23
PROPINSI SULAWESI UTARA DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN Gambaran dari Aspek Pelayanan Umum - Fokus Layanan Urusan Wajib - Pendidikan Pendidikan tertinggi masyarakat Sulawesi Utara yang ditamatkan menurut tingkat pendidikan sampai tahun 2008, tamatan SD adalah yang terbanyak di Sulawesi Utara sebesar 24,88%, diikuti oleh tamatan SMP sebesar 10,21% dan SMA sebesar 18,97%, dan yng terendah adalah tamatan S2/S3 sebesar 0,28%. Untuk meningkatkan angka- angka ini maka perlunya satu pemikiran bahwa pendidikan merupakan satu tanggung jawab semua pihak meski secara khusus pemerintah mendapatkan mandat untuk menyelenggaraan pendidikan. karena itu, peran institusi swasta baik BUMN, pihak swasta, maupun organisasi social sangat dibutuhkan untuk memajukan pendidikan di Sulawesi utara. dengan peran serta lembaga-lembaga terkait, diharapkan dapat membantu meringankan beban pemerintah guna memajukan pendidikan di wilayah ini. Saat ini,tidak sedikit institusi yang berperan aktif memajukan pendidikan melalui kegiatan corporate social responsibility (CSR). Sebagai contoh: pihak pertamina telah membangun satu unit gedung di Universitas Sam Ratulangi untuk kegiatan penelitian dan pengmbangan, pihak pengembangan property PT Citraland yang membangun sekolah Citra Kasih Citraland , dan pengusaha Sulawesi Utara yang mendirikan Sekolah Internasional Lokon di Tomohon dan Manado Internasional School. kemampuan berbahasa inggris di tingkat pendidikan dasar, menengah dan tinggi di hamper semua sekolah pada dasar nya masih perlu dikembangkan. Hal ini diakibatkan oleh beberapa hal diantaranya kemampuan guru yang seringkali kurang memadai untuk memenuhi tuntutan siswa terutama siswa-siswa yang punya kemampuan tinggi dalam berbahasa dan punya sarana belajar yang lebih canggi dari pada gurunya sendiri . Sistim belajar mengajar sering bersifat monoton, kurang fariasi dan kurang menari sehingga siswa menjadi bosan, tidak tertarik untuk belajar. Dikelas , siswa seringkali hanya diberi teori-teori, kaidah-kaidah dan hukum-hukum itu dalam penggunaan praktisnya sehingga siswa tidak merasakan manfaatnya belajar bahasa inggris. Beberapa sekolah bertaraf internasional seperti Sekolah Citra Kasih Citraland-Manado, SMA Lokon Tomohon dan Manado Internasional School sudah menunjukan standar internasional dalam hal kemampuan bahasa Inggris. Sebagaian gurupengajar disekolah ini adalah native speaker yang didatangkan dari Inggris,Amerika atau Australia. Selanjutnya,pola perilaku anak yang mencerminkan karakter masyarakat yang berbudaya pada dasarnya dibangun dari dalam keluarga sebagai lingkungan pertama yang mendapat kesempatan membentuk karakter anak. Dalam hal ini diantaranya melalui perhatian, kasih saying serta penerapaan budi pekerti yang baik dari orang tua terhadap anaknya. Peran sekolah sebagai sarana pengajaran dan pendidikan turut mempengaruhi pula tingkat perkembangan budi pekerti seorang anak.

PROPINSI SULAWESI UTARA DINAS PENDIDIKAN …disdikda.sulutprov.go.id/doc/pdf/profil.pdf · seringkali kurang memadai untuk memenuhi tuntutan siswa terutama siswa-siswa yang punya

  • Upload
    lecong

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PROPINSI SULAWESI UTARA

DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN

Gambaran dari Aspek Pelayanan Umum

- Fokus Layanan Urusan Wajib - Pendidikan

Pendidikan tertinggi masyarakat Sulawesi Utara yang ditamatkan menurut tingkat pendidikan sampai tahun 2008, tamatan SD adalah yang terbanyak di Sulawesi Utara sebesar 24,88%, diikuti oleh tamatan SMP sebesar 10,21% dan SMA sebesar 18,97%, dan yng terendah adalah tamatan S2/S3 sebesar 0,28%. Untuk meningkatkan angka-angka ini maka perlunya satu pemikiran bahwa pendidikan merupakan satu tanggung jawab semua pihak meski secara khusus pemerintah mendapatkan mandat untuk menyelenggaraan pendidikan. karena itu, peran institusi swasta baik BUMN, pihak swasta, maupun organisasi social sangat dibutuhkan untuk memajukan pendidikan di Sulawesi utara.

dengan peran serta lembaga-lembaga terkait, diharapkan dapat membantu meringankan beban pemerintah guna memajukan pendidikan di wilayah ini. Saat ini,tidak sedikit institusi yang berperan aktif memajukan pendidikan melalui kegiatan corporate social responsibility (CSR). Sebagai contoh: pihak pertamina telah membangun satu unit gedung di Universitas Sam Ratulangi untuk kegiatan penelitian dan pengmbangan, pihak pengembangan property PT Citraland yang membangun sekolah Citra Kasih Citraland , dan pengusaha Sulawesi Utara yang mendirikan Sekolah Internasional Lokon di Tomohon dan Manado Internasional School.

kemampuan berbahasa inggris di tingkat pendidikan dasar, menengah dan tinggi di hamper semua sekolah pada dasar nya masih perlu dikembangkan. Hal ini diakibatkan oleh beberapa hal diantaranya kemampuan guru yang seringkali kurang memadai untuk memenuhi tuntutan siswa terutama siswa-siswa yang punya kemampuan tinggi dalam berbahasa dan punya sarana belajar yang lebih canggi dari pada gurunya sendiri .

Sistim belajar mengajar sering bersifat monoton, kurang fariasi dan kurang menari sehingga siswa menjadi bosan, tidak tertarik untuk belajar. Dikelas , siswa seringkali hanya diberi teori-teori, kaidah-kaidah dan hukum-hukum itu dalam penggunaan praktisnya sehingga siswa tidak merasakan manfaatnya belajar bahasa inggris. Beberapa sekolah bertaraf internasional seperti Sekolah Citra Kasih Citraland-Manado, SMA Lokon Tomohon dan Manado Internasional School sudah menunjukan standar internasional dalam hal kemampuan bahasa Inggris. Sebagaian gurupengajar disekolah ini adalah native speaker yang didatangkan dari Inggris,Amerika atau Australia.

Selanjutnya,pola perilaku anak yang mencerminkan karakter masyarakat yang berbudaya pada dasarnya dibangun dari dalam keluarga sebagai lingkungan pertama yang mendapat kesempatan membentuk karakter anak. Dalam hal ini diantaranya melalui perhatian, kasih saying serta penerapaan budi pekerti yang baik dari orang tua terhadap anaknya. Peran sekolah sebagai sarana pengajaran dan pendidikan turut mempengaruhi pula tingkat perkembangan budi pekerti seorang anak.

