60
1 PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI PROGRAM STRATA SATU (S1) ILMU GIZI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) DATOKARAMA PALU 2019

PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

1

PROPOSAL

PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

PROGRAM STRATA SATU (S1)

ILMU GIZI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

DATOKARAMA PALU

2019

Page 2: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

2

Pengajuan Pembukaan Program Studi

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

B. Visi, Misi dan Tujuan Program Studi

II. Studi Kelayakan

A. Kondisi Obyektif prodi yang sudah dilaksanakan

B. Need Assessmen

C. Analisis Job Market

D. Analisis Market Share

III. Proyeksi Program Studi

A. Kurikulum

B. Sumber Daya Manusia

C. Sarana dan Prasarana

D. Proyeksi Pendanaan

E. Proyeksi Kerja Sama

IV. Penutup

V. Lampiran-Lampiran

Lampiran 1. Akte Notaris Pendirian BP-PTAI

Lampiran 2. Statuta/AD-ART lembaga

Lampiran 3. Sertifikasi Kepemilikan Tanah

Lampiran 4. SK/Sertifikasi akreditasi program studi yang ada

Lampiran 5. Ijazah Dosen dan tenaga kependidikan

Lampiran 6. SK Pengangkatan Dosen

Lampiran 7. Biodata Dosen dan tenaga kependidikan

Lampiran 8. Surat Pernyataan dosen mengenai kesediaan Mengajar

Lampiran 9. Koleksi Perpustakaan yang relevan

Lampiran 10. Referensi Bank atau rekening lembaga pengusul

Page 3: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

3

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah gizi merupakan hal yang sangat kompleks dan penting untuk

segera diatasi. Terutama karena Indonesia merupakan salah satu negara yang

mempunyai permasalahan gizi paling lengkap. Beberapa penelitian menyebutkan

bahwa masalah gizi di Indonesia cenderung terus meningkat, tidak sebanding

dengan beberapa negara ASEAN lainnya seperti Malaysia, Singapura, dan

Thailand. Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,

perkembangan masalah gizi di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga,

pertama, masalah gizi yang sudah terkendali yaitu: kekurangan vitamin A, GAKI

(gangguan akibat kekurangan Iodium) dan Anemia. Kedua, masalah yang belum

dapat terselesaikan (un-finished) yaitu gizi kurang dan stunting. Dan ketiga,

masalah gizi yang sudah meningkat dan mengancam kesehatan masyarakat

(emerging) seperti obesitas. Berdasarkan laporan gizi global atau Global Nutrition

Report di tahun 2018, Indonesia termasuk ke dalam 17 negara yang memiliki 3

permasalahan gizi sekaligus, yaitu stunting (pendek), wasting (kurus), dan

overweight atau gizi lebih (obesitas).

Permasalahan gizi masih menjadi tantangan utama di Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki masalah gizi kompleks

terutama di Kawasan Timur Indonesia (Kementerian Kesehatan RI 2013).

Dampak permasalahan gizi sangat luas seperti kesakitan, kecacatan dan

kematian yang berpengaruh pada sumber daya manusia (SDM) dan

produktivitas. Implikasi semakin kompleksnya masalah kesehatan terkait pangan

Page 4: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

4

dan gizi mendorong berkembangnya Ilmu Gizi termasuk pada bidang akademis

dan profesi.

Permasalahan gizi di Indonesia tidak sebanding dengan keberadaan

tenaga Ahli gizi. Berdasarkan UU No. 36 Tahun 2014 menyebut bahwa Tenaga

Gizi adalah ahli di bidang nutrisionis dan dietisien. Tenaga kesehatan jenis ini

bisa menangani pengaturan standar gizi untuk individu, masyarakat umum,

ataupun pasien rumah sakit. Menurut standar yang diatur dalam Permenkes,

seluruh Puskesmas Indonesia membutuhkan 13.279 Tenaga Gizi. Tapi SDM riil

berdasarkan “Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia” yang dikeluarkan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2017 jumlah tenaga

kesehatan gizi seluruh Indonesia adalah 10.697, tahun 2018 tenaga kesehatan

gizi 10.721 sehingga Indonesia masih defisit Tenaga Gizi sebesar 2.558 orang.

Indonesia juga membutuhkan 14.000 Tenaga Gizi untuk klinik. Namun sampai

sekarang jumlah SDM riilnya belum diketahui.

Untuk konteks Sulawesi Tengah berdasarkan jumlah ideal ahli gizi per

100.0000 penduduk, maka idealnya jumlah ahli gizi di Provinsi Sulawesi

Tengah adalah 22:100.000 penduduk yaitu 614 orang, sedangkan kondisi saat ini

tahun 2017 tenaga gizi di Sulawesi Tengah masih sebanyak 331 dan pada tahun

2018 tenaga gizi menurun menjadi 309 orang dan mayoritas ahli madya gizi

(strata D3). Dengan demikian, masih diperlukan sekitar 305 orang ahli gizi lagi di

Sulawesi Tengah. Jumlah perhitungan ahli gizi tersebut belum termasuk

kebutuhan pusat pelayanan gizi dan makanan swasta lainnya seperti klinik

kecantikan, pusat kebugaran, Lembaga Pendidikan, Lembaga Penelitian,

Page 5: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

5

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bidang gizi kesehatan, media massa

maupun industri makanan dan minuman yang pada tahun-tahun terakhir ini

mengalami perkembangan pesat seiring dengan semakin meningkatnya

kesadaran masyarakat akan gizi dan kesehatan. Selain itu, tidak meratanya

sebaran tenaga kesehatan khususnya ahli gizi di Indonesia juga perlu diperhatikan.

Berdasarkan Survei Sumber Daya Manusia Kesehatan tahun 2017, disimpulkan

bahwa sebaran tenaga kesehatan tidak merata di Puskesmas seluruh Indonesia.

Terdapat 2.898 Puskesmas (30,2%) yang tidak memiliki tenaga ahli gizi.

Berdasarkan data dan fakta di atas, maka Universitas Islam Negeri (UIN)

Datokarama Palu sebagai salah satu lembaga perguruan tinggi negeri di Sulawesi

Tengah terpanggil dan berkeinginan kuat untuk membuka Program Studi Strata

Satu (S1) Gizi untuk untuk memenuhi kebutuhan akan ahli gizi berkualitas tinggi

yang diharapkan dapat berkontribusi untuk memecahkan masalah terkait gizi dan

kesehatan untuk mencapai target Millennium Development Goals (MDGs).

Hadirnya program studi S1 Ilmu Gizi menjanjikan harapan yang besar

bagi peningkatan peran tenaga ahli gizi yang berkualitas. Selain itu, dengan

hadirnya Program Studi S1 Ilmu Gizi secara institusional, minimal memberikan

ruang gerak, arah, kebijakan serta strategi dalam kerangka menyiapkan

kompetensi lulusan bidang Ilmu Gizi dan tenaga gizi yang berkualitas agar

menjadi ahli dalam bidang tersebut, dan profesional secara akademik, serta

memiliki sejumlah pengetahuan terkait perkembangan dan masalah-masalah gizi

kontemporer yang menjadi modal dasar untuk menjadi tenaga ahli gizi yang layak

dan kompeten.

Page 6: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

6

Penyelenggaraan program S1 Ilmu Gizi memberikan harapan yang besar

bagi output tenaga ahli gizi di masa depan. Ilmu Gizi adalah ilmu yang

mendalami persoalan hubungan antara makanan yang diasup dengan kesehatan.

Secara lebih spesifik, program studi ini mempelajari keterkaitan gizi dengan

kesehatan, pertumbuhan manusia, dan produktivitasnya, hubungan gizi dengan

sektor pertanian, ekonomi dan sosial budaya, serta kualitas manusia. Di sini akan

dipelajari zat gizi apa saja yang dibutuhkan oleh tubuh dan berapa takaran

idealnya.

Saat ini gizi menjadi salah satu aspek paling berperan dalam pembentukan

kualitas manusia. Di Indonesia, gizi yang bermutu sayangnya belum bisa

dikonsumsi oleh seluruh masyarakat dari sabang sampai merauke. Sampai saat ini

pun pemerintah masih senantiasa mengusahakan perbaikan gizi di setiap daerah,

sehingga ketersediaan tenaga ahli gizi yang berkualitas sangat dibutuhkan.

Apabila kita ingin berperan dalam upaya perbaikan gizi dengan menjadi seorang

ahli gizi, maka keberadaan program studi S1 Ilmu Gizi bisa menjadi pilihan yang

tepat.

Desain kurikulum prodi Ilmu Gizi dirumuskan berdasarkan Kerangka

Kurikulum Nasional Indonesia (KKNI) yang disesuaikan dengan visi dan misi

Kementerian Agama dan UIN Datokarama Palu yang lulusannya diharapkan

memiliki kompetensi yang terdiri atas 5 aspek, yaitu: 1) Lingkup kerja

berdasarkan pengetahuan yang dikuasai; 2) Kemampuan di bidang kerja; 3)

Kemampuan manajerial; 4) Kemampuan dalam bidang integrasi keilmuan yang

Page 7: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

7

bernuansa kearifal lokal; dan 5) Kemampuan dalam pengabdian masyarakat yang

berwawasan Islam Moderat.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka pendirian Program Studi Strata Satu

(S1) Ilmu Gizi UIN Datokarama Palu sangatlah penting dan strategis, karena

melalui Program Studi S1 Ilmu Gizi dijadikan awal dan kesempatan bagi

penyiapan tenaga ahli gizi yang berkualitas dan profesional di bidangnya serta

dapat melahirkan lulusan dengan SDM yang baik pada tingkatan lokal dan

nasional. Penyiapan SDM lulusan S1 Ilmu Gizi diharapkan akan memberikan

kontribusi positif bagi percepatan pembangunan nasional khususnya di Sulawesi

Tengah.

B. Visi, Misi, dan Tujuan Program Studi

Visi Program Studi S1 Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN

Datokarama Palu adalah “Menjadi program studi yang bermutu dan berdaya saing

yang berbasis pada integrasi Ilmu Gizi dan spiritualitas yang bernuansa kearifan

lokal serta berwawasan Islam Moderat pada tahun 2035”.

Visi program studi S1 Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN

Datokarama Palu diterjemahkan sebagai Misi yang harus dikerjakan dan

diwujudkan dalam kebijakan-kebijakan dan keputusan strategis, sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran Ilmu Gizi yang bermutu dan

berdaya saing, mampu mengintegrasikan Ilmu Gizi dan spiritualitas yang

bernuansa kearifan lokal serta berwawasan Islam Moderat.

Page 8: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

8

2. Menyelenggarakan penelitian dalam bidang Ilmu Gizi yang bermutu dan

berdaya saing, mampu mengintegrasikan Ilmu Gizi dan spiritualitas yang

bernuansa kearifan lokal serta berwawasan Islam Moderat.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang Ilmu Gizi

yang bermutu dan berdaya saing, mampu mengintegrasikan Ilmu Gizi dan

spiritualitas yang bernuansa kearifan lokal serta berwawasan Islam Moderat.

4. Menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga pemerintah maupun swasta

dalam pengembangan bidang Ilmu Gizi.

Tujuan program studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN

Datokarama Palu adalah melahirkan calon sarjana Ilmu Gizi sarjana yang bermutu

dan berdaya saing, mampu mengintegrasikan Ilmu Gizi dan spritualitas dan

menjunjung kearifan lokal dalam pengembangan keilmuan dan pengabdian

kepada masyarakat, serta berwawasan Islam moderat. Tujuan program studi Ilmu

Gizi ini terbagi dalam 5 dimensi, yaitu: dimensi pengetahuan dan pemahaman,

dimensi praktik (kerja), dimensi manajerial, dimensi integrasi keilmuan bernuansa

kearifan lokal, dan dimensi pengabdian kepada masyarakat yang wawasan Islam

moderat. Masing-masing dimensi ini dijabarkan ke dalam indikator sebagai

berikut:

a. Dimensi Pengetahuan dan Pemahaman

Pengetahuan dan pemahaman yang mumpuni terhadap Ilmu Gizi akan

melahirkan kompetensi sebagai berikut:

1. Menerapkan teori Ilmu Gizi dan karakteristik tumbuh kembang manusia

untuk menentukan kebutuhan dan tingkat kecukupan gizi.

Page 9: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

9

2. Membuat menu berdasarkan kebutuhan gizi pada berbagai tahapan tumbuh

kembang manusia, kondisi fisiologis dan patofisiologis khusus serta analisis

biaya menu.

3. Melakukan teknik pengolahan dan penyajian makanan serta menerapkan

teori manajemen makanan.

