24
ANALISIS KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA AKUNTANSI: STUDI PENDEKATAN COMPOSITE MEASURE VERSUS CONVENTIONAL MEASURE MEUTIA LAYLI 20110420294

PRESENTASI INDIVIDU MEUTIA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PRESENTASI INDIVIDU MEUTIA.pptx

Citation preview

ANALISIS KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA AKUNTANSI: STUDI PENDEKATAN COMPOSITE MEASURE VERSUS CONVENTIONAL MEASURE

ANALISIS KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA AKUNTANSI: STUDI PENDEKATAN COMPOSITE MEASURE VERSUS CONVENTIONAL MEASURE MEUTIA LAYLI20110420294Latar BelakangManajemen Laba OportunisGatekeeperKualitas Pelaporan KeuanganRonen & Yaari, 2008 dalam HerusetyaLatar BelakangPengkritikan Akuntan (Levitt 1998; Jenkins et al 2006 dalam Herusetya)Kasus EnronKasus Kimia FarmaKasus PT KAIAudit Quality (De Angelo 1981 dalam Herusetya)Multidimensi (Bamber 2009 dalam Herusetya)3Latar BelakangPenelitian Sebelumnya Kualitas Audit KonvensionalPenelitian SekarangKualitas Audit yang Komprehensif Pendekatan MultidimensiManajemen LabaKurang validMengapa penelitian ini dilakukan, krn ingin menguji kualitas audit dengan pendektana secara komprehensif yang bersifat multidimensi terhadap manajemen laba4Latar BelakangPengkuran Kualitas Audit MultidimensiComposite MeasureSkorAudit Quality Metric Score (AQMS)KompetensiIndependensiLatar BelakangReplikasiAntonius Herusetya (2012)Variabel Kualitas Audit Manajemen laba Perusahaan yang ada di BEI Laporan opini auditSampel Tahun sampel perusahaan BEI 2008-2012 Laporan Opini Audit perusahaan tahun 2008-2012PerbedaanPake laporan th 2008-2012 dengan maksud untuk mengcompare dengan tahun terbaru dari penelitian sebelumnya 6Model PenelitianKualitasAudit Composite MeasureConventional MeasurePerilaku Manajemen Laba Akrual Ukuran KAPSpesialisasi IndustriMasa Penugasan (Tenure) Client ImportantKeakuratan Opini Going ConcernRumusan Masalah KualitasAudit Composite MeasureConventional MeasurePerilaku Manajemen Laba Akrual Apakah?Manfaat Penelitian Memberikan pengembangan ilmu pengetahuan Operasionalisasi pengukuran kualitas auditMenambah literatur mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit terhadap manajemen labaLandasan TeoriKualitas AuditManajemen Laba Intervensi manajemen dengan sengaja (Scipper, 1989 dalam Subramanyam)Fungsi (penilaian pasar) kompetensi dan independensi auditor (De Angelo 1981 dalam Adi)Pengukuran kualitas audit dengan pengukuran kualitas laba (Balsam et al. 2003; Krishnan 2003; Gul et al 2009 dalam Adi)Manajemen Laba Akrual DiskresionerKualitas audit merupalan suatu fungsi...Penelitian yang mengukur kualitas audit biasanya mengambil kesimpulan dengan pengukuran kualitas laba (Balsam et al. 2003; Krishnan 2003; Gul et al 2009 dalam Adi)manajemen laba yang diukur menggunakan akrual diskresioner (discretionary accrual)10Landasan TeoriUkuran KAP Spesialisasi IndustriMasa Penugasan Audit (Tenure)Client ImportantKeakuratan Opini Audit Going ConcernUkuran KAP adalah salah satu faktor penentu kualitas audit (DeAngelo 1981 dalam Junius) Auditor spesialis memiliki pengetahuan yang lebih dalam (Hogan 1999 dalam Junius)Jangka waktu yang terjalin antara KAP dengan auditee yang sama (Johnson 2002 dalam Suci)Kecenderungan auditor memiliki economic dependence (Reynold 2001 dalam Herusetya)Pengujian akurasi pelaporan opini going concern (Herusetya 2012)Akrual DiskresionerAkrual yang dapat dikendalikan oleh manajer (Scott 2009 dalam Junius)Discretionary accrual adalah akrual yang jumlahnya dapat dikendalikan secara fleksibel oleh manajer sehingga manajer dapat mengatur atau memanajemen laba sesuai seperti yang diinginkan 11Hipotesis 1Ukuran KAPKAP Big 6/5/4KAP non Big 6/5/4Akrual Diskresioner(Becker et al 1998)H1 : Ukuran KAP berpengaruh negatif terhadap manajemen laba akrualPengaruh negatif ukuran KAP terhadap Manajemen laba (Krishnan 2003 dalam Adi)Krishnan (2003) melihat kualitas audit dengan ukuran KAP dan menemukan pengaruh negatif ukuran KAP terhadap manajemen laba. 12Hipotesis 2Konsentrasi Industri AuditProsedur AuditKlienKAP dengan Spesialisasi Industri bekerja lebih efektif (Watts & Zimmerman 1986 dalam Herusetya)

