Upload
dobao
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Page | 0
SOLVE FASTER SERVE BETTER
PROPOSAL
CV. AR RIYADH Jl. RP. Soeparto No.48, baru 70711
Phone: 0812 7028 9391
www.arriyadh.co.id, email: [email protected]
INFRASTRUKTURISASI JARINGAN WIRELESS BROADBAND
DI KABUPATEN
Page | 1
PENDAHULUAN
Perubahan Teknologi Informasi (TI) yang sangat dinamis setiap detiknya memberikan
pegaruh yang cukup signifikan di semua sisi kehidupan. Perkembangan Tekhnologi
Informasi (TI) selalu berkembang dan berubah dengan cepa menjadikan informasi
sebagai seuah komoditi strategis di era industri dan informasi saat ini. Perubahan ini
membentuk pola kebutuhan baru atas akses jaringan internet dalam memperoleh
informasi agar dapat menghadapi era globalisasi secara kompetitif.
Dampak perubahan pola baru ini sangat dirasakan oleh lembaga pemerintahan
sebagai lembaga publik dalam menyediakan pelayanan dan akses informasi yang
cepat, transparan, dan kredibel kepada khalayak umum baik individu perseorangan,
kelompok maupun instansi swasta. Sejurus dengan hal perlu dibentuk sebuah pilar
yang disebut Electronic Government (E-Government) for Good Governance dengan
tujuan dapat mempercepat terbentuknya suatu pelaksanaan pemerintahan yang baik,
efisien, dan efektif.
Kepentigan dalam mempercepat terbentuknya pilar E-Government di Indonesia
dalam kerangka Informasi Teknologi adalah untuk menjawab persoalan yang dialami
bangsa Indonesia yang cukup kompleks yaitu ketidak efisienan pelayanan publik.
Adanya pungutan liar, pemasukan dan pengeluaran uang negara yang tidak
dilaporkan, antrian masyarakat di pusat-pusat layanan publik, dan kompleksya
masalah data kependudukan, serta peroalan lainnya, merupakan beberapa wujud
ketidak efisienan tersebut dimana banyak resource (sumberdaya) yang terbuang.
Kelahiran E-Government yang dilandasi oleh Instruksi Presiden No. 3/2003 tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Pemerintahan Secara Elektronik. Hal
ini merangsang pemerintahan baik pusat maupun daerah berlomba-lomba untuk
mewujudkannya. Namun dalam kenyataanya perwujudan E-Government ini tidaklah
Page | 2
mudah karena terkait dengan berbagai aspek dan masih terjebak dalam proses yang
sifatnya terputus – putus, sehingga dalam kehidupan kurang memberikan manfaat yang
mendalam terhadap masyarakat.
Hal ini terutama sangat dirasakan oleh pemerintah daerah seperti Kabupaten , sebagai
konsekuensi berlakunya Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan Otonomi Daerah dilaksanakan dengan
memberikan kewenangan luas, nyata dan bertanggung jawab kepada Pemerintah
Daerah/Kota secara proporsional. Lahirnya Undang-undang nomor 22 Tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan
antara Pusat dan Daerah, merupakan peluang sekaligus tantangan bagi daerah.
Adanya keaneragaman sumber daya daerah akan berdampak pada tingkat
kemampuan yang berbeda, sehingga pada gilirannya mempengaruhi ketersediaan
sarana dan prasarana informasi yang dibutuhkan.
Sistem Informasi Pemerintah Daerah yang terintegrasi, meliputi proses perencanaan,
pemanfaatan teknologi terkini serta pengawasan dan pengendalian sistem yang
merupakan rangkaian proses yang terkait dan berkelanjutan. Pembangunan
infrastruktur jaringan sistem informasi merupakan bagian yag tidak terpisahkan dalam
menunjang perwujudan E-Government. Dimana infrastrukur jaringan ini menjadi
pondasi dasar atas kelancaran operasional E-Government kedepannya di Kabupaten.
Salah satu bentuk infrastruktur tersebut adalah jaringan Wireless Broadband dan
akses poin, yang merupakan bentuk jaringan komunikasi informasi tanpa kabel yang
memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan jaringan dengan kabel. Keunggulan
tersebut diantaranya berupa efektivitas dan fleksibilitas baik dari perangkat keras
maupun perangkat lunak, terutama untuk dalam konteks pemanfaatannya dalam
jangka panjang.
