pre kasus skizofrenia paranoid

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/21/2019 pre kasus skizofrenia paranoid

    1/24

    Pre kasus Caecilia Cierra (406112002)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Jiwa

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 11 Agustus 13 September 2014 1

    I.IDENTITAS PASIEN

    1.

    Nama Pasien : Tn. AB

    2. Umur : 50 tahun

    3. Jenis kelamin : Laki-laki

    4. Tempat/ Tanggal Lahir : Ambon, 18 Maret 1964

    5. Pendidikan Terakhir : SMA

    6. Agama : Islam

    7. Suku Bangsa : Jawa

    8.

    Warga Negara : Indonesia

    9. Status Perkawinan : Menikah

    10.Pekerjaan : Teknisi komputer di kantor pusat Jasa Marga

    11.Alamat : Jl. I No. 38 A RT/RW 002/014, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan

    12.Tanggal masuk RS : 08 Juli 2014

    Riwayat Perawatan :

    19852011 : Rawat inap di RS Mintoharjo TNI AL, Jl. Bendungan Hilir;

    keluar masuk sebanyak tidak lebih dari 10 kali, masing-masing

    berkisar 1 bulan perawatan.

    Agustus 2011 : Rawat inap di RSKJ Dharma Graha, Serpong selama 100 hari

    8 Juli 2014sekarang : Pasien dirawat inap di RSKJ Dharma Graha, Serpong

    (menurut pasien rencana rawat selama 120 hari)

    II. STATUS PSIKIATRI

    AUTOANAMNESA

    Autoanamnesa dengan pasien pada tanggal 19, 21, 22, 28 dan 30 agustus 2014 sekitar pukul

    09.00-11.00 WIB bertempat di sekitar pendopo dan di depan Paviliun Tulip Rumah Sakit

    Khusus Jiwa Dharma Graha (RSKJDG).

  • 7/21/2019 pre kasus skizofrenia paranoid

    2/24

    Pre kasus Caecilia Cierra (406112002)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Jiwa

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 11 Agustus 13 September 2014 2

    ALLOANAMNESA

    Alloanamnesa didapatkan dari rekam medis dan informasi dari perawat RSKJ Dharma Graha

    A.Keluhan Utama/ INDIKASI RAWAT

    Autoanamnesa (dengan pasien) :

    Menyendiri dan berbicara sendiri di kantor dan tidak pulang selama 3 hari.

    Alloanamnesa (menurut istri, teman sekantor pasien, rekam medik, dan perawat RSKJ

    Dharma Graha) :

    Pasien berbicara sendiri dan sempat telihat bertelanjang diri di kantornya.

    B.Riwayat Penyakit Sekarang

    Autoanamnesa :

    Pasien mengatakan bahwa ia masuk ke RSKDG karena terlihat sedang berbicara

    sendiri. Pasien di jemput oleh petugas RS yang diperintahkan bos pasien karena menurut

    teman-teman kerjanya pasien berbicara sendiri dan telanjang sambil berjalan-jalan di kantor

    sehingga membuat orang sekitar terganggu dan tidak nyaman. Kejadian ini diakui pasien

    terjadi saat malam hari di kantor pasien. Sejak sekitar 10 tahun yang lalu, pasien lebih sering

    tinggal di kantor karena pasien merasa lebih nyaman tinggal di kantor daripada di rumah

    karena pasien sudah bercerai dengan istrinya (bercerai secara agama, tapi tidak bercerai

    secara negara). Pasien bercerita perceraiannya ini terjadi karena masalah kesetiaan (pasien

    enggan bercerita, dengan alasan tidak ingin membuka aib istrinya) serta lebih nyaman

    dikantor karena tidak mau diganggu ritual/pelajaran pendalaman ilmu bathin-nya.

    Pasien bercerita bahwa saat itu pasien tidak berbicara sendiri melainkan dengan

    beberapa kembarannya, malaikat, jin, dan bahkan ia juga berkomunikasi dengan Tuhan.

    Pasien bercerita bahwa ia mempercayai adanya 1000 dimensi lain dimana terdapat juga 1000

    kembarannya. Pasien bercerita bahwa untuk berbicara dengan kembarannya atau

    makhluk dari dimensi lainnya tidak diperlukan untuk melihat langsung sosok tersebut, dan

    hanya diperlukan pertapaan (menurut orang pasien, orang Jawa menyebutnya ilmu Kejawen

    dan merupakan ilmu yang wajib dimiliki oleh seluruh anggota Keraton Yogya) selama

    beberapa waktu lamanya, yang biasa ia lakukan di saat malam hari ketika semua orang

    tertidur, pasien memilih malam hari karena ia meyakini bahwa saat semua orang terlelap

    frekuensi yang diterimanya lebih besar dan agar tidak menimbulkan suatu kehebohan pada

  • 7/21/2019 pre kasus skizofrenia paranoid

    3/24

    Pre kasus Caecilia Cierra (406112002)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Jiwa

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 11 Agustus 13 September 2014 3

    orang lain. Pasien bercerita seperti hal-nya ia sering berbicara dengan pengusa langit (bukan

    alien, menurut pasien alien ada tetapi berbeda dengan penguasa langit) yang diyakininya

    langit mempunyai 7 lapisan dan mempunyai penguasa (bawahan Tuhan YME) dan masing-

    masing dibagi lagi menjadi 7 bagian kecilnya yang juga mempunyai asisten penguasa. Hal ini

    diyakini pasien bahwa masing-masing manusia juga mempunyai pengendalinya.

    Pasien juga mengatakan bahwa ia dapat mengontrol orang lain atau musuh/lawannya

    dengan berbicara dengan pengendali orang tersebut. Pasien bercerita ia pernah membunuh

    Ajengan Moh. Sapei (guru spiritual GusDur) yang menjadi lawannya (awalnya ia hanya

    bermaksud ingin memberikan pelajaran) dengan mengendalikan pengendali orang tersebut

    dengan cara mandi kembang 7 rupa dan warna, tetapi ilmu yang diberi terlalu kuat, sehingga

    menyebabkan Ajengan Moh. Sapei meninggal. Pasien mengakui bahwa ia berkomunikasi

    dengan pengendali orang melalui bathin atau yang diyakininya sebagai telepati. Selain

    bertelepati dengan kembarannya, pasien juga bercerita ia juga sering bertukar dimensi

    dengan kembarannya. Pasien bercerita bahwa saat ia bertukar dimensi dengan

    kembarannya maka tubuhnya dapat melakukan hal-hal yang ia sendiri tidak ketahui, dan

    hanya ia ketahui dari orang-orang sekitarnya yang menceritakannya kepadanya. Seperti hal-

    nya ia mengaku tidak pernah telanjang dan berkeliaran di kantor, dan hal ini diyakininya

    merupakan ulah dari salah satu kembarannya.

