Proposal Kegiatan

Embed Size (px)

Citation preview

Senam otak merupakan sebuah senam yang tujuan utamanya untuk mempertahankan kesehatan otak dengan cara melakukan gerakan badan. Dengan melakukan senam otak dapat memicu otak agar tidak kehilangan daya intelektual serta awareness-nya. Senam otak ini dapat memulihkan kembali kondisi orang yang pelupa karena pada dasarnya pusat-pusat sistem kewaspadaan atau reticulo activating system yang terdapat pada batang otak bisa diaktifkan lagi. Seperti layaknya senam - senam yang lain, sebaiknya senam otak dilakukan secara rutin, minimal 3 kali dalam seminggu sehingga hasilnya bisa segera terlihat.

Senam otak sendiri termasuk jenis senam ringan yang bisa dilakukan oleh siapapun termasuk kaum lansia. Gerakan pada senam otak juga merupakan gerakan menyilang dengan tujuan supaya terjadi harmonisasi serta optimalisasi kinerja otak kanan dan otak kiri. Dengan melakukan senam otak, suplai darah, oksigen, dan energi akan lancar sampai ke otak serta bisa memenuhi kebutuhan otak sehingga secara jangka panjang struktur otak dapat terpelihara secara optimal.

Berikut ini adalah cara senam otak:

Semua gerakan dalam senam otak memang dirancang untuk meningkatkan aktivitas 3 dimensi fungsi otak yang terdiri dari: lateralitas - komunikasi (terdiri dari otak kanan dan otak kiri), pemfokusan - pemahaman, serta pemusatan - pengaturan.

# UNTUK MENINGKATKAN FUNGSI LATERALITAS - KOMUNIKASI Melakukan gerakan menyilang (cross craw) yang bertujuan merangsang aktivitas mendengar, melihat, bergerak, menulis, dan sikap positif. Lakukan gerakan - gerakan seperti di bawah ini:

Pundak kanan didorong ke kiri, pundak kiri didorong ke kanan Merangkak seperti bayi, lutut kanan maju bersama tangan kiri, lutut kiri maju bersama tangan kanan Lakukan gerakan menggambar / menulis sesuatu yang simetris di udara. Gerakan ini harus dilakukan secara bersamaan antara tangan kanan dan tangan kiri

# UNTUK MEMPERKUAT PEMFOKUSAN - PEMAHAMAN Gerakan ini untuk merangsang otak bagian depan - belakang. Gerakan pada bagian ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan konsentrasi serta menerima hal baru dan mengekspresikan hal - hal yang sudah diketahui sebelumnya.

Lakukan gerakan di bawah ini:

Melakukan gerakan peregangan bebas, baik menggunakan tangan, kaki, maupun anggota tubuh yang lain

# UNTUK MENINGKATKAN PEMUSATAN - PENGATURAN

Gerakan yang dilakukan akan bermanfaat untuk menenangkan, membuat perasaan nyaman, dan berfikir positif. Gerakan pada bagian ini akan melibatkan fungsi otak atas - bawah

Lakukan gerakan - gerakan seperti di bawah ini:

Letakkan kedua telapak tangan di dahi dengan jarak 2 jari dari atas alis Atau bisa juga meletakkan kedua telapak tangan di ubun-ubun Dalam waktu yang bersamaan, lakukan pernafasan teratur sambil menciptakan suasana tenang dan hening tanpa kehilangan kewaspadaan.

Pencarian Terbaru (100) Senam otak lansia. Gerakan senam lansia. Senam otak pada lansia. Senam otak. Video senam otak. Model gambar yang intelektual yang mempunyai cara kerja. Gerakan senam otak. Cara senam otak. Contoh gerakan senam otak. Makalah senam lansia. Contoh senam lansia. Olahraga otak. Senam otak untuk lansia. Gerakan senam otak pada lansia. Cara melakukan senam otak. Contoh senam otak. Video senam otak lansia. Langkah senam otak. Pengertian senam otak. Teknik senam otak. Kiat_kiat lansia. Langkah langkah senam otak. Proposal senam otak. Cara melakukan senam otak anak. Pengertian senam otak pada lansia. Cara cara senam otak. Terapi senam otak. Otak. Konsep senam pada lansia. Jenis jenis senam lansia. Senam otak bagi lansia. Cara senam lansia. Kumpulan gerakan senam lansia. Cara yoga untuk stroke. Manfaat senam lansia. Macam macam senam otak. Macam macam gerakan senam otak. Contoh cara cara senam otak. Teknik senam lansia. Gerakan untuk meningkatkan otak kiri otak kanan. Pengertian senam lansia. Macam macam metode senam otak. Vidio senam otak kanan dan kiri di gerakan oleh tangan. Otak kanan dan kiri pada usia lanjut. Prosedur senam lansia. Video olahraga lansia. Video senam lansia. Macam macam senam lansia. Artikel senam lansia. Makalah senam otak. Cara senam otak kanan. Gerakan gerakan senam otak. Senam otak kanan. Pengaruh senam otak terhadap tingkat konsentrasi pada lansia. Gerakan senam otak untuk lansia. Macam senam otak. Konsentrasi lansia. Gambar gerakan senam tangan. Pengertian senam otak lansia. Gerakan dalam senam otak. Langkah senam lansia. Otak atas dan bawah. Makalah manfaat senam lansia. Gerakan meningkatkan konsentrasi. Gerakan gerakan dalam olahraga dan kegunaannya. Senam otak untuk orang stroke. Fungsi otak untuk komunikasi. Olahraga otak dengan tangan. Tehnik tehnik yoga pada lansia. Cara senam otak lansia. Lansia senam. Metode senam otak. Makalah tujuan senam lansia. Prosedur senam otak. Jari tangan merangsang otak otak. Kegunaan senam lansia untuk kesehatan lansia. Cara senam otak bagi. Video gerakan senam otak lansia. Manfaat senam otak bagi lansia. Cara senam buat otak. Gerakan senam manula. Pengertian optimalisasi otak kanan dan otak kiri. Senam otak kiri dan kanan. Tujuan senam otak pada lansia. Teknik senam otak untuk lansia. Gambar lansia bermain. Pengertian senam otak untuk lansia. Cara memperkuat lutut. Teknik senam lansi. Lama latihan senam otak pada lansia. Manfaat senam pada lansia. Gambar gerakan dalam senam lansia dengan fungsinya. Senam lansia video. Gambar dan langkah langkah senam otak. Cara senam untuk meningkatkan otak kiri. Macam macam 2

gambar lansia dan menopause. Gerakan dan cara senam lansia. Makalah senam otak pada lansia. Manfaat gerakan senam stroke. Proposal senam lansia. Sumber : Cara pedia.com

