24
1 LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN KETERAMPILAN MENGOLAH PEPAYA MENJADI PRODUK MAKANAN DAN KERAJINAN SULAM PITA PADA PARA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BAGIAN B SINGARAJA Oleh: Luh Masdarini, S.Pd., M.Pd. NIDN. 0021047112 (Ketua) I. A.P Hemy Ekayani, S.Pd., M.Pd. NIDN. 0002097206 (Anggota) Made Diah Angendari, S.Pd. M.Pd. NIDN. 0016037404 (Anggota) Ketut Widiartini, S.Pd, M.Pd. NIDN. 0001087504 (Anggota) Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha SPK No. 93/UN48.15/LPM/2014 Tanggal 13 Februari 2014 JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2014

PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197104212002122001...dari kurikulum yang ada pembelajarannya terdiri dari 70 % praktik

  • Upload
    hakhanh

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

1

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

PELATIHAN KETERAMPILAN MENGOLAH PEPAYA MENJADI PRODUKMAKANAN DAN KERAJINAN SULAM PITA PADA PARA SISWA SEKOLAH

LUAR BIASA (SLB) BAGIAN B SINGARAJA

Oleh:

Luh Masdarini, S.Pd., M.Pd. NIDN. 0021047112 (Ketua)

I. A.P Hemy Ekayani, S.Pd., M.Pd. NIDN. 0002097206 (Anggota)

Made Diah Angendari, S.Pd. M.Pd. NIDN. 0016037404 (Anggota)

Ketut Widiartini, S.Pd, M.Pd. NIDN. 0001087504 (Anggota)

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Universitas Pendidikan Ganesha

SPK No. 93/UN48.15/LPM/2014 Tanggal 13 Februari 2014

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2014

2

3

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa, Tuhan

yang maha Esa karena berkat rahmat-Nyalah seluruh rangkaian kegiatan pengabdian pada

masyarakat dengan judul ”Pelatihan Keterampilan Mengolah Pepaya Menjadi Produk

Makanan dan Kerajinan Sulam Pita pada Para Siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Bagian B

Singaraja” dapat terlaksana sesuai dengan rencana

Terselenggaranya kegiatan ini adalah berkat kerja sama dengan Lembaga Pengabdian

Pada Masyarakat Undiksha Singaraja dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

dalam kesempatan ini ijinkanlah penulis memberikan penghargaan dan ucapan terima kasih

kepada semua pihak yang telah berkenan memberikan bantuan, baik moril maupun materiil

yang sangat berarti bagi pelaksanaan kegiatan ini.

Semoga program yang telah dilaksanakan dapat bermanfaat dalam rangka

meningkatkan kualitas sumber daya manusia saat ini dan di masa datang.

Singaraja, 7 September 2014

Penyusun

4

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………….. ii

KATA PENGANTAR……………………………………………………………iii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iv

DAFTAR TABEL………………………………………………………………..v

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….vi

I. PENDAHULUAN……………………………………………………………1

II. METODE PELAKSANAAN

a. Kerangka Pemecahan Masalah…………………………………………... 3

b. Metode Pelaksanaan Kegiatan…………………………………………… 4

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil Kegiatan P2M…………………………………………………….. 4

b. Pembahasan………………………………………………………………5

IV. KESIMPULAN

a. Kesimpulan ………………………………………………………………7

b. Saran………………………………………………………………………8

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………14

LAMPIRAN………………………………………………………………………9

5

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pedoman Hasil Evaluasi............................................................................5

6

DAFTAR GAMBAR

A. Kegiatan Pelatihan Mengolah Pepaya……………………………………12

B. Kegiatan Pelatihan Kerajinan Sulam Pita……. ………………………….. 13

7

PELATIHAN KETERAMPILAN MENGOLAH PEPAYA MENJADI PRODUK

MAKANAN DAN KERAJINAN SULAM PITA PADA PARA SISWA SEKOLAH

LUAR BIASA (SLB) NEGERI BAGIAN B SINGARAJA

I. PENDAHULUAN

Salah satu sekolah luar biasa (SLB) yang ada di Propinsi Bali adalah SLB Negeri

Singaraja yang beralamat di Jl. Veteran No 11 A Singaraja. SLB ini merupakan SLB Bagian

B yaitu Sekolah yang menampung anak-anak yang menderita tuli bisu sedangkan kondisi

mentalnya normal. Di SLB bagian B ini terdapat tingkatan sekolah mulai dari Sekolah Dasar

(SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA).

Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja Bali adalah sekolah khusus untuk anak-

anak tuli bisu. Tuli bisu adalah individu yang memiliki hambatan dalam berbicara dan

pendengaran baik permanen maupun tidak permanen. Di Sekolah ini terdapat siswa Sekolah

Dasar 60 orang, Sekolah Menengah Pertama 15 orang dan Sekolah Menengah Atas 12

orang.

SLB ini berdiri sejak tahun 1958 dan satu-satunya di Kabupaten Buleleng. Dilihat

dari kurikulum yang ada pembelajarannya terdiri dari 70 % praktik dan 30% teori. Berbagai

keterampilan diberikan pada siswa yang tujuannya untuk memberikan bekal hidup kelak bila

siswa tersebut sudah lulus dan kembali ke masyarakat.

Sebagai pribadi yang memiliki kekurangan maka mereka pada umumnya sering

dianggap kurang memiliki rasa percaya diri dan cenderung menutup diri dari lingkungannya.

Di tambah dengan pandangan masyarakat yang kurang menghargai para penyandang cacat

cenderung menambah beban permasalahan bagi mereka. Seharusnya dengan keterbatasan-

keterbatasan yang ada pada mereka hendaknya disikapi secara positif karena setiap individu

memiliki kekurangan dan kelebihan, dalam hal ini kelebihan yang dimiliki hendaknya dapat

dikembangkan seoptimal mungkin dan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi

keluarga, lingkungan, masyarakat, serta pembangunan bangsa.

Berbagai upaya telah banyak dan tak pernah berhenti dilakukan mulai dari tingkat

pusat hinggga di tingkat sekolah untuk mengembangkan pendidikan bagi anak yang memeliki

keterbatasan di SLB bagian B yang semakin bermutu, namun realita yang ada masih

menunjukkan belum tercapainya apa yang dicita-citakan. Hal ini merupakan tantangan dan

8

kewajiban bagi Universitas Pendidikan Ganesha, melalui Lembaga Pengabdian Masyarakat

(LPM) merencanakan dan melaksanakan pendidikan ketrampilan bagi anak-anak SLB.

Dipandang perlu untuk memberdayakan anak-anak SLB Bagian B untuk

meningkatkan ketrampilan di bidang Boga dan busana. Mengingat mereka sudah memiliki

ketrampilan dasar bidang boga dan busana, membuat ketrampilan dan tersedianya alat-alat

memasak serta menjahit di sekolah. Hal yang dapat kita lakukan dalam pembinaan anak-anak

cacat adalah melakukan pendampingan pada mereka dalam upaya peningkatan kualitas

sumberdaya manusia, sehingga pada waktunya nanti mereka bisa memasuki atau justru dapat

menciptakan lapangan kerja (Sutrisno dalam Angendari 2012).

Adapun program pelatihan yang akan diberikan adalah keterampilan berupa

pembuatan makanan dari pepaya seperti manisan pepaya, dodol pepaya dan selai pepaya,

serta keterampilan berupa sulam pita seperti saputangan.