    Pasien juga bercerita selain berkomunikasi dengan makhluk-makluk ghaib secara

    bhatin, ia juga sering berbicara dengan makhluk luar angkasa yang ia yakini alien, menurut

    pasien alien dikuasi oleh Rohul Kudus. Pasien mengaku ia berkomunikasi dengan alien

    melalui telepati (biasa ia lakukan di malam hari dengan beberapa orang muridnya) dan ia

    mengaku dapat memanggil alien, akan tetapi hal ini tidak akan ia lakukan karena akan dapat

    menimbulkan kehebohan pada khalayak ramai.

    Selain malaikat, jin, kembarannya, penghuni langit dan alien, pasien mengaku ia

    juga sudah membuat minyak/air akses untuk manusia biasa berkomunikasi dengan makhluk-

    makhluk tersebut (minyak/air akses didapatkan dari pertapaannya). Menurutnya minyak/air

    akses dapat diminumkan orang biasa dengan tujuan orang tersebut menjadi media masuknya

    malaikat ketubuh orang tersebut dan berkomunikasi langsung dengan manusia ataupun jika

    dioleskan langsung ke kulit, maka manusia biasa dapat langsung berbicara dengan malaikat

    di kulit tempat dioleskannya minyak/air tersebut.

  • 7/21/2019 pre kasus skizofrenia paranoid

    4/24

    Pre kasus Caecilia Cierra (406112002)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Jiwa

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 11 Agustus 13 September 2014 4

    Dengan minyak/air akses tersebut, pasien mengaku membuat istrinya. Ny. N menjadi

    mediasi (jin, malaikat, dsb) agar makhluk-makhluk tersebut dapat masuk ke dalam tubuh

    istrinya. Pasien mengaku ia telah memasukkan berbagai makhluk ghaib ke dalam tubuh

    istrinya dan beberapa diantaranya dinikahinya. Pasien mengaku bahwa ia sudah melakukan

    kawin cerai dengan 7 istri lainnya dari dunia ghaib (beberapa diantaranya diakui pasien

    adalah Nina, Retno, Kajeng Ratu Kidul, Nyi Roro Kidul, Unyil dan Temi (malaikat yang

    merasa dirinya adalah manusia yang tidak memiliki nama, nama tersebut adalah pemberian

    pasien) yang ia masukkan ke dalam tubuh istrinya dan ia setubuhi. Tetapi semenjak pasien

    mempunyai masalah dengan istri pasien dan memutuskan cerai secara agama, pasien sudah

    memformat isi pikiran istrinya.

    Pasien bercerita bahwa apa yang ia rasakan saat ini adalah mirip dengan film serial

    Slidder. Pasien juga mengatakan bahwa ia menggabungkan berbagai konsep keilmuan

    agamanya, ghaib, dan fisika menjadi satu sehingga diyakini pasien dimensi 1 merupakan

    garis lurus, dimensi 2 menyatakan luas, dimensi 3 merupakan volume/ ruang, dimensi 4

    adalah waktu, dan dimensi 5 diyakininya merupakan suatu tempat (contohnya bumi

    doraemon, bumi startrex, dll). Pasien yakin dan menyimpulkan bahwa pengarang komik

    doraemon maupun pengarang cerita film startrex mempunyai kemampuan berkomunikasi

    dengan dimensi lain sehingga mereka dapat mengaplikasikan komunikasinya tersebut ke

    dalam film/komik ciptaannya.

    Saat lebaran pasien mengaku tidak mau pulang ke rumah, memilih untuk tetap tinggal

    di RSKJ Dharmagraha, dengan alasan tidak mau bertemu dengan orang lain. Bila di rumah

    pasien akan kedatangan banyak tamu, yang membuat pasien tidak nyaman, sehingga pasien

    lebih memilih untuk sendirian sambil memnyelesaikan ilmu kerohaniannya.

    Sehari-hari pasien mengikuti berbagai kegiatan di RSKJ Dharma Graha, dan diakui

    pasien bahwa dirinya masih melakukan pertapaan di malam hari dikamar dengan cara duduk

    merenung saja, dan berbicara dengan makhluk-makhluk pilihannya. Pasien menyadari kalau

    ia terkena gangguan jiwa dan menyadari faktor pencetusnya adalah karena ia mempelajari

    ilmu tentang kerohanian. Namun, pasien baru akan berhenti mempelajari kerohanian jika ia

    sudah menyelesaikan seluruh pelajarannya. Pasien menyadari bahwa gangguan jiwanya ini

    membutuhkan pengobatan seumur hidup.

  • 7/21/2019 pre kasus skizofrenia paranoid

    5/24

    Pre kasus Caecilia Cierra (406112002)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Jiwa

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 11 Agustus 13 September 2014 5

    C.Riwayat Gangguan Sebelumnya

    1.

    Riwayat Gangguan Psikiatrik

    Autoanamnesa :

    Pasien mengaku bahwa pada tahun 1978 pernah mengikuti ilmu bela diri atau silat

    yang disebut Perisai Diri hingga pasien menjadi pelatih diperguruan tersebut. Kemudian

    tahun 1983 Guru pasien meninggal, dan hal ini membuat pasien lebih tertarik untuk

    mendalami ilmu tersebut. Tahun 1984, saat pasien tidak bersekolah ataupun kuliah, pasien

    melatih ilmu Perisai Diri dan ilmu kebathinan tersebut, hingga pada 29 tahun yang lalu

    (1985) pasien kuliah di Yogyakarta.

    Baru beberapa kali masuk kuliah pasien masuk RS Mintoharjo karena dibawa oleh

    ayahnya berobat. Diakui pasien kejadian tersebut berawal dari pertapaan pasien, sehingga

    pasien pertama kali pasien merasakan adanya suara bathin yang menyatakan bahwa pemilik

    kos adalah seorang PKI, sehingga yang menyuruh untuk memukul pemilik kostnya di Yogya,

    sehingga pasien menuruti perintah tersebut dan ditangkap serta masuk ke dalam bui untuk

    beberapa jam lamanya. Setelah kejadian tersebut ia dibawa ayahnya kembali ke Jakarta. Saat

    tiba di Jakarta, pasien mulai bertapa kembali sehingga ia merasakan ada berbagai suara yang

    bercampur-campur di dalam pikirannya. Beberapa suara tersebut diceritakan pasien

    merupakan suara sirine yang berbunyi, suara polisi yang menyuruhnya menangkap maling,

    dll. Semua suara tersebut bercampur baur menjadi satu seperti seluruh frekuensi gelombang

    radio yang terserap masuk ke dalam pikirannya, dan karena begitu banyaknya suara didalam

    pikirannya pasien merasa tidak dapat mengendalikannya sehingga ia hanya berdiam diri di

    kamar selama beberapa hari. Setelah merasa baikan pasien kembali bertapa dan sura-suara

    tersebut kembali muncul dan tambah menjadi-jadi, pasien merasa bahwa ia dapat

    berkomunikasi dengan segala macam makhluk, dari mulai kembarannya hingga jin, dan

    malaikat. Keluarga pasien mulai mendapati pasien berbicara sendiri, saat itu diceritakan

    pasien ia berbicara seperti bergumam dan sambil melakukan kegiatan yang membuat

    rumahnya berantakan, salah satunya adalah mencoret-coret tembok rumahnya. Ayah pasien

    langsung mengantar pasien untuk berobat ke RS Mintoharjo dan berobat dengan dr. Eliati,

    Sp. KJ.

