6
Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013 Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013 Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013 Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013 Majalah Ilmiah Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : 2339-210X Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Siswa Penerima Beasiswa Dengan Metode Promethee (Studi Kasus: SMP Perguruan Kebangsaan Medan). Oleh : Dewi Safitri Hutabarat 13 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN SISWA PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE PROMETHEE (STUDI KASUS: SMP PERGURUAN KEBANGSAAN MEDAN) Dewi Safitri Hutabarat (0911005) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No.338 Simpang Limun Medan www.stmik-budidarma.ac.id // Email: [email protected] ABSTRAK Beasiswa bukan hanya sekedar pemberian penghargaan bagi para siswa.Beasiswa merupakan hak semua siswa yang kurang mampu namun memiliki kemampuan dan prestasi yang baik.Beasiswa merupakan wujud kepedulian pemerintah ataupun instansi tertentu dalam menunjang kemajuan di dalam bidang pendidikan.Dengan adanya program beasiswa sangat membantu orang tua dan siswa dalam melanjutkan pendidikan. Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan, diantara berbagai alternatif aksi yang bertujuan untuk memenuhi satu atau beberapa sasaran. Sistem pengambilan keputusan memiliki 4 fase yaitu intellegence, design, choice dan implementation.Fase 1 sampai 3 merupakan dasar pengambian keputusan, yang di akhiri dengan suatu rekomendasi.Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) merupakan suatu metode penentuan urutan atau prioritas dalam analisis multikriteria. Dengan pertimbangan yang tepat, metode ini bisa menjadi salah satu alat untuk menentukan kebijakan bagi sekolah dalam sistem pengambilan keputusan terutama penentuan siswa penerima beasiswa.Penentuan kebijakan yang diambil sebagai dasar dalam pengambilan keputusan, harus menggunakan kriteria yang dapat terdefenisikan secara jelas dan objektif. Kata Kunci: Beasiswa, Sistem pendukung Keputusan, Promethee 1. Pendahuluan Untuk memudahkan SMP Perguruan Kebangsaan Medan dalam pemberian beasiswa kepada para siswanya, maka digunakanlah sebuah sistem pengambilan keputusan yang berujuan untuk menentukan calon penerima beasiswa. Dengan sistem pendukung keputusan ini diharapkan keputusan yang akan diambil akan tepat guna dan tepat sasaran, sehingga para siswa yang seharusnya mendapatkan beasiswa mendapatkan haknya. Pengambilan keputusan juga didasarkan oleh kriteria-kriteria yang telah ditetapkan menurut prosedur sekolah. Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan, diantara berbagai alternatif aksi yang bertujuan untuk memenuhi satu atau beberapa sasaran. Sistem pengambilan keputusan memiliki 4 fase yaitu intellegence, design, choice dan implementation. Fase 1 sampai 3 merupakan dasar pengambian keputusan, yang di akhiri dengan suatu rekomendasi. Promethee merupakan salah satu metode dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk memperoleh suatu pemecahan masalah. Konsep Sistem Pegambilan Keputusan (SPK) yang berkembang pesat, menimbulkan beberapa metode untuk menciptakan pemodelan sebagai sarana pengambilan keputusan dengan kelebihandan kekurangannya masing-masing. Diantaranya AHP (analytic Hierarchi Process) yang digunakan untuk pengambilan keputusan dalam hal melakukan prediksi atas suatu produk, IRR (internal Rate Of Return) yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan analisa ekonomi, kuantitatif yang melakukan keputusan berdasarkan nilai matematis, Regresi Linier yang melakukan keputusan berdasarkan nilai statistik, promethee yang melakukan pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai yang telah ditetapkan seperti dalam hal pengambilan keputusan kenaikan pangkat, dan masih banyak lagi. Dalam hal ini akan dilakukan proses pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai yang sudah ditentukan. Nilai tersebut akan diproses dengan langkah-langkah tertentu, sehingga akhirnya dapat diketahui hasil sesuai dengan yang diinginkan. Hasil proses tersebut selanjutnya dipetakan sesuai dengan letak posisinya. Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) merupakan suatu metode penentuan urutan atau prioritas dalam analisis multikriteria. Dengan pertimbangan yang tepat, metode ini bisa menjadi salah satu alat untuk menentukan kebijakan bagi sekolah dalam sistem pengambilan keputusan terutama penentuan siswa penerima beasiswa. Penentuan kebijakan yang diambil sebagai dasar dalam pengambilan keputusan, harus menggunakan kriteria yang dapat terdefenisikan secara jelas dan objektif. 2. Landasan Teori 2.1 Pengambilan Keputusan Persoalan pengambilan keputusan, pada dasarnya adalah bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih yang prosesnya melalui mekanisme yang terbaik.

