Upload
trinhdien
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Definisi
• Perawatan Palliative adalah perhatian sepenuhnya terhadap pasien, keluarga dan teman-temannya ketika penyakit pasien tidak dapat disembuhkan dan kemungkinan hidup kecil.
Asuhan Keperawatan 3
Pengertian : • Perawatan yang dilakukan untuk membantu
meringankan dari penderitaan fisik sampai psikologis pada pasien yang tidak dapat disembuhkan atau dalam tahap terminal
• Pemenuhan kebutuhan fisik, mental, emosi, sosial, spiritual dan kultural dengan pendekatan tim yang melibatkan konseling dan kenyamanan serta berpusat pada pasien dan keluarga untuk meningkatkan kualitas hidup.
Tujuan dari Perawatan Palliative
Untuk memberikan dukungan dan perhatian yang membuat hidup pasien menyenangkan selama masa sakit, sehingga mereka bisa menikmati betul sisa hidup mereka.
Asuhan Keperawatan 5
Phylosophy Perawatan Paliatif
• Meyakini bahwa setiap orang
mempunyai hak diobati, meninggal
secara bermartabat, mengurangi rasa
nyeri dan pemenuhan kebutuhan bio-
psiko-sosio dan spiritual
Prinsip-prinsip penting yang harus diperhatikan :
• Gejala yang ditimbulkan• Dukungan moril• Kerjasama dari lingkungan• Saran-saran yang harus dipertimbangkan• Memberikan harapan untuk mencapai tujuan
yang realistis
Memulai dan mengatur Perawatan Palliative
• Keputusan untuk menghentikan pengobatan berdasarkan dua sebab :
• 1. Penyakit pasien semakin lama semakin memburuk dan tingkat kekebalan tubuhnya sudah hilang.
• 2. Semua kemungkinan untuk menganalisa dan mengetahui kondisi pasien dan usaha-usaha pengobatan telah dilakukan tetapi kondisi pasien terus memburuk.
Asuhan Keperawatan 9
Peran Perawat dan Bidan dalam Perawatan Paliatif
1. Dapat menerapkan pengetahuan dan ketrampilan dalam memberikan asuhan keperawatan.
2. Menetapkan prioritas asuhan keperawatan, mengelola waktu secara efektif dan saran-saran untuk meningkatkan kualitas hidup.
Asuhan Keperawatan 10
3. Sebagai nara sumber / konselor bagi pasien, keluarga dan komunitas dalam menghadapi perubahan kesehatan, ketidakmampuan dan kematian.
4. Sebagai komunikator yang terapeutik dan pendengar yang baik dalam memberikan dukungan dan perhatian.
5. Membantu pasien tetap independen sesuai kemampuan mereka sehingga kenyamanan terpenuhi, serta meningkatkan mutu hidup
Langkah-langkah Perawatan Palliative
• Membentuk team untuk menghadapi beragam pasien dan masalah-masalah keluarga.
• Tujuan dari team ini adalah mengobati, merawat, memberikan penyuluhan sosial dan pelayanan lainnya dan bekerja sama dengan Departemen Kesehatan, Swasta(LSM), relawan, dll.
• Perubahan dari pengobatan aktif ke pengobatan Palliative tidak terjadi dalam waktu yang singkat.
• Perawatan Palliative sangat berhasil ketika masih pada fase dini, mendapat dukungan dari lingkungannya yaitu keluarga dan adanya team yang membangkitkan kesadarannya.
PENANGANAN GEJALAGejala-gejala yang ditimbulkan
• Rasa sakit / Pain• Lemas/Fatique/weakness• Sesak nafas/dyspnea• Buang air terus menerus/presisten diarrhea• Susah tidur/insomnia• Rasa mual/Nausea dan vomiting
Bagi Petugas• Memahami batasan penyebab, jenis, sifat dan
derajat nyeri• Mendengarkan keluhan pasien• Mempercayai setiap keluhan pasien• Bersedia memberi keterangan secara jelas dan
bijaksana• Mampu dan bersedia melakukan pendekatan
dengan multidisipliner
• Memahami alternatif pengelolaan nyeri / gejala-gejala lain
• Mampu menanggulangi bila timbul efek samping obat
• Memberikan pendidikan terhadap pasien dan keluarganya
• Mengubah perasaan tidak dapat sembuh dengan perasaan nyaman terhadap gejala yang timbul
- Melakukan penilaian psikososial
- Memperkirakan emosi pasien yang akan mempengaruhi persepsi dari rasa nyerinya
- Mengetahui riwayat sosialnya secara detail ( masalah keluarga, kurang perhatian ) dapat mempengaruhi efek nyerinya )
Tujuan : membantu pasien• Mengubah perasaan tidak dapat sembuh
dengan perasaan nyaman terhadap gejala yang timbul.
