15
PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN PAIKEM PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 2 BANARAN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Oleh: INDRIA ADI KUNCORO A510140026 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN PAIKEM …eprints.ums.ac.id/67202/11/NASKAH PUBLIKASI REV.pdfsenang dalam pembelajaran tersebut. (2) Problematika guru dalam menerapkan PAIKEM pada

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN PAIKEM …eprints.ums.ac.id/67202/11/NASKAH PUBLIKASI REV.pdfsenang dalam pembelajaran tersebut. (2) Problematika guru dalam menerapkan PAIKEM pada

PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN PAIKEM

PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

SD NEGERI 2 BANARAN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan

Oleh:

INDRIA ADI KUNCORO

A510140026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN PAIKEM …eprints.ums.ac.id/67202/11/NASKAH PUBLIKASI REV.pdfsenang dalam pembelajaran tersebut. (2) Problematika guru dalam menerapkan PAIKEM pada

i

PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

Nama : Indria Adi Kuncoro

NIM : A510140026

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Artikel Publikasi : PROBLEMATIKA GURU DALAM

MENERAPKAN PAIKEM PADA MATA

PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD

NEGERI 2 BANARAN

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa artikel publikasi yang saya serahkan ini

benar-benar hasil karya sendiri dan bebas plagiat karya orang lain, kecuali yang

secara tertulis diacu/ dikutip dalam naskah dan disebutkan pada daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti artikel publikasi ini hasil plagiat, saya bertanggung

jawab sepenuhnya dan bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Surakarta,

Yang membuat pertanyaan,

Indria Adi Kuncoro

A510140026

Page 3: PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN PAIKEM …eprints.ums.ac.id/67202/11/NASKAH PUBLIKASI REV.pdfsenang dalam pembelajaran tersebut. (2) Problematika guru dalam menerapkan PAIKEM pada

ii

PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN PAIKEM

PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

SD NEGERI 2 BANARAN

Diajukan Oleh:

Indria Adi Kuncoro

A510140026

Artikel Publikasi ini telah disetujui oleh pembimbing skripsi Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk

dipertanggungjawabkan di hadapan tim penguji skripsi.

Surakarta,

(Dra. Risminawati, M.Pd)

NIP. 19540 317 198203 2002

Page 4: PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN PAIKEM …eprints.ums.ac.id/67202/11/NASKAH PUBLIKASI REV.pdfsenang dalam pembelajaran tersebut. (2) Problematika guru dalam menerapkan PAIKEM pada

iii

HALAMAN PENGESAHAN

PUBLIKASI ILMIAH

PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN PAIKEM

PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

SD NEGERI 2 BANARAN

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

Indria Adi Kuncoro

A510140026

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada hari Senin,tanggal 20 Agustus 2018

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

1. Dra. Risminawati, M.Pd (……………….)

2. Dr. Mohamad Ali, S.Ag., M.Pd. (.........................)

3. Yulia Maftuhah H., M.Pd. (.........................)

Surakarta, 2018

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan,

Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum

NIP. 19650428 199303 1 001

Page 5: PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN PAIKEM …eprints.ums.ac.id/67202/11/NASKAH PUBLIKASI REV.pdfsenang dalam pembelajaran tersebut. (2) Problematika guru dalam menerapkan PAIKEM pada

1

PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN PAIKEM

PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

SD NEGERI 2 BANARAN

Abstrak

Proses belajar mengajar matematika yang berlangsung saat ini banyak

menyebabkan siswa mengalami kendala dalam penguasaan materi karena kurang

tepatnya guru dalam memilih pendekatan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan

untuk mendeskripsikan (1) penerapan PAIKEM pada mata pelajaran Matematika

kelas V; (2) problematika guru dalam menerapkan PAIKEM pada mata pelajaran

Matematika kelas V; (3) solusi untuk mengatasi problematika guru dalam

menerapkan PAIKEM pada mata pelajaran Matematika. Penelitian menggunakan

metode penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi kasus tunggal. Teknik

pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan 3 teknik yaitu observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model

analisis interaktif yang memiliki 3 komponen yaitu reduksi data, penyajian data,

penarikan kesimpulan serta verifikasi kesimpulan. Keabsahan data dalam

penelitian ini menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan (1) Penerapan PAIKEM pada

