua rekannya yang mengetahui lokasi tambang, Team bersama berangkat. Perjalanan ke tambang, melewati jalan yang sama, masuk 30 km dari simpang Sinjau, melewati sekumpulan stockpile kemarin, jalan logging yang diperkeras. Berpapasan dengan puluhan truk hauling, PS capacity 8-9 ton, Hino Dump Truck 15 ton dan terkadang Dump truck 30 ton. Jalan hauling hasil dari Stockroom Tambang ke Stockpile ini berkelas jalan logging yang baik. Sangat ideal bagi jalanan Hauling. Jalan ini dirawat oleh BASMAL, kontraktor Tambang yang terbaik dan terbesar di daerah ini. Untuk merawat jalan secara rutin, BASMAL mempunyai 1 buah Grader ukuran sedang untuk membentuk ulang contour jalan dan beberapa Truk Tanki yang telah dimodifikasi untuk menyiram jalanan Hauling, sebuah kerja yang cukup serius. BASMAL menghasilkan 60.000 MT sebulan, hasilnya dikapalkan langsung ke Korea melalui Pelabuhan Batubara PT Bukit Asam di Teluk Bayur.

- 08.30 09.00 - 09.00 10.20

-10.20 12.40

Meninjau apa yang disebut oleh pak Erick sebagai Tambang di Tanah Om nya. Team meminta Pak Erick untuk meninjau Base Camp, tetapi rekan pak Erick kesulitan menunjukkan lokasi Base Camp Tambang. Team kehilangan kepercayaan terhadap pak Erick. Team berputar mengelilingi lokasi Tambang dengan menggunakan mobil, dan kemudian menuruni lokasi tambang yang di klaim sebagai tambang yang berlokasi di lahan Om nya pak Erick.

Lokasi tambang

9m

Menurut Team, kalau memang lokasi tambang hanya itu, tambang terlalu kecil.. Team kemudian menuruni lokasi tambang, dan kesimpulannya : Batubara yang ditambang sudah terlalu lama terpapar, paling tidak 1 bulan. Batubara kering dan pecah. sangat getas. Kalori tidak sampai 6000 kcal/kg. Ditambang ditemukan sarang laba-laba, tanda lama tidak ada aktifitas di tambang. Tidak ada aktifitas penambangan dari jam 10.20 12.40. Kondisi tambang tergenang air, mesin pompa sedot hanya kecil, bekerja tanpa adanya operator. Sulit mendapatkan kepastian pengiriman dari Tambang yang dioperasikan dengan cara kerja seperti ini.

Tak ada kegiatan penambangan batu lama terpapar

Batubara mulai hancur menjadi kepingan kecil

batubara retak kering

12.50 13.50 Perjalanan pulang dari tambang pak Erik, menuju rastaurant SEDERHANA .. Makaannn .. 13.50 14.30 Makan siang di SEDERHANA Muaro Bungo .. Ennaak Bertemu dengan teman pak Endang, yang mempunyai kawan pak Jaenudin, seorang kepala Dusun, dimana di dusun nya terdapat sebuah KP Eksploitasi yang belum dapat dikerjakan, karena terjadi masalah antara penduduk pemilik tanah dengan pemilik KP. 14.30 14.35 Menuju hotel Wiltop untuk berjumpa dengan Pak Jaenudin 14.35 14.50 Berbincang dengan Pak Jaenudin di Wiltop. 14.50 16.10 Menuju ke Rumah pak Jaenudin, dekat dengan lokasi Tambang desa Apung Ilir, kec Rantau Pandan, Bungo. 16.10 16.25 Menuju lokasi tambang dengan menggunakan mobil 4 wheel drive sekitar 3 km dari jalan aspal propinsi. 16.25 17.10 Di lokasi, tidak ditemukan singkapan, ada bekas test pit yang tertimbun tanah longsoran. KP Eksploitasi kepemilikan PT TAMBULUN PENUAL JAYA seluas 199 ha, berjangka waktu 10 tahun, mulai 29-12-2005, lengkap bersama ijin kuasa pengangkutan dan penjualan, tapi tidak mempunyai data bor. Team meminta foto foto ketika dilakukan test pit. Pak Jae mengabarkan bahwa foto ada di rekannya Pak Madya, yg sedang ada di Muaro Bungo kota. Cuma, sayang, tidak ada signal telepon di daerah itu. Pak Jae meminta temannya untuk nanti malam menjemput pak Madya dan memberikan foro foto ttg test pit kepada Team. Jalan kelas main road sawit, tak terawat

