Upload
baihaqi-bin-muhammad-daud
View
233
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Profil Kampung
Citation preview
P a g e | 1
Profil Kampung Tebing Tinggi Kecamatan Tenggulun
Kabupaten Aceh Tamiang
PROFIL UMUM KAMPUNG Nama Kampung : Tebing Tinggi Kemukiman : kejuruan Muda Kecamatan : Tenggulun Jumlah KK : 226 Jumlah Penduduk : 870 Jumlah Laki-laki : 444 Jumlah Perempuan : 436 Jenis-jenis Mata Pencaharian Penduduk (beri tanda )
PNS Pedagang Tani sawah Tani ladang Berkebun Tambak Kolam Ternak Buruh Tani Buruh Bangunan Pegawai Swasta TNI POLRI Industri Kecil Nelayan Dokter Mantri Anggota Dewan Perawat Guru Organisasi Sosial Masyarakat di Kampung (beri tanda )
1.POSYANDU 2. BUMG 3. Wirid Yasin 4. TPA 5. KUD 6. KARANG TARUNA 7. KELOMPOK PENGAJIAN 8 KELOMPOK SIMPAN PINJAM
Sarana dan Prasarana yang ada di Kampung (beri tanda ) Sumber air minum : PDAM Sumur Sungai Sekolah : TK SD SMP SMA Puskesmas Mesjid Lembaga keuangan (Bank dll) Pemakaman Umum Irigasi Jalan aspal menuju pusat layanan di Kecamatan Listrik
Sekolah dan PUSKESMAS dari Kampung
SD : __ 5 _ KM PUSKESMAS : ___15_ KM SMP : __ 8_ KM SMA : __ 10_ KM Lainnya : _____ KM
P a g e | 2
PERANGKAT PEMERINTAHAN KAMPUNG
No Nama Jabatan
1 Majelin Datuk Penghulu
2 Sumardi Sekretaris Kampung
3 - Bendahara
4 Sarimo Ketua MDSK
5 - Anggota MDSK
6 - Anggota MDSK
7 - Anggota MDSK
8 - Kaur Pembangunan
9 - Kaur Pemerintahan
10 - Kaur Umum
11 Jumaen Ketua Pemuda
12 Daroni Imam Kampung
PROFIL PENDIDIKAN
1. Jumlah total anak-anak putus sekolah : 10 orang 2. Jumlah anak laki-laki putus sekolah : 5 orang 3. Jumlah anak perempuan putus sekolah : 5 orang 4. Ditingkat mana mereka paling banyak putus sekolah : SD SMP SMA
5. Pentingkah pendidikan menurut masyarakat : Ya Tidak 6. Jika ada anak yang tidak sekolah menurut
masyarakat adalah masalah penting yang harus diselesaikan : Ya Tidak
7. Keterlibatan perwakilan warga dalam Komite sekolah : Ada terlibat dan aktif Ada terlibat tapi tidak aktif Tidak ada yang terlibat
8. Apakah guru sekolah tempat anak Kampung ini sekolah selalu ada/masuk setiap hari secara penuh : Ya Tidak
PROFIL KESEHATAN
1. Apa penyakit yang sering ada di kampung ini : Penyakit Demam, dan Mumen, Gula, sesak Nafas. .
2. Kemana masyarakat pergi jika ingin menayakan masalah kesehatan atau penyakit yang diderita oleh masyarakat : BIDES PUSKESMAS PUSTU POSKESDES
POSYANDU DUKUN 3. Bidan Desa : Tidak ada
Ada dan aktif Jarang ada di Kampung Tidak pernah datang
4. Bagaimana kualitas Puskesmas yang sering masyarakat kunjungi : Pelayanan Dokternya Baik Tidak Pelayanan Perawatnya Baik Tidak Pelayanan Petugasnya Baik Tidak Obat yang diberikan Baik Tidak Ruang tunggu pasiennya Baik Tidak
P a g e | 3
Kebersihannya Bersih Tidak WCnya terpisah untul Lk/Pr Iya Tidak PROFIL MATA PENCARIAN PENDUDUK
1. Potensi lokal yang bisa dikembangkan sebagai Peluang usaha di Kampung ini : Pertanian Perkebunan Industri / Kerajinan Perikanan Lainnya:
______________________________________________
______________________________________________
2. Keberadaan Kelompok keuangan mikro (simpan-pinjam) di kampung ini : Ada Tidak
3. Pelatihan tentang keterampilan
Tabel 1, prioritas masalah dan harapan solusi
KESEHATAN
NO Masalah Mengapa Jadi Masalah Yang terkena Dampak dari masalah tersebut
Solusi yang di Harapkan
1 Akses kesehatan terutama Puskesmas yang sangat jauh hingga 13 Km
