Author
bytri-agung
View
238
Download
0
Embed Size (px)
7/26/2019 Profesi Pend
1/43
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelolaan dan kurikulum dua hal yang berbeda. Pengelolaan merupakan upaya
menata sumber daya agar organisasi terwuud se!ara produkti". #edangkan kurikulum
berkaitan dengan sesuatu yang diadikan pedoman dalam segala kegiatan pendidikan
yang dilakukan$ termasuk kegiatan kegiatan belaar mengaar di kelas. %arena itu$
pengelolaan merupakan kegiatan engineering yaitu kegiatan to produ!e$ to implement
and to appraise the e""e!ti&eness o" the !urri!ulum.
%urikulum yang dibuat oleh Pemerintah Pusat adalah kurikulum standar yang
berlaku se!ara nasional. Padahal kondisi sekolah pada umumnya sangat beragam. 'leh
karena itu$ dalam implementasinya$ sekolah dapat mengembangkan (memperdalam$
memperkaya$ dan memodi"ikasi)$ namun tidak boleh mengurangi isi kurikulum yang
berlaku se!ara nasional. #ekolah dibolehkan memperdalam kurikulum$ artinya$ apa yang
diaarkan boleh dipertaam dengan aplikasi yang ber&ariasi. #ekolah uga dibolehkan
memperkaya apa yang diaarkan$ artinya apa yang diaarkan boleh diperluas dari yang
harus$ dan seharusnya$ dan yang dapat diaarkan. Demikian uga$ sekolah dibolehkan
memodi"ikasi kurikulum$ artinya apa yang diaarkan boleh dikembangkan agar lebih
kontekstual dan selaras dengan karakteristik peserta didik.
Pengelolaan %urikulum harus diarahkan agar proses pembelaaran beralan
dengan baik$ dengan tolok ukur pen!apaian tuuan oleh siswa. *adi bagaimana strateginya
agar tuuan pembelaaran dapat ter!apai.
Perubahan kurikulum yang berbasis kompetensi (%B%) merupakan salah satu
usaha peningkatan mutu pendidikan$dan ini sesuai dengan yang direkomendasikan oleh
Bank Dunia(Depdiknas$ +,,-). %urikulum berbasis kompetensi lebih menekankan pada
pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugastugas dengan standar
per"orman tertentu. %B% men!akup seumlah kompetensi dan seperangkat tuuan
1
7/26/2019 Profesi Pend
2/43
pembelaaran yang pen!apaiannya berupa perilaku atau ketrampilan peserta didik se
bagai suatu kriteria pembelaaran.
B. /umusan 0asalah1. 0engetahui Pengertian kurikulum.
+. 0engetahui kegiatankegiatan pengelolaan kurikulum.
-. 0engetahui bentuk pengorganisasian kurikulum.
2. 0engetahui peran dan "ungsi kurikulum.3. 0engetahui tahapantahapan pengelolaan kurikulum.
4. 0engetahui landasan pengembangan kurikulum.
5. 0engetahui ruang lingkup pengelolaan kurikulum.6. 0engetahui berbagai perbedaan antara %B% dengan %7#P.
8. 0engetahui karakteristik dan prinsipprinsip yang mendasari %urikulum Berbasis
%ompetensi.1,. 0engetahui peran serta guru dalam Implementasi %urikulum Berbasis %ompetensi.
11. 0engetahui proses Pengelolaan %urikulum Bagi #ekolah %ategori 0andiri9 #ekolah
#tandar Nasional
1+. 0engetahui landasan Hukum tentang #istem Pendidikan Nasional
1-. 0engetahui ruang Lingkup #tandar Nasional Pendidikan
12. 0engetahui "ungsi dan 7uuan #tandar Nasional Pendidikan13. 0engetahui pengertian kurikulum +,1-
14. 0engetahui karakteristik kurikulum +,1-
15. 0engetahui prinsip pengembangan kurikulum +,1-16. 0engetahui kelebihan dan kelemahan kurikulum +,1-
18. 0engetahui metode pembelaaran dalam kurikulum +,1-+,. 0engetahui kerangka kera kurikulum +,1-+1. 0engetahui rasionalitas Pengembangan %urikulum +,1-
++. 0engetahui perbedaan dan persamaan %7#P dan kurikulum +,1-
BAB II
PE0BAHA#AN
A. %urikulum
7/26/2019 Profesi Pend
3/43
Istilah kurikulum digunakan pertama kali pada dunia olahraga pada :aman ;unani
kuno yang berasal dari kata !urir dan !urere pada waktu itu kurikulum diartikan sebagai
arak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Pada selanutnya istilah kurikulum
digunakan dalam dunia pendidikan.
Pengertian kurikulum sebagai seumlah mata pelaaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik$ merupakan konsep kurikulum yang sampai saat ini banyak mewarnai teori
< teori dan praktik pendidikan ( #aylor Ale=ander > Lewis$ 1861).
Pengertian kurikulum menurut 7aylor dalam Nanang ?atah dan A!eng 0uhtaram
(1881) yaitu @
Perangkat bahan aar
/umusan hasil belaar yang dikehendaki Penyediaan kesempatan belaar
%ewaiban peserta didik
Berdasarkan pengertian diatas maka ada + aspek penting yang harus dipahami @
Isi kurikulum
Proses kurikulum
Unsurunsur pokok yang terkandung dalam kurikulum meliputi tuuan$ materi$
strategi kegiatan pembelaaran$ dan sistem e&aluasi.
%urikulum dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuu arah dan
tuuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelaaran se!ara menyeluruh.
B. %egiatan < kegiatan pengelolaan kurikulum
1. %egiatan yang berkaitan dengan tugas gurua. Pembagian tugas membelaarkanb. Pembagian tugas membina kegiatan ekstrakurikuler
+. %egiatan yang berkaitan dengan proses pelaksanaan pembelaaran
a. Penyusunan adwal pelaaran
b. Penysunan program pelaaran!. Pengisian da"tar kemauan kelas
d. %egiatan mengelola kelas
3
7/26/2019 Profesi Pend
4/43
e. Penyelenggaraan e&aluasi hasil belaar
". Laporan hasil belaar %egiatan bimbingan dan penyuluhan
. Bentuk perorganisasian kurikulum
Ada empat bentuk pengorganiasasian kurikulum yang bisa diterapkan di lembaga
pendidikan yaitu
1. #eparated sube!t !urri!ulum
%urikulum ini menyaikan segala bahan pelaaran dalam bernagai ma!am
mata pelaaran yang tepisahpisah satu sama lain dan uga antara satu kelas dengan
kelas yang lain.
+. orrelated !urri!ulum
Bentuk ini menghendaki agar mata pelaaran satu sama lain ada hubungan
walaupun mungkin batasbatas yang satu ddengan yang lain masih dipertahankan.
%orelasi dapat dilakukan dengan berbagai ma!am !ara @
Antara dua mata pelaaran diadakan hubungan se!ara in!idental.
7erdapat hubungan yang lebih erat apabila suatu pokok bahasan tertentu dibahas
dalam berbagai mata pelaaran.
0empersatukan beberapa mata pelaaran dengan menghilangkan batas masing
masing
-. Integrated !urri!ulum
Integrated !urri!ulum meniadakan batasbatas antara berbagai mata pelaaran dan
menyaikan pelaaran dalam bentuk unit atau keseluruhan. #emua ini dimaksudkan
agar anak dapat dibentuk menadi pribadu yang integrated yakni manusia yang selaras
dengan lingungan hidupnya.
2. ore !urri!ulum
Pada prinsipnya !ore !urri!ulum memberikan pelaaran yang umum.
D. Peran dan "ungsi kurikulum.
7/26/2019 Profesi Pend
5/43
#ebagai salah satu komponen dalam sistem pendidikan$ kurikulum memiliki tiga
peran$ yaitu peran konser&ati"$ peran kreati" serta peran kritis dan e&aluati".
1. Peran %onse&ati"
Peran %onser&ati" %urikulum adalah melestarikan berbagai nilai budaya
sebagai warisan masa lalu. Dokaotkan dengan era globalisasi sebagai akibat
kemauan ilmu pengetahuan dan teknologi$ yang memungkinkan mudahnya pengaruh
budaya asing menggerogoti budaya lo!al$ maka peran konser&ati" dalam kurikulum
memiliki arti ynag sangat penting. 0elalui peran konser&ati"$ kurikulum berperan
dalam menangkal berbagai pengaruh yang dapat merusak nilai < nilai luhur
masyarakat$ sehingga identitas masyarakat akan tetap terpelihara dengan baik.
+. Peran %reati"
Dalam peran kreati"$ kurikulum harus mengandung hal < hal baru sehingga
dapat membantu siswa untuk dapat mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya
agar dapat berperan akti" dalam kehidupan sosial masyarakat yang senantiasa
bergerak mau se!ara dinamis.
-. Peran %ritis dan E&aluati"
%urikum berperan untuk menyeleksi nilai dan budaya mana yang perlu
dipertahankan$ dan nilai atau budaya baru yang mana yang harus dimiliki anak didik.
Daam rangka ini peran peran kritis dan e&aluati" kurikulum diperlukan. %urikulum
harus berperan dalam menyeleksi dan menge&aluasi segala sesuatu yang dianggap
berman"aat untuk kehidupan anak didik.
#esuai dengan peran yang harus dimainkan kurikulum sebagai alat dan
pedoman pendidikan$ maka isi krikulum harus beralan dengan tuuan pendidikan itu
sendiri. 0enurut 0!Neil (188,) isi kurikulum memiliki empat "ungsi$ yaitu @
1) ?ungsi Pendidikan Umum
?ungsi Pendidikan Umum yaitu "ungsi kurikulum untuk
mempersiapkan peserta didik agar mereka menadi anggota
masyarakat yang bertanggungawab sebagai warga negara yang baik.
+) #uplementasi
#etiap peserta didik memiliki perbedaan$ baik perbedaan
minat$ perbedaan kemampuan$ maupun perbedaan bakat. Dengan
5
7/26/2019 Profesi Pend
6/43
demikian setiap anak memiliki kesempatan untuk menambah
kemampuan dan wawasan yang lebih baik sesuai dangan minat dan
bakatnya.
-) Eksplorasi
?ungsi Eksplorasi memiliki makna bahwa kurikulum harus
dapat menemukan dan mengembangkan bakat minat masing
7/26/2019 Profesi Pend
7/43
?ungsi pemilihan$ yaitu kurikulum yang dapat memberikan
kesempatan kepada setiap siswa untuk belaar sesuai bakat dan
minatnya.
?ungsi Diagnostik$ yaitu "ungsi untuk mengenal berbagai kelemahan
dan kekuatan siswa
?ungsi penyesuaian$ yaitu kurikulum harus dapat mengantarkan siswa
agar mampu menyesuaikan diri dalam kehidupan sosial masyarakat.
E. 7ahapan < tahapan pengelolaan kurikulum.
7ahapan pelaksanaan kurikulum di sekolah meliputi@ (a) Peren!anaan$ (b)
Pengorganisasiaan dan koordinasi$ (!)Pelaksanaan$ (d)Pengendalian
1. 7ahap Peren!anaan
BPP merupakan produk dari pren!anaan kurikulum yang diadikan panduan
bagi penyelenggara pendidikan di tingkat sekolah. Pada tingkat persekolahan
peren!anaan kurikulum dimulai dari kaian terhadap BPP yang dirin!i ke dalam
ren!anaren!ana pembelaaran.
Pada tahap ini kurikulum diabarkan sampai menadi ren!ana pengaaran (/P).