Lokasi test pit, telah tertimbun tanah

17.10 17.25 17.25 18.00

Perjalanan pulang ke rumah pak Jaenudin Bersantai di Rumah pak Jaenudin dan pak Jaenudin berkisah, Sekitar 3 tahun yang lalu, PT TAMBULUN PANUAL JAYA (TPJ) masuk ke desa Apung Ilir untuk melakukan kegiatan penyelidikan pertambangan tanpa sepengathuan perangkat desa. Pihak warga sebagai pemilik tanah berkeberatan atas kegiatan ini, karena dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dan pembicaraan ttg ganti rugi. TPJ yang merasa sudah mendapatkan legalitas dan dukungan dari Pemda Propinsi dan Kabupaten, bersikeras untuk melaksanakan kegiatannya, dengan sistem Orde Baru/Pemaksaan. Usaha-usaha ini dihalang halangi oleh penduduk dan kepala desa, puncaknya terjadi sekitar 6 bulan yang lalu, dimana dihadapan para penduduk desa, pihak TPJ menantang kepala dusun sambil membuka bajunya, sehingga kepala dusun tersinggung dan menghantam TPJ, TPJ akhirnya masuk ke rumah sakit dengan beberapa jahitan di kepala daerah sekitar mata. Akhirnya kepala dusun ditahan selama 6 hari. Tak lama berselang, datang utusan TPJ dari jakarta bersama seperangkat alat kepolisian mengundang pak Jaenudin ke jakarta. Setibanya di Jakarta, pak Jaenudin dibawa ke sebuah rumah gedung berwarna putih dengan gerbang berpenjaga di daerah Puit, yang mempunyai kolam air mancur. Didalam, pak Jaenudin diketemukan dengan seseorang bernama Amin. Pak Jaenudin diinterogasi oleh sekelompok orang pimpinan Amin, disana pak Jaenudin membuat sejumlah pernyataan yang membuat Amin terkejut, karena Amin selama ini telah menyerahkan sejumlah uang kepada TPJ Muaro Bungo untuk membeli lahan dan sjumlah uang koordinasi untuk pak kepala dusun, yang kesemuanya dibantah oleh pak Jaenudin. Juga detil peristiwa penganiayaan orang TPJ Muaro Bungo. Akhirnya Amin percaya kepada pernyataan pak Jaenudin, dan Pak Jaenudin diantar pulang ke Muaro Bungo. Akhirnya, pihak Pemda Kabupaten, TPJ Jakarta dan TPJ Muaro Bungo bersepakat dengan Pak Jaenudin, bahwa usaha usaha penambangan dimungkinkan dilakukan di desa Apung Ilir, asal bukan TPJ yang melakukannya. Pihak yang akan melakukan usaha penambangan akan disetujui oleh kesemua pihak asalkan membayar royalti sebesar : 1.Rp. 17.000/mt untuk Kepala dusun, sumbangan dusun, sumbangan Camat, Kapolsek dan Danramil 2. Rp. 50.000/mt untuk TPJ. Inilah yang ditawarkan ke GIP oleh Pak Jaenudin, kuasa untuk menambang dan menjual hasil tambang batubara dari lokasi desa Apung Ilir atas KP Eksploitasi kepunyaan TPJ.

18.00 19.30 19.30 20.30 20.30 24.00

Pulang ke Muaro Bungo Makan malam lagiii .. Setibanya di hotel, Pak Madya dijemput untuk diminta foto fotonya. Cuma sesampainya di Hotel Wiltop, Pak Madya salah paham dengan Team, sehingga baik Team maupun pak Madya merasa tersinggung akibat perlakuan masing masing pihak. Pak Madya datang dengan temannya, Pak Deddy. Untuk mencairkan suasana, akhirnya Pak Madya dan Pak Deddy beserta satu teman Team yang baru datang, Pak Suhendi berbincang bincang sekitar dunia batubara di Muaro Bungo sambil mencairkan situasi. Karena masih agak emosi, Pak Madya bercerita amat banyak, diantaranya :

1. 2.

3. 4.

5.

6.

7.

