Upload
others
View
20
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PROFIL BERPIKIR KREATIF DALAM PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIKA POKOK BAHASAN PERBANDINGAN PADA SISWA
KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
OLEH
NURHIKMAH AMRIAH
NIM. 10536 11123 16
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN 2020
i
ii
iii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERNYATAAN
Nama : NURHIKMAH AMRIAH
Nim : 10536 11123 16
Program Studi : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi : Profil Berpikir Kreatif dalam Pemecahan Masalah
Matematika Pokok Bahasan Perbandingan pada Siswa
Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Makassar
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji
adalah asli hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan atau dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Desember 2020
Yang Membuat Pernyataan
Nurhikmah Amriah
NIM. 105361112316
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN
Nama : NURHIKMAH AMRIAH
Nim : 105361112316
Program Studi : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi : Profil Berpikir Kreatif dalam Pemecahan Masalah
Matematika Pokok Bahasan Perbandingan pada Siswa
Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Makassar
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya yang
menyusunnya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi ini saya selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing yang
telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penciplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi ini.
4. Apabila saya melanggar perjanjian saya seperti butir 1, 2, dan 3 maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai aturan yang ada.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Desember 2020
Yang Membuat Perjanjian
Nurhikmah Amriah
NIM. 10536111231
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan),
Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang
lain.”
(QS.Al-Insyirah: 6-7)
“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu.
Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,
Kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.”
(QS. Al-Baqarah: 45)
Kupersembahkan karya ini buat ;
Kedua orang tuaku, saudaraku, sahabatku dan
Seluruh keluargaku atas keihklasan dan doanya dalam
Mendukung penulis mewujudkan harapan menjadi kenyataan.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sebagai penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan berjudul “ Profil Berpikir Kreatif Dalam Pemecahan Masalah Matematika
Pokok Bahasan Perbandingan Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1
Makassar”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan guna
memperoleh gelas Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Keberhasilan pelaksanaan penelitian ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih
kepada :
1. Prof. Dr.H.Ambo Asse,M.Ag., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar
2. Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah
Makassar;
3. Mukhlis,S.Pd.,M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Makassar;
4. Dr. Baharullah,M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I dan Dr. Haerul Syam, M.Pd.,
selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan arahan, saran, dan
bimbingan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini;
5. Ikhbariaty Kautsar Qadri, S.Pd., M.Pd., dan Sri Satriani, S.Pd.,M.Pd., selaku Dosen
Pendidikan Matematika yang telah memvalidasi instrument penelitian;
vii
6. Husain Abdul Rahman, S.Pd.,M.Pd.I., selaku Kepala sekolah SMP Muhammadiyah 1
Makassar, Armina,S.Pd., selaku Guru Mata Pelajaran Matematika beserta staf yang
telah memberikan izin dan kemudahan dalam penelitian;
7. Kedua orang tuaku tercinta yang senantiasa mendoakan dan memberikan
dukungannya;
8. Segenap dosen, karyawan dan teman-teman mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Makassar yang telah membantu penulis selama menempuh studi di Unuversitas
Muhammadiyah Makassar;
9. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis hanya berdoa semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat
ganda atas budi baik yang telah diberikan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca umumnya.
Makassar, November 2020
Penulis,
Nurhikmah Amriah
viii
ABSTRAK
Nurhikmah Amriah. 105361112316. Profil Berpikir Kreatif Dalam Pemecahan
Masalah Matematika Pokok Bahasan Perbandingan Pada Siswa Kelas VIII SMP
Muhammadiyah 1 Makassar. Skripsi. Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar. 2020.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan profil kemampuan berpikir kreatif
dalam pemecahan masalah matematika pokok bahasan perbandingan. Jenis penelitian
ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah 1 Makassar. Pemilihan subjek berdasarkan pada kemampuan
matematika siswa kategori tinggi, sedang, dan rendah. Subjek yang diambil 3 siswa.
Pengumpulan data menggunakan soal perbandingan untuk mengukur kemampuan
berpikir kreatif siswa, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan yaitu teknik analisis dari Miles & Huberman yang meliputi tiga aktivitas
yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa
dalam menyelesaikan soal perbandingan pada siswa berkemampuan matematika
tinggi, sedang, dan rendah dapat memunculkan tiga aspek kemampuan berpikir kreatif
yaitu fluency (kefasihan) ditunnjukkan oleh kemampuan menemukan solusi masalah.
Flexibility (keluwesan) ditunjukkan oleh kemampuan mengidentifikasi dua
kemungkinan penyelesaian masalah dengan sudut pandang yang berbeda. Dan
originality (keaslian) ditunjukkan oleh kemampuan mengeksplorasi pengetahuan yang
telah dimmilikinya.
Kata kunci: kemampuan berpikir kreatif, pemecahan masalah
ix
ABSTRACT
Nurhikmah Amriah. 105361112316. Creative Thinking Profile in Mathematical
Problem Solving Subject Comparison in Class VIII Students of SMP Muhammadiyah
1 Makassar. Thesis. Mathematics Education Faculty of Teacher Training and
Education, Muhammadiyah University of Makassar. 2020.
This study aims to describe the profile of the ability to think creatively in solving
math problems on the subject of comparison. This type of research is qualitative
research. The subjects of this study were students of class VIII SMP Muhammadiyah 1
Makassar. The subject selection is based on the high, medium, and low category
students' mathematical abilities. Subjects taken by 3 students. Data collection using
comparative questions to measure students' creative thinking skills, interviews, and
documentation. The data analysis technique used is the analysis technique from Miles
& Huberman which includes three activities, namely data reduction, data presentation,
and drawing conclusions.
The results of this study indicate that students' creative thinking abilities in
solving comparative problems in students with high, medium, and low math abilities
can bring up three aspects of creative thinking abilities, namely fluency, shown by the
ability to find problem solutions. Flexibility (flexibility) is shown by the ability to
identify two possible solutions to problems with different points of view. And
originality (authenticity) is shown by the ability to explore the knowledge they already
have.
Keywords: creative thinking ability, solution to problem
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iv
SURAT PERJANJIAN ............................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
ABSTRAK .................................................................................................... ix
ABSTRAC .................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 3
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................ 5
A. Kajian pustaka ................................................................................... 5
1. Profil ............................................................................................ 5
2. Berpikir Kreatif ........................................................................... 5
3. Pemecahan Masalah Matematika ................................................ 8
4. Berpikir Kreatif dalam Pemecahan Masalah ............................... 8
5. Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai .................................... 11
6. Penelitian Relevan ....................................................................... 15
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 16
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 16
B. Lokasi dan Subjek penelitian ............................................................ 16
C. Prosedur Penelitian ............................................................................ 16
D. Instrumen Penelitian .......................................................................... 17
xi
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 17
F. Keabsahan Data ................................................................................. 18
G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 18
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 20
A. Paparan Data...................................................................................... 20
B. Pembahasan ....................................................................................... 30
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 35
A. Simpulan ........................................................................................... 35
B. Saran .................................................................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 37
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Penjengjangan Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif ............... 6
Tabel 2.2 Indikator Aspek Berpikir Kreatif ................................................ 10
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Instrumen Tes Soal Perbandingan ........................................... 39
Lampiran 2. Instrumen Pedoman Wawancara ............................................ 43
Lampiran 3. Lembar Jawaban S1 ................................................................. 44
A. Soal Nomo 1 ...................................................................... 44
B. Soal Nomor 2 ..................................................................... 45
Lampiran 4. Hasil Wawancara S1 ................................................................ 46
A. Soal Nomor 1 ..................................................................... 46
B. Soal Nomor 2 ..................................................................... 47
Lampiran 5. Lembar Jawaban S2 ................................................................ 48
A. Soal Nomor 1 ..................................................................... 48
B. Soal Nomor 2 ..................................................................... 49
Lampiran 6. Hasil Wawancara S2 ................................................................ 50
A. Soal Nomor 1 ..................................................................... 50
B. Soal Nomor 2 ..................................................................... 51
Lampiran 7. Lembar Jawaban S3 ................................................................. 52
A. Soal Nomor 1 ..................................................................... 52
B. Soal Nomor 2 ..................................................................... 53
Lampiran 8. Hasil Wawancara S3 ................................................................ 54
A. Soal Nomor 1 ..................................................................... 54
B. Soal Nomor 2 ..................................................................... 55
Lampiran 9. Hasil Kerja Siswa ................................................................ 56
Lampiran 10 Admistrasi ................................................................ 57
Lampiran 11 Dokumentasi foto ................................................................ 70
Riwayat Hidup ............................................................................................. 71
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan ialah objek yang tidak bisa diabaikan keberadaannya. Dengan
adanya pendidikan seseorang dapat berkembang sesuai dengan situasi yang dihadapi
dalam perkembangan zaman sekarang ini. Pendidikan termasuk dalam pembelajaran
secara tatap muka di lingkungan budaya dalam masyarakat hasil atau di lingkungan
alam yang terjadi dengan sendirinya tanpa campur tangan manusia. Pentingnya sistem
pendidikan nasional ialah rancangan belajar peserta didik dapat menghasilkan bakat
yang dimiliki seperti pada bidang prestasi dan keagamaan ( Redja Mudyaharjo :
2010).