Universitas Pendidikan Ganesha, membawahi Fakultas Teknik dan Kejuruan (FTK)

yang memiliki jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Dalam kurikulum Jurusan

PKK 70 % terdiri dari praktek baik bidang boga maupun busana. Berbagai keterampilan akan

diterapkan dari kedua bidang tersebut. Dilihat dari aneka keterampilan yang akan dilatihkan,

seperti manisan, dan sulam pita merupakan hasil penelitian yang telah teruji dan layak untuk

diterapkan kepada masyarakat. Melalui kegiatan ini akan diperoleh beberapa keunggulan

yaitu bagi para siswa, keterampilan yang diperoleh dapat dijadikan bekal setelah lulus untuk

membuka usaha sekaligus menciptakan lapangan kerja. Hal yang dapat kita lakukan dalam

pembinaan anak-anak cacat adalah melakukan pendampingan pada mereka dalam upaya

peningkatan kualitas sumberdaya manusia, sehingga ke depannya mereka bisa memasuki

atau justru dapat menciptakan lapangan kerja. Oleh karena itu kegiatan dalam bentuk

Pengabdian Masyarakat ini sangat relevan untuk memecahkan permasalahan yang ada di

Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja.

II. METODE PELAKSANAAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah

Berdasarkan kondisi ekonomi Bangsa Indonesia saat ini, bukanlah hal yang mudah

untuk memperoleh pekerjaan, apalagi bagi anak-anak Sekolah Luar Biasa Bagian B yang

memiliki kekurangan fisik. Hal ini tentunya menjadi permasalahan yang rumit, jika anak-

9

anak SLB bagian B tersebut tidak dipersiapkan untuk mencari peluang di dunia usaha,

dengan kata lain berwirausaha mandiri. Oleh karena itu sudah seharusnya perguruan tinggi

melalui penerapan Dharma ke 3 yaitu Pengabdian Pada Masyarakat memberikan kontribusi

untuk memecahkan persoalan tersebut.

Realisasi pemecahan masalah terhadap kerangka pemecahan masalah dilakukan

melalui peningkatan keterampilan dalam pelatihan bidang boga berupa pembuatan manisan

pepaya, dodol pepaya, dan selai pepaya, serta bidang busana berupa aneka sulam pita yang

berupa saputangan

Dengan adanya pelatihan ini diharapkan siswa Sekolah Luar Biasa Bagian B (siswa

SMP dan SMA) dapat menerapkan berbagai keterampilan yang akan diberikan, dan selalu

menggali ide baru untuk berinovasi dalam berkarya. Selanjutnya dengan penguasaan

wawasan dan keterampilan tersebut para siswa lebih siap untuk mandiri, dan menjadi insan

yang produktif.

Kegiatan penganbdian ini dilaksanakan selama 8 bulan yang terbagi dalam tiga tahap

yaitu: (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap evaluasi. Tahap perencanaan

telah ditetapkan hal-hal sebagai berikut: tempat/lokasi kegiatan dipilih di Sekolah Luar Biasa

Negeri Bagian B Singaraja Bali, yang terletak di Jl Veteran Singaraja. Jenis kegiatan berupa

pelatihan membuat manisan pepaya, dodol pepaya, selai pepaya dan aneka sulam pita. Tahap

pelaksanaan dilakukan berupa penyajian materi secara teori selama 1 hari kemudian

dilanjutkan dengan pelatihan membuat produk berupa manisan pepaya, dodol pepaya, selai

pepaya dan kerajinan sulam pita. Tahap yang terakhir adalah evaluasi akhir dan pelaporan.

B. Metode Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan pengabdian pada masyarakat (P2M) menggunakan metode dalam bentuk

pelatihan keterampilan melalui ceramah, demontrasi dan tanya jawab dilaksanakan selama 8

bulan. Adapun tahapan-tahapan dalam pelaksanaan kegiatannya :

1. Ceramah digunakan untuk menyampaikan pengetahuan secara umum tentang pepaya

yang meliputi: tinjauan pepaya, kandungan gizi pepaya, produk olahan pepaya, dan

10

sulam pita meliputi: pengertian sulam pita, jenis-jenis sulam pita, teknik menyulam,

bahan dan alat untuk menyulam.

2. Demontrasi digunakan untuk memberikan keterampilan langsung mengenai proses

pembuatan pepaya menjadi produk makanan berupa manisan pepaya, dodol pepaya,

dan selai pepaya, serta sulam pita berupa saputangan.

3. Tanya jawab digunakan untuk melengkapi hal-hal yang belum terakomodasi oleh

kedua metode di atas.