Pak Madya adalah mantan pegawai dinas Pertambangan yang cukup disegani, bahkan Bupati meminta saran beliau untuk membuat progress pattern kemajuan pertambangan Kabupaten Bungo. Pak Madya meyakinkan investor untuk melakukan investasi bidang pertambangan batubara pertama kali di Muaro Bungo, yaitu Investor Korea dan PT Bukit Asam, membentuk PT Banpo Bukit Asam, dengan awal lahan KP seluas ratusan ribu hektar, yang kemudian ketika Eksplorasi disusutkan lagi meanjadi belasan ribu hektar, dan terakhir pada waktu Eksploitasi menjadi seluas 2,850 ha. Kemudian namanya menjadi NTC Nusantara Thermal Coal, yang pada akhirnya kepemilikan sahamnya dimiliki oleh BRN dan BAMA. NTC sendiri pada pelaksanaannya membuat beberapa SPK kepada Kontraktor Kontraktor tambang, untuk melakukan kegiatan eksploitasi dan penjualan batubara yang dihasilkan, dibawah koordinasi NTC. Beberapa Kontraktor Pertambangan yang beroperasi adalah : BASMAL, DPR, KPU, PPT, WBS, CBM, RAJ, LMH, AK, CP, PT BA,BRN. Kontraktor Pertambangan itu sendiri tidak semuanya merupakan penambang murni, banyak diantaranya yang merupakan CALO yang setelah mendapatkan hak dari NTC, kembali manjaring beberapa Kontraktor Penambang Derivatif yang memiliki modal, hal ini dilakukan oleh DPR, KPU. Diantara kontraktor pertambangan derivatif ini adalah pak Dedy sendiri dengan perusahaan SIG, yang bekerja sama dengan KPU. Fajri kawan bapak Suhendi yang bekerja sama dengan DPR. Menurut pak Dedy, sekarang pertambangan Bungo sedang disuspend untuk sementara, karena tidak ada konsistensi pembayaran pajak restribusi penjualan batubara kepada pemerintah daerah.Pertengahan bulan November 2008, ada larangan dari Kementrian ESDM untuk usaha penambangan batuabra di Muaro Bungo. Semua tambang tidak bisa mengeluarkan SKAB, sehingga hasil produksi nya hanya dapat untuk dijual Lokal. Atas desakan rakyat, beberapa anggota DPRD berangkat ke Jakarta, untuk melobi pihak pihak terkait agar peijinan kegiatan usaha pertambangan di Muaro Bungo agar dapat dilanjutkan, target mereka, per 1 Januari 2009, Muaro Bungo sudah dapat menerbitkan kembali SKAB. Pak Suhendi menawarkan abtubara kalori 6100-6300, asalan, sejumlah 5.000 MT/mo, asal dari Fajri-DPR.

8.

Pak Madya juga menawarkan lahan yang siap dijadikan KP, seluas 2000 ha, didaerah Jambi, dengan kalori batubara 5.500 5.800 kkal/kg. Dari jalan lintas Sumatra, masuk ke lokasi melalui jalan logging sejauh 30 km. Tinggi batubara singkapan 5 m, terletak pada areal 60 ha. Sisanya belum pernah di eksplorasi. Foto foto kegiatan Test Pit di Lahan Pak Jae tetap tidak diberikan karena pak Jae tidak bisa ditelepon dan Pak Jae juga tidak menelpon pak Madya. Jika sewaktu waktu pak Jae dapat menelpon pak Madya, beliau bersedia memberikan foro fotonya via email. Untuk lokasi lahan Pak Jae, pak Madya menyarankan untuk berhati hati, dengan jalan menurunkan team geologi yang berkualitas, karena ada kecurigaan, bahwa banyak lapisan lapisan batubara yang terputus akibat lipatan lipatan lapisan bumi.

9.

10.