Senam Otak, Mudah Dilakukan, Banyak Kegunaan Tahukah Anda bahwa kebanyakan orang hidup dengan lebih mengandalkan otak kiri? Otak kita terdiri dari dua belahan, kiri dan kanan. Anehnya, 85 persen orang di dunia ini ternyata hidup dengan mengandalkan otak kiri saja. Sebagian dari sisanya menggunakan kombinasi keduanya, dan sebagian lagi memakai otak kanan. Itulah kesimpulan beberapa penelitian tentang otak. Mana yang lebih baik atau sebaliknya mana yang lebih jelek, tidak mudah untuk dijawab. Dari segi fungsi, otak yang terdiri dari dua belahan kiri dan kanan itu seolah memiliki tiga dimensi yang saling berhubungan. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, juga merupakan pusat matematika. Sementara otak kanan untuk sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain, serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh (seperti menari, menyanyi, dan melukis). Dengan mengoptimalkan penggunaan seluruh bagian ini, fungsi otak dapat dioptimalkan. Sayang, tak semua orang mampu melakukannya. Salah satu cara mengoptimalkan penggunaan semua dimensi otak adalah senam otak. Tak Perlu Waktu Khusus Senam otak atau brain gym adalah serangkaian latihan berbasis gerakan tubuh sederhana. Gerakan itu dibuat untuk merangsang otak kiri dan kanan (dimensi lateralitas); meringankan atau merelaksasi belakang otak dan bagian depan otak (dimensi pemfokusan); merangsang sistem yang terkait dengan perasaan/emosional, yakni otak tengah (limbis) serta otak besar (dimensi pemusatan). Sebagai pemula, Anda bisa melakukannya lewat gerakan sederhana sambil melakukan kegiatan sehari-hari. Senam ini bisa dilakukan tanpa waktu khusus. Sambil nonton televisi juga bisa, ujar Dra. Hj. Kartika Sapardjiman, Pimpinan Kelas Brain Gym di Rumah Sakit Kartika, Pulo Mas, Jakarta Timur. Tapi, imbuh Kartika yang saat ini membimbing tujuh peserta, termasuk seorang ibu hamil, sebelum mempraktikkan sendiri Anda perlu bimbingan instruktur khusus. Prinsipnya Menyilang Senam otak pada dasarnya berupaya mengaktifkan otak kiri dan kanan secara optimal. Prinsip senam ini adalah melakukan gerakan-gerakan menyimpang melewati bagian tengah atau yang disebut corpus callosum. Dengan melakukan gerakan-gerakan menyilang secara teratur untuk beberapa waktu, harmonisasi antara otak kanan dan otak kiri diharapkan dapat terjadi. Menurut Paul E. Denisson, Ph.D., ahli senam otak dari lembaga Educational Kinesiology, Amerika Serikat, meski sederhana, brain gym mampu memudahkan kegiatan belajar dan melakukan penyesuaian terhadap ketegangan, tantangan, dan tuntutan hidup sehari-hari. Pakar penelitian otak inilah yang pertama kali memperkenalkan metode terapi ini di Amerika, 19 tahun silam. Awalnya senam otak dimanfaatkan untuk anak yang mengalami gangguan hiperaktif, kerusakan otak, sulit konsentrasi, dan depresi. Namun dalam perkembangannya setiap orang bisa memanfaatkannya untuk beragam kegunaan. Malah kewaspadaan (awareness) serta refleks orang lanjut usia yang sudah hilang bisa dibangkitkan kembali lewat senam otak. Senam otak juga bermanfaat buat anak-anak yang kemampuan matematikanya belum optimal. Begitu pula bagi anak dengan pemahaman membaca yang kurang. Pemahaman membaca yang kurang artinya anak mungkin saja lancar membaca, tetapi dia tidak bisa mempresepsikan apa yang dibaca, jelas Ruswaldi. 3

Macam Gerakan Brain Games * Gerakan Sakelar Otak Sakelar otak (jaringan lunak di bawah tulang selangka di kiri dan kanan tulang dada) dipijat selama 20-30 detik dengan satu tangan, sementara tangan lainnya memegang atau memijat sebelah kanan dan kiri pusar. Mengoptimalkan pengiriman pesan dari otak kiri ke kanan atau sebaliknya, meningkatkan penerimaan oksigen, dan menstimulasi aliran darah agar lebih lancar mengalir ke otak. Guna: mengoptimalkan keterampilan motorik halus, memperbaiki sikap tubuh, meningkatkan energi, mengurangi stres visual, dan relaksasi tengkuk serta bahu. * Gerakan Silang Gerakan ini mengaktifkan hubungan kedua sisi otak dan merupakan gerakan pemanasan untuk semua keterampilan yang memerlukan penyeberangan garis tengah bagian lateral tubuh. * Mengaktifkan gerakan mata dari kiri ke kanan, meningkatkan harmonisasi penglihatan (binokular). * Guna: mengoptimalkan pekerjaan menulis, mendengar, membaca dan memahami, meningkatkan stamina, memperbaiki pernapasan, pendengaran, dan penglihatan. * Tombol Bumi Ujung salah satu tangan menyentuh bawah bibir, ujung jari lainnya di pinggir atas tulang kemaluan (15 cm di bawah pusar). Disentuh selama 30 detik atau 4-6 kali tarikan napas penuh. * Meningkatkan koordinasi dan konsentrasi (melihat secara vertikal dan horizontal sekaligus tanpa keliru, seperti saat membaca kolom dalam tabel). * Guna: mengurangi kelelahan mental (stres), mengoptimalkan jenis pekerjaan seperti organisasi, perancangan seni, pembukuan. * Tombol Imbang Gerakan ini akan mengembalikan tiga dimensi keseimbangan tubuh (kiri-kanan, atas-bawah, depan-belakang). Tekan tombol imbang 4-5 cm ke kiri dan ke kanan dari garis tengah/lekukan di batas rambut antara tengkorak dan tengkung di atas tulang belakang sementara tangan satunya menyentuh pusar, selama 30 detik. * Meningkatkan konsentrasi, pengambilan keputusan, pemikiran asosiatif, kepekaan indrawi untuk keseimbangan, menjernihkan pikiran, dan menjaga badan tetap relaks. * Guna: mengerti konsep yang tersirat (saat membaca), mengkritisi, mengurangi mabuk perjalanan dan tekanan di kuping karena perubahan ketinggian, mengoptimalkan pekerjaan menulis laporan, memakai telepon atau komputer. * Kait Relaks Tumpangkan kaki kiri di atas kaki kanan, dan tangan kiri di atas tangan kanan dengan posisi jempol ke bawah. Jemari kedua tangan saling menggenggam, kemudian tarik tangan ke arah pusar dan terus ke depan dada. Pejamkan mata dan saat menarik napas, lidah ditempelkan ke langit-langit mulut dan lepaskan saat mengembuskan napas. Berikutnya, buka silangan kaki, dan ujung-ujung jari tangan saling bersentuhan secara halus di dada atau di pangkuan, sambil mengambil napas dalam 1 menit lagi * Meningkatkan koordinasi motorik halus, pemikiran logis, dan pemusatan emosional. * Guna: mendengar aktif, berbicara lugas, menghadapi tes dan bekerja dengan papan ketik, pengendalian diri dan keseimbangan. 4