Untuk itu perlu dilakukan tahapan sebagai berikut@
0enabarkan BPP menadi Analisis 0ata Pelaaran (A0P). ;ang paling pokok
esensial atau biasanya yang sukar dipahami oleh siswa. Pokok bahasan sema!am ini
diprioritaskan untuk dibahas se!ara tatap muka kelas9 laboratorium. Pokok bahasan
yang kurang esensial atau mudah dipahami oleh siswa dapat diadikan tugas9
pekeraan rumah.
Berdasarkan kalender pendidikan dari Dinas Pendidikan$ sekolah harus menghitung
hari kera e"ekti" dan am pelaaran e"ekti" untuk setiap mata pelaaran$
memperhitungkan hari libur$ hari untuk ulangan dan harihari tidak e"ekti".
0enyusun Program 7ahunan (Prota). Dalam mengisi prota yang penting adalah
membandingkan umlah am e"ekti" dengan alokasi waktu tatap muka dalam "ormat
A0P. *ika ternyata am e"ekti" lebih sedikit dibanding alokasi waktu tatap muka$
maka harus diran!ang tambahan am pelaaran atau pokok bahasan yang diadikan
tugas9 pekeraan rumah. Dengan demikian seak awal telah diketahui akan adanya am
7
7/26/2019 Profesi Pend
8/43
pelaaran tambahan atau pokok bahasan esensial$ tetapi diberikan sebagai tugas9
pekeraan rumah.
0enyusun Program atur Culan (Pro!a). #ebenarnya penyusunan pro!a tidak auh
berbeda dengan penyusunan prota. ;ang pokok untuk diperhatikan$ pada pro!a sudah
harus semakin elas bagaimana pokok bahasan dalam satu !atur wulan diselesaikan$
termasuk kapan akan diaarkan$ baik melalui kegiatan tatap muka maupun tugas
pekeraan rumah.
Program #atuan Pelaaran (P#P). Dalam menyusun P#P guru sudah memasukkan
se!ara elas kegiatan utnuk setiap sub pokok bahasan$ termasuk bagaimana tes
"ormati" dialkukan untuk mengetahui keter!apaian tuuan pembelaaran.
/en!ana Pengaaran (/P). /P merupakan rin!ian P#P untuk satu kali tatap muka.
;ang penting pada /P harus terdapat !atatan kemauan siswa setelah mengikuti
pelaaran. atatan tersebut diapakai sebagai dasar melaksanakan /P berikutnya.
0engingat pentingnya A0P$ Prota$ Pro!a$ P#P dan /P sebagai panduan kegiatan
belaar mengaar$ maka kepala sekolah perlu$ memberikan perhatian$ bantuan dalam
penyusunannya termasuk memeriksa hasilnya. %epala sekolah tidak sekedar
menandatangani apa yang telah disusun oleh guru$ tetapi uga memantau seak proses
penyusunan$ membetulkan yang kelirudan member bantuan ika guru mengalami
kesulitan. Dengan !ara itu diharapkan akan dihasilkan A0P$ Prota$ Pro!a$ dan /P
yang benarbenar merupakan panduan pelaksaan pembelaaran. Penyusunan A0P sampai dengan /P tidak harus dikerakan seorang diri oleh guru.
#ebaliknya disusun bersama oleh beberapa orang guru bidang studi seenis dalam
00P.
+. 7ahap Pengorganisasian dan %oordinasi
Pada tahap ini$ kepala sekolah mengatur pembagian tugas mengaar$ penyusunan
adwal pelaaran dan adwal kegiatan ekstrakurikuler$ sebagai berikut@
Pembagian tugas mengaar dan tugas lain perlu dilakukan se!ara merata$ sesuai
dengan bidang keahlian dan minat guru. Diupayakan setiap guru memperoleh amtugas sesuai dengan beban tugas minimal. Pemerataan beban tugas akan
menumbuhkan rasa kebersamaan. Pemberian tugas yang sesuai dengan keahlian dan
minat akan meningkatkan moti&asi kera guru. 0emperoleh tugas sesuai dengan
bebean minimal akan membuat guru merasa aman dan dapat naik pangkat dengan
tepat waktu.
7/26/2019 Profesi Pend
9/43
Penyusunan adwal pelaaran diupayakan agar guru mengaar maksimal 3 hari9
minggu$ sehingga ada 1 hari tidak mengaar untuk pertemuan 00P. #etiap hari
sebaiknya guru tidak mengaar lebih dari 4 am$ sehingga ada waktu istirahat.
Penyusunan adwal pola kegiatan perbaikan dan pengayaan se!ara normal setiap mata
pelaaran akan memerlukan kegiatan perbaikan bagi siswa yang belum tuntas
penugasan terhadap bahan aar. 'leh karena itu$ ketika menyusun adwal pelaaran
sudah harus dialokasikan waktu untuk kegiatan perbaikan bagi siswa yang belum
tunatas dan pengayaan bagi yang sudah tuntas.
Penyusunan adwal kegiatan ekstrakurikuler. %egiatan ekstrskurikuler perlu
di"okuskan untuk mendukung kegiatan kurikulerdan kegiatan lain yang mengarah$
pada pembentukan keimanan9ketakwaan$ kepribadian$ dan kepemimpinan dengan
keterampilan tertentu. #etiap awal !awu kegiatan ekstrakurikuler sudah harus disusun
bersamaan dengan penyusunan adwal pelaaran
Penyusunan adwal penyegaran guru. uru se!ara periodik perlu mendapatkan
penyegaran tentang perkembangan iptek maupun metode mengaar. Penyegaran perlu
diadwalkan$ dengan meman"aatkan waktuwaktu libur sekolah.
-. 7ahap Pelaksanaan
7ugas utama kepala sekolah adalah melakukan super&ise$ dengan tuuan untuk
membantu guru menemukan dan mengatasi kesulitan yang dihadapi. Dengan !ara itu
guru akan merasa didampingi pimpinan$ sehingga akan meningkatkan semangat keranya.
2. 7ahap Pengendalian
Pada tahap ini$ paling tidak ada dua aspek yang perlu diperhatikan$ yaitu@ (1) enis
e&aluasi dikaitkan dengan tuuannya$ dan (+) peman"aatan hasil e&aluasi.
%epala #ekolah perlu mengingatkan guru bahwa e&aluasi memiliki tuuan ganda$ yaituuntuk mengetahui keter!apaian tuuan pembelaaran khusus (7P%) dan mengetahui
kesuliatan siswa. Untuk mengetahui keter!apaian tuuan pembelaaran guru dapat
menggunakan berbagai alat penilaian yang sesuai$ sedangkan untuk mengetahui kesulitan
siswa. Untuk mengetshui keter!apaian tuuan pembelaaran guru dapat menggunakan
9
7/26/2019 Profesi Pend
10/43
berbagai alat penilaian yang sesuai$ sedangkan untuk mengetahui kesulitan siswa
menggunakan tes diagnostik
Hasil e&aluasi harus benarbenar diman"aatkan guru untuk memperbaiki kegiatan
pembelaaran. Untuk itu kepala sekolah harus selalu mengingatkan guru$ ika siswa
belum menguasai bahan aar yang esensial perlu dilakukan perbaikan.#iswa yang mengalami kesulitan perlu di!arikan alan$ misalnya dibentuk kelompok
belaar. Perlu uga di!oba model pembelaaran kooperati"$ sehingga siswa yang kurang
pandai terbantu olrh yang lebih pandai.
0engingat pentingnya e&aluasi$ maka perlu diran!ang seak awal. Untuk itu kepala
sekolah perlu mengarahkan guruuntuk menyusun kisikisi e&aluasi$ menyusun butir soal
dan kemudian menelaah (mem&alidasi)$ sampai dihasilkan perangkat soal yang baik$
serta !ara penskorannya.
Penyusunan soal sema!am itu sebaiknya tidak dilakukan oleh guru sendirisendiri$ tetapi
dilakukan oleh beberapa guru bidang studi seenis atau oleh 00P$ mengarah pada soal
standar.
?. Landasan pengembangan kurikulum. Landasan ?iloso"is
?ilsa"at berasal dari ;unani kuno$ yaitu dari kata philos dan sophia. Philos
artinya !inta yang mendalam dan sophia artinya keari"an atau kebiaksanaan. ?ilsa"at
se!ara har"iyah diartikan sebagai !inta yang mendalam akan keari"an. #e!ara popular
?ilsa"at sering diartikan sebagai pandangan hidup suatu masyarakat atau pendirian
hidup bagi indi&idu.
Ada empat "ungsi "ilsa"at dalam proses pengembangan kurikulum. Pertama$
"ilsa"at dapat menentukan arah dan tuuan pendidikan. %edua$ "ilsa"at dapat
menentukan isi atau materi pelaaran yang harus diberikan sesuai debgan tuuan yang
ingin di!apai. %etiga$ "ilsa"at dapat menentukan srategi atau !ara penyampaian
tuuan. %eempat$ melalui "ilsa"at dapat ditentukan bagaimana menentukan tolok ukur
keberhasilan proses pendidikan.
7/26/2019 Profesi Pend
11/43
a) ?ilsa"at dan 7uuan Pendidikan
Hummel (1855) mengemukakan ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam
mengembangkan tuuan pendidikan @
o Autonomy$ artinya memberi kesadaran$ pengetahuan dan kemampuan yang
primakepada setiap indi&idu dan kelompok untuk dapat mandiri dan hidup
bersama dalam kehidupan yang lebih baik.
o EFuity$ artinya pendidikan harus dapat memberi kesempatan kepada seluruh
warga masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam kebudayaan dan ekonomi.
o #ur&i&al$ artinya pendidikan bukan saa harus menamin teradinya pewarisan
dan memperkaya kebudayaan dari generasi ke generasi akan tetapi harus
memberikan pemahaman akan saling ketergantungan antar manusia.
0enurut Bloom (1843)$ tuuan pendidikan dapat digolongkan kedalam
tiga klasi"ikasi atau tiga domain (bidang)$ yaitu domain kogniti"$ a"ekti" dan
psikomotor. Domain kogniti" berhubungan dengan pengembangan intelektual atau
ke!erdasan. Bidang a"ekti" berhubungan dengan pengembangan sikap dan bidang
psikomotor berhubungan dengan keterampilan.
b) ?ilsa"at sebagai Proses Ber"ikir
?ilsa"at sering diartikan sebagai !ara ber"ikir. #idi a:alba$
mengemukakan !iri!iri ber"ikir "iloso"is sebagai ber"ikir yang radikal$ sistematis
dan uni&ersal. Be"ikir radikal (radikal thinking)$ yaitu ber"ikir sampai ke akar
akarnya sampai pada konsekuensi yang terakhir. Ber"ikir sistematis adalah
ber"ikir logis yang bergerak selangkah dengan penuh kesadarandenagn urutan
yang bertanggungawab dan saling berhubungan yang teratur. Ber"ikir uni&ersal$
artinya tidak ber"ikir se!ara khusus melainkan men!akup keseluruhan se!ara
sistematis dan logis sampai ke akarakarnya. 'rang yang ber"ilsa"at yaitu orangyang ber"ikir se!ara mendalam tentang masalah se!ara menyeluruh sebagai upaya
men!ari dan menemukan kebenaran.
0enurut Nasution (1868)$ ada empat aliran utama dalam "ilsa"at$ yaitu idealisme$
relisme$ pragmatisme$ dan eksistensialisme. Idealisme$ memandang bahwa
kebenaran itu datang dari ;ang 0aha %uasa.0anusia tidak perlu meragukan
11
7/26/2019 Profesi Pend
12/43
kebenarannya selain harus mematuhinya. Aliran /ealisme memandang bahwa
manusia pada dasarnya dapat menemukan dan mengenal realitas sebagai hukum
hukum uni&ersal$ hanya saa dalam menemukannya itu dibatasi oleh kelambanan
sesuai dengan kemampuannya. Aliran progmatisme berpendapat bahwa kenyatan
itu pada hakikatnya berada pada hubungan sosial antara manusia dengan manusia
lainnya. Aliran Eksistensialis mengakui bahwa sebagai indi&idu setiap manusia
memiliki kelemahan kelemahan.