4. Menerapkan teori struktur anatomi dan proses fisiologi sistem tubuh

manusia untuk mendukung status gizi dan kesehatan yang baik secara umum

serta selama hamil dan menyusui.

5. Menggambarkan determinan dan mekanisme terjadinya penyakit, dampak

zat gizi terhadap kesehatan, sistem kekebalan tubuh dan reproduksi, sistem

endokrin, kondisi metabolik dan penyakit terkait gizi kurang dan lebih,

infeksi dan penyakit degeneratif.

6. Membuat perencanaan program pangan dan gizi yang komprehensif pada

tingkat regional, termasuk analisis situasi berdasarkan kondisi sosio-

demografi dan sumberdaya ekologi, analisis determinan dan prioritas

masalah, analisis kebutuhan dan sasaran, dan formulasi rencana strategis

untuk mencapai ketahanan pangan dan gizi serta melakukan evaluasi cost-

effectiveness.

7. Menerapkan prinsip dasar dan metode statistik, antropologi sosial, ekonomi,

manajemen, dan humaniora dalam bidang gizi.

b. Dimensi Praktik (kerja)

1. Menganalisis kandungan gizi dan kualitas makanan.

Page 10: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

10

2. Melakukan penilaian status gizi (antropometri, biokimia, klinis, diet) pada

tingkat individu, kelompok, dan masyarakat.

3. Mengelola, menganalisis, dan menginterpretasikan data pangan dan gizi

4. Melakukan promosi gizi untuk memperbaiki perilaku agar dapat

meningkatkan status gizi dan kesehatan.

5. Membuat produk makanan baru berkualitas sebagai alternatif untuk

meningkatkan kebugaran dan produktivitas, pencegahan penyakit, dan

memecahkan masalah gizi dan kesehatan.

6. Mengelola (merencanakan, mengimplementasikan, memonitor, dan

mengevaluasi) diet/jasa makanan untuk memenuhi kebutuhan makanan

yang aman, bergizi, dan ekonomis, berdasarkan kesukaan dan kebutuhan

gizi individu, kelompok, dan masyarakat.

7. Menyelenggarakan program perbaikan pangan dan gizi melalui manajemen

sumberdaya, lingkungan, teknologi informasi-komunikasi secara

profesional.

8. Melakukan penelitian dalam bidang gizi terkait pangan dan kesehatan.

c. Dimensi Manajerial

1. Berkomunikasi secara formal baik verbal maupun tertulis, untuk membahas

masalah teknis dan nonteknis melalui pendekatan individu dan masyarakat.

2. Memimpin dan bekerja sama dalam tim dengan aneka ragam latar belakang

pada lingkup kerja (praktik).

3. Melakukan manajemen waktu yang efektif dan memformulasikan strategi

implementasi kerja yang optimal dalam lingkup kerja (praktik).

Page 11: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

11

4. Mengimplementasikan cara berpikir kritis dalam memecahkan masalah dan

beradaptasi dengan situasi terkini dalam lingkup kerja (praktik).

5. Mengembangkan komitmen dan integritas profesional serta etika profesi

dalam bidang gizi.

6. Mengidentifikasi kesempatan berwirausaha dan menciptakan kesempatan

kerja dalam bidang pangan dan gizi.

d. Dimensi Integrasi Keilmuan bernuansa Kearifan Lokal

Dalam bidang integrasi keilmuan bernuansa kearifan lokal yaitu, antara

ilmu kesehatan khususnya gizi dan ilmu agama atau kajian keislaman tidaklah

dibatasi oleh tembok/ dinding tebal yang tidak memungkinkan untuk

berkomunikasi, tersekat atau terpisah sedemikian ketat dan rigidnya, melainkan

saling menembus, saling merembes dan antar berbagai disiplin tersebut saling

membuka diri untuk berkomunikasi dan saling menerima masukan dari disiplin di

luar bidangnya terutama dalam mengakaji permasalahan-permasalahan gizi yang

terjadi di wilayah lokal Sulawesi Tengah. Adapun wujud integrasi keilmuan yang

bernuansa kearifan lokal diterjemahkan dalam beberapa indikator berikut:

1. Mampu menguasai Bahasa Arab sebagai bahasa pengantar untuk memahami

referensi dan rujukan ilmu-ilmu keislaman.

2. Mendesain kurikulum Program Studi S1 Ilmu Gizi yang bersifat integratif

dengan menghadirkan mata kuliah seperti Studi Qur’an dan Hadits tentang

ilmu kesehatan dan Fiqih Kesehatan.

3. Melakukan Kajian-kajian kelimuan secara rutin yang bersifat integratif antara

Ilmu Gizi dan keilmuan Islam dengan mempertimbangkan budaya-budaya

Page 12: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

12

lokal yang bercorak klarifikatif, komplementatif, afirmatif, korektif, verifikatif

maupun transformatif terutama dalam mengakaji permasalahan-permasalahan

gizi yang terjadi di wilayah Sulawesi Tengah.

4. Melakukan kajian dan penelitian terhadap isu-isu mutakhir persoalan gizi

khususnya yang terjadi di wilayah Sulawesi Tengah.

e. Dimensi Pengabdian Masyarakat Berwawasan Islam Moderat

Dimensi pengabdian masyarakat menekankan pada performance yang

berwawasan Islam moderat yaitu seorang yang memiliki cara pandang yang

bersifat seimbang (tawasuth) atau memiliki sikap pertengahan dan tidak

ekstrim dalam menyikapi berbagai masalah. Beberapa indikator dari dimensi

ini terdiri atas:

1. Memahami dan menjalankan ajaran Islam secara menyeluruh, seimbang

dan mendalam.

2. Memiliki sikap pertengahan, seimbang dan yang menjadikan kehadiran

Islam sebagai agama rahmatan lil alamin. Yaitu agama yang menekankan

pada pengenalan Islam secara damai, ramah dan selamat.

3. Bersifat inklusif yaitu sikap yang memandang positif terhadap perbedaan

yang ada di masyarakat.

4. Memiliki sikap yang sangat toleran terhadap perbedaan pandangan dan

keyakinan (internal dan eksternal).

5. Mau berdialog dengan orang lain dengan cara yang baik.

6. Mengembangkan ajaran Islam yang bernuansa kearifan lokal (akulturasi

budaya).

Page 13: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

13

7. Memiliki pandangan politik yang tidak ekstrem kiri atau kanan atau

memiliki sikap pertengahan dalam pandangan-pandangan politiknya.

8. Memiliki solidaritas beragama yang kuat.

9. Jujur dan bertanggungjawab dalam menjalankan pekerjaan dan profesi.

10. Memiliki disiplin dan etos kerja yang tinggi.

II. STUDI KELAYAKAN

A. Kondisi Obyektif Prodi Yang Sudah Dilaksanakan

UIN Datokarama Palu sebagai pelaksana akademik mempunyai tugas

menghasilkan lulusan yang bermutu dan berdaya saing tinggi termasuk dalam

bidang ilmu kesehatan dan gizi yang bernafaskan Islam. UIN Datokarama Palu

dalam perannya sebagai penyelenggara pendidikan tinggi yang bernuansa Islami,

terutama untuk merespons perkembangan masyarakat global. Program studi, telah

berupaya melakukan inovasi dalam proses perkuliahan. UIN Datokarama Palu

saat ini terdiri dari 4 fakultas penyelenggara pendidikan S1 yakni Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Fakultas

Syariah, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan memiliki 23 Jurusan/

Program Studi yang tersebar pada keempat fakultas tersebut.

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) menaungi 9 Jurusan/

Program Studi yang terdiri dari Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan

Bahasa Arab (PBA), Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyyah (PGMI), Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD),

Tadris Bahasa Inggris (TBI), Tadris IPS (TIPS), Tadris IPA (TIPA) dan Tadris

Page 14: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

14

Matematika (TMAT). Fakultas Usluhuddin Adab dan Dakwah (FUAD) terdiri

dari 8 Jurusan/ Program Studi yakni Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT),

Jurusan Aqidah dan Filsafat (AFI), Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam

(BKI), Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam (PMI), Sejarah Peradaban Islam (SPI), Ilmu Perpustakaan (IPI),

dan Pemikiran Politik Islam (PPI). Fakultas Syariah terdiri dari 4 Jurusan/

Program Studi yang meliputi Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI), Jurusan

Hukum Ekonomi Syariah (HES), Jurusan Hukum Tata Negara Islam (HTNI),

serta Perbandingan Mazhab (PM). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI)

terdiri dari 2 Jurusan/ Program Studi yaitu Perbankan Syariah dan Ekonomi

Syariah.

Sejak beralih status menjadi institut, UIN Datokarama Palu terus diminati

oleh calon mahasiswa dari berbagai provinsi. Jumlah peminatnya pun juga

semakin meningkat siginfikan. Adapun gambaran jumlah mahasiswa UIN

Datokarama Palu lima tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 1

Penerimaan Mahasiswa Baru UIN Datokarama Palu Tahun 2014-2018

No. Tahun Mahasiswa Baru

Ket. Pendaftar Diterima Pertumbuhan

1 2014 953 796 9,4% IAIN

DATOKARAMA 2 2015 1585 1000 20% IAIN

3 2016 1793 1235 19% IAIN

4 2017 2237 1550 20% IAIN

5 2018 3035 1980 22% IAIN

Page 15: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

15

1. Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman terhadap Program

Studi yang telah dilaksanakan

Untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman program studi

secara komperhensif diperlukan kejujuran, kejelian serta ketajaman analisis dalam

mencermati lima komponen utama yang dijadikan indikator kelayakan program

(five thershold indicators). Kelima indikator kelayakan tersebut adalah sumber

daya manusia, pengelolaan program, infrastruktur, sistem informasi dan

pembiayaan program.

Kelima unsur tersebut secara obyektif harus dinilai melalui analisis SWOT

yang bertumpu pada sejauh mana relevansi program, iklim akademik, komitmen

institusi, keberlangsungan program dan efesiensi pelaksanaan program dalam

merealisasikan visi dan misi program.

2. Kekuatan

a. Dosen UIN Datokarama Palu terdiri atas 257 Dosen Tetap yang meliputi 178

Dosen PNS dan 79 Dosen Tetap Non PNS. Jumlah dosen yang berpendidikan

S3 atau bergelar Doktor berjumlah 41 orang atau sekitar 15,95%. Jumlah dosen

yang mempunyai jabatan fungsional Lektor Kepala dan Guru Besar berjumlah

83 orang atau 32,29%. Seluruh dosen telah familiar dengan teknologi

informasi. Untuk meningkatkan kinerja pendidikan dan pengajaran, para dosen

aktif melakukan kegiatan publikasi dan penelitian, serta aktif melakukan

kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu juga lembaga telah

menyediakan akses internet LAN dan nirkabel (Wifi) sehingga bisa mengakses

informasi dan melakukan kegiatan komunikasi di area kampus.

Page 16: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

16

b. Tenaga pendukung (pegawai) terdiri dari pegawai PNS, pegawai wiyata bhakti,

dan pegawai kontrak. Setiap karyawan memiliki kompetensi sesuai dengan

pekerjaan yang akan dilakukan dan ditempatkan diberbagai unit seperti unit

pusat penjamin mutu pendidikan, unit akademik dan kemahasiswaan, jurusan,

perpustakaan, kepegawaian, keuangan, Unit Pengembangan Bahasa, ICT, Pusat

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), dan lain-lainnya. Setiap

pegawai harus memiliki kesiapan untuk menjalankan tugas-tugas baru untuk

meningkatkan kompetensinya.

c. Prodi-Prodi di UIN Datokarama Palu juga memiliki kekuatan dalam bidang

pendanaan Program. Meskipun sumber dana utama masih bersumber DIPA,

DIPA-R, dan DIPA-PNBP, akan tetapi karena dalam menetapkan anggaran

sudah dikalkulasi secara cermat dan juga didukung oleh sistem efisiensi

penggunaan keuangan, maka pengelola tidak menemukan kendala yang berarti

dalam hal pendanaan. Bahkan, pengelola optimis bahwa Prodi-prodi di UIN

Datokarama Palu dapat meningkatkan kesejahteraan dosen dan pengelola di

kemudian hari. Hal ini dibuktikan dengan indikator adanya kegiatan tambahan

dalam bentuk proyek maupun kerjasama dengan berbagai lembaga maupun

instansi yang dapat menghasilkan tambahan sumber dana.

d. Dari segi input program, Program Studi di UIN Datokarama Palu cukup

optimis. Indikator yang dapat digunakan sebagai pertimbangan banyaknya

peminat program studi ini adalah jumlah pendaftar dalam kurun waktu lima

tahun terakhir ini selalu mengalami peningkatan. Tentu dapat diprediksikan

Page 17: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

17

bahwa jumlah pendaftar pada tahun-tahun mendatang akan terus meningkat

secara signifikan.

e. Perkembangan dan berbagai problematika yang terjadi dalam dunia

kesesehatan khususnya mengenai gizi buruk dan lainnya, serta meningkatnya

kebutuhan dunia kerja terhadap SDM yang memiliki kompetensi di bidang

tersebut setiap tahunnya.

f. Dalam konteks UIN Datokarama Palu, kebijakan Pemerintah tersebut

merupakan daya dukung untuk membuka Program studi baru yaitu Program

Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu. Dari

segi sumber daya yang diharapkan dapat membantu meningkatkan mutu

tenaga ahli gizi yang berkualitas di Indonesia, sampai saat ini UIN

Datokarama Palu telah memiliki 6 orang dosen tetap bidang Ilmu Gizi yang

dapat memberikan pelayanan optimal bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi.

g. Dari segi geografis, letak UIN Datokarama Palu di mana Program studi Ilmu

Gizi akan dibuka sangat strategis karena berada di kota Palu, ibu kota provinsi

Sulawesi Tengah, dan sangat mudah dijangkau oleh kendaraan umum. Selain

itu, pembukaan Program studi Ilmu Gizi UIN Datokarama Palu mendapat

dukungan dari pimpinan, civitas akademika dan masyarakat Sulawesi Tengah

pada umumnya.