Saat ini di Kampung Tebing Tinggi hanya tersedia satu unit POLINDES yang membawahi 500 warga desa sehingga menyebabkan akses layanan kesehatan bagi warga masyarakat tidak maksimal
Bidan Desa jarang aktif masuk ke POLINDES sehingga menyebabkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tidak maksimal dan Bidan Desa juga tidak bisa tinggal di POLINDES
Masyarakat Kampung
Perempuan Hamil dan Ibu Menyusui serta balita
Masyarakat Miskin dan marginal
Peningkatan status pelayanan kesehatan dari POLINDES ke PUSTU berdasarkan penialian objektif dari Dinas Kesehatan
Menyediakan tenaga kesehatan/medis untuk memberikan pelayanan optimal masyarakat
Penyediaan MODA transportasi bagi warga yang dapat dilakukan secara swakelola warga masyarakat
2 Revitalisasi POSYANDU Kampung
POSYANDU yang ada tidak berfungsi
Kader Kesehatan Kampung yang ada saat ini tidak
Masyarakat
Pemerintahan Kampung
PUSKESMAS
Sinkronisasi Kegiatan PUSKESMAS dan Dinas Kesehatan
P a g e | 4
lagi mendapatkan honor akibat tidak dianggarkannya alokasi dana dari Pemerintah Kabupaten
Kader Kesehatan Kampung umumnya bekerja sebagai buruh pada perkebunan sehingga tidak bisa mencurahkan kosentrasinya pada pelaksanaan kegiatan POSYANDU
Pemerintahan Kecamatan
Pendanaan dari PUSKESMAS untuk membayar kader kesehatan kampung
3 Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk BALITA, LANSIA dan Perempuan Hamil
Selama ini PMT yang diberikan oleh pihak PUSKESMAS yang memenuhi angka kecukupan gizi bagi BALITA, Perempuan Hamil dan LANSIA
BALITA
Perempuan Hamil/Menyusui
LANSIA
Adanya PMT Ekstra bagi BALITA, LANSIA dan Perempuan Hamil/Menyusui
Pemanfaatan biaya operasional PUSKESMAS yang bersumber dari APBK dan DAK
4 Pelatihan penguatan kapasitas tenaga kesehatan di level POSKESDES, PUSTU dan Puskesmas serta Kader Kesehatan Kampung
Saat ini tenaga kesehatan yang bertugas di POSKESDES, PUSTU dan PUSKESMAS tidak bisa memberikan pelayanan secara maksimal dan optimal akibat tidak dibekali dengan pengetahuan kesehatan yang memadai
Perempuan
BALITA
LANSIA
Masyarakat Marginal
Pelatihan secara periodic 3 bulanan bagi tenaga kesehatan yang bertugas di POSKESDES, PUSTU dan Puskesmas serta Kader Kesehatan Kampung
5 Pelayanan dari Bidan Kampung harus lebih ditingkatkan terutama bagi ibu hamil, balita dan anak-anak dalam memberikan pelayanan secara aktif dan maksimal bagi masyarakat kampung
Bidan Kampung harus siap memberikan pelayanan extra bagi masyarakat terutama pada malam hari disaat masyarakat membutuhkan pelayanan kesehatan.
Keluhan ini dirasakan oleh
Masyarakat Kampung
Perempuan Hamil dan Ibu Menyusui serta balita
Masyarakat Miskin dan marginal
Tenaga Medis yanga ada harus dilatih untuk meningkatkan kapasitas
Penyediaan alat-alat kesehatan yang memadai
Penyediaan Obat-Obatan yang memadai
P a g e | 5
semua ibu-ibu kampung ketika pada malam hari ibu-ibu memerlukan pelayanan maksimal bagi mereka dan hingga saat ini belum ada tindakan yang dikeluarkan oleh dokter jaga dan Kepala Puskesmas Simpang Kiri terhadap bidan yang bersangkutan.
Ada beberapa kasus yang menyebabkan kenapa permasalahan ini harus ditindak lanjuti seperti: Ketika ibu hamil yang ingin melahirkan pada malam hari dan memerlukan bantuan bidan, hasilnya bidan yang bersangkutan tidak mau memberikan bantuan kesehatan dengan alasan malam hari dan tidak ingin diganggu sehingga pada saat itu diputuskan ibu hamil tersebut harus dibawa ke Puskesmas Pulau Tiga untuk mendapatkan pelayanan maksimal.
