15
1 PROPOSAL PENELITIAN DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DARING BAHASA INGGRIS PROFESI MAHASISWA Drs. Yon Rizal, M.Si PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2021

PROPOSAL PENELITIAN DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG

  • Upload
    others

  • View
    21

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROPOSAL PENELITIAN DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG

1

PROPOSAL PENELITIAN

DASAR UNIVERSITAS

LAMPUNG

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM

MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DARING BAHASA

INGGRIS PROFESI MAHASISWA

Drs. Yon Rizal, M.Si

PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG 2021

Page 2: PROPOSAL PENELITIAN DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG

2

Ringkasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pembelajaran daring berpengaruh

terhadap aktivitas dan hasil belajar mahasiswa khususnya untuk mata kuliah Bahasa

Inggris Profesi (BIP) pada Program Studi Pendidikan Ekonomi IPS FKIP Unila.

Penelitian ini sangat penting dilakukan karena tidak memungkinkan untuk dilaksanakan

pembelajaran tatap muka saat ini karena merebaknya wabah covid-19, sementara mata

kuliah BIP ini merupakan suatu kuliah yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman

dan kemampuan mahasiswa dalam bidang Bahasa Inggris sekaligus juga untuk

meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mahasiswa dalam menguasai dan

memecahkan masalah dalam dunia bisnis dengan menggunakan bahan ajar yang berupa

studi kasus yang berbahasa Inggris.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu suatu metode

penelitian yang berupaya untuk menjabarkan dan memaparkan hasil penelitian sesuai

dengan yang terjadi di lapangan tanpa melakukan uji hipotesis. Pengolahan data

dilakukan dengan teknik analisis kuantitatif dan kualitatif. Dengan demikian hasil

penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang sangat penting dalam rangka

upaya perbaikan proses pembelajaran khusnya pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

IPS FKIP Unila. Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah aktivitas mahasiswa

dalam mengikuti perkuliahan secara daring, baik dalam mengikuti perkuliahan langsung

secara daring maupun dalam mengerjakan tugas-tugas perkuliahan baik secara individu

maupun dalam bentuk presentasi kelompok secara daring. Data tentang hasi belajar

mahasiswa akan diambil dari hasil ujian tengah semester, ujian semester dan nilai

presentasi dan kehadiran.

Kata kunci : CTL

Page 3: PROPOSAL PENELITIAN DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG

3

A. Latar Belakang Masalah

BAB I

PENDAHULUAN

Pada hakikatnya, belajar merupakan suatu proses mental yang berlangsung dalam

interaksi aktif seorang mahasiswa dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-

perubahan dalam bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan itu bersifat

relatif konstan, lama dan berbekas. Oleh karena itu belajar mengandung pengertian

bahwa seseorang baru dikatakan belajar kalau terjadi perubahan dalam dirinya sebagai

akibat dari interaksinya dengan lingkungan.

Program Studi Pendidikan Ekonomi IPS FKIP Unila merupakan suatu Program

Pendidikan yang bertujuan untuk mendidik dan melatih mahasiswanya menjadi lulusan

yang mampu mandiri, atau setidak-tidaknya mampu mengisi lapangan kerja selain dari

bidang kependidikan setelah mereka menyelesaikan pendidikan . Dalam rangka untuk

mewujudkan tujuan tersebut telah banyak cara dan kebijakan yang ditempuh oleh

Universitas Lampung khususnya Program Studi pendidikan Ekonomi IPS FKIP, salah

satu di antaranya adalah dengan memasukkan mata kuliah BIP yang diajarkan pada

semester ke empat. Mata kuliah ini merupakan suatu mata kuliah Program Studi wajib

yang diajarkan di program studi Pend. Ekonomi IPS FKIP.. Berdasarkan pengalaman

mengajarkan mata kaliah ini, ternyata proses belajar mengajar pada mata kuliah tersebut

belum sesuai dengan tujuan yang diinginkan, yaitu kemampuan mahasiswa untuk

menguasai bahasa inggris, khususnya penguasaan bahasa inggris yang erat kaitannya