Berbincang dgn pak Jae

03-12-2008, Wednesday08.00 09.00 09.00 10.45 Sarapan pagi Bertemu dengan pak Sobri (PM kawan pak Endang), Pak Syawal (tangan kanan pemilik lahan Yansen) dan masyaa allaah .. Pak Dedy kawannya pak Madya, yang semalam berbincang bincang dengan team. Untung semalam kita sempat mencairkan suasana, sehingga pertemuan pagi ini dapat dibuka dengan suasana yang menyenangkan. Pada prinsipnya, Pak Syawal dengan kuasa dari pemilik Lahan Pak Yansen, menyanggupi untuk mengirimkan batubara sejumlah 20.000 MT/mo. Dengan perincian dari Pak Deddy (SIG- Surya Inti Global) sejumlah 15.000 MT/mo, dengan syarat pit nya yang baru telah beroperasi dan Pak Rizal (BJPCBumi Jaya Perkasa Coal) sejumlah 5.000 MT/mo. Kalau pit baru pak Rizal telah beroperasi, maka Pak Rizal sanggup menambah 5.000 MT/mo. Hadir pula pak Masrul dari KPU selaku pemegang kuasa Operator Penambangan dari NTC. Nantinya dalam Perjanjian Kontrak jual beli pihak pihak yang terkait adalah KPU bersama sama dengan SIG dengan GIP. Perjalanan menuju ke Stockpile KPU area SIG. Masih terletak pada area dimana seluruh stockpile di Muara Bungo berkumpul Simpang Sinjai. Peninjauan Stockpile KPU, area SIG, space cukup besar, tumpukan batuara sekitar 5.000 MT. di area lainnya terdapat sekitar 15.000 MT, milik KPU sendiri, milik Asia Mas, milik Surya Mas. Terdapat 2 excavator capacity 0.9 m3, juga Crusher yang belum selesai di rakit.Ada aktivitas loading ke truk Dump truck 30 MT. Lokasi ini hanya sementara, karena Yansen sedang membangun stockpile baru seluas 3 ha. Dimungkinkan GIP menaruh Crusher di stockpile baru. Nantinya, semua batubara yang berasal dari lahan Yansen, harus dihauling ke lokasi stockpile ini. Berarti, peluang GIP untuk mendapatkan kontinuitas pengiriman batu akan semakin pasti.

10.45 11.15 11.15 11.45

Stockpile KPU area SIG

11.45 12.30

Perjalanan menuju Tambang SIG

Pit #1

7m 35 m

25 m10 m12 m

Tertimbun longsor OB

12.30 13.45

Tambang SIG cukup menjanjikan. Ketebalan lapisab batubara antara 7 m sampai 12 m pada pit yang sama. Tambang masih aktif dikerjakan, walau tidak maksimal. Menggunakan 1 excavator kapasitas 1.2 m3 dan 1 loader kapasitas 3.5 m3. Produksi per hari mungkin sekitar 800 m3.Dengan penambahan excavator dan loader beserta dump truck, kapasitas produksi tambang ini mudah ditingkatkan. Sample diambil pada delapan buah titik, diharapkan dapat mewakili kondisi batubara yang dihasilkan. Jalan menuju ke tambang cukup baik, dapat dilewati truck, walau pada musim hujan. Lokasi Stockrom juga cukup dekat, kering dan datar, lantai sudah terlapisi black seal, sehingga kemurnian batubara dapat terjaga. Tambang ini merupakan hak SIG untuk dikelola, dengan legalitas dari KPU yang notabene mendapatkan kuasa operator tambang dari NTC pemilik Ijin Kuasa Pertambangan Eksploitasi dari Pemda dan Kementrian ESDM. Karena beroperasi di atas lahan kemilikan Yansen, maka Yansen mendapatkan imbal prosentase atas 30% dari batubara yang dihasilkan. Imbal batubara inilah yang ditawarkan ke GIP, selain dari kelebihan produksi SIG sendiri. Diperkirakan dari SIG ini GIP mendapatkan 15.000 MT/mo.

13.45 -13.55

Menuju Pit baru dari tambang pak Rizal BJPC, yang juga beroperasi diatas tanah kepemilikan pak Yansen. Lahan ini bersebelahan dengan lahan BASMAL (sekarang menjadi PT Jambi Resource), di mana di lahan BASMAL ketebalan dapat mencapai lebih dari 20 m.

Salah satu lokasi BASMAL

13.55 14.50

Sampai di tambang pak Rizal, yang merupakan sub con dari DPR. Pit ini baru dikupas dan memulai produksi pertamanya. Secara selintas spesifikasi batunya lebih unggul dari SIG, walau baru sim pertama yang ditambang. Karena tidak ada pegawai tambang yang dapat ditanya dan tidak adanya singkapan terlihat, Team tidak mengetahui secara jelas, ketebalan sim nya. Dalam 1 jam, dumptruk hauling tambang berjalan 8 rit tidak full isi (setara dengan 120 MT), menggunakan excavator 1,2 m3, satu buah excavator kapasitas 0.9 m3 di stockpile, 1 bulldozer dan 3 dumptruk.Dalam kondisi ideal, equipment standard ini dengan medan seperti ini, dapat menghasilkan minimal 700 MT per hari. Dengan luas bukaan 120 m X 40 m = 4800 m2, maka kalau ketebalan nya 5 m saja, diharapkan pit ini dapat mengahsilkan 24.000 MT, sedang ketinggian Overburden hanya sekitar 1.5 m. dan ketebalan black seal hanya 30 cm.