• Menahan semaksimal mungkin kontrol hidupnya terhadap penyakitnya melalui dukungan emosional dan nasehat-nasehat praktis.
• Menangani gejala dengan obat-obatan dan atau intervensi non farmakologis
• Semua gejala harus diidentifikasi melalui rangkaian gejala dengan mempertanyakan tentang :- keluhan- lokasi- apa yang memperburuk keadaan- apa yang memperbaiki keadaan- gejala-gejala yang berhubungan - apa yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari pasien
Asuhan Keperawatan 19
Asuhan Keperawatan Paliatif
1. Identifikasi Jejaring Perawatan Paliatif
* Kelompok organisasi yang saling bekerjasama
untuk memberikan askep yang memadai.
Perlu renpra yang lebih optimal untuk
mencapai
kesehatan prima.
Asuhan Keperawatan 20
• Manfaat untuk = informasi askep terkini, akurat dan
terpercaya, = merupakan forum tukar pendapat dan
pengembangan gagasan, = memberikan dukungan dan memperluas basis
dukungan, = menyatukan sumber daya untuk tujuan
bersama yaitu kesejahteraan pasien, = mengobati, merawat dan memberikan
penyuluhan sosial dan pelayanan lainnya. = Bekerja sama dengan DepKes, Swasta (LSM),
Relawan, Pemuka Agama dll
Asuhan Keperawatan 21
2. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam
Melakukan Askep Paliatif
• Perawatan paliatif dimulai apabila pengobatan
secara medis tidak lagi efektif, karena organ
organ vital dalam tubuh pasien sudah
mengalami kegagalan atau pasien dan keluarga
mengatakan tidak lagi melanjutkan terapi
Asuhan Keperawatan 22
• Akontabilitas
Perawat bertanggung jawab dan bertanggung
gugat terhadap keputusan dan tindakan
keperawatan serta mengenal batas peran dan
fungsi perawat dalam bertindak
• Berdasarkan Kode Etik Keperawatan dan
Budaya
Asuhan Keperawatan 23
• Menghormati hak ” privacy ” pasien terhadap askep dan yankes bagi dirinya. Menghormati nilai, kebiasaan, keyakinan dan kepercayaan / agama serta budaya.
• Legal
Pelaksanaan askep sesuai dengan peraturan perundang – undangan keperawatan, kebijakan lokal dan nasional serta mengenal tindakan yang tidak sesuai dengan hukum yang berlaku dan terkait dengan kode etik profesi / keperawatan.
Asuhan Keperawatan 24
3. Penerapan Asuhan Keperawatan Paliatif
• Penanganan gejala dengan obat-obatan dan atau intervensi non farmakologis.
• Adanya gangguan psikososial yang bersumber pada kondisi penyakit pasien, kepribadian, perkembangan dan latar belakang kehidupan pribadi pasien, keluarga, budaya, agama dan sebagainya.
Asuhan Keperawatan 25
Pengkajian
– Anamnesis yang teliti baik dari pasien
maupun keluarganya.( keluhan, lokasi)
– Pemeriksaan fisik, penunjang, status
mental dan laporan harian selama
perawatan
– Gejala-gejala yang berhubungan
Asuhan Keperawatan 26
Diagnosa Keperawatan• Nyeri, • Resti Infeksi, • Perubahan Nutrisi, • Resti terhadap koping tidak efektif, • Imobilitas, • Ketidakseimbangan cairan, • Ansietas,
Asuhan Keperawatan 27
• Resti terhadap Perubahan Perfusi Jaringan,
• Perubahan Fungsi Defekasi, • Resti terhadap Perubahan Integritas Kulit, • Perubahan Mukosa Mulut, • Kerusakan Pertukaran Gas, • Gangguan Konsep Diri, • Kurang perawatan diri.
Asuhan Keperawatan 28
ContohDiagnosa Keperawatan :Perubahan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan metabolik (demam, infeksi )
Tujuan : Setelah dilakukan askep masalah nutrisi dapat diatasi
Asuhan Keperawatan 29
Kriteria : = Berat Badan meningkat kearah BB
normal= Tanda Malnutrisi tidak ada
= Peningkatan tingkat energi= Tonus otot optimal= Lab, Hb : 14, Protein : 6 – 8 mg/dl,
Albumin : 4 – 6 mg/dl
Asuhan Keperawatan 30
INTERVENSI RASIONAL1.Pantau :
berat badan dan ukur antropometri tiap minggu masukan dan keluaran setiap 8 jam albumin serum dan BUN persentase makanan yang dimakan
Untuk mengenal indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan
Asuhan Keperawatan 31
2. Jika cairan diare berlebihan:
• Pertahankan puasa dan pengobatan, terutama infus
• Berikan obat-obat anti diare dan evaluasi keefektifannya
• Berangsur-angsur dimulai pemberian makan per oral bila diare terkontrol. Anjurkan untuk menggunakan makanan bebas laktose, rendah lemak, tinggi serat.