mata pelajaran Matematika kelas V SD Negeri 2 Banaran yaitu guru harus

mempunyai banyak strategi yang inovatif dan efektif agar siswa mampu dan

mudah dalam menerima materi tersebut. Guru juga dapat menggunakan alat

peraga serta beberapa metode lainnya agar siswa dapat dengan mudah memahami

materi yang disampaikan. Guru juga dapat menggunakan ice breaking agar siswa

senang dalam pembelajaran tersebut. (2) Problematika guru dalam menerapkan

PAIKEM pada mata pelajaran Matematika kelas V SD Negeri 2 Banaran yaitu

kurangnya fasilitas-fasilitas PAIKEM yaitu alat peraga, kurangnya kreatifitas guru

dalam mengajar, siswa sering mengobrol di kelas; (3) Solusi untuk mengatasi

problematika guru dalam menerapkan PAIKEM pada mata pelajaran Matematika

kelas V SD Negeri 2 Banaran yaitu guru bisa membuat alat peraga sendiri agar

penerapan PAIKEM dapat tercapai secara maksimal, sebelum melakukan

pembelajaran guru harus mempersiapkan materi yang akan disampaikan, dan

apabila siswa masih sering ngobrol di kelas seharusnya guru memberikan

hukuman.

Kata kunci : Problematika guru, PAIKEM

Abstract

The teaching and learning process of mathematics which takes place at this time

causes students to experience problems in mastering the material because of the

teacher's lack of choice in learning approaches. This study aims to find out (1) the

application of PAIKEM in class V mathematics subjects; (2) the problem of the

teacher in applying PAIKEM in the fifth grade Mathematics subjects; (3)

solutions to overcome the problem of teachers in implementing PAIKEM in

Mathematics subjects.Research uses qualitative research methods with a single

Page 6: PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN PAIKEM …eprints.ums.ac.id/67202/11/NASKAH PUBLIKASI REV.pdfsenang dalam pembelajaran tersebut. (2) Problematika guru dalam menerapkan PAIKEM pada

2

case study design. Data collection techniques in this study used 3 techniques,

namely observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques

used are interactive analysis models that have 3 components, namely data

reduction, data presentation, conclusion drawing and verification of conclusions.

The validity of the data in this study using technical triangulation and source

triangulation.Based on the results of the study, it can be concluded: (1) The

application of PAIKEM in the fifth grade Mathematics subjects of SD Negeri 2

Banaran is that the teacher must have many innovative and effective strategies so

that students are able and easy to receive the material. The teacher can also use

teaching aids as well as several other methods so that students can easily

understand the material presented. The teacher can also use ice breaking so

students are happy in the learning. (2) Teacher's problems in implementing

PAIKEM in the fifth grade Mathematics subjects of SDAN 2 Banaran namely the

lack of facilities that support the creation of PAIKEM namely props; (3) Solution

to overcome the problem of the teacher in applying PAIKEM in the fifth grade

Mathematics of SD Negeri 2 Banaran namely the teacher can make their own

teaching aids so that the application of PAIKEM can be achieved optimally,

before doing the learning the teacher must prepare the material to be delivered,

and if the student still often chatting in class should the teacher give punishment

Keywords: Teacher's problem, PAIKEM

1. PENDAHULUAN

Dalam dunia pendidikan, banyak ditemui berbagai macam permasalahan yang

berhubungan dengan proses pembelajaran di sekolah. Pada dasarnya tujuan

pendidikan mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

laku baik dari ranah intelektual, moral maupun sosial. Untuk mencapai tujuan

tersebut kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok dalam

keseluruhan proses pendidikan. Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan

pendidikan sangat tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh

siswa sebagai peserta didik. Karena untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut

siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur oleh guru melalui proses

pembelajaran.

Sejalan dengan perkembangan pendidikan pada saat ini, kurikulum

menuntut seorang guru tidak hanya mempunyai kemampuan dalam menguasai

pengetahuan dibidangnya melainkan juga mampu merancang dan melaksanakan

proses pembelajaran yang dapat merangsang semangat, motivasi serta keaktifan

siswa dalam mengikuti pelajaran yaitu salah satunya dengan menerapkan

pendekatan PAIKEM dalam pembelajaran.