Catatan: untuk mencegah ketegangan otot, sebelum memulai latihan Anda sebaiknya minum beberapa gelas air putih. Sumber : Memahami Otak hal 122-125, Penerbit kompas 2003; Parentsguide Logged

rubino

Newbie Posts: 21

Program Senam untuk LansiaPosted on May 20, 2010 by 6ardenia Kita semua tahu bahwa usia lanjut adalah suatu fase kehidupan yang pasti akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang. Menjadi tua tidaklah dapat dihindari oleh siapapun, namun manusia dapat berupaya untuk menghambat kecepatan waktunya. Salah satunya dengan olahraga. Oleh karena itu, agar dapat tetap sehat di usia lanjut, pemeliharaan kesehatan haruslah dimulai sejak dini. Artinya aktivitas olahraga merupakan kegiatan yang berlangsung rutin dan kontiniu hingga usia lanjut. Untuk kesehatan, idealnya olahraga harus dilakukan sejak awal. Kategori untuk manusia lanjut usia (lansia) sendiri sangat bervariasi. Menurut Departemen Kesehatan, manula adalah orang yang sudah mencapai usia 60 tahun. Sementara menurut kedokteran olahraga manula sangat tergantung pada kondisi fisik individu. Jika dia baru berusia 50 tahun, namun secara fisik sudah renta, dia bisa dikategorikan sebagai manula Setelah mendapat pendidikan mengenai kehidupan orang lanjut usia, tentu saja akan menambah faedah bagi masyarakat bila ilmu pengetahuan tersebut diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang dapat kita lihat di lingkungan sekitar tempat tinggal kita, ada banyak lansia yang menjalani akhir kehidupannya seperti orang yang sedang menunggu waktunya yang belum pasti. Tak jarang lansia di kota Medan ini banyak yang dititipkan ke panti-panti jompo karena pihak keluarga memiliki berbagai alasan untuk melakukan hal tersebut, mulai dari ketidakcocokan dengan lansia tersebut, biaya kehidupan yang tidak mencukupi kehidupan lansia, kesalahpahaman antara pihak keluarga dengan lansia bahkan pertengkaran yang membuat lansia harus ditinggalkan di panti jompo. Walaupun masih ada lansia yang tinggal bersama pihak keluarganya, kehidupan mereka tidaklah berbeda dengan para lansia yang tinggal di panti jompo. Setiap harinya hanya dudukduduk di rumah dan menunggu anak-anak dan cucunya menyapanya. Keadaan merekapun sangat memprihatinkan, terutama para lansia pria yang pada masa mudanya merupakan orangorang yang aktif. Mereka akan mengalami apa yang disebut post-power syndrome. Sebagaimana yang telah dipelajari bahwa keadaan fisik lansia kian hari kian menurun bila dibandingkan dengan orang-orang yang berada pada fase hidup yang lebih mudah. Bahkan, para lansia ini sering dianggap oleh orang-orang yang lebih muda sebagai orang yang lemah dan tidak perlu melakukan apa-apa lagi karena kelemahan fisiknya. Daripada menambah kerepotan pihak keluarga, para lansia diperlakukan layaknya bayi. Hal tersebut tentu saja membuat fisik lansia semakin melemah. Belum lagi para lansia tersebut harus mengikuti pola makan keluarganya yang mungkin mengandung unsur-unsur yang seharusnya pada masa lansia sudah harus dikurangi, misalnya makanan yang manis-manis, terlalu asin atau terlalu asam. Melihat kondisi para lansia yang sangat tidak sehat membuat kami berencana melakukan suatu kegiatan yang akan menggerakkan para lansia untuk memiliki hidup yang lebih sehat, sejahtera, lebih berarti dan lebih bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya yaitu melalui program senam untuk lajut usia. 5

Meski pada umumnya olahraga baik untuk kesehatan, tetapi mungkin ada beberapa bentuk olahraga yang tidak cocok dengan penyakit yang diderita orang tersebut dikarenakan mengingat fisik pada usia lanjut sudah berbeda pada saat usia muda, maka saat ini sudah diciptakan senam khusus untuk lansia. Senam lansia sudah ada standar gerakannya dan sudah diakui dan aman dilakukan. Senam lansia, gerakannya tidak high impact tapi bersifat low impact. Jika menggunakan musik, tidak menghentak, namun lambat dan mendayu. Gerakan anggota tubuh juga cenderung untuk anggota tubuh bagian atas karena biasanya pada orang usia lanjut, telah terjadi penurunan fungsi pada jantung dan paru-paru. Sementara itu, olahraga yang kurang dianjurkan bagi orang berusia lanjut adalah olahraga yang menimbulkan beban berlebihan pada otot. Jadi berilah kesempatan bagi otot untuk melakukan pemulihan. Jika ingin melakukan senam, maka gerakan otot tertentu dibatasi sekitar delapan sampai enam belas kali saja. Jangan terus-menerus melakukan gerakan pada otot yang sama. Latihan yang memerlukan berdiri pada satu kaki atau gerakan-gerakan yang memerlukan keseimbangan tubuh dapat menyebabkan orang berusia lanjut jatuh. Gerakan yang juga kurang baik dilakukan orang berusia lanjut adalah memutar kepala dan meregangkan leher secara berlebihan. Boleh dilakukan asal pelan dan ditahan, bukan gerakan cepat dan menghentak. Bagi Anda yang ingin memilih senam, lakukan secara berkelompok dengan pembimbing yang berpengalaman. Dengan demikian, dapat dihindari gerakan-gerakan yang bisa mencederai tubuh sehingga lansia dapat tetap menjaga kesehatan fisiknya. Adapun tujuan dirujuknya program ini yaitu dengan maksud untuk meningkatkan kesejahteraan psikis dan fisik lansia sehingga dapat lebih menikmati hidupnya. Berikut adalah beberapa manfaat senam untuk tubuh kita menurut Asosiasi Kebugaran di Inggris :

Meningkatkan kisaran gerak Meningkatkan stamina Melepaskan kecemasan Membantu mencegah penyakit jantung Mencegah osteoporosis Memperbaiki konsentrasi Memperbaiki pandangan hidup Mengurangi nyeri radang sendi Mengendalikan kolesterol Membakar lemak Mempercepat metabolisme Meredakan depresi Meningkatkan kepuasan kerja Mengawetkan otot Mengawetkan organ-organ internal (hati, ginjal) Memperbaiki waktu reaksi Memperbaiki kebugaran kardiovaskuler Meningkatkan energi Memperbaiki koordinasi saraf dan otot Meningkatkan kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi Menurunkan tekanan darah Mengurangi resiko kegemukan Membakar kalori Memperbaiki sembelit Mengurangi stres Meningkatkan perasaan sejahtera Meningkatkan IQ Meningkatkan kreativitas Mengurangi absensi kerja Meningkatkan produktivitas Memperbaiki kelenturan Memperbaiki peredaran darah Meningkatkan mobilitas 6

Meningkatkan ingatan/mengurangi resiko pikun Meningkatkan kesehatan punggung Tidur nyenyak Memperpanjang hidup