3. Kelemahan

Mahasiswa UIN Datokarama Palu kebanyakan berasal dari daerah-daerah

yang ada di Sulawesi Tengah, hampir 90% latar belakang sosial ekonomi orang

tua mahasiswa adalah golongan menengah ke bawah, sebagai Perguruan Tinggi

Page 18: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

18

Negeri, operasionalisasi semua kegiatan sangat tergantung pada pemerintah.

Namun kelemahan tersebut tidak menjadi suatu hambatan dalam pelaksanaan

Program Studi di UIN Datokarama Palu.

Selain itu, sebagai Prodi yang baru akan diusulkan izin operasionalnya,

pembukaan Prodi Ilmu Gizi FKM UIN Datokarama Palu, tentu saja memiliki

kelemahan-kelemahan, antara lain, masih minimnya sarana dan parasarana

penunjang, terutama laboratorium gizi, bahan ajar, modul praktikum dan

referensi tentang Ilmu Gizi yang tersedia di perpustakaan UIN Datokarama Palu.

Selain itu, tentu saja karena minimnya pengalaman dosen Ilmu Gizi UIN

Datokarama Palu di dalam mengelola Prodi Ilmu Gizi. Oleh karena itu,

dibutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak, terutama dengan Prodi Ilmu Gizi

dari perguruan tinggi lain yang lebih berpengalaman dalam mengelola Prodi Ilmu

Gizi, terutama dalam hal tenaga pengajar (dosen-dosen) Ilmu Gizi untuk ikut ambil

bagian dalam proses pembelajaran di Prodi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan

Masyarakat UIN Datokarama Palu.

4. Peluang

Pembukaan Prodi Prodi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN

Datokarama Palu akan memenuhi kebutuhan para lulusan SMA, baik sekolah

menengah umum, maupun madrasah dan pesantren, yang tersebar di 13 kabupaten/

kota di provinsi Sulawesi Tengah, khususnya jurusan IPA untuk melanjutkan

jenjang pendidikannya ke S1 dalam bidang Ilmu Gizi. Disebut demikian karena

selama ini masih banyak lulusan SMA/ MA yang sederajat yang berminat

melanjutkan studi S1 Ilmu Gizi di beberapa perguruan tinggi yang ada di Palu,

Page 19: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

19

terpaksa ditolak karena daya tampung yang terbatas. Tahun 2018 jumlah peminat

prodi Ilmu Gizi di Universitas Tadulako Palu mencapai 513 orang tetapi daya

tampung maksimalnya hanya 53 orang. Di perguruan tinggi lainnya, program

studi Ilmu Gizi Poltekkes Kementerian Kesehatan Sulawesi Tengah daya tampung

maksimalnya hanya 97 orang.

Selain itu, karena kurangnya sarjana bidang Ilmu Gizi dapat menghambat

produksi tenaga ahli gizi yang berkualitas yang siap bekerja pada berbagai bidang

keahlian seperti, tenaga gizi di rumah sakit dan puskesmas, konsultan gizi, tenaga

dosen, enterpreneur kuliner dan makanan, tenaga ahli gizi yang bekerja di

perusahaan makanan dan minuman, bekerja di restoran dan sebagainya. Dengan

demikian, dibukanya Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat

UIN Datokarama Palu kekurangan-kekurangan tersebut dapat diminimalisir.

Selain itu, lulusan Prodi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN

Datokarama Palu dapat pula berkiprah di berbagai sektor lainnya.

Kondisi perekonomian yang fluktuatif beberapa tahun terakhir

diperkirakan merupakan faktor yang dipertimbangkan dalam memilih UIN

Datokarama Palu sebagai tempat belajar yang secara ekonomis terjangkau di mana

pembayaran SPP relatif murah. Letak UIN Datokarama Palu berada di wilayah

yang strategis dan tersentralisir memberikan kemudahan akses terhadap

masyarakat, sehingga mengundang minat mahasiswa untuk melanjutkan studinya

di UIN Datokarama Palu, serta menjadikan perguruan tinggi ini sebagai tujuan

studi. Disamping itu, UIN Datokarama Palu merupakan satu-satunya perguruan

tinggi Islam negeri yang ada di Sulawesi Tengah.

Page 20: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

20

Banyaknya Jumlah Organisasi, Perusahaan atau Badan Usaha baik negeri

maupun swasta, di wilayah Sulawesi Tengah merupakan potensi yang cukup besar

bagi pangsa pasar Program Studi Ilmu Gizi. Kebutuhan akan tenaga bidang Ilmu

Gizi yang semakin meningkat menunjukkan betapa pentingnya Program studi ini.

5. Ancaman

Pembukaan Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat

UIN Datokarama Palu tentu saja akan mendapat tantangan dan hambatan terutama

karena lulusannya akan bersaing dengan lulusan Prodi Ilmu Gizi yang ada di

Perguruan Tinggi lain, yang memiliki sarana dan prasarana yang lebih lengkap

dalam proses pembelajarannya. Selain itu, lulusan Prodi Ilmu Gizi Fakultas

Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu akan bersaing pula dengan lulusan

Prodi Ilmu Gizi dari perguruan tinggi lain yang sudah lama mendapatkan izin

operasional dalam hal bursa kerja. Ancaman internal pembukaan Prodi Ilmu

Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu juga tetap ada,

terutama seringnya terjadi putus kuliah di kalangan mahasiswa dengan berbagi

sebab, terutama ketidakmampuan melanjutkan kuliah karena masalah biaya dan

atau pindah ke Prodi lain karena ketidakmampuan mengikuti Perkuliahan di Prodi

Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu.

B. Need Assessment

Ketua Yayasan Universitas Mitra Indonesia, Andi Surya mengatakan

kebutuhan terhadap sarjana bidang gizi terus meningkat dari tahun ke tahun.

Bahkan hampir 100% pada tahun 2017 dibanding tahun sebelumnya.

Meningkatnya masalah yang timbul akibat transisi epidemiologi di bidang gizi,

Page 21: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

21

menjadi salah satu pemicu. Kemudian, pesatnya pertumbuhan industri pangan,

jumlah, dan tuntutan mutu institusi pelayanan gizi dan makanan. Selain itu,

peningkatan prevalensi penyakit infeksi maupun degeneratif yang berakar pada

kurang gizi, dan obesitas usia dini. Peningkatkan beragam problematika gizi ini,

memerlukan penanganan yang profesional dari sarjana ahli gizi. Oleh karena itu,

penyelegaraan Prodi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama

Palu perlu memperhatikan kebutuhan pasar kerja tenaga ahli gizi yang berkaitan

dengan kebutuhan instansi pemerintah, industri pangan dan tuntutan mutu institusi

pelayanan gizi dan makanan. Berikut ini gambaran tentang analisis kebutuhan

yang dilakukan.

1. Kebutuhan Kualifikasi dan Kompetensi Sarjana Ilmu Gizi yang

Profesional

Pertumbuhan penduduk Indonesia dan peningkatan kualitas hidup

masyarakat merupakan potensi yang besar terhadap kebutuhan pelayanan

kesehatan yang lebih baik dalam dan luar negeri. Tenaga Sarjana Ilmu Gizi di

Indonesia sebagai salah satu unsur kekuatan pembangunan nasional di bidang

kesehatan mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang sama dengan

unsur-unsur kekuatan pembangunan lainnya dalam mewujudkan tujuan nasional,

khususnya di bidang yang berkaitan dengan profesinya meningkatkan peran

sertanya secara aktif, terarah dan terpadu bagi pembangunan nasional sebagai

tenaga fungsional sarjana Ilmu Gizi. Dengan demikian kompetensi pada bidang

Ilmu Gizi sangat dibutuhkan sebagai salah satu kekuatan pembangunan nasional

khususnya di bidang kesehatan gizi nasional. Kompetensi tersebut meliputi:

Page 22: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

22

a) Mampu menerapkan teori Ilmu Gizi dan karakteristik tumbuh kembang

manusia untuk menentukan kebutuhan dan tingkat kecukupan gizi.

b) Mampu menggambarkan determinan dan mekanisme terjadinya penyakit,

dampak zat gizi terhadap kesehatan, sistem kekebalan tubuh dan reproduksi,

sistem endokrin, kondisi metabolik dan penyakit terkait gizi kurang dan lebih,

infeksi dan penyakit degeneratif.

c) Mampu menerapkan ilmu dasar biokimia gizi, metabolisme gizi makro dan

mikro, serta metode penilaian kualitas gizi dan komponen fungsional

makanan untuk terapi pendukung dan pencegahan penyakit.

d) Mampu membuat perencanaan program pangan dan gizi yang komprehensif

pada tingkat regional, termasuk analisis situasi berdasarkan kondisi sosio-

demografi dan sumberdaya ekologi, analisis determinan dan prioritas

masalah, analisis kebutuhan dan sasaran, dan formulasi rencana strategis

untuk mencapai ketahanan pangan dan gizi serta melakukan evaluasi cost-

effectiveness.

e) Mampu mengelola, menganalisis, dan menginterpretasikan data pangan dan

gizi serta kaitannya dengan kesehatan individu, kelompok, dan masyarakat.

f) Mampu membuat produk makanan baru berkualitas sebagai alternatif untuk

meningkatkan kebugaran dan produktivitas, pencegahan penyakit, dan

memecahkan masalah gizi dan kesehatan.

g) Mampu menyelenggarakan program perbaikan pangan dan gizi melalui

manajemen sumberdaya, lingkungan, teknologi informasi-komunikasi secara

profesional.

Page 23: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

23

h) Mampu merumuskan masalah dan determinan, mengobservasi berbagai

alternatif untuk memecahkan masalah dan menyarankan strategi alternatif

terbaik untuk memecahkan masalah pangan dan gizi.

i) Mampu mengidentifikasi kesempatan berwirausaha dan menciptakan

kesempatan kerja dalam bidang pangan dan gizi.

j) Mampu melakukan penelitian terkait problematika gizi kontemporer.

2. Keberlanjutan Program

Keberadaan Ilmu Gizi sangat dibutuhkan dalam lingkungan masyarakat

yang semakin modern dan maju, dengan adanya orang yang ahli dalam gizi maka

kita akan tahu seberapa besar tubuh kita membutuhkan gizi setiap harinya. Tenaga

Ahli gizi berperan penting dalam meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit

pada individu dan masyarakat. Pesatnya pertumbuhan industri pangan,

bertambanya jumlah tuntutan mutu institusi pelayanan gizi dan makanan, dan

meningkatnya prevalensi penyakit infeksi maupun degeneratif yang berakar pada

kurang gizi, dan obesitas usia dini. Peningkatkan beragam problematika gizi ini,

memerlukan penanganan yang profesional dari sarjana ahli gizi. Karena itu,

pengembangan kompetensi profesi Program Studi S1 Ilmu Gizi merupakan

kebutuhan yang sangat mendesak dan harus dilanjutkan secara kontinyu.

Kemudian, upaya untuk membangun networking yang sangat baik antara

UIN Datokarama Palu dengan berbagai instansi pemerintah, badan usaha, industri

pangan serta organisasi lain khususnya yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah

tentang kebutuhan tenaga ahli gizi yang berkualitas menjadi peluang tersendiri

bagi keberlanjutan (sustainability) program S1 Ilmu Gizi di masa depan.