Promethee SPK pemilihan beasiswa

  • Upload
    3v74aje

  • View
    56

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SPK Metode Promethee dengan pemilihan beasiswa Mahasiswa

Citation preview

Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013 Majalah Ilmiah

Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : 2339-210X

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Siswa Penerima Beasiswa Dengan Metode Promethee

(Studi Kasus: SMP Perguruan Kebangsaan Medan). Oleh : Dewi Safitri Hutabarat

13

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN SISWA

PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE PROMETHEE (STUDI KASUS: SMP PERGURUAN KEBANGSAAN MEDAN)

Dewi Safitri Hutabarat (0911005)

Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No.338 Simpang Limun Medan

www.stmik-budidarma.ac.id // Email: [email protected]

ABSTRAK

Beasiswa bukan hanya sekedar pemberian penghargaan bagi para siswa.Beasiswa merupakan hak

semua siswa yang kurang mampu namun memiliki kemampuan dan prestasi yang baik.Beasiswa merupakan

wujud kepedulian pemerintah ataupun instansi tertentu dalam menunjang kemajuan di dalam bidang

pendidikan.Dengan adanya program beasiswa sangat membantu orang tua dan siswa dalam melanjutkan

pendidikan. Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan, diantara berbagai alternatif aksi yang bertujuan

untuk memenuhi satu atau beberapa sasaran. Sistem pengambilan keputusan memiliki 4 fase yaitu intellegence,

design, choice dan implementation.Fase 1 sampai 3 merupakan dasar pengambian keputusan, yang di akhiri

dengan suatu rekomendasi.Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation

(PROMETHEE) merupakan suatu metode penentuan urutan atau prioritas dalam analisis multikriteria. Dengan

pertimbangan yang tepat, metode ini bisa menjadi salah satu alat untuk menentukan kebijakan bagi sekolah

dalam sistem pengambilan keputusan terutama penentuan siswa penerima beasiswa.Penentuan kebijakan yang

diambil sebagai dasar dalam pengambilan keputusan, harus menggunakan kriteria yang dapat terdefenisikan

secara jelas dan objektif.

Kata Kunci: Beasiswa, Sistem pendukung Keputusan, Promethee

1. Pendahuluan

Untuk memudahkan SMP Perguruan

Kebangsaan Medan dalam pemberian beasiswa

kepada para siswanya, maka digunakanlah sebuah

sistem pengambilan keputusan yang berujuan untuk

menentukan calon penerima beasiswa. Dengan sistem

pendukung keputusan ini diharapkan keputusan yang

akan diambil akan tepat guna dan tepat sasaran,

sehingga para siswa yang seharusnya mendapatkan

beasiswa mendapatkan haknya. Pengambilan

keputusan juga didasarkan oleh kriteria-kriteria yang

telah ditetapkan menurut prosedur sekolah.

Pengambilan keputusan adalah proses

pemilihan, diantara berbagai alternatif aksi yang

bertujuan untuk memenuhi satu atau beberapa sasaran.

Sistem pengambilan keputusan memiliki 4 fase yaitu

intellegence, design, choice dan implementation. Fase

1 sampai 3 merupakan dasar pengambian keputusan,

yang di akhiri dengan suatu rekomendasi. Promethee

merupakan salah satu metode dalam pengambilan

keputusan yang digunakan untuk memperoleh suatu

pemecahan masalah.