40

m

120 m

14.50 15.40

Perjalanan pulang, sambil meninjau bakal lokasi Strockpile KBPC, stockpile kepunyaan Yansen seluas 3 ha, yang sedang dibangun. Harga beli tanah didaerah stockpile, pinggir jalan hauling mencapai Rp. 80.000.000 per ha. Pak Endang sudah melobi pak Syawal, dan beliau bersedia menyediakan tempat apabila GIP akan menyiapkan 1 set Crusher. Rencananya, Crusher ini selain untuk mengcrusher batubara kepunyaan GIP, juga akan disewakan untuk pelanggan lain. Karena di seluruh lokasi hanya ada 3 crusher, 1 kepunyaan Basmal (tidak disewakan), kepunyaan LMH (tidak disewakan, krn sedang bermasalah dgn NTC), 1 dilokasi KPU (entah kapan dirakit) Meninjau stockpile KBPC Yansen Sudah dikupas, tinggal diratakan dan diperkeras dan diberi lapisan akhir black seal or parting. Medan cukup flat, kering, kemiringan cukup baik, sehingga air tidak menggenang. Tinggal kita menunggu kualitas pengerasan dasar stockpile saja, yang menentukan baik atau tidak nya sebuah stockpile, secara prinsipil. Lokasi rencana peletakan stock pile juga cukup ideal.

15.40 16.00

ar Jalan kelu

u mas alan J

k

Rencana lokasi Crusher

16.00 16.20 16.20 17.00 17.00 01.30

Perjalanan pulang makaaannnn . Onde .. La litak ko paruik he he he Makan lagiiii Perjalanan ke Painan bersama pak Syawal dan Pak Joni, Pak Endang dan Pak Rafiq, harus pulang ke Jambi ada order perbaikan rig .. Urgent

04-12-2008, Thursday01.20 Sampai di Hotel Aroma, Painan .. Wah jauh beda dengan hotel Wiltop kelas losmen melati dua .. Tapi, kata Uda Daus .. Si pemilik makanan disini istimewa wah ayo kita coba mak Nyuus apa enggak he he he Makan pagi lontong gulai waaahh memang Mak Nyusss Si Uda memang indak mangicuah ..

06.00 07.00

Gulai enak

07.00 08.30 08.30 09.30

Menunggu Pak Syawal dan Pak Joni, untuk meninjau lokasi calon tambang batubara di desa Bungo Pasang III, Painan, jarak dari Painan tidak jauh sekitar 7-8 km. Menuju ke lokasi sambil mencari atm mandiri he he he tidak ada .. Yang ada cuma atm BRI dan Bank Nagari (BPD Sumbar), kemudian beli bekal aqua dan roti roti.sampai di rumah bapak tentara (lupa namanya) Perjalanan ke lokasi, naik naik ke puncak bukit .Tinggi tinggi sekali .. Napas ngos ngos an .. Lama tak olah raga ampuuunnn .. Tuan Schoopp

09.30 10.15

lokasi

10.15 11.00

Mencoba mencari batubara pada lokasi yang di claim mereka. Tetapi setelah menggali sekian lama, Team tidak menemukan batubara, terlihat lapisan black seal yang sangat tebal sekitar 1 m. Butuh Coring bor untuk memastikan apakah di area tersebut terdapat batubara. Menurut cerita mereka, lokasi bukit tersebut telah beberapa kali ditawar oleh perusahaan Korea yang membuka tambang di sebelah bukit tersebut. Mulai bulan september 2008 alat berat mereka sudah masuk.

Lokasi pembuangan OB, pinggir sungai

Pertambangan korea

Dumptruck korea

11.00 12.00

Team turun kebawah, ke rumah pak Tentara, istirahat, napas sudah habis. Pak Syawal memanggil bapak pemilik tanah Mamak Barun (ninik mamak setempat) yang lebih mengetahui kondisi bukit, karena mereka meng-claim, bahwa batubara yang dibawa para Korea untuk di sample pada waktu uji kalori pertambangan Korea, diambil dari lahan di bukit mereka, alias di luar lahan pertambangan Korea. Si Bapak tiba, dan mengatkan hal yang sama, penduduk berjanji akan mengambilkan sample dari lahan yang dimaksud, yang lokasinya terletak 1 jam perjalanan mendaki dan menuruni bukit, di lereng sebelah. Akhirnya kamera dipinjamkan, karena Team ini foto singkapan yang ada.