Penambahan Tenaga Medis terutama untuk penempatan di POLINDES
PENDIDIKAN
NO
Masalah Mengapa Jadi Masalah Yang terkena Dampak dari
masalah tersebut
Solusi yang di Harapkan
1. Penyediaan Bea Siswa untuk siswa SD yang tidak mampu berdasarkan pendataan dari Sekolah
Siswa/I yang bersekolah kebanyakan berasal dari keluarga tak mampu/miskin
Dana BOS tidak bisa dipergunakan untuk pembiayaan beasiswa siswa/i kurang mampu
Siswa/I yang kurang mampu
Orang Tua siswa/I yang berasal dari keluarga miskin
Pemanfaatan program CSR untuk membantu siswa/I di Sekolah
Efektifitas pengunaan Dana BOS
P a g e | 6
2 Pengadaan Alat Permainan dan mobiler untuk TK Kampung
Belum tersedia alat permainan dan mobiler di TK tersebut
Siswa/I yang bersekolah di TK tersebut tidak bisa mengembangkan potensi dirinya
Siswa/I yang bersekolah di TK Kampung
Orang Tua siswa/I yang tidak mampu secara ekonomis
TK tersebut merupakan TK milik masyarakat dimana dana operasionalnya hanya bersumber dari iuran bulanan siswa/i
Alokasi dana untuk penyediaan alat-alat permainan da mobiler di TK
Pemanfaatan program CSR perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit
3 Pengadaan Buku-Buku Pelajaran untuk PAUD Kampung dan TK kampung
Buku yang tersedia sangat minim dan tidak mencukupi
Murid yang belajar di PAUD dan TK Kampung sebagian besar adalah warga petani miskin
Siswa/I yang belajar di PAUD dan TK Kampung
Orang Tua siswa yang tidak mampu membeli buku pelajaran
Dukungan dana untuk pembelian buku-buku pelajaran untuk PAUD dan TK Kampung
Penglibatan pihak perkebunan untuk pembelian buku-buku pelajaran
4 Peningkatan Kapasitas melalui ketrampilan-ketrampilan seperti: Les Bahasa Inggeris dan Komputer Bagi Kelompok Pemuda dan Pemudi
Saat ini Kelompok Pemuda dan Pemudi tidak memiliki rutinitas dalam kegiatan kurikuler
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan keupayaan bagi Kelompok Pemuda dan Pemudi
Pemuda dan Pemudi Kampung yang tidak memiliki kapasitas untuk pengembangan diri
Keswadayaan Masyarakat melalui pungutan iuran untuk insentif tenaga pengajar
Pemanfaatan tenaga pengajar dari para pemuda/I yang memiliki keahlian dan ketrampilan untuk memjadi instruktur bagi pemuda/I lain yang ingin meningkatkan kapasitas diri melalui kegaitan kurikuler dan pelatihan-pelatihan pendidikan luar sekolah
Pembangunan Balai Pendidikan di Kampung
P a g e | 7
Dukungan sarana penunjang terutama computer oleh Dinas terkait
Pemanfaatan Sarana pendidikan yang ada di Sekolah Dasar dengan cara pembagian waktu dan operational kegiatan dibebankan kepada setiap warga masyarakat
Optimalisasi Pengunaan dana PNPM-MP untuk peningkatan kapasitas dan Pelatihan bagi para pemuda/I dengan kegiatan kurikuler dan pendidikan luar sekolah
5 Pembangunan SD di Kampung Tebing Tinggi
Jumlah penduduk kampung yang memenuhi untuk dibangun sarana Pendidikan SD (500 KK)
Setiap tahun usulan pembangunan SD selalu dimasukkan dalan rencana kerja pembanguan kampung melalui hasil MUSRENBANG Kampung dan MUSRENBANG Kecamatan namun belum ada realisasinya hingga saat ini
Partisipasi dan minat belajar anak untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi sangat tinggi
Akses Jalan menuju ke SD yang terletak
Siswa/i yang tidak dapat bersekolah di SD akibat tidak adanya gedung SD
Orang tua siswa harus mengeluarkan biaya extra untuk menyewa angkutan transportasi bagi membawa siswa/i ke SD yang terletak di Kecamatan Kejuruan Muda
Masyarakat siap menyediakan lahan bagi pembangunan SD berdasarkan musyawarah antar masyarakat yang akan dilakukan pada minggu pertama Januari 2011
Ini juga pernah diperjuangkan oleh masyarakat ketika mereka meminta pembangunan TK bagi anak-anak Kampung dimana keswadayaan masyarakat terbangun melalui kutipan
P a g e | 8
di Kecamatan Kejuruan Muda sangat buruk dengan jarak tempuh 7 Km dan sangat sulit dilalui ketika kondisi hujan
dana untuk pembebasan lahan. Keupayaan yang sama juga bisa dibangkitkan kembali melalui keswadayaan kembali masyarakat sehingga peran aktif masyarakat terjaga dan terbangun.
