7
2.1. Zaman Yunani Kuno a. Plato (427-347 SM) Pada masa tersebut, sudah ada teori dan pemikiran tentang uang, bunga, jasa tenaga kerja manusia dari perbudakan dan perdagangan. Bukti tentang itu dapat dilihat dari buku republika yang ditulis oleh Plato (427-347 SM) sekitar 400 tahun sebelum masehi. Karena, dia yang melahirkan pemikiran paling awal tentang perekonomian, maka pemikirannya tentang ekonomi banyak dipelajari orang. Sementara itu Plato dalam bukunya, “laws”, mengutuk bunga dan memandangnya sebagai praktek yang dzalim. Menurut catatan sejarah, bangsa Yunani Kuno mempunyai peradaban tinggi melarang keras peminjaman uang dengan bunga. Dalam sebuah negara idea, demikian kata Plato, kemajuan tergantung pada pembagian kerja (division of labor) yang timbul secara alamiah dalam masyarakat. Perbedaan antara division of labor oleh Smith dengan Plato adalah, jika Smith dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan output dan pembangunan ekonomi, oleh Plato dimaksudkan untuk pembangunan kualitas kemanusiaan. Lebih lanjut Plato menjelaskan bahwa ada tiga jenis pekerjaan yang dilakukan oleh jenis manusia yang berbeda-beda, yaitu pekerjaan sebagai pengatur atau penguasa, tentara, dan para pekerja. Teorinya yang dianggap masih relevan dengan keadaan sekarang adalah pendapatnya tentang fungsi uang yaitu sebagai alat tukar, alat pengukur nilai, dan alat untuk menimbun kekayaan. b. Aristoteles (384-322 SM) Kontribusi Aristoteles terhadap ekonomi tampak pada organisasi ekonomi masyarakat, communal dengan private property, nilai dan pertukaran. Kontribusi Aristoteles yang paling besar terhadap ilmu ekonomi ialah pemikirannya tentang pertukaran barang (exchange of commodities) dan kegunaan uang. Menurut pandangannya, kebutuhan manusia tidak terlalu banyak, tetapi keinginannya relatif tanpa batas. Pertukaran barang dalam bentuk barter bertujuan untuk memenuhi kebutuhan alami, sebab tidak ada laba ekonomi yang diperoleh dari pertukaran barang dengan barang tersebut, Hal ini dianggap wajar oleh Aristoteles.

Pra Klasik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pra Klasik

2.1. Zaman Yunani Kuno a. Plato (427-347 SM)

Pada masa tersebut, sudah ada teori dan pemikiran tentang uang, bunga, jasa tenaga kerja manusia dari perbudakan dan perdagangan. Bukti tentang itu dapat dilihat dari buku republika yang ditulis oleh Plato (427-347 SM) sekitar 400 tahun sebelum masehi. Karena, dia yang melahirkan pemikiran paling awal tentang perekonomian, maka pemikirannya tentang ekonomi banyak dipelajari orang. Sementara itu Plato dalam bukunya, “laws”, mengutuk bunga dan memandangnya sebagai praktek yang dzalim.

Menurut catatan sejarah, bangsa Yunani Kuno mempunyai peradaban tinggi melarang keras peminjaman uang dengan bunga. Dalam sebuah negara idea, demikian kata Plato, kemajuan tergantung pada pembagian kerja (division of labor) yang timbul secara alamiah dalam masyarakat. Perbedaan antara division of labor oleh Smith dengan Plato adalah, jika Smith dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan output dan pembangunan ekonomi, oleh Plato dimaksudkan untuk pembangunan kualitas kemanusiaan. Lebih lanjut Plato menjelaskan bahwa ada tiga jenis pekerjaan yang dilakukan oleh jenis manusia yang berbeda-beda, yaitu pekerjaan sebagai pengatur atau penguasa, tentara, dan para pekerja. Teorinya yang dianggap masih relevan dengan keadaan sekarang adalah pendapatnya tentang fungsi uang yaitu sebagai alat tukar, alat pengukur nilai, dan alat untuk menimbun kekayaan. b. Aristoteles (384-322 SM)

Kontribusi Aristoteles terhadap ekonomi tampak pada organisasi ekonomi masyarakat, communal dengan private property, nilai dan pertukaran. Kontribusi Aristoteles yang paling besar terhadap ilmu ekonomi ialah pemikirannya tentang pertukaran barang (exchange of commodities) dan kegunaan uang. Menurut pandangannya, kebutuhan manusia tidak terlalu banyak, tetapi keinginannya relatif tanpa batas. Pertukaran barang dalam bentuk barter bertujuan untuk memenuhi kebutuhan alami, sebab tidak ada laba ekonomi yang diperoleh dari pertukaran barang dengan barang tersebut, Hal ini dianggap wajar oleh Aristoteles.c. Xenophon (440-355 SM)