Matematika ialah salah suatu proses berpikir untuk meningkatkan proses
berpikir siswa. Pada matematika terdapat persoalan yang memajukan dan memotivasi
siswa untuk berpikir, tentang bagaimana cara menyelesaikan permasalahan tersebut.
“ Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di sekolah SMP
Muhammadiyah 1 Makassar, menunjukkan bahwa hasil belajar matematika materi
perbandingan belum sesuai dengan apa yang diinginkan. Biasanya dilihat dari nilai
tes, hal ini dapat berpengaruh pada rendahnya prestasi belajar matematika.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh guru selama mengajarkan materi
perbandingan, siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari materi perbandingan
seperti siswa tidak dapat membedakan antara perbandingan senilai dan perbandingan
berbalik nilai dan siswa tidak mampu menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan
perbandingan.”
Berdasarkan hal tersebut dalam mempelajari dan memahami materi
perbandingan diperlukan proses berpikir kreatif dalam penyelesaiannya. Berdasarkan
pengamatan berpikir kreatif ialah proses seseorang dalam membuat gagasan baru
yang diterapkan untuk menghasilkan ciptaan yang baru secara kefasihan dan
fleksibilitas. Proses berpikir kreatif siswa dalam pemecahan masalah matematika
pedoman digunakan ialah 1) siswa harus mengetahui masalah terlebih dahulu
mengenai soal, 2) siswa menyelesaikan pemecahan masalah tidak dengan satu
penyelesaian, 3) siswa mengerjakan beraneka macam cara, 4) siswa harus
menganalisa kembali hasil kerjanya (Siswono:2004).
Proses berpiki berperan penting dalam upaya menyelsaikan persoalan yang
sangat penting Sebagaimana pendapat yang dikemukakan Carson (2007:7) dalam
teori ini pemecahan masalah membuktikan bahwa berpikir sangat penting untuk
pemecahan masalah karena tanpa ada sebuah pemikiran masalah tidak akan bisa
terselesaikan.
Berpikir kreatif ialah hubungan pemikiran seseorang yang satu dengan yang
lainnya sehingga menghasilkan suatu ide, konsep, pengalaman, dan pengetahuan.
(tatag Yuli Eko Siswono:2008).
Dengan berpikir kreatif, siswa akan terbiasa berpikir secara mendalam dan
berupaya mengerjakan suatu masalah dengan cara-cara yang unik bahkan siswa
dapat menentukan cara penyelesaiannya sendiri.
Dari uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Pofil Berpikir
Kreatif Dalam Pemecahan Masalah Matematika Pokok Bahasan Perbandingan Pada
Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Adapun latang belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian
ini adalah “ Bagaimana Profil Berpikir Kreatif dalam Pemecahan Masalah
Matematika Pokok Bahasan Perbandingan pada Siswa Kelas VIII SMP
Muhammadiyah 1 Makassar ?”
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan profil berpikir
kreatif dalam pemecahan masalah matematika pokok bahasan perbandingan pada
siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1
D. Manfaat Penelitian
Pada penelitian ini memiliki manfaat yang peneliti berikan adalah :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diinginkan bisa bermanfaat sebagai partisipasi ilmiah
supaya menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan.peneliti mengharapkan
penelitian ini bisa menunjukkan bagiamana proses berpikir kreatif siswa pada saat
memecahkan masalah matematika khususnya perbandingan. kemudian untuk
kedepannya siswa dikasi pemahaman lebih supaya pada proses belajar mengajar
lebih baik dan siswa bisa berpikir kreatif ketika diberikan soal pemecahan masalah
matematika perbandingan.
2. Manfaat Praktis
a. Buat peneliti, agar bisa menambah wawasan, keterampilan, pengetahuan, dan
profesionalisme untuk modal dimasa depan.
b. Buat murid, hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai jenjang menuntut ilmu.
c. Buat guru, hasil penelitian ini bisa dimanfaatkan sebagai fasilitas, akomodasi,
dan alat untuk belajar.
d. Buat sekolah, diharapkan sekolah dapat memperbaiki tingkat layanan
pembinaan berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalisme guru.
5
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Profil
Profil ialah deskripsi tentang analisis atau pandangan pada diri seseorang
yang menjelaskan tentang keadaan dirinya seperti biografi, organisasi, wilayah, dan
lembaga.
2. Berpikir Kreatif
Berpikir kreatif merupakan susunan aktivitas yang seseorang lakukan dengan
penalarannya yang bisa membuat keterangan, konsep, pengetahuan dan ide-ide
lainnya. Berpikir kreatif juga bisa dikatakan sebagai cara pemikiran pribadi
seseorang yang bisa memberikan pendapatnya sendiri atau ide-ide yang seseorang
berikan menurut Weisberg (Siswono,2016)
Adapun indikator kemampuan berpikir kreatif yaitu berpikir lancar
maksudnya mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah, berpikir
luwes. Khusus dalam, Balka (Mann,2005) menyatakan bahwa kemampuan berpikir
konvergen dan berpikir divergen, sebagai berikut :
a. Keahlian dalam menyusun suatu masalah yang terfokus pada permasalahan
tersebut
b. Kemampuan seseorang dalam menentukan pokok-pokok dari suatu masalah
c. Kemampuan seseorang yang tidak bisa memberikan ide-ide untuk menyelesaikan
masalah tersebut
Dalam manganalisis kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pemecahan
masalah matematika, peneliti menggunakan indikator berpikir kreatif Tatag Yuli Eko
Siswono sebagai berikut :
Tabel 2.1 Penjengjangan Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif
Jenjang
kemampuan
berpikir kreatif
Penjelasan
TKBK 4 ( Sangat
Kreatif )
Siswa bisa memberikan jawaban sendiri
tetapi benar maksudnya siswa memberikan
jawaban yang benar meskipun tidak
mengikuti konsep tersebut (fasih). Siswa
bisa memperoleh jawaban yang sama tapi
cara kerja atau penyelesaiannya berbeda
(fleksibilitas). Dan siswa juga biasa
memberikan jawaban tetapi tidak sesuai
dengan konsep namun cara penyelesaiannya
benar dan mendapat jawaban yang benar.
TKBK 3 (Kreatif)
Siswa bisa memperoleh jawaban yang sama
tetapi dengan cara penyelesaian berbeda
siswa bisa mengerjakan soal dengan caranya
sendiri (fleksibel). Siswa bisa memberikan
jawaban sendiri tetapi benar maksudnya
jawaban yang siswa berikan benar meskipun
tidak mengikuti konsep.
TKBK 2 (Cukup
Kreatif)
Siswa memberikan jawaban yang tidak
sesuai dengan konsep tetapi cara
penyelesaian memperoleh jawaban akhir
benar kemudian siswa harus menyelesaikan
soal yang diberikan dengan hasil pemikiran
sendiri.
TKBK 1 (Kurang
Kreatif)
Siswa mampu memberikan jawaban sendiri,
tetapi tidak mengikuti konsep,siswa mampu
memberikan jawaban yang tidak sesuai
dengan konsep, dan siswa siswa
memberikan jawaban yang sama tetapi cara
kerja yang beda.
TKBK 0 (Tidak
Kreatif)
Siswa tidak bisa menjawab dan mengerjakan
soal dengan cara apapun itu. Karena itu
disebabkan kurangnya pemahaman siswa
pada konsep mereka sering kali lupa tentang
konsep dan rumus yang telah diajarkan dan
meskipun dikasi cara lain mereka tetap tidak
bisa paham.
Berdasarkan pemaparan teori diatas, bahwa berpikir kreatif ialah cara
pemikiran seseorang yang bisa memberikan pendapat baru atau ide yang bisa
memotivasi seseorang. Indikator kemampuan berpikir kreatif yaitu Berpikir lancar,
Berpikir luwes dan berpikir orisinil. Selain itu terdapat beberapa pentingnya berpikir
kreatif dalam pelajaran matematika yaitu mendapatkan penyelesaian dari suatu
permasalahan yang bisa memberi gagasan menarik.