12.00 12.30

12.30 13.30 13.30 15.00 15.00 16.30

Team pulang ke losmen, sementara penduduk berbekal kamera mengambil sample seberat 3 kg. Pulang dan makan siang dulu Gulai Pakis Gulai kepala Ikan alamaaak .. Lamak nian ko ! Mampir ke Pelabuhan Painan. 6 bulan yang lalu pernah diadakan pengapalan via Tongkang 270 feet, cap 5.500 MT, dengan waktu loading 3 hari ( hmm lama .. Harusnya 12 jam, contoh di kalimantan, standard loading time untuk 8.000 Mt adalah 18 jam). Panjang dermaga 80 m ~ 262 ft. Area kiri dan kanan dermaga free, kedalaman lebih dari 5.5 m, jadi tongkang 300 ft masih bisa masuk. Area parkiran di pelabuhan cukup untuk menampung 8.000 MT, tetapi, resiko kerusakan dan kotor menjadi concern utama, sebaiknya dicari lahan di luar pelabuhan sebagai stockpile baru, yang cukup jauh dari lingkungan penduduk dan bibir laut, menghindari complain penduduk dan amdal. Kondisi teluk pelabuhan Painan sangat tenang, terlindung seperti sebuah lagoon, ideal buat tongkang bersandar, terhindar dari derasnya arus samudra hindia. Lokasi anchorage vessel, 2.5 mil dari dermaga (wow .. Dekat banget !!)

80 meter

Akses dermaga 8 m

Akses jalan 6 m

Akses jalan 5 m

Struktur penopang sanggup 50 ton

60 m

80 m

Dengan ukuran 4800 m2, hanya mampu memuat 10.000 mt

Kontak person pelabuhan Carocok Painan : 1. Rudy (penjaga) 0813 74388990 2. Zukli (Syahbandar) 0812 66002140 3. Sarbeni (Ka kan Pelabuhan) 0813 74058494

Berbentuk ceruk, seperti lagoon, ombak besar terhalang

Ombak besar terhenti di sini

Bagian dekat pantai, dalam lagoon, ombak tenang

17.00

Team kedatangan tamu, Uda Edy (kakak Uda Daus pemilik losmen) dan Datuk Rajo Sari Gemiang (ninik mamak kaum Chaniago, panggilan Datuk Asril/ Mamak Asbun). Uda Edy dan Datuk Asril membawa kabar tentang lokasi lahan batubara di Kecamatan Tapan, 120 km sebelah selatan Painan, beberapa lokasi yang potensial, termasuk lokasi di Bungo Pasang III, tapi Team hanya membahas untuk lokasi di Tapan, yang menurut cerita pernah dibuat KP, 2 kali, ditambang th 2005, selama 1 th, hasil 3.500 MT per bulan, kirim ke Semen Padang, ricuh, bubar, dibuat KP lagi oleh orang lain, ricuh lagi, bubar, sekarang dalam keadaan kosong. Koordinat telah ada pada Team, sebaiknya segera di cek status KP pada koordinat yang bersangkutan pada Dinas Pertambangan setempat atau Propinsi, sebelum kita melakukan tindakan lebih jauh lagi. Penduduk datang sambil membawa 3 kg sample batubara, yang dari penampakannya terlihat sangat mengkilat, kemungkinan mempunyai nilai kalori diatas 6.500 kkal/kg, layak ditindak lanjuti. Cuma pengotor diantara batubara terlihat cukup banyak, harus diteliti di Surveyor.

19.00

Parting / black seal

Batubara

05-12-2008, Friday07.30 11.30 11.30 12.10 Berangkat ke Tapan, bersama Uda Edy, Datuk Asril, pak Joni dan Team Berjumpa dengan Datuk Bendang (ninik mamak/yang dituakan oleh masyarakat daerah Tapan, tempat rujukan kelompok koperasi Tapan pimpinan Uda Dharmasyah, ketua Koperasi, merangkap Ketua Karang Taruna dan Pengurus Masjid). Koperasi merupakan Koperasi serba usaha, sekaligus wadah bagi penggarap seluruh tanah yang ada di daerah Tapan, Sedang kepemilikan tanah berada pada Ninik Mamak / Datuk ketua Kaum, yang sudah di serahkan penggunaaannya pada ketua Koperasi (hal ini lazim ditemui di daerah Sumatra Barat). Di Nagari Tapan, kaum yang ada adalah Kaum Chaniago (terbesar), Kaum Melayu besar, kaum Melayu kecil, dan Kaum Sikumbang. Sholat Jumat Makan siang dendeng batokok !! Ondee !!! Menunggu mobil Toyota Jeep Special 4 X 4 .. Heboohhh !

