11
PRINSIP & ALAT EVALUASI O O L L E E H H H. NUTHPATURAHMAN H. NUTHPATURAHMAN

Prinsip dan Alat Evaluasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Prinsip dan Alat Evaluasi

Citation preview

Page 1: Prinsip dan Alat Evaluasi

PRINSIP & ALAT EVALUASI

OOLLEEHH

H. NUTHPATURAHMANH. NUTHPATURAHMAN

Page 2: Prinsip dan Alat Evaluasi

Subjek dan Objek EvaluasiSubjek dalam evaluasi dapat diartikan sebagai orang yang memberikan nilai kepada sasaran evaluasi dengan cara mengukurnya memalui sebuah tes. Objek evaluasi yaitu yang menjadi titik pusat perhatian dari apa yang ingin dievaluasi.

Lalu siapa saja yang dapat dikatakan sebagai subjek dalam evaluasi. Contohnya:

Dalam hal lain siswa dapat menjadi subjek dalam evaluasi, apabila objek tersebut seperti kemampuan baca tulis, kecepatan lari, tinggi badan dan sebagainya.

Page 3: Prinsip dan Alat Evaluasi

Misalnya, menilai tinggi badan siswa, maka yang menjadi objeknya adalah tinggi badan siswa. Sedangkan angka yang menunjukkan tinggi badan siswa, misalnya 133 cm, 140 cm dan sebagainya adalah hasil dari evaluasi.

Dalam pendidikan Islam siswa atau guru dapat menjadi subjek sekaligus objek dalam evaluasi, yaitu dengan dua cara:1. Evaluasi terhadap diri sendiri, QS. al-Hasyr/59: 18.

“. . . dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok . . .” 2. Evaluasi terhadap sesama, QS.

al-‘Ashar/103: 1-3.“(1) demi masa, (2) sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, (3) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran.”

Page 4: Prinsip dan Alat Evaluasi

Prinsip Evaluasi1.Berkelanjutan, artinya penilaian tidak hanya

dilakukan pada akhir semester saja, akan tetapi dilakukan secara terus-menerus/berangsur-angsur dari waktu ke waktu selama proses pembelajaran.

2.Menyeluruh, artinya evaluasi atau penilaian tidak hanya untuk mengukur nilai akhir saja, akan tetapi meliputi kepribadian, pemahaman, kerajinan dan sebagainya.

3.Adil dan Objektif, artinya penilaian dilakukan secara teratur terencana tanpa membedakan, serta berdasarkan fakta sebenarnya tanpa merubah atau memanipulasi data . QS. al-Maidah/5: 8.

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.”

Page 5: Prinsip dan Alat Evaluasi

Ramayulis (2003: 332) mengatakan prinsip dalam evaluasi harus bersifat valid dan bermakna. Bersifat valid artinya alat ukur atau jenis tes yang digunakan harus tepercaya/sahih dan dapat dipertanggung jawabkan. Sedangkan bermakna artinya evaluasi mudah dipahami dan dapat ditindak lanjuti oleh pihak-pihak yang berkepentingan hingga mencerminkan gambaran yang utuh tentang prestasi peserta didik.

Zaenal Arifin (2009: 31) menambahkan, evaluasi hendaknya bersifat praktis dan kooperatif. Maksudnya mudah digunakan dan hendaknya bekerja sama dengan semua pihak, seperti orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, bahkan peserta didik itu sendiri

Page 6: Prinsip dan Alat Evaluasi

Ruang Lingkup dan Alat EvaluasiRuang lingkup merupakan suatu batasan

yang memudahkan pelaksanaan penilaian agar lebih efektif-efisien dan supaya penilaian tidak meluas atau jauh dari tujuan. Adapun ruang lingkup evaluasi pendidikan itu sendiri meliputi:1.Evaluasi program pengajaran2.Evaluasi proses pelaksanaan pengajaran3.Evaluasi hasil belajar

Page 7: Prinsip dan Alat Evaluasi

Pada diagram di atas terdapat umpan balik yang meruapkan segala informasi baik yang menyangkut output maupun transformasi. Umpan balik berfungsi untuk memperbaiki input yang belum memenuhi harapan.

Page 8: Prinsip dan Alat Evaluasi

Alat evaluasi disebut juga dengan instrumen evaluasi, yang bertujuan untuk mempermudah seseorang dalam menilai objek evaluasi. Instrumen pada dasarnya dibagi menjadi dua yaitu tes dan non-tes

TESDari segi kegunaannya:1.Tes Formatif, untuk mengetahui sudah

sejauh manakah peserta didik telah terbentuk. Tes ini diselenggarakan dalam selang waktu yang relatif pendek, biasa dilaksanakan di tengah-tengah proses program pengajaran atau pada setiap kali satuan pelajaran/sub pokok bahasan berakhir yang biasa disebut dengan istilah ulangan harian.

2.Tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program pengajar yang lebih dari satu pokok bahasan atau evaluasi yang dilakukan terhadap hasil belajar siswa setelah mengikuti pelajaran dalam satu semester atau akhir tahun untuk menentukan jenjang berikutnya. Tes sumatif dikenal sebagai ulangan umum atau ulangan akhir semester.

Page 9: Prinsip dan Alat Evaluasi

3.Tes diagnostik, merupakan tes yang digunakan untuk menentukan kesulitan yang dihadapi oleh para peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu. Tes ini bisa berupa lisan, tulisan atau perbuatan. Apabila ditemukan kesulitan yang dihadapi oleh siswa maka lebih lanjut akan dicarikan upaya yang tepat mengatasinya.

Dari fungsinya sebagai alat pengukur:1.Tes Awal, dikenal dengan istilah pre-test.

Tes awal ini dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diajarkan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana materi pelajaran yang akan diajarkan telah diketahui oleh siswa atau peserta didik. Materi tes awal adalah materi-materi penting atau pokok bahasan yang akan diajarkan pada kegiatan belajar mengajar yang akan berlangsung.

2.Tes Akhir, dikenal dengan istilah post-test, dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang penting telah dikuasai dengan baik oleh siswa. Materi tes akhir ini adalah bahan-bahan pelajaran yang tergolong penting yang telah diajarkan kepada siswa.

Page 10: Prinsip dan Alat Evaluasi

NON-TESMerupakan salah satu teknik dalam mengenali dan memahami siswa, baik melalui beberapa pertanyaan yang tidak memeliki jawaban benar atau salah.

1.Observasi, digunakan untuk menilai suatu objek evaluasi dengan cara mengamatinya. Misalnya mengamati tingkah laku siswa saat guru mengajar. Penilaian dilakukan dengan mengisi instrumen evaluasi berupa daftar isian.

2.Wawancara, terbagi menjadi dua jenis, yaitu: wawancara terpimpin dan wawancara tidak terpimpin. wawancara terpimpin disusun secara sistematis berdasarkan pedoman wawancara yang dipersiapkan sebelumnya. Sedangkan wawancara tidak terpimpin dilakukan secara bebas tanpa perlu persiapan yang matang.

3.Angket, berupa daftar pertanyaan yang harus diisi oleh seseorang yang menjadi objek evaluasi. Selain alat ukur hasil belajar siswa, angket juga dapat mengungkap latar belang orang tua maupun siswa itu sendiri

Page 11: Prinsip dan Alat Evaluasi