5
8/17/2019 PR dr sae http://slidepdf.com/reader/full/pr-dr-sae 1/5 4. Dehidrasi, atau disebut juga ketidakseimbangan hiperosmolar, terjadi akibat kehilangan cairan yang tidak diimbangi dengan kehilangan elektrolit dalam jumlah proporsional, terutama natrium. Kehilangan cairan (air) menyebabkan peningkatan kadar natrium, pengingkatan osmolalitas, serta dehidrasi intraseluler. Kondisi ini menyebabkan gangguan fungsi sel dan kolaps sirkulasi. Awal tanda dehidrasi dapat terjadi pada stadium awal ketika a dan !l keluar bersama cairan tubuh. "# $ 4% jam kemudian terjadi reabsorpsi berlebihan oleh ginjal yang mengakibatkan a dan !l ektrasel meningkat (&ipertonik). 'eningkatan osmolaritas ekstrasel inilah yang mengakibatkan penarikan air dari dalam sel. el menjadi dehidrasi sehingga merangsang hiposis untuk mensekresi AD& yang nantinya menahan cairan di *injal dan menghasilkan oliguria. 'ada dehidrasi yang disebabkan diare, tubuh kehilangan sodium, hipotoni ekstrasel (sebagian air masuk ke sel sehingga sel tidak merasa kehilangan air) sehingga osmosis menurun dan AD& dihambat lalu ekskresi urin meningkat (agar tercapai !+ yg normal). Akibatnya olume plasma dan cairan interstisial menurun. 'enanganan akan dehidrasi harus segera dipenuhi. -ika kehilangan air dan elektrolit terus berlanjut, tekanan darah bisa turun sangat rendah, menyebabkan syok dan kerusakan yang berat pada berbagai organ dalam, seperti ginjal, hati, dan otak. yok adalah kondisi dimana tekanan darah turun sedemikian rendah sehingga aliran darah ke jaringan tidak lagi dapat dipertahankan secara adekuat (herwood, . /001). yok yang terjadi akibat diare atau kehilangan cairan yang berlebih dapat dikategorikan sebagai syok hipoolemik. Kehilangan cairan dan elektrolit akibat dehidrasi membuat air tidak dapar berpindah dari cadangannya dari dalam sel ke dalam ascular, sehingga jumlah air dalam aliran darah berkurang. Aliran darah yang berkurang menyebabkan tekanan darah menurun.

PR dr sae

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PR dr sae

8/17/2019 PR dr sae

http://slidepdf.com/reader/full/pr-dr-sae 1/5

4. Dehidrasi, atau disebut juga ketidakseimbangan hiperosmolar, terjadi

akibat kehilangan cairan yang tidak diimbangi dengan kehilangan elektrolit

dalam jumlah proporsional, terutama natrium. Kehilangan cairan (air)

menyebabkan peningkatan kadar natrium, pengingkatan osmolalitas, serta

dehidrasi intraseluler. Kondisi ini menyebabkan gangguan fungsi sel dan

kolaps sirkulasi.

Awal tanda dehidrasi dapat terjadi pada stadium awal ketika a dan !l

keluar bersama cairan tubuh. "# $ 4% jam kemudian terjadi reabsorpsi

berlebihan oleh ginjal yang mengakibatkan a dan !l ektrasel meningkat

(&ipertonik). 'eningkatan osmolaritas ekstrasel inilah yang mengakibatkan

penarikan air dari dalam sel. el menjadi dehidrasi sehingga merangsanghiposis untuk mensekresi AD& yang nantinya menahan cairan di *injal dan

menghasilkan oliguria. 'ada dehidrasi yang disebabkan diare, tubuh

kehilangan sodium, hipotoni ekstrasel (sebagian air masuk ke sel sehingga

sel tidak merasa kehilangan air) sehingga osmosis menurun dan AD&

dihambat lalu ekskresi urin meningkat (agar tercapai !+ yg normal).

Akibatnya olume plasma dan cairan interstisial menurun.

'enanganan akan dehidrasi harus segera dipenuhi. -ika kehilangan airdan elektrolit terus berlanjut, tekanan darah bisa turun sangat rendah,

menyebabkan syok dan kerusakan yang berat pada berbagai organ dalam,

seperti ginjal, hati, dan otak. yok adalah kondisi dimana tekanan darah

turun sedemikian rendah sehingga aliran darah ke jaringan tidak lagi dapat

dipertahankan secara adekuat (herwood, . /001). yok yang terjadi akibat

diare atau kehilangan cairan yang berlebih dapat dikategorikan sebagai syok

hipoolemik. Kehilangan cairan dan elektrolit akibat dehidrasi membuat air

tidak dapar berpindah dari cadangannya dari dalam sel ke dalam ascular,

sehingga jumlah air dalam aliran darah berkurang. Aliran darah yang

berkurang menyebabkan tekanan darah menurun.

Page 2: PR dr sae

8/17/2019 PR dr sae

http://slidepdf.com/reader/full/pr-dr-sae 2/5

'enurunan tekanan darah menyebabkan supali darah otak menurun

(pusing), dan osmolaritas plasma darah meningkat (haus). aat penurunan

tekanan darah ada dua respon yang terjadi yaitu

1. 2espon -angka 'endek. 2espon jangka pendek merangsang saraf dan

hormonal tubuh untuk mengeluarkan 3at yang dibutuhkan. '

mengaktiasi saraf simpatis yang berhubungan dengan kardioaskuler

untuk meningkatkan denyut jantung, dan 22. 'eningkatan kerja simpatis

 juga membuat peningkatan sekresi adreanalin dan noradrenalin sehingga

terjadi asokonstriksi perifer, dan peningkatan aliran balik ena sehingga

curah jantung meningkat. Disaat yang sama, sistem hormonal juga

mengaktifkan AD&, dan Angiotensin untuk peningkatan aliran balik enayang akhirnya peningkatan curah jantung.

/. 2espon jangka panjang. 'ada respon ini hormone sepert AD&, Aldosteron,

dan Angiotensin / meningkatkan olume darah dengan cara menahan

cairan di ginjal, sehingga terjadi peningkatan curah jantung yang nantinya

meningkatkan tekanan darah.

 -ika kompensasi dua respon diatas tidak terpenuhi, maka5

Kematianirkulasi kolaps 6asodilatasigeneral

'erubahan kimiayg drastic pd

Aliran darahperifer sangat

Kerusakan'

AktiitassimpatisAliran darah'

 7ekanan Arteriturun'enurunan curah

 jantung bertahap

Aktiasi simpatis

8 respon

iskemik sentral

Kerusakan

miokardium

Aliran darah ke jantung turun

Kerusakan

irreersible

'eningkatan

permeabilitas

'enggumpalan

darah pd

 -aringan

kekurangan 9/

'eningkatan

asam laktat,

p&, !9/

'enurunan

aliran balik ena

!urah jantung

menurun

'enurunan

sangat besar ol

Kompensasi

&ipoolemik

Aliran darah

perifer menurun

 7ekanan arteri

menurun

Page 3: PR dr sae

8/17/2019 PR dr sae

http://slidepdf.com/reader/full/pr-dr-sae 3/5

umber5

herwood, . /001. :isiologi ;anusia5 dari el ke istem. +d./. -akarta5 +*!

<uku 'enerbit Kedokteran

 7ambayong, -. /00=. 'atosiologi untuk Keperawatan. -akarta5 +*! <uku

Kedokteran

=. Ringer Laktat (RL)

Komposisi (mmol/100ml) : Na = 130-140, K = 4-5, Ca = 2-3, Cl = 109-110, Basa = 28-30

mEq/l.

Kemasan : 500, 1000 ml.

Cara Kerja Obat : keu!!ula "e#$e"%! &a#% la#u"a '%!e# ak"a" a&ala kom$os%s% elek"#ol%"

&a kose"#as%*a *a! sa!a" se#u$a &e!a *a! &%ka&u! +a%#a eks"#aselule#. Na"#%um

me#u$aka ka"%o u"ama &a#% $lasma &a#a &a mee"uka "ekaa osmo"%k. Klo#%&ame#u$aka a%o u"ama &% $lasma &a#a. Kal%um me#u$aka ka"%o "e#$e"%! &% %"#aselule# &a

 e#u!s% u"uk ko&uks% sa#a &a o"o". Elek"#ol%"-elek"#ol%" %% &%u"uka u"uk me!!a"%ka

ke%la!a +a%#a $a&a &e%&#as% &a s*ok %$oolem%k "e#masuk s*ok $e#&a#aa.

Indikasi : me!emal%ka kese%ma!a elek"#ol%" $a&a kea&aa &e%&#as% &a s*ok%$oolem%k. '%!e# lak"a" mea&% ku#a! &%suka% ka#ea me*eaka %$e#klo#em%a &a

as%&os%s me"aol%k, ka#ea aka me*eaka $eum$uka asam lak"a" *a! "%!!% ak%a"me"aol%sme aae#o.

Kontraindikasi : %$e#a"#em%a, kela%a !%al, ke#usaka sel a"%, as%&os%s lak"a".

 Adverse Reaction : e&ema a#%!a $a&a $e!!uaa olume *a! esa#, %asa*a $a#u-$a#u.

Peringatan dan Perhatian :  Not for use in the treatment of lactic acidosis. a"%-a"% $eme#%a $a&a $e&e#%"a e&ema $e#%e# $ulmoe#, heart failure/impaired renal function  $#e-

eklams%a.

Page 4: PR dr sae

8/17/2019 PR dr sae

http://slidepdf.com/reader/full/pr-dr-sae 4/5

Page 5: PR dr sae

8/17/2019 PR dr sae

http://slidepdf.com/reader/full/pr-dr-sae 5/5