Page 7: PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN PAIKEM …eprints.ums.ac.id/67202/11/NASKAH PUBLIKASI REV.pdfsenang dalam pembelajaran tersebut. (2) Problematika guru dalam menerapkan PAIKEM pada

3

Wahyudi (2012:14) mengatakan bahwa “Dalam melaksanakan tugasnya

guru dituntut untuk berusaha keras dalam meningkatkan kualitas kerjanya, karena

guru merupakan jabatan profesi yang memerlukan suatu keahlian khusus. Maka

agar tercapai efisiensi dan efektivitas kerja sangat diperlukan profesionalisme

seorang guru dalam melaksanakan tugasnya”.

Mata pelajaran Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di SD sangat

penting dalam penerapan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan

menyenangkan (PAIKEM) dalam Pembelajaran Matematika sebagai salah satu

Mata pelajaran di SD, karena siswa cenderung sulit dalam menguasai materi

ataupun dalam proses pengajaran. Dengan penerapan PAIKEM diharapkan siswa

atau peserta didik lebih mudah dalam memahami materi pelajaran Matematika.

Mata pelajaran Matematika seringkali dianggap momok menakutkan bagi peserta

didik. Dengan demikian diharapkan seorang pengajar atau guru mampu

menguasai kiat-kiat pendekatan PAIKEM agar peserta didik lebih mudah

menguasai pelajaran Matematika dengan mudah dan menyenangkan.

Matematika memiliki objek abstrak, sedangkan siswa sekolah dasar pada

umumnya berpikir dalam tahap operasional konkrit menurut Piaget. Teori Piaget,

didukung oleh teori Brunner dan Ausubel, percaya bahwa para siswa akan dapat

berpikir jika mereka dibantu oleh materi konkrit dan bantuan pengajaran yang

manipulatif. Penggunaan manipulatif kemudian menjadi wajib dalam

pembelajaran matematika sekolah dasar ( Hidayah,2015:48). Namun

kenyataannya masih banyak guru yang belum menerapkan pembelajaran

Matematika yang aktif dan menyenangkan. Sebagian besar siswa masih

menganggap Matematika itu sulit dan menakutkan. Anggapan tersebut

menyebabkan siswa merasa takut saat mengikuti pembelajaran Matematika,

sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar Matematika. Perasaan takut dan

tegang tersebut dapat mengakibatkan hasil belajar Matematika siswa menjadi

rendah.

Demikian halnya yang terjadi di kelas V SD Negeri 2 Banaran.

Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan yang mana di sekolah tersebut

masih ada beberapa guru pada saat mengajar masih cenderung menggunakan

metode konvensional dalam mengajar dan cenderung kurang menggunakan

Page 8: PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN PAIKEM …eprints.ums.ac.id/67202/11/NASKAH PUBLIKASI REV.pdfsenang dalam pembelajaran tersebut. (2) Problematika guru dalam menerapkan PAIKEM pada

4

pendekatan PAIKEM pada saat mengajar, serta jarang menggunakan media

pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung secara monoton.

Kenyataan inilah yang mendorong peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

mengenai “Problematika Guru Dalam Menerapkan PAIKEM Pada Mata Pelajaran

Matematika Kelas V SD Negeri 2 Banaran”.

2. METODE

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan menggunakan desain penelitian

studi kasus tunggal karena subjeknya hanya satu kelas saja. Penelitian kualitatif

bertujuan untuk mendiskripsikan fenomena atau gejala sosial yang dituangkan

dalam bentuk rangkaian kata dan membentuk suatu teori. Tempat dan waktu

penelitian di SD Negeri 2 Banaran pada bulan Maret-Juli 2018. Populasi pada

penelitian ini adalah peserta didik kelas V, guru kelas V, dan kepala sekolah SD

Negeri 2 Banaran.

Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawncara, dan

dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik

triangulasi. Triangulasi yang digunakan yaitu triangulasi teknik dan triangulasi

sumber. Teknik analisis data terdiri dari 3 tahap yaitu reduksi data, penyajian data,

penarikan kesimpulan dan verifikasi.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam pembahasan ini akan dibahas lebih lanjut mengenai problematika guru