    Pasien bercerita pada awal pengobatannya pasien tidak mau meminum obatnya, atau

    sering kali mengurangi sendiri dosis obatnya karena dirasakan ia tidak sakit. Hal ini membuat

    pasien keluar masuk perawatan di RS Mintoharjo (pasien tidak ingat jelas berapa kali ia

  • 7/21/2019 pre kasus skizofrenia paranoid

    6/24

    Pre kasus Caecilia Cierra (406112002)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Jiwa

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 11 Agustus 13 September 2014 6

    keluar masuk RS, hanya yang ia ingat kurang dari 10 kali). Diakui pasien hal yang sama terus

    terjadi saat pasien di rawat di RS Mintoharjo hingga akhirnya pasien meminum rutin obatnya

    dan melakukan kontrol rutin.

    Pada tahun 2011 pasien pertama kali masuk ke RSKJ Dharma Graha dengan keluhan

    butuh suntikan obat skizofren karena dirasakan saat itu pasien penyakitnya mulai muncul dari

    hasil renungan. Saat itu pasien bercerita bahwa ia mengunci pintu ruang kantornya dari dalam

    mulai malam hari hingga siang hari saat jam kantor mulai beroperasi dan ia tak

    mempedulikan rekan kerjanya yang mengetuk-ngetuk pintu, dan akhirnya pintu kantor pun di

    dobrak oleh rekan kerjanya dan di dapati ia sedang duduk dengan tatapan kosong. Sehingga

    akhirnya pasien dirawat di RSKJ Dharma Graha. Pasien bercerita saat itu ia sudah bercerai 3

    tahun dengan istrinya karena karena masalah kesetiaan (pasien enggan bercerita, dengan

    alasan tidak ingin membuka aib istrinya) serta merasa lebih nyaman dikantor karena tidak

    mau diganggu ritual/pertapaan ilmu bathin-nya.

    Alloanamnesa :

    Menurut rekam medis, istrinya mengatakan gejala ini timbul sejak pasien kuliah

    (kuliahnya tidak selesai). Pasien emosinya labil dan marah-marah, curiga berlebihan, bicara

    kacau dan tidurnya terganggu.

    Tahun 1985-2011 : Pasien dirawat di RS Mintoharjo TNI AL, Jl. Bendungan Hilir

    (diakui pasien tidak lebih dari 10 kali pasien keluar masuk rumah

    sakit)

    Agustus 2011 : Pasien dirawat di RSKJ Dharma Graha selama 100 hari

    8 Juli 2014 -sekarang : Pasien dirawat inap di RSK Dharma Graha, Serpong

    2.

    Riwayat Zat Psikoaktif

    Pasien mengaku tidak pernah menggunakan obatobatan terlarang. Pasien mengaku pernah

    meminum alkohol dan merokok disaat remaja (SMA) hanya untuk tujuan bergaya, setelah itu

    hingga sekarang ia tidak mengkonsumsi alkohol lagi. Saat lepas dari alkohol, pasien tidak merasa

    kecanduan. Tetapi, ketika pasien sudah mulai bekerja hingga sekarang ini, ia merokok sebanyak

    3 bungkus per hari.

  • 7/21/2019 pre kasus skizofrenia paranoid

    7/24

    Pre kasus Caecilia Cierra (406112002)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Jiwa

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 11 Agustus 13 September 2014 7

    3. Kondisi Medis Umum

    Pasien mengatakan bahwa ia mempunyai riwayat tekanan darah rendah dan sering pingsan ketika

    SD dan SMP. Sekarang sudah tidak pernah pingsan.

    Menurut status medis RS Khusus Jiwa Dharma Graha, perawat, dan pasien. Tidak didapatkan

    adanya gangguan endokrin, kardiovaskular, maupun saraf. Tidak ada riwayat cedera kepala dan

    tumor.

    Time Line

    A : tahun 1964, pasien terlahir normal dan bermain dengan teman sebaya

    B : tahun 1985, pasien pertama kali mendengar suara-suara ramai ditelinganya, dan

    menyebabkan pasien menonjok, bapak kos di Jogjakarta, sehingga pasien di bawa ke RS.

    Sejak tahun 1985-2010 pasien sudah keluar masuk RSJ Mintoharjo, dan pasien sendiri

    lupa sudah berapa kali, tapi yang pasti tidak lebih dari 10 kali.

    C : tahun 2011, pasien diperbolehkan pulang dari RS jiwa

    D: tahun 2011, pasien masuk ke RSKJ Dharma Graha, selama 100 hari

    E : tahun 2014, pasien di jemput di kantornya, dan masuk kembali ke dharma graham, karena

    pasien terlihat berbicara sendiri, dan telanjang, serta tidak pulang ke rumah selama 3 hari.

    Dan perjanjian pasien akan di rawat di RDKJ Dharma graha selama 120 hari.

    F : hingga sekarang pasien masih di RSKJ Dharma Graha

    A B

    C

    D

    E F

  • 7/21/2019 pre kasus skizofrenia paranoid

    8/24

    Pre kasus Caecilia Cierra (406112002)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Jiwa

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 11 Agustus 13 September 2014 8

    D. Riwayat Kehidupan Pribadi

    1. Riwayat masa Prenatal dan Perinatal

    Pasien tidak mengetahui apakah ia lahir cukup bulan atau tidak, dan pasien juga kurang

    mengetahui apakah lahir normal atau caesar

    2. Masa Kanak-kanak Awal (0-3 tahun)

    Selama masa batita, pasien tumbuh dan berkembang sesuai usianya secara normal.. Tidak

    ada riwayat penyakit yang cukup berat.

    3. Masa Kanak-kanak Pertengahan (4-11 tahun)

    Pasien tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya secara normal. Pasien bersekolah

    di TK Dines dan dilanjutkan dengan bersekolah di SD Bedeng. Menurut keterangan

    pasien, sekolah di TK selama 1 tahun, dan SD selama 6 tahun. Pasien dapat bergaul

    dengan teman-teman seusianya dan mempunyai cukup banyak teman.

    4. Masa Kanak-kanak Akhir (Pubertas sampai Remaja)

    Pasien tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya secara normal.

    5. Riwayat Masa Dewasa

    a)Riwayat Pendidikan

    Tahun 1977-1979 : menyelesaikan SMP di SMP Negeri 73 Tebet

    Tahun 1980 : bersekolah di SMA Negeri 26 tetapi hanya 1 semester saja karena pada

    tahun berikutnya ia ikut pindah ke Blora. Saat itu pasein hanya mempunyai seorang

    teman akrab yang bernama Mijan.

    Tahun 1981-1983 : bersekolah di SMA Negeri, Blora.