6 Pembangunan Pagar TK
Saat ini belum terbangun pagar sekolah sebagai salah satu akses kenyamanan bagi siswa/I di TK Kampung
TK Kampung tersebut sering diduduki oleh hewan-hewan yang berkeliaran dikampung sehingga mengotori halaman TK tersebut
Orang tua siswa/I yang menyekolahkan anaknya di TK Kampung
Siswa/I yang bersekolah di TK Kampung karena TKnya langsung berbatasan dengan jalan kampung
Masyarakat siap bergotong royong untuk pembangunan pagar TK tersebut tanpa dibayar
Pembentukkan kelompok kerja Masyarakat untuk mendukung pembangunan TK tersebut
7 Penyediaan Buku-Buku Pelajaran Agama untuk TPA Kampung
Saat ini TPA yang ada tidak memiliki buku-buku pelajaran agama yang memadai
Sebagian besar murid-murid yang belajar di TPA merupakan keluarga yang kurang mampu dan kadang-kadang tidak bisa membayar iuran bulanan
Orang tua siswa/i
Siswa/I yang tidak dapat menyerap ilmu agama dengan baik akibat kurangnya sumber pengetahuan
Pungutan secara swadaya dari masyarakat untuk membeli buku-buku pelajaran agama di TPA
Penglibatan Departmen Agama kabupaten untuk mengalokasikan buku-buku pelajaran agama di TPA Kampung
Penglibatan dai-dai perbatasan untuk memberikan pengajaran di TPA Kampung
MATA PENCARIAN
NO
Masalah Mengapa Jadi Masalah Yang terkena Dampak dari
masalah tersebut
Solusi yang di Harapkan
1. Peningkatan Kegiatan Ekonomi Kelompok Pemberian
P a g e | 9
Ekonomi masyarakat kampung melalui usaha kerajinan
Masyarakat Kampung baru mengeliat kembali sejak 2 tahun terakhir akibat musibah banjir bandang pada Dec 2006
Saat ini usaha kerajinan tidak berjalan secara optimal akibat kurangnya assistensi teknis dari dinas terkait
Pengrajin kerajinan yang tidak mendapatkan bantuan apapun dari berbagai pihak
Kelompok Pengrajin Kerajinan tidak memiliki modal usaha untuk peningkatan kapasitas produksi dan kreatifitas sebagai pengrajin
Kelompok Pengrajin tidak memiliki jaringan pemasaran akibat kurangnya akses informasi dari pihak yang berwenang
modal usaha bergulir untuk Kelompok Petani oleh Koperasi, Perbankan dan Pihak Perkebunan
Pemanfaatan program CSR Perkebunan untuk Kelompok Petani dan Perkebunan
Technical Assistance melalui penguatan Manajemen Kelompok Petani
Pemberian lahan usaha produktif bagi petani
2 Life Skill Training for youth
Kelompok Pemuda merupakan salah satu kelompok marjinal yang tidak mendapatkan perhatian serius dari Pemerintahan Kecamatan dan Kabupaten termasuk dari Pihak Perkebunan Swasta dan Dunia Usaha
Kelompok Pemuda merupakan salah satu kelompok yang diharapkan menjadi agent of change bagi pembangunan kampung
Kelompok Pemuda yang tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Usaha
Kelompok Pemuda yang memiliki keahlian tidak bisa mengembangkan potensi dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak
Kelompok Pemuda merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung
Pemberian modal usaha bagi Kelompok Pemuda
Pelatihan kewirausahaan dan life skill training untuk kelompok pemuda
Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Pemuda
Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP melalui KSPP bagi pengembangan usaha produktif bagi pemuda di Kampung
3 Pelatihan keahlian Kelompok Petani Petani yang Pemberian
P a g e | 10
bagi kelompok tani
merupakan salah satu Kelompok Marjinal pasca terjadinya banjir bandang pada Dec 2006
Petani yang tidak memiliki modal yang cukup untuk membeli peralatan pertanian
tidak memiliki keahlian akan terus menjadi terrpinggirkan
Petani yang tidak memiliki keahlian akan mengarap sawahnya secara manual dan tradisional
Petani yang tidak memiliki keahlian maka ia tidak dapat menggunakan teknologi pertanian untuk meningkatkan hasil produksi pertanian
modal usaha bergulir untuk Kelompok Petani oleh Koperasi, Perbankan dan Pihak Perkebunan
Pemanfaatan program CSR Perkebunan untuk Kelompok Petani
Technical Assistance melalui penguatan Manajemen Kelompok Petani
4 Pelatihan Life Skill Training bagi Kelompok Pemudi