Landasan Psikologis
a) Psikologi Perkembangan Anak
Untuk memahami perkembangan siswa$ Piaget mengemukakan teori
perkembangan kogniti" (intelektual). %emampuan kogniti" merupakan suatu yang
"undamental yang mengarahkaan dan membimbing perilaku anak. 7ahapanperkembangannya yaitu@
1. 7ahap sensorik motorik @ , < + tahun
0ulai meniru$ berbi!ara$ meniru suara binatang.
+. 7ahap pra operasi @ + < 5 tahun
Berupa tindakantindakan kogniti" @ mengklasi"ikasikan sekelompok obek$
menata letak bendabanda menurut urutan tertentu dan membilang.
-. 7ahap operasi konkrit @ 5 < 11 tahun
%onsep kekekalan yang berkembang yaitu@
%ekekalan banyak (4 5 tahun)
%ekekalan materi (5 6 tahun)
%ekekalan panang (5 6 tahun)
%ekekalan luas (6 8 tahun)
%ekekalan berat (8 1, tahun)
%ekekalan &olum (11 1+ tahun)
2. 7ahap operasi "ormal @ 11 tahun dst
%emampuan penalaran hipotekdedukti"$ yaitu kemampuan untuk
menyusun serangkaian hipotesa dan menguinya.
%emampuan ber"ikir kombinatorial$ yaitu kemampuan menyusun kombinasi
kombinasi yang mungkin dari unsurunsur dalam suatu system.
b) Psikologi Belaar
7/26/2019 Profesi Pend
13/43
0enurut aliran Beha&ioristik$ Belaar pada hakikatnya adalah
pembentukan asosiasi antara kesan yang ditangkap pan!aindra dengan
ke!enderungan untuk bertindak atau hubungan antara stimulus dan respon.
%arena itu teori ini dinamakan teori #timulus < /espons.
Landasan #osiologis7eknologis
a. %ekuatan #osial yang Dapat 0empengaruhi %urikulum.
b. %emauam IP7E% sebagai Bahan Pertimbangan Penyusunan %urikulum.1) Perubahan Pola Hidup
+) Perubahan %ehidupan #osial Politik
. /uang lingkup pengelolaan kurikulum.
/uang lingkup pengelolaakuriklum meliputi@
1. Peren!anaan kurikulumPeren!anaan kurikulum adalah peren!anaan kesempatan belaar yang
bertuuan untuk membina peserta didik kearah perubahan tingkahlaku yang
diinginkan. Peren!anaan merupakan proses seseorang dalam menentukan arah$ dan
menentukan keputusan untuk diwuudkan dalam bentuk kegiatn atau tindakan yang
berorientasi pada masa depan.
Prinsipprinsip peren!anaan kurikulum@
o Peren!anaan krikulum berkenaan dengan pengalamanpengalaman para siswa.
o Peren!anaan kurikulum dibuat berdasarkan berbagai keputusan tentang konten
dan proses.
o Peren!anaan kurikulum mengandung keputusankeputusan tentang berbagai
isu yang aktual.
o Peren!anaan kurikulum melibatkan banyak kelompok.
o Peren!anaan kurikulum dilaksanakan pada berbagai tingkatan.
o Peren!anaan kurikulum adalah sebuah proses yang berkelanutan.
#i"at peren!anaan kurikulum
a. bersi"at komprehensi" artinya kurikulum tersebut mempunyai arti yang luas danmenyelurah$ bukan sebatas pada adwal pelaaran saa.
b. Integrati" artinya satu kesatuan yang utuh.
!. /ealistik artinya terlihat elas atau kurikulum disusun sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
d. Humanistik artinya kurikulum disusun untuk kepentingan kemanusian baik bagi
peserta didik maupun bagi masyarakat.
13
7/26/2019 Profesi Pend
14/43
e. ?uturalistik artinya kurikulum sebagai pandangan yang mendorong pendidikan yang
mengarah ke masa depan.". 0enga!u pada pengembangan kompetensi sesuai dengan standar nasional.
g. Berderisi"ikasi.
h. Bersi"at desentralistik artinya kurikulum bersi"at merata artinya kurikulum tidak
hanya disusun oleh pusat saa tapi uga pemerintah daerah hingga guru pun diberi
wewenang untuk menyusun kurikulum.
Dalam peren!anaan kurikulum terdiri dari
1. Isi kurikulum
o %urikulum harus terdiri atas berbagai mata pelaaran yang urutannya harus
disusun se!ara logis dan terperin!i.
o %urikulum harus men!akup seperangkat masalahmasalah yang berkaitan
dengan masalah kehidupan yang selalu mun!ul.
o %urikulum men!akup masalahmasalah kehidupan anakanak sehaihari yang
berbedabeda pada tiap kelompok umur.
o %urikulum merupakan modi"ikasi atau &ariasi dari pendapat mengenai
kurikulumG6G+.
+. Bahan pelaaran
o Urutan pelaaran ditentukan menurut alan pikiran yang terkandung dalam
mata pelaaran yang harus diberikan.
o Urutan pelaaran dimulai dari satuan mata pelaaran yang paling mudah dan
berangsurangsur menuu pelaaran yang sukar.
o Urutan pelaara dtentukan oleh !ara!ara yang paling baik dalam mengaarkan
tiap mata pelaaran yang dapat ditemukan dengan alan melakukan metode
ilmiah.
Peren!anaan kurikulum dilakukan ditingkat pusat$ daerah$ maupun sekolah.
a. Peren!anaan kurikulum ditingkat pusat meliputi. 7uuan pendidikan$ bahan materi
yang dikeluarkan dalam bentuk buku BPP$ pedomanpedoman sebagai pelengkap
buku BPP$ struktur program.b. Peren!anaan kurikulum ditingkat propinsi meliputi kalender akademik$ petunuk
pelaksanaan$ bimbingan dan penyuluhan$ dan petunuk pelaksanaan penilaian.
!. Peren!anaan kurikulum di sekolah antara lain penyusunan kalender pendidikan$
penyusunan adwal pelaaran$ pembagian tugas mengaar$ penempatan murid di kelas.
7/26/2019 Profesi Pend
15/43
d. Halhal yang diren!anakan guru sehubungan administrasi kurikulum adalah
penyusunan program pengaaran$ penyusunan satuan pelaaran$ dan peren!anaan
penilaian hasil belaar
H. Perbedaan %B% dan %7#P
%B% merupakan konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan
kemampuan (kompetensi) peserta didik dalam melakukan tugas dengan standar kinera
tertentu sehingga hasilnya dapat dirasakan peserta didik berupa penguasaan seperangkat
kompetensi tertentu (0ulyasa$ +,,-). Anonim (+,,+) membuat de"inisi %B% sebagai
seperangkat ren!ana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belaar yang harus
di!apai siswa$ penilaian$ kegiatan belaar mengaar$ dan pemberberdayaan sumber daya
pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah. Dengan demikian di dalam %B%
men!akup dua ino&asi yaitu@ (1) ber"okus pada standar kompetensi dan hasil belaar dan
(+) mendesentralisasikan pengembangan silabus dan pelaksanaannya.
%emampuan dan keterampilan apa yang ingin di!apai siswa menadi tuuan utama
pembelaaran. Ini yang membedakannya dengan kurikulum berbasis materi (!ontent
based !urri!ulum)$ yang lebih mendorong guru untuk hanya mengear selesainya
penyampaian materi (Nurhadi et al$ +,,-). #elain itu %B% memberikan keleluasaan
kepada sekolah untuk menyusun dan mengembangkan silabus yang telah berorientasi
pada kebutuhan setempat sesuai dengan potensi sekolah$ kebutuhan dan kemampuan
peserta didik dan masyarakat. Hal ini sekaligus sangat dimungkinkan adanya keragaman
silabus antar sekolah atau wilayah dengan tanpa mengurangi kompetensi yang telah
ditetapkan dan berlaku se!ara nasional (0ulyasa$ +,,-). Dengan demikian keberhasilan
implementasi %B% sangat ditentukan oleh kemampuan sekolah dalam mengadopsi %B%
sehingga mampu menyusun silabus yang sesuai dengan tuntutan lingkungannya.
%urikulum +,,4$ sebagai kurikulum terakhir yang diberlakukan pemerintah
sebagai panduan pelaksanaan pendidikan di Indonesia adalah penyempurnaan dari
kurikulum +,,2 yang sempat dikenal dengan %B% (%urikulum Berbasis %ompetensi).
#aat diberlakukannya$ kurikulum +,,4 disambut banyak pihak dengan sinis$ seperti apa
yang banyak kita ba!a di media sesaat setelah perubahan kurikulum tersebut diumumkan.
15
7/26/2019 Profesi Pend
16/43
0emang kondisi ini !ukup bisa dipahami$ karena ini seperti mengulang apa yang
seak dulu berlaku$ ganti menteri < ganti kurikulum.
#ebenarnya hal tersebut tidak terlalu beralasan. #eak 2 tahun yang lalu$ sebelum
%B% diberlakukan$ !ukup banyak kebiakan pemerintah (walaupun belum semua)
semakin lama semakin baik. 7erlepas dari bagaimana pelaksanaannya di lapangan$
pemerintah tampak semakin paham tentang isuisu pendidikan yang seharusnya menadi
perhatian dan se!ara bertahap dibenahi. %urikulum +,,4 adalah salah satu di antaranya.
%urikulum +,,2 (%B%)$ saat diberlakukan mengandung satu kekurangan besar
bahwa pelaksanaan %B% masih dipandu pemerintah. Dengan demikian$ walaupun se!ara
konsep berbeda$ pelaksanaannya masih sama dengan kurikulum 1882$ bahwa semuanya
dipandu se!ara sentralistik oleh Departemen Pendidikan Nasional. Perubahan kurikulum
+,,2 ke +,,4 yang esensial adalah sebetulnya kebiakan bahwa peran!angan kurikulum
tidak lagi sentralistik$ tapi diserahkan kepada sekolah. Itu sebabnya kurikulum +,,4
dikenal sebagai %7#P (%urikulum 7ingkat #atuan Pendidikan)$ yang maknanya adalah
bahwa sekolah sebagai 7ingkat #atuan Pendidikan terke!illah dapat meran!ang sendiri
kurikulum pendidikannya. A!uan kompetensi per enang pendidikan murid masih
dipandu oleh pemerintah$ tapi metoda dan bagaimana kompetensi murid di!apai
diserahkan kepada masingmasing sekolah. Dengan demikian berbagai sekolah akan
memiliki keunikan$ kekhasan kurikulum berdasarkan kondisi aktual sekolah dan potensi
potensi yang dimilikinya. 0asalahnya tinggal apakah se!ara teknis setiap sekolah mampu
mengolah dan mengelola kurikulumnya se!ara mandiri. Hal ini akan kita lihat dalam
beberapa waktu ke depan ini.
Beranak dari kurikulum$ pengelola sekolah dihadapkan kembali pada masalah
berikutnya yaitu standar manaemen9 pengelolaan sekolah. Pola manaemen yang
dianggap memenuhi syarat masih didasarkan pada pola dan !ara pandang yang lama.