    Tahun 1984 : Pasien menganggur selama 1 tahun karena merasa lelah untuk

    melanjutkan pendidikan, hanya ingin bersantai terlebih dahulu dan kemudian ia mulai

    tertarik untuk mempelajari ilmu mantra Perisai Diri dan juga mendalami ilmu

    keagamaannya yang ia yakini, yaitu agama Islam.

    Tahun 1985 : Pasien masuk perguruan tinggi di Akademi Keuangan dan Perbankan

    Jogjakarta, tetapi ia hanya masuk kuliah beberapa kali saja karena ia tidak tertarik

    untuk melanjutkan kuliah dan mulai menyendiri karena diakui pasien mulai

    mendalami ilmunya dengan bertapa di kamar kostnya. Setelah pasien menyelesaikan

    ilmu keagamaannya, pasien membuka perguruan kebathinan yang diakui pasien

    mempunyai sekitar 40 orang murid, tetapi hanya bertahan selama 4-5 tahun lalu bubar

    oleh karena pasien ingin mendalami ilmu Perisai Diri-nya.

  • 7/21/2019 pre kasus skizofrenia paranoid

    9/24

    Pre kasus Caecilia Cierra (406112002)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Jiwa

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 11 Agustus 13 September 2014 9

    b) Riwayat Pekerjaan

    Pada tahun 1985 pasien mulai bekerja di PT Jasa Marga di bagian patroli tol Jakarta

    Merak. Pada tahun 1989 pasien dipindahkan ke PT Jasa Marga pusat dan bekerja

    sebagai teknisi komputer di klinik hingga saat ini, tidak berniat untuk pindah tempat

    kerja, karena tidak mau pindah ke suasana baru.

    c) Riwayat Psikoseksual/Perkawinan

    Pasien menikah pada tahun 1986, dan memiliki 2 orang anak perempuan. Pasien

    pernah mentalak cerai istri (cerai secara agama) sekitar tahun 2008 dengan alasan

    kesetiaan dan ingin tinggal dikantor karena tidak mau diganggu pertapaannya, namun

    masih tinggal serumah.

    d) Riwayat Agama

    Pasien awalnya beragama Katolik ketika tinggal di Ambon. Saat pindah ke Jakarta,

    pasien berpindah agama menjadi Islam. Dalam mendalami agama Islam, pasien juga

    mendalami ilmu Kejawen yang menurut pasien masih merupakan pendalaman agama

    Islam.

    e) Riwayat Aktivitas Sosial

    Pada saat masa TK, SD, SMP, SMA suka bermain dan berkumpul bersama teman-

    teman sekolah. Tetapi, pada saat kuliah pasien lebih sering menghabiskan waktunya

    untuk bertapa di dalam kamar kos (lebih memilih untuk menyendiri). Selama di RSKJ

    Dharma Graha, pasien suka mengikuti kegiatan-kegiatan di rumah sakit dan juga

    mengobrol dengan pasien lainnya di rumah sakit.

    f) Riwayat Keluarga

    Genogram

  • 7/21/2019 pre kasus skizofrenia paranoid

    10/24

    Pre kasus Caecilia Cierra (406112002)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Jiwa

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 11 Agustus 13 September 2014 10

    Pasien merupakan anak ke-4 dari 6 bersaudara

    Ibu pasien meninggal saat pasien berusia 11 tahun (tahun 1975), kemungkinan karena

    penyakit kanker paru-paru.

    Ayah pasien meninggal saat pasien berusia 46 tahun (tahun 2010) karena suatu

    penyakit, namun tidak diketahui apa penyakitnya.

    Ayah pasien menikah lagi setelah ibu pasien meninggal, dan tidak mempunyai anak.

    Pasien menikah pada tahun 1986 dan memiliki 2 orang anak perempuan

    Anak pertama pasien berusia 27 tahun (lahir tahun 1987), sudah menikah dan tidak

    tinggal serumah dengan pasien. Sekarang bekerja di bagian administrasi di bimbel

    Institut Teladan dan sedang berkuliah jurusan sastra Inggris di Universitas terbuka. Ia

    mempunyai riwayat sering nangis dan menyendiri di pojok ruangan pada saat lulus

    SMA.

    Anak kedua pasien berusia 22 tahun (lahir tahun 1992), sekarang bekerja di bagian

    penerbit sebagai editor. Anak keduanya mempunyai riwayat seperti ada suara yang

    bernyanyi-nyanyi di hatinya ketika ia sedang mandi.

    g) Riwayat Situasi Hidup Sekarang

    Pasien sudah tinggal di RSK Dharma Graha selama kurang lebih 3 minggu, pasien

    masuk ke RSK Dharma Graha atas permintaan bossnya di Jasa Marga, di RSK

    Dharma Graha pasien tampak senang dan mau mengikuti kegiatan yang ada di rumah

    sakit. Pasien dapat tidur dengan nyenyak, mandi, makan dan minum dengan teratur.

    h) Persepsi Tentang Diri Sendiri dan Kehidupan

    Pasien mengatakan bahwa ia adalah seseorang yang berkecukupan, senang, dan puas

    dengan kehidupannya oleh karena doanya terkabul. Isi doanya adalah bahwa ia ingin

    menyendiri dan bisa merenung di kamar untuk mendapatkan hal yang baru dari

    mempelajari ilmu kerohanian. Hal ini ia dapatkan ketika berada di RSK Dharma

    Graha, dan ia merasa hidupnya terjamin di RS ini jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu

    Keterangan =Laki-laki

    =Perem uan

    =Pasien

    = Meninggal

  • 7/21/2019 pre kasus skizofrenia paranoid

    11/24

    Pre kasus Caecilia Cierra (406112002)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Jiwa

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 11 Agustus 13 September 2014 11

    dengan dirinya karena ada perawat yang mengawasi. Pasien sadar kalau ia

    mempunyai sakit kejiwaan dan penyakitnya dapat disembuhkan jika ia mengkonsumsi

    obat secara rutin untuk seumur hidupnya.

    i) Mimpi dan khayalan

    Pasien mempunyai cita-cita ingin menolong orang, dan ia percaya banyak perbuatan

    yang bisa dilakukan untuk menolong orang. Pasien mempunyai khayalan ingin hidup

    menemani anak-anaknya sampai keturunan ketujuh. Pasien juga ingin mempunyai

    kekasih yang dapat menemaninya hingga tujuh keturunan.

    j) Nilai-nilai hidup

    Menurut pasien, manusia harus punya hati, perasaan, jiwa, akal pikiran, kasih sayang,

    dan yang penting mempunyai empati untuk menolong orang.

    III. STATUS MENTAL

    A. Deksripsi Umum

    1.

    Penampilan

    Pria, usia 50 tahun, terlihat sesuai dengan usianya, sehari-hari pasien menggunakankemeja ataupun kaos berlengan pendek dengan warna biru tua, hitam, dll serta celana

    bahan panjang berwarna hitam, dan sandal jepit berwarna biru. Rambut lurus dipotong

    pendek, berwarna hitam dan sedikit beruban. Perawatan diri baik.

    2. Perilaku dan Aktivitas Motorik

    Selama wawancara pasien bersikap sopan, kooperatif, terdapat kontak mata sangat jarang

    antara pasien dengan pemeriksa dan aktivitas motorik yang cukup baik. Tidak terdapat

    perlambatan psikomotor, namun terdapat aktivitas tanpa tujuan.

    3. Sikap Terhadap Pemeriksa

    Pasien bersikap kooperatif, bersahabat, tidak bersikap defensif dan tidak menunjukan

    sikap curiga pada pemeriksa.

    B.Mood dan Afek

    1. Mood : Eutimik

    2.

    Afek : Serasi

    3.

    Keserasian : Serasi

  • 7/21/2019 pre kasus skizofrenia paranoid

    12/24

    Pre kasus Caecilia Cierra (406112002)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Jiwa

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 11 Agustus 13 September 2014 12

    C.Bicara

    Pasien dapat berbicara spontan dan jelas, namun bicaranya cepat. Intonasi cukup, artikulasi

    jelas, volume suara cukup, mampu menjawab pertanyaan dengan baik, dan isi pembicaraan

    dapat dimengerti.

    D.Gangguan Persepsi

    Halusinasi auditorik : Tidak ada

    Halusinasi visual : Tidak ada

    Ilusi : Tidak ada

    Depersonalisasi : Tidak ada

    Derealisasi : Tidak ada

    E.Pikiran

    1. Proses Pikir

    - Produktivitas : Cukup

    -

    Kontinuitas Pikiran : Cukup

    -

    Hendaya Bahasa : Tidak ada

    - Permikiran autistic : Ada pasien selalu bertapa mendalami ilmu kebatinan (kerohanian)

    dan Perisai Diri.

    - Pikiran tidak logis : Ada Pasien yakin dan menyimpulkan bahwa pengarang komik

    doraemon maupun pengarang cerita film startrex mempunyai kemampuan berkomunikasi

    dengan dimensi lain sehingga mereka dapat mengaplikasikan komunikasinya tersebut ke

    dalam film/komik

    -

    Pemikiran magis : Ada menurut pasien dengan pemusatan pikirannya saja ia dapat

    membunuh Ajengan Mohamad Sapei (guru spiritual GusDur)

    - Proses Pikir Primer : Ada pasien mengaku bahwa ia sudah melakukan kawin cerai

    dengan 7 istri lainnya dari dunia ghaib (beberapa diantaranya diakui pasien adalah Nina,

    Retno, Kajeng Ratu Kidul, Nyi Roro Kidul, Unyil dan Temi (malaikat yang merasa

    dirinya adalah manusia yang tidak memiliki nama, nama tersebut adalah pemberian

    pasien)) yang ia masukkan ke dalam tubuh istrinya dan ia setubuhi.

    -

  • 7/21/2019 pre kasus skizofrenia paranoid

    13/24

    Pre kasus Caecilia Cierra (406112002)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Jiwa

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 11 Agustus 13 September 2014 13

    2. Isi Pikir

    -

    Waham : ada

    Waham kebesaran Pasien bercerita ia pernah membunuh Ajengan Moh. Sapei

    (guru spiritual GusDur) yang menjadi lawannya (awalnya ia hanya bermaksud ingin

    memberikan pelajaran) dengan mengendalikan pengendali orang tersebut dengan cara

    mandi kembang 7 rupa warna, tetapi ilmu yang diberi terlalu kuat, sehingga

    menyebabkan Ajengan Moh. Sapei meninggal..

    Delusion of influence Saat ini masih sering merasakan suara-suara batin yang

    memerintah pasien untuk melakukan sesuatu tetapi sudah dapat dikendalikan.

    Waham sistematik

    menurut pasien selain adanya garis, bentuk dan volume, ada dimensi 4 yang

    merupakan waktu dan dimensi 5 yang merupakan suatu tempat (contohnya

    seperti bumi startrex, bumi dragonball, dll). Pasien yakin bahwa

    pengarang komik doraemon maupun pengarang cerita film startrex

    mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan dimensi lain sehingga mereka

    dapat mengaplikasikan film tersebut ke dalam film/komik.

    Pasien percaya dengan minyak/air akses ajiannya, seseorang dapat berbicara

    dengan jin maupun malaikat bila diminumkan maupun dioleskan.

    3. Bentuk Pikir

    - Asosiasi longgar : Tidak ada

    - Ambivalensi : Tidak ada

    - Sirkumstansial : Tidak ada

    - Ekolalia : Tidak ada

    -

    Flight of ideas : Tidak ada

    - Inkoherensi : Tidak ada

    - Perseverasi : Tidak ada

    -

    Verbigerasi : Tidak ada

    - Kondensasi : Adamenggabungkan berbagai konsep keilmuan agama,

    ghaib, dan fisika menjadi 1 sehingga diyakini pasien

    terciptanya suatu dimensi 4 yang merupakan waktu dan

    dimensi 5 yang merupakan suatu tempat.

  • 7/21/2019 pre kasus skizofrenia paranoid

    14/24

    Pre kasus Caecilia Cierra (406112002)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Jiwa

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 11 Agustus 13 September 2014 14

    4. Kesadaran dan Kognisi

    a. Taraf Kesadaran dan Kesiagaan

    Kesadaran Compos mentis, kesiagaan cukup baik. Pasien dapat menjawab pertanyaan dari

    pemeriksa dan memperhatikan dengan cukup baik.

    b. Orientasi

    i. Waktu : Baik, pasien dapat menyebutkan hari, tahun, dan jam dengan tepat.

    ii.

    Tempat : Baik, pasien mengetahui bahwa ia berada di RSK Dharma Graha.

    iii.

    Orang : Baik, pasien dapat mengenali dokter yang memeriksanya dan nama-nama

    teman sekamarnya.

    c. Daya Ingat

    i. Daya Ingat Jangka Panjang

    Baik, pasien dapat mengingat tempat dan tanggal lahirnya.

    ii. Daya Ingat Jangka Sedang

    Baik, pasien dapat mengingat kegiatannya beberapa bulan yang lalu.

    iii.

    Daya Ingat Jangka Pendek

    Baik, pasien dapat mengingat semalam tidur jam berapa, sudah mandi atau belum, dan

    sarapan apa.

    iv. Daya Ingat Segera

    Baik, pasien dapat mengulang 3 benda yang disebutkan oleh pemeriksa.

    d. Konsentrasi dan Perhatian

    Kemampuan konsentrasi pasien baik, dapat mengurangi 100 dengan 7 sebanyak lima kali.

    e.