KAP dengan Spesialisasi Industri mengurangi manajemen laba (Krishnan 2005, Balsam et al 2003 dalam Adi)H2 : Spesialisasi Industri KAP berpengaruh negatif terhadap manajemen laba akrualKAP dengan Spesialisasi Industri bekerja lebih efektif sehingga berpengaruh negatif thd manj laba akrKAP dengan Spesialisasi Industri Akrual Diskresioner lebih rendah Balsam et al. (2003) mengukur kualitas audit dengan spesialisasi industri dan menemukan bahwa auditor dengan spesialisasi industri dapat mengurangi manajemen laba yang diukur dengan akrual diskresional absolut13Hipotesis 3Penugasan AuditPendek (Gut et al 2009 & Johnson et al 2002 dalam Herusetya)Panjang (Ghosh & Moon 2005 dalam Herusetya)Masa Penugasan Audit panjang = IndependensiKualitas Audit menurun (Nasser et al. 2006 dalam Arfan) H3 : Masa penugasan KAP berpengaruh positif terhadap manajemen laba akrual 14Hipotesis 4Client Importantauditor/KAP Ketergantungan Ekonomi Chi et al., 2011 dalam WahyuniKlien Utama / Klien terbesarWaktu yang lamaSumber pendapatan IndependensiReynolds & Francis, 2000 dalam RohmanH4 : Client Important berpengaruh positif terhadap manajemen laba akrualHipotesis 5Laporan Opini Audit Going ConcernKualitas laporan keuanganSetiawan 2006 dalam FerimaOpini Audit modifikasi Going Concern Resiko dalam bisnisFerima 2010Manajemen labaManajemen labaH5 : Kesediaan melaporkan dan keakuratan pelaporan opini audit Going Concern berpengaruh positif terhadap manajemen laba akrualHipotesis 6Kualitas audit dari sisi kompetensi dan independensi (Francis, 2004 dalam Herusetya)Kualitas audit secara komprehensif (Bamber dan Bamber, 2009 dalam Herusetya)H6: Kualitas audit dengan pendekatan multidimensi berpengaruh negatif terhadap manajemen laba akrual Hipotesis 7Pendekatan MultidimensiManajemen laba akrual oportunisPengukuran KonvensionalHerusetya (2012)H7 : Kualitas audit dengan pendekatan multidimensi memiliki kualitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengukuran kualitas audit secara konvensional Metode PenelitianData dan SampelTeknik Pengambilan SampelVariabel IndependenVariabel DependenVariabel ControlPengujian Hipotesis Sekunder Semua Laporan Keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012Laporan Opini Audit tahun 2008-2012Metode Purposive SamplingKualitas Audit dengan 5 proksiManajemen Laba AkrualTingkat pertumbuhan, Leverage, Rugi Bersih, Ukuran Perusahaan, & total akrual absolutModel regresi linier bergandaKriteria penerimaan hipotesis Ha diterima jk = nilai sig < 0,05, koefisien regresi searah dengan hipotesis19Kriteria Purposive Sampling

Model RegresiPengaruh kualitas audit terhadap Manajemen LabaPendekatan KonvensionalH1 H5

ABSDACit = 0 + 1 BIG4it + 2 SPCL + 3 TENURE + 4 CI + 5 RQA + 6 SALESGRWit + 7 MTBit + 8 LEVit + 9 LOSSit + 10 SIZEit + 11 ABSTACC it + it ..... (Model 1) Variabel Dependen ABSDAC : Nilai Akrual DiskresionerVariabel ControlSALESGRWMTBLEVLOSSSIZEABSTACCVariabel IndependenBIG4 : Variabel dummy (1,0) = berafiliasi dengan KAP Big4SPCL : Variabel dummy (1,0) = Industri ShareTENURE: Variabel dummy (1,0) = > 3 tahun & < 9 tahunCI : Variabel dummy (1,0) = Rasio CI KAPRQA: Variabel dummy (1,0) Model RegresiPengaruh kualitas audit terhadap Manajemen LabaPendekatan Multidimensi H6 dan H7

ABSDACit = 0 + 1 AQMSit + 2 SALESGRWit + 3 MTBit + 4 LEVit +5 LOSSit + 6 SIZEit + 7 ABSTACC it + it............ (Model 2) Variabel DependenABSDAC : Nilai Akrual DiskresionerVariabel IndepedenAQMS : Penjumlahan skor

Variabel ControlSALESGRWMTBLEVLOSSSIZEABSTACC Model RegresiManajemen Laba Akrual (ABSDAC)

Kothari et al. (2005)

TACCit/Ait-1 = 0 + i [1/ Ait-1] + 1i [REVit - ARit/ Ait-1] + 2i [PPEit/Ait-1] + 1ROAi, t-1 + it....... (1) Terima Kasih