3. Pemecahan Masalah Matematika
Proses berpikir sering dikaitkan dengan seseorang dalam menyelesaikan suatu
masalah. Hal ini dikarenakan karena dalam menyelesaikan masalah seseorang harus
berpikir, melakukan aktivitas untuk memecahkan masalah yang tersaji. Menurut
Polya (dalam Susanto,2013:202) pemecahan masalah terdiri dari empat langkah yaitu
:
a. Memahami masalah yaitu siswa dapat menentukan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan dalam soal, siswa dituntut memahami soal dengan seksama
sehingga mengerti maksud dari soal tersebut, siswa dapat mengunakan notasi-
notasi yang diperlukan dan dapat menyebutkan hubungan antara hal yang
diketahui dan ditanyakan dalam soal untuk memecahkan masalah.
b. Menyusun rencana penyelesaian yaitu menyusun rencana pemecahan soal. Siswa
dengan jelas bisa menyusun pemecahan soal dengan caranya sendiri
c. Melaksanakan penyelesaian masalah yaitu siswa dapat menyelesaikan masalah
sesuai dengan prosedur atau konsep dalam memecahkan masalah
d. Memeriksa kembali hasil penyelesaian masalah yaitu siswa bisa mengoreksi hasil
kerjanya kembali dan menelaah kembali dengan teliti setiap langkah pemecahan
yang dilakukan
4. Berpikir Kreatif dalam Pemecahan Masalah
Berpikir kreatif ialah gabungan antara berpikir logis dan berpikir divergen.
Berpikir divergen digunakan untuk mengumpulkan gagasan untuk menyelesaikan
masalah sedangkan berpikir logis digunakan untuk pengecekan gagasan membentuk
solusi yang kreatif (Siswono, Rosyidi dan Haris,2005).
Pada pembelajaran matematika, pemecahan masalah merupakan kegiatan inti
dari suatu masalah. Adapun Kaur (1997) menyatakan bahwa dia mempunyai
keahlian dalam memecahkan suatu masalah matematika. Pemecahan masalah
matematika berhubungan erat dengan berpikir kreatif. Haylock (1997) menjelaskan
bahwa pemecahan masalah bisa dihubungkan dengan proses berpikir kreatif siswa
Berdasarkan uraian tersebut indikator berpikir kreatif yang digunakan
penelitian ini adalah berpikir kefasihan (fluency), berpikir fleksibilitas (flexibility),
dan berpikir kebaruan (originality)
Berpikir kefasihan (fluency) yaitu dimana siswa bisa memberikan jawaban
sendiri tetapi benar maksudnya siswa memberikan jawaban yang benar meskipun
tidak mengikuti konsep tersebut
Berpikir fleksibilitas (flexibility) yaitu dimana siswa bisa memperoleh jawaban
yang sama tetapi dengan cara penyelesaian yang berbeda, siswa bisa menyelesaikan
soal yang diberikan dengan hasil pemikiran sendiri
Berpikir kebaruan (originality) yaitu dimana siswa memberikan jawaban yang
tidak sesuai dengan konsep tetapi cara penyelesaian memperoleh jawaban akhir benar
kemudian siswa harus menyelesaikan soal yang diberikan dengan hasil pemekikiran
sendiri
Dalam penelitian ini, bagian-bagian berpikir kreatif yang diukur berdasarkan
indikator kemampuan berpikir kreatif menurut Munandar adalah sebagai berikut.
Tabel 2.2 Indikator Aspek Berpikir kreatif
Bagian-bagian Indikator
Berpikir kefasihan
(Fluency)
1. Mencetuskan gagasan,
penyelesaian masalah atau
pertanyaan.
2. Memberikan banyak cara
atau saran untuk melakukan
berbagai hal.
Berpikir
Luwes/fleksibilitas
(Flexibility)
1. Menghasilkan gagasan,
jawaban atau pertanyaan
yang bervariasi.
2. Dapat melihat masalah dari
sudut pandang yang berbeda-
beda.
3. Mencari banyak alternatif
atau arah yang berbeda-beda.
Berpikir orisinal/kebaruan
(originality)
1. Mampu mengungkapkan hal
yang baru dan unik.
2. Memikirkan cara yang tidak
lazim untuk mengungkapkan
diri.
3. Mampu membuat kombinasi-
kombinasi yang tidak lazim
dari bagian-bagian atau unsur.
5. Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai
a. Perbandingan senilai
Perbandingan senilai adalah perbandingan jika besaran yang satu bertambah
besar maka besaran yang lainpun juga bertambah besar.
Rumus perbandingan senilai dibawah ini :
a1
b1=
a2
b2
rumus perbandingan diatas kita dapat disimpulkan bahwa nilai a1 sama dengan
nilai b1 dan nilai a2 sama dengan nilai b2.
Untuk memahami pembahasan tentang perbandingan senilai perhatikan contoh
berikut :
Banyak Buku Harga Buku
1 500
2 1000
3 1500
4 2000
. .
. .
N 500n
Dalam materi perbandingan senilai berdasarkan tabel harga buku tersebut diperoleh
:
➢ 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎=
1
2
➢ ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎=
500
1000=
1
2
Jadi perbandingan banyak buku dan perbandingan harga buku pada baris pertama
dan kedua adalah sama
➢ 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎=
2
3
➢ ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎=
1000
1500=
2
3
Jadi perbandingan banyak buku dan harga buku pada baris kedua dan ketiga adalah
sama. Perbandingan yang demikian itu merupakan perbandingan yang senilai atau
seharga.
Contoh :
Harga 3 kg beras adalah Rp 10.200,00. Berapa kg beras yang dapat dibeli dengan
uang Rp 27.200,00. ?
Penyelesaian :
Jika harga beras bertambah, maka harga juga bertambah (perbandingan senilai)
Misal : banyak beras yang dibeli dengan harga Rp. 27.200,00 adalah x
3 kg 10.200
x kg 27.200
sehingga : 3
𝑥=
10.200
27.200
3 x 27.200 = 10.200 x x
x = 3 𝑥 27.200
10.200
x = 81.600
10.200
x = 8
jadi, beras yang dapat dibeli dengan uang Rp 27.200,00 adalah 8 kg.
b. Perbandingan berbalik nilai
Perbandingan berbalik nilai adalah perbandingan jika besaran yang satu
bertambah besar sebaliknya besaran yang lain semakin kecil nilainya. Rumus
perbandingan berbalik nilai di bawah ini :
𝑎1
𝑏2=
𝑎2
𝑏1
Berdasarkan rumus perbandingan di atas dapat kita simpulkan bahwa nilai a1
berbalik nilai dengan b2 dan nilai a2 berbalik nilai dengan b1. Untuk memahami
perbandingan berbalik nilai perhatikan permasalahan berikut ini.
Sebuah mobil akan melakukan perjalanan menempuh jarak 300 km. Hubungan
antara kecepatan mobil dan waktu untuk melintasi jarak tersebut dapat
digambarkan dengan tabel berikut.
Kelajuan (km/jam) Waktu (jam)
30 10
50 6
60 5
100 3
150 2
Dari tabel tersebut terlihat bahwa :
➢ 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎=
30
50=
3
5
➢ 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎=
6
10=
5
3
Ternyata kecepatan dan waktu saling berkebalikan. Perbandingan yang demikian
dinamakan perbandingan berbalik nilai.
Contoh :
Untuk melewati dua kota dengan memakai mobil dibutuhkan waktu 10 jam
dengan kelajuan rata-rata 60 km/jam. Berapa waktu dibutuhkan untuk menempuh
jarak itu jika dengan kelajuan 75 km/jam ?
Penyelesaian :
Misalkan waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak dua kota tersebut dengan
kecepatan 75 km/jam adalah = x
kita gambarkan permasalahannya sebagai berikut :
Kecepatan (km/jam) Waktu (jam)
60 10
75 X
Dari gambaran di atas dapat kita lihat bahwa jika kecepatan bertambah, maka
makin cepat untuk menempuh jarak itu, berarti waktu yang diperlukan berkurang.
Maka berhubung dengan perbandingan berbalik nilai
Dapat diselesaikan dengan cara berikut :
60
75=
𝑥
10
60 x 10 = 75 x x
600 = 75 x
x = 600
75
x = 8
jadi, waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak dua kota tersebut adalah 8
jam.
Jadi jika seorang siswa sudah mengetahui konsep dan ara membedakan
perbandingan senilai dan berbalik nilai pasti akan dapat merumuskan apa yang
diketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal, serta dapat menyelesaikan
permasalahan tersebut dengan ilmu yang telah diterimanya.