• Kolaborasi jika diare tetap berlangsung atau tambah memburuk
Diare sering disebabkan oleh protozoa (Cryptospiridium) yang menyerang lapisan epitel, menyebabkan meningkatnya produksi gas dan banyak cairan masuk dalam usus. Pasien bisa kehilangan cairan 10 liter perhari karena diare. Berhentinya diare hanya karena pengobatan yang efektif.
Asuhan Keperawatan 32
33. Rujuk ke ahli diet . Rujuk ke ahli diet untuk untuk membantu memilih membantu memilih dan dan merencanakan merencanakan makanan untuk makanan untuk kebutuhan nutrisi.kebutuhan nutrisi.
Ahli diet adalah spesialis Ahli diet adalah spesialis nutrisi yang dapat nutrisi yang dapat membantu pasien dalam membantu pasien dalam perencanaan menu dan perencanaan menu dan kebutuhan nutrisi untuk kebutuhan nutrisi untuk kondisinyakondisinya
Asuhan Keperawatan 33
Diagnosa Keperawatan :Cemas berhubungan dengan perubahan status mental, ancaman kematian
Tujuan : Setelah diberikan askep cemas dapat
diatasi / berkurang
Asuhan Keperawatan 34
Kriteria :
• Pasien mau mendiskusikan rasa takut / cemasnya
• Pasien tampak tenang• Pasien menyatakan cemas berkurang• Pasien dapat mendemonstrasikan
pemecahan masalah yang sehat dan menggunakan sumber-sumber yang efektif
Asuhan Keperawatan 35
INTERVENSI RASIONAL1. Biarkan pasien dan orang
terdekat mengungkapkan perasaan.
Dengan mengungkapkan perasaan mempermudah penyelesaian masalah dan juga memungkinkan perawat mengidentifikasi fase yang mana dari proses kesedihan yang dialami pasien.
2. Berikan hubungan yang mendukung :
Menemani pasien Berikan informasi yg akurat
dan jelas ttg tindakan kep. Bantu pasien dan sediakan
kesempatan keluarga untuk mengekspresikan pikiran-pikiran, perasaan-perasaan yg realistik
Sikap, pikiran dan perasaan pemberi perawatan mempengaruhi kualitas hubungan perawat pasien dan keluarga.
Asuhan Keperawatan 36
3. Rujuk pasien dan keluarga ke grup AIDS masyarakat lokal yang dapat mendukung.
Kelompok pendukung adalah sumber yang kuat untuk pasien dan orang yang bermakna bagi pasien.
4. Jika kondisi berakhir dan mendekati tahap akhir, diskusikan perawatan di rumah.
Perawatan di rumah untuk memenuhi kebutuhan sosial, emosi, fisik, dan spiritual pasien yang sakit dan keluarganya. Tim perawat kesehatan multidisiplin dan sukarelawan terlibat dalam perawatan di rumah.
Asuhan Keperawatan 37
5. Hindari pemberian informasi yang bertubi-tubi pada pasien selama fase awal proses berduka. Jawab pertanyaan khusus. Masukan informasi dan instruksi tambahan ketika pasien mulai menunjukkan kesiapan mempelajari tindakan perawatan dini.
Interaksi terapi dapat membantu perubahan individu untuk menerima. Informasi yang berlebihan dapat menambah ansietas yang menyebabkan frustasi dan depresi.
6. Informasikan pasien bahwa perasaan mereka normal dan hal ini memerlukan waktu untuk menerima hidup dengan penyakit kronis atau perubahan citra tubuh. Hindari menganalisa atau mengkritik perilaku pasien. Informasikan pasien bahwa Anda ada untuk bicara bila diperlukan.
Selama proses berduka, pasien secara umum bereaksi tetapi tidak memahami mengapa mereka merasakan dan bertindak seperti yang mereka lakukan. Lebih dari itu, perasaan pasien dipengaruhi oleh pemberi perawatan dan orang terdekat.
Asuhan Keperawatan 38
7. Selama marah dan fase tawar-menawar :
Jangan : - Berdebat tentang moralisasi - Menekankan nilai-nilai pribadi
dan keyakinan pasien - Menganggap reaksi pasien
secara individu
Lakukan : - Mendengarkan keluhan pasien tanpa menjadi defensif - Membiarkan pasien mengekspresikan marah - Memberikan jawaban jujur tetapi menghindari memberikan
keyakinan yang salah - Bersabar
Sikap tenang dan menerima dari pemberi perawatan membantu menghilangkan marah dan menunjukkan dukungan.
Asuhan Keperawatan 39
Diagnosa Keperawatan :Intoleransi aktivitas berhubungan dengan peningkatan kebutuhan energi : demam / proses inflamasi
• Tujuan :Setelah diberikan asuhan keperawatan pasien dapat beraktivitas dengan adekuat
Asuhan Keperawatan 40
Kriteria :• Pasien mengatakan tidak cepat lelah
dalam aktivitas harian• Pasien berpartisipasi dalam aktivitas
perawatan• Penampilan rapi• Hasil laboratorium Hb > 10 gr/dl
Asuhan Keperawatan 41
INTERVENSI RASIONAL1. Jamin bahwa bel dapat
dijangkau oleh pasien. Barang-barang diletakkan di meja samping tempat tidur agar mudah mengambilnya.
Untuk menjamin pasien aman
2. Bantu pasien memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Anjurkan pasien agar ia dapat mengerjakan sebanyak mungkin untuk dirinya.
Perawatan diri membantu memelihara harga diri dan kembali untuk hidup tanpa tergantung pada orang lain (mandiri).
3. Rujuk ke bagian fisioterapi, jika terjadi kerusakan fisik yang permanen atau jangka waktu yang lama.
Ahli fisioterapi dapat membantu pasien belajar bagaimana menyesuaikan kebiasaan hidup dengan keadaan fisik yang terbatas dan dapat menentukan alat-alat bantu yang tepat jika diperlukan.
Asuhan Keperawatan 42
4. Konsul ke pelayanan sosial atau bagian perencanaan pasien pulang untuk mengatur pelayanan perawatan rumah atau penempatan di fasilitas perawatan lain sesuai kebutuhan.
Untuk memberikan perawatan yang kontinu jika ada kerusakan fisik yang permanen atau kronis.
5. Berikan pujian terhadap prestasi dan kemajuan yang dicapai.
Untuk memotivasi agar mematuhi program rehabilitasi secara kontinu.
Asuhan Keperawatan 43
Upaya Peningkatan KenyamananUpayaUpaya KeteranganKeterangan
Suasana TenangSuasana Tenang Duduk tenang dan ciptakan suasana tenang Duduk tenang dan ciptakan suasana tenang
MasaseMasase Meliputi tepukan, gosok, dan pijitan pada ototMeliputi tepukan, gosok, dan pijitan pada otot
MusikMusik Dapat menciptakan suasana yang tidak asing pada pasien dengan Dapat menciptakan suasana yang tidak asing pada pasien dengan mendengarkan musik yang biasa di senangi seperti di rumah mendengarkan musik yang biasa di senangi seperti di rumah
Kompres hangatKompres hangat Kompres hangat pada tempat nyeri dengan kantong panas / pemanas listrikKompres hangat pada tempat nyeri dengan kantong panas / pemanas listrik
Kompres dinginKompres dingin Kompres dingin dengan kantong es. Kompres dingin dengan kantong es. Hati-hatiHati-hati: pastikan kantong es tidak bocor dan terbungkus untuk menjaga : pastikan kantong es tidak bocor dan terbungkus untuk menjaga kenyamanan, sensasi dingin tanpa menimbulkan kerusakan kulit karena kenyamanan, sensasi dingin tanpa menimbulkan kerusakan kulit karena dingin. Batasi setiap 10 menit ganti lokasi. Bila kulit memucat hentikan dingin. Batasi setiap 10 menit ganti lokasi. Bila kulit memucat hentikan
MandiMandi Berendam di air hangatBerendam di air hangat
VibrasiVibrasi Dengan alat vibrator. Dapat digunakan untuk menstimuli kulit dan jaringan Dengan alat vibrator. Dapat digunakan untuk menstimuli kulit dan jaringan otototot
Produk MentolProduk Mentol Gosokkan pada kulit. Gosokkan pada kulit. Hati-hatiHati-hati jangan dikenakan pada kulit yang luka atau radang, dalam memilih jangan dikenakan pada kulit yang luka atau radang, dalam memilih produk, karena beberapa jenis ada yang mengandung salisilat (senyawa produk, karena beberapa jenis ada yang mengandung salisilat (senyawa kimia seperti aspirin) yang mungkin kontraindikasi untuk pasien tertentu. kimia seperti aspirin) yang mungkin kontraindikasi untuk pasien tertentu.