dalam menerapkan PAIKEM pada mata pelajaran Matematika kelas V SD Negeri

2 Banaran.

3.1 Penerapan PAIKEM pada mata pelajaran Matematika kelas V SD

Negeri 2 Banaran

Proses pembelajaran yang berlangsung selama ini lebih banyak diarahkan pada

bagaimana upaya guru untuk mengaktifkan peserta didik dalam proses

pembelajaran. Mengajar adalah usaha dari seorang pendidik dalam menyampaikan

materi pelajaran untuk menciptakan suasana belajar bagi peserta didik secara

optimal, sehingga yang menjadi pusat perhatian sesungguhnya dalam proses

pembelajaran ialah peserta didik. Berawal dari pendekatan tersebut dapat

Page 9: PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN PAIKEM …eprints.ums.ac.id/67202/11/NASKAH PUBLIKASI REV.pdfsenang dalam pembelajaran tersebut. (2) Problematika guru dalam menerapkan PAIKEM pada

5

menghasilkan sebuah konsep pembelajaran yang berpusat pada peserta didik lebih

dikenal dengan pembelajaran aktif.

Berdasarkan hasil pengamatan, pembelajaran Matematika kelas V yang

berlangsung di SD Negeri 2 Banaran sudah memfokuskan perhatiannya pada

upaya mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal itu terbukti

dengan diterapkannya metode-metode pembelajaran aktif. Berikut adalah

pembahasan mengenai penerapan PAIKEM di SD Negeri 2 Banaran :

3.1.1 Pembelajaran Aktif

SD Negeri 2 Banaran sudah menerapkan pembelajaran aktif yaitu pada saat

menyampaikan materi pembelajaran guru menggunakan alat peraga untuk

merangsang siswa agar bertanya dan memancing siswa dengan memberikan

pertanyaan seputar materi yang disampaikan oleh guru. Dengan adanya tanya

jawab antara guru dengan siswa dapat menciptakan suasana pembelajaran yang

aktif.

3.1.1 Pembelajaran Inovatif

Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang inovatif sehingga siswa dapat

membangun gagasannya, sebenarnya ada beberapa cara yang dilakukan oleh guru

kelas V di SD Negeri 2 Banaran yaitu dalam menyampaikan materi guru

menggunakan alat peraga baik alat peraga yang disediakan oleh sekolah maupun

alat peraga yang dibuat oleh guru sendiri, pada materi sifat-sifat bangun ruang

guru menyuruh siswa untuk mencari contoh bangun ruang yang berada di sekitar

kelas , lingkungan sekolah, dan guru juga memberikan tugas rumah untuk mencari

contoh bangun ruang yang berada di lingkungan rumah kemudian untuk mencapai

pembelajaran yang inovatif guru menggunakan 3 tahapan dalam proses

pembelajaran yaitu dari kegiatan awal,kegiatan inti,dan kegiatan penutup. Dengan

adanya kegiatan tersebut diharapkan siswa dapat memahami atau membangun

pengetahuannya tentang bangun ruang melalui pembelajaran inovatif yang

diarahkan dari guru.

3.1.2 Pembelajaran Kreatif

Pembelajaran kreatif menuntut guru untuk merangsang kreativitas siswa, baik

dalam mengembangkan kecakapan berpikir maupun dalam melakukan suatu

tindakan. Berpikir kreatif selalu dimulai dengan berpikir kritis, yakni menemukan

Page 10: PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN PAIKEM …eprints.ums.ac.id/67202/11/NASKAH PUBLIKASI REV.pdfsenang dalam pembelajaran tersebut. (2) Problematika guru dalam menerapkan PAIKEM pada

6

dan melahirkan sesuatu yang sebelumnya tidak ada atau memperbaiki

sesuatu.”Berfikir kreatif seringkali diperlukan untuk memecahkan masalah

kehidupan sehari-hari. Agar mampu berperilaku secara efektif dalam kehidupan

masyarakat yang semakin kompleks sekarang ini, siswa harus dilatih untuk

mampu menggunakan fikirannya dengan cara yang kreatif ( Kumara,2004:68)

Dalam pembelajaran kreatif pada kelas V di SD Negeri 2 Banaran guru sudah

melakukan berbagai macam bentuk variasi pembelajaran menciptakan suasana

pembelajaran yang menarik perhatian siswa sehingga siswa aktif bertanya

mempertanyakan dan mengemukakan gagasan, menggunakan berbagai macam

metode pembelajaran, proses pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru saja,

dan guru sendiri membuat pembelajaran semenarik mungkin agar siswa tidak

terlihat bosan.