Sedangkan menurut Nugroho berpendapat terdapat beberapa manfaat dari olahraga bagi lanjut usia. antara lain: 1) Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia 2) Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan (adaptasi) 3) Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya terhadap bertambahnya tuntutan, misalya sakit. Pada lanjut usia terjadi penurunan masa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, toleransi latihan, kapasitas aerobik dan terjadinya peningkatan lemak tubuh. Dengan melakukan olahraga seperti senam lansia dapat mencegah atau melambatkan kehilangan fungsional tersebut. Bahkan dari berbagai penelitian menunjukan bahwa latihan/olahraga seperti senam lansia dapatmengeliminasi berbagai resiko penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit arteri koroner dan kecelakaan. (Darmojo 1999;81) Selain itu, juga senam yang merupakan aktivitas kebugaran jasmani juga memiliki pengaruh positif terhadap kesejahteraan aspek kehidupan lansia yaitu menurut Darmojo (1999:74) manfaat dari aktivitas dan kebugaran memberikan komponen-komponen yang dapat menjaga kesehatan fisik dan psikologis lansia, seperti: 1) Self Efficacy (keberdayagunaan-mandiri) adalah istilah untuk menggambarkan rasa percaya atas keamanan dalam melakukan aktivitas. Hal ini sangat berhubungan dengan ketidaktergantungan dalam aktivitas sehari-hari. Dengan keberdayagunaan mandiri ini seorang usia lanjut mempunyai keberanian dalam melakukan aktivitas. 2) Latihan Pertahanan (resistence training) keuntungan fungsional atas latihan pertahanan berhubungan dengan hasil yang didapat atas jenis latihan yang bertahan, antara lain mengenai kecepatan bergerak sendi, luas lingkup gerak sendi (range of motion) dan jenis kekuatan. Yang dihasilkan pada penelitian-penelitian dipanti jompo didapatkan bahwa latihan pertahanan yang intensif akan meningkatkan kecepatan gart (langkah) sekitar 20% da kekuatan untuk menaiki tangga sebesar 23-38% 3) Daya Tahan (endurance) daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kerja dalam waktu yang relatif cukup lama. Pada lansia latihan daya tahan /kebugaran yang cukup keras akan meningkatkan kekuatan yang didapat dari latihan bertahan. Hasil akibat latihan kebugaran tersebut bersifat khas untuk latihan yang dijalankan (training specific), sehingga latihan kebugaran akan meningkatkan kekuatan berjalan lebih dengan latihan bertahan. 4) Kelenturan (flexibility) pembatasan atas lingkup gerak sendi, banyak terjadi pada lanjut usia yang sering berakibat kekuatan otot dan tendon. Oleh karena itu latihan kelenturan sendi merupakan komponen penting dari latihan atau olah raga bagi lanjut usia. 5) Keseimbangan-keseimbangan merupakan penyebab utama yang sering mengakibatkan lansia sering jatuh. Keseimbangan merupakan tanggapan motorik yang dihasikan oleh berbagai faktor, diantaranya input sesorik dan kekuatan otot. Penurunan keseimbangan pada lanjut usia bukan hanya sebagai akibat menurunya kekuatan otot atau penyakit yang diderita. Penurunan keseimbangan bisa diperbaiki dengan berbagai latihan keseimbangan. Latihan yang meliputi komponen keseimbangan akan menurukan insiden jatuh pada lansia. Berikut Contoh Rancangan Program Senam Kesehatan untuk Para Lanjut Usia:

7

1. Rancangan program Pemanasan

Program ini akan dimulai pemanasan seperti melenturkan otot-otot kepala, leher, tangan, kaki dan berbagai persendian lansia. Tentu saja setiap gerakan akan dilakukan dengan perlahanlahan mengingat kerapuhan tubuh lansia. Dimana durasi pemanasan adalah 10 menit. Senam inti

Senam inti setelah pemanasan dilakukan selama 15 menit. Dalam senam inti gerakan yang dilakukan lebih bervariasi dari pemanasan. Tetapi gerakan tersebut dimodifikasi sesuai dengan vitalitas lansia. Pendinginan

Pendinginan dilakukan selama 10 menit. hal ini dilakukan untuk meregangkan otot-otot. Istirahat

Kegiatan istirahat diisi dengan pemberian sarapan pagi bagi para lansia berupa roti dan segelas susu berkalsium tinggi untuk usia lansia yang akan membantu para lansia menjaga kesehatannya. Dalam masa-masa senggang itu, lansia diberi kesempatan untuk bersosialisasi dengan para lansia lainnya, yang memperluas jaringan sosialnya dan mendorong lansia membangun kembali jiwa persahabatannya. Hal ini tentu saja akan menjadi dukungan sosial bagi para lansia ketika mereka merasa kesepian dan membutuhkan teman untuk mencurahkan perasaannya. 2. Pelaksanaan program Dilaksanakan akhir pekan yaitu hari Sabtu/Minggu, pukul 05.30

karena pada waktu tersebut masih belum banyak kendaraan yang diaktifkan, sehingga udara masih terjamin masih segar. 3. Evaluasi program Untuk melihat keefektifan dari program digunakan kuesioner dan wawancara pada lansia. Hal ini dilakukan agar program yang kurang efektif dapat diperbaiki kembali sehingga kesejahteraan fisik dan psikis lansia dapat terjamin. 4. Sosialisasi program Program disosialisasikan ke panti-panti jompo yang belum memiliki program rutin akhir minggu yang bisa meningkatkan kesejahteraan psikis dan fisik lansia Program juga disosialisasikan kepada masyarakat agar masyarakat menyadari pentingnya pengadaan rutin akhir minggu berupa senam bagi lansia 8

-

Membuat brosur yang berisi pentingya menjaga kesehatan tubuh para lansia

Jadi, berdasarkan uraian penjelasan sebelumnya maka dapat kita lihat bahwa kesehatan pada lansia sangat perlu diperhatikan baik itu fisik ataupun psikis. Karena seorang lansia dimana sebagaimana yang kita ketahui bahwa keadaan fisik mereka kian hari kian menurun bila dibandingkan dengan orang-orang yang berada pada fase hidup yang lebih muda. Bahkan, mereka sering dianggap oleh orang-orang yang lebih muda sebagai orang yang lemah dan tidak perlu melakukan apa-apa lagi karena kelemahan fisiknya. Hal ini membuat fisik dan psikis dari lansia semakin melemah sehingga diperlukan kegiatan rutin yang dapat menghibur para lansia yaitu dapat melalui program senam kebugaran di akhir minggu. Saran dan harapan saya untuk pelaksanaan program senam kesehatan bagi lansia ini yaitu bahwa program ini akan sangat baik bila dijalankan secara rutin di panti-panti jompo ataupun di masyarakat luas karena seperti yang telah kita ketahui bahwa aktivitas di usia lanjut sangat bermakna bagi para lansia dalam menjaga kesejahteraan psikis dan fisiknya.

APA YANG HARUS DILAKUKAN SISWA ? Gunakan obat dg wajar,sesuai petunjuk Mengerti diri sendiri, terima serta hormati diri sendiri. Kembangkan potensi, kegiatan positif Belajar cara mengatasi masalah, tekanan hidup tanpa obat/narkoba/alkhohol Jika ada masalah, konsultasi yg ahli Kembangkan nilai moral dan spiritual APA YANG HARUS DILAKUKAN ORANG TUA ? Ortu adalah panutan,teladan,org istimewa Ciptakan suasana bersahabat di rumah Jalin hub akrab, komunikasi yang baik Bersikap terbuka dan jujur pada anak Pahami dan terima anak apa adanya Dengarkan dan hormati pendapat anak Bimbing anak untuk buat keputusan Berikan pujian sekecil apapun Luangkan waktu bersama anak Beri tanggung jawab sesuai tingkatan Sampaikan ttg bahaya narkotika Perkuat nilai moral dan spiritual Pahami ciri anak yang punya risiko Jangan beri uang saku berlebihan Kenali teman-temannya,sikap selektif Minta bantuan ahli jika perlu9

APA YANG HARUS DILAKUKAN PENDIDIK/GURU ? Kenalilah murid-muridnya Bersikap sensitif thd permasalah siswa Ciptakan hubungan dan komunikasi yang baik

Pengembangan/pembinaan kepribadian sama pentingnya dengan ilmu pengetahun Motivasi kegiatan non kurikuler Perkuat nilai moral dan spiritual Menjadi nara sumber bagi permasalahan siswa Ciptakan suasan terbuka dan percaya