Konsep Sistem Pegambilan Keputusan (SPK)

yang berkembang pesat, menimbulkan beberapa

metode untuk menciptakan pemodelan sebagai sarana

pengambilan keputusan dengan kelebihandan

kekurangannya masing-masing. Diantaranya AHP

(analytic Hierarchi Process) yang digunakan untuk

pengambilan keputusan dalam hal melakukan prediksi

atas suatu produk, IRR (internal Rate Of Return) yang

digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan

analisa ekonomi, kuantitatif yang melakukan

keputusan berdasarkan nilai matematis, Regresi Linier

yang melakukan keputusan berdasarkan nilai statistik,

promethee yang melakukan pengambilan keputusan

berdasarkan nilai-nilai yang telah ditetapkan seperti

dalam hal pengambilan keputusan kenaikan pangkat,

dan masih banyak lagi. Dalam hal ini akan dilakukan

proses pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai

yang sudah ditentukan. Nilai tersebut akan diproses

dengan langkah-langkah tertentu, sehingga akhirnya

dapat diketahui hasil sesuai dengan yang diinginkan.

Hasil proses tersebut selanjutnya dipetakan sesuai

dengan letak posisinya.

Preference Ranking Organization Method For

Enrichment Evaluation (PROMETHEE) merupakan

suatu metode penentuan urutan atau prioritas dalam

analisis multikriteria. Dengan pertimbangan yang

tepat, metode ini bisa menjadi salah satu alat untuk

menentukan kebijakan bagi sekolah dalam sistem

pengambilan keputusan terutama penentuan siswa

penerima beasiswa. Penentuan kebijakan yang diambil

sebagai dasar dalam pengambilan keputusan, harus

menggunakan kriteria yang dapat terdefenisikan

secara jelas dan objektif.

2. Landasan Teori

2.1 Pengambilan Keputusan

Persoalan pengambilan keputusan, pada

dasarnya adalah bentuk pemilihan dari berbagai

alternatif tindakan yang mungkin dipilih yang

prosesnya melalui mekanisme yang terbaik.

Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013 Majalah Ilmiah

Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : 2339-210X

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Siswa Penerima Beasiswa Dengan Metode Promethee

(Studi Kasus: SMP Perguruan Kebangsaan Medan). Oleh : Dewi Safitri Hutabarat

14

Penyusunan model keputusan merupakan suatu cara

untuk mengembangkan hubungan-hubungan logis

yang mendasari persoalan keputusan ke dalam suatu

model matematis yang mencerminkan hubungan yang

terjadi diantara faktor-faktor yang terlibat.

Proses ini terdiri dari empat fase, yaitu :

1. Intelligence

Tahap di mana dilakukan pencarian prosedur,

pengumpulan data, identifikasi masalah,

identifikasi kepemilikan masalah, klasifikasi

masalah, hingga akhirnya terbentuk sebuah

pernyataan masalah.

2. Design

Tahap di mana diformulasikan model yang akan

digunakan dan kriteria-kriteria yang ditentukan.

Setelah itu, dicari alternatif model yang bisa

menyelesaikan permasalahan tersebut.

3. Choice

Tahap dilakukannya proses pemilihan modelnya,

termasuk solusi dari model tersebut. Selanjutnya,

dilakukan análisis sensitivitas, yakni dengan

mengganti beberapa variabel.

4. Membuat DSS

Tahap mengimplementasikannya dalam aplikasi

DSS.

(Sumber: Kusrini, Konsep Dan Aplikasi SPK, 31,

2007).

2.2 PROMETHEE (Perference Ranking

Organization Method for Enrichment

Evaluation

Metode Promethee termasuk kedalam

kelompok pemecahan masalah Multi Criteria Decison

Making (MCDM) ataupengambilan keputusan kriteria

majemuk yang merupakan disiplin ilmu yang sanga

penting dalam pegambilan keputusan atau suatu

masalah yang memiliki lebih dari satu kriteria

(multikriteria).