12.10 12.50 12.50 14.00 14.00 15.30

Bentuknya buruk, tenaga nya maut

15.30 16.10

Separuh perjalanan dapat menggunakan mobil toyota jeep 4X4,, Cuma karena hujan rintik rintik berubah menjadi hujan deras, mobil tidak dapat menanjak terus, jalanan hauling tambang rusak parah, tergerus air hujan membuat sungai sungai kecil di tengah badan jalan. Perjalanan melewati dua jembatan darurat kecil, pas badan mobil, kiri kanan jurang. Setelah berjalan lebih kurang 1.5 km, kita sampai pada sebuah stockpile, kepunyaan BBI (Bukit Bara Indrapura) ada stock sekitar 1000 MT, sudah terdampar cukup lama, rumput telah tumbuh, paling tidak sudah 6 bulan, tetapi kualitas batu masih cukup baik, keras tidak getas. Faktor alam yang cukup lembab membantu ketahanan batubara. Pada tumpukan lebih banyak dijumpai Parting/black seal. Kesimpulan, kalau memang disini ada deposit batubara cukup, maka daerah ini sangat layak untuk dieksploitasi. Kalori cukup tinggi, paling tidak 6.100, bisa bisa 6.500 kkal/kg

Bekas stockpile BBI, sudah lebih dari 6 bulan Ditumbuhi gerumbulan semak dan rumput

16.10 16.30

Berjalan menuju bekas pit tambang BBI, terlihat tambang telah lama ditinggalkan, jalanan hauling sudah tertutup ilalang. Pit sudah longsor, tidak terlihat lagi lapisan batubara. Disekeliling tambang terlihat bekas tumpukan parting/black seal. Tidak ada batubara (apa sudah diambil semua?). Disekeliling dinding terlihat serpihan serpihan batubara. Kalaupun akan ditambang, batubara yang dihasilkan akan kotor, banyak oarting dan lempung disela sela serpihan batubara. Harus diadakan cleaning/pemisahan sebelum ditumpuk di stockpile. Batubara lebih baik dibandingkan dengan muara bungo.

Lokasi # 1 Lokasi # 2

Terlihat singkapan batubara yang terbentuk bukan pada lapisan yang masif, tersebar diantara lempung dan parting, dengan ketebalan 5 cm 10 cm. Susah ditambang, kecuali dengan kerja manual untuk separasi batu bara dan pengikutnya. batubara uang terdapat mempunyai kualitas cukup baik ,diatas 6100 kkal/kg. Tumbuhnya rumput dan ilalang serta beberapa semak, tanda bahwa tambang telah lama tidak digunakan.

Lokasi # 2

16.40 16.50

Perjalanan kembali dilanjutkan menuju bekas area BBT (Bukit Bara Tapan, area ini yang akan diberikan kepada kita). Bekas opening pit BBT terlihat juga sudah lama ditinggalkan. Sample diambil pada lapisan batubara, dibawah lapisan parting setebal 50 cm dan tanah 2 m. Ketebalan batubara tidak dapat terlihat, karena harus menggali, sedang Team hanya membawa Palu Geologis. Daerah Opening Pit cukup luas, sekitar 5 hektar. Harus ditindak lanjuti dengan pengeboran.

16.50 17.35

17.35 18.00

Pulang ke warung Rimba Jaya . Ganti baju dan celana yang basah makan dendeng BATOKOK . ..Minum kopi hangat ..Ondeee surgaaa !!