MAKSUD DAN TUJUAN
Page | 3
Maksud dari pembangunan infrastruktur jaringan Wireless Broadband dan akses poin
ini sebagai pondasi dalam perwujudan E-Government dalam upaya untuk
mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan berbasis elektronik dalam rangka
meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Melalui
pengembangan E-Government ini nantinya dilakukan penataan sistem manajemen
dan proses kerja di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten dengan
mengoptimasikan tehnologi informasi, dimana pemanfaatan tersebut mencakup
beberapa aktivitas yang saling berkaitan. Sehingga dapat mengoptimalkan pelayanan
kepada publik maupun hubungan komunikasi antar lembaga, baik dengan lembaga
swasta maupun antar lembaga pemerintahan.
Adapun tujuan dari pembangunan infrastruktur jaringan Wireless Broadband dan
akses poin ini adalah:
1. Sebagai persiapan dasar dalam pengembangan E-Government jangka panjang
yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Sehingga diperlukan infrastruktur
jaringan sebagai landasan dan media transportasi informasi yang dapat
mendukung terciptanya kebutuhan proses kepemerintahan dengan potensi
teknologi yang bisa dimanfaatkan, rancangan arsitektural yang diharapkan
serta rencana pengelolaan, pemeliharaan dan pembiayaannya nantinya.
2. Mendapatkan gambaran dan arahan bagi pengelola mengenai susunan
rangkaian jaringan terintegrasi yang mendukung keterkaitan antara kegiatan
saat ini dengan kebutuhan organisasi dan proses kerja serta potensi teknologi
yang cocok dan dapat dimanfaatkan secara optimal di Pemerintah Kabupaten
. Selain itu juga diuraikan rencana implementasi teknis yang bisa ditempuh,
berikut rencana investasi, pengelolaan dan pemeliharaannya serta potensi
pengembangan dalam jangka panjang.
Page | 4
LOKASI
Lokasi instalasi infrastruktur jarinngan wireless boradband ini berada di Kecamatan –
Kecamatan Kabupaten. Dimana nantinya jaringan Wireless Broadband dan akes poin
tersebut terhubung dengan DISKOMINFO Kabupaten selaku media center komunikasi
dan informasi.
WIRELESS BROADBAND
Teknik nirkabel internet berbasis Wireless Broadband bertumpu pada konsep yang
ditentukan oleh standart IEEE 802.11 (tepatnya IEEE 802.11b). terlepas dari jenis PHY
(lapisan fisik)yang dipilih, IEEE 802.11 mendukung 3 (tiga) topologi dasar, yaitu :
a. Independent Basic Service Set (IBSS)
Konfigurasi IBSS dikenal sebagi konfigurasi independen atau jaringan ad-
hoc. Secara logika, konfigurasi IBSS meirip dengan jaringan office peer-to-
perr di mana tidak ada satu titik (node) yang berfungsi sebagai server. Dalam
wireless broadband jenis IBSS sejumlah node nirkabel akan berkomunikasi
secara langsung satu dangan lainnya secara ad-hoc, peer-to-peer. Jenis IBSS
ini dikenal juga dengan nama ad-hoc network, biasanya diimplementasikan di
perkantoran, ruang di dalam hotel, lapangan terbang, dan lainnya. Biasanya
IBSS menghubungkan jaringan dalam ruang yang terbatas dan tidak
disambungkan ke jaringan komputer atau jaringan Internet yang lebih besar.
b. Basic Service Set (BSS)
BSS yang terdiri dari satu buah acces point ke jaringan kabel atau internet.
Jenis ini dikenal juga sebagai manage network di jaringan wireless
broadband, acces point (AP) bertindak sebagai server logical disebuah sel atau
kanal wireless broadband. Komunikasi antara dua node A dan B dalam jaringan
BSS biasanya dari A ke AP kemudian AP akan mengulang data yang dikirim ke
B.
c. Extended Service Set (ESS)
Page | 5
ESS terdiri dari beberapa BSS yang saling overlap (masing-masing
mempunyai access point). AP dihubungkan satu sama lain
menggunakan distribution system (DS), biasanya berupa ethernet LAN atau
teknik lainnya. Konfigurasi ini merupakan konfigurasi standart yang biasa
digunakan warnet dalam membangun jaringan Internetnya. Biasanya pada AP
dipasang perangkat lunak router ataubridge yang akan menghubungkan
jaringan nirkabel LAN dengan LAN berbasis kabel.