Kata ekonomi (dari oikos dan nomos) adalah “ciptaan” Xenophon. Karya utamanya adalah On The Means of Improving the Revenue of the state of Athens. Dalam bukunya tersebut, Xenophon menguraikan bahwa Negara Athena yang mempunyai beberapa kelebihan dapat digunakan untuk meningkatkan pendapatan negara. Dengan berbagai kelebihan tersebut, Xenophon melihat bahwa Athena sangat potensial untuk menarik para pedagang dan pengunjung dari daerah-daerah lain. Para pengunjung yang mempunyai bisnis kepariwisataan ini harus dilayani dengan baik, pelayanan yang baik perlu dilakukan, sebab mereka datang ke Athena dengan membayar pajak sehingga membawa kemakmuran bagi masyaraka Athena. Makin baik pelayanan, makin banyak pengujung, maka makin banyak pendapatan negara dan masyarakat yang didapat. Hal ini menunjukan bahwa spirit merkantilisme sudah ada pada masa Yunani Kuno yang menganjurkan orang melakukan perdagangan dengan negara-negara lain.

2.2. Zaman Romawi Kekaisaran Romawi terbentuk dari sebuah komunitas pertanian kecil dengan

perdagangan yang kecil dan strata sosial yang kaku. Tetapi kondisi geografis yang

Page 2: Pra Klasik

mendukung, kekayaan yang melimpah dan kemenangan atas koloni sangat membantu transisi yang cepat.

Ekspansi teritorial merupakan peranan penting dalam sejarah ekonomi Roma. Ekspansi yang terjadi sangat berpengaruh pada sektor pertanian dengan produksi anggur dan minyak zaitun. Posisi pertanian semakin sulit karena terjadinya produksi berlebih di italia.

Jatuhnya Romawi diiringi dengan kehancuran ekonomi, meningkatkan inflasi, dan keadaan yang tidak terkendali. Banyak pendapat tentang runtuhnya kekaisaran Romawi, pendapat-pendapat tersebut ialah tanah yang tidak subur lagi, penurunan populasi di Italia, meluasnya perbudakan, serta faktor politik. Keruntuhan Romawi yang disebabkan perselisihan yaitu karena gangguan kaum Barbar. Hukum dan undang-undang tidak ada pengaruhnya bagi kependudukan kaum Barbar yang terletak diluar Roma. Stoicsm yaitu keturunan cynicism. Ajarannya hanya satu yaitu kebaikan yang menjamin kebahagiaan. Gravitas adalah karakteristik yang dimiliki stoics, salah satu konsepnya ialah tentang hukum alam yang digunakan sebagai ujian. Hukum Romawi sangat unggul saat ini dan sumber penting dalam memberikan inspirasi pada pembuat undang-undang hukum perdata di negara-negara Eropa dan Amerika Latin. Dibandingkan hukum lain, hukum Romawi lebih bersifat absolut dalam perlindungan terhadap kepemilikan dan hak pemiliknya.

Kerajaan Romawi Kuno juga melarang keras setiap pungutan atas bunga dan pada perkembangan selanjutnya mereka membatasi besarnya suku bunga. Kerajaan Romawi adalah negara pertama yang menerapkan peraturan tentang bunga untuk melindungi para konsumen.

2.3. Pemikiran Kaum Skolastik Ciri utama dari aliran skolastik adalah kuatnya hubungan ekonomi dengan masalah

etis serta besarnya perhatian pada masalah keadilan. Hal ini karena ajaran skolastik mendapat pengaruh kuat ajaran gereja.

Ada dua orang tokoh utama yang dari aliran skolastik ini, yaitu St. Albertus Magnus (1206-1280) dan St. Thomas Aquinas (1225-1274). Albertus Magnus adalah seorang filsuf religius dari Jerman. Salah satu pemikirannya yang terkenal adalah pendapatnya tentang harga yang adil dan pantas (just price),yaitu harga yang sama besarnya dengan biaya-biaya dan tenaga yang dikorbankan untuk menciptakan barang tersebut. Dengan berpatokan pada “harga yang adil dan pantas” ini, maka dalam aktifitas tukar menukar barang harus disertakan unsur etis.