Menurut Brans dan Marcschal (1999:15),

Promethee yang merupakan singkatan dari Preference

Rangking Organization Method for Enrichment

Evaluation adalah metode outranking yang

menawarkan cara yang fleksibel dan sederhana kepada

user (pembuat keputusan) untuk menganalisis

masalah-masalah multikriteria. Prinsip yang

digunakan adalah penetapan prioritas alternatif yang

telah ditetapkan berdasarkan pertimbangan dengan

kaidah dasar:

Max {f1 (x), f2(x), f3(x),..., fi(x),...., fk (x) Ix

Dimana k adalah sejumlah kumpulan

alternatif dan fi (i=1,2,...., k) merupakan nilai/ukuran

relatif kriteria untuk masing-masing alternatif.

Termasuk dalam keluarga dari metode outranking

yang dikembangkan oleh B.Roy (Brans et. al,1999)

dan meliputi dua fase:

1. Membangun hubungan outranking dari K,

dimanaK adalah sejumlah kumpulan alternaif

2. Eksploitasi dari hubungan ini memberikan

jawaban optimasi kriteria dalam paradigma

permasalahn multikriteria.

Dalam fase pertama, nilai hubungan

outranking berdasarkan pertimbangan dominasi

masing-masing kriteria. Indeks preferensi ditentukan

dan nilai outranking secara grafis disajikan

berdasarkan preferensi dari pembuat keputusan. Data

dasar untuk evaluasi dengan metode promethee

disajikan sebagai berikut:

Tabel 1 : Data dasar analisis promethee

N

o.

ax f1 (

)

f2( ) ........

....

fj( ) ……

fk ( )

1. A1 f1

(a1)

f2

(a1)

……

fj(a1

)

……

….

fk

(a1)

2. A2 f1

(a2)

f2

(a2)

……

fj(a2

)

……

fk

(a2)

3. …

….

…..

….

……

..

….

……

….

……

.

4. ai f1(ai

)

f2

(ai)

……

..

fj(ai

)

……

fk

(ai)

5. ….. …

…..

……

..

…..

…….

.

……

6. an f1(an

)

f2(a

n)

……

..

fj

(an)

……

….

fk

an)

Dimana:

Al:alternatif i

Fk (ai) : kriteria yang ditetapkan untuk alternatif i

struktural preferensi yang dibangun atas dasar

kriteria

∀a,b € A f (a)> f(b) a p b

F(a),f(b) f(a) = f(b) n I b

Struktur kriteria diatas mempunyai pengertian

bahwa setiap alternatif a dan b yang merupakan elemen

himpunan A, apabila nilai alternatif a unuk kriteria

yang ditetapkan untuk alternatif a lebih dari nilai dari

alternatif b, maka alternatif a lebih dipilih (prefer)

daripada alernatif b, sedangkan jika nilai dari alternatif

sama dngan nilai dari alternatif b, maka dapat

disimpulkan bahwa alternatif a tidak mempunyai

perbedaan (indifference) dengan fungsi b, sehingga

untuk menentukan alternatif mana yang lebih

diprioritaskan dilakukan dengan memperhatikan nilai

dari alternatif lainnya.

3. Analisa

3.1 Analisa Data dengan Metode Promethee

1. Menentukan Beberapa Alternatif

Untuk mempermudah perhitungan dengan

promethee, setiap alternatif menggunakan kode 1

sampai jumlah alternatif untuk setiap jenis alternatif.

Berikut ini adalah data alternatif siswa yang akan

dipilih dapat dilihat pada tabel 2.

Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013 Majalah Ilmiah

Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : 2339-210X

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Siswa Penerima Beasiswa Dengan Metode Promethee

(Studi Kasus: SMP Perguruan Kebangsaan Medan). Oleh : Dewi Safitri Hutabarat

15

Tabel 2 : Data alternatif siswa

No. Nama Alternatif

1. Eko Prasetya = A

2. Ardiansyah = B

3. Sari Mariantika = C

2. Menentukan Beberapa Kriteria

Kriteria yang digunakan didasarkan pada

kebutuhan dalam proses pengambilan keputusan.