6.Penelitian Relevan
Pada penelitian ini, peneliti juga mempunyai tujuan untuk melengkapi atau
sebagai pembanding penelitian terdahulu berikut ini:
Mochammad Ali Azis Alhabbah dari IAIN Tulungagung tahun 2015 dengan judul
“ Analisis berpikir kreatif dalam menyelesaikan soal luas bangun datar siswa kelas
VII-g MTsN karangrejo tulungagung tahun ajaran 2014-2015” Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penelitian ini hanya memenuhi dua indikator kemampuan
berpikir yaitu kefasihan dan fleksibilitas. Fleksibilitas yaitu dimana siswa
memperoleh jawaban yang sama dengan cara penyelesaian yang berbeda
sedangkan kefasihan yaitu siswa bisa memberikan jawaban sendiri tetapi benar
maksudnya siswa memberikan jawaban yang benar meskipun tidak mengikuti
konsep tersebut
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah penelitian
yang dilakukan sebelumnya hanya menggunkan tingkat kreativitas siswa dengan
komponen fleksibilitas, dan kemampuan kefasihan. Sedangkan penelitian ini
menggunakan tingkat kreativitas siswa dengan komponen fleksibilitas, komponen
kefasihan, dan komponen kebaruan.
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif adapun tujuannya yaitu
mendefinisikan uraian mengenai profil berpikir kreatif dalam pemecahan masalah
matematika pokok bahasan perbandingan pada kelas VIII SMP Muhammadiyah 1
Makassar.
B. Tempat dan Subjek Penelitian
Tempat observasi adalah SMP Muhammadiyah 1 Makassar, Jl. Urip
Sumaharjo Lr.81/ Maccini Sawah. Subjek yang diselidiki siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah 1 Makassar. Dengan total 30 murid yang akan diberi tes proses
berpikir kreatif dalam pemecahan masalah matematika materi perbandingan. Tes
proses berpikir kreatif memuat dua butir soal berdasarkan indikator-indikator
ketercapaian kompetensi. Setelah diberikan tes peneliti memeriksa hasil kerja
siswa Kemudian ditetapkan subjek pada penelitian ini sebanyak 3 orang siswa
diperoleh dari hasil penilaian tes, alasan memilih sebanyak 3 orang siswa
berdasarkan kemampuan tingkat tinggi, sedang, dan rendah yang termasuk kategori
pada indikator berpikiri kreatif, yaitu berpikir lancar/kefasihan (Fluency), Berpikir
Luwes/fleksibilitas (Flexibility), dan orisinal/kebaruan (Originality). Kemudian 3
subjek yang terpilih ini akan diwawancarai.
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan dari langkah
awal sampai akhir yaitu :
1. Langkah Awal
a. Pembuatan judul
b. Konsultasi ke pembimbing
c. Perbaikan Judul
d. Penyusunan proposal
e. persuratan
f. Pembuatan soal tes
2. Langkah kedua
a. Diberikan tes
b. Tanya Jawab
c. Dokumentasi
3. Tahap Analisis Data dan Penyusunan Skripsi
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah peneliti itu sendiri dan dibantu dengan
instrumen berupa instrumen tes mengenai perbandingan senilai dan berbalik nilai,
wawancara dan dokumentasi. pegumpulan data tes tertulis untuk mengetahui
profil berpikir kreatif dalam pemecahan masalah matematika pokok bahasan
perbandingan, wawancara disini hanya berupa pokok permasalahan dari soal
tersebut.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu :
1. Pemberian Tes
Tes berpikir kreatif diberikan kepada murid kelas VIII SMP SMP
Muhammadiyah 1 Makassar. Materi yang diberikan materi perbandingan. Tes
proses berpikir kreatif memuat dua butir soal berdasarkan indikator-indikator
ketercapaian kompetensi. Sehingga, diperoleh proses berpikir kreatif siswa
dalam pemecahan masalah matematika dan dapat ditentukan subjek dari hasil
tes tersebut.
2. Tanya Jawab
Tanya jawab dilakukan peneliti kepada ketiga subjek kemudian peneliti
menanyakan kepada subjek cara penyelesaian masalah kemudian
mengumpulkan data apa yang subjek sampaikan dan bertemu langsung dengan
subjek. Kemudian peneliti bertanya langsung kepada subjek tentang pokok
permasalahan dari soal yang diberikan. Proses Tanya jawab yang kami
lakukan akan mengetahui proses berpikir kreatif siswa.
3. Dokumentasi
Dokumen yang digunakan berupa foto yang merupakan keadaan dari
siswa, serta rekaman selama proses tanya jawab.
F. Keabsahan Data
Kebasahan data pada penelitian ini peneliti memakai triangulasi metode
yaitu cara memeriksa data dari sumber yang sama tetapi teknik berbeda.
G. Teknik Analisis Data
Metode yang dilakukan Miles and Huberman dipakai pada saat
pengumpulan informasi yang sedang terjadi sampai selesai. Adapun analisis data
menurut Miles dan Huberman (dalam Prastowo,2012:242) yaitu :
1. Reduksi Data
Prastowo menyatakan reduksi data adalah pengumpulan data kasar yang
diperoleh dari lapangan. Dalam mereduksi data, peneliti memfokuskan siswa
yang diberikan hasil tes, dan wawancara agar kita bisa melihat proses berpikir
siswa.
2. Penyajian Data
Penyajian data harus mempersiapkan bukti yang didapat pada saat
peneliti melakukan penelitian di lapangan dan kemudian itu disusun untuk
mendapatkan penarikan kesimpulan. Kemudian dapat berbentuk grafik,
matriks, bagan dan lain-lain. Bentuk penyajian data dalam penelitian ini
adalah teks naratif.
3. Penarikan kesimpulan
Setelah penyajian data, kemudian muncul penarikan kesimpulan yang
dimana kita menyimpulkan semua data yang diperoleh pada saat peneliti
melakukan penelitian di lapangan.
20
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Paparan Data
Penelitian yang berjudul “Profil Berpikir Kreatif dalam Pemecahan
Masalah Matematika Pokok Bahasan Perbandingan pada Siswa Kelas VIII SMP
Muhammadiyah 1 Makassar” bertujuan untuk mendeskripsikan profil berpikir
kreatif dalam pemecahan masalah matematika pokok bahasan perbandingan. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang artinya penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran yang jelas dan terperinci.
Dalam penelitian ini materi yang digunakan dalam tes adalah materi
perbandingan. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Makassar,
adapun yang pertama dilakukan yaitu peneliti membawa surat izin ke kepala
sekolah SMP Muhammadiyah 1 Makassar pada tanggal 12 Oktober 2020.
Kemudian peneliti diberi izin untuk meneliti, peneliti bertemu dengan guru mata
pelajaran matematika kelas VIII untuk mendeskripsikan pelaksanaan penelitian.
Melalui hasil diskusi tersebut guru mata pelajaran matematika mengarahkan
peneliti untuk meneliti kelas VIII A.
Pengambilan data dilaksanakan pada hari kamis tanggal 15 Oktober 2020,
peneliti memberikan tes kepada 30 siswa kelas VIII A. Instrumen tes yang
diberikan kepada siswa mengenai materi perbandingan yang mana materi ini telah
diajarkan pada kelas VIII A. Tes proses berpikir kreatif memuat dua butir soal
berdasarkan indikator-indikator ketercapaian kompetensi. Setalah diberikan tes
peneliti memeriksa hasil kerja siswa kemudian peneliti menetapkan subjek pada
penelitian ini sebanyak 3 orang siswa yang diperoleh dari hasil penilaian tes,
alasan memilih sebanyak 3 orang siswa berdasarkan kemampuan tingkat tinggi,
sedang, dan rendah yang termasuk kategori pada indikator berpikir kreatif.
Kemudian 3 subjek yang terpilih ini akan diwawancarai untuk mengetahui proses
berpikir kreatif siswa serta dokumen yang digunakan berupa foto yang merupakan
keadaan dari siswa dan rekaman selama proses wawancara berlangsung. Akhirnya
kami memutuskan untuk mengambil tiga subjek yaitu Subjek Pertama (S1),
Subjek Kedua (S2), dan Subjek Ketiga (S3).
Berdasarkan uraian tersebut, kemampuan berpikir kreatif memiliki tiga
indikator yaitu berpikir kefasihan (Fluency), berpikir fleksibilitas (Flexibility), dan
berpikir kebaruan (Originality)
Fluency yaitu dimana siswa bisa memberikan jawaban sendiri tetapi
benar. Maksudnya siswa memberikan jawaban yang benar meskipun tidak
mengikuti konsep tersebut.
Flexibility yaitu dimana siswa bisa memperoleh jawaban yang sama tetapi
dengan cara penyelesaian yang berbeda. Siswa bisa menyelesaikan soal yang
diberikan dengan hasil pemikiran sendiri.
Originality yaitu dimana siswa memberikan jawaban yang tidak sesuai
dengan konsep tetapi cara penyelesaian memperoleh jawaban akhir benar.
Kemudian siswa harus menyelesaikan soal yang diberikan dengan hasil pemikiran
sendiri
Untuk mempermudah analisis data serta untuk menjaga privasi subjek,
maka peneliti melakukan pengkodean kepada setiap subjek. Pengkodean subjek
penelitian ini didasarkan pada inisial yaitu tingkat kemampuan matematik tinggi
NA(S1), tingkat kemampuan matematik sedang AS(S2), tingkat kemampuan
matematik rendah RF(S3).