dengan bidang ilmu ekonomi dan bisnis. Sebagai mata kuliah yang bertujuan untuk

membentuk pribadi yang mandiri di kemudian hari, tentunya diperlukan pola dan proses

pembelajaran yang berbeda dibandingkan dengan mata kuliah lain. Banyak faktor yang

menyebabkan proses pembelajaran pada mata kuliah ini masih monoton dan tidak sesuai

dengan karakteristik mata kuliah yang berujuan untuk membentuk sikap, jiwa dan

kemampuan mandiri seorang ymahasiswa . Di antara beberapa faktor tersebut adalah

karena kurangnya variasi metode pembelajaran serta kurangnya buku-buku dan sumber

belajar lain yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa saat ini.

Page 4: PROPOSAL PENELITIAN DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG

4

Dalam rangka upaya mrningkatkan mutu proses dan hasil belajar mahasiswa

tersebut, perlu dilakukan suatu perubahan dalam strategi pembelajaran kearah yang lebih

baik dan produktif serta terkait dengan realita yang terjadi di lapangan. Perkuliahan yang

terlalu bersifat teoritis dan konseptual perlu dirubah kearah yang lebih praktis dan

realistis sesuai dengan kenyataan di lapangan.

Salah satu pendekatan pembelajaran yang dianggap tepat dilakukan untuk

meningkatkan mutu proses dan hasil belajar saat ini adalah pendekatan pembelajaran

yang mengaitkan/ menghubungkan materi yang dipelajari diruang kuliah dengan

kenyataan di lapangan atau yang sering dikenal dengan pendekatan CTL (Contextual

Teaching and Learning). Pendekatan ini tidak hanya tepat dilakukan di perguruan tinggi,

tetapi juga dianggap tepat dilakukan di tingkat pendidikan dasar dan menengah

sebagaimana sedang digalakkan oleh pemerintah saat ini. Mata kuliah Bahasa Inggris

Profesi bertujuan untuk membekali mahasiswa akan pengetahuan dan keterampilan

praktis serta sikap dan nilai-nilai kemandirian dan mampu berkiprah dalam dunia usaha

dalam kaitannya dengan peningkatan ekonomi. Oleh karena itu dalam pembelajarannya

tentu dituntut suatu model pembelajaran yang berkaitan erat dengan praktek pembahasan

masalah aktivitas aktual ekonomi se hari-hari, jadi tidak hanya terpaku pada teori-teori

dan konsep-konsep yang kaku sehingga sulit dipahami dan dicerna oleh mahasiswa.

Model atau pendekatan yang cocok diterapkan dalam mata kuliah pembejaran tersebut

adalah pendekatan atau model pembelajaran yang berorientasi pada realita di lapangan

(pendekatan kontekstual).

Terkait dengan masalah yang sedang dihadapi oleh Indonesia dan dunia pada

umumya, yaitu mewabahnya pandemi Covid 19 yang berpengaruh terhadap semua segi

kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia pendidikan harus dicari solusinya agar

proses pendikan terus berlangsung. Proses pendidikan yang selama ini berlangsng di

sekolah dan perguruan tinggi secara tatap muka, saat ini sudah tidak mungkin lagi

dilaksanakan karena tingginya resiko penularan. Oleh karena itu pembelajaran daring

menjadi suatu strategi pembelajaran yang dapat digunakan demi menjaga

keberlangsungan proses pendidikan

Page 5: PROPOSAL PENELITIAN DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG

5

B.Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan aktivitas dan hasil belajar

mahasiswa dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual dalam

mata kuliah Bahasa Inggris Profesi secara daring

2. Untuk mengetahui model pembelajaran yang cocok untuk pembelajaran

mata kuliah Bahasa Inggris Profesi

3. Untuk mengetahui bagaimanakah kontribusi pendekatan CTL dalam

meningkatkan mutu proses dan hasil belajar mahasiswa mata kuliah pada

mata kuliah Bahasa Inggris Profesi pada Program Studi pendidikan

Ekonomi IPS FKIP Universitas Lampung.