4. Pelatihan pembuatan pepaya menjadi produk makanan dan kerajinan sulam pita

kepada siswa dengan melibatkan seluruh peserta pelatihan.

5. Evaluasi hasil akhir.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kegiatan P2m

Setelah terlaksananya kegiatan pelatihan ini, kegiatan dilanjutkan dengan evaluasi

guna memperoleh gambaran yang jelas tentang tingkat keberhasilan pelatihan dengan

memanfaatkan buah pepaya menjadi produk olahan berupa manisan pepaya, dodol pepaya,

dan selai pepaya serta kerajinan sulam pita berupa saputangan. Pelatihan ini dilaksanakan,

selama 2 hari yaitu pada hari jumat, 18 Agustus, dan hari sabtu, 19 Agustus 2014 dari pukul

08.00 sampai dengan 12.00 wita dan diikuti oleh 30 orang peserta siswa Sekolah Luar Biasa

(SLB) bagian B Singaraja.

Selama kegiatan pelatihan berlangsung semua peserta hadir 100% dan tetap semangat

mengikuti kegiatan pelatihan sampai selesai. Hal yang cukup menarik yaitu sebagian besar

peserta laki-laki banyak yang tertarik untuk mengikuti kegiatan pelatihan membuat produk

makanan dari pepaya. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan memasak tidak hanya

didominasi oleh siswa perempuan, siswa laki-laki juga mampu mengolah berbagai produk

makanan dari pepaya yang berupa manisan papaya, dodol papaya, dan selai papaya.

Pelaksanaan kegiatan berlangsung dengan lancar dan tidak mengalami suatu hambatan

Tingkat keberhasilan pelatihan ini dilakukan melalui pengamatan langsung yang

dilakukan oleh instruktur melalui penilaian kinerja para peserta dalam proses persiapan,

pelaksanaan, dan evaluasi dalam pembuatan produk olahan pepaya dan kerajinan sulam pita

dengan mengacu pada indikator yang tercantun dalam rubrik yang telah disiapkan.

11

Selain pengamatan langsung melalui penilaian kinerja para peserta. tingkat

keberhasilan program pelatihan ini juga dilakukan melalui evaluasi pada tingkat kehadiran

dan respon peserta. Selanjutnya hasil akhir penilaian kinerja dan respon peserta dirata-ratakan

dan dikonversi menggunakan pedoman konversi sebagai berikut:

Tabel 1 Pedoman Hasil Evaluasi

No Rentangan Nilai Katagori

1 85 – 100 4 Sangat baik

2 70 – 84 3 Baik

3 55-69 2 Cukup

4 < 54 1 Kurang

Hasil pengamatan para instruktur menunjukkan bahwa peserta pelatihan menunjukkan

kinerja yang baik mulai dari persiapan sampai akhir pelaksanaan kegiatan, dan sebagian besar

mampu membuat produk sesuai dengan yang diharapkan. Pada tahap persiapan siswa mampu

mempersiapkan dengan cekatan dan rapi segala keperluan yang dibutuhkan untuk kegiatan

baik berupa bahan maupun alat. Pada tahap pelaksanaan peserta mampu bekerja dengan sigap

dan sabar sehingga mampu menghasilkan produk olahan pepaya dan kerajinan sulam pita

sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Diakhir kegiatan para peserta juga bertanggungjawab

untuk membereskan semua perlengkapan baik alat maupun bahan yang sudah selesai

digunakan. Di samping itu para peserta juga sangat antusias dan aktif dalam mengikuti

kegiatan pelatihan dari awal sampai akhir. Hal ini nampak melalui interaksi intensif yang

terjadi antara peserta dengan instruktur, serta dari 30 peserta yang ditetapkan semuanya hadir

dan menyatakan senang dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan yang diberikan. Jadi

kehadiran peserta dalam kegiatan pelatihan mencapai 100%. Hal ini menunjukkan respon

peserta terhadap kegiatan pelatihan sangat positif. Dari metode ceramah dan demontrasi yang

diterapkan pada kegiatan pelatihan tersebut, nampaknya peserta memahami materi pelatihan

ini dengan baik. Hal ini terlihat dari kemampuan peserta membuat produk yang dapat

menghasilkan produk sesuai kriteria yang diharapkan. Para peserta juga hampir semuanya

tertarik untuk mencoba dan mengembangkannya menjadi peluang usaha. Dengan demikian

ke depannya peserta pelatihan mampu menjadi insan yang mandiri.

12

A. Pembahasan

Hasil pengamatan para instruktur menunjukkan bahwa peserta pelatihan menunjukkan

kinerja yang baik mulai dari persiapan sampai akhir pelaksanaan kegiatan, dan sebagian besar

mampu membuat produk sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan hasil kegiatan pelatihan yang ditunjukkan oleh para peserta dapat

dinyatakan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan keterampilan yang tergolong mudah,

karena alat yang digunakan sederhana, bahan-bahannya banyak tersedia disekitarnya serta

cara membuatnya juga tidak terlalu sulit. Sehingga para peserta berkeinginan untuk

mencoba mempraktekkan kegiatan ini di rumah dan menjadikannya sebagai suatu peluang

usaha. Pelatihan ini sangat sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh peserta untuk menjadi

sumber penghasilan tambahan dan meningkatkan wawasan berwirausaha, sehingga

memotivasi peserta untuk dapat memulai usaha dengan modal terbatas.

Berdasarkan pedoman evaluasi tingkat keberhasilan program ini, rentangan nilai

peserta adalah 90, termasuk kategori sangat baik, dengan demikian hasil evaluasi tersebut

dapat disimpulkan bahwa kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini berhasil dilaksanakan di

Sekolah Luar Biasa (SLB) bagian B Singaraja .

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari uraian laporan kegiatan Pengabdian pada masyarakat tersebut dapat disimpulkan

sebagai berikut:

Kegiatan yang diberikan kepada siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) bagian B Singaraja

adalah merupakan kegiatan dalam bentuk pelatihan. Tujuan kegiatan ini adalah

menumbuhkan motivasi para siswa SLB bagian B Singaraja untuk memulai usaha skala kecil.

Pelaksanaan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini berjalan dengan lancar, selain

itu peserta sangat antusias dan aktif dalam mengikuti pelatihan dari awal sampai akhir. Hal

ini nampak melalui interaksi intensif yang terjadi antara peserta dengan instruktur. Dari

ceramah dan demonstrasi yang dilakukan secara langsung, nampaknya peserta memahami

13

materi pelatihan dengan baik, hal ini terbukti para peserta mampu membuat produk dari

pepaya dan aneka sulam pita yang memenuhi kriteria yang diharapkan. .

Berdasarkan hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa kegiatan Pengabdian Pada

Masyarakat ini berhasil dilaksanakan dengan baik di Sekolah Luar Biasa (SLB) bagian B

Singaraja dan dapat memotivasi khalayak sasaran untuk mempraktikkannya dan

menjadikannya sebagai peluang usaha sehingga nantinya mampu menjadi insan yang

mandiri.

B. Saran

Setelah terlaksananya kegiatan ini dengan baik dan lancar, saran untuk kegiatan

Pengabdian Pada Masyarakat ini, sebagai berikut:

Peserta dalam pengabdian ini merasa belum berpengalaman dalam berwirausaha,

sehingga perlu diadakan pendampingan kegiatan ini secara rutin pada kelompok yang sama

guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Angendari, Diah, 2012. Pelatihan Membuat Kreasi Benda Fungsional dari Kain Flaneluntuk Menumbuhkan Jiwa Wirausaha di Sekolah Luar Biasa B Singaraja.Laporan Pengabdian Pada Masyarakat Undiksha.

Haryanto, 1998. Membuat Saus Pepaya, Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Santoso, H.B., 1998. Manisan Pepaya, Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Suprapti, M.L., 2005. Aneka Olahan Pepaya Mentah dan Mengkal, Yogyakarta: PenerbitKanisius.