Adapun kriterianya dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3 : Data Kriteria

PNS / pegawai (bobot 1)

Wiraswasta (bobot 2)

Karyawan/Buruh (bobot 3)

F1 (Pekerjaan Ayah)

Guru Swasta (bobot 4)

PNS / pegawai (bobot 1)

Wiraswasta (bobot 2)

Karyawan/Buruh (bobot 3)

Guru Swasta (bobot 4)

F2 (Pekerjaan Ibu)

Ibu Rumah Tangga (bobot

5)

>= Rp.5000.000 (bobot 1)

>= Rp.4000.000 (bobot 2)

>= Rp.3000.000 (bobot 3)

>= Rp.2000.000 (bobot 4)

F3 (Jumlah Penghasilan

Orang Tua)

>= Rp.1000.000 (bobot 5)

1 orang (bobot 1)

2 orang (bobot 2)

3 orang (bobot 3)

4 orang (bobot 4)

F4 (Jumlah Tanggungan

Orang Tua)

5 orang (bobot 5)

Tidak layak (bobot 1)

Kurang layak (bobot 2)

Cukup layak (bobot 3)

Layak (bobot 4)

F5 (kepemilikan

rumah)

Sangat layak (bobot 5)

Dari tabel alternatif dan tabel kriteria dibuatkan

data dasar untuk evaluasi dengan metode promethee.

Tapi terlebih dahulu sebelum data dimasukkan

kedalam tabel untuk evaluasi dengan metode

promethee, data alternatif dan kriteria dibuatkan

simbolnya agar memudahkan dalam proses

promethee.

1. Pemberian Simbol untuk Data Alternatif

Tabel 4 : Simbol Data Alternatif

simbol Nama Alternatif

A Eko Prasetya

B Ardiansyah

C Sari Mariantika

2. Pemberian Simbol untuk Data Kriteria

Tabel 5 : Simbol Data Kriteria

Simbol Nama Kriteria

F1 Pekerjaan Ayah

F2 Pekerjaan Ibu

F3 Penghasilan Orang Tua

F4 Jumlah Tanggungan Orang Tua

F5 Kepemilikan Rumah

Tabel 6 : contoh Kasus Nilai Kriteria Tiap

alternatif

Kriteria MinMax A B C Tipe

F1 (.) Max 2 2 2 1

F2 (.) Max 3 2 2 1

F3 (.) Max 2 2 2 1

F4 (.) Max 4 5 4 1

F5(.) Max 2 1 2 1

Keterangan:

F1(.) = Pekerjaan Ayah

F2(.) = Pekerjaan Ibu

F3(.) = Penghasilan Orang Tua

F4(.) = Jumlah Tanggungan Orang Tua

F5(.) = Kepemilikan Rumah

A = Eko Prastya, di mana f1(A)=2,

f2(A)=3, f3(A)=2, f4(A)=4,

f5(A)=2

B = Ardiansyah, di mana f1(B)=2,

f2(B)=2, f3(B)=2, f4(B)=3,

f5(B)=1

C = Sari Mariantika, di mana f1(C)=2,

f2(C)=2, f3(C)=2, f4(C)=4,

f5(C)=2

T ipe 1 = Kriteria Umum (Usual Criteria)

Langkah 1:

Hitung nilai preferensi antar alternative

1. Nilai Preferensi A dan B

a. Untuk f1(.)

A=2; B=2

d= A-B

=2-2

Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013 Majalah Ilmiah

Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : 2339-210X

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Siswa Penerima Beasiswa Dengan Metode Promethee

(Studi Kasus: SMP Perguruan Kebangsaan Medan). Oleh : Dewi Safitri Hutabarat

16

=0

Hasil selisih nilai A dengan B = 0 berdasarkan

kaidah maximasi diperoleh:

0 jika d=0

H(d)=

1 jika d = 0

Maka P(A,B)=0

P(B,A)=0

b. Untuk f2(.)

