Upload
khoirul-anam
View
296
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Citation preview
2. Tabel. Penetapan Sifat dan Tingkat Bahaya Bahaya Sifat Bahaya Mikrobiologis Sifat Bahaya Fisik Dan Kimia A Kelompok khusus yang diterapkan pada produk nonsteril yang dirancang dan ditujukan untuk konsumsi populasi berisiko ( bayi, manula, orang sakit, wanita hamil, dan daya tahan tubuh rendah ). Kelompok khusus yang diterapkan pada produk nonsteril yang dirancang dan ditujukan untuk konsumsi populasi berisiko ( bayi, manula, orang sakit, wanita hamil, dan daya tahan tubuh rendah) B Produk mengandung ingredient yang peka terhadap bahaya mikrobiologis. Produk mengandung bahan bahan peka yang diketahui merupakan bahan kimia toksik atau bahaya fisik yang berbahaya ( alfatoxin dalam jagung dan batu dalam produk pertanian ). C Proses tidak mengandung tahap pengolahan yang dikendalikan secara efktif menghancurkan mikroorganisme yang berbahaya. Proses tidak mempunyai tahap pengendali yang secara efektif mencegah, menghancurkan, atau memisahkan bahan kimia toksik atau bahaya fisik. D Produk mudah tercemar kembali setelah pengolahan sebelum pengemasan Proses dapat terkontaminasi kembali setelah pengolahan sebelum pengemasan E Berpotensi untuk mengalami penanganan yang tidak semestinya ( abuse handling ) pada saat distribusi atau penanganan oleh konsumen yang dapat mengubah produk menjadi berbahaya ketika dkonsumsi. Terdapat potensi untuk terkontaminasi bahan kimia atau fisik selama distribusi atau penanganan oleh konsumen yang dapat mengubah produk menjadi berbahaya ketika dikonsumsi. F - Tidak ada proses pemanasan terminal setelah pengemasan atau ketika dimasak dirumah ( diterapkan pada produk makanan ketika digunakan oleh konsumen) - Tidak ada proses pemanasan terminal atau tahap penghancuran yang diterapkan setelah pengemasan oleh produsen Tidak ada bagi konsumen untuk mendeteksi, menghilangkan atau menghancurkan bahan kimia berbahaya atau bahan fisik berbahaya. 3. atau tahap penghancuran yang diterapkan sebelum memasuki fasilitas pabrik pengolahan makanan ( diterapkan pada bahan baku dan ingredient yang masuk ke dalam fasilitas pengolahan makanan ).