Upload
lodi-meda-kini
View
615
Download
77
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Ergonomi
Citation preview
MODUL III MANUAL MATERIAL HANDLING
PRAKTIKUM 2013/2014
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu sistem kerja, pada dasarnya terdiri dari empat komponen utama, yaitu: manusia,
bahan, mesin dan lingkungan kerja. Dari keempat komponen tersebut, komponen manusia
haruslah menjadi sentral dalam sistem kerja yang bersangkutan, karena pada dasarnya manusia
selain berperan sebagai perencana dalam perancangan suatu sistem kerja, juga sebagai
pelaksana dan pengendali yang harus berinteraksi dengan sistem untuk dapat mengendalikan
proses yang sedang berlangsung pada sistem kerja secara keseluruhan.
Sikap kerja (postur)memegang peranan penting. Dengan memiliki postur kerja yang
benar, pekerja/ operator akan memerlukan sedikit istirahat, lebih cepat, dan lebih efisien dalam
bekerja, sebaliknya postur kerja yang keliru dalam jangka waktu panjang akan mengakibatkan
berbagai macam gangguan kesehatan yang dapat berakibat fatal.
Untuk mengetahui baik tidaknya postur kerja dapat dinilai dengan beberapa metode Rapid
Upper Limb Assesment (RULA), Rapid Entire Body Assessment (REBA), atau Ovako Posture
Analysis System (OWAS). Sedangkan untuk menganalisa ukuran beban dalam aktivitas manual
material handling dapat digunakan metode RWL (Recommended Weight Limit) dan LI (Lifting
Index).
1.2 Tujuan Praktikum
Dalam praktikum ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mampu menganalisa postur kerja dengan menggunakan metode RULA, REBA, dan OWAS.
2. Menggunaka konsep RULA, REBA, dan OWAS dalam mendeteksi postur kerja atau faktor resiko
dalam suatu pekerjaan.
3. Mampu menaksir skor dan menganalisis postur kerja dengan metode RULA, REBA, dan OWAS.
4. Mampu menganalisa tingkat kecelakaan yang mungkin terjadi yang diakibatkan postur kerja
tertentu.
5. Mampu mengaplikasikan metode RWL (Recommended Weight Limit) dan LI (Lifting Index) dalam
menghitung beban kerja pada saat mengangkat beban kerja secara manual.
1
MODUL III MANUAL MATERIAL HANDLING
PRAKTIKUM 2013/2014
1.3 Diagram Alir Praktikum
Berikut merupakan diagram alir praktikum RULA, REBA, OWAS- Manual Material
Handling :
Gambar 1.1 Diagram alir praktikum RULA, REBA, OWAS-Manual Material Handling
1.4 Alat dan Bahan Praktikum
Berikut ini adalah alat-alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain:
1. Lembar pengamatan RULA, REBA, OWAS-MANUAL Manual Material Handling.
2. Alat ukur (penggaris, meteran dan busur).
3. Stopwatch.
4. Kamera.
5. Alat Tulis.
2
MODUL III MANUAL MATERIAL HANDLING
PRAKTIKUM 2013/2014
1.5 Proses Prosedur Pelaksanaan Praktikum
Berikut ini merupakan prosedur pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan dan lembar pengamatan OWAS- Manual Material
Handling.
2. Tiap kelompok mengobservasi operator.
3. Mefoto aktivitas operator.
4. Mencatat hasil pengamatan dalam lembar RULA, REBA, OWAS- Manual Material Handling.
5. Melaksanakan pengamatan melalui foto.
6. Melakukan perhitungan RULA, REBA, OWAS dan Manual Material Handling.
7. Membuat laporan pratikum, analisa data, dan perbaikan system kerja.
3
MODUL III MANUAL MATERIAL HANDLING
PRAKTIKUM 2013/2014
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Pengumpulan Data
Pada praktikum modul 3 ini membahas tentang RULA, REBA, OWAS, dan Manual
Material Handling. Data yang dikumpulkan adalah data pemindahan barang pada pria.
2.1.1 Pengumpulan Data RULA, REBA, dan OWAS
Berikut ini merupakan foto operator yang akan mengangkat beban:
Gambar 2.1 Posisi operator saat mulai mengangkat beban.
Gambar diatas adalah kegiatan pengangkatan beban oleh operator. Posisi ini dipilih
untuk dianalisa dikarenakan posisi ini diyakini beresiko menimbulkan kelelahan atau cedera
pada muskuloskeletal (MSDs).
4
MODUL III MANUAL MATERIAL HANDLING
PRAKTIKUM 2013/2014
2.1.2 Pengumpulan Data Manual Material Handling
Berikut ini merupakan data pengamatan Manual Material Handling.
Gambar 2.2 Posisi operator saat mulai mengangkat hingga menurunkan benda
Tabel 2.1 Data Manual Material Handling
NOobject weight
Hand Location vertical distance
assymmetri angelfrequency
rateduration
couplingOrigin destination Origin destination lifts/min HOURS
L(avg) L(max) H V H V D A A F C
1 4 4 51 88 57,5 50 38 0 0 2,982018 < 1 fair
2 4 4 60,5 47 63,2 62,5 15,5 0 0 2,982018 < 1 fair
3 4 4 60,5 9,8 58 71 61,2 0 0 2,982018 < 1 fair
Keterangan:
L: berat objek yang diangkat
H: jarak dari tangan dengan titik tengah antara kedua mata kaki, dalam inch atau sentimeter
(diukur saat pengangkatan awal dan tujuan)
V: jarak dari tangan kelantai dalam inch atau sentimeter (diukur saat pengangkatan awal dan
tujuan)
D: nilai mutlak dari selisih antara ketinggian vertical pengangkatan awal dan tujuan
A: menggambarkan lokasi dari beban relatif ketitik tengah segitiga panel
F: angka rata-rata dari pengangkatan per menit
C: menggambarkan kondisi pegangan beban
2.2 Pengolahan dan Analisis Data
Dalam sub bab ini akan dilakukan pengolahan RULA, REBA, OWAS, dan Manual
Material Handling dan akan dilakukan analisa.
2.2.1 Pengolahan dan Analisis RULA, REBA, dan OWAS
Berikut ini merupakan pengolahan dan analisis data RULA, REBA, dan OWAS.
5
MODUL III MANUAL MATERIAL HANDLING
PRAKTIKUM 2013/2014
2.2.1.1 Pengolahan dan Analisis Pengguanaa Metode RULA
Metode RULA (Rapid Upper Limb Assesment) merupakan metode perhitungan rating beban
muskuloskeletal dalam suatu pekerjaan di mana seseorang akan memiliki resiko dari pembebanan bagian
atas tubuh dan leher. Pengolahan data RULA dilakukan dengan posisi pada origin, proses, dan
destination, di mana masing-masing dilakukan dengan 3 benda berbeda.
Langkah-langkah dalam analisis dengan metode RULA ialah:
1. Menentukan score untuk posisi (sudut) lengan atas
2. menentukan score untuk posisi (sudut) lengan bawah
3. menentukan score untuk posisi (sudut) pergelangan tangan
4. menentukan score untuk posisi (sudut) perputaran pergelangan tangan
5. melihat nilai pada tabel A dengan menggunakan score pada step 1-4.
6. menentukan score untuk penggunaan otot
7. menentukan score untuk penggunaan kekuatan terhadap benda
8. menjumlahkan score dari step 5-7
9. menentukan score untuk posisi (sudut) leher
10. menentukan score untuk posisi (sudut) punggung
11. menentukan score untuk posisi kaki
12. melihat nilai pada tabel B dengan menggunakan score pada step 9-11
13. menentukan score untuk penggunaan otot
14. menentukan score untuk penggunaan kekuatan terhadap benda
15. menjumlahkan score dari step 12-14
16. Menentukan final score dengan melihat pada tabel C dengan menggunakan nilai yang di dapat pada
step 8 dan step 15.
17. Dengan nilai final score dapat menentukan apakah pekerjaan/aktivitas tersebut sudah baik atau
memerlukan perbaikan.
Kriteria penilaian pekerjaan pada final score:
1 atau 2 : postur tubuh dapat diterima dan sudah baik
3 atau 4 : memerlukan perbaikan di masa yang akan datang
5 atau 6 : memerlukan perbaikan sesegera mungkin
7 keatas : memerlukan perbaikan secara langsung (sekarang)
6
MODUL III MANUAL MATERIAL HANDLING
PRAKTIKUM 2013/2014
Berikut merupakan pengolahan dan analisis data benda dengan menggunakan metode RULA.
Gambar 2.3 Posisi operator saat mulai mengangkat beban beserta sudutnyaSumber: Pengolahan data. 2013.
Gambar 2.4 Pengolahan dan analisis data dengan metode RULASumber : Anonim. 2008. Analisa Postur Kerja RULA. http://www.ergonomifit. wordpress.com (diakses
28 Oktober 2013)
Dari tabel RULA menunjukkan bahwa skor berada pada angka 7, yang menunjukkan
bahwa perlu diadakannya investigasi dan disegerakan adanya perubahan. Dari gambar diatas
7
MODUL III MANUAL MATERIAL HANDLING
PRAKTIKUM 2013/2014
terlihat bahwa posisi pengambilan barang oleh operator terlalu bawah sehingga operator masih
harus jongkok dan membungkuk dengan sedikit menengadahkan kepala.
2.2.1.2 Pengolahan dan Analisis Penggunaan Metode REBA
Metode REBA (Rapid Entire Body Assesment) merupakan sebuah metode yang dikembangkan
dalam bidang ergonomi dan dapat digunakan secara cepar untuk menilai posisi kerja atau postur leher,
punggung, lengan, pergelangan tangan dan kaki seorang operator. Pengolahan data RULA dilakukan
dengan posisi pada origin, proses, dan destination, di mana masing-masing dilakukan dengan 3 benda
berbeda.
Langkah-langkah dalam analisis dengan metode RULA ialah:
1. Menentukan score untuk posisi (sudut) leher
2. menentukan score untuk posisi (sudut) kaki
3. menentukan score untuk posisi (sudut) badan
4. menentukan nilai pada tabel A dengan menggunakan score dari step 1-3
5. menentukan nilai pembebanan
6. menjumlahkan nilai tabel A dengan nilai pembebanan sehingga didapat nilai skor A
7. menentukan score untuk posisi (sudut) pergelangan tangan
8. menentukan score untuk posisi (sudut) lengan bawah
9. menentukan score untuk posisi (sudut) lengan atas
10. menentukan nilai pada tabel B dengan menggunakan score dari step 7-9
11. menentukan nilai genggaman
12. menjumlahkan nilai tabel B dengan nilai genggaman sehingga didapat nilai skor B
13. menentukan nilai pada tabel C dengan menggunakan nilai skor A dan B
14. menentukan penilaian aktivitas
15. menjumlahkan nilai tabel C dengan penilaian aktivitas sehingga didapat nilai skor REBA.
Kriteria penilaian pekerjaan pada skor REBA:
1 : level resiko dapat diabaikan dan tidak perlu tindakan
2 - 3 : level resiko rendah dan mungkin diperlukan tindakan
4 - 7 : level resiko sedang dan perlu tindakan
8 -10 : level resiko tinggi dan perlu tindakan secepatnya
11 -15 : level resiko sangat tinggi dan perlu tindakan sekarang juga
8
MODUL III MANUAL MATERIAL HANDLING
PRAKTIKUM 2013/2014
Berikut merupakanpengolahan dan analisis data dengan menggunakan metode REBA.
Gambar 2.5 Posisi operator saat mulai mengangkat beban beserta sudutnya
Gambar 2.6 Pengolahan dan analisis data dengan metode REBASumber : Anonim. 2008. Analisa Postur Kerja REBA. http://www.ergonomifit. wordpress.com (diakses
28 Oktober 2013)
Dari tabel REBAmenunjukkan bahwa skor berada pada angka 8, yang menunjukkan level
resiko tinggi dan perlu tindakan perubahan secepatnya. Sama halnya pada analisa RULA
dimana posisi jongkok disini sangat mempengaruhi Legs Score, dan juga sedikit jauhnya jarak
9
MODUL III MANUAL MATERIAL HANDLING
PRAKTIKUM 2013/2014
menyebabkan operator membungkuk dengan sedikit menengadahkan kepala. Solusi yang
ditawarkan adalah menyesesuaikan dengan posisi benda, dimana postur tubuh operator dibuat
senyaman mungkin saat melakukan pekerjaan tersebut hingga dapat meminimallkan resiko
cidera yang mungkin terjadi.
2.2.1.3 Pengolahan dan Analisis Penggunaan Metode OWAS
Metode OWAS (Ovako Working Posture Analizing System) merupakan suatu metode yang
mengkaji tentang pengaruh sikap kerja terhadap gangguan kesalahan seperti sakit pada punggung, leher,
bahu, kaki, lengan, dan rematik.
Berikut adalah pengolahan dan hasil analisis postur kerja operator saat melakukan pengangkatan
dengan metode OWAS.
Gambar 2.7 Posisi operator saat mulai mengangkat beban beserta sudutnya
10
MODUL III MANUAL MATERIAL HANDLING
PRAKTIKUM 2013/2014
Gambar 2.8 Posisi operator saat mulai mengangkat beban pada Tabel OWASSumber : Anonim. 2008. Analisa Postur Kerja OWAS. http://www.ergonomifit. wordpress.com (diakses
28 Oktober 2013)
Tabel 2.2Pendefinisian Tabel OWAS
Sumber : Anonim. 2008. Analisa Postur Kerja OWAS. http://www.ergonomifit. wordpress.com (diakses 28 Oktober 2013)
Tabel 2.3Pengolahan data dan analisa dengan metode OWAS
Sumber : Anonim. 2008. Analisa Postur Kerja OWAS. http://www.ergonomifit. wordpress.com (diakses 28 Oktober 2013)
Pada analisa data OWAS dapat diketahui bahwa nilai akhir adalah 2 dimana
menindikasikan bahwa perlu adanya perbaikan. 2 postur tubuh yang perlu dibenahi
antara lain adalah posisi membungkuk dan posisi jongkok.
2.2.2 Pengolahan dan Analisis Data Menggunakan Metode Manual Material
Handling
11
MODUL III MANUAL MATERIAL HANDLING
PRAKTIKUM 2013/2014
Manual Material Handling (MMH) adalah ilmu yang meliputi perancangan, pemindahan,
pengepakan, penyimpanan, pengawasan dari material dengan segala bentuknya. Pada
pengolahan dan analisis data dengan menggunakan metode MMH akan digunakan multi task
lifting job analysis karena pada praktikum kali ini walaupun kondisi pengangkatan terjadi sekali
saja, namun terjadi perpindahan jarak pengangkatan (jarak berubah), baik secara vertikal
maupun horizontal.
Berikut pengolahan dan analisis data Manual material handling.:
Tabel 2.4 Pengolahan Data Manual Material Handling
No LC HM VM DM AM CM FM FIRWL STRWL FILI STLI FNo
tugas Baru1 23 0,490 0,961 0,938 1 0,950 0,8805 8,302 7,310 0,414 0,470 2,982 32 23 0,413 0,916 1,110 1 0,950 0,8805 9,513 8,376 0,435 0,494 2,982 23 23 0,413 0,8044 0,893 1 0,950 0,8805 6,489 5,714 0,616 0,700 2,982 1
Contoh Perhitungan pada pekerjaan 3:
HM = 0,413223
VM =
DM =
AM =
FM = (interpolasi dari tabel FM dengan nilai F)
Tabel 2.5 Pengolahan Data Manual Material HandlingFrequency Lift/min Work Duration
2 0,91
2,982 X
3 0,88
Interpolasi:
12
MODUL III MANUAL MATERIAL HANDLING
PRAKTIKUM 2013/2014
CM = Coupling type: Fair; V < 75cm = 0.95 (pada tabel)
FIRWL =
=
STRWL =
STLI =
FILI =
ΔLI =
=
=
= 0,147
CLI =
= 0,847
Dari hasil CLI diatas didapat bahwa CLI = 0,847 dimana kurang dari 1 sehingga kegiatan
pengangkatan dapat direkomendasikan karena tidak menyebabkan cedera tulang belakang.