A=3;B=2

d= A-B

=3-2

=1

Hasil selisih nilai A dengan B =1

berdasarkan kaidah maximasi diperoleh:

0 jika d=0

H(d)=

1 jika d = 0

Maka P(A,B)=1

P(B,A)=0

c. Untuk f3(.)

A=2;B=2

d= A-B

=2-2

=0

Hasil selisih nilai A dengan B =0

berdasarkan kaidah maximasi diperoleh:

0 jika d=0

H(d)=

1 jika d = 0

Maka P(A,B)=0

P(B,A)=0

d. Untuk f4(.)

A=4;B=3

d= A-B

=4-3

=1

Hasil selisih nilai A dengan B =1

berdasarkan kaidah maximasi diperoleh:

0 jika d=0

H(d)=

1 jika d = 0

Maka P(A,B)=1

P(B,A)=0

d. Untuk f5(.)

A=2;B=1

d= A-B

=2-1

=1

Hasil selisih nilai A dengan B =1

berdasarkan kaidah maximasi diperoleh:

0 jika d=0

H(d)=

1 jika d = 0

Maka P(A,B)=1

P(B,A)=0

2. Nilai Preferensi A dan C

a. Untuk f1(.)

A=2;C=2

d= A-C

=2-2

=0

Hasil selisih nilai A dengan C =0 berdasarkan

kaidah maximasi diperoleh:

0 jika d=0

H(d)=

1 jika d = 0

Maka P(A,C)=0

P(C,A)=0

b. Untuk f2(.) A=3;C=2

d= A-C

=3-2

=1

Hasil selisih nilai A dengan C =1

berdasarkan kaidah maximasi diperoleh:

0 jika d=0

H(d)=

1 jika d = 0

Maka P(A,C)=1

P(C,A)=0

c. Untuk f3(.) A=2;C=2

d= A-C

=2-2

=0

Hasil selisih nilai A dengan C =0

berdasarkan kaidah maximasi diperoleh:

0 jika d=0

H(d)=

1 jika d = 0

Maka P(A,C)=0

P(C,A)=0

d. Untuk f4(.)

A=4;C=4

d= A-C

=4-3

=0

Hasil selisih nilai A dengan C =0

berdasarkan kaidah maximasi diperoleh:

0 jika d=0

H(d)=

1 jika d = 0

Maka P(A,C)=0

P(C,A)=0

e. Untuk f5(.)

A=4;C=3

d= A-C

=2-2

=0

Hasil selisih nilai A dengan C =0

berdasarkan kaidah maximasi diperoleh:

0 jika d=0

H(d)=

1 jika d = 0

Maka P(A,B)=0

Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013 Majalah Ilmiah

Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : 2339-210X

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Siswa Penerima Beasiswa Dengan Metode Promethee

(Studi Kasus: SMP Perguruan Kebangsaan Medan). Oleh : Dewi Safitri Hutabarat

17

P(B,A)=0

2. Nilai Preferensi B dan C

a. Untuk f1(.)

B=2;C=2

d= B-C

=2-2

=0

Hasil selisih nilai B dengan C =0 berdasarkan

kaidah maximasi diperoleh:

0 jika d=0

H(d)=

1 jika d = 0

Maka P(B,C)=0

P(C,B)=0

b. Untuk f2(.)

B=2;C=2

d= B-C

=2-2

=0

Hasil selisih nilai B dengan C =0

berdasarkan kaidah maximasi diperoleh:

0 jika d=0

H(d)=

1 jika d = 0

Maka P(B,C)=0

P(C,B)=0

c. Untuk f3(.)

B=2;C=2

d=B-C

=2-2

=0

Hasil selisih nilai B dengan C =0

berdasarkan kaidah maximasi diperoleh:

0 jika d=0

H(d)=

1 jika d = 0

Maka P(B,C)=0

P(C,B)=0

d. Untuk f4(.)