Berikut ini data hasil penelitian dari tiga subjek yang telah mengerjakan soal
perbandingan dan telah diwawancarai, serta disajikan kembali soal perbandingan
utuk memperjelas analisis hasil pekerjaan subjek.
1. Hasil data berpikir kreatif S1 (NA) dengan kemampuan matematika tinggi
Hasil pekerjaan subjek S1 nomor 1 sebagai berikut:
a. Fluency (berpikir lancar/kefasihan)
Subjek mempunyai aspek kefasihan dalam menyelesaikan soal,
kemudian subjek bisa menuliskan apa yang ditanyakan dari soal tersebut.
Berdasarkan hasil kerja peneliti melakukan wawancara dengan S1 yaitu :
Peneliti : Apa saja yang anda ketahui dari soal tersebut?
NA : Ani menyelesaiakn pekerjaan memerlukan waktu 6 hari dan
Bayu memerlukan waktu 4 hari, kak.
Berdasarkan jawaban wawancara yang diberikan subjek NA yaitu
subjek NA fasih dan benar dalam mengerjakan soal.
b. Flexibility (berpikir luwes/fleksibilitas)
Subjek mampu menyelesaikan masalah dalam satu cara kemudian
subjek bisa menyelesaikan langkah-langkah penyelesaian apa yang
diketahui dan subjek bisa mengerjakan lebih dari satu cara agar bisa
menyelesaikan masalah dari soal tersebut.
Berdasarkan hasil kerja peneliti melakukan wawancara dengan S1 yaitu :
Peneliti : iya benar.. ada cara lain selain cara itu?
NA : ada kak
Berdasarkan jawaban dari hasil wawancara subjek NA mampu
menunjukkan cara penyelesaian yang berbeda.
c. Originality (berpikir orisinal/kebaruan)
Subjek bisa mengerjakan beberapa cara penyelesaian dan bisa juga
mengerjakan dengan hasil pemikirannya sendiri.
Berdasarkan hasil kerja peneliti melakukan wawancara dengan S1 yaitu :
Peneliti : Bagaimana kamu dapat menemukan jawaban pada soal ini?
NA : saya menggunakan rumus perbandingan yang pernah diajarkan
sama ibu kak
Peneliti : coba jelaskan jawaban soal nomor 1?
NA : kan yang diketahui Ani = A Bayu = B dan Fira = C jadi A = 6, A+B =
4, A+B+C = 2 kemudian ditanyakan A+C. setelah itu dimasukkan
menggunkan rumus perbandingan baru ditentukan waktu yang diperlukan
oleh Bayu 12 hari, waktu yang diperlukan oleh Fira 4 hari, waktu yang
diperlukan oleh Ani dan Fira 2,4 hari jadi waktu yang diperlukan oleh Ani
dan Fira bila dikerjakan secara bersama-sama adalah 2,4 hari
Berdasarkan jawaban dari hasil wawancara subjek NA dapat dikatakan
fasih dalam menyelesaikan soal.
Adapun hasil pekerjaan subjek S1 nomor 2 sebagai berikut:
a. Originality (berpikir orisinal/kebaruan)
Subjek bisa mengerjakan beberapa cara penyelesaian dan juga bisa
mengerjakan dengan hasil pemikirannya sendiri.
Berdasarkan hasil kerja peneliti melakukan wawancara dengan S1 yaitu :
Peneliti : coba jelaskan hasil jawabanmu pada nomor 2 ini?
NA : kan disini sudah diketahui a = 45 anak b = 60 anak dan n =
4000 kemudian dicari menggunakan rumus p x b = a x n
selanjutnya 45/60=p/4.000 dikali silang dan menghasilkan
3.000.
Berdasarkan jawaban dari hasil wawancara subjek NA dapat dikatakan
fasih dalam menyelesaikan soal dan bisa menjelaskan dengan rumus
perbandingan.
2. Hasil data berpikir kreatif S2 (AS) dengan kemampuan matematika
sedang
Hasil pekerjaan subjek S2 nomor 1 sebagai berikut:
a. Fluency (berpikir lancar/kefasihan)
Subjek mempunyai aspek kefasihan dalam menyelesaikan soal,
kemudian subjek bisa menuliskan apa yang ditanyakan dari soal tersebut.
Berdasarkan hasil kerja peneliti melakukan wawancara dengan S2 yaitu :
Peneliti : Apa yang anda ketahui dari soal tersebut ?
AS : Ani menyelesaiakn pekerjaan memerlukan waktu 6 hari dan
Bayu memerlukan waktu 4 hari, kak.
Berdasarkan jawaban wawancara subjek AS yaitu fasih dan benar
dalam menyelesaikan soal.
b. Originality (berpikir orisinal/kebaruan)
Subjek belum bisa menjelaskan hasil pekerjaannya tetapi subjek bisa
menggunakan beberapa cara penyelesaian
Berdasarkan hasil kerja peneliti melakukan wawancara pada S2 yaitu :
Peneliti : coba jelaskan jawaban soal nomor 1?
AS : kan yang diketahui Ani = A Bayu = B dan Fira = C jadi A =
6, A+B = 4, A+B+C = 2 kemudian ditanyakan A+C. setelah
itu dimasukkan menggunkan rumus perbandingan baru
ditentukan waktu yang diperlukan oleh Bayu 12 hari, waktu
yang diperlukan oleh Fira 4 hari, waktu yang diperlukan
oleh Ani dan Fira 2,4 hari jadi waktu yang diperlukan oleh
Ani dan Fira bila dikerjakan secara bersama-sama adalah
2,4 hari.
Berdasarkan jawaban wawancara subjek AS mampu menunjukkan cara kerja
yang benar tetapi tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan pada soal tersebut.
Adapun hasil pekerjaan subjek S2 nomor 2 sebagai berikut:
a. Originality (berpikir orisinal/kebaruan)
Subjek sudah memberikan hasil jawaban yang benar tetapi masih ragu
dalam cara penyelesaiannya
Berdasrkan hasil kerja peneliti melakukan wawancara dengan S2 yaitu :
Peneliti : Coba jelaskan langkah-langkah pengerjaanmu ini?
AS : Pertama disini saya tentukan 45 anak = 4.000/anak kemudian
saya mencari uang yang dimiliki anak didapat hasilnya
180.000 kemudian uang yang dimiliki anak 180.000 dibagi
ke 60 anak hasilnya 3.000.
Bedasarkan jawaban dari hasil wawancara subjek AS juga mampu
menunjukkan cara pengerjaannya yang berbeda ini terlihat dari cara
mengerjakannya
3. Hasil data berpikir kreatif S3 (RF) dengan kemampuan matematika rendah
Hasil pekerjaan subjek S3 nomor 1 sebagai berikut:
a. Fluency (berpikir lancar/kefasihan)
Subjek bisa menjelaskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari
soal tersebut
Berdasarkan hasil kerja peneliti melakukan wawancara dengan S3 yaitu :
Peneliti : apa saja yang anda ketahui dari soal tesebut ?
RF : Ani menyelesaiakn pekerjaan memerlukan waktu 6 hari dan
Bayu memerlukan waktu 4 hari, kak.
Berdasarkan jawaban wawancara dengan S3 yaitu subjek fasih dan benar
menjawab apa yang diketahui dari soal tersebut
b. Originality (berpikir orisinal/kebaruan)
Subjek memberikan jawaban yang benar tetapi masih ragu dalam penyelesaian
dari soal tersebut.
Berdasarkan hasil kerja peneliti melakukan wawancara dengan S3 yaitu :
Peneliti : coba jelaskan jawaban soal nomor 1?
RF : kan yang diketahui Ani = A Bayu = B dan Fira = C jadi A = 6,
A+B = 4, A+B+C = 2 kemudian ditanyakan A+C. setelah itu
dimasukkan menggunkan rumus perbandingan baru ditentukan
waktu yang diperlukan oleh Bayu 12 hari, waktu yang diperlukan
oleh Fira 4 hari, waktu yang diperlukan oleh Ani dan Fira 2,4
hari jadi waktu yang diperlukan oleh Ani dan Fira bila dikerjakan
secara bersama-sama adalah 2,4 hari.
Berdasarkan jawaban dari hasil wawancara subjek RF dalam mengerjakan
soal masih kurang lancar.
Adapun hasil pekerjaan subjek S3 nomor 2 sebagai berikut:
a. Fluency (berpikir lancar/kefasihan)
Subjek mampu mengerjakan dengan cara singkat
Berdasrkan hasil kerja peneliti melakukan wawancara dengan S3 yaitu :
Peneliti : Coba jelaskan langkah-langkah pengerjaanmu ini?
