Author
deska-nugroho
View
239
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bahasa
Bab 3
Bangun Kalimat Bahasa Indonesia
TIK: Mahasiswa dapat menyajikan kalimat pada paparan BI dengan baik dan benar.
3.1 Pembeda pada Kalimat BI
Kalimat baik
: berketerbacaan tinggi (mudah dipahami)
Kalimat benar: sesuai tatabahasa yang berlaku saat ini.
Contoh: Tata bahasa 30-an yang tidak cocok untuk sekarang. Strukturnya seperti dalam bahasa Inggris.
1. Uang itu dibelikan kepada beras. (This money is bought to rice).
2. Akan kamarku yang dahulu, ditempati oleh orang yang baru itu. (Will my last room, is placed by the new comer).
Atas alasan keterbacaan dan tatabahasa, setiap kalimat BI haruslah:
1. Bermakna tunggal (sehingga tidak taksa, tetapi tajam dan tran-sparan).
2. Tidak terlalu panjang (maksimum 33 kata, tanda baca dihitung 1 kata, sebab orang normal hanya mudah ingat 23 kata).
3. Kaidah kalimat BI adalah DM (diterangkan-menerangkan, ber-beda dengan kalimat bahasa Inggris MD).
Contoh:Bahasa Indonesia (DM)Bahasa Inggris (MD)
1.
Baju biru
Blues cloth
2.
Sinar matahari
suns ray
Keadaan khusus: menyatakan bilangan (dalam BI) dalam MD:
1. Sepuluh buku
2. Lima ekor sapi
Pembedaan bangun kalimat:
(a) Bangun dasar,
(b) Bangun turunan (= diturunkan dari bangun dasar)
Syarat bangun turunan: semua bangun turunan dapat dikembalikan ke bangun dasar, dan makna kedua bangun itu (a) dan (b) sama.
Bangun turunan biasa ditulis penyunting agar mudah dipahami namun tidak berubah makna, sedang bangun dasar adalah pendapat penulisnya.
Contoh bangun dasar (No.1) dan bangun turunan (No. 2 5).
1. Guru saya menulis buku fisika ini tahun yang lalu.
2. Tahun yang lalu, guru saya menulis buku fisika ini.
3. Guru saya, tahun yang lalu, menulis buku fisika ini.
4. Buku fisika ini ditulis oleh guru saya tahun yang lalu.
5. Buku fisika ini ditulis tahun yang lalu oleh guru saya.
3.2 Struktur Kalimat BI
Unsur kalimat = kata
Jenis kata: B (benda), S (sifat), K (kerja), C (cacah), D (depan), H (hubung), T (tokok), P (piah)
Ruas kalimat = puak
Jenis puak: PB, PS, PK, PC, PD
Puak terdiri sejumlah kata
Kalimat terdiri sejumlah puak
Puak bukanlah kalimat
Kalimat = sejumlah kata (SPOK) atau sejumlah puak (SPOK) yang diawali huruf kapital dan diakhiri tanda .; ?; atau !
Contoh puak
(a) 1 kata: hakim (PB); terkejut (PK)
(b) 2 kata: perguruan tinggi (PB), tentara musuh (PB)
Pembagian kata dan sifatnya, mirip juga pada puak:
Kata kerja
denganpuak kerja
Kata benda denganpuak benda, dsb.
Penulisan bangun dasar, harus tahu kata dan maknanya.
Penulisannya: salah, cacat, tidak lengkap (dapat direvisi, acuannya tahu kata dan makna).
Dasar revisi bangun dasar:
(a) Kata dalam kalimat tidak berdiri sendiri.
(b) Kata mengelompok dalam beberapa untai.
(c) Kalimat terdiri beberapa ruas.
(d) Terkadang, ruas dapat dibagi menjadi ruas-ruas yang lebih kecil.
(e) Ruas berciri sama termasuk 1 kelompok (= puak), misal: puak benda, puak kerja, dsb.
3.3 Langgas dan Nir Langgas
Berguna untuk menguji kelengkapan kalimat, ketika kita me-revisinya.
Kata kerja dibedakan: (langgas = bebas, nir = tidak)
(a) Kata kerja langgas = kata kerja lengkap dengan sendirinya (berdiri sendiri), tidak diikuti obyek. Misal: Polisi tidur (Puak kerja langgas); Main (kata kerja langgas).
(b) Kata kerja nir langgas = kata kerja yang perlu predikat dan obyek = kata kerja harus diikuti PB. Misal: Dia menjelaskan masalah ini.
(c) Kata kerja langgas suri (seperti langgas) = kata kerja nir langgas, tetapi diperlakukan sebagai langgas. Contoh:
1. Sesudah makan, mereka segera melanjutkan perjalan-an.
2. Ketika abangnya tiba, ia sedang menulis di kamarnya.
(d) Kata kerja pengantar (Kp) meliputi: adalah, ialah.
Kata benda dapat diubah menjadi kata kerja dengan memberi awalan me, sedangkan hasilnya diberi akhiran an. Proses-nya dengan pemberian walkiran (awalan akhiran) ke-an.
Perkakas
Kata kerja
Hasilnya
1. fotokopi
memfotokopi
fotokopian
2. tabung
menabung
tabungan
Kata dasar simpul, prosesnya: kesimpulan, hasilnya: simpulan.
Alih bangun = proses pengalihan bangun dasar menjadi ba-ngun turunan.
Dikenal 5 cara alih bangun:
1. Penambahan
Ditambah kata sehingga kalimat menjadi benar dan lengkap. Misalnya: Saya membaca; menjadi: Saya membaca buku.
2. Pemindahan
Pemindahan ruas kalimat (dari bangun dasar) ke tempat lain, sehingga diperoleh bangun turunan.
3. Pelesapan
Penghilangan ruas kalimat karena pengulangan atau mubazir. Misal: Bapak pergi ke kantor, dan Ibu ke pasar.
4. Penggantian imbuhan
Kalimat aktif diubah menjadi pasif, misal: mex menjadi dix.
5. Penyusutan
Unsur ruas kalimat dikurangi sehingga kalimat menjadi lebih pendek. Misal: Saya menulis surat; menjadi: Surat saya tulis.
Catatan: Menulis kalimat dimulai bangun dasar, direvisi dengan salahsatu dari 5 cara alih bangun (pesan dan makna tetap).
Simpulan: Seseorang bisa menulis kalimat dengan benar bila mempunyai 4 pengetahuan tentang:
(a) kata,
(b) alih bangun,
(c) keserasian di antara ruas kalimat
Misal: serasi: Membunuh nyamuk
tak serasi: Membunuh lampu
(d) kaidah bangun puak
3.4 Kaidah Bangun Puak
Metode ini dipakai ketika Anda belum biasa membuat kalimat yang baik dan benar. Jika merasa sudah, bisa langsung tulis kalimat yang Anda inginkan.
Rangga puak = diagram yang menggambarkan bangun puak pada sebuah kalimat.
Cara membuat rangga puak:
1. Setiap ruas menempati titik cabang (bahul).
2. Ruas dibagi sampai dengan terpendek, terdiri dari golongan kata: benda, kerja, sifat, dsb.
Catatan:
(a) Puak mengelompok seuntai-seuntai.
(b) Jenjang kedudukan dalam kalimat, bisa di bawah yang lain (lihat contoh [di bawah ini], buku dan paman dibawah buku paman).
Contoh: Membuat rangga bangun puak (bangun ruas).
1. Anak nakal itu menyobek buku paman.
anak nakal itu
menyobek buku paman
anak nakal
itumenyobek
buku paman
anak nakal
buku
paman
2. Anak itu menemukan buku saya.
anak itu (PB)
menemukan buku saya (PK)
anak (B)itu (Pen)menemukan (K)
buku saya (PB)
Buku (B)
saya (B)
Perhatian! Pada contoh 2, PK diorak menjadi (K + PB), dan PB diorak menjadi 2 kata benda (B).
Bil = penunjuk bilangan (banyak, semua, seorang, ...)
Pen = penentu (itu, tsb)
Lengk = lengkapan (akan, sedang)
Latihan: Buatlah rangga puak dari kalimat berikut ini.
1. Bibinya menjahit pakaian anak.
2. Paman saya mengajak anak itu.
3. Harimau tersebut menerkam kambing petani.
4. Ladang ini memerlukan air hujan.
5. Petugas itu meminta KTP Saudara.
Kaidah bangun puak:
1. Paling biasa digunakan penulis: M
PBPK
(Artinya kalimat M, biasa terdiri puak benda diikuti puak ker-ja).
2. M
B Pen
3. PK
KPB
4. PB
BB
B = anak, buku, saya, KTP, Saudara, air, hujan
Pen= ini, itu, tersebut
K= menemukan, menerkam, memerlukan, meminta
Ragam bangun kalimat:
1. M
PB(Kp)PB; Mis: Orang itu adalah guru SMA.
2. M
PBPS; Mis: Wajah perempuan itu pucat sekali.
3. M
PBPD; Mis: Buku itu untuk adik saya.
4. M
PBPBi; Mis: Gunung itu tingginya 3000 m.
Mengorak puak: Bagan uraian puak sampai dengan unsur ter-kecil.
1. Puak Benda
(a) Kekhawatiran akan bahaya kebakaran membangkitkan
kesadaran rakyat.
PB
PD
B
D
PB
S
B
Kekhawatiran
akan
bahaya
kebakaran
(b) Semua buku fisika pendidikan dasar memerlukan penguasaan
matematika.
PB
PC
PB
PB
PB
B
B
B
B
Semua
buku
fisika
pendidikan
dasar
Soal latihan: Oraklah puak benda berikut ini dengan cara mengisi setiap bahul yang belum terisi.
1.
2.
C
B B
B
B
Para
pembacabuku itu
Tiang
rumah kayu
2. Puak Kerja/Sifat
PK
PK
PB
TT
KN
B
B
Harussudahmengetahui
masalahnya
Kata depan: bahwa, yang
bahwa: menerangkan kata benda
yang
: bisa sebagai pengganti kata itu
Soal latihan: Oraklah puak kerja/sifat berikut ini dengan cara mengisi setiap bahul yang belum terisi.
1.
2.
PK
PB
PK
sangat seringMengirisdagingdengan pisau