(

kopi

=(

+

18.00 20.30

Menurut Datuk Bendang dan Dharmansyah (ketua koperasi)Tambang pernah operasi tahun 2004-2005, oleh PT Mitra Sumber Perkasa, kemilikan oleh orang orang dari PT Semen Padang Indarung, pak Zaenal. Sempat mengirimkan batubara sebanyak 3.500 MT/bulan ke Semen Padang selama 12 bulan, b ermodalkan Loader 1unit dan excavator 2 unit. Berhenti operasi karena kisruh management, antara pemodal dan pengelola. Pengelola mencari pemilik baru, tapi sampai waktu berlaku KP habis (1 tahun tanpa laporan kegiatan operasi). Kemudian, tambang diambil alih oleh BBT (Bukit Bara Tapan), tetapi juga selama 1 tahun tidak ada kegiatan pertambangan, sehingga penduduk dan ninik mamak yang mengharapkan adanya tambahan penghasilan dari batubara mengajukan protes kepada Bupati, yang berakibat KP BBT diambil kembali oleh Pemda. Sehingga penduduk mecari cari investor baru yang berkeinginan untuk melakukan kegiatan penambangan langsung. Tidak seperti penduduk di daerah Bungo Pasang yang secara terang terangan meminta uang jasa pengantaran sebesar Rp. 100.000 per orang, penduduk di Tapan tidak meminta uang apa pun. Sangat supportive, walaupun kehati hatian harus menjadi faktor yang paling utama, seperti anggapan kebanyakan orang selama ini, bahwa kalau mau melakukan deal dengan penduduk di daerah Sumbar, harus ekstra hati hati, karena perjanjian dengan mereka tidak mengenal titik, hanya ada koma : ) . Ketua Kan (ketua Ninik Mamak di Nagari Tapan) adalah seorang polisi, bertugas seperti Waka Polsek Tapan, keuntungan bagi GIP, karena mereka masih punya struktur komando, artinya masih dapat diikat melalui jalur lain selain jalur adat.

06-12-2008, Saturday20.30 02.30 02.30 05.30 05.30 07.30 07.30 09.00 09.00 10.30 10.30 12.30 Berangkat ke Padang, arah bandara, mengantar pulang pak Rudy. Pak Rudy berangkat pulang ke jakarta, dengan flight pertama Mencari sarapan gulai dan teh talua hmmm nyam nyamm .. Hangek di paruik ! Mandi dan ganti baju Bertamu di rumah Kepala Kantor Asuransi Bumiputera, untuk mencari info Mencari Stockpile yang dapat disewa, lengkap dengan crushernya. Berjumpa dengan PT EXPO INDOMAS PERKASA, berjumoa dengan pengurus Bpk. Aji Asril. Stockpile mempunyai Crusher, DumpTruck, Timbangan,Loader & Excavator. Luas sekitar 2.5 ha. sistem first come first serve, harga sewa lahan Rp. 5.500 per MT per bulan, minimal 10.000 MT/bln. sewa Timbangan Rp. 1.000 per MT, Crusher Rp. 16.500 per MT (mahal), hauling ke Pelabuhan Umum Rp. 45.000 per MT (mahal banget), ke Pelabuhan Batubara Convenyor Rp. 65.000 per MT (alamaak mahal bana)

Stokpile PT EIP,2.5 km dari pelabuhan Teluk Bayur

dumptruck timbangan crusher

12.30 14.30

Mencari Pelabuhan untuk Loading Batubara Ada dua tempat yang dapat dipakai untuk melakukan shipment, kepunyaan PT BA (mempunyai convenyor) dan punya umum (tanpa convenyor). Punya PT.BA dapat dijamin schedule nya sehingga resiko demurrage dapat diminimized, sedang yang umum, tidak dapat. Sangat tergantung dengan jadwal antrian kapal masuk, yang mana waktu bongkar muat kapal kapal cargo umum tidak dapat dijamin kepastian waktunya, kita menghadapi resiko demurrage, untuk kapal 30.000 MT, angka sekitar USD 25.000 per day. Pelabuhan Teluk Bayur, maksimum dapat dimasuki oleh kapal berkapasitas 36.000 MT, jadi sebaiknya per shipment dibuat per 30.000 MT. GIP perlu mengurus perijinan untuk menjadi Pengusaha Eksportir, kalau tidak mau juga dapat meminjam bendera PT Warisan Bumi Andalas (kepunyaan Capt. Benny, pemilik perusahaan WBM dan juga shipping agent bagi BASMAL (a.k.a PT Jambi Resources). Untuk di PT. BA Loading rate nya adalah 7.500 MT per day, dengan menggunakan convenyor, keuntungan : 1. Batubara tidak remuk terlindas alat berat 2. Sebelum masuk ke Kapal, ada fasilitas separasi, memisahkan batubara dari unsur pengotor yang terbawa dari tambang. Harga untuk penggunaan Convenyor Rp. 30.100 /MT, penggunaan alat berat loader untuk menuangkan batubara ke hopper Rp. 7.000 / MT. Sedang biaya pengurusan Dokumen : B/L, COO, Cargo Manifest, Master Weight Plan, Daily Report Activities, PT WBM meminta surat resmi dari GIP. Alamat : Capt. Benny Taslim, PT Warisan Bumi Andalas, Wisma Indah 1, Jalan Irian No 3, Ulak Karang Padang, telp. 0751 7053208, email: [email protected] , [email protected] .

Pelabuhan Batubara PT.BA Teluk Bayur