Pengajaran budi pekerti di Sulawesi Utara belum diberikan secara mandiri, dalam arti masih terintregasi dalam mata pelajaran lain. Mata pelajaran yang dimaksud adalah Pendidikan Agama ataupun Pendidikan Pancasila, namun pada umumnya para pendidik jarang sekali menyentuh mengenai pendidikan budi pekertinyakarena dalam mata pelajaran tersebut yang lebih sering diajarkan pada materi yang sifatnya kontekstual saja. Tahun 2011, kurikulum ditingkat sekolah dasar seluruh kabepaten/kota se-Sulawesi Utara mengadopsi program membangun tanpa korupsi sebagai bagian dari upaya membangun budi pekerti yang jujur,disiplin dan transparan. Program ini sudah mulai dilaksanakan di beberapa sekolah dalam bentuk kantin kejujuran.

Tenaga pendidik dan kependidikan seperti guru merupakan ujung tombak untuk hal tersebut, ironisnya nasib para guru kurang mendapat perhatian dari penyelenggara Negara secara signifikan khususnya tenaga guru yang ditempatkan didaerah terpencil kepulauan dan daerah perbatasan. Hal tersebut dapat diamati dari rendahnya kesejahteraan guru dan keluarganya. Di lain pihak, untuk meningkatkan profesionalisme guru melalui pendidikan formal saat ini relative sulit karena meningkatnya biaya pendidikan yang kian mahal.

a. Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni

Kualitas pendidikan suatu daerah dapat diihat salah satunya dari tingkat buta huruf penduduk daerah tersebut.Data menunjukkan di Propinsi Sulawesi Utara, terdapat beberapa kabupaten dan kota memiliki tingkat buta huruf diatas angka propinsi (gambar 2.13), diantaranya Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Kepulauan Sangihe.Pada angka 2011, Angka partisipasi kasar(APK) pada jenjang pendidikan SD/MI mencapai 106,63%, jenjang pendidikan SMP/MTs mencapai 101,93%, jenjang pendidikan SMA/MA/Sederajat mencapai 69,55%. Sedangkan untuk angka partisipasi Murni(APM) pada tahun 2010 bagi jenjang pendidikan SD/MI/Sederajat mencapai 91,93%. Jenjang pendidikan SMP/MTs mencapai 73,68%, jenjang pendidikan SMA/MA/Sederajat mencapai 42,50%.

Indikator 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Angka Partisipasi Kasar SD (%) 105.60 106.98 108.80 110.25 116.5 116.15 106.63

Angka Partisipasi Kasar SMP (%) 93.73 93.75 94.8 95 98.70 99 101.93

Angka Partisipasi Kasar SMA (%) 59.96 60.00 63.10 65.23 70.16 83 69.55

Angka Partisipasi Murid SD (%) 89.18 89.20 89.48 89.52 95.67 99.15 91.93

Angka Partisipasi Murid SMP (%) 68.33 72.00 81.00 85.00 91.01 93 73.68

Angka Partisipasi Murid SMA (%) 44.00 42.20 44.22 44.25 44.59 50.00 42.50

Sumber: Dinas Pendidikan Nasional Propinsi Sulawesi Utara,2011.

Pada tahun 2010 Angka partisipasi Kasar (APK) pada jenjang pendidikan SD/MI mencapai 116,15%, jenjang pendidikan SMP/MTs mencapai 99%, jenjang pendidikan SMA/MA/Sederajat mencapai 99,15%. Sedangkan untuk Angka partisipasi Murni(APM) pada yahun 2010 bagi jenjang pendidikan SD/MI/Sederajat mencapai 99,15%, jenjang pendidikan SMP/MTs mencapai 93%, jenjang pendidikan SMA/MA/Sederajat mencapai 50%. Sementara untuk APK SMP/MTs pada tahun 2009 adalah sebesar 91,01% untuk APK SMA/MA/SMK pada tahun 2009 adalah sebesar 44,59%.

Gambar 2.8. Tingkat Buta Huruf Penduduk 10 Tahun Ke atas Kabupaten dan Kota di Sulawesi Utara, Tahun 2011

Kab/Kota Angka Melek Huruf

Kab.Bolaang Mongondow 98.29

Kab. Minahasa 99.71

Kab. Kep. Sangihe 98.7

Kab. Kep. Talaud 99.53

Kab. Minahasa Selatan 99.78

Kab. Minahasa Utara 99.74

Kab. Bolaang Mongondow Utara 98.39

Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 99.76

Kab. Minahasa Tenggara 99.48

Kab. Bolaang Mongondow Selatan 98.32

Kab. Bolaang Mongondow Timur 99.51

Kota Manado 99.86

Kota Bitung 99.38

Kota Tomohon 99.84

Kota Kotamobagu 99.62

Sulawesi Utara 99.45

Sumber: BPS Sulut,2010

Bila dibandingkan dengan beberapa daerah lainnya di Kawasan Timur Indonesia, Sulawesi Utara memiliki angka literacy atau angka melek huruf yang paling tinggi (Gambar 2.8). Kualitas pendidikan juga dapat dilihat dari angka partisipasi sekolah (APS). Data menunjukkan Propinsi Sulawesi Utara memiliki APS diatas angka nasional dan Propinsi Sulsel (Gambar 2.8). Meskipun demikian, pemerintah melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan akses masyarakat untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, antara lain adanya rintisan sekolah nasional (SSN) dengan jumlah 245 sekolah dan sekolah bertaraf Internasional (SBI) dengan jumlah 22 sekolah. Saat ini Sulawesi Utara telah memiliki 4 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bersertifikasi ISO (9001:2000) dan 1 SMK bersertifikasi ISO (9001:2008). Demikian juga dengan Politeknik Negeri Manado yang telah bersertifikasi ISO (9001:2001), Politeknik Kesehatan di Manado, dan Politeknik Nusa Utara yang bertempat di Sangihe.