RF : Pertama disini saya tentukan 45 anak = 4.000/anak kemudian saya
mencari uang yang dimiliki anak didapat hasilnya 180.000
kemudian uang yang dimiliki anak 180.000 dibagi ke 60 anak
hasilnya 3.000.
Berdasarkan jawaban dari hasil wawancara subjek RF mampu menjelaskan
hasil dari pengerjaan soal.
B. Pembahasan
Pada bagian ini akan dibahas mengenai deskripsi kemampuan berpikir
kreatif siswa dalam pemecahan masalah matematika pada materi perbandingan.
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan pada S1, S2, dan S3 memiliki tiga
jenis kemampuan matamatika tinggi, sedang, dan rendah. Kemudian tiga indikator
sudah memenuhi kemampuan berpikir kreatif yaitu fluency, flexibility, dan
originality. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang kemampuan berpikir
kreatif yang dicapai oleh ketiga subjek dalam menyelesaikan soal perbandingan
berdasarkan hasil tes dan wawancara.
a. Profil berpikir kreatif siswa S1 (NA) dengan kemampuan matematika tinggi
Siswa S1 termasuk dalam kategori tingkat kemampuan berpikir kreatif
(TKBK) 4 atau sangat kreatif sebagai berikut :
1. Aspek Kefasihan (Fluency)
Subjek mampu memahami masalah dengan baik, dibuktikan dengan
subjek mampu mengerjakan soal yang diberikan dengan cepat dan tepat serta
dapat mempertanggungjawabkan jawabannya dengan memberikan penjelasan
secara lisan, sehingga dalam mengerjakan soal subjek termasuk fasih. Hasil tes
dan wawancara subjek berkemampuan tinggi ini bisa mengerjakan dan
memahami konsep tersebut. Dari penjelasan tersebut kefasihan yaitu dimana
siswa bisa memberikan jawaban sendiri tetapi benar maksudnya siswa
memberikan jawaban yang benar meskipun tidak mengikuti konsep tersebut
2. Aspek Fleksibilitas (Flexibility)
Subjek bisa mengerjakan soal dengan banyak cara dalam menjawab soal.
Pada aspek ini subjek bisa memecahkan soal dengan tepat sehingga dari
penjelasan tersebut fleksibilitas yaitu dimana siswa bisa memperoleh jawaban
yang sama tetapi dengan cara penyelesaian yang berbeda. Siswa bisa
menyelesaikan soal yang diberikan dengan hasil pemikiran sendiri.
3. Aspek Kebaruan (Originality)
Subjek mampu menjawab soal dengan benar dan menganalisisnya
sehingga dalam mengerjakan soal hal ini menunjukkan bahwa subjek memiliki
indikator berpikir kreatif tingkat tinggi yaitu orisinil. Sehingga dari penjelasan
tersebut kebaruan yaitu dimana siswa memberikan jawaban yang tidak sesuai
dengan konsep tetapi cara penyelesaian memperoleh jawaban akhir benar
kemudian subjek harus menyelesaikan soal yang diberikan dengan hasil
pemikiran sendiri.
Berdasarkan pengamatan peneliti terhadap siswa berkemampuan
matematika tinggi yang berinisial NA menunjukkan bahwa siswa tersebut
mampu dan dapat menyelesaikan sebuah soal dengan Fluency, Flexibility, dan
Originality. Yang dimana subjek bisa mengerjakan soal nomor 1 dan 2 dengan
benar. Kemudian dari hasil pengamatan terhadap subjek NA sudah bisa
mengerjakan soal nomor 1 dan 2 dengan mencakup ketiga indikator berpikir
kreatif.
b. Profil berpikir kreatif siswa S2 (AS) dengan kemampuan matematika sedang
Siswa S2 termasuk dalam kategori tingkat kemampuan berpikir kreatif
(TKBK) 3 atau kreatif sebagai berikut :
1. Aspek Kefasihan (Fluency)
Subjek mampu memahami masalah dengan baik, dibuktikan dengan
subjek mampu mengerjakan soal yang diberikan dengan cepat dan tepat serta
dapat mempertanggungjawabkan jawabannya dengan memberikan penjelasan
secara lisan sehingga dalam mengerjakan soal subjek termasuk fasih. Hasil tes
dan wawancara subjek berkemampuan sedang ini bisa mengerjakan dan
memahami konsep tersebut. Dari penjelasan tersebut kefasihan yaitu dimana
siswa bisa memberikan jawaban sendiri tetapi benar maksudnya siswa
memberikan jawaban yang benar meskipun tidak mengikuti konsep tersebut.
2. Aspek Kebaruan (Originality)
Subjek mampu menjawab soal dengan benar dan menganalisisnya
sehingga dalam menjawab subjek mudah dan lancar dalam mengerjakan soal,
hal ini menunjukkan bahwa subjek memiliki indikator berpikir kreatif tingkat
sedang yaitu orisinil. Sehingga penjelasan tersebut kebaruan yaitu dimana
siswa memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan konsep tetapi cara
penyelesaian memperoleh jawaban akhir benar kemudian subjek harus
menyelesaikan soal yang diberikan dengan hasil pemikiran sendiri.
Berdasarkan pengamatan peneliti pada subjek dengan kemampuan
matematika sedang dengan inisial AS menunjukkan bahwasannya siswa
tersebut mampu dan dapat menyelesaikan soal dengan fluency dan originality
yang dimana subjek bisa mengerjakan soal nomor 1 dan 2 secara benar
c. Profil berpikir kreatif siswa S3 (RF) dengan kemampuan matematika rendah
Subjek S3 termasuk dalam kategori tingkat kemampuan berpikir kreatif
(TKBK) 1 atau kurang kreatif sebagai berikut :
1. Aspek Kefasihan (Fluency)
Subjek S3 yang berkemampuan matematika rendah pada aspek kefasihan
yaitu dimana siswa bisa memberikan jawaban sendiri tetapi benar maksudnya
siswa memberikan jawaban yang benar meskipun tidak mengikuti konsep
tersebut
2. Aspek Kebaruan (Originality)
Subjek mampu menjawab soal dengan benar dan menganalisisnya
sehingga dalam mengerjakan soal hal ini menunjukkan bahwa subjek memiliki
indikator berpikir kreatif tingkat rendah yaitu orisinil. Sehingga dari penjelasan
tersebut kebaruan yaitu dimana siswa memberikan jawaban yang tidak sesuai
dengan konsep tetapi cara penyelesaian memperoleh jawaban akhir benar
kemudian subjek harus menyelesaikan soal yang diberikan dengan hasil
pemikiran sendiri
Berdasarkan pengamatn peneliti subjek RF yang kemampuan matematika
rendah subjek bisa menyelesaikan soal dengan fluency dan originality. Tapi
subjek RF masih menganggap sulit dalam mengerjakan soal nomor 1 dan 2.
35
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada hasil penelitian dan pembahasan dapat saya simpulkan sebagai berikut :
1. Pada tingkat berpikir kreatif siswa matematika tinggi dalam memahami materi
perbandingan sangat baik kemudian bisa mencapai ketiga indikator tingkat
berpikir kreatif. Kefasihan yaitu dimana siswa bisa memberikan jawaban
sendiri tetapi benar maksudnya siswa memberikan jawaban yang benar
meskipun tidak mengikuti konsep tersebut, selanjutnya fleksibilitas yaitu
dimana siswa bisa memperoleh jawaban yang sama tetapi dengan cara
penyelesaian yang berbeda. Siswa bisa menyelesaikan soal yang diberikan
dengan hasil pemikiran sendiri, dan kebaruan yaitu dimana siswa memberikan
jawaban yang tidak sesuai dengan konsep tetapi cara penyelesaian memperoleh
jawaban akhir benar kemudian subjek harus menyelesaikan soal yang diberikan
dengan hasil pemikiran sendiri.
2. Pada tingkat berpikir kreatif siswa matematika sedang dalam memahami materi
perbandingan sudah baik namun tidak mampu memenuhi dua indikator berpikir
kreatif. Kefasihan yaitu dimana siswa bisa memberikan jawaban sendiri tetapi
benar maksudnya siswa memberikan jawaban yang benar meskipun tidak
mengikuti konsep tersebut dan kebaruan yaitu dimana siswa memberikan
jawaban yang tidak sesuai dengan konsep tetapi cara penyelesaian memperoleh
jawaban akhir benar kemudian subjek harus menyelesaikan soal yang diberikan
dengan hasil pemikiran sendiri.
3. Pada tingkat berpikir kreatif siswa matematika rendah dalam memahami
materi perbandingan masih kurang karena hanya bisa mencapai dua indikator
berpikir kreatif. Kefasihan yaitu dimana siswa bisa memberikan jawaban
sendiri tetapi benar maksudnya siswa memberikan jawaban yang benar
meskipun tidak mengikuti konsep tersebut dan kebaruan yaitu dimana siswa
memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan konsep tetapi cara penyelesaian
memperoleh jawaban akhir benar kemudian subjek harus menyelesaikan soal
yang diberikan dengan hasil pemikiran sendiri.