KARAKTERISTIK
Hal yang terpenting dalam komunikasi radio pada frekuensi tinggi adalah kondisi Line
of Sight antara pemancar dan penerima. Ada 2 jenis Line of Sight, yaitu:
a. Optical Line of Sight, kondisi dimana pemancar dapat melihat secara optik
posisi penerima
b. Radio Line of Sight, kondisi dimana penerima bisa mendengar transmisi dari
pemancar.
Page | 6
Kondisi ini secara teori (Fresnel Zone) digambarkan sebagi bola football Amerika, yaitu
jarak antara 2 (dua) lokasi yang saling berhubungan. Untuk memperoleh Line of Sight
yang baik, minimal sekali 60 % dari Fresnel Zone yang pertama ditambah 3 (tiga) meter
hasur bebas dari berbagai hambatan. Sebagi gembaran, ketinggian yang dibutuhkan
untuk beberpa jarak antara pemancar dan penerima dapat dilihat pada tabel berikut:
Jarak (km) Ketinggian (m)
1 3.0
3 3.4
4 3.6
5 3.7
6 4.0
7 4.3
Maksud dari ketinggian, adalah menentukan tinggi antena minimal yang perlu
disiapkan agar sinyal dapat diterima dengan baik di sisi penerima. Untuk memperoleh
sinyal yang baik, ketingiian tower berada lebih tinggi dari pada ketinggian yang
ditentukan di atas. Sebagai contoh, untuk jarak sekitar 4 km
dibutuhkan tower jaringan dengan ketinggian +/-10 meter.
Page | 7
JARINGAN WIRELESS BROADBAND DAN AKSES POIN
Jaringan Wireless Broadband merupakan sekumpulan komputer yang saling
terhubung antara satu dengan lainnya sehingga terbentuk sebuah jaringan komputer
dengan menggunakan media udara/gelombang sebagai jalur lintas datanya. Wireless
Broadband ditujukan untuk menghubungkan beberapa terminal berbasis IP (PC
notebook atau PDA) dalam suatu area. wireless broadband merupakan salah satu
aplikasi pengembangan wireless untuk komunikasi data. Sesuai dengan namanya
Wireless, yang berarti tanpa kabel, yang tidak menggunakan kabel.
Wireless Broadband ini kemudian dihubungkan dengan berbagai kombinasi dari
wireless, NIC dan Access Point, yang akan memberikan konfigurasi utama untuk
network manager dan engineer untuk menciptakan berbagai jenis konfigurasi jaringan
lanjutan.
Page | 8
Akses Poin sendiri dalam jaringan komputer adalah sebuah jalur akses nirkabel
(Wireless Access Point atau AP) adalah perangkat komunikasi nirkabel yang
memungkinkan antar perangkat untuk terhubung ke jaringan nirkabel dengan
menggunakan Wi-Fi, Bluetooth atau standar terkait dalam suatu area jaringan
tertentu dengan cakupan wilayah yang terbatas.
Page | 9
JARINGAN METROPOLITAN
(METROPOLITAN AREA NETWORK - MAN)
Merupakan jaringan ekstranet yang terdiri dari jaringan interkoneksi antara jaringan
intranet suatu institusi dengan jaringan intranet institusi lainnya, bisa antara dua pihak
atau lebih, melalui jaringan publik (internet) dengan teknologi VPN (Virtual Private
Network). Pada umumnya MAN mencakup area satu kota yang dapat berupa
gabungan dari sejumlah LAN yang terpisah. MAN terhubung dengan jalur transmisi
yang dinamakan backbone.
DESAIN JARINGAN PEMERINTAH KABUPATEN
Sejak tahun 2006 infrastruktur jaringan di lembaga pemerintah daerah mulai
dikoneksikan antar SKPD terdekat serta kecamatan, kedepan tentunya memerlukan
perencanaan yang matang selain karena jaraknya relatif jauh, juga kondisi geografis
dan kondisi lingkungan akan sangat mempengaruhi kualitas koneksi jaringan
komputer. Untuk itu diperlukan kerangka infrastruktur jaringan secara umum yang
Page | 10
akan jadi panduan dalam pengembangan jaringan teknologi informasi dan komunikasi
daerah Kabupaten .