Tahun SD SMP SMU Kejuruan Madrasah ibtidaia

Madasrah Tsanawiyah

Madasrah Aliyah

2003/2004 1.876 1.876 1.156 5 4 72 34

2004/2005 881 1.561 874 761 104 36 39

2005/2006 556 1.344 746 615 15 81 1

2006/2007 584 1.016 989 586 12 60 28

2008/2009 556 1.088 1.223 558 16 67 33

2009/2010 525 1.127 1.345 542 18 72 39

2010/2011 512 1.112 1.289 533 13 68 41

Sumber: Dinas Pendidikan, 2011

Jika dilihat dari angka melek huruf, prosentasi penduduk buta huruf di Sulawesi Utara jumlahnya sangat kecil, yaitu hanya sekitar 0,55 persen saja. Menurut penjelasan dari Dinas Pendidikan Propinsi Sulawesi Utara, penduduk buta huruf yang ditemukan di Sulawesi Utara pada dasarnya berada pada kelompok umur tua, yakni pada kisaran umur diatas 65 tahun. Hal ini berarti, dalam hal pencapaian angka melek huruf, propinsi Sulawesi Utara sudah berhasil dengan baik. Meskipun demikian, jika kita lihat angka kontribusi rerata bersekolah bagi peningkatan indeks pembangunan Manusia (IPM) masih rendah yaitu 8,88% artinya rerata bersekolah diPropinsi Sulawesi Utara belum lulus SMP. Hal ini mengisyaratkan untuk memacu dan memicu kesadaran masyarakat untuk melanjutkan kependidikan jenjang berikutnya sampai meraih program Doktoral. Ketersediaan dan keterjangkauan bagi seluruh warga untuk layanan pendidikan masih belum optimal, dengan ditandai belum semua wilayah tersedia lembaga pendidikan yang terjangkau dengan dengan mudah dan murah. Hal ini memberi isyarat masih perlunya bantuan sarana/prasarana dan fasilitas pendidikan untuk di sebarkan secara merata diseluruh wilayah provensi sulut, terutama daerah sulit terpencil dan perbatasan serta dengan wilayah dengan transportasi yang masih sulit.

b. Rasio Siswa, Guru, dan sekolah

Rasio guru terhadap siswa tidak melebihi 1:20, demikian juga dengan rasio guru terhadap sekolah dan rasio siswa terhadap sekolah yang masih tergolong ideal. Rasio Murid terhadap guru untuk masing-masing jenjang pendidikan disajikan pada

Tabel 2.21 berikut

Tabel 2.21 Rasio Murid Terhadap Guru Tahun 2006-2011

Tahun SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK

2006/2007 18,13 / 20,81 16,18 /19,01 18,26 / 9,57 20,16

2007/2008 19,17 / 23, 79 17,72 / 13,16 17,45 / 8,64 21,67

2008/2009

2009/2010

2010/2011

Sumber:BPS,Sulawesi Utara Dalam Angka, Tahun 2009.

Untuk kualifikasi guru berdsarkan pendidikan sampai Tahun 2009 berpendidikan SMA Diploma,dan Sarjana.Untuk kulifikasiguru bergelar magister masih kurang,apalagi untuk klasifikasi Doktor.(Tabl 2.22)

Tabel 2.22 kulifikasi Pendidikan Guru Sulawesi Utara Tahun 2009

NO Daerah/Nasional SMA Diploma S1 S2 S3

1 Sulawesi Utara 13,792 9.814 11.592 192 1

2 Bolaang Mongondow 1.547 1.276 1,276 10 -

3 Minahasa 2.176 1.508 1.884 22 -

4 Kep.sangihe 782 848 533 5 -

5 kep.Talaud 714 898 431 1 -

6 Minahasa selatan 1.832 855 1.239 8 -

7 Minahasa Utara 1.305 617 743 16 -

8 Sitaro 3.76 413 224 - -

9 Minahasa Tenggara 650 572 408 3 -

10 Bolaang Mongondow utara 381 345 164 - -

11 Manado 2.203 1.029 2.968 87 -

12 Bitung 772 582 912 17 -

13 Tomohon 558 410 558 14 1

14 Kotamobagu 501 462 708 9 -

Daerah Kepulauan Talaud memiliki Kualifikasi Guru bergelar S2 sebanyak 1 guru,dibandingkan Kepulauan Sitaro dan Bolaang Mongondow Utara yang tidak ada,hal ini disebabkan karena kurangnya Minat Kesejahtraan untuk mengabdi didaerah Kepulaan.

2.2.Kondisi pendidikan prov.sulut Tahun 2013

JUMLAH INSTITUSI PROPINSI

NO JENJANG

JLH SEKOLAH JLH

NEGERI

SWASTA

1 SLB 3 9 12

2 TK 21 1,169 1.190

3 SD 1,357 835 2.192

4 SMP 376 243 619

5 SMA 86 111 197

6 SMK 47 70 117

JUMLAH 1,890 2,437 4,327

ROMBONGAN BELAJAR

NO JENJANG NEGERI SWASTA TOTAL

1 SLB 38 61 99

2 TK 49 1,572 1,621

3 SD 8,455 5,291 13,746

4 SMP 2,375 974 3,349

5 SMA 880 631 1,511

6 SMK 522 373 895

JUMLAH 12,319 8,902 21,221

PERBANDINGAN ROMBONGAN BELAJAR DAN RUANG BELAJAR

NO JENJANG ROMBEL RUBEL KEADAAN

1 SLB 99 65 KURANG

2 TK 1,621 1,588 KURANG

3 SD 13,746 13,703 KURANG

4 SMP 3,349 3,389 LEBIH

5 SMA 1,511 1,457 KURANG

6 SMK 895 977 LEBIH

JUMLAH 21,221 21,179 KURANG

A.JUMLAH SEKOLAH TK

NO KABUPATEN/KOTA SEKOLAH JUMLAH

NEGERI SWASTA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Kab.kepl.Talaud

Kab.kepl.Sangihe

Kab.kepl.Sitaro

Kab.Minahasa

Kab.Minahasa Utara

Kab.Minahasa Selatan

Kab.Minahasa Tenggara

Kab.Bolaan Mongondow

Kab.Bolmut

Kab.Boltim

Kab.Bolsel

Kota manado

Kota Bitung

Kota Tomohon

Kota kotamobagu

3

2

2

1

1

2

1

1

1

-

1

2

2

1

1

85

83

54

176

123

135

65

77

39

13

17

140

79

45

38

88

85

56

177

124

137

66

78

40

13

18

142

81

46

39

PROVINSI 21 1,169 1,190

B. JUMLAH SEKOLAH SD

NO KABUPATEN/KOTA SEKOLAH JUMLAH

NEGERI SWASTA

1

2

3

4

5

Kab.kepl.Talaud

Kab.Kepl.Sangihe

Kab.kepl.sintaro

Kab.Minahasa

Kab.Minahasa Utara

60

124

41

184

107

54

84

61

156

82

114

208

102

340

189

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Kab.Minahasa Selatan

Kab.Minahasa Tenggara

Kab.Bolaang Mongondow

Kab.Bolmut

Kab.Boltim

Kab.Bolsel

Kota manado

Kota Bitung

Kota Tomohon

Kota kotamobagu

120

57

204

83

51

56

143

45

21

61

112

33

18

3

4

3

122

54

43

6

232

90

222

86

55

59

265

99

64

67

PROVINSI 1.357 835 2.192

D.JUMLAH EKOLAH SMP

NO KABUPATEN/KOTA SEKOLAH JUMLAH

NEGERI SWASTA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Kab.Kepl.Talaud

Kab.Kepl.Sangihe

Kab.Kepl.Sintaro

Kab.Minahasa

Kab.Minahasa selatan

Kab.Minahasa utara

Kab.Mnahasa Tenggara

Kab.Bolaang Mongondow

Kab.Bolmut

Kab.Boltim

Kab.Bolsel

Kota manado

36

44

22

60

26

55

30

28

14

7

12

14

3

7

2

38

33

22

10

20

-

2

2

71

39

51

24

98

59

77

40

48

14

9

14

85

13

14

15

Kota Bitung

Kota Tomohon

Kota kotamobagu

15

4

9

13

16

4

28

20

13

provinsi 376 243 619

E. JUMLAH SEKOLAH

NO

KABUPATEN / KOTA SEKOLAH JUMLAH

NEGERI SWASTA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Kab. Kepl. Talaut

Kab. Kepl. Sangihe

Kab. Kepl. Sitaro

Kab. Minahasa

Kab. Minahasa Utara

Kab. Minahasa Selatan

Kab. Minahasa Tenggara

Kab. Bolaang Mongondow

Kab. BolMut

Kab. BolTim

Kab. BolSel

Kota Manado

Kota Bitung

Kota Tomohon

Kota Kotamobagu

-

1

-

-

-

1

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

-

-

1

-

-

-

-

-

-

-

4

1

2

-

-

1

-

1

-

1

-

-

-

-

-

4

1

2

1

PROVINSI 3 8 11

F. JUMLAH SEKOLAH SMA

NO KABUPATEN / KOTA SEKOLAH JUMLAH

NEGERI SWASTA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Kab. Kepl. Talaut

Kab. Kepl. Sangihe

Kab. Kepl. Sitaro

Kab. Minahasa

Kab. Minahasa Utara

Kab. Minahasa Selatan

Kab. Minahasa Tenggara

Kab. Bolaang Mongondow

Kab. BolMut

Kab. BolTim

Kab. BolSel

Kota Manado

Kota Bitung

Kota Tomohon

Kota Kotamobagu

7

8

5

11

6

12

5

5

3

2

2

10

4

2

4

2

5

-

14

16

6

4

8

-

1

-

37

8

7

3

9

13

5

25

22

18

9

3

3

3

2

47

12

9

7

PROVINSI 86 111 197

G. JUMLAH SEKOLAH SMK

NO KABUPATEN / KOTA SEKOLAH JUMLAH

NEGERI SWASTA

1 Kab. Kepl. Talaut 5 3 8

2 Kab. Kepl. Sangihe 5 1 6

3 Kab. Kepl. Sitaro 4 - 4

4 Kab. Minahasa 8 4 12

5 Kab. Minahasa Utara 1 3 4

6 Kab. Minahasa Selatan 5 2 7

7 Kab. Minahasa Tenggara 2 1 3

8 Kab. Bolaang Mongondow 3 9 12

9 Kab. BolMut 1 - 1

10 Kab. BolTim 1 2 3

11 Kab. BolSel 1 2 3

12 Kota Manado 5 27 32

13 Kota Bitung 4 7 11

14 Kota Tomohon 1 4 5

15 Kota Kotamobagu 1 5 6

PROVINSI 47 70 117

SEKOLAH STANDAR NASIONAL

No. JENJANG JUMLAH

1

2

3

4

SD

SMP

SMA

SMK

74

73

62

11

JUMLAH 220

RINTISAN SEKOLAH BERSTANDAR INTERNASIONAL

No. JENJANG JUMLAH

1

2

3

4

SD

SMP

SMA

SMK

3

6

5

9

JUMLAH 23

JUMLAH SISWA

No. JENJANG JUMLAH KET.

1

2

SLB

TK

505

31,346

3

4

5

6

SD

SMP

SMA

SMK

272,173

104,811

48,140

27,569

JUMLAH 484,544

A. JUMLAH SISWA TK

NO

KABUPATEN / KOTA SISWA JUMLAH

NEGERI SWASTA

L P L P L P TOTAL

1 Kab. Kepl. Talaut 51 82 1185 1030 1,236 1,112 2,348

2 Kab. Kepl. Sangihe 26 25 648 680 674 705 1,379

3 Kab. Kepl. Sitaro 18 26 389 344 407 370 777

4 Kab. Minahasa 34 31 1954 1960 1,988 1,991 3,979

5 Kab. Minahasa Utara 15 25 1081 1062 1,096 1,087 2,183

6 Kab. Minahasa Selatan 19 18 1701 1746 1,720 1,764 3,484

7 Kab. Minahasa Tenggara

25 24 1053 998 1,078 1,022 2,100

8 Kab. Bolaang Mongondow

13 19 1106 1135 1,119 1,154 2,273

9 Kab. BolMut 31 24 395 465 426 489 925

10 Kab. BolTim 0 0 252 235 252 235 487

11 Kab. BolSel 17 20 269 301 286 321 607

12 Kota Manado 57 77 2483 2245 2,547 2,322 4,862

13 Kota Bitung 64 82 1535 1454 1,599 1,536 3,135

14 Kota Tomohon 24 23 860 629 884 652 1,536

15 Kota Kotamobagu 21 25 645 590 666 615 1,281

PROVINSI 415 501 15,556 14,874 15,971 15,375 57,346

B. JUMLAH SISWA SD

NO

KABUPATEN / KOTA SISWA JUMLAH

NEGERI SWASTA

L P L P L P TOTAL

1 Kab. Kepl. Talaut 2,978 2,513 2,616 2,399 5,594 4,912 10,506

2 Kab. Kepl. Sangihe 4,189 3,838 3,020 2,770 7,209 6,608 13,817

3 Kab. Kepl. Sitaro 1,675 1,530 2,196 2,086 3,871 3,616 7,487

4 Kab. Minahasa 8,987 8,422 8,927 8,090 17,974 16,512 34,426

5 Kab. Minahasa Utara 6,781 6,076 4,132 3,721 10,913 9,797 20,710

6 Kab. Minahasa Selatan 4,670 3,610 10,852 8,393 15,522 12,033 27,525

7 Kab. Minahasa Tenggara

4,923 4,488 1,982 1,759 6,905 6,247 13,152

8 Kab. Bolaang Mongondow

13,548 12,601 1,094 1,002 14,642 13,603 28,245

9 Kab. BolMut 2 8 481 639 5,223 4,877 10,110

10 Kab. BolTim 3,687 3,505 321 327 4,008 3,832 7,840

11 Kab. BolSel 4,166 3,863 155 160 4,321 4,023 8,344

12 Kota Manado 13,489 12,563 10,973 10,240 24,462 22,803 47,465

13 Kota Bitung 5,362 4,996 5,506 5,191 10,868 10,187 21,055

14 Kota Tomohon 1,373 1,121 3,931 3,606 5,304 4,727 10,031

15 Kota Kotamobagu 5,402 5,010 649 599 6,051 5,609 11,660

PROVINSI 85,982 78,374 56,835 50,982 142,817 129,356 272,173

C. JUMLAH SISWA SMP

NO

KABUPATEN / KOTA SISWA JUMLAH

NEGERI SWASTA

L P L P L P TOTAL

1 Kab. Kepl. Talaut 2,337 2,204 202 178 2,539 2,382 4,921

2 Kab. Kepl. Sangihe 2,502 2,704 260 280 2,762 2,984 5,746

3 Kab. Kepl. Sitaro 1,458 1,577 100 107 1,558 1,684 3,242

4 Kab. Minahasa 4,906 52,000 1,539 1,579 6,445 53,579 60,024

5 Kab. Minahasa Utara 2,731 290 1,026 1,198 3,757 1,488 5,245

6 Kab. Minahasa Selatan 4,449 3,939 961 847 5,410 4,786 10,196

7 Kab. Minahasa Tenggara

2,070 1,846 619 551 2,689 2,397 5,086

8 Kab. Bolaang Mongondow

3,400 3,622 1,083 1,055 4,483 4,677 9,160

9 Kab. BolMut 1,298 1,450 1,298 1.450 2,748

10 Kab. BolTim 511 608 93 117 604 725 1,329

11 Kab. BolSel 8,39 888 53 106 892 994 1,886

12 Kota Manado 5,039 5,452 4,797 4,737 9,836 10,189 20,035

13 Kota Bitung 2,494 2,821 1,073 1,025 3,567 3,846 7,431

14 Kota Tomohon 758 840 1,585 1,522 2,343 2,362 4,705

15 Kota Kotamobagu 2,430 2,750 427 528 2,857 3,278 6,135

PROVINSI 37,222 82,991 13,818 13,830 51,04O 96,821 147,861

D. JUMLAH SISWA SLB

NO

KABUPATEN / KOTA SISWA JUMLAH

NEGERI SWASTA

L P L P L P TOTAL

1 Kab. Kepl. Talaut - - - - - - -

2 Kab. Kepl. Sangihe 21 29 - - 21 29 50

3 Kab. Kepl. Sitaro - - - - - - -

4 Kab. Minahasa - - 8 10 8 10 18

5 Kab. Minahasa Utara - - - - - - -

6 Kab. Minahasa Selatan 14 19 - - 14 19 33

7 Kab. Minahasa Tenggara

- - - - - - -

8 Kab. Bolaang Mongondow

- - - - - - -

9 Kab. BolMut - - - - - - -

10 Kab. BolTim - - - - - - -

11 Kab. BolSel - - - - - -- -

12 Kota Manado - - 104 94 104 94 198

13 Kota Bitung - - 40 28 40 28 68

14 Kota Tomohon - - 36 49 36 49 85

15 Kota Kotamobagu 33 20 - - 33 20 53

PROVINSI 68 20 - - 33 20 53

F. JUMLAH SISWA SMA

NO

KABUPATEN / KOTA SISWA JUMLAH

NEGERI SWASTA

L P L P L P TOTAL

1 Kab. Kepl. Talaud 1,13

4

1,05

2

195 185 1,329 1,237 2,566

2 Kab. Kepl. Sangihe

972

1,15

1

189

176

1,161

1,327

2,488

3 Kab. Kepl. Sitaro 799 738 - - 799 738 1,537

4 Kab. Minahasa 1,15

9

1,17

6

1,934 1,98

5

3,093

3,161

6,254

5 Kab. Minahasa Utara

959

1,20

5

672

611

1,631

1,816

3,447

6 Kab. Minahasa Selatan 1,56

7

1,39

0

379

371

1,946

1,761

3,707

7 Kab. Minahasa Tenggara

1,15

4

1,02

5

308

309

1,462

1,334

2,796

8 Kab. Bolaang Mongondow

595 695 386 407 981 1,102 2,083

9 Kab. BolMut 407 522 - - 407 522 929

10 Kab. BolTim 204 231 57 69 261 300 561

11 Kab. BolSel 287 381 - - 287 381 668

12 Kota Manado 3,32

9

3,81

0

2,515

2,52

3

5,844

6,333

12,177

13 Kota Bitung

809

1,07

8

591

593

1,400

1,671

3,071

14 Kota Tomohon

411

439

1.074

1,18

5

1,485

1,624

3.109

15 Kota Kotamobagu

949

1,15

2

269

377

1,218

1,529

2,747

PROVINSI 14,7 16,0

8,569

879 23,30 24,83

48,140

35

45

1

4

6

G. JUMLAH SISWA SMK

NO

KABUPATEN / KOTA SISWA JUMLAH

NEGERI SWASTA

L P L P L P TOTAL

1 Kab. Kepl. Talaut 336 305 81 139 417 444 861

2 Kab. Kepl. Sangihe 881 693 50 22 931 715 1,646

3 Kab. Kepl. Sitaro 94 257 - - 94 257 351

4 Kab. Minahasa 1,00

2

1,42

9

111

156

1,113

1,585

2,698

5 Kab. Minahasa Utara 162 40 230 258 392 298 690

6 Kab. Minahasa Selatan 1,18

7

1,04

8

14

33

1,201

1,081

2,282

7 Kab. Minahasa Tenggara

52 47 34 31 86 78 164

8 Kab. Bolaang Mongondow

115 100 92 80 207 180 387

9 Kab. BolMut 128 164 - - 128 164 292

10 Kab. BolTim 22 25 45 50 67 75 142

11 Kab. BolSel 115 100 92 80 207 180 387

12 Kota Manado 2,37

2

2,62

9

1,819

1,46

5

4,191

4,094

8,258

13 Kota Bitung 1,44

6

1,18

1

595

335

2,041

1,516

3,557

14 Kota Tomohon

90

58

737

1,66

9

827

1,727

2,554

15 Kota Kotamobagu

251

1,10

2

1,409

477

1,660

1,579

3,239

PROVINSI 8,24

8

9,18

3

5,295

4,84

3

13,54

6

14,02

6

27,569

JUMLAH GURU

No. JENJANG JUMLAH

1

2

3

4

5

6

SLB

TK

SD

SMP

SMA

SMK

93

1,443

14,210

5,914

2,759

1,272

JUMLAH 25,691

JUMLAH KEKURANGAN GURU

NO

JENJANG

KEKURANGAN GURU

1

SLB

72

2

TK

723

3

SD

3,502

4

SMP

1,918

5

SMA

764

6

SMK

231

JUMLAH 7,210

A. JUMLAH GURU YANG BERSERTIFIKASI

NO KABUPATEN / KOTA TAHUN

2006 2007 2008 2009 2010 2011

1 Kab. Kepl. Talaut 10 136 106 171 160 141

2 Kab. Kepl. Sangihe 12 259 199 191 190 179

3 Kab. Kepl. Sitaro 104 80 97

4 Kab. Minahasa 27 364 444 614 624 585

5 Kab. Minahasa Utara 17 209 179 262 266 245

6 Kab. Minahasa Selatan 25 318 358 385 389 361

7 Kab. Minahasa Tenggara 146 156 140

8 Kab. Bolaang Mongondow

20 422 404 309 207 200

9 Kab. BolMut 66 68 64

10 Kab. BolTim 58 56

11 Kab. BolSel 50 60

12 Kota Manado 38 430 690 782 783 711

13 Kota Bitung 14 148 250 249 250 231

14 Kota Tomohon 9 167 167 157

15 Kota Kotamobagu 127 149 205 198 187

PROVINSI 172 2,413 2,799 3,651 3,646 3,414

A. JUMLAH GURU YANG MENURUT KUALIFIKASI PENDIDIKAN

NO KABUPATEN / KOTA

TAHUN

SMA D1 D2 D3 S1 S2 S3

1 Kab. Kepl. Talaut 867 135 709 123 464 2,298

2 Kab. Kepl. Sangihe 996 87 695 121 634 7 2,540

3 Kab. Kepl. Sitaro 468 62 368 67 328 1,293

4 Kab. Minahasa 2,733 391 927 233 2,142 25 6,451

5 Kab. Minahasa Utara

1,724 206 435 123 1,066 23 3,577

6 Kab. Minahasa Selatan

2,317 179 591 169 1,478 9 4,743

7 Kab. Minahasa Tenggara

490 48 270 37 229 1 1,075

8 Kab. Bolaang Mongondow

1,447 92 693 76 586 9 2,903

9 Kab. BolMut 1,000 102 411 79 558 3 2,153

10 Kab. BolTim 391 19 201 19 145 775

11 Kab. BolSel 386 35 248 16 172 1 858

12 Kota Manado 2,552 342 448 299 3,247 89 6,977

13 Kota Bitung 930 146 266 160 1,051 20 2,573

14 Kota Tomohon 701 96 311 58 702 14 1 1,883

15 Kota Kotamobagu

545

81

349

51

741

9

1,776

PROVINSI 17,547 2,021 6,922 1,631 13,543 210 1 41,875

A. RUANG KELAS MENURUT KONDISI TK

NO KABUPATEN / KOTA

RUANG KELAS

TOTAL

BAIK

RUSAK BERAT

RUSAK RINGAN

1 Kab. Kepl. Talaut 108 66 30 12

2 Kab. Kepl. Sangihe 122 81 36 5

3 Kab. Kepl. Sitaro 72 45 19 8

4 Kab. Minahasa 267 119 51 17

5 Kab. Minahasa Utara

87 17 57 13

6 Kab. Minahasa Selatan

138 86 37 15

7 Kab. Minahasa Tenggara

81 51 18 12

8 Kab. Bolaang Mongondow

95 60 25 10

9 Kab. BolMut 50 17 27 6

10 Kab. BolTim 13 5 5 3

11 Kab. BolSel 24 12 8 4

12 Kota Manado 266 167 72 27

13 Kota Bitung 146 123 8 15

14 Kota Tomohon 74 50 19 5

15 Kota Kotamobagu 45

27

12

6

PROVINSI 1,588 926 424 158

B. RUANG KELAS MENURUT SD

NO KABUPATEN / KOTA

RUANG KELAS

TOTAL

BAIK

RUSAK BERAT

RUSAK RINGAN

1 Kab. Kepl. Talaut 765 490 153 122

2 Kab. Kepl. Sangihe 1,257 686 264 307

3 Kab. Kepl. Sitaro 605 321

264

20

4 Kab. Minahasa

2,128

1,275

432

421

5 Kab. Minahasa Utara

1,114 593 250 271

6 Kab. Minahasa Selatan

1,395 639 469 287

7 Kab. Minahasa Tenggara

572 275 106 191

8 Kab. Bolaang Mongondow

1,377 610 155 612

9 Kab. BolMut 484 229 137 118

10 Kab. BolTim 346 154 91 101

11 Kab. BolSel 353 157 124 72

12 Kota Manado 1,733 1,056 428 249

13 Kota Bitung 662 451 119 92

14 Kota Tomohon 444 366 70 8

15 Kota Kotamobagu 468

267

66

135

PROVINSI 13,703 7,569 3,128 3,006

C. RUANG KELAS MENURUT KONDISI SMP

NO KABUPATEN / KOTA

RUANG KELAS

TOTAL

BAIK

RUSAK BERAT

RUSAK RINGAN

1 Kab. Kepl. Talaut 150 74 49 27

2 Kab. Kepl. Sangihe 247 100 79 68

3 Kab. Kepl. Sitaro 126 93

18

15

4 Kab. Minahasa 528

426 38

64

5 Kab. Minahasa Utara

304 182 80 42

6 Kab. Minahasa Selatan

284 89 130 65

7 Kab. Minahasa Tenggara

188 133 19 36

8 Kab. Bolaang Mongondow

271 184 64 23

9 Kab. BolMut 101 56 23 22

10 Kab. BolTim 54 19 - 35

11 Kab. BolSel 66 20 35 11

12 Kota Manado 497 408 75 14

13 Kota Bitung 220 205 13 2

14 Kota Tomohon 180 129 40 11

15 Kota Kotamobagu

173

137

19

17

PROVINSI 3,389 2,225 682 452

D. RUANG KELAS MENURUT KONDISI SMA

NO KABUPATEN / KOTA

RUANG KELAS

TOTAL

BAIK

RUSAK BERAT

RUSAK RINGAN

1 Kab. Kepl. Talaut 78 61 12 5

2 Kab. Kepl. Sangihe 80 41 28 22

3 Kab. Kepl. Sitaro 52 36 10 6

4 Kab. Minahasa 238 138 55 45

5 Kab. Minahasa Utara

125 60 46 19

6 Kab. Minahasa Selatan

50 20 18 12

7 Kab. Minahasa 61 39 9 13

Tenggara

8 Kab. Bolaang Mongondow

58 21 25 12

9 Kab. BolMut 25 17 4 4

10 Kab. BolTim 12 12 - -

11 Kab. BolSel 17 7 7 3

12 Kota Manado 382 256 100 26

13 Kota Bitung 98 68 27 3

14 Kota Tomohon 93 79 14 -

15 Kota Kotamobagu 88 56 17 15

PROVINSI 1,457 911 372 174

E. RUANG KELAS MENURUT KONDISI SMK

NO KABUPATEN / KOTA

RUANG KELAS

TOTAL

BAIK

RUSAK BERAT

RUSAK RINGAN

1 Kab. Kepl. Talaut 39 33 3 3

2 Kab. Kepl. Sangihe 61 41 12 8

3 Kab. Kepl. Sitaro 21 21 - -

4 Kab. Minahasa 90 76 14 -

5 Kab. Minahasa Utara

24 22 2 -

6 Kab. Minahasa Selatan

24 15 7 2

7 Kab. Minahasa Tenggara

30 25 2 3

8 Kab. Bolaang Mongondow

41 41 - -

9 Kab. BolMut 5 5 - -

10 Kab. BolTim 9 9 - -

11 Kab. BolSel 9 7 2 -

12 Kota Manado 404 194 156 54

13 Kota Bitung 98 95 3 -

14 Kota Tomohon 57 57 - -

15 Kota Kotamobagu 65 31 18 16

PROVINSI 977 672 219 86

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN

A. UU No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Mengacu pada amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasinal, tercantum bahwa Pemerintah dan Pemerintah daerah berhak mengarahkan, membimbing ,membantu, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun prinsip-prinsip dalam penyelenggaraan pendidikan adalah :

1) Demokratis dan berkeadilan serta tidak deskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kejemukan bangsa;

2) Satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna, diselenggarakan dalam suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat;

3) Memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran;

4) Mengembangkan budaya membaca, menulis, dan menghitung bagi segenap warga masyarakat;

5) Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka ditetapkanlah tujuan pembangunan pendidikan provinsi sulawesi utara sebagai bagian integral dengan tujuan pembangunan pendidikan nasional jangka panjang sebagai berikut:

1. Meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia, serta kualitas jasmani peserta didik;

2. Meningkatkan etika, estetika, dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi;

3. Meningkatkan pemerataan kesempatan belajar pada semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan bagi semua

warga negara secara adil, tidak deskriminatif, dandemokratis tanpa membedakan tempat tinggal, status sosial-

ekonomi, jenis kelamin, agama, kelompok etnis, dan kelainan fisik, wmosi, mental serta intelektual;

4. Menuntaskan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun secara efisien, bermutu, dan relevan sebagai

landasan yang kokoh bagi pengembangan kualitas manusia indinesia; dan melanjutkan program wajib belajar

12 tahun.

5. Menurunkan secara signifikan jumlah penduduk buta aksara;

6. Memperluas akses pendidikan non-formal bagi penduduk laki-laki maupun perempuan yang belum sekolah,

tidak pernah sekolah, buta aksara, putus sekolah dan antar jenjang serta penduduk lainnya yang ingin

meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan;

7. Meningkatkan daya saing bangsa dengan menghasilkan lulusan yang mandiri, bertanggung jawab, bermutu,

terampil, ahli dan profesional, mampu belajar sepanjang hayat, serta memiliki kecakapan hidup (life skill) yang

dapat membantu dirinya dalam menghadapi berbagai tantangan dan perubahan;

8. Meningkatkan kualitas pendidikan dengan tersedianya standar pendidikan nasional dan pelayanan minimal

(SPM), serta meningkatkan kualifikasi minimun dan sertifikasi bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

lainnya;

9. Meningkatkan relevansi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan melalui peningkatan hasi

penelitian, pengembangan dan penciptaan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh perguruan tinggi serta

penyebarluasan dan penerapannya pada masyarakat;

10. Menata sistem pengaturan dan pengelola pendidikan yang semakin efisien, efektif, prodiktif, dan demokratis

dalam suatu tata kelola yang baik (clean govermant), pemerintah yang baik (good governance) dan akuntabel

dan berwibawa.

Untuk dapat menjalankan amanat pembangunan pendidikan daerah provinsi sulawesi utara sebagai bagian ingeral pembangunan pendidikan nasional, maka diperlukan kejelasan arah dan kepastian tujuan.

B. Visi pendidikan Prov. Sulut

Pembangunan Propinsi Sulawesi Utara dimasa depan bersandar pada visinya Pendidikan Nasional, yaitu terwujudnya sumber daya manusia yang cerdas-terampil dengan kekuatan moral yang tinggi dan memiliki daya saing yang kuat serta terintregrasi dalam bangsa bangsa (nation-state), Indonesia meodern yang aman dan damai, adil dan demokratis, serta sejahteradengan menjungjung tinggi nilai nilai kemanusiaan, kemerdekaan, dan persatuan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Propinsi Sulawesi Utara sebagai bagian integral darNegara Kesatuan RI maka visi dan misinya harus berlandaskan pada visi dan misi NKRI. Selanjutnya, dalam kerangka visi jangka panjang yang bermuat dalam dokumen: “Membangun Indonesia yang Aman,Adil,dan Sejahtera” (Susilo Bambang Yudhoyono dan M. Jusuf Kalla, 2004), pembangunan Indonesia pada tahun 2005-2010 mengarah pada: a) terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang aman, bersatu, rukun, dan damai; b) terwujudnya masyarakat bangsa, dan negara yang menjungjung tinggi hukum, kesetaraan, dan hak asasi manusia; c) terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan penghidupan yang layak serta memberikan fondasi yang kokoh bagi pembangunan berkelanjutan, yang dilandasi keimanan, ketakwaan, dan akhlak manusia yang mulia.”

Pembangunan pendidikan Propinsi Sulawesi Utara ke depan didasarkan pada paradigma membangun manusia seutuhnya, yang berfungsi sebagai subjek yang memiliki kapasitas dan kapabelitas untuk mengaktualisasikan potensi individu dan masyarakat dalam dimensi kemanusiaan secara optimal. Dimensi kemanusiaan itu mencakup empat elemen penting yaitu: (i) afektif yang tercermin pada kualitas keimanan dan ketakwaan, etika dan estetika, serta akhlak mulia dan budi pekerti luhur; (ii) kognitif yang tercermin pada kapasitas pikir dan daya nalar yang berbasis intelektualitas untuk menggali ilmu pengetahuan dan mengembangkan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi; (iii) psikomotorik yang tercermin pada kemampuan mengembangkan keterampilan teknis operasioanal dan kecakapan praktis sebagai wujud nyata dari life skill; (iv) Tak kalah penting ialah kesehatan jasmani dan rohani sebagai dasar manusia untuk melakukan sesuatu.

Pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik dan komprehensif, yang memungkinkan paling elementer diatas dapat berkembang secara optimal dan seimbang. Dengan demikian, pendidikan seyogianya menjadi wahana strategibagi upaya mengembangkan segenap potensi individu dan masyarakat,sehingga cita-cita membangun manusia Indonesia seutuhnya dapat terwujud.

Selain itu, pembangunan pendidikan provinsi sulawesi utara diarahkan untuk membangun karakter individu peserta didik dan warga negara serta masyarakat pada umumnya agara berwawasan kwbangsaan, yang menjadi pilar penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan daerah dalam rangka negara kesatuan republik indonesia (NKRI). Dalam perpektif tersebut, berkewajiban secara kontitusional untuk memberikan pelayanan pendidikan yang murah dan bermutu sehingga sehingga terjangkau dan fungsional bagi seluruh warga sulawesi utara.

Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang adil, merata, dan lebih berkualitas merupakan mandat yang harusn dilakukan oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Utara sesuai dengan tujuan negara Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu; untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesehjahteraamumum dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkajn Kemerdekaan, Perdamaian Abadi dan Keadilan Sosial.

Undang-undang Dasar 1945 mengamanatkan pendidikan untuk seluruh warga negara seperti tertuang didalam Pasal 28b Ayat (1) Bahwa setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan mendapatkan manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesehjahteraan umat manusia, dan Pasal 31 Ayat (1) bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan Ayat 4 Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyiapkan dana pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran pembangunan. Pada tingkat Nasional Pemerintah telah menyetujui anggaran pendidikan 20% dari APBN Tahun 2009 yang seyogianya diikuti oleh Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara.

Sesuai dengan UU Pendidikan Nasional No.20 Pasal 3 Tahun 2003, maka Departemen Pendidikan Nasional berkewajiban untuk mencapai Visi Pendidikan Nasional sebagai berikut :

VISI PENDIDIKAN NASIONAL :

Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serata peadaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak Mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan visi Pendidikan Nasional, sistem Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara merumuskan Visi Pendidikan :

Visi Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara lebih menekankan pada pendidikan Transformatif, menjadikan institusi pendidikan sebagai motor penggerak (Primemover) perubahan masyarakat Tradisional ke masyarakat maju, Modern yang Inovatif. Masyarakat maju, Modern yang Inovatif selalu diikuti oleh proses transformasi sosial, struktual, kultural yang fungsional, ditandai suatu perubahan mendasar dari masyarakat yang bertumpuh pada pertanian menuju masyarakat berbasis industri. Transformasi tersebut diharapkan berjalan dengan cepat yang kemudian mengantarkan kemasyarakat berpengetahuan (knowledge society). Didalam masyarakat perpengetahuan, peranan ilmu pengetahuan dan penggunaan Information and Communication Technology (ICT) sangat dominan. Namun, demikian, masyarakat Provinsi Sulawesi Utara terutama di pedesaan dan daerah terpencil sebagian besar masih berciri agraris dan kelautan Tradisional, belum sepenuhnya mampu memanfaatkan iptek yang mengalami perkembangan pesat sebagai penggerak utama (primemover) perubahan yang signifikan.

Untuk itu, pendidikan harus terus menerus dipacu, diikuti dengan pengkajian dan melakukan adaptasi serta penyesuaian dengan gerak perkembangan ilmu pengetahuan Modern dan inovasi teknologi maju, sehingga tetap relevan dan konstetual dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat serta pembangunan daerah. Pendidikan berfungsi menyiapkan peserta didik agar dapat mencapai peradaban yang maju melalui perwujudan suasana belajar kondusif, aktivitas pembelajaran yang menarik dan mencerahkan, serta proses pendidikan yang kreatif dan inovatif. Dengan demikian, peserta didik dan warga belajar dapat belajar secara terus-menerus agar beriman, berkepribadian, berbudaya kedaerahan serata berakhlat mulia, cerdas, mampu menggali ilmu pengetahuan, kreatif dan menguasai teknologi, memiliki etika dan kepribadian tangguh, dan kaya ekspresi estetika dalam merespons perubahan dan perkembangan masyarakat dalam perspektif dalam persaingan global, tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa yang berdaulat dan warga Provinsi Sulawesi Utara yang berbudaya Keminahasaan.

Pendidikan bukan hanya mengantarkan warga belajar dan masyarakat Provinsi Sulawesi Utara menuju masyarakat maju yang sarat dengan pendayagunaan IPTEK, berbasis pada etika, kepribadian, serta estetika dan berbudaya untuk mecapai keunggulan bangsa di era global sehingga mampu berkompetisi, tetapi juga untuk menciptakan kemandirian baik bagi individu sebagai warga belajar maupun sebagai masyarakat Provinsi Sulawesi Utara dengan ciri khas budaya lokal. Pendidikan yang menumbuhkan jiwa kemandirian menjadi sangat penting justru ketika dunia dihadapkan pada satu sistem tunggal yang digerakkan oleh pasar bebas. Sulit bagi warga masyarakat Provinsi Sulawesi Utara untuk bertahan bila tidak memiliki kemandirian, jika hidupnya hanya tergantung pada kekayaan alam daerah khusus pertanian dan kelautan. Selain itu, pendidikan harus mengawal dan mampu membentuk dan membangun mental set individu menuju masyarakat madani yakni masyarakat yang taat, hormat, dan tunduk pada hukum dan perundang-undangan serta nilai-nilai luhur budaya Provinsi Sulawesi Utara, diantaranya hormat kepada leluhur dan orang tua.

Dalam melaksanakan proses pembangunan pendidikan yang sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan pemerintah daerah provinsi sulawesi utara, dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi sulawesi utara menyadari pentingnya penetapan tata nilai yang merupakan dasar acuan sekaligus pemberi arah bagi sikap dan perilaku para biokrasi dan pegawai dalam melaksanakan pelayanan publik sehari-hari. Selain itu, tata nilai tersebut juga akan menyatukan hati, pikiran komitmen dan kegiatan seluruh biokrasi dan pegawai dalam usaha mewujudkan visi dan misi Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara.

Untuk itu, Dinas Pendidikan telah mengidentifikasi nilai-nilai yang harus di miliki oleh setiap pegawai (input values), Nilai-nilai dalam melakukan pekerjaan (process Values) Serta nilai-nilai yang di terapkan oleh para stakeholders (pemangku kepentingan), shareholder yakni para donatur, pemerintah, DPRD, dan seluruh elemen masyarakat, yang didukung stakeholders dan safeholder. Nilai masukan yang tetap akan mengantisipasi karakteristik calon pegawai daerah, yang selanjutnya akan menjalankan Nilai Proses dengan baik dalam manajemen organisasi pendidikan untuk meningkatkan mutu interaksi antar manusiadi di dalam struktur organisasi daerah, sehigga menghasilkan nilai keluaran yang memfokuskan kepada hal-hal yang diharapkan benar-benar mengarah pada pencapaian visi dan misi pendidikan Provinsi Sulawesi Utara

Sumber : Buku Profil Pendidikan Sulut 2013