C.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan proses dan

hasil pemebelajaran di perguruan tinggi, khususnya dalam pembelajaran Nata Kuliah

Bahasa Inggris Profesi baik pada Program Studi Pendidikan Ekonomi IPS FKIP Unila,

maupun bagi program studi lain dalam upaya meningkatkan mutu dan proses

pembelajaran.

Page 6: PROPOSAL PENELITIAN DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG

6

BAB II TINJAUAN

PUSTAKA

A.Pengertian C T L (Contextual Teaching and Learning )

Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning - CTL) merupakan

konsep belajar yang membantu dosen/guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya

dengan situasi dunia nyata mahasiswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai

anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan

lebih bermakna bagi mahasiswa. Proses pembelajaran berlangsung secara alamiah dalam

bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan hanya transfer pengetahuan dari

pengajar pada siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan dari pada hasil.

B. Komponen-komponen CTL

Konstruktivisme (construktivism); merupakan landasan berfikir pendekatan CTL, yaitu

bahwa pengetahuan di bangun oleh manusia sedikit-demi sedikit, yang hasilnya diperluas

melalui konteks yang terbatas dan tidak se konyong-konyong. Pengetahuan bukanlah

seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat.

Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman

nyata.

Menemukan (inquiry); Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran

berbasis CTL. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan

hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, melainkan hasil dari menemukan sendiri.

Bertanya (questioning); Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan

dosen/guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berfikir

mahasiswa. Bagi mahasiswa, kegiatan bertanya merupakan bagian penting dalam

melaksanakan pembelajaran yang berbasis inquiry; yaitu menggali informasi,

mengkofirmasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek

yang belum diketahuinya.

Page 7: PROPOSAL PENELITIAN DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG

7

Masyarakat belajar (learning community); Konsep ini menyarankan agar hasil

pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari

sharing antara teman, antar kelompok, dan antara yang tahu ke yang belum tahu.

Pemodelan (modeling); Pemodelan dalam pembelajaran dimaksudkan bahwa hasil belajar

yang diperoleh mahasiswa merupakan hasil dari pemodelan (contoh) yang dapat ditiru.

Dalam pembelajaran, pemodelan ini sangat bermanfaat untuk menanamkan sifat dan

karakter pada mahasiswa melalui contoh-contoh pemecahan masalah ekonomi yang

dihadapi masyarakat dan pemerintah se-hari-hari..

Refleksi (reflection);Refleksi juga merupakan bagian penting dalam pembelajaran dengan

pendekatan CTL. Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari atau

berfikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan pada masa lalu. Mahasiswa

mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan yang baru, yang

merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya.

Penilaian yang sebenarnya (autenthics assessment); Assessment adalah proses

pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar

mahasiswa. Gambaran perkembangan belajar mahasiswa perlu diketahui oleh dosen agar

dapat memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar.

C. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar merupakan segala bentuk kegiatan belajar siswa yang saling berinteraksi

sehingga terjadi perubahan dan pertumbuhan prilaku belajar fan diharapkan dapat

mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Menurut Sardiman A.M. (1997:99) aktivitas

belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental, dalam kegiatan belajar kedua

aktivitas harus selalu terkait. Kemudian Abu Ahmadi (1991:125) mengemukakan

beberapa contoh aktivitas belajar dalam beberapa situasi sebagai berikut: (1)

mendengarkan, (2) memandang, (3) meraba, (4) membuat dan mencicipi/mencecap, (5)

membaca, (6) membuat ikhtisar atau ringkasan dan menggaris bawahi, (7) mengamati

tabel-tabel, diagram-diagram dan bagan-bagan, (8) menyusun paper atau kertas kerja, (9)

mengingat, (10) berfikir, (11) latihan atau praktik. Untuk itu siswa dituntut melakukan

aktivitas belajar secara aktif di sekolahdan di rumah baik secara individu maupun kerja

kelompok. Hal ini bertujuan untuk dapat memahami beberapa pengetahuan yang di

ajarkan guru.