Page 24: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

24

Pengembangan sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai, dukungan

rektorat dan keseriusan dari seluruh civitas akademika UIN Datokarama Palu

semakin memperkuat keberadaan Program S1 Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan

Masyarakat UIN Datokarama Palu.

Potensi lainnya yang memperkuat keberlanjutan (sustainability) program

S1 Ilmu Gizi FKM UIN Datokarama Palu yaitu, beradasarkan data penerimaan

mahasiswa Baru Universitas Tadulako (UNTAD) Palu tahun 2018, jumlah

peminat Prodi Ilmu Gizi berkisar 513 orang sementara daya tampung yang

disediakan oleh prodi hanya berkisar 53 orang. Tahun 2019 Poltekkes Kemenkes

hanya mampu menampung 97 mahasiswa Prodi Ilmu Gizi sehingga masih ada

sekitar kurang lebih 350 an orang lebih peminat prodi Ilmu Gizi yang belum

mendapat tempat dan ini diperkirakan jumlah peminat Prodi Ilmu Gizi akan terus

meningkat setiap tahunnya karena kebutuhan akan tenaga gizi semakin

meningkat. Berdasarkan survei bahwa kebutuhan tenaga ahli kesehatan khususnya

tenaga ahli gizi akan semakin meningkat di Sulawesi Tengah pasca bencana

gempa, tsunami dan likuifaksi, karena kebutuhan masyarakat akan perbaikan gizi

di Sulawesi Tengah menjadi prioritas utama yang di kampanyekan oleh

pemerintah Sulawesi Tengah.

Kerena itu, eksistensi Prodi Ilmu Gizi FKM UIN Datokarama Palu dapat

menarik calon mahasiswa yang berminat pada Ilmu Gizi. Selain itu, jumlah

lulusan SMA/ MA dan yang sederajat khususnya di Provinsi Sulawesi Tengah

terus mengalami peningkatan dalam 3 tahun terakhir yang juga selaras dengan

peningkatan yang terjadi secara nasional. Berdasarkan data dan informasi yang

Page 25: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

25

diperoleh dari puspendik kemdikbud (https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id)

pada tahun 2017 jumlah lulusan SMA/MA sederajat di Sulawesi Tengah adalah

11688 siswa, tahun 2018 mencapai 13013 dan pada tahun 2019 kembali

mengalami peningkatan menjadi 13251 siswa. Hal ini tentu menjadi harapan yang

menjanjikan bagi keberlangsungan Program Studi Ilmu Gizi dan juga Program

Studi lainnya di UIN Datokarama Palu.

Selanjutnya, Usaha untuk peningkatan animo terhadap program studi

dilakukan secara proporsional, inovatif, jujur dengan memperhatikan aspek

akademik, ketersediaan dana, regulasi dan prospektif. Program studi melakukan

promosi khusus dan terintegrasi dengan kegiatan Fakultas lainnya yang berada

di UIN Datokarama Palu. Berbagai usaha promosi yang dilakukan adalah:

1. Pembagian brosur Program Studi Gizi ke sekolah-sekolah (SMA/sederajat)

yang ada di Kota dan Kabupaten lain di Sulawesi Tengah.

2. Kerja sama dengan sekolah-sekolah yang ada di Sulawesi Tengah melalui

Penelusuran Bibit Unggul Sekolah (jalur undangan).

3. Promosi juga dilakukan melalui website universitas yang menampilkan

tentang profil Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN

Datokarama Palu.

4. Melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah yang ada di Kota dan Kabupaten di

Sulawesi Tengah.

Upaya ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam

peningkatan jumlah peminat yang mendaftar di Program Studi Ilmu Gizi FKM

UIN Datokarama Palu.

Page 26: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

26

3. Prospek Masa Depan

a) Adanya tuntutan akan kebutuhan masyarakat terhadap tenaga ahli gizi yang

berkualitas dan memiliki kompetensi profesional dengan kualifikasi S1.

b) Peningkatan kualifikasi dan mutu lulusan Program Studi S1 Ilmu Gizi FKM

UIN Datokarama Palu.

c) Persepsi dan kepercayaan masyarakat yang baik terhadap UIN Datokarama

Palu yang telah berhasil mengelola program pendidikan di berbagai bidang

keilmuan.

d) Minat masyarakat yang semakin meninggi, terlihat dari jumlah pendaftar

yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

4. Daya Tampung Program Studi S1 Sistem Informasi

Dengan tidak adanya Program Studi S1 Ilmu Gizi pada berbagai

Perguruan Tinggi Agama Islam baik negeri maupun swasta yang ada di Sulawesi

Tengah, maka Program Studi S1 Ilmu Gizi sangat berpeluang memberikan solusi

yang tepat dan berperan bagi penerimaan calon mahasiswa yang berasal dari

lulusan SMA/ MA dan sederajat.

Tabel 2

Perkiraan Daya Tampung Program Studi S1 Ilmu Gizi

UIN DATOKARAMA Palu

No Asumsi Tahun Penerimaan

2021 2022 2023 2024 2025

1 Pendaftar 70 140 210 280 350

2 Keketatan Persaingan (%) 26,67 20,00 16,00 13,33 11,43

3 Mahasiswa Baru 70 70 70 70 70

4 Jumlah Mahasiswa Terdaftar 70 140 210 280 350

5 Jumlah Lulusan - - - - 70

6 Jumlah Dosen 5 7 10 13 15

7 Rasio mahasiswa dosen 1:14 1:20 1:21 1:22 1:23

Page 27: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

27

C. Analisis Job-Market

Bidang Ilmu Gizi merupakan ilmu yang penting dan menarik untuk

dipelajari. Ilmu ini tidak hanya mempelajari tentang makanan yang erat kaitannya

dengan keberlangsungan hidup manusia, namun juga memiliki prospek karir yang

cerah di masa depan. Sebab pada dasarnya, tak satu pun manusia yang dapat lepas

dari produk pangan selama hidupnya, sehingga memahami Ilmu Gizi akan

memberikan manfaat lebih yang senantiasa dibutuhkan oleh setiap orang. Dengan

memperhatikan kondisi dan kebutuhan serta kultur yang ada di suatu organisasi

atau perusahaan akan memberikan prospek yang cukup cerah bagi

keberlangsungan Program Studi Ilmu Gizi ini. Penyelenggaraan Program Studi

Ilmu Gizi, salah satunya didasarkan pada prioritas pengembangan kompetensi

yang dipandang relevan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat.

Bicara prospek lulusan pendidikan tentu tak bisa dipisahkan dari profesi.

Para sarjana gizi pun demikian. Menurut Gita Addelia Nevara Dosen Prodi Gizi

Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi, lulusan Ilmu Gizi memiliki beragam

peluang dalam berkarir. Sarjana gizi dapat menjadi dosen di bidang ilmu yang

sama. Beberapa pertimbangan yang mendorong banyak orang mengambil prodi

Ilmu Gizi antara lain kesempatan untuk melanjutkan studi dan memperdalam

keilmuan di bidang ini. Berkarir sebagai dosen tidak hanya terfokus pada

pengajaran, namun juga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dosen

yang rajin melakukan penelitian dan publikasi ilmiah akan memiliki karir

akademik yang melesat lebih cepat serta mendapatkan fasilitas penunjang yang

cukup baik.

Page 28: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

28

Berikutnya, sarjana gizi juga dapat menjadi konsultan di bidang gizi.

Misalnya, konsultan gizi pada pusat kebugaran (gym) dan klinik kesehatan,

berkembangnya pusat kebugaran dan bertambahnya jumlah klinik setiap tahunnya

memberikan peluang kerja yang sangat menjanjikan bagi tenaga ahli gizi.

Kehadiran ahli gizi sangat diperlukan terutama pada pusat kebugaran atau klinik

kesehatan khususnya untuk pelayanan diet bagi klien. Biasanya,para anggota

pusat kebugaran ingin mendapatkan bentuk badan yang ideal. Tentu untuk

menunjang keinginan tersebut, pengaturan asupan nutrisi yang sesuai mutlak

diperlukan.

Peluang kerja berikutnya yang juga tak kalah menjanjikan adalah di

bidang industri pangan, pertumbuhan industri pangan yang sangat signifikan di

Indonesia khususnya Sulawesi Tengah memberikan peluang yang cukup untuk

menciptakan pasar kerja yang menjanjikan bagi tenaga ahli gizi lulusan S-I

Program Studi Ilmu Gizi. Tugas ahli pangan dan gizi disini adalah memantau dan

memastikan kandungan nutrisi yang ada dalam produk pangan tersebut aman bagi

konsumen. Selain itu,ahli gizi pun dibutuhkan di perusahaan farmasi. Hal ini

disebabkan sebagian besar perusahaan farmasi juga memiliki divisi yang

memproduksi suplemen makanan ataupun menu diet khusus sehingga ahli gizi

pun mendapatkan peran yang sangat penting.

Belum selesai sampai di situ, Ilmu Gizi pun dapat mewarnai karir di

rumah sakit. Setiap rumah sakit hampir dipastikan memiliki unit atau instalasi

gizi, yaitu unit yang bertugas untuk mengatur dan menyiapkan makanan bagi para

pasien yang dirawat di rumah sakit. Tugas utama dari unit ini tidak sebatas

Page 29: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

29

menyediakan makanan saja tetapi juga menyajikan makanan dengan jenis dan

nutrisi yang tepat. Makanan dengan ‘jenis yang tepat adalah makanan yang

memiliki kesesuaian dengan kondisi pasien, misalnya makanan yang bertekstur

lembut dan tidak pedas disajikan bagi pasien penderita tipus. Sementara itu,

makanan dengan ‘nutrisi yang tepat’ adalah kesesuaian nutrisi yang ada dalam

makanan dengan kebutuhan pasien. Misalnya,seorang ibu yang baru melahirkan

dengan cara operasi tentu memerlukan lebih banyak asupan protein dibandingkan

dengan pasien penderita DBD atau pasien pasca operasi patah tulang. Pada bagian

inilah ahli gizi memiliki peran yang sangat penting.

Bagi yang berminat menjadi abdi negara, menjadi pegawai negeri sipil

(PNS) di berbagai lembaga pemerintah merupakan prospek kerja selanjutnya dari

seorang lulusan Ilmu Gizi. Beberapa lembaga yang membutuhkan lulusan di

bidang Ilmu Gizi antara lain Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah, Departemen

Kesehatan, BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) atau Badan Ketahanan

Pangan.Selain itu, ahli gizi kadang diperlukan juga sebagai penanggungjawab

pada bagian dapur umum ketika penanggualangan bencana. Ini berada di bagian

BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah).

Selanjutnya, bidang kuliner sebagai lahan profesi Ilmu Gizi. Terdengar

tidak biasa memang tapi sebetulnya bidang ini sangat menjanjikan. Saat ini, usaha

kuliner di Indonesia terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Kementerian

Perindustrian menyebutkan, bisnis kuliner tumbuh di atas 7,5 % dalam dua tahun

terakhir. Peningkatan pertumbuhan di bisnis ini seirama dengan jumlah penduduk

Indonesia yang juga terus mengalami pertumbuhan. Artinya, pangsa pasar yang

Page 30: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

30

dapat disasar oleh lulusan gizi sangat besar. Di bidang kuliner, kapasitas keilmuan

sarjana Gizi akan menjadi nilai tambah. Misalnya, pengembangan bisnis katering

khusus bagi penderita diabetes. Mereka yang menderita diabetes tentu harus

memiliki diet makanan yang berbeda dengan orang yang sehat. Ada makanan-

makanan tertentu yang harus dikurangi bahkan dihindari dan ada juga makanan

tertentu yang harus dikonsumsi. Dalam konteks ini lah sarjana Gizi memiliki

kapasitas ilmu dalam menyusun menu dengan baik.

Permasalahan gizi di Indonesia tidak sebanding dengan keberadaan tenaga

Ahli gizi. Menurut standar yang diatur dalam Permenkes, seluruh Puskesmas

Indonesia membutuhkan 13.279 Tenaga Gizi. Tapi SDM riil berdasarkan “Data

dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia” yang dikeluarkan Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2017 jumlah tenaga kesehatan gizi

seluruh Indonesia adalah 10.697, tahun 2018 tenaga kesehatan gizi 10.721

sehingga Indonesia masih defisit Tenaga Gizi sebesar 2.558 orang. Indonesia juga

membutuhkan 14.000 Tenaga Gizi untuk klinik.