    Kemampuan Membaca dan Menulis

    Pasien dapat menuliskan namanya sendiri dan dapat mengeja kata DUNIA dengan tepat.

    f. Kemampuan Visuospasial

    Kemampuan visuospasial pasien baik, dimana ia dapat menggambar sebuah jam dinding

    dengan jarumnya menunjukan pukul 09.00.

    g. Pikiran Abstrak

    Pasien dapat mengartikan peribahasa yang ditanyakan oleh pemeriksa, yaitu Nasi sudah

    jadi buburjawaban pasien : sudah terlanjur

  • 7/21/2019 pre kasus skizofrenia paranoid

    15/24

    Pre kasus Caecilia Cierra (406112002)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Jiwa

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 11 Agustus 13 September 2014 15

    h. Intelegensi dan Kemampuan Informasi

    Baik, karena pasien dapat menyebutkan ibukota Indonesia dan nama presiden Indonesia.

    5. Kemampuan Mengendalikan Impuls

    Pasien dapat berperilaku sopan dan kooperatif selama wawancara. Ia juga tidak melakukan

    sesuatu yang membahayakan dirinya maupun orang lain.

    6. Daya Nilai dan Tilikan

    i. Daya nilai

    1. Daya nilai realita

    a.

    Discriminative insight : baik

    b.

    Discriminative judgement : baik

    c. Kesadaran : compos mentis

    2. Daya nilai sosial : cukup

    Tilikan : derajat V : menyadari penyakitnya dan faktor yang berhubungan dengan

    penyakitnya namun tidak menerapkan dalam perilaku praktisnya. Pasien mengerti bahwa dia

    membutuhkan pengobatan agar dirinya tenang dan dapat kembali menjalani hidupnya

    menjadi lebih baik.

    7. Reabilitas & Taraf yang dapat dipercaya

    Berdasarkan autoanamesa dengan pasien dan alloanamesa dengan perawat ataupun rekam

    medik, pasien masih dapat dipercaya.

    IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT

    A. Status Internus

    Keadaan Umum : Baik

    Kesadaran : Compos Mentis

    Keadaan gizi : Baik

    Tanda Vital

    TD : 120/80 mmHg,

  • 7/21/2019 pre kasus skizofrenia paranoid

    16/24

    Pre kasus Caecilia Cierra (406112002)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Jiwa

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 11 Agustus 13 September 2014 16

    Nadi : 84x/mnt,

    Suhu : 36,7C

    Berat Badan : 70 Kg

    Tinggi Badan : 165 Cm

    IMT : 25.71

    B. Pemeriksaan Fisik

    Kepala : Bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut berwarna hitam dan sedikit

    beruban, tidak mudah dicabut.

    Mata : Sklera tidak ikterik, conjunctiva tidak anemis, pupil bulat, isokor, diameter

    3mm/3mm, refleks cahaya +/+, arcus senilis -/-

    Hidung : bentuk normal, tidak ada sekret

    Telinga : bentuk normal, tidak ada sekret

    Mulut dan gigi : Bibir tidak kering, letak uvula ditengah, tidak ada sariawan, tidak ada luka

    Jantung :

    o Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak terlihat

    o Palpasi : ictus cordis teraba di MCL sinistra ICS V, kuat angkat

    o Perkusi : batas jantung dalam batas normal

    o Auskultasi : bunyi jantung I dan II reguler, gallop (-), murmur (-)

    Paru-Paru :

    o Inspeksi : simetris dalam keadaan statis dan dinamis

    o Palpasi : stem fremitus kiri dan kanan sama kuat

    o Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru

    o Auskultasi : vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-

    Abdomen :

    o Inspeksi : tampak datar

    o Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba pembesaran

    o Perkusi : timpani pada keempat kuadran

    o Auskultasi : bising usus dalam batas normal

    o Extremitas : Edema (-), deformitas (-)

    Kesan : Tidak ditemukan kelainan bermakna pada pemeriksaan fisik.

  • 7/21/2019 pre kasus skizofrenia paranoid

    17/24

    Pre kasus Caecilia Cierra (406112002)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Jiwa

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 11 Agustus 13 September 2014 17

    Status Neurologis

    Tanda rangsang meningeal : (-)

    Peningkatan TIK : (-)

    Nervus cranialis : dalam batas normal

    Pupil : bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, refleks

    cahaya langsung dan tidak langsung +/+

    Sensorik : baik

    Motorik : baik

    Refleks patologis : -/-

    Refleks fisiologis : +/+

    Tanda efek ekstrapiramidal : tremor -, bradikinesia -, gerak involunter -, akatisia +

    Kesan : Tidak ditemukan kelainan bermakna pada pemeriksaan neurologis

    V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

    Pasien laki-laki, berusia 50 tahun, beragama Islam, suku Jawa. Sudah menikah, pendidikan

    terakhir SMA. Pasien bekerja di JasaMarga sebagai teknisi komputer. Pasien melanjutkanpendidikan ke bangku kuliah di akademi keuangan dan perbankan (AKUP) Jogjakarta, namun tidak

    selesai karena ingin mendalami ilmu bhatin (kerohanian) dan Perisai Diri-nya. Pasien masuk

    RSKJ Dharma Graha tanggal 8 Juli 2014 diantar oleh teman sekantornya dengan keluhan berbicara

    sendiri dan bertelanjang diri di lingkungan tempat kerja. Menurut pasien ia dirawat di RSKJ Dharma

    Graha karena ia ingin mempunyai waktu menyendiri untuk bertapa menyelesaikan ilmu kerohanian

    (kebathinannya).

    Dari autoanamnesis didapatkan riwayat psikiatri pasien dahulu :

    Delusion of influence: dahulu pasien merasakan suara-suara batin yang memerintah pasien untuk

    memukul pemilik kostnya.

    Tought of insertion : pasien merasakan ada berbagai suara yang bercampur-campur di dalam

    pikirannya. Beberapa suara tersebut merupakan suara sirine yang berbunyi, suara polisi yang

    menyuruhnya menangkap maling, dll. Semua suara tersebut bercampur baur menjadi satu seperti

    seluruh frekuensi gelombang radio yang terserap masuk ke dalam pikirannya

  • 7/21/2019 pre kasus skizofrenia paranoid

    18/24

    Pre kasus Caecilia Cierra (406112002)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Jiwa

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 11 Agustus 13 September 2014 18

    Waham kebesaran : Pasien bercerita ia pernah membunuh Ajengan Moh. Sapei (guru spiritual

    GusDur) yang menjadi lawannya (awalnya ia hanya bermaksud ingin memberikan pelajaran)

    dengan mengendalikan pengendali orang tersebut dengan cara mandi kembang 7 rupa warna,

    tetapi ilmu yang diberi terlalu kuat, sehingga menyebabkan Ajengan Moh. Sapei meninggal.

    Riwayat anak pertama dan kedua pasien sering mengalami hal serupa dengan pasien sering

    merasakan adanya suara-suara bathin

    Dari autoanamnesa dan alloanamnesa pasien saat ini ditemukan beberapa gejala bermakna :

    Delusion of influence: Saat ini masih sering merasakan suara-suara batin yang memerintah

    pasien untuk melakukan sesuatu tetapi sudah dapat dikendalikan.

    Permikiran autistic : pasien selalu bertapa mendalami ilmu kebatinan (kerohanian) dan Perisai

    Diri.