Page 8: PROPOSAL PENELITIAN DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG

8

Bentuk-bentuk aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan media gambar

animasi meliputi: Aktivitas On Task (siswa yang aktif mengikuti pelajaran) dan Aktifitas

Off Task (siswa yang tidak aktif mengikuti pelajaran). Aktivitas yang tidak relevan

dengan pembelajaran (Off Task) akan lebih mudah diamati dibandingkan dengan aktivitas

yang relevan dengan pembelajaran (On Task). Siswa dikatakan aktif belajar (On Task)

jika dalam belajarnya siswa sedikit melakukan aktivitas yang tidak relevan dengan

pembelajaran (Off Task). Dengan melakukan banyak aktifitas yang sesuai dengan

pembelajaran maka siswa mampu memahami, mengingat dan mengaplikasi materi yang

telah diajarkan.

a. Aktivitas On Task

Data aktivitas mahasiswa secara daring diperoleh dari lembar observasi yang

berisi tujuh aktivitas On Task, yaitu berbicara yang relevan dengan materi atau

topik, memperhatikan penjelasan materi atau topik, mencatat materi atau topik,

mengerjakan tugas yang diberikan atau yang sesuai dengan topik, mengajukan

pertanyaan yang sesuai dengan topik yang sedang dibahas, mengemukakan

tentang topik tertentu, inovatif dan kreatif menggunakan media atau alat bantu

yang lain yang mendukung kegiatan pembelajaran.

b. Aktivitas Off Task

Data aktivitas mahasiswa diperoleh dari lembar observasi yang berisi tujuh

aktivitas Off Task, yaitu berbicara yang tidak relevan dengan tugas yang

diberikan, berkunjung kekelompok lain, mengerjakan tugas lain, menggangu

interaksi siswa lain, mencoba menarik perhatian,

Interaksi anatara dosen dan mahasiswa dalam proses belajar dan mengajar secara

daring dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan

minat dan aktivitas mahasiswa, membantu menyamakan presepsi dan konsep

sehingga mahasiswa dapat memahami materi yang selanjutnya berpengaruh terhadap

tercapainya tujuan pembelajaran.

Page 9: PROPOSAL PENELITIAN DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG

9

D. Pembelajaran Daring (On Line)

Pembelajaran Online ( E-Learning); adalah pembelajaran jarak jauh atau distance

learning. Terdapat berbagai istilah untuk mengemukakan gagasan mengenai

pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan internet, yaitu Online learning, e-

learning, internet-enabled learning, virtual learning, virtual classroom atau web based

learning (Sihaan, 2003). Istilah E-Learning mengandung pengertian yang sangat luas,

sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi E-Learning dari berbagai sudut

pandang. Menurut Kumar (2002) yang dikutip oleh Rusman, E-Learning adalah

pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, Internet) untuk

menyampaikan isi pembelajaran, interaksi atau bimbingan. Sedangkan menurut Khan

(2005) yang dikutip dalam I Kadek Suartama bahwa E-Learning menunjuk pada

pengiriman materi pembelajaran kepada siapapun, dimanapun, dan kapanpun dengan

menggunakan berbagai teknologi dalam lingkungan pembelajaranyang terbuka, fleksibel

dan terdistribusi. Lebih jauh, istilah pembelajaran terbuka dan fleksibel merujuk pada

kebebasan peserta didik dalam hal mendefinisikan waktu, tempat, kecepatan, isi materi,

gaya belajar, jenis evaluasi, belajar kolaborasi atau mandiri.

Dari puluhan bahkan ratusan definisi yang muncul dapat kita simpulkan bahwa sistem

atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar

mengajar disebut sebagai E-Learning.Beragam istilah dan batasan telah dikemukakan

oleh para ahli dan pakar pendidikan. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Online atau

E-Learning adalah suatu proses pembelajaran dengan menggunakan seperangkat alat-alat

elektronik sebagai sumber dan media penunjang pembelajaran agar terlaksananya proses

belajar mengajar yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Menurut Rashty (1999) yang

dikutip oleh Dewi Salma Prawiradilaga terdapat beberapa metode E-Learning sebagai

berikut.:

1.Model Adjunct.