Tokoh kedua yang dikenal lebih luas, Thomas Aquinas, adalah seorang teolog filsuf Italia. Selain pengikut Albertus Magnus, ajaran-ajaran Thomas Aquinas juga dipengaruhi oleh pandangan Aristoteles serta ajaran Injil. Thomas Aquinas sangat mengutuk bunga, dan memvonisnya sebagai riba, dan orang yang memperanakkan uang disebut dosa. Dalam bukunya yang sangat terkenal Summa Theologica, Aquinas menjelaskan bahwa memungut bunga dari uang yang dipinjamkan adalah tidak adil, sebab ini sama dengan menjual sesuatu yang tidak ada.

Pandangan Thomas Aquinas diatas mirip dengan pandangan Aristoteles yang juga mengutuk bunga. Sebab dengan bunga orang memperoleh keuntungan tanpa usaha dan biaya. Hal ini sepaham pula dengan ajaran Islam yang melarang akan riba. Tetapi kedua pandangan ini sekarang tidak dipakai lagi dalam ekonomi konvensional modern. Sebab menurut

Page 3: Pra Klasik

ekonomi konvensional, uang selain sebagai alat tukar juga bisa dijadikan sebagai modal usaha dengan menginvestasikannya pada usaha yang menguntungkan, tidak benar mengatakan bahwa orang yang meminjamkan utangnya pada orang lain tidak menanggung resiko.

2.4. Pemikiran kaum MerkantilisPerkembangan pemikiran ekonomi sebelum abad ke 17 kegiatan ekonomi pada

umumnya masih bersifat kecil-kecil yang hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri (subsisten). Tetapi pada abad 17 ini kegiatan ekonomi mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam organisasi kegiatan ekonomi masyarakat.

Istilah “Merkantilisme” berasal dari kata Merchant yang berarti “Pedagang”. Menurut paham merkantilisme setiap negara yang berkeinginan maju harus melakukan perdagangan dengan negara lain dan bagi penganut merkantilisme sumber kekayaan negara adalah dari perdagangan luar negeri. Selanjutnya uang adalah sebagai hasil surplus perdagangan yang menjadi sumber kekuasaan.

Tiga pokok pemikiran aliran merkantilisme adalah tentang Neraca Perdagangan dan Merkantilisme Arus Logam Mulia, Proteksi dan Teori Kuantitas Uang. Ketiga pokok pemikiran ini terpusat pada satu doktrin merkantilisme, yaitu neraca perdagangan yang menguntungkan. Ada 3 tokoh utama dalam aliran merkantilisme, yaitu :1. Jean Boudin (1530-1596)

Jean Boudin merupakan seorang ilmuwan berkebangsaan Perancis, yang dapat dikatakan sebagai orang pertama yang secara sistematis menyajikan teori tentang uang dan harga yang terdapat dalam bukunya Reponse aux Paradoxes de Malestroit (1568). Menurut Boudin tambahnya uang yang diperoleh dat perdagangan luar negri dapat menyebabkan naiknya harga barang-barang. Teori Boudin tentang uang dinilai sangat maju dan kira-kira 3,5 abad kemudian Irving Fisher mengembangkan teori kuantitas uang.2. Thomas Mun (1571-1641)

Thomas Mun merupakan anggota kelompok ekonomi pedagang Inggris, (abad ke-17) dan lebih dikenal sebagai kaum “Merkantilis” yang paling terkenal dan paling di hormati. Kelompok ini menyarankan agar inggris menggunakan surplus perdagangan untuk memakmurkan negara secara ekonomi. Salah satu karyanya yang terkenal adalah “England’s Treasure by Foreign Trade”,memberikan sumbangsih yang besar terhadap teori perdagangan luar negeri.3. Sir William Petty (1623-1687)            Sir William Petty merupakan seorang pengajar di Oxford University, dan banyak menulis tentang ekonomi politik. Dalam bukunya Political Aritmetic (1676), ia telah menggambarkan bidang metodologi ekonomi. Dengan terbitnya buku ini maka studi statistika semakin berkembang di Inggris. Dialah yang menggemukakan pertama sekali tentang nilai tenaga kerja yang kurang dimengerti oleh ahli-ahli berikutnya, sampai tokoh aliran klasik Ricardo. Menurut Petty ada dua faktor yang menciptakan kekayaan yakni lahan dan tenaga kerja : “Labour is the father and active principle of wealth, as lands are the mother”. Bagi Petty, bukan jumlah hari kerja yang menentukan nilai suatu barang, melainkan biaya yang diperlukan untuk menjaga agar para pekerja tersebut tetap bekerja. Oleh karena itu tidak

Page 4: Pra Klasik

heran apabila Freidrich Engels memberinya gelar “The Founder of Modern Political Economy”.

2.5. Pemikiran kaum Fisiokrat            Kaum Merkantilis menganggap sumber kekayaan suatu negara adalah perdagangan luar negeri. Berbeda dengan itu, kaum fisiokrat menganggap bahwa sumber kekayaan negara adalah Sumber Daya Alam (SDA). Hal itulah yang menyebabkan aliran ini dinamai aliran Physiocratism, yaitu penggabungan dari dua kata physic (alam) dan cratain atau cratos ( kekuasaan), yang berarti mereka yang percaya pada hukum alam (believers in the rule of nature).

Kaum fisiokratis percaya bahwa alam diciptakan oleh tuhan penuh keselarasan dan keharmonisan. Hukum alam yang penuh dengan keselarasan dan keharmonisan ini berlaku kapan saja,dimana saja,dan dalam situasi apapun (bersifat cosmopolit). Dengan demikian setiap tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhannya masing-masing juga akan selaras dengan kemakmuran masyarakat banyak. Pemerintah tidak perlu campur tangan, dan alam akan mengatur semuanya (self regulating). Inilah yang nanti bakal menjadi cikal bakal doktrin perekonomian bebas yang dikembangkan oleh Adam Smith. Adapun mazhab fisiokrat mempunyai dua tokoh utama yaitu :1. Francois Quesnay (1694-1774)            Pada awalnya Francois Quesnay berprofesi sebagai seorang dokter, dan sangat ahli dalam ilmu bedah. Ia mendalami bidang perekonomian setelah diangkat menjadi anggota “Academic des Scientes”, sebuah lembaga ilmiah yang sangat berwibawa di Perancis kala itu. Dalam bukunya Tableau Economique (1758), Quesney menggambarkan arus perekonomian memiliki analogi dengan kehidupan biologis tubuh manusia yang harmonis, seperti aliran darah. 

Menurut Quesnay pada dasarnya hanya ada tiga macam input yakni tanah, buruh, dan modal. Buruh dan modal adalah input yang dapat dihasilkan dan bukan akan menghasilkan lebih dari yang dibutuhkan untuk mereproduksinya. Tanah berbeda dengan buruh dan modal. Tanah tak dapat dihasilkan, tetapi tahan untuk selama-lamanya dan tak dapat habis. Oleh karena itu Quesnay memisahkan antara pemilik tanah dengan penggarap tanah.

Menurut Quesnay, bidang usaha pertanian dianggap sebagai satu-satunya usaha yang produktif, dalam arti produksi neto atau nilai tambah. Sebab, usaha industri atau kerajinan hanya dianggap mengubah bentuk barang dan usaha perdagangan hanya menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen.

Sehubungan dengan pendapat di atas, Quesnay tidak setuju atas pemberian perlindungan berlebihan kepada industri dan perdagangan. Perlindungan semacam itu menyebabkan harga barang menjadi mahal. Semboyan Quesnay dalam kehidupan ekonomi ialah laissez fair, laissez passer (berikan kebebasan, semuanya akan berjalan sebagaimana mestinya). 

Quesnay juga membagi masyarakat ke dalam empat golongan: (1) kelas masyarakat produktif, yaitu yang aktif mengolah tanah seperi pertanian dan pertambangan; (2) kelas tuan tanah .; (3) kelas yang tidak produktif atau steril, terdiri dari saudagar dan pengrajin; dan (4) kelas masyarakat buruh/labor yang menerima upah dan gaji dari tenaganya.2. Jacques Turgot (1721-1781)

Page 5: Pra Klasik

Jacques Turgot ialah seorang ahli filsafat dan ekonomi yang menjabat Menteri Keuangan Prancis dalam pemerintahan Raja Lois XVI. Pemikirannya tentang ekonomi sejalan dengan F. Quesnay, bahwa sumber kemakmuran berasal dari alam terutama usaha bidang pertanian. Oleh karena itu, Turgot member dorongan agar usaha pertanian dapat ditingkatkan. Sumbangan pemikiran yang sangat berharga untuk pengembangan ilmu ekonomi tersebut antara lain, 1). teori pembentukan modal dan 2). teori hukum hasil lebih yang makin berkurang.