Upload
deputrpr
View
473
Download
78
Embed Size (px)
Citation preview
PREFORMULASI DALAM SEDIAAN TABLET
Kelompok 2
Nama Anggota|kelompok 2
Section 2
Section 3
Section 4
Section 1
Section 5
Preformulasi
PengertianTahap awal dalam rangkaian proses pembuatan sediaan farmasi yang berpusat pada sifat-sifat fisika kimia zat aktif dimana dapat mempengaruhi penampilan obat dan perkembangan suatu bentuk sediaan farmasi.
Section 1
Section 2
Section 3
Section 4
Section 1
Section 5
Preformulasi
Tujuan Preformulasi 1. Preformulasi menggambarkan proses
optimasi suatu obat melalui penentuan sifat-sifat fisika dan kimia yang dianggap penting dalam menyusun formulasi sediaan yang stabil, efektif, dan aman
2. Data preformulasi akan sangat membantu dalammemberikan arah yang lebih sesuai untuk membuat suatu rencana bentuk sediaan
Section 2
Section 2
Section 3
Section 4
Section 1
Section 5
Preformulasi
Parameter fisikokimia dalam preformulasi
1. Stabilitas kimia2. Kelarutan/solubilitas3. Kecepatan disolusi4. Konstanta disosiasi5. Koefisien partisi6. Kristalinitas7. Polimorfisme8. Higroskopisitas9. Ukuran partikel
Section 3
Klik
Data minimal yang harus ada dalam preformulasi antara lain :Data minimal yang harus ada dalam preformulasi antara lain :
Data preformulasi
CLICK HERE FOR MORE INFO
Sebagai data pelengkap dalam preformulasi antara lain:Sebagai data pelengkap dalam preformulasi antara lain:
Data preformulasi
CLICK HERE FOR MORE INFO
Section 2
Section 3
Section 4
Section 1
Section 5
Tablet
Pengertian
Sediaan padat yang dibuat secara kempa-cetak berbentuk rata atau cembung rangkap, umumnya bulat dan mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan.
Section 4
Klik
Zat-zat Tambahan Dalam Sediaan Tablet
1. Zat pengisi , berfungsi untuk memperbesar volume tablet
2. Zat pengikat, berfungsi agar tablet tidak pecah atau retak dan dapat merekat
3. Zat penghancur, berfungsi agar tablet dapat hancur dalam perut.
4. Zat pelicin, berfungsi agar tablet tidak melekat pada cetakan
Keuntungan |Tablet
Keuntungan• Volume sediaan cukup kecil dan berwujud
padat• Tablet merupakan bentuk sediaan yang
utuh• Dapat mengandung zat aktif dalam jumlah
besar dalam volume kecil• Sediaan yang kering• Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang
sulit larut dalam air• Zat aktif yang tidak enak akan berkurang
dalam tablet
Kerugian |Tablet
Kerugian
a. Tidak dapat digunakan pada orang yang tidak sadar
b. Formulasi tablet cukup rumit dengan adanyabeberapa zat aktif sulit dikempaZat aktif yang sulit terbasahi
12
Proses Pembuatan Tablet
Metode cetak langsung
Pengayakan
Metode granulasi basah
Pencampuran awal
Pengayakan basah
Granulasi basah
Pengeringan granul
Pengayakan kering
Pencampuran akhir
Pencetakan tablet
Pencampuran awal
Pengayakan kering
Pencampuran akhir
Slugging/Roller Compacting
Metode granulasi kering
Pencampuran Akhir
Section 2
Section 3
Section 4
Section 1
Section 5
Jurnal
Section 5 Klik
Pendahuluan |Jurnal
Metodologi |Jurnal
Hasil dan Pembahasan
HasilMaltodekstrin dibuat pada suhu 95 35 C karena suhu gelatinasi sudah terlewati sehingga proses hidrolisis dapat mudah
terjadi. Berikut Karakteristiknya :susut pengeringan < 6 %sisa pemijaran < 0,5 %pH antara 4-7
Maltodekstrin DE 1-5 sebagai bahan pengikat tablet cara cetak langsung
Semakin tinggi konsentrasi maltodekstrin yang digunakan terlihat secara fisik bentuknya semakin baik walaupun tidak sebersih dengan Avicel.
Hasil | Pembahasan
Section 1
Section 2
Section 3
Maltodekstrin DE 1-5 sebagai bahan pengikat tablet cara cetak langsung
Semakin sedikit penggunaan maltodekstrin sebagai pengikat, semakin mudah hancurnya tablet
Hasil | Pembahasan
Section 2
Section 1
Section 3
Maltodekstrin 10-15 untuk preparasi niosom dari proniosom
Proniosom dibuat dengan cara “slurry method” dimana serbuk maltodekstrin ditambahkan kedalam larutan surfaktan dalam kloroform sehingga dihasilkan slurry. Campuran ini kemudian dikeringkan dalam rotary evaporator dan menghasilkan pronisosom
Hasil | Pembahasan
Section 3
Section 1
Section 2
Kesimpulana. Maltodekstrin DE 1-5 dapat digunakan sebagai bahan pengikt
tablet secara cetak langsung sebesar 30-35%
b. Maltodekstrin DE 10-15 dari pati gandum digunakan sebagai carrier proniosom untuk membuat niosom menggunakan glibenklamid (hidrofobik) sebagai model obat
c. Maltodekstrin DE 15-20 dapat digunakan sebagai bahan pengisi, pengikat, dan penghancur dalam tablet secara cetak langsung menggunakan furosemid sebagai model obat.
d. Maltodekstrin DE 35-40 digunakan dalam formul bahan penyalut salut gula untuk menggantikan sukrosa
SEKIAN&
Terima Kasih