CIRI REMAJA YG BERPOTENSI MENYALAHGUNAKAN NAPZA Sifat mudah kecewa, cenderung agresif dan distruktif Rendah diri Tdk bisa menunggu bersabar yg berlebihan Suka mencari sensasi, hal hal berisiko Cepat bosan, tertekan, murung Keterbelakangan mental Kurang motivasi utk mencapai keberhasilan Prestasi belajar cenderung menurun Kurang berpartisipasi Cenderung memiliki gangguan jiwa Mengabaikan peraturan Putus sekolah pada usia dini Suka begadang Kurang suka berolah raga Persepsi hub dlm keluarga kurang dekat Ada anggota keluarga pecandu,peminum Berkawan dg peminum,pemabuk,pecandu Sudah mulai merokok pada usia dini Kehidupan keluarga kurang religius

10

GEJALA DINI PENDERITA PENYALAHGUNAAN NARKOBA TANDA TANDA FISIK - Kesehatan fisik menurun - Kurus, lemah, nafsu makan tidak ada - Suhu badan tidak beraturan - Pernafasan lambat dan dangkal - Pupil mata mengecil, muka membiru - Tensi dan kesadaran turun, kejang otot TANDA TANDA DI SEKOLAH Mbolos, tdk disiplin,ngantuk Perhatian thd lingkungan tidak ada Sering keluar kelas alasan ke Km mandi Terlambat masuk setelah jam istirahat

Prestasi turun drastis Mabuk, sempoyongan, pelo Tinggalkan hobby yang dimiliki Sering berkumpul dg anak tidak beres Mudah tersinggung,marah, suka berbohong

TANDA - TANDA DI RUMAH Membangkang, tdk ikut kegiatan keluarga Lupa tanggunggjawab, berubah teman Tidak peduli peraturan keluarga Pulang terlambat, sering menginap Sering ke disko,mall, pesta11

Pola tidur berubah, susah dibangunkan Suka begadang Membangkang, tdk ikut kegiatan keluarga Lupa tanggunggjawab, berubah teman Tidak peduli peraturan keluarga Pulang terlambat, sering menginap Sering ke disko,mall, pesta Pola tidur berubah, susah dibangunkan Suka begadang Bila ditanya sikapnya defensif,full benci Uang habis (bokek) Sering mencuri uang dan barang Sering merongrong keluarga Malas mengurus diri Menarik diri, sering di kamar Sering berbohong Mudah tersinggung dan maranh Bersikap lebih kasar terhadap anggota lain Sempoyongan mabuk Ditemukan obat2an dan peralatan narkoba kalau ditanya bukan miliknya

12

Senam Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut (Santosa, 1994). Lansia seseorang individu laki-laki maupun perempuan yang berumur antara 60-69 tahun. (Nugroho 1999:20) Jadi senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan maksud meningkatkan kemamp meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut. b) Manfaat Olahraga Bagi Lansia Manfaat dari olahraga bagi lanjut usia menurut Nugroho (1999; 157) antara lain : 1) Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia 2) Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan (adaptasi) 3) Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya terhadap bertambahnya tuntutan, misalya sakit.Sebagai Rehabilitas Pada lanjut usia terjadi penurunan masa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, tolerasnsi latihan, kapasitas aerobik dan terjadinya peningkatan lemak tubuh. Dengan melakukan olahraga seperti senam lansia dapat mencegah atau melambatkan kehilangan fungsional tersebut. Bahkan dari berbagai penelitian menunjukan bahwa latihan/olah raga seperti senam lansia dapatmengeliminasi berbagai resiko penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit arteri koroner dan kecelakaan. (Darmojo 1999;81) c) Komponen aktivitas dan kebugaran Menurut Darmojo (1999:74) komponen aktivitas dan kebugaran terdiri dari: 1) Self Efficacy (keberdayagunaan-mandiri) adalah istilah untuk menggambarkan rasa percaya atas keamanan dalam melakukan aktivitas. Hal ini sangat berhubungan dengan ketidaktergantungan dalam aktivitas sehari-hari. Dengan keberdayagunaan mandiri ini seorang usia lanjut mempunyai keberanian dalam melakukan aktivitas. 2) Latihan Pertahanan (resistence training) keuntungan fungsional atas latihan pertahanan 13

berhubungan dengan hasil yang didapat atas jenis latihan yang bertahan, antara lain mengenai kecepatan bergerak sendi, luas lingkup gerak sendi (range of motion) dan jenis kekuatan. Yang dihasilkan pada penelitian-penelitian dipanti jompo didapatkan bahwa latihan pertahanan yang intensif akan meningkatkan kecepatan gart (langkah) sekitar 20% da kekuatan untuk menaiki tangga sebesar 23-38% 3) Daya Tahan (endurance) daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kerja dalam waktu yang relatif cukup lama. Pada lansia latihan daya tahan /kebugaran yang cukup keras akan meningkatkan kekuatan yang didapat dari latihan bertahan. Hasil akibat latihan kebugaran tersebut bersifat khas untuk latihan yang dijalankan (training specifik), sehingga latihan kebugaran akan meningkatkan kekuatan berjalan lebih dengan latihan bertahan. 4) Kelenturan (flexibility) pembatasan atas lingkup gerak sendi, banyak terjadi pada lanjut usia yang sering berakibat kekuatan otot dan tendon. Oleh karena itu latihan kelenturan sendi merupakan komponen penting dari latihan atau olah raga bagi lanjut usia. 5) Keseimbangan-keseimbangan merupakan penyebab utama yang sering mengakibatkan lansia sering jatuh. Keseimbangan merupakan tanggapan motork yang dihasikan oleh berbagai faktor, diantaranya input sesorik dan kekuatan otot. Penurunan keseimbangan pada lanjut usia bukan hanya sebagai akibat menurunya kekuatan otot atau penyakit yang diderita. Penurunan keseimbangan bisa diperbaiki dengan berbagai latihan keseimbangan. Latihan yang meliputi komponen keseimbangan akan menurukan insiden jatuh pada lansia.

MAKALAH

MANFAAT SENAM BAGI LANSIA14

15

MAKALAH MANFAAT SENAM LANSIAKATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan pada kehadirat allah SWT. Karena atas berkat dan rahmat-Nya, serta tuntunan dan bimbingan-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini meskipun sanagat sederhana dalam penulisan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah yang ditugaskan kepada penulis mengenai Manfaat Olahraga Bagi Lansia, penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu penulis mengharapkan sumbangan pikiran berupa kritik dan saran yang membangun demi perbaikan penulisan proposal dimasa yang akan datang. Akhirnya kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pentunjuk dan bimbingan-Nya dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini penulis mengucapkan terimakasih.