Model ini dapat dikatakan sebagai proses pembelajaran yang tradisional. Artinya

pembelajaran tradisional yang ditunjang dengan sistem penyampaian secara Onlines

ebagai pengayaan keberadaan sistem penyampaian secara Online merupakan suatu

tambahan.

Page 10: PROPOSAL PENELITIAN DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG

10

2.Model Mixed/Blend.

Model Blended menempatkan sistem penyampaian secara Online sebagai bahan yang

tidak terpisahkan dari proses pembelajaran secara keseluruhan. Artinya baik proses tatap

muka maupun pembelajaran secara Online merupakan satu kesatuan yang utuh.

3.Model Online penuh (fully Online).

Dalam model ini semua interaksi pembelajaran dan penyampaian bahan belajar terjadi

secara Online. Lebih khusus lagi Rosenberg (2001) mendefinisikan pembelajaran Online

sebagai pemanfaatan teknologi Internet untuk mendistribusikan materi pembelajaran,

sehingga siswa dapat mengakses dari manasaja. Kaitanantara berbagai istilah yang

berkaitan dengan pembelajaran Online dan pembelajaran jarak jauh.

Hardjito (2002) mengungkapkan bahwa internet dapat digunakan dalam setting

pembelajaran karena mempunyai karateristik yang khas, yaitu. 1).Sebagai media

interpersonal dan juga sebagai media massa yang memungkinkan terjadinya komunikasi

one-to-one maupun one-to-many. 2.) Memiliki sifat interaktif 3).Memungkinkan

terjadinya komunikasi secara sinkron maupun komunikasi tertunda, sehingga

memungkinkan terselenggaranya ketiga jenis komunikasi yang merupakan syarat

terselenggaranya suatu proses pembelajaran.

Boettcher (Hardjito, 2002) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran yang meliputi

pengajaran, diskusi, membaca, penugasan, presentasi dan evaluasi secara umum

keterlaksanaanya tergantung dari satu atau lebih dari tiga metode dasar komunikasi yaitu.

1). Komunikasi guru dengan siswa 2). Komunikasi antara siswa dengan sumber belajar 3)

.Komunikasi diantara siswa Jika ketiga aspek tersebut dapat diselenggarakan dengan

komposisi yang serasi, maka diharapkan akan terjadi proses pembelajaran yang optimal.

Keberhasilan pencapaian tujuan dari pembelajaran sangat ditentukan oleh keseimbangan

antara ketiga komunikasi tersebut (Hardjito, 2002).

Page 11: PROPOSAL PENELITIAN DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG

11

D.Roadmap Penelitian

2020

Analisis situasi pembelajaran daring

2021

Implementasi pembelajaran CTL 2022

2020

Penerapan dapat meningkatkan Hasil

Belajar

Page 12: PROPOSAL PENELITIAN DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG

12

BAB III METODE

PENELITIAN

3.1. Bagan Alur Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian untuk kebutuhan mahasiswa terhadap media

pembelajaran ekonomi.Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian deskriptif

verifikatif dengan metode penelitian expost facto dan survey. Populasi yang digunakan

adalah mahasiswa FKIP Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung, sedangkan teknik

samplingyang digunakan adalahProbabilitySampling,

denganmenggunakanRandomSampling.

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah teknik observasi, dokumentasi,

interview(wawancara), dan angket (kuesioner).

a. Observasi, teknik ini dilakukan untuk mengamati keadaanyangadadilapangan

padasaat mengadakan penelitian pendahuluanyaitu untukmengamati proses

pembelajaran di dalam kelas, melihat fasilitas dan mengamati lingkungan kuliah.

b. Dokumentasi digunakan untukmengumpulkan datayangsudah tersedia dalam

catatan dokumen.Dalampenelitian sosial, fungsidatayangberasal dari dokumentasi

lebih banyak digunakan sebagai datapendukungdan pelengkap bagi data

primeryangdiperoleh melaluiobservasi danwawancara.

c. Wawancara digunakan untuk mendapatkan data berupa data pada studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahanyangharus diteliti, mengetahui

kebutuhan mahasiswa dan untuk mengetahui permasalahan secara mendalam

d. Angket digunakan dilakukan dengan memberikan pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada sampel untuk mendapatkan informasi mengenai kebutuhan

mahasiswa terhadap karakteristik media yang dibutuhkan dalam belajar ekonomI.