3.1.3 Pembelajaran Efektif

Pembelajaran efektif menuntut keterlibatan siswa secara aktif, karena mereka

merupakan pusat kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi. Siswa

harus didorong untuk menafsirkan informasi yang disajikan oleh guru sampai

informasi tersebut dapat diterima oleh akal sehat. Dalam pelaksanaannya, hal ini

memerlukan proses pertukaran pikiran, diskusi, dan perdebatan dalam rangka

pencapaian pemahaman yang sama terhadap materi standar yang harus dikuasai

siswa.

Dalam menyampaikan pembelajaran guru menggunakan strategi berbagi

peran. Karena biasanya apabila ada siswa yang belum paham mengenai materi,

siswa takut bertanya kepada gurunya kemudian guru menyuruh siswa yang belum

paham mengenai materi dapat bertanya kepada siswa yang sudah paham

mengenai materi.

3.1.4 Pembelajaran Menyenangkan

Menurut Apriani dkk (2016:26) Pembelajaran menyenangkan adalah sifat

terpesona dengan keindahan, kenyamanan dan kemanfaatannya sehingga mereka

terlibat secara asyik dalam belajar sampai lupa waktu, penuh percaya diri, dan

tertantang untuk melakukan hal serupa atau hal yang lebih berat lagi.

Dalam melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan yaitu dengan

didukung bahan bantu untuk menyampaikan alat peraga yaitu alat peraga apabila

Page 11: PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN PAIKEM …eprints.ums.ac.id/67202/11/NASKAH PUBLIKASI REV.pdfsenang dalam pembelajaran tersebut. (2) Problematika guru dalam menerapkan PAIKEM pada

7

alat peraga tersebut dibuat semenarik mungkin untuk menarik perhatian siswa dan

pada materi ini yaitu tentang bangun ruang siswa disuruh untuk membuat jaring-

jaring kubus dan siswa merasa senang. Selain itu untuk menciptakan

pembelajaran yang menyenangkan yaitu pada saat pembelajaran berlangsung guru

menyelingi dengan bercanda atau menyanyi agar poses pembelajaran tidak terlihat

bosan dan untuk membangkitkan semangat siswa.

Upaya dari pihak sekolah untuk menerapkan pembelajaran berbasis

PAIKEM pada mata pelajaran Matematika kelas V SD Negeri 2 Banaran

disampaikan oleh guru kelas yaitu siswa terlibat dalam berbagai kegiatan

pembelajaran yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan

penekanan belajar melalui berbuat. Dengan adanya penerapan PAIKEM siswa

mudah menerima materi yang disampaikan cocok untuk diterapkan pada mata

pelajaran Matematika karena sangat baik untuk diterapkan selain itu juga anak-

anak lebih bisa untuk menerima materi yang disampaikan. Dalam menerapkan

PAIKEM, biasanya saya menggunakan alat peraga yang ada di sekolah, tetapi

biasanya tidak sesuai dengan kebutuhan kemudian saya meminta siswa untuk

membawa alat peraga sendiri tentunya alat peraga itu yang mudah dicari.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saputro pada tahun

2013 dalam penelitiannya mengenai Kiat-Kiat Guru Dalam Menerapkan PAIKEM

pada Pembelajaran Matematika Kelas 2 Madrasah Ibtidaiyah di Kota Salatiga

Tahun Ajaran 2011/2012. Hasil penelitian menyebutkan siswa terlibat dalam

berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka

dengan penekanan belajar melalui berbuat. Guru menggunakan berbagai alat

bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan

lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik,

menyenangkan, dan cocok bagi siswa.

3.2 Problematika guru dalam menerapkan PAIKEM di SD Negeri 2

Banaran

Masalahnya yaitu kurangnya fasilitas yang ada di sekolah untuk menerapkan

paikem itu sendiri misalnya minimalnya alat peraga sehingga guru harus membuat

sendiri. Selain itu kendala yang dihadapi dalam menerapkan PAIKEM yaitu

disebabkan karena siswanya yang selalu sibuk main sendiri ada yang sibuk

Page 12: PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN PAIKEM …eprints.ums.ac.id/67202/11/NASKAH PUBLIKASI REV.pdfsenang dalam pembelajaran tersebut. (2) Problematika guru dalam menerapkan PAIKEM pada

8

dengan temannya, ya walaupun jumlah siswa disini memang sedikit hal itu sering

terjadi. Selain itu yang menghambat tercapainya PAIKEM yaitu karena kurangnya

bahan pendukung seperti alat peraga yang tidak memadai dengan baik sehingga

guru harus mencari sendiri dan kadang guru membuat sendiri, karena alat peraga

ini sangat penting dalam penerapan PAIKEM karena dapat menumbuhkan

keaktifan siswa untuk bertanya.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saputro pada tahun

2013 dalam penelitiannya mengenai Kiat-Kiat Guru Dalam Menerapkan PAIKEM

pada Pembelajaran Matematika Kelas 2 Madrasah Ibtidaiyah di Kota Salatiga

Tahun Ajaran 2011/2012. Hasil penelitian menyebutkan kurangnya alat peraga

ataupun media yang mendukung terciptanya penerapan metode PAIKEM di

Sekolah dan kurangnya pemahaman yang dimiliki oleh peserta didik sehingga

peserta didik sering kesulitan dalam proses belajar ataupun materi yang

disampaikan oleh guru matematika.

3.3 Solusi untuk mengatasi problematika guru dalam menerapkan PAIKEM

pada mata pelajaran Matematika kelas V SD Negeri 2 Banaran

Untuk mengatasi problem pembelajaran dalam menerapkan PAIKEM pada mata

pelajaran Matematika kelas V SD Negeri 2 Banaran dapat diupayakan melalui

beberapa solusi yangdiharapkan mampu menyelesaikan permasalahan yang

dihadapi sebagaimana yang akan diuraikan sebagai berikut :

3.3.1 Upaya Mengatasi Fasilitas Pendukung dalam Pembelajaran Matematika

Untuk mengatasi media atau alat peraga yang tidak ada di sekolah

misalnya LCD Proyektor seharusnya pihak sekolah lebih memperhatikan

lagi dan bisa segera diatasi agar penerapan PAIKEM dalam pembelajaran

terlaksana dengan baik tidak ada kendala lagi dan penerapan PAIKEM

dapat tercapai secara maksimal.

3.3.2 Upaya Untuk Mengatasi Kreatifitas Guru dalam Mengajar

Untuk mengatasi masalah kreatifitas guru dalam mengajar, seharusnya

guru lebih mengembangkan lagi kreatifitas yang dimiliki atau pun sebelum

mengajar guru harus lebih menyiapkan lagi materi yang akan disampaikan

agar siswa bisa memahami apa yang disampaikan oleh guru.

3.3.3 Upaya Untuk Mengatasi Siswa yang Sering Ngobrol di Kelas

Page 13: PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN PAIKEM …eprints.ums.ac.id/67202/11/NASKAH PUBLIKASI REV.pdfsenang dalam pembelajaran tersebut. (2) Problematika guru dalam menerapkan PAIKEM pada

9

Untuk mengatasi masalah siswa yang sering mengobrol di kelas yaitu

dengan cara siswa tersebut apabila mengobrol dapat diberkan

sangsi/hukuman tetapi sangsi tersebut juga tidak keberatan bagi siswa

misal diberikan soal sesuai dengan materi yang diajarkan kemudian siswa

yang mengobrol tadi diminta untuk menjawab. Apabila siswa tersebut

kesulitan untuk mengerjakan soal tersebut biasanya siswa akan kesal

sendiri dan membuat siswa tersebut tidak akan mengulangi hal yang telah

dilakukan yaitu mengobrol. Apabila guru dapat mengatasi hal ini maka

untuk menerapkan pembelajaran yang berbasis PAIKEM ini dapat berjalan

dengan baik dan sempurna.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hermawan dalam

penelitiannya mengenai Problematika Metode Pembelajaran Aktif Bagi Guru

Pendidikan Agama Islam di MI Nurul Ulum Sokokidul Kebonagung Demak

Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasil penelitian menyebutkan bahwa guru hendaknya

lebih berhati-hati dalam memilih metode pembelajaran yang akan diterapkan dan

dikembangkan dalam proses pembelajaran. Disamping itu, harus lebih jeli lagi di

dalam menyesuaikan antara metode yang akan dipakai dengan mata pelajaran

yang akan disampaikan, agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

Hendaknya seorang guru tidak asal-asalan di dalam memilih media pembelajaran.

Pemilihan media pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan materi, tujuan, dan

kemampuan yang ingin dikembangkan dalam pembelajaran.

4. PENUTUP

Penerapan PAIKEM pada mata pelajaran Matematika pada kelas V SD Negeri 2

Banaran sudah berjalan dengan baik walaupun fasilitas di sekolah belum lengkap

tetapi guru bisa membuatnya sendiri. Dalam pembelajaran aktif guru perlu

merangsang atau memancing siswa menggunakan alat peraga dengan pertanyaan-

pertanyaan seputar materi yang disampaikan. Dalam pembelajaran inovatif yaitu

saat menyampaikan materi guru sendiri menggunakan alat peraga, siswa disuruh

untuk membawa contoh bangun ruang. Dalam pembelajaran kreatif guru sudah

melakukan berbagai macam variasi metode pembelajaran agar siswa terlihat aktif

dan guru juga membuat pembelajaran semenarik mungkin agar siswa tidak bosan.

Page 14: PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN PAIKEM …eprints.ums.ac.id/67202/11/NASKAH PUBLIKASI REV.pdfsenang dalam pembelajaran tersebut. (2) Problematika guru dalam menerapkan PAIKEM pada

10

Dalam pembelajaran efektif guru menggunakan strategi yaitu berbagi peran. Dan

dalam pembelajaran menyenangkan yaitu guru membuat alat peraga yang

membuat siswa tertarik pada alat peraga tersebut dan guru juga menyelingi

pembelajaran dengan menyanyi/ice breaking.

Problematika guru dalam menerapkan PAIKEM pada mata pelajaran

Matematika kelas V SD Negeri 2 Banaran yaitu kurangnya fasilitas-fasilitas yang

mendukung terciptanya PAIKEM yaitu alat peraga, kurangnya kreatifitas guru

dalam menyampaikan materi, dan pada saat guru menyampaikan materi siswa

sibuk berbicara dengan temannya atau sibuk main sendiri.

Solusi untuk mengatasi problematika guru dalam menerapkan PAIKEM

pada mata pelajaran Matematika kelas V SD Negeri 2 Banaran yaitu walaupun di

sekolah kurang menyediakan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan guru bisa

membuat alat peraga sendiri, seharusnya sebelum melakukan pembelajaran guru

menyiapkan materi yang akan diajarkan agar siswa dapat memahami apa yang

disampaikan oleh guru, apabila saat pembelajaran berlangsung masih ada siswa

yang ngobrol di kelas sebaiknya guru memberikan hukuman.

DAFTAR PUSTAKA

Apriani, Dewi dkk. 2016. Sistem Pembelajaran di Sekolah Dasar Kelas Rendah

Berbasis PAIKEM GEMBROT Guru SD di Kecamatan Kramat

Kabupaten Tegal. Jurnal Penelitian dan Wacana Pendidikan, 10 (1).

16-29

Hermawan, Adik.2012.Problematika Metode Pembelajaran Aktif Bagi Guru

Pendidikan Agama Islam di MI Nurul Ulum Sokokidul Kebonagung

Demak Tahun Pelajaran 2011/2012.Skripsi.Institut Agama Islam

Negeri Walisongo Semarang.

Hidayah, Isti, Sugiarto. 2015.Model of Independent Working Group of Teacher

and Its Effectiveness towards the Elementary School Teacher’s Ability

in Conducting Mathematics Learning.Procedia-Social and Behavioral

Sciences, 214. 43-50.

Kumara, Amitya. 2004. Model Pembelajaran ”Active Learning” Mata Pelajaran

Sains Tingkat SD Kota Yogyakarta Sebagai Upaya Peningkatan “Life

Skill”.Jurnal Psikologi No.2 ISSN : 0215- 8884. 63-90.

Page 15: PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN PAIKEM …eprints.ums.ac.id/67202/11/NASKAH PUBLIKASI REV.pdfsenang dalam pembelajaran tersebut. (2) Problematika guru dalam menerapkan PAIKEM pada

11

Saputro, Daud Eko. 2013. Kiat-kiat Guru Dalam Menerapkan Paikem Pada

Pembelajaran Matematika Kelas 2 Madrasah Ibtidaiyah di Kota

Salatiga. Skripsi. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

Wahyudi, Imam. 2012. Mengejar Profesionalisme Guru.Jakarta: Prestasi Pustaka.