Metro, Juli 2011

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i KATA PENGANTAR............................................................................................. ii DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang................................................................................... 1 16

B. Rumusan Masalah........................................................................... 2 C. Tujuan Masalah................................................................................. 3 D. Manfaat Penelitian............................................................................ 3 BAB II PEMBAHASAN A. Senam Osteoporosis........................................................................ 4 B. Senam Untuk Asma......................................................................... 6 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan........................................................................................ 8 B. Saran................................................................................................... 8 DAFTAR PUSTAKA

17

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dalam upaya untuk semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan timbulnya penyakit yang di derita oleh para Lansia seperti penyakit rematik, Asma dan pentingnya perawatan yang tepat untuk mengatasinya. Rematik merupakan penyakit yang menyerang persendian dan struktur di sekitarnya serta dapat diderita oleh setiap orang, baik tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan. Dalam tingkat yang parah, rematik bahkan dapat menimbulkan

kecacatan tetap, ketidakmampuan, dan penurunan kualitas hidup. Saat ini jumlah penderita rematik di dunia sekitar 1%, angka yang terlihat cukup kecil namun terus meningkat, khususnya pada jenis kelamin perempuan. Sedangkan Asma

merupakan gangguan penyakit bagian pernafasan yang sering dialami oleh para Lansia. Sampai saat ini, penyakit rematik yang sering dijumpai di masyarakat adalah osteoarthritis yang sering timbul pada kelompok lansia. Dan kelompok lansia ini sangat rentan akan efek samping dari obat yang dikonsumsinya. Secara umum, gerakan-gerakan senam rematik dan Asma dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan gerak, fungsi, kekuatan, dan daya tahan otot, kapasitas aerobik, keseimbangan, biomekanik sendi, dan rasa posisi sendi. Untuk mencapai hasil yang maksimal, senam rematik dan asma baiknya dilakukan tiga hingga lima kali dalam seminggu, namun harus dipastikan bahwa dalam melakukan senam rematik ini, penderita harus berada dalam pengawasan dokter agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, jelas dr. Siti Annisa Nuhoni SpRM. Dengan kombinasi pengobatan dan senam yang tepat, diharapkan radang persendian dan rasa sakit akibat penyakit rematik serta asham dapat berkurang serta penderita dapat menjalani aktivitasnya sehari-hari yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Lebih dari itu, dengan pengetahuan dan kesadaran yang mendalam mengenai penyakit rematik, diharapkan masyarakat

18

dapat lebih cepat dalam bertindak mengatasi penyakit ini sehingga prevalensi penyakit rematik di Indonesia dapat berkurang. B. Rumusan Masalah Olahraga menyehatkan! Inilah ungkapan masyarakat. Masyarakat meyakini benar manfaat olahraga bagi kesehatan. Tetapi bagaimana olahraga dapat menyehatkan dan berapa berat orang harus melakukan olahraga untuk menjadi lebih sehat? Inilah masalah yang perlu diperjelas bagaimana tata-hubungan antara olahraga dengan kesehatan, bagaimana cara melakukan olahraga untuk kesehatan dan berapa berat olahraga harus dilakukan untuk para lansia agar menjadi lebih sehat. Dari sudut pandang kesehatan masyarakat, kondisi ini perlu diantisipasi agar para usia lanjut ini tetap sehat, sejahtera dan mandiri, sehingga tidak menjadi beban berat bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

C. Tujuan 1. 2. 3. Mengetahui manfaat dan mudarat dari Senam bagi Lansia. Mengetahui pentingnya Senam bagi Lansia Olahraga sangat penting bagi kesehatan para Lansia

D. Manfaat 1. Manfaat olahraga jauh lebih banyak manfaatnya dari pada mudaratnya. 2. Menambah pengalaman dalam membuat makalah. 3. Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

19

BAB II PEMBAHASAN

A. Senam Osteoporosis Banyak orang tidak menyadari kalau osteoporosis atau penyakit keropos tulang merupakan pembunuh tersembunyi (silent killer). Penyakit ini hampir tidak menimbulkan gejala yang jelas. Sering kali osteoporosis diketahui justru ketika sudah parah. Contoh kasus seorang terpeleset ringan, ternyata mengalami patah tulang di tulang pangkal paha atau di pergelanganan tangan.Tidak heran, banyak ahli mengatakan untuk menghindari osteoporosis tidak bisa dilakukan sekali saja, tetapi harus melalui proses yang dimulai dari pencegahan sejak dini. Karena patah tulang yang dialami seseorang saat ini, sebetulnya tidak lepas dari kebiasaan masa lalu. Misalnya, kurang mengkonsumsi kalsium, jarang berolahraga, tidak

mengkonsumsi gizi seimbang, dan mengisi kegiatannya dengan gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, minum minuman beralkohol, dan lain sebagainya. Pola makan dan hidup seperti itu bisa mendorong terjadinya osteoporosis. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan osteoporosis? Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan mudah retak atau patah. Kendati osteoporosis dikenal sebagai penyakit silent killer, tidak berarti

kedatangannya tidak bisa diantisipasi. Osteoporosis sebenarnya bisa dicegah, tetapi dengan beberapa persyaratan. Untuk mencegah osteoporosis, maka kebiasaan merokok, minum kopi, alkohol dan soft drink harus dikurangi. Sebaliknya harus membiasakan mengkonsumsi makanan mengandung kalsium tinggi seperti teri, udang rebon, kacang-kacangan, tempe atau minum susu. Kenapa harus mengonsumsi kalsium? Karena kalsium merupakan elemen mineral yang paling banyak dibutuhkan untuk kesehatan tulang. Tetapi, yang perlu diingat dalam mencegah osteoporosis, gizi saja tanpa dibarengi oleh latihan fisik ternyata tidak cukup. Untuk itu ada senam osteoporosis untuk mencegah dan mengobati terjadinya pengeroposan tulang. Daerah yang rawan osteoporosis adalah area tulang punggung, pangkal paha dan pergelangan tangan.

20

Prinsip latihan fisik untuk kesehatan tulang adalah latihan pembebanan, gerakan dinamis dan ritmis, serta latihan daya tahan (endurans) dalam bentuk aerobic low impact. Semua jenis latihan ini telah dikemas dalam bentuk Senam Pencegahan Osteoporosis dan Senam Terapi Osteoporosis. Bentuk kedua jenis senam ini berbeda, karena diperuntukkan bagi kelompok yang berbeda pula, dengan sangat memperhatikan faktor manfaat dan keamanan bagi para pesertanya. Selain manfaat kesehatan tulang, para peserta pasti akan merasa lebih segar dan bugar. Senam ini dikhususkan bagi para peserta usia dewasa dan lanjut usia baik pria maupun wanita.

B. SENAM UNTUK ASMA

Senam asma merupakan salah satu pilihan olah raga yang tepat bagi penderita asma. Karena Senam asma bermanfaat untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan juga meningkatkan kemampuan benapas. Selain senam asma, masih ada beberapa pilihan olahraga lain, di antaranya berenang dan jalan santai (jogging). Namun perlu diperhatikan pula faktor pemicu asma anda, jika asma muncul karena udara dingin, hindari berenang di kolam dengan suhu rendah atau melakukan jogging di pegunungan. a. Manfaat dan Tujuan Senam Asma Senam asma juga merupakan salah satu penunjang pengobatan asma karena keberhasilan pengobatan asma tidak hanya ditentukan oleh obat asma yang dikonsumsi, namun juga faktor gizi dan olah raga. Bagi penderita asma, olah raga diperlukan untuk memperkuat otot-otot pernapasan. Senam asma bertujuan untuk: 1. Melatih cara bernafas yang benar. 2. Melenturkan dan memperkuat otot pernafasan. 3. Melatih ekspektorasi yang efektif. 4. Meningkatkan sirkulasi. 5. Mempercepat asma yang terkontrol. 21

6. Mempertahankan asma yang terkontrol. 7. Kualitas hidup lebih baik. Senam asma tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada syarat-syarat bagi mereka yang akan melakukan senam asma, yaitu: tidak dalam serangan asma, sesak dan batuk, tidak dalam serangan jantung, dan tidak dalam keadaan stamina menurun akibat flu atau kurang tidur dan baru sembuh. b. Rangkaian dan Frekwensi Senam Asma Rangkaian senam asma pada prinsipnya untuk melatih memperkuat otot-otot pernafasan agar penderita asma lebih mudah melakukan pernafasan dan ekspektorasi. Senam asma sebaiknya dilakukan rutin 3-4 kali seminggu dan setiap kali senam 30 menit. Senam asma akan memberikan hasil bila dilakukan selama 6-8 minggu.