#tandarisasi pengelolaan masih dipandu se!ara baku$ dalam hal ini berdasarkan poinpoin
penilaian akreditasi sekolah. Untuk enang 7% dan #D$ poinpoin ini men!akup 14-
buah poin belum termasuk sub poin yang terkandung di dalamnya. *umlah yang luar
biasa banyak. %alau ditelaah isinya$ memang mengandung poinpoin yang penting dan
perlu diperhatikan dalam pengelolaan sekolah. 0asalah mulai mun!ul saat !ara dan
perangkatnya pun sekolah diharuskan mengikuti !ara dan menggunakan perangkat yang
7/26/2019 Profesi Pend
17/43
sama. Belum lagi saat konsepkonsep dan pemahaman manaerial pendidikan yang dianut
sekolah ada kalanya tidak persis sama &isinya dengan apa yang digariskan dalam poin
poin akreditasi tersebut.
Bagi sekolah yang men!oba menerapkan %7#P tentu saa hal ini menadi beban
luar biasa walaupun standarisasi pengelolaan adalah hal yang penting untuk pengelolaan
sekolah yang bermutu. 0ungkin sekali hal ini masih terlepas dari perhatian Depdiknas$
tapi kalau ini tidak dibenahi$ hal ini akan menadi kendala terbesar penerapan %7#P.
Pengolahan dan pengelolaan kurikulum se!ara mandiri adalah hal yang luar biasa berat
bagi pihak sekolah. #aat uga dibebani pola pengelolaan yang distandarisasi pemerintah$
besar kemungkinan$ penerapan %7#P tidak dapat beralan optimal$ karena sekolah akan
lebih !enderung mengear poinpoin akreditasi ketimbang mengikuti kebiakan kurikulum
baru.
#olusinya adalah sistem manaemen sekolah yang uga berbasis kompetensi. *adi
yang dituu seharusnya adalah substansi kompetensi manaerialnya$ bukan dalam hal
teknisnya (!ara dan perangkat pengelolaannya). 7erdapat empat poin standar pengelolaan
sekolah$ yaitu@
#tandar Proses Pengolahan %urikulum
#tandar %uali"ikasi #ta"" Pendidik
#tandar #arana 9 Prasarana
#tandar Pengelolaan #ekolah
%eempat poin tersebut memang luar biasa penting dan harus menadi empat titik
perhatian dalam hal pengelolaan sekolah yang bermutu.
%alau Depdiknas bisa menggariskan poinpoin standar kompetensi pengelolaan sekolah
seperti halnya yang diterapkan kepada murid melalui %B%$ sekolah akan dikondisikan
untuk mengembangkan kemampuan pengelolaannya se!ara mandiri$ sesuai dengan
potensi dan polapola manaerial yang dikuasainya. Bagaimana standar tersebut di!apai$
!ara dan perangkatnya dapat diserahkan dan diper!ayakan sepenuhnya kepada pihaksekolah.
0engenai kualitas pendidikan seperti yang diharapkan bisa diindikasikan oleh
UAN$ sebetulnya masyarakat akan bisa menilai sendiri bagaimana kualitas sekolah dari
pola manaemen yang diterapkan sekolah tersebut. #aat manaemen sekolah dikondisikan
untuk seoptimal mungkin memenuhi ke empat poin standar pengelolaan$ dengan
17
7/26/2019 Profesi Pend
18/43
beralannya waktu peserta didik dan orang tua akan mampu menentukan sendiri lembaga
pendidikan mana yang memenuhi syarat dan menawab kebutuhan mereka berdasarkan
kualitas pelayanannya. Pihak yang paling tepat menilai kualitas pemberi asa pendidikan
adalah sebetulnya para konsumennya sendiri. Depdiknas dapat memposisikan diri
menadi "asilitator untuk mem"okuskan diri membantu sekolahsekolah yang kurang
dalam hal sumber daya dan kemampuan manaerialnya agar mampu men!apai standar
kompetensi yang ditetapkan. #ebetulnya ini adalah salah satu esensi dari 'tonomi
Pendidikan yang dulu digaungkan pemerintah.
%ita semua perlu berpiak dalam !ara pandang sama bahwa sebagai salah satu
bidang kegiatan yang rumit$ pengelolaan pendidikan punya !ara dan metode yang sangat
ber&ariasi$ dan terus berkembang sesuai dengan semakin maunya ilmu pengetahuan dan
teknologi. Belum lagi dengan teknologi in"ormasi yang semakin mempermudah dan
memper!epat kita untuk memperoleh masukanmasukan baru dari manapun untuk
semakin memperbaiki pemahaman dan !ara!ara kita mendidik anakanak kita.
I. %arakteristik dan PrinsipPrinsip %urikulum Berbasis %ompetensi
Beberapa karakteristik %B% menurut Anonim (+,,+) yaitu @
1) 0enekankan pada keter!apaian kompetensi siswa baik se!ara indi&idual maupun
kelompok+) Berorientasi pada hasil belaar (out!ome) dan keberagaman-) Penyampaian dalam pembelaaran menggunakan pendekatan dan metode yang
ber&ariasi
2) #umber belaar bukan hanya guru tetapi uga sumber belaar lainnya yang memenuhi
unsur edukati"$ dan
3) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belaar dalam upaya penguasaan atau
pen!apaian suatu kompetensi.
Nurhadi et al (+,,-) merangkum beberapa karakteristik %B% sebagai berikut@
1) 0enekankan pen!apaian kompetensi siswa$ bukan selesainya materi
+) %urikulum dapat diperluas$ diperdalam$ dan disesuaikan dengan potensi siswa
-) Pembelaaran berpusat pada siswa2) 'rientasi pembelaaran pada proses dan hasil
3) Pendekatan dan metode pembelaaran yang digunakan beragam$ dan bersi"at
kontekstual
7/26/2019 Profesi Pend
19/43
4) uru bukan satusatunya sumber belaar
5) Belaar sepanang hayat (li"elong edu!ation)@ (a) belaar mengetahui (learning to
know) (b) belaar melakukan (learning to do) (!) belaar menadi diri sendiri
(learning to be) dan (d) belaar hidup dalam keberagaman (learning to li&e together).
PrinsipPrinsip %B%
/ekonseptualisasi kurikulum nasional yang diwuudkan dalam %urikulum
Berbasis %ompentensi memiliki empat "okus utama$ yaitu@
1. %egiatan Belaar 0engaar (%B0)
Ada dua hal yang perlu ditegaskan sebagai prinsip dasar %B0. Pertama$
mengembangkan semua potensi yang dimiliki peserta didik sehingga menghasilkan
sumber daya manusia yang memiliki kemampuan untuk berpikir logis$ kritis$ dan
kreati". %edua$ kegiatan belaar mengaar yang berorientasi pada pemberdayaan
peserta didik seperti mengembangkan kreati&itas$ men!iptakan lingkungan yang
menyenangkan dan menantang$ mengembangkan beragam kemampuan yang
bermuatan nilai$ men!iptakan pengalaman belaar yang beragam dan belaar melaluiberbuat (DEPDI%NA#$ +,,-).
Istilah mengembangkan dan memberdayakan meruuk pada adanya
pengetahuan dasar yang dibawa oleh masingmasing peserta didik untuk
dikembangkan dalam lingkungan kelas. Dalam pengertian lain$ tidak ada seorang
anak pun yang datang ke sekolah tanpa membawa pengetahuan yang terkait dengan
mata pelaaran yang hendak dipelaari. Dengan demikian$ proses belaar bukan hanya
berlangsung dalam lingkungan sekolah saa melainkan akan berlanut ke lingkunganrumah tangga dan masyarakat.
+. Penilaian Berbasis %elas
%etika kita berbi!ara masalah penilaian$ model standarisasi yang menadi
patokan dasar penilaian terhadap pen!apaian prestasi belaar peserta didik harus
19
7/26/2019 Profesi Pend
20/43
diestimasi berdasarkan tingkat kesulitan isi materi dan proses pembelaaran. Aspek
aspek yang menadi bahan penilaian men!akup kumpulan kera peserta didik
(port"olio)$ hasil karya (produ!t)$ penugasan (proe!t)$ unuk kera (per"orman!e)$ dan
tes tertulis (paper and pen!il test). 'leh sebab itu$ model penilaian bukan berdasarkan
pada hasil$ melainkan berorientasi pada proses.
#elanutnya$ prinsip dasar penilaian berbasis kelas dapat diamati melalui
keikutsertaan peserta didik dalam memberikan penilaian terhadap teman dalam satu
kelompok (peer e&aluation). 0ereka akan dimintai penilaian terhadap kontribusi$
kera sama$ serta tanggung awab yang diberikan oleh masingmasing peserta didik
dalam suatu kelompok. Hasil penilaian itu akan dibagi dengan hasil penilaian dari
aspek lain oleh baik guru kelas maupun guru bantu (ika ada). Peserta didik pun
berhak untuk memberikan penilaian terhadap !ara kera$ pengetahuan$ dan sikap guru
selama berlangsungnya proses belaar mengaar. Penilaian tersebut dapat diadikan
dasar oleh kepala sekolah untuk membina kinera guru dalam melakasanakan tugas
"ungsional mereka sebagai pendidik.
-. Pengelolaan %urikulum Berbasis #ekolah
Prinsip dasar pengelolaan kurikulum berbasis sekolah (P%B#) dapat
diteremahkan dari istilah yang lebih populer digunakan seperti kesatuan dalamkebiaksanaan dan keberagaman dalam pelaksanaan. Perangkat dan dokumen yang
dikeluarkan oleh pemerintah dalam hal ini adalah DEPDI%NA# dapat digunakan oleh
seluruh sekolah pada seluruh propinsi dan kabupaten di Indonesia menunukkan
adanya kesatuan dalam kebiaksanaan. #edangkan keberagaman dalam pelaksanaan
dapat menangkau keberagaman silabus$ modul$ learning episode$ rubrik$ agenda
pembelaaran$ dan bahkan berbagai pendekatan dalam menyampaikan materi
pembelaaran.
%B%$ dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya telah mengangkat peranan
sekolah lebih besar dengan memberikan kewenangan sepenuhnya untuk
mengembangkan ilmu dan keterampilan yang dimiliki peserta didik sesuai dengan
nilainilai yang dianut dalam lingkungan sekolah tersebut. %ewenangan ini boleh adi
akan memupuk dan memberi peluang kepada sekolah baik pendidik (guru)$
7/26/2019 Profesi Pend
21/43
administrator$ dan kepala sekolah untuk meran!ang dan mengembangankan model
pembelaaran yang ino&ati" dan re"ormati". Hal ini dapat terwuud ika sumber daya
manusia yang mengelola sekolah itu lebih kompeten dalam bidang mereka masing
masing. *ika tidak$ sekolah pun akan tertinggal auh dari apa yang kita harapkan
bersama.
2. %eelasan kompetensi dan hasil belaar
Penilaian hasil belaar idealnya dapat mengungkap semua askpek domain
pembelaaran$ yaitu aspek kogniti"$ a"ekti" dan psikomotor. #ebab siswa yang
memiliki kemampuan kogniti" baik saat diui dengan paperandpen!il test belum
tentu ia dapat menerapkan dengan baik pengetahuannya dalam mengatasi
permasalahan kehidupan (reen$ 1853). Penilaian hasil belaar sangat terkait dengantuuan yang ingin di!apai dalam proses pembelaaran. Pada umumnya tuuan
pembelaaran mengikuti pengklasi"ikasian hasil belaar yang dilakukan oleh Bloom
pada tahun 1834$ yaitu !ogniti&e$ a""e!ti&e dan psy!homotor. %ogniti" adalah ranah
yang menekankan pada pengembangan kemampuan dan ketrampilan intelektual.