B. SARAN
Dari kesimpulan di atas adapun saran pada penelitian ini yaitu :
1. Bagi siswa, sebaiknya siswa harus meningkatkan proses berpikir kreatifnya
dalam mengerjakan soal tingkat tinggi, sedang, dan rendah.
2. Bagi Guru Matematika, hendaknya memahami bagaimana pola pikir siswa pada
saat diberikan konsep matematika. Selanjutnya guru harus motivasi siswa
supaya lebih giat belajar lagi.
3. Bagi peneliti lanjutnya, agar kiranya lebih cermat lagi pada saat mengumpulkan
data supaya penelitian selanjutnya jauh lebih baik lagi.
37
Daftar Pustaka
Alhabbah,Mochammad Ali Azis. Analisis berpikir kreatif dalam menyelesaikan soal
luas bangun datar siswa kelas VII-g MTsN karangrejo tuluangung tahun
ajaran 2014-2015.
Amit Kumar, J. Kaur,. Fuzzy Optimal Solution of Fully Fuzzy Linear Problems with
Inequality Constraints. International Journal of Applied Mathematics and
Computer Sciences 6. 1. Hlm. 37 – 41.
Catur, Supatmono. 2009. Matematika Asik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Dimyati, Mahmud. 1989. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: BPFE.
Ghufron,Nur,dkk.2012. Gaya Belajar Kajian Teoritik. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Gunawan, Adi W. 2003. Genius Learning Strategy. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Haylock, Derek. (1997). Recognising Mathematical Creativity in Schoolchildren.
http://www.fiz.karlsruhe.de/fiz/publications/zdm ZDM Volum 29 (June 1997)
Number 3. Electronic Edition ISSN 1615-679X.
Mann, J. J., 2005, The Medical Management of Depressi, The New England Journal
of Medicine, number 17, volume 353: 1819 – 1834.
Moloeng, Lexy.J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT
Remadja Rosdakarya.
Mulyani, S. 1983. Psikologi Pendidikan. Jakarta: IKIP Jakarta Pusat.
Mudyaharjo,Redja. 2010. Filsafat Ilmu Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosda
Karya.
Maulana, Adjie, N (2007). Pemecahan masalah matematika. Bandung: UPI Press.
Neufeld, V (ed). 1996. Webster New word of Dictionary. New York: Mac Millan USA
Omrod, Jeanne Ellis.2009. Psikologi Pendidikan Membantu Tumbuh dan Berkembang.
Jakarta : Erlangga.
Prastowo,Andi. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rencana
Penelitian. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.
Suryabrata, Sumadi. 2011. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
38
Susanto,Ahmad.2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group.
Supatmono,Catur. 2009. Matematika Asik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Siswono,Tatag Yuli. 2008. Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan Dan
Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif.
Surabaya: Unesa University Press.
Subarinah,Sri. Profil Berpikir Kreatif Siswa Dalam Memecahkan Masalah Tipe
Investigasi Matematika Ditinjau dari Perbedaan Gender.
Umaru,Yunusa,dkk.2013.”The Influence of Dependent and Independent Cognitive
Styles on Achievement in Mathematics Among Senior Secondary School
Students in Bida Educational Zone of Niger State, Nigeria”. Journal of
Research in Education and Society/Volume 4/no.2.page 60-67.
Utami,Munandar. Penegmbangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT Rineka
Cipta.2012.
Widadah,Soffi,dkk.2013.”Profil metakognisi siswa dalam menyelesaikan soal system
Persamaan linear dua variabel berdasarkan Gaya Kognitif”. Jurnal Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Sidoarjo/volume I/no.I.page 13-23.
39
INSTRUMEN TES SOAL PERBANDINGAN UNTUK MENGUKUR
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
Nama Sekolah : SMP MUHAMMADIYAH 1 MAKASSAR
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Perbandingan
Nama : …………………….. Nilai
Kelas :………………………
Petunjuk : 1. Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu !
2. Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban baik dan benar !
3. Setarakan unsur yang diketahui dan ditanyakan !
4. Tes dilakukan secara individu !
1. Ani menyelesaikan pekerjaan memerlukan waktu 6 hari. Jika dikerjakan oleh
Ani dan Bayu memerlukan waktu 4 hari. Jika dikerjakan oleh Ani, Bayu, dan
Fira secara bersama-sama memerlukan waktu 2 hari. Berapa hari yang
diperlukan bila dikerjakan oleh Ani dan Fira?
2. Pak Raden membagikan uang kepada 45 anak. Masing-masing anak mendapat
Rp 4.000,000. Jika uang itu dibagikan kepada 60 anak, maka uang yang
diterima masing-masing anak ?
Selamat Mengerjakan
Lampiran 1
40
Indikator Soal No
Soal Jawaban
Indikator
Pemecahan
Masalah
Bobot Sko
r
Menentukan
perbandinga
n senilai dan
berbalik
nilai
Ani menyelesaikan
pekerjaan
memerlukan waktu 6
hari. Jika dikerjakan
oleh Ani dan Bayu
memerlukan waktu 4
hari. Jika dikerjakan
oleh Ani, Bayu, dan
Fira secara bersama-
sama memerlukan
waktu 2 hari. Berapa
hari yang diperlukan
bila dikerjakan oleh
Ani dan Fira?
1 Dik.
Ani = A, Bayu = B,
dan Fira= C, maka:
A => 6
A + B => 4
A + B + C => 2
Dit. A + C => ?
Penyel.
a1
b2=
a2
b1
Waktu yang
diperlukan oleh Bayu
yakni:
Waktu yang
diperlukan oleh Fira
yakni:
Memahami Masalah
Menyusun
Rencana
Melaksana
kan
Rencana
1
1
4
4
15
41
Waktu yang
diperlukan oleh Ani
dan Fira yakni:
Jadi, waktu diperlukan
oleh Ani dan Fira bila
dikerjakan secara
bersama-sama adalah
2,4 hari.
Memeriksa
Kembali
4
1
42
Presentase (P) = 𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐃𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡 (𝐑)
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥 (𝐒𝐌)× 𝟏𝟎𝟎
Menentukan
perbandinga
n senilai dan
berbalik
nilai
Pak Raden
membagikan uang
kepada 45 anak.
Masing-masing anak
mendapat Rp
4.000,000. Jika uang
itu dibagikan kepada
60 anak, maka uang
yang diterima
masing-masing anak
?
2 Dik.
a= 45 anak (diketahui)
jadi pembilang
b = 60 anak
n = 4.000
Dit. a
b=
p
n
Penyel.
p x b = a x n
45
60=
𝑝
4.000
P x 60 = 45 x 4.000
60 p = 180.000
P = 180.000
60
= Rp 3.000,00.
Jadi, jika uang itu
dibagikan kepada 60
anak, maka uang yang
diterima masing-
masing anak adalah
Rp 3.000,00.
Memahami
Masalah
Menyusun
Rencana
Melaksana
kan
Rencana
Memeriksa
Kembali
1
1
2
1
5
43
PEDOMAN WAWANCARA
Untuk Mengetahui Profil Berpikir Kreatif Dalam Pemecahan Masalah Matematika
Nama :………………..
Kelas :………………..
No Pertanyaan Jawaban
1 Pada Soal ini, konsep apa saja yang
anda ketahui ?
2 Apakah anda mengerti atau tidak
soal ini?
3 Apakah anda bisa menjelaskan
maksud dari soal ini?
4 Apakah anda bisa menjelaskan cara
pengerjaannya?
5 Kenapa anda menjawab soal
tersebut dengan cara ini?
6
Adakah cara lain untuk menjawab
soal tersebut? Kalau ada, coba
jelaskan!
Lampiran 2
44
LEMBAR JAWABAN S1
A. Soal Nomor 1
Lampiran 3
45
B. Soal Nomor 2
46
HASIL WAWANCARA S1
A. Soal Nomor 1
Peneliti : Apa saja yang kamu ketahui dari soal tersebut ?
NA : Ani menyelesaiakn pekerjaan memerlukan waktu 6 hari dan Bayu
Memerlukan waktu 4 hari, kak.
Peneliti : Apakah ada kesulitan dalam mengerjakan soal ini?
NA : Alhamdulillah tidak kak.. karena dulu pernah diajarkan sama ibu
kak
Peneliti : Bagaimana kamu dapat menemukan jawaban pada soal ini?
NA : saya menggunakan rumus perbandingan yang pernah diajarkan
sama ibu kak
Peneliti : coba jelaskan jawaban soal nomor 1?