Kelompok Pemudi merupakan salah satu kelompok marjinal yang tidak mendapatkan perhatian serius dari Pemerintahan Kecamatan dan Kabupaten termasuk dari Pihak Perkebunan Swasta dan Dunia Usaha
Kelompok Pemudi merupakan salah satu kelompok yang diharapkan menjadi agent of change bagi pembangunan kampung
Kelompok Pemudi yang tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Usaha
Kelompok Pemudi yang memiliki keahlian tidak bisa mengembangkan potensi dirinya akibat kurangnya perhatian dari berbagai pihak
Kelompok Pemudi merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung
Pemberian modal usaha bagi Kelompok Pemudi
Pelatihan kewirausahaan dan life skill training untuk kelompok pemudi
Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Pemudi
Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP melalui KSPP bagi pengembangan usaha produktif bagi pemudi di Kampung
5 Vocational Training for Womens Group such as Embroidery, Sewing and Food Productivity
Kelompok Perempuan merupakan salah satu kelompok marjinal yang tidak mendapatkan perhatian serius dari Pemerintahan
Kelompok Perempuan yang memiliki keahlian tidak bisa mengembangkan potensi dirinya akibat
Pemberian modal usaha bagi Kelompok Perempuan
Pelatihan kewirausahaan dan life skill training untuk
P a g e | 11
Kecamatan dan Kabupaten termasuk dari Pihak Perkebunan Swasta dan Dunia Usaha
Kelompok Perempuan merupakan salah satu kelompok yang diharapkan menjadi agent of change bagi pembangunan kampung
kurangnya perhatian dari berbagai pihak
Kelompok Perempuan merupakan kelompok produktif yang bisa memberikan kontrbusi positif bagi pembangunan kampung
Kelompok Perempuan
Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Perempuan
Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP melalui KSPP bagi pengembangan usaha produktif bagi perempuan di Kampung
Tabel 2, prioritas masalah dan harapan solusi
KESEHATAN
NO
Solusi yang di Harapkan
Inisiatif/ Swadaya Masyarakat
Kerjasama/ Kemitraan (butuh
bantuan)
Masyarakat tidak mampu dan butuh
bantuan penuh
1. Pelayanan dari Bidan Kampung harus lebih ditingkatkan terutama bagi ibu hamil, balita dan anak-anak dalam memberikan pelayanan secara aktif dan maksimal bagi masyarakat kampung
Mengeluarkan surat teguran dari Datuk Penghulu
Membuat kotak saran/pengaduan masyarakat tentang layanan kesehatan bagi masyarakat
Koordinasi dengan Ka. Puskesmas tentang Mekanisme Pelayanan Kesehatan Maksimal bagi Masyarakat
Tenaga Medis yanga ada harus dilatih untuk meningkatkan kapasitas
Penyediaan alat-alat kesehatan yang memadai
Penyediaan Obat-Obatan yang memadai
Penambahan Tenaga Medis terutama untuk penempatan di POLINDES
2 Perlunya di Lakukan Revitalisasi Keberadaan POSYANDU di Kampung
Pengaktifan kembali Kader Kesehatan Kampung yang berasal dari masyarakat
Penjadwalan kegiatan POSYANDU bersama dengan Kader Kesehatan Kampung dan Petugas Kesehatan yang bertugas di POSKESDES
Penglibatan pihak POSKESDES, PUSTU dan PUSKESMAS untuk memastikan bahwa kegiatan POSYANDU dapat berjalan secara baik dan maksimal
Bantuan operasional
Alokasi dana yang berasal dari APBK, Dana DOK yang dikelola oleh Pihak PUSKESMAS
Penglibatan Pihak Perkebunan melalui program kemitraan Perusahaan dan Masyarakat
P a g e | 12
kegiatan untuk Kader Kesehatan Kampung
3 Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk BALITA, LANSIA dan Perempuan Hamil
Penglibatan Kader Kesehatan Kampung yang berasal dari warga kampung
Dukungan pendanaan dari pihak perkebunan kelapa sawit
Optimalisasi penggunaan dana APBK yang dikelola oleh PUSKESMAS Simpang Kiri
Pemanfaatan biaya operasional PUSKESMAS yang berasal dari APBK dan DAK
4 Pelatihan penguatan kapasitas tenaga kesehatan di level POSKESDES, PUSTU dan Puskesmas serta Kader Kesehatan Kampung
Penglibatan Kader Kesehatan Kampung yang berasal dari warga kampung
Pelatihan secara periodic 3 bulanan bagi tenaga kesehatan yang bertugas di POSKESDES, PUSTU dan Puskesmas serta Kader Kesehatan Kampung