A""e!ti&e adalah ranah yang berkaitan dengan pengembangan pengembangan
perasaan$ sikap nilai dan emosi. #edangkan psy!homotor adalah ranah yang berkaitan
dengan kegiatankegiatan atau ketrampilan motorik (Degeng@ +,,1). Namun ketiga
domain pembelaaran itu memang tidak dapat dipaksakan pada semua mata pelaaran
dalam porsi yang sama.
*. Peran serta guru
Implementasi %B% berimplikasi terhadap serangkaian tuntutan yang harus
dipenuhi oleh seorang guru dalam menalan tugas kepro"esionalannya. Dengan asumsi
bahwa gurulah yang paling tahu mengenai tingkat perkembangan peserta$ perbedaan
perorangan (indi&idual) siswa$ daya serap$ suasana dalam kegiatan pembelaaran$ serta
sarana dan sumber yang tersedia maka guru berwenang untuk menabarkan dan
mengembangkan kurikulum ke dalam silabus. Pengembangan ini hendaknya
mendasarkan pada beberapa hal diantaranya@ isi (konten)$ konsep$ ke!akapan 9
21
7/26/2019 Profesi Pend
22/43
keterampilan$ masalah$ serta minat siswa (Anonim$ +,,2). uru perlu memahami prinsip
prinsip mengaar yang menga!u pada peningkatan kemampuan internal siswa.
Peningkatan kemampuan ini misalnya dilakukan dengan menerapkan berbagai strategi
pembelaaran yang memungkinkan siswa mampu men!apai kompetensi se!ara penuh$
utuh dan kontekstual (Anonim$ +,,-). Pentingnya peran guru dalam implementasi
kurikulum ditegaskan uga oleh Lee (1884) serta 0ars (186,) dan #yaodih (1866) di
dalam 0ulyasa (+,,-).
Peran guru dalam pembelaaran pada konteks %B%$ menurut #anaya (+,,3)$ adalah
sebagai@ (1) "asilitator (+) manaer (-) demonstrator (2) administrator (3) moti&ator (4)
organisator dan (5) e&aluator. #ebagai "asilitator guru berperan untuk memudahkan siswa
dalam melaksanakan proses pembelaaran$ terutama dalam kaitannya dengan penggunaan
media dan sumber belaar. #ebagai manaer pembelaaran guru berperan dalam
men!iptakan suasana 9 iklim belaar yang memungkinkan siswa dapat belaar se!ara
nyaman$ melalui pengelolaan kelas yang baik.
Peran sebagai demonstrator dapat ditunukkan dengan penampilan guru yang menadi
a!uan bagi siswa. #ebagai administrator guru memungsikan penggunaan dokumentasi
dan data siswa untuk keperluan pembinaan dan bimbingan. #ebagai organisator peran
yang diharapkan pada guru dalam mengorganisasi siswa$ baik se!ara kelompok maupun
indi&idual$ sehingga tetap teraga keharmonisan diantara siswa. uru sebagai e&aluator
harus memilik kemampuan untuk mengukur pen!apaian tuuan pembelaaran pada
masingmasing siswa dan kelompok siswa$ serta mampu menggunakannya sebagai alat
untuk penentuan tindak lanut.
%. Proses Pengelolaan %urikulum Bagi #ekolah %ategori 0andiri9 #ekolah #tandar
Nasional
#etiap guru yang mengaar di #ekolah %ategori 0andiri9#ekolah #tandarNasional perlu terlebih dulu melakukan analisis materi pelaaran untuk menentukan si"at
materi yang esensial dan kurang. #uatu materi dikatakan memiliki konsep esensial bila
memenuhi unsur kreteria berikut ini @ (1) %onsep dasar$ (+) %onsep yang menadi dasar
untuk konsep berikut$ (-) %onsep yang berguna untuk aplikasi$ (2) %onsep yang sering
mun!ul pada Uian Akhir (0unandar$ +,,1).
7/26/2019 Profesi Pend
23/43
0ateri pelaaran yang diidenti"ikasi sebagai konsepkonsep yang esensial diprioritaskan
untuk diberikan se!ara tatap muka$ sedangkan materimateri yang nonesensial$ kegiatan
pembelaarannya dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan mandiri (#lameto$ 1881).
Berdasarkan paparan di atas dapat dikemukakan bahwa kurikulum dan materipelaaran yang digunakan dalam penyelenggaraan #%09##N adalah kurikulum yang
disusun satuan pendidikan dengan pengorganisasian materi kurikulum dibuat menadi
materi umum9waib dan materi khusus9pilihan. Bentuk pengelolaan yang sesuai dengan
uraian di atas adalah kurikulum yang disusun menggunakan pendekatan satuan kredit
semester.
Pada penerapan #%#$ kurikulum dan beban belaar peserta didik dinyatakan
dalam satuan kredit semeser (sks). 0ata pelaaran dikelompokkan menadi tiga$ yaitumata pelaaran umum (0PU)$ mata pelaaran dasar (0PD)$ dan mata pelaaran pilihan
(0PP). 0PU harus diambil oleh semua peserta didik sebagai proses pembentukan pribadi
yang memiliki akhlak mulia$ kepribadian$ estetika$ asmani yang sehat$ dan iwa sebagai
warganegara yang baik. 0PD harus diambil peserta didik sebagai landasan menguasai
semua bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. 0PP adalah seumlah mata pelaaran
yang disusun menadi program bidang tertentu yang dipilih sesuai dengan minat$ potensi
dan kebutuhan serta orientasi bidang studi di perguruan tinggi. Namun$ mata pelaaran
dari program tertentu boleh uga diambil oleh peserta didik yang telah memilih program
lain untuk memperkaya bidang karirnya.
0engingat kemungkinan ber&ariasinya mata pelaaran yang dipilih peserta didik
maka sekolah perlu menunuk petugas pengelola data akademik untuk mendata kemauan
belaar setiap peserta didik dan menyimpannya dengan baik yang dapat dibuka kembali
setiap diperlukan. #ekolah mengatur adwal kegiatan pengganti bagi peserta didik yang
pernah absen dan mengatur adwal kegiatan remidial bagi peserta didik yang belum
men!apai kompetensi minimal yang ditetapkan.
#ekolah menunuk guru sebagai petugas pembimbing akademik yang membina
peserta didik maksimum 14 orang setiap guru. uru pembimbing akademik bertugas
membantu peserta didik memilih mata pelaaran yang akan diambil pada suatu semester$
memilih program urusan$ dan menyelesaikan persoalan akademik se!ara umum serta
23
7/26/2019 Profesi Pend
24/43
menawab pertanyaan akademik dari orang tua peserta didik yang menadi binaannya.
Peserta didik yang pada suatu semester memiliki indeks prestasi (IP) tinggi maka pada
semester berikutnya diberi kesempatan untuk mengambil beban belaar lebih banyak
sehingga dapat men!apai kebulatan studi dalam rentang waktu kurang dari enam
semester$ dan sebaliknya.
L. Landasan Hukum tentang #istem Pendidikan Nasional
Undangundang /epublik Indonesia Nomor +, 7ahun +,,- tentang #istem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 18 7ahun +,,3 tentang
#tandar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa %urikulum 7ingkat #atuan
Pendidikan (%7#P) enang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan
pendidikan dengan menga!u kepada #tandar Isi (#I) dan #tandar %ompetensi Lulusan(#%L) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan #tandar Nasional
Pendidikan (B#NP).
Pengembangan %urikulum 7ingkat #atuan Pendidikan yang menga!u pada standar
nasional pendidikan dimaksudkan untuk menamin pen!apaian tuuan pendidikan
nasional. #atndar nasional pendidikan terdiri atas @ standar isi$ standar proses$ standar
kompetensi lulusan$ standar pendidikan dan tenaga kependidikan$ standar sarana dan
prasarana$ standar pengelolaan$ standar pembiayaan$ dan standar penilaian pendidikan.Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut$ yaitu #tandar Isi (#I) dan
#tandar %ompetensi Lulusan (#%L) merupakan a!uan pertama bagi satuan pendidikan
dalam mengembangkan kurikulum.
Untuk memenuhi amanat Undangundang tersebut diatas dan guna men!apai tuuan
pendidikan nasional pada umumnya$ serta tuuan pendidikan sekolah pada khususnya$
lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk melibatkan seluruh warga
sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan lingkungan sekitar sekolah.
Landasan Hukum@
o Peraturan Pemerintah /I Nomor 18 7ahun +,,3 tentang #tandar Nasional
Pendidikan
o Permendiknas Nomor ++ 7ahun +,,4 tentang #tandar Isi
7/26/2019 Profesi Pend
25/43
o Permendiknas Nomor +- 7ahun +,,4 tentang #tandar %ompetensi Lulusan
o Permendiknas Nomor +2 7ahun +,,4 tentang Pelaksanaan #tandar Isi dan #%L
pada #atuan Pendidikan Dasar dan 0enengah
o Permendiknas Nomor +2 7ahun +,,4 tenrtang #%L pada satuan pendidikan dasar
dan menengaho Permen Nomor 25 7ahun +,,6 7entang #tandar Isi
o Permen Nomor 1- 7ahun +,,5 tentang %epala #ekolah
o Permen Nomor 14 7ahun +,,5 dan Nomor -+ 7ahun +,,6 tentang guru
o Permen Nomor 18 7ahun +,,5 7entang #tandar Pengelolaan
o Permen Nomor +, 7ahun +,,5 tentang #tandar Penilaian
o Permen Nomor +2 7ahun +,,5 dan Permen Nomor -- 7ahun +,,6 tentang standar
#arana Prasarana
o Permen Nomor 21 7ahun +,,5 tentang #tandar Proses
o Permen Nomor +2 7ahun +,,6 tentang 7U
o Permen Nomor +3 7ahun +,,6 tentang perpustakaano Permen Nomor +4 7ahun +,,6 tentang Laboratorium
o Permen Nomor -8 7ahun +,,6 tentang %esiswaan
0. /uang Lingkup #tandar Nasional Pendidikan
#tandar Nasional Pendidikan (#NP) adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara %esatuan /epublik Indonesia.
Lingkup #tandar Nasional Pendidikan meliputi@
1) standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan$ kompetensi bahan kaian$ kompetensi
mata pelaaran$ dan silabus pembelaaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada
enang dan enis pendidikan tertentu.
+) standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelaaran pada satu satuan pendidikan untuk men!apai standar kompetensi
lulusan.
-) standar kompetensi lulusan adalah kuali"ikasi kemampuan lulusan yang men!akup
sikap$ pengetahuan$ dan keterampilan.
2) standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan praabatan dan
kelayakan "isik maupun mental$ serta pendidikan dalam abatan.
25
7/26/2019 Profesi Pend
26/43
3) standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan kriteria minimal tentang ruang belaar$ tempat berolahraga$ tempat beribadah$
perpustakaan$ laboratorium$ bengkel kera$ tempat bermain$ tempat berkreasi dan
berekreasi$ serta sumber belaar lain$ yang diperlukan untuk menunang proses
pembelaaran$ termasuk penggunaan teknologi in"ormasi dan komunikasi.
4) standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
peren!anaan$ pelaksanaan$ dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan$ kabupaten9kota$ pro&insi$ atau nasional agar ter!apai e"isiensi dan
e"ekti&itas penyelenggaraan pendidikan.5) standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun dan
6) standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan mekanisme$ prosedur$ dan instrumen penilaian hasil belaar peserta didik.
Untuk penaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai dengan #tandar Nasional
Pendidikan dilakukan e&aluasi$ akreditasi$ dan serti"ikasi.
#tandar Nasional Pendidikan disempurnakan se!ara teren!ana$ terarah$ dan berkelanutan
sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal$ nasional$ dan global.