NA : kan yang diketahui Ani = A Bayu = B dan Fira = C jadi A = 6,
A+B = 4, A+B+C = 2 kemudian ditanyakan A+C. setelah itu
dimasukkan menggunkan rumus perbandingan baru ditentukan
waktu yang diperlukan oleh Bayu 12 hari, waktu yang diperlukan
oleh Fira 4 hari, waktu yang diperlukan oleh Ani dan Fira 2,4
hari jadi waktu yang diperlukan oleh Ani dan Fira bila dikerjakan
secara bersama-sama adalah 2,4 hari
Peneliti : iya benar.. ada cara lain selain cara itu?
NA : ada kak
Peneliti : coba tuliskan kalo ada !
NA : Begini kak saya langsung cari A + C = A+C/A+C kemudian A+C
= 6 x 4/ 6 x 4 = 24/10 = 2,4
Peneliti : Dari situ apakah kamu punya cara tersendiri untuk mengerjakan
soal seperti ini?
NA : tidak kak Peneliti : Apakah kamu bisa membuat soal seperti nomor 1?
NA : tidak kak, lebih kusuka dan lebih mudah kalo mengerjakan kak.
Lampiran 4
47
B. Soal Nomor 2
Peneliti : Apa saja yang kamu ketahui dari soal tersebut ?
NA : pak Raden membagikan uang kepada 45 anak masing-masing anak
mendapat 4.000
Peneliti : Bagaimana kamu dapat menemukan jawaban pada soal ini?
NA : saya menggunakan rumus perbandingan
Peneliti : coba jelaskan hasil jawabanmu pada nomor 2 ini?
NA : kan disini sudah diketahui a = 45 anak b = 60 anak dan n = 4000
kemudian dicari menggunakan rumus p x b = a x n selanjutnya
45/60=p/4.000 dikali silang dan menghasilkan 3.000
Peneliti : mungkin ada cara lain selain cara ini ?
NA : tidak ada kak
48
LEMBAR JAWABAN S2
A. Soal Nomor 1
Lampiran 5
49
B. Soal Nomor 2
50
HASIL WAWANCARA S2
A. Soal Nomor 1
Peneliti : Apa saja yang kamu ketahui dari soal tersebut ?
AS : Ani menyelesaiakn pekerjaan memerlukan waktu 6 hari dan Bayu
Memerlukan waktu 4 hari, kak.
Peneliti : Bagaimana kamu dapat menemukan jawaban pada soal ini?
AS : saya menggunakan rumus perbandingan
Peneliti : Adakah kesulitan dalam mengerjakan soal ini?
AS : Alhamdulillah tidak ada kak
Peneliti : coba jelaskan jawaban soal nomor 1?
AS : kan yang diketahui Ani = A Bayu = B dan Fira = C jadi A = 6,
A+B = 4, A+B+C = 2 kemudian ditanyakan A+C. setelah itu
dimasukkan menggunkan rumus perbandingan baru ditentukan
waktu yang diperlukan oleh Bayu 12 hari, waktu yang diperlukan
oleh Fira 4 hari, waktu yang diperlukan oleh Ani dan Fira 2,4
hari jadi waktu yang diperlukan oleh Ani dan Fira bila dikerjakan
secara bersama-sama adalah 2,4 hari
Peneliti : Apakah ada cara lain untuk mengerjakan permasalahan ini?
AS : saya tidak tau kalau ada cara lain kak
Lampiran 6
51
B. Soal Nomor 2
Peneliti : Apa saja yang kamu ketahui dari soal tersebut ?
AS : Pak Raden membagikan uang kepada 45 anak masing-masing
anak mendapat 4.000
Peneliti : Bagaimana kamu dapat menemukan jawaban ini?
AS : saya menggunakan rumus perbandingan
Peneliti : Apakah kamu kesulitan dalam mengerjakan soal tersebut?
AS : Alhamdulillah tidak kak karena soalnya hampir mirip dengan soal
nomor 1
Peneliti : Coba jelaskan langkah-langkah pengerjaanmu ini?
AS : Pertama disini saya tentukan 45 anak = 4.000/anak kemudian saya
mencari uang yang dimiliki anak didapat hasilnya 180.000
kemudian uang yang dimiliki anak 180.000 dibagi ke 60 anak
hasilnya 3.000
Peneliti : sekarang adakah cara lain untuk mengerjakan soal ini?
AS : tidak tahu kak, bingung
52
LEMBAR JAWABAN S3
A. Soal Nomor 1
Lampiran 7
53
B. Soal Nomor 2
54
HASIL WAWANCARA S3
A. Soal Nomor 1
Peneliti : Apa saja yang kamu ketahui dari soal tersebut?
RF : Ani menyelesaiakn pekerjaan memerlukan waktu 6 hari dan Bayu
Memerlukan waktu 4 hari, kak.
Peneliti : Bagaimana kamu dapat menemukan jawaban pada soal ini?
RF : saya menggunakan rumus perbandingan
Peneliti : Adakah kesulitan dalam mengerjakan soal ini?
RF : Ada sedikit kak karena saya lupa sebagian rumusnya
Peneliti : coba jelaskan jawaban soal nomor 1?
RF : kan yang diketahui Ani = A Bayu = B dan Fira = C jadi A = 6, A+B =
4, A+B+C = 2 kemudian ditanyakan A+C. setelah itu dimasukkan
menggunkan rumus perbandingan baru ditentukan waktu yang
diperlukan oleh Bayu 12 hari, waktu yang diperlukan oleh Fira 4
hari, waktu yang diperlukan oleh Ani dan Fira 2,4 hari jadi waktu
yang diperlukan oleh Ani dan Fira bila dikerjakan secara bersama-
sama adalah 2,4 hari
Peneliti : Kamu punya cara lain untuk mengerjakan soal ini?
RF : Tidak ada kak ini saja bingung
Lampiran 8
55
B. Soal Nomor 2
Peneliti : Apa saja yang kamu ketahui dari soal tersebut ?
RF : pak Raden membagikan uang kepada 45 anak masing-masing anak
mendapat 4.000
Peneliti : Bagaimana kamu dapat menemukan jawaban ini?
RF : saya menggunakan rumus perbandingan
Peneliti : Apakah kamu kesulitan dalam mengerjakan soal tersebut?
RF : Insya Allah bisa kak
Peneliti : Coba jelaskan langkah-langkah pengerjaanmu ini?
RF : Pertama disini saya tentukan 45 anak = 4.000/anak kemudian saya
mencari uang yang dimiliki anak didapat hasilnya 180.000 kemudian
uang yang dimiliki anak 180.000 dibagi ke 60 anak hasilnya 3.000
Peneliti : sekarang adakah cara lain untuk mengerjakan soal ini?
RF : tidak tahu kak, bingung
56
HASIL PENILAIAN TES KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
NO NAMA KELAS NILAI
1. AMIRA ALIYAH SARI VIII A 80
2. ILYA FAKHIRAH VIII A 35
3. ABD. RAHMAD VIII A 30
4. MUH. AWAL JULIANSYAH VIII A 30
5. RAHMI FADILLAH VIII A 50
6. RAITSA SALSABILA VIII A 40
7. MUH. NUR AL ZAHAR VIII A 30
8. NADYA AISYAH JASMAN VIII A 35
9. EKA PUSPITA VIII A 25
10. NUR AZIZAH SYALSABILA VIII A 90
11. NUR ARINI AIRIN DHYTA VIII A 95
12. ABIDA ARDELIA GAZAL VIII A 80
13. NUR AZIZAH MUKHTAR VIII A 40
14. NURUL ALISYAH BASIR VIII A 80
15. MUHAMMAD IKHSAN VIII A 30
16. HASMITA VIII A 35
17. MUH. FAJAR VIII A 30
18. SITTI AISYAH VIII A 40
19. MUH. DZULFIKAR VIII A 30
20. A. MUNIFA AULIA VIII A 50
Lampiran 9
57
Lampiran 10
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
DOKUMENTASI FOTO
71
RIWAYAT HIDUP
NURHIKMAH AMRIAH, Dilahirkan di Kabupaten
Bulukumba tepatnya di Dusun Parungnge Desa manjalling
pada hari jumat tanggal 26 juni 1998. Anak kedua dari dua
bersaudara pasangan dari H.Ambo Rappe dan HJ.
Marwiah,S.Pd. Peneliti menyelesaikan pendidikan di Sekolah
Dasar di SDN 183 Garanta di Kecematan Ujung Loe
Kabupaten Bulukumba pada tahun 2010.
Pada tahun itu juga peneliti melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 10 Bulukumba
Kecematan Ujung Loe dan tamat pada tahun 2013 kemudian melanjutkan Sekolah
Menengah Atas di SMA Negeri 9 Bulukumba pada tahun 2013 dan selesai pada
tahun 2016. Pada tahun 2016 peneliti melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi
tepatnya di Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika.