Print Jilid

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Print Jilid

Citation preview

MAKALAH DASAR-DASAR KEPENDIDIKAN

Perbandingan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013

Penyusun:

KELOMPOK 3

Kelas 2015 C

1. Andyah Agustin

(15030174021)

2. Annisa Yanuarisma

(15030174062)

3. Bima Fauzul Adhim

(15030174017)

4. Noviea Adinda S.P.

(15030174085)

5. Yusrina Nur Amalia

(15030174068)

Prodi Pendidikan MatematikaUNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM

JURUSAN MATEMATIKA2015

KATA PENGANTARPuji dan syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunianya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Dasar- Dasar Kependidikan yangmembahas tentang Perbandingan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013. Yang pada dasarnya wajib untuk guru MIPA mengetahuinya.

Pada makalah ini akan dibahas mengenai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada

1.Dra. Endah Budi Rahaju, M.Pd selaku dosen pengampu dasar-dasar kependidikan.

2.Rekan rekan yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu kami memohon kritik dan saran yang membangun, agar pada pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Surabaya, 20 Oktober 2015

Hormat Kami

Penyusun

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR .iDAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 11.2. Rumusan Masalah ..21.3 Tujuan .2BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kurikulum 3

2.2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.3

2.3 Kurikulum 2013.7

2.4 Perbedaan Esensial KTSP dan K 13.11

2.5 Perbandingan KTSP dan K 13..14

BAB III PENUTUP3.1. Kesimpulan 183.2 Saran18DAFTAR PUSTAKA 19BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangPada dasarnya pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan bertujuan untuk membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sumber daya manusia merupakan faktor penentu bagi keberhasilan pembangunan bangsa itu sendiri. Sumber daya manusia juga merupakan faktor yang sangat mendasar dalam usaha pembangunan suatu bangsa dengan demikian usaha pembangunan pendidikan merupakan suatu hal harus terus dikembangkan jika kita ingin mencapai keberhasilan pembangunan disegala bidang.

Berkaitan dengan hal di atas, pengembangan dunia pendidikan terus diperhatikan dalam hal ini kurikulum memiliki peran penting yang cukup besar. Dimana inovasi-inovasi kurikulum sangat diperlukan dalam pendidikan yang mana diharapkan dapat meningkatkan dan mewujudkan tujuan pendidikan secara umum.

Orientasi kurikulum merupakan suatu bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Dengan demikian dalam penyusunan makalah ini yang akan memaparkan hasil-hasil inovasi kurikulum.diharapkan dapat memberi gambaran tentang perkembangan dunia pendidikan dalam lingkup kurikulum secara khusus. B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) ?

2. Bagaimana kurikulum 2013 ?

3.Bagaimana perbandingan kurikulum tingkat satuan pendidikan dengan kurikulum 2013 ?C. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1.Untuk memahami kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)

2.Untuk memahami kurikulum 2013

3.Untuk memahami perbandingan kurikulum tingkat satuan pendidikan dengan kurikulum 2013

BAB IIPEMBAHASANA. Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Kurikulum mempunyai komponen-komponen penting yang saling berkaitan dan menunjang untuk mencapai tujuan dari kurikulum. Komponen tersebut diantaranya: komponen tujuan, komponen isi, komponen media, komponen strategi dan komponen proses belajar mengajar.Kurikulum dalam pendidikan formal memiliki peranan yang strategis dan menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Bentuk-bentuk peranan tersebut adalah peran konservatif, peran kreatif, peran kritis dan evaluative.Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat enam fungsi kurikulum sebagaimana yang dikemukakan Alexander Inglis yaitu Fungsi Penyesuaian, Fungsi Pengintegrasian, Fungsi Perbedaan, Fungsi Persiapan, Fungsi Pemilihan, Fungsi DiagnostikB. KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.1. Landasan Penyusunan KTSPa. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional b. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikanc. Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusand. Permendikbud No. 64 Tahun 2013 tentang Standar Isie. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Prosesf. Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaiang. Permendikbud No. 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTsh. Permendikbud No. 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMPi. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang KTSPj. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikulerk. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan l. Permendikbud No 68 Th 2014 tentang Peran Guru TIK2. Tujuan Penyusunan KTSPKTSP disusun sebagai acuan pelaksanaan pendidikan, pembelajaran, dan penilaian di satuan pendidikan. 3. Acuan Konseptual KTSPa. Peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia;b. Kebutuhan kompetensi masa depan;c. Peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik;d. Keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan;e. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional;f. Tuntutan dunia kerja;g. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;h. Toleransi dan kerukunan umat beragama;i. Dinamika perkembangan global;j. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan;k. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat;l. Kesetaraan jender; danm. Karakteristik satuan pendidikan.4. Prinsip-prinsip Penyusunan KTSPa. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang;b. Belajar sepanjang hayat; danc. Menyeluruh dan berkesinambungan.5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar pada setiap tingkat dan/atau semester. Standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran pada setiap tingkat dan semester disajikan pada lampiran-lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional ini yang terdir atas: Lampiran 1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI dan SDLB, Lampiran 2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP/MTs dan SMPLB, dan Lampiran 3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK.

6. Beban belajar

Satuan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan menyelenggarakan program pendidikan dengan menggunakan sistem paket atau sistem kredit semester. Kedua sistem tersebut dipilih berdasarkan jenjang dan kategori satuan pendidikan yang bersangkutan. Satuan pendidikan SD/MI/SDLB melaksanakan program pendidikan dengan menggunakan sistem paket. Satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK kategori standar menggunakan sistem paket atau dapat menggunakan sistem kredit semester. Satuan pendidikan SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK kategori mandiri menggunakan sistem kredit semester.

Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem paket pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.

Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.

Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada masing-masing satuan pendidikan ditetapkan sebagai berikut:

a. SD/MI/SDLB berlangsung selama 35 menit;

b. SMP/MTs/SMPLB berlangsung selama 40 menit;

c. SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK berlangsung selama 45 menit.

Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap satuan pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SD/MI/SDLB:

1) Kelas I s.d. III adalah 29 s.d. 32 jam pembelajaran;

2) Kelas IV s.d. VI adalah 34 jam pembelajaran.

b. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SMP/MTs/SMPLB adalah 34 jam pembelajaran.

c. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK adalah 38 s.d. 39 jam pembelajaran.C. Kurikulum 2013Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang pernah digagas dalam rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, tapi belum terselesaikan karena desakan untuk segera mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Selain itu penataan kurikulum pada kurikulum 2013 dilakukan sebagai amanah dari UU No.20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional dan peraturan presiden N0. 5 tahun 2010 tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional.

Kurikulum 2013 dikembangkan untuk meningkatkan capaian pendidikan dengan dua strategi utama, yaitu peningkatan efektifitas pembelajaran pada satuan pendidikan dan penambahan waktu pembelajaran di sekolah.1. Efektifitas

Kurikulum 2013 dikembangkan untuk meningkatkan capaian pendidikan dengan dua strategi utama, yaitu peningkatan efektifitas pembelajaran pada satuan pendidikan dan penambahan waktu pembelajaran di sekolah. Efektifitas pembelajaran dicapai melalui tiga tahap, yaitu:1.Efektifitas interaksi, akan tercipta dengan adanya harmonisasi iklim akademi dan budaya sekolah. Efektifitas interaksi dapat terjaga apabilakesinambungan manajemen dan kepemimpinan pada satuan pendidikan.2.Efektifitas pemahaman, menjadi bagian penting dalam pencapaian efektifitas pembelajaran. Efektifitas tersebut dapat dicapai apabila pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal siswa melalui observasi, asosiasi, bertanya, menyimpulkan dan mengkomunikasikan.3.Efektivitas penyerapan, dapat tercipta manakala adanya kesinambungan pembelajaran horizonta dan vertikal.Penerapan kurikulum 2013 diimplementasikan adanya penambahan jam pelajaran, hal tersebut sebagai akibat dari adanya perubahan proses pembelajaran yang semula dari siswa diberi tahu menjadi siswa yang mencari tahu. Selain itu, akan merubah pula proses penialaiayang semula berbasis output menjadi berbasis proses dan output.2. Faktor Adanya Pengembangan Kurikulum

Tiga faktor yang menjadi alasan pengembangan kurikulum 2013:

1) Tantangan masa depan diantaranya meliputi arus globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, kovergensi ilmu dan teknologi, dan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan.

2) Kompetensi masa depan yang diantaranya meliputi kemampuan berkomunikasi, kemampuan berfikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral, kemampuan menjadi kewarganegaraan yang efektif, dan kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda.

3) Fenomena sosial yang mengemuka, seperti perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalam berbagai jenis ujian, dan gejolak sosial (social unrest).

4) Persepsi publik yang menilai pendidikan selama ini terlalu menitik beratkan pada aspek kognitif, beban siswa yang terlalu berat, dan kurang bermuatan karakter.

3. Pokok-Pokok Perubahan Dalam Kurikulum 2013

Terdapat beberapa perubahan mendasar dari kurikulum 2006 ke kurikulum 2013 yaitu:

a) Penataan pola pikir.

b) Pendalaman dan perluasan materi.

c) Penguatan proses

d) Penyesuaian beban

Sedangkan elemen yang berubah antara lain:

a) Standar kompetensi Lulusan

b) Standar isi

c) Standar proses

d) Standar penilaian

Kurikulum 2013 lebih menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah tersebut meliputi, mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring. Secara konseptual kurikulum 2013 jelas ada perubahan signifikan. Perubahan itu tentunya di maksudkan untuk menjadikan pendidikan menjadi lebih baik.

4. Prinsip Penyusunan RPP Kurikulum 2013

Prinsip-prinsip penusunan RPP sebagai berikut:

a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan lingkungan peserta didik.

b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian dan semangat belajar.

c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi

e. Keterkaitan dan keterpaduan RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu kebutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik,keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

f. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.5. Beban Belajar

Kurikulum 2013 mengisyaratkan adanya penambahan beban belajar di semua jenjang pendidikan.Kebijakan penambahan jam ini dimaksudkan agar guru memiliki waktu yang lebih leluasa untuk mengelola dan mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi (berpusat) pada siswa atau mengembangkan pembelajaran aktif, beserta proses penilaiannya. Adapun ketentuan beban belajar untuk setiap jenjangnya berikut ini:Beban belajar di SD/MI

Kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu, dengan lama belajar untuk setiap jam belajarnya yaitu 35 menit.

Beban belajar di SMP/MTs

Dari semula 32 menjadi 38 jam untuk masing-masing kelas VII, VIII, dan IX, dengan lama belajar untuk setiap jam belajarnya yaitu 40 menit.

Beban belajar di SMA/MA

Kelas X bertambah dari 38 jam menjadi 42 jam belajar, dan untuk kelas XI dan XII bertambah dari 38 jam menjadi 44 jam belajar, dengan lama belajar untuk setiap jam belajarnya yaitu 45 menit.

D. Perbedaan Esensial Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013KTSP 2006Kurikulum 2013Ket

Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentuTiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan]Semua Jenjang

Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiriMata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelasSemua Jenjang

Bahasa Indonesia sejajar dengan mapel lainBahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain [sikap dan keterampilan berbahasa}SD

Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbedaSemua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....Semua Jenjang

Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah [separated curriculum]Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain [cross curriculum atau integrated curriculum]SD

Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnyaSD

KTSP 2006Kurikulum 2013Ket

Tematik untuk kelas I III [belum integratif]Tematik Integratif untuk Kelas I VI SD

TIK adalah mata pelajaran sendiriTIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lainSMP

Bahasa Indonesia sebagai pengetahuanBahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledgeSMP/ SMA/SMK

Untuk SMA, ada penjurusan sejak kelas XITidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minatSMA/SMK

SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensiPenjurusan di SMK sangat detil [sampai keahlian]SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap.SMA/SMK

Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang studi], didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalamanSMA/SMK

Perubahan untuk Semua Mata Pelajaran

NoImplementasi Kurikulum LamaKurikulum Baru

1Materi disusun untuk memberikan pengetahuan kepada siswaMateri disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan

2Pendekatan pembelajaran adalah siswa diberitahu tentang materi yang harus dihafal [siswa diberi tahu]. Pendekatan pembelajaran berdasarkan pengamatan, pertanyaan, pengumpulan data, penalaran, dan penyajian hasilnya melalui pemanfaatan berbagai sumber-sumber belajar [siswa mencari tahu]

3Penilaian pada pengetahuan melalui ulangan dan ujianPenilaian otentik pada aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan portofolio.

E. Perbandingan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013NOPembandingKURIKULUM 2006KURIKULUM 2013

1Tujuan Pendidikan Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut. 1. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.2. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.KTSP ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ) disusun dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Pendidikan dasar dan menengah, dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang:

a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur;

b. berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif;

c. sehat, mandiri, dan percaya diri; dan

d. toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.

2.Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanStruktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut.

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

Kelompok mata pelajaran estetika

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatanDitinjau dari manajemen sekolah, maka KTSP pada dasarnya merupakan bentuk perencanaan satuan pendidikan pada bidang intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler untuk mencapai visi, misi, dan tujuannya.

Dokumen KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah setidak-tidaknya meliputi:

1. Kurikulum nasionalyang terdiri dari Rasional, Kerangka Dasar Kurikulum, Struktur Kurikulum, Deskripsi Matapelajaran, KI dan KD, dan Silabus untuk satuan pendidikan terkait.

2. Kurda yang terdiri dari KD dan Silabus yang dikembangkan oleh daerah yang bersangkutan, dengan acuan KI yang dikembangkan pada kurikulum nasional

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

4. Kegiatan kurikuler (intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler)

5. Kalender Pendidikan.

3.Sistem yang digunakanDalam kurikulum 2006 yang digunakan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar

Berbasis mata pelajaran, masing-masing disiplin ilmu dibahas atau dikelompokkan dalam satu mata pelajaran.Dalam kurikulum 2013 yang digunakan Kompetensi Inti (KI)

Berbasis tematik, sehingga dalam pembelajaran yang digunakan adalah tema-tema yang menjadi acuan atau bahan ajar.

4.Silabus yang digunakanSilabus yang digunakan adalah silabus yang dibuat oleh masing-masing satuan pendidikan yang berdasarkan silabus nasional.Silabus yang digunakan adalah silabus dari pusat, sehingga seluruh indonesia menggunakan silabus yang sama.

6Mata pelajaran pancasilaDalam kurikulum 2006, mata pelajaran pendidikan pancasila ditiadakan dan diganti dengan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.

Dalam kurikulum 2013, mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dirubah menjadi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan.

5Implementasi kurikulum

Dalam kurikulum 2006, sistem yang digunakan adalah penjurusan. Dalam kurikulum 2013, sistem yang digunakan adalah peminatan.

7Beban belajar siswaBeban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran yang terlalu kompleks melebihi kemampuan siswa.Beban belajar siswa lebih sedikit dan disesuaikan dengan kemampuan siswa

8Proses penilaianBerfokus pada pengetahuan melalui penilaian outputBerbasis kemampuan

melalui penilaian proses dan output

10PenilaianMenekankan aspek kognitif

Test menjadi cara penilaian yang dominanMenekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara proporsional Penilaian test dan portofolio saling melengkapi

11Pendidik dan Tenaga KependidikanMemenuhi kompetensi profesi saja Fokus pada ukuran kinerja PTKMemenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial, danpersonal motivasi mengajar

12Pengelolaan Kurikulum Satuan pendidikan mempunyai kebebasan dalampengelolaan kurikulum

terdapat kecenderungan satuan pendidikan menyusun kurikulum tanpa

mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah

Pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi mata pelajaran

(Satuan pendidikan mempunyai kebebasan dalam pengelolaan kurikulum) Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan

Satuan pendidikan mampumenyusun

kurikulum dengan mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah

(Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki

kendali kualitas dalam pelaksanaan

kurikulum di tingkat satuan pendidikan)

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan

Kurikulum adalah sebuah rancangan pembelajaran, yang di susun dengan mempertimbangkan berbagai hal mengenai proses pembelajaran serta perkembangan individu. Sedangkan Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang pernah digagas dalam rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, tapi belum terselesaikan karena desakan untuk segera mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006.Dan Kurikulum 2013 lebih menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah tersebut meliputi, mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring. Secara konseptual kurikulum 2013 jelas ada perubahan signifikan. Perubahan itu tentunya di maksudkan untuk menjadikan pendidikan menjadi lebih baik dan usaha unutk selalu memperbaruhi tata cara pelaksanaan pendidikan din indonesia agar merata disetiap daerahnya.3.2 Saran

Kebutuhan pendidikan kini semakin kompleks, begitu pula dengan kebutuhan kurikulum yang ada juga semakin berkembang, maka disarankan agar tiap sekolah atau lembaga pendidikan menerapkan suatu sistem kurikulum yang sesuai dengan keadaan lingkungan sekolahnya, karena sesuai dengan ketetapan pemerintah kurikulum yang digunakan saat ini adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), maka sudah selayaknya pihak pengembang kurikulum mengembagkan kurikulum sesuai dengan potensi daerahnya. Oleh karena itu, tujuan, isi, maupun proses pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, karakteristik, kekayaan dan perkembangan yang ada di masyakarakat.

DAFTAR PUSTAKAIdi, Abdullah. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2007.Tim pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. Kurkulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.Suparlan. Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum & Materi Pembelajaran. Jakarta: Bumi AksaraLoeloek Endah Poerwanti, Sofan Amri. Panduan Memahami Kurikulum 2013 (Sebuah Inovasi Struktur Kurikulum Penunjang Pendidikan Masa Depan). Jakarta: Prestasi Pustaka Raya. 2013Ansyar, Mohammad dan Nurtei. 1993. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Bandung : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan & Dirjen Dikti.Karyadi, Benny dan Ibrahim. 1996. Pengembangan Inovasi dan Kurikulum Modul 1 6. Jakarta : Universitas Terbuka, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Sudjana, Nana. 1996. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung : Sinar Baru Algerindo.18 |