22

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan timbulnya penyakit yang di derita oleh para Lansia seperti penyakit rematik, Asma dan pentingnya perawatan yang tepat untuk mengatasinya. Rematik merupakan penyakit yang menyerang persendian dan struktur di sekitarnya serta dapat diderita oleh setiap orang, baik tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan. Sedangkan Asma merupakan gangguan penyakit bagian pernafasan yang sering dialami oleh para Lansia.

B. Saran Senam asma tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada syarat-syarat bagi mereka yang akan melakukan senam asma, yaitu: tidak dalam serangan asma, sesak dan batuk, tidak dalam serangan jantung, dan tidak dalam keadaan stamina menurun akibat flu atau kurang tidur dan baru sembuh.

23

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

KULIAH KERJA NYATA REGULER UNIVERSITAS AHMAD DAHLANPERIODE XXXII TAHUN AKADEMIK 2009/2010 Nama Kegiatan: Halaqoh Puisi Pelajar Muhammadiyah Se-Daerah IstimewaYogyakarta

Oleh Mahasiswa KKN Divisi III A 1 Lokasi: Dusun Tobong, Margoyoso, Salaman, Kabupaten Magelang

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT24

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2009 Contoh lembar pengesahan proposal unggulan:

PENGESAHAN PROPOSAL KEGIATAN

KULIAH KERJA NYATA REGULER UNIVERSITAS AHMAD DAHLANPERIODE XXXII TAHUN AKADEMIK 2009/2010

Nama Kegiatan: Halaqoh Puisi Pelajar Muhammadiyah Se-Daerah IstimewaYogyakartaYogyakarta, 10 Desember 2009 Sekretaris

Ketua

Muhamma Ibnu Athoillah

Mutiara Achadia Ulfa

Mengetahui/Menyetujui Dukuh Tobong DPL

Sigit Nugroho Kepala LPM

Murinto, M.T. Kepala Desa Margoyoso

Drs. H. Jabrohim, M.M.

Muhammad Isa, S.H.

Contoh cover proposal unit:

Proposal KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA REGULER*) UNIVERSITAS AHMAD DAHLANPERIODE XXXII TAHUN AKADEMIK 2009/2010

25

Oleh Mahasiswa KKN Divisi III A 1 Lokasi: Dusun Tobong, Margoyoso, Salaman, Kabupaten Magelang

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2009Contoh lembar pengesahan proposal unit:

PENGESAHAN PROPOSAL KEGIATAN

KULIAH KERJA NYATA REGULER UNIVERSITAS AHMAD DAHLANPERIODE XXXII TAHUN AKADEMIK 2009/2010

Divisi III A 1 Lokasi Dusun Tobong, Margoyoso, Salaman, Kabupaten Magelang

Ketua

Yogyakarta, 10 Desember 2009 Sekretaris

26

Muhamma Ibnu Athoillah

Mutiara Achadia Ulfa

Mengetahui/Menyetujui Dukuh Tobong DPL

Sigit Nugroho

Murinto, M.T. Kepala Desa Margoyoso

Muhammad Isa, S.H.Contoh lembar pengesahan proposal unit:

PENGESAHAN PROPOSAL KEGIATAN

KULIAH KERJA NYATA REGULER SEKOLAH UNIVERSITAS AHMAD DAHLANPERIODE XXXII TAHUN AKADEMIK 2009/2010

Divisi I A 1 Lokasi SMA Muhammadiyah 1 Temanggung

Ketua

Yogyakarta, 10 Desember 2009 Sekretaris

Muhamma Ibnu Athoillah

Mutiara Achadia Ulfa

Mengetahui/Menyetujui Kepala SMA Muh. Temanggung DPL

Drs. Basuki Raharjo, M.Pd. Kepala LPM

Muh. Joko Susilo, M.Pd.

27

Drs. H. Jabrohim, M.M.

PROPOSAL KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA REGULER UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN PERIODE XXXII TAHUN AKADEMIK 2009/2010

A. Nama Kegiatan: Halaqoh Puisi Pelajar Muhammadiyah Se-Propinsi Daerah IstimewaYogyakarta. B. Tema Kegiatan: Kegiatan ini bertema: Halaqoh Puisi meningkatkan wawasan kepenulisan dan kemampuan teknik berekspresi sebagai langkah awal menuju profesionalisme. C. Latar Belakang: Pengajaran sastra di sekolah sampai saat ini masih dinilai gagal mengembangkan apresiasi sastra. Kegagalan ini sebenarnya telah lama dikeluhkan oleh H.B. Yassin sejak tahun 1970-an. Dua puluh tahun kemudian, keluhan itu masih juga muncul, antara lain dari Sapardi Djoko Damono dan Taufiq Ismail. Dalam sebuah percakapan di istirahat pada Pertemuan Ilmiah Nasional V Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia tanggal 15 17 Desember 1992 di Bogor, Sapardi Djoko Damono mengemukakan bahwa pengajaran sastra di sekolah masih memprihatinkan. Dikemukakannya pula, hendaknya pengajaran sastra di sekolah diajarkan seperti pengajaran kesenian lainnya. Sementara itu, Taufiq Ismail pada Kongres Kesenian tahun 1995 mengungkapkan bahwa pengajaran sastra di sekolah belum seperti yang diharapkan karena masih disatukannya pengajaran sastra dengan pengajaran bahasa, dan pengajaran sastra hanya menjadi bagian kecil dari pengajaran bahasa. Lebih lanjut Taufiq Ismail mengusulkan agar pengajaran sastra dipisahkan dari pengajaran bahasa. Kini, sepuluh tahun kemudian, kritik dan saran perbaikan dua tokoh sastra Indonesia tersebut belum ada pemecahannya. Di samping itu, gaung keterpencilan, kemandegan, ketersia-siaan, bahkan pelecehan sastra masih terus terdengar. Semua yang dikemukakan di atas muncul dari adanya asumsi, atau bahkan kenyataan, bahwa sampai sekarang minat, perhatian, penghargaan, dan tingkat apresiasi sastra masyarakat masih sangat rendah, termasuk pula dalam hal ini para guru bahasa yang selama ini menjadi tempat nebeng bagi pengajaran sastra. Rendahnya minat, perhatian, penghargaan, dan tingkat apresiasi sastra masyarakat itu disebabkan oleh berbagai hal, antara lain kurangnya minat baca terhadap sastra, hilangnya simpati masyarakat terhadap mereka yang terjun ke dunia sastra, serta belum ditemukannya metode paling tepat dalam membina apresiasi, kreasi, dan ekspresi sastra. Realitas di atas tentu merupakan hal yang tidak menggembirakan, dan karena itu perlu ada langkah-langkah yang bersifat pragmatis dalam rangka mendukung iklim kondusif yang kreatif di lingkungan pelajar Muhammadiyah.28