Zulkarnaen, Yossi, 2008. Sulam Pita untuk Pemula, Jakarta: Penerbit Puspa Swara.

14

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN 1.

GAMBARAN PENERAPAN KEGIATAN PALATIHAN

Pada awal kegiatan dilakukan ceramah pada para peserta yang bertujuan memberikanpengetahuan dan pemahaman tentang pengolahan papaya dan sulam pita denganmemberikan resep-resep makanan dari papaya dan juga sulam pita. Setelah diberikanceramah Instruktur melakukan demonstrasi/pelatihan pengolahan papaya dan kerajinan sulampita yang selanjutnya diikuti oleh para siswa dengan mengikuti resep-resep yang telahdiberikan. Adapun resep-resep tersebut antara lain:

1. Manisan PepayaBahan:

- ½ kg papaya mengkal- 1 liter air- 1 sendok teh air kapur sirih- 1 sendok makan garam- 1 kg gula pasirCara Membuat:

1. Buah pepaya yang sudah dikupas dicuci bersih kemudian di iris tipis.2. Pepaya yang sudah diiris direndam dalam air yang diberi air kapur sirih dan

garam selama kurang lebih 2,5 jam.3. Pepaya diangkat dari air rendaman dan dicuci bersih4. Buat larutan gula, kemudian direbus sampai mendidih, masukkan pepaya setelah

setengah matang diangkat dan didinginkan.5. Irisan pepaya dibiarkan terendam dalam larutan gula selama 4 hari agar gula

dapat lebih meresap6. Pada hari keempat irisan pepaya ditiriskan dari air rendaman, Selanjutnya di jemur

pada sinar matahari sampai kering.7. Selanjutnya manisan pepaya dikemas dalam plastik mika atau stoples dan diberi

label, kemudian siap untuk dipasarkan.

2. Dodol PepayaBahan:

- 1 kg papaya matang yang dilender- 100 gr tepung ketan

15

- 200 gr tepung maizena- 1 kg gula pasir- 600 ml santan kental- Garam secukupnya- Platik/kulit jagung untuk mengemas/ membungkus

Cara membuat;

1. Santan dan gula dipanaskan sampai mendidih. Campur pepaya yang diblenderdengan tepung ketan dan diaduk sampai rata.

2. Masukkan adonan tepung dan pepaya ke dalam santan yang mendidih .3. Aduk-aduk sampai matang dan kalis kurang lebih 1 jam4. Angkat dan dinginkan, setelah dingin dibungkus dengan kertas atau kulit jagung.

3. Selai PepayaBahan:

- Pepaya yang diblender 1 kg- Gula pasir 300 gr- Kayu manis batang secukupnya- Cengkeh secukupnya- Garam secukupnya

Cara Membuat:

1. Masukkan pepaya yang sudah dibender, gula pasir, kayu manis dan cengkeh kedalam wajan, dipanaskan sampai mendidih dan diaduk-aduk merata. Dimasaksampai matang dan cairannya mengental. Setelah matang diangkat dandidinginkan.

2. Masukkan selai dalam botol yang telah disterilkan, beri label dan siap dipasarkan.

SULAM PITA

Teknik Dasar Menyulam

1). Membuat pola gambar

a. Menggambar langsung di atas kain atau menjiplak dengan karbon

Metode ini digunakan pada kain yang mudah digambar seperti katun. Caranya dengan

menggambar langsung pola di atas kain dengan menggunakan pensil jahit.

16

b. Memasang pemidangan

Jenis Tusuk Sulam Pita

a. Tusuk rantai

b.Tusuk Pipih

.

17

LAMPIRAN 2

PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN

A. KEGIATAN PELATIHAN MENGOLAH PEPAYA

a. Mengolah Dodol b. Mengolah Selai

c.Manisan Pepaya d.Dodol Pepaya e Selai Pepaya

18

B. KEGIATAN KERAJINAN SULAM PITA

a. Pembuatan Sulam Pita

b. Hasil Sulam Pita (Saputangan)

19

20

21

22

23

24