    Pikiran tidak logis : Pasien yakin dan menyimpulkan bahwa pengarang komik doraemon maupun

    pengarang cerita film startrex mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan dimensi lain

    sehingga mereka dapat mengaplikasikan film tersebut ke dalam film/komik

    Pemikiran magis : menurut pasien dengan pemusatan pikirannya saja ia dapat membunuh

    Ajengan Mohamad Sapei (guru spiritual GusDur)

    Proses Pikir Primer : pasien mengaku bahwa ia sudah melakukan kawin cerai dengan 7 istri

    lainnya dari dunia ghaib (beberapa diantaranya diakui pasien adalah Nina, Retno, Kajeng Ratu

    Kidul, Unyil dan Temi (malaikat yang merasa dirinya adalah manusia yang tidak memiliki nama,

    nama tersebut adalah pemberian pasien) yang ia masukkan ke dalam tubuh istrinya dan ia

    setubuhi.

    Waham kebesaran :Pasien bercerita ia pernah membunuh Ajengan Moh. Sapei (guru spiritual

    GusDur) yang menjadi lawannya (awalnya ia hanya bermaksud ingin memberikan pelajaran)

    dengan mengendalikan pengendali orang tersebut dengan cara mandi kembang 7 rupa warna,

    tetapi ilmu yang diberi terlalu kuat, sehingga menyebabkan Ajengan Moh. Sapei meninggal.

    Waham sistematik:

    Pasien yakin selain adanya garis, bentuk dan volume, ada dimensi 4 yang merupakan

    waktu dan dimensi 5 yang merupakan suatu tempat (contohnya seperti bumi startrex,

    bumi dragonball, dll). Pasien yakin bahwa pengarang komik doraemon maupun

    pengarang cerita film startrex mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan dimensi

    lain sehingga mereka dapat mengaplikasikan komunikasinya tersebut ke dalam

    film/komik.

  • 7/21/2019 pre kasus skizofrenia paranoid

    19/24

    Pre kasus Caecilia Cierra (406112002)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Jiwa

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 11 Agustus 13 September 2014 19

    Pasien percaya dengan minyak/air akses ajiannya, seseorang dapat berbicara dengan jin

    maupun malaikat bila diminumkan maupun dioleskan.

    Preokupasi : pasien selalu berbicara tentang ilmu kebatinan (kerohanian) & ilmu Perisai Diri

    yang sedang didalaminya

    Kondensasi : Pasien menggabungkan berbagai konsep keilmuan agama, ghaib, dan fisika

    menjadi 1 sehingga diyakini pasien terciptanya suatu dimensi 4 yang merupakan waktu dan

    dimensi 5 yang merupakan suatu tempat.

    Dari status mental di dapatkan Tilikan derajat V, RTA terganggu. Saat dilakukan wawancara

    pasien bersikap sopan, terdapat kontak mata yang sangat jarang antara pasien dengan pemeriksa, dan

    tidak terdapat aktivitas tanpa tujuan.

    VI. FORMULA DIAGNOSIS

    Pada pasien ini ditemukan adanya perubahan pola perilaku atau psikologik yang secara

    klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala yang menimbulkan suatu

    penderitaan dan gangguan dalam berbagai fungsi psikososial dan pekerjaan pasien. Dengan

    demikian, dapat disimpulkan bahwa pasien ini mengalami suatu gangguan jiwa.

    Berdasarkan hasil anamnesis, wawancara, pemeriksaan status mental, pemeriksaan fisik,

    dan menurut PPDGJ III maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

    Aksis I (Gangguan Klinis):

    I. Berdasarkan gejala-gejala adanya perubahan pola perilaku atau psikologik yang secara klinis

    bermakna yang ditemukan pada pasien yaitu:1.

    Daya nilai realita terganggu

    2. Lingkungan mengeluh

    3.

    Adanya gejala psikopatologi (waham kebesaran dan preokupasi)

    Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita suatu PSIKOSIS

    Berdasarkan:

    1. Kesadaran : Compos mentis

    2.

    Orientasi : Baik

  • 7/21/2019 pre kasus skizofrenia paranoid

    20/24

    Pre kasus Caecilia Cierra (406112002)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Jiwa

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 11 Agustus 13 September 2014 20

    3. Daya ingat : Baik

    4.

    Kemunduran intelektual : Tidak ada

    5. Tidak terdapat kelainan organik yang dapat dikaitkan dengan gangguan jiwa atas dasar

    riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik.

    Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita suatu PSIKOSIS NON-ORGANIK

    Berdasarkan penemuan bermakna yang didapat dari auto-anamnesa, didapatkan:

    Tought of insertion : pasien merasakan ada berbagai suara yang bercampur-campur di dalam

    pikirannya. Beberapa suara tersebut merupakan suara sirine yang berbunyi, suara polisi yang

    menyuruhnya menangkap maling, dll. Semua suara tersebut bercampur baur menjadi satu

    seperti seluruh frekuensi gelombang radio yang terserap masuk ke dalam pikirannya

    Waham kebesaran : pasien dapat berbicara dengan alien

    Berlangsung lebih dari 1 bulan

    Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita suatu SKIZOFRENIA

    Berdasarkan :

    1.

    Memenuhi kriteria umum diagnosis Skizofrenia

    2. Delusion of influence: Saat ini masih sering merasakan suara-suara batin yang memerintah

    pasien untuk melakukan sesuatu tetapi sudah dapat dikendalikan.

    3. Waham sistematik:

    i.

    Pasien yakin selain adanya garis, bentuk dan volume, ada dimensi 4 yang merupakan

    waktu dan dimensi 5 yang merupakan suatu tempat (contohnya seperti bumi

    startrex, bumi dragonball, dll). Pasien yakin bahwa pengarang komik doraemon

    maupun pengarang cerita film startrex mempunyai kemampuan berkomunikasi

    dengan dimensi lain sehingga mereka dapat mengaplikasikan komunikasinya tersebut

    ke dalam film/komik.

    ii.

    Pasien percaya dengan minyak/air akses ajiannya, seseorang dapat berbicara dengan

    jin maupun malaikat bila diminumkan maupun dioleskan.

    4. Gangguan pikiran :

    Permikiran autistic : pasien selalu bertapa mendalami ilmu kebatinan (kerohanian) dan

    Perisai Diri.

  • 7/21/2019 pre kasus skizofrenia paranoid

    21/24

    Pre kasus Caecilia Cierra (406112002)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Jiwa

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 11 Agustus 13 September 2014 21

    Pikiran tidak logis : Pasien yakin dan menyimpulkan bahwa pengarang komik doraemon

    maupun pengarang cerita film startrex mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan

    dimensi lain sehingga mereka dapat mengaplikasikan film tersebut ke dalam film/komik

    Pemikiran magis : menurut pasien dengan pemusatan pikirannya saja ia dapat

    membunuh Ajengan Mohamad Sapei (guru spiritual GusDur)

    Proses Pikir Primer : pasien mengaku bahwa ia sudah melakukan kawin cerai dengan 7

    istri lainnya dari dunia ghaib (beberapa diantaranya diakui pasien adalah Retno, Kajeng

    Ratu Kidul, Nyi Roro Kidul, dan Temi (malaikat yang merasa dirinya adalah manusia

    yang tidak memiliki nama, nama tersebut adalah pemberian pasien)) yang ia masukkan

    ke dalam tubuh istrinya dan ia setubuhi.