N. ?ungsi dan 7uuan #tandar Nasional Pendidikan
#tandar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan
yang berlaku di seluruh wilayah hukum negara kesatuan republik indonesia yang
men!akup stadar isi$ standar proses$ standar kompetensi lulusan$ standar pendidik dan
tenaga kependidikan$ standar sarana dan prasarana$ standar pengelolaan$ standar
pembiayaan dan standar penilaian pendidikan. ?ungsinya adalah sebagai dasar dalam
peren!anaan$ pelaksanaan$ dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewuudkan
pendidikan nasional yang bermutu. 7uuannya adalah untuk menamin mutu pendidikan
nasional dalam rangka men!erdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak sertaperadaban bangsa yang bermartabat.
#tandar Nasional Pendidikan ber"ungsi sebagai dasar dalam peren!anaan$
pelaksanaan$ dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewuudkan pendidikan
nasional yang bermutu
7/26/2019 Profesi Pend
27/43
#tandar Nasional Pendidikan bertuuan menamin mutu pendidikan nasional dalam
rangka men!erdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat.
#tandar Nasional Pendidikan disempurnakan se!ara teren!ana$ terarah$ dan berkelanutansesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal$ nasional$ dan global.
'. %urikulum +,1-
%urikulum +,1- adalah kurikulum yang melakukan penyederhanaan$ dan
tematikintegrati"$ menambah am pelaaran dan bertuuan untuk mendorong peserta didik
atau siswa$ mampu lebih baik dalam melakukan obser&asi$ bertanya$ bernalar$ dan
mengkomunikasikan (mempresentasikan)$ apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui
setelah menerima materi pembelaaran dan diharapkan siswa kita memiliki kompetensi
sikap$ keterampilan$ dan pengetahuan auh lebih baik. 0ereka akan lebih kreati"$ ino&ati"$
dan lebih produkti"$ sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai
persoalan dan tantangan di :amannya$ memasuki masa depan yang lebih baik.
P. %arakteristik kurikulum +,1-
Dalam kurikulum +,1- memiliki karakteristik diantaranya@
a) Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk %ompetensi Inti
(%I) satuan pendidikan dan kelas$ dirin!i lebih lanut dalam %ompetensi Dasar (%D)
mata pelaaran.
b) %ompetensi Inti (%I) merupakan gambaran se!ara kategorial mengenai kompetensi
dalam aspek sikap$ pengetahuan$ dan keterampilan (kogniti" dan psikomotor) yang
harus dipelaari peserta didik untuk suatu enang sekolah$ kelas dan mata pelaaran.
!) %ompetensi Dasar (%D) merupakan kompetensi yang dipelaari peserta didik untuk
suatu tema untuk #D90I$ dan untuk mata pelaaran di kelas tertentu untuk #0P907#$
#0A90A$ #0%90A%.d) %ompetensi Inti dan %ompetensi Dasar dienang pendidikan menengah diutamakan
pada ranah sikap sedangkan pada enang pendidikan menengah berimbang antara
sikap dan kemampuan intelektual (kemampuan kogniti" tinggi).
27
7/26/2019 Profesi Pend
28/43
e) %ompetensi Inti menadi unsur organisatoris (organi:ing elements) %ompetensi Dasar
yaitu semua %D dan proses pembelaaran dikembangkan untuk men!apai kompetensi
dalam %ompetensi Inti.
") %ompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulati" saling
memperkuat (rein"or!ed) dan memperkaya (enri!hed) antar mata pelaaran dan
enang pendidikan (organisasi hori:ontal dan &ertikal) diikat oleh kompetensi inti.
g) #ilabus dikembangkan sebagai ran!angan belaar untuk satu tema (#D). Dalam
silabus ter!antum seluruh %D untuk tema atau mata pelaaran di kelas tersebut.
h) /en!ana Pelaksanaan Pembelaaran dikembangkan dari setiap %D yang untuk mata
pelaaran dan kelas tersebut.
J. Prinsip pengembangan kurikulum +,1-
Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsipprinsip berikut@
1. %urikulum bukan hanya merupakan sekumpulan da"tar mata pelaaran karena mata
pelaaran hanya merupakan sumber materi pembelaaran untuk men!apai kompetensi.
Atas dasar prinsip tersebut maka kurikulum sebagai ren!ana adalah ran!angan untuk
konten pendidikan yang harus dimiliki oleh seluruh peserta didik setelah
menyelesaikan pendidikannya di satu satuan atau enang pendidikan$ kurikulum
sebagai proses adalah totalitas pengalaman belaar peserta didik di satu satuan atau
enang pendidikan untuk menguasai konten pendidikan yang diran!ang dalam
ren!ana$ dan hasil belaar adalah perilaku peserta didik se!ara keseluruhan dalam
menerapkan perolehannya di masyarakat.
+. %urikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu
satuan pendidikan$ enang pendidikan$ dan program pendidikan. #esuai dengan
kebiakan Pemerintah mengenai Caib Belaar 1+ 7ahun maka #tandar %ompetensi
Lulusan yang menadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang
harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 1+ tahun.
#elain itu sesuai dengan "ungsi dan tuuan enang pendidikan dasar dan pendidikan
menengah serta "ungsi dan tuuan dari masingmasing satuan pendidikan pada setiap
enang pendidikan maka pengembangan kurikulum didasarkan pula atas #tandar
7/26/2019 Profesi Pend
29/43
%ompetensi Lulusan pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta #tandar
%ompetensi satuan pendidikan.-. %urikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. 0odel kurikulum
berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap$
pengetahuan$ ketrampilan berpikir$ ketrampilan psikomotorik yang dikemas dalam
berbagai mata pelaaran. %ompetensi yang termasuk pengetahuan dikemas se!ara
khusus dalam satu mata pelaaran. %ompetensi yang termasuk sikap dan ketrampilan
dikemas dalam setiap mata pelaaran dan bersi"at lintas mata pelaaran$
diorganisasikan dengan memperhatikan prinsip penguatan (organisasi hori:ontal) dan
keberlanutan (organisasi &ertikal) sehingga memenuhi prinsip akumulasi dalam
pembelaaran./. %elebihan dan kelemahan kurikulum +,1-
1. %elebihan %urikulum +,1-a) %urikulum +,1- menggunakan pendekatan yang bersi"at alamiah (kontekstual)
karena ber"okus dan bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan
berbagai kompetensi sesuai dengan kompetensinya masingmasing. Dalam hal ini
peserta didik merupakan subek belaar dan proses belaar berlangsung se!ara
alamiah dalam bentuk bekera dan mengalami berdasarkan kompetensi tertentu$
bukan trans"er pengetahuan.b) %urikulum +,1- yang berbasis karakter dan kompetensi boleh adi mendasari
pengembangan kemampuankemampuan lain. Penguasaan pengetahuan dan
keahlian tertentu dalam suatu pekeraan$ kemampuan meme!ahkan masalah
dalam kehidupan seharihari$ serta pengembangan aspekaspek kepribadian dapat
dilakukan se!ara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu.
!) Ada bidangbidang studi atau mata pelaaran tertentu yang dalam
pengembangannya lebih !epat menggunakan pendekatan kompetensi$ terutama
yang berkaitan dengan keterampilan.
d) Lebih menekankan pada pendidikan karakter. #elain kreati" dan ino&ati"$
pendidikan karakter uga penting yang nantinya terintegrasi menadi satu.
0isalnya$ pendidikan budi pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan
kesemua program studi.e) Asumsi dari kurikulum +,1- adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau
kota. #eringkali anak di desa !enderung tidak diberi kesempatan untuk
memaksimalkan potensi mereka.
29
7/26/2019 Profesi Pend
30/43
") %esiapan terletak pada guru. uru uga harus terus dipa!u kemampuannya
melalui pelatihanpelatihan dan pendidikan !alon guru untuk meningkatkan
ke!akapan pro"esionalisme se!ara terus menerus.
+. %elemahan %urikulum +,1-
a) Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang samadalam kurikulum +,1-. uru uga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses
pengembangan kurikulum +,1-.b) 7idak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelaaran dan hasil dalam
kurikulum +,1-. %eseimbangan sulit di!apai karena kebiakan uian nasional
(UN) masih diberlakukan.!) Pengintegrasian mata pelaaran IPA dan IP# dalam mata pelaaran Bahasa
Indonesia untuk enang pendidikan dasar tidak tepat$ karena rumpun ilmu
pelaaranpelaaran tersebut berbeda.
#. 0etode pembelaaran dalam kurikulum +,1-
0etode pembelaaran adalah !ara yang digunakan dalam proses pembelaaran
sehingga diperoleh hasil yang optimal. Adapun berbagai metode pembelaaran yang dapat
digunakan pendidik dalam kegiatan pembelaaran$ antara lain@
1. 0etode !eramah
Penyampaian materi dari guru kepada siswa melalui bahasa lisan baik
&erbal maupun non&erbal.
+. 0etode latihan
Penyampaian materi melalui upaya penanaman kebiasaankebiasaan
tertentu sehingga diharapkan siswa dapat menyerap materi se!ara optimal.
-. 0etode tanya awab
Penyaian materi pelaaran melalui bentuk pertanyaan yang harus
diwab oleh anak didik. Bertuuan memoti&asi anak mengaukan pertanyaan
selama proses pembelaaran atau guru mengaukan pertanyaan dan anak didik
menawab.
7/26/2019 Profesi Pend
31/43
2. 0etode karya wisata
0etode penyampaian materi dengan !ara membawa langsung anak
didik ke obek diluar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata agar siswa
dapat mengamati atau mengalami se!ara langsung.
3. 0etode demonstrasi
0etode pembelaaran dengan !ara memperlihatkan suatu proses atau
suatu benda yang berkaitan dengan bahan pembelaaran.
4. 0etode sosiodrama
0etode pembelaaran yang memberikan kesempatan kepada anak
didik untuk melakukan kegiatan memainkan peran tertentu yang terdapat
dalam kehidupan sosial.
5. 0etode bermain peran
Pembelaaran melalui pengembangan imainasi dan penghayatan anak
didik dengan !ara anak didik memerankan suatu tokoh$ baik tokoh hidup
maupun mati. 0etode ini mengembangkan penghayatan$ tanggungawab$ dan
terampil dalam memaknai materi yang dipelaari.
6. 0etode diskusi
0etode pembelaaran melalui pemberian masalah kepada siswa dan
siswa diminta untuk meme!ahkan masalah se!ara kelompok.
8. 0etode pemberian tugas dan resitasi
0erupakan metode pembelaaran melalui pemberian tugas kepada
siswa. /esitasi merupakan metode pembelaaran berupa tugas pada siswa
untuk melaporkan pelaksanaan tugas yang telah diberikan guru.
1,. 0etode eksperimen
Pemberian kepada siswa untuk pen!obaan.
11. 0etode proyek
31
7/26/2019 Profesi Pend
32/43
0embahas materi pembelaaran ditinau dari sudut pandang lain.G4
Adapun prinsip dalam pemilihan dalam metode pembelaaran adalah disesuaikan
dengan tuuan$ tidak terikat pada suatu alternati"$ penggunaannya bersi"at kombinasi.
?aktor yang menentukan dipilihnya suatu metode dalam pembelaaran antara lain@
7uuan pembelaaran
7ingkat kematangan anak didik
#ituasi dan kondisi yang ada dalam proses pembelaaran
7. %erangka kera kurikulum +,1-
1. Pengembangan %urikulum +,1- diawali dengan analisis kebutuhan masyarakat
Indonesia. Analisis kebutuhan tersebut merupakan analisis kesenangan mengenai
kemampuan yang perlu dimiliki warganegara bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara pada dekade ketiga dan keempat abad ke+1. Adanya tantangan seperti
keterikatan Indonesia dalam peranian internasional seperti APE$ C7'$ A#EAN
ommunity$ A?7A. Hasil dari analisis ini menunukkan bahwa penguasaan so"t
skills perlu mendapatkan prioritas dalam pengembangkan kemampuan warganegara
untuk kehidupan masa depan.
