8
1 Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME) TRIWULAN I-2019 Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2019 Masih Terjaga Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME) Bank Indonesia periode triwulan I-2019 mengindikasikan perekonomian Indonesia diprakirakan tumbuh 5,13% (yoy), lebih tinggi dibandingkan realisasi triwulan I-2018 sebesar 5,06% (yoy). Secara tahunan, perekonomian Indonesia pada tahun 2019 diprakirakan tumbuh 5,17% (yoy), sama dengan realisasi pertumbuhan tahun 2018. Inflasi pada akhir tahun 2019 diprakirakan sebesar 3,19% (yoy), lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun 2018 sebesar 3,13% (yoy). Prakiraan tersebut masih berada dalam kisaran sasaran inflasi Bank Indonesia tahun 2019 sebesar (3,5±1)%. Responden menyatakan bahwa peningkatan tekanan inflasi tersebut terutama didorong oleh penurunan subsidi pemerintah dan ketidakstabilan situasi keamanan serta sosial politik di tengah-tengah event pesta demokrasi tahun 2019. Nilai tukar Rupiah terhadap USD pada akhir tahun 2019 diprakirakan masih akan melemah hingga Rp14.747 per USD dibandingkan realisasi akhir tahun 2018 sebesar Rp14.481 per USD. Responden memprakirakan bahwa pelemahan nilai tukar Rupiah tersebut terutama disebabkan oleh adanya risiko peningkatan ketidakpastian di perekonomian global pada tahun 2019 antara lain terkait dengan isu Brexit dan perang dagang. Prakiraan Kondisi Ekonomi Makro Triwulanan Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I-2019 diprakirakan meningkat dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME) Triwulan I-2019 mengindikasikan bahwa perekonomian Indonesia triwulan I-2019 diprakirakan tumbuh 5,13% (yoy), lebih tinggi dibandingkan realisasi triwulan I-2018 sebesar 5,06% (yoy). Kinerja perekonomian diprakirakan akan kembali mengalami peningkatan pada triwulan II-2019 dengan pertumbuhan sebesar 5,16% (yoy), dan terus meningkat hingga triwulan IV-2019 (Grafik 1).

Prakiraan Kondisi Ekonomi Makro Triwulanan - bi.go.id fileSurvei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME) 2 Grafik 1 Prakiraan Pertumbuhan PDB Triwulanan Tekanan inflasi diprakirakan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Prakiraan Kondisi Ekonomi Makro Triwulanan - bi.go.id fileSurvei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME) 2 Grafik 1 Prakiraan Pertumbuhan PDB Triwulanan Tekanan inflasi diprakirakan

1 Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME)

TRIWULAN I-2019 Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2019 Masih Terjaga

Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME) Bank Indonesia periode triwulan I-2019

mengindikasikan perekonomian Indonesia diprakirakan tumbuh 5,13% (yoy), lebih tinggi

dibandingkan realisasi triwulan I-2018 sebesar 5,06% (yoy). Secara tahunan, perekonomian

Indonesia pada tahun 2019 diprakirakan tumbuh 5,17% (yoy), sama dengan realisasi

pertumbuhan tahun 2018.

Inflasi pada akhir tahun 2019 diprakirakan sebesar 3,19% (yoy), lebih tinggi dibandingkan

realisasi tahun 2018 sebesar 3,13% (yoy). Prakiraan tersebut masih berada dalam kisaran

sasaran inflasi Bank Indonesia tahun 2019 sebesar (3,5±1)%. Responden menyatakan bahwa

peningkatan tekanan inflasi tersebut terutama didorong oleh penurunan subsidi pemerintah

dan ketidakstabilan situasi keamanan serta sosial politik di tengah-tengah event pesta

demokrasi tahun 2019.

Nilai tukar Rupiah terhadap USD pada akhir tahun 2019 diprakirakan masih akan melemah

hingga Rp14.747 per USD dibandingkan realisasi akhir tahun 2018 sebesar Rp14.481 per USD.

Responden memprakirakan bahwa pelemahan nilai tukar Rupiah tersebut terutama

disebabkan oleh adanya risiko peningkatan ketidakpastian di perekonomian global pada

tahun 2019 antara lain terkait dengan isu Brexit dan perang dagang.

Prakiraan Kondisi Ekonomi Makro Triwulanan

Pertumbuhan

ekonomi

Indonesia

triwulan I-2019

diprakirakan

meningkat

dibandingkan

triwulan yang

sama tahun

sebelumnya

Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME) Triwulan I-2019 mengindikasikan bahwa

perekonomian Indonesia triwulan I-2019 diprakirakan tumbuh 5,13% (yoy), lebih tinggi dibandingkan

realisasi triwulan I-2018 sebesar 5,06% (yoy). Kinerja perekonomian diprakirakan akan kembali mengalami

peningkatan pada triwulan II-2019 dengan pertumbuhan sebesar 5,16% (yoy), dan terus meningkat hingga

triwulan IV-2019 (Grafik 1).

Page 2: Prakiraan Kondisi Ekonomi Makro Triwulanan - bi.go.id fileSurvei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME) 2 Grafik 1 Prakiraan Pertumbuhan PDB Triwulanan Tekanan inflasi diprakirakan

2 Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME)

Grafik 1 Prakiraan Pertumbuhan PDB Triwulanan

Tekanan inflasi

diprakirakan

meningkat

pada triwulan

II-2019

Responden memprakirakan inflasi pada triwulan II-2019 sebesar 3,16% (yoy), lebih tinggi

dibandingkan realisasi triwulan sebelumnya sebesar 2,48% (yoy). Tekanan kenaikan harga diprakirakan

akan cenderung menguat sampai dengan triwulan IV-2019, namun masih berada dalam kisaran sasaran

inflasi tahun 2019 sebesar 3,5±1% (Grafik 2).

Grafik 2 Prakiraan Inflasi Triwulanan

Nilai tukar

rupiah pada

triwulan II-

2019

diprakirakan

melemah.

Responden memprakirakan nilai tukar Rupiah terhadap USD pada triwulan II-2019 akan melemah

pada level Rp14.351 per USD dibandingkan Rp14.244 per USD pada triwulan I-2019. Responden

memprakirakan pelemahan nilai tukar Rupiah akan berlanjut sampai dengan triwulan I-2020 (Grafik 3).

Page 3: Prakiraan Kondisi Ekonomi Makro Triwulanan - bi.go.id fileSurvei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME) 2 Grafik 1 Prakiraan Pertumbuhan PDB Triwulanan Tekanan inflasi diprakirakan

3 Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME)

Grafik 3 Prakiraan Nilai Tukar Triwulanan

Tabel 1 Prakiraan Indikator Ekonomi Triwulanan

Prakiraan Indikator Ekonomi Makro Tahun 2019

Responden

memprakirakan

kinerja

perekonomian

tahun 2019

akan tumbuh

sama dengan

kinerja tahun

2018

Responden memprakirakan kinerja perekonomian Indonesia tahun 2019 tumbuh sama dengan

realisasi tahun 2018 sebesar 5,17% (yoy). Hal ini didukung antara lain oleh terjaganya peningkatan daya beli

masyarakat dan adanya kebijakan pemerintah untuk mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi.

Prakiraan responden tersebut sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia yang memprakirakan arah

pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 berada pada kisaran 5,0-5,4%1 namun lebih rendah dari 5,3%

asumsi makro APBN 20192.

Terkait dengan perkembangan harga, responden memprakirakan inflasi pada akhir tahun 2019

sebesar 3,19% (yoy), lebih tinggi dari realisasi inflasi tahun 2018 sebesar 3,13% (yoy). Angka prakiraan

tersebut berada dalam kisaran sasaran inflasi tahun 2018 sebesar 3,5±1%2. Responden menyatakan bahwa

peningkatan tekanan inflasi tersebut terutama didorong oleh penurunan subsidi pemerintah dan

ketidakstabilan situasi keamanan serta sosial politik di tengah-tengah event pesta demokrasi tahun 2019.

Adapun dalam aspek nilai tukar, responden memperkirakan nilai tukar Rupiah terhadap USD pada

akhir tahun 2019 masih akan melemah hingga Rp14.747 per USD dibandingkan realisasi akhir tahun 2018

sebesar Rp14.481 per USD. Responden memprakirakan bahwa pelemahan nilai tukar Rupiah tersebut

terutama disebabkan oleh adanya risiko peningkatan ketidakpastian di perekonomian global pada tahun

2019 antara lain terkait dengan isu Brexit dan perang dagang. Namun, prakiraan dan realisasi nilai tukar

tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan asumsi makro dalam APBN 201921 sebesar Rp15.000 per

USD (Tabel 2).

1 2

Page 4: Prakiraan Kondisi Ekonomi Makro Triwulanan - bi.go.id fileSurvei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME) 2 Grafik 1 Prakiraan Pertumbuhan PDB Triwulanan Tekanan inflasi diprakirakan

4 Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME)

Tabel 2 Prakiraan Indikator Ekonomi Tahun 2019 dan 2020

Responden

memprakirakan

pertumbuhan

ekonomi

Indonesia tahun

2020 akan

meningkat

Prakiraan Kondisi Ekonomi Makro Tahun 2020

Pada tahun 2020, responden optimis perekonomian Indonesia akan meningkat. PDB tahun 2020

diprakirakan akan tumbuh 5,29% (yoy), lebih tinggi dibandingkan prakiraan pertumbuhan PDB tahun

2019 sebesar 5,17% (yoy) (Tabel 2). Responden meyakini bahwa yang mendasari peningkatan kinerja

perekonomian pada tahun 2020 antara lain adalah peningkatan investasi domestik dan asing, pemulihan

perekonomian global, dan peningkatan daya beli masyarakat.

Responden memiliki optimisme yang cukup tinggi terhadap prospek perekonomian Indonesia

tahun 2019, yang diindikasikan sebanyak 56,8% responden memprakirakan ekonomi tahun 2020 akan

tumbuh di atas 5,25% (Grafik 4).

Grafik 4 Prakiraan Pertumbuhan PDB Tahun 2019 dan 2020

Grafik 5 Prakiraan Inflasi Tahun 2019 dan 2020 Grafik 6 Prakiraan Nilai Tukar Tahun 2019 dan 2020

≤ ≤

Page 5: Prakiraan Kondisi Ekonomi Makro Triwulanan - bi.go.id fileSurvei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME) 2 Grafik 1 Prakiraan Pertumbuhan PDB Triwulanan Tekanan inflasi diprakirakan

5 Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME)

Inflasi pada

tahun 2020

diprakirakan

meningkat

Inflasi secara keseluruhan pada tahun 2020 diprakirakan sebesar 3,20% (yoy), sedikit lebih tinggi

dibandingkan perkiraan tahun 2019 sebesar 3,19% (Tabel 2). Prakiraan tersebut masih berada dalam kisaran

sasaran inflasi tahun 2019 sebesar 3,5±1%. Responden menyatakan bahwa peningkatan tekanan inflasi

tersebut dipengaruhi oleh peningkatan harga barang yang diatur pemerintah, pelemahan kurs Rupiah, dan

kenaikan harga komoditas dunia.

Nilai tukar

rupiah pada

tahun 2020

diprakirakan

melemah.

Nilai tukar Rupiah terhadap USD pada tahun 2020 diprakirakan masih akan melemah hingga

Rp14.872 per USD dibandingkan perkiraan tahun 2019 sebesar Rp14.747 per USD (Tabel 2). Responden

menyatakan bahwa pelemahan nilai tukar Rupiah tersebut terutama dipengaruhi oleh kondisi ekonomi

global.

Page 6: Prakiraan Kondisi Ekonomi Makro Triwulanan - bi.go.id fileSurvei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME) 2 Grafik 1 Prakiraan Pertumbuhan PDB Triwulanan Tekanan inflasi diprakirakan

6 Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME)

PRAKIRAAN INDIKATOR EKONOMI HASIL SURVEI TRIWULAN I-2019

Grafik 7 Prakiraan Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2019 Grafik 8 Prakiraan Inflasi Triwulan II-2019

Sebanyak 75,7% responden memprakirakan pertumbuhan PDB

triwulan II-2019 berkisar antara 5,00-5,24% (yoy) (MPE: 5,16%,

yoy).

Sebanyak 91,89% responden memprakirakan laju inflasi triwulan

II-2019 di bawah atau sama dengan 3,5% (yoy) (MPE: 3,16%, yoy).

Grafik 9 Prakiraan Nilai Tukar Rupiah Triwulan II-2019 Grafik 10 Prakiraan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2019

Sebanyak 43,2% responden memprakirakan nilai tukar Rupiah

terhadap USD pada triwulan II-2019 berkisar antara 14,251-

14,500 per USD (MPE: Rp14.351 per USD).

Sebesar 81,1% responden memprakirakan pertumbuhan PDB

tahun 2019 akan berada pada kisaran 5,00-5,24% (yoy) (MPE:

5,17%, yoy).

Grafik 11 Prakiraan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2020 Grafik 12 Prakiraan Inflasi Tahun 2020

Pertumbuhan ekonomi tahun 2020 diprakirakan berada pada

kisaran di atas 5,25% (yoy) oleh 56,8% responden (MPE: 5,29%,

yoy).

Sebanyak 54,1% responden memprakirakan inflasi tahun 2020

akan berada pada kisaran di bawah 3,5% (yoy) (MPE: 3,20%, yoy).

Page 7: Prakiraan Kondisi Ekonomi Makro Triwulanan - bi.go.id fileSurvei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME) 2 Grafik 1 Prakiraan Pertumbuhan PDB Triwulanan Tekanan inflasi diprakirakan

7 Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME)

Grafik 13 Prakiraan Nilai Tukar Rupiah Tahun 2020

Sebanyak 37,8% responden memprakirakan nilai tukar Rupiah

tahun 2020 akan berada di atas level Rp14.500 per USD (MPE:

Rp14.872 per USD).

Page 8: Prakiraan Kondisi Ekonomi Makro Triwulanan - bi.go.id fileSurvei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME) 2 Grafik 1 Prakiraan Pertumbuhan PDB Triwulanan Tekanan inflasi diprakirakan

8 Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME)

Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (perubahan nama dari Survei Persepsi Pasar)

merupakan survei triwulanan yang dilaksanakan sejak Triwulan IV-2001 terhadap responden

terpilih yang terdiri dari para ekonom, pengamat/peneliti ekonomi, analis pasar uang/modal

serta ekonom/praktisi perbankan. Responden dipilih berdasarkan metode purposive

sampling. Hasil survei disajikan dengan metode pooling (persentase responden yang

menjawab paling banyak) dan mean point estimates (MPE). METODOLOGI