Pada gambar nampak bahwa infrastruktur jaringan idealnya mampu menghubungkan
seluruh potensi data dan informasi secara efektif kepada seluruh unit kerja atau SKPD
/Kecamatan. Selain itu infrastruktur jaringan harus mampu menjadi tulang punggung
bagi kelancaran komunikasi baik internal Pemerintah Kabupaten ataupun juga
eksternal dengan kabupaten/kota, provinsi, nasional dan internet.
Page | 11
DATA CENTRE DAN NOC
Data Centre adalah sebuah tempat yang aman untuk peralatan komputer, media
penyimpanan dan peralatan komunikasi serta jaringan yang digunakan untuk
menyimpan, mendistribusikan dan memelihara data dalam sebuah organisasi. Data
center menyimpan semua data yang dibutuhkan oleh organisasi. Data tersebut
diambil, diolah dan disimpan kembali pada data center. Agar data center dapat
memberikan dukungan yang baik terhadap operasional organisasi, maka perlu
manajemen data yang baik. Manajemen data menyangkut hal-hal berikut.:
1. Penciptaan (create) data terkait dengan elemen : make, receive, replicate.
2. Definisi data terkait dengan elemen : klasifikasi dan appraise.
3. Pemeliharaan data terkait dengan elemen : audibility, authenticity, media
maintenance, performance, dan reliability.
4. Penyimpanan data terkait dengan elemen : format, media, dan sistem
penyimpanan.
5. Pengaksesan data terkait dengan elemen : authorization dan usability
6. Disposisi data terkait dengan elemen : destroy dan retain
Page | 12
Desain jaringan NOC sesuai fungsinya sebagai pusat jaringan haruslah mampu
menangani seluruh kebutuhan jaringan eksternal yang masuk ke jaringan internal
maupun kebutuhan jaringan internal menuju jaringan eksternal. Data centre berada
dalam jaringan internal dan merupakan common database sistem informasi semua
entitas yang tergabung pada simpul jaringan. Berbagai server terletak dalam data
centre, yang biasanya juga terpasang firewall untuk sistem keamanan.
Pengembangan sistem server data centre, meliputi pembuatan desain dan konfigurasi
infrastruktur dalam data centre, selain itu adalah instalasi dan konfigurasi serverserver
pendukung untuk operasional sistem, seperti DNS server, LDAP server, Anti Virus
server, PC server, Authentication server, Network Management server, System &
resource management, database server, application server dan web server.
Untuk mengembangkan data centre yang representatif, diperlukan beberapa
prasyarat kondisi sebagai berikut :
1. Lokasi Data Centre
2. Lokasi Data Centre harus mudah diakses
3. Terdapat lebih dari satu akses untuk menuju Data Centre
Page | 13
4. Lokasi Data Centre harus jauh dengan fasilitas yang dapat mengganggu
keamanan dan kinerja Data Centre, seperti fasilitas bahan kimia, airport dan
sebagainya.
5. Lokasi Data Centre diusahakan bebas dari ancaman bencana banjir, ktivitas
gunung berapi (rentan terhadap terjadinya gempa bumi), dan kondisi tanah
yang tidak stabil (rentan terhadap longsor).
6. Spesifikasi Fasilitas Data Centre
a. Ruang Generator Backup Power
b. Ruang Power Distribution, sistem kelistrikan, dengan : Power DC, UPS dan
Backup UPS (Min, backup time 15 menit )
c. Sistem Pendingin Ruangan, bekerja 24 jam : Temperatur : < 20"C, Humidity
: 26 "C Sistem Telekomunikas:Telepon PSTN, VoIP,Ekstensi, HT
d. Sistem Penerangan : Emergency Lamp
e. Saluran Air : PAM, Jet Pump
7. Sistem Pencegahan Kebakaran
a. Alarm kebakaran
b. Detektor asap (smoke detector) o Water sprinkler
c. Alat Pemadam Api Ringan (Fire Extinguisher)
d. Hydrant
e. Pintu keluar darurat (emergency exit door)
8. Network Operation Centre (NOC)
Merupakan bagian dari system yang menjadi pusat pengelola dan pengendali
jaringan. NOC bertanggung jawab dalam hal pengelolaan sumber daya
jaringan, pemantauan jaringan, pemeliharaan jaringan dan penyelesaian
permasalahan jaringan.
9. Demilitarized Zone (DMZ)
Adalah bagian dari jaringan yang terletak pada daerah perbatasan antara
jaringan internal dan jaringan public. Tipikal DMZ terdiri dari perangkat yang
bisa diakses public (seperti web server, ftp server, dns server, mail server).