    Kondensasi : Pasien menggabungkan berbagai konsep keilmuan agama, ghaib, dan fisika

    menjadi 1 sehingga diyakini pasien terciptanya suatu dimensi 4 yang merupakan waktu

    dan dimensi 5 yang merupakan suatu tempat.

    Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita suatu F20.1 SKIZOFRENIA

    PARANOID

    Diagnosa banding untuk pasien ini dapat di pertimbangkan sebagai F22. GANGGUAN

    WAHAM MENETAP, dengan kriteria menurut PPDGJ sebagai berikut :

    Wahamnya sistematis (khas) berkembangnya waham baik tunggal maupun sebagai

    suatu system waham yang umumnya menetap dan kadang bertahan seumur hidup

    Waham beraneka ragam isinya

    Sering berupa suatu waham yang menyatakan dirinya dibentuk secara abnormal,

    sering dapat dihubungkan dengan situasi kehidupan individu tersebut

    Tidak terdapat halusinasi

    Tidak terdapat gejala depresi dan penumpulan afek

    Perilaku dan kognitive pasien normal

    Tidak terdapat suatu penyakit otak

    Aksis II (Gangguan Kepribadian)

    Berdasarkan Autoanamnesa dan Alloanamnesa, tidak ditemukan adanya suatu gangguan

    kepribadian yang bermakna.

  • 7/21/2019 pre kasus skizofrenia paranoid

    22/24

    Pre kasus Caecilia Cierra (406112002)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Jiwa

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 11 Agustus 13 September 2014 22

    Aksis III (Kondisi Medik Umum)

    Berdasarkan Autoanamnesa dan Alloanamnesa, tidak ditemukan kondisi medik umum yang

    bermakna.

    Aksis IV (Masalah Psikososial dan Lingkungan)

    Berdasarkan autoanamnesa, didapatkan pencetusnya adalah karena pasien belajar ilmu kebatinan

    (kerohanian).

    Aksis V (Penilaian Fungsi Secara Global)

    Penilaian status fungsional menggunakan skala GAF (Global Assessment of Functioning), dalam

    satu tahun terakhir didapatkan GAF dengan skor 70 61 yaitu beberapa gejala ringan dan

    menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.

    VII. EVALUASI MULTIAKSIAL

    Axis I : F20.1 Skizofrenia Paranoid

    Axis II : Z03.2 Tidak ada diagnosis Aksis II

    Aksis III : Tidak ada

    Aksis IV : Belajar ilmu kebatinan (kerohanian) dan ilmu Perisai Diri

    Aksis V : GAF 1 tahun terakhir : 7061 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas

    ringan dalam fungsi, secara umum masih baik)

    VIII. DAFTAR MASALAH

    Organobiologik : Tidak ditemukan

    Psikologik :

    Proses pikir : pemikiran autistic, pemikiran tidak logis, pemikiran magis,

    proses pikir primer, delusion of influence.

    Isi pikir : waham kebesaran, waham sistematik, waham bizarre, dan preokupasi

    Bentuk pikir : kondensasi

  • 7/21/2019 pre kasus skizofrenia paranoid

    23/24

    Pre kasus Caecilia Cierra (406112002)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Jiwa

    Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha

    Periode 11 Agustus 13 September 2014 23

    Pembicaraan : spontan dan jelas, namun bicaranya cepat. Intonasinya cukup,

    artikulasi jelas, volume suara cukup, mampu menjawab pertanyaan dengan baik, isi

    pembicaraan dapat dimengerti.

    Tilikan : derajat V: Pasien menyadari bahwa dia sakit dan mengetahui pencetus dari

    penyakitnya. Pasien mengerti bahwa dia membutuhkan pengobatan agar dirinya tenang dan dapat

    kembali menjalani hidupnya menjadi lebih baik.

    Lingkungan dan Sosioekonomi : Saat ini pasien dapat bersosialisasi dengan pasien lain di

    RSK Dharma Graha, tampak senang dan mau mengikuti kegiatan yang ada di rumah sakit. Sosial

    ekonomi pasien tergolong cukup.

    IX. RENCANA TERAPI

    A.Psikofarmaka :

    1. Risperidone : 2 x 3 mg

    2.

    Trihexyphenidyl : 1 x 1 mg

    3. Lorazepam : 1 x 2 mg (malam saja )

    B.Psikoterapi :

    1. Terapi Suportif

    - Pengawasan minum obat agar kondisi pasien dapat lebih baik lagi.

    -

    Memotivasi pasien untuk mengkonsumsi obat secara teratur.

    - Memotivasi dan memberi dukungan kepada pasien

    2.Terapi Psikososial

    - Counseling Pasien : memberikan edukasi dan informasi mengenai penyakitnya serta

    rencana terapi yang akan dilakukan. Serta memberikan dukungan untuk pasien.

    - Counseling Keluarga : memberikan edukasi dan informasi yang benar tentang penyakit

    pasien sehingga diharapkan keluarga dapat menerima pasien dan mendukung ke arah

    penyembuhan serta menciptakan lingkungan yang harmonis, keluarga juga diharapkan

    mampu mengawasi kepatuhan pasien untuk kontrol dan minum obat, dan terus

    memberikan motivasi kepada pasien.

    -

    Congnitive Behaviour Therapi

  • 7/21/2019 pre kasus skizofrenia paranoid

    24/24

    Pre kasus Caecilia Cierra (406112002)

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Jiwa

    - Recreation Therapy : Mengajak pasien ikut serta dalam kegiatan yang diadakan di

    rumah sakit dengan mengatakan kegiatan-kegiatan tersebut akan membantu

    kesembuhannya. Selain itu mengajak pasien rekreasi keluar rumah sakit.

    - Behavioural Therapy: Menganjurkan kepada petugas RSK Dharma untuk terus

    memberikan dukungan kepada pasien melalui terapi tingkah laku dan motivasi-motivasi

    yang dapat menimbulkan semangat dan rasa ingin maju pada pasien. Sehingga pasien

    tidak semakin putus asa.

    C. RENCANA TATALAKSANA LAIN

    Anjuran pemeriksaan:

    Pemeriksaan fisik

    Pemeriksaan laboratorium darah (anjuran pemeriksaan 6 bulan sekali):

    o Darah : Cek darah rutin

    o Fungsi ginjal : ureum, kreatinin

    o Fungsi hati : SGOT, SGPT

    X. PROGNOSIS

    Ad vitam : dubia ad bonam

    Ad functionam : dubia ad bonam

    Ad sanationam : dubia ad malam