3.2. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena subjek tidak

dikelompokkan secara acak, tetapi hasil diterima apa adanya. Seperti halnya penelitian

eksperimen pada umumnya, pelaksanaan kuasi eksperimen pun membandingkan dua

Page 13: PROPOSAL PENELITIAN DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG

13

kelas (eksperimen-kontrol) dan dengan menggunakan pretest-postest sebagai desain

penelitiannya. Disain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah disain

kelompok control pretes-postes, karena melibatkan dua kelompok siswa yaitu kelompok

kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Disain kelompok kontrol pretes-postes

menurut Ruseffendi (2005:50) adalah sebagai berikut:

Kelas Eksperimen A: O x O

Kelas Kontrol A: O O

Keterangan :

A : Pemilihan sampel secara acak kelas

O : Observasi pretes / postes

X : Perlakuan dengan pembelajaran pendekatan Authentic learning.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan ekonomi universitas

lampung. Sedangkan Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas yang dipilih secara

simple random sampling dua kelas tersebut adalah sebagai kelas eksperimen yang

mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan authentic learning, dan

siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional dengan metode ekspositori sebagai

kelas kontrol.

Page 14: PROPOSAL PENELITIAN DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG

14

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1. Rencana Anggaran Biaya

No.

Komponen Biaya Biaya yang diusulkan

(Rp)

1. Pengadaan alat dan bahan Rp6,500,000 2. Travel Expenditure Rp4.000.000 3. ATK/BHP Rp3.500.000 4. Laporan/Diseminasi/Publikasi Rp6.000.000 Jumlah 20.000.000

4.2. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi

IPS FKIP Unila semester genap 2020/2021 yang berjumlah sebanyak 83 orang yang

terdiri atas dua kelas yaitu kelas mahasiswa kelas A dan kelas B.

No

Jenis Kegiatan

Bulan

Juni

Juli Agustus Septemb

er

Oktobe

r

1. Penyusunan rencana pembelajaran, meliputi

perangkat pembelajaran,

bahan ajar, media dan rencana evaluasi

2. Pelaksanaan Pembelajaran, observasi pembelajara serta revisi proses pembelajaran

sesuai dengan kebutuhan

perkembangan pembelajaran secara daring

3. Penulisan Laporan

4. Seminar dan Perbaikan Laporan

Page 15: PROPOSAL PENELITIAN DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG

15

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineke Cipt

Dalyono. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta: Jakarta. 226

hlm.

Djamarah & Zain. (2006). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

David Rashty. (1999). E-learning process models. Diakses pada tanggal 25 oktober

2020Darihttp://addwise.com/articles/elearning_process_models.pdf

Gagne, R. M. 2000. Kondisi Belajar dan Teori Pembelajaran. Terjemahan

Munandir. Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi.

Illeris. 2000. Macam-Macam Teori Belajar.http://belajarpsikologi.com/ macam-

macam- teori-belajar.

Isman. (2016). Pembelajaran Moda Dalam Jaringan(MODA DARING).ISBN:

978-602-361-045-7

Koran, Jaya Kumar C.(2002).Aplikasi E-Learning dalam Pengajaran dan

pembelajaran di Sekolah Malasyia.

Khan, B. (2005). Managing E-Learning: Design, Delivery, Implementation and

Evaluation. Hershey: Information Science Publishing.

Michael Molinda, 2005, Instrucsional Technology and Media for Learning

New Jersey Colombus, Ohio

Rosenberg, M. J. (2001). E-learning: Strategies for delivering knowledge in the

digital age. New York: McGraw-Hill.

Rusman. (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Jakarta: PT.

Bumi Aksara.

Sugiyanto. 2009. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia

Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta.

Sudaryono, dkk. 2013. Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan.

Yogyakarta : Graha Ilmu.