2.3 Perbaikan Ergonomi
Dari hasil analisa diatas dapat disimpulkan bahwa diperlukan perbaikan dengan segera pada hasil
analisa REBA dan RULA dan diperlukan investigasi lanjut pada tabel OWAS. Posisi membungkuk dan
13
MODUL III MANUAL MATERIAL HANDLING
PRAKTIKUM 2013/2014
jongkok merupakan posisi yang tidak direkomendasikan karena menyumbang nilai tinggi pada analisa
REBA dan RULA serta OWAS. Dikarenakan benda yang dijangkau rendah, solusi yang ditawarkan
adalah dengan mengubah posisi pengambilan benda tersebut menjadi:
1. Salah satu kaki berlutut, dengan badan tegak dan jarak benda dekat
2. Tangan lurus kebawah, mengambil benda.
Dari perbaikan tersebut diharapkan dapat meminimalisir resiko cidera tulang belakang dari
pekerjaan tersebut.
14
MODUL III MANUAL MATERIAL HANDLING
PRAKTIKUM 2013/2014
BAB IIIPENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum antropometri adalah sebagai berikut.
1. Pada praktikum ini postur kerja operator dianalisa dengan menggunakan 3 metode yaitu RULA,
REBA dan OWAS. Untuk metode RULA dan REBA, foto operator pada saat melakukan kegiatan
menaruh barang dianalisa dengan melihat postur tubuh bagian lengan, pergelangan tangan dan kaki
kemudian disesuaikan dengan kategori yang ada lalu menganalisanya dengan melihat angka di
dalam tabel RULA dan REBA sehingga didapatkan skor akhir untuk menunjukkan kondisi postur
kerja operator. Sedangkan metode OWAS, foto operator pada saat mengambil barang dianalisa
dengan melihat postur tubuh bagian punggung, lengan, kaki, dan penilaian untuk berat beban yang
disesuaikan dengan kategori yang ada kemudian menganalisanya dengan melihat angka di dalam
tabel OWAS sehingga didapat skor akhir untuk menunjukkan kondisi postur kerja operator.
2. Dari hasil yang didapat dengan menggunakan metode RULA dan REBA didapatkan analisa bahwa
postur kerja dari operator pada saat melakukan kegiatan menaruh barang di lantai memiliki resiko
yang tinggi sehingga dapat membahayakan sistem musuculoskeletal (MSDs), begitu juga dengan
hasil analisa yang didapat dari metode OWAS yang menunjukkan bahwa postur kerja dari operator
pada saat melakukan kegiatan mengambil barang memiliki resiko yang tinggi pula sehingga dapat
membahayakan sistem musuculoskeletal (MSDs).
3. Dari hasilperhitungan CLI didapatkan hasil yang menunjukkanbahwa nilai CLI < 1,
sehinggakegiatanpengangkatandapatdirekomendasikankarenatidakmenyebabkancideratulangbelakan
g.
4. Postur kerja sangat berpengaruh terhadap keselamatan dan kesehatan kerja dari operator. Bila postur
kerja dari operator tersebut salah atau keliru misal terlalu banyak membungkuk, berlutut, atau
jongkok akan dapat menimbulkan cidera tulang belakang. Kemudian kesalahan postur kerja pada
saat melakukan kegiatan pemindahan barang misal dengan membawa dengan menggunakan satu
tangan, sambil memutar tubuh, sambil menjangkau, atau terlalu memaksakan untuk membawa
barang atau beban yang terlalu berat juga akan menimbulkan bahaya cidera bagi tubuh atau sistem
musculoskeletal (MSDs).
15
MODUL III MANUAL MATERIAL HANDLING
PRAKTIKUM 2013/2014
3.2 Saran
Beberapa saran yang diberikan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk praktikum modul Manual Material Handling (MMH) sebaiknya melakukan
pengambilan foto operator dari bagian atas serta memperhatikan pencahayaannya, agar
dalam mengidentifikasi RULA, REBA, dan OWAS bisa lebih tepat.
2. Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam mengambil data saat praktikum.
16