Perawatan Perawatan PaliatifPaliatif
Asuhan Keperawatan 44
Perawatan Paliatif
• Sesak napas• Muntah• Gatal• Perawatan kulit• Perawatan Mulut• Nyeri
Perawatan Perawatan PaliatifPaliatif
Asuhan Keperawatan 45
Konseling paliatif• Beri kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya• Dengarkan dengan baik dan empati• Gunakan strategi komunikasi therapeutic saat berbicara
dengan pasien• Perhatikan suku,budaya,kepercayaan dan nilai-nilai pada
individu dan keluarga saat mereka mengekspresikan kesedihannya
• Anjurkan pasien membangun hubungan dengan orang lain• Hubungkan pasien dengan grup support• Beri waktu bagi keluarga dan orang-orang yang dekat
dengannya untuk bertemu• Bantu keluarga dan orang yang dicintai untuk menyediakan
waktu mengingat-ingat hal yang menyenangkan bersama pasien
• Anjurkan keluarga dan orang yang dekat agar melakukan hubungan terus misal dengan telephone, kartu, catatan singkat pada pasien sebagai dukungan.
Asuhan Keperawatan 47
Sesak Napas
• Seringkali parah – infeksi paru atau kanker: Sarkoma Kaposi;
limfoma kortikosteroid + antibiotik– Aspirasi cairan pleura– Oksigen– Morphin untuk enxietas, nyeri dan ketidak
nyamanan– Bronkodilator dg nebulizer – Posisi ½ duduk di tempat tidur
Perawatan Perawatan PaliatifPaliatif
Asuhan Keperawatan 48
Muntah
• Mengganggu masukan cairan dehidrasi perlu rehidrasi
• Bujuk pasien minum sedikit-sedikit tapi sering
• Dapat diberi metoclopropamide (primperan) lapor dokter
Perawatan Perawatan PaliatifPaliatif
Asuhan Keperawatan 49
Gatal
• Beri krem pelembab • Bila ada ruam infeksi jamur? .krem
anti jamur• Bila tidak ada infeksi krem steroid• K/P antihistamin: CTM pada malam hari
Perawatan Perawatan PaliatifPaliatif
Asuhan Keperawatan 50
Perawatan Kulit• Hindari dekubitus
– Ganti posisi tidur setiap 4 jam– Alas tidur lebih lunak
• Bila sudah ada kemerahan hindari penekanan– Beri lotion – kamper spiritus
• Ganti segera linen yang kotor• Massage titik yang tertekan: tumit, siku,
pergelangan kaki, punggung, pinggul• Tutup luka dengan kain kasa dan krem
antiseptik
Perawatan Perawatan PaliatifPaliatif
Asuhan Keperawatan 51
Perawatan Mulut
• Bersihkan dengan sikat gigi yang lembut 2 - 3 kali sehari
• Kumur sesudah makan• Bila ada luka atau radang mulut
makanan lunak atau cair. – Obati sesuai indikasi
Perawatan Perawatan PaliatifPaliatif
I. NYERIDefinisi :• Pengalaman sensorik dan emosional yang
tidak menyenangkan serta dihubungkan dengan kerusakan jaringan atau potensial akan menyebabkan kerusakan jaringan( The International Association for the study of pain )
Kajian Riwayat Rasa Nyeri
- Tempat / lokasi terjadinya nyeri- Sifat nyeri, terbakar, berdenyut, menusuk,
ngilu- Lamanya ( terus-menerus, sesaat, frekuensi )- Faktor-faktor ( perburukan / perbaikan )- Efek terhadap kegiatan aktifitas sehari-hari
pasien.
- Intensitasnya ( mild, moderate atau severe )- Perkiraan intensitas nyeri dengan
menggunakan alat pengukur nyeri. Pada anak alat pengukurnya adalah SMILEY ANALOGUE SCALE
- Pada dewasa dengan visual analog scale
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No pain Pain as Bad as it Could
Possibly beNilai : 1-4 : nyeri ringan
5-6 : nyeri sedang 7-10 : nyeri berat
SKALA INTENSITAS NYERIVISUAL ANALOG SCALE (VAS)
- Melakukan investigasi dan tindak lanjut dimulai dengan tes yang sederhana, tersedia, dengan kegagalan minimal
- Lakukan monitor nyerinya sesering mungkin dan kemungkinan pencegahannya.