Optimalisasi penggunaan dana APBK yang dikelola oleh PUSKESMAS Simpang Kiri
Pemanfaatan biaya operasional PUSKESMAS yang berasal dari APBK dan DAK
5 Pembangunan Prasarana Jalan Kampung menuju ke Puskesmas Simpang Kiri
Masyarakat siap bergotong royong membersihkan akses jalan kampung
Masyarakat siap menyumbangkan lahannya yang terkena akses pembangunan jalan
Masyarakat siap melakukan swakelola bagi pembangunan jalan tersebut
Dukungan Pemerintahan Kecamatan untuk Pembangunan Jalan Kampung
Usulan Pembangunan Jalan Kampung harus dimasukkan dalam Usulan Prioritas Kecamatan dalam MUSRENBANG Kec
Penglibatan Stakeholder yang lain untuk pembangunan jalan tersebut seperti dukungan dari PNPM-MP dan NGO lainnya
Pembebasan lahan oleh PemKab
Pembiayaan Pembangunan Jalan
Penglibatan Pihak Perkebunan untuk pembangunan jalan tersebut
P a g e | 13
6 PenambahanTenaga Medis di POLINDES
Masyarakat akan menyurati Kepala Puskesmas untuk merespon isu ini
Masyarakat Kampung siap menyisihkan sedikit insentif yang diberikan kepada tenaga medis perkebunan
Penglibatan Tenaga Medis Perkebunan untuk dapat juga melayani masyarakat kampung selain dari karyawan perkebunan sendiri
Penglibatan Pihak Puskesmas dan dan Dinas Kesehatan dalam penempatan tenaga medis tersebut
7 Pembeliaan Alat-Alat Kesehatan terutama untuk Ibu Hamil dan Perempuan
Masyarakat Kampung siap menyisihkan sedikit insentif bagi pembelian alat-alat kesehatan di POLINDES
Penglibatan Pihak Perkebunan untuk berkontribusi terhadap peningkatan akses layanan kesehatan di POLINDES
Dukungan pendanaan dari PUSKESMAS untuk Pembelian alat-alat kesehatan di POLINDES
Penglibatan Dinas Kesehatan untuk pembeliaan alkes yang akan ditempatkan di POLINDES
8 Penyediaan Obat-Obatan secara gratis di POLINDES bagi warga miskin yang berobat
Meminta Kepala Puskesmas untuk mengeluarkan surat edaran kepada tenaga medis yang bertugas di POLINDES bahwa obat-obatan yang tersedia adalah gratis dan tidak dipunggut biaya kepada masyarakat
Masyarakat akan mengadvokasi permasalahan ini melalui pertemuan koordinasi dengan Kepala Puskesmas Simpang Kiri dan staffnya
Penglibatan Pihak Perkebunan untuk turut berkontribusi menyampaikan informasi kepada warga masyarakat bahwa obat-obatan yang ada di POLINDES adalah gratis
Subsidi obat-obatan gratis dari PUSKESMAS ke POLINDES
Sosialisasi secara intensif kepada masyarakat bahwa obat-obatan yang tersedia di POLINDES adalah gratis oleh PUSKESMAS Simpang Kiri
PENDIDIKAN
NO
Solusi yang di Harapkan
Inisiatif/ Swadaya Masyarakat
Kerjasama/ Kemitraan (butuh
bantuan)
Masyarakat tidak mampu dan butuh
bantuan penuh
1 Peningkatan Kapasitas melalui
Keswadayaan Masyarakat melalui
Optimalisasi Pengunaan
Pembangunan Balai
P a g e | 14
ketrampilan-ketrampilan seperti: Les Bahasa Inggeris dan Komputer Bagi Kelompok Pemuda dan Pemudi
pungutan iuran untuk insentif tenaga pengajar
Pemanfaatan tenaga pengajar dari para pemuda/I yang memiliki keahlian dan ketrampilan untuk memjadi instruktur bagi pemuda/I lain yang ingin meningkatkan kapasitas diri melalui kegaitan kurikuler dan pelatihan-pelatihan pendidikan luar sekolah
dana PNPM-MP untuk peningkatan kapasitas dan Pelatihan bagi para pemuda/I dengan kegiatan kurikuler dan pendidikan luar sekolah
Pemanfaatan Sarana pendidikan yang ada di Sekolah Dasar dengan cara pembagian waktu dan operational kegiatan dibebankan kepada setiap warga masyarakat
Pendidikan di Kampung
Dukungan sarana penunjang terutama computer oleh Dinas terkait
P a g e | 15
2. Pembangunan SD di Kampung Tebing Tinggi
Masyarakat siap menyediakan lahan bagi pembangunan SD berdasarkan musyawarah antar masyarakat yang akan dilakukan pada minggu pertama Januari 2011
Ini juga pernah diperjuangkan oleh masyarakat ketika mereka meminta pembangunan TK bagi anak-anak Kampung dimana keswadayaan masyarakat terbangun melalui kutipan dana untuk pembebasan lahan. Keupayaan yang sama juga bisa dibangkitkan kembali melalui keswadayaan kembali masyarakat sehingga peran aktif masyarakat terjaga dan terbangun.