Atau setidak-tidaknya perlu adanya upaya agar para pelajar Muhammadiyah yang berminat dan memiliki bakat kreatif yang terpendam di bidang apresiasi sastra terdorong untuk mengaktualisasikan bakat dan potensi kreatif yang dimilikinya itu. Guna memenuhi tujuan tersebut, kami memandang perlu untuk menyelenggarakan kegiatan yang memiliki orientasi pada penumbuhan dan pemupukan minat dan kreatifitas pelajar Muhammadiyah. Dalam kaitan ini, salah satu bentuk kegiatan yang dipandang memiliki orientasi ke arah itu adalah pelatihan apresiasi sastra, baik pembacaan teks sastra, pemahaman, penulisan, maupun penampilan baca puisi dan musikalisasi puisi. Kegiatan yang beraneka macam di bidang sastra ini kami beri nama: Halaqoh Puisi. D. Tujuan Kegiatan: Halaqoh Puisi ini bertujuan antara lain untuk (1) memperluas wawasan dan cakrawala pemikiran serta memberikan dasar-dasar pengetahuan mengenai bidang-bidang ilmu yang berkaitan dengan nilai-nilai estetika, (2) memperjelas motivasi dan orientasi bersastra sehingga terbentuk kejelasan sikap berkesenian sastra, (3) memperkenalkan dan/atau meningkatkan kemampuan teknis dalam menulis sastra, khususnya cerpen dan puisi, (4) merangsang semangat (etos) kreatif para peserta pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, (5) mengembangkan kreativitas para peserta dalam pemahaman dan penciptaan karya sastra, dan (6) memupuk kecintaan dan sikap positif maupun minat dan bakat peserta khususnya dan masyarakat pada umumnya sehingga mereka memiliki kepekaan apresiasi dan kemampuan kreasi/ekspresi serta pada giliran berikutnya mereka menjadi manusia yang memiliki kepribadian kreatif, yakni manusia yang menurut para psikolog memiliki ciri-ciri antara lain (a) mampu berimajinasi, (b) berprakarsa, (c) memiliki minat yang luas dan terbuka terhadap rangsangan baru, (d) mandiri dalam berpikir, (e) rasa ingin tahu yang kuat, (f) berpetualang, (g) percaya diri, (h) enerjik, penuh semangat, (i) bersedia mengambil resiko, dan (j) berani dalam mempertahankan keyakinan. E. Waktu Kegiatan: Kegiatan Halaqoh Puisi ini diselenggarakan setiap hari Ahad, mulai pukul 08.30 sampai dengan 12.30 dalam 14 kali tatap muka pada bulan Juli s.d. September 2004 F. Tempat Kegiatan: Kegiatan dilaksanakan di SMA Muhammadiyah Bantul, Jalan Basuki Rahmat 3, Bantul, Yogyakarta. G. Peserta Kegiatan: Peserta Halaqoh Puisi ini meliputi pelajar SLTA Muhammadiyah sePropinsi Daerah Istimewa Yogyakarta serta peserta lain yang diundang oleh penyelenggara kegiatan. H. Pelaksana Kegiatan: Kegiatan Halaqoh Puisi ini dikelola dan dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan dengan susunan sebagai berikut.29

Ketua Sekretaris Bendahara Anggota

: : : :

Muhammad Wasripin Dewi Aminah Ratih Dewayani 1. Nuri Lesmana 2. Laili Dimyati 3. Ahmad Sauqi 4. Andre Irawan 5. Budi Satria 6. Dido Kus Budiyana

I. Bentuk Kegiatan: Kegiatan berbentuk ceramah, tanya jawab, praktik penulisan/penciptaan, penampilan, dan diskusi. J. Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan dapat diperiksa pada Lampiran . K. Materi Kegiatan: Materi kegiatan meliputi: penulisan puisi baik Indonesia maupun Jawa serta teknik penampilan puisi sebagai seni pertunjukkan. Secara terinci materi tersebut adalah sebagai berikut. 1. Pengenalan Materi Oleh: Jabrohim 2. Sastra dan Relegiusitas Oleh: Emha Ainun Nadjib 3. Pelatihan Apresiasi a. Pemahaman struktur lahir Oleh: Rina Ratih Sri Sudaryani b. Penghayatan dan generalisasi Oleh: Arwan Tuti Artha 4. Pelatihan Ekspresi a. Pelatihan ekspresi tulis/penciptaan 1) penggalian kreativitas 2) pengembangan imajinasi 3) penuangan gagasan/ide ke dalam bentuk tulisan/karya sastra Oleh: Drs. Nur Iswatara, M. Hum b. Pelatihan ekspresi lisan/sosialisasi/pemanggungan 1) pelatihan vokal 2) penghayatan 3) dramatisasi 4) penguasaan panggung Oleh: Hary Leo c. Pelatihan penuangan karya sastra ke dalam musik (musikalisasi puisi) Oleh: Drs. Widyanto Hidayat Ihsan 5. Diskusi Pemandu: Jabrohim 6. Pendalaman Materi Penanggung Jawab: Rina Ratih Sri Sudaryani 7. Pergelaran Penanggung Jawab: Mustofa W Hasyim30

L. Pembiayaan Kegiatan Pembiayaan kegiatan ini dapat diperiksa pada Lampiran 2.

M. Penutup: Kegiatan Halaqoh Puisi ini merupakan sebuah kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berupaya membina, mengembangkan, dan memberdayakan sastra sekaligus masyarakat, terutama warga persyarikatan Muhammadiyah yang selama ini sering dicap sebagai warga yang kering di bidang seni, termasuk pula sastra. Oleh karena itu, kegiatan ini sangat strategis dan perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak. Ketua Yogyakarta, 10 Desember 2009 Sekretaris

Muhammad Ibnu Athoillah Mengetahui DPL

Mutiara Achadia Ulfa

Murinto, M.T.

Lampiran 1: Susunan Personalia : Penanggung Jawab 1. Kepala LPM : 2. DPL : 3. Lokasi : Kepala Desa/ Kepala sekolah/Kepala Instansi31

Pelaksana: 1. Ketua : 2. Sekretaris : 3. Bendahara : 4. Anggota : (Penanggung jawab masing-masing

bidang program)

Lampiran 2: (proposal unit) Bentuk Kegiatan No. Bidang program 1. Nama Program *) Penanggung Jawab Bidang 1. Bimbel Sholikhah Keilmuan Matematika 2. Penyuluhan Umi Khulsum swamedikasi 3. Pelatihan Abu Bakar komputer Bidang 1 keagamaan 2 3 Bidang Seni dan 1 OR 2 3 4 Bidang 132

Frekuensi Seminggu 3x 4 x pertemuan Seminggu 1 x

2. 3.

4.

Pendukung

2 3

Keterangan *): 1. Program keilmuan masing-masing mahasiswa harus dapat mencapai kurang lebih 70 jam efektif (individu dan Bantu) => masing-masing mahasiswa sebaiknya mempunyai program individu lebih dari satu program. 2. Program keagamaan, seni olah raga, dan pendukung: pencapaiannya lebih mudah karena program Bantu. Sebaiknya tiap mahasiswa mempunyai minimal satu program dengan frekuensi yang cukup.

33