Page | 14
TOPOLOGI JARINGAN SKPD/KECAMATAN
Topologi jaringan Intranet SKPD/Kecamatan bersifat standar yaitu unit computer
terhubung dengan Data Centre melalui dua jalur kabel (UTP/STP/Fiber) atau Wireless.
Jaringan dilengkapi dengan beberapa switch serta apabila diperlukan dapat ditambah
dengan router yang sekaligus dapat berfungsi sebagai firewall, tentunya dengan
kondisi apabila didalam LAN SKPD terdapat server aplikasi tersendiri.
KONEKSITAS INTERNET
Internet menghubungkan jaringan lokal atau WAN dengan jaringan global melalui satu
atau lebih IP Public. Potensi jaringan global dapat dinikmati oleh jaringan lokal begitu
juga sebaliknya sumber daya jaringan lokal tertentu dapat diakses oleh jaringan global.
Dalam pengembangan jaringan infrastruktur ini, terdapat 3 alternatif koneksitas
internet yang dapat dimanfaatkan untuk berkoneksi dengan internet orate. Ketiga
alternatif memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, sehingga pilihan dalam
penggunaan hendaknya disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, kondisi geografis
wilayah dan kemampuan pembiayaan daerah. Alternatif pilihannya antara lain :
- Kabel / serat optik
Kecepatan sanga ttinggi, harga sewa cukup mahal, jarak semakin jauh, kabel
semakin panjang, semakin mahal
Page | 15
- Wireless
Kecepatan maksimum 11 MBps (teoretis), harga sewa sedang, dapat terhalang
gedung/bukit & butuh tower
- VSAT ke Satelit
Relatif cepat, harga sewa agak mahal, koneksi langsung ke satelit, tidak ada
halangan
SPESIFIKASI KOMPONEN JARINGAN WIRELESS BROADBAND
Spesifikasi, kualitas dan kuantitas hardware menjadi bagian penting dalam pencapaian
keberhasilan E-Government. Berikut ini disampaikan spesifikasi komponen
infrastruktur jaringan Wireless Broadband yang terbagi menjadi dua bagian utama,
yaitu komponen wireless dan tower. Sadapun spesifikasi komponen-komponen
terseut dapat dilihat pada penjelasan berikut :
a. Komponen Wireless
SPESIFIKASI KOMPONEN JARINGAN WIRELESS BROADBAND
Nama Spesifikasi
Ubiquiti Air Fiber AF-5X
Connectorized airFiber 500Mbs Real Data throughput, up to
124 mil(200 km), Up to 500+ Mbps Real Throughput.
xTreme range technology, bachhaul Point to Point
Page | 16
Ubiquiti Roket M5
Ffrekuensi 5.8GHz dengan power output s/d 27dBm atau
500mW
Ubiquiti Sectoral
# Frequency Range: 4.90-5.90 GHz
# Gain: 16.1-17.1.0dBi
# Polarization: Dual Linear
# Cross-pol Isolation: 22dB min.
# Max VSWR: 1.5:1
# Hpol Beamwidth (6dB): 72 deg.
# Vpol Beamwidth (6dB): 93 deg.
# Elevation Beamwidth: 8 deg.
# Electrical Downtilt: 4 deg.
# Dimensions: 367x63x41 mm
# Windloading: 120 mph
Ubiquiti Power Beam
5GHz airMAX® Bridge with RF Isolated Reflector. 1 x
10/100Mbps Ethernet Port. TX Power up to 24dBm. 22dBi
Dual Linear Solid Dish Antenna with Radome.