Partisipasi dan minat belajar anak untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi sangat tinggi
Optimalisasi Pengunaan dana PNPM-MP untuk peningkatan kapasitas dan Pelatihan bagi para pemuda/I dengan kegiatan kurikuler dan pendidikan luar sekolah
Usulan pembangunan SD selalu dimasukkan dalan rencana kerja pembanguan kampung melalui hasil MUSRENBANG Kampung dan MUSRENBANG Kecamatan sehingga dibutuhkan advokasi secara intensif kepada Dinas terkait
Masyarakat Kampung Tebing Tinggi siap mengadvokasi permasalahan ini bersama dengan LOGICA2 ke Pemerintahan Daerah melalui Dinas Pendidikan dan Pengajaran
Permbangunan SD oleh Dinas Pendidikan yang telah diusulkan dalam program prioritas dalam MUSRENBANG Kec
Penglibatan peran swasta (Perusahaan Perkebunan) dalam pembangunan SD
Akses Jalan menuju ke SD yang terletak di Kecamatan Kejuruan Muda sangat buruk dengan jarak tempuh 7 Km dan sangat sulit dilalui ketika kondisi hujan
3 Pembangunan Pagar TK
Masyarakat siap bergotong royong untuk pembangunan pagar TK tersebut tanpa dibayar
Pembentukkan kelompok kerja Masyarakat untuk mendukung pembangunan TK tersebut
Optimalisasi Pengunaan dana PNPM-MP untuk Pembangunan Pagar TK tersebut
Usulan pembangunan Pagar TK selalu dimasukkan dalan rencana kerja pembanguan kampung melalui hasil MUSRENBANG Kampung
Masyarakat Kampung Tebing Tinggi siap mengadvokasi permasalahan ini bersama dengan LOGICA2 ke Pemerintahan Daerah melalui Dinas Pendidikan dan Pengajaran
Permbangunan Pagar TK oleh Dinas Pendidikan yang telah
P a g e | 16
dan MUSRENBANG Kecamatan sehingga dibutuhkan advokasi secara intensif kepada Dinas terkait
diusulkan dalam program prioritas dalam MUSRENBANG Kec
Penglibatan peran swasta (Perusahaan Perkebunan) dalam pembangunan Pagar TK
4 Penyediaan Buku-Buku Pelajaran Agama untuk TPA Kampung
Pungutan secara swadaya dari masyarakat untuk membeli buku-buku pelajaran agama di TPA
Penglibatan dai-dai perbatasan untuk memberikan pengajaran di TPA Kampung
Penglibatan Pihak Perkebunan untuk mengalokasikan dananya bagi pembelian buku-buku pelajaran agama
Penglibatan Departmen Agama kabupaten untuk mengalokasikan buku-buku pelajaran agama di TPA Kampung
5 Penyediaan Bea Siswa untuk siswa SD yang tidak mampu berdasarkan pendataan dari Sekolah
Subsidi secara sukarela untuk menambah pembiayaan beasiswa
Optimalisasi pengunaan dana BOS
Pemanfaatan program CSR untuk membantu siswa/I di Sekolah
Efektifitas pengunaan Dana BOS
6 Pengadaan Alat Permainan dan mobiler untuk TK Kampung
Subsidi secara sukarela untuk menambah pembeliaan Mobiler dan Alat permainan TK Kampung
Optimalisasi pengunaan dana BOS
Alokasi dana untuk penyediaan alat-alat permainan da mobiler di TK
Pemanfaatan program CSR perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit
7 Pengadaan Buku-Buku Pelajaran untuk PAUD Kampung dan TK kampung
Subsidi secara sukarela untuk menambah pembelian buku-buku pelajaran di PAUD dan TK Kampung
Optimalisasi dana BKPG kampung
Dukungan dana untuk pembelian buku-buku pelajaran untuk PAUD dan TK Kampung
Penglibatan pihak perkebunan
P a g e | 17
untuk pembelian buku-buku pelajaran
MATA PENCARIAN
NO
Solusi yang di Harapkan
Inisiatif/ Swadaya Masyarakat
Kerjasama/ Kemitraan (butuh
bantuan)
Masyarakat tidak mampu dan butuh
bantuan penuh
1 Pelatihan Kewirausahaan Bidang Kerajinan untuk Meningkatkan pendapatan Keluarga
Pembentukkan Kelompok Usaha Produktif oleh Masyarakat
Pemanfaatan Potensi Sumber Daya di Kampung
Saat ini usaha kerajinan tidak berjalan secara optimal akibat kurangnya assistensi teknis dari dinas terkait
Optimalisasi Penggunaan dana PNPM-MP untuk peningkatan usaha kelompok masyarakat
Pemanfaatan program CSR Perkebunan untuk Kelompok Petani dan Perkebunan
Pemberian modal usaha bergulir untuk Kelompok Petani oleh Koperasi, Perbankan dan Pihak Perkebunan
Technical Assistance melalui penguatan Manajemen Kelompok Petani
Pemberian lahan usaha produktif bagi petani
2. Perlunya Pelatihan Life Skill Bagi Pemuda
Kelompok Pemuda Kampung siap membentuk kelompok Usaha Produktif di Kampung