Untuk konteks Sulawesi Tengah berdasarkan jumlah ideal ahli gizi per

100.0000 penduduk, maka idealnya jumlah ahli gizi di Provinsi Sulawesi

Tengah adalah 22:100.000 penduduk yaitu 614 orang, sedangkan kondisi saat ini

tahun 2017 tenaga gizi di Sulawesi Tengah masih sebanyak 331 dan pada tahun

2018 tenaga gizi menurun menjadi 309 orang dan mayoritas ahli madya gizi

(strata D3). Dengan demikian, masih diperlukan sekitar 305 orang ahli gizi lagi di

Sulawesi Tengah. Jumlah perhitungan ahli gizi tersebut belum termasuk

kebutuhan pusat pelayanan gizi dan makanan swasta lainnya seperti klinik

Page 31: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

31

kecantikan, pusat kebugaran, Lembaga Pendidikan, Lembaga Penelitian,

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bidang gizi kesehatan, media massa

maupun industri makanan dan minuman yang pada tahun-tahun terakhir ini

mengalami perkembangan pesat seiring dengan semakin meningkatnya

kesadaran masyarakat akan gizi dan kesehatan. Dan angka kebutuhan tersebut

akan semakin meningkat setiap tahunnya karena pertumbuhan dan perkembangan

pusat-pusat pelayanan gizi terus meningkat baik instansi pemerintah maupun

perusahaan-perusahaan swasta lainnya.

Realisasi atas tuntutan ini sungguh menyulitkan apabila UIN Datokarama

Palu tidak menyelenggarakan Program Studi Ilmu Gizi yang secara khusus

mempersiapkan calon tenaga ahli di bidang Ilmu Gizi. Ketersediaan tenaga ahli di

bidang Ilmu Gizi yang memiliki kualifikasi akademik tingkat sarjana menjadi

kebutuhan yang harus segera dipenuhi. Oleh karena itu, sangat beralasan bagi UIN

Datokarama Palu menyelenggarakan Program Studi S1 Ilmu Gizi. Dalam konteks

inilah UIN Datokarama Palu memandang penting menyelenggarakan Program S1

Ilmu Gizi. Oleh karena itu, dengan terselenggaranya Program Studi S1 Ilmu Gizi

Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu menjadi harapan banyak

pihak, baik yang berada di wilayah Propinsi Sulawesi Tengah secara khusus

maupun di seluruh Indonesia secara umum.

D. Analisis Market Share

Perkembangan dunia yang semakin mengglobal dewasa ini ditandai

dengan tingkat persaingan yang semakin tinggi. Salah satu bidang yang menjadi

pusat perhatian masyarakat saat ini adalah bidang Ilmu Gizi. Tingkat kebutuhan

Page 32: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

32

kebutuhan terhadap sarjana bidang gizi terus meningkat dari tahun ke tahun.

Bahkan hampir 100% pada tahun 2017 dibanding tahun sebelumnya. Oleh karena

itu penyelenggaraan Prodi Sl Ilmu Gizi perlu memperhatikan kebutuhan pasar

kerja yang berkaitan dengan tenaga ahli gizi yang berkualitas dan memiliki

kompetensi yang dipandang relevan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat.

Dengan semangat persaingan global yang semakin kompetitif baik individu

maupun instansi, UIN Datokarama Palu terpacu untuk meningkatkan kualitas

kegiatan perkuliahannya, demikian pula dengan peningkatan kualitas tenaga ahli

bidang Ilmu Gizi. Sesuai dengan kompetensi peningkatan kualitas tenaga ahli gizi

di instansi pemerintah, industri pangan, pusat pelayanan gizi dan makanan swasta

lainnya seperti klinik kecantikan, pusat kebugaran, Lembaga Pendidikan,

Lembaga Penelitian, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bidang gizi

kesehatan, media massa maupun industri makanan dan minuman khususnya yang

terdapat di wilayah Sulawesi Tengah, maka terbuka peluang besar bagi

penyelenggaraaan program Sl Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarkat UIN

Datokarama Palu. Disamping itu, peluang ini ditambah lulusan Sekolah

Menengah Atas dan sederajat yang berminat untuk berprofesi di bidang tenaga

ahli gizi.

Pada sisi lain, dari berbagai informasi yang diterima, kebutuhan

masyarakat akan adanya program S1 Ilmu Gizi terus mendesak dan meminta UIN

Datokarama Palu membuka Program yang dimaksud. Desakan muncul dari

masyarakat luas. Di Sulawesi Tengah, walaupun Prodi Ilmu Gizi telah berdiri

dibeberapa kampus seperti Universitas Tadulako (UNTAD) dan Poltekkes

Page 33: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

33

Kemenkes Palu, tetapi kedua kampus tersebut belum dapat menyerap secara

keseluruhan peminat program studi Ilmu Gizi di Sulawesi Tengah karena masih

ada sekitar kurang lebih 350 orang calon mahasiswa yang belum tersalurkan

minatnya dalam mempelajari Ilmu Gizi, sehingga diyakini Program S1 Ilmu Gizi

FKM UIN Datokarama Palu sangat dibutuhkan oleh masyarakat Sulawesi Tengah.

Oleh karena itu, dengan terselenggaranya Prodi S1 Ilmu Gizi menjadi harapan

banyak pihak seperti instansi pemerintah, industri pangan, pusat pelayanan gizi

dan makanan swasta lainnya seperti klinik kecantikan, pusat kebugaran,

Lembaga Pendidikan, Lembaga Penelitian, Lembaga Swadaya Masyarakat

(LSM) bidang gizi kesehatan, media massa maupun industri makanan dan

minuman baik yang berada di wilayah Propinsi Sulawesi Tengah maupun di

seluruh Indonesia pada umumnya. Atas dasar inilah UIN Datokarama Palu

terdorong untuk dapat menyelenggarakan Program Studi S1 Ilmu Gizi.

III. PROYEKSI PROGRAM STUDI

A. Kurikulum

Kurikulum Pendidikan Tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai Visi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan

penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan Belajar

Mengajar (Keputusan Mendiknas Nomor: 232/V/2000 BAB 1 Pasal 1 Ayat 6).

Kurikulum Program Studi diupayakan sesuai dengan visi, misi, sasaran dan

tujuan.

Kurikulum Ilmu Gizi yang disusun, merujuk kepada dimensi yang

dikemukakan oleh bapak Kurikulum yakni, Ralp W. Tyler (1949), dalam

Page 34: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

34

bukunya Basic Principles of Curriculum and Instruction dan merujuk pada

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) (PERMENRISTEKDIKTI Nomor

44 Tahun 2015). Tyler mengemukakan ada empat dimensi yang dapat

dikembangkan dalam sebuah kurikulum, yaitu: Pertama, Tujuan Pendidikan dan

pembelajaran. Kedua, Materi Ajar/Mata Kuliah (Content). Ketiga, Pengalaman

Belajar/Proses Pembelajaran (Experience). Keempat, Evaluasi. Berikut diuraikan

keempat dimensi tersebut ke dalam deskripsi dan indikator kurikulum Ilmu Gizi

Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu.

1. Tujuan Pendidikan dan Pembelajaran

Tujuan Program Studi Sistem Informasi itu terbagi ke dalam lima dimensi,

yaitu: dimensi pengetahuan dan pemahaman, dimensi praktik (kerja), dimensi

manajerial, dimensi integrasi keilmuan bernuansa kearifan lokal dan dimensi

pengabdian masyarakat berwawasan Islam Moderat.

2. Materi pembelajaran/Mata Kuliah Sistem Informasi

Struktur content kurikulum sangat menentukan bagi capaian kompetensi

sarjana Ilmu Gizi yang akan dilahirkan. Setiap sebaran mata kuliah, haruslah

menjawab kompetensi yang ingin dicapai. Olehnya itu, kompetensi harus terukur

dan terjangkau oleh mata kuliah yang akan disebarkan dalam proses pembelajaran

setiap semester. Struktur kurikulum yang ideal harus makin menunjukkan

kompetensi prodi/ jurusan yang bersangkutan. Kalau digambarkan struktur

kurikulum ini, adalah sebagai berikut: Komponen keahlian Institut/ Lembaga

hanya diporsikan sejumlah 22 sks dari total 147 sks, atau sekitar 15%. Sedangkan

komponen Fakultas/ Jurusan mengambil porsi sejumlah 25 sks dari total 147 sks,

Page 35: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

35

atau sekitar 17%. Komponen program studi/ jurusan mengambil porsi terbesar

yakni 100 sks atau sejumlah 68%. Total secara keseluruhan dari 147 sks yang

ditawarkan untuk program studi Ilmu Gizi ini terdapat sejumlah 66 mata kuliah.

Tugas pokok UIN Datokarama Palu adalah menyelenggarakan pendidikan

tinggi dan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat di bidang ilmu

pengetahuan agama Islam, kesehatan dan gizi yang bernafaskan Islam, sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai pelaksana

pendidikan, lembaga pendidikan tinggi, seperti halnya Pendidikan Tinggi

Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) sangat berkepentingan dan terkena dampak

secara langsung dari setiap perubahan kurikulum pendidikan. Penyelenggaraan

pendidikan tinggi pada UIN Datokarama Palu dilaksanakan atas dasar kurikulum

yang disusun sesuai dengan sasaran program studi (Pasal 66). Respon terhadap

perubahan kurikulum tersebut dapat dilihat dari banyaknya regulasi yang

mendorong melakukan improvisasi kurikulum pendidikan tinggi yang responsif

dan adaptif baik dengan perkembangan iptek, kebutuhan aktual masyarakat,

maupun dunia kerja.

Atas Dasar Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor: 232/U/2000 Jo. Nomor: 045/U/2002 tentang Pedoman Penyusunan

Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian hasil belajar mahasiswa, maka

kurikulum UIN Datokarama Palu terbagi menjadi dua bagian yaitu Kurikulum Inti

dan Kurikulum Institusional yang disesuaikan dengan arah UIN Datokarama serta

kebutuhan akan tenaga kerja pembangunan daerah setempat, sehingga output UIN

Page 36: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

36

Datokarama Palu diharapkan siap memasuki dunia kerja yang sesuai dengan

kebutuhan pembangunan.

Diantara regulasi yang menghendaki pengembagan kurikulum, misalnya

lahirnya Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kebijakan

tentang implementasi kurikulum 2013, lahirnya Undang-undang No. 12 tahun

2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan Presiden No. 8 tahun 2012 tentang

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan No. 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan

Tinggi. Implikasi Kebijakan tersebut secara tidak langsung berdampak pada pola

perubahan kurikulum setiap program studi bahkan penyesuaian materi ajar

(content) yang akan disampaikan kepada mahasiswa. Dalam perspektif KKNI,

setiap program studi diharuskan memperjelas “profil lulusan” yang diharapkan

melalui kegiatan pelacakan studi, studi kelayakan dan analisis kebutuhan di

masyarakat. Profil lulusan mencerminkan kemampuan minimal yang harus

dikuasai mahasiswa setelah lulus yang merujuk pada empat aspek kebutuhan (1)

sikap (attitude), (2) bidang kemampuan kerja, (3) pengetahuan, dan (4) manajerial

dan tanggung jawab.

Kurikulum yang diberlakukan di UIN Datokarama Palu mengacu pada

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Adapun Struktur kurikulum

program S1 Ilmu Gizi berdasarkan Kompetensi yang diharapkan adalah sebagai

berikut:

1. Mata Kuliah Penciri Nasional dan Institut

2. Mata Kuliah Penciri Fakultas

Page 37: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

37

3. Mata Kuliah Penciri Program Studi

Berdasarkan dari ketiga komponen mata kuliah tersebut, kemudian

dikelompokkan menjadi 4 komponen yaitu:

1. Kelompok Mata kuliah Nasional dan Institut yang disajikan untuk semua

jurusan dan program studi di UIN Datokarama Palu.

2. Kelompok Mata kuliah Fakultas yang disajikan pada Fakultas tertentu di UIN

Datokarama Palu.

3. Kelompok Mata kuliah wajib program studi yang disajikan untuk program

studi tertentu di UIN Datokarama Palu.

4. Kelompok Mata kuliah pilihan program studi yang harus diambil oleh

mahasiswa pada program studi tertentu sejumlah 9 sks dari 18 sks yang

ditawarkan.

Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab

yang dimiliki seseorang sebagai syarat kemampuan untuk mengerjakan tugas-

tugas di bidang pekerjaan tertentu. Sementara Standar kompetensi lulusan adalah

kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Berangkat dari profil sarjana yang diharapkan, maka UIN

Datokarama Palu merumuskan kompetensi lulusan Program Studi Ilmu Gizi

sebagai berikut.

a) Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar adalah kompetensi yang dimiliki oleh setiap mahasiswa

sebagai dasar bagi kompetensi utama dan kompetensi pendukung:

Page 38: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

38

1) Memiliki kemampuan dasar ilmu keislaman serta mampu menerapkannya di

masyarakat dan dalam menjalankan profesinya sebagai ahli dalam bidang

Ilmu Gizi.