+. Analisis 7uuan Pendidikan Nasional sebagai arah pengembangan kurikulum. #etiap
upaya pengembangan kurikulum haruslah didesain untuk pen!apaian tuuan
pendidikan nasional. %urikulum sebagai iwa pendidikan (the heart o" edu!ation)
harus selalu diran!ang untuk men!apai kualitas peserta didik dan bangsa yang
dirumuskan dalam tuuan pendidikan. %aian dari tuuan pendidikan nasional
7/26/2019 Profesi Pend
33/43
memberi arah yang uga menga!u kepada pengembangan so"t skills yang berimbang
dengan penguasaan hard skills.-. Analisis kesiapan peserta didik dilakukan terutama dari kaian psikologi anak dan
psikologi perkembangan$ tahaptahap perkembangan kemampuan intelektual peserta
didik serta keterkaitan tingkat kemampuan intelektual peserta didik dengan enang
kemampuan kompetensi yang perlu mereka kuasai. Analisis ini diperlukan agar
kompetensi yang dikembangkan dalam %urikulum +,1- bersesuaian untuk
menerapkan prinsip belaar. Prinsip belaar mengatakan bahwa proses pembelaaran
dimulai dari kemampuan apa yang sudah dimiliki untuk men!apai kemampuan di
atasnya dapat diterapkan dalam pengembangan kurikulum.
2. Berdasarkan analisis tersebut maka ditetapkan bahwa perlu pengembangan #tandar
%ompetensi Lulusan baru yang menggantikan #tandar %ompetensi Lulusan yang
sudah ada. #tandar %ompetensi Lulusan Baru di arahkan untuk lebih memberikan
keseimbangan antara aspek sikap dengan pengetahuan dan ketrampilan. Calau pun
#tandar %ompetensi Lulusan bukan kurikulum tetapi berdasarkan pendekatan
pendidikan yang berstandar standar sebagaimana yang dinyatakan dalam Undang
undang Nomor +, 7ahun +,,- tentang #istem Pendidikan Nasional maka
pengembangan #tandar %ompetensi Lulusan merupakan sesuatu yang mutlak
dilakukan. #esuai dengan pendekatan berdasarkan standar maka kurikulum harus
dikembangkan berdasarkan #tandar %ompetensi Lulusan.3. Analisis berikutnya adalah kaian terhadap desain kurikulum +,,4 yang menadi
dasar dari %7#P dan Peraturan 0enteri Pendidikan Nasional nomor ++ tahun +,,3
tentang #tandar Isi. Dalam #tandar Isi terdapat %erangka dasar %urikulum dan
struktur kurikulum. Analisis terhadap dokumen kurikulum tersebut menunukkan
bahwa desain kurikulum dikembangkan atas dasar pengertian bahwa kurikulum
adalah da"tar seumlah mata pelaaran. 'leh karena itu satu mata pelaaran berdiri
sendiri dan tidak berinteraksi dengan mata pelaaran lainnya. 0elalui pengembangan
kurikulum yang demikian maka ada masalah yang !ukup prinsipiil yaitu konten
kurikulum yang dikategorikan sebagai konten berkembang (de&elopmental !ontent)
tidak mendapatkan kesempatan untuk dikembangkan se!ara baik. %onten kurikulum
berkembang seperti nilai$ sikap dan ketrampilan (intelektual dan psikomotorik)
memerlukan desain kurikulum yang menempatkan satu mata pelaaran dalam aringan
33
7/26/2019 Profesi Pend
34/43
keterkaitan hori:ontal dan &ertikal dengan mata pelaaran lain. Dari hasil analisis
tersebut maka dikembangkan desain baru yang memberikan aminan keutuhan
kurikulum melalui keterkaitan &ertikal dan hori:ontal konten.
4. Berdasarkan rumusan #tandar %ompetensi Lulusan yang baru maka
dikembangkanlah %erangka dasar %urikulum yang antara lain men!akup %erangka
?iloso"is$ ;uridis$ dan %onseptual. Landasan "iloso"is yang dikembangkan adalah
bersi"at eklektik yang mampu memberikan dasar bagi pengembangan indi&idu peserta
didik se!ara utuh yaitu baik dari aspek intelektual$ moral$ sosial$ akademik$ dan
kemampuan yang diperlukan untuk mengembangkan kehidupan indi&idu peserta
didik$ sebagai anggota masyarakat dan bangsa yang produkti"$ dan memiliki
kemampuan berkontribusi dalam meningkatkan kehidupan pribadi$ masyarakat$
bangsa$ dan ummat manusia. %erangka yuridis kurikulum adalah berbagai ketetapanhukum yang mendasari setiap upaya pendidikan di Indonesia. %erangka konseptual
berkenaan dengan model kurikulum berbasis kompetensi yang dinyatakan dalam
ketetapan pada Undangundang #isdiknas. Prinsipprinsip pengembangan kurikulum
ditetapkan antara lain termasuk penyederhanaan konten kurikulum$ keseimbangan
kepentingan nasiional dan daerah$ posisi peserta didik sebgai subek dalam belaar$
pembelaaran akti" yang didasarkan pada model pembelaaran sains$ dan penetapan
%ompetensi Inti sebagai unsur pengikat (organi:ing element) bagi %D mata pelaaran.
5. %egiatan pengembangan berikutnya adalah penetapan struktur kurikulum. #truktur
kurikulum menggambarkan kerangka kurkulum terdiri atas seumlah mata pelaaran$
pengelompokkannya$ posisi mata pelaaran$ beban belaar mata pelaaran per minggu
dan umlah beban belaar keseluruhan per minggu. Berdasarkan prinsip
penyederhanaan kurikulum maka umlah mata pelaaran dikurangi tetapi am belaar
baik untuk setiap mata pelaaran mau pun untuk keseluruhan ditambah. Penambahan
am belaar adalah untuk memberikan waktu yang !ukup bagi peserta didik
mengembangkan kompetensi ketrampilan dan sikap melalui proses pembelaaran
yang berorientasi pada sains.
6. Berdasarkan struktur kurikulum yang telah ditetapkan$ selanutnya dirumuskan
%ompetensi Inti setiap kelas yang menadi pengikat dari berbagai %ompetensi Dasar.
Adanya %ompetensi Inti lebih menamin teradinya integrasi %ompetensi Dasar
antarmata pelaaran dan antarkelas. Proses pengembangan %ompetensi Dasar
7/26/2019 Profesi Pend
35/43
melibatkan pengembang kurikulum yang terdiri dari guru$ dosen$ dan para pakar
pendidikan.8. Berdasarkan %ompetensi Dasar yang telah dire&iu dan dinyatakan memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan maka dikembangkan silabus. Pengembangan
silabus dimaksudkan agar ada patokan minimal mengenai kualitas hasil belaar untuk
seluruh Indonesia. Dalam silabus ditetapkan sebagai patokan minimal adalah
indikator yang dikembangkan dari %ompetensi Dasar dan kemudian diramu dalam
0ateri Pokok$ proses pembelaaran yang dikembangkan dari kegiatan obser&asi$
menanya$ mengasosiasi$ dan mengomunikasi. %eempat kemampuan ini
dikembangkan selama dua belas tahun sehingga kreati&itas$ rasa ingin tahu$
kemampuan berpikir kritis dan kemampuan belaar peserta didik dapat menadi
kebiasaankebiasaan yang memberikan kebiasaan belaar sepanang hayat. #ilabustidak membatasi kreati&itas dan imaginasi guru dalam mengembangkan proses
pembelaaran karena silabus akan dikembangkan lebih lanut oleh guru menadi /PP
yang kemudian diteremahkan dalam proses pembelaaran.
1,. Berdasarkan %D dan silabus dikembangkan buku teks peserta didik dan buku
panduan guru. Buku teks peserta didik berisikan konten yang dikembangkan dari %D
sedangkan buku panduan guru terdiri atas komponen konten yang terdapat dalam
buku teks peserta didik dan komponen petunuk pembelaaran dan penilaian. Adanya
buku teks peerta didik dan guru adalah patokan yang memberikan aminan kualitas
hasil belaar minimal yang harus dimiliki peserta didk.
U. /asionalitas Pengembangan %urikulum +,1-
#ebagaimana disebutkan di dalam Permendikbud Nomor 45 tahun +,1- tentang
kerangka Dasar dan struktur kurikulum sekolah dasar dan struktur kurikulum sekolah
menengah pertama atau madrasah tsanawiyyah$ No 48 tahun +,1- tentang dasar dnstruktur kurikulum menengah ke atas atau madrasah aliyyah$ dan Nomor 5, tahun +,1-
tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum sekolah menengah dan keuruan atau
madrasah aliyyah keuruan bahwa "aktor "aktor yang digunakan dalam pengembangan
kurikulunm +,1- adalah @
35
7/26/2019 Profesi Pend
36/43
1. 7antangan Internal
7antangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan
dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang menga!u pada 6 standar Nasional
Pendidikan yang meliputi standar isi$ standar proses$ standar kompetensikelulusan$ standar pendidik dan tenaga kependidikan$ standar sarana dan
standar prasarana$ standar pengelolaan$ standar pembiayaan$ standar penilaian
pendidikan.
7antangan internal lainya terkait dengan perkembangan pendidik
Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produkti". #aat ini umlah
penduduk Indonesia usia produkti" (1342 tahun) lebih banyak usia yang
tidak produkti" (anakanak berusia ,12 tahun dan orang tua berusia 43 tahunke atas). *umlah penduduk usia produkti" ini di perkirakan akan men!apai
pun!aknya pada tahun +,+, +,-3 pada saat angkanya men!apai 5,K .oleh
sebab itu tantangan besar yang di hadapi adalah bagaimana mengupayakan
agar sumber daya manusia usia produkti" yang melimpa ini dapat di
trans"ormasikan menadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan
ketrampilan melalui pendidikan agar tidak menadi beban.
+. 7antangan Eksternal
7antangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan
berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup$ kemauan
teknologi dan in"ormasi$ kebangkitan industry kreati" dan budaya$ dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional . arus globalisasi akan
menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional
menadi masyarakat industry dan perdagangan modern seperti terdapat terlihat
di world trade 'rgani:ation (C7')$ Asso!iation o" southeast Asian Nations(A#EAN). 7antangan eksternal uga terkait dengan pergeseran kekuatan
ekonomi dunia$ pengaruh dan imbas teknosains $serta mutu$ in&estasi$ dan
tran"ormasi bidang pendidikan. keikutsertaan Indonesia didalam study
internasional 7rends in internasional 0athemati!s and s!ien!e study (7I0##)
dan progam "or internasional student assessment (PI#A) seak tahun 1888 uga
7/26/2019 Profesi Pend
37/43
menunukkan bahwa !apaian anak anak Indonesia tidak menggembirakan
dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan 7I0## dan PI#A. Hal ini
disebabkan antara lain banyaknya materi ui yang ditanyakan di 7I0## dan
PI#A tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.