Penglibatan potensi local kampung melalui pemanfaatan pelatih yang potensial di kampung
Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Pemuda
Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP melalui KSPP bagi pengembangan usaha produktif bagi pemuda di Kampung
Pemberian modal usaha bagi Kelompok Pemuda
Pelatihan kewirausahaan dan life skill training untuk kelompok pemuda
3. Perlunya di adakan Pelatihan keahlian bagi kelompok tani
Kelompok Petani siap membentuk kelompok usaha pertanian produktif
Kelompok Petani siap melakukan land clearing terhadap lahan pertanian mereka
Pemanfaatan program CSR Perkebunan untuk Kelompok Petani
Pemberian modal usaha bergulir untuk Kelompok Petani oleh Koperasi, Perbankan dan Pihak Perkebunan
Technical Assistance melalui penguatan
P a g e | 18
Manajemen Kelompok Petani
4 Perlunya diadakan Pelatihan Life Skill Training bagi Kelompok Pemudi
Kelompok Petani siap membentuk kelompok usaha pertanian produktif
Kelompok Petani siap melakukan land clearing terhadap lahan pertanian mereka
Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Pemudi
Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP melalui KSPP bagi pengembangan usaha produktif bagi pemudi di Kampung
Pemberian modal usaha bagi Kelompok Pemudi
Pelatihan kewirausahaan dan life skill training untuk kelompok pemudi
5 Perlunya diadakan Vocational Training for Womens Group such as Embroidery, Sewing and Food Productivity
Kelompok Perempuan siap membentuk kelompok usaha produktif
Kelompok Perempuan siap memanfaatkan potensi dirinya untuk pengembangan usaha produktif
Pemanfaatan program CRS bagi penguatan ekonomi untuk Kelompok Perempuan
Optimalisasi pengunaan dana PNPM-MP melalui KSPP bagi pengembangan usaha produktif bagi perempuan di Kampung
Pemberian modal usaha bagi Kelompok Perempuan
Pelatihan kewirausahaan dan life skill training untuk Kelompok Perempuan
Rencana Kerja Tindak Lanjut (rencana tindak lanjut ini diisi sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan terhadap solusi yang diharapkan, baik permasalahan yang diselesaikan oleh kampung dan warga sebagai bentuk inisiatif warga, kemitraan atau advokasi)
NO Kegiatan Tujuan
(hasil yang diharapkan)
Langkah-langkah
Kegiatan Lokasi Tgl
Penanggung
Jawab
1. Profil Kampung ini
akan disampaikan
kepada anggota
DPRK DAPIL III
sewaktu acara
Temu DAPIL
dengan
masyarakat
Dampingan yang
difasilitasi oleh
LOGICA2
Profil Kampung
ini bisa menjadi
referensi bagi
anggota DPRK
DAPIL III dan
jiuga bisa
dimasukkan
kedalam daftar
rencana kegiatan
dalam
MUSRENBANG
Kec Tenggulun
Sinkronisasi
Profile
Kampung
hasil
Dampingan
LOGICA2
dengan hasil
MUSRENBA
NG Kec yang
difasilitasi
oleh PNPM-
MP dan
LOGICA2
Kecamatan
Tenggulun.
Awal
April
Camat
Kepala
Puskesmas
Datuk
Penghulu
dan
Aparatur
Pemerintah
an
Kampung
Cluster
Coordinator
Community
P a g e | 19
Mobilizer
Kader
Kampung
2 Koordinasi
intensif dengan
Kepala
Puskesmas
Simpang Kiri
Adanya
Sinkronisasi
kegiatan
yang
dilakukan
oleh Pihak
Puskesmas
dengan hasil
Profile
Kampung
yang
difasilitasi
oleh
LOGICA2
Mengatur
Jadwal
Pertemuan
dengan
Kepala
Puskesmas
Simpang Kiri
Memastikan
bahwa Pihak
Puskesmas
mengetahui
hasil Profile
Kampung
yang
membawa
isu-isu
pendidikan
dan
kesehatan di
tiap kampung
Kecamatan
Tenggulun.
Awal
April
Kepala
Puskesmas
Simpang
Kiri
Cluster
Coordinator
Community
Mobilizer
Kader
Kampung
Datuk
Penghulu
Bidan
Kampung
3 Koordinasi
dengan UPTD
Pendidikan
Kecamatan
Sinkronisasi
Kegiatan
RAUP
Pendidikan
dengan
Profile
Kampung
yang
difasilitasi
oleh
LOGICA2
Mengatur
Jadwal
Pertemuan
dengan
Kepala
UPTD Dinas
Pendidikan
Menyerahkan
hasil CAP
dan Profile
Kampung
kepada
Kepala
UPTD
Merumuskan
Rencana
Aksi
Bersama
antara
Masyarakat
dan Sekolah
Dampingan
Kecamatan
Tenggulun.
Awal
April
Kepala
UPTD
Cluster
Coordinator
Community
Mobilizer
Kader
Kampung
Kepala
Sekolah
SDN
Simpang
Kiri
Kepala
Sekolah
SDN
Tenggulun
Kepala
Sekolah
SLTP 5
Kejuruan
Muda
P a g e | 20
Tebing Tinggi 08/Februari/2011
Mengetahui:
Kader Kampung
1. Anita
2. Sugibah
3. Sri Handayani