Page | 17
Kabel Pig Tail / Jumper
Jumper N Male to N Female connector Cable Ericson
panjang 50CM. Menghubungkan Groove Ke antena 5Ghz,
Omno Sloted / Sektoral ke Groove
POE (Power Over Ethernet)
Active POE 24V 1A (24W) ubnt
Specifications :
- Output Voltage: 24VDC @ 1.0A
- Input Voltage: 90-260VAC @ 47-63Hz
- Input Current: 0.3A @ 120VAC, 0.2A @230VAC
- Inrush Current: 15A peak @120VAC, 30A peak
- AC Connector: IEC-320 C6
- 80% Current Indicator: Power LED will change colour
- Surge Protection: Common Mode
- Data IN / POE: RJ45 Shielded Socket
- Clamping Protection: 11V Data, 77.5V Power
- Max. Surge Discharge: 1200A (8/20uS) Power
- Peak Pulse Current: 36A (10/1000uS Data)
- Shunt Capacitance: 5pf data
- Response Time 1nS
- Efficiency: 70+%
- Output Ripple: 1% Max
- Switching Frequency: 200kHz
- Line Regulation: +/- 0.5%
- Load Regulation: +/- 1%
- Operating Temperature: -10C to +60C
- Storage Temperature: -20C to +85C
- Size (LxWxH): 85 x 55 x 33 mm
Page | 18
Kabel UTP/STP
STP Cat5E Ubiquiti ToughCable Level-1 (roll)
Kabel STP Category 5E merk Ubiquiti (Level-1). Panjang
kabel 1000feet (305m).
Penangkal Petir (Lightning
Arrester) Ubiquiti Surge Protector ETH-SP
Ethernet to Ethernet Grounded ESD Protection. 2 x Gigabit
RJ45 Ethernet. Maximum Impulse Spark-over Voltage : 700V
@ 1kV/s. IEEE 802.3af PoE Support : Yes
In Door Akses Point
Perangkat penangkap sinyal wifi, adapula yang fungsinya
sebagai repeater atau penerus sinyal yang ditangkap oleh
AP degan cakuoan atau jagkauan sinyal yang terbatas atau
sempit.
Router Board
Routerboard seperti sebuah pc mini yang terintegrasi
karena dalam satu board tertanam prosesor, ram, rom, dan
memori flash. Fungsinya sebagai router jaringan, bandwidth
management, proxy server, dhcp, dns server dan bisa juga
berfungsi sebagai hotspot server.
Switch Hub Switch adalah suatu perangkat atau Device yang berfungsi
sebagai pengatur dan pembagi sinyal data dari suatu
komputer ke komputer lainnya yang terhubung pada
perangkat tersebut
Page | 19
b. Tower
Tower diperlukan guna mendapatkan jangkauan area coverage yang
maksimal, karena untuk memperoleh sinyal dengan optimal antena eksternal
perlu dinaikkan ke tempat yang cukup tinggi agar client Wireless Broadband
bisa terkoneksi. Adapun rincian bentuk dan spesifikasinya sebagai berikut:
Page | 22
TAHAPAN PEKERJAAN INFRASTRUKTUR JARINGAN
TAHAP ITEM PEKERJAAN Total
I Jaringan metronet yang terintegrasi 5.200.000.000
II Data center 2.600.000.000
III Jaringan komunikasi dan multimedia (voip& cctv) 7.800.000.000
IV Jaringan akses internet 2.600.000.000
v Aplikasi e-governmet yang terintegrasi 2.600.000.000
GRAND TOTAL 20.800.000.000
ANGGARAN PEKERJAAN WIRELESS BROADBAND PER INSTANSI
Tahap pertama pembangunan infrastruktur jaringan
Pekerjaan tahap pertama instalasi infrastruktur jaringan Wireless Broadband di
Kecamatan Kabupaten ini dibagi menjadi beberapa kalisfikasi yaitu jaringan Wireless
Broadband BroadBand, Jaringan wireless broadband Internal dan Tower (perakitan).
ITEM PEKERJAAN QTY JUMLAH (RP.)
Jarigan Wireless Broadband 1 paket 90.000.000,00
Jarigan Internal & Wireless Broadband 1 Paket 80.000.00,00
Tower 1 Paket 30.000.000,00
GRAND TOTAL 200.000.000,00
(Dua Ratus Juta Rupiah)
Page | 23
LINGKUP PEKERJAAN DAN TANGGUNG JAWAB
Perangkat dan Pelayanan Pekerjaan yang disediaka oleh CV. AR RIYADH
1. CV. AR RIYADH bertanggung jawab dalam pengadaan perangkat, penyediaan
tenaga teknis instalasi serta konfigurasi konektivitas jaringan infrastruktur jarigan
Wireless Broadband untuk Kecamatan Kabupaten .
2. CV. AR RIYADH memberikan layanan servis dan perbaikan sebagai garansi istalasi
jaringan selama 1 (satu) tahun terhitung sejak melakukan serah terima hasil
instalasi jaringan kepada pihak Kecamatan Kabupaten .
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 30 hari sejak diterimanya mandat
pengerjaan instalasi jaringan Wireless Broadband.