-. Penyempurnaan Pola Pikir
%urikulum +,1- dikembangkan dengan penyempurnaan pola piker
sebagai berikut @
a. Pola pembelaaran yang berpusat pada guru menadi pembelaaran
berpusat pada peserta didik. Peseta didik harus memiliki pilihanpilihan
terhadap materi yang di pelaari untuk memiliki kompetensi yang sama .
b. Pola pembelaaran satu arah (interaksi gurupeserta didik) menadi
pembelaaran interakti" (interakti" guru < pesrta didikmasyarakat
lingkungan alam$sumber atau media lainya .!. Pola pembelaaran terisolasi menadi pembelaran se!ara earing (peseta
didik dapat menimba ilmu dari siapa saa dan dari mana saa yang dapat di
hubungi serta di peroleh melalui internet)d. Pola pembelaaran pasi" menadi pembelaaran akti"men!ari
(Pembelaaran system akti" men!ari semakin di perkuat dengan model
pembelaaran pendekatan sains)e. Pola belaar sendiri menadi belaar kelompok(berbasis tim).
". Pola pembelaaran alat tunggal menadi pembelaaran berbasis alat
multimedia.
g. Pola pembelaaran berbasis masal menadi kebutuhan pelanggan (user)
dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki peserta
didik.
h. Pola pembelaaran ilmu pengetahuan tunggal (monosdis!pline) menadi
pembelaaran ilmu pengetahuan amak atau (multi dis!ipline)
i. Pola pembelaaran pasi" menadi pembelaaran kritis.2. Penguatan 7ata %elola %urikulum
Dalam kurikulum+,1- dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut @
a. 7ata kera guru yang bersi"at indi&idual diubah menadi tata kera yang
bersi"at kolaborati"
37
7/26/2019 Profesi Pend
38/43
b. Penguatan manaemen sekolah melalui penguatan kemampuan manaemen
kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan!. Penguatan sarana dan prsarana untuk kepentingan manaemen dan proses
pembelaaran.
3. Penguatan 0ateri
Penguatan materi dilakukan dengan !ara pendalaman dan perluasan
materi yang rele&an bagi peserta didik.
. Perbedaan dan persamaan %7#P dan kurikulum +,1-1. Perbedaan
%urikulum +,1- sudah diimplementasikan pada tahun pelaaran
+,1-9+,12 pada sekolahsekolah tertentu (terbatas). %urikulum +,1- dilun!urkan
se!ara resmi pada tanggal 13 *uli +,1-. #esuatu yang baru tentu mempunyai
perbedaan dengan yang lama. Begitu pula kurikulum +,1- mempunyai perbedaan
dengan %7#P.
Berikut ini Persamaan dan Perbedaan %urikulum %7#P dengan
%urikulum +,1- di 7ingkat #0A90A@
No. %urikulum +,1- %7#P1 #%L (#tandar %ompetensi
Lulusan) ditentukan
terlebih dahulu$ melalui
Permendikbud No 32
7ahun +,1-. #etelah itu
baru ditentukan #tandar Isi$
yang bebentuk %erangka
Dasar %urikulum$ yang
dituangkan dalam
Permendikbud No 45$ 46$
48$ dan 5, 7ahun +,1-
#tandar Isi ditentukan
terlebih dahulu melaui
Permendiknas No ++
7ahun +,,4. #etelah itu
ditentukan #%L (#tandar
%ompetensi Lulusan)
melalui Permendiknas No
+- 7ahun +,,4
+ Aspek kompetensi lulusan Lebih menekankan pada
7/26/2019 Profesi Pend
39/43
ada keseimbangan so"t
skills dan hard skills yang
meliputi aspek kompetensi
sikap$ keterampilan$ dan
pengetahuan
aspek pengetahuan
- di enang #D 7ematik
7erpadu untuk kelas II
di enang #D 7ematik
7erpadu untuk kelas IIII
2 *umlah am pelaaran per
minggu lebih banyak dan
umlah mata pelaaran lebih
sedikit dibanding %7#P
*umlah am pelaaran lebih
sedikit dan umlah mata
pelaaran lebih banyak
dibanding %urikulum +,1-
3 Proses pembelaaran setiap
tema di enang #D dan
semua mata pelaaran di
enang #0P9#0A9#0%
dilakukan dengan
pendekatan ilmiah (sainti"i!
approa!h)$ yaitu standar
proses dalam pembelaaran
terdiri dari 0engamati$0enanya$ 0engolah$
0enyaikan$
0enyimpulkan$ dan
0en!ipta.
#tandar proses dalam
pembelaaran terdiri dari
Eksplorasi$ Elaborasi$ dan
%on"irmasi
4 TIK (Teknologi Informasidan Komunikasi) bukan
sebagai mata pelajaran,
melainkan sebagai media
pembelajaran
7I% sebagai mata
pelaaran.
5 #tandar penilaian
menggunakan penilaian
otentik$ yaitu mengukur
semua kompetensi sikap$
keterampilan$ dan
Penilaiannya lebih
dominan pada aspek
pengetahuan
39
7/26/2019 Profesi Pend
40/43
pengetahuan berdasarkan
proses dan hasil.
6 Pramuka menadi
ekstrakuler waib
Pramuka bukan
ekstrakurikuler waib
8 Pemintan (Penurusan)mulai kelas M untuk
enang #0A90A
Penurusan mulai kelas MI
1, B% lebih menekankan
mengembangkan potensi
siswa
B% lebih pada
menyelesaikan masalah
siswa
itulah beberapa perbedaan %urikulum +,1- dan %7#P. Calaupun
kelihatannya terdapat perbedaan yang sangat auh antara %urikulum +,1- dan
%7#P$ namun sebenarnya terdapat kesamaan E#EN#I %urikulum +,1- dan%7#P. 0isal pendekatan ilmiah (#ainti"i! Approa!h) yang pada hakekatnya
adalah pembelaaran berpusat pada siswa. #iswa men!ari pengetahuan bukan
menerima pengetahuan. Pendekatan ini mempunyai esensi yang sama dengan
Pendekatan %eterampilan Proses (P%P). 0asalah pendekatan sebenarnya bukan
masalah kurikulum$ tetapi masalah implementasi yang tidak alan di kelas. Bisa
adi pendekatan ilmiah yang diperkenalkan di %urikulum +,1- akan bernasib
sama dengan pendekatanpendekatan kurikulum terdahulu bila guru tidak paham
dan tidak bisa menerapkannya dalam pembelaaran di kelas.
+. Persamaana. %urikulum +,,4 (%7#P) dan %urikulum +,1- samasama menampilkan teks
sebagai butirbutir %D.
b. Untuk struktur kurikulumnya baik pada %7#P atau pada +,1- samasama
dibuat atau diran!ang oleh pemerintah tepatnya oleh Depdiknas.
!. Beberapa mata pelaaran masih ada yang sama seperti %7#P.d. 7erdapat kesamaan esensi kurikulum$ misalnya pada pendekatan ilmiah yang
pada hakekatnya berpusat pada siswa. Dimana siswa yang men!ari
pengetahuan bukan menerima pengetahuan.
7/26/2019 Profesi Pend
41/43
BAB III
PENU7UP
A. %esimpulan
#eiring dengan perkembangan :aman dan tuntutan kehidupan dalam masyarakat$
kurikulum senantias berkembang dan menyelaras diri dengan kemauan :aman. Begitubesar pentingnya pendidikan$ untuk itu agar agar pendidikan itu terarah dan lebih
memikirkan pada arah kemauan maka diperlukannya suatu kurikulum. %uriulum
merupakan program yang teren!an dan menyeluruh yang menggambarkan kualitas
pendidikan suatu bangsa$ sehingga kurikulum memegang peran strategis dalam kemauan
bangsa tersebut. 'leh karena itu$ perlu adanya pengolaan kurikulum yang berupa dinamis
dan intergrati"$ dengan melaui langkahlangkah yang sistematis pro"esional$ dan
melibatkan seluruh aspek yang terkait dalam ter!apainya tuuan pendidikan nasional.
%urikulumpun bisa beralan dengan baik perlu adanya pengelolaan agar
pendidikan beralan sesuai dengan tugas dan bidangnya masingmasing. Dalam
pengelolaan kurikulum meliputi peren!anaan$ pelaksanaan atau implementasi dan
penilaian atau e&aluasi.
Peraturan Pemerintah No. 18 7ahun +,,3 tentang #tandar Nasional Pendidikan.
Dalam Pasal + tersebut diatur bahwa ruang lingkup standar nasinal pendidikan terdiri dari
delapan ruang lingkup$ yakni@ (1) standar isi$ (+) standar proses$ (-) standar kompetensilulusan$ (2) standar pendidik dan tenaga kependidikan$ (3) standar sarana dan prasarana$
(4) standar pengelolaan$ (5) standar pembiayaan$ dan (6) standar penilaian.
41
7/26/2019 Profesi Pend
42/43
#tandar Nasional Pendidikan ber"ungsi sebagai dasar dalam peren!anaan$
pelaksanaan$ dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewuudkan pendidikan
nasional yang bermutu.
DA?7A/ PU#7A%A
Anggraeni. +,1+. pengelolaan kurikulum.. [email protected].!o.id$diakses +- 0ei
+,14.
Arid. +,,8. pengelolaan kurikulum.. [email protected].!o.id$ diakses +- 0ei +,14.
Dede.+,11. pengelolaan [email protected]$ diakses +- 0ei +,14
Deksa$ ?erdika. +,1+. %urikulum +,1-. [email protected]"erdikakinestetik.blogspot.!o.id$diakses +2 0ei
+,14.
Di!ky. +,1-. kurikulum +,1-. [email protected]!aemdanunyuweb.blogspot.!o.id$ diakses + 0ei
+,14.
?iki. +,1-. pengelolaan kurikulum.. [email protected]"iki.blogspot.!o.id$ diakses +- 0ei +,14.
Ibid. 'emar Hamalik.+,,5. Dasardasar Pengembangan %urikulum. Bandung@ /emaa
/osdakarya.
%iswan. +,,8. kurik[email protected].!o.id$ diakses +- 0ei +,14.
Nidasa. +,1,. pengelolaan kurikulum.. [email protected].!om$ diakses +- 0ei +,14.
'emar Hamalik.+,,+.0anaemen Pengembangan %urikulum. Bandung@ remaa /osda %arya.
/aika$ aika. +,12. makalah kurikulum +,1-.. [email protected]&ie.blogspot.!o.id$ diakses +2
0ei +,14.
#o"an Amri$Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. (*akarta@ Prestasi
Pustaka$ +,1-)
http://dh3anggraeni.blogspot.co.id/http://dh3anggraeni.blogspot.co.id/http://belajar.dedeyahya.web.id/http://belajar.dedeyahya.web.id/http://ferdikakinestetik.blogspot.co.id/http://ferdikakinestetik.blogspot.co.id/http://jabercaemdanunyuweb.blogspot.co.id/http://ghafiki.blogspot.co.id/https://nidasa.wordpress.com/http://nay-hyukvie.blogspot.co.id/http://belajar.dedeyahya.web.id/http://ferdikakinestetik.blogspot.co.id/http://jabercaemdanunyuweb.blogspot.co.id/http://ghafiki.blogspot.co.id/https://nidasa.wordpress.com/http://nay-hyukvie.blogspot.co.id/http://dh3anggraeni.blogspot.co.id/7/26/2019 Profesi Pend
43/43
eeya. +,12. kurikulum +,1-.. [email protected].!o.id$diakses +2 0ei +,14
;usak Burhanudin. 1886. Administrasi Pendidikan. Bandung@ . Pustaka #ena.
ulki"li. +,12. standardisasi [email protected]:ulki"li.blogspot.!o.id$diakses +- 0ei +,14.
http://bulekh.blogspot.co.id/http://bulekh.blogspot.co.id/http://m-zulkifli.blogspot.co.id/http://m-zulkifli.blogspot.co.id/http://m-zulkifli.blogspot.co.id/http://bulekh.blogspot.co.id/http://m-zulkifli.blogspot.co.id/