A02=5;A03=4

d= F(A02)-F(A03)

=5-4

=1

Hasil selisih nilai B dengan C =1

berdasarkan kaidah maximasi diperoleh:

0 jika d=0

H(d)=

1 jika d = 0

Maka P(B,C)=1

P(C,B)=0

e. Untuk f5(.)

B=1;C=2

d= B-C

=1-2

=-1

Hasil selisih nilai B dengan C =1

berdasarkan kaidah maximasi diperoleh:

0 jika d=0

H(d)=

1 jika d = 0

Maka P(B,C)=0

P(C,B)=1

Langkah 2:

Dengan menggunakan dasar perhitungan berdasarkan

persamaan:

Keterangan:

1. (a,b) merupakan intensitas preferensi pembuat

keputusan yang menyatakan bahwa alternatif a

lebih baik dari alternatif b dengan pertimbangan

secara simultan dari seluruh kriteria

2. Xi (weight) merupaan ukuran relatif dari

kepentingan kriteria fi

3. Pi merupakan fungsi preferensi

Maka di peroleh:

P(A,B)=1/5 (0+1+0+1+1)=0.6

P(B,A)=1/5 (0+0+0+0+1)=0.2

P(A,C)=1/5 (0+1+0+0+0)=0.2

P(C,A)=1/5 (0+0+0+0+0)=0

P(B,C)=1/5 (0+0+0+1+1)=0.4

P(C,B)=1/5 (0+0+0+0+1)=0.2

Intensitas preferensi pembuat keputusan ( (a,b))

berupa nilai kriteria untuk masing-masing

alternatif disajikan dalam tabel 7

Tabel 7 : Indeks preferensi

NO Alternatif A B C

1 A - 0.6 0.2

2 B 0.2 - 0.4

3 C 0 0.2 -

Langkah 3:

Perhitungan arah preferensi dipertimbangkan

berdasarkan nilai indeks leaving flow (Φ), entering

flow (Φ) , dan net flow (Φ) mengikuti persamaan:

1. Leaving flow :Φ+

(a) = (a, x)

2. Entering flow: Φ- (a) = (x, a)

3. Net flow:Φ(a)= Φ+

(a)- Φ- (a)

Keterangan:

(a, x) = Menunjukkan preferensi bahwa alternatif a

lebih baik dari pada alternatif x. Maka di peroleh

hasil:

1. Leaving Flow

Φ(A) =1/2 (0.6+0.2)=0.4

Φ(B) =1/2(0.2+0.4)=0.3

Φ(C) =1/2(0+0.2)=0.1

2. Entering Flow

Φ (A) =1/2(0.2+0)=0.1

Φ(B) =1/2(0.6+0.2)=0.4

Φ(C) =1/2(0.2+0.4)=0.3

3. Net Flow diperoleh dari Leaving Flow(LF)-

Entering Flow(EF)

Φ (A) =0.4-0.1=0.3

Φ(B) =0.3-0.4=-0.1

Φ(C) =0.1-0.3=-0.2

Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013 Majalah Ilmiah

Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : 2339-210X

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Siswa Penerima Beasiswa Dengan Metode Promethee

(Studi Kasus: SMP Perguruan Kebangsaan Medan). Oleh : Dewi Safitri Hutabarat

18

Dari hasil perhitungan berdasarkan karakter

leaving flow dan entering flow maka diperoleh urutan

prioritas pada tabel 8 berdasarkan karakter net flow.

Tabel 8 : Net Flow

No Alternatif Leaving

Flow

Entering

Flow

Net

Flow

1 A 0.4 0.1 0.3

2 B 0.3 0.4 -0.1

3 C 0.1 0.3 -0.2

Keterangan:

Hasil perankingan prioritas yang akan dipilih

menggunakan metode promethee

1. A= Eko Prastya, dimana f1(A)=2, f2(A)=3,

f3(A)=2, f4(A)=4, f5(A)=2 dari hasil Net flow

menempati urutan I

2. B= Ardiansyah, dimana f1(B)=2, f2(B)=2, f3(B)=2,

f4(B)=3, f5(B)=1 dari hasil Net Flow menempati

urutan II

3. C= Sari Mariantika, dimana f1(A03)=2, f2(A03)=2,

f3(A03)=2, f4(A03)=4, f5(C)=2 dari hasil Net

Flow menempati urutan III

Dilihat dari evaluasi dan hasil yang diperoleh dari

tabel 4.7 diatas maka sistem menyarankan bahwa yang

terpilih untuk mendapatkan beasiswa adalah alternatif

(Eko Prastya).

4. Algoritma

Adapun urutan langkah-langkah dalam

menyelesaikan proses pemberian beasiswa dengan

menggunakan metode Promethee adalah:

1. Algoritma Perhitungan Nilai Preferensi

Input : A Nama Siswa

B Kriteria

Output : Nilai Preferensi

Proses : For NP = 1 to 3

B = A-A

2. Algoritma Perhitungan Leaving Flow

Input : NP jumlah nilai preferensi

A alternatif

Output : leaving flow jumlah

nilai leaving flow Proses : For LF = 1 to 3

LF = 1/2 (A+A)

3. Algoritma Perhitungan Entering Flow

Input : NP jumlah nilai preferensi

A alternatif

Output : entering flow jumlah

nilai entering flow

Proses : For EF = 1 to 3

EF = 1/2 (A+B)

4. Algoritma Perhitungan Net Flow

Input : LF Leaving Flow

EF Entering flow

Output : Net flow jumlah

nilai Net flow

Proses : For NF = 1 to 3

NF = LF-EF

5 Kesimpulan

Analisa metode digunakan untuk sekolah

yang menggunakan sistem yang sudah

terkomputerisasi dalam pengolahan data, namun

dalam pengolahan penilaian pemberian beasiswa ini

belum menggunakan komputerisasi, melainkan

dilakukan secara sederhana, belum ada aplikasi khusus

untuk mengelola proses pemberian beasiswa. Setelah

melakukan analisis, perancangan, implementasi

beserta pengujian, maka diperoleh kesimpulan sebagai

berikut :

1. Proses penerimaan siswa baru di SMP Perguruan

Kebangsaan Medan belum dilakukan secara efektif

dan efisien. Karena proses yang dilakukan belum

terkomputerisasi. sehingga memakan waktu yang

lama dalam pemberian beasiswa.

2. Pembuatan sistem baru tentunya agar diterapkan

kedalam sekolah dalam penentuan siswa yang akan

menerima beasiswa.

3. Merancang sistem yang baru dalam proses

pemberian siswa baru tentunya dapat membantu

pihak sekolah, sistem yang dirancang

menggunakan visual basic.net 2008.

Daftar Pustaka

[1]. Kusrini, M.Kom, Konsep Dan Aplikasi Sistem

Pendukung Keputusan, Penerbit Andi

Yogyakarta, 2007

[2]. Tata Sutabri, Sistem Informasi Manajemen,

Penerbit Andi Yogyakarta, 2005

[3]. Hermawan, Perancangan Sistem Pendukung

Keputusan, Penerbit PT Elex Media

Komputindo, Jakarta, 2005.

[4]. PT Sang Hyang Seri

[5]. Muhammad Sadeli, Visual basic.Net, Penerbit

Maxicom, Palembang, 2009

[6]. http://muhammadghazali.wordpress.com/2008/

02/21/apa-itu-basis-data/, 07, mei, 2013

[7]. http://trisaputro1996.blogspot.com/2012/11/pen

gertian-microsofaccess.html, 07, mei, 2013

[8]. https://maps.google.com/maps?client=firefox-

a&hs=lFg&hl=en&rls =org.mozilla:en-

US:official&q=ptpn+iii+medan&bav=on.2,or.r

_qf.&bvm=

bv.45645796,d.bmk&biw=1366&bih=619&um

=1&ie=UTF-8&sa=N&tab=wl (28, April,

2013)