2) Menguasai general knowledge untuk mendasari profesi sebagai ahli Ilmu

Gizi.

3) Menjadi Sarjana Muslim yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.

4) Memiliki rasa kebangsaan, kebhinekaan, demokratis, dan solidaritas sosial.

5) Mencintai ilmu pengetahuan, cinta kebenaran, rasional, kritis, obyektif,

menghargai pendapat orang lain.

6) Memiliki keterampilan berbahasa Arab dan Inggris.

7) Memiliki keterampilan berbahasa Indonesia.

b) Kompetensi Utama

Kompetensi utama adalah kompetensi yang dimiliki oleh setiap lulusan

program studi Ilmu Gizi UIN DATOKARAMA Palu sesudah menyelesaikan

pendidikannya di suatu program studi tertentu:

1) Mampu menerapkan teori Ilmu Gizi dan karakteristik tumbuh kembang

manusia untuk menentukan kebutuhan dan tingkat kecukupan gizi.

2) Mampu menggambarkan determinan dan mekanisme terjadinya penyakit,

dampak zat gizi terhadap kesehatan, sistem kekebalan tubuh dan reproduksi,

sistem endokrin, kondisi metabolik dan penyakit terkait gizi kurang dan

lebih, infeksi dan penyakit degeneratif.

Page 39: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

39

3) Mampu menerapkan ilmu dasar biokimia gizi, metabolisme gizi makro dan

mikro, serta metode penilaian kualitas gizi dan komponen fungsional

makanan untuk terapi pendukung dan pencegahan penyakit.

4) Mampu membuat perencanaan program pangan dan gizi yang komprehensif

pada tingkat regional, termasuk analisis situasi berdasarkan kondisi sosio-

demografi dan sumberdaya ekologi, analisis determinan dan prioritas

masalah, analisis kebutuhan dan sasaran, dan formulasi rencana strategis

untuk mencapai ketahanan pangan dan gizi serta melakukan evaluasi cost-

effectiveness.

5) Mampu mengelola, menganalisis, dan menginterpretasikan data pangan dan

gizi serta kaitannya dengan kesehatan individu, kelompok, dan masyarakat.

6) Mampu membuat produk makanan baru berkualitas sebagai alternatif untuk

meningkatkan kebugaran dan produktivitas, pencegahan penyakit, dan

memecahkan masalah gizi dan kesehatan.

7) Mampu menyelenggarakan program perbaikan pangan dan gizi melalui

manajemen sumberdaya, lingkungan, teknologi informasi-komunikasi secara

profesional.

8) Mampu merumuskan masalah dan determinan, mengobservasi berbagai

alternatif untuk memecahkan masalah dan menyarankan strategi alternatif

terbaik untuk memecahkan masalah pangan dan gizi.

9) Mampu mengidentifikasi kesempatan berwirausaha dan menciptakan

kesempatan kerja dalam bidang pangan dan gizi.

Page 40: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

40

10) Mampu melakukan penelitian di bidang gizi dan mendiseminasikan kajian

penelaahan masalah gizi yang akurat dalam bentuk laporan penelitian.

c) Kompetensi Pendukung

Kompetensi pendukung adalah kompetensi yang diharapkan dapat

menunjang kompetensi utama.

1) Mampu melakukan integrasi keilmuan antara ilmu kesehatan secara umum

dan ilmu-ilmu keislaman.

2) Menghasilkan ide-ide kreatif untuk membangun dan mengembangkan Ilmu

Gizi.

3) Mampu bekerja secara mandiri maupun kelompok.

4) Memiliki motivasi dan etos kerja yang tinggi.

5) Memiliki wawasan keislaman yang bernuansa Islam Moderat.

6) Memiliki kemampuan untuk dapat berkomunikasi secara efektif pada

berbagai kalangan.

7) Memiliki cara pandang yang akulturatif khususnya terkait dengan nila-nilai

kearifan lokal.

Tabel 3

Penyebaran Mata Kuliah Prodi Ilmu Gizi

FKM UIN Datokarama Palu

Semester I

No Kode Mata Kuliah SKS

1. INS. 03 Studi Qur’an 3

2. INS. 04 Studi Hadits 3

3. NAS. 01 Pancasila 2

4. NAS. 02 Kewarganegaraan 2

5. NAS. 03 Bahasa Indonesia 2

6. INS. 01 Kajian Islam Moderat 3

Page 41: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

41

7. INS. 02 Metodologi Studi Islam 3

8. FKM. 01 Bahasa Arab 3

Jumlah 21

Semester II

No Kode Mata Kuliah SKS

1. FKM. 02 Bahasa Inggris 3

2. FKM. 03 Psikologi Kesehatan 2

3. FKM. 04 Kepemimpinan Organisasi 2

4. GZ. 01 Alamiah, Sosial, Budaya 3

5. GZ. 02 Biomedik Dasar 2

6. GZ. 03 Filsafat Kesehatan 2

7 GZ.04 Ilmu Gizi Dasar 2

8. GZ. 05 Fikih Kesehatan 3

9. GZ. 06 Kimia Analitik Gizi 2

Jumlah 21

Semester III

No Kode Mata Kuliah SKS

1. FKM. 05 Statistika Penelitian 3

2. GZ. 07 Anatomi dan Fisiologi 2

3. GZ. 08 Biokimia Gizi 2

4. GZ. 09 Epidemologi Gizi 2

5. GZ. 10 Patofisiologi Penyakit Degeneratif 3

6. GZ. 11 Patofisiologi Penyakit Defisiensi dan Infeksi 3

7. GZ. 12 Ilmu Bahan Makanan 3

8. GZ.13 Metabolisme Zat Gizi Makro dan Mikro 2

9. GZ.14 Sosial Budaya Gizi 2

Jumlah 22

Semester IV

No Kode Mata Kuliah SKS

1. FKM. 06 Metodologi Penelitian 3

2. GZ. 15 Statistik Inferensial 2

3. GZ. 16 Gizi Daur Hidup 1 3

4. GZ. 17 Penilaian Status Gizi 3

Page 42: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

42

5. GZ. 18 Ekologi Pangan dan Gizi 2

6. GZ. 19 Kajian Lingkungan Hidup 2

7. GZ. 20 Kuliner Dasar 2

8. GZ. 21 Perencanaan Intervensi Evaluasi Program (PIEP)

Gizi

3

9. GZ. 22 Mikrobiologi Pangan 2

Jumlah 22

Semester V

No Kode Mata Kuliah SKS

1. GZ. 23 Gizi Daur Hidup 2 3

2. GZ. 24 Gizi Kesehatan Masyarakat 3

3. GZ. 25 Kebijakan Pangan dan Gizi 2

4. GZ. 26 Kewirausahaan Gizi 2

5. GZ. 27 Kuliner Lanjut 2

6. GZ.28 Dietetik Dasar 2

7. GZ.29 Issue Mutakhir 2

8. GZ. 30 Imunologi Gizi 2

9. PGZ. 01 Matkul Pilihan 1 3

Jumlah 21

Semester VI

No Kode Mata Kuliah SKS

1. GZ. 31 Teknologi Pangan dan Gizi 2

2. GZ. 32 Pengolahan dan Pengawetan Pangan 2

3. GZ. 33 Praktek Konseling Gizi 2

4. GZ. 34 Dietetik Lanjut 2

5. GZ. 35 Etika Profesi dan Hukum Kesehatan 2

6. GZ. 36 Surveilans Gizi 2

7. GZ. 37 Manajemen Penyelenggaraan Makanan 2

8. PGZ. 02 Matkul Pilihan 2 3

9. PGZ. 03 Matkul Pilihan 3 3

Jumlah 20

Semester VII

No Kode Mata Kuliah SKS

Page 43: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

43

1. GZ. 38 Magang Dietetik 3

2. GZ. 39 Magang Manajemen Penyelenggaraan Makanan

Institusi

2

3. GZ. 40 Magang Gizi Kesehatan Masyarakat 2

4. INS. 05 Kuliah Kerja Nyata 4

Jumlah 11

Semester VIIII

No Kode Mata Kuliah SKS

1. FKM. 07 Komprehensif 3

2. FKM. 08 Skripsi 6

Jumlah 9

Mata Kuliah Pilihan

No Kode Mata Kuliah SKS

1 PGZ 001 Gizi Serat dan Antioksidan 3

2 PGZ 002 Gizi Kebugaran 3

3 PGZ 003 Sistem Pelayanan Kesehatan 3

4 PGZ 001 Interaksi Obat dan Gizi 3

5 PGZ 002 Biomolekuler Gizi 3

6 PGZ 003 Gizi dan Penyakit Tropis 3

Jumlah 18

3. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran merupakan salah satu tools penting dalam

memastikan proses pelaksanaan serta pencapaian kompetensi yang ditetapkan

dalam kurikulum. Metode pembelajaran yang digunakan dalam kurikulum

Program Studi Sarjana Ilmu Gizi, berpedoman pada konsep Student Centered

Learning (SCL) dalam Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Dalam rangka penjaminan pencapaian kompetensi lulusan maka

Program Studi mengharuskan pada setiap dosen untuk menerapkan konsep SCL

Page 44: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

44

dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini harus dituliskan dalam SAP, RPS setiap

Mata Kuliah. Sebagai salah satu bentuk assesment terhadap kurikulum KKNI

maka setiap dosen diwajibkan membuat, mengisi, melaporkan protofolio

perkulihan yang berisikan antara lain:

(1) Rencana Pengajaran dan Metode Pengajaran

(2) Contoh Soal untul assesment

(3) Evaluasi mahasiswa pada akhir perkuliahan

(4) Rekomendasi perbaikan

Sebagai panduan untuk metode pengajaran dapat menggunakan panduan

dari buku KBK Diktis. Dalam buku Panduan KBK Diktis beberapa metode

pembelajaran untuk SCL, di antaranya adalah:

(1) Small Group Discussion;

(2) Role-Play & Simulation;

(3) Case Study;

(4) Discovery Learning;

(5) Self-Directed Learning;

(6) Cooperative Learning;

(7) Collaborative Learning;

(8) Contextual Instruction;

(9) Project Based Learning;

(10) Problem Based Learning and Inquiry (PBL).

4. Evaluasi Pembelajaran

Page 45: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

45

Evaluasi pembelajaran adalah usaha untuk mengukur ketercapaian standar

yang ditetapkan bagi peserta didik. Evaluasi harus lebih mengandalkan evaluasi

menyeluruh, yaitu: evaluasi formatif, evaluasi sumatif, evaluasi alternatif, evaluasi

komprehensif dan portofolio. Selain evaluasi yang sudah populer yakni formatif

dan sumatif, sebaiknya menggunakan evaluasi dalam bentuk lain yang dikenal

dengan evaluasi alternatif dan komprehensif. Evaluasi ini digunakan lebih untuk

melihat aspek lain, selain aspek kognitif. Sebagaimana diketahui, bahwa penilaian

dengan menggunakan tes formatif dan sumatif, hanya dapat mengukur

kemampuan peserta didik dari ranah kognitif atau pengetahuan. Sementara ranah

afektif dan psikomotor, relatif belum tersentuh melalui tes-tes tersebut. Untuk

itulah berkembang pandangan, dengan memberikan alternatif evaluasi dalam

bentuk lain yaitu alternatif dan komprehensif.

a. Evaluasi Alternatif

Evaluasi alternatif, lebih difokuskan pada pemberian berbagai aktivitas

melalui tagihan belajar baik di kelas maupun di luar kelas. Tagihan belajar

yang dievaluasi harus sesuai dengan topik materi yang di ajarkan. Hal ini,

penting diperhatikan, karena kalau tagihan belajar yang dievaluasi tidak sesuai

dengan materi, maka tidak akan memberikan kontribusi bagi mahasiswa untuk

pencapaian kompetensinya. Oleh karena itu, evaluasi alternatif juga adalah alat

ukur bagi ketercapaian kompetensi seseorang. Evaluasi alternatif ini, oleh

Hisyam Zaini, dkk., (2002) dirangkum ke dalam sepuluh hal, yang dikenal

dengan “10 P,” yaitu:

1) Paper (makalah)

Page 46: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

46

2) Presentation (presentasi)

3) Participation (partisipasi)

4) Project (proyek atau penelitian)

5) Practice (praktek)

6) Performance (performa atau kinerja)

7) Pre-test (pra-tes)

8) Proposal Writing (penulisan proposal)

9) Portofolio (portopolio), dan

10) Presence (kehadiran)

Dalam menilai hasil belajar dengan alternatif ini, maka seorang dosen

harus membuat standar dari tugas yang diberikan baik menggunakan penilaian

acuan patokan (PAP) atau penilaian acuan normatif (PAN). Aspek yang dinilai,

juga harus dibuat standarnya. Hal ini untuk menghindari penilaian subjektif

dan bias terhadap mahasiswa.

b. Evaluasi Komprehesif

Penilaian komprehensif adalah evaluasi yang lebih menekankan pada

aspek kemampuan mahasiswa secara keseluruhan. Penilaian ini didasarkan atas

kinerja yang dicapai baik dikelas maupun di luar kelas. Penilaian komprehensif

biasanya dilengkapi dengan lembar atau buku portfolio.

B. Sumber Daya Manusia

1. Dosen Ilmu Gizi

Untuk membuka Program Studi S1 Ilmu Gizi FKM, UIN Datokarama Palu

telah menyiapkan dosen tetap seperti pada Tabel berikut:

Page 47: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

47

Tabel 4

Data Dosen Tetap Yang Bidang Keahliannya Sesuai Dengan Program Studi

No Nama Dosen

Tetap Tgl. Lahir

Jabatan

Akademik

Pendidikan

S1, S2, S3 dan

Asal

Universitas

Bid.

Keahlian

(1) (2) (3) (4) (4) (5)

1 Fitriani Tasmin,

S.K.M., M.Kes 01/07/1993 -

S-2 Kesehatan

Masyarakat,

Universitas

Hasanuddin

Gizi

2

Nurilah Sandi

Citra Jiwa

Pamenang

Timumun,

S.K.M., M.Kes

05/06/1991 -

S2 Ilmu

Kesehatan

Masyarakat

Universitas

Airlangga

Gizi

3 Hijra, S.K.M.,

M.Gizi 30/08/1991 -

S2 Ilmu Gizi

Universitas

Diponegoro

Gizi

4 Diah Ayu Hartini,

S.K.M., M.Kes 28/06/1991 -

S2 Kesehatan

Masyarakat,

Universitas

Hasanuddin

Gizi

5 Ariani, S.K.M.,

M. Gz 27/08/1990 -

S2 Program

Magister Ilmu

Gizi,

Universitas

Diponegoro

Gizi

6

Muhammad

Taufik, S.Sy.,

M.Sos

22/04/1986 -

S2 Studi

Politik dan

Pemerintahan

Islam, UIN

Sunan Kalijaga

Politik

Masa depan pengembangan kompetensi di bidang Ilmu Gizi dalam

menghadapi era globalisasi melalui pendidikan sangat tergantung pada adanya

kesadaran, perhatian, dan tanggung jawab para pihak yang terlibat termasuk

pemerintah. Salah satu bentuk kongkrit dari kepedulian pemerintah mengenai

peningkatan kualitas dan peran Ilmu Gizi adalah dengan lahirnya program Studi

Page 48: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

48

Ilmu Gizi di sejumlah PTAI se-Indonesia. Program Studi Ilmu Gizi sebagai

embrio pengembangan kompetensi keilmuan yang menciptakan tenaga ahli

berkualitas dalam bidang gizi menjadi pilihan strategis dalam melahirkan tenaga

yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan dan tantangan di era globalisaasi.

Sebagai program yang terarah, maka Program Studi Ilmu Gizi haruslah

melibatkan peran dan kompetensi dosen secara maksimal dalam situasi

pembelajaran kepada para mahasiswa. Oleh karena itu, Program Studi Ilmu Gizi

sebagai strategi dan wadah melahirkan tenaga ahli gizi yang profesional sangatlah

ditentukan oleh kompetensi dosennya. Dengan demikian, salah satu unsur

terpenting yang menjadi perhatian bagi pengembangan prodi Ilmu Gizi di 62

perguruan tinggi STAIN, IAIN dan UIN se-Indonesia adalah dosen. Dosen

merupakan SDM pendidikan yang memegang peranan penting dalam proses

transfer of knowledge, transfer of value ang transfer of experience kepada peserta

didik. Dosen memegang peran kunci dalam melakukan transformasi pendidikan

kepada mahasiswa program studi Ilmu Gizi agar menjadi berhasil. Untuk

memberikan layanan pendidikan yang berkualitas melalui program Ilmu Gizi,

maka dosen yang menjadi tenaga pengajar diupayakan secara bertahap melalui

pengadaan Dosen Program Studi Ilmu Gizi, kemudian dosen yang mengajar

tersebut memiliki jenjang pendidikan minimal strata dua (S2), memiliki

kepribadian yang baik, menguasai kompetensi dalam bidang Ilmu Gizi, serta

berwawasan keislaman.

Perubahan-perubahan serta pengembangan khususnya dalam bidang Ilmu

Gizi yang terus terjadi secara dinamis menuntut kompetensi dosen yang memadai

Page 49: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

49

sehingga siap menghadapi segala tantangan di masa depan. Dosen tidak boleh

kaku terhadap perkembangan zaman yang begitu pesat dan cepat di era saat ini.

Peningkatan kompetensi dosen akan terus dilakukan secara kontinu melalui

berbagai kegiatan seperti workshop, seminar, praktek kerja, studi banding dan lain

lain yang berhubungan langsung dengan bidang keahlian yang dikuasai. Dosen

juga terus didorong untuk melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara

optimal terutama dalam penelitian dan pengabdian baik secara mandiri mapun

berkelompok. Selain itu, tenaga dosen akan diupayakan untuk menempuh studi ke

jenjang yang lebih tinggi (S3) demi mengupgrade level pengetahuan dan keilmuan

yang dimiliki.

2. Tenaga Administrasi dan Penunjang Akademik

Tenaga Pendukung/ Pegawai yang dimiliki oleh Fakultas Kesehatan

Masyarakat UIN Datokarama Palu sebanyak 6 orang pegawai tetap. Pegawai tetap

diangkat oleh Kementerian Agama melalui jalur pengangkatan PNS dan 5 orang

pegawai tidak tetap diangkat sesuai dengan kemampuan program/ Jurusan.

Peningkatan kualitas pelayanan administrasi, dilakukan dengan memberikan

kesempatan kepada Staf Administrasi untuk mengambil studi lanjut (S1 atau S2)

di luar jam kerja dan mengikuti berbagai pelatihan teknis sesuai bidang kerjanya.

Sementara pembinaan tenaga pendukung/pegawai administrasi dilakukan

melalui rapat mingguan antar pimpinan dengan karyawan. Selain itu juga

diselenggarakan kegiatan Jum’at Sehat/ Bersih, berupa kegiatan olah raga dan

kebersihan yang diikuti oleh para dosen dan semua karyawan serta komponen

mahasiswa. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, secara berkala para pegawai

Page 50: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

50

diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan teknis, baik yang

diselenggarakan di dalam maupun di luar lingkungan UIN Datokarama Palu.

3. Sarana Prasarana

Tabel 5

Data Sarana Prasarana Fakultas Kesehatan Masyarakat

UIN Datokarama Palu

Ruang Kerja Dosen Jumlah Ruang Jumlah Luas (m2)

(1) (2) (3)

Ruang untuk lebih dari 4 dosen 2 60 m2

Ruang untuk 3-4 dosen 2 40 m2

Ruang untuk 2 dosen 1 10 m2

Ruang untuk 1 dosen (bukan pejabat

struktural) 2 10 m2

Nama Ruang Volume Jumlah Ket.

Ruang Perkuliahan 92 ruang 12.203 m2 Permanen

Ruang Perkantoran 8 ruang 2.326 m2 Permanen

Rektorat 1 unit 610 m2 Permanen

Ruang Perpustakaan 1 ruang 800 m2 Permanen

Perpustakaan Digital 1 unit 20 m2 Permanen

Ruang Laboratorium Bahasa 1 ruang (lt.1) 105 m2 Permanen

Ruang Laboratorium Komputer 1 ruang (lt.2) 105 m2 Permanen

Ruang Dosen 1unit/gedung 1.205,5 m2 Permanen

Ruang seminar/diskusi 4 ruang 144 m2 Permanen

Audotorium 2 ruang 3.274 m2 Permanen

Unit Kegiatan Mahasiswa

(Student Center)

2 unit 586 m2 Permanen

Masjid 1 unit 600 m2 Permanen

Gedung IT 1 unit 132m2 Permanen

Gedung Pascasarjana 1 unit 2.550 m2 Permanen

Lapangan Volly Ball 2 unit 90 m2 Permanen

Lapangan Futsal 1 unit 90 m2 Permanen

Sarana Panjat dinding 2 unit 50 m2 Permanen

Rumah susun sewa (Rusunawa) 2 unit 6.846 m2 Permanen

Data sarana dan prasarana pada tabel di atas merupakan data sebelum

terjadinya gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu, Kabupaten Sigi dan

Page 51: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

51

Donggala pada bulan September 2018. Saat ini pemulihan sarana-

prasarana sementara dalam proses pelaksanaan yang ditangani oleh Kementerian

PUPR dan Bappenas RI, atas pendanaan Asian Development Bank (ADB). Di

samping itu, pada tahun 2019 juga dibangun 2 (dua) unit gedung perkuliahan

melalui dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

a. Fasilitas Kendaraan

Untuk menunjang kelancaran mobilitas, Fakultas Kesehatan Masyarakat

UIN Datokarama Palu memiliki satu unit mobil. Disamping satu kendaraan

tersebut, Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu juga bisa

memanfaatkan 2 buah Bus UIN Datokarama Palu untuk keperluan

operasionalnya, maupun mobil operasional lain jika diperlukan.

b. Sarana lain

Sarana lain juga tersedia Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama

Palu seperti LCD/ infocus, Camera digital, komputer, laptop, whiteboard,

wireless, microphone, speaker dan lain-lain yang dimaksimalkan untuk proses

belajar mengajar.

Pengelolaan infrastruktur Program Studi di Fakultas Kesehatan

Masyarakat UIN Datokarama Palu dilakukan dengan asas efektivitas dan efisiensi.

Pengelolaan seluruh sarana prasarana dilakukan secara profesional, di bawah

tanggung jawab Kabag Umum dan Perlengkapan, yang secara struktural

bertanggungjawab kepada Kepala Biro Umum. Seluruh inventaris telah didata dan

diberi penomoran, yang setiap periode tertentu dilakukan pengecekan ulang.

Page 52: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

52

Secara umum, seluruh sarana prasarana telah dimanfaatkan untuk

optimalisasi kegiatan akademik dan kemahasiswaan, baik yang dilaksanakan

dalam bentuk kegiatan belajar mengajar, maupun kegiatan lain yang secara tidak

langsung dapat menunjang prestasi akademik mahasiswa.

Pemeliharaan sarana dan prasarana dilakukan dengan dua cara:

1. Untuk pembangunan dan perencanaan fisik gedung secara keseluruhan

direncanakan secara terpadu melalui rencana induk (master plan)

pengembangan UIN Datokarama Palu.

2. Untuk pemeliharaan dan perbaikan keseharian seperti pengecatan, rehabilitasi

ringan, penataan keindahan lingkungan kampus, dilakukan oleh UIN

Datokarama Palu, dengan proyeksi anggaran DIPA-R (Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran–Rutin) dan DIPA-P, DIPA-R, PNBP Fakultas

Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu.

Gedung Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu terdiri dari

dua unit, satu unit dengan tiga lantai, yang secara fisik dirancang untuk ruang

belajar, ruang kerja dan unit kegiatan mahasiswa. Satu unit untuk Kantor Fakultas

terdiri dari dua lantai.

C. Proyeksi Pendanaan

1. Kebutuhan Dana Investasi

Dana pembiayaan Program Studi Sistem Informasi FKM UIN Datokarama

Palu dirancang melalui sumber primer dan sekunder. Sumber primer melalui

pendapatan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Proyek (DIPA-Proyek), Daftar

Isian Pelaksanaan Anggaran Rutin (DIPA-R) dan Daftar Isian Pelaksanaan

Page 53: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

53

Anggaran-Penerimaan Negara Bukan Pajak (DIPA-PNBP) bersumber dari dana

Departemen Agama Pusat, sedangkan DIPA-R berasal dari SPP mahasiswa yang

besarnya ditetapkan oleh Rektor UIN Datokarama Palu. Sumber sekunder

diperoleh dari berbagai lembaga baik pemerintah maupun swasta dalam bentuk

kerjasama atau bentuk lain yang halal dan tidak mengikat. Selain itu, terdapat pula

sumber dana lain yang meliputi dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN),

dana bantuan/hibah dari Asian Development Bank (ADB) dan Islamic

Development Bank (IDB) serta dana dari pihak ketiga yang tidak mengikat.

2. Kebutuhan Dana Operasional dan Pemeliharaan

Dana yang berasal dari DIPA-P & DIPA-R dipergunakan untuk keperluan

operasional program yang bersifat rutin, seperti pengadaan ATK, pembayaran

dosen-dosen honorer, pegawai honorer. Sedang yang berasal dari DIPA digunakan

untuk pengadaan sarana dan prasarana, seperti pembangunan gedung, pengadaan

meubelair dan peralatan, serta penyediaan beberapa fasilitas yang diperlukan.

Dalam mengelola keuangan, Program Studi Ilmu Gizi FKM UIN

Datokarama Palu menganut prinsip anggaran yang berimbang. Dana yang

dikeluarkan sesuai dengan dana yang diperoleh. Untuk mematangkan perencanaan

penggunaan keuangan, setiap menjelang tahun ajaran baru disusun PO (pedoman

operasional) penggunaan uang dan RAB (rencana anggaran belanja), yang

selanjutnya disahkan oleh Dekan Fakultas. Struktur penganggaran yang dibuat

adalah; 30% untuk peningkatan kualitas dosen, 30% untuk kemahasiswaan, 30%

untuk peningkatan kualitas PBM sedangkan 10% sisanya untuk manajemen.

Page 54: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

54

Untuk memudahkan pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan, disusun SPJ

(Surat Pertanggung jawaban) yang dilanjutkan dengan pembukuan.

3. Penerimaan Internal

Ada tiga kategori sumber penerimaan keuangan rutin di UIN Datokarama

Palu, yaitu DIPA-P, DIPA-R dan DIPA-PNBP. Keuangan DIPA-P dan DIPA-R

berasal dari Pemerintah Pusat sedangkan keuangan DIPA-PNBP berasal dari SPP

dan penerimaan mahasiswa baru, wisuda serta sumber penerimaan keuangan lain

yang termasuk PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), yang berasal dari hasil

penyewaan sarana-sarana yang ada di IAIN Palu seperti auditorium, laboratorium

bahasa, laboratorium komputer dan lapangan Tenis Meja. Selain itu, terdapat pula

sumber dana lain yang meliputi dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN),

dana bantuan/hibah dari Asian Development Bank (ADB) dan Islamic

Development Bank (IDB) serta dana dari pihak ketiga yang tidak mengikat.

Secara umum jumlah penerimaan keuangan UIN Datokarama Palu

menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun. Jumlah penerimaan keuangan dari

DIPA-P dan DIPA-R dalam banyak hal sangat tergantung pada kondisi keuangan

negara, karena dua jenis sumber keuangan ini berasal dari Pemerintah Pusat.

Sedangkan penerimaan dari DIPA-PNBP dari tahun ke tahun terus mengalami

peningkatan yang cukup signifikan, dikarenakan jalinan kerjasama dengan

berbagai pihak berjalan dengan baik. Disamping itu untuk menambah penerimaan

dari sumber DIPA-PNBP lain seperti diuraikan di atas, juga terus diupayakan

meningkat. Untuk itu proses pembenahan asset UIN Datokarama Palu, terus

Page 55: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

55

dilakukan untuk didayagunakan sebesar mungkin dalam proses penggalian dana.

Diharapkan dengan terus meningkatnya penerimaan dari DIPA-PNBP baik dari

SPP maupun sumber lainnya, keuangan UIN Datokarama Palu akan sustainable,

mampu menjamin berlangsungnya seluruh kegiatan dalam rangka mewujudkan

visi dan misi Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu.

Sedangkan pada aspek pengeluaran diupayakan berimbang dengan

penerimaan yang ada. Di samping berimbang, pengeluaran diupayakan mengikuti

prinsip efektif dan efisien, artinya pemasukan yang didapat diupayakan seoptimal

mungkin memiliki manfaat sebesar-besarnya bagi pencapaian visi dan misi Prodi.

4. Analisis Rencana Pembiayaan Program Studi S1 Ilmu Gizi

a. Biaya Pengadaan Laboratorium Gizi minimal 1 Laboratorium.

b. Biaya pengadaan ruang kuliah Prodi Ilmu Gizi minimal 4 kelas.

c. Biaya pengadaan penambahan kursi untuk perkuliahan minimal 120.

d. Biaya pengadaan lemari arsip Prodi Ilmu Gizi 2 buah.

e. Biaya pengadaan infocus minimal 5 buah.

f. Biaya pengadaan kendaraan bermotor Prodi Ilmu Gizi 1 unit.

g. Biaya honorarium tenaga pengajar (dosen LB).

h. Biaya honorarium tenaga administrasi.

i. Biaya honorarium pembimbing skripsi.

j. Biaya honorarium penguji skripsi.

k. Biaya honorarium penasihat akademik.

l. Biaya honorarium pembimbing PPL.

m. Biaya honorarium pembimbing KKL.

Page 56: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

56

n. Biaya operasional administrasi.

o. Biaya rapat dan lokakarya.

p. Biaya perawatan sarana prasaran milik Prodi Ilmu Gizi

Tabel 6

Rincian anggaran sarana dan prasarana yang dibutuhkan

Prodi Ilmu Gizi UIN Datokarama Palu

No Nama Barang Jumlah

Barang

Harga Satuan Total Harga

1 2 3 4 5

1 Laboratorium 1 lokal @Rp. 100.000.000 Rp. 100.000.000

2 Ruang kuliah 4 lokal @Rp. 50.000.000 Rp. 200.000.000

3 Kursi perkuliahan 120 buah @Rp.100.000 Rp. 12.000.000

4 Lemari Arsip 2 unit @Rp. 5.000.000 Rp. 10.000.000

5 Komputer 1 unit @Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000

6 Laptop 1 unit @Rp.7.000.000 Rp. 7.000.000

7 Infocus 4 unit @Rp. 7.000.000 Rp. 28.000.000

8 Perpustakaan 1 lokal @Rp. 100.000.000 Rp. 100.000.000

Total Rp. 462.000.000

D. Proyeksi Kerja Sama

Pengendalian mutu Program Studi Ilmu Gizi FKM UIN Datokarama Palu

tidaklah mungkin dilakukan secara internal saja, melainkan perlu menjalin

kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait. Tujuan kerjasama dan kemitraan

dengan instansi terkait antara lain untuk mengetahui kebutuhan dan harapan para

pengguna lulusan Program Studi Ilmu Gizi FKM UIN Datokarama Palu

berkenaan dengan kualitas atau mutu lulusannya. Kerjasama dan kemitraan

Program Studi Ilmu Gizi FKM UIN Datokarama Palu dengan instansi terkait

dapat dipaparkan sebagai berikut.

Instansi terkait yang menjadi mitra Program Studi Ilmu Gizi FKM UIN

Datokarama Palu antara lain:

Page 57: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

57

1. Mitra instansi internal

Yang dimaksud instansi internal adalah kerjasama yang dilakukan oleh

Program Studi Ilmu Gizi FKM UIN Datokarama Palu dengan instansi atau

lembaga yang secara langsung menangani kegiatan akademik dan struktur

lembaga yang berada di atasnya seperti:

a. PTN dan PTS yang berada di Sulawesi Tengah dan di Tingkat Nasional,

bekerjasama dalam penelaahan kurikulum program studi, pertukaran dosen

dan mahasiswa, pengembangan kompetensi, Kerja sama Penelitian dan

Pengabdian Pada Masyarakat.

b. Program Studi di lingkungan FKM dalam rangka membangun kesamaan

visi dan misi serta penguatan dan penyelarasan program.

c. Unit Pembinaan laboratorium Gizi UIN Datokarama Palu.

2. Mitra Instansi eksternal

Yang dimaksud dengan instansi eksternal adalah lembaga atau instansi

yang memerlukan alumni Program Studi Ilmu Gizi baik negeri maupun swasta.

Di antara lembaga yang menjadi mitra Program Studi Ilmu Gizi FKM adalah:

a. Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Sulawesi Tengah.

b. Kantor Departemen Agama Kota dan Kabupaten di Sulawesi Tengah

c. Instansi-Instansi Pemerintah di Provinsi Sulawesi Tengah.

d. Instansi-Instansi Pemerintah Kota dan Kabupaten di Sulawesi Tengah

e. Badan usaha milik Negara

f. Badan usaha milik swasta

Page 58: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

58

Program Pembelajaran yang ada di Program Studi Ilmu Gizi sesuai dengan

acuan utama Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengajaran, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat. Ketiga hal ini menjadi satu kesatuan dan saling

berkaitan satu sama lain. Pengajaran yang merupakan sarana pengembangan dan

pemberian bekal intelektual kepada mahasiswa selalu diarahkan pada tujuan

peningkatkan profesionalisme alumni. Matakuliah-matakuliah kebahasaan,

keislaman, metodologi penelitian dan bidang Ilmu Gizi mendapat porsi yang

seimbang. Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa harus sejalan dengan

konsentrasi keilmuan yang diambilnya. Sehingga penelitian menjadi ajang yang

sangat penting untuk memadukan teori yang pernah diterima dibangku kuliah dan

sekaligus sebagai alat untuk mengetahui pemahaman mahasiswa terhadap

wawasan keilmuan.

Selain itu, sebagian materi juga bersinggungan dengan aktivitas yang

dilakukan mahasiswa di tengah-tengah masyarakat. Dengan bekal itulah,

mahasiswa nantinya diharapkan mampu melakukan pengabdian di masyarakat

melalui pengaplikasian keahlian yang dimiliki. Kegiatan yang berkaitan dengan

keahlian tersebut di antaranya menjadi akademisi yang berprofesi sebagai dosen,

konsultan gizi, tenaga ahli di Rumah Sakit, Puskemas, industri pangan, pusat-

pusat kebugaran, klinik serta berprofesi sebagai pengusaha kuliner dalam

pengembangan Ilmu Gizi. Selain itu, sebagai mahasiswa perguruan tinggi

keagamaan yang dibekali ilmu keislaman tentu dapat juga dilibatkan dalam

kegiatan lintas sektoral diantaranya menjadi remaja masjid, penceramah

keagamaan dan kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya.

Page 59: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

59

IV. PENUTUP

Mencermati perkembangan Perkembangan dunia yang semakin

mengglobal dewasa ini ditandai dengan tingkat persaingan yang semakin tinggi.

Salah satu bidang yang menjadi pusat perhatian masyarakat saat ini adalah bidang

Ilmu Gizi. Tingkat kebutuhan kebutuhan terhadap sarjana bidang gizi terus

meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan hampir 100% pada tahun 2017 dibanding

tahun sebelumnya. Oleh karena itu, dalam rangka mempercepat laju perbaikan dan

pengembangan Ilmu Gizi di Indonesia menuju peningkatan kualitas sumber daya

manusia, diperlukan tenaga ahli Gizi yang professional. UIN Datokarama Palu

dengan mempertimbangkan kekuatan, dan kesiapan yang ada, memiliki keseriusan

untuk dapat mendirikan Program Studi Sl Ilmu Gizi.

Berdasarkan paparan-paparan dan pertimbangan pada bab-bab

sebelumnya, maka dipandang perlu meletakkan dasar yang kuat bukan hanya dari

segi pengadaan tenaga ahli gizi, namun juga pengembangan Ilmu Gizi pada

jenjang S1 yang kokoh. Untuk hal tersebut, maka sangat dibutuhkan Pembukaan

Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu.

Besarnya kebutuhan pasar dan animo masyarakat serta lulusan SMA/MA

sederajat untuk melanjutkan studinya merupakan kekuatan utama pendirian

Program Studi Sl Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama

Palu. Upaya untuk membangun networking yang sangat baik antara UIN

Datokarama Palu dengan berbagai instansi pemerintah, badan usaha, industri

pangan serta organisasi lain khususnya yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah

tentang kebutuhan tenaga ahli gizi yang berkualitas menjadi peluang tersendiri

Page 60: PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

60

bagi keberlanjutan (sustainability) program S1 Ilmu Gizi di masa depan.

Pengembangan sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai, dukungan

rektorat dan keseriusan dari seluruh civitas akademika UIN Datokarama Palu

semakin memperkuat keberadaan Program S1 Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan

Masyarakat UIN Datokarama Palu.

Selain itu persepsi masyarakat terhadap Perguruan Tinggi UIN

Datokarama Palu sebagai Perguruan Tinggi yang menghasilkan lulusan yang

profesional di Sulawesi Tengah. Kehadiran kompetitor baru merupakan salah satu

ajang peningkatan mutu, sehingga masing-masing perguruan tinggi harus

memberikan pelayanan yang terbaik dan tetap menjaga mutu jika tetap ingin

